Top Banner
ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar 0 RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal Rakus Ilmu Biomedik Dasar Rangkuman Khusus Ilmu Biomedik Dasar Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam-Basa Nama : ……………………………………………………………… Fakultas : ………………………………………………………………
14

Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

Feb 21, 2017

Download

Health & Medicine

Catatan Medis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

0

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Rakus Ilmu Biomedik Dasar

Rangkuman Khusus Ilmu Biomedik Dasar Keseimbangan Cairan, Elektrolit,

dan Asam-Basa

Nama : ……………………………………………………………… Fakultas : ………………………………………………………………

Page 2: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

1

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam-Basa

Distribusi Cairan Tubuh

Cairan Ekstraseluler

Cairan Intraseluler

Pengaturan Keseimbangan Cairan Tubuh

Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh

Keseimbangan Elektrolit

Sistem Buffer

Peran Paru-Paru dan Ginjal

dalam pengaturan pH

Darah

A. Peta Konsep

B. Distribusi Cairan Tubuh Distribusi cairan tubuh antara lain terdapat dalam : 1. Cairan Intrasel (CIS)

Membentuk 2 3⁄ air dalam tubuh

Berada di dalam sel Komposisi utamanya adalah protein yang sangat tinggi dan K+

2. Cairan Ekstrasel (CES)

Membentuk 1 3⁄ air dalam tubuh

Berada di luar sel dan mengelilingi sel Volumenya memengaruhi tekanan darah, semakin tinggi volume CES akan semakin

tinggi tekanan darah dan sebaliknya Konsenterasinya memengaruhi tonisitas sel :

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition

Page 3: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

2

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Kompartemen CES antara lain Na+, Cl-, dan HCO3- yang banyak dan mengandung

K+, Ca2+, Mg2+, PO43-, SO4

2-, dan asam organik yang sedikit Homeostasis CES harus dipertahankan karena di dalam CES terdapat nutrien, gas,

dan elektrolit yang penting bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh Terdapat beberapa macam cairan esktrasel, antara lain :

Cairan Interstisial Cairan yang berada di sekeliling sel Mengandung nutrien, gas, dan elektrolit yang dibutuhkan untuk

mempertahankan keseimbangan dinamis (homeostasis) Protein yang terkandung lebih sedikit dibanding protein plasma Antara cairan interstisial dengan cairan intrasel dibatasi oleh membran

plasma yang berstruktur fosfolipid bilayer Antara cairan interstisial dengan plasma dibatasi oleh membran kapiler

Plasma

Merupakan bagian cair dari darah yang membentuk sekitar seperlima volume CES dari keseluruhan volume CES

Mengandung protein yang banyak dibanding cairan interstisial Protein di plasma maupun di cairan interstisial tidak dapat berpindah karena

ukurannya yang termasuk makro

Cairan Transel Bagian dari kompartemen CES minor Disekresikan oleh sel spesifik Yang termasuk cairan transel antara lain :

Cairan serebrospinal (mengelilingi, membantali, dan memberi nutrisi otak)

Cairan intraokular (membentuk dan memberi makan mata) Cairan sinovial (menjadi pelumas pada sendi) Cairan perikardium Cairan intrapleura Peritoneum (melumasi gerakan jantung, paru, dan susu) Getah pencernaan (untuk mencerna makanan)

Cairan Limfe

Berfungsi dalam imunitas dan sirkulasi lipid dan protein

3. Pergerakan Cairan Tubuh Proses perpindahan cairan tubuh menggunakan transport pasif yaitu osmosis Berikut proses dari osmosis antara cairan interstisial dengan kapiler darah :

Adanya perbedaan tekanan hidrostatis di mana, tekanan hidrostasis di kapiler darah naik yang menyebabkan air dari dalam darah keluar ke cairan interstisial

Kemudian, jika netto air sudah cukup, maka akan ada tekanan osmotik yang menarik air kembali dari cairan interstisial ke darah

Terjadi secara terus menerus dan tidak berhenti yang disebut dengan keseimbangan dinamis Sumber : Campbell & Reece. Biology 9

th

Edition

Page 4: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

3

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

C. Pengaturan Keseimbangan Cairan Tubuh 1. Pemasukan dan Pengeluaran Air

Harus ada kestabilan antara pemasukan dan pengeluaran air yaitu biasanya akan ada pemasukan air sebanyak 2,5 L dan dikeluarkan sebanyak 2,5 L juga. Berikut cara-cara pemasukan dan pengeluaran air : Pemasukan

Makan dan minum

Hasil katabolisme

Pengeluaran

Penguapan di kulit (dicegah keratin)

Evaporasi paru-paru

Urin

Feses

2. Kontrol Keseimbangan Cairan Tubuh Reseptor dalam kontrol ini adalah hipotalamus (osmoreseptor) dan sinus carotid

(baroreseptor) Hipotalamus akan merespon suhu tubuh Sinus carotid akan merespon tekanan darah Akan berperan hormon vasopresin serta hormon renin, angiotensin II dan aldosteron Renin dikeluarkan oleh aparatus justakglomerulus yang merangsang angiotensin

II untuk meningkatkan rasa haus dan mengaktifkan aldosteron yang kemudian merangsang vasopresin untuk meningkatkan retensi air di tubulus distal dan koligentes

Sumber : Silverthorn. Human Physiology 5th

Edition

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition

Page 5: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

4

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition

Page 6: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

5

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Vasopresin dapat dihambat oleh alkohol dan kafein Maka dari itu alkohol dan kafein menyebabkan pengeluaran urine yang sangat

banyak

D. Struktur Ginjal 1. Struktur Umum

2. Struktur Nefron Struktur Tubular

Arteriol Aferen Arteriol yang membawa darah ke ginjal

Sumber : Silverthorn. Human Physiology 5th

Edition

Page 7: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

6

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Glomerulus Merupakan kumpulan berkas kapiler yang bertugas dalam filtrasi plasma yang mengandung protein dan glukosa.

Arteriol Eferen Membawa darah dari glomerulus keluar ginjal

Kapiler Peritubul Mendarahi jaringan ginjal serta ikut serta dalam pertukaran dengan cairan di lumen tubulus

Struktur Vaskular

Kapsula Bowman Tempat pengumpulan hasil filtrasi oleh glomerulus

Tubulus Proksimal Melaksanakan reabsorpsi bahan-bahan yang masih dapat digunakan tubuh

Lengkung Henle Menciptakan adanya gradient tekanan osmotik di medulla ginjal yang membuat adanya perbedaan konsenterasi urine di bagian-bagian tertentu

Tubulus Distal dan Duktus Koligentes Melaksanakan reabsorpsi air serta ion Natrium dan sekresi ion Kalium dan ion Hidrogen

Struktur Tubular-Vaskular

Aparatus Justakglomerulus Menghasilkan hormon Renin yang fungsinya untuk merangsang pengeluaran Angiotensin I yang diubah menjadi Angiotensin II

E. Edema

1. Merupakan pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium 2. Penyebab edema antara lain :

Berkurangnya konsenterasi protein plasma

Akan menurunkan tekanan osmotik koloid plasma dan membuat terlalu banyak cairan yang keluar dari kapiler ke cairan interstisial

Cairan yang direabsorpsi lebih sedikit yang mengakibatkan cairan interstisial penuh akan cairan

Disebabkan oleh : Pengeluaran berlebih protein plasma melalui urine (albuminaria)

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition

Page 8: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

7

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Penurunan sintesis protein plasma (penyakit hati) Kurang memakan makanan yang mengandung protein Pengeluaran protein plasma akibat luka bakar yang meluas

Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler

Memungkinkan lebih banyak protein plasma keluar dari plasma ke cairan interstisial sekitar yang biasanya diakibatkan oleh histamin

Histamin berperan dalam reaksi alergi

Karena ada protein yang banyak di cairan interstisial membuat tekanan osmotik di cairan interstisial meningkat yang mengakibatkan air tertarik dari kapiler ke cairan interstisial

Biasanya terjadi saat adanya cedera

Meningkatnya tekanan vena

Terjadi saat darah terakumulasi di vena yang menyebabkan peningkatan tekanan darah di pembuluh vena

Naiknya tekanan vena akan meningkatkan tekanan darah di kapiler

Terjadi peningkatan tekanan hidrostatis di kapiler

Air dari kapiler darah keluar menuju cairan interstisial

Biasanya terjadi pada ibu hamil yang terjadi akibat uterus yang membesar dan menekan vena-vena besar yang menyalurkan darah dari ekstremitas bawah saat pembuluh-pembuluh itu masuk ke rongga abdomen

Sumbatan pembuluh limfe

Sumbatan ini mengakibatkan cairan dan protein di cairan interstisial tidak dapat kembali ke darah karena biasanya melewati pembuluh limfe

Penyumbatan ini dikenal dengan filariasis

Diakibatkan oleh Wuchereria bancrofti

F. Keseimbangan Elektrolit 1) Garam atau natirum ini didapat dari asupan ingesti 2) Jumlah Na+ akan memengaruhi jumlah air dan dikontrol melalui LFG (Laju Filtrasi

Glomerulus) untuk keseimbangan elektrolit 3) Saat konsenterasi Na+ rendah maka volume CES (air) juga rendah yang mengakibatkan

tekanan darah rendah 4) Saat tekanan darah rendah vasokontriksi arteriola aferen mengurangi aliran darah

ke glomerulus menurunkan LFG menyimpan air dan garam tekanan darah naik

5) Saat konsenterasi Na+ tinggi maka volume CES (air) juga tinggi yang mengakibatkan tekanan darah tinggi

6) Saat tekanan darah tinggi vasodilasi arteriola aferen meningkatkan aliran darah ke glomerulus meningkatkan LFG eskresi Na+ tekanan darah menurun

7) Selain LFG, ada juga sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron yang mengatur reabsorpsi Na+

8) Renin akan merangsang pengeluaran Angiotensin yang nanti akan merangsang Aldosteron untuk meningkatkan vasopressin agar dapat meningkatkan retensi tubulus distal dan ductus koligentes

Page 9: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

8

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

9) Berikut alurnya :

G. Sistem Buffer 1) Merupakan campuran dari dua senyawa yang dapat menghasilkan H+ di saat

kekurangan dan dapat mengikat H+ di saat kelebihan 2) Berikut adalah macam-macam sistem buffer dalam tubuh, antara lain :

No. Sistem Buffer Tubuh Penjelasan

1. H2CO3 : HCO3- - Terpenting di CES dan cepat menahan perubahan pH

- Dalam hal ini ginjal mengatur HCO3-

- Kemudian paru-paru mengatur CO2 - Reaksi yang akan terjadi :

CO2 + H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-

- Tidak dapat menyangga darah jika adanya kelainan pada sistem pernapasan yang berakibat pada kekurangan atau kelebihan CO2

2. Protein - Yang berepan adalah protein intrasel dan protein plasma - Protein mengandung gugus asam dan basa (ion Zwitter) - Gugus itu bisa menyerahkan atau menyerap H+ - Jumlahnya terbatas jadi hanya memperkuat sistem

H2CO3 : HCO3- sebelumnya

3. Hemoglobin - Penutup kekurangan sistem H2CO3 : HCO3

- - Dapat menompensasi

perubahan pH akibat kelainan pada sistem pernapasan

- Karena hemoglobin dapat mengikat H+ yang dihasilkan oleh CO2

Sumber : Campbell & Reece.

Biology 9

th

Edition

Page 10: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

9

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

4. Posphat - Penting dalam pertahanan pH di urine - Terdiri atas garam posphat (NaH2PO4) - Garam posphat dapat menghasilkan dan mengikat H+ - Berikut reaksinya :

Na2HPO4 + H+ ↔ NaH2PO4 + Na+

- Konseterasinya di CES rendah - Karena kelebihan posphat difiltrasi ginjal tidak

direabsorpsi tapi tetap ada di tubulus untuk diekskresi

3) Ketidakseimbangan pH Darah

Asidosis Respiratorik Terjadi akibat adanya hipoventilasi (laju pernapasan yang lambat) Mengakibatkan CO2 yang keluar sedikit dan menghasilkan lebih banyak H+ Peningkatan H+ menurunkan pH darah Penyebabnya adalah penyakit paru, depresi pusat pernapasan oleh obat atau

penyakit, gangguan saraf atau otot yang mengurangi kemampuan bernapas, atau tindakan menahan napas

Dapat dikompensasi dengan cara : Tidak dengan sistem pernapasan karena ada kelainan di sistem pernapasan Sistem buffer untuk menangkap H+ Ginjal untuk menahan HCO3

- dan menambahkan HCO3- serta

mengekskresikan H+

Alkalosis Respiratorik Terjadi akibat adanya hiperventilasi (laju pernapasan yang cepat) Mengakibatkan CO2 yang keluar terlalu banyak dan H+ dalam plasma menurun Penurunan H+ menaikkan pH darah Penyebabnya mencakup demam, cemas, dan keracunan aspirin yang membuat

hiperventilasi terjadi Dapat dikompensasi dengan cara :

Sistem buffer membebaskan H+ untuk mengurangi keparahan alkalosis Penghilangan demam dan rasa cemas Ginjal menahan H+ dan mengekskresikan HCO3

-

Page 11: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

10

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Asidosis Metabolik Terjadi akibat hal non respiratorik yang menyebabkan menurunnya pH plasma Penyebabnya antara lain :

Diare yang mengakibatkan pengeluaran HCO3- begitu banyak

Diabetes mellitus karena kurangnya insulin yang menyebabkan pembentukan asam keto secara berlebihan dan menyumbangkan [H+] plasma

Asidosis uremik (uremia) karena adanya sumbangan [H+] oleh asam-asam non karbonat

Dapat dikompensasi dengan cara : Sistem buffer menangkap kelebihan H+ Paru-paru mengeluarkan tambahan CO2 Ginjal mengekskresikan H+ dan menahan HCO3

-

Alkalosis Metabolik

Terjadi akibat hal non respiratorik yang menyebabkan niaknya pH plasma Penyebabnya antara lain :

Muntah yang mengakibatkan keluarnya H+ karena reaksi muntah dikarenakan naiknya asam lambung dan mengakibatkan terlalu banyak HCO3

- Meminum obat alkali misalnya NaHCO3 untuk terapi hiperasiditas lambung

yang dapat terdisosiasi dan menghasilkan HCO3- yang bertambah

Dapat dikompensasi dengan cara : Sistem buffer melepaskan H+ Mengurangi ventilasi paru-paru jadi CO2 tertahan dalam cairan tubuh Ginjal menahan H+ dan menyekresikan HCO3

-

Keterangan : Yang diketik dengan warna biru itu biasanya keluar di ujian ya

Page 12: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

11

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

H. Catatan Tambahan :

Page 13: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

12

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Page 14: Rakus IBD Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam basa

ringkasanok.blogspot.com Rakus Ilmu Biomedik Dasar

13

RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal

Daftar Pustaka

1. Campbell, N. (2009). Biology. San Francisco: Pearson/Benjamin Cummings

2. Silverthorn, Dee Unglaub. (1948). Human Physiology : an Integrated Approach. San

Fransisco : Pearson

3. Sloane, Ethel. (1994). Anatomy and physiology. Boston: Jones and Barlett Publishers.

4. Sherwood, Lauralee. (2007). Human physiology. Australia: Thomson/Brooks/Cole.