Top Banner
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 1/29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspirasi partikel dari luar ke paru dapat menyebabkan inflamasi dan merusak fungsi paru. Trauma kimia ke jaringan paru, sering berasal cairan lambung yang steril dan menyebabkan aspirasi pnemonia. Infeksi yang mengikuti inhalasi materi dari luar, yang biasanya berasal dari orofaring, dikenal dengan istilah  pneumonia aspirasi. Infeksi pneumonia bisa disebabkan viral atau bakteri yang  patogen. Istilah pneumonia aspirasi dimaknakan sebagai infeksi yang mengikuti inhalasi materi dari luar. 1 ua kelompok yang berisiko mengalami pneumonia aspirasi adalah mereka dengan masalah neurologi dan dengan motilitas gasrointestinal yang inadekuat. Anak dengan penurunan kesadaran dan masalah sistem saraf pusat yang mengganggu refleks menelan dan pertahanan saluran nafas akan berisiko untuk mengalami aspirasi. Ini terjadi terutama pada mereka dengan penyakit yang kronik, anak yang dira!at, dan pada anak sehat berada dalam prosedur sedasi atau selama kejang dapat mengalami aspirasi. Anak dengan penurunan motilitas esofageal atau intestinal atau dengan penundaan !aktu pengosongan lambung akan meningkatkan risiko regurgitasi dari isi lambung dan memungkinkan terjadinya aspirasi. 1 "neumonia aspirasi adalah salah satu penyebab terbanyak dari morbiditas dan mortalitas yang cepat pada pasien di rumah sakit. "neumonia aspirasi pada de!asa sering melibatkan bakteri anaerob. "enelitian dari bakteri pneumonia aspirasi yang menginfeksi anak#anak sudah dilakukan tapi belum dapat disimpulkan flora oral dan traktus respiratori ba!ah yang menyebabkannya. "enelitian terakhir, $% anak dengan pneumonia aspirasi diteliti dengan aspirasi transtrakeal perkutan. &ata#rata pada usia ' tahun. () pasien mengalami  pneumonitis, 1) pneumonia nekrotik, dan 1* abses paru. +anya 1 pasien dengan abses paru- mempunyai komplikasi empiema. )  iduga baik pada de!asa dan anak#anak, bakteri yang sering menyebabkan pneumonia aspirasi adalah bakteri anaerob. etika aspirasi terjadi 1
29

REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

Feb 08, 2018

Download

Documents

Marie Jones
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 1/29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aspirasi partikel dari luar ke paru dapat menyebabkan inflamasi dan merusak

fungsi paru. Trauma kimia ke jaringan paru, sering berasal cairan lambung yang

steril dan menyebabkan aspirasi pnemonia. Infeksi yang mengikuti inhalasi

materi dari luar, yang biasanya berasal dari orofaring, dikenal dengan istilah

 pneumonia aspirasi. Infeksi pneumonia bisa disebabkan viral atau bakteri yang

 patogen. Istilah pneumonia aspirasi dimaknakan sebagai infeksi yang mengikuti

inhalasi materi dari luar.1

ua kelompok yang berisiko mengalami pneumonia aspirasi adalah

mereka dengan masalah neurologi dan dengan motilitas gasrointestinal yang

inadekuat. Anak dengan penurunan kesadaran dan masalah sistem saraf pusat

yang mengganggu refleks menelan dan pertahanan saluran nafas akan berisiko

untuk mengalami aspirasi. Ini terjadi terutama pada mereka dengan penyakit yang

kronik, anak yang dira!at, dan pada anak sehat berada dalam prosedur sedasi atau

selama kejang dapat mengalami aspirasi. Anak dengan penurunan motilitas

esofageal atau intestinal atau dengan penundaan !aktu pengosongan lambung

akan meningkatkan risiko regurgitasi dari isi lambung dan memungkinkan

terjadinya aspirasi. 1

"neumonia aspirasi adalah salah satu penyebab terbanyak dari morbiditas

dan mortalitas yang cepat pada pasien di rumah sakit. "neumonia aspirasi pada

de!asa sering melibatkan bakteri anaerob. "enelitian dari bakteri pneumonia

aspirasi yang menginfeksi anak#anak sudah dilakukan tapi belum dapatdisimpulkan flora oral dan traktus respiratori ba!ah yang menyebabkannya.

"enelitian terakhir, $% anak dengan pneumonia aspirasi diteliti dengan aspirasi

transtrakeal perkutan. &ata#rata pada usia ' tahun. () pasien mengalami

 pneumonitis, 1) pneumonia nekrotik, dan 1* abses paru. +anya 1 pasien dengan

abses paru- mempunyai komplikasi empiema. ) 

iduga baik pada de!asa dan anak#anak, bakteri yang sering

menyebabkan pneumonia aspirasi adalah bakteri anaerob. etika aspirasi terjadi

1

Page 2: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 2/29

saat dalam pera!atan medis, patogen nosokomial yang merupakan bakteri aerob

atau fakultatif akan terlibat juga. Bakteri yang sering menyebabkan ini adalah/

 Escherchia coli, Klebsiella pneumonia, Staphylococcus aureus, Streptococcus α

hemolytic.)

1.). Batasan 0asalah

&eferat ini membahas tentang anatomi sistem respirasi anak, fisiologi respirasi

anak, mekanisme sistem pernapasan, definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko,

 patogenesis, manifestasi klinik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, diagnosis

 banding, tatalaksana, dan prognosis dari pneumonia aspirasi.

1.. Tujuan "enulisan

2ntuk mengetahui anatomi sistem respirasi anak, fisiologi respirasi anak,

mekanisme sistem pernapasan, definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko,

 patogenesis, manifestasi klinik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, diagnosis

 banding, tatalaksana, dan prognosis dari pneumonia aspirasi.

1.%. 0etode "enulisan

&eferat ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi dan pengetahuan

tentang anatomi sistem respirasi anak, fisiologi respirasi anak, mekanisme sistem

 pernapasan, definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patogenesis, manifestasi

klinik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, diagnosis banding, tatalaksana, dan

 prognosis dari pneumonia aspirasi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

).1. Anatomi 3istem &espirasi Anak 

3istem respirasi dibagi menjadi ) yaitu/

a. 3istem respirasi atas, dimulai dari lubang hidung sampai faring.

 b. 3istem respirasi ba!ah, dimulai dari laring sampai alveolus.

).1.1. +idung

2

Page 3: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 3/29

+idung berbentuk piramid dengan bagian#bagiannya dari atas sampai ba!ah/

 pangkal hidung, dorsum nasi, puncak hidung, ala nasi, kolumela, dan lubang

hidung. &ongga hidung merupakan kavum nasi yang dipisahkan oleh septum.

Bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang adalah koana yang

memisahkan anatara kavum nasi dengan nasofaring. 3eptum dilapisi oleh

 perikondrium pada bagian tulang ra!an dan periosteum pada bagian tulang.

3edangkan bagian luar dilapisi oleh mukosa hidung. Bagian dari kavum nasi yang

tepat berada di belakang nares anterior disebut vestibulum, yang mempunyai

 banyak kelenjar sebasea dan rambut#rambut panjang.

).1.). 4aring

4aring memiliki bagian yang terdiri dari nasofaring yaitu bagian yang langsung

 berhubungan dengan rongga hidung, kemudian dilanjutkan dengan orofaring dan

terakhir adalah laringofaring.

 5asofaring merupakan suatu rongga dengan dinding kaku di atas,

 belakang, dan lateral, yang secara anatomi termasuk bagian faring. e anterior

 berhubungan dengan rongga hidung melalui koana dan tepi belakang septum nasi,

sehingga sumbatan hidung merupakan gangguan yang sering timbul, sedangkan

 bagian belakang nasofaring berbatasan dengan ruang retrofaring, fasia pre

vertebralis dan otot#otot dinding faring. "ada dinding lateral nasofaring terdapat

orifisium tuba eustakius. Atap nasofaring dibentuk dari basis sfenoid dan dapat

dijumpai sisa jaringan embriogenik yang disebut sebagai kantung ranthke. i

antara atap nasofaring dan dinding posterior terdapat jaringan limfoid yang

disebut adenoid.

6rofaring yang merupakan bagian kedua faring, setelah nasofaring,

dipisahkan oleh otot membranosa dari palatum lunak. 7ang termasuk bagianorofaring adalah dasar lidah 18 posterior lidah-, valekula, palatum, uvula, dinding

lateral faring termasuk tonsil palatina serta dinding posterior faring. Laringofaring

merupakan bagian faring yang dimulai dari lipatan faringoepiglotika ke arah

 posterior inferior terhadap esofagus segmen atas.

).1.. Laring

Laring terletak setinggi servikal ke#9, berperan pada proses fonasi dan sebagai

katup untuk melindungi saluran respiratori ba!ah. 6rgran ini terdiri dari tulang

3

Page 4: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 4/29

dan kumpulan tulang ra!an yang disatukan oleh ligamen dan ditutupi oleh otot

dan membran mukosa. :piglotis merupakan tulang ra!an yang berbentuk seperti

lembaran yang melekat pada dasar lidah dan tulang ra!an tiroid. artilago krikoid

melekat pada daerah posterior inferior. "ada bagian depan, kartilago krikoid

disatukan oleh membran krikotiroid. artilago krikoid merupakan tulang ra!an

yang berbentuk cincin penuh. artilago aritenoid merupakan bagian dari laring

yang berperan pada pergerakan pita suara.

).1.%. Trakea dan Bronkus

Trakea merupakan bagian dari saluran respiratori yang bentuknya menyerupai

 pipa serta memanjang mulai dari bagian inferio laring, yaitu setinggi servikal 9

sampai daerah percabangannya bifurkasio- yaitu antara torakal (#$. "anjangnya

sekitar ;#1( cm. Trakea terdiri dari 1(#)* kartilago hialin yang berbentuk

menyerupai huruf < dengan bagian posterior yang tertutup oleh otot. Bentuk

tersebut dapat mencegah trakea untuk kolaps. Adanya serat elastin longitudinal

 pada trakea,menyebabkan trakea dapat melebar dan menyempit sesuai dengan

irama pernapasan.

Trakea terbagi menjadi ) bronkus utama, yaitu bronkus utama kanan dan

kiri. Bronkus utama kiri memiliki rongga yang lebih sempit dan lebih hori=ontal

 bila dibandingkan dengan bronkus utama kanan. +al tersebut menyebabkan benda

asing lebih mudah masuk ke paru kanan daripada kiri. Trakea dan bronkus terdiri

dari tulang ra!an dan dilapisi oleh epitel bersilia yang mengandung mukus dan

kelenjar serosa. Bronkus kemudian akan bercabang menjadi bagian yang lebih

kecil dan halus yaitu bronkuolus. Bronkiolus dilapisi oleh epiter bersilia namun

tidak mengandung kelenjar serta dindingnya tidak mengandung jaringan tulang

ra!an.

4

Page 5: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 5/29

>ambar 1. 3aluran pernapasan bagian ba!ah%

).1.(. Alveolus

Bronkiolus berakhir pada suatu struktru yang menyerupai kantung yang dikenal

dengan nama alveolus. Alveolus terdiri dari lapisan epitel dan matriksekstraselular yang dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler. Alveolus mengandung

) tipe sel utama, yaitu sel tipe 1 yang membentuk struktur dinding alveolus dan

sel tipe ) yang menghasilkan surfaktan. Alveolus memiliki kecenderungan untuk

kolaps karena ukurannya yang kecil, bentuknya yang sferikal dan adanya

tegangan permukaan. 5amun hal tersebut dapat dicegah dengan adanya fosfolipid,

yang dikenal dengan nama surfaktan, dan pori#pori pada dindingnya.

Alveolus berdiameter *,1 mm dengan ketebalan dinding hanya *,1 ?m.

"ertukaran gas terjadi secara difusi pasif dengan bergantung ada gradien

konsentrasi. 3etiap paru mengandung lebih dari ** juta alveolus. 3etiap alveous

dikelilingi oleh sebuah pembuluh darah.

5

Page 6: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 6/29

>ambar ).

>ambar .

).). 4isiologi 3istem &espirasi Anak 

"aru dapat mengembang dan mengempis dengan ) cara, yaitu/

a. >erakan naik turunnya diafragma yang menyebabkan memanjang dan

memendeknya rongga dada.

 b. >erakan naik turunnya tulang rusuk yang menyebabkan bertambah dan

 berkurangnya diameter anteroposterior rongga dada.

3elama inspirasi, kontraksi diafragma akan menarik permukaan paru ke

 ba!ah. "ada saat ekspirasi, diafragma berelaksasi, kemudian elastisitas paru,

dinding dada, dan struktur abdomen akan menekan paru. 5amun pada pernapasan

yang berat atus sulit, dibutuhkan kontraksi otot#otot perut untuk mendorong isi

 perut ke atas sehingga menyebabkan bagian ba!ah diafragma terdorong.

6

Page 7: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 7/29

0ekanika pernapasan pada saat statis ditimbulkan oleh/

a. Tegangan permukaan alveolus@

 b. :lastisitas jaringan paru.

3elama kondisi dinamis mekanika pernapasan akan ditimbulkan oleh/

a. &esistensi saluran napas terhadap aliran udara yang masuk ke dalam paru.

7ang mempengaruhi adalah/ volume paru, otot polos bronkiolus,

 perubahan diameter saluran napas, dan perubahan densitas dan viskositas

gas.

 b. &esistensi jaringan paru viskositas-, yaitu resistensi yang timbul pada saat

terjadi pergeseran antara satu bagian jaringan dengan bagian yang lain.

>ambar %. 0ekanisme "ernapasan

i dalam paru terjadi pertukaran ggas antara alveolus dan darah melalui

 proses difusi. ifusi terjadi dari tempat yang memiliki konsentrasi rendah ke

tinggi sampai kedua konsentrasi menjadi sama.

).. 0ekanisme "ertahanan 3istem &espirasi Anak 

"aru memiliki beberapa mekanisme pertahanan. Berbagai mekanisme pertahananyang efektif diperlukan oleh paru, karena sistem repiratori selalu terpajan dengan

udara lingkungan yang seringkali terpolusi serta mengandung iritan, patogen, dan

alergi. 3istem pertahanan organ respiratori terdiri dari tiga unsur, yaitu refleks

 batuk yang bergantung pada integritas saluran respiratori, otot#otot pernapasan,

dan pusat kontrol pernapasan di sistem saraf pusat.

3ilia dan aparatus mukosiliar bergantung pada integritas bentuk dan fungsi

silia serta epitel respiratori. "ertahanan mekanis sistem respiratorik yang berfungsi

7

Page 8: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 8/29

melindungi paru terdiri dari penyaringan partikel, penghangatan, dan pelembaban

humidifikasi-, udara inspirasi serta absorpsi asap dan gas berbahaya oleh saluran

respiratori atas yang banyak mengandung pembuluh darah. "enghentian napas

secara sementara, pendangkalan napas secara refleks, laringospasme, serta

 bronkospasme, dapat mencegah masuknya benda asing lebih jauh dan lebih

 banyak ke dalam saluran respiratori.

Batuk juga merupakan mekanisme pertahanan yang penting. 3pasme

ataupun penurunan pernapasan hanya dapat memberikan perlindungan sementara.

Aspirasi makanan, secret, dan benda asing dapat dicegah dengan gerakan menelan

dan penutupan epiglotis. 3aluran respiratori di sebelah distal laring normalnya

steril. 3istem imun sangat berperan untuk mencegah terjadinya infeksi paru.

3aluran respiratori atas terdiri dari hidung, sinus paranasal, dan faring@

saluran respiratori ba!ah adalah sisanya, mulai dari laring hingga distal. +idung

memiliki area permukaan yang luas, dilapisi oleh epitel bersilia yang kaya

 pembuluh darah, sehingga ketika udara mencapai bifurkasio aorta telah terjadi

 penghangatan dan pelembaban udara inspirasi hingga $(. 3elama ekspirasi,

 panas dan kelembaban dikeluarkan dari saluran respiratori. "artikel di udara yang

 berukuran lebih besar dari 1*#1(mm, akan disaring oleh rambut#rambut kasar di

lubang hidung, sedangkan sebagian besar partikel yang berukuran lebih besar dari

(mm akan tertahan di permukaan hidung.

arena laring pada anak kecil relatif sempit dan dilingkari oleh tulang

ra!an, obstruksi mudah terjadi. 6bstruksi terutama terjadi akibat inflamasi,

karena jaringan yang edema akan cepat menyumbat lumen dan kemudianm

menimbulkan stridor inspirasi.

Trakea dan bronkus dilapisi oleh epitel silindris berlapis semu bersiliadengan sel goblet yang tersebar. elenjar mukosa meliputi kira#kira sepertiga

ketebalan dinding saluran respiratori, sebagian besar terdapat diantara permukaan

epitelial dan tulang ra!an.

Trakea tersusun dari cincin tulang ra!an inkomplit dengan membran

muskular di bagian posterior, sedangkan bronkus, terutama bifurkasio, tersusun

dari lempeng tulang ra!an yang iregular. Tulang ra!an ini semakin berkurang

hingga akhirnya menghilang pada bronkus yang terkecil. 3el#sel goblet dan

8

Page 9: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 9/29

terutama kelenjar submukosa mensekresi lapisan mukus setebal )#(mm yang

 berada di ujung silia. 3etiap sel bersilia memiliki sekitar )$( silia@ gerakan terjadi

akibat aksi mikrotubulus di dalam tiap silia. 3ilia bergerak di dalam lapisan cairan

 perisiliar dengan kecepatan 1*** gerakan8menit, menggerakan selimut mukus

menuju faring dengan kecepatan kira#kira 1*mm8menit di dalam trakea. i area

respiratorik paru, permukaan sel secara bertahap menjadi kuboid, dan akhirnya

menjadi rata selapis tipis sel-@ sel bersilia dan sel goblet biasanya tidak ada. 

"enghangatan dan pelembaban )( udara inspirasi terjadi di trakea dan

 bronkus besar. >agalnya pelembaban akan menyebabkan udara kering masuk

hingga saluran respiratori# distal. "artikel berukuran 1#(mm mengendap di lapisan

mukus trakeobronkial, sehingga hanya partikel berukuran 1mm mengendap di

lapisan mukus bronkiolus respiratori dan ruang udara, sebagian akan dideposit

dan sebagian besar dikeluarkan melalui ekspirasi.

3ekret saluran respiratori terutama berasal dari sel#sel mukosa

glikoprotein- dan serosa pada kelenjar submukosa yang bermuara ke epitel

 permukaan@ sel goblet dan sel clara# masing masing merupakan sel penghasil

sekret khas pada epitel bronkus dan bronkiolus@ transudasi dari rongga vaskular@

cairan alveolar# merupakan unsur fosfolipid yang terbanyak ditemukan pada

mukus trakeobronkial. 3ekret ini mengandung kira#kira ;( air.

"ada masa bayi, terdapat ventilasi alveolar kolateral yang semakin banyak,

yaitu dengan terbentuknya pores of ohn di antara alveolus, yang memungkinkan

gas masuk dari satu lobus ke lobus lainnya, bahkan mungkin ke segmen paru lain.

3elain itu juga terdapat komunikasi bronkio#alveolar, yang dikenal sebagai canals

of Lambert . +ubungan#hubungan anatomis ini mungkin bermanfaat untuk

mencegah atau memperlambat terjadinya atelektasis.

 1.1. "embersihan "artikel

"artikel yang dideposit di saluran respiratori bagian konduksi, dibersihkan dalam

 beberapa jam oleh mekanisme mukosiliar, sedangkan pembersihan partikel yag

mencapai alveolus mungkin memerlukan !aktu beberapa hari hingga beberapa

 bulan. "artikel yang mencapai alveolus dapat difagositosi oleh makrofag alveolar,

dan dikeluarkan dari paru oleh system mukosiliar, atau diba!a masuk ke

9

Page 10: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 10/29

interstisiums untuk dihancurkan oleh limfosit dan kemudian diba!a ke nodus

regional atau masuk ke dalam darah.

Beberapa partikel dapat berpenetrasi ke dalam insterstitium tanpa

difagositosis. "embersihan mukosiliar dengan batuk, yang mendorong kelebihan

mukus keluar dari dari saluran respiratori dengan tekanan hingga ** mm+g dan

kecepatan hingga (#918detik. 0ukus8 lendir yang ditimbulkan oleh mekanisme

 batuk biasanya tertelan oleh anak kecil, tetapi dapat juga dikeluarkan.

)..). "ertahanan Terhadap Agen 0ikroba

4agositosis dan pembersihan mukosiliar mungkin tidak cukup untuk melindungi

sistem respiratori dari agen hidup seperti bakteri dan virus. 4aktor# faktor

tambahan yang diperlukan adalah penghancuran organisme secara selular dan

respons imun. 0akrofag alveolar dan interstitial yang berasal dari monosit

merupakan komponen penting sistem pertahanan paru. 4agositosis dan

 penghancuran partikel hidup oleh makrofag#makrrofag ini mungkin ditingkatkan

oleh opsonin atau oleh limfosit kecil.

Antibodi utama pada sekret pernapasan adalah IgA sekretorik, yang

dihasilkan oleh sel plasma di submukosa saluran respiratori. ua molekul IgA

 bersama dengan polipeptida yang dihasilkan oleh epitel respiratorik, membentuk

IgA sekretorik yang sangat resisten terhadap digesti oleh en=im proteolitik yang

dikeluarkan oleh bakteri yang lisis atau sel yang mati. IgA dapat menetralisasi

virus dan toksin tertentu serta membantu melisiskan bakteri. IgA juga dapat

mencegah substansi antigenik masuk ke permukaan epitelial. "ada bulan pertama

kehidupan, jumlah IgA sekretorik paru mencapai jumlah yang sama pada de!asa.

Ig> dan Ig0 juga ditemukan pada sekret saluran respiratori jika terjadi inflamasi

 paru.

"ada sekret saluran respiratori terdapat liso=im, laktoferin, dan interferon

yang juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan pada sekresi pernapasan.

3elain itu, terdapat juga Ig:, yang memiliki peran penting dalam reaksi alergi.

)... >angguan mekanisme pertahanan

emampuan fagositik makrofag alveolar dan mekanisme mukosiliar lebih

sering-, dapat terganggu oleh penggunaan alcohol, merokok, hipoksemia,

kelaparan, kedinginan, kortikosteroid, nitrogen dioksida, o=on, peningkatan

10

Page 11: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 11/29

konsentrasi oksigen, narkotik, dan beberapa gas anestetik. emampuan makrofag

untuk membunuh bakteri juga dapat menurun akibat asidosis, a=otemia, dan

infeksi virus akut, terutama rubel, dan influen=a. at#=at yang bersifat toksik

terhadap sel epitel pernapasan antara lain adalah berilium dan asbes, debu organik

kapas, gas#gas seperti sulfur, nitrogen dioksida, o=on, klorin, ammonia, dan asap

rokok.

"embersihan mukosislier dapa berkurang karena hipotermi, hipertermi,

morfin, dan kodein, dan hipotiroidisme. Inhalasi gas yang kering melalui mulut

mengakibatkan membrane mukosa menjadi kering dan gerakan silia melambat,

sedangkan udara dingin dapat mengiritasi jaringan trakeobronkial.

erusakan epitel pernapasan dapat reversible maupun ireversibel.

erusakan yang reversible diakibatkan oleh rhinitis, rinosinusitis, bronkitis,

 bronkiolitis, infeksi respiratorik akut yang dikaitkan dengan tingginya kadar

 polusi udara, serta pengelupasan epitel yang dapat dijumpai pada asma, atau yang

disertai dengan bronkospasme, edema, kongesti, dan mungkin ulserasi permukaan

yang ringan. 2lserasi yang berat, bronkiektasis, bronkiolektsis, metaplasia sel

skuamosa, dan fibrosis merupkan kerusakan berat yang menimbulkan gangguan

mekanisme pembersihan saluran respiratori menetap. +al#hal lain yang dapat

memberikan pengaruh buruk bagi paru adalah hiperventilasi, hipoksia alveolar,

tromboembolisme paru, edema paru, reaksi hipersensitivitas dan obat#obat

tertentu sepeti salisilat.

).%. efinisi

Aspirasi adalah inhalasi dari isi orofaringeal atau gaster ke laring dan saluran

napas ba!ah. "neumonia aspirasi adalah suatu akibat pada paru yang disebabkan

oleh inhalasi dari cairan ataupun sekresi endogen ke saluran napas bagian ba!ah.(,9 

"neumonia aspirasi mengacu kepada sekuele paru akibat masuknya

sekresi endogen atau =at eksogen ke dalam saluran pernafasan ba!ah.$

"neumonia aspirasi diklasifikasikan ke tiga sindrom klinis/9

a. "neumonitis kimia@

 b. Infeksi bakteri

c. 6bstruksi saluran napas.

11

Page 12: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 12/29

Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan dari pneumonitis kimia jika

teraspirasi cairan 1#% mL8kgBB cairan inokulum dengan p+ C ),( akan

menginisiasi reaksi inflamasi yang bisa menjadi fibrosis paru. Bakteri, yang

terjadi pada aspirasi sekresi orofaringeal dan gaster, bisa berakibat menjadi

 pneumonia. "neumonia aspirasi yang melibatkan benda asing, yang akan

mengakibatkan obstruksi saluran napas atau penutupan refluks saluran napas akan

 bersinergi mengakibatkan trauma paru.9

).(. :pidemiologi

(#1( kasus dari Community Acquired Pneumonia adalah pneumonia aspirasi. Ini

sering menyebabkan kematian pada pasien dengan disfagia dan yang mempunyai

masalah neurologis. *****#9***** orang mengalami pneumonia aspirasi di

Amerika 3erikat.(

Beberapa studi menunjukkan bah!a (#1( dari %,( juta kasus pneumonia

yang diperoleh masyarakat merupakan pneumonia aspirasi. "neumonia aspirasi

dianggap sebagai penyakit yang umum, tetapi tidak ada statistik yang tersedia.

Angka kematian8kesakitan dihubungkan dengan pneumonia aspirasi yang mirip

dengan community#acDuired "neumonia pada kira#kira 1 pasien yang ra!at

 jalan dan meningkat hingga )( pada pasien yang diopname. Angka kematian ini

cakupannya tergantung pada hadirnya faktor penyulit atau komplikasi.i

Amerika, pneumonia aspirasi yang terjadi pada komunitas adalah sebanyak 1)**

 per 1**.*** penduduk per tahun, sedangkan pneumonia aspirasi nosokomial

sebesar '** pasien per 1**.*** pasien ra!at inap per tahun. "neumonia aspirasi

lebih sering dijumpai pada laki#laki dibandingkan perempuan, terutama usia anak

atau usia lanjut.',;

).9. :tiologi

"neumonia aspirasi biasanya disebabkan oleh/ 1*

a. Aspirasi cairan toksik#pneumonitis kimia, seperti/ asam, hidrokarbon,

mineral oil, dll.

 b. Aspirasi bakteri patogen

12

Page 13: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 13/29

Bakteri terutama bakteri anaerob yang merupakan flora normal yang

rentan teraspirasi pada pasien dengan berbaring. Bakteri yang

menyebabkan pneumonia aspirasi adalah/ 1,9

o Bakteri anaerob

• Bakteri gram positif, seperti/ Clostridium, Eubacterium,

 Actinomyces, Lactobaciluus, dan Propionibacterium-

• Bakteri gram negatif, seperti/  Bacteroides frailis,

 !usobacterium nucleatum, Peptostreptococcus, dan Pre"otella-.

o Bakteri aerob

• Bakteri gram positif, seperti/ Staphylococci

• Bakteri gram negatif, seperti/ Pseudomonas aeruinosa

Berdasarkan hasil penelitian oleh avid 3mith yang mencatat tentang bakteri

yang menginfeksi pada pneumonia aspirasi adalah/

Tabel 1. Bakteri Pneumonia Aspirasi10

Community

 Acquired 

 #ospital

 Acquired $otal 

asus ' ) $*

Bakteri anaerob )( $ )Bakteri aerob 9 ;

Bakteri aerob dan anaerob 1* 1; );

Bakteri anaerob

 Bacteriodes melaninoenicus 19 11 )$

 B. frailis ( ( 1*

 B. oralis % ( ;

 !usobacterium nucleatum 11 ' 1;

"eptostreptococci )1 11 )

"eptococci $ % 11

Bakteri aerob

 %iplociccus pneumonia $ % 11Staoh aureus ' 11

lebsiella ( '

 Pseudomonas aeruinosa ) ( $

 Escherichia coli ) % 9

 Enterobacter cloacae 1 %

c. 3ubtansi yang tidak bereaksi bisa menyebabkan obstruksi-, seperti/ cairan

).$. 4aktor &isiko

13

Page 14: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 14/29

Beberapa kondisi dapat meningkatkan volume atau bakteri dari sekresi

orofaringeal, yaitu/(,11

a. "enurunan kesadaran, seperti/

• ejang

• Intoksikasi

• Anestesi

• Trauma kepala

 b. isrupsi mekanisme dari pertahanan

• "enggunaan 5>T

•Intubasi endotrakeal

• Trakeostomi

• :ndoskopi saluran cerna bagian atas

• Bronkoskopi

c. "enyakit neuromuskular 

• 0iastenia >ravis

d. 0asalah gastro#esofagea

• eganasan

• 3fingter kardiak yang inkompeten

• 6bstruksi gaster 

e. an lain#lain

• "osisi tidur 

14

Page 15: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 15/29

>rafik 1. 4aktor "resdiposisi "neumonia Aspirasi9

Frequency of Individual Types of Aspirated

Materials

Milk

erosene

!ral se"tions

!t#ers

31

2220$

27

>rafik ). 0ateri yang Teraspirasi pada "neumonia Aspirasi9

).'. "atogenesis dan "atofisiologi

"atofisiologi dari aspirasi pneumonia dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber

material asing yang teraspirasi. "ada manusia, aspirasi materi dengan p+ C ),(

dianggap asam acid -. 3eperti materi penyebab pneumonitis kimia berat dengan

trauma langsung pada membran kapiler alveolar. &eaksi perdarahan, granulositik,

15

Page 16: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 16/29

dan nekrotisasi biasanya akan mengikuti. :fek dari inisiasi trauma dapat terjadi

dalam hitungan menit sampai jam, dan mungkin berhubungan dengan penutupan

refleks saluran napas, kerusakan dari surfaktan akan mengakibatkan atelektasis,

eksudasi dari cairan dan protein akan merusak membran interstisial dan edema

alveolar, perdarahan alveolar, dan konsolidasi.1

Aspirasi dengan p+ E ),( disebut non#acid . Ini mungkin berasal dari

orofaring atau dari gaster pasien dengan +) bloc&er  atau  proton'pump inhibitor.

&espon a!al sama dengan trauma asam, tanpa penurunan infiltrasi netrofil

alveolar dan nekrosis. "erluasan kerusakan paru pada aspirasi non#acid  bervariasi

tergantung kepada komposisi yang teraspirasi. Aspirasi cairan bersih akan lebih

cepat sembuh daripada aspirasi partikel makanan yang akan menghasilkan respon

 patologi. Aspirasi berulang akan menghasilkan gambaran radiografi formasi

granuloma yang mirip dengan tuberkulosis milier.1

Banyak peneliti setuju bah!a infeksi mengambil sebagian kecil inisiasi

komplikasi paru yang dihasilkan dari aspirasi. Bakteri patogen dari orofaring

mungkin bersamaan masuk dengan materi asing akan menghasilkan inokulasi

langsung pada jaringan paru. Aspirasi materi asam, yang melukai paru sangat

menguntungkan dan memungkinkan terjadinya infeksi sekunder bakteri yang akan

terjadi lebih dari setengah kasus. 1

"ada kasus yang berkembang menjadi infeksi, ada dua pola yang mungkin

terjadi. 5ekrotisasi lokal bakteri pneumonia, abses, atauu empiema mungkin

menjadi infeksi inokulum yang berat. 0eskipun beberapa pendapat, organisme

anaerob, baik infeksi tunggal ataupun berkolaborasi edngan bakteri aeroba lainnya

adalah penyebab pada sebagian kasus. "ola kedua dari infeksi adalah yang

mengikuti aspirasi dalam jumlah besar, seperti tipe acid. Baketeri aerob lebihsering menginfeksi pada kasus ini. 1

Aspirasi menurut inokulum dapat diklasifikasikan menjadi/ 1

a. Aspirasi cairan toksik#pneumonitis kimia, seperti/ asam, hidrokarbon,

mineral oil, dll.

 b. Aspirasi bakteri patogen

c. 3ubtansi yang tidak bereaksi bisa menyebabkan obstruksi-, seperti/ cairan

1.1. Aspirasi <airan Toksik 

16

Page 17: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 17/29

<airan yang masuk ke saluran napas ba!ah dapat menginisiasi reaksi inflamasi

yang tidak tergantungkepada infeksi bakteri, contoh/ aspirasi cairan asam,

hidrokarbon, dll. Aspirasi asam lambung adalah yang paling sering terjadi dan

diteliti. Ini juga biasa dikenal dengan  (endelson Syndrome. "ada pasien yang

teraspirasi cairan lambung akan tiba#tiba mengalami acute respiratory distress.

"asien yang teraspirasi partikel makanan akan mengalami reaksi obstruksi akut.

"ada pasien ini dapat terjadi bronkospasme yang akan mirip dengan serangan

asma. ;

"ada  (endelson Syndrome  akan menyebabkan reaksi inflamasi pada

 parenkim. Ini terjadi pada pasien dengan masalah sistem saraf pusat, trauma

kepala, intoksikasi obat. Aspirasi cairan dengan p+ C ),( lebih besar *,mL8kgBB

akan mempunyai potensi yang besar menybabkan pnemonia kimia. Ini akan

melepaskan sitokin, terutama $umor )ecrosis !actor T54-#F dan interleukin

IL-#'. ;

1.). Aspirasi Bakteri "atogen

"neumonia aspirasi berkembang sesudah inhalasi dari materi kolonisasi

orofaringeal. 0ekanisme pertama yang terjadi adalah aspirasi dari sekresi

orofaring yang membuat bakteri dapat masuk ke dalam paru.  #aemophilus

influen*ae dan Streptococcus pneumoniae  berkolonisasi di nasofaring atau

orofaring sebelum teraspirasi dan menyebabkan Community Acquired Pneumonia.

Istilah G"neumonia aspirasiH mengacu secara khusus kepada perkembangan dari

 bukti infiltrat secara radiografik pada pasien yang berisiko aspirasi orofaringeal.

urang lebih sebagian dari orang sehat mengaspirasi dalam jumah sedikit sekresi

dari orofarinegeal selama tidur. &isiko virulensi bakteri yang rendah pada sekresi

faring normal, bekerja sama dengan batuk, transportasi siliar yang aktif, danmekanisme imun selular dan humoral, menghasilkan pembersihan dari materi

infeksi tanpa menyebabkan gejala. ika mekanisme ini, mekanisme humoral,

mekanisme seluler rusak atau jika teraspirasi dalam jumlah yang banyak, dapat

menyebabkan pneumonia. (

"asien dengan pneumonia aspirasi biasanya akan dimulai dengan demam

dan sputum yang purulen. Infeksi pada hari ke#' sampai ke#1% pada kasus ini akan

17

Page 18: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 18/29

mengakibatkan nekrosis jaringan dengan pembentukan abses atau perlebaran

ruang pleura. 1*

Aspirasi pada kasus ini bisa berasal dari sekeresi orofaringeal, terutama saliva

yang berisi bakteri yang berasal dari lidah, gingiva, mukosa bukal, dan faring.

adang aspirasi gaster yang diikuti dengan bakteri juga bisa mengakibatkan

 pneumonia aspirasi. "ada pasien dengan kebersihan oral yang buruk sering

menyebabkan infeksi oleh bakteri anaerob. 1*

1.. Aspirasi dari 3ubstansi +nert 

"asien bisa teraspirasi material yang tidak toksik untuk paru tetapi dapat

menyebabkan komplikasi oleh obstruksi mekanik akibat mekanisme refleks. 1*

).'..1. <airan

<airan tidak akan menghasilkan lesi paru yang khusus, seperti/ air, isi gaster yang

ternetralisasi. Aspirasi dalam jumlah besar pada cairan nontoksik akan membuat

sufokasi tiba#tiba melalui mekanisme obstruksi. 1*

).'..). "artikel "adat

Ini sering terjadi pada anak#anak 1# tahun. 6bjek yang kecil akan menyebabkan

obstruksi parsial. etika bronkusutama yang terobstruksi, maka akan terjadi

obstruksi total. 1*

).;. 0anifestasi linis

>ejala yang tampak pada anak dengan "neumonia aspirasi adalah/9

a. ispnea

 b. 3ianosis

c. emam

d. Batuk yang produktif,

e. Jhee=ing, disebabkan oleh trauma langsung pada saluran napas atas yangdiikuti dengan tertelannya partikel#partikel

f. 5yeri dada

).1*. iagnosis

1. Anamnesis

"enulusuran a!al pneumonia aspirasi dapat dilakukan dengan anamnesis yang

detail dari gejala klinis dan pemeriksaan fisik. 6rang tua ataupun pengasuh anak

harus ditanyakan tentang !aktu dari gejalanya, yang berhubungan dengan

18

Page 19: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 19/29

makanan, perubahan posisi, hipersalivasi, tersedak, muntah, atau rasa tidak

nyaman pada ulu hati epigastium- pada anak yang lebih besar, dan gejala batuk

malam ataupun !hee=ing. Batuk ataupun tersedak minimal atau pun tidak ada

 pada anak dengan refleks batuk dan tersedak yang menurun. 6bservasi terhadap

makan anak penting dilakukan apabila diduga adanya aspirasi rekuren yang terjadi

 pada anak. "erhatian khusus harus diberikan terhadap refluK nasopharygeal.

esulitan terhadap menghisap atau menelan, dan berhubungan dengan batuk dan

tersedak. Lakukan pula inspeksi terhadap kavum oral untuk kelainan yang

mencolok atau tampak jelas pada mulut dan menstimulasi untuk mengeluarkan

gag refleK. +ipersalivasi atau akumulasi yang banyak dari sekresi di mulut

kemungkinan sugestif disfagia. an pada auskultasi pada paru akan trdapat

!hee=ing transien atau crackles setelah makan, khususnya tergantung pada

segmen paru.1)

). "emeriksaan fisik 

"ada aspirasi karena benda asing, pemeriksaan fisik yang dapat mengidentifikasi

aspirasi adalah bervariasi dan tergantung pada lokasi dan derajat lumen obstruksi

dari benda asing tersebut. Anak mungkin akan diam dan merasa nyaman atau

menunjukkan tanda#tanda respiratory distress syndrome yang bervariasi mulai

dari takipnea ringan sampai ke stridor berat dengan retraksi dan sianosis.

"enemuan klasik dari aspirasi benda asing terdiri dari suara nafas menurun pada

unilateral sebagai akibat dari kurangnya aliran udara yang masuk ke paru dan

ronki unilateral yang dikarenakan sumbatan parsial pada bronkus. Trias klinis

mulai dari !hee=ing, batuk, dan berkurangnya atau bahkan tidak ada suara nafas

terdapat pada hanya %* dari pasien. 0eskipun $( hanya terdapat satu atau

lebih dari temuan fisik tersebut. "erubahan yang cepat pada saluran pernafasandapat terjadi akibat terjadinya edema atau perubahan lokasi dari benda asing.

Benda asing pada trakea khususnya dalam hal ini berbahaya, dengan berubahnya

 periode antara normal dan obstruksi berat akibat efek ball#valving.1

"enemuan pada pemeriksaan fisik akan membantu untuk mengetahui lokasi dari

letak aspirasi benda asing tersebut. ika terdapat obstruksi yang signifikan ke

aliran udara dimana tempat benda asing berada di laring atau trekea bagian atas

maka menghasilkan avonia atau hoarsenes !ith inspiratory atau bifasik stridor.

19

Page 20: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 20/29

Jhee=ing yang memanjang pada fase eKpirasi adalah sugestif dari intratorak

trakea atau obstrusksi bronkus.1

iagnosis dari pasien ini adalah adanya bukti radiografik. "ada gambaran

ditemukan infiltrat khas bronkopulmoner segmen. "ada pasien yang teraspirasi

saat posisiberbaring , bagian yang terkena adala segmen posterior dari lobus atas

dan segmen apeks dari lobus ba!ah. "ada pasien yang teraspirasi pada posisi

tegak atau setengah berbaring, segmen basal dari lobus ba!ah yang biasa terkena.

).11. "emeriksaan "enunjang

"emeriksaan penunjang pada pasien pneumonia aspirasi;/

a. arah lengkap

"ada pasien dengan aspirasi bakteri anaerob patogen mungkin ditemukan

 peningkatan leukosit, netrofilia, anemia, dan trombositosis. "ada pasien

dengan pneumonia aspirasi kimia mungkin ditemukan peningkatan

leukosit dan netrofilia.

 b. Analisis gas darah

Analisis gas darah digunakan untuk mengetahui status oksigenasi dan p+

dan sebagai informasi tambahan untuk menuntun berapa oksigen yang

diberikan. "ada pasien pneumonia aspirasi didapatkan hipoksemia akut

dan tekanan karbon dioksida yang normal atau rendah dengan alkalosis

respiratori. Tingkat laktat sering dihubungkan dengan gas darah- dapat

digu

c. :lektrolit darah, ureum, dan kreatini

Ini diperlukan untuk menilai status cairan dan kebutuhan intravena hidrasi.

Ini terutama pada pasien dengan edma, muntah, atau diare yang bisamengakibatkan kehilangan cairan. ini juga dapat menilai dampak organ

 pada pasien dengan sepsis dan syok sepsis

d. ultur darah

Ini dilakukan untuk men# screenin   dari bakteremia. "ada keadaan

 pneumonia uncomplicated  tidak ada tanda dari sepsis atau syok sepsis-.

ultur darah dianjurkan dilakukan saat terapi a!al.

e. ultur sputum

20

Page 21: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 21/29

Ini digunakan untuk menentukan bakteri patogen yang menginfeksi dan

terapi yang akan diberikan.

f. &ontgen toraks

Temuan radiografi dari pneumonia aspirasi tergantung kepada posisi

 pasien ketika aspirasi terjadi/

• Bagian lobus tengah atas dan lobus ba!ah paru dan cabang

 bronkus yang curam adalah bagian yang sering terdapat infiltrat

yang banyak

• "asien yang teraspirasi dalam posisi sedang berdiri dapat

menyebabkan infiltrat di paru bagian ba!ah bilateral.

• "asien yang tidur dengan posisi miring ke kiri akan menyebabkan

infiltrat berada di posisi kiri.

"ada pneumonia aspirasi dengan bakteri anaerob akan tampak infiltrat

dengan atau tanpa kavitas pada satu bagian segmen paru yang terkena.

3umber/ 3Dualence aspiration neumonia ini children/ radiograpphic and <T

findings as the first clue to diagnosis

>ambar $.. Bayi perempuan usia bulan. &adiografi toraks menunjukkan opasitas

 parenkim pada daerah sentral di kedua lapangan paru@ daerah perifer relatif lebih

21

Page 22: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 22/29

 bersih, terutama pada bagian kiri. "erhatikan densitas konsolidasi pada lobus

kanan atas dibatasi oleh fisura minor panah-

22

Page 23: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 23/29

3umber/ 3Dualence aspiration neumonia ini children/ radiograpphic and <T

findings as the first clue to diagnosis

>ambar '. Anak laki#laki usia 9 tahun a- &ontgen toraks menunjukkan opasitas

 parenkim pada kedua lapangan paru. aerah perifer lebih bersih, terutama pada

 bagian kiri. b- >ambaran <T scan lun indo settin - menunjukkan opasitas

 round lass sekitar densitas konsolidasi. c- <T scan mediastinal indo

 settin - di daerah caudar menunjukkan area denagn atenuasi yang lebih rendah

panah- dengan densitas konsolidasi. d-  !ollo#up  rontgen toraks selama %

minggu menunjukan perbaikan, tapi masih ada lesi yang menetap.

23

Page 24: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 24/29

3umber/ 3Dualence aspiration neumonia ini children/ radiograpphic and <T

findings as the first clue to diagnosis

>ambar ;. "asien perempuan usia 9 tahun. a- rontgen toraks menunjukkan

opasitas parenkim pada daerah sentral di kedua paru. aerah perifer relatif lebih

 bersih, terutama bagian kiri. b- <T# #ih -esolution+  Lun indo Settin -

menunjukkan opasitas round'lass di sekitar densitas konsolidasi.

g. 23>

23> dilakukan untuk mengkonfirmasi dan mengetahui lokasi dari pleural efusi

sebagai komplikasi dari pneumonia aspirasi.

h. <T 3can

<T scan toraks tidak dibutuhkan pada semua kasus pneumonia aspirasi. Ini

dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik dari efusi pleura atau empiema, seperti

mendeteksi nekrosis dengan infiltrate, cavitas, dan lokasi dari efusi pleura. <T

scan memberikan keterangan yang lebih baik tentang daerah yang terkena dan

digunakan untuk melihat abnormalitas dari paru karena abnormalitas pleura.

i. BronkoskopiBronkoskopi diindikasikan kepada pasien pneumonia aspirasi ketika teraspirasi

makanan atau benda dari luaar. Bronkoskopi dengan sikat pelindung dan kateter

 pelindung digunakan untuk mendapatkan bakteri patogen dari infeksi pneumonia

dan membantu untuk menentukan terapi antibiotic.

 j. Torakosintesis

Torakosintesis adalah tindakan diagnostik dan terapi diaman cairan atau udara-

dikeluarkan dari pleura dan dinding dada. Analisis dari specimen dapat membantu

24

Page 25: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 25/29

menentukan penyebab yang mendasari dari efusi pleura. 3ebelum dan sesudahnya

 perlu dilakukan rontgen toraks untuk melihat kemungkinan komplikasi dari

torakosintesis.

).1). iagnosis Banding

Tabel ). "erbedaan "neumonia aspirasitis dan "neumonia aspirasi(

"embeda "neumonitis aspirasi "neumonia aspirasi

0ekanisme Aspirasi dari isi gaster

steril

Aspirasi dari kolonisasi

materi orofaringeal

"roses patofisiologi Trauma akut paru karena

asam dan terutama materi

gaster 

&espon inflamasi akut

 paru terhadap bakteri dan

 produk dari bakteri

tersebut

Temuan bakteri "ada a!alnya steril,

disusul dengan

kemungkinan infeksi

 bakteri

Bakteri gram positif,

 bakteri gram negatif, dan

kadang#kadang bakteri

anaerob

4aktor risiko utama "enurunan kesadaran isfagia dan dismotilitas

gaster 

2sia 3ering pada usia muda 3ering pada usia tua

ejadian aspirasi isadari Tidak disadari

Tipe presntasi "asien dengan ri!ayat

 penurunan kesadaran

dengan infiltrat paru

dengan gejala respirasi

yang berkembang

"asien dengan disfagia

yang memiliki

manifestasi klinis dari

 pneumonia dan infiltrat

segment bronkopulmoner

yang berkembang

0anifestasi klinis Tidak ada gejala atau

gejala tidak tampak dari

 batuk yang nonproduktif

sampai ke takipnea,

 bronkospasme, sputum

 berdarah atau berbuih,

dan respiratory distress

)#( jam setelah aspirasi

Takipnea, batuk, dan

tanda dari pneumoni

25

Page 26: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 26/29

).1. omplikasi

ejadian aspirasi akibat benda asing dapat memprovokasi timbulnya inflamasi

dari traktus respiratorius. +asil proses inflasmasi ini merusak mekanisme

 pernafasan dan fungsi lapisan mukosasiliar . "enelitian terbaru pada bayi telah

membuktikan bah!a protein  pulmonary surfactan  3p#A dan 3p#- berkurang

secara signifikan dalam cairan bronchoal"eolar la"ae pada anak dengan refluK

gastroesofageal dan penyakit saluran pernafasan dibanding dengan anak dengan

refluK esofageal tanda penyakit salutran pernafasan. Ini menunjukkan bah!a

sistem pertahanan host  pada anak dengan refluK dan penyakit saluran pernafasan

dari aspirasi mungkin karena sebagian dampak aspirasi menekan baik sekresi

atupun peningkatan pergantian apoprotein surfaktan, yang mana difikirkan untuk

menjadi penting dalam mekanisme pertahanan saluran pernafasan melalui

modulasi dari inflamasi jalan nafas. Akibat lain dari aspirasi yang berkelanjutan

termasuk kepada mempertahankan proses inflamasi yang mengarah ke edema

 peribronkial, hipertrofi dari otot#otot pernafasan, mempersempit jalan nafas, dan

 progresivitas dari jalan nafas dan fibrosis intertisial.1

Adapun komplikasi dari aspirasi pneumonia yakni atelektasis, abses paru,

empyema, pneumotoraK skunder , sepsis, shock, pera!atan di rumah sakit yang

lama dan keadaan eKtrim lainya dan kematian.$

Tabel . Analisa dari gambaran klinis dan radiologi dari $% orang pasien anak

dengan aspirasi pneumonia)

"enemuan Total umlah dari asus

"neumonitis

()-

 5ecroti=ing

 pneumonia

1)-

Lung

abscess

1*-

>ambaran klinis

2sia rata#rata th-

ondisi yang mendasari

"enurunan kesadaraan

isfagia

elainan kejang

',)(

%)

)(

$,

1

1(

;,'1

'

'

;,

)

26

Page 27: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 27/29

"enyakit periodontal

iamati aspirasi

umlah 30 perifer rata#

rata

3uhu rata#rata

3putum purulen

urasi sebelum timbulnya

gejala

1 hari

1# hari

M% hari

"enemuan rontgen

Lokasi lesi

Lobus kanan atas

3egmen anterior 

3egmen posterior 

Lobus tengah kanan

Lobus kanan ba!ah

3egmen superior 

3egmen basilar 

Lobus kiri atas

3egmen posterior apikal

Lobus kiri ba!ah

3egmen superior 3egmen basiler 

Lama terapi hari-

&espon dari terapi

urasi demam hari-

Jaktu untuk

roentgenologic clearence

)

%'

%%

1$,%9*

1*,14

)'

*

)(

9

%

1'

'

;

)(

1)

;

)%

1',%

%,*

)*

)'

1%)**

1*),'4

1(

);

1

...

)

;

$

(

)

1*

)1

11,%

),'

%

;

;

1''**

1*,;4

$

1

9

(

1

%

1

)

)

1

%

%

',)

'

9

$

))'9*

1*,'4

9

...

9

%

1

(

(

1

)

*,)

(,)

27

Page 28: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 28/29

hari- )* 1 %1 1

Tabel diatas menerangkan penelitian yang dilakukan oleh It=hak Brook dan

3idney 0. 4inegold didapatkan bah!a yang termasuk dalam penilitian ini adalah

$% anak yang usianya berkisar dari ) bulan sampai 1' tahun dengan rata#rata

umur ' tahun dan bulan-. iantara mereka, %1 orang laki#laki dan orang

 perempuan. an ada juga usia de!asa yakni )* tahun diatas 1' tahun- yang

termasuk sebagai kelompok kontrol.)

ondisi terbanyak untuk masing#masing komplikasi penyakit adalah pneumonitis

yakni () pasien, sedangkan pneumonia nekrotik 1) anak, dan abses paru sebanyak

1* orag anak. 2ntuk abses paru dimana lokasi parenkim yang terletak di segmen

 basiler dari lobus ba!ah yakni %; anak, segmen posterior dari lobus atas sebanyak

* anak, dan segmen superior dari lobus ba!ah sebanyak 1' pasien.)

).1%. Tatalaksana

Terapi yang diberikan untuk pasien ini adalah/ 1,(

a. 3uction

 b. "roteksi jalan nafas

c. 6ksigen

d. Antibiotik 

2ntuk pengobatan a!al pneumonia aspirasi, digunakan/1%

• Ben=ilpenisilin 1,) g anak/ * mg 8 kg sampai dengan 1,) g- IN, setiap 9#

 jam ditambahkan metronida=ol (** mg anak/ 1),( mg 8 kg sampai dengan(** mg- IN, setiap 1)#jam atau metronida=ole %** mg anak/ 1* mg 8 kg

sampai %** mg- secara oral, setiap 1)#jam atau pada pasien dengan

hipersensitivitas penisilin, sebagai penggunaan obat tunggal.

• lindamisin %(* mg anak/ 1* mg 8 kg sampai dengan %(* mg- IN, setiap

'#jam atau lincomycin 9** mg anak/ 1( mg 8 kg hingga 9** mg- IN,

setiap '#jam.

. ika diduga pneumonia dari >ram#negatif, gunakan/

28

Page 29: REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc

http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 29/29

• 0etronida=ol (** mg anak/ 1),( mg 8 kg sampai dengan (** mg- IN,

setiap 1)#jam atau metronida=ole %** mg anak/ 1* mg 8 kg sampai %**

mg- secara oral, setiap 1)#jam ditambahkan ceftriaKone 1 g anak/ )( mg 8

kg sampai dengan 1 g- IN, per hari atau cefotaKime 1 g anak/ )( mg 8 kg

sampai dengan 1g-IN,setiap '#jam ATA2 sebagai persiapan tunggal-

 piperasilin Ta=obactam % *.( g anak/ 1** 1),( mg 8 kg sampai

dengan % *.( g- IN, setiap '#am atau tikarsilin klavulanat *,1 g

anak/ (* 1,$ mg 8 kg sampai dengan *,1 g - IN, setiap 9#jam.

• ika infeksi dengan 3taphylococcus aureus diduga atau terbukti, lihat

stafilokokus pneumonia. Beralih ke terapi oral setelah ada peningkatan

yang signifikan misalnya ketika demam dan 8 atau tanda#tanda obyektif

lainnya yang membaik-, dan pasien dapat mentolerir obat oral.

digunakan amoksisilin klavulanat '$( 1)( mg anak/ )),( ,) mg 8 kg

sampai dengan '$( 1)( mg- secara oral, setiap 1)#jam.

• "ada pasien dengan hipersensitivitas penisilin, gunakan/

klindamisin %(* mg anak/ 1* mg 8 kg sampai dengan %(* mg- secara

lisan, setiap '#jam.

• 2ntuk pneumonia aspirasi yang tidak terlalu berat, $ hari terapi biasanya

cukup, namun penyakit yang telah luas atau telah ada pembentukan abses

mungkin memerlukan lebih lama terapi dosis tinggi dan 8 atau

 pembedahan.

e. ortikosteroid

"enggunaan kortikosteroid masih kontroversial. Berdasarkan penelitian

mengindikasikan keuntungan yang minimal. :fek samping kortikosteroid

sebagai imunosupresan juga akan menyebabkan infeksi sekunder bakteri

).1(. "rognosis

BAB III

KESIMPULAN

3.