Top Banner
BAB 1 MASYARAKAT SASARAN Adapun identitas sasaran adalah masyarakat Kota Palangka Raya, terutama lingkungan komplek perumahan/rumah makan yang menghasilkan limbah rumah tangga berupa organik berbentuk lumpur yang terlarut di dalam saluran drainase. limbah rumah tangga merupakan persoalan masyarakat yang sering terjadi diantaranya kurangnya kesadaran memanfaatkan limbah rumah tangga yaitu organik untuk bahan pupuk organik, yang langsung terbuang dan larut pada drainase dilingkungannya yang berdampak terjadi pencemaran lingkungan berupa bau tidak sedap dan endapan lumpur yang banyak. 1
33

PUPUK ORGANIK.doc

Dec 07, 2014

Download

Documents

Hendra Cahyadi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 1

MASYARAKAT SASARAN

Adapun identitas sasaran adalah masyarakat Kota Palangka Raya, terutama lingkungan

komplek perumahan/rumah makan yang menghasilkan limbah rumah tangga berupa organik

berbentuk lumpur yang terlarut di dalam saluran drainase. limbah rumah tangga merupakan

persoalan masyarakat yang sering terjadi diantaranya kurangnya kesadaran memanfaatkan

limbah rumah tangga yaitu organik untuk bahan pupuk organik, yang langsung terbuang dan

larut pada drainase dilingkungannya yang berdampak terjadi pencemaran lingkungan berupa

bau tidak sedap dan endapan lumpur yang banyak.

1

Page 2: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 2

LOKASI

Berlokasi di Komplek Perumahan Panenga Permai Kelurahan Kereng Bangkirai

Kecamatan Sabangau dimana sampah atau limbah diambil dari dalam saluran drainase. Jarak

tempuh dari kampus kurang lebih 14 km, dan dapat dicapai dengan transportasi darat (sepeda

motor).

2

Page 3: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 3

IDENTITAS PELAKSANA

Kegiatan ini dilaksanakan oleh sebuah tim yang beranggotakan 3 (tiga) orang dosen

Fakultas Teknik UM Palangkaraya. Satu orang bertindak sebagai ketua dengan dua orang

lainnya sebagai anggota. Untuk membantu pelaksanaan kegiatan, tim dibantu oleh 2 (dua)

orang mahasiswa FT UM Palangkaraya sebagai teknisi dan pencacah serta 1 (satu) orang

tenaga administrasi.

3

Page 4: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 4

AKTIVITAS

4.1 Pemanfaatan Limbah Organik

Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup, diantaranya berasal dari

tumbuhan dan hewan yang telah mati, sampah rumah tangga, sampah pasar ataupun berasal

dari kotoran hewan. Limbah organik mudah terurai secara alami oleh mikroorganisme melalui

proses pembusukan. Limbah organik yang telah mengalami pembusukan mengandung unsur

hara yang bermanfaat bagi tumbuhan.

        Salah satu pemanfaatan limbah organik adalah dengan cara dibuat pupuk kompos. Pupuk

kompos adalah  pupuk organik yang dibuat melalui proses pengomposan. Pupuk kompos

sangat baik untuk menambah unsur hara tanah sehingga dapat menambah kesuburan tanah,

dapat memperbaiki struktur tanah menjadi gembur, mempertinggi kemampuan menahan air

dalam tanah, memperbaiki drainase dan tata ruang udara tanah, dan mempertinggi daya ikat

tanah terhadap unsur hara tanaman sehingga memberikan kesuburan pada tanaman.

         Dalam pembuatan kompos terdapat beberapa macam cara, seperti berikut ini.

4.1.1  Pembuatan kompos secara alami

       Cara ini dilakukan dengan menimbun sampah tumbuhan secara bertahap ke dalam lubang

berukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 meter, kemudian dilapisi dengan kotoran hewan serta ditaburi sedikit

abu dan kapur. Kemudian di atasnya tambah lagi lapisan sampah tumbuhan lalu ditutup lagi

dengan kotoran hewan dan seterusnya sehingga menjadi rata dengan tanah. Timbunan

sampah tersebut harus lembab tetapi tidak boleh terlalu basah dalam jangka waktu tiga bulan.

Apabila tumpukan sampah tersebut telah menyusut hingga sepersepuluh dari ukuran semula,

maka sampah tersebut telah menjadi pupuk kompos.

4.1.2  Pembuatan kompos dengan menggunakan bantuan mikroba

       Pembuatan kompos cara ini dengan menggunakan mikroba menguntungkan (Effectif

microorganism=Em ) dengan cara memfermentasikan sampah organik seperti kotoran

hewan/manusia, jerami, sekam padi, dedak halus, rumput-rumputan, daun-daunan, sampah

rumah tangga, dan lain sebagainya.

Adapun metode pelaksanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

4

Page 5: PUPUK ORGANIK.doc

4.2 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel (lumpur organik yang mengendap di dalam saluran drainase).

Lokasi yang dipilih adalah di sekitar Jalan RTA Milono, Palangka Raya. Kegiatan pengambilan

lumpur/sampah organik rumah tangga/warung di lingkungan drainase warga, sekaligus hasilnya

disosialisasikan dibuatkan pupuk organik dengan bahan yang telah disediakan, sehingga

dengan sosialisasi pemfaatan limbah dari drainase tersebut untuk menjadi pupuk organik dapat

dijadikan penyadaran warga bahwa pentingnya hidup sehat dan terhindar dari luapan banjir.

4.3 Alat dan Bahan

Alat yang dipakai adalah

a) Ember plastik

b) Penutup ember

c) Pengaduk

d) Cangkul

e) Karung

Sedangkan bahan yang dipakai adalah

a) Limbah selokan

b) Kapur

c) Tanah kering

d) EM 4

e) Dedak

f) 10 buah Polibag

g) 10 batang bibit tanaman

4.4 Langkah Pekerjaan

a) Limbah selokan diambil dengan menggunakan cangkul sebanyak sekitar 1 karung.

b) Limbah selokan tersebut kemudian disaring untuk membuang air.

c) Limbah yang tersaring dibuat ke dalam ember besar.

d) Campurkan dedak, EM 4 ke dalam ember sambil diaduk aduk menggunakan pengaduk

sampai rata.

e) Campuran limbah selokan, dedak dan EM 4 disimpan di tempat yang lembab selama 7

(tujuh) hari. Setelah 7 hari, limbah tersebut akan menjadi pupuk organik

5

Page 6: PUPUK ORGANIK.doc

f) Campur pupuk organik dengan tanah kering, kemudian dimasukkan ke dalam 10 buah

polibag.

g) Masukkan bibit tanaman ke dalam masing-masing polibag.

h) Siram polibag setiap hari secara rutin.

        

6

Page 7: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 5

EVALUASI KEGIATAN

Adapun evaluasi penilaian kegiatan oleh Tim yang telah dilakukan adalah :

1. Telah dilakukan pengambilan limbah lumpur yang berasal dari drainase pada tanggal 16

Oktober 2012.

2. Hasil pengambilan tersebut dilakukan pencampuran dengan bahan media lain diantaranya

EM4, Dedak, Serbuk gergaji dan Sari Gula dari ampas tebu.

3. Dari 10 bibit tanaman yang disemai dalam polibag, 6 bibit mengalami pertumbuhan yang

baik sedangkan 4 lainnya mati/layu.

4. Kelemahannya tidak ada lokasi khusus atau tepat untuk lokasi penyemaian pupuk organik,

sehingga terganggu oleh binatang.

5. Waktu Pengambilan media lumpur, terjadi pada musim penghujan tidak pada waktu musim.

Hal ini membuat sulit untuk mengambil sampel yang tepat dan tercampur dengan media

pasir.

6. Perlunya pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah selokan bagi masyarakat.

7

Page 8: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 6

BIAYA PROGRAM

Seluruh biaya yang dihabiskan dalam kegiatan ini bersumber dari UM Palangkaraya yang

disalurkan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya.

Dana diterima dalam 2 (dua) tahap, pertama sebesar 75% dan sisanya sebesar 25%

dibayarkan pada tahap kedua setelah laporan hasil kegiatan diserahkan ke LP2M UM

Palangkaraya.

Jumlah total biaya yang dihabiskan adalah sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah).

Dana tersebut dirasa masih kurang karena tim memerlukan lebih banyak bibit baik dari segi

jenis dan kuantitas per jenis. Selain itu diperlukan suatu pelatihan bagi masyarakat tentang

kegiatan ini yang belum tertutupi oleh dana yang ada. Diharapkan untuk kegiatan sejenis di

masa yang akan datang, alokasi dana yang disiapkan bisa lebih banyak.

8

Page 9: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 7

KONTRIBUSI MASYARAKAT SASARAN

Adapun kontribusi dari masyarakat, hanya menyediakan lokasi tempat pengambilan

sampel limbah organik untuk pupuk organik pada suatu drainase di komplek perumahan

Panenga Permai Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Jadi

peran serta masyarakat pasif untuk bersama membantu bekerja membuat pupuk organik.

9

Page 10: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 8

KEBERLANJUTAN

Keberlanjutan dalam kegiatan ini adalah perlu adanya lokasi yang tepat untuk lokasi dari

pembuangan limbah rumah tangga yang telah jadi lumpur, dan pada saat musim kemarau dan

tidak musim penghujan.

10

Page 11: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 9

USUL PENYEMPURNAAN PROGRAM

Untuk ke depannya diharapkan bibit tanaman bisa lebih banyak dan bervariasi. Limbah

selokan yang diambil diusahakan lebih banyak berasal dari limbah warung maupun restoran.

Diharapkan juga ada tempat khusus untuk penyimpanan limbah yang sudah dicampur EM 4,

dan juga tempat penyimpanan polibag

11

Page 12: PUPUK ORGANIK.doc

BAB 10

DOKUMENTASI

Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dihasilkannya pupuk organik dari limbah

selokan yang jarang sekali dilirik oleh masyarakat. Jadi minimal ada dua keuntungan yang

didapat dari kegiatan ini yaitu pertama turut serta dalam membersihkan lingkungan terutama

selokan dari limbah yang bisa menyumbat selokan dan kedua mendapatkan pupuk organik

dengan harga yang lebih ekonomis.

12

Page 13: PUPUK ORGANIK.doc

LAMPIRAN

Lampiran Biodata Peneliti

1.

2.

3.

Ketua Pengabdian

a. Nama Lengkap

b. Jenis Kelamin

c. NIDN

d. Disiplin Ilmu

e. Pangkat / Golongan

f. Jabatan Fungsional

g. Jabatan Struktural

h. Fakultas / Program Studi

i. Waktu Pengadian

Anggota Pengabdian 1

a. Nama Lengkap

b. Jenis Kelamin

c. NIP

d. Disiplin Ilmu

e. Pangkat / Golongan

f. Jabatan Fungsional

g. Jabatan Struktural

h. Fakultas / Program Studi

i. Waktu Penelitian

Anggota Pengabdian 2

a. Nama Lengkap

b. Jenis Kelamin

c. NIDN

d. Disiplin Ilmu

e. Pangkat / Golongan

f. Jabatan Fungsional

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Rendro Rismae Riady, ST MT

Laki-Laki

1115128201

Teknik Sipil

-

Asisten Ahli

-

Teknik/Teknik Sipil

2 Bulan

Hendra Cahyadi, ST MT

Laki-Laki

197710112005011001

Teknik Sipil

Penata Tk. I / IIIB

Lektor

-

Teknik/Teknik Sipil

2 Bulan

Akhmad Bestari, ST.

Laki-Laki

1114077001

Teknik Sipil

-

Lektor

13

Page 14: PUPUK ORGANIK.doc

4.

5.

6.

g. Jabatan Struktural

h. Fakultas / Program Studi

i. Waktu Penelitian

Tenaga Laboran/Teknisi

a. Nama Lengkap

b. Disiplin Ilmu

Pekerja Lapangan/Pencacah

a. Nama Lengkap

b. Disiplin Ilmu

Tenaga Administrasi

a. Nama Lengkap

b. Disiplin Ilmu

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Ketua Program Studi

Teknik/Teknik Sipil

2 Bulan

Ahmad Syafi’I Panggabean

Teknik Sipil

Robi Masroni

Teknik Sipil

Aam Rifaldi

Administrasi

14

Page 15: PUPUK ORGANIK.doc

LAMPIRAN

Lampiran Foto Dokumentasi

15

Page 16: PUPUK ORGANIK.doc

16

Page 17: PUPUK ORGANIK.doc

17

Page 18: PUPUK ORGANIK.doc

LAMPIRAN

Lampiran Anggaran Biaya

No Kegiatan Voume Biaya Total Biaya

1. Pembuatan Pupuk Organik

Alat

- Cangkul

- Cetok

- Ember

Bahan

- Kapur

- EM4

- Polyback

2 Buah

3 Buah

3 Buah

1 buah

4 Buah

LS

Rp. 150.000,-/buah

Rp. 50.000,-/buah

Rp. 50.000,-/buah

Rp.150.000,-/buah

Rp. 150.000,-/buah

Rp.100.000,-/buah

Rp. 300.000,-/buah

Rp. 150.000,-/buah

Rp. 150.000,-/buah

Rp.150.000,-/buah

Rp. 600.000,-/buah

Rp.100.000,-/buah

2. Penyuluhan

1. Konsumsi

2. Transportasi

LS

LS

Rp.500.000,-

Rp.50.000,-

Rp.500.000,-

Rp.50.000,-

Jumlah Rp. 2.000.000,-

18

Page 19: PUPUK ORGANIK.doc

DRAFT ARTIKEL ILMIAH

PEMANFAATAN LUMPUR DARI SALURAN

DRAINASE UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Abstrak

Pemanfaatan limbah domestik merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta memberikan solusi terhadap lingkungan dalam mengolah limbah menjadi suatu hal yang lebih bermanfaat. Jenis limbah yang diolah yaitu limbah selokan sekitar jalan RTA Milono Palangka Raya. Kegiatan ini dilakukan untuk mengolah limbah domestik menjadi Pupuk Organik (PO) dengan parameter peningkatan kesuburan tanah kering, sekaligus mengukur keefektifan Pupuk Organik (PO). Limbah cair yang didapat diolah dengan mencampurkannya dengan EM 4 dan dedak secara merata dan didiamkan selama 7 hari. Ada 10 bibit tanaman yang dicoba dalam kegiatan ini dsengan menggunakan pupuk organik ini. Hasil yang didapat dalam kegiatan ini adalah sebagian besar bibit tanaman yang ditanam menunjukkan pertumbuhan yang baik

Kata kunci : limbah selokan; EM 4; tanah kering; PO

Pendahuluan

Limbah adalah suatu bentuk pencemaran lingkungan baik berupa padat atau cair yang

berasal dari pabrik/industri dan rumah tangga. Limbah rumah tangga biasanya banyak dijumpai

di daerah perkotaan. Ini mengakibatkan saluran air/selokan menjadi tersumbat oleh limbah

yang berupa lumpur dan benda yang menghambat aliran air. Padahal selokan mempunyai

peran penting dalam aliran air kalau selokan samapai tersumbat oleh sampah dan lumpur maka

akan menyebabkan banjir. Sehingga masyarakat yang menjadi korbannya. Akan tetapi,

masyarakat belum mempunyai kesadaran terhadap lingkungan sekitar terutama selokan.

Karena masalah ini pula kami mencoba menggali potensi dari limbah selokan yang

terdapat di selokan untuk menjadi pupuk alternatif yang mempunyai manfaat daripada hanya

dibiarkan begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.

19

Page 20: PUPUK ORGANIK.doc

Masalah ini bisa diatasi jika masyarakat memiliki sedikit perhatian. Limbah selokan bisa

dimanfaatkan sebagai pupuk karena sekeliling selokan tumbuhan hidup subur dan ada makhluk

hidup yang sebagai dekomposer yaitu cacing. Selain lumpur selokan ada beberapa sampah

organik dalam limbah selokan sebagai penambah bahan pembuatan pupuk.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan

memanfaatkan limbah selokan menjadi pupuk organik

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mengurangi pencemaran lingkungan di Palangka Raya

2. Memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti menjadi pupuk organik

Tinjauan Pustaka

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun

domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan

dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai

aktivitas domestik lainnya (grey water).

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki

kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri

dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas

tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi

kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya

keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan

bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan

pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan

menjadi:

1.pengolahan menurut tingkatan perlakuan

20

Page 21: PUPUK ORGANIK.doc

2.pengolahan menurut karakteristik limbah

Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan

permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat

selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan

sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni

rumah, seperti jamban misalnya. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk

menangani limbah Air kakus. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup

dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada,

maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.

Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan

pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk

sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara

(TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa

wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh

masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan

upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang. Layanan drainase lingkungan

adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan

menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran

drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang

dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.

Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam

jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum,

mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.

21

Page 22: PUPUK ORGANIK.doc

Metode Pelaksanaan Kegiatan

Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel (lumpur organik yang mengendap di dalam saluran drainase).

Lokasi yang dipilih adalah di sekitar Jalan RTA Milono, Palangka Raya. Kegiatan pengambilan

lumpur/sampah organik rumah tangga/warung di lingkungan drainase warga, sekaligus hasilnya

disosialisasikan dibuatkan pupuk organik dengan bahan yang telah disediakan, sehingga

dengan sosialisasi pemfaatan limbah dari drainase tersebut untuk menjadi pupuk organik dapat

dijadikan penyadaran warga bahwa pentingnya hidup sehat dan terhindar dari luapan banjir.

Alat dan Bahan

Alat yang dipakai adalah

f) Ember plastik

g) Penutup ember

h) Pengaduk

i) Cangkul

j) Karung

Sedangkan bahan yang dipakai adalah

h) Limbah selokan

i) Kapur

j) Tanah kering

k) EM 4

l) Dedak

m)10 buah Polibag

n) 10 batang bibit tanaman

Langkah Pekerjaan

a) Limbah selokan diambil dengan menggunakan cangkul sebanyak sekitar 1 karung.

b) Limbah selokan tersebut kemudian disaring untuk membuang air.

c) Limbah yang tersaring dibuat ke dalam ember besar.

d) Campurkan dedak, EM 4 ke dalam ember sambil diaduk aduk menggunakan pengaduk

sampai rata.

22

Page 23: PUPUK ORGANIK.doc

e) Campuran limbah selokan, dedak dan EM 4 disimpan di tempat yang lembab selama 7

(tujuh) hari. Setelah 7 hari, limbah tersebut akan menjadi pupuk organik

f) Campur pupuk organik dengan tanah kering, kemudian dimasukkan ke dalam 10 buah

polibag.

g) Masukkan bibit tanaman ke dalam masing-masing polibag.

h) Siram polibag setiap hari secara rutin.

Evaluasi

Adapun evaluasi penilaian kegiatan oleh Tim yang telah dilakukan adalah :

1. Telah dilakukan pengambilan limbah lumpur yang berasal dari drainase pada tanggal 16

Oktober 2012.

2. Hasil pengambilan tersebut dilakukan pencampuran dengan bahan media lain diantaranya

EM4, Dedak, Serbuk gergaji dan Sari Gula dari ampas tebu.

3. Dari 10 bibit tanaman yang disemai dalam polibag, 6 bibit mengalami pertumbuhan yang

baik sedangkan 4 lainnya mati/layu.

4. Kelemahannya tidak ada lokasi khusus atau tepat untuk lokasi penyemaian pupuk organik,

sehingga terganggu oleh binatang.

5. Waktu Pengambilan media lumpur, terjadi pada musim penghujan tidak pada waktu musim.

Hal ini membuat sulit untuk mengambil sampel yang tepat dan tercampur dengan media

pasir.

6. Perlunya pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah selokan bagi masyarakat.

23

Page 24: PUPUK ORGANIK.doc

SINOPSIS PENGABDIAN LANJUTAN

Pendahuluan

Limbah adalah suatu bentuk pencemaran lingkungan baik berupa padat atau cair yang

berasal dari pabrik/industri dan rumah tangga. Limbah rumah tangga biasanya banyak dijumpai

di daerah perkotaan. Ini mengakibatkan saluran air/selokan menjadi tersumbat oleh limbah

yang berupa lumpur dan benda yang menghambat aliran air. Padahal selokan mempunyai

peran penting dalam aliran air kalau selokan samapai tersumbat oleh sampah dan lumpur maka

akan menyebabkan banjir. Sehingga masyarakat yang menjadi korbannya. Akan tetapi,

masyarakat belum mempunyai kesadaran terhadap lingkungan sekitar terutama selokan.

Karena masalah ini pula kami mencoba menggali potensi dari limbah selokan yang

terdapat di selokan untuk menjadi pupuk alternatif yang mempunyai manfaat daripada hanya

dibiarkan begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.

Masalah ini bisa diatasi jika masyarakat memiliki sedikit perhatian. Limbah selokan bisa

dimanfaatkan sebagai pupuk karena sekeliling selokan tumbuhan hidup subur dan ada makhluk

hidup yang sebagai dekomposer yaitu cacing. Selain lumpur selokan ada beberapa sampah

organik dalam limbah selokan sebagai penambah bahan pembuatan pupuk. Melalui cara ini

diharapkan setidaknya masalah limbah selokan dapat dipecahkan. Disamping itu, mengurangi

dampak pada lingkungan dan sebagai industri kecil dalam bidang pertanian

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengolah limbah yang baik dan benar ?

2. Kandungan dan bahan organik apa yang terdapat dalam limbah selokan ?

3. Bagaimana keefektifan Pupuk Organik dalam meningkatkan produktifitas?

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Mengurangi pencemaran lingkungan, baik berupa bau selokan dan lumpur selokan.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan lumpur selokan dan sampah organik yang berasal dari

selokan rumah tangga.

3. Dapat memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.

4. Mengurangi terjadinya bencana banjir.

24