Top Banner
SOSIOLOGI KOMUNIKASI REALITAS MEDIA DAN KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA
22

Realitas media dan konstruksi sosial media massa

Dec 05, 2014

Download

Education

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

REALITAS MEDIA DAN KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA

Page 2: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

DISKURSUS REALITAS SOSIAL

• Teori dalam paradigma defenisi sosial berpandangan bahwa manusia adalah aktor yang kreatif dari realitas sosialnya. Dalam arti tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh norma-norma, kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai dsb yang kesemuanya tercakup dalam fakta sosial yaitu tindakan yang menggambarkan struktur dan pranata sosial.

Page 3: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Paradigma defenisi sosial lebih tertarik terhadap apa yang ada dalam pemikiran manusia tentang proses sosial, terutama para pengikut interaksi simbolis. Dalam proses sosial, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam dunia sosialnya.

• Dalam paradigma konstruktivis, realitas merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu

• Individu bukanlah manusia korban fakta sosial, namun mesin produksi sekaligus reproduksi yang kreatif dan mengkonstruksi dunia sosialnya.

Page 4: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• MAX WEBER melihat realitas sosial sebagai perilaku sosial yang memiliki makna subyektif, karena itu perilaku memiliki tujuan dan motivasi.

• Pandangan realitas sosial itu di bantah oleh pandangan toeri konflik dari KARL MARX, sebagaimana pandangannya bahwa kehidupan sosial budaya ditentukan dari pertentangan antara dua kelas yang terlibat dalam proses produksi, yaitu kaum industriawan yang mengontrol alat-alat reproduksi dan kaum proletariat yang diandaikan hanya berhak melahirkan keturaunan.

Page 5: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Pada kenyataannya realitas sosial tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran individu, baik di dalam maupun di luar realitas tersebut.

• Realitas itu memiliki makna, manakala realitas sosial dikonstruksi dan dimaknakan secara subjektif oleh individu lain sehingga memantapkan realitas itu secara objektif.

• Individu mengkonstruksi realitas sosial, dan merekonstruksikannya dalam dunia realitas, meantapkan realitas itu berdasarkan subjektifitas individu lain dalam instritusi sosialnya.

Page 6: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

KONSTRUKSI SOSIAL SEBAGAI ILMU DAN FILSAFAT

• Istilah konstruksi sosial atas realitas menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Ia menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, yang mana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.

• Asal mula konstruksi sosial dari filsafat konstruktivisme.

Page 7: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Ada 3 macam konstruksivisme;1. Konstruktivisme radikal, hanya dapat mengakui

apa yang dibentuk oleh pikiran manusia, dia mengesampingkan hubungan antara pengetahuan dan kenyataan sebagai suatu kriteria kebenaran. Pengetahuan bagi mereka adalah sebuah realitas yang dibentuk oleh pengalaman seseorang.

2. Konstruktivisme realisme hipotetis, pengetahuan menurut mereka adalah sebuah hipotesis dari sebuah struktur realitas yang mendekati realitas dan menuju kepada pengetahuan yang hakiki.

3. Konstruktivisme biasa, mengambil semua konsekuensi konstruktivisme dan memahami pengetahuan sebagai gambaran dari realitas itu.

Page 8: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

– Berger dan Luckmann memulai penjelasan realitas sosial dengan memisahkan pemahaman “kenyataan” dan “pengetahuan”. Realitas diartikan sebagai kualitas yang terdapat dalam realitas-realitas, yang diakui memiliki keberadaan (being) yang tidak tergantung kepada kehendak kita sendiri. Sedangkan pengetahuan didefenisikan sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata (real) dan memiliki karakteristik yang spesifik.

– Berger dan Luckmann megatakan bahwa terjadi dialektika antar individu menciptakan masyarakat dan masyarakat menciptakan individu. Proses dialektika itu terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi, internalisasi

Page 9: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Frans M Parera menjelaskan tugas pokok sosiologi pengetahuan adalah menjelaskan dialektika antara (self) dengan dunia sosiokultural, yaitu eksternalisasi (penyesuaian diri) dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia, objekktivasi yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi, sedangkan internalisasi yaitu proses yang mana individu mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya.

Page 10: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA; KRITIK TERHADAP BERGER DAN LUCKMANN

• Tahap konstruksi sosial media massa– Ketika masyarakat semakin modern, teori dan pendekatan

konstruksi sosia atas realitas Berger dan Luckmann memiliki kemandulan atau dengan kata laintak mampu menjawab perubahan zaman, karena masyarakat transisi modern Amerika telah habis dan berubah menjadi masyarakat modern dan postmodern, dengan demikian hubungan-hubungan sosial antara individu dengan kelompoknya, pimpinan dengan kelompoknya, orang tua dengan anggota keluarganya menjadi sekunder-rasional. Hubungan-hubungan sosial primer dan semi sekunder hampir tak ada lagi dalam kehidupan masyarakat modern dan postmdodern.

Page 11: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

Proses Konstruksi Sosial Media Massa

Proses sosial simultan

Eksternalisasi

Objektivasi

Internalisasi

MEDIA MASSA•Objektif•Subjektif•intersubjektif

Realitas terkonstruksi•Lebih sepat•Lebih luas•Sebaran merata•Membentuk opini massa•Massa cenderung terkonstruksi•Opini massa cenderung apriori•Opini massa cenderung sinis

Source Message Channel Receiver Effeck

Page 12: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

a. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksib. Tahap Sebaran Konstruksic. Pembentukan Konstruksi Realitas– Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas– Pembentukan Konstruksi Citra

d. Tahap Konfirmasi

Page 13: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

a. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi– Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa

adalah tugas redaksi media massa, tugas itu didistribusikan kepada desk editor yang ada disetiap media massa.

– Ada dua hal penting dalam menyiapkan materi konstruksi sosial yaitu:• Keberpihakan media massa kepada kapitalisme,

ideologinya adalah membuat media laku di masyarakat• Keberpihakan semu kepada masyarakat. Bentuknya

adalah empati, simpati dan partisipasi kepada masyarakat yang ujung-ujungnya “menjual berita”

• Keberpihakan kepada kepentingan umum

Page 14: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Tahap Sebaran Konstruksi– Sebaran konstruksi sosial media massa

menggunakan model satu arah, dimana media menyodorkan informasi sementara konsumen media tidak memiliki pilihan.

– Sebaran wilayah berdasarkan segementasi

Page 15: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Pembentukan Konstruksi Realitas– Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas• Konstruksi realitas pembenaran, bentuk konstruksi

media massa yang terbangun di masyarakat yang cenderung membenarkan apa saja yang ada (tersaji) di media massa• Kesediaan dikonstruksi oleh media massa, ketika orang

memilih menjadi pembaca atau pemirsa berarti rela dikonstruksi oleh media massa• Menjadikan konsumsi media massa sebagai pilihan

konsumtif, dimana orang secara habit tergantung kepada media massa.

Page 16: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

– Tahap Pembentukan Konstruksi Citra• Konstruksi citra yang dibangun oleh media massa

terbentuk dalam dua model, yaitu:– Model good news; objek pemberitaan cenderung diberitakan

dengan citra baik – Model bad news, objek pemberitaan cenderung diberitakan

dengan citra buruk.

• Tahap Konfirmasi– Tahapan ketika media massa maupun pembaca

dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihananya.

Page 17: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Realitas Media; Realitas Masyarakat yang Berkembang– Kisah-kisah dalam film dsb adalah sebuah hasil

konstruksi dari teknologi media yang mampu membangun sebuah realitas kehidupan, seakan-akan memang benar terjadi. Seakan realitas itu benar ada dalam kehidupan disekeliling kita, bahkan seakan kita hidup bersama mereka.

Page 18: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

Realitas Sosial Bentukan Media Massa; Iklan Televisi

• Pada beberapa iklan yang menonjol dalam pencitraan, diperoleh beberapa kategorisasi penggunaan pencitraan dalam iklan televisi sbb:– Pertama, Citra Perempuan yaitu citra pigura, citra

pilar, citra pinggan dan citra pergaulan– Kedua, Citra Maskulin, maskulin digambarkan otot

laki-laki

Page 19: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

• Ketiga, Citra Kemewahan dan eksklusif• keempat, Citra Kelas Sosial• Kelima, Citra Kenikmatan• Keenam, Citra Manfaat• Kerujuh, Citra Persahabatan• Kedelapan, Citra Seksisme dan seksualitas

Page 20: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

Bahasa sebagai Realitas Sosial Iklan

• Iklan televisi menggunakan kedua pesan (verbal dan visual) untuk mengkonstruksi makna dan pencitraannya

Page 21: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

Sumber Nilai Acuan Konstruksi Sosial Media Massa

• Umumnya nilai yang dikonstruksi oleh media massa adalah nilai yang bersumber dari redaktur dan para desk media massa.

• Nilai-nilai lain yang menjadi acuan konstruksi media massa adalah perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Page 22: Realitas media dan konstruksi sosial media massa

TERIMAKASIH