Top Banner

of 22

Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi

Oct 12, 2015

Download

Documents

Literatur GMKI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    QUO VADIS GMKI1(Oleh: Jozthin M.E Thelik2)

    Sekretaris umum PP GMKI Masa Bakti 2010 - 2012

    Hendaklah kita bijaksana dalam menimbang masa lalu,realitas dimasa kini,dan

    optimis di masa yang akan datang(Peter Cyrus)

    SEJARAH GMKI

    I. PENDAHULUANCatatan historis kehidupan GMKI merupakan referensi penting dalam memahami danmengenal GMKI. Memahami akan kebutuhan itu maka GMKI berupaya untukmemilikinya, dan upaya tersebut telah terwujud dengan diterbitkannya manuscrip

    (Tulisan Prof. Dr. W. B. Sidjabat, Drs. Tarianta, Drs. R. Z. Leirissa, MA)

    II. FONDASI FILOSOFIS GMKISalah satu momentum histories yang harus diingat oleh setiap kader GMKI adalah saatterjadi peleburan PMKI dan CSV menjadi GMKI pada tanggal 9 Februari 1950 di jalanteuku umar 36 jakarta (rumah Om Yo). saat itu om yo mengucapkan pernyataanya yangsangat monumental. dalam kalimat singkat tersebut setidaknya tergambarkan posisi danhakikat filosofis kehadiran GMKI.GMKI hadir karena keberagaman problem bangsa yang menegara yang menginginkanperubahan-perubahan sebagai akibat penindasan, kemiskinan, pembodohan, diskriminasi,marjinalisasi, dan eksploitasi. Konsekuensi logis dari realitas itu adalah timbulnya gerakankemerdekaan sebagai perlawanan rakyat terhadap penjajahan yang dimulai oleh kaumcreative minority.GMKI dalam rangka positioning dan aktualisasi peran guna menjawab berbagaiproblematika yang berkaitan dengan keragaman (denominasi) gereja, secara arif dijawabdengan konsep oikumene konsep ini menjadi filosofi organisasi GMKI yangditempatkan dalam motto/ Amsal dan kredo organisasi yang dirumuskan dalam bahasalatin Ut Omnes Unum Sint(agar semua menjadi satu).Disamping itu, dalam rangka positioning orang Kristen (dan GMKI sebagai gerejaincognito) dalam hidup bermasyarakat dan benegara, dijawab dengan konsepsi. berdiridi antara dua Proklamasi : Proklamasi Injil Kristus dan Proklamasi KemerdekaanIndonesia. Kedua konsep tersebut telah membentuk paradigma organisasi GMKI, yaituOikumenisme dan Nasionalisme.

    III.KILAS BALIK SEJARAH GMKI

    Keseluruhan sejarah gmki diklasifikasikan atas 2 periode :

    Periode sebelum tahun 1950 (Mahasiswa Indonesia melihat terang)a. Masa Penaburan : 1920 - 1930

    1Disampaikan pada acara diskusi di GMKI Bandung pada tanggal 05 September 2012.2Sekretaris Umum PP GMKI Masa Bakti 2010 - 2012

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    b. Masa Pertumbuhanc. Masa Perjuangan

    : 1930 - 1940: 1940 - 1950

    Periode sesudah tahun 1950 (Persekutuan itu disebut GMKI)a. Masa Perkembangan

    b.

    Masa Konsolidasic.

    Masa Pengutusan

    : 1950 - 1960

    : 1960 - 1970: 1970 - sekarang

    Saya mencoba menggambarkan deskripsi sejarah ini sebagai berikut :

    BIANGNYA ADALAH FEDERASI MAHASISWA KRISTEN INDONESIA1880

    The Day Of Prayer(Persekutuan Doa antar Mahasiswa)

    1895WSCF (World Students Christian Federation)

    Pertemuan antar mahasiswa Eropa dan Amerika di istana kuno Vedstena, Danau WetternSwedia, agustus 1895

    TUJUAN DARI FEDERASI INIMenginspirasikan satu dinamika, menghimpun mahasiswa-mahasiswa kearah satukepercayaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus sesuai dengan Alkitab dan hidup selakumurid Tuhan Yesus yang sejati. dalam menyebarluaskan kerajaan Allah di dalam dunia,menjalin persekutuan antar bangsa dan melakukan pelayanan bagi mahasiswa dan dunia,intinya (Marturia, Koinonia, dan Diakonia).

    CITA-CITA DARI FEDERASI INI

    cita-cita dari federasi ini tercermin dalam mottonya : Ut Omnes Unum Sint (Yohanes 17: 21a). Idealisme teologis ini berupaya dalam mengatasi diskriminasi bangsa, derajat, warnakulit dan bahasa.

    MAHASISWA INDONESIA MELIHAT TERANGMASA PENABURAN

    (19201930)Kedatangan senior friend dari belanda NCSV (Nederlands Christelijk StudentenVereeniging) Ir.C.L.Van Dorn bersama istrinya ke beberapa kota di jawa membuahkan hasil.Beliau bertemu dengan seorang pemuda asal Maluku yang sedang bersekolah di StoviaBatavia, sekolah Kedokteran zaman Belanda (sekarang kampus Universitas Indonesia).

    Johanes Laimena mereka melakukan aktifitas-aktifitas pelayanan, telaah alkitab, pa, diskusidan doa-doa, hingga akhirnya pada tahun 1930 tercatat 40 orang mahasiswa yang aktif.

    MASA PERTUMBUHAN(19301940)

    Lahirlah organisasi mahasiswa Kristen Indonesia pada tanggal 28 desember 1932 yangdinamakan Christelijk Studenten Vereeninging Op Java (CSV Java). Hal ini terdorongdengan berkunjungnya Dr.J.R.Mott. Sekjen WSCF 1962 yang datang untuk mempersiapkan

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    penyelenggaraan Kongres WSCF di Asia Tenggara, tepatnya di Citerup, Bogor 1933.Aktivitas mahasiswa Kristen Indonesia tidak hanya bergaung local dan nasional tetapi sudahmendunia. Terbukti dengan hadirnya delegasi mahasiswa Kristen Indonesia pada berbagaikonfrensi. Mr.P.G.Kheuw ketua umum CSV Op Java, pada pertemuan di Oakland, dan Nn.Tien Frans,SH dalam konfrensi pemuda sedunia di Dusterdam tahun 1939.

    MASA PERJUANGAN(19401950)

    Perang dunia II (Asia Timur Raya) 1942 Jepang menduduki Indonesia Kondisi membuat mahasiswa Kristen harus ikut berperang, sehingga CSV Op Java hanya

    tingga nama. Ibukota dipindahkan ke yogyakarta (Om Jo. Leimena sebagai pejabat presiden) Mahasiswa Kristen mendirikan perhimpunan mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI) di

    yogyakartya Pada sisi lain mahasiswa pendudukan belanda kembali mengaktifkan CSV, seperti di

    bandung dan Jakarta.

    Hadirnya organisasi ini berpengaruh sampai di WSCF. Dalam pertemuan di Cylon kedua organisasi ini ditolak delegasinya bahkan tidak diterima

    sebagai anggota penuh WSCF.

    MASA PERKEMBANGAN(19501960)

    Terjadi perpecahan dalam tubuh mahasiswa Kristen PMKI dan CSV. 09 Februari 1950, tepatnya di jalan teuku umar 36 jakarta, rumah dr.j. Leimena terjadi

    peleburan kedua organisasi ini yang kemudian muncul sebah nama baru yaitu : Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia

    Pimpinan pusat GMKI dipercayakan kepada Dr.J.Leimena, dan Dr.O.E.Engelen.

    Kongres I (23-29 desember 1950), telah mengambil secara serius menstudykan pancasilasebagai dasar Negara, atau singkatnya GMKI sebagai organisasi mahasiswa pertama yangmeletakan pancasila sebagai Tema Pokok dalam konfrensi

    25 mei 1950 GMKI turut membentuk/ mempelopori lahirnya DGI(Dewan GerejaIndonesia) sekarang PGI

    Selama kongres I itu telah tercatat 481 orang anggota yang tersebar pada 5 cabang(Jakarta, bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Makasar)

    Tercatat sesepuh-sesepuh baik di GMKI maupun pada wadah-wadah oikumene antaralain: (Sunan Gunung Mulia, Om Jo Leimena, Ephorus Sihombing, Ch Abeneno,Marantika)

    Tahun 1956 GMKI hadir dan mengikuti kongres pemuda asia afrika di bandung

    MASA KONSOLIDASI(19601970)

    Masa ini diawali dengan KSN (konfrensi study nasional) dan MUSKET (MusyawarahKetua-Ketua Cabang) tahun 1960 di lawang Jawa Timur.

    Kongres keVIII GMKI tahun 1961 di Surabaya terjadi restrukturisasi dandiberlakukannya AD/ART yang baru.

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    System organisasi berubah dari desentralisasi menjadi sentralisasi yang diatur olehpengurus pusat.

    Terjadi pembentukan cabang-cabang baru. Pelaksanaan LTC (Leadership Training Course) Oktober 1964 berlangsung MUSKET di ambon dengan Tema : Bina intelegensia

    Kristen Indonesia dalam pembentukan kader revolusi Kongres X di manado menghasilkan 2 keputusan penting :

    - GMKI adalah anak gereja dalam revolusi- GMKI adalah organisasi masa kader Kristen

    Tahun 1961 GMKI mengambil inisiatif untuk mempertyemukan 2 organisasi pemudaKristen saat itu : persekutuan pemuda Kristen Indonesia (PPKI) dan majelis pemudaKristen oikumene (MPKO) di gedung grafika kebayoran yang bersepakat melebur dirimenjadi gerakan angkatan muda Kristen Indonesia (GAMKI)

    Peristiwa G.30S/PKI tidak terlepas dari gumulan GMKI pada masa konsolidasi. Hal initebukti dengan digumulkan pada kongres ke- XI di makale 1967 bahkan pada kongressebelumnya di manado.

    Sampai dengan kongres ke- XI tercatat sudah 75 cabang yang dikoordinir oleh 12KORDA.

    MASA PENGUTUSAN(1970SEKARANG)

    Pada kongres XII tahun 1970 di kupang disepakati GMKI sebagai gereja yang fungsionaldi perguruan tinggi

    22 Februari 1972 di cipayung (GMKI,HMI,PMKRI,PMII) lahirlah sebuah kelompokyang diberi nama kelompok cipayung

    23 Juli 1973 PP GMKI bersama pimpinan organisasi pemuda/mahasiswa sepakat untukmembentuk sebuah wadah berhimpunyang di beri nama KNPI Komite PemudaNasional Indonesia

    February 1975 di salatiga, dalam seminar pendidikan kader GMK, dirumuskan pola/metode baru pendidikan kader di GMKI yang relevan dengan tuntutan 3 medanpelayanan. Hasil seminar tetap digunakan dengan penyesuaian dan perubahan sesuaifalsafah GMKI yakni : Gerakan Kader Dan Evangelisasi, Juga Sebagai GerakanStudy/ Dan Eksperimentasi

    REKAN-REKAN SEKALIAN YANG SAYA KASIHI, INI SEBUAH LAMPIRANYG KIRANYA DAPAT MEMOTIVASI KITA UNTUK LEBIH MEMAHAMIASPEK SEJARAH INI.

    LAMPIRAN

    PERNYATAAN PEMBENTUKAN CSV OP JAVAKonferensi Pemuda Kristen Di Kaliurang Jogyakarta, 28 Desember 1932

    Kami wakil-wakil dari batavia CSV dan sekelompok mahasiswa meefdacte batavia, yangberkumpul pada konferensi pemuda ke-7 di kaliurang (Jogyakarta), bersama-sama denganbeberapa mahasiswa kristen dari bandung telah sepakat untuk membentuk CSV gabungan,

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    yaitu Cristelijke Studenten Vereeninging op Java, dengan mendirikan CSV ini kami bermaksudmenyatukan diri dengan CSV-CSV lainnya di seluruh dunia yang bergabung dalam WorldStudent Christian Federation(WSCF) untuk bersama-sama bersaksi dengan Kristus di kalangandunia kemahasiswaaan. adalah tujuan kami untuk menjunjung tinggi motto WSCF, UtOmnes Unum Sint di kalangan organisasi kami demi menyatukan para mahasiswa dari

    berbagai suku bangsa disini. kami yakin, bahwa usaha awal kami ini kecil dan lemah, namunkami bertekad melaksanakan pekerjaan ini dengan keyakinan yang sama teguhnya bahwaTuhan akan menguatkan kami

    PIDATO SINGKAT Dr. JOHANES LEIMENAPenggabungan PMKI dan CSV menjadi GMKI

    Rumah Dr.Johanes Leimena Jl.Teuku Umar, No 36 Jakarta9 Februari 1950

    Tindakan ini adalah tindakan histories bagi dunia mahasiswa pada umumnya danmasyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yangakan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah

    latihan (Leerschool) dari pada orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatuyang mengenai kepentingan dan kebaikan dari pada Negara dan bangsa Indonesia. GMKIbukanlah gesselschaft melainkan ia adalah suatu gemeinschaft persekutuan dalam KristusTuhannya. Dengan demikian ia berakar, baik dalam gereja maupun dalam nusa dan bangsa,Sebagai suatu bagian daripada iman dan roh ia berdiri ditengah-tengah dua proklamasi,proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 dan proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan injilkehidupan, kematian dan kebangkitannya.

    I. WAKTU, TEMPAT, DAN TEMA DAN SUB TEMA KONGRES GMKIKONGRES

    KETEMPAT &

    WAKTUTEMA SUB TEMA

    I Sukabumi, Desember1950

    - -

    IISukabumi, Oktober1952

    Jesus Kristus adalahJawaban

    -

    IIIYogyakarta,Desember 1953

    Jesus Kristus adalahHarapan

    -

    IVPrigen-Surabaya, 31Oktober07Nopember 1954

    Jesus Kristus adalahTuhan Jawaban danHarapan Mahasiswa

    -

    VBandung, 16-23Oktober 1955

    Jesus Kristus Juru Damai -

    VISukabumi, Desember1956

    Manusia dan Pekerjaannya -

    VIIYogyakarta, 5-9 April1959

    - -

    VIIISurabaya, 18-28 Juli1961

    Panggilan Kita -

    IXPematang Siantar, 18-29 Juli 1963

    Dengan Iman Teguh KitaBina Sosialis Indonesia

    -

    XManado, 12-28Desember 1965

    Jesus Kristus Gembala keDunia Baru

    Dengan Berdikari Kita Sosialisme Indonesia danDunia Baru

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    XIMakale-Tana Toraja,17-30 September 1967

    Jesus KristusMenjadikannya SemuaBaru

    Dengan Studi dan Kerja yang Lebih Baik, KitaBina Pembangunan Masyarakat dan Modernisasi

    XIIKupang, 29 Januari9 Pebruari 1970

    Utuslah AkuStudi, Mengabdikan Ilmu dalam PembangunanManusia

    XIIIMalan, 9-23 Pebruari

    1972Kamu Adalah Sahabatku Bina Ilmu bagi Keadilan dan Kemakmuran

    XIV Yogyakarta, Mei 1974Jesus Kristus PenegakPerdamaian, Keadilan danKebenaran

    Dengan Iman dan Keberanian, Kita TingkatkanPersekutuan dan Pelayanan bagi MasyarakatSejahtera

    XV Palembang, Mei 1976

    Pembaharuan PemikiranManuju SolidaritasKemanusiaan demiPenghargaan ManusiaBaru

    Mengabdikan Ilmu dan Teknologi sertaMeningkatkan Kebersamaanuntuk MembebaskanRakyat dari Belenggu Kemiskinan danPenderitaan

    XVIUjung Pandang, Juli1978

    Jesus Kristus PembawaMasa Depan yang Benar,

    Adil dan Sejahtera

    Berlandaskan Iman, Idealisme, dan Kejujuran,Kita Berjuang Bersama Mengakkan HarkatKemanusiaan Dalam Menyongsong Masa Depanyang Lebih Baik

    XVIIJakarta, 4-12September 1980

    Jadilah Garam dan TerangDunia

    Bersama Rakyat Kita Bangun Masyarakat Adil,Sejahtera, Tangguh dan Lestari

    XVIIIKabanjahe, September1982

    Membangun dan TumbuhBersama dalam Kasih

    Dengan Persatuan dan Kebersamaan yang Utuh,Kita Berpartisipasi Mewujudkan PemerataanPembangunan dalam Negara Pancasila

    XIXSalatiga, 26 September4 Oktober 1984

    Jesus Kristus Raja DamaiYang Adil dan Benar

    Dengan Iman, Pengharapan, dan IlmuPengetahuan, Kita Berjuang Bersama MelaluiPembangunan Nasional sebagai PengamalanPancasila, Bagi Tegaknya Demokrasi, Keadilan,Kebenaran, Persatuan dan Perdamaian

    XX Palangkaraya, Oktober1986

    Kamu Adalah Saksi Ku Dengan Iman, Kasih, dan Profesionalisme, KitaBerjuang Bersama Mengisi PembangunanNasional sebagai Pengamalan Pancasila

    XXIBandung, Oktober1988

    Supaya SemuaMemperoleh Hidup YangAdil, Damai, dan Sejahtera

    Meningkatkan Kualitas Manusia dan PartisipasiBagi Terwujudnya Keadilan Sosial, Demokrasi,Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan dalamPembangunan Nasional sebagai PengamalanPancasila

    XXIIJayapura, 21-31Oktober 1990

    Tuhanlah Yang EmpunyaKerajaan, Kuasa danKemuliaan

    Dengan Kebersamaan dan Perdamaian, KitaTingkatkan Perwujudan Demokrasi Keadilan,dan Keutuhan Ciptaan Memasuki PembangunanJangka Panjang Tahap II dalam MasyarakatPancasila

    XXIII To mohon, 21-31Oktober 1992

    Carilah Tuhan MakaKamu Akan Hidup

    Bersama-sama Meningkatkan Kualitas Manusia

    untuk Menegakkan Keadilan dalamPembangunan Nasional sebagai PengamalanPancasila

    XXIVPekanbaru, 14-24September 1994

    Diutus Untuk BerbuahMengembangkan Pembaharuan MenujuKeindonesiaan yang Utuh, Adil dan Demokratis

    XXVAmbon, 21September-1 Oktober1996

    Kekuasaan yangMenghidupkan

    Memantapkan Kerangka Dasar PembangunanNasional melalui Peningkatan Kedaulatan Rakyat,Penegakan Wibawa Hukum, dan PemerataanHasil Pembangunan dalamMewujudkan Cita-cita

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    Bangsa yang Bersatu

    XXVIPalu, 19-22 Oktober1998

    Taatilah Hukum danTegakkanlah Keadilan

    Membangun Era Reformasi yang Berkedaulatandan Menjunjung Tinggi HAM MenujuMasyarakat Pancasila Abad XXI

    XXVIIDenpasar, 1-7Nopember 2000

    Hiduplah dalamPerdamaian dengan

    Semua Orang

    Memaknai Keindonesiaan dengan SemangatPerdamaian Berdasarkan Keadilan danKemanusiaan Menuju Persatuan dan KeutuhanBangsa

    XXVIIITondano, 8-15Nopember 2002

    Lakukanlah yang Baik danTetaplah Setia

    Memperjuangkan Keadilan, Kesetaraan, danKesejahteraan dalam Kehidupan Berbangsa ynagPlural dengan Menjunjung Tinggi Nilai-nilaiDemokrasi di Indonesia

    XXIXPematang Siantar,Desember 2004

    Bertolong-tolonganlahMenanggung Bebanmu

    Menumbuhkan Spiritualitas Kemanusiaan dalamPerjuangan Mewujudkan Keadilan, Persatuan,dan demokrasi di Indonesia

    XXXKupang, 5-12Nopember 2006

    Bangkitlah Menjadi TarukBagi Bangsa

    Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan danMemperjuangkan Demokrasi Substansial menujuPersatuan Indonesia yang Berkeadilan danBermartabat

    XXXI Surabaya, 5-11Nopember 2008 Berdirilah Teguh JanganGoyah!

    Memperkokoh Komitmen Pelayanan dengan

    Penguatan Spiritualitas Kemanusiaan dalamKeberagaman di Indonesia

    XXXIIMakassar, 25-30November 2010

    Jadilah Berhikmat !Berjalanlah Pada JalanKebenaran di TengahTengah Jalan Keadilan

    Mendorong Solidaritas Bangsa UntukMemperjuangkan Kebenaran, Keadilan danKesejahteraan Dalam Mewujudkan KemerdekaanIndonesia Secara Bermartabat.

    II. PENGURUS PUSAT GMKI PER PERIODEA. Antara pembentukan sampai kongres I (1950)

    Ketua Umum : Dr. J. Leimena

    Pelaksana : dr. O. E. AngelenB.

    Periode 1951Ketua Umum : dr. J. E. SiregarPenulis Umum : Nn. Tine Frans, SH

    C. Periode 1951Ketua Umum : dr. J. E. SiregarPenulis Umum : Nn. Tine Frans, SH

    D.

    Periode 19531954Ketua Umum : Nn. A. L. Tamaela

    Wakil Ketua Umum : dr. J. E. SiregarPanitra Umum I : Ds. IhromiPanitra Umum II : A. D. Patianom

    E. Periode 19541955

    Ketua Umum : dr. J. E. SiregarWakil Ketua I : Ir. Liem Swat NieWakil Ketua II : W. B. SijabatPenulis Umum I : Ds. IhromiPenulis Umum II : Sabam Siagian

    F. Periode 19551956Ketua Umum : Sabam Siagian

    Wakil Ketua I : Ds. IhromiWakil Ketua II : Herdin Panggabean

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguata

    Penulis Umum I : Ffridolin UkurPenulis Umum II : Liem Kiem Yang

    G. Periode 19561958Ketua Umum : Winanto

    Wakil Ketua Umum I : Ie Nyoek SanWakil Ketua Umum II : Tapi Omas Simatupang

    Penulis Umum I : Sabam SiagianPenulis Umum II : Liem King Yang/Sutarno

    H. Periode 19591961Ketua Umum : Binsar H. SiburianSekjen : Sutarno

    I.

    Periode 19611963Ketua Umum : Wim Montolalu

    Wakil Ketua I : dr. Peter SumbungWakil Ketua II : Pek Hiem LiangPenulis Umum I : Kilian SihotangPenulis Umum II : Pontas Nasution/H. Hutabarat

    J. Periode 19631965

    Ketua Umum : dr. Peter SumbungKetua : Pontas NasutionKetua : Willy ToisutaSekjen : Kilian Sihotang

    Wak.Sek.Jen : Drs. H. Hutabarat (1964 berhenti)Wak.Sek.Jen : Jootje Woworuntu

    K.

    Periode 19651967Ketua Umum : Drs. Kilian SihotangKetua : Drs. SupardanKetua : Drs. Binsar SianiparKetua : Drs. Willy ToisutaKetua : Vera TungSek.Jen : Manase Malo, S.Th

    Wak.Sek.Jen : Jhony SimanjuntakL. Periode 19671969

    Ketua Umum : Drs. Binsar SianiparKetua : Drs. Willy Toisuta (1968 diganti Ir. Asi. H.Napitupulu)Ketua : Drs. Jhony SimanjuntakKetua : Sulianti, SHSek. Jen. : Drs. Supardan

    Wak. Sek.Jen : Amir SiraitM. Periode 19701972

    Ketua Umum : Drs. Binsar SianiparKetua : Lucas Luntungan

    Ketua : Hans NainggolanKetua : Natigor SiagianSek.Jen : Tjok Giok Tjoen, S.Th

    Wak.Sek.Jen : Jannes HutagalungN.

    Periode 19721974Ketua Umum : Ir. Natigor SiagianKetua : Arlina GunaryaKetua : Ir. Bungaran SaragihKetua : Drs. Jannes Hutagalung

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    Sek.Jen : Drs. Lucas luntunganWak.Sek.Jen : Tarianto

    O. Periode 19741976Ketua Umum : Ir. Natigor SiagianKetua : Dra. Arlina GunaryaKetua : Ir. Ngentem Sinulingga

    Sek.Jen : Shirato Syafei, S.ThWak.Sek.Jen : Tarianto, BA

    P. Periode 19761978Ketua Umum : Shirato Syafei, S.ThKetua : Hanriette M. KatopoKetua : Rusman LumbantoruanKetua : Ingun HutagalungSek.Jen : Ir. Tony Woworuntu

    Wak.Sek.Jen : Hetty SiagianQ. Periode 19781980

    Ketua Umum : Ir. Tony WoworuntuKetua : John Pieris, SH

    Ketua : dr. Sukowaluyo MontohardjoKetua : Drs. Ignatius OndukoSek.Jen : Ir. Frans Allolerung

    Wak.Sek.Jen : Maxis Boboy, SHR. Periode 19801982

    Ketua Umum : Ir. Frans AllolerungKetua : Drs. Ignatius OndukoKetua : Alex F. LitaayKetua : Drs. Yohan SanggelorangSek.Jen : Drs. Togi Simatupang

    Wak.Sek.Jen : Polly WoworS. Periode 19821984

    Ketua Umum : Drs. Yohan SanggelorangKetua : Alex F. LitaayKetua : Drs. Parluhutan HutaheanKetua : Nn. Liesje A. Sumampouw, S.ThSekretaris Umum : Drs. Sunggul Siahaan

    Wakil Sekum : Ir. Bosmen H. SilalahiT.

    Periode 19841986Ketua Umum : Drs. Sunggul SiahaanSekretaris umum : Pdt. Dicky M. Mailoa, S.Th

    U. Periode 19861988Ketua Umum : Ir. F. Robertr O. SitorusSekretaris umum : Drs. Nikolas Hasibuan

    V. Periode 19881990

    Ketua Umum : Drs. Nikolas HasibuanSekretaris umum : Baltazar Tarigan, B.Sc

    W. Periode 19901992Ketua Umum : Drs. Marim PurbaSekretaris umum : Nus M. Liur, S.PAK

    X.

    Periode 19921994Ketua Umum : Drs. Imanuel Blegur, M.SiSekretaris umum : Drs. Hamonangan Aritonang

    Y. Periode 19941996

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    Ketua Umum : Drs. Imanuel Blegur, M.SiSekretaris umum : Audy W.M.R. Wuisang, S.Th, M.Th

    Z. Periode 19961998Ketua Umum : Ir. Edward W. Tanari, M.SiSekretaris umum : Barita L.H. Simanjuntak, SH, M.Hum

    AA. Periode 19982000

    Ketua Umum : Barita L.H. Simanjuntak, SH, M.HumSekretaris umum : Raenal Rante Parapak, SH

    BB. Periode 20002002Ketua Umum : Ir. David PayungSekretaris umum : Dominggus Noya, SE (berhenti tahun 2001)

    CC.

    Periode 20022004Ketua Umum : Andre Manusiwa, SESekretaris umum : Nina Nayoan, S.Th

    DD. Periode 20042006Ketua Umum : Kenly M. PoluanSekretaris umum : Ganda Situmorang, S.Pd

    EE. Periode 2006 - 2008

    Ketua Umum : Nn. Goklas NababanSekretaris umum : Naftali Hariando JarinFF. Periode 2008 2010

    Ketua Umum : Mamberob Y. Rumakiek, S.ThSekretaris Umum : Rizal Marcos Lumombo, S.Th, M.Th (Atos)

    GG Periode 2010 - 2012Ketua Umum : Jhony Rahmat, S.SiSekretaris Umum : Jozthin M.E Thelik, Sos

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    VISI DAN MISI GMKI

    Upaya perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dalam rangka menciptakan kondisi fitdan adaptif antara organisasi dan konteks yang terus berubah dengan bertumpu pada kualitasguna mewujudkan Visi dan Misi, sehingga mampu menghasilkan output (produk) yang

    memenuhi kebutuhan, harapan dan kepuasan para pengguna output serta menambahi nilaiorganisasi bagi konstituen organisasi (Gereja, Masyarakat, Perguruan Tinggi serta anggota, pengurusdan senior members friends GMKI)

    FONDASI FILOSOFIS MENGINSPIRASI RUMUSAN VISI DAN MISI GMKIPemaparan ide-ide berikut sekedar untuk mengingatkan kembali sekaligus memetakan

    kerangka dasar atau fondasi filosofis yang menjadi acuan (framework of Refference) bagikeseluruhan beroperasinya organisasi GMKI dari masa ke masa dalam mewujudkan visi danmisinya. Pernyataan Oom Yo yang sangat monumental dalam momentum historis ketika saatpeleburan PMKI dan CSV menjadi GMKI pada 9 Februari 1950 di Jalan Teuku Umar 36Jakarta (rumah Oom Yo) yang dalam kalimat singkatnya setidaknya menggambarkan posisidan hekakat filosofis kehadiran3GMKI.

    Pernyataan Oom Yo tidak bisa dilepaskan dari konteks indonesia saat 1950 yangberada pada tahap awal menjadi satu negara baru. Sebagai negara baru berbagai perubahanuntuk kemajuan harus dilakukan terhadap tatanan yang dibentuk oleh penjajahan belandayang oleh Soekarno perubahan-perubahan tersebut dikatakan sebagai revolusi Indonesia,Revolusi untuk mengeluarkan Indonesia dari Penindasan, Pemiskinan, Pembodohan,Diskriminasi, marjinalisasi dan eksploitasi yang di tunjukan oleh Nederlandsch Oost-Indische.konsekwensi logis dari realitas yang demikian adalah timbulnya gerakan kemerdekaan sebagaiperlawanan rakyat terhadap penjajahan, yang dipacu oleh kaum terdidik. Tidak heransemangat yang mendasari kemerdekaan singkatnya adalah Semangatemansipasi/Pembebasan (untuk lepas dari praktek penjajahan) dan Semangat demokrasi

    (untuk mengatur diri/bangsa sendiri)2

    Untuk terjadinya perubahan-perubahan ke arah kehidupan yang adil, damai, majusejahtera dan demokratis sebagaimana dimaksud oleh kemerdekaan Indonesia diatas dibutuhkan pelopor dan pemimpin. Dalam hal pentingnya fungsi kepemimpinan perlu dicatatkesimpulan Arnold Toynbee, sejahrawan inggris yang meneliti maju mundur danjatuh bangunya 26 peradaban besar dunia, bahwa kemampuan suatu peradabanmenjawab tantangan dan melakukan perubahan sehingga tetap eksist ditentukanoleh sejumlah orang yang biasanya dari segi jumlah tidak banyak, namun karenasuperioritas roh dan jiwanya maka mereka ini mampu memperngaruhi massa yangpassif menjadi penganut yang aktif.Sekelompok kecil orang ini disebutnya kaum creative

    minority3

    . hancur dan tenggelamnaya suatu peradaban disebabkan oleh menjadi lumpuh dan

    3 Perlu membuat perbandingan dan kompilasi dari uraian ini dengan ide-ide dasar yang terdapat dalam pembukaan ADGMKI2 Seharusnya semangat ini menjadi sumber inspirasi sekaligus indikator empiris penilaian setiap aspek hidup bernegara, sertamenjadi pendorong setiap upaya perubahan untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat.3 ada kesalahpahaman kaum awam yang menyesatkan pemahaman konsep minority, yaitu dengan memaknai minoritas darisegi agama, ras atau etnis; namun jelas Toynbee memberikan penekanannya terhadap minoritas dari segi kemampuanmempengaruhi perubahan dan faktor kepemimpinan.

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    terpecah-pecahnya kaum creatif minority ini. Pembangunan (atau Revolusi/Pembaharuan)membutuhkan kaum creatif Minority.

    Dengan kemerdekaan RI, orang kristen dan kekristenan di Indonesiamemasuki satu fase baru dimana Kekristenan di Indonesia pasca kemerdekaan

    berhadapan dengan faktapluralitas gandayaitu: a) Dalam Hidup Bergereja wargagereja berhadapan dengan fakta pluralitas denominasi gereja; b) sedangkan hidupbernegara berhadapan dengan fakta pluralitas suku, agama, bahasa, budaya, ras,idiologi, kepentingan serta perbedaan capaian dalam bidang pendidikan danekonomi.

    Pada satu sisi realitas plural Indonesia membawa dampak positif sebagai proyek duniatentang perdamaian dan keutuhan dalam keragaman dan kepelbagaian, namun pada sisi lainpluralitas juga membawa serta sejumlah potensi konflik. Fakta ketegangan dan konflik darimasa ke masa selalu muncul ketika fakta pluralitas dengan perbedaan orientasi dari masing-masing unsurnya tidak mampu dikelola dengan tepat dan bijak.

    Berangkat dari kesadaran konteks demikian maka untuk menjawab persoalan-persoalanakibat pluralitas ganda telah dikembangkan setidaknya dua konsepsi sebagai berikut:a) dalam rangka positioning dan aktualisasi peran guna menjawab berbagai problematika

    yang berkaitan dengan keragaman/pluralitas (denominasi) gereja-yang merupakan latarbelakang warga gerakan yang juga warga gereja-serta persoalan persoalan turunannya,secara arif dijawab dengan konsep Oikumene, suatu panggilan untuk hidup dalamkeutuhan, keesaan gereja. Konsep ini menjadi filosofi organisasi GMKI, bahkan sakingpentingnya maka ditempatkan sebagai amsal/motto yang dirumuskan dengan dalambahasa latin ut omnes unum sint (agar semua menjadi satu, sebagaimana doa Tuhan Yesusdalam Yohanes 17:21.

    b) Dalam rangka possitioningorang kristen (dan GMKI Sebagai gereja incognito) dalam hidup

    bermasyarakat dan bernegara, dijawab dengan konsepsi berdiri di antara dua proklamasi,proklamasi Injil Kristus dan Proklamasi kemerdekaan Indonesia.Aktualisasi konsep initerlihat sejak masa pergerakan nasional/kemerdekaan dimana tercatat nama dan peransejumlah tokoh pergerakan nasional yang pernah terlibat aktif dalam aktivitas CSV opJava; bahkan hadirnya PMKI pada masa pendudukan Jepang sampai 1950 merupakanbukti bahwa sejak cikal bakalnya GMKI memilih berada dalam arak-arakan kebangsaan.Partisipasi Politik Kristen dari masa ke masa selalu diletakan dalam persepktif karyapenyelamatan AllahKedua konsepsi tersebut diatas telah membentuk paradigma organisasi GMKI, yaitu :Oikumene dan Nasionalisme.

    Pada buku kenangan Dr. J. Leimena, H. Bootsma menguraiakan bahwa setidaknyaterdapat empat (4) pokok thema yang sama dan tidak berubah dalam pemikiran danpendirian Oom Yo, sejak pertengahan Tahun 1920an sampai akhir hayatnya dibulan Maret1977, sebagaimana dikutip berkut ini:

    (1) Keadilan sosial di Indonesia perlu di tingkatkan. Adalah tugas dari Gereja dan orang-orang Kristen untuk mengusahakannya. Bila tidak, maka bangsa dan negara akanberada dalam keadaan bahaya. Dengan demikian kita akan mengalami kesulitan-kesulitan yang parah. perbedaan antara kaya dan miskin harus lenyap. Perbedaan

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    itu tidak boleh ada. Dan sebagai orang Kristen kita harus berkata: keadaan itu tidakboleh ada.

    (2) Penghargaan terhadap manusia harus ditingkatkan. Negara hukum harus dipulihkankembali. Harus ada keadilan. Bila tidak, akan timbul kesewenang-wenangan dankemanusiaan akan diinjak-injak.

    (3)

    Gereja dan orang-orang Kristen di Indonesia harus lebih bersatu. Bukan untukberkuasa, tetapi harus ada kesempatan-kesempatan orang-orang Kristen dapat turutmembangun suatu masyarakat Indonesia yang berperikemanusaiaan.

    (4) Harus ada keseimbangan antara pembangunan politik pada satu pihak danpembangunan sosial dan ekonomi pada pihak lain.44

    Dicatat oleh H. Bootsma (dalam Theodore 2004: 59) bahwa nilai-nilai utama daripikiran-pikiran Leimena tersebut merupakan nilai-nilai utama yang diperjuangakn WSCF danDewan Gereja Dunia. Jadi jelaslah bagi kita, bahwa panggilan Kekristenan adalah jugapanggilan untuk bertanggung jawab terhadap maju mundurnya keadan masyarakat sekitarnyaserta eksistensi dan hakekat kemanusiaan.

    Muatan lain dari pernyataan Oom Yo adalah yang berkaitan dengan peran mahasiswaKristen dan GMKI, juga terkait dengan diperhadapkannya mahasiswa (Kristen) pada duaproblem yaitu :

    a)Pada satu sisi mahasiswa Kristen harus menjadi pemimpin peloporb)Pada sisi lain kekristenan berhadapan dengan pluralitas ganda dan stigma barat

    sentris (yang terus direproduksi secara politis sampai saat ini)Terhadap dua problem tersebut, pernyataan Oom Yo mengimplikasikan bahwa GMKIsetidaknya memiliki dua peran dan tanggiun jawab utama yaitu:

    a)sebagai mahasiswa dan persekutuan mahasiswa, (anggota) GMKI diharapkan mampumelakukan kesaksian dan pelayanan serta mempersekutukan mahasiswa di duniaperguruan tinggi. Panggilan ini berimplikasi pada dirumuskannya fungsi melaksanakan

    tripanggilan gereja di dunia perguruan tinggi. Dalam konteks fungsi ini GMKIberhubungan erat dengan Gereja, bahkan GMKI disebut gereja incognito (Gereja yangtersamar/tidak kelihatan). Perlu dicatat bahwa dasar fungsi ini telah diletakan sejakkedatangan Ir. C.L. Van Doorn sebagai utusan Nedherlandsch Cristelijke StudentenVereeningin (NCSV) untuk mempersekutukan mahasiswa di Hindia belanda dalamarak-arakan gerakan oikumene, dan selanjutnya pekerjaan ini diemban oleh CSV opJava, CSV dan PMKI.

    b)Sedangkan dalam kerangka turut serta menciptakan perubahan menuju kehidupanmasyarakat yang adil, damai, maju, sejahtera dan demokratis, GMKI diharapkanmampu menciptakan pemimpin pelopor, yakni mereka yang menjadi pelaku danpenentu perubahan, yang memberikan dirinya tanpa pamrih untuk melayani dengan

    memimpin dan memimpin dengan melayani(dienen leiden en leiden dienen), yaitu suatukepemimpinan creative minority. Konsep ini berimplikasi pada dirumsukannya fungsikaderisasi kepemimpinan.

    Kedua hakekat diatas dalam perkembangannya telah membentuk peran dan fungsi GMKIyang dimainkan oleh GMKI dari masa ke masa yaitu : fungsi kaderisasi dan fungsi penataanorganisasi GMKI dalam rangka pelaksanaan fungsi partispasi (juga dirumuskan sebagai aksi

    4Tentang thema ini secara lebih detail dan mendalam dituangkan Oom Yo di dalam buku/brosur yang ditulisnya denganjudul bentuk negara yang kita kehendaki

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    dan pelayanan) untuk terus membaharui kehidupan gereja, perguruan tinggi dan masyarakat.Seiring dengan fungsi-fungsi tersebut organisasi mengembangkan semacam kredo yangmendukung actionorganisasi dan menjadi karakteristik kader GMKI yaitu tinggi iman, tinggiilmu dan tinggi pengabdian.

    Pokok lain yang perlu dicatat dari pernyataan Oom Yo adalah catatannya tentangmodel interakasi, pengelolaan dan perilaku/kultur organisasi. Oom yo secara tegasmengarahkan pengelolaan GMKI sebagai suatu gemeinschaft, yang berarti kohesivitas, gerakdan action organisasi bertumpu pada ikatan emosional (dalam arti positif) dan solidaritas,bukan pada hukum/aturan dan kekuasaan semata dalam organisasi sebagaimana suatugesselchaft.

    Kekuatan pokok organisasi GMKI terletak pada signifikansi dan kekenyalan darifondasi filosofis ini. Oleh karena itu, fondasi filosofis ini perlu dijadikan acuan utama yangterus menerus di terjemahkan implementasinya dari masa kemasa, sesuai kebutuhan dantantangan konteks yang dihadapi pada masa itu. fondasi filosofis inilah memposisikannyasebagai sumber inspirasi dalam merumuskan Visi dan Misi GMKI.

    VISI DAN MISI GMKI DALAM KONTEKS PEMBAHARUANVisi berasal dari bahasa latin videre yang berarti melihat, atau visio yang berarti

    penglihatan. Arti visi dalam organisasi adalah gambaran masa depan yang dicita-citakan danmenjadikannya sebagai pedoman untuk mencapai tujuan1. Visi senantiasa berurusan dengansecara sederhana adalah pandangan atau penglihatan terhadap sesuatu. Visi senantiasaberurusan dengan masa depan, suatu gagasan atau citra diri di masa depan yang dikehendakiorganisasi.

    Suatu visi yang tepat adalah gagasan yang sedemikian menggugah sehinggamengakibatkan terjadinya pengerahan kemahiran, telenta dan sumber daya lainnya demi

    menjadikan visi itu terwujud.Didalam organisasi, visi bekerja melalui empat cara sebagai berikut:

    a). Visi yang tepat mengikat komitmen dan menggugah orang lain;b). Visi yang tepat menciptakan makna dalam kehidupan mereka yang bekerja;c). Visi yang tepat membangun standard of excellence;d). Visi yang tepat menjembatani masa kini dan masa depan.Sebagaimana paparan ide diatas konsekensi logis dari kehadiran GMKI sebagai organisasiyang turut serta menyumbangkan darma baktinya bagi masyarakat, mahasiswa, bangsa dannegara meinginspirasinya untuk memasukan prinsip dan kediriannya dalam rumusan Visi danMisi GMKI sebagai tertuang dalam Kontitusi Organisasi Anggaran Dasar Pasal 3 TentangVisi dan Misi GMKI.

    Visi : Terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan, dan demokrasi diIndonesia berdasarkan kasihMisi :

    a)

    mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya kepada pengenalan dalam Yesus Kristusselaku Tuhan dan penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari;

    b)

    membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah tengah mahasiswa dan perguruan tinggidalam kesasksian memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja

    c)

    mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab dengan menjalankanpanggilan, ditengah-tengah masyarakat, negara, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa, dan

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan dan cinta kasih ditengah-tengah manusia dan alam semesta.

    Misi juga berasal dari bahasa Latin missio yang berarti pengutusan, atau mittere yangberarti mengutus. Bagi organisasi, misi adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan

    dalam rangka mewujudkan visi. Dalam konteks ini peran pemimpin dan kepemimpinanmenjadi sangat penting dan signifikan. Sebagai konsekwensi logis karena filosofis organisasimenuntut agar GMKI tidak sekedar ada dan eksist, namun eksistensinya (kehadiran) itusendiri haruslah eksistensi yang bermakna dan menentukan (membawa perubahan).

    Untuk membuat suatu visi menjadi kenyataan, pertama-tama organisasi memerlukanseorang pemimpin, bukan saja sebagai juru bicara bagi visi tersebut, tetapi juga bertindaksebagai agent of changedari visi itu. Di samping itu, pemimpin tersebut harus juga bertindaksebagai coach bagi visi dan memimpin dari tengah. Nanus Menyebutnya sebagaikepemimpinan yang visioner (visionary leadership).55Menurut Theodore, Dalam melaksanakan peran sebagai juru visi, pemimpin harus dapat :

    Mengkomunikasikan visi, dengan tujuan membuat visi tersebut menjadi milik seluruh

    anggota organisasi;Membangun jejaring ke luar maupun ke dalam organisasi, dalam rangkamenumnuhkan rasa percaya dan konsensus terhadap visi tersebut;Mempersonivikasikan visi dengan jalan membuat tindakan dan perilakunya konsistendengan visi itu, serta melalui penciptaan suatu kemendesakan dan kepedulianterhadap pencapaian visi itu.

    Masih lanjut Theodore, bahwa perwujuadan peranan pemimpin sebagai agent of changedari visitersebut dilaksanakan dengan cara :

    Berpikir strategis, dalam arti membangun suatu strategi dalam rangka mewujudkanvisi melalui pelaksanaan misi;Mengubah iklim atau suasana organisasi (mencakup struktur, proses dan budaya/

    kultur organisasi) dalam rangka mewujudkan visi.

    Dalam rangka itu, visi dan misi organisasi adalah dua entitas yang saling mempengaruhisatu dengan yang lain. Jika suatu perubahan diinisiasi, tetapi tanpa visi maka yang terjadiadalah kebinasaan (perish), tanpa misi terjadi kebingungan (confusion). Sebenarnya kalau secaraholistik, maka bukan saja visi, misi dan strategi yang dibutuhkan untuk menggerakanorganisasi, tetapi juga skills, incentives, recources and action plan.Mungkin secara deskriptif tidakbisa saya uraikan dalam materi ini.

    Dengan menyadari keterbatasan kondisi GMKI saat ini, maka upaya perwujudan visidan pencapaian misi dalam konteks yang sedang berubah, dinamis dan sangat kompetitif,

    sebaiknya dilakukan dengan mengembangkan dua (2) strategi yang berjalan simultan, yaitu:a) Melakukan affirmatif action strategyaffirmatif action strategy dilakukan dengan mengalokasikan sejumlah sumberdaya, agarGMKI tetap turut dalam arak-arakan perbaikan (pembaharuan) sistem demokrasiyang sedang mengalami transisi saat ini, sambil melaksanakan kegiatan yangbermanfaat bagi pengembangan spiritualitas dan study para anggota

    b) Melakukanpassing over strategy

    5Lihat John Theodore Weohau (2004:27).

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    Strategi ini merupakan kerangka yang menjadi acuan permainan dalam jangkapanjang. Strategi ini berarti GMKI menyadari seluruh kelemahan dan posisinya yangterancam, dan oleh karena itu dalam jangka pendek GMKI mengkonsolidasiorganisasinya, untuk kemudian,ketika sudah dirasakan kuat,maka GMKI tampilkembali menjadi pemimpin perubahan.

    Untuk menjalankan strategi ini GMKI perlu menetapkan target dan agenda, baikjangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Di usulkan agar strategiberlangsung dengan tahapan taktis sebagai berikut :

    Jangka pendek : konsolidasi sistemik organisasiJangka menengah : pemantapan sistemik organisasiJangka panjang : pengembangan/intervensi sistem organisasi

    Fakta menunjukan bahwa jumlah anggota GMKI tidak mencapai angka 5% dari totalmahasiswa di Indonesia. Seandainya berjumlah 5% pun, secara statistik jumlah angka 5%adalah nilai yang dapat di abaikan dan tidak dianggap signifikan. Lain halnya jika angka 5%itu menentukan (signifikan), disini yang 5% itu tak dapat diabaikan. Jika kualitas tidakmenjadi sesuatu yang dipertaruhkan sebagai keunggulan bersaing dari pada anggota GMKI

    yang jumlahnya sangat sedikit itu, lalu apa lagi yang bisa membuat GMKI tetapdiperhitungkan dan tak bisa diabaikan dalam percaturan dunia kemahasiswaan saat ini dankedepan?

    Visi dan Misi GMKI menuntut agar dalam situasi apapun GMKI harus menjadikekuatan yang menentukan perubahan menuju kemajuan. Ini berarti walaupun GMKI kecildari segi jumlah secara statistik, namun karena bobot dan kualitas aksi pelayanannya yangmenentukan perubahan itu sendiri maka kehadiran GMKI tidak dapat diabaikan dan justruselalu diperhitungkan.

    PENUTUP

    Demikian paparan singkat tentang Visi Dan Misi GMKI yang diuraikan denganmewacanakan upaya pembaharuan dalam pengoperasiannya, semoga bagian penjelasantersebut dapat merangsang calon anggota untuk lebih utuh mengenal GMKI sekaligus mauberkomitmen untuk bersama-sama melakukan pembaharuan bagi kemajuan organisasi ini.UT OMNES UNUM SINT,Agar Mereka Semua Menjadi Satu(Yohanes 17 : 21a)

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    PEMAHAMAN KONSTITUSI

    1.

    Aturan harus dimaknai dalam pendekatan doktrinasi dan mekanisme2. Aturan itu ada untuk menciptakan ketertiban dan kestabilan hubungan antar manusia,

    baik individual maupun kelompok dalam suatu sistem tertentu.

    Sifatnya dinamis, sesuai konteks dan perkembangan zaman.3.

    Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bergerak bersama untuk tujuantertentu sesuai dengan hasil konsensus bersama.Konsekwensinya ialah harus dilakukan penyelarasan pergerakan lembaga dalam lingkupketeraturan yang merupakan upaya pencegahan dari sebuah penyimpangan yang mungkinterjadi terhadap tujuan yang hendak dicapai, sehingga secara langsung memberi daya ikatagar menjadi kepatuhan bersama.

    4. GMKI sebagai organisasi persekutuan (gemmeinshaft) pun menyadari akan tuntutan dankebutuhan terhadap hukum yang mampu mengikat semua komponen organisasi yangada, serta dapat memberikan implikasi positif dalam implementasi kebutuhan maupuntujuan organisasi.

    5. Produk aturan tertulis GMKI; AD/ART, PO, Statuta GMKI Cabang dan Juklak6.

    AD/ART MERUPAKAN HUKUM DASAR ATAU KONSTITUSIA.

    Pembukaan, terdapat motivasi pokok yakni Kesadaran Terhadap Lingkungan danPanggilan Tuhannya yang merupakan moral and social conscicous

    B.

    Alinea pertama sampai ketiga merupakan pijakan teologis dan aksentuasi sisi religiusorganisasi, dan alinea keempat menunjukkan wujud keterpanggilan moral GMKIyang menjadi kesadaran untuk melihat lingkungan dimana ia hidup, yakni sejarahbangsa dan negara Indonesia, sementara alinea kelima menggambarkan aspek historiskedirian GMKI.

    C. GMKI menjadi pelopor semua kebaktian yang akan mungkin dan harus dilakukan diIndonesia ; GMKI menjadi pusat sekolah latihan daripada orang-orang yang maubertanggung jawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan

    daripada bangsa dan negara Indonesia (Gerakan studi dan eksperimentasi) ; GMKImerupakan persekutuan dengan Kristus Tuhannya (Gerakan iman) ; GMKI berdiriditengah-tengah dua proklamasi.

    D.

    Terhadap itu, maka ada tiga hal yang harus diperhatikan sebagai paradigma dasaryakni Sifat Kemahasiswaan, Sifat Kekristenan dan Sifat KeIndonesiaan

    E.

    Program inti GMKI adalah PA dan Kelompok DoaF.

    Panca Kegiatan dan Tri Panji7.

    Visi GMKI; Terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran,keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih.Misi GMKI ; mengajak mahasiswa dan perguruan tinggi lainnya kepadapengenalan Yesus Kristus selaku Tuhan dan penebus; membina kesadaran

    selaku warga gereja yang esa, serta mempersiapkan pemimpin dan penggerakyang ahli dan bertanggung jawab; sebagai bagian dari perwujudan makna koinonia,diakonia dan marturia bagi upaya perjuangan GMKI terhadap apa yang dicita-citakansecara internal organisasi maupun pencapaian tujuan nasional sebagaimana diamanatkandalam pembukaan UUD 1945.Usaha Organisasi; menyangkut mempertumbuhkan dan memperdalam kehidupanberiman dengan doa, penelahaan Alkitab, dan sebagainya; membina kemajuan studi danriset untuk mengikuti dan menguasai ilmu pengetahuan, mewujudkan panggilan

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    perguruan tinggi dalam mempersiapkan sarjana dan membina pemimpin yang ahli danbertanggung jawab terhadap Allah dan manusia.

    8. Sistem organisasi, Bentuk sebagai organisasi kesatuan yang bersifat gerejawi dan tidakmerupakan bagian dari organisasi politik; Alat perlengkapan organisasi; Atribut organisasi

    9.

    PO GMKI10.

    PO merupakan suatu peraturan yang mengatur dan mengikat semua anggota dan alatperlengkapan organisasi termasuk mekanisme kerjanya yang belum diatur dalamAD/ART dan keputusan kongres

    11.fungsinya untuk memberikan keseragaman interpretasi terhadap konstitusi organisasi.12.Batang tubuh PO, Prosedur kapasitas anggota; Pembentukan dan Pembubaran Cabang;

    Komisariat; Mekanisme Protokoler; Hal mewakili organisasi

    13.STATUTA GMKI CABANG14.Merupakan sebuah pedoman umum aktivitas organisasi di tingkat cabang, dalam rangka

    menjaga langgam kerja organisasi pada aras cabang atau antara cabang dan komisariat15.Tujuannya untuk mengatur kedudukan, fungsi dan mekanisme organisasi dalam tingkat

    cabang, dan menjaga keharmonisan mekanisme berorganisasi kearah optimalisasipencapaian tujuan organisasi, serta mengikat semua potensi organisasi dalam beraktivitasdalam bingkai konstitusional secara disiplin demi efisiensi dan efektifitas operasionalorganisasi

    16.JUKLAK17.mengatur dua hal penting, yakni Hirarki pengambilan keputusan dan Struktur dan uraian

    tugas pengurus komisariat.

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    RELEVANSI PASALPERPASAL

    ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

    PASAL 1 Nama, Tempat, Waktu PASAL 1 Usaha

    PASAL 2 Asas PASAL 2 Keanggotaan

    PASAL 3 Visi dan Misi PASAL 3 Kongres

    PASAL 4 Usaha PASAL 4 Pengurus Pusat

    PASAL 5 Status dan Bentuk PASAL 5 Konferensi Cabang

    PASAL 6 Keanggotaan PASAL 6 Badan Pengurus Cabang

    PASAL 7 Alat Perlengkapan Organisasi PASAL 7 Sahnya Persidangan

    PASAL 8 Keputusan Persidangan PASAL 8 Pembentukan dan Pembubaran

    PASAL 9 Perbendaharaan PASAL 9 Perbendaharaan

    PASAL 10 Perubahan Anggaran Dasar PASAL 10 Lambang dan Mars

    PASAL 11 Pembubaran PASAL 11 Tingkat Keputusan Organisasi

    PASAL 12 Aturan Tambahan PASAL 12 Penutup

    ( Sumber Jozthin M.E Thelik )

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    QUO VADIS GMKI & SOLUSI PENYELESAIAN

    PENDAHULUANPP GMKI, dalam kertas posisi materi ini beranggapan bahwa perubahan peta

    permasalahan dalam lingkungan bersaing organisasi termasuk peta sosiologis pelayanan telah

    mendorong perubahan peta kebutuhan stakeholders organisasi yang belum bisa terjawaboleh lenggam kerja organisasi sehingga menghadirkan masalah-masalah organisasi sepertiyang disebut diatas. Ini karena terbatasnya sumber daya organisasi, lemahnya kinerja struktur,iklim organisasi yang cenderung resisten dengan perubahan lingkungannnya. Perlu adaperubahan gagasan dan desain organisasi yang meliputi strategi, struktur, sistem, proses,perilaku kepengurusan. Olehnya sudah saatnya untuk melakukan perubahan kultur organisasimelalui upaya internalisasi nilai GMKI dengan mendorong terbangunnya kekuatan gerakanpemikiran. Disamping itu perlu dilakukan penataan komunikasi dan pola networking agarorganisasi bisa lebih mandiri.

    Secara sengaja saya menginformasikan substansi masalah GMKI yang di petakan PPGMKI karena pastilah itu merupakan pengalaman empiris yang di dapatkan oleh PP GMKIselama hampir dua tahun melayani organisasi ini. Masalah-masalah yang di gambarkan olehGMKI Bandung dalam kertas posisi materi ini menunjukan bahwa GMKI sedangmenghadapi banyak masalah organisasi yang membutuhkan penanganan menyeluruh denganmelibatkan peran serta dari seluruh potensi organisasi.

    Tidak untuk mengesampingkan atau menjadikan masalah-masalah yang butuhpemikiran mendalam sebagai masalah sekunder, yakni sistem organisasi terbangun bukan lagisebagai persekutuan melainkan terjebak dalam kultur birokratik; semakin lemahnyapemahaman dan internalisasi nilai-nilai kedirian organisasi yang berakibat melemahnyamilitansi dan loyalitas pengurus dan anggota; peran dan posisi strategis GMKI semakinmenurun dan cenderung melemah; mahasiswa tidak lagi tertarik untuk berorganisasi; sistem

    pendidikan berorientasi pasar dengan tuntutan studi yang sangat singkat; banyaknyacompetitor GMKI yang menawarkan tujuan yang lebih spesifik; terjadinya kemandekandalam pengelolaan organisasi; struktur kepengurusan sering menjadi alat untuk reputasipengurus dan tidak lagi berientasi pada kerja pelayanan; dan sering terjadinya konflik diantaraaparat organisasi.

    Tetapi pengalaman keterlibatan dengan GMKI, baik di cabang maupun di PPGMKI, masalah yang saya rasakan terus mengganggu adalah ketersediaan sumber dayafinansial GMKI dalam menjalankan kegiatan organisasi, baik yang bersifat rutin maupunprogram. Agaknya, masalah keuangan harus kita jadikan sebagai masalah yang sangat pentinguntuk keberlanjutan hidup GMKI sehingga mendorong kita secara bersama memikirkannya

    secara lebih serius dan prioritas. Apalagi kalau kita berniat untuk mendorong GMKI menjadiorganisasi yang lebih mandiri seperti yang sering menjadi wacana PP GMKI atau dalammsetiap kongres GMKI, setidaknya selama saya menjadi PP GMKI dan mengikuti setiapkongres GMKI. Dalam dokumen PP GMKI, sebenarnya keinginan itu sudah menjadikeinginan dari PP GMKI sejak decade 1980-an, saat PP GMKI dan beberapa seniormenginsiasi di buatnya Yayasan dan sebuah unit usaha. Pembuatan unit usaha dan upayauntuk tersediannya dana abadi GMKI juga dilakukan oleh PP GMKI 1994-1996. PP GMKI

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    masa bakti 2004-2006, walaupun belum sempat sampai ke pendirian badan usaha, tapi usahayang sama juga sempat dilaksanakan.

    Terhadap upaya mendorong kemandirian organisasi, dan memikirkan secara lebihserius upaya-upaya pengorganisasian sumber-sumber keuangan GMKI, maka disamping

    mencari langkah-langkah yang lebih strategis agar sumber keuangan tradisional GMKIseperti iuran anggota biasa termasuk donasi rutin dari para senior dapat di maksimalkankarena bagaimanapun organisasi yang sehat apabila sumber pendapatan organisasi berasaldari iuran anggotannya, juga perlu dipikirkan secara lebih strategis usaha-usaha organisasiyang lain dengan menyiasati ketentuan konstitusi berkenaan dengan dapat menerima donasiyang tidak mengikat organisasi. Tidak harus mengikuti secara mentah, karena gagasan inidiangkat untuk mengatasi masalah-masalah keberlanjutan hidup dari lembaga swadayamasyarakat di Afika Selatan, tetapi tulisan Lisa Canon6 dapat menjadi bahan diskusi kitauntuk mengatasi masalah-masalah seputar keuangan GMKI. Saya percaya diantara kawan-kawan ada yang sudah membaca dan mendiskusikan buku ini.

    Bagi Canon, bagian ini saya kutip semuanya, proses menggerakan organisasi kearah

    keberlanjutan hidup keuangan yang lebih besar bukan proses yang mudahtidak ada solusigaib atau rencana-rencana yang mudah. Harus ada kerja keras yang juga tidak akan berhasilhanya satu malam. Namun tergantung terus sepenuhnya pada donor asing juga bukanmerupakan alternative. Tidak tergantung sama sekali pada donor, masa depan seluruhorganisasi dipertaruhkan. Tergantung sepenuhnya pada donor, kemampuan organisasi untukmewujudkan misinya secara kolektif, konsisiten dan independent bisa berkurang.7

    SOLUSI PENYELESAIANSecara garis besar, bab 2 dari buku tersebut berisi tentang strategi untuk

    keberlanjutan hidup. Terdapat 20 strategi, yakni: Strategi 1) ketahuilah apa yang andamaksudkan dengan keberlangsungan hidup; Selanjutnya, strategi 2) tafsirlah dimana anda

    berada; 3) gambarkan satu kerangka yang menunjukan kemana langkah anda; 4) berpikirlahsecara strategis setiap hari; 5) diversifikasikan dan lokalisasikan sumber pendapatan anda; 6)kembangkan kemitraan dengan korporasi; 7) mulailah menghasilkan pendapatan andasendiri; 8) tagilah biaya untuk layanan; 9) kontrakan keahlian anda; strategi 10) motivasilahstaf anda untuk membantu manghasilkan bisnis baru; 11) ukurlah dampak dari penciptaanpendapatan; 12) buatlah menajemen keuangan anda lebih partisipatif; 13) organisasikan dangunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan yang efektif; 14) kurangi biaya;15) biayailah inti organisasi anda dengan menagih biaya tetap (overhead); 16) mulailah suatudana cadangan modal; 17) investasikan dana cadangan; 18) lakukan investasi dalam properti;19) bergabunglah dengan yang lain untuk mencari strategi keberlanjutan hidup kolektif; danstrategi terakhir 20) yakinkan para donor untuk mendukung tujuan keberlanjutan hidup

    anda.8

    6Lisa Canon, Life Beyond Aid: Twenty Strategies, Edisi Indonesia, Menuju ORNOP Mandiri, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,September 2004.7Lisa Canon, Ibid, hal. 48Lisa Canon, Ibid, hal. 6 - 142

  • 5/21/2018 Quo Vadis GMKI (Sejarah - Visi Misi - Konstitusi & Srategi Penguatan Organisasi ...

    http:///reader/full/quo-vadis-gmki-sejarah-visi-misi-konstitusi-srategi-penguatan

    PENUTUPSekali lagi, walau tidak mudah memulai, tetapi keberlangsungan hidup GMKI berada

    di tangan kita. Kalau kita tidak memiliki tekad bersama untuk memulai cara-cara seperti yangsebagaian diusulkan Canon, setidaknya beberapa dari dua puluh strategi yang ditawarkan,tentu tetap dilakukan dengan tidak bergeser dari aturan-aturan GMKI. Tapi memulainya,

    walau tidak mudah, saya pikir tidak ada salahnya. Sudah barang tentu dengan mengevaluasimasalah-masalah yang membuat usaha organisasi seperti ini tidak bisa berjalan secaraberkelanjutan, seperti pengalaman dari beberapa masa bakti PP GMKI. Sekarang tinggal kitamengumpulkan tekad bersama untuk melaksanakannya, semoga.

    Teriring Salam Doa Agung Tuhan Yesus Kristus

    Tinggi ImanTinggi IlmuTinggi Pengabdian

    Ut Omnes Unum Sint

    TUHAN Memberkati kita semua dalam tugas & penatalayanan yang di embankankepada kita selaku gereja yang incognito