Top Banner
1. Rasional Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep baru di dunia perekonomian yang mengandalkan ide kreatif sebagai faktor produksi utama. Konsep ini didukung pula oleh adanya industri kreatif. Menurut Amelia ( 2014, carrernews.com), definisi industri kreatif sering merujuk pada UK Departmenr for Culture, Media, and Sport Task Force 1998 (lembaga pengelola indutri kreatif di Inggris). Disisi lain, karakteristik ekonmi kreatif dapat dilihat dari beberapa hal berikut: a) Berbasis pada ide atau gagasan b) Pengembangan tidak terbatas dalam bidang usaha c) Konsep yang dibangun relatif d) Adanya kolaborasi dari berbagai aktor yang berperan dalam industri kreatif seperti para cendekia, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Di Indonesia sendiri gagasan untuk menjalankan perubahan ekonomi kreatif telah dilakukan sejak tahun 2006 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pada tahun 2008 pemerintah melakukan peluncuran Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif 2025 serta Cetak Biru Pengembangan 14 Subsketor Industri Kreatif Indonesia (wikipedia.com). Diantara 14 subsektor industri kreatif Indonesia tersebut, salah satunya adalah penanganan masalah penulisan dan penerbitan buku, majalah, koran, jurnal, dll. Berbagai macam jenis karya tulis dapat ditangani dan diatur oleh subsekstor tersebut. Salah 1
27

Rancangan diklat komik (autosaved)

Jan 23, 2017

Download

Education

Aiiu Pospha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rancangan diklat komik (autosaved)

1. Rasional

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep baru di dunia perekonomian yang

mengandalkan ide kreatif sebagai faktor produksi utama. Konsep ini didukung

pula oleh adanya industri kreatif. Menurut Amelia ( 2014, carrernews.com),

definisi industri kreatif sering merujuk pada UK Departmenr for Culture, Media,

and Sport Task Force 1998 (lembaga pengelola indutri kreatif di Inggris). Disisi

lain, karakteristik ekonmi kreatif dapat dilihat dari beberapa hal berikut:

a) Berbasis pada ide atau gagasan

b) Pengembangan tidak terbatas dalam bidang usaha

c) Konsep yang dibangun relatif

d) Adanya kolaborasi dari berbagai aktor yang berperan dalam industri

kreatif seperti para cendekia, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.

Di Indonesia sendiri gagasan untuk menjalankan perubahan ekonomi kreatif telah

dilakukan sejak tahun 2006 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pada

tahun 2008 pemerintah melakukan peluncuran Cetak Biru Pengembangan

Ekonomi Kreatif 2025 serta Cetak Biru Pengembangan 14 Subsketor Industri

Kreatif Indonesia (wikipedia.com). Diantara 14 subsektor industri kreatif

Indonesia tersebut, salah satunya adalah penanganan masalah penulisan dan

penerbitan buku, majalah, koran, jurnal, dll. Berbagai macam jenis karya tulis

dapat ditangani dan diatur oleh subsekstor tersebut. Salah satu karya yang dapat

diolah selain karya-karya yang telah tersebut di atas adalah komik

Subsektor industri yang telah diluncurkan pemerintah memang tidak

spesifik menyebutkan kata “komik” sebagai salah satu media industri kreatif baik

berpijak sendiri maupun ikut dalam bidang penanganan subsektor. Namun perlu

diketahui bahwa sebenarnya banyak sekali komikus Indonesia atau para kreator

komik yang terus berkarya dan meningkatkan kreativitas mereka dalam berkarya,

bahkan tidak sedikit dari mereka yang telah mencapai pasar global dunia. Menurut

Hidayati (2015, kompasmuda.com) dalam kompetisi manga di Jepang, para

komikus Indonesia kerap memborong penghargaan. Salah satunya seperti

Garudayana Saga karya Is Yuniarto yang telah siap edar di Jepang oleh Digital

Catapult. Kemudian Sweta Kartika (komikus Indonesia) yang tengah menyiapkan

format baru komik daring (online) Nusantara Ranger untuk diterbitkan di luar

1

Page 2: Rancangan diklat komik (autosaved)

negeri, dan lain-lain. Karya mereka pun tidak luput dari rasa khas Indonesia dan

selalu berisi nuansa budaya Indonesia.

Itulah bukti ketangguahan para komikus Indonesia untuk terus berkarya di

tengah persaingan ketat pasar komik impor yang menyerbu Indonesia. Hal inilah

yang harusnya ditangkap dan direspon oleh pemerintah Indonesia agar komik juga

dapat berperan mengambil andil bagian dalam mewujudkan masyarakat ekonomi

kreatif 2025. Melihat hal tersebut, dapat ditinjau kembali betapa pentingnya

kemajuan Indoneisa kelak di tahun 2025. Maka dari itu, sangat penting untuk

sejak dini menggali, mencari, dan melatih kembali bakat-bakat komik dari para

pemuda-pemudi Indonesia agar kelak mereka mampu meneruskan karya komik

khas Indonesia.

Secara umum, komik memanglah bacaaan yang bersifat menghibur karena

berisi cerita dan gambar. Namun jika ditinjau lebih dalam komik dapat digunakan

sebagai sarana penunjang ekonomi dan sarana alternatif berkomunikasi baik untuk

menyampaikan saran, budaya, kritik, opini publik dan lain-lain. Membuat komik

tidaklah mudah, diperlukan ketrampilan khusus dalam mengolah gambar dan

menyesuaikannya dengan alur cerita yang ada. Kreativitas, originalitas, gagasan

ide sangat diperlukan untuk membuat komik yang baik terutama komik khas yang

memunculkan karakter Indonesia. Oleh karena itu, pengembangannya sangat

diperlukan demi memunculkan bakat-bakat masa depan komikus Indonesia dan

perwujudan masyarakat ekonomi kreatif 2025 . Salah satu sarana efektif yang

dapat dilakukan adalah melakukan pelatihan komik bagi para kaum muda

Indonesia. Salah satu sasaran yang paling jitu adalah siswa-siswi SMA dan SMK.

Oleh karena itu, diklat ini akan direncanakan bagi para siswa-siswi SMA/SMK

sederajat di Kota Malang. Diklat ini dilakukan dengan harapan mampu

meningkatkan kreativitas dan keaktifan pemuda Indonesia dalam berkarya dan

memajukan komik lokal Indonesia. Sehingga kelak mereka mampu bersaing dan

memajukan Indonesia dalam persaingan global era masyarakat ekonomi kreatif

2025.

2

Page 3: Rancangan diklat komik (autosaved)

2. Visi dan Misi DIKLAT KOMIK

Visi

Untuk menumbuhkan bakat-bakat seni melalui komik, sebagai

cikal bakal membantu perwujudan Masyarakat Ekonomi Kreatif

2025

Mengembangkan cara pandang masyarakat terhadap bangsa

melalui media komik

Mengembangkan kreatifitas dalam bidang seni melalui komik

Memperkenalkan komik sebagai media alternatif berkomunikasi,

dan media untuk mengenalkan budaya kepada masyarakat.

Misi

Memberikan pelatihan tentang komik Indonesia dan

memberitahukan cara untuk memperkenalkan budaya Indonesia

melalui media komik.

Memberikan pemahaman bagaimana cara berkomunikasi yang baik

melalui media komik.

3. Analisis Job

Sesuai dengan visi dan misi diadakannya diklat pembuatan komik

Indonesia, maka berikut akan dijelaskan rincian analisis job yang diberikan

kepada peserta sebagai pelatihan dalam membuat komik Indonesia:

a) Membuat perencanaan awal dalam pembuatan komik.

Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang perlu dikuasai oleh peserta

didik, diantaranya adalah penentuan tema,penentuan genre cerita, dan

membuat perancangan karakter pemain dalam cerita. Dikarenakan

pelatihan komik ini ditujukan untuk membuat peserta didik mampu

merancang perencanaan komik nuansa Indonesia, maka kebutuhan

perencanaan akan diupayakan dengan diawali pengenalan baik budaya,

sejarah, dan hal-hal yang berbau khas Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai

jalan untuk membuaka wacan kembali bagi para peserta didik untuk

merancang perencanaan awal yang baik.

3

Page 4: Rancangan diklat komik (autosaved)

b) Membuat rangkaian cerita sesuai dengan perencanaan awal

Rangkaian cerita yang baik diperlukan untuk dapat membuat pengaruh

yang baik terhadap pembaca komik. Oleh karena itu, ada beberapa langkah

yang perlu dikuasai oleh peserta didik untuk dapat merangkai cerita yang

baik, diantaranya perumusan kerangka ceita. Pada tahap ini peserta didik

dibimbing untuk merumuskan pokok-pokok cerita sebagai tahap awal

pengembangan cerita. Selanjutnya penetapan setting, pada tahap ini

peserta didik dibimbing untuk dapat menyusun setting yang terdiri atas,

latar, waktu, dan alur atau plot cerita. Tahap akhir adalah membimbing

mereka untuk dapat menggabungkan kerangka dan setting menjadi story

line.

c) Membuat karakter tokoh cerita dalam komik

Hal yang terpenting dalam komik selain cerita adalah penggambaran

karakter. Pada tahap ini peserta didik diarahkan untuk memvisualisasikan

rencana awal tokoh yang hanya sekedar penggambaran mimik wajah,

bentuk tubuh, dan sebagainya, ke dalam bentuk gambaran karakter

original. Tahapan ini peserta dibimbing dengan model tutorial yang

diberikan pembimbing pada peserta. Pembimbingan akan dilakukan tahap

demi tahap dan disesuaikan pula dengan tingkat kemahiran peserta didik.

d) Membuat panel komik dan tahap akhir (finishing)

Tahap akhir dalam pembuatan komik adalah penyusunan panel dan

editing. Pada tahap ini peserta didik dibimbing untuk dapat menyusun

panel sesuai dengan proporsi yang dibutuhkan dan melakukan editing

akhir pada komik fixed mereka termasuk penentuan judul komik. Selain

itu juga dibahas mengenai Finishing dimana peserta akan diberikan

pengetahuan tentang efek-efek khusus terhadap komik dan diajarkan untuk

menggunakannya dalam komik, tetapi tetap sesuai dengan proporsi yang

seimbang. Tahap akhir ini juga dibantu dengan pemberian referensi dari

berbagai macam komik atau ilustrasi yang sudah ada dengan tujuan

membuka pengalaman belajar baru bagi mereka dan menerapkannya pada

karya mereka masing-masing.

4

Page 5: Rancangan diklat komik (autosaved)

4. Kompetensi Keahlian

1. Melakukan Perencanaan Komik Dengan Matang

1.1 Memilih tema yang sesuai

1.2 Menentukan genre

1.3 Menentukan perencanaan karakter

2. Menuliskan Cerita yang Sesuai dengan Perencanaan Awal

2.1 Merumuskan kerangka cerita sesuai tema

2.2 Menetapkan setting cerita yang sesuai

2.3 Menyusun kerangka cerita dan setting menjadi skrip cerita

3. Membuat Karakter Tokoh dalam Komik

3.1 Memvisualisasikan rencana menjadi karakter yang sesuai dengan tema,

genre, dan isi cerita yang diinginkan.

4. Membuat Panel dan Melakukan Finishing

4.1 Menyusun panel komik

4.2 Memasukkan karakter dalam panel (fitting)

4.3 Melakukan editing atau menambahkan efek-efek khusus pada komik

5. Struktur Mata Diklat

Struktur mata diklat adalah hal yang paling penting dalam sebuah

perencanaan diklat. Sebuah struktur mata diklat berisi rincian kegiatan ataupun

aktivitas yang dilakukan selama kegiatan diklat. Diklat komik ini berlangsung

selama 2 bulan. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran

online. Waktu dua bulan diakumulasikan paling lama pembahasan satu

kompetensi adalah 2 minggu sehingga apabila terdapat empat kompetensi berarti

8 minggu pelaksanaan. Struktur mata diklat berisi rincian mata diklat, kompetensi,

sub kompetensi, rencana waktu pelaksanaan, diskripsi skenario pembelajaran,

bahan referensi, dan diskripsi kondisi yang dipersyaratkan selama diklat

berlangsung. Rincian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

5

Page 6: Rancangan diklat komik (autosaved)

MATADIKLAT:

Rancangan diklat komik

Belajar komik indonesia

sebagai bekal menuju

masyarakat ekonomi

kreatif 2025

KOMPETENSI 1

Melakukan Perencanaan

Komik Dengan Matang

PERTEMUAN

Minggu Ke 1 dan 2

Sub-sub Kompetensi :

1. Memilih tema yang sesuai

2. Menentukan genre

3. Menentukan perencanaan karakter

Indikator Hasil Belajar :

1. Kecermatan dalam menyusun perencanaan komik

2. Ketepatan dan konsistensi dalam pengaturan waktu perencanaan komik

SKENARIO DIKLAT

1. Tahap Pertama

Pada bagian tema, setiap orang yang ingin membuat komik harus mengerti

apa tema dari komik tersebut. Tema merupakan penentuan yang paling

utama dan merupakan akar dari pembuatan komik. Oleh karena itu,

pemberian atau pencarian tema sangatlah dibutuhkan. Sebagai contoh

adalah tema “HUT Kemerdekaan RI”, maka komik dengan tema tersebut

akan bernuansa full “Kemerdekaan” dengan hiasan-hiasan atau ornament

berbau “HUT Kemerdekaan”.

Meninjau dari hal tersebut maka diperlukan latihan untuk memilih tema.

Oleh karena itu, rincian kegiatan awal yang akan dilakukan dapat dilihat

sebagai berikut :

a. Diskusi singkat antara peserta diklat dengan salah satu mentor, yang

akan menjadi pendamping pembuatan komiknya. Diskusi bertujuan

untuk mempertajam komik dari peserta sehingga gambaran rencana

yang sebelumya masih bisa terbilang samar dapat menjadi gambaran

yang kuat dan lebih tajam

b. Setelah menemukan tema, peserta akan diberikan gambaran-gambaran

6

Page 7: Rancangan diklat komik (autosaved)

jenis komik yang memiliki tema yang sama. Kemudian dalam tahap ini

pula, peserta diberikan keleluasaan berpikir untuk menimbang kembali

tentang tema yang telah mereka tentukan. Apabila peserta masih

merasa kurang puas akan tema yang telah dirundingkan sebelumnya,

maka pembelajaran akan diulangi pada tahap a, hingga mencapai

kesepakatan yang pasti. ( diskusi diberikan batas waktu yaitu pada

pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB melalui forum chat atau pesan).

c. Ketika tema yang sesuai telah ditentukan, maka setiap peserta pun

diberi keleluasaan untuk menyusun serangkaian judul yang mereka

inginkan. Pada bagian ini mereka bisa membuat 2 hingga 3 judul yang

akan digunakan. Penetapan judul komik yang pasti dapat mereka

lakukan setelah menetukan genre di tahap kedua

2. Tahap Kedua

Setelah sesi diatas, maka tahapan berlanjut untuk menentukan genre.

Genre dapat membuat para pembaca semakin tertarik dengan komik

buatan kita. Contohnya seperti genre “slice of life”, yang mana di dalam

komik akan menceritakan tentang potongan-potongan kejadian kehidupan

seseorang, yang sangat digemari oleh kaum muda. Dalam penentuan genre

juga harus diperhatikan tentang rencana pembuatan cerita. Hal ini

dikarenakan genre hanya akan mendukung cerita agar menjadi lebih

menarik, sehingga keterkaitan penentuan genre dengan rencana cerita juga

perlu dipikirkan. Berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

pada tahap ini, peserta akan diberikan beberapa referensi yang mendukung

dengan genre yang mereka pilih. Sebagai contoh, jika salah satu peserta

memilih genre fantasi, maka akan diberikan referensi-referensi komik

fantasi (khususnya komik-komik karya lokal) dan gambar-gambar yang

mendukung dari komik fantasi itu sendiri. Pemberian referensi dilakukan

dengan tujuan membuka wacana kreativitas mereka.

3. Tahap Ketiga

Perencanaan karakter. Perencanaan karakter yang dimaksud tidak harus

menuntut peserta menyuguhkan satu, dua, atau lebih karakter yang telah

memiliki gambaran fixed. Pada tahap ini para mentor akan menuntun

7

Page 8: Rancangan diklat komik (autosaved)

mereka untuk merancang gambaran karakter berdasarkan sifat atau watak

dari karakter, perawakan atau bentuk fisik karakter, dan perannya dalam

cerita. Pada tahap ini peserta akan diberikan beberapa fase pelatihan oleh

mentor mereka dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Peserta akan diberikan deadline sekitar 2 atau 3 hari dengan tugas

untuk membuat gambaran karakter yang mencakup:

- Jumlah karakter

- Sifat masing-masing karakter

- Perawakan dari karakter, misal “bertubuh besar”, “berbadan tinggi,

dll. Apabila ada tambahan keterangan maka akan sangatlah

membantu, seperti karakter utama laki-laki memakai kacamata atau

karakter perempuan dengan rambut pony tail berwarna coklat, dll.

- Peran dari setiap karakter, misal “antagonis”, “protagonist”, dll.

4. Tahap Keempat

Sesi tanya jawab yang akan dilakukan setiap seminggu sekali. Dalam sesi

tanya jawab minggu pertama ini peserta diharapkan bisa

menginterpretasikan perencanaan komik yang sudah dibuat 1 minggu

pertama. Para mentor akan merespon dengan memberikan masukan-

masukan yang dapat mendukung komik tersebut. Semua keputusan

perencanaan tetap akan kembali kepada para peserta sendiri. Namun,

apabila dalam 1 minggu perencanaan masih belum dapat terselesaikan,

maka akan diberikan waktu tambahan pada minggu kedua. Bagi peserta

yang telah menyelesaikan perencanaan dalam waktu 1 minggu akan diberi

pilihan untuk lanjut ke tahap pelatihan selanjutnya ataukah mengikuti

jadwal.

Bahan Referensi, berbagai macam komik dengan berbagai macam genre. Contoh

Grand Legend, Reon, Ju On, dll.

Kondisi yang dipersyaratkan. Peserta harus memiliki Alat tulis, buku / kertas,

koneksi Internet, laptop / komputer

8

Page 9: Rancangan diklat komik (autosaved)

MATADIKLAT:

Rancangan diklat komik

Belajar komik indonesia

sebagai bekal menuju

masyarakat ekonomi

kreatif 2025

KOMPETENSI 2

Menuliskan Cerita yang

Sesuai dengan

Perencanaan Awal

PERTEMUAN

Minggu Ke 3 dan 4

Sub-sub Kompetensi :

1. Merumuskan kerangka cerita sesuai tema

2. Menetapkan setting cerita yang sesuai

3. Menyusun kerangka cerita dan setting menjadi skrip cerita

Indikator Hasil Belajar :

1. Ketepatan dan keseuaian penulisan cerita sesuai perencanaan awal

SKENARIO DIKLAT

1. Tahap pertama

Pada tahap ini para peserta akan diberikan cara penulisan cerita yang

konsisten sesuai rencana awal. Kegiatan pada tahap ini akan

memanfaatkan peserta yang berbentuk kelompok sehingga para mentor

akan memberikan tugas kelompok pada mereka, sebagai berikut:

Masing-masing kelompok diberi keleluasaan memikirkan ide cerita

sesuai tema yang telah mereka pilih. Mereka diberi waktu untuk

berdiskusi selama 4-5 hari melalui forum chat atau massage di akun

mereka.

Hasil diskusi tentang ide cerita dari para kelompok harus diubah ke

dalam bentuk story line terlebih dahulu sebelum didiskusikan dengan

para mentor. Pengiriman story line kepada mentor diberikan pada hari

ke lima minggu pertama dan diskusi dengan mentor dapat

dilaksanakan hari terakhir minggu pertama.

2. Tahap Kedua

Berdiskusi dengan mentor. Diskusi dengan mentor masing-masing

kelompok dan dilakukan pada akhir minggu pertama. Kegiatan diskusi

9

Page 10: Rancangan diklat komik (autosaved)

dapat dilakukan dengan forum chat atau pertemuan secara langsung

dengan sang mentor. Pertemuan dapat dilakukan dengan catatan

memberikan konfirmasi tempat dan waktu yang sesuai dengan persetujuan

para mentor. Kegiatan diskusi pada tahap ini membahasn tentang inti ide

cerita para peserta yang telah disusun. Para mentor akan membimbing dan

memberikan masukan-masukan untuk cerita mereka agar cerita tersebut

dapat menjadi cerita yang bagus dan menarik.

3. Tahap Ketiga

Setelah sesi diskusi pada tahap sebelumnya, para peserta dipersilahkan

memulai untuk menuliskan cerita mereka menjadi karangan utuh yang

runtut. Waktu yang diberikan selama 1 minggu terakhir. Pada hari terakhir

minggu tersebut, cerita akan dikirmkan pada mentor mereka untuk

dilakukan sedikit evaluasi maupun saran refisi.

Bahan Referensi, peserta dapat melihat contoh-contoh cerita (penyusunan cerita)

non fiksi dalam novel, cerpen, atau komik.

Kondisi yang dipersyaratkan. Peserta harus memiliki alat tulis, buku / kertas,

koneksi Internet, laptop / komputer.

MATADIKLAT:

Rancangan diklat komik

Belajar komik indonesia

sebagai bekal menuju

masyarakat ekonomi

kreatif 2025

KOMPETENSI 3

Membuat Karakter

Tokoh dalam Komik

PERTEMUAN

Minggu Ke 5 dan 6

Sub-sub Kompetensi :

1. Memvisualisasikan perencanaan karakter menjadi karakter yang sesuai

dengan tema, genre, dan isi cerita yang diinginkan

Indikator Hasil Belajar :

1. Ketepatan dan kesesuaian dalam memvisualisasikan perencanaan karakter

menjadi karakter yang sesungguhnya.

10

Page 11: Rancangan diklat komik (autosaved)

SKENARIO DIKLAT

Tahap pemvisualisasian rencana karakter. Salah satu yang akan dipelajari

adalah pembuatan wajah. Hal ini dikarenakan pembuatan wajah dapat

memberikan kesan tersendiri pada karakter. Berikut adalah skenario kegiatan

yang akan mentor berikan dalam sesi pembuatan karakter.

1. Peserta akan diberikan alamat web, yang digunakan sebagai alat bantu

pembimbingan pembuatan karakter. Berikut adalah contoh web yang

diberikan kepada para peserta :

- www.mangatutorrials.com

- www.howtodrawmanga.com

- www.kudan-japanese-school.com

2. Selain bentuk web, peserta juga diberikan video tutorial yang dapat

membantu mereka dalam pembuatan komik. Selama tahap pelatihan

visualisasi karakter peserta juga diperbolehkan meminta tutorial secara

langsung dari mentor mereka baik secara online maupun pertemuan

langsung.

3. Para mentor juga akan memberikan tugas pada mereka. Contoh tugas

yang akan diberikan oleh para mentor adalah pembuatan wajah, proporsi

badan dari karakter, dsb.

4. Kemudian berlanjut pada tahap mendesain karakter para peserta. Selama

proses pembuatan tersebut, peserta akan dibimbing dan diberikan masukan

oleh para mentor tentang karakter buatan mereka agar dapat menjadi

karakter yang cocok sesuai dengan kriteria perencanaan karakter.

Bahan Referensi, peserta dapat membuka video tutorial membuat karakter komik

atau membaca tahapan-tahapannya dalam alamat web seperti www.kudan-

japanese-school.com, www.howtodrawmanga.com, www.mangatutorrials.com

Kondisi yang dipersyaratkan. Peserta harus memiliki alat menggambar termasuk

pensil warna ( apabila tidak menggunakan digital ), alat tulis digital ( apabila tidak

menggunakan manual ), koneksi internet, komputer / laptop, kamera ( telepon

genggam / Kamera ) / Scanner

11

Page 12: Rancangan diklat komik (autosaved)

MATADIKLAT:

Rancangan diklat komik

Belajar komik indonesia

sebagai bekal menuju

masyarakat ekonomi

kreatif 2025

KOMPETENSI 4

Membuat Panel dan

Melakukan Finishing

PERTEMUAN

Minggu Ke 7 dan 8

Sub-sub Kompetensi :

1. Menyusun panel komik

2. Memasukkan karakter dalam panel (fitting)

3. Melakukan editing atau menambahkan efek-efek khusus pada komik

Indikator Hasil Belajar :

1. Kecermatan dan ketepatan dalam melakukan editing, memasukkan

karakter dalam panel, dan menyusun panel hingga terlihat menarik.

SKENARIO DIKLAT

Pada tahap ini peserta akan dibina dan diberikan tugas untuk membuat komik

secara keseluruhan. Pembuatan panel dan semua pernak-pernik komik akan

dibahas dan diajarkan kepada para peserta. Mereka juga akan diberikan referensi

dalam pembuatan panel, pemberian gelembung kata, cara penempatan karakter,

dsb seperti contoh berikut:

Contoh-contoh diatas diambil dari salah satu komik Jepang.

Berkaitan dengan kegiatan, peserta akan diberikan tugas yang mencakup hal-hal

berikut:

12

Page 13: Rancangan diklat komik (autosaved)

1. Para mentor akan memberikan referensi sebagai bekal awal pembelajaran.

Setelah itu para mentor akan memberikan tugas berupa pembuatan 2 panel

berbeda dengan proporsi yang berbeda pula, sebagai contoh berikut :

2. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengisian panel yang kosong

dengan stickman atau gambaran sketsa.

3. Tahap akhir adalah pemberian tugas editing dan fitting. Tujuananya adalah

memperindah komik dengan menambahkan efek-efek khusus sehingga

komik terasa lebih hidup. Pada kegiatan ini peserta dipersilahkan untuk

berkonsultasi langsung kepada mentor,dikarenakan dengan adanya

konsultasi secara langsung para mentor juga akan membimbing mereka

untuk pelatihan langsung membuat komik secara utuh.

Tahap kegiatan akhir ini, para mentor akan selalu senantiasa memonitoring

peserta sehingga perkembangan mereka pada tahap-tahap akhir akan terus tertata

dengan baik dari waktu-kewaktu.

Bahan Referensi, peserta dapat melihat cara melakukan fitting dan editing dari

berbagai jenis komik yang ada, seperti komik Doremon, Naruto, Spongebob, dll.

Kondisi yang dipersyaratkan. Peserta harus memiliki tinta (apabila tidak

menggunakan digital ), alat tulis dan alat gambar lengkap, buku / kertas, alat

gambar digital (apabila tidak menggunakan manual )

13

Page 14: Rancangan diklat komik (autosaved)

8. Sampel Bahan Ajar

Berikut ini adalah beberapa sampel bahan ajar (tutorial) yang akan

digunakan dalam diklat komik ini.

No Gambar Keterangan

1Berikut ini adalah contoh

gambar tutorial pembuatan wajah dari karakter laki-laki.

2Berikut ini adalah contoh dari tutorial pembuatan wajah karakter wanita.

3

Disamping adalah contoh gambar tutorial untuk

mengajarkan sudut pandang dari wajah.

4 Disamping adalah gambar tutorial pembuatan tangan.

14

Page 15: Rancangan diklat komik (autosaved)

5

Disamping adalah gambar tutorial pembuatan tangan

dengan metode yang berbeda agar peserta dapat memilih metode yang lebih mudah

mereka kuasai dan pahami.

6Disamping adalah contoh

tutorial gambar pembuatan kaki untuk karakter laki-laki.

7Disamping adalah gambar

tutorial pembuatan kaki dari karakter perempuan.

8Disamping adalah contoh tutorial dari pembuatan proporsi badan laki laki.

15

Page 16: Rancangan diklat komik (autosaved)

9

Disamping adalah contoh proporsi badan dari macam-macam jenik karakter kartun

seperti chibi, normal dan moe.

Begitu banyak tutorial pengajaran pembuatan karakter selain contoh di

atas. Semua tutorial itu memiliki fungsi masing-masing, bahkan terdapat

tutorial yang mengajarkan pembuatan objek yang sama, tetapi menggunakan

cara yang berbeda antar satu dengan yang lain. Macam-macam jenis tutorial

inilah yang dapat dioptimalkan demi menunjang cara belajar dari peserta diklat

komik. Dengan demikian, peserta dapat memilih tutorial yang sesuai dan

mudah dengan gaya belajar dan pemahaman mereka. Hal ini ditujukan agar

gambar dan komik yang mereka buat dapat terselesaikan dengan baik dan

memiliki hasil yang memuaskan sesuai harapan mereka.

9. Sistematika Penilaian

Sistem penilaian yang digunakan dalam diklat ini adalah penilaian

monitoring. Setiap tahap kegiatan diklat akan langsung mendapat penilaian dan

komentar dari para mentor yang nantinya sebagai bakal catatan akhir penilaian

berupa rapor dan pemberian bukti sertifikat. Berikut contoh lampiran sistem

penilaian monitoring diklat komik:

- 0 sampai 25 = Kurang Baik

- 25 sampai 50 = Cukup Baik

- 50 sampai 75 = Baik

- 75 sampai 100 = Sangai Baik

16

Page 17: Rancangan diklat komik (autosaved)

No BAB Aspek Penilaian Nilai Jumlah Rata rata

Komentar

1. Perencanaan

a. Ketepatan dan kesesuaian pemilihan tema

b. Kesesuaian pemilihan genre dengan tema dan bakal cerita yang akan dibuat

c. Ketepatan dan kecermatan dalam memanajemen perencanaan komik

d. Tugas Akhir

2. Cerita

a. Kesesuaian dan ketepatan dalam membuat cerita (story line) dengan tema dan genre yang telah dipilih

b. Kesesuaian dan ketepatan dalam penyusunan setting cerita kaitannya dengan jalan cerita, tema, dan genre yang telah dibuat

c. Kesesuaian konsistensi dalam pengaturan tata urutan alur cerita atau plot cerita

d. Tugas Akhir

3. Karakter

a. Keaktifan dalam proses pembuatan karakter

b. Ketepatan, kesesuaian dan kecermatan dalam pemvisualisasian karakter sesuai perencanaan awal

c. Tugas Akhir4. Editing dan

Finishinga. Ketepatan, kesesuaian

dan kecermatan dalam penempatan panel dengan proporsi yang baik

b. Ketepatan dan kecermatan dalam

17

Page 18: Rancangan diklat komik (autosaved)

pengaturan tata letak karakter dengan panel yang telah tersedia

c. Kesesuaian dan ketepatan dalam pengaturan pemberian efek-efek khusus kaitannya dengan pengaturan tata letak dan proporsi yang baik

d. Ketepatan dalam pengambilan sudut pandang kaitannya dengan tata letak komik secara keseluruhan

e. Tugas Akhir

11. Referensi

Ekonomi kreatif - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

bebasid.wikipedia.org. (https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_kreatif).

Amelia, Rifki. 2014. Jadi, Apa Itu Industri Kreatif? | CAREERNEWS,

(online) (http://careernews.id/issues/view/2577-Jadi-Apa-Itu-Industri-

Kreatif).

Hidayati, Nur. 2015. Komik Indonesia - Jangan Kalah Sebelum Bertanding! -

KompasMuda, (online), (http://kompasmuda.com/2015/10/19/komik-

indonesia-jangan-kalah-sebelum-bertanding/).

18