This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Kusta/ Lepra/ Morbus Hansen merupakanpenyakit infeksi granulomatous kronik yangdisebabkan oleh Mycobacterium leprae. Sarafperifer sebagai afinitas pertama, namun dapat juga
terjadi sistem pernapasan bagian atas dan organ-organ lain kecuali susunan saraf pusat.
Bentuk: basil Gram positif dengan ukuran 3-8 μm x0,5 μm, bersifat tahan asam dan alkohol
o Sifat: obligat intrasel, aerob, tidak dapat dibiakkansecara in vitro
o Waktu pembelahan:2-3 mingguo Mycobacterium leprae dapat bereproduksi maksimalpada suhu 27°C – 30°C, tidak dapat dikultur secarain vivo, tumbuh dengan baik pada jaringan yanglebih dingin (kulit, sistem saraf perifer, hidung,cuping telinga, kaki, saluran napas atas)
Kusta terdapat dimana-mana, tertama di Asia, Afrika, Amerika latin, daerah tropis dan subtropis,serta masyarakat yang sosial ekonominya rendah.
Diantara 11 negara penyumbang penderita kusta di
dunia, Indonesia menduduki urutan ke 4.Di Indonesia penderita anak-anak di bawah umur14 tahun didapatkan ± 13%, tetapi anak di bawahumur 1 tahun jarang sekali.
Frekuensi tertinggi terdapat pada kelompok umurantara 25-35 tahun.
Lingkungan: fisik, biologi, sosial yang kurang sehat
Pilihan antibiotik topikal adalah mupirocin 2%atau asam fusidat.
Antibiotilc oral disimpan untuk kasus dimanapasien sensitif terhadap antibiotik topikal, lesilebih luas atau dengan penyakit penyerta yangberat; amoxicillin dengan asam klavulanat;cefuroxime; cephalexin; dieloxacillin; ataueritromicin selama 10 hari.
1. Cuci tangan segera dengan menggunakan air mengalir bila habiskontak dengan pasien, terutama apabila terkena luka.
2. Jangan menggunakan pakaian yang sama dengan penderita.
3. Bersihkan dan lakukan desinfektan pada mainan yang mungkin bisamenularkan pada orang lain, setelah digunakan pasien.
4. Mandi teratur dengan sabun dan air (sabun antiseptik dapatdigunakan, namun dapat mengiritasi pada sebagian kulit orang yangkulit sensitif).
5. Higiene yang baik, mencakup cuci tangan teratur, menjaga kuku jaritetap pendek dan bersih.
6. Jauhkan diri dari orang dengan impetigo.
7. Cuci pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo terpisahdari yang lainnya. Cuci dengan air panas dan keringkan di bawahsinar matahari atau pengering yang panas. Mainan yang dipakaidapat dicuci dengan disinfektan.
8. Gunakan sarung tangan saat mengoleskan antibiotik topikal ditempat yang terinfeksi dan cuci tangan setelah itu.
Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-4.Jakarta: FKUI.
Arthur Rook, D.S. Wilkinson, F.J.G Ebling. 1979.
Impetigo. Textbook of Dermatology. Edisi ke-3, Vol 2, Hal338-341.
Freedberg , Irwin M. (Editor), Arthur Z. Eisen (Editor),Klauss Wolff (Editor), K. Frank Austen (Editor), Lowell A.Goldsmith (Editor), Stephen Katz (Editor). Fitzpatrick's
Dermatology In General Medicine (Two Vol. Set). 6thedition (May 23, 2003): By McGraw-Hill Professional.