BAB 1 MASYARAKAT SASARAN Adapun identitas sasaran adalah masyarakat Kota Palangka Raya, terutama lingkungan komplek perumahan/rumah makan yang menghasilkan limbah rumah tangga berupa organik berbentuk lumpur yang terlarut di dalam saluran drainase. limbah rumah tangga merupakan persoalan masyarakat yang sering terjadi diantaranya kurangnya kesadaran memanfaatkan limbah rumah tangga yaitu organik untuk bahan pupuk organik, yang langsung terbuang dan larut pada drainase dilingkungannya yang berdampak terjadi pencemaran lingkungan berupa bau tidak sedap dan endapan lumpur yang banyak. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
MASYARAKAT SASARAN
Adapun identitas sasaran adalah masyarakat Kota Palangka Raya, terutama lingkungan
komplek perumahan/rumah makan yang menghasilkan limbah rumah tangga berupa organik
berbentuk lumpur yang terlarut di dalam saluran drainase. limbah rumah tangga merupakan
persoalan masyarakat yang sering terjadi diantaranya kurangnya kesadaran memanfaatkan
limbah rumah tangga yaitu organik untuk bahan pupuk organik, yang langsung terbuang dan
larut pada drainase dilingkungannya yang berdampak terjadi pencemaran lingkungan berupa
bau tidak sedap dan endapan lumpur yang banyak.
1
BAB 2
LOKASI
Berlokasi di Komplek Perumahan Panenga Permai Kelurahan Kereng Bangkirai
Kecamatan Sabangau dimana sampah atau limbah diambil dari dalam saluran drainase. Jarak
tempuh dari kampus kurang lebih 14 km, dan dapat dicapai dengan transportasi darat (sepeda
motor).
2
BAB 3
IDENTITAS PELAKSANA
Kegiatan ini dilaksanakan oleh sebuah tim yang beranggotakan 3 (tiga) orang dosen
Fakultas Teknik UM Palangkaraya. Satu orang bertindak sebagai ketua dengan dua orang
lainnya sebagai anggota. Untuk membantu pelaksanaan kegiatan, tim dibantu oleh 2 (dua)
orang mahasiswa FT UM Palangkaraya sebagai teknisi dan pencacah serta 1 (satu) orang
tenaga administrasi.
3
BAB 4
AKTIVITAS
4.1 Pemanfaatan Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup, diantaranya berasal dari
tumbuhan dan hewan yang telah mati, sampah rumah tangga, sampah pasar ataupun berasal
dari kotoran hewan. Limbah organik mudah terurai secara alami oleh mikroorganisme melalui
proses pembusukan. Limbah organik yang telah mengalami pembusukan mengandung unsur
hara yang bermanfaat bagi tumbuhan.
Salah satu pemanfaatan limbah organik adalah dengan cara dibuat pupuk kompos. Pupuk
kompos adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses pengomposan. Pupuk kompos
sangat baik untuk menambah unsur hara tanah sehingga dapat menambah kesuburan tanah,
dapat memperbaiki struktur tanah menjadi gembur, mempertinggi kemampuan menahan air
dalam tanah, memperbaiki drainase dan tata ruang udara tanah, dan mempertinggi daya ikat
tanah terhadap unsur hara tanaman sehingga memberikan kesuburan pada tanaman.
Dalam pembuatan kompos terdapat beberapa macam cara, seperti berikut ini.
4.1.1 Pembuatan kompos secara alami
Cara ini dilakukan dengan menimbun sampah tumbuhan secara bertahap ke dalam lubang
berukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 meter, kemudian dilapisi dengan kotoran hewan serta ditaburi sedikit
abu dan kapur. Kemudian di atasnya tambah lagi lapisan sampah tumbuhan lalu ditutup lagi
dengan kotoran hewan dan seterusnya sehingga menjadi rata dengan tanah. Timbunan
sampah tersebut harus lembab tetapi tidak boleh terlalu basah dalam jangka waktu tiga bulan.
Apabila tumpukan sampah tersebut telah menyusut hingga sepersepuluh dari ukuran semula,
maka sampah tersebut telah menjadi pupuk kompos.
4.1.2 Pembuatan kompos dengan menggunakan bantuan mikroba
Pembuatan kompos cara ini dengan menggunakan mikroba menguntungkan (Effectif
microorganism=Em ) dengan cara memfermentasikan sampah organik seperti kotoran
Adapun metode pelaksanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
4
4.2 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel (lumpur organik yang mengendap di dalam saluran drainase).
Lokasi yang dipilih adalah di sekitar Jalan RTA Milono, Palangka Raya. Kegiatan pengambilan
lumpur/sampah organik rumah tangga/warung di lingkungan drainase warga, sekaligus hasilnya
disosialisasikan dibuatkan pupuk organik dengan bahan yang telah disediakan, sehingga
dengan sosialisasi pemfaatan limbah dari drainase tersebut untuk menjadi pupuk organik dapat
dijadikan penyadaran warga bahwa pentingnya hidup sehat dan terhindar dari luapan banjir.
4.3 Alat dan Bahan
Alat yang dipakai adalah
a) Ember plastik
b) Penutup ember
c) Pengaduk
d) Cangkul
e) Karung
Sedangkan bahan yang dipakai adalah
a) Limbah selokan
b) Kapur
c) Tanah kering
d) EM 4
e) Dedak
f) 10 buah Polibag
g) 10 batang bibit tanaman
4.4 Langkah Pekerjaan
a) Limbah selokan diambil dengan menggunakan cangkul sebanyak sekitar 1 karung.
b) Limbah selokan tersebut kemudian disaring untuk membuang air.
c) Limbah yang tersaring dibuat ke dalam ember besar.
d) Campurkan dedak, EM 4 ke dalam ember sambil diaduk aduk menggunakan pengaduk
sampai rata.
e) Campuran limbah selokan, dedak dan EM 4 disimpan di tempat yang lembab selama 7
(tujuh) hari. Setelah 7 hari, limbah tersebut akan menjadi pupuk organik
5
f) Campur pupuk organik dengan tanah kering, kemudian dimasukkan ke dalam 10 buah
polibag.
g) Masukkan bibit tanaman ke dalam masing-masing polibag.
h) Siram polibag setiap hari secara rutin.
6
BAB 5
EVALUASI KEGIATAN
Adapun evaluasi penilaian kegiatan oleh Tim yang telah dilakukan adalah :
1. Telah dilakukan pengambilan limbah lumpur yang berasal dari drainase pada tanggal 16
Oktober 2012.
2. Hasil pengambilan tersebut dilakukan pencampuran dengan bahan media lain diantaranya
EM4, Dedak, Serbuk gergaji dan Sari Gula dari ampas tebu.
3. Dari 10 bibit tanaman yang disemai dalam polibag, 6 bibit mengalami pertumbuhan yang
baik sedangkan 4 lainnya mati/layu.
4. Kelemahannya tidak ada lokasi khusus atau tepat untuk lokasi penyemaian pupuk organik,
sehingga terganggu oleh binatang.
5. Waktu Pengambilan media lumpur, terjadi pada musim penghujan tidak pada waktu musim.
Hal ini membuat sulit untuk mengambil sampel yang tepat dan tercampur dengan media
pasir.
6. Perlunya pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah selokan bagi masyarakat.
7
BAB 6
BIAYA PROGRAM
Seluruh biaya yang dihabiskan dalam kegiatan ini bersumber dari UM Palangkaraya yang
disalurkan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya.
Dana diterima dalam 2 (dua) tahap, pertama sebesar 75% dan sisanya sebesar 25%
dibayarkan pada tahap kedua setelah laporan hasil kegiatan diserahkan ke LP2M UM
Palangkaraya.
Jumlah total biaya yang dihabiskan adalah sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah).
Dana tersebut dirasa masih kurang karena tim memerlukan lebih banyak bibit baik dari segi
jenis dan kuantitas per jenis. Selain itu diperlukan suatu pelatihan bagi masyarakat tentang
kegiatan ini yang belum tertutupi oleh dana yang ada. Diharapkan untuk kegiatan sejenis di
masa yang akan datang, alokasi dana yang disiapkan bisa lebih banyak.
8
BAB 7
KONTRIBUSI MASYARAKAT SASARAN
Adapun kontribusi dari masyarakat, hanya menyediakan lokasi tempat pengambilan
sampel limbah organik untuk pupuk organik pada suatu drainase di komplek perumahan
Panenga Permai Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Jadi
peran serta masyarakat pasif untuk bersama membantu bekerja membuat pupuk organik.
9
BAB 8
KEBERLANJUTAN
Keberlanjutan dalam kegiatan ini adalah perlu adanya lokasi yang tepat untuk lokasi dari
pembuangan limbah rumah tangga yang telah jadi lumpur, dan pada saat musim kemarau dan
tidak musim penghujan.
10
BAB 9
USUL PENYEMPURNAAN PROGRAM
Untuk ke depannya diharapkan bibit tanaman bisa lebih banyak dan bervariasi. Limbah
selokan yang diambil diusahakan lebih banyak berasal dari limbah warung maupun restoran.
Diharapkan juga ada tempat khusus untuk penyimpanan limbah yang sudah dicampur EM 4,
dan juga tempat penyimpanan polibag
11
BAB 10
DOKUMENTASI
Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dihasilkannya pupuk organik dari limbah
selokan yang jarang sekali dilirik oleh masyarakat. Jadi minimal ada dua keuntungan yang
didapat dari kegiatan ini yaitu pertama turut serta dalam membersihkan lingkungan terutama
selokan dari limbah yang bisa menyumbat selokan dan kedua mendapatkan pupuk organik
dengan harga yang lebih ekonomis.
12
LAMPIRAN
Lampiran Biodata Peneliti
1.
2.
3.
Ketua Pengabdian
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIDN
d. Disiplin Ilmu
e. Pangkat / Golongan
f. Jabatan Fungsional
g. Jabatan Struktural
h. Fakultas / Program Studi
i. Waktu Pengadian
Anggota Pengabdian 1
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Disiplin Ilmu
e. Pangkat / Golongan
f. Jabatan Fungsional
g. Jabatan Struktural
h. Fakultas / Program Studi
i. Waktu Penelitian
Anggota Pengabdian 2
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIDN
d. Disiplin Ilmu
e. Pangkat / Golongan
f. Jabatan Fungsional
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Rendro Rismae Riady, ST MT
Laki-Laki
1115128201
Teknik Sipil
-
Asisten Ahli
-
Teknik/Teknik Sipil
2 Bulan
Hendra Cahyadi, ST MT
Laki-Laki
197710112005011001
Teknik Sipil
Penata Tk. I / IIIB
Lektor
-
Teknik/Teknik Sipil
2 Bulan
Akhmad Bestari, ST.
Laki-Laki
1114077001
Teknik Sipil
-
Lektor
13
4.
5.
6.
g. Jabatan Struktural
h. Fakultas / Program Studi
i. Waktu Penelitian
Tenaga Laboran/Teknisi
a. Nama Lengkap
b. Disiplin Ilmu
Pekerja Lapangan/Pencacah
a. Nama Lengkap
b. Disiplin Ilmu
Tenaga Administrasi
a. Nama Lengkap
b. Disiplin Ilmu
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Ketua Program Studi
Teknik/Teknik Sipil
2 Bulan
Ahmad Syafi’I Panggabean
Teknik Sipil
Robi Masroni
Teknik Sipil
Aam Rifaldi
Administrasi
14
LAMPIRAN
Lampiran Foto Dokumentasi
15
16
17
LAMPIRAN
Lampiran Anggaran Biaya
No Kegiatan Voume Biaya Total Biaya
1. Pembuatan Pupuk Organik
Alat
- Cangkul
- Cetok
- Ember
Bahan
- Kapur
- EM4
- Polyback
2 Buah
3 Buah
3 Buah
1 buah
4 Buah
LS
Rp. 150.000,-/buah
Rp. 50.000,-/buah
Rp. 50.000,-/buah
Rp.150.000,-/buah
Rp. 150.000,-/buah
Rp.100.000,-/buah
Rp. 300.000,-/buah
Rp. 150.000,-/buah
Rp. 150.000,-/buah
Rp.150.000,-/buah
Rp. 600.000,-/buah
Rp.100.000,-/buah
2. Penyuluhan
1. Konsumsi
2. Transportasi
LS
LS
Rp.500.000,-
Rp.50.000,-
Rp.500.000,-
Rp.50.000,-
Jumlah Rp. 2.000.000,-
18
DRAFT ARTIKEL ILMIAH
PEMANFAATAN LUMPUR DARI SALURAN
DRAINASE UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
Abstrak
Pemanfaatan limbah domestik merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta memberikan solusi terhadap lingkungan dalam mengolah limbah menjadi suatu hal yang lebih bermanfaat. Jenis limbah yang diolah yaitu limbah selokan sekitar jalan RTA Milono Palangka Raya. Kegiatan ini dilakukan untuk mengolah limbah domestik menjadi Pupuk Organik (PO) dengan parameter peningkatan kesuburan tanah kering, sekaligus mengukur keefektifan Pupuk Organik (PO). Limbah cair yang didapat diolah dengan mencampurkannya dengan EM 4 dan dedak secara merata dan didiamkan selama 7 hari. Ada 10 bibit tanaman yang dicoba dalam kegiatan ini dsengan menggunakan pupuk organik ini. Hasil yang didapat dalam kegiatan ini adalah sebagian besar bibit tanaman yang ditanam menunjukkan pertumbuhan yang baik
Kata kunci : limbah selokan; EM 4; tanah kering; PO
Pendahuluan
Limbah adalah suatu bentuk pencemaran lingkungan baik berupa padat atau cair yang
berasal dari pabrik/industri dan rumah tangga. Limbah rumah tangga biasanya banyak dijumpai
di daerah perkotaan. Ini mengakibatkan saluran air/selokan menjadi tersumbat oleh limbah
yang berupa lumpur dan benda yang menghambat aliran air. Padahal selokan mempunyai
peran penting dalam aliran air kalau selokan samapai tersumbat oleh sampah dan lumpur maka
akan menyebabkan banjir. Sehingga masyarakat yang menjadi korbannya. Akan tetapi,
masyarakat belum mempunyai kesadaran terhadap lingkungan sekitar terutama selokan.
Karena masalah ini pula kami mencoba menggali potensi dari limbah selokan yang
terdapat di selokan untuk menjadi pupuk alternatif yang mempunyai manfaat daripada hanya
dibiarkan begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.
19
Masalah ini bisa diatasi jika masyarakat memiliki sedikit perhatian. Limbah selokan bisa
dimanfaatkan sebagai pupuk karena sekeliling selokan tumbuhan hidup subur dan ada makhluk
hidup yang sebagai dekomposer yaitu cacing. Selain lumpur selokan ada beberapa sampah
organik dalam limbah selokan sebagai penambah bahan pembuatan pupuk.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan
memanfaatkan limbah selokan menjadi pupuk organik
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Mengurangi pencemaran lingkungan di Palangka Raya
2. Memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti menjadi pupuk organik
Tinjauan Pustaka
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri
dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan
bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan
pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan
menjadi:
1.pengolahan menurut tingkatan perlakuan
20
2.pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan
permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat
selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan
sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni
rumah, seperti jamban misalnya. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk
menangani limbah Air kakus. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup
dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada,
maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan
pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk
sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara
(TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa
wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh
masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan
upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang. Layanan drainase lingkungan
adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan
menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran
drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang
dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.
Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam
jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum,
mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.
21
Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel (lumpur organik yang mengendap di dalam saluran drainase).
Lokasi yang dipilih adalah di sekitar Jalan RTA Milono, Palangka Raya. Kegiatan pengambilan
lumpur/sampah organik rumah tangga/warung di lingkungan drainase warga, sekaligus hasilnya
disosialisasikan dibuatkan pupuk organik dengan bahan yang telah disediakan, sehingga
dengan sosialisasi pemfaatan limbah dari drainase tersebut untuk menjadi pupuk organik dapat
dijadikan penyadaran warga bahwa pentingnya hidup sehat dan terhindar dari luapan banjir.
Alat dan Bahan
Alat yang dipakai adalah
f) Ember plastik
g) Penutup ember
h) Pengaduk
i) Cangkul
j) Karung
Sedangkan bahan yang dipakai adalah
h) Limbah selokan
i) Kapur
j) Tanah kering
k) EM 4
l) Dedak
m)10 buah Polibag
n) 10 batang bibit tanaman
Langkah Pekerjaan
a) Limbah selokan diambil dengan menggunakan cangkul sebanyak sekitar 1 karung.
b) Limbah selokan tersebut kemudian disaring untuk membuang air.
c) Limbah yang tersaring dibuat ke dalam ember besar.
d) Campurkan dedak, EM 4 ke dalam ember sambil diaduk aduk menggunakan pengaduk
sampai rata.
22
e) Campuran limbah selokan, dedak dan EM 4 disimpan di tempat yang lembab selama 7
(tujuh) hari. Setelah 7 hari, limbah tersebut akan menjadi pupuk organik
f) Campur pupuk organik dengan tanah kering, kemudian dimasukkan ke dalam 10 buah
polibag.
g) Masukkan bibit tanaman ke dalam masing-masing polibag.
h) Siram polibag setiap hari secara rutin.
Evaluasi
Adapun evaluasi penilaian kegiatan oleh Tim yang telah dilakukan adalah :
1. Telah dilakukan pengambilan limbah lumpur yang berasal dari drainase pada tanggal 16
Oktober 2012.
2. Hasil pengambilan tersebut dilakukan pencampuran dengan bahan media lain diantaranya
EM4, Dedak, Serbuk gergaji dan Sari Gula dari ampas tebu.
3. Dari 10 bibit tanaman yang disemai dalam polibag, 6 bibit mengalami pertumbuhan yang
baik sedangkan 4 lainnya mati/layu.
4. Kelemahannya tidak ada lokasi khusus atau tepat untuk lokasi penyemaian pupuk organik,
sehingga terganggu oleh binatang.
5. Waktu Pengambilan media lumpur, terjadi pada musim penghujan tidak pada waktu musim.
Hal ini membuat sulit untuk mengambil sampel yang tepat dan tercampur dengan media
pasir.
6. Perlunya pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah selokan bagi masyarakat.
23
SINOPSIS PENGABDIAN LANJUTAN
Pendahuluan
Limbah adalah suatu bentuk pencemaran lingkungan baik berupa padat atau cair yang
berasal dari pabrik/industri dan rumah tangga. Limbah rumah tangga biasanya banyak dijumpai
di daerah perkotaan. Ini mengakibatkan saluran air/selokan menjadi tersumbat oleh limbah
yang berupa lumpur dan benda yang menghambat aliran air. Padahal selokan mempunyai
peran penting dalam aliran air kalau selokan samapai tersumbat oleh sampah dan lumpur maka
akan menyebabkan banjir. Sehingga masyarakat yang menjadi korbannya. Akan tetapi,
masyarakat belum mempunyai kesadaran terhadap lingkungan sekitar terutama selokan.
Karena masalah ini pula kami mencoba menggali potensi dari limbah selokan yang
terdapat di selokan untuk menjadi pupuk alternatif yang mempunyai manfaat daripada hanya
dibiarkan begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.
Masalah ini bisa diatasi jika masyarakat memiliki sedikit perhatian. Limbah selokan bisa
dimanfaatkan sebagai pupuk karena sekeliling selokan tumbuhan hidup subur dan ada makhluk
hidup yang sebagai dekomposer yaitu cacing. Selain lumpur selokan ada beberapa sampah
organik dalam limbah selokan sebagai penambah bahan pembuatan pupuk. Melalui cara ini
diharapkan setidaknya masalah limbah selokan dapat dipecahkan. Disamping itu, mengurangi
dampak pada lingkungan dan sebagai industri kecil dalam bidang pertanian
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengolah limbah yang baik dan benar ?
2. Kandungan dan bahan organik apa yang terdapat dalam limbah selokan ?
3. Bagaimana keefektifan Pupuk Organik dalam meningkatkan produktifitas?
Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Mengurangi pencemaran lingkungan, baik berupa bau selokan dan lumpur selokan.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan lumpur selokan dan sampah organik yang berasal dari
selokan rumah tangga.
3. Dapat memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.