Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai sejak dicanangkannya Rencana Pembangunan Lima Tahun I pada tahun 1969 yang secara nyata telah berhasil mengembangkan berbagai sumber daya kesehatan, serta melaksanakan upaya kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dalam 20 tahun terakhir, pembangunan kesehatan yang diselenggarakan secara berkesinambungan, berkelanjutan, menyeluruh, terarah, dan terintegrasi tersebut didasarkan pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang telah ditetapkan pada tahun 1982. SKN tersebut secara nyata telah dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bidang Kesehatan, penyusunan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dan juga sebagai acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman, dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan. Memasuki milenium ketiga, seperti juga terjadi di banyak negara, Indonesia menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang mendasar baik eksternal maupun internal, yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pembangunan nasional, termasuk pembangunan kesehatan. 1
37

Puskesmas Kopelma Darussalam

Feb 05, 2016

Download

Documents

Ikhwan Muhammad

Profil Puskesmas Kopelma Darussalam
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Puskesmas Kopelma Darussalam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai sejak

dicanangkannya Rencana Pembangunan Lima Tahun I pada tahun 1969 yang

secara nyata telah berhasil mengembangkan berbagai sumber daya kesehatan,

serta melaksanakan upaya kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

Dalam 20 tahun terakhir, pembangunan kesehatan yang diselenggarakan

secara berkesinambungan, berkelanjutan, menyeluruh, terarah, dan terintegrasi

tersebut didasarkan pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang telah ditetapkan

pada tahun 1982. SKN tersebut secara nyata telah dipergunakan sebagai acuan

dalam penyusunan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bidang Kesehatan,

penyusunan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dan juga

sebagai acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman, dan arah

pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Memasuki milenium ketiga, seperti juga terjadi di banyak negara,

Indonesia menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang mendasar

baik eksternal maupun internal, yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan

pembangunan nasional, termasuk pembangunan kesehatan.

Dalam konteks eksternal, perubahan dan tantangan strategis yang terjadi

adalah berlangsungnya era globalisasi, perkembangan teknologi, transportasi, dan

telekomunikasi-informasi yang mengarah pada terbentuknya dunia tanpa batas.

Globalisasi yang ditandai oleh meningkatnya persaingan bebas, mengharuskan

setiap bangsa meningkatkan daya saing. Sejalan dengan itu, demokratisasi, hak

asasi manusia dan pelestarian lingkungan hidup telah menjadi tuntutan dunia yang

semakin mendesak. Keterikatan Indonesia dengan berbagai komitmen

internasional seperti Agenda-21 yang mengatur pembangunan berkelanjutan dan

agenda internasional lainnya di bidang kesehatan, perlu dipertimbangkan dalam

penyusunan kebijakan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

1

Page 2: Puskesmas Kopelma Darussalam

Dalam konteks internal, perubahan dan tantangan strategis yang terjadi

adalah munculnya krisis moneter pada tahun 1997 yang kemudian berkembang

menjadi krisis multi dimensi meliputi krisis politik, ekonomi, sosial, budaya, dan

keamanan yang mengarah pada disintegrasi bangsa. Berbagai kondisi tersebut

berdampak luas terhadap peri kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan

bernegara, di antaranya meningkatnya pengangguran dan jumlah penduduk

miskin, menurunnya derajat kesehatan penduduk yang pada gilirannya

berpengaruh terhadap mutu sumber daya manusia Indonesia.

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, serta dilakukannya amandemen

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) pada

tahun 2002, juga merupakan perubahan dan tantangan strategis internal lainnya

yang perlu pula diperhatikan.

Sejalan dengan itu, untuk menghadapi berbagai perubahan dan tantangan

strategis yang ada, Sidang MPR tahun 1998 telah menetapkan Ketetapan MPR R.I

Nomor X Tahun 1998 tentang Pokok-pokok Reformasi Pembangunan. Ketetapan

MPR ini mengamanatkan perlu dilakukannya pembaharuan melalui reformasi

total kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Untuk bidang kesehatan

pembaharuan tersebut telah berhasil dilaksanakan yakni dengan ditetapkannya visi

pembangunan kesehatan di Indonesia yang baru, yaitu Indonesia Sehat 2010.

Selanjutnya berdasarkan visi tersebut, telah berhasil ditetapkan pula dasar-

dasar, misi, strategi, dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu

Paradigma Sehat yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai

hak asasi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi

titik sentral pembangunan nasional. Dalam rangka melaksanakan kebijakan

otonomi daerah, desentralisasi merupakan salah satu strategi yang ditetapkan

untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010 dan misi pembangunan kesehatan.

Untuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan

kesehatan yang telah dilakukan tersebut, diperlukan adanya SKN baru yang

mampu menjawab dan merespon berbagai tantangan pembangunan kesehatan,

baik untuk masa kini maupun untuk masa mendatang.

2

Page 3: Puskesmas Kopelma Darussalam

Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat

terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan yang berfungsi sebagai ujung tombak

sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, sehingga Puskesmas selain bertanggung

jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga

bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah

air. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat dengan

Puskesmas pembantu serta Puskesmas keliling.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari usaha

kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan serta program inovasi. Upaya

kesehatan wajib merupakan usaha kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh

puskesmas di Indonesia.Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap

keberhasilan pembangunan kesehatan, melalui peningkatan indek pembangunan

manusia (IPM), serta merupakan kesempatan global dan nasional. Yang termasuk

dalam upaya kesehatan wajib adalah promosi kesehatan, kesehatan lingkungan,

kesehatan ibu, anak dan KB, serta perbaikan gizi dan masyarakat, serta

pencegahan, pemberantasan dan penularan penyakit serta pengobatan.

Masalah yang dihadapi secara garis besar oleh suatu Puskesmas terdapat 2

jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat berupa

kurangnya tenaga kesehatan, biaya operasional untuk pelayanan masih cukup

tinggi sedangkan dana yang dapat disediakan pemerintah masih kurang, kepuasan

pengguna jasa Puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi, koordinasi antar

bagian, bidang dan unit. Masalah eksternal berupa faktor sosial ekonomi dan

pendidikan masyarakat sekitar Puskesmas serta citra dan tingkat pelayanan yang

mungkin kurang begitu baik sehingga mempengaruhi angka kunjungan secara

signifikan.

1.2. Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis

dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pengembangan kesehatan di suatu wilayah kerja.

3

Page 4: Puskesmas Kopelma Darussalam

Puskesmas merupakan satuan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,

dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif

masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat di pikul oleh pemerintah dan

masyarakat.upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan

kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang

optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas adalah pelayanan

kesehatan yang menyeluruh meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif. Upaya ini ditujukan kepada semua penduduk. Dengan demikian

puskesmas dapat dikatakan sebagai ujung tombak pelayanan dasar yang berfungsi:

1. sebagai pusat pengembangan kesehatan di wilayah kerjanya.

2. membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat,

3. memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya.

1.3. Wilayah Kerja

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan.

Tetapi bila satu kecamatan mempunyai satu lebih dari satu puskesmas, maka

tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan

keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan). Masing-masing puskesmas tersebut

secara operasional bertanggungjawab langsung kepada dinas kesehatan

kabupaten/kota. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan, maka

puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana yang

disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling ditambah dengan polindes.

1.4. Jenis Pelayanan

Puskesmas harus mampu mendiagnosa masalah kesehatan dan

mengidentifikasi potensi yang tersedia di wilayah kerja. Pelayanan di puskesmas

diselenggarakan dengan prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan

adanya dukungan sistem rujukan yang berurutan.

4

Page 5: Puskesmas Kopelma Darussalam

1.5. Fungsi Puskesmas

Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah:

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia

usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan

kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak

kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah

kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan

puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan

aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,

serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program

kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial

budaya masyarakat setempat.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:

1). Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi

(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan

kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk

puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

5

Page 6: Puskesmas Kopelma Darussalam

2). Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik

(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan

serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain

promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan

gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta

berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

1.6. Visi dan Misi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh

Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya

Indonesia Sehat.

Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan

yang ingin melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup

dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta

memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi

tersebut adalah:

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya.

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui

peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup

sehat.

6

Page 7: Puskesmas Kopelma Darussalam

c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan

yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan

pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana

sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

berserta lingkungannya.

Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,

keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah

kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan

teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang

bersangkutan.

1.7. Tujuan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas

Tujuan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas adalah meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. dan mendukung tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja

Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

1.8. Tujuan Penulisan

Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada

masyarakat dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Family Medicine pada

Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, salah satu

tugasnya adalah ditempatkan di Puskesmas.

7

Page 8: Puskesmas Kopelma Darussalam

Adapun Tujuan penulisan laporan ini adalah:

1. Merupakan pertanggung jawaban dan melengkapi tugas Family Medicine

pada Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran

Komunitas FK UNSYIAH.

2. Melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang bertugas

sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu Puskesmas.

3. Mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

Puskesmas.

8

Page 9: Puskesmas Kopelma Darussalam

BAB II

PUSKESMAS KOPELMA DARUSSALAM

2.1 Geografi dan Demografi

Puskesmas Kopelma Darussalam terletak di Jalan Inong Balee Dusun

Sederhana, Desa Kopelma Darussalam, Kecematan Syiah Kuala, Kota Banda

Aceh dengan jarak ± 8 km dari pusat kota Banda Aceh.

Batas wilayah kerja Puskesmas Kopelma Darussalam secara geografis

adalah:

I. Sebelah barat berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke

Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

II. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh

Besar.

III. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng

Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh.

IV. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka.

Gambar 2.1 Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam

Puskesmas ini mempunyai luas bangunan ± 150 m2 dengan luas tanah ±

2558 m2, yang terdiri dari:

9

Page 10: Puskesmas Kopelma Darussalam

a) Bangunan induk sebanyak 1(satu) unit

b) Perumahan dokter sebanyak 2 (dua) unit

Wilayah kerja Puskesmas Kopelma Darussalam seluas 7.376 Ha meliputi

5 (lima) desa yaitu Lamgugob, Rukoh, Deah Raya, Kopelma dan Ie Masen Kayee

Adang yang terbagi menjadi 23 (dua puluh tiga) dusun, dengan jumlah penduduk

19.726 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 9.707 jiwa dan penduduk

wanita sebanyak 10.019 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 5221 (lihat

Tabel 1). Selain itu Puskesmas Kopelma Darussalam memiliki dua puskesmas

pembantu (Pustu) yaitu Puskesmas Lamgugop dan Puskesmas Pembantu Rukoh.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas Kopelma Darussalam

Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

NO DESA LUAS

(KM)

JUMLAH PENDUDUK

KK LAKI-

LAKI

PEREMPUAN JUMLAH

1 Lamgugop 1.582 1175 2.414 2.010 4.424

2 Rukoh 952 1519 2.543 3.073 5.228

3 Deah Raya 1.782 229 356 2.685 649

4 Kopelma 2.062 1308 2.243 293 5.316

5 Ie Masen KA 702 990 2.151 1.958 4.109

JUMLAH 7.080 5221 9.707 10.019 19.726

Sumber: kantor statistik, 2010

2.2 Susunan Organisasi

Dari segi sumber daya manusia Puskesmas Kopelma Darussalam

memiliki tenaga kerja (personalia) sebanyak 48 orang yang terdiri dari:

10

Page 11: Puskesmas Kopelma Darussalam

Tabel 2.2 Jumlah Sumber Daya Manusia Di Puskesmas Kopelma

Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

Sumber daya manusia

1. Dokter umum

2. Dokter gigi

3. SKM

4. PSIK

5. AKZI

6. AKBID

7. AKPER

8. AKL

9. AAK

10. SPK/Perawat

11. SMF

12. Bidan

13. SPRG

14. SD

Jumlah

2 orang

1 orang

8 orang

1 orang

1 orang

11 orang

8 orang

1 orang

1 orang

4 orang

1 orang

6 orang

2 orang

1 orang

Sumber: Dasar Puskesmas Kopelma Darussalam, 2010

Susunan pemimpin Puskesmas Kopelma Darussalam terdiri dari:

a. Unsur Pimpinan, yaitu Kepala Puskesmas.

b. Unsur Pembantu Pimpinan, yaitu urusan tata usaha.

c. Unsur pelaksanaan yang dilaksanakan oleh 17 (tujuh belas) unit kegiatan yang

melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan

pengembangan puskesmas.

11

Page 12: Puskesmas Kopelma Darussalam

Tabel 2.3 Data Jumlah Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Kopelma

Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

No Tenaga Kesehatan Puskesmas Induk Puskesmas Pembantu Polindes Total

PNS PTT Bakti PNS PTT BAKTI PNS PTT

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Dokter Umum

Dokter Gigi

SKM

PSIK

AKZI

AKBID

AKPER

AKL

AKG

AAK

SPK/Perawat

SMF

Bidan

SPPH

SPRG

SMU

SD

2

1

6

1

1

5

6

1

-

1

3

-

5

-

2

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

2

-

-

-

-

-

13

-

-

-

-

-

-

1

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

1

8

1

1

11

8

1

0

1

4

1

6

0

2

0

1

Jumlah 34 2 4 2 - - - 5 48

Sumber:Dasar Puskesmas Kopelma Darussalam, 2010

2.3 Kegiatan Puskesmas

Sesuai dengan buku pedoman manajemen Puskesmas yang dikeluarkan

oleh Dirjen Binkesmas Depkes RI 2006, maka upaya kesehatan wajib yang

dilaksanakan adalah:

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

d. Upaya Perbaiki Gizi

e. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan Dasar.

12

Page 13: Puskesmas Kopelma Darussalam

Selain program wajib, Puskesmas Kopelma juga melakukan upaya

kesehatan pengembangan, yaitu:

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

c. Upaya Kesehatan Gizi dan Mulut

d. Upaya Kesehatan Jiwa

e. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

f. Upaya Kesehatan Mata

g. Usaha Pembinaan Pengobatan Tradisional

h. Kesehatan Olahraga.

2.3.1 Upaya Promosi Kesehatan

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa semua usaha yang berhubungan

dengan masyarakat termasuk pula dalam bidang kesehatan, tidak akan berhasil

baik bila masyarakat tidak diberi pendidikan dan penerangan yang sebaik-

baiknya.

Promosi kesehatan kepada masyarakat bertujuan untuk menimbulkan

pengertian tentang masalah kesehatan ddan menggerakkan masyarakat agar turut

serta secara aktif dalam usaha-usaha kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan

antara lain:

a. Penyuluhan kepada masyarakat

b. Pelatihan kader posyandu

c. Pelatihan pengolahan dana sehat

d. Berpartisipasi dalam pameran pembangunan

e. Pembinaan pos obat desa.

2.3.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Sebagai program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan

memegang peranan penting pada upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit.

Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan kesehatan

lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu

13

Page 14: Puskesmas Kopelma Darussalam

lingkungan dan tempat-tempat umum untuk terciptanya lingkungan sehat, bersih,

indah serta tidak memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan.

Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:

1. Penyehatan sarana air bersih.

2. Penyehatan pembuangan kotoran.

3. Penyehatan lingkungan pemukiman.

4. Pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida.

5. Pengawasan pengelolaan sampah.

6. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan/penjualan

makanan dan minuman.

7. Pencatatan dan pelaporan.

2.3.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

Upaya kesehatan ibu dan anak yang bergerak dalam pendidikan

kesehatan, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan penting sekali untuk

meningkatkan kesehatan umum dari masyarakat.

Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan

kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat

melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya

untuk menuju Norma Keluarga Kecil Keluarga Bahagia Sejahtera (NKKBN) serta

meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang

optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Kegiatan ini selain dilaksanakan di puskesmas juga dilaksanakan di luar

puskesmas yaitu di Posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Kopelma

Darussalam.

Kegiatan KIA di Puskesmas Kopelma Darussalam meliputi:

1. KIA di dalam gedung, kegiatan yang dilakukan:

a. Pemeriksaan dan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan

balita.

b. Pemeriksaan anak dengan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) yaitu

suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit dengan tujuan

menurunkan angka kesakitan dan kematian yang terkait dengan penyebab

14

Page 15: Puskesmas Kopelma Darussalam

utama penyakit pada balita melalui peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan dan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan dan

perkembangan kesehatan anak.

c. Pemberian imunisasi kepada ibu dan balita.

d. Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan balita.

e. Pemberian Vitamin A dan tablet besi (Fe).

f. Pendeteksian dan pemeliharaan ibu hamil dan balita resiko tinggi.

g. Pencatatan dan pelaporan.

2. KIA di luar gedung, kegiatan yang dilakukan:

a. Di Posyandu:

1) Penyuluhan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui.

2) Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

3) Pemberian imunisasi TT.

4) Pemberian tablet besi(Fe)

5) Pembinaan kader posyandu.

b. Di taman kanak-kanak

1) Deteksi dini perkembangan anak pra sekolah.

2) Kunjungan dan pemeriksaan kesehatan anak pada taman kanak-kanak di

wilayah kerja puskesmas.

Tabel 2.4 Cakupan PWS KIA di Puskesms Kopelma Darussalam Kecamatan

Syiah Kuala Tahun 2010

No Desa Sasaran Jumlah Kunjungan

Bumil Bulin Bayi KI % K4 % Resti %

1

2

3

4

5

Lamgugop

Rukoh

Deah Raya

Kopelma

Ie Masen

KA

91

104

14

109

86

86

99

13

104

82

82

94

13

99

78

63

70

79

89

130

69,9

67,9

562

881,4

151,0

57

57

73

60

81

63,0

55,0

52,1

54,9

94,1

5

9

3

3

6

27,6

43,4

16,9

13,7

34,9

Puskesmas 404 385 367 429 106,3 328 81,3 26 32,2

Sumber: Data KIA Puskesmas Darussalam, 2010

15

Page 16: Puskesmas Kopelma Darussalam

Keterangan:

K1 : Ibu hamil pertama kali datang periksa = 429

K4 : Kunjungan ibu hamil yang lebih dari satu kali = 328

2.3.4. Upaya perbaikan Gizi

Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk menurunkan angka

penyakit gizi kurang yang umunnya banyak diderita oleh masyarakat yang

berpenghasilan rendah (baik di desa maupun di kota) terutama pada anak balita

dan ibu.

Untuk mewujudkan program ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah:

1. Penyuluhan gizi.

2. Penimbangan bayi/balita.

3. Pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah (PMT-AS)

4. Pemberian vitamin A kepada balita dan ibu hamil setiap bulan Februari dan

Agustus.

5. Pemberian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil dan menyusui.

6. Pelatihan dan pembinaan posyandu.

7. Pemantauan/survey konsumsi gizi.

8. Melaksanakan PWS-Gizi/Pemantauan status gizi (PSG).

9. Pencatatan dan pelaporan.

Sasaran pelaksanaan program gizi adalah:

1. Menurunkan prevalensi KKP pada balita.

2. Menurunkan prevalensi kurang vitamin A di daerah rawan.

3. Penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil

2.3.5 Upaya Pemberantasan Penyakit Menular

Kegiatan dititikberatkan kepada beberapa penyakit terutama yang banyak

terdapat di daerah dengan sanitasi yang jelek serta gizi masyrakat yang masih

rendah. Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah

cara perpindahan penyakit menular dan atau infeksi. Penularan itu dapat terjadi

secara langsung atau tidak langsung.

16

Page 17: Puskesmas Kopelma Darussalam

Unit P2M melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan di atas,

diantaranya sebagai berikut:

1. Kegiatan pencegahan penyakit yaitu imunisasi

2. Kegiatan pengobatan penyakit meliputi penanggulangan penyakit ISPA,

Skabies, TBC Paru, Kusta, Malaria, DHF, Diare, dan Rabies.

3. Kegiatan pencegahan dan pemberantasan vektor,yaitu kegiatan berupa

penyuluhan, pemberantasan sarang nyamuk, pemberian abatisasi dan

penyemprotan/fogging terhadap nyamuk demam berdarah dan malaria.

Kegiatan pencegahan berupa penyuluhan tentang penyakit menular dan

akibatnya serta pelayanan imunisasi bagi bayi dan anak, calon pengantin dan ibu

hamil.

Tabel 2.5 Data Penyakit Menular Puskesmas Kopelma Darussalam

Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

No Jenis Penyakit Jumlah Kasus Meninggal

1

2

3

4

Diare

DBD

Campak

Malaria

402

62

40

94

0

3

0

0

Sumber : Data P2M Puskesmas Kopelma Darussalam, 2010

Diagram 2.1 Data Penyakit Menular Puskesmas Kopelma Darussalam

Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

17

Page 18: Puskesmas Kopelma Darussalam

2.3.6 Upaya pengobatan

Program ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja.

Bentuk pelayanan di Puskesmas Kopelma Darussalam diarahkan kepada

kemampuan pengenalan (diagnosis) penyakit dan pengobatan sederhana.

Pelayanan yang diberikan pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan

selama tiga hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang menbutuhkan

spesialisasi dan tindakan lanjut akan dikirim atau dirujuk ke fasilitas kesehatan

yang memiliki sarana kesehatan yang lebih lengkap. Puskesmas Kopelma

Darussalam tidak hanya memberikan melayani pasien umum tetapi juga melayani

pasien ASKES, Jamkesmas dan JKA.

Tabel 2.6 Data 10 (Sepuluh ) Kunjungan Kasus Terbesar di Puskesmas

Kopelma Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010.

Nama penyakitJumlah

Totalpria wanita

Commom cold

Infeksi akut lain pernfasan atas

Penyakit kelianan pada lambung

Hipertensi

Penyakit pada system jaringan otot dan

pengikat

Penyakit kulit dan alergi

Peny. Pulpa dan jaringan periapikal

Diabetes Melitus

Vertigo

Diare

2703

1384

772

648

590

553

477

428

156

87

2704

1390

780

635

598

550

480

408

148

83

5407

2774

1552

1283

1188

1103

957

836

304

170

Sumber : Data Puskesmas Kopelma Darussalam, 2010

18

Page 19: Puskesmas Kopelma Darussalam

Diagram 2.2 Data 10 (Sepuluh ) Kunjungan Kasus Terbesar di Puskesmas

Kopelma Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

2.3.7 Upaya Kesehatan sekolah

Adapun tujuan umum UKS adalah mempertinggi nilai kesehatan,

mencegah dan mengobati penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan

lingkungannya sehingga didapatkan anak-anak yang sehat jasmani, rohani dan

sosial.

Untuk melaksanakan kegiatan inni dilakukan upaya-upaya yang meliputi:

1. Meningkatkan kesehatan siswa (upaya promotif)

2. Upaya pencegahan (upaya preventif)

3. Pemulihan kesehatan

4. Rehabilitasi

Dalam kegiatannya yaitu mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah,

kegiatan yang dilaksanakan yaitu:

1. Pemeriksaan kesehatan umum.

2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan.

3. Penyuluhan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan.

4. Penjaringan anak sekolah.

5. Pengobatan.

19

Page 20: Puskesmas Kopelma Darussalam

6. Kegiatan perbaikan gizi.

7. Pemberian imunisasi DT dan TT.

8. Rujukan.

9. Pencatatan dan pelaporan.

2.3.8 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Perawatan kesehatan masyarakat adalah usaha perawatan yang dijalankan

dalam masyarakat yang dilakukan saat sakit maupun sehat, guna meningkatkan

derajat kesehatan memperbaiki hygiene lingkungan, pencegahan penyakit dan

stabilisasi.

Tujuan program ini antara lain:

1. Masyarakat memahami arti sehat dan sakit.

2. Meningkatkan kemapuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya

perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.

3. Tertangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan

keperawatan.

4. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan

asuhan keperawatan dasar.

5. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut

dan asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah.

2.3.9 Upaya kesehatan gigi dan mulut

Sasaran kegiatan adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan

usia lanjut. Usahanya meliputi:

1. Penyuluhan di sekolah dan posyandu mengenai pentingnya kesehatan gigi.

2. Pemeriksaan dan pengobatan gigi anak sekolah (UKGS).

3. Pemeriksaan, perawatan dan pengobatan di poliklinik gigi.

4. Rujukan.

5. Pencatatan dan pelaporan.

20

Page 21: Puskesmas Kopelma Darussalam

2.3.10 Upaya kesehatan jiwa

Upaya kesehatan jiwa puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang

dilaksanakan di tingkat puskesmas secara khusus atau terintregitas dengan

program lainnya.

Kegiatan yang dilakukan di puskesmas Kopelma Darussalam meliputi:

1. Pengenalan dini ganggun jiwa.

2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa.

3. Melakukan home visit pada pasien gangguan jiwa.

4. Memberikan rujukan ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh bila diperlukan.

5. Pencatatan dan pelaporan.

2.3.11 Upaya kesehatan lanjut usia

Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1960 tentang pokok-pokok

kesehatan, setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-

tingginya, maka dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh

penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif,

mandiri dan berguna.

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1. Penyeluhan kesehatan/gizi.

2. Pemeriksaan kesehatan usila bila dibutuhkan.

3. Proteksi dan tindakan khusus usila.

4. Konseling.

5. Pencatatan dan pelaporan.

2.3.12 Upaya Kesehatan Mata

Upaya kesehatan mata atau pencegahan kebutaan telah ditingkatkan

dalam pembangunan kesehatan sebagai salah satu kegiatan pokok puskesmas. Hal

tersebut dikaitkan dengan pembinaan dan peningkatan fungsi puskesmas dalam

bidang pelayanan kesehatan paripurna.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan:

1. Penyuluhan tentang kesehatan mata.

21

Page 22: Puskesmas Kopelma Darussalam

2. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februari dan

Agustus.

3. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin dan ibu nifas.

4. Pengobatan penyakit mata ringan.

Tabel 2.7 Data Kunjungan Pasien Penyakit Mata Di Puskesmas Darussalam

Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

No Jenis Penyakit Mata Jumlah

1

2

3

4

5

6

Glaukoma

Katarak

Kelainan refraksi

Kelainan kornea

Penyakit mata lainnya

Infeksi pada mata

1

15

136

-

275

27

Sumber : Data puskesmas Kopelma Darussalam, 2010

Diagram 2.3 Data Kunjungan Pasien Penyakit Mata Di Puskesmas

Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Tahun 2010

22

Page 23: Puskesmas Kopelma Darussalam

2.3.13 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pembinaan upaya pengobatan tradisional ditujukan kepada upaya

peningkatan mutu pelayanan tradisional.

Sasaran program meliputi:

1. Pembinaan terhadap pengobatan tradisional.

2. Pembinaan terhadap petugas kesehatan.

3. Pembinaan terhadap masyarakat.

4. Pembinaan terhadap kader dan tokoh masyarakat.

5. Peningkatan dan pemanfaatan obat untuk keluarga (toga/apotik hidup).

2.3.14 Kesehatan Olahraga

Olahraga sebagai bagian dari budaya kehidupan telah lama dianggap

sebagai cara yang tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup

melalui latihan fisik. Secara khsusus tujuan antara lain:

1. Mengembangkan upaya peningkatan derajat kesehatan.

2. Membantu penyegaran jasmani.

3. Membantu rujukan rehabilitasi bagi penderita cacat fisik ke rumah sakit.

4. Membantu penyuluhan dan bimbingan latihan fisik untuk lanjut usia.

2.3.15 Pencatatan dan Pelaporan

Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem

pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP), dimana semua kegiatan

yang dilakukan oleh puskesmas baik yang di dalam maupun luar gedung harus

dicatat dan dilaporkan.

Pelaporan yang diperlukan dibuat secara terpadu meliputi data kegiatan

untuk monitoring dan perencanaan kegiatan selanjutnya. Laporan-laporan

kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Laporan bulanan:

a. LB 2.

b. LB 3.

c. Laporan diare.

d. Laporan imunisasi.

23

Page 24: Puskesmas Kopelma Darussalam

e. Laporan skabies.

f. Laporan KB.

g. Laporan keadaan pegawai puskesmas.

h. Laporan ASKES/umum/jamkesmas.

i. Laporan KIA.

2. Laporan yang diakses dengan komputer simpus adalah:

a. LB 1.

b. LB 2.

c. Laporan 10 penyakit terbanyak.

3. Laporan tahunan

4. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)

2.4 Fasilitas kesehatan

Laboratorium sederhana

Upaya ini dilakukan untuk menunjang usaha pemberantasan

penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan.

Tujuan pengadaan laboratorium sederhana untuk memberikan pelayanan

laboratorium secara cepat dan mudah.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas

Kopelma Darussalam selama tahun 2010 adalah:

1. Di dalam gedung:

a. Pemeriksanaan urine, feses, darah rutin, sputum, serta plano test.

b. Pemeriksaan golongan darah.

c. Pemeriksaan DDR untuk mendeteksi adanya malaria dll.

d. Pemeriksaan jama’ah haji.

e. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap.

2. Di luar gedung

a. Pemeriksanaan feses dan Hb murid sekolah.

b. Pelacakan jama’ah haji yang telah pulang dari tanah suci.

c. Membantu kegiatan posyandu.

24

Page 25: Puskesmas Kopelma Darussalam

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat

terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan yang berfungsi sebagai ujung tombak

sistem pelayanan kesehatan di Indonesia,sehingga Puskesmas selain bertanggung

jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga

bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

Dalam upaya meningkatkan kesehatan seluruh kegiatan pokok di

Puskesmas Kopelma Darussalam berjalan dengan baik secara rutin dan

terorganisir. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat

pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan

penyelenggaraan upayanya.

Program kerja tahunan Puskesmas Kopelma Darussalam secara

operasional kegiatannya dilaksanakan oleh staf puskesmas yang terorganisir

dalam struktur organisasi Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh.

Terlepas dari keberhasilan dalam pelaksanaan program, namun masih

dijumpai kendala-kendala yang memerlukan perbaikan untuk lebih meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.

3.2 Hambatan

Secara umum, dalam pelaksanaan program kerja puskesmas Kopelma

Darussalam dijumpai beberapa permasalahan/hambatan diantaranya:

- Penyediaan jenis-jenis obat yang terbatas sehingga pengobatan pasien

hanya berdasarkan obat-obat yang tersedia di puskesmas.

25

Page 26: Puskesmas Kopelma Darussalam

3. Saran

- Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas

Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program-

program kesehatan di Puskesmas Kopelma Darussalam dapat dilaksanakan

dengan baik dan sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan

masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.

- Perlunya sarana dan dana yang memadai serta mencukupi untuk menjaga

kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

26