LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ON THE JOB TRAINING TAHAP II ORIENTASI TUGAS CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 03 Agustus – 30 Oktober 2015 Nama : R.A Utami Mindasari Pendidikan: S1- Teknik Arsitektur SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENATAAN BANGUNAN (PKP2B) PROVINSI RIAU DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT JL. S.M. AMIN No. 92 Pekanbaru - Riau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
ON THE JOB TRAINING TAHAP II
ORIENTASI TUGAS CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
03 Agustus – 30 Oktober 2015
Nama : R.A Utami Mindasari
Pendidikan: S1- Teknik Arsitektur
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENATAAN
BANGUNAN (PKP2B) PROVINSI RIAU
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
JL. S.M. AMIN No. 92 Pekanbaru - Riau
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
karunia, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan
Kegiatan On The Job Training (OJT) Tahap II Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Formasi Tahun 2014. Laporan ini
disusun sebagai hasil dari kegiatan OJT Tahap II CPNS yang dilaksanakan di Satuan Kerja
Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan (PKP2B) Provinsi Riau yang
berisikan pemahaman terhadap substansi pelaksanaan tugas dan fungs di Satker PKP2B
Provinsi Riau serta pelaksanaan pekerjaan fisik infrastruktur yang dilaksanakan di Satuan
Kerja tersebut.
Atas tersusunnya laporan hasil orientasi ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu CPNS dalam melaksanakan Kegiatan OJT Tahap II ini,
yaitu :
1. Ibu Dra. Retno Triyanti H, MM selaku Kabag Kepegawaian dan Ortala Sekditjen Cipta
Karya.
2. Bapak Karmawan, ST, MM selaku Kasubag Tata Usaha Direktorat Pengembangan
Permukiman Ditjen Cipta Karya.
3. Ibu Dra. Ida Puspita selaku Kasubag Tata Usaha Direktorat Penataan Bangunan dan
Lingkungan Ditjen Cipta Karya.
4. Bapak Ari Sukro Yunianto, ST, MA selaku Kasatker PKP2B Provinsi Riau.
5. Bapak Edia Putra, ST selaku PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Satker PKP2B
Provinsi Riau.
6. Bapak Indra Setiady, ST selaku PPK Penataan Bangunan Satker PKP2B Provinsi Riau.
Kasatker PKP2B Prov. Riau Bpk. Ari Sukro Yunianto, ST, MA untuk
mendapatkan pengarahan. Selanjutnya CPNS diperkenalkan kepada seluruh
pegawai Satker PKP2B.
Gambar. Foto bersama Kasatker PKP2B Prov. Riau
18
- Setelah jam istirahat makan siang, CPNS diajak oleh Kasatker berkunjung ke
kantor PPK Penataan Bangunan yang berada di Jl. Arifin Ahmad Pekanbaru
untuk menemui PPK Penataan Bangunan Bpk. Indra Setiady, ST dan seluruh
staff. Pada kesempatan itu juga CPNS diajak untuk mengikuti rapat koordinasi
dengan pihak Dinas PU Kota Pekanbaru mengenai lokasi kumuh di Kecamatan
Rumbai Pesisir.
Tanggal 04 Agustus 2015
- Mengikuti survey lokasi di Kecamatan Rumbai Pesisir bersama Kastaker, pihak
Dinas PU Cipta Karya Kota Pekanbaru dan pihak konsultan P2KP untuk kegiatan
Penyusunan RKP-KP Kota Pekanbaru.
Tanggal 05 Agustus 2015
- Penjelasan dari Bpk. Ahmad Riadi, ST selaku Asisten Pelaksanaan dan Kepala
urusan Teknik Pemberdayaan (PPIP/P2KP) mengenai Pelaksanaan Program
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang menjadi salah salah satu
program kegiatan di Satker PKP2B.
Tanggal 06 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
19
Tanggal 07 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari Pedoman Penyusunan Rencana Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP).
Tanggal 10 Agustus 2015
a. Mengikuti Rapat Konsolidasi Tingkat Provinsi Penyusunan RKP-KP T.A 2015 dan bertugas sebagai Notulen. Rapat ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dari sisi substansi dan koordinasi pihak terkait dalam proses penyusunan RKP-KP. Rapat ini dihadiri oleh Pokjanis Kota Pekanbaru, Kab. Rokan Hulu, Kota Dumai, Tenaga Ahli Pendamping dan Tim Teknis RKP-KP Provinsi. Bertindak sebagai narasumber yaitu Ibu Airyn Saputri Harahap, ST, M.Sc dari Tim Teknis Pusat Direktorat Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya.
Tanggal 11 Agustus 2015
- Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP yang diselenggarakan selama 5
hari (11 s/d 15 Agustus 2015). Kegiatan hari ke-1 yaitu pembukaan dan materi
Konsep Penanganan Kumuh.
20
Tanggal 12 Agustus 2015
- Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP hari Ke-2 dengan materi
mengenai Konsep Penyusunan Baseline 100-0-100 dan Pelaksanaan FGD
Kelurahan. Dalam kegiatan ini peserta dilibatkan secara aktif melalui diskusi dan
simulasi.
Tanggal 13 Agustus 2015
Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP Hari Ke-3 dengan materi kegiatan,
yaitu :
- Pelaksanaan FGD Tingkat Basis
- Konsolidasi Data Tingkat Kelurahan
- Penyusunan Profil Kawasan Permukiman
21
Tanggal 14 Agustus 2015
Mengikuti Kegiatan Pelatihan Fasilitator P2KP Hari Ke-4 dengan materi kegiatan,
yaitu :
- Konsep Kolaborasi
- Manajemen Pelatihan dan On The Job Training
- Bedah Materi Pelatihan Masyarakat
- Perencanaan Teknis : teknik fasilitasi perencanaan teknis dan penguasaan
ketrampilan pengendalian.
- Safeguard : pemahaman tentang safeguard lingkungan dan sosial serta
penguasaan keterampilan dalam memastikan safeguard diterapkan di
masyarakat.
- Operasional dan Pemeliharaan : teknik membangun kelembagaan operasional
dan pemeliharaan di masyarakat.
22
Tanggal 18 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Infrastruktur
terkait Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP).
Tanggal 19 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari tentang Petunjuk Teknis Safeguard Lingkungan dan
Petunjuk Teknis Operasional dan Pemeliharaan terkait Program Peningkatan
Kualitas Permukiman (P2KP).
Tanggal 20 Agustus 2015
- Membaca dan mempelajari Draft Rapermen PUPR Tentang Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
Tanggal 21 Agustus 2015
- Mengikuti Rapat Koordinasi Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan
(PPIP) Lanjutan 2014 Tahun Anggaran 2015. Rapat ini bertujuan untuk
koordinasi dan mengetahui progres pekerjaan di lapangan dari masing Satker
dan PPK Kab/Kota serta Tim Ahli Manajemen Kab/Kota.
23
Tanggal 24 Agustus 2015
- Diskusi dengan Bpk. Ir. Ichwanul Ihsan selaku Asisten Perencanaan tentang
Tahapan dalam penyusunan RKP-KP. Kemudian CPNS diberikan tugas untuk
mengkoreksi Laporan Pendahuluan Kegiatan Penyusunan RKP-KP Kota
Pekanbaru.
Tanggal 25 Agustus 2015
- Mengikuti Acara Lokakarya Sosialisasi Program Peningkatan Kualitas Permukiman
(P2KP). Kegiatan ini betujuan untuk memberikan gambaran secara umum
kepada para BKM/LKM, Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan serta pihak-pihak
terkait mengenai Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Permukiman
(P2KP).
Tanggal 26 Agustus 2015
- Membuat telaah mengenai Corporate Social Responsibility (CSR), terkait bentuk
kerjasama pihak pemerintah, Satker dan perusahaan dalam pembangunan
infrastruktur yang pendanaannya berasal dari dana CSR.
Tanggal 27 Agustus 2015
- Diskusi dengan Bpk. Ir. Ichwanul Ihsan mengenai telaah yang telah disusun
tentang Corporate Social Responsibility (CSR), terkait bentuk kerjasama pihak
pemerintah, Satker dan perusahaan dalam pembangunan infrastruktur yang
pendanaannya berasal dari dana CSR.
Tanggal 28 Agustus 2015
24
- Mengikuti Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan Kegiatan Penyusunan RKP-
KP untuk Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kab. Rokan Hulu. Rapat dihadiri oleh
Asisten Pelaksanaan Satker PKP2B, Tim Konsultan dan Tim P2KP.
Tanggal 31 Agustus 2015
- Menyusun bahan paparan untuk Acara Lokakarya Sosialisasi Transformasi PNPM
Mandiri Perkotaan Manjadi Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP)
Tahun 2015.
b) Permasalahan yang dihadapi di Unit Kerja OJT.
Beberapa pemasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di PPK
Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman, antara lain :
- Sering terdapat ketidakakuratan data terkait penyusunan Profil Kawasan
Kumuh, antara lain titik koordinat, luasan dan deliniasi kawasan kumuh.
- Munculnya kawasan-kawasan berpotensi kumuh yang sering tidak
dipertimbangkan dalam penetapan lokasi kawasan kumuh.
- Dalam penetapan lokasi kumuh sering mengandung unsur-unsur politik atau
kepentingan kepala daerah sehingga kegiatan penanganan kawasan
perkmukiman kumuh ini tidak tepat sasaran.
- Selama ini, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di Satker
adalah terkait koordinasi baik dari sisi internal satker maupun eksternal
seperti konsultan, kontraktor maupun pihak-pihak terkait lainnya.
c) Saran yang dapat dilakukan.
- Perlu dilakukan pengawasan dan pendampingan dari pihak satker pada
proses survey dan deliniasi kawasan kumuh sehingga data-data yang
didapatkan benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
25
- Memasukan kawasan – kawasan yang berpotensi kumuh kedalam SK
Kawasan kumuh yang disahkan oleh Walikota/Bupati, agar dapat
dipertimbangkan penanganannya di tahun selanjutnya.
- Melakukan pendekatan kepada Kepala Daerah atau pihak-pihak yang terkait
untuk lebih memprioritaskan kawasan-kawasan kumuh yang memang perlu
mendapatkan penangangan, tanpa terpengaruh oleh unsur-unsur politik atau
kepentingan pribadi dan golongan, agar kegiatan penanganan kawasan
permukiman kumuh dapat tepat sasaran.
- Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pihak-pihak terkait, dan perlu
adanya ketegasan dari pihak satker dalam melaksanakan wewenangnya.
2. Kegiatan OJT di PPK Penataan Bangunan
PPK Penataan Bangunan sebelumnya merupakan Satker Penataan Bangunan dan
Lingkungan. Dikarenakan adanya perubahan nomenklatur pada Kementerian PUPR,
Satker PBL berubah menjadi PPK Penataan Bangunan yang merupakan bagian dari
Satker PKP2B. Kantor PPK Penataan Bangunan berada Gedung PIP2B di Jl. Arifin
Ahmad Pekanbaru. PPK Penataan Bangunan di kepalai oleh Bpk. Indra Setiady, ST
selaku Pejabat Pembuat Komitmen dan dibantu oleh Bpk. Arga Wiryawan, ST
selaku Asisten Pelaksana serta Bpk. M. Yudi Prasetya, ST selaku Asisten Umum dan
Administrasi. Jumlah Pegawai yang ada di PPK Penataan Bangunan sebanyak 24
orang, yang terdiri dari 4 orang PNS dan 20 orang Non PNS.
a) Uraian Tugas Selama OJT
Tanggal 01 September 2015
- Mengikuti Acara Lokakarya Sosialisasi Transformasi PNPM Mandiri Perkotaan
Manjadi Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Tahun 2015.
26
Tanggal 02 September 2015
- Menghadap PPK Penataan Bangunan Bpk. Indra Setiady, ST untuk meminta
izin melaksanakan OJT Tahap II selama 1 bulan di PPK Penataan Bangunan
Satker PKP2B Prov.Riau.
- Membaca dan mempelajari Buku Panduan Penyelenggaraan Program
Pengembangan Kota Hijau Tahun 2015 dan Permen No. 02/PRT/M/2015
tentang Bangunan Gedung Hijau.
Tanggal 03 September 2015
- Mengikuti rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Acara Sosialisasi
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara dan Bantuan Teknis Pembangunan
Gedung Negara yang akan dilaksanakan pada Tanggal 8 – 9 September 2015.
27
Tanggal 04 September 2015
- Mengunjungi lokasi Pekerjaan fisik Penataan Lingkungan Permukiman
Tradisional Sejarah Melayu Kota Pekanbaru yang berlokasi di Rumah Singgah
Tuan Kadi di kawasan tepian Sungai Siak. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini
yaitu selama 180 hari kerja (22 Mei – 17 November 2015).
Tanggal 07 September 2015
- Mempelajari Perpres No. 54 Tahun 2010 dan Perubahannya No. 35 Tahun
2011, No.70 Tahun 2012 dan No. 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah.
Tanggal 08 September 2015
- Mengikuti Acara Sosialisasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara , yang
diadakan selama 2 hari di Angkasa Garden Hotel Pekanbaru. Acara ini
merupakan salah satu kegiatan swakelola yang diselenggarakan oleh PPK
Penataan Bangunan Prov. Riau. Dalam kegiatan ini, CPNS bertugas sebagai
notulen acara. Kegiatan ini membahas beberapa peraturan perundangan yang
28
mengatur tentang Pembangunan Gedung Negara. Bertindak sebagai
narasumber yaitu Bpk Ir. Sudirman Mustopa, M.Si selaku Pejabat Fungsional
Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Madya Kementerian PUPR. Materi yang
disampaikan antara lain :
Permen PU No.45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Gedung Negara.
Perpres No.73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara dan Pembinaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No.06/SE/M/2010 tentang Petunjuk
Teknis Pemberian Tenaga Pengelola Teknis Kementerian PUPR Dalam
Rangka Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Penyusunan Program dan Pembiayaan Pembangunan Gedung Negara.
Permen PU No.24/PRT/M/2008 tentang Perawatan dan Pemeliharaan
Bangunan Gedung.
Permen PU Np. 29/PRT/M/2007 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
Tanggal 09 September 2015
- Mengikuti Acara Bantuan Teknis Pembangunan Gedung Negara di Angkasa
Garden Hotel Pekanbaru. Acara ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan
Acara Sosialisasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara. Pada kegiatan ini
bertindak sebagai narasumber yaitu Bpk Wahyu Imam Santoso, ST, MT dari
Direktorat Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR. Adapun materi yang
dibahas pada acara ini, antara lain :
- Undang-undang No. 28 Tahun 2008 Tentang Bangunan Gedung dan PP
No. 36 Tahun 2005 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan UU BG No. 28
Tahun 2008.
29
- Keandalan Bangunan Gedung terkait Sistem Mekanikal, Elektrikal dan
Proteksi Kebakaran.
- Bangunan Gedung Hijau Dalam Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Tanggal 10 September 2015
- Mempelajari Permen PUPR No. 01/PRT/M/2015 Tentang Bangunan Gedung
Cagar Budaya Yang Dilestarikan dan Panduan Pelaksanaan Program Penataan
dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) Tahun 2015.
- Mengikuti rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Lomba Gambar dan Lomba
Fotografi yang menjadi salah satu kegiatan dari PPK Penataan Bangunan dalam
rangka edukasi bidang penataan bangunan. Pada rapat ini dibahas mengenai
pembagian tugas panitia, kelengkapan acara, jadwal pelaksanaan acara dan
review terhadap syarat ketentuan lomba.
Tanggal 11 September 2015
30
- Mempelajari Permen PU No.24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Izin
Mendirikan Gedung dan Permen PU No. 26/PRT/M/2007 Tentang Tim Ahli
Bangunan Gedung.
Tanggal 14 September 2015
- Mempelajari Permen PU No. 25/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung
Tanggal 15 September 2015
- Diskusi dengan PPK Penataan Bangunan, Asisten Pelaksana, Asisten Administrasi
Umum dan Tenaga Ahli IT mengenai pembuatan website PIP2B sebagai sumber
informasi elektronik yang memuat hal-hal terkait penataan bangunan dan
pengembangan permukiman Provinsi Riau.
Tanggal 16 September 2015
- Mempelajari Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi ( Buku PK 02A dan Buku JK 12A)
Tanggal 17 September 2015
- Mengukuti rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Acara Lomba Gambar dan
Lomba Fotografi dalam rangka kegiatan Kampanye Edukasi Bidang Penataan
Bangunan. Dalam rapat ini dibahas mengenai proses penyebarluasan informasi
tentang pengumuman lomba, mekanisme pendaftaran peserta dan konfirmasi
dari masing-masing panitia mengenai progres persiapan pelaksanaan kegiatan.
31
Tanggal 18 September 2015
- Mengikuti rapat persiapan pelaksanaan kegiatan swakelola yang ada di PPK
Penataan Bangunan dan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan. Rapat dipimpin oleh PPK Penataan Bangunan Bpk. Indra Setiady,
ST.
Tanggal 21 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen Pu No. 18/PRT/M/2010 Tentang Pedoman
Revitalisasi Kawasan. Revitalisasi kawasan dilakukan untuk menghidupkan
kembali kawasan yang mengalami penurunan kualitas fisik dan non fisik yang
disebabkan antara lain oleh pernurunan produktivitas ekonomi, degradasi
lingkungan dan/atau kerusakan warisan budaya.
32
Tanggal 22 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen Pu No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Pedoman ini dibutuhkan
karena semakin seiring perkembangan penyelenggaraan penataan bangunan
dan lingkungan yang semakin kompleks baik dari segi intensitas, teknologi,
kebutuhan prasarana dan sarana maupun lingkungannya.
Tanggal 23 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen Pu No. 17/PRT/M/2010 Tentang Pedoman
Teknis Pendataan Bangunan Gedung. Pendataan Bangunan Gedung
merupakan kegiatan pengumpulan data suatu bangunan gedung baik untuk
bangunan gedung baru maupun untuk bangunan gedung eksisting. oleh
pemerintah daerah yang dilakukan secara bersama dengan proses izin
mendirikan bangunan gedung, proses sertifikat laik fungsi bangunan gedung,
dan pembongkaran bangunan gedung, serta mendata dan mendaftarkan
bangunan gedung yang telah ada. Kegiatan pendataan ini bertujuan untuk
mencapai tertib administratif pembangunan dan pemanfaatan bangunan
gedung, serta system informasi bangunan gedung.
Tanggal 25 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran dan Permen PU
No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Sistem proteksi kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang terdiri atas peralatan,
kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada
bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem
proteksi pasif maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi
bangunan dan lingkungannya terhadap bahaya kebakaran. keselamatan
masyarakat yang berada di dalam bangunan dan lingkungannya harus menjadi
pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran, agar dapat
melakukan kegiatan, dan meningkatkan produktivitasnya serta meningkatkan
kualitas hidupnya.
33
Tanggal 28 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Pedoman Teknis ini dimaksudkan sebagai acuan dalam penyediaan fasilitas dan
aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan untuk mewujudkan
kemandirian dan menciptakan lingkungan binaan yang ramah bagi semua
orang, termasuk penyandang cacat dan lansia.
Tanggal 29 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Permen PU No.
17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota.
Tanggal 30 September 2015
- Membaca dan mempelajari Permen PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
b) Permasalahan yang dihadapi di Unit Kerja OJT.
Beberapa pemasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di PPK Penataan
Bangunan, antara lain :
1) Permasalahan di lapangan, terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Untuk
pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan di PPK Penataan Bangunan pada Tahun
Anggran 2015 misalnya Pekerjaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional
Sejarah Melayu Kota Pekanbaru yang berlokasi di Rumah Singgah Tuan Kadi di
kawasan tepian Sungai Siak. Terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan hingga
1 bulan dikarenakan adanya review terhadap DED.
2) Masih banyaknya kab/kota di Provinsi Riau yang belum memiliki Tim Ahli Bangunan
(TABG), hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman dari
pemerintah daerah mengenai pentingnya fungsi TABG dalam penyelenggaraan
Bangunan Gedung serta terkait masalah anggaran dalam pendanaan TABG.
3) Sering terjadi pelanggaran terhadap alih fungsi bangunan yang tidak sesuai dengan
IMB.
34
4) Pelaksanaan kegiatan di PPK Penataan Bangunan mengalami keterlambatan yang
disebabkan oleh keterlambatan penerbitan DIPA yang merupakan dampak dari
restrukturiasasi Satker PBL ke dalam Satker PKP2B.
c) Saran yang dapat dilakukan.
1) Perlu dilakukannya perencanaan yang matang sesuai kondisi di lapangan dan
review terhadap DED sebelum pekerjaan tersebut dilelang, sehingga pada
pelaksaannya tidak timbul permasalahan terkait dengan DED.
2) Perlu dilakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi secara terus menerus
terkait TABG kepada pemerintah Kab/Kota. Selain itu, dalam taha perencanaan
sebaiknya pihak pemda telah mengalokasikan anggaran untuk mendanai TABG.
3) Perlu adanya pengawasan dalam proses penerbitan IMB dan pelaksanaan
pembangunan serta penerapan sanksi secara tegas terhadap pihak-pihak yang
melanggar.
4) Perlu dilakukan percepatan pelaksanaan kegiatan, agar seluruh kegiatan dapat
diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran.
3. Kegiatan OJT di PPK Pengembangan Kawasan Permukiman
a) Uraian Tugas Selama OJT
Tanggal 01 Oktober 2015
- Menghadap PPK Pengembangan Permukiman Bpk. Edia Putra, ST untuk
meminta izin melaksanakan OJT Tahap II selama 1 bulan di PPK
Pengembangan Permukiman Satker PKP2B Prov.Riau.
Tanggal 02 Oktober 2015
- Membaca dan mempelajari Dokumen Profil Kawasan Kumuh Provinsi Riau.
Berdasarkan SK Penetapan Lokasi Kumuh di tiap Kab/Kota yang ada di
Provinsi Riau, terdapat 1.152,61Ha kawasan yang termasuk kawasan
kumuh yang terdiri dari kawasan dengan tingat kumuh ringan, sedang dan
berat.
Tanggal 06 Oktober 2015
- Membuat desain spanduk dan banner Hari Habitat untuk kegiatan PPK
Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman.
35
Tanggal 07 Oktober 2015
- Mengikuti acara Legalisasi Perda Bangunan Gedung dan Monev
Implementasi Perda Bangunan Gedung yang diselenggarakan selama 2
(dua) hari yaitu tanggal 07 s.d 08 Oktober 2015 di Angkasa Garden Hotel
Pekanbaru. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan arahan dan
pemahaman terhadap pemerintah daerah terkait Perda Bangunan
Gedung guna mewujudkan tertib penyelenggaraan Bangunan Gedung dan
jaminan kualitas Bangunan Gedung di tiap daerah. Peserta dari acara ini
yaitu Kabupaten / Kota di Provinsi Riau yang belum memiliki Perda BG dan
yang telah memiliki Perda BG. Dalam kegiatan ini CPNS bertugas sebagai
notulen acara.
36
Tanggal 08 Oktober 2015
- Mengikuti acara Legalisasi Perda Bangunan Gedung dan Monev
Implementasi Perda Bangunan Gedung hari ke-2.
Tanggal 15 Oktober 2015
- Meninjau lokasi pekerjaan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kumuh
di Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai. Berdasarkan SK Walikota Dumai
No. 237/BAPPEDA/2014 tentang Lokasi Lingkungan dan Permukiman
Kumuh di Kota Dumai, lokasi yang ditangani berada di Kelurahan Bukit
Datuk dan Kelurahan Ratu Sima.
37
Tanggal 16 Oktober 2015
- Melakukan monitoring terhadap progress pekerjaan pembangunan jalan
lingkungan di 16 titik di Kelurahan Bukit Datuk dan Kelurahan Ratu Sima.
Pengecekan dilakukan dengan mengukur volume pekerjaan dan Hammer
Test untuk mengetahui kualitas beton.
38
Tanggal 18 Oktober 2015
- Menjadi panitia acara Lomba Gambar dan Mewarnai Tingkat SD dan Lomba
Foto Tingkat Mahasiswa Se-Provinsi Riau yang merupakan salah satu
kegiatan Kampanye Edukasi Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
yang diselenggarakan oleh PPK Penataan Bangunan Satker PKP2B Provinsi
Riau.
39
Tanggal 20 Oktober 2015
- Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Review DED
Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Agropolitan Kec. Tempuling
Kab. Indragiri Hilir dan Kec. Rengat Barat Kab. Indragiri Hulu.
Tanggal 21 Oktober 2015
- Membantu membuat revisi gambar saluran drainase untuk Pekerjaan
Peningkatan Infrastruktur Permukiman di Kec. Bukit Datuk Kota Dumai.
Tanggal 23 Oktober 2015
- Mengikuti Rapat Pembahasan Laporan Antara untuk Pekerjaan Penyusunan
Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP) untuk Kota
Pekanbaru, Kota Dumai dan Kab. Rokan Hulu. Rapat ini dihadiri oleh
seluruh Kasatker, perwakilan SKPD, Tim P2KP dan Konsultan RKP-KP.
b) Permasalahan yang dihadapi di Unit Kerja OJT.
Beberapa pemasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di PPK
Pengembangan Permukiman, antara lain :
1) Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, terkait
dengan pembagian urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan
permukiman, ketentuan luasan minimal kawasan kumuh yang dapat
ditangani oleh Pemerintah Pusat melalui dana APBN adalah 15 Ha atau
lebih. Ketentuan luasan tersebut menjadi kendala di daerah, khususnya di
Provinsi Riau dalam menentukan kawasan permukiman kumuh. Hal
tersebut dikarenakan di wilayah provinsi Riau belum banyak terdapat
kawasan kumuh yang kondisiny memenuhi keseluruhan kriteria indikator
40
kumuh yang ada. Sehingga kegiatan penanganan permukiman kumuh
tersebut kurang tepat sasaran.
2) Masih terdapat kelemahan dalam proses perencanaan seperti dalam proses
identifikasi dan penetapan lokasi serta perubahan maupun penambahan
lokasi pekerjaan. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
c) Saran yang dapat dilakukan.
1) Perlu adanya review terhadap ketentuan yang diatur oleh Pemerintah Pusat
agar dapat menyesuaikan dengan kondisi di daerah, karena kondisi kriteria
kumuh di tiap-tiap daerah berbeda-beda, sehingga ketentuan yang ada
tidak dapat diterapkan secara general di seluruh daerah.
2) Perlu ditingkatkan koordinasi antar Instansi terkait baik di tingkat provinsi
maupun di tingkat kabupaten/kota baik dalam tahap perencanaan maupun
pelaksanaan pekerjaan.
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari pelaksanaan OJT Tahap II selama kurang lebih 3 bulan di Satker PKP2B Prov.
Riau, hal-hal yang dapat disimpulkan oleh CPNS antara lain :
1) Kedisiplinan Pegawai yang ada di Satker PKP2B Prov. Riau dirasakan masih kurang.
Banyak pegawai yang datang terlambat dan pulang sebelum jam kerja.
2) Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi sesuai bidang pekerjaan yang ada di
Satker PKP2B Prov. Riau. Hal tersebut dapat terlihat dari perbandingan jumlah
pegawai PNS dan Non PNS yang ada di Satker PKP2B Prov. Riau.
3) Belum jelasnya informasi yang diterima oleh Satker mengenai pelaksanaan OJT di,
sehingga pihak Satker mengalami kendala dalam pemberian materi dan tugas yang
akan diberikan kepada CPNS selama menjalani masa OJT. Selain itu, dikarenakan
kesibukan dari beberapa pegawai dan pejabat Eselon IV yang dapat dijadikan
mentor selama pelaksanaan OJT ini, sehingga CPNS tidak dapat melakukan diskusi
atau tanya jawab sesering mungkin terkait kegiatan di satker.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan antara lain :
1) Perlu adanya penerapan sanksi secara tegas terhadap pegawai yang melanggar
aturan jam kerja. Selain itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai dari
masing-masing atasan secara berkala.
2) Perlu adanya seleksi yang ketat terhadap penerimaan pegawai terutama pegawai
non PNS. Selain itu dapat dilakukan peningkatan kompetensi SDM yang ada dengan
memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti diklat, seminar maupun
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3) Perlu adanya koordinasi dari pihak Pusat dengan pihak Satker terkait pelaksanaan
OJT ini, sehingga pada saat CPNS tiba dan melaksanakan OJT di Satker tersebut
tidak terjadi permasalahan terkait masalah administrasi, akomodasi dan pembagian
tugas yang akan diberikan kepada CPNS selama menjalani masa OJT.