BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi buah yang segar dan kaya akan vitamin, mineral, serat dan air dapat melancarkan pembersihan sendiri pada gigi, sehingga luas permukaan debris dapat dikurangi dan pada akhirnya karies gigi dapat dicegah. 1 Semangka merupakan buah yang banyak disukai karena rasanya yang manis, mudah di dapat dan merupakan tanaman sumber vitamin, mineral, serat, dan mengandung enzim. Dalam semangka terdapat kadar air yang cukup tinggi yaitu sebesar 91,45 gr dan terdapat kadar serat sebesar 0,4 gr tiap 100 gr daging buah semangka. 2 Salah satu faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu debris atau sisa-sisa makanan yang terdapat di sekitar gigi. Debris adalah material lunak yang terdapat pada permukaan gigi yang terdiri dari lapisan biofilm, material alba, dan sisa 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumsi buah yang segar dan kaya akan vitamin, mineral, serat dan air
dapat melancarkan pembersihan sendiri pada gigi, sehingga luas permukaan
debris dapat dikurangi dan pada akhirnya karies gigi dapat dicegah.1 Semangka
merupakan buah yang banyak disukai karena rasanya yang manis, mudah di
dapat dan merupakan tanaman sumber vitamin, mineral, serat, dan mengandung
enzim. Dalam semangka terdapat kadar air yang cukup tinggi yaitu sebesar
91,45 gr dan terdapat kadar serat sebesar 0,4 gr tiap 100 gr daging buah
semangka.2
Salah satu faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu
debris atau sisa-sisa makanan yang terdapat di sekitar gigi. Debris adalah
material lunak yang terdapat pada permukaan gigi yang terdiri dari lapisan
biofilm, material alba, dan sisa makanan. Debris mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap proses terjadinya karies.3 Luas permukaan debris dapat
diukur dengan indeks debris. Indeks debris adalah skor debris yang menempel
pada permukaan gigi penentu. Pengukuran indeks debris ini dilakukan untuk
mengukur permukaan gigi yang ditutupi oleh debris.1
Di Indonesia kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian serius dari pemerintah dan tenaga kesehatan gigi. Hal ini disebabkan
karena tingginya angka kejadian masalah gigi dan mulut di Indonesia, yakni
1
sekitar 90% penduduk menderita penyakit gigi dan mulut.4 Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013, masalah gigi dan mulut
khususnya di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 31,6% dan yang mengalami karies
gigi di Sulawesi utara sebesar 5,4 %.5
Upaya preventif pada anak diperlukan untuk mengatasi karies gigi,
dilakukan secara sistematis dan sedini mungkin yaitu pada usia muda. Usia 8-10
tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya karies gigi dan
mempunyai sifat khusus yaitu transisi pergantian gigi susu ke gigi permanen.
Pemilihan murid Sekolah Dasar sebagai objek Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) sangat penting mengingat kurangnya perhatian akan kesehatan gigi
anak usia sekolah dasar dan pada dasarnya anak usia ini sangat peka terhadap
pendidikan baik dari perilaku maupun pola kebiasaan dan dalam pertumbuhan
masih dapat diperbaiki.6 Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh konsumsi semangka (Citrullus
lanatus) dalam menurunkan indeks debris pada anak usia 8-10 tahun.
B. Perumusan Masalah
Apakah ada pengaruh konsumsi semangka (Citrullus lanatus) dalam
menurunkan indeks debris pada anak usia 8-10 tahun ?
C. Tujuan Penelitian
2
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh konsumsi semangka (Citrullus lanatus) dalam
menurunkan indeks debris pada anak usia 8-10 tahun ?
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui indeks debris sebelum konsumsi semangka (Citrullus
lanatus) pada anak usia 8 – 10 tahun.
b. Untuk mengetahui indeks debris sesudah konsumsi semangka (Citrullus
lanatus) pada anak usia 8 - 10 tahun.
c. Untuk menganalisis pengaruh konsumsi semangka (Citrullus lanatus) dalam
menurunkan indeks debris pada anak usia 8 – 10 tahun.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pentingnya konsumsi semangka (Citrullus lanatus) dalam
menurunkan indeks debris.
2. Bagi instansi pendidikan dokter gigi
Menjadi sumber referensi dan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa
mengenai pengaruh konsumsi semangka (Citrullus lanatus) dalam menurunkan
indeks debris.
3. Bagi peneliti
3
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti mengenai
pengaruh konsumsi semangka (Citrullus lanatus) dalam menurunkan nilai
indeks debris.
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Semangka
Semangka merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat
Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang
banyak. Menurut asal-usulnya, tanaman semangka berasal dari gurun Kalahari
di Afrika, kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, mulai dari Jepang, Cina,
Taiwan, Thailand, India, Belanda, bahkan ke Amerika. Semangka biasa dipanen
buahnya untuk dimakan langsung atau dibuat jus. Biji semangka yang
dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya sebagai kuaci. Buah
semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda
dengan larik-larik hijau tua tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair
berwarna merah atau kuning.7
Semangka termasuk jenis tanaman menjalar atau merambat. Helai daun
menyirip, permukaan daunnya berbulu, bentuk daun mirip jantung di bagian
pangkalnya, ujung meruncing, tepinya bergelombang dan berwarna hijau tua.
Tanaman semangka menghasilkan 3 macam bunga, yaitu bunga jantan, betina
dan bunga sempurna.8
Bentuk buah semangka bervariasi, tergantung varietasnya. Pada umumnya
dibedakan 3 bentuk buah, yaitu oval, bulat memanjang dan silinder. Daging
buah semangka dibedakan menjadi empat macam warna, yaitu merah muda,
merah tua, putih dan kuning. Selain semangka berbiji juga telah dikembangkan
jenis semangka tanpa biji.8 Di dunia terdapat 1200 jenis semangka. Setiap jenis
5
memiliki tekstur dan rasa yang berbeda, dan setiap jenisnya umumnya memiliki
bentuk yang berbeda pula.9
Klasifikasi botani tanaman semangka adalah sebagai berikut:10
makanan (sebagai pelarut/ pelumas), mengandung antibodi dan antibakteri,
sehingga dapat terkendalinya beberapa pertumbuhan bakteri di mulut.29
Pada anak diberikan makan yang berserat seperti buah-buahan dan sayur-
mayur karena makanan ini dapat membantu pembersihan gigi dan selain itu juga
merangsang pertumbuhan tulang rahang sehingga dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya pertumbuhan gigi yang berjejal-jejal. Makanan berserat
perlu dikunyah lebih lama. Gerakan mengunyah dapat merangsang pengeluaran
saliva lebih banyak. Di dalam saliva terkandung zat-zat seperti substansi
antibakteri, senyawa glikoprotein, kalsium, dan fluorida yang sa-ngat berguna
melindungi gigi. Dalam hal ini saliva akan membasuh gigi dari zat-zat makanan
yang menempel dan menetralkan zat-zat asam sehingga terhindar dari proses
demineralisasi atau kerusakan gigi. Perubahan diet merupakan salah satu hal
yang harus diperhatikan untuk mencegah penyakit gigi. Tujuannya untuk
mengurangi baik jumlah/frekuensi konsumsi gula/sukrosa. Salah satu cara untuk
mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti karies, karang gigi, ginggivitis,
35
periodontis adalah dengan makan buah-buahan berserat sebagai pencuci
mulut/desert. Contoh dari buah-buahan berserat adalah papaya, semangka, dan
apel yang merupakan buah-buahan yang mudah dijumpai dan dapat langsung
dikonsumsi dalam keadaan segar.30
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah karies gigi dan radang penyangga
gigi adalah memelihara kebersihan gigi dan mulut, memperkuat gigi dengan
mineral, dan mengatur pola makanan. Salah satu cara mengatur pola makanan
yaitu dengan memperba-nyak makan makanan berserat berair seperti sayuran
dan buah-buahan. Buah berserat berair tersebut dapat mengakibatkan pember-
sihan gigi geligi (self cleansing effect), karena pada waktu menguyah akan
terjadi pergeseran serat-serat sehingga dapat melepaskan sisa-sisa makanan yang
melekat pada permukaan gigi dengan pengunyahan akan merangsang sekresi
saliva. Semangka memiliki kadar air dan serat yang tinggi sehingga diharapkan
dengan mengkonsumsi semangka dapat terjadi penurunan debris dan perubahan
pH saliva.31
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh konsumsi
semangka dalam menurunkan indeks debris pada anak usia 8-10 tahun
B. Saran
1. Bagi mayarakat
Khususnya bagi masyarakat untuk dapat mencegah terjadinya karies gigi
dianjurkan mengkonsumsi buah yang mengandung serat dan air seperti
semangka
2. Bagi institusi kesehatan
Adanya partisipasi dari tenaga kesehatan di puskesmas dalam program
promosi kesehatan gigi dan mulut mengenai pengaruh konsumsi buah yang
mengandung serat dan air seperti semangka dapat menurunkan indeks debris dan
mencegah terjadinya karies
3. Bagi institusi pendidikan dan peneliti
Adanya penelitian lebih lanjut dengan melibatkan populasi yang lebih luas
untuk mengevaluasi pengaruh konsumsi semangka dalam menurunkan indeks
debris.
37
DAFTAR PUSTAKA
1. Darby ML, Walsh MM. Dental hygiene theory and practice (3rd ed). Canada: Saunders Elsevier, 2010; p.281-39.
2. Natural Resources Conservation Service. Classification. Unitedstates Department of Agriculture. 2010 Available form : http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2438?fgcd=&manu=&lfacet=&format=&count=&max=357offset=&sort=&qlookup=watermelon.
3. Astuti Y. Gejala, medikasi, keluhan di mulut dan kemungkinan efek obat jangka panjang pada pasien Systemic lupus erythematosus [Online]. 2008 [cited 2014 Mar 1]; Available from: URL:lontar.ui.ac.id gfr
4. Nurin AL. Pengaruh Pasta gigi dengan kandungan propolis terhadap pembentukan plak gigi. Program sarjanakedokteran FK Universitas Diponegoro, 2012. Skripsi.
5. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2013. h.111–112
6. Ami Angela, 2005, Pencegahan Primer Pada Anak Yang Berisiko Karies Tinggi. Dental Journal. 38(3):130-134
10. Natural Resources Conservation Service. Classification. Unitedstates Department of Agriculture. 2010 Available form : http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=CILA3
11. Padmiari I E A. Manfaat buah-buahan dan sayuran. Denpasar: Politeknik Kesehatan DEPKES RI; 2010.h.9
12. Bakar A.Kedokteran gigi klinis.2 ed.yogyakarta: avadenta; 2013.h.109-11
13. Putrid MH, Herijulianti E, Nurjannah N. Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta: EGC; 2011.h. 57,85-6,93-7,107-8.
14. Sitorus E. perbedaan penurunan skor plak antara mengunyah buah apel dan mengunyah buah jambu biji pada siswa kelas VII negeri 10 Medan.2014. [cited 2014 Feb 21]; Available from: URL:respository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4/chapterH.pdf
15. Prasasti A, widodorini T, Paranti KA. Hubungan tingkat keparahan karies pada siswa SD usia 10-12 tahun dengan perilaku ibu di SD Tanjungrejo III Kota Malang. [cited] 2013 dec 17. From URL: http://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2013/07/hal-11-13-gigi-anak.pdf
16. Meikawati W, Sayono, Nurullita U. Hubungan konsumsi dalam makanan dan minuman dengan keparahan karies gigi pada murid kelas IV dan V SDN Melati Kidul 1 dan 2 Kudus. [online] 2012 mar 12[cited 2013 mar 10]. Available from URL: http:jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/a67/516
17. Adhikari RB, Malla N, Bhandari PS. Prevalence and treatment needs of dental caries in school-going children attending dental outpatient department of a tertiary care centre in western region of Nepal. Nepal Journal of Medical sciences 2012; 1(2): p. 115–8.
18. Nurlaila AM, Djoharnas H, Darwita RR. Hubungan antara status gizi dengan karies gigi pada murid-murid sekolah dasar Kecamatan Karangantu. Indonesia Jurnal of Dentistry. 2005; vol 12(1): h. 5–9.
19. Malik I. Kesehatan gigi dan mulut. Bandung: UNPAD.2008 [diakses maret 2014]. Tersedia dalam URL:http://pustaka. Unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf
20. Kemp J. Gigi si kecil: Cara menjaga kesehatan gigi dan gusi anak. Esensi.2004.h 25
21. Jamil JA. Hubungak antara kebiasaan mengkonsumsi jajanan dengan pengalaman karies pada gigi susuanak usia 4-6 tahun di TK Medan [Online] 2011 [cited 2014 feb 21]: Available from:YRL: respository. usu.ac.ad/bistream/123456789/28136/4/chapterII.pdf
22. Sumawinata N. Senarai istila kedokteran gigi inggris-indonesia. Penerbit Buku Kedokteran.2004.h.162
23. Purba TR. Perilaku kebersihan gigi dan perbedaan status Oral higiene [Online]. 2011 [cited 2014 Feb 20]; Available from: URL: respository.usu.ac.id
24. Sondang P, Harmada T. Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan. 1st.Ed. Medan: USU Press.2088.h:1-24
25. Sintawati FX, Tjahja I. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut masyarakat DKI Jakarta tahun 2007. Jurnal ekologi kesehatan. 2008. Vol;8 (1). h: 861-863
26. Mandalika W.C. Pengaruh konsumsi papaya (Carica papaya) dalam menurunkan indeks debris pada anak Usia 10-12 tahun di sdn 103 manado. Jurnal e-GiGi ;2014.h5
27. Langitan T. Peran saliva dalam pencegahan karies. Studi Pustaka [Published]. Manado: Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. 2010.
28. Purba TR. Perilaku kebersihan gigi dan perbedaan status Oral higiene [Online]. 2011 [cited 2014 Feb 20]; Available from: URL: respository.usu.ac.id
29. Wides, Cynthia.,Brody, Havey A., Alexander, Charles J.,Gansky, Stuart A., Mertz, Elizabeth A. 2012. Long-term outcomes of a dental postbaccalaureate program: increasing dental student diversity and oral health care access. Journal of Dental Education,77(5),537-547.
30. Steinaur, Jodi.,Preskill, Felisa.,Robertson, Patricia. 2007. Training medical student in intrauterine procedures using papayas.Medical Education,41(11),1099-1100
31. Ircham Machfoedz dan Asmar Yetti Zein, 2005, Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-anak dan Ibu Hamil, Yogyakarta : Fitramaya.
40
Lampipiran 1. Surat ijin melakukan Penelitian
41
Lampiran 2. Surat keterangan telah melakukan penelitian
42
Lampiran 3. Lembar penjelasan Penelitian
43
INFORMED CONSENT(PENJELASAN TENTANG MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN)
Kepada Yth.Saudara (i) calon responden Di TempatDengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Nama : Rafi Basar LusnarneraNRI : 110113124 Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Konsumsi Semangka (Citrulus lanatus) Dalam Menurunkan Indeks Debris Pada Anak 8-10 Tahun SDN 2 Molompar”. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat merugikan terhadap saudara/i sebagai responden, kerahasiaan semua data dan informasi yang diperoleh akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Tidak ada paksaan bagi saudara/I sebagai subjek dalam penelitian ini. Jika terjadi hal-hal yang meragukan selama penelitian ini diperbolekan untuk mengundurkan diri dari penelitian ini. Apabila saudra/I menyetujui, maka saya mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan. Atas kesdiaan dan kerjasamanya saya ucapkan terimah kasih.
Peneliti
Rafi Basar Lusnarnera
Lampiran 4. Lembar pernyataan kesediaan menjadi responden
44
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan
penelitian ini, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia
menjadi responden dari saudara Rafi Basar Lusnarnera dalam penelitian yang
berjudul “Pengaruh Konsumsi Semangka (Citrullus lanatus) Dalam Menurunkan
Indeks Debris Pada Anak Usia 8-10 Tahun”, maka dengan ini saya:
Nama :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
Dengan sadar bersedia memberikan izin untuk anak saya:
Nama :
Tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Umur : tahun
Molompar , Agustus 2014
Orang tua/wali
( ..…………………………. )
Lampiran 5. Kartu indeks
45
KARTU INDEKS
Penilaian Indeks Debris
Nama : No Penelitian :
Jenis kelamin : Tanggal :
Umur :
Sebelum (pre-test)
RA M1
KANAN
RA I1
KANAN
M1 RA
KIRI
RB M1
KIRI
RB I1
KIRI
RB M1
KANAN
Sesudah (Post-test)
RA M1
KANAN
RA I1
KANAN
M1 RA
KIRI
RB M1
KIRI
RB I1
KIRI
RB M1
KANAN
46
Debris Indeks =
Jumlah Penilain DebrisJumlah GigiYang Diperiksa
DI = =
Debris Indeks =
Jumlah Penilain DebrisJumlah GigiYang Diperiksa
DI = =
Lampiran 6. Hasil analisis data penelitian
HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Uji Analisis Univariat Penelitian dengan SPSSStatistics