Top Banner
SKRIPSI PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PLTU SEKTOR TELLO MAKASSAR SRI RAHAYU RAMDAYANI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
138

Punya Kak Siska

Dec 25, 2015

Download

Documents

Nie Kyu

drdrd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Punya Kak Siska

SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA

PT. PLTU SEKTOR TELLO MAKASSAR

SRI RAHAYU RAMDAYANI

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

Page 2: Punya Kak Siska

SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA

PT. PLTU SEKTOR TELLO MAKASSAR

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

SRI RAHAYU RAMDAYANI

A21107012

Kepada

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

Page 3: Punya Kak Siska

SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA

PT. PLTU SEKTOR TELLO MAKASSAR

disusun dan diajukan oleh

SRI RAHAYU RAMDAYANI

A211 07 012

telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Makassar, 3 Desember 2012

Pembimbing l Pembimbing ll

Pr o f . D R . HJ. S T. H ae r an i, S E, M . S i D r a . Er l ina Pa kki, MA NIP 19590111987112001 NIP 19590961619872001

Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Dr. Muh . Yunu s Ama r, SE, MT

NIP. 19620430 198810 1 001

Page 4: Punya Kak Siska

SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARWAYAN PADA

PT. PLTU SEKTOR TELLO MAKASSAR

Disusun dan diajukan oleh

SRI RAHAYU RAMDAYANI

A211 07 012

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 30 januari 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Prof. Dr. Hj. St. Haerani, S.E, M.Si Ketua 1………………...

2. Dra. Erlina Pakki, MA Sekretaris 2………………..

3. Dra. Fauziah Umar, M.Si Anggota 3………………...

4. Fauzi R. Rahim, SE., M.Si Anggota 4………………...

5. Fahrina Mustafa, S.E, M.Si Anggota 5………………...

Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Page 5: Punya Kak Siska

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Sri Rahayu Ramdayani

NIM : A 211 07 012

Jurusan/ program studi : Manajemen/ Sarjana (S1)

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP

KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PLTU SEKTOR TELLO

MAKASSAR

Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah

skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulia atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kuipan dan

daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

terdapat unsure-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

(UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

Makassar, 18 Desember 2012

Yang membuat pernyataan,

Sri Rahayu Ramdayani

Page 6: Punya Kak Siska

PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

kepada penulis sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penelitian sampai

dengan penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH PROGRAM

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA

KARYAWAN PADA PT. PLTU SEKTOR TELLO MAKASSAR”. Tak lupa salawat

serta salam semoga selalu tercurah kepada sauri tauladan penulis yaitu Nabi

Muhammad SAW yang telah banyak berperan di dalam hati penulis.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pada jurusan manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

Makassar. Kiranya hanya kata yang dapat mewakili rasa terima kasih kepada

semua pihak yang membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis sehingga

tersusunnya laporan ini. Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Almarhuma ibunda tercinta (Fatimah) yang menjadi inspirasiku.

Semoga Allah senantiasa memberikan limpahan kasisayangnya di

akhirat, amin.

2. Ayahanda tercinta (Komar) serta Sodaraku (Kakak Teti, Kakak Agus,

Kakak Etris dan Kakak Jua) dan iparku ( Kusma Kuska, Spd. Aisya,

dan Aziz) yang telah membantu memberikan semangat, motivasi,

doa dan kasi sayang yang tak terhingga. Terimakasih atas kasi

sayang kalian.

3. Prof.Dr.Hj.St. Haerani,SE, M.Si selaku pembimbing satu dan Dra.

Erlina Pakki, MA selaku pembimbing dua yang senantiasa

Page 7: Punya Kak Siska

membimbing, membina, membuka petunjuk kepada penulis dengan

ketulusan hati walaupun sangat banyak masalah yang dihadapi

sehingga penulisan sripsi ini dapat berjalan sesuai harapan.

4. Prof.Dr. Abd. Rahman Kadir, M.Si selaku penasehat akademik yang

telah mendampingi penulis selama menjalani masa perkuliahan.

5. PT. PLN Sektor Tello Makassar yang telah bersedia menerima

penulis untuk melaksanakan penelitian.

6. Rusjaya Sambenthiro, ST, M.Si selaku Asst. Analyst/Junior Analyst

Kompotensi Dan Diklat yang membantu dalam perizinan untuk

melakukan penelitian di PT. PLN Sektor Tello Makassar.

7. Hamzah S selaku Manajer PLTG & U Sektor Tello Makassar atas

kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat melaksanakan

penelitian.

8. Semua Staff dan Karyawan PT.PLN Sektor Tello Makassar kususnya

di bagian SDM & Administrasi dan PLTG & U yang memberi bantuan.

9. Muh. Awaluddin Natsir,SE yang selalu memberikan perhatian,

semangat, dan dukungan kepada penulis. Terimakasih atas

perhatiannya.

10. Sahabat-sahabatku Di Kom. Hartaco Permai, Mira Sasmita ST,

Jumriani ST, Sri Harfini A.Md.Kep, Raudatul Jannah S.Kep, Husna

Sayuti AMK, dan Abd. Razak A.Md. Kep yang tak henti-hentinya

mendoakan penulis dan memberikan dukungan dalam merampungan

skripsi sehingga bisa selesai.

11. Sahabat-sahabatku saat KKN kemitraan Di Kel. Bonto Lebang,

Vetran yang selalu mensuport penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: Punya Kak Siska

12. Sahabat-sahabatku Di Asrama HPMM, Misriani, Abu Ibraza,

Salma,SE. yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

13. Sahabat seperjuanganku Ayu, Adnan dan Gevi yang telah berjuang

bersama-sama dan sering memotivasi untuk penyelesaian skripsi.

14. Semua pihak yang telah membantu penulisan selama penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan -

kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bermanfaat bagi penulis dalam kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Makassar, 3 Desember 2012

Sri Rahayu Ramdayani

Page 9: Punya Kak Siska

ABSTRAK

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan Pada PT. PLTU Sektor Tello Di Makassar

Sri Rahayu Ramdayani

ST.Haerani

Erlina Pakki

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruhnya

program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 responden, tehnik

pengumpulan datanya adalah dengan kuesioner, variabel penelitian adalah

Keselamatan (X1), Kesehatan (X2), Kepuasan (Y). Data diuji validitasnya dengan

menggunakan korelasi Pearson Product Moment, dan untuk menguji tingkat

reliabilitasnya dengan menggunakan Cronbach Alpha dan kemudian data diolah

dengan Analisis Regresi Linier Berganda. Pengujian Hipotesis menggunakan Uji F

dan Uji t dengan taraf signifikansi 5%. Peneliti menggunakan alat bantu SPSS Versi

20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari

masing – masing variabel terhadap kepuasan kerja.

Kata kunci : Teori Sumber Daya Manusia, Keselamatan Kerja, Kesehatan

Kerja, Kepuasan Kerja.

This study aims to identify how much impact the safety and health program for

employees' job satisfaction. Sampling in this study is used by 30 respondents, data

collection technique is the questionnaire, the study variables were Safety (X1),

Health (X2), Satisfaction (Y). Data validity was tested using the Pearson Product

Page 10: Punya Kak Siska

Moment Correlation, and to test the level of reliability by using Cronbach Alpha and

then the data is processed by Multiple Linear Regression Analysis. Hypothesis

Testing using F test and t-test with a significance level of 5%. Researchers using the

tools of SPSS version 20. The results of this study indicate that there is significant

influence of each - each variable on job satisfaction.

Keywords: Theory of Human Resources, Safety, Health, Job Satisfaction.

Page 11: Punya Kak Siska

……

…..

.…

….…

...

… ...

.....

...

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL……………… ………………………………………

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………..

PRAKATA………………………………………………………………………….

ABSTRAK……….……………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….….

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xii

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang…………………………………………….…………. ...1

1.2 Rumusan Masalah……………………………................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………..… . 4

1.4 Kegunaan Penelitian..................................................................... 4

1.4.1 KegunaanTeoritis……………………………………………….. 4

1.4.1 Kegunaan Praktis……………………………………..............5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TinjauanTeori dan Konsep…………………………..…..………… ... 6

Page 12: Punya Kak Siska

……

……

….

……

18

18

20

22

22

22

22

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia……………………….… . 6

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia…… 6

2.1.1.2 Fungsi-fungsi Operasional Manajemen SDM………… 6

2.1.2 Kesehatan Kerja…………………………………………………. 6

2.1.2.1 Pengertian Kesehatan Kerja…………………………... 8

2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi program 8

kesehatan……………………………………………..

2.1.2.3 Sumber-sumber yang menyebabkan stress……… 8

2.1.2.4 Usaha-usaha mencegah dan mengendalikan stress 9

2.1.2.5 Usaha-usaha meningkatkan kesehatan kerja 9

mental…………………………………………………..

2.1.2.6 usaha-usaha meningkatkan kesehatan kerja……… . 10

2.1.2.7 Penyebab terjadinya kecelakaan kerja……………….. 10

2.1.3 Keselamatan Kerja…………………………………………….. 10

2.1.3.1 Pengertian keselamatan kerja……………………… 12

2.1.3.2 Tujuan program keselamatan kerja………………….... 12

2.1.3.3 Syarat-syarat keselamatan kerja…………………….. 12

2.1.3.4 Usaha perlindungan keselamatan kerja…………….. 13

2.1.3.5 Peraturan menteri tentang penerapan K3……………. . 14

2.1.4 Kepuasan Kerja Karyawan…………………………………….. 15

2.1.4.1 Pengertian kepuasan kerja…………………………….. 16

2.1.4.2 Teori-teori tentang kepuasan kerja karyawan……….. . 16

2.1.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja…17

2.1.4.4 Aspek-aspek kepuasan kerja…………………………..18

2.2 PenelitianTerdahulu…………………………………………………….

Page 13: Punya Kak Siska

2.3 Kerangka Berfikir……………………………………………………….….. 22

2.3.1 Variabel independen……………………………………………. 22

2.3.2 Variabel dependen……………………………………………….… 22

2.4 Hipotesis………………………………………………………………… 22

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………….… 24

3.1 Rancangan Penelitian…………………………………………………… 24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………. 24

3.3 Populasi dan Sampel…………………………………………………….. 24

3.4 Jenis dan Sumber Data……………………………………………….. 25

3.5 Teknik Pengambilan Data………………………………………………. 25

3.5.1 kuesioner………………………………………………………..… 26

3.5.2 library research………………………………………………….… 26

3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional………………………… 26

3.7 Instrumen Penelitian……………………………………………………..27

3.8 Analisis Data……………………………………………………………….29

3.8.1 Analisis regresi berganda………………………………………..30

3.8.2 Uji F,…………………………………………………………………..30

3.8.3 Uji parsial…………………………………………………………...32

3.8.4 Analisis koefisien determinasi (r 2 )………………………………33

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………………………. 35

4.1 Profil Perusahaan……………………………………………………….. 35

4.2 Hasil Analisis Data………………………………………………………………… 36

4.2.1 Analisis Validitas……………………………………………………. 37

Page 14: Punya Kak Siska

4.2.2 Analisis Reliabilitas…………………………………………………. 38

4.2.3 Analisis Kualitatif……….…………………………………………… 38

4.2.4 Analisi Kuantitatif……………………………………..…………..… 44

4.2.5 Uji Hipotesis……………………………………………………….… 46

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………… 51

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 51

5.2 Saran…………………………………………………………………….52

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 53

LAMPIRAN……………………………………………………………………..…….. 54

Page 15: Punya Kak Siska

….

..........

..........

...........

....

……

….

……

Tabel

..

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PT. PLN (PERSERO) Wilayah Sultanbatara

Pembangkit Tello………………………………………………………………

37

Tabel 4.2 Hasil uji validitas keselamatan kerja ................................................. 38

Tabel 4.3 Hasil uji validitas kesehatan kerja .................................................... 38

Tabel 4.4 Hasil uji validitas kepuasan kerja...................................................... 39

Tabel 4.5 Hasil uji reliabelitas ........................................................................... 40

Tabel 4.6 Karasteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………… . 41

Tabel 4.7 Karasteristik Responden Berdasarkan tingkat pendidikan………… . 41

Tabel 4.8 Karasteristik Responden Berdasarkan berdasarkan masa kerja… 42

Tabel 4.9 Keselamatan Kerja……………………………………………………….... 43

Tabel 4.10 Kesehatan Kerja…………………………………………………………44

Tabel 4.11 Kepuasan Kerja…………………………………………………………..45

Tabel 4.12 Coefficients………………………………………………………………..47

Tabel 4.13 Anova……………………………………………………………………..49

Tabel 4.14 Model Summary...............................................................................52

Page 16: Punya Kak Siska

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Master Tabel Penelitian

Lampiran 4 Distribusi frekuensi SPSS

Lampiran 5 Program Kerja K3 PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELBAR

PEMBANGKIT TELLO Tahun 2012

Lampiran 6 Surat permohonan izin penelitian dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Lampiran 7 Surat izin penelitian dari PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELBAR

PEMBANGKIT TELLO

Lampiran 8 Surat keterangan selesai penelitian dari PT.PLN (PERSERO) WILAYAH

SULSELBAR PEMBANGKIT TELLO

Page 17: Punya Kak Siska

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut

perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam

menghasilkan produk yang berkualitas tinggi agar dapat bertahan dalam

persaingan.

Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak lepas dari masalah-

masalah yang berkaitan dengan keselamatan dalam bekerja yang langsung

berhubungan dengan peralatan dan mesin untuk menunjang proses produksi.

Penggunaan berbagai alat dan mesin ini menyebabkan karyawan tidak akan

terlepas dari resiko yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja. Resiko

ini dapat menimpa tenaga kerja kapan dan dimana saja, sehingga

membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak yang berkaitan seperti

pengusaha, tenaga kerja, dan perusahaan.

Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja dan mempunyai potensi

bahaya yang ditimbulkan oleh proses produksi yang dapat mengakibatkan

kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit

akibat kerja, wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 dan mengacu pada Undang-undang

No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijadikan

acuan bagi perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan dan penyakit

akibat bekerja maupun akibat lingkungan kerja.

Page 18: Punya Kak Siska

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu program yang dibuat bagi

karyawan maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan

dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi

menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif

apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tujuan dari program keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk

mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat

kerja. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting

karena sangat terkait dengan kinerja karyawan yang pada akhirnya berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Kecelakaan saat kerja sering terjadi akibat kelalaian manusia, melanggar

aturan yang sudah diterapkan K3 sebagai standar aturan keselamatan kerja.

Pada tahun 2008 silam telah terjadi kecelakaan akibat produksi di pabrik gula di

kawasan industri Cilacap, korban adalah karyawan yang bekerja di tempat

penggilingan bahan gula, akibat kelalaian mematikan mesin giling korban

akhirnya masuk dalam mesin giling dan tewas. Hanya karna lupa dengan hal

yang sepele akan menjadi fatal karena tidak mematuhi standar (K3). Di Kudus

juga terjadi kecelekaan kerja pada kontruksi bahan bangunan yang lupa karena

tidak membawa peralatan pengaman, akhirnya korban terjun dari lantai dua saat

bekerja. Kecelekaan seperti ini bisa diminimalisir apabila pekerja menaati

program kesehatan dan keselamatan kerja yang sudah dirancang (K3) dibagian

keselamatan kerja (Koran meteor, 24 mei 2008,hal13).

Beberapa kasus terjadinya kecelakaan di tempat kerja sudah tidak menjadi

rahasia umum lagi. Hal demikian bisa muncul karena adanya keterbatasan

fasilitas keamanan kerja, juga kerena kelehaman pemahaman faktor-faktor

Page 19: Punya Kak Siska

prinsip yang perlu diterapkan perusahaan. Filosofi keselamatan dan kesehatan

kerja dalam memandang setiap karyawan memiliki hak atas perlindungan

kehidupan kerja yang nyaman belum sepenuhnya dipahami oleh pihak

manajemen maupun karyawan. Karena itu perlu ditanamkan jiwa bahwa

keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bentuk kebutuhan karyawan.

Adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan

yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga

keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya dengan membuat aturan

tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh

karyawan dan pimpinan perusahaan. PT. PLTU Sektor Tello merupakan salah

satu pembangkit tenaga uap di Sulawesi Selatan yang mulai beroperasi sejak

tahun 1971. PT. PLTU Sektor Tello menerapkan program (K3) karena

perusahaan menyadari bahwa setiap karyawan berhak untuk mendapatkan

jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan mitra penting bagi perusahaan

dalam mendukung proses produksi. Dalam melakukan proses produksi tersebut,

karyawan selalu berhubungan dengan mesin-mesin yang bisa menimbulkan

resiko kecelakaan kerja. Semakin cukup jumlah dan kualitas fasilitas

keselamatan dan kesehatan kerja, maka semakin tinggi pula mutu kerja

karyawan. Dengan adanya program ini, karyawan akan merasa diperhatikan

oleh perusahaan, sehingga mereka akan bekerja lebih baik.

Page 20: Punya Kak Siska

Dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk

mengambil judul Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. PLTU Sektor Tello Makassar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Seberapa besarkah pengaruh program keselamatan terhadap kepuasan

kerja karyawan di PT. PLTU Sektor Tello.

2. Seberapa besarkah pengaruh program kesehatan terhadap kepuasan kerja

karyawan di PT. PLTU Sektor Tello.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh program keselamatan kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan di PT. PLTU Sektor Tello.

2. Untuk mengetahui pengaruh program kesehatan kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan di PT. PLTU Sektor Tello.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pemahaman tentang pelaksanaan program

keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan

dalam mengatasi masalah yang sama atau terkait dimasa yang akan

datang.

Page 21: Punya Kak Siska

3. Sebagai sumbanagan pemikiran yang akan berguna bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

1.4.2 Kegunaan Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sebuah masukan,

pertimbangan, referensi dalam membuat keputusan dalam menerapkan

program keselamatan dan kesehatan kerja yang berhubungan dengan

kepuasan kerja karyawan PT. PLTU Sektor Tello.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, antara lain tantangan

kerja, kondisi kerja yang mendukung, sistem kerja yang adil, dan rekan kerja

yang mendukung (Robbins, 2001:181). Oleh karna keterbatasan peneliti maka

pada penelitian ini peneliti hanya membatasi pada program kesehatan dan

keselamatan kerja, serta yang diteliti adalah karyawan PT. PLTU Sektor Tello.

Page 22: Punya Kak Siska

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Beberapa definisi tentang manajemen sumber daya manusia

yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:

“Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi” (Mangkunegara, 2001:2).

“Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat” (Tulus, 1992:4).

“Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi” (Hani Handoko, 2001:1).

2.1.1.2 Fungsi-fungsi manajemen

Terdapat enam fungsi operatif manajemen sumber daya

manusia (Mangkunegara, 2001:2) yaitu sebagai berikut :

1. Pengadaan tenaga kerja terdiri dari:

a. Perencanaan sumber daya manusia

b. Analisis Jabatan

c. Penarikan Pegawai

Page 23: Punya Kak Siska

d. Penempatan Kerja

e. Orientasi Kerja

2. Pengembangan tenaga kerja mencakup:

a. Pendidikan dan Pelatihan

b. Pengembangan

c. Penilaian prestasi kerja

3. Pembelian balas jasa mencakup:

a. Balas jasa langsung terdiri dari:

a) gaji/upah

b) insentif

b. Balas jasa tak langsung terdiri dari:

a) Keuntungan

b) Pelayanan/Kesejahteraan

4. Integrasi mencakup:

a. Kebutuhan karyawan

b. Motivasi kerja

c. Kepuasan kerja

d. Disiplin Kerja

e. Partisipasi kerja

5. Pemeliharaan tenaga kerja mencakup:

a. Komunikasi kerja

b. Kesehatan dan keselamatan kerja

c. Pengendalian konflik kerja

d. konseling kerja

6. Pemisahan tenaga kerja mencakup:

Page 24: Punya Kak Siska

a. Pemberhentian karyawan

2.1.2 Kesehatan Kerja

2.1.2.1 Pengertian Kesehatan Kerja

Menurut Moenir (1983:207) yang dimaksud kesehatan kerja

adalah “Suatu usaha dan keadaan yang memungkinkan

seseorang mempertahankan kondisi kesehatannya dalam

pekerjaan”.

Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik (Mangkunegara, 2001:161).

2.1.2.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi program kesehatan

Program fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri

dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen (Ranupandojo

dan Husna, 2002:263) berikut ini :

1. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali

diterima bekerja.

2. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal

) secara periodik.

3. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua

karyawan secara periodik.

4. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.

5. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah

ketegangan.

Page 25: Punya Kak Siska

6. Pemeriksaan sistematis dan periodik terhadap persyaratan-

persyaratan sanitasi yang baik.

2.1.2.3 Sumber-sumber yang menyebabkan stress kerja

Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena

penyakit atau keracunan, usaha menjaga kesehatan fisik juga

perlu memperhatikan kemungkinan – kemungkinan karyawan

memperoleh ketegangan atau tekanan selama mereka bekerja.

Stress kerja yang diderita oleh karyawan selama kerjanya,

sumbernya bisa dikelompokkan menjadi empat sebeb

(Ranupandojo dan Husnan, 2002:264) :

1. Yang bersifat kimia

2. Yang bersifat fisik

3. Yang bersifat biologis

4. Yang bersifat sosial

Ketegangan ini tidak hanya menyerang tubuh manusia tetapi

juga pikiran manusia. Kalau manusia tidak tahan terhadap

ketegangan ini mereka akan menjadi sakit. Karenanya usaha

yang perlu dilakukan adalah untuk menghilangkan sumber

ketegangan.

2.1.2.4 Usaha mencegah dan mengendalikan stress

Usaha-usaha untuk mencegah dan mengendalikan tekanan

di dalam tempat kerja dapat dijalankan dengan cara

(Ranupandojo dan Husnan, 2002:264) sebagai berikut:

1. Mencari sumber dari tekanan .

Page 26: Punya Kak Siska

2. Mencari media yang menjadi alat penyebaran tekanan

tersebut.

3. Memberi perawatan khusus pada karyawan yang menderita

tekanan tersebut.

2.1.2.5 Usaha-usaha meningkatkan kesehatan kerja mental

Usaha untuk menjaga kesehatan mental perlu juga

dilakukan (Ranupandojo dan Husnan, 2002:265) yaitu dengan

cara:

1. Tersedianya psyichiatrist untuk konsultasi.

2. Kerjasama dengan psyichiatrist diluar perusahaan atau yang

ada di lembaga lembaga konsultan.

3. Mendidik para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya

kesehatan mental.

4. Mengembangkan dan memelihara program-program human

relation yang baik.

2.1.2.6 Usaha-usaha meningkatkan kesehatan kerja

Bekerja diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan

kesehatan kerja. Adapun usaha-usaha untuk meningkatkan

kesehatan kerja (Mangkunegara, 2001:162) adalah sebagai

berikut :

1. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan

warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan

menyejukkan, dan mencegah kebisingan.

Page 27: Punya Kak Siska

2. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya

penyakit.

3. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian

lingkungan kerja.

2.1.2.7 Penyebab terjadinya kecelakan kerja

Perusahaan memperhatikan kesehatan karyawan untuk

memberikan kondisi kerja yang lebih sehat, serta menjadi lebih

bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama

bagi organisasi-organisasi yang mempunyai tingkat kecelakaan

yang tinggi, dibawah ini dikemukakan beberapa sebab yang

memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan

pegawai (Mangkunegara, 2001:163) yaitu :

1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja :

a. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang

berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya.

b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

c. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada

tempatnya.

d. Pengaturan Udara.

e. Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik (ruang kerja

yang kotor, berdebu, dan berbau tidak enak).

f. Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.

2. Pengaturan Penerangan

a. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak

tepat.

Page 28: Punya Kak Siska

b. Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.

3. Pemakaian Peralatan Kerja

a. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang

baik.

4. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai

a. Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang usang atau

rusak.

b. Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang

rapuh, cara berfikir dan kemampuan persepsi yang lemah,

motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang

cermat, dan kurang pengetahuan dalam penggunaan

fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa

resiko.

2.1.3 Keselamatan Kerja

2.1.3.1 Pengertian program kesehatan kerja:

“Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau

selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja”

(Mangkunegara, 2001:161).

“Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan

mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan

tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan”

(Suma’mur, 2001: 104).

Page 29: Punya Kak Siska

2.1.3.2 Tujuan Program Keselamatan Kerja

Perusahaan perlu menjaga keselamatan kerja terhadap

karyawannya karena tujuan program keselamatan kerja

(Suma’mur, 1993:1) diantaranya sebagai berikut :

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan

meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada

ditempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman

dan efisien.

2.1.3.3 Syarat-syarat keselamatan kerja

Perusahaan juga harus memelihara keselamatan karyawan

dilingkungan kerja dan syarat-syarat keselamatan kerja adalah

sebagai berikut:

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada

waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.

5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.

6. Memberi alat-alat perlindungan kepada para pekerja.

Page 30: Punya Kak Siska

7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan

suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan

angin , cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.

8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat

kerja, baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan

penularan.

9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

10.Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

11.Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.

12.Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja,

lingkungan, cara dan proses kerjanya.

13.Mengamankan dan memperlancar pengangkatan orang,

binatang, tanaman atau barang.

14.Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

15.Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat,

perlakuan dan penyimpanan barang

16.Mencegah terkena aliran listrik.

2.1.3.4 Usaha perlindungan keselamatan kerja

usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja

pada karyawan dilakukan 2 cara (Soeprihanto, 1996:48) yaitu:

1. Usaha preventif atau mencegah

Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau

menghambat sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat

kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan

Page 31: Punya Kak Siska

bahaya bagi para karyawan. Langkah-langkah pencegahan itu

dapat dibedakan, yaitu :

a. Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak

berbahaya).

b. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber

bahaya).

c. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber

bahaya.

d. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection,

safety hat and cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-

lain).

e. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.

f. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Usaha represif atau kuratif

Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian

atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber

bahaya yang terdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi

kecelakaan atau kejadian lainnya sangat dirasakan arti

pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para

karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama

dalam rangka mengatasi dan menghadapinya. Selain itu

terutama persiapan alat atau sarana lainnya yang secara

langsung didukung oleh pimpinan organisasi perusahaan.

Page 32: Punya Kak Siska

2.1.3.5 Peraturan Menteri Tentang Perapan K3

Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor:

PER/MEN/1996, dalam penerapan sistem manajemen kesehatan

dan keselamatan kerja wajib melaksanakan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut :

1. Menetapkan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja

serta menjamin komitmen terhadap penerapan sistem

keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan, sasaran,

penerapan kesehatan dan keselamatan kerja.

3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan

mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai kebijakan

tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Mengukur, memantau, mengevaluasi kinerja keselamatan dan

kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan

pencegahan

5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara

berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja

keselamatan dan kesehatan kerja.

2.1.4 Kepuasan Kerja Karyawan

2.1.4.1 Pengertian kepuasan kerja adalah;

Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 2002) yang disebut

kepuasan kerja ialah perasaan seseorang terhadap pekerjaanya.

Page 33: Punya Kak Siska

Menurut Hoppeck (dalam Anoraga, 2001) kepuasan kerja

merupakan penilaian dari karyawan mengenai seberapa jauh

pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

Selanjutnya Tiffin (dalam Anoraga, 2001) menjelaskan

tentang definisi kepuasan kerja sebagai suatu hal yang

berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu

sendiri. Situasi kerja, kerja sama antara pimpinan dan sesama

karyawan.

Menurut Blum (dalam Anoraga, 2001) dikemukakan bahwa

kepuasan kerja adalah sikap umum yang merupakan hasil dari

beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan,

penyesuaian diri dan hubungan sosial di luar kerja.

Menurut Robbins (2001:179) kepuasan kerja adalah suatu

sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Menurut

Handoko (2000:193) kepuasan kerja (job satisfaction) adalah

keadaan emosi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka.

Menurut Hasibuan (2003:202) kepuasaan kerja adalah

sikap emosi yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.

2.1.4.2 Teori-teori tentang kepuasan kerja karyawan

Teori – teori kepuasan kerja menurut Wexley & Yukl (1977)

teori-teori tentang kepuasan kerja terdiri dari tiga macam yaitu:

1. Discrepancy theory

Page 34: Punya Kak Siska

Teori ini mengukur kepuasaan kerja seseorang dengan

menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan

kenyataan yang dirasakan.

2. Eguity theory

Prinsip teori ini adalah bahwa orang akan merasakan adanya

keadilan( equity) Atau

3. Two factor theory

Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2001) teori kepuasan

kerja yang ia namakan teori dua faktor terdiri dari faktor

hygiene dan faktor motivator.

2.1.4.3 faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan

Beberapa ahli berpendapat mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor–faktor kepuasan kerja

menurut Greenberg & Baron (1995). ada 2 faktor yaitu:

1. Faktor-faktor organisasional :

a. Sistem penggajian

b. Kualitas dari supervise

c. Desentralisasi kekuasaan

d. Tingkat kerja dan dorongan social

e. Kondisi kerja yang menyenangkan

2. Faktor Personal

a. Variabel kepribadian

b. Status dan senioritas

Page 35: Punya Kak Siska

c. Pekerjaan yang sesuai dengan minat

d. Kepuasan hidup

Selanjutnya Robbins (1998) menjelaskan lagi beberapa faktor

yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya :

1. Tantangan kerja

2. Sistem gaji yang adil.

3. Kondisi kerja yang mendukung.

4. Rekan kerja yang mendukung.

2.1.4.4 Aspek-aspek kepuasan kerja

Menurut Spector (1997) aspek-aspek kepuasan kerja ada

dua faktor yaitu instrinsik dan faktor ekstrinsik.

1. Aspek-aspek pekerjaan dalam faktor instrinsik meliputi;

a. Activity adalah seberapa jauh pekerjaan tersebut tetap

dapat menyibukkan individu.

b. Independence adalah kewenangan untuk dapat bekerja

sendiri.

c. Variety adalah kesempatan untuk melakukan pekerjaan

yang berbeda-beda.

d. Social status adalah pengakuan masyarakat luas tentang

status pekerjaan.

e. Moral values adalah pekerjaan tidak berhubungan dengan

segala sesuatu yang dapat mengganggu hati nurani.

f. Security adalah kepastian kerja yang diberikan.

Page 36: Punya Kak Siska

g. Social service adalah kesempatan untuk membantu orang

lain mengerjakan tugas

h. Authority adalah memiliki kekuasan terhadap orang lain.

i. Ability utilization adalah kesempatan untuk menggunakan

kemampuan yang ada.

j. Responsibility adalah tanggungjawab dalam membuat

keputusan dan tindakan.

k. Creativity adalah kebebasan untuk mengungkapkan ide

baru.

l. Achievement adalah perasaan yang didapat ketika

mnyelesaikan suatu tugas.

2. Aspek-aspek pekerjan yang termasuk dalam faktor ekstrinsik,

yaitu:

a. Compensation adalah besarnya imbalan atau upah yang

diterima.

b. Advancement adalah kesempatan untuk memperoleh

promosi

c. Coworkers adalah Seberapa baik hubungan antara sesama

rekan kerja.

d. Human relations supervisions adalah Kemampuan atasan

dalam menjalin hubungan interpersonal.

e. Technical supervisions adalah Kemampuan atau skill

atasan menyangkut segala sesuatu yang berhubungan

dengan pekerjaan.

Page 37: Punya Kak Siska

f. Company policies and practice adalah Seberapa jauh

perusahaan menyenangkan para pekerja.

g. Working conditions adalah Kondisi pekerjaan seperti jam

kerja, temperatur, perlengkapan kantor serta lokasi

pekerjaan.

h. Recognition adalah Pujian yang diperoleh ketika

menyelesaikan pekerjaan yang baik.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu diantaranya adalah:

1. Ummu Aufaniyah, tahun 2011 dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Program keselamatan

dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan (Studi Pada PT.

Petrokimia Gersik)”. Metode analisis data dengan regresi linier berganda dan

Analisis korelasi berganda, menyimpulkan ada pengaruh signifikan antara

keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan (Studi

Pada PT. Petrokimia Gersik). Hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya untuk

jaminan kesehatan dan keselamatan berpengaruh secara bersama-sama

yaitu nilai F hitung > F tabel,yaitu 6,448 > 2,021.

2. Muhammad Zain Ariwibowo, tahun 2010 dari Universitas Mercu Buana

Jakarta dengan judul “Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Personalia Pada PT.

Gajah Tunggal Tbk.” Metode analisis data dengan regresi berganda, Uji

signifikan dan Determinasi, dan menyimpulkan ada pengaruh secara

bersama-sama program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

Page 38: Punya Kak Siska

kepuasan kerja karyawan bagian personalia pada PT. Gajah Tunggal Tbk, F

hitung > F tabel yaitu 6,362 > 4,17. Serta secara individu program

keselamatan dan program kesehatan berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan , bagian personalia pada PT. Gajah Tunggal Tbk, untuk variabel

independent program keselamatan kerja nilai t hitung > t tabel yaitu 2,215 >

2,048 dan kesehatan kerja nilai t hitung > t tabel yaitu 2.104 > 2,048. Jadi

variabel independent yang lebih berpengaruh terhadap kepuasan adalah

program kesehatan kerja

2.3 Kerangka Berfikir

Gambar 1

Keselamatan kerja:

Subsitusi, isolasi,

pengendalian teknis sumber

bahaya, alat pelindung,

petunjuk dan peringatan

Kepuasan kerja:

Tantangan kerja,

system kerja yang

adil, rekan kerja

yang mendukung.

Kesehatan kerja :

Pemeriksaan kesehatan, tersedianya peralatan & staff media yang cukup, pemberian perhatian preventif masalah ketenangan

Page 39: Punya Kak Siska

2.2.1 Variabel independen

Variabel independen dari penelitian ini adalah keselamatan dan

kesehatan kerja pada karyawan.

2.2.2 Variabel dependen

Variabel dependen dari penelitian ini adalah kepuasan kerja

karyawan. Faktor yang berhubungan dengan kepusan kerja adalah

keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja

yang baik akan membuat karyawan merasa aman dan tenang dalam

bekerja, hal ini akan meningkatkan kepuasan kerja yang maksimal.

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang merupakan dugaan atau terkaan tentang

apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya (Nasution,

2003:39). Berdasarkan pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : Diduga program keselamatan

dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.

PLTU Sektor Tello.

BAB III

Page 40: Punya Kak Siska

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan

karyawan PT. PLTU Sektor Tello.

3.2 Tempat dan waktu

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan oktober sampai dengan

November 2012 di PT. PLTU Sektor Tello.JL.Urip Sumoharjo km. 7, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individu-individu)

yang karasteristiknya hendak diduga sebagai populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan….(Djarwanto dan Pangestu S, 1993:108).

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan PT. PLTU

Sektor Tello yang berjumlah 115 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi. Menurut Sugiyono

(1999:13) bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

multivariant (korelasi/regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota

sampel minimal adalah sepuluh kali jumlah variabel yang diteliti, baik

Page 41: Punya Kak Siska

variabel independen maupun variabel dependen.Jadi sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dari sepuluh kali

tiga variabel dengan karasteristik telah bekerja minimal dua tahundan

lokasi kerjanya kontak langsung dengan meisin-mesin.Metode penelitian

yang digunakan adalah rondom sampling yaitu semua anggota populasi

memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih secara random/acak

sebagai bagian dari sampel dalam penelitian.

3.4 Jenis dan sumber data

3.4.1 Jenis data

1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan

termasuk laboratorium (Nasution, 2003:143). Penelitian ini data

primer diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada para karyawan

PT. PLTU Sektor Tello.

2. Data Sekunder adalah data atau sumber yang didapat dari bahan

bacaan (Nasution, 2003:143). Penelitian ini data sekunder diperoleh

dari perusahaan yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan, buku-

buku referensi, dan informasi lain yang berhubungan dengan

penelitian.

3.5 Teknik pengumpulan data

3.5.1 Kuesioner

Page 42: Punya Kak Siska

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan untuk diisi dan

dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti

(Nasution, 2003:128).

3.5.2 Library Research

Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur atau

referensi lain yang berhubungan dengan pokok bahasan sehingga

digunakan sebagai acuan analisa untuk memecahkan masalah yang

dihadapi oleh perusahaan.

3.6 Variabel penelitian dan defenisi operasional

3.6.1 Variabel penelitian

1. Variabel Independen , yaitu variabel yang mempengaruhi variabel

lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah program keselamatan

kerja(X1) dan program kesehatan kerja ( X2 ).

2. Variabel Dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain.Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja

( Y ).

3.6.2 Defenisi operasinal

1. Variabel-vaariabel kepuasan kerja (Y)

Tantangan kerja, kondisi kerja yang mendukung, sistem kerja yang

adil, dan rekan kerja yang mendukung.

2. Variabel-variabel keselamatan kerja (X1)

a. Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya).

b. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya).

c. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.

Page 43: Punya Kak Siska

d. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat

and cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).

e. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.

f. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Variabel-variabel Kesehatan kerja (X2)

a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali

diterima bekerja.

b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal

)secara periodik.

c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan

secara periodik.

d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.

e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah

ketegangan.

f. Pemeriksaan sistematis dan periodik terhadap persyaratan-

persyaratan sanitasi yang baik.

3.7 Istrumen penelitian

Alat ukur penelitian ini berupa kuesioner.Data yang diperoleh berupa jawaban

dari karyawan terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan. Butir-butir

yang baik (J. Supranto, 2001:80) adalah sebagai berikut :

1. Butir – butir harus relevan atau terkait dengan apa yang diukur.

2. Butir – butir harus ringkas.

3. Butir – butir tidak membingungkan.

4. Butir – butir yang bagus harus mebuat satu pemikiran.

Page 44: Punya Kak Siska

Setelah menentukan pertanyaan atau butir-butir langkah selanjutnya adalah

pembentukan skala akan memilih satu format jawaban untuk daftar pertanyaan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan format tipe linkert karena menurut J.

Supranto dalam Lissita dan Green tipe likert tercermin dalam keragaman skor

(variability of scorer) sebagai akibat penggunaan skala berkisar antara satu

sampai dengan lima, dari segi pandangan statistik, Skala dengan lima tingkatan

(dari satu sampai lima) lebih tinggi keandalannya dari skala dua tingkatan yaitu

ya atau tidak. Selain itu tipe pengukuran likert sangat popular dengan sejumlah

keuntungan (Nasution, 2003:63) antara lain :

1. Mempunyai banyak kemudahan. Menyusun sejumlah pertanyaan mengenai

sifat atau sikap tertentu relative mudah. Menentukan skor juga mudah

karena tiap jawaban diberi nilai berupa angka yangmudah dijumlahkan.

2. Skala tipe likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia

berdasarkan intensitas sikap tertentu.

3. Selain itu skala likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih fleksibel dari pada

teknik pengukuran lainnya.

3.7.1 Kategori dari penilaian skala likert ;1. SS: 42. S : 33. KS : 24. TS : 1

Nilai dari rata-rata masing-masing responden dikelompokan dalam

kelas interval :

Interval =

Page 45: Punya Kak Siska

Interval = = 0,75

Dari formulasi tersebut dapat ditentukan skala distribusi kriteria

pendapatan responden sebagai berikut :

1. Nilai jawaban 1,00 s/d 1,75 = kesehatan dan keselamatan kerja atau

kepuasannya sangat rendah.

2. Nilai jawaban 1,76 s/d 2,51 = kesehatan dan keselamatan kerja atau

kepuasannyarendah.

3. Nilai jawaban 2,52 s/d 3,27 = kesehatan dan keselamatan kerja atau

kepuasannyacukup.

4. Nilai jawaban 3,28 s/d 4,03= kesehatan dan keselamatan kerja

kepuasannya tinggi.

5. Nilai jawaban 4,04 s/d 4,79= kesehatan dan keselamatan kerja

kepuasannya sangat tinggi.

3.7.2 Daftar pertanyaan terdiri dari :

1. 5 pertanyaan tentang program keselamatan kerja karyawan

2. 5 pertanyaan tentang program kesehatan kerja karyawan yang

3. 5 pertanyaan tentang kepuasan kerja.

3.8 Analisis data

3.8.1 Analisis Regresi Berganda

Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu

persamaan regresi terdapat satu variabel dependent dan lebih dari satu

Page 46: Punya Kak Siska

variabel independent (Algifari, 2000:62). Secara umum model regresi

berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b 1 X 1 + b 2X 2

Keterangan :

Y : Kepuasan Kerja Karyawan

a : konstanta

X 1: program Keselamatan Kerja

X 2 : program Kesehatan Kerja

b1 : Koefisien regresi Faktor Keselamatan Kerja

b2 : Koefisien regresi Faktor Kesehatan Kerja

Untuk mendapat kepastian dari persamaan regresi tersebut, tiap-tiap

variabel diadakan tes hipotesis dengan menggunakan variabel

independent (Keselamatan kerja dan Kesehatan kerja) berpengaruh

terhadap variabel dependent (Kepuasan kerja), oleh karenanya diadakan

Uji Signifikan Statistik.

3.8.2 Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa alternatif.

Ho : β = 0 Secara bersama-sama program keselamatan dan program

kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap Kepuasan

kerja karyawan.

Page 47: Punya Kak Siska

Ho : β ≠ 0 Secara bersama-sama program keselamatan dan program

kesehatan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan.

2. Level of significance = 5%

3. Kriteria pengujian

D. Ditolak

Daerah Diterima

F a (n-k;k-1)

Ho diterima apabila F < F a (n-k;k-1)

Ho ditolak apabila F > F a (n-k;k-1)

4. Perhitungan nilai F

Page 48: Punya Kak Siska

Keterangan

Fhitung : nilai Fhitung

n : Banyaknya individu sampling

k : banyaknya sampling el

Tj : Jumlah semua individu dalam sampel j

Xij : individu ke-1 di sample ke-j

5. KesimpulanDengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dapat diketahui

hubungan program keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan

kepuasan kerja.

3.8.3 Uji parsial

Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh program

keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan kepuasan kerja secara

individual dan digunakan untuk menguji dominasi pengaruh variabel

program kesehatan karyawan.

Page 49: Punya Kak Siska

Langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa alternatif.

Ho : β = 0 Secara individu program keselamatan dan program

kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan

kerja karyawan.

Ho : β ≠ 0 Secara individu program keselamatan dan program

kesehatan kerja berpengaruh terhadap kepuasan

kerja karyawan.

2. Level of significance = 5%

3. Kriteria pengujian

D. Ditolak D. Ditolak

Daerah Diterima

-t(α/2,n-k) -t(α/2,n-k)

Ho diterima apabila -t(α/2,n-k) < t hit< (α/2,n-k)

Ho diterima apabila t hit< -t(α/2,n-k) atau t hit> (α/2,n-k)

4. Menetukan nilai thit dengan menggunakan rumus:

t =

Page 50: Punya Kak Siska

Keterangan

β i = koefisien regresi variabek ke i

e = standar error atau kesalahan

5. Kesimpulan

Dengan membandingkan t hitung dengan tabel dapat diketahui

hubungan program keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan

kepuasan kerja.

3.8.4 Analisis Koefisien Determinasi (r 2)

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara

dua variabel.Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi

nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi

yang dihasilkan.Besarnya persentase pengaruh semua variabel

independent terhadap nilai variabel dependen dapat diketahui dari

besarnya koefisien determinasi (r2) persamaan regresi.Besarnya

koefisien determinasi adalah nol sampai dengan satu, semakin

mendekati nol besarnya koefisien determinasi (r 2) suatu persamaan

regresi, semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen

terhadap nilai variabel dependen.Sebaliknya, Semakin mendekati satu

besarnya koefisien determinasi (r2) suatu persamaan regresi, Semakin

Page 51: Punya Kak Siska

besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel

dependen.

Page 52: Punya Kak Siska

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan Listrik Negara atau yang sering disingkat PLN adalah

sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengurusi semua

aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia

dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda

mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri.

Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak

perusahaan swasta Belanda NV.NIGM memperluas usahanya di bidang

tenaga listrik. Perusahaan swasta NV.NIGM semula hanya bergerak di

bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta

lainnya.

Sebagai perusahaan yang memiliki cita untuk menjadi perusahaan yang

menyediakan pelayanan akan kebutuhan listrik untuk lebih lagi,

perusahaan senantiasa berpegang pada visi dan misi untuk

mencapainya.

1. Falsafah Perusahaan

Pembawa kecerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat

yang produktif.

2. Visi Perusahaan

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang.

Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Page 53: Punya Kak Siska

3. Misi Perusahaan

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan

pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

4. Motto Perusahaan

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik ( Electricity for a Better Life).

5. Nilai-nilai Perusahaan

a. Saling percaya (Mutual Trust)

b. Integritas (Integrity)

c. Peduli (Care)

d. Pembelajar (Learner)

4.1.2 Jumlah Karyawan PT. PLN (PERSERO) Wilayah Sultanbatara Pembangkit Tello

Tabel.4.1

Kantor Wilayah 55

PLTG 33

PLTD 27

PLTD Selayar 12

PLTD Barru 59

Sumber: PT. PLN (PERSERO) Wilayah Sultanbatara Pembangkit Tello

Page 54: Punya Kak Siska

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Analisis Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang validitas yang dimaksud (Suharsimi Arikunto,

148:1998).

Uji validitas ini di distribusikan kepada 30 responden karyawan PT. PLTU

Sektor Tello. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20,

kuesioner pada variabel keselamatan kerja (X1), kesehatan kerja(X2) dan

kepuasan kerja (Y) .Berikut ini hasil SPSS 20 uji validitas

Tabel. 4.2Hasil Uji Validitas Butir

Keselamatan Kerja

PertanyaanButir

Nilai r hitung N α status

1 .000 30 5 % valid2 .000 30 5 % valid3 .001 30 5% valid4 .002 30 5% valid

5 .001 30 5% valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data diolah

Tabel. 4.3Hasil Uji Validitas Butir

Page 55: Punya Kak Siska

Kesehatan Kerja

PertanyaanButir

Nilai r hitung N α Status

1 .000 30 5% Valid2 .000 30 5% Valid3 .000 30 5% Valid4 .000 30 5% Valid5 .000 30 5% Valid

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: data diola

Tabel. 4.4Hasil Uji Validitas Butir

Kepuasan KerjaPertanyaan

ButirNilai r hitung N

α status

1 .000 30 5% Valid

2 .000 30 5% Valid

3 .000 30 5% Valid

4 .000 30 5% Valid

5 .002 30 5% Valid**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: data diolah

4.2.2 Analisis Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

intrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban

tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang

benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan

sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel

Page 56: Punya Kak Siska

artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto,

1998:154).

Hasil uji reabilitas dari perhitungan SPSS 20 menyatakan bahwa

faktor keselamatan kerja kesehatan kerja realibel. Untuk lebih jelasnya

berikut ini tabel hasil perhitungan SPSS 20 :

Tabel. 4.5Hasil Uji Reliabilitas Butir

Pertanyaan

FaktorNilai r Hitung status

X1 .753 Reliable

X2 .786 Reliable

Y .788 Reliable

Sumber: data diolah

4.2.3 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dalam penelitian ini ditujukan untuk

mendeskripsikan karakteristik responden, meliputi : jenis kelamin,

pendidikan dan lama bekerja, berdasarkan jawaban responden atas

kuesioner penelitian, serta deskripsi variabel penelitian meliputi variabel

Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja dan Kepuasan kerja.

4.2.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

disajikan pada Tabel 4.6

Page 57: Punya Kak Siska

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis KelaminFrekuensi

Persentase(%)

Laki-laki 28 93,3Perempuan 2 6,7Jumlah 30 100

Sumber : data primer diolah, 2012

Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa mayoritas

responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 28 orang (93,3%).

Hal ini menunjukkan untuk pekerjaan-pekerjaan di PT. PLTU

Sektor Tello Makassar banyak dikerjakan oleh laki-laki karena

membutuhkan ketrampilan pria seperti memperbaiki mesin,

pekerjaan lapangan dan lain-lain.

2. Pendidikan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan

disajikan pada Tabel 4.7

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan tingkat pendidikan

Umur FrekuensiPresentase

(%)

SMA/SMK/STM I7 56,6Diploma (D3) 8 26,7Sarjana (S1) 5 16,7Jumlah 30 100

Sumber: data primer diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berpendidikan formal SMA/SMK yaitu sebanyak 17

orang (56,6%), diikuti D3 sebanyak 8 orang (26,7%) dan S1

sebanyak 5 orang (16,7%). Melihat pendidikan terakhir

Page 58: Punya Kak Siska

karyawan mayoritas berpendidikan formal SMA/SMK. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan pada PT. PLTU Sektor Tello

Makassar sebagian telah memiliki pendidikan yang tinggi.

3. Masa Kerja

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan umur disajikan

pada Tabel 4.8

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan masa kerja

Masa kerja N %

<2 5 16,7

2-10 19 63,3

>10 6 20

Total 30 100Sumber: data primer diolah, 2012

pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa masa kerja responden

yang paling banyak antara 2-10 tahun yakni 19 responden

(63,3%) selanjutnya >10 tahun yakni sebanyak 6 responden

(20%) dan <2 tahun berjumlah 5 responden (16,7%)

4.2.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis data deskriptif dalam penelitian ini ditujukan untuk

mendeskripsikan identitas responden, meliputi: umur, jenis

kelamin, dan pendidikan formal, berdasarkan jawaban

responden atas kuesioner penelitian, serta deskripsi variabel

penelitian meliputi variabel Keselamatan Kerja, Kesehatan

Kerja dan Kepuasan Kerja.

Page 59: Punya Kak Siska

Dalam mendeskripsikan variabel penelitian, nilai rata-rata

masing-masing responden pada masing-masing variabel

dikelompokkan (kategorisasi) dalam 4 kelas, berdasarkan

norma yang telah dijelaskan pada Bab III.

1. Keselamatan Kerja

Variabel Keselamatan Kerja diukur dengan 5 item

pernyataan. Setelah ke-5 item ini dirata-rata dan diklasifikasi

maka deskripsi variabel Kesehatan Kerja disajikan pada Tabel

4.9

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 - 1,75 Sangat Rendah 0 0,0

1,76 - 2,51 Rendah 0 0,02,52 - 3,27 Cukup tinggi 1 3,33,28 - 4,03 Tinggi 12 40,0

4,04 – 4,79 Sangat Tinggi 17 56,7

Jumlah 30 100Rata-rata = 4,2333

Sumber: Data Primer diolah, 2012

Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa dari 30 responden

yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan

variabel Keselamatan Kerja, tidak ditemukan responden (0%)

yang menilai “sangat rendah dan rendah, 1 orang (3,3%)

menilai “cukup tinggi”, 12 orang (40%) menilai “tinggi” dan 17

orang (56,7%) menilai “sangat tinggi”. Nilai rata-rata diperoleh

sebesar 4,2333. Nilai ini berada dalam rentang 4,04 – 4,79

yang berarti “cukup tinggi”. Ini menunjukkan bahwa

Keselamatan Kerja pada PT. PLTU Sektor Tello Makassar

tergolong tinggi.

Page 60: Punya Kak Siska

2. Kesehatan Kerja

Variabel Kesehatan Kerja diukur dengan 5 item

pernyataan. Setelah ke-5 item ini dirata-rata dan diklasifikasi

maka deskripsi variabel Kesehatan Kerja disajikan pada Tabel

4.10.

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 - 1,75 Sangat Rendah 0 0,0

1,76 - 2,51 Rendah 2 6,72,52 - 3,27 Cukup tinggi 13 43,33,28 - 4,03 Tinggi 15 50,0

4,04 – 4,79 Sangat Tinggi 0 0,0

Jumlah 30 100Rata-rata = 3,2866

Sumber: Data Primer diolah, 2012

Berdasarkan Tabel 4.10, dapat dilihat bahwa dari 30 responden

yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan

variabel Kesehatan Kerja, tidak ditemukan responden (0%)

yang memiliki Kesehatan Kerja tergolong “sangat rendah” dan 2

orang (6,7%) tergolong “rendah”, 13 orang (43,3%) tergolong

“cukup tinggi”, 15 orang (50,0%) tergolong “tinggi” dan 0 orang

(0,0%) tergolong “sangat tinggi”. Nilai rata-rata mean diperoleh

sebesar 3,2866. Nilai ini berada dalam rentang 2,28 – 4,03

yang berarti “tinggi”. Ini menunjukkan bahwa tingkat Kesehatan

Kerja karyawan PT. PLTU Sektor Tello Makassar tergolong

tinggi.

3. Kepuasan Kerja

Page 61: Punya Kak Siska

Variabel Kepuasan Kerja diukur dengan lima item

pernyataan. Setelah kelima item ini dirata-rata dan diklasifikasi

maka deskripsi variabel Kepuasan Kerja disajikan pada Tabel

4.11.

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 - 1,75 Sangat Rendah 0 0,0

1,76 - 2,51 Rendah 0 0,02,52 - 3,27 Cukup tinggi 22 73,33,28 - 4,03 Tinggi 8 26,7

4,04 – 4,79 Sangat Tinggi 0 0,0

Jumlah 30 100Rata-rata = 3,1533

Sumber: Data Primer diolah, 2012

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa dari 30 responden

yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan

variabel kepuasan, tidak ditemukan responden (0%) yang

memiliki kinerja tergolong “sangat rendah”, “rendah”, dan

“sangat tinggi”, 22 orang (73,3%) tergolong “cukup tinggi”, dan

8 orang (26,7%) tergolong “tinggi”. Nilai rata-rata diperoleh

sebesar 3,1533. Nilai ini berada dalam 2,52 – 3,27 yang berarti

“tinggi”. Ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja

karyawan pada PT.PLTU Sektor Tello Makassar tergolong

tinggi.

4.2.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif ditujukan untuk menguji hipotesis ada tidaknya

pengaruh Kesehatan Kerja (X1) dan Keselamatan Kerja (X2) terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. PLTU Sektor Tello Makassar.

Page 62: Punya Kak Siska

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant)

keselamatan

1 kerja

kesehatan

kerja

2.746 2.711 1.013 .320

.426 .205 .381 2.075 .048

.351 .170 .378 2.059 .049

Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis regresi linier

berganda menggunakan program komputer SPSS 20.

1. Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam

suatu persamaan regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih

dari satu variabel independen (Algifari, 2000:62). Hasil regresi yang

diperoleh dari SPSS 20 yaitu:

Tabel 4.12

Coefficientsa

a. Dependent Variable: kepuasan kerja

Y = 2,746 + 0,426X1 + 0,351X2

a. Konstanta sebesar 2,746

Artinya bahwa jika tidak menerapkan program keselamatan kerja

(X1) dan kesehatan kerja (X2), maka tingkat kepuasan kerja sebesar

2,746.

b. Koefisien regresi 0,426

Artinya bahwa jika perusahaan PT. PLTU Sektor Tello menaikkan

program keselamatan kerja (X1) kepada para karyawannya maka

akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar

0,426

Page 63: Punya Kak Siska

c. Koefisien regresi 0,351

Artinya bahwa jika perusahaan PT. PLTU Sektor Tello menaikkan

program kesehatan kerja (X2) kepada para karyawannya maka akan

berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 0,351.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Serentak (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah-

langkah sebagai berikut :

Ho : = 0 Secara bersama-sama program keselamatan dan

program kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap

kepuasan kerja karyawan.

H0: 0 Secara bersama-sama program keselamatan

dan program kesehatan kerja berpengaruh terhadap

kepuasan kerja karyawan.

Ho diterima apabila F Fa (n-k;k-

1) Ho ditolak apabila F > F a (n-k;k-

1) F tabel : (n-k ; k-1)

: 0,05 (30-2;2-1)

: 0,05 (28;1)

: 4,17

Page 64: Punya Kak Siska

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression

1 Residual

Total

68.522 2 34.261 12.278 .000b

75.345 27 2.791

143.867 29

Tabel. 4.13

ANOVAa

a. Dependent Variable: kepuasan kerja

b. Predictors: (Constant), kesehatan kerja, keselamatan kerjaPengujian secara simultan program keselamatan (X1) dan

kesehatan (X2) kerja terhadap kepuasan (Y):

Dari tabel diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,278 dengan nilai

probabilitas (sig)=0,000. Nilai Fhitung (12,278)>Ftabel (4,17), dan nilai

sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000<0,05;

maka Ho diterima, berarti secara bersama-sama (simultan)

keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. PLTU Sektor Tello.

b. Uji Parsial (Uji-t)

Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh program

keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan kepuasan kerja

secara individual dan digunakan untuk menguji dominasi pengaruh

variabel program kesehatan karyawan .

Ho : =0 Secara individu program keselamatan dan program

kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan.

Ho :0 Secara individu program keselamatan dan program

kesehatan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan.

Page 65: Punya Kak Siska

Ho diterima apabila -t(/2,n-k) < t hit < (/2,n-k)

Ho ditolak apabila t hit < -t(/2,n-k) atau t hit > (/2,n-

k) Nilai T tabel : (/2 ; n-k )

: ( 0,05/2;30-2 )

: ( 0,025;28 )

: 2,048

a) Program keselamatan kerja (X1) terhadap kepuasan kerja (Y)

Berdasarkan tebel.6 Terlihat pada kolom Coefficients model 1

terdapat nilai sig 0,048. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas

0,05, atau nilai 0,048<0,05, maka Ho diterimah. Variabel X1

mempunyai thitung yakni 2,075 dengan ttabel=2,048. Jadi thitung>ttabel

dapat disimpulkan bahwa variabel X1 memiliki kontribusi

terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1

mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat

disimpulkan program keselamatan kerja memiliki pengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLTU Sektor

Tello .

b) Program kesehatan kerja (X2) terhadap kepuasan kerja (Y)

Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,049.

Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai

0,049<0,05, maka Ho diterima. Variabel X2 mempunyai thitung

yakni 2,059 dengan ttabel=2,048. Jadi thitung>ttabel dapat

disimpulkan bahwa variabel X2 memiliki kontribusi terhadap Y.

Nilai t negatif menunjukkan bahwa X2 mempunyai hubungan

yang berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan

Page 66: Punya Kak Siska

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .690a .476 .437 1.670

program kesehatan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan PT. PLTU Sektor Tello

c. Koefisien Determinasi (r 2)

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh

antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan

persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan

oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Besarnya persentase

pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel

dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (r 2)

persamaan regresi. Angka koefisien determinasi dilihat dari hasil

perhitungan SPSS 20

Tabel. 4.14

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), kesehatan kerja, keselamatan kerja

b. Dependent Variable: kepuasan kerjaSumber : data diolah

Koefisien Determinasi ditunjukkan pada angka R square adalah 0,437

menunjukkan bahwa 43,7% variasi variabel kepuasan kerja dapat

dijelaskan oleh variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja

(X2).dan sisanya sebesar 0,563 atau 56,3% lainnya dijelaskan oleh

variabel-variabel lain. Jadi pengaruh program keselamatan dan

Page 67: Punya Kak Siska

kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. PLTU

Sektor Tello di Makassar sebesar 43,7%

Page 68: Punya Kak Siska

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka hasil

analisis yang telah dilakukan, secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hal ini terbukti dengan

hasil perhitungan SPSS yang menyatakan bahwa nilai F hitung 12, 278 yaitu

lebih besar dari nilai F tabel 4,17 maka Ho ditolak berarti bahwa ada

pengaruh yang signifikan dari program keselamatan kerja (X1) dan

kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja karyawan

pada PT. PLTU Sektot Tello.

2. Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh

secara individual terhadap kepuasan kerja karyawan. Nilai thitung untuk

program keselamatan kerja (X1) 2,075 > ttabel 2,048 maka Ho ditolak, berarti

keselamatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan. Nilai thitung untuk program kesehatan kerja (X2) 2,059 > ttabel 2,048

maka Ho ditolak, berarti kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari hasil perhitungan dapat diketahui

nilai keselamatan kerja sebesar 2,075 adalah lebih besar dari kesehatan

kerja yaitu 2,059 maka dapat dikatakan bahwa keselamatan kerja (X1)

memiliki pengaruh yang paling besar.

Page 69: Punya Kak Siska

5.2 Saran

Berdasarkan kesempulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Program keselamatan dan kesehatan kerja harus tetap dipertahankan,

bahkan ditingkatkan. Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan kedua program tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap

kepuasan kerja karyawan PT. PLTU Sektor Tello Makassar

2. Perusahaan juga perlu lebih intensif dalam memberikan penyuluhan bagi

para karyawan akan pentingnya pemakaian penggunaan alat pelindung diri

(APD), supervisor perlu meningkatkan pemantauan atau pengawasan di

lapangan agar dapat menegur langsung karyawan yang tidak patuh atau

bahkan memberikan sanksi.

Page 70: Punya Kak Siska

DAFTAR PUSTAKA

Algifari,. 2000. Analisis Regresi, BPFE Yogyakarta.

Anoraga, P. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta Empat.

Anton. N. Yohanes. 2011. It’s Easyt Olah Data Dengan SPSS. Edisi Pertama.

Yogjakarta : Skripsita Media Creative.

Arikunto Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta

As’ad, M. 2002. Psikologi Industri Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Edisi Ke- Empat. Yogyakarta: Liberty.

Djarwanto dan Subagyo, Pangestu. 1993. Statistik Induktif. BPFE Yogyakarta.

Flippo B, Edwin. 1995. Manajemen Personalia Edisi ke enam jilid I, Jakarta: Erlangga

Greenberg, J & Baron, R.A. 1995. Behaviour In Organization Understanding andManaging The Human Side Of Work. 5th ed. Englewood Cliffts, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Handoko,T.Hani. 2000. Manajemen Personalia dan sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Lerety.

Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen sumber Daya Manusia (Edisi Revisi).Jakarta: Bumi Aksara.

Mangkunegara, A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moenir, A.S, 1983. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap PembinaanKepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.

Nasution S. 2003. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Ranupandojo & Husnan Suad. 2002. Manajemen Personalia. BPFE,Yogyakarta.

Robbins, Stephen P. 1998. Organizational Behaviour Concepts, Contoversies,Applications. 8th ed. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Robbins, Stephen P dan Coulter, Mary. 2001. Manajemen (edisi 7) Penerbit PT.Indeks group gramedia.

Soeprihanto John. 1996. Manajemen Personalia, BPFE Yogyakarta.

Page 71: Punya Kak Siska

Spector, P.E. 1997. Job Satisfaction : Application, Assesment, Causes andConsequences Thousand Oaks. California: Sage Publication.

Sugiyono.(1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CY Alfabeta.

Suma’mur. 1993. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji Masagung.

Suma’mur. 2001. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji Masagung.

Supranto J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tulus Agus. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Wexley, K.N. & Yukl, G.A. 1977. Organizational Behaviour and PersonnelPsychology. Home Wood, Illinois: Richard D. Irwin, Inc.

Page 72: Punya Kak Siska

L

A

M P

I

R

A

N

Page 73: Punya Kak Siska

BIOTADA

Identitas Diri

Nama : Sri Rahayu Ramdayani

Tempat, Tanggal Lahir : Kotu (Enrekang), 2 Mei 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : JL. PK. Komp. Hartaco Permai. Blok I no

Telpon Rumah dan HP : 085242264801

Riwayat Pendidikan

- Pendidikan Formal

pendidikan dasar di SDN No 15 Kotu pada tahun 2001, SLTPN 3 Anggeraja

tahun 2004, dan SMU 1 Anggeraja tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis

melanjutkan pendidikan di Universitas Hasanuddin, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Jurusan Manajemen.

Pengalaman

- Organisasi

Aktif dalam HPMM ( Himpunan Pelajar Mahasiswa Masandrenpulu)

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Makassar,14 Januari 2013

Sri Rahayu Ramdayani

Page 74: Punya Kak Siska

KUESIONER

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK KARYAWAN PT. PLTU SEKTOR TELLO

A. DATA RESPONDEN

No. responden :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Masa Kerja :

B. DAFTAR PERTANYAAN

Mohon diberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan

anda.

I. KESELAMATAN KERJA

1. Perusahaan menyediakan alat-alat perlindungan untuk keselamatan kerja

saya ?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Page 75: Punya Kak Siska

2. Tempat kerja saya terdapat petunjuk dan rambu-rambu peringatan ?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

3. Pimpinan melarang saya untuk merokok di tempat kerja?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

4. Pemeliharaan fasilitas pabrik untuk mengurangi resiko kecelakaan di

perusahaan saya cukup baik?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

5. Penggunaan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat pengaman diperusahaan

saya cukup baik?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Page 76: Punya Kak Siska

II. KESEHATAN KERJA

1. Ruang kerja saya yang bersih membuat saya nyaman dalam bekerja?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

2. Penerangan diruang kerja saya cukup baik, sehingga saya dapat bekerja

dengan lebih baik?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

3. Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan sukarela bagi seluruh

karyawan secara periodik?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

4. Perusahaan sangat memperhatikan pengaturan suhu, udara, sehingga saya

dapat bekerja dengan baik?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Page 77: Punya Kak Siska

5. Ruang kerja saya sehat dan aman dari gangguan penglihatan, dll?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

III. KEPUASAN KERJA

1. Lingkungan kerja saya yang menyengkan sehingga membuat saya bekerja

lebih efektif?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

2. Saya puas dengan penghargaan atas prestasi yang mampu saya capai?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

3. Saya puas dengan kebijakan Cuti sakit dengan tetap mendapatkan

pembayaran gaji?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

4. Saya puas terhadap bonus atas kinerja yang telah saya dicapai ?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Page 78: Punya Kak Siska

5. Saya senang terhadap aturan yang berlaku di tempat kerja saya?

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju