BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas
merupakan local health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam
pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai unit
pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara
kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat
pelayanan bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga
dapat merupakan sebagai pusat komunikasi masyarakat atau komuniti
senter. Tugas kedua ini justru lebih dirasakan dinegara-negara yang
sedang berkembang. Karena pada negara-negara yang sedang berkembang
yang latar belakang masyarakat pada umumnya masih tergolong rendah,
maka kehadiran puskesmas disuatu daerah digunakan pula bagi
usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang kesehatan melainkan
juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa
sekitarnya.
Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis
kuntjaningrat menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat
traditional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya
sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai
jenis kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik
minimum sejak lama diakui oleh masyarakat traditional sebagaimana
yang pernah kita rasakan terhadap peranan ibu bidan. Oleh karena
itu kami membuat makalah tentang puskesmas untuk lebih memahami
tentang konsep tentang puskesmas
B. Rumusan Masalah
A.Apa definisi Puskesmas ?
B. Apa fungsi Puskesmas ?
C.Apa Upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan di
Puskesmas ?
D. Apa Kegiatan KIA di Puskesmas ?
E. Dimana wilayah kerja Puskesmas ?
F. Bagaimana struktur organisasi di Puskesmas
G. Bagaimana Lokakarya Puskesmas ?
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui definisi puskesmas
B. Untuk mengetahui fungsi puskesmas
C. Untuk mengetahui Upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan di puskesmas
D. Untuk mengetahui Kegiatan KIA di Puskesmas
E. Untuk mengetahui wilayah kerja puskesmas
F. Untuk mengetahui struktur organisasi di puskesmas
G. Untuk mengetahui Lokakarya mini di Puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
1. Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan
organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
2. Departemen Kesehatan RI (1981)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan
organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja
tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok
3. Departemen Kesehatan RI (1987)
a. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang
berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan
masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu
diwilayah kerjanya
b. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara
porfesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang
menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat
di wilayah kerjanya.
4. Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
B. Fungsi Puskesmas
1. Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas
selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha
di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas
adalah :
1) Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan penegahan penyakit.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan:
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien
3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan
ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan
4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas
C.Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan di
Puskesmas
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu,terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,peningkatan
kesehatan,pengobatan penyakitdan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat.
Puskesmas mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan
fungsional dengan sarana pelayanan kesehatan lain.
Puskesmas wajib berpartisipasi dalam penanggulangan bencana,
wabah penyakit, pelaporan penyakit menular dan penyakit lain yang
ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam
melaksanakan program prioritas pemerintah. Lingkup upaya kesehatan
Puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP). yang saling berkaitan
UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. UKM
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian
penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan
farmasi termasuk obat tradisional dan alat kesehatan, pengamanan
penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan
minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan
kemanusiaan.
UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. UKP
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan perorangan, pencegahan
penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan
dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Dalam
UKP juga termasuk pengobatan tradisional dan alternatif serta
pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika. Kedua upaya kesehatan
tersebut bersinergi dan dilengkapi dengan berbagai upaya kesehatan
penunjang.
Berdasarkan program, upaya kesehatan dikelompokkan menjadi:
1.Upaya Kesehatan Wajib
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini dikenal dengan
Basic Six yang terdiri dari:
a. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana serta Anak
Remaja
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
f. Upaya Pengobatan, terdiri dari:
1) Upaya Pengobatan Dasar
2) Upaya Penanganan Kegawatdaruratan
3) Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut
4) Upaya Pelayanan Laboratorium
2.Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan dapat bervariasi sesuai dengan
kekhususan atau permasalahan kesehatan di wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas, meliputi:
a. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Sekolah.
c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Tradisional
f. Upaya Kesehatan Olah Raga
g. Upaya Kesehatan Indera (mata dan telinga)
h. Upaya Kesehatan Jiwa
D.Kegiatan KIA di Puskesmas
Upayakesehatan ibu dan anakadalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait
kehamilan dan persalinan
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk
dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat
transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon rumah),
pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi
KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para
dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
a) Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang
optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian
targetPembangunan Kesehatan Indonesiayaitu Indonesia Sehat 2010,
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku)
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan
teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa
Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma,
Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanankesehatan bayi, anak balita,
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga
dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu,
balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu
dalam keluarganya.
b) Kegiatan
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi,
anak balita dan anak prasekolah.
2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
3. Pemantauantumbuh kembang balita
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT
3 kali, Polio 3 kali
dan campak 1 kali pada bayi.
5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai
tujuan program KIA.
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
untuk macam-macam penyakit ringan.
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama
periode neonatal (0-30 hari)
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para
dukun bayi serta
kader-kader kesehatan.
E.Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian
dari kecamatan (Desa atau Kelurahan). Faktor kepadatan penduduk,
luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya
merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
Puskesmas
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II
sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh bupati
dengan mendengar saran teknis dari Kepala kantor Departemen
Kesehatan Kabupaten/Kodya yang telah disetujui oleh Kepala Kanwil
Kesehatan Propinsi.
Khusus untuk kota besar, wilayah kerja puskesmas bisa satu
kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota Kecamatan merupakan
Puskesmas Rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan Puskesmas
Kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi.
Pelayanan upaya kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan
pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang
ditujukan kepada semua golongan umur dan meliputipelayanan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatifmelalui berbagai
jenis kegiatan pokok Puskesmas.
Puskesmas dalam mencapai cakupan pelayanan yang merata maka ia
ditunjang oleh Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, BKIA, rumah
Bersalin, Poliklinik-poliklinik, dokter praktik swasta serta
kegiatan kader kesehatan yang secara teknis berada di bawah
pengawasan dan pengaturan puskesmas
Luas Puskesmas 338m2 untuk 120 ha (luas wilayah). Wilayah kerja
Puskesmas pada tahun 1970 ditetapkan I jenis Puskesmas saja dengan
wilayah kerja tingkat Kecamatan atau daerah dengan jumlah penduduk
30.000 50.000 jiwa. Namun, pada tahun 1979 sesuai dengan Inpres
Kesehatan Nomor 5 Tahun 1974, Nomor 7 Tahun 1975 dan Nomor 4 Tahun
1976, maka dirintislah pembangunan Puskesmas di tingkat Kelurahan
atau Desa dengan jumlah Penduduk sekitar 30.000 jiwa dan sejak
itulah Puskesmas dibedakan atas 2 kategori yaitu: Puskesmas
Kecamatan (Puskesmas Pembina) dan Puskesmas Kelurahan (Puskesmas
Pembantu).
F. Struktur Organisasi Puskesmas
Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari:
(1) Kepala Puskesmas
(2) Sub Bagian Tata Usaha
(3) Pokja Upaya Kesehatan Masyarakat
(4) Pokja Upaya Pelayanan Kesehatan
(5) Pokja Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana;
dan
(6) Kelompok Jabatan Fungsional
Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang
Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit
fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau
program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas
meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2) kesehatan lingkungan, (3)
kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana, (4) perbaikan
gizi, (5) pemberantasan penyakit menular, (6) pengobatan.
Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat
mengembangkan program-program unggulan berdasarkan kebutuhan,
situasi dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang
diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau
kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti,
penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat
dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community health
nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan
lain.
(STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMASKEPALAPUSKESMASUNIT VTATA
USAHAUNITV IUNITVIIUNIT IVUNIT IUNIT IIIUNIT
IIPUSKESMASPEMBANTU)
G. Lokakarya Mini di Puskesmas
Lokakarya mini puskesmas secara umum dibagi menjadi 2 kelompok
besar yakni lokakarya mini bulanan puskesmas dan lokakarya mini
tribulanan puskesmas.
1. Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas
Merupakan pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan
hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah
binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan
berikutnya.
a. Tujuan
1) Tujuan umum : terselenggaranya lokakarya bulanan intern
puskesmas.
2) Tujuan khusus
a) Diketahuinya hasil kegiatan puskemas bulan lalu
b) Disampaikanya hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
c) Diketahuinya hambatan / masalah dalam pelaksanaan kegiatan
bulan lalu
d) Dirumuskannya cara pemecahan masalah
e) Disusunnya rencana kerja bulan baru.
b. Tahapan kegiatan
Lokakarya mini bulanan puskesmas diselenggarakan dalam 2 (dua)
tahap yaitu:
1) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama
Lokakarya Mini bulanan yang pertama merupakan lokarya
penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian
untuk dapat terlaksana rencana kegiatan puskesmas (RPK).
Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggungjawab
dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja.
Seluruh program kerja dan wilayah kerja Puskesmas dilakukan
pembagian habis kepada seluruh petugas Puskesmas, dengan
mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya.
Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah sebagai
berikut :
a) Masukan
(1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang
peran, tanggung jawab staf dan kewenangan Puskesmas
(2) Informasi tentang kebijakan ,program dan konsep baru
berkaitan dengan Puskesmas
(3) Informasi tentang tata cara penyusunan rencana kegiatan
(Plan of Action = POA) Puskesmas.
b) Proses
(1) Inventaris kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan /
daerah binaan
(2) Analisis beban kerja setiap petugas
(3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab
daerah binaan.
(4) Penyusunan rencana kegiatan (Plan of Action = POA).
c) Keluaran
(1) Rencana kegiatan (Plan Of Action = POA ) Puskesmas
tahunan
(2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
POA
(3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.
2) Lokakarya Mini Bulanan Rutin
Lokakarya bulanan puskesmas ini diselenggarakan sebagai tindak
lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama.
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau
pelaksanaan POA puskesmas, yang dilakukan setiap bulan secara
teratur. Penanggung jawab penyelenggaraan lokakarya mini bulanan
adalah kepala puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dibantu staf
puskesmas dengan mengadakan rapat kerja seperti biasanya.
Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin adalah ditekankan
kepada masalah pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan hal-hal
direncanakan, pelaksanaannya serta hasilnya, agar kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna dan berdayaguna.
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas adalah sebagai
berikut :
a) Masukan
(1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
(2) Informasi tentang hasil rapat dikabupaten/ kota
(3) Informasi tentang hasil rapat dikecamatan
(4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b) Proses
(1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan
mempergunakan PWS.
(2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan
kepatuhan terhadap standar pelayanan.
(3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah.
c) Keluaran
(1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan.
(2) Rencana kerja bulan yang baru.
c. Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan
Setelah dipahami tujuan dari lokakarya dan dari tahapan kegiatan
tersebut diatas, dapat diketahui materi yang akan
diberikan/dibahas, maka selanjutnya untuk dapat menyelenggarakannya
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Pengarah : Kepala Puskesmas
2) Peserta : seluruh petugas puskesmas termasuk petugas
Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa
3) Waktu
Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan disesuaikan dengan
kondisi dan situasi Puskesmas serta kesepakatan dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Misalnya pada awal bulan atau hari sabtu,
minggu pertama atau hari lain yang dianggap tepat. Demikian halnya
dengan waktu penyelenggaraan diatur oleh Puskesmas, misalnya
penyelenggaraan pada jam 10.00-15.00
Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa Lokarkarya Mini Bulanan
dilaksanakan dengan melibatkan seluruh petugas Puskesmas, tanpa
mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat tercapai tujuan.
4) Acara
Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini Bulanan bersifat
dinamis, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu
dan kondisi Puskesmas setempat. Sebagai contoh susunan acara
Lokakarya Mini adalah sebagai berikut :
a) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama disebut juga dengan
Lokakarya Penggalangan Tim
(1) Pembukaan
(2) Dinamika kelompok
(3) Pengenalan program baru
(4) POA Puskesmas
(5) Analisa beban kerja petugas
(6) Pembagian tugas dan desa binaan
(7) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
b) Lokakarya Mini Bulanan Rutin
(1) Pembukaan
(2) Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi
(3) Pengenalan program baru
(4) Inventarisasi kegiatan bulan lalu
(5) Analisa pemecahan masalah dan pemecahan
(6) Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
(7) Pembagian tugas bulan yang akan datang
(8) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
5) Tempat
Diupayakan agar Lokakarya Mini dapat di selenggarakan di
Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat lain
yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Ruang yang dipakai
hendaknya mampu menampung semua peserta.
6) Persiapan
Sebelum pertemuan diadakan ,perlu persiapan yang meliputi :
a) Pemberitahuan hari,tanggal,dan jam
b) Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf U
c) Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik
d) Rencana Kerja Harian bulan lalu
e) Membuat vistualisasi hasil pelaksanaan bulan lalu
dibandingkan dengan target bulanan per Desa, antara lain
menggunakan KWS.
f) Buku catatan/notulen Rapat Dinas Kesehatan dan Rapat Lintas
Sektor/Kecamatan
g) Materi Pelajaran dan alat peraga yang digunakan
h) Formulir Rencana Kerja Bulanan secukupnya
2. Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas
Merupakan pemantauan pelaksanaan kerjasama lintas sektoral
dengan lokakarya mini yang diselenggarakan setiap tribulan.
a. Tujuan
1) Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulan lintas sektoral dalam rangka
mengkaji hasil kegiatan lintas sektoral dan tersusunya rencana
kerja tribulan berikutnya.
2) Khusus :
a) Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral masalah
dan hambatan yang dihadapi.
b) Dirumuskannya mekanisme/rencanakerjalintas sektoral yang baru
untuk tribuan yang akan datang.
b. Tahapan kegiatan lokakarya mini tribulan lintas sektoral
Lokakarya mini tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua
tahap yaitu :
1) Lokakarya Mini Tribulan yang Pertama
Lokakarya mini Tribulan yang pertama merupakan Lokakarya
penggalangan tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian
dilaksanakan untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan sektoral
yang terkait dengan kesehatan.
Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan
penanggungjawaban dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan
wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah kerja kecamatan
dilakukan pembagian habis kepada seluruh sektor terkait, dengan
mempertimbangkan kewenangan dan bidang yang dimilikinya.
Pelaksanaan lokakarya mini tribulan adalah sebagai berikut :
a) Masukan
(1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
(2) Informasi tentang program lintas sektor
(3) Informasi tentang program kesehatan
(4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b) Proses
(1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
(2) Analisis masalah peran bantu dari masing-masing sektor
(3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c) Keluaran
(1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung
program kesehatan
(2) Rencana kegiatan masing-masing sektor.
2) Lokakarya Mini Tribulan Rutin
Sebagaimana lokakarya bulanan puskesmas maka lokakarya tribulan
lintas sektoral merupakan tindak lanjut dari lokakarya Penggalangan
kerjasama Lintas Sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya
dilakukan tiap tribulan secara tetap.
Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu
sektor terkait di kecamatan. Lokakarya tribulanan lintas sektoral
dilaksanakan sebagai berikut :
a) Masukan
(1) Lapran kegiatan pelaksanaan program kesehatan dari
masingatan dan dukungan sektor terkait
(2) Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan
(3) Pemberian informasi baru.
b) Proses
(1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program
kesehatan
(2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing
sektor
(3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
(4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan baru
c) Keluaran
(1) Rencana kerja tribulan yang baru
(2) Kesepakatan
c. Penyelenggaraan Lokakarya Tribulan Lintas Sektoral
1) Persiapan
Sebelum lokakarya dilaksanakan, perlu diadakan persiapan yang
meliputi :
a) Pendekatan kepada Camat
(1) Memimpin lokakarya dengan menjelaskan caranya
(2) Mengkoordinasikan sektor-sektor agar menyajikan laporan
kegiatan dan pembinaan
(3) Mempersiapkan tempat dan penyelenggaraan lokakarya
b) Puskesmas melaksanakan :
(1) Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang
mudah dipahami oleh sector,antara lain dalam bentuk PWS
(2) Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan
lintas sektor
(3) Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan
instruksi/surat-surat yang berhubungan dengan peran serta
masyarakat yang berkaitan dengan sektor kesehatan
(4) Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen
lokarya.
(5) Pembuatan surat-surat undangan lokarya untuk ditandatangani
camat.
2) Peserta
Lokarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh camat,
adapun pesera Lokarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut:
a) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b) Tim Penggerak PKK Kecamatan
c) Pukesmas di wilayah Kecamatan
d) Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang
terkait.
e) Lintas sektor di Kecamatan, antara lain: Pertanian, Agama,
Pendidikan, BKKBN, Sosial.
f) Lembaga /organisasi kemasyarakatan, antara lain: TP PKK
Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan ( apabila sudah
terbentuk)
3) Waktu
Lokarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama
diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan.
Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan. Adapun
waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat.
Yang perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh
peserta dapat menghadiri lokarya.lokarya ini diselenggarakan dalam
waktu 4 jam. Secara umum jadwal acara lokarya mini tribulanan
adalah sebagai berikut :
a) Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama
i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok
iii. Kegiatan sektoral
iv. Inventarisai peran bantu sektor
v. Analisa hambatan dan masalah
vi. Pembagian peran dan tanggungjawab sektor
vii. Perumusan rencana kerja
viii. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
b) Lokakarya Mini Tribulanan rutin
i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok, manumbuhkan motivasi
iii. Kegiatan sektor terkait
iv. Masalah dan hambatan masing-masing sektor
v. Analisis masalah dan hambatan
vi. Upaya pemecahan masalah
vii. Rencana kerja tribulan mendatang
viii. Kesepakatan pembinaan
ix. Kesepakatan bersama
x. Penutup
4) Tempat
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sektor
adalah di kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai (Depkes
RI, 2006).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) Puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
Fungsi Puskesmas ada tiga fungsi puskesmas yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayahnya
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Kegiatan pokok Puskesmas ada 20 pokok kegiatan puskesmas yang
diselenggarakan oleh puskesmas sejak pertama kali berdiri.
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan
penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur
lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
puskesmas.
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati
fungsi puskesmas, karena puskesmas merupakan pelayanan kesehatan
yang paling dekat dengan masyarakat. Selayaknya kita sebagai tenaga
kesehatan turut mengembangkan program-program yang ada di
Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik
kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin
University Press
Widiastuti, Thanty, 2008, Tinjauan Umum Tentang Puskesmas,
http:/
/id.scribd.com/doc/91211249/13/E-Tinjauan-Umum-Tentang-Puskesmas.
Diakses tanggal 10 November 2012
Depkes. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta