TETANUS Nadia A.P. Maizalius 03010200 Stase Bedah RSUD Bekasi Pembimbing: dr. Fanny Indarto, Sp.B
TETANUSNadia A.P. Maizalius03010200Stase Bedah RSUD BekasiPembimbing: dr. Fanny Indarto, Sp.B
Definisi
Epidemiologi
Mikrobiologi
Patogenesis
Gejala khas
Generalized Tetanus
Tetanus neonatorum
Localized tetanus
Cephalic tetanus
Perjalanan Klinis
Skor Ablett
Skor Dakar
Skor Phillips
Skor Urwadia
Diagnosis
Diagnosis Banding
TatalaksanaRawat inapRuang tenang, stimulasi minimalABCKebutuhan cairan & nutrisiAtasi spasmeDiazepamdewasa, ringan (5-10mg oral tiap 4-6jam), sedang (5-10mg IV), berat (50-100mg in D5, 40mg/h)0,1-0,3mg/kgBB/kali ; interval 2-4 jamWound toilet:Bersihkan luka, irigasi luka, debridement luka, buang CA dalam luka, kompres H2O2. 1-2 jam ATS &AB. Sekitar ATSDiet cukup kalori & protein
Tatalaksana khusus
Klasifikasi Luka menurut ACSCT
Penatalaksanaan Luka
Antibiotika
Komplikasi
PencegahanImunisasi aktifTetanus ToxoidPenatalaksanaan LukaPertimbangan akanImunisasi pasif TIGImunisasi aktif dengan vaksinProfilaksisKondisi lukaRiwayat imunisasi
Reaksi vaksinasi (DPT)
Vaccination Schedule (Peter, 1995)
VaccineChildren under 7 years1-DPT6-8 weeks2-DPT4-8 weeks after previous dose3-DPT4-8 weeks after previous dose4-DPT1 year after previous doseBooster-DPT4-6 years of age
VaccineAdults & children not previously vaccined1-TdAt presentation2-Td4-8 weeks after the previous dose3-Td6 months 1 year after previous doseBooster - TdEvery 10 years after the previous dose
VaccinePregnant women previously vaccinatedBooster-TTDuring first 6 months of pregnancyPregnant women not previously vaccinated1-TTFirst encounter during pregnancy4 weeks after the previous dose
Klasifikasi prognostik menurut Cole-Spooner
KesimpulanSuatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat. meskioun telah dikenal sejuah peradaban manusia, penyakit ini belum bisa dieradikasi karena sifat alami spora bakteri tersebut yang hidup dalam tanah dan feses hewan. Infeksi tetanus tidak menimbulkan kekebalan pada seorang individu. pencegahan dapat dicegah melalui imunisasi aktif tetanus toksoid, higine persalinan yang baik, dan manajemen perwatan luka yang adekuat. Pencegahan dan penatalaksanaan yang adekuat menyebabkan penurunan tingkat mortalitas pada pasien tetanus.
Terima kasih