Top Banner
Aug 1 LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN BARU By Simon Situmorang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian, mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor alam maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan, sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan lalu lintas yang lebih tinggi. Dalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaannya perlu diperhatikan faktor kenyamanan, keamanan lingkungan serta faktor lain yang mendukung rencana detail yang mantap. Berbagai peristiwa yang menimpa Provinsi Aceh selama ini telah menghambat proses pembangunan di wilayah tersebut secara umum. Gangguan keamanan, gempa bumi dan tsunami telah menyebabkan terpuruknya perekonomian daerah. Hal ini menyebabkan berbagai perencanaan dan program menjadi tertunda dan tidak terlaksana, salah satu faktor yang sangat penting dalam menggerakkan kembali roda perekonomian Aceh adalah Infra struktur. Perbaikan, peningkatan akses jalan dan pembukaan jalan baru diyakini sangat bermanfaat untuk menggerakkan perekonomian, karena akan mempermudahkan dan mempercepat mobilisasi penduduk, barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain, bahkan membuka daerah – daerah yang terisolir. Dalam rangka program rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh khususnya memperlancar arus transportasi di wilayah Aceh, maka kegiatan pembangunan dan pengembangan jalan perlu dilakukan. Untuk
116

PTM RELAX.docx

Jan 01, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PTM RELAX.docx

Aug1

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN BARU By Simon SitumorangBAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian, mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor alam maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan, sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan lalu lintas yang lebih tinggi. Dalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaannya perlu diperhatikan faktor kenyamanan, keamanan lingkungan serta faktor lain yang mendukung rencana detail yang mantap.Berbagai peristiwa yang menimpa Provinsi Aceh selama ini telah menghambat proses pembangunan di wilayah tersebut secara umum. Gangguan keamanan, gempa bumi dan tsunami telah menyebabkan terpuruknya perekonomian daerah. Hal ini menyebabkan berbagai perencanaan dan program menjadi tertunda dan tidak terlaksana, salah satu faktor yang sangat penting dalam menggerakkan kembali roda perekonomian Aceh adalah Infra struktur. Perbaikan, peningkatan akses jalan dan pembukaan jalan baru diyakini sangat bermanfaat untuk menggerakkan perekonomian, karena akan mempermudahkan dan mempercepat mobilisasi penduduk, barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain, bahkan membuka daerah – daerah yang terisolir.Dalam rangka program rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh khususnya memperlancar arus transportasi di wilayah Aceh, maka kegiatan pembangunan dan pengembangan jalan perlu dilakukan. Untuk mendukung pengembangan jalan tersebut, maka pemerintah provinsi Aceh merencanakan mengembangkan salah satu proyek pembangunan jalan yaitu Pekerjaan pembangunan jalan Pribu-Karak.

1.2. Lokasi Proyek

Lokasi proyek berada di Woyla Barat Pribu-Karak ( Aceh Barat ) dari STA 0 + 00 s/d STA 3+ 300 yang terletak di sebelah Barat Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh yang dapat di tempuh

Page 2: PTM RELAX.docx

dengan transportasi darat.Dengan batas-batasnya sebagai berikut : Timur berbatasan dengan Desa Karak Barat berbatasan dengan Pribu Utara berbatasan dengan Desa Alu Jeut Selatan berbatasan dengan Cot Lagan

1.3. Keadaan Tanah

Setelah dikeluarkan hasil test DCP (Dynamic Cone Penetration) keadaan tanah di Woyla Barat kurang mendukung untuk pembangunan jalan karena pembangunan jalan yang lama hanya menggunakan batu susun dan aspal goreng tidak ada pekerjaan urugan pilihan.1.4. Keadaan Alam dan Lingkungan

Keadaan alam disekitar lokasi umumnya merupakan daerah permukiman, pengunungan dan sungai dimana daerah tersebut masih terjaga lingkungan alamnya. Tidak dijumpai pencemaran fisik, baik lingkungan tanah, udara dan air.1.5. Tujuan Kegiatan

Maksud dan tujuan pembangunan proyek ini adalah untuk meningkatkan sarana jalan sebagai transportasi darat juga untuk meningkatkan jasa pelayanan pada masyarakat pemakai jalan yang meningkat.Pembangunan jalan ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam hal memperlancar arus lalu lintas sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi masyrakat akan meningkat, dengan lancarnya arus lalu lintas memberi efesieni waktu yang sangat berarti.

1.6. Sumber Dana

Dana untuk pembangunan jalan Pribu Karak ( Aceh Barat ) ini berasal dari dana Otonomi Khusus (OTSUS) dengan nomor kontrak : 36/SPKK/PBJ/DBC/OTSUS/VI/2010, tanggal 17 Juni 2010 dan biaya sebesar Rp. 5.760.118.000,00 (lima milyar tujuh ratus enam puluh juta seratus delapan belas ribu rupiah) dengan panjang penanganan 3000 m, pemilik proyek ini adalah Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh diwakili oleh kegiatan pembangunan jalan dan pengawasannya dipercayakan kepada PT.Tuwie Bunta Group sedangkan pelaksananya adalah PT. Tata Karya Utama.1.7. Tujuan Kerja Praktek

Sesuai dengan kurikulum pada Fakultas Teknik Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan, maksud dan tujuan kerja praktek ini adalah untuk melihat, mengamati dan menganalisa secara nyata serangkaian kegiatan pada pelaksanaan sebuah konstruksi di lapangan serta membandingkan dengan teori yang diterima di bangku kuliah. Berdasarkan surat pengantar dari Ketua Jurusan Teknik Sipil nomor 033/MU.M5/FT/VIII/2010 yang ditujukan kepada PT. Tuwie Bunta Group untuk mengikuti Kerja Praktek selama lebih kurang 2 bulan dan ditetapkan sebagai mahasiswa Kerja Praktek di lapangan terhitung mulai tanggal 06 Agustus 2010 sampai dengan 06 Oktober 2010.

Page 3: PTM RELAX.docx

BAB IIORGANISASI KEGIATAN

Pembangunan suatu kegiatan perlu pengorganisasian yang terkoordinasi secara efektif dan sistematis. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu adanya suatu pengaturan struktur organisasi. Organisasi kegiatan ini dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan sehingga hasil yang diperlukan lebih maksimal dan sesuai dengan rencana. Untuk tercapainya sasaran pelaksanaan sebagai mana diharapkan, maka setiap unsur yang terlibat harus dapat berinteraksi dengan baik dan saling menunjang antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan wewenang dan fungsinya masing-masing. Agar semua pekerjaan berjalan lancar maka unsur yang terkait ini telah membuat dan menyepakati suatu rencana kerja dan syarat – syarat, kontrak kerja dan gambar bestek.

2.1. Struktur Organisasi

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan segala ketentuan yang ditetapkan dan tepat pada waktunya, maka dibentuklah badan-badan hukum dan susunan struktur organisasi pembangunan jalan dan jembatan Provinsi Aceh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, dimana unsur-unsur yang terlibat langsung dalam menangani kegiatan tersebut adalah :1. Pelaksana kegiatan (bouwheer/owner);2. Konsultan perencana (consultant/designer);3. Konsultan pengawas (direksi/supervisor);4. Pelaksana (contractor).Semua unsur organisasi tersebut memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda-beda, tetapi dalam pelaksanaannya saling terkait satu sama lainnya, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan akan memperoleh hasil yang sebaik-baiknya.

2.1.1. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana Kegiatan (bouwheer/owner) adalah pihak yang memiliki gagasan untuk membangun, baik secara perorangan (individu) atau badan hukum seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil suatu dinas atau jabatan.Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi jalan Provinsi Aceh adalah pemerintah Republik Indonesia yang diwakilkan kepada Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Aceh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya. Untuk memudahkan urusan administrasi dan kelancaran proyek, maka ditunjuk seorang Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan.Dalam menjalankan kewajiban, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiata (PPTK) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :1. Membentuk panitia lelang yang bertugas membantu pemimpin kegiatan dalam pelaksanan pelelangan, misalnya menentukan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana kegiatan;2. Menunjuk konsultan perencana untuk merencanakan jalan yang akan dibangun;

Page 4: PTM RELAX.docx

3. Mengadakan ikatan perjanjian atas nama pemilik kegiatan dengan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana disertai penandatanganan naskah serah terima;4. Bertanggung jawab atas segi administrasi, keuangan dan pelaksanaan fisik kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan petunjuk operasional;5. Memutuskan pemenang tender yang diusulkan oleh panitia lelang berdasarkan surat keputusan dari pejabat atau instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan;6. Menyetujui dan menetapkan pembayaran termin sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan;7. Bertanggung jawab atas selesainya kegiatan tepat pada waktunya, sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)2.1.2. Pengawas (Direksi/Supervisor)

Konsultan pengawas adalah pihak perorangan atau badan hukum yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemilik kegiatan untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar tercapai hasil kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dalam Aanwijzing. Adanya pengawasan dari direksi diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil sesuai dengan perencanaan yang diharapkan.Dalam pelaksanaan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada pelaksana kegiatan. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada pelaksana (pemborong/kontraktor) jika dirasa perlu, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan didalam RKS. Petunjuk yang diberikan mencakup bidang teknis dan admin. Pelaksanaan pengawasan pada kegiatan ini dilakukan oleh PT. Tuwie Bunta Group.Dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :1. Mengawasi jalannya kegiatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari setiap item pekerjaan;2. Mengawasi pemakaian bahan agar mutunya sesuai dengan bestek;3. Mengawasi pekerjaan dari program kerja yang telah disetujui;4. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian yang telah terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan telah mendapat persetujuan dari pimpinan kegiatan;5. Membuat buku laporan harian, mingguan dan bulanan terhadap kemajuan pekerjaan dan mengatur pembayaran per-tahap kepada kontraktor untuk kemudian diteruskan kepada pemimpin kegiatan;6. Bertangguang jawab terhadap waktu pelaksanaan kegiatan;7. Mengevaluasi setiap laporan kerja yang dibuat oleh kontraktor;8. Mengawasi ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan (time schedule).Dapat dilihat pada Struktur Organisasi (Struktur organisasi pengawas di lapangan terlampiran).

2.1.3. Pelaksana (Kontraktor)

Pelaksana (kontraktor) adalah suatu organisasi berbadan hukum yang dipercaya untuk melaksanakan pembangunan suatu kegiatan dan memiliki suatu usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan yang cukup. Pelaksana juga disebut sebagai rekanan yang bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian pekerjaan yang telah dibuat. Pelaksana

Page 5: PTM RELAX.docx

pada kegiatan ini dipercayakan kepada PT. Tata Karya Utama.Adapun tugas dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut :1. Mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja;2. Menyediakan dan mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan pada kegiatan sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam bestek;3. Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman dan peralatan yang diperlukan pada saat pelaksanaan;4. Melaksanakan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya yang sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi peraturan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);5. Laporan tingkat kemajuan pekerjaan dan persiapan pengambilan termin;6. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan dalam kontrak;7. Mengadakan pemeliharaan selama kegiatan tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana.

2.2. Hubungan Kerja Antar Unsur-unsur Organisasi Kegiatan

Dalam pelaksanaan sebuah Proyek, masing – masing unsur mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya. hubungan kerja antara unsur-unsur dari organisasi yang terlibat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :1. Hubungan kerja secara Teknis.2. Hubungan kerja secara Hukum.2.2.1. Hubungan Kerja Secara Teknis

Hubungan kerja secara teknis merupakan hubungan tanggung jawab antara berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Hubungan kerja antara pemilik kegiatan, perencana, pengawas dan pelaksana adalah hubungan segitiga. Dalam hal ini semua masalah teknis perencana diserahkan oleh pemimpin kegiatan kepada perencana. Berdasarkan penunjukan pengawas oleh pemimpin kegiatan, maka seluruh teknis pengawasan diserahkan kepada pengawas. Jika ada masalah teknis yang perlu dibicarakan, maka menurut peraturan umum pemilik kegiatan tidak dapat berhubungan langsung dengan pelaksana tetapi harus melalui pengawas. Dalam pelaksanaan dilapangan pengawas berkuasa penuh untuk menegur pelaksana jika pekerjaan yang dilaksanakannya bertentangan atau menyimpang dari bestek yang ada, baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan wewenangnya. Apabila teguran-teguran tersebut tidak diindahkan oleh pelaksana, baik untuk sementara waktu maupun seterusnya.Berbeda halnya dengan perencana, ia tidak dapat menegur atau memerintahkan pelaksana secara langsung di lapangan tanpa melalui pengawas. Hal ini disebabkan karena diantara perencana dan pelaksana/kontraktror tidak ada hubungan kerja, sebaliknya antara perencana dan pengawas terdapat hubungan garis konsultasi.

2.2.2. Hubungan Kerja Secara Hukum

Kedudukan masing-masing pihak secara hukum adalah sama dan terikat dalam kontrak. Oleh karena itu seluruh pihak harus menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersamaPelaksanaan Pelelangan

Page 6: PTM RELAX.docx

Pelelangan adalah suatu sistem penawaran yang memberikan kesempatan kepada rekanan yang diundang untuk mengajukan penawaran biaya pekerjaan yang ditawarkan. Melalui persaingan yang sehat, maka diperoleh rekanan yang benar-benar mampu serta memenuhi syarat administrasi, teknis dan financial (keuangan) untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Penentuan pelaksanaan kegiatan pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara:1. Pelelangan umum, yaitu pelangan yang diumumkan melalui media massa atau publikasi lainnya;2. Pelelangan terbatas, yaitu pelelangan yang hanya diundang beberapa pemborong yang dianggap mampu ; dan3. Pemilihan Langsung.¬¬4. Penunjukan Langsung.

Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dapat mengikutinya.Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan antara pemborong/rekanan yang dipilih dari pemborong /rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha ruang lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya.Pemilihan langsung adalah pelaksana pekerjaaan pembangunan maupun pengadaan barang/jasa oleh rekanan tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) dan dilakukan negosiasi penawaran secara teknis dan administratif serta perhitungan harga yang dapat dipertanggung jawabkan.Penunjukan langsung adalah pelaksana pelelangan yang hanya mengundang satu rekanan yang dianggap mampu untuk mengajukan penawaran dalam pelaksanaan pekerjaan.Dalam pelaksanaan suatu pelelangan, panitia lelang mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :a) Menetapkan syarat-syarat pelelangan;b) Mengadakan pengumuman yang akan diadakan;c) Memberikan penjelasan tentang syarat-syarat kerja serta berita acara;d) Menetapkan tata cara penilaian pelelangan;e) Melaksanakan pelelangan;f) Mengadakan penilaian dan penetapan calon pemenang;g) Membuat laporan dan pertanggu jawaban kepada kegiatan.Penetapan pelaksana pekerjaan pada kegiatan ini dilakukan melalui pelelangan. Sebagai tahap awal, Dinas Bina Marga dan Cipta Karya membentuk panitia pengadaan jasa konstruksi yang bertujuan untuk melaksanakan segala proses pelelangan.

2.3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada proyek ini merupakan tenaga kerja yang didatangkan dari jawa dan tenaga kerja lokal yang berasal dari daerah Aceh yang disediakan oleh kontraktor. Dalam melaksanakan pekerjaannya mereka diklasifikasikan menurut keahlian dalam bidang masing – masing. Dalam

Page 7: PTM RELAX.docx

menjalankan kewajibannya, mereka dikepalai oleh seorang kepala tukang, untuk menjamin kelancaran melaksanakan pekerjaan kontraktor juga menyediakan tempat pemondokan bagi pekerjanya yang berada di sabang yang tidak jauh dari lokasi proyekJadwal Jam kerja pada kegiatan ini untuk setiap harinya ditentukan, yaitu:- Pagi mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB;- Sore mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB;Pembayaran upah kerja dilakukan setiap sebulan sekali, kecuali bagi pekerja lepas diberikan upah kerja harian dan bulanan.

2.4. Time Schedule ( Jadwal Pelaksanaan )

Time schedule adalah jadwal pelaksanaan kegiatan. Bila kegiatan yang dikerjakan lebih lama dari time schedule yang direncanakan maka kontraktor diwajibkan membayar denda keterlambatan sesuai dengan pasal-pasal yang tercantum dalam kontrak kerja yang telah disepakati.

2.5. Kedudukan Penulis

Kedudukan penulis sebagai mahasiswa yang mengambil tugas Kerja Praktek pada proyek tersebut berdasarkan surat pengantar dari ketua Jurusan Teknik Sipil STTHarapan Medan tanggal 02 Agustus 2010 yang ditujukan kepada Direktur PT. Tuwie Bunta Group, maka penulis ditempatkan di lapangan hanya sebagai mahasiswa Kerja Praktek (KP) selama 2 bulan terhitung mulai 06 Agustus 2010 sampai dengan 06 Oktober 2010.

BAB IIIRUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pada pelaksanaan suatu kegiatan, pelaksanaan perlu menentukan dan mengatur langkah-langkah setiap jenis pekerjaan diawal hingga selesainya pekerjaan. Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan. Sehingga dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati.

Adapun ruang lingkup pekerjaan jalan Pribu-Karak dari awal proyek sampai akhir pekerjaan meliputi :1. Pekerjaan Umum;2. Pekerjaan Drainase;3. Pekerjaan Tanah4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan5. Prekerasan Berbutir6. Perkerasan Aspal7. struktur

3.1 Pekerjaan Umum

Pada pekerjaan umum ini meliputi beberapa jenis pekerjaan yaitu :

Page 8: PTM RELAX.docx

1. Mobilisasi2. Kantor lapangan (Direksi Ket)3. Penetapan titik ukuran4. pekerjaan pembersihan

3.1.1 Mobilisasi

Mobilisasi merupakan kegiatan yang menyangkut penyediaan peralatan, gudang, bengkel dan lokasi tempat tinggal pekerja serta fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan konstruksi dalam kegiatan proyek.

3.1.2 Kantor Lapangan

Kantor lapangan merupakan bangunan sebagai fasilitas untuk menunjang kelancaran aktifitas di lapangan. Kantor lapangan adalah pusat berlangsungnya semua kegiatan proyek baik administrasi maupun teknis.

3.1.3 Penetapan Titik Pengukuran

Penetapan titik pengukuran di lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dan batas-batas konstruksi. Penentuan titik-titik ketinggian dan batas-batas konstruksi tersebut sangat penting artinya pada saat pekerjaan dengan alat-alat berat, karena jika terjadi kesalahan dalam penempatan material akan sangat sukar untuk memindahkannya. Kegunaan lainnya adalah sebagai penunjang batas ketinggian dari tebal material yang ditebar sesuai dengan gambar bestek. Pekerjaan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan theodolit, waterpass, meteran plastik dan peralatan ringan lainnya.

3.1.4 Pekerjaan Pembersihan

Pekerjaan pembersihan di lapangan meliputi pembersihan lokasi dari segala pepohonan, batu-batuan, akar pepohonan, rerumputan dan lain-lain. Pekerjaan pembersihan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan buldozer dan greader.

3.2 Pekerjaan Drainase

Pada pekerjaan drainase ini meliputi :1. Pekerjaan galian untuk selokan dan saluran air2. Pekerjaan pasangan batu dengan mortal

3.3 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian biasa, timbunan biasa, timbunan pilihan, penyiapan badan jalan.

Page 9: PTM RELAX.docx

3.3.1 Galian Biasa

Galian biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan aspal. Pekerjaan ini bertujuan untuk memperbaiki elevasi tanah arah memanjang dan arah melintang, juga untuk mendapatkan tinggi tanah dasar yang sesuai dengan perencanaan. Pekerjaan ini dilakukan pada tempat yang memerlukan galian. Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah excavator.

3.3.2 Timbunan Biasa

Sebelum penimbunan dikerjakan terlebih dahulu dipersiapkan dasar timbunan tersebut yang dalam hal ini adalah tanah dasar (asli), dimana tanah asli ini akan menjadi dasar lapisan penimbunan. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan dasar timbunan menjadi lemah antara lain : air, baik air tanah ataupun rembesan, bahan dasar timbunan yang jelek dan lereng yang curam.Pekerjaan pemadatan dilakukan sepanjang bahu jalan dan badan jalan. Pemadatan dilakukan dari daerah terendah (pinggir) ke daerah yang tinggi (tengah), dengan menggunakan motor greader untuk meratakan dan menggunakan vibrator compactor roller untuk memadatkan, setelah lapisan pertama dipadatkan kemudian disiram dengan menggunakan water tank agar permukaan menjadi padat begitu pula untuk lapisan kedua sampai memperoleh kemiringan 2% untuk badan jalan dan 4% untuk bahu jalan.

3.3.3 Timbunan Pilihan

Timbunan pilihan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa di mana bahan plastis sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilitas lereng atau pekerjaan pelebaran.Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan yang telah ditentukan dan memiliki CBR paling sedikit 10%.Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir yang tidak dapat dihindari haruslah pasir atau kerikil atau bahan bakar berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastis maksimum 6%.3.3.4 Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar. Untuk jalan kerikil pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dan motor greader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan.

3.4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan

Pekerjaan ini harus terdiri dari pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan bahan bahu jalan pada tanah dasar yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang disetujui. Untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas B harus digunakan di bawah bahu jalan tanpa laburan aspal.

Page 10: PTM RELAX.docx

3.5 Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini meliputi pemasukan, pemprosesan, pengangkatan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat pecah di atas permukaan yang telah disiapkan, pekerjaan ini meliputi :

3.5.1 Lapis Pondasi Agregat Klas A

Pondasi agregat kelas A adalah mutu lapis pondasi atas untuk suatu lapisan di bawah beraspal.

3.6 Perkerasan Aspal

Perkerasan aspal (lapisan permukaan) merupakan lapisan yang terletak di atas permukaan lapisan base course dan merupakan lapisan teratas dan konstruksi lapisan perkerasan jalan raya. Pekerjaan ini meliputi lapis resap pengikat (prime coat), lapis pengikat aspal beton (AC-BC).

3.6.1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Lapis ini merupakan aspal cair yang disemprotkan melalui Asphalt Sprayer ke atas yang merupakan lapisan pengikat antara lapisan perkerasan dengan lapisan pondasi atas.3.6.2 Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC)

Lapisan ini merupakan campuran aspal yang digunakan sebagai lapisan perkerasan yang terletak pada lapisan atas dari suatu badan jalan.

3.7 Pasangan Batu

Pasangan batu digunakan hanya struktur seperti dinding penahan tanah, gorong-gorong, saluran mortal, bangunan peluncur, pasangan batu kosong dan bak control.

3.8 Pekerjaan Harian

Operasi-operasi yang dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari pekerjaan jenis apapun dan dapat mencakup pekerjaan tambahan dari Drainase, Galian, Timbunan, Struktur atau pekerjaan lainnya.

3.9 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemeliharaan rutin perkerasan, pemeliharaan rutin bahu jalan dan pekerjaan pemeliharaan rutin selokan, saluran air, galian dan timbunan.

Page 11: PTM RELAX.docx

BAB IVKEGIATAN YANG DIIKUTI

Dalam melaksanakan kegiatan praktek Proyek Pembangunan Jalan Pribu-Karak Paket BANG/01/ABR/0 (STA 0+000 – 3+300). Lokasi Proyek tepatnya Jalan Lintas Barat yang menghubungkan Desa Pribu menuju Karak Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh

Dalam Proyek ini Penulis hanya mengikuti beberapa Item pekerjaan, seperti :1. Pekerjaan Perkerasan Berbutir2. Pekerjaan Perkerasan Aspal4.1 Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini meliputi pemasukan, pemprosesan, pengangkatan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat pecah di atas permukaan yang telah disiapakan, pekerjaan ini meliputi :

4.1.1 Lapis Agregat Kelas A (Base A)

Lapis agregat kelas A adalah lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan bawah dengan lapisan permukaan. Lapisan ini dibuat untuk menyempurnakan kapasitas daya dukung beban. Material yang digunakan untuk lapisan ini adalah yang cukup kuat dan memiliki CBR > 90%. Bahkan yang digunakan untuk lapisan ini dapat berupa batu pecah, kerikil pecah, yang merupakan material kelas A baik yang berdiameter ¾ dan ⅜.Lapisan ini dirancang sedemikian rupa sehingga akhirnya diperoleh kestabilan struktur yang diperlukan untuk dapat menahan gaya vertikal dan horizontal yang terjadi, disamping itu lapisan ini juga dibuat dengan kepadatan yang cukup agar dapat menahan proses konsolidasi yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan pada badan jalan.Pada tiap-tiap lapisan harus segera dipadatkan pada seluruh lebar hamparan dengan menggunakan alat Vibratory Roller dengan lebih kurang 8 passing dimana satu passing sama dengan satu kali pulang pergi pada bagian yang lurus, tebal dari agregat kelas A ini adalah 20 cm, agar kepadatan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang telah disyaratkan.

Tahapan :Pelaksanaan Lapis Pondasi agregat Kelas A meliputi:Volume, Waktu, Peralatan, Tenaga kerja Lapisan Klas A adalah sebagai berikut:- Volume = 702,00 M3- Waktu = 15 Hari

Peralatan yang dibutuhkan :- Motor Grader = 1 Unit- Compactor Roller = 1 Unit

Page 12: PTM RELAX.docx

- Water Tank = 1 Unit- Dump Truck = 6 Unit

Tenaga kerja yang dibutuhkan :- Mandor = 1 Orang- Kepala Tukang = 1 Unit- Operator = 6 Orang- Pembantu Operator = 6 Orang- Supir Dump Truck = 6 Orang- Pekerja = 3 Orang- Mekanik = 2 Orang

4.2 Perkerasan Aspal

Perkerasan aspal adalah lapisan yang berupa campuran aspal yang berfungsi sebagai penahan beban roda diatasnya secara langsung. Campuran aspal yang digunakan terdiri dari agregat kasar yang memenuhi gradasi dan terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah, agregat halus dan pasir serta material aspal.

Kegiatan yang penulis ikuti pada pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi :1. Lapis Resap Pengikat (prime coat)2. Lapis Aus Asphalt Beton (AC-BC)

Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi sebagai berikut :1. Air Compressor, yang digunakan untuk membersihkan debu-debu dan material yang lepas diatas pondasi atas, agar pengaspalan lapisan permukaan menjadi bagus dan tidak mudah mengalami kerusakan. Pekerjaan pembersihan debu ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada suatu kendala, dalam pekerjaan ini Air Compressor di perlukan sebanyak 1 unit.2. Asphalt Sprayer, digunakan sebagai prime coat yang menghamparkan aspal cair bersuhu 160°C sampai dengan 180°C kebadan aspal. Asphalt Sprayer digunakan dalam proyek ini sebanyak 1 unit.3. Dump Truck, digunakan untuk mengangkut material dari lokasi pengambilan material ke lokasi perkerasan. Jumlah dump truck yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah 6 unit.4. Asphalt Finisher, digunakan untuk menghamparkan dan meratakan agregat aspal di lokasi penghamparan. Banyaknya Asphalt Finisher yang digunakan sebanyak I unit.5. Tandem Roller dan PTR, digunakan untuk memadatkan agregat aspal.

4.2.1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Lapis resap pengikat adalah lapisan penghubung antara lapisan pondasi atas dengan lapisan AC. Pekerjaan ini dilakukan jika pemadatan dan daya dukung lapisan pondasi atas telah memenuhi syarat atau hasil dari pengujian CBR tidak boleh kurang dari 80%. Konstruksi perkerasan dibersihkan dengan menggunakan air compressor dan dilakukan prime coat dengan asphalt sprayer sehingga tidak terdapat lagi sesuatu yang dapat mengurangi hasil maksimal yang

Page 13: PTM RELAX.docx

diharapkan.

Tujuan dari prime coat ini yaitu :1. Mengisi lubang-lubang kecil pada bagian pondasi atas.2. Menutup atau melapiskan partikel yang terlepas sehingga permukaan menjadi lebih keras.3. Membantu membersihkan ikatan yang baik antara lapisan pondasi atas dengan lapisan AC yang akan dihamparkan.

Sehingga memberikan suatu sifat yang kedap air dari permukaan pondasi atas agar tidak dapat masuk yang dapat mengakibatkan hancurnya lapisan tanah dasar pada saat lapisan permukaan belum dilapisi.Sebelum pekerjaan prime coat dimulai, terlebih dahulu debu-debu dan material yang lepas diatas pondasi atas dengan menggunakan masin air compressor. Pembersihan dinyatakan cukup apabila permukaan base course telah bersih sehingga permukaan agregat telah jelas terlihat. Setelah lapisan permukaan pondasi atas bersih, barulah diberi lapisan prime coat.Aspal panas prime coat dihasilkan dengan memanaskan aspal penetrasi 60/70 sebanyak 30% dari keseluruhan campuran. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat Asphalt Sprayer distributor dengan kapasitas 150 m2/jam. Alat ini memiliki pemanas sendiri, dimana setelah pemanasan mencapai 160oC sampai dengan 180oC aspal cair baru bisa disemprotkan melalui pipa. Proses penyemprotan prime coat dilakukan bertahap yaitu dengan memulainya setengah dari lebar badan jalan terlebih dahulu agar lalu lintas tidak terganggu, kemudian baru dilanjutkan pada setengah lebar badan jalan tersisa.

Pekerjaan prime coat dinyatakan selesai setelah memenuhi syarat-syarat antara lain:1. Penyiraman yang merata, sehingga tidak ada tempat yang kelihatan lapisan base.2. Tidak ada lapisan prime coat yang lepas akibat dilalui kendaraan atau orang yang berjalan kaki.3. permukaan prime coat tidak kotor oleh debu atau kotoran lain.

Permukaan pondasi yang telah dilalui lapisan prime coat secara merata sebenarnya tidak boleh dilalui oleh kendaraan atau pejalan kaki selama 24 jam setelah di prime coat karena akan menyebabkan aspal panas prime coat tersebut diabaikan, tetapi saat pengaspalan, prime coat yang telah kering harus di compressor lagi agar debu, air yang ada pada badan jalan hilang.

4.2.2 Laston-lapis Aus Aspal Beton (AC-BC)

Lapisan Aus Aspal Beton (AC-BC) adalah lapisan yang berada pada bagian teratas dari pondasi atas.Tujuan dari pemberian lapisan AC-BC adalah :1. Untuk memberikan suatu kedap air sehingga air hujan yang jatuh diatasnya tidak meresap kelapisan bawahnya yang akan melemahkan lapisan-lapisan tersebut.2. Suatu lapisan yang dapat menyebarkan beban kelapisan kebawahnya sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain.3. Sebagai lapisan pembentuk pondasi jika dipergunakan pada pekerjaan peningkatan atau pemeliharaan jalan.

Page 14: PTM RELAX.docx

Agregat Aspal untuk lapisan AC-BC dihasilkan oleh AMP (Asphalt Mixing Plant) yang berlokasi di Jeuram (KM.80), pengaspalan oleh PT.Tuwie Bunta Group dan diangkut oleh 7 dump truck.Pekerjaan lapisan AC-BC dimulai dengan diangkutnya aspal dari AMP dan suhu sewaktu dibawa dari AMP antara 140oC -160oC. Setibanya di lapangan secara perlahan-lahan diruangkan ke bak mekanis Asphalt Finisher untuk dihamparkan pada permukaan base course yang telah diprime coat sebelumnya. Suhu aspal sewaktu penghamparan antara 140oC-150oC, dengan tebal penghamparan 6.2 cm (biasanya penyusutan 20%-25%) untuk mencapai ketebalan aspal 5 cm. Ketebalan penghamparan dapat diukur dengan penyetelan yang terdapat pada bagian samping belakang dari Asphalt Finisher. Penghamparan dilakukan searah dengan sumbu memanjang jalan dan kecepatan jalan Asphalt Finisher 90 m/jam.Pemadatan tahap pertama (break down rolling) dapat dilakukan setelah agregat aspal yang telah dihamparkan temperaturnya turun antara 110oC-125oC. Saat pemadatan pertama dilihat bagian penghamparan yang tidak rata atau kekurangan aspal, jika ada maka aspal dapat ditambah dengan menggunakan sekrop. Pemadatan tahap pertama dilakukan dengan tandem roller (kapasitas 8-10 ton) sebanyak 1 passing dengan kecepatan 5,8 km/jam.Pemadatan tahap kedua (secondary rolling) dilaksanakan setelah pemadatan tahap pertama selesai. Pemadatan tahap kedua dimulai pada temperatur hamparan yang sudah digilas pada tahap pertama telah menurun antara 80oC-90oC. Penggilasan tahap kedua dengan PTR (yang beratnya 10-20 ton), dengan kecepatan 5-8 km/jam, sebanyak 16 passing. Untuk pemadatan pertama dan tujuan dilakukan searah dengan sumbu memanjang jalan, dimulai pada bagian tepi dan akhirnya kebagian tengah.Pemadatan tahap ketiga (finisher rolling) dilakukan setelah setelah pemadatan tahap kedua selesai. Penghamparan tahap ketiga dilakukan dengan tandem roller (kapasitas 8-10 ton) sebanyak 2 passing dengan kecepatan 5-8 km/jam.Ketika pemadatan berlangsung roda alat gilas harus selalu basah agar tidak terjadi lekatan antara aspal dengan kendaraan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah temparatur penggilasan yang kira-kira dapat dapat menutup keadaan cuaca, sebab harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan maka kekuatan yang diinginkan.

Pada pelaksanaan pekerjaan lapisan AC-BC ini ada beberapa hal yang perlu dikontrol yaitu :1. Tebal penghamparan Aspal, ketebalan penghamparan rata-rata 6,2 cm setelah pemadatan akan diharapkan menjadi 5 cm. Berdasarkan literatur faktor pemadatan dari lepas kepadat adalah 1,2 cm, dengan demikian faktor pemadatan sebesar 1,2 cm ditambah tebal pemadatan 5 cm, maka didapat penghamparan sebelum dipadatkan 6,2 cm. Dengan demikian penebaran memenuhi persyaratan. Pemeriksaan ketebalan pada saat dilakukan dengan cara menusuk-nusuk aspal segera setelah penghamparan oleh asphalt finisher, dengan tongkat besi yang distel ujungnya 6,2 cm. Pemeriksaan terhadap kestabilan dan flow pada AC-BC setelah pemadatan dilakukan melalui pengeboran dengan alat core drill. Pemeriksaan atau pengambilan sample dilakukan setiap jarak 50 meter.

2. Kemiringan tranversal (kemiringan Melintang Jalan), kemiringan tranversal diatur melalui alat penyetel yang berada pada bagian samping belakang asphalt finisher. Akan tetapi harus diperiksa kembali oleh petugas dengan menggunakan waterpass. Caranya adalah dengan menggunakan mistar yang panjang dan kemiringan disesuaikan dengan lebar dan kemiringan melintang jalan.

Page 15: PTM RELAX.docx

Volume, Waktu, Peralatan, Tenaga kerja Lapisan AC-BC adalah sebagai berikut :- Volume = 134.00 M2- Waktu = 4 HariPeralatan yang dibutuhkan :- Asphalt Finisher = 1 Unit- Compactor Roller = 1 Unit- Water Tank = 1 Unit- Asphalt Sprayer = 1 Unit- Air Compressor = 1 Unit- Tandem Roller = 1 Unit- PTR = 1 Unit- Dump Truck = 7 UnitTenaga kerja yang dibutuhkan :- Mandor = 1 Orang- Kepala Tukang = 1 Orang- Operator = 5 Orang- Supir Dump Truck = 7 Orang- Pekerja = 12 Orang- Mekanik = 2 Orang

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Kerja praktek dilakukan pada proyek Pembangunan Jalan Pribu-Karak Paket BANG/01/ABR/0 Aceh Barat (0+000 - 3+300) dengan menggunakan anggaran OTSUS (Otonomi Khusus) tahun 2010. Dalam melakukan kerja praktek (KP) ini penulis, telah banyak memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta dapat menghubungkan dengan materi perkuliahan. Dalam situasi tertentu dapat diambil beberapa kebijaksanaan antara konsultan pengawas dengan pelaksana yang dapat dipertanggung jawabkan tanpa melewati batas toleransi. Berdasarkan kegiatan proyek yang diikuti, dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan serta keterangan yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan proyek.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pemantauan di lapangan selama melaksanakan kerja praktek ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan :1. Mekanisme pekerjaan yang tertera pada perencanaan tidak seluruhnya bekerja sesuai dengan perencanaaan yang telah dibuat baik itu masalah taktik pekerjaan maupun time schedule pekerjaan.2. Time Schedule yang telah disusun untuk pelaksanaan proyek ini ternyata tidak seluruhnya dapat diikuti. Hal ini sangat dipengaruhi oleh cuaca buruk berupa hujan, juga adanya perubahan

Page 16: PTM RELAX.docx

gambar rencana sehingga pelaksana tidak dapat bekerja seoptimal mungkin.3. Pelaksana prime coat dilakukan setelah dipanaskan aspal penetrasi 60/70 sebanyak 70% dan minyak korosin (minyak Tanah) sebanyak 30% dari seluruh campuran dan disemprot dengan menggunakan Asphalt Sprayer, penyemprotan tidak boleh tertumpuk karena akan melekat pada ban kendaraan pada saat panas terkena sinar matahari yang akan menyebabkan terkelupasnya lapisan aspal. Pada pelaksanaan aspal AC-BC, pemadatan pertama dilakukan dengan Tandem Roller sebanyak 1 passing, pemadatan kedua dilakukan dengan menggunakan PTR (Pneumatic Tire Roller) sebanyak 16 passing, dan ketiga dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller sebanyak 12 passing.4. Dari hasil pelaksanaa kelas A ternyata pada pekerjaan proyek ini sesuai dengan literatur dan spec yang diisyaratkan oleh pemilik proyek. Dari pemeriksaan CBR laboratorium (kelas A) dihasilkan sebesar 92%, yang mana telah memenuhi persyaratan spesifikasi >90%.

5.2 Saran-saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai masukan khususnya kepada pelaksana proyek dan pada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan proyek sebagai berikut :1. Sebaiknya pada waktu melaksanakan pemadatan terutama pada daerah yang mudah mengalami penurunan, dilakukan pemadatan dan pengawasan yang lebih baik agar dapat menghasilkan kualitas jalan seperti yang diharapkan.2. Hendaknya semua pihak yang berperan dalam suatu pelaksanaan proyek lebih disiplin melaksanakan tugasnya masing-masing, sehingga dapat diperoleh hasil seperti yang direncanakan.3. Sebaiknya pada saat pengendalian terhadap mutu kepadatannya dilakukan secara lapis demi lapis, sehingga akan menghasilkan kualitas yang lebih baik dan tahan lama seperti yang diharapkan.4. Kepada pihak pengawas agar lebih memperketat pengawasan di lapangan, sehingga proyek yang dilaksanakan dapat selesai sesuai jadwal yang sudah direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Perpustakaan Fakultas Teknik, 2003, Laporan Kerja Praktek program sarjana (S1), Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh.2. B.R.E, Dalimin, 1982, Pengaspalan Jalan Raya, Edisi Bandung.3. B.R.E, Dalimin, 1981, Pelaksanaan Pembangunan Jalan, Penerbit : Lestari, Jakarta.4. Soedarsono, D.U, 1979, Konstruksi Jalan Raya, Badan Penerbit Pekerjaan Umum.5. Departemen PU. 1995, Paduan Pipa Baja Bergelombang, Penerbit Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Program Jalan Subdit Perencanaan Teknik Jembatan, Jakarta.Diposkan 1st August 2011 oleh Simon Situmorang

simon_medancity.blogspot.com

Page 17: PTM RELAX.docx

1.

Apr

17

Drainase

DRAINASE

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.

Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaantanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.

Kegunaan saluran drainase antara lain :

Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.

Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada. Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.

            Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Drainase perkotaan

Page 18: PTM RELAX.docx

didefinisikan sebagai ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-budaya yang ada di kawasan kota.

Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi :a. Permukiman.b. Kawasan industri dan perdagangan.c. Kampus dan sekolah.d. Rumah sakit dan fasilitas umum.e. Lapangan olahraga.f. Lapangan parkir.g. Instalasi militer, listrik, telekomunikasi.h. Pelabuhan udara.

Standar dan Sistem Penyediaan Drainase Kota

Sistem penyediaan jaringan drainase terdiri dari empat macam, yaitu :1. Sistem Drainase Utama    Sistem drainase perkotaan yang melayani kepentingan sebagian besar warga masyarakat kota.2. Sistem Drainase Lokal    Sistem drainase perkotaan yang melayani kepentingan sebagian kecil warga masyarakat kota.3. Sistem Drainase Terpisah    Sistem drainase yang mempunyai jaringan saluran pembuangan terpisah untuk air permukaan atau air     limpasan.4. Sistem Gabungan    Sistem drainase yang mempunyai jaringan saluran pembuangan yang sama, baik untuk air genangan atau  air limpasan yang telah diolah.

Sasaran penyediaan sistem drainase dan pengendalian banjir adalah :1. Penataan sistem jaringan drainase primer, sekunder, dan tersier melalui normalisasi maupun rehabilitasi saluran guna menciptakan lingkungan yang aman dan baik terhadap genangan, luapan sungai, banjir kiriman, maupun hujan lokal. Dari masing-masing jaringan dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Jaringan Primer : saluran yang memanfaatkan sungai dan anak sungai.b. Jaringan Sekunder : saluran yang menghubungkan saluran tersier dengan saluran primer (dibangun dengan beton/plesteran semen).c. Jaringan Tersier : saluran untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran sekunder, berupa plesteran, pipa dan tanah.2. Memenuhi kebutuhan dasar (basic need) drainase bagi kawasan hunian dan kota.

Page 19: PTM RELAX.docx

3. Menunjang kebutuhan pembangunan (development need) dalam menunjang terciptanya scenario pengembangan kota untuk kawasan andalan dan menunjang sektor unggulan yang berpedoman pada Rancana Umum Tata Ruang Kota.

Sedangkan arahan dalam pelaksanaannya adalah :

Harus dapat diatasi dengan biaya ekonomis. Pelaksanaannya tidak menimbulkan dampak sosial yang berat. Dapat dilaksanakan dengan teknologi sederhana. Memanfaatkan semaksimal mungkin saluran yang ada. Jaringan drainase harus mudah pengoperasian dan pemeliharaannya. Mengalirkan air hujan ke badan sungai yang terdekat.

Sistem Jaringan Drainase

Sistem jaringan drainase perkotan umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu :

  Sistem Drainase Mayor

Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer, kanal-kanal atau sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan pengukuran topografiyang detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.

  Sistem Drainase Mikro

Sistem drainase mekro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, gorong-gorong, saluran drainasekota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar. Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.

Jenis-jenis Drainase

1. Menurut sejarah terbentuknyaa. Drainase alamiah (natural drainage), yaitu sistem drainase yang terbentuk secara alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia.b. Drainase buatan , yaitu sistem drainase yang dibentuk berdasarkan analisis ilmu drainase, untuk menentukan debit akibat hujan, dan dimensi saluran.

Page 20: PTM RELAX.docx

2. Menurut letak salurana. Drainase permukaan tanah (surface drainage), yaitu saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open channel flow.b. Drainase bawah tanah (sub surface drainage), yaitu saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan tersebut antara lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan lain-lain.

3. Menurut konstruksia. Saluran terbuka, yaitu sistem saluran yang biasanya direncanakan hanya untuk menampung dan mengalirkan air hujan (sistem terpisah), namun kebanyakan sistem saluran ini berfungsi sebagai saluran campuran. Pada pinggiran kota, saluran terbuka ini biasanya tidak diberi lining (lapisan pelindung). Akan tetapi saluran terbuka di dalam kota harus diberi lining dengan beton, pasangan batu (masonry) ataupun dengan pasangan bata.b. Saluran tertutup, yaitu saluran untuk air kotor yang mengganggu kesehatan lingkungan. Siste ini cukup bagus digunakan di daerah perkotaan terutama dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi seperti kota Metropolitan dan kota-kota besar lainnya.

4. Menurut fungsia. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan saja.b. Multy Purpose, yaitu saluran yang berfungsi engalirkan beberapa jenis buangan, baik secara bercampur maupun bergantian.

Arahan Dalam Pelaksanaan Penyediaan Sistem Drainase

Arahan dalam pelaksanaan penyediaan sistem drainase adalah :a. Harus dapat diatasi dengan biaya ekonomis.b. Pelaksanaannya tidak menimbulkan dampak sosial yang berat.c. Dapat dilaksanakan dengan teknologi sederhana.d. Memanfaatkan semaksimal mungkin saluran yang ada.e. Jaringan drainase harus mudah pengoperasian dan pemeliharannya.f. Mengalirkan air hujan ke badan sungai yang terdekat.

Pengklasifikasian Saluran Drainase

Macam saluran untuk pembuangan air dapat dibedakan menjadi :

1. Saluran Air Tertutupa. Drainase Bawah Tanah Tertutup, yaitu saluran yang menerima air limpasan dari daerah yang diperkeras maupun yang tidak diperkeras dan membawanya ke sebuah pipa keluar di sisi tapak (saluran permukaan atau sungai), ke sistem drainase kota.

Page 21: PTM RELAX.docx

b. Drainase Bawah Tanah Tertutup dengan tempat penampungan pada tapak, dimana drainase ini mampu menampung air limpasan dengan volume dan kecepatan yang meningkat tanpa menyebabkan erosi dan kerusakan pada tapak.

2. Saluran Air TerbukaMerupakan saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas. Pada saluran air terbuka ini jika ada sampah yang menyumbat dapat dengan mudah untuk dibersihkan, namun bau yang ditimbulkan dapat mengurangi kenyamanan. Menurut .

Pola Jaringan Drainase

Pola jaringan drainase terdiri dari enam macam, antara lain:1. SikuDigunakan pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi daripada sungai. Sungai sebagai saluran pembuangan akhir berada di tengah kota.

2. ParalelSaluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.

3. Grid ironDigunakan untuk daerah dengan sungai yang terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dahulu pada saluran pengumpul.

4. AlamiahSama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar.

5. RadialDigunakan untuk daerah berbukit, sehingga pola saluan memencar ke segala arah.

6. Jaring-jaringMepunyai saluran-saluran pembuangan yang mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk daerah dengan topografi datar.

Pola jaring-jaring terbagi lagi menjadi 4 jenis :

1. Pola perpendicularAdalah pola jaringan penyaluran air buangan yang dapat digunakan untuk sistem terpisah dan tercampur sehingga banyak diperlukan banyak bangunan pengolahan.

2. Pola interceptor dan pola zoneAdalah pola jaringan yang digunkan untuk sistem tercampur.

Page 22: PTM RELAX.docx

3. Pola fanAdalah pola jaringan dengan dua sambungan saluran / cabang yang dapat lebih dari dua saluran menjadi satu menuju ke sautu banguan pengolahan. Biasanya digunakan untuk sistem terpisah.

4. Pola radialAdalah pola jaringan yang pengalirannya menuju ke segala arah dimulai dari tengah kota sehingga ada kemungkinan diperlukan banyak bangunan pengolahan.

Bangunan-bangunan Sistem Drainase dan Pelengkapnya

1. Bangunan-bangunan Sistem Saluran DrainaseBangunan-bangunan dalam sistem drainase adalah bangunan-bangunan struktur dan bangunan-bangunan non struktur.

Bangunan StrukturBangunan struktur adalah bangunan pasangan disertai dengan perhitungan-perhitungan kekuatan tertentu. Contoh bangunan struktur adalah :- bangunan rumah pompa- bangunan tembok penahan tanah- bangunan terjunan yang cukup tinggi- jembatan

Bangunan Non strukturBangunan non struktur adalah bangunan pasangan atau tanpa pasangan, tidak disertai dengan perhitungan-perhitungan kekuatan tertentu yang biasanya berbentuk siap pasang. Contoh bangunan non struktur adala :- Pasangan (saluran Cecil tertutup, tembok talud saluran, manhole/bak control ususran Cecil, street inlet).- Tanpa pasangan : saluran tanah dan saluran tanah berlapis rumput.

2. Bangunan Pelengkap Saluran DrainaseBangunan pelengkap saluran drainase diperlukan untuk melengkapi suatu sisem saluran untuk fungsi-fungsi tertentu. Adapun bangunan-bangunan pelengkap sistem drainase antara lain :

Catch Basin/WatershedBangunan dimana air masuk ke dalam sistem saluran tertutup dan air mengalir bebas di atas permukaan tanah menuju match basin. Catch basin dibuat pada tiap persimpangan jalan, pada tepat-tempat yang rendah, tempat parkir.

Page 23: PTM RELAX.docx

InletApabila terdapat saluran terbuka dimana pembuangannya akan dimasukkan ke dalam saluran tertutup yang lebih besar, maka dibuat suatu konstruksi khusus inlet. Inlet harus diberi saringan agar sampah tidak asuk ke dalam saluran tertutup.

HeadwallHeadwall adalah konstruksi khusus pada outlet saluran tertutup dan ujung gorong-gorong yang dimaksudkan untuk melindungi dari longsor dan erosi

ShiponShipon dibuat bilamana ada persilangan dengan sungai. Shipon dibangun bawah dari penampang sungai, karena tertanam di dalam tanah maka pada waktu pembuangannya harus dibuat secara kuat sehingga tidak terjadi keretakan ataupun kerusakan konstruksi. Sebaiknya dalam merencanakan drainase dihindarkan perencanaan dengan menggunakan shipon, dan sebaiknya saluran yang debitnya lebih tinggi tetap untuk dibuat shipon dan saluran drainasenya yang dibuat saluran terbuka atau gorong-gorong.

ManholeUntuk keperluan pemeliharaan sistem saluran drainase tertutup di setiap saluran diberi manhole pertemuan, perubaan dimensi, perubahan bentuk selokan pada setiap jarak 10-25 m. Lubang manhole dibuat sekecil mungkin supaya ekonomis, cukup, asal dapat dimasuki oleh orang dewasa. Biasanya lubang manhole berdiameter 60cm dengan tutup dari besi tulang.

Gorong-gorongBangunan terjunBangunan got miring

Bentuk Saluran

Trapesium

Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar.Sifat alirannya terus menerus dengan fluktuas kecil.Bentuk saluran ini dapat digunakan pada daerah yang masih cukup tersedia lahan .

Kombinasi trapesium dan segi empat

Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar dan kecil.Sifat alirannya berfluktuasi besar dan terus menerus tapi debit minimumnya measih cukup besar.

Page 24: PTM RELAX.docx

Kombinasi trapezium dengan setengah lingkaran

Fungsinya sama dengan bentuk (2), sifat alirannya terus menerus dan berfluktuasi besar dengan debit minimum keil. Fungsi bentuk setengah lingkaran ini adalah untuk menampung dan mengalirkan debit minimum tersebut.

Segi empatBerfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar. Sifat alirannya terus menerus dengan fluktuasi kecil.

Kombinasi segi empat dengan setengah lingkaran

Bentuk saluran segi empat ini digunakan pada lokasi jalur saluran yang tidak mempunyai lahan yang cukup/terbatas. Fungsinya sama dengan bentuk (2&3)

Setengah lingkaran

Berfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan untuk debit yang kecil. Bentuk saluran ini umum digunakan untuk saluran-saluran ruah penduduk dan pada sisi jalan perumahan padat.

Diposkan 17th April 2012 oleh Simon Situmorang

2.

Jan

20

Mekanika Rekayasa Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal). Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah: - Stabilitas - keseimbangan gaya - kompatibilitas antara deformasi dan jenis

Page 25: PTM RELAX.docx

tumpuannnya elastisitas Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut. 2. Gaya luar Adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi. · Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin. Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya: - Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya 40 kN/m2, arahnya umum mendatar. - Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN. - Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya. Berdasarkan pengertian tersebut muatan-muatan dapat dibedakan atas beberapa kelompok menurut cara kerjanya. 1. Ada muatan yang bekerjanya sementara dan ada pula yang terus-menerus (permanen). Mutan yang dimaksud adalah: 1.1. Muatan mati, yaitu muatan tetap pada konstruksi yang tidak dapat dipindahkan atau tidak habis. Misalnya: Ø Berat sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan Ø Berat tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2. 2. Ada muatan yang garis kerjanya dianggap suatu titik, ada yang tersebar. Muatan yang dimaksud adalah: 2.1. Muatan titik atau muatan terpusat. Yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap bekerja melalui satu titik, misalnya: Ø Berat seseorang melalui kaki misalnya 60 kN dan Ø Berat kolom pada pondasi misalnya 5000 kN; Muatan terbagi ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Ø Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap satuan luas. Ø Muatan terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan yang terbagi tidak sama berat untuk setiap satuan luas. 3. Muatan momen, yaitu muatan momen akibat dari muatan titik pada konstruksi sandaran. Gaya horizontal pada sandaran menyebabkan momen pada balok. 4. Muatan puntir, suatu gaya nonkoplanar mungkin bekerja pada suatu balok sehingga menimbulkan suatu muatan puntir, namun masih pada batas struktur statik tertentu. 5. Dalam kehiduypan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung pada kuda-kuda. · Perletakan Perletakan adalah suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu. Tugas utama suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa semua beban diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya. Kondisi yang harus dipertimbangkan? Pertama yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan. Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horizontal.dan ada maca-macam perletakan yang perlu dipahami yaitu: Ø Perletakan sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan

Page 26: PTM RELAX.docx

sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros. Ø Perletakan geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang singgung di mana poros ini diletakkan. Ø Perletakan pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui. Ø Perletakan jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan bahkan dapat menahan torsi. 3. Gaya Dalam Gaya dalam adalah gaya rambat yang diimbangi oleh gaya yang berasal dari bahan konstruksi, berupa gaya lawan, dari konstruksi. Analisis hitungan gaya dalam dan urutan hitungan ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut: 1. Menetapkan dan menyederhanakan konstruksi menjadi suatu sistem yang memenuhi syarat yang diminta. 2. Menetapkan muatan yang bekerja pada konstruksi ini. 3. Menghitung keseimbangan luar. 4. Menghitung keseimbangan dalam. 5. Memeriksa kembali semua hitungan. Dengan syarat demikian konstruksi yang dibahas akan digambarkan sebagai suatu garis sesuai dengan sumbu konstruksi, yang selanjutnya disebut Struktur maka dapat diketahui dalam konstruksi tersebut timbul gaya dalam. Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka pada suatu titik X sejauh x dari B akan timbul gaya dalam yang mengimbangi P. Gaya dalam yang mengimbangi gaya aksi ini tentunya bekerja sepanjang sumbu batang sama besar dan mengarah berlawanan dengan gaya aksi ini. Gaya dalam ini disebut Gaya normal (N). Bila gaya aksi berbalik arah maka berbalik pula arah gaya normalnya. Nilai gaya normal di titik X ini dinyatakan sebagai Nx. Gambar 3.3 menggambarkan gaya P yang merambat sampai titik X dan menimbulkan gaya sebesar P’ dan M’. Apabila struktur dalam keadaan seimbang maka tiap-tiap bagian harus pula dalam keadaan seimbang. Selanjutnya gaya P’dan M’ harus pula diimbangi oeh suatu gaya dalam yang sama besar dan berlawanan arah, yaitu gaya dalam Lx dan Mx. Gaya tersebut merupakan sumbangan dari bagian XA yang mengimbangi P’M’. Gaya dalam yang tegak lurus sumbu disebut Gaya lintang, disingkat LX dan momen yang menahan lentur pada bagian ini disebut Momen Lentur disingkat MX. Dari uraian di atas, gaya-gaya dalam dibedakan menjadi tiga : Gaya normal (N), yaitu gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok. Gaya lintang (L), yaitu gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu balok. Momen lentur (F), yaitu gaya dalam yang menahan lemtur sumbu balok Gaya dalam bekerja pada titik berat sepanjang garis struktur. Untuk menghitung gaya dalam ini diperlukan pengertian tanda. Menurut perjanjian tanda yang lazim digunakan di dalam Mekanika Rekayasa seperti terlukis pada gambar 4.3. Gaya Normal diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan gaya tarik pada batang dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan sifat desak. Gaya lintang diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan patah dan putaran jarum jam, dan diberikan tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan kebalikannya. Momen lentur diberi tanda positif (+) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke atas dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke bawah. 4. Hubungan antara Muatan, Gaya Lintang, dan Momen Untuk membahas pertanyaan tersebut, harus mempelajari suatu struktur sederhana yang dibebani muatan penuh terbagi rata. Gaya dalam di m dapat dihitung sebesar: Mm = Va.x – ½ qx2 = ½ qlx – ½ qx2...................(1.1) Lm = ½ ql – qx............................(1.2) Gaya dalam di n dapat dihitung sebesar: Mn = Va (x + dx) – 1/2q (x + dx)2............(1.4) Ln = ½ qL – q (x + dx)............................(1.5) Persamaan (1.4) dan (1.5) tersebut dapat ditulis

Page 27: PTM RELAX.docx

Pula sebagai: Mn = Mm + dM = Mm + Lm.dx – q.dx.1/2 dx..............(1.6) Ln = Lm + dL = Lm – q.dx........................(1.7) Persamaan tersebut setelah diselesaikan didapat: dM/dx = Lx..............................................(1.8) dL/dx = - q...............................................(1.9) Kiranya perlu ditambahkan bahwa perubahan nilai beban ditiap titik adalah tetap, yang berarti dq/dx = 0 Dengan demikian memang terbukti adanya hubungan antara muatan, gaya lintang dan momen. Hubungan itu tampak pula pada persamaan-persamaan di atas, yaitu: gaya lintang merupakan fungsi turunan dari momen , dan beban merupakan fungsi turunan dari gaya lintang, atau sebaliknya gaya lintang merupakan jumlah integrasi dari beban, dan momen merupakan jumlah integrasi dari gaya lintang. Satuan Konversi untuk Pembebanan 1 mpa = 1000 kpa = 1 ksi 1 mpa = 1 n/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2 1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2 1 kpa = 100kg/m2 1 mpa = 1000 kpa 1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2 fc beton ( mutu beton) missal k 225 kg/cm2 dibagi 10 = 22,5 mpa fy main ( mutu baja pokok ) = 400 mpa = 40.000t/m2 fy sec ( mutu baja sengakang = 240 mpa = 24000t/m) Satuan Konversi untuk Gaya N = 0.001 kN [KN] = 1 kN MN = 1000 kN lb (pon) = 0044482 kN klb (kilopon) = 4.4482 kN

Diposkan 20th January 2012 oleh Simon Situmorang

3.

Dec

28

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hak asasi manusia adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan dari sejak lahir. Hak merupakan sesuatu yang layak di terima oleh setiap manusia. Seperti mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama, dan hak untuk mendapat pengajaran. Hak selalu beriringan dengan kewajiban-kewajiban, ini merupakan sesuatu yang harus kita lakukan bagi bangsa, negara, dan kehidupan sosial. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah-masalah sebagai berikut : 1.2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban 1.2.2 Pemahaman Hak dan Kewajiban 1.2.3 hak dan kewajiban dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30 1.3 Batasan Masalah Dalam makalah ini penulis hanya akan membahas Pemahaman hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban

Page 28: PTM RELAX.docx

sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia, padahal sebenarnya hal seperti sungguh sangat tidak dibenarkan. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Jika kita ingin mendapatkan hak kita, terlebih dahulu kita harus menjalankan kwajiban kita. Begitu pula hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia. 2.2 Contoh Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia 1.Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum 2.Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak 3.Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan 4.Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai 5.Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran 6.Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh 7.Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia 1.Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh 2.Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) 3.Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya 4.Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia 5.Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik. 2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945 Hak Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945: 1.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2). 2.Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A). 3.Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1). 4.Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang” 5.Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1) 6.Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2). 7.Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1). 8.Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, 9.hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1). Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945 : 1.Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga negara bersamaan

Page 29: PTM RELAX.docx

kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 2.Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. 3.Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain 4.Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.” 5.Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Kita akan bahas salah satu dari pasal-pasal diatas yaitu Pasal 27 ayat 2 : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Menurut Pasal ini setiap warga Indonesia berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak, namun pada kenyataannya masih banyak sekali warga Negara Indonesia yang tidak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Masih banyak waraga Negara yang hidup dalam kemiskinan. Sedangkan para pejabat dan wakil rakyat malah semakin kaya dan menikmati penghaasilan mereka yang besar tanpa memperdulikan rakyat yang kurang mampu. Maka seharusnya kita lebih memperdulikan orang-orang yang kurang beruntung daripada kita. Mulailah dari diri kita sendiri, baru kita mengomentari bahkan berdenmo sekalipun untuk menuntut Hak untuk waraga Negara Indonesia ini. Sedangkan untuk kewajiban kita akan membahas Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Jadi sesuai Pasal yang tersebut setiap warga Negara Indonesia tanpa terkecuali baik dia Presiden, Menteri, Pejabat, orang kaya juga rakyat biasa wajib menaati hukum. Semua mempunyai kedudukan yang sama untuk memperoleh keadilan dibidang hukum. Namun pada nyatanya kini hal seperti itu sudah tidak seperti itu lagi, contohnya pada kasus Gayus. Tersangka pada kasus mafia pajak ini memperoleh keistimewaan pada bidang hukum, yang seharusnya sangat tidak harus terjadi. Gayus seharusnya mentaati hukum tanpa keistimewaan sama sekali karena dia juga termasuk warga Negara Indonesia. Namun pada nyatanya hal seperti ini sangat sering terjadi, orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan dapat memperoleh keistimewaan pada bidang hukum, yang sungguh sangat tidak benar seharusnya. Oleh karena itu, kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita taati hukum yang berlaku, agar Negara kita Indonesia oun akan terus maju dan lebih baik. BAB III PENUTUP 1.3.1 Kesimpulan Setiap warga Negara Indonesia harus dan wajib melakukan semua kewajiban sebagai waga Indonesia, juga berhak mendapatkan hak-hak sebagai warga Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 yaitu pasal 26, 27, 28, dan 30. 2.3.2 Saran Agar Hak kita terpenuhi sebagai warga Negara Indonesia, terlebih dahulu marilah kita melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia.

Diposkan 28th December 2011 oleh Simon Situmorang

Page 30: PTM RELAX.docx

4.

Nov

8

PENGANTAR TEORI GEMPA BUMI Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telahvlebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli . Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB, Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang

Page 31: PTM RELAX.docx

jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi [sunting] Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21 11 Maret 2011, Gempa bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang 26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami. 16 Juni 2010, Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua. 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa. 27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah. 12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal. 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan. 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat. Kerusakan akibat gempa bumi di San Francisco pada

Page 32: PTM RELAX.docx

tahun 1906 Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa bumi Loma Prieta pada tahun 1989 3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua. 12 Mei 2008 - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal. 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter 9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [1]. 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas. 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa. 26 Januari 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa. 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas. 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas. 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang. 21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas. 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa. 25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa. 30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas. 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa. 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang. 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang. 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa. 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian. 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa. 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian. 4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti). 28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh. 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh. 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir. 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas. 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian. 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang. 1

Page 33: PTM RELAX.docx

September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa. Akibat Gempa Bumi Bangunan roboh Kebakaran Jatuhnya korban jiwa Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus Tanah longsor akibat guncangan Banjir akibat rusaknya tanggul Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami Tips Menghadapi Gempa Bumi

Bila berada didalam rumah: Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya. Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb. Bila berada di luar ruangan: Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb. Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka. Jauhi rak-rak dan jendela kaca. Bila berada di dalam ruangan umum: Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang. Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari dan jendela kaca dsb. Bila sedang mengendarai kendaraan: Segera hentikan di tempat yang terbuka. Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall: Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam Bila sedang berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia Bila sedang berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan Bila sedang berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi. Beri pertolongan: Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda. Evakuasi: Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. * * * Bawalah barang-barang secukupnya. Dengarkan informasi: Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.

Diposkan 8th November 2011 oleh Simon Situmorang

5.

Page 34: PTM RELAX.docx

Oct

27

Kata-kata Motivasi Tuhan tidak menurunkan takdir begitu saja. Tuhan memberikan takdir sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jika kita maju dan berusaha, Tuhan akan memberikan takdir kesuksesan. Jika kita lengah dan malas, maka Tuhan akan memberikan takdir kegagalan. Kepada orang bodoh sekalipun TUHAN mengirimkan keberuntungan, kepada orang gila sekalipun TUHAN memberikan rejeki kehidupan. Saat kita menatap ke belakang sesungguhnya kita telah tertinggal dengan orang yang merangkak ke depan. Sesungguhnya masa lalu adalah guru bagi kita untuk menatap dan membangun masa depan. Hal tersulit dalam kehidupan ini bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi melampaui ego dan diri kita sendiri. Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu. Duri dalam kaki sulit ditemukan, Apalagi duri dalam hati. Jika ada orang yang melihat duri di hatinya, mana mungkin kesedihan akan berkuasa? Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasang pasangan.Ada tangan kanan,ada tangan kiri.Ada yang pintar,ada yang bodoh.Jangan bilang kau tak pernah mengecap manisnya keberhasilan,jangan bilang kau gak pernah mengecap pahitnya kegagalan.Tapi biarlah semua seperti air mengalir dan lakukanlah yang terbaik didalam keseharianmu Jika kamu takut melangkah, lihatlah bagaimana seorang bayi yang mencoba berjalan. Niscaya akan kau temukan, bahwa setiap manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia terbaik lah yang mampu bangkit dari ke jatuhannya. Tuhan adalah sebagaimana yang kamu pikirkan, Jika kau berpikir Tuhan itu Baik, maka Tuhan akan baik padamu. Namun jika kamu pikir Tuhan itu Buruk, maka Tuhan akan memperlakukan mu dengan Buruk. Jika kamu tidak suka apa yang ada di sekeliling mu, ubahlah, setidaknya ubahlah dirimu sendiri. Ingat, kamu bukan sebatang pohon. Manusia terbaik adalah yang selalu berusaha membuat orang lain senang. Lakukanlah walaupun kamu harus meninggalkan mereka dan sendirian. Kelebihan kita adalah, kita mampu memulai, dan kita juga mampu untuk MENGAKHIRI. Kita Selalu punya pilihan tiap hari. Tinggal kita memilih, memulai niat baik yang kemarin, ataukah menunggu dan mendapatkan rasa penyesalan besok. Jika kamu melihat dunia, maka lihatlah kebawah, karena jika kau menengadah, maka yang kau dapatkan adalah sakit leher dan mata yang berkunang-kunang. Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki. Sebaik-baiknya perdagangan, adalah menjual amal baik untuk ditukarkan dengan surga. Yang terbaik adalah : "Aku telah mencobanya", dan yang terburuk adalah : "Aku akan mencobanya" Kadang kita lupa, bahwa untuk melihat diri kita, jalan terbaik adalah melalui mata orang lain. Ingatlah, kepedihan kita hari ini akan terasa indah dan manis saat kita mengingatnya kelak. Kumpulkanlah kesalahan saat ini, karena kelak kumpulan kesalahan yang bernama pengalaman itu akan membawamu kepada puncak ke suksesan. Tuhan sebenarnya tengah bermain catur dengan kehidupan kita. Dia menggerakkan

Page 35: PTM RELAX.docx

bidak-bidaknya bernama tantangan, cobaan dan godaan, kemudian duduk kembali melihat reaksi kita. Jadi buatlah langkah terbaik sebelum Tuhan memberi kita Skak Mat. Perlakukanlah setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat yang tulus, meski mereka berlaku buruk padamu.lngatlah bahwa penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tapi karena siapakah dirimu. Burung Hantu dijadikan simbol kebijakan, karena Seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia bicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kita tidak mencoba menjadi seperti burung hantu yg bijaksana itu? Berduka, berkabung dan menyesali tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan. Berbuatlah dan jalankan semua impianmu, karena sebenarnya dalam dirimu telah terdapat energi dan kemampuan untuk melakukan apapun. Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk mengamati dan mengurusi kesalahan orang lain. Orang yang gagal selalu mencari jalan untuk menghindari kesulitan, sementara orang yang sukses selalu menerjang kesulitan untuk menggapai kesuksesan. Sebenarnya kegagalan kita bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat langkah kita, Tetapi karena ketidak beranian untuk melawan rasa takut dalam diri. Jadilah manusia yang pada saat kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tapi hanya kamu sendiri yang menangis. Dan pada saat kematianmu semua orang menangis sedih, tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi. Anda bisa memiliki apa pun yang Anda inginkan, jika Anda mampu menghilangkan keyakinan bahwa anda tidak akan mendapatkan yang anda inginkan. Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum anda miliki, maka Anda akan harus melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan.

Diposkan 27th October 2011 oleh Simon Situmorang

6.

Aug

15

Peranan & Fungsi Jalan Jalan disini adalah jalan yang dapat berfungsi sebagai penghubung antar desa/kelurahan atau ke lokasi pemasaran, atau berfungsi sebagai penghubung hunian/perumahan, serta juga berfungsi sebagai penghubung desa/kelurahan ke pusat kegiatan yang lebih tinggi tingkatannya (kecamatan/kab/kota).Jalan dibangun atau ditingkatkan untuk membangkitkan manfaat-manfaat bagi masyarakat, seperti :Membuka isolasi; Mempermudah pengiriman sarana produksi;Mempermudah pengiriman hasil produksi ke pasar, baik yang di desa maupun yang

Page 36: PTM RELAX.docx

diluar, danMeningkatkan jasa pelayanan sosial, termasuk kesehatan, pendidikan dan penyuluhan.Jenis-jenis konstruksi jalan dibedakan atas 3, yaitu Jalan Tanah, Jalan Diperkeras dan Jalan Beraspal.Jalan Tanah, merupakan badan jalan tanah yang tidak diberikan lapis perkerasan sebagai penutup dan dipadatkan. Jalan ini dapat merupakan jalan tanah didaerah galian atau didaerah timbunan.Untuk dapat melindungi badan jalan dari pengaruh lalu lintas atau perubahan alam, maka diatas badan jalan diberi lapisan perkerasan (Jalan Diperkeras dan Jalan Beraspal). Jenis lapis perkerasan yang umum dipergunakan dalam pembangunan jalan adalah :Jalan Beraspal :1. Lapis Permukaan Buras (Pelaburan Aspal), merupakan hasil penyiraman/penyomprotan aspal diatas permukaan jalan, kemudian ditabur dengan pasir dan dipadatkan sebagai lapis penutup.2. Lapis Penetrasi Makadam (Lapen), dimana bahan perkerasan terdiri dari susunan batu pokok (3-5cm), batu pengunci (1-2cm) dan batu penutup (pasir) dan campuran aspal panas sebagai pengikat diantara tiap lapisan dan dipadatkan sebagai lapis penutup.3. Lapis Asbuton Agregat (Lasbutag), dimana bahan perkerasan terdiri dari campuran agregat kasar (batu 3-5cm), agregat halus (batu 2-3cm), bahan pelunak/peremaja dan aspal buton yang dicampur secara dingin sebagai pengikat dan dipadatkan sebagai lapis penutup.Lingkup pekerjaan Pembangunan Jalan Beraspal dibatasi dengan prioritas (1). Perbaikan jalan beraspal yang telah ada (2). Peningkatan jalan Diperkeras yang telah ada.Jalan Diperkeras :4. Perkerasan sirtu/kerikil (pasir campur batu), dimana bahan perkerasan Sirtu terdiri dari campuran pasir batu yang langsung diambil dari alam (sungai) atau campuran antara kerikil ukuran 2 – 5 cm dengan pasir urug. Ketebalan minimum perkerasan Sirtu ini adalah 10 cm.5. Perkerasan batu belah (telford), terdiri atas pasir urug, batu belah, batu pengisi dan batu tepi. Batu belah disusun sesuai dengan spesifikasi diatas alas pasir urug dengan ketebalan 20 cm. Badan jalan harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pasir dihamparkan. Perkerasan Telford harus bebas dari akar, rumput atau sampah dan kotoran lain. Untuk ketebalan pasir urug minimal 3 cm.6. Perkerasan Makadam Ikat Basah (Waterbound Macadam), bahan perkerasan Makadam terdiri atas agregat pokok ukuran 3 - 5 cm, agregat pengunci dengan ukuran 1 – 2 cm dan pasir penutup.7. Perkerasan Beton Tumbuk (Rabat Beton), dibuat dari bahan semen pasir dan kerikil dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerilil/batu pecah. Perkerasan ini dipergunakan untuk jalan lingkungan/permukiman atau di daerah yang tanah dasarnya labil, mudah pecah, lembek, pada turunan/tanjakan dan diatas singkapan batu. Tebal perkerasan rabat beton ini minimal 7 cm.Bangunan Pelengkap JalanInfrastruktur Bangunan Pelengkap Jalan dapat berupa (1). Gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan air yang melewati badan jalan dan (2) Penahan Lereng/Tebing Jalan yang berfungsi untuk menahan terjadinya kelongsoran tanah ke badan jalan atau kelongsoran badan jalan dan (3). saluran samping jalan.

Page 37: PTM RELAX.docx

Penjelasan lebih detail system dan spesifikasi Jalan mengacu pada Pedoman Sederhana Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Puslitbang Jalan- Dep. PU, 1996.DRAINASEKegiatan drainase disini dapat meliputi saluran pembuangan air hujan di permukiman, termasuk sumur resapan.

JEMBATANJembatan adalah suatu bangunan konstruksi di atas sungai atau jurang yang digunakan sebagai prasarana lalu lintas darat.Tujuan dari pembangunan jembatan di perdesaan adalah untuk sarana penghubung pejalan kaki atau lalu-lintas kendaraan ringan di perdesaan. Konstruksinya sederhana dengan mempertimbangkan sumberdaya setempat (tenaga kerja, material, peralatan, teknologi) sehingga mampu dilaksanakan oleh masyarakat setempat.Jenis jembatan dikembangkan antara lain terdiri dari : (1). Jembatan Beton, Pelimpas/Bronjong/Batu; Jembatan Gantung; Jembatan Gelagar Besi; Jembatan Kayu, dll.Penjelasan lebih detail system dan spesifikasi Jembatan mengacu pada Pedoman Sederhana Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Puslitbang Jalan- Dep. PU Tahun 1996 .

Survai Teknis Perencanaan JalanLangkah-langkah pelaksanaan survey teknis-nya adalah sebagai berikut :a. Pemasangan Patok Bench Mark (BM), meliputi;Patok BM dibuat dari kayu kasau (5 x 7) cm panjang 1 (satu) meter.Patok BM ditanam sedalam 50 cm di dalam tanah dan 50 cm berada di atas tanah.Identitas patok BM dengan di beri nomor (BM No: 1,2, dst…), dan patok BM tersebut harus jelas tertera di dalam gambar peta ukur dengan disebutkan nomor BMnya.b. Pengukuran TeknisCara Pengukuran Jalan dapat dilakukan secara sederhana yaitu dilakukan dengan cara Survai Antar Patok (SAP), VAP, MAP yang sudah disediakan formulirnya (lihat Lampiran 1-2) terdiri dari :Survai antar patok untuk informasi dasar.Volume antar patok untuk meghitung volume kegiatan.Prakiraan tenaga kerja untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja.Dalam melakukan survai lapangan untuk jalan desa yang dilakukan oleh masyarakat maka kegiatan survey cukup dilakukan tanpa menggunakan alat-alat ukur sederhana yang ada dan dapat digunakan oleh masyarakat desa, seperti pita ukur, selang air, dll.Contoh Format Survey Jalan sebagaimana form : ST1s/ ST3, terlampir.

Survai Teknis Prasarana JembatanMemilih Lokasi jembatan sebaiknya pada :Bentang sungai/jarak terpendekDaerah sungai yang lurusLokasi tanah kerasDi tebing sungai yang tidak terlalu tinggi/curam

Page 38: PTM RELAX.docx

Lurus dengan atau pada jalan yang adaMengumpulkan informasi jembatan yang akan dibangun :Lebar dan kedalaman sungaiSituasi dan kondisi disekitar calon jembatanMengukur tinggi muka air normal dan tinggi muka air banjir, didapat dari informasi penduduk sekitar lokasi.

Kriteria desain pembangun jalan yang perlu diperhatikan :

1. Jalan Aspal (Buras/Lapen/Lasbutag) :Lebar badan jalan minimal 2,50 m;Lebar bahu jalan / berm minimal 0,50 m (kiri + kanan = 1,00m)Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 %Panjang tanjakan / turunan maximal 150 MtrMemakai saluran kiri dan kanan (kondisional)Harus sudah ada Lapis Pondasi Bawah (LPB) minimal 1 tahun;

2. Jalan Tanah/Kerikil (Sirtu) :Lebar badan jalan minimal 2,50 m;Lebar bahu jalan / berm minimal 0,50 m (kiri + kanan = 1,00m)Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 %Kemiringan Punggung Jalan minimum 3%Kemiringan Bahu Jalan minimum 3-6%Panjang tanjakan / turunan maximal 150 MtrMemakai saluran kiri dan kanan (kondisional)

3. Jalan Telford / Macadam :Lebar badan jalan minimal 2,50 MLebar badan jalan / berm minimal 0,50 M (kiri + kanan = 1,00 Mtr)Memakai batu tepiKemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 %Panjang tanjakan / turunan maximal 150 MMemakai saluran kiri dan kanan (kondisional)Catatan : dijalan menurun / tanjakan kemiringan yang lebih dari 12 % dapat diberi konstruksi beton/aspal.

4. Jalan Rabat Beton :Lebar badan jalan minimal 1,50 MKemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 %Tebal rabat minimal 7 CM (kondisional)Permukaan rabat dibuat kasar/tidak licin;Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional)Untuk pembangunan gorong-gorong dapat digunakan bahan dari pasangan batu kali atau buis beton dengan memperhatikan kriteria :Diameter minimal 30 CMAda dinding pengaman pondasi minimal 1,00 Mtr

Page 39: PTM RELAX.docx

Ada buick dinding minimal 0,80 MtrAda Bak kontrol (Inlet/outlet )Ada bangunan pelimpah (kondisional khusus outlet)Catatan : apabila diameter <30 CM maka diganti dengan konstruksi plat beton (plat duicker) Kriteria desain pembangun jembatan yang perlu diperhatikan : 1. Jembatan Beton : Panjang bentang bersih maximal 6 M Dilengkapi dinding pengaman pondasi Perlu pengawasan lebih intensif Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungai Catatan : apabila usulan >6M maka design harus mendapat persetujuan dari KMW

2. Jembatan Gantung :Panjang bentang bersih maximal 60 MLebar lantai bersih maximal 1,20 MMenggunakan kabel seling pengaman yang cukup;Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungaiCatatan : apabila usulan >60Mtr maka design harus mendapat persetujuan dari KMW

3. Jembatan Gelagar Besi/Jembatan Besi :Memakai lantai kayu, tebal minimal : 10 CMPanjang bentang bersih maximal 10 Mtr;Jumlah gelagar besi minimal 3 ruasMemakai landasan rodaPosisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungaiBila tidak diberi perlindungan lantai (permukaan lantai ditutup aspal + grosok) maka harus ada landasan untuk roda kendaraan;Catatan : apabila usulan >10Mtr maka design harus mendapat persetu

Diposkan 15th August 2011 oleh Simon Situmorang

7.

Aug

2

Demokrasi Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul

Page 40: PTM RELAX.docx

revolusi rakyat pada tahun 508 SM. Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya di Athena hanya laki-laki saja yang dapat menyuarakan pendapat mereka. Sementara itu, wanita, budak, mereka yang lahir di luar Athena dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu.

Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak. Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia ingini. Jadi masalah keadilan menjadi penting, dalam arti dia mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi harus dihormati haknya dan harus diberi peluang dan kemudahan serta pertolongan untuk mencapai itu.

Diposkan 2nd August 2011 oleh Simon Situmorang

8.

Aug

1

Definisi dan Jenis-jenis Aspal Definisi Aspal

Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.

Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang mempunyai atom

Page 41: PTM RELAX.docx

karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.

Fungsi Aspal

Fungsi aspal antara lain adalah sebagai berikut:a.) Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas (water proofing, protect terhadap erosi)b.) Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.c.) Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.d.) Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di antara keduanya.e.) Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler.

Jenis Aspal

Aspal yang digunakan sebagai bahan untuk jalan pembuatan terbagi atas dua jenis yaitu:

1. Aspal Alam

Menurut sifat kekerasannya dapat berupa:a. Batuan = asbutonb. Plastis = trinidadc. Cair = bermudaMenurut kemurniannya terdiri dari :a. Murni = bermudab. Tercampur dengan mineral = asbuton + Trinidad

2. Aspal buatan

Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan minya bumi, jadi bahan baku yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak mengandung aspal. Jenis dari aspal buatan antara lain adalah sebagai berikut:

--> Aspal Keras

Aspal keras igunakan untuk bahan pembuatan AC. Aspal yang digunakan dapat berupa aspal keras penetrasi 60 atau penetrasi 80 yang memenuhi persyaratan aspal keras. Jenis-jenisnya :1. Aspal penetrasi rendah 40 / 55, digunakan untuk kasus: Jalan dengan volume lalu lintas

Page 42: PTM RELAX.docx

tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.2. Aspal penetrasi rendah 60 / 70, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume lalu lintas sedang atau tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.3. Aspal penetrasi tinggi 80 / 100, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume lalu lintas sedang / rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.4. Aspal penetrasi tinggi 100 / 110, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume lalu lintas rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.

--> Aspal Cair

Aspal cair digunakan untuk keperluan lapis resap pengikat (prime coat) digunakan aspal cair jenis MC – 30, MC – 70, MC – 250 atau aspal emulsi jenis CMS, MS. Untuk keperluan lapis pengikat (tack coat) digunakan aspal cair jenis RC – 70, RC – 250 atau aspal emulsi jenis CRS, RS.

3. Aspal emulsi

aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh partikel aspal yang bermuatan listrik positif (kationik), negatif (anionik) atau tidak bermuatan listrik (nonionik). Jenis-jenisnya adalah:

--> Aspal emulsi anionik

Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi anionik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion-negatif.

--> Aspal emulsi anionik mengikat cepat (Rapid setting, RS)

aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara cepat setelah kontak dengan agregat.

--> Aspal emulsi anionik mengikat lebih cepat (Quick setting, QS)

Aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara lebih cepat setelah kontak dengan agregat. Meliputi : QS-1h (quick setting-1): Mengikat lebih cepat-1 keras (Pen 40-90).

--> Aspal emulsi jenis mantap sedang

Aspal emulsi yang butir-butir aspalnya bermuatan listrik positip.

--> Aspal emulsi kationik

Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau

Page 43: PTM RELAX.docx

sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi jenis kationik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion positif.

--> Aspal emulsi kationik mengikat cepat (CRS)Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara cepat setelah kontak dengan agregat.

--> Aspal emulsi kationik mengikat lambat (CSS)

Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lambat setelah kontak dengan agregat.

--> Aspal emulsi kationik mengikat lebih cepat (CQS)Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lebih cepat setelah kontak dengan agregat.

--> Aspal emulsi kationik mengikat sedang (CMS)Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara sedang setelah kontak dengan agregat.

--> Aspal emulsi mantap cepat (Cationic Rapid Setting - CRS)Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah kontak dengan aggregat.

--> Aspal emulsi mantap cepat (cationic rapid setting, CRS)Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah kontak dengan aggregate aspal emulsi jenis kationik yang partikel aspalnya memisah dengan cepat dari air setelah kontak dengan udara.

Diposkan 1st August 2011 oleh Simon Situmorang

9.

Aug

1

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN BARU

Page 44: PTM RELAX.docx

By Simon SitumorangBAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian, mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor alam maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan, sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan lalu lintas yang lebih tinggi. Dalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaannya perlu diperhatikan faktor kenyamanan, keamanan lingkungan serta faktor lain yang mendukung rencana detail yang mantap.Berbagai peristiwa yang menimpa Provinsi Aceh selama ini telah menghambat proses pembangunan di wilayah tersebut secara umum. Gangguan keamanan, gempa bumi dan tsunami telah menyebabkan terpuruknya perekonomian daerah. Hal ini menyebabkan berbagai perencanaan dan program menjadi tertunda dan tidak terlaksana, salah satu faktor yang sangat penting dalam menggerakkan kembali roda perekonomian Aceh adalah Infra struktur. Perbaikan, peningkatan akses jalan dan pembukaan jalan baru diyakini sangat bermanfaat untuk menggerakkan perekonomian, karena akan mempermudahkan dan mempercepat mobilisasi penduduk, barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain, bahkan membuka daerah – daerah yang terisolir.Dalam rangka program rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh khususnya memperlancar arus transportasi di wilayah Aceh, maka kegiatan pembangunan dan pengembangan jalan perlu dilakukan. Untuk mendukung pengembangan jalan tersebut, maka pemerintah provinsi Aceh merencanakan mengembangkan salah satu proyek pembangunan jalan yaitu Pekerjaan pembangunan jalan Pribu-Karak.

1.2. Lokasi Proyek

Lokasi proyek berada di Woyla Barat Pribu-Karak ( Aceh Barat ) dari STA 0 + 00 s/d STA 3+ 300 yang terletak di sebelah Barat Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh yang dapat di tempuh dengan transportasi darat.Dengan batas-batasnya sebagai berikut : Timur berbatasan dengan Desa Karak Barat berbatasan dengan Pribu Utara berbatasan dengan Desa Alu Jeut Selatan berbatasan dengan Cot Lagan

1.3. Keadaan Tanah

Setelah dikeluarkan hasil test DCP (Dynamic Cone Penetration) keadaan tanah di Woyla

Page 45: PTM RELAX.docx

Barat kurang mendukung untuk pembangunan jalan karena pembangunan jalan yang lama hanya menggunakan batu susun dan aspal goreng tidak ada pekerjaan urugan pilihan.1.4. Keadaan Alam dan Lingkungan

Keadaan alam disekitar lokasi umumnya merupakan daerah permukiman, pengunungan dan sungai dimana daerah tersebut masih terjaga lingkungan alamnya. Tidak dijumpai pencemaran fisik, baik lingkungan tanah, udara dan air.1.5. Tujuan Kegiatan

Maksud dan tujuan pembangunan proyek ini adalah untuk meningkatkan sarana jalan sebagai transportasi darat juga untuk meningkatkan jasa pelayanan pada masyarakat pemakai jalan yang meningkat.Pembangunan jalan ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam hal memperlancar arus lalu lintas sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi masyrakat akan meningkat, dengan lancarnya arus lalu lintas memberi efesieni waktu yang sangat berarti.

1.6. Sumber Dana

Dana untuk pembangunan jalan Pribu Karak ( Aceh Barat ) ini berasal dari dana Otonomi Khusus (OTSUS) dengan nomor kontrak : 36/SPKK/PBJ/DBC/OTSUS/VI/2010, tanggal 17 Juni 2010 dan biaya sebesar Rp. 5.760.118.000,00 (lima milyar tujuh ratus enam puluh juta seratus delapan belas ribu rupiah) dengan panjang penanganan 3000 m, pemilik proyek ini adalah Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh diwakili oleh kegiatan pembangunan jalan dan pengawasannya dipercayakan kepada PT.Tuwie Bunta Group sedangkan pelaksananya adalah PT. Tata Karya Utama.1.7. Tujuan Kerja Praktek

Sesuai dengan kurikulum pada Fakultas Teknik Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan, maksud dan tujuan kerja praktek ini adalah untuk melihat, mengamati dan menganalisa secara nyata serangkaian kegiatan pada pelaksanaan sebuah konstruksi di lapangan serta membandingkan dengan teori yang diterima di bangku kuliah. Berdasarkan surat pengantar dari Ketua Jurusan Teknik Sipil nomor 033/MU.M5/FT/VIII/2010 yang ditujukan kepada PT. Tuwie Bunta Group untuk mengikuti Kerja Praktek selama lebih kurang 2 bulan dan ditetapkan sebagai mahasiswa Kerja Praktek di lapangan terhitung mulai tanggal 06 Agustus 2010 sampai dengan 06 Oktober 2010.

BAB IIORGANISASI KEGIATAN

Pembangunan suatu kegiatan perlu pengorganisasian yang terkoordinasi secara efektif dan sistematis. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu adanya suatu pengaturan struktur organisasi. Organisasi kegiatan ini dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan dan

Page 46: PTM RELAX.docx

keberhasilan pembangunan sehingga hasil yang diperlukan lebih maksimal dan sesuai dengan rencana. Untuk tercapainya sasaran pelaksanaan sebagai mana diharapkan, maka setiap unsur yang terlibat harus dapat berinteraksi dengan baik dan saling menunjang antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan wewenang dan fungsinya masing-masing. Agar semua pekerjaan berjalan lancar maka unsur yang terkait ini telah membuat dan menyepakati suatu rencana kerja dan syarat – syarat, kontrak kerja dan gambar bestek.

2.1. Struktur Organisasi

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan segala ketentuan yang ditetapkan dan tepat pada waktunya, maka dibentuklah badan-badan hukum dan susunan struktur organisasi pembangunan jalan dan jembatan Provinsi Aceh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, dimana unsur-unsur yang terlibat langsung dalam menangani kegiatan tersebut adalah :1. Pelaksana kegiatan (bouwheer/owner);2. Konsultan perencana (consultant/designer);3. Konsultan pengawas (direksi/supervisor);4. Pelaksana (contractor).Semua unsur organisasi tersebut memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda-beda, tetapi dalam pelaksanaannya saling terkait satu sama lainnya, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan akan memperoleh hasil yang sebaik-baiknya.

2.1.1. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana Kegiatan (bouwheer/owner) adalah pihak yang memiliki gagasan untuk membangun, baik secara perorangan (individu) atau badan hukum seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil suatu dinas atau jabatan.Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi jalan Provinsi Aceh adalah pemerintah Republik Indonesia yang diwakilkan kepada Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Aceh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya. Untuk memudahkan urusan administrasi dan kelancaran proyek, maka ditunjuk seorang Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan.Dalam menjalankan kewajiban, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiata (PPTK) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :1. Membentuk panitia lelang yang bertugas membantu pemimpin kegiatan dalam pelaksanan pelelangan, misalnya menentukan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana kegiatan;2. Menunjuk konsultan perencana untuk merencanakan jalan yang akan dibangun;3. Mengadakan ikatan perjanjian atas nama pemilik kegiatan dengan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana disertai penandatanganan naskah serah terima;4. Bertanggung jawab atas segi administrasi, keuangan dan pelaksanaan fisik kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan petunjuk operasional;5. Memutuskan pemenang tender yang diusulkan oleh panitia lelang berdasarkan surat keputusan dari pejabat atau instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan;

Page 47: PTM RELAX.docx

6. Menyetujui dan menetapkan pembayaran termin sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan;7. Bertanggung jawab atas selesainya kegiatan tepat pada waktunya, sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)2.1.2. Pengawas (Direksi/Supervisor)

Konsultan pengawas adalah pihak perorangan atau badan hukum yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemilik kegiatan untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar tercapai hasil kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dalam Aanwijzing. Adanya pengawasan dari direksi diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil sesuai dengan perencanaan yang diharapkan.Dalam pelaksanaan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada pelaksana kegiatan. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada pelaksana (pemborong/kontraktor) jika dirasa perlu, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan didalam RKS. Petunjuk yang diberikan mencakup bidang teknis dan admin. Pelaksanaan pengawasan pada kegiatan ini dilakukan oleh PT. Tuwie Bunta Group.Dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :1. Mengawasi jalannya kegiatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari setiap item pekerjaan;2. Mengawasi pemakaian bahan agar mutunya sesuai dengan bestek;3. Mengawasi pekerjaan dari program kerja yang telah disetujui;4. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian yang telah terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan telah mendapat persetujuan dari pimpinan kegiatan;5. Membuat buku laporan harian, mingguan dan bulanan terhadap kemajuan pekerjaan dan mengatur pembayaran per-tahap kepada kontraktor untuk kemudian diteruskan kepada pemimpin kegiatan;6. Bertangguang jawab terhadap waktu pelaksanaan kegiatan;7. Mengevaluasi setiap laporan kerja yang dibuat oleh kontraktor;8. Mengawasi ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan (time schedule).Dapat dilihat pada Struktur Organisasi (Struktur organisasi pengawas di lapangan terlampiran).

2.1.3. Pelaksana (Kontraktor)

Pelaksana (kontraktor) adalah suatu organisasi berbadan hukum yang dipercaya untuk melaksanakan pembangunan suatu kegiatan dan memiliki suatu usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan yang cukup. Pelaksana juga disebut sebagai rekanan yang bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian pekerjaan yang telah dibuat. Pelaksana pada kegiatan ini dipercayakan kepada PT. Tata Karya

Page 48: PTM RELAX.docx

Utama.Adapun tugas dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut :1. Mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja;2. Menyediakan dan mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan pada kegiatan sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam bestek;3. Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman dan peralatan yang diperlukan pada saat pelaksanaan;4. Melaksanakan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya yang sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi peraturan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);5. Laporan tingkat kemajuan pekerjaan dan persiapan pengambilan termin;6. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan dalam kontrak;7. Mengadakan pemeliharaan selama kegiatan tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana.

2.2. Hubungan Kerja Antar Unsur-unsur Organisasi Kegiatan

Dalam pelaksanaan sebuah Proyek, masing – masing unsur mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya. hubungan kerja antara unsur-unsur dari organisasi yang terlibat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :1. Hubungan kerja secara Teknis.2. Hubungan kerja secara Hukum.2.2.1. Hubungan Kerja Secara Teknis

Hubungan kerja secara teknis merupakan hubungan tanggung jawab antara berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Hubungan kerja antara pemilik kegiatan, perencana, pengawas dan pelaksana adalah hubungan segitiga. Dalam hal ini semua masalah teknis perencana diserahkan oleh pemimpin kegiatan kepada perencana. Berdasarkan penunjukan pengawas oleh pemimpin kegiatan, maka seluruh teknis pengawasan diserahkan kepada pengawas. Jika ada masalah teknis yang perlu dibicarakan, maka menurut peraturan umum pemilik kegiatan tidak dapat berhubungan langsung dengan pelaksana tetapi harus melalui pengawas. Dalam pelaksanaan dilapangan pengawas berkuasa penuh untuk menegur pelaksana jika pekerjaan yang dilaksanakannya bertentangan atau menyimpang dari bestek yang ada, baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan wewenangnya. Apabila teguran-teguran tersebut tidak diindahkan oleh pelaksana, baik untuk sementara waktu maupun seterusnya.Berbeda halnya dengan perencana, ia tidak dapat menegur atau memerintahkan pelaksana secara langsung di lapangan tanpa melalui pengawas. Hal ini disebabkan karena diantara perencana dan pelaksana/kontraktror tidak ada hubungan kerja, sebaliknya antara perencana dan pengawas terdapat hubungan garis konsultasi.

2.2.2. Hubungan Kerja Secara Hukum

Kedudukan masing-masing pihak secara hukum adalah sama dan terikat dalam kontrak. Oleh karena itu seluruh pihak harus menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan

Page 49: PTM RELAX.docx

perjanjian yang telah disepakati bersamaPelaksanaan Pelelangan

Pelelangan adalah suatu sistem penawaran yang memberikan kesempatan kepada rekanan yang diundang untuk mengajukan penawaran biaya pekerjaan yang ditawarkan. Melalui persaingan yang sehat, maka diperoleh rekanan yang benar-benar mampu serta memenuhi syarat administrasi, teknis dan financial (keuangan) untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Penentuan pelaksanaan kegiatan pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara:1. Pelelangan umum, yaitu pelangan yang diumumkan melalui media massa atau publikasi lainnya;2. Pelelangan terbatas, yaitu pelelangan yang hanya diundang beberapa pemborong yang dianggap mampu ; dan3. Pemilihan Langsung.¬¬4. Penunjukan Langsung.

Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dapat mengikutinya.Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan antara pemborong/rekanan yang dipilih dari pemborong /rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha ruang lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya.Pemilihan langsung adalah pelaksana pekerjaaan pembangunan maupun pengadaan barang/jasa oleh rekanan tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) dan dilakukan negosiasi penawaran secara teknis dan administratif serta perhitungan harga yang dapat dipertanggung jawabkan.Penunjukan langsung adalah pelaksana pelelangan yang hanya mengundang satu rekanan yang dianggap mampu untuk mengajukan penawaran dalam pelaksanaan pekerjaan.Dalam pelaksanaan suatu pelelangan, panitia lelang mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :a) Menetapkan syarat-syarat pelelangan;b) Mengadakan pengumuman yang akan diadakan;c) Memberikan penjelasan tentang syarat-syarat kerja serta berita acara;d) Menetapkan tata cara penilaian pelelangan;e) Melaksanakan pelelangan;f) Mengadakan penilaian dan penetapan calon pemenang;g) Membuat laporan dan pertanggu jawaban kepada kegiatan.Penetapan pelaksana pekerjaan pada kegiatan ini dilakukan melalui pelelangan. Sebagai tahap awal, Dinas Bina Marga dan Cipta Karya membentuk panitia pengadaan jasa konstruksi yang bertujuan untuk melaksanakan segala proses pelelangan.

2.3. Tenaga Kerja

Page 50: PTM RELAX.docx

Tenaga kerja pada proyek ini merupakan tenaga kerja yang didatangkan dari jawa dan tenaga kerja lokal yang berasal dari daerah Aceh yang disediakan oleh kontraktor. Dalam melaksanakan pekerjaannya mereka diklasifikasikan menurut keahlian dalam bidang masing – masing. Dalam menjalankan kewajibannya, mereka dikepalai oleh seorang kepala tukang, untuk menjamin kelancaran melaksanakan pekerjaan kontraktor juga menyediakan tempat pemondokan bagi pekerjanya yang berada di sabang yang tidak jauh dari lokasi proyekJadwal Jam kerja pada kegiatan ini untuk setiap harinya ditentukan, yaitu:- Pagi mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB;- Sore mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB;Pembayaran upah kerja dilakukan setiap sebulan sekali, kecuali bagi pekerja lepas diberikan upah kerja harian dan bulanan.

2.4. Time Schedule ( Jadwal Pelaksanaan )

Time schedule adalah jadwal pelaksanaan kegiatan. Bila kegiatan yang dikerjakan lebih lama dari time schedule yang direncanakan maka kontraktor diwajibkan membayar denda keterlambatan sesuai dengan pasal-pasal yang tercantum dalam kontrak kerja yang telah disepakati.

2.5. Kedudukan Penulis

Kedudukan penulis sebagai mahasiswa yang mengambil tugas Kerja Praktek pada proyek tersebut berdasarkan surat pengantar dari ketua Jurusan Teknik Sipil STTHarapan Medan tanggal 02 Agustus 2010 yang ditujukan kepada Direktur PT. Tuwie Bunta Group, maka penulis ditempatkan di lapangan hanya sebagai mahasiswa Kerja Praktek (KP) selama 2 bulan terhitung mulai 06 Agustus 2010 sampai dengan 06 Oktober 2010.

BAB IIIRUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pada pelaksanaan suatu kegiatan, pelaksanaan perlu menentukan dan mengatur langkah-langkah setiap jenis pekerjaan diawal hingga selesainya pekerjaan. Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan. Sehingga dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati.

Adapun ruang lingkup pekerjaan jalan Pribu-Karak dari awal proyek sampai akhir pekerjaan meliputi :1. Pekerjaan Umum;2. Pekerjaan Drainase;3. Pekerjaan Tanah4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan5. Prekerasan Berbutir

Page 51: PTM RELAX.docx

6. Perkerasan Aspal7. struktur

3.1 Pekerjaan Umum

Pada pekerjaan umum ini meliputi beberapa jenis pekerjaan yaitu :1. Mobilisasi2. Kantor lapangan (Direksi Ket)3. Penetapan titik ukuran4. pekerjaan pembersihan

3.1.1 Mobilisasi

Mobilisasi merupakan kegiatan yang menyangkut penyediaan peralatan, gudang, bengkel dan lokasi tempat tinggal pekerja serta fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan konstruksi dalam kegiatan proyek.

3.1.2 Kantor Lapangan

Kantor lapangan merupakan bangunan sebagai fasilitas untuk menunjang kelancaran aktifitas di lapangan. Kantor lapangan adalah pusat berlangsungnya semua kegiatan proyek baik administrasi maupun teknis.

3.1.3 Penetapan Titik Pengukuran

Penetapan titik pengukuran di lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dan batas-batas konstruksi. Penentuan titik-titik ketinggian dan batas-batas konstruksi tersebut sangat penting artinya pada saat pekerjaan dengan alat-alat berat, karena jika terjadi kesalahan dalam penempatan material akan sangat sukar untuk memindahkannya. Kegunaan lainnya adalah sebagai penunjang batas ketinggian dari tebal material yang ditebar sesuai dengan gambar bestek. Pekerjaan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan theodolit, waterpass, meteran plastik dan peralatan ringan lainnya.

3.1.4 Pekerjaan Pembersihan

Pekerjaan pembersihan di lapangan meliputi pembersihan lokasi dari segala pepohonan, batu-batuan, akar pepohonan, rerumputan dan lain-lain. Pekerjaan pembersihan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan buldozer dan greader.

3.2 Pekerjaan Drainase

Pada pekerjaan drainase ini meliputi :1. Pekerjaan galian untuk selokan dan saluran air2. Pekerjaan pasangan batu dengan mortal

Page 52: PTM RELAX.docx

3.3 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian biasa, timbunan biasa, timbunan pilihan, penyiapan badan jalan.

3.3.1 Galian Biasa

Galian biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan aspal. Pekerjaan ini bertujuan untuk memperbaiki elevasi tanah arah memanjang dan arah melintang, juga untuk mendapatkan tinggi tanah dasar yang sesuai dengan perencanaan. Pekerjaan ini dilakukan pada tempat yang memerlukan galian. Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah excavator.

3.3.2 Timbunan Biasa

Sebelum penimbunan dikerjakan terlebih dahulu dipersiapkan dasar timbunan tersebut yang dalam hal ini adalah tanah dasar (asli), dimana tanah asli ini akan menjadi dasar lapisan penimbunan. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan dasar timbunan menjadi lemah antara lain : air, baik air tanah ataupun rembesan, bahan dasar timbunan yang jelek dan lereng yang curam.Pekerjaan pemadatan dilakukan sepanjang bahu jalan dan badan jalan. Pemadatan dilakukan dari daerah terendah (pinggir) ke daerah yang tinggi (tengah), dengan menggunakan motor greader untuk meratakan dan menggunakan vibrator compactor roller untuk memadatkan, setelah lapisan pertama dipadatkan kemudian disiram dengan menggunakan water tank agar permukaan menjadi padat begitu pula untuk lapisan kedua sampai memperoleh kemiringan 2% untuk badan jalan dan 4% untuk bahu jalan.

3.3.3 Timbunan Pilihan

Timbunan pilihan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa di mana bahan plastis sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilitas lereng atau pekerjaan pelebaran.Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan yang telah ditentukan dan memiliki CBR paling sedikit 10%.Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir yang tidak dapat dihindari haruslah pasir atau kerikil atau bahan bakar berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastis maksimum 6%.3.3.4 Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar. Untuk jalan kerikil pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dan motor greader

Page 53: PTM RELAX.docx

untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan.

3.4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan

Pekerjaan ini harus terdiri dari pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan bahan bahu jalan pada tanah dasar yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang disetujui. Untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas B harus digunakan di bawah bahu jalan tanpa laburan aspal.

3.5 Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini meliputi pemasukan, pemprosesan, pengangkatan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat pecah di atas permukaan yang telah disiapkan, pekerjaan ini meliputi :

3.5.1 Lapis Pondasi Agregat Klas A

Pondasi agregat kelas A adalah mutu lapis pondasi atas untuk suatu lapisan di bawah beraspal.

3.6 Perkerasan Aspal

Perkerasan aspal (lapisan permukaan) merupakan lapisan yang terletak di atas permukaan lapisan base course dan merupakan lapisan teratas dan konstruksi lapisan perkerasan jalan raya. Pekerjaan ini meliputi lapis resap pengikat (prime coat), lapis pengikat aspal beton (AC-BC).

3.6.1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Lapis ini merupakan aspal cair yang disemprotkan melalui Asphalt Sprayer ke atas yang merupakan lapisan pengikat antara lapisan perkerasan dengan lapisan pondasi atas.3.6.2 Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC)

Lapisan ini merupakan campuran aspal yang digunakan sebagai lapisan perkerasan yang terletak pada lapisan atas dari suatu badan jalan.

3.7 Pasangan Batu

Pasangan batu digunakan hanya struktur seperti dinding penahan tanah, gorong-gorong, saluran mortal, bangunan peluncur, pasangan batu kosong dan bak control.

3.8 Pekerjaan Harian

Operasi-operasi yang dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari pekerjaan jenis apapun dan dapat mencakup pekerjaan tambahan dari Drainase, Galian, Timbunan, Struktur atau pekerjaan lainnya.

Page 54: PTM RELAX.docx

3.9 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemeliharaan rutin perkerasan, pemeliharaan rutin bahu jalan dan pekerjaan pemeliharaan rutin selokan, saluran air, galian dan timbunan.

BAB IVKEGIATAN YANG DIIKUTI

Dalam melaksanakan kegiatan praktek Proyek Pembangunan Jalan Pribu-Karak Paket BANG/01/ABR/0 (STA 0+000 – 3+300). Lokasi Proyek tepatnya Jalan Lintas Barat yang menghubungkan Desa Pribu menuju Karak Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh

Dalam Proyek ini Penulis hanya mengikuti beberapa Item pekerjaan, seperti :1. Pekerjaan Perkerasan Berbutir2. Pekerjaan Perkerasan Aspal4.1 Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini meliputi pemasukan, pemprosesan, pengangkatan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat pecah di atas permukaan yang telah disiapakan, pekerjaan ini meliputi :

4.1.1 Lapis Agregat Kelas A (Base A)

Lapis agregat kelas A adalah lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan bawah dengan lapisan permukaan. Lapisan ini dibuat untuk menyempurnakan kapasitas daya dukung beban. Material yang digunakan untuk lapisan ini adalah yang cukup kuat dan memiliki CBR > 90%. Bahkan yang digunakan untuk lapisan ini dapat berupa batu pecah, kerikil pecah, yang merupakan material kelas A baik yang berdiameter ¾ dan ⅜.Lapisan ini dirancang sedemikian rupa sehingga akhirnya diperoleh kestabilan struktur yang diperlukan untuk dapat menahan gaya vertikal dan horizontal yang terjadi, disamping itu lapisan ini juga dibuat dengan kepadatan yang cukup agar dapat menahan proses konsolidasi yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan pada badan jalan.Pada tiap-tiap lapisan harus segera dipadatkan pada seluruh lebar hamparan dengan menggunakan alat Vibratory Roller dengan lebih kurang 8 passing dimana satu passing

Page 55: PTM RELAX.docx

sama dengan satu kali pulang pergi pada bagian yang lurus, tebal dari agregat kelas A ini adalah 20 cm, agar kepadatan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang telah disyaratkan.

Tahapan :Pelaksanaan Lapis Pondasi agregat Kelas A meliputi:Volume, Waktu, Peralatan, Tenaga kerja Lapisan Klas A adalah sebagai berikut:- Volume = 702,00 M3- Waktu = 15 Hari

Peralatan yang dibutuhkan :- Motor Grader = 1 Unit- Compactor Roller = 1 Unit- Water Tank = 1 Unit- Dump Truck = 6 Unit

Tenaga kerja yang dibutuhkan :- Mandor = 1 Orang- Kepala Tukang = 1 Unit- Operator = 6 Orang- Pembantu Operator = 6 Orang- Supir Dump Truck = 6 Orang- Pekerja = 3 Orang- Mekanik = 2 Orang

4.2 Perkerasan Aspal

Perkerasan aspal adalah lapisan yang berupa campuran aspal yang berfungsi sebagai penahan beban roda diatasnya secara langsung. Campuran aspal yang digunakan terdiri dari agregat kasar yang memenuhi gradasi dan terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah, agregat halus dan pasir serta material aspal.

Kegiatan yang penulis ikuti pada pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi :1. Lapis Resap Pengikat (prime coat)2. Lapis Aus Asphalt Beton (AC-BC)

Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi sebagai berikut :1. Air Compressor, yang digunakan untuk membersihkan debu-debu dan material yang lepas diatas pondasi atas, agar pengaspalan lapisan permukaan menjadi bagus dan tidak mudah mengalami kerusakan. Pekerjaan pembersihan debu ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada suatu kendala, dalam pekerjaan ini Air Compressor di perlukan sebanyak 1 unit.2. Asphalt Sprayer, digunakan sebagai prime coat yang menghamparkan aspal cair bersuhu 160°C sampai dengan 180°C kebadan aspal. Asphalt Sprayer digunakan dalam proyek ini sebanyak 1 unit.

Page 56: PTM RELAX.docx

3. Dump Truck, digunakan untuk mengangkut material dari lokasi pengambilan material ke lokasi perkerasan. Jumlah dump truck yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah 6 unit.4. Asphalt Finisher, digunakan untuk menghamparkan dan meratakan agregat aspal di lokasi penghamparan. Banyaknya Asphalt Finisher yang digunakan sebanyak I unit.5. Tandem Roller dan PTR, digunakan untuk memadatkan agregat aspal.

4.2.1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Lapis resap pengikat adalah lapisan penghubung antara lapisan pondasi atas dengan lapisan AC. Pekerjaan ini dilakukan jika pemadatan dan daya dukung lapisan pondasi atas telah memenuhi syarat atau hasil dari pengujian CBR tidak boleh kurang dari 80%. Konstruksi perkerasan dibersihkan dengan menggunakan air compressor dan dilakukan prime coat dengan asphalt sprayer sehingga tidak terdapat lagi sesuatu yang dapat mengurangi hasil maksimal yang diharapkan.

Tujuan dari prime coat ini yaitu :1. Mengisi lubang-lubang kecil pada bagian pondasi atas.2. Menutup atau melapiskan partikel yang terlepas sehingga permukaan menjadi lebih keras.3. Membantu membersihkan ikatan yang baik antara lapisan pondasi atas dengan lapisan AC yang akan dihamparkan.

Sehingga memberikan suatu sifat yang kedap air dari permukaan pondasi atas agar tidak dapat masuk yang dapat mengakibatkan hancurnya lapisan tanah dasar pada saat lapisan permukaan belum dilapisi.Sebelum pekerjaan prime coat dimulai, terlebih dahulu debu-debu dan material yang lepas diatas pondasi atas dengan menggunakan masin air compressor. Pembersihan dinyatakan cukup apabila permukaan base course telah bersih sehingga permukaan agregat telah jelas terlihat. Setelah lapisan permukaan pondasi atas bersih, barulah diberi lapisan prime coat.Aspal panas prime coat dihasilkan dengan memanaskan aspal penetrasi 60/70 sebanyak 30% dari keseluruhan campuran. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat Asphalt Sprayer distributor dengan kapasitas 150 m2/jam. Alat ini memiliki pemanas sendiri, dimana setelah pemanasan mencapai 160oC sampai dengan 180oC aspal cair baru bisa disemprotkan melalui pipa. Proses penyemprotan prime coat dilakukan bertahap yaitu dengan memulainya setengah dari lebar badan jalan terlebih dahulu agar lalu lintas tidak terganggu, kemudian baru dilanjutkan pada setengah lebar badan jalan tersisa.

Pekerjaan prime coat dinyatakan selesai setelah memenuhi syarat-syarat antara lain:1. Penyiraman yang merata, sehingga tidak ada tempat yang kelihatan lapisan base.2. Tidak ada lapisan prime coat yang lepas akibat dilalui kendaraan atau orang yang

Page 57: PTM RELAX.docx

berjalan kaki.3. permukaan prime coat tidak kotor oleh debu atau kotoran lain.

Permukaan pondasi yang telah dilalui lapisan prime coat secara merata sebenarnya tidak boleh dilalui oleh kendaraan atau pejalan kaki selama 24 jam setelah di prime coat karena akan menyebabkan aspal panas prime coat tersebut diabaikan, tetapi saat pengaspalan, prime coat yang telah kering harus di compressor lagi agar debu, air yang ada pada badan jalan hilang.

4.2.2 Laston-lapis Aus Aspal Beton (AC-BC)

Lapisan Aus Aspal Beton (AC-BC) adalah lapisan yang berada pada bagian teratas dari pondasi atas.Tujuan dari pemberian lapisan AC-BC adalah :1. Untuk memberikan suatu kedap air sehingga air hujan yang jatuh diatasnya tidak meresap kelapisan bawahnya yang akan melemahkan lapisan-lapisan tersebut.2. Suatu lapisan yang dapat menyebarkan beban kelapisan kebawahnya sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain.3. Sebagai lapisan pembentuk pondasi jika dipergunakan pada pekerjaan peningkatan atau pemeliharaan jalan.

Agregat Aspal untuk lapisan AC-BC dihasilkan oleh AMP (Asphalt Mixing Plant) yang berlokasi di Jeuram (KM.80), pengaspalan oleh PT.Tuwie Bunta Group dan diangkut oleh 7 dump truck.Pekerjaan lapisan AC-BC dimulai dengan diangkutnya aspal dari AMP dan suhu sewaktu dibawa dari AMP antara 140oC -160oC. Setibanya di lapangan secara perlahan-lahan diruangkan ke bak mekanis Asphalt Finisher untuk dihamparkan pada permukaan base course yang telah diprime coat sebelumnya. Suhu aspal sewaktu penghamparan antara 140oC-150oC, dengan tebal penghamparan 6.2 cm (biasanya penyusutan 20%-25%) untuk mencapai ketebalan aspal 5 cm. Ketebalan penghamparan dapat diukur dengan penyetelan yang terdapat pada bagian samping belakang dari Asphalt Finisher. Penghamparan dilakukan searah dengan sumbu memanjang jalan dan kecepatan jalan Asphalt Finisher 90 m/jam.Pemadatan tahap pertama (break down rolling) dapat dilakukan setelah agregat aspal yang telah dihamparkan temperaturnya turun antara 110oC-125oC. Saat pemadatan pertama dilihat bagian penghamparan yang tidak rata atau kekurangan aspal, jika ada maka aspal dapat ditambah dengan menggunakan sekrop. Pemadatan tahap pertama dilakukan dengan tandem roller (kapasitas 8-10 ton) sebanyak 1 passing dengan kecepatan 5,8 km/jam.Pemadatan tahap kedua (secondary rolling) dilaksanakan setelah pemadatan tahap pertama selesai. Pemadatan tahap kedua dimulai pada temperatur hamparan yang sudah digilas pada tahap pertama telah menurun antara 80oC-90oC. Penggilasan tahap kedua dengan PTR (yang beratnya 10-20 ton), dengan kecepatan 5-8 km/jam, sebanyak 16 passing. Untuk pemadatan pertama dan tujuan dilakukan searah dengan sumbu memanjang jalan, dimulai pada bagian tepi dan akhirnya kebagian tengah.Pemadatan tahap ketiga (finisher rolling) dilakukan setelah setelah pemadatan tahap

Page 58: PTM RELAX.docx

kedua selesai. Penghamparan tahap ketiga dilakukan dengan tandem roller (kapasitas 8-10 ton) sebanyak 2 passing dengan kecepatan 5-8 km/jam.Ketika pemadatan berlangsung roda alat gilas harus selalu basah agar tidak terjadi lekatan antara aspal dengan kendaraan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah temparatur penggilasan yang kira-kira dapat dapat menutup keadaan cuaca, sebab harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan maka kekuatan yang diinginkan.

Pada pelaksanaan pekerjaan lapisan AC-BC ini ada beberapa hal yang perlu dikontrol yaitu :1. Tebal penghamparan Aspal, ketebalan penghamparan rata-rata 6,2 cm setelah pemadatan akan diharapkan menjadi 5 cm. Berdasarkan literatur faktor pemadatan dari lepas kepadat adalah 1,2 cm, dengan demikian faktor pemadatan sebesar 1,2 cm ditambah tebal pemadatan 5 cm, maka didapat penghamparan sebelum dipadatkan 6,2 cm. Dengan demikian penebaran memenuhi persyaratan. Pemeriksaan ketebalan pada saat dilakukan dengan cara menusuk-nusuk aspal segera setelah penghamparan oleh asphalt finisher, dengan tongkat besi yang distel ujungnya 6,2 cm. Pemeriksaan terhadap kestabilan dan flow pada AC-BC setelah pemadatan dilakukan melalui pengeboran dengan alat core drill. Pemeriksaan atau pengambilan sample dilakukan setiap jarak 50 meter.

2. Kemiringan tranversal (kemiringan Melintang Jalan), kemiringan tranversal diatur melalui alat penyetel yang berada pada bagian samping belakang asphalt finisher. Akan tetapi harus diperiksa kembali oleh petugas dengan menggunakan waterpass. Caranya adalah dengan menggunakan mistar yang panjang dan kemiringan disesuaikan dengan lebar dan kemiringan melintang jalan.Volume, Waktu, Peralatan, Tenaga kerja Lapisan AC-BC adalah sebagai berikut :- Volume = 134.00 M2- Waktu = 4 HariPeralatan yang dibutuhkan :- Asphalt Finisher = 1 Unit- Compactor Roller = 1 Unit- Water Tank = 1 Unit- Asphalt Sprayer = 1 Unit- Air Compressor = 1 Unit- Tandem Roller = 1 Unit- PTR = 1 Unit- Dump Truck = 7 UnitTenaga kerja yang dibutuhkan :- Mandor = 1 Orang- Kepala Tukang = 1 Orang- Operator = 5 Orang- Supir Dump Truck = 7 Orang- Pekerja = 12 Orang- Mekanik = 2 Orang

Page 59: PTM RELAX.docx

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Kerja praktek dilakukan pada proyek Pembangunan Jalan Pribu-Karak Paket BANG/01/ABR/0 Aceh Barat (0+000 - 3+300) dengan menggunakan anggaran OTSUS (Otonomi Khusus) tahun 2010. Dalam melakukan kerja praktek (KP) ini penulis, telah banyak memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta dapat menghubungkan dengan materi perkuliahan. Dalam situasi tertentu dapat diambil beberapa kebijaksanaan antara konsultan pengawas dengan pelaksana yang dapat dipertanggung jawabkan tanpa melewati batas toleransi. Berdasarkan kegiatan proyek yang diikuti, dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan serta keterangan yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan proyek.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pemantauan di lapangan selama melaksanakan kerja praktek ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan :1. Mekanisme pekerjaan yang tertera pada perencanaan tidak seluruhnya bekerja sesuai dengan perencanaaan yang telah dibuat baik itu masalah taktik pekerjaan maupun time schedule pekerjaan.2. Time Schedule yang telah disusun untuk pelaksanaan proyek ini ternyata tidak seluruhnya dapat diikuti. Hal ini sangat dipengaruhi oleh cuaca buruk berupa hujan, juga adanya perubahan gambar rencana sehingga pelaksana tidak dapat bekerja seoptimal mungkin.3. Pelaksana prime coat dilakukan setelah dipanaskan aspal penetrasi 60/70 sebanyak 70% dan minyak korosin (minyak Tanah) sebanyak 30% dari seluruh campuran dan disemprot dengan menggunakan Asphalt Sprayer, penyemprotan tidak boleh tertumpuk karena akan melekat pada ban kendaraan pada saat panas terkena sinar matahari yang akan menyebabkan terkelupasnya lapisan aspal. Pada pelaksanaan aspal AC-BC, pemadatan pertama dilakukan dengan Tandem Roller sebanyak 1 passing, pemadatan kedua dilakukan dengan menggunakan PTR (Pneumatic Tire Roller) sebanyak 16 passing, dan ketiga dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller sebanyak 12 passing.4. Dari hasil pelaksanaa kelas A ternyata pada pekerjaan proyek ini sesuai dengan literatur dan spec yang diisyaratkan oleh pemilik proyek. Dari pemeriksaan CBR laboratorium (kelas A) dihasilkan sebesar 92%, yang mana telah memenuhi persyaratan spesifikasi >90%.

5.2 Saran-saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai masukan khususnya kepada pelaksana proyek dan pada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan proyek sebagai berikut :1. Sebaiknya pada waktu melaksanakan pemadatan terutama pada daerah yang mudah mengalami penurunan, dilakukan pemadatan dan pengawasan yang lebih baik agar dapat

Page 60: PTM RELAX.docx

menghasilkan kualitas jalan seperti yang diharapkan.2. Hendaknya semua pihak yang berperan dalam suatu pelaksanaan proyek lebih disiplin melaksanakan tugasnya masing-masing, sehingga dapat diperoleh hasil seperti yang direncanakan.3. Sebaiknya pada saat pengendalian terhadap mutu kepadatannya dilakukan secara lapis demi lapis, sehingga akan menghasilkan kualitas yang lebih baik dan tahan lama seperti yang diharapkan.4. Kepada pihak pengawas agar lebih memperketat pengawasan di lapangan, sehingga proyek yang dilaksanakan dapat selesai sesuai jadwal yang sudah direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Perpustakaan Fakultas Teknik, 2003, Laporan Kerja Praktek program sarjana (S1), Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh.2. B.R.E, Dalimin, 1982, Pengaspalan Jalan Raya, Edisi Bandung.3. B.R.E, Dalimin, 1981, Pelaksanaan Pembangunan Jalan, Penerbit : Lestari, Jakarta.4. Soedarsono, D.U, 1979, Konstruksi Jalan Raya, Badan Penerbit Pekerjaan Umum.5. Departemen PU. 1995, Paduan Pipa Baja Bergelombang, Penerbit Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Program Jalan Subdit Perencanaan Teknik Jembatan, Jakarta.

Diposkan 1st August 2011 oleh Simon Situmorang

10.

Jul

26

Inspirasi Kehidupan Inspirasi-Motivasi-kehidupan- Anda sedang bingung? sama dengan saya. Anda sedang bete? sama juga tuh dengan saya. Anda capek jasmani dan rohani? lagi-lagi sama juga dengan saya. Anda bosan dengan kehidupan sehari-hari? walah, saya juga tuh. hahaha.

Tidak hanya sekedar hal diatas, saya juga pesimis dengan apa yang akan saya lakukan dan takut akan segalanya. Saya merasa kesepian bak terdampar di sebuah dunia tanpa penghuni. Otak pun sudah mulai mengalami penurunan fungsi, tubuh terasa lemah tak berdaya diterjang berbagai virus yang dengan ria berenang-renang dalam darah.

Eittss, jangan dikira saya sedang sakit parah atau terkena kanker dan tumor ganas. Hanya sedang dalam tekanan batin, fungsi otak menurun karena seorang perokok berat, tubuh lemah karena tak pernah berolahraga selama bertahun2, dan tak pernah ke Dokter bila

Page 61: PTM RELAX.docx

terkena sakit atau keracunan, hanya mengandalkan kekebalan tubuh.

Tengah malam saya ke warkop depan kos dan ngobrol dengan seorang Kakek2.

Kata si Kakek yang sudah berpengalaman dan banyak makan garam kehidupan(pantesan darah tinggi tuh :p), ini karena sedang mengalami titik terberat dalam menjalani kehidupan. Apalagi tuh? ga ngerti. Simpelnya begini kata si Kakek,

Setiap manusia harus menentukan tujuan dari hidupnya. Manusia yang menjalani kehidupan tanpa tujuan akan mengalami depresi berat, tidak tau apa yang harus dilakukan, hanya mencari kesenangan sesaat, tak peduli dengan masa depan. Ya, hidup hanya untuk menjalani kekosongan tanpa arti.

Saya masih ga ngerti juga tuh kek? weleh-weleh, si Kakek geleng-geleng kepala kayak abis dugem.

Intinya, hidup membutuhkan Inspirasi dan Motivasi. Keduanya akan selalu berkaitan, jika salah satu tidak ada maka tidak akan berguna. Inspirasi dan Motivasi tidak akan bisa ditemukan pada orang yang hidupnya selalu menyendiri. Kalaupun ada, ya pasti terbatas.

Ya seperti kamu itu, hidup sendiri, pemalas, tiap hari dikamar terus depan komputer, ga pernah melihat kehidupan diluar, jomblo lagi. Kata si Kakek sambil nyengir ngeledek saya.

Trus harus gimana nih Kek? Inspirasi bisa saja saya temukan, teman2 dan orang tua saya juga setiap hari bersusah payah memberi dukungan dan Motivasi. Namun saya tetap saja cuek dan tidak terpengaruh dengan hal tersebut.

Habis nyeruput kopi item dan menarik dalam2 rokok kreteknya, si Kakek memandang lepas ke langit yang hitam tanpa bintang. Beliau berkata pendek, "Karena batin mu tidak tersentuh".

Walah, apalagi tuh????

Kata-kata tidaklah cukup untuk memotivasi seseorang, namun perbuatan. Motivator terbaik ada 2, yaitu lawan/rival dan kelembutan serta perhatian seorang wanita.

Pikirin sendiri deh 2 motivator itu, Kakek ngantuk mau tidur :D.

Walah, dasar nih Kakek edan. Main kabur aja, kopi loem dibayar lagi. $%$#@!$^.

Diposkan 26th July 2011 oleh Simon Situmorang

Memuat Kirim masukan

Page 62: PTM RELAX.docx
Page 63: PTM RELAX.docx

Kumpulan Makalah Pilihan Berbagi Artikel dan berbagai makalah ilmu pengetahuan

28509

Kamis, 02 Februari 2012

Makalah Alat Berat Yang Umum Digunakan Untuk Proyek Konstruksi

BAB I

PENDAHULUAN

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk

membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat

yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian

antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan, atau

kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah

peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat

yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya

alat-alat yang umum digunakan untuk pekerjaan konstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas

tersebut antaranya : bulldozer, alat pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor grader,

dan alat pengangkut jarak jauh seperti dump truck. Disini akan diberikan juga contoh perhitungan

prodktivitas untuk setiap jenis alat yang akan dibahas.

Page 64: PTM RELAX.docx

BAB II

STUDY PUSTAKA

A. Bulldozer

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan

serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging),

mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan

banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan

swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan

ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu).

Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi

didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter.

Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet.

Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment

yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher,

harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin.

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya,

artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya attachment adalah

Page 65: PTM RELAX.docx

blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga

memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.

Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:

Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,

Pembukaan jalan baru,

Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,

Membantu mengisi material pada scraper,

Menyebarkan material,

Mengisi kembali saluran,

Membersihkan quarry.

Gambar 2.1 Bulldozer.

1. Blade

Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel sedemikian rupa

sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade yang dipakai pada bulldozer

atau angel dozer yaitu:

Universal Blade (U-Blade)

Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk efektifitas

produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak karena

kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya bulldozer jenis ini sering

digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock pile work, dan sebagainya.

Page 66: PTM RELAX.docx

Straight Blade (S-Blade)

Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan

modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel material dengan

mudah.

Angling Blade (A-Blade)

Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat untuk:

a. Pembuangan ke samping (side casting)

b. Pembukaan jalan (pioneering roads)

c. Menggali saluran (cutting ditches)

d. Pekerjaan lain yang sesuai.

Chusion Blade (C-Blade)

Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk

meredam tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk pemeliharaan jalan

dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk meningkatkan

kmampuan maneuver.

2. Produktivitas Dozer

Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh.

Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus dan dalam 1 jam

pegoperasian.

a. Kapasitas Blade

Page 67: PTM RELAX.docx

Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan. Rumus dari

kapasitas blade (dalam lcm) adalah:

Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33º.

b. Waktu Siklus

Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh. Pada

saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat ditentukan dari

jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus juga ditentukan oleh suatu waktu

yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan

memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang

diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah:

CT= FT + HT + RT

c. Produktivitas

Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan memakai rumus:

Contoh soal:

Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 60 m dengan

menggunakan S-Blade yang berdimensi 3,36 m panjang dan tinggi 1,256 m. Diperkirakan kecepatan

dozer adalah 3 km/jam dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan waktu tetap 0,3 menit.waktu operasi

60 menit.

Jawab:

Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4 menit

Page 68: PTM RELAX.docx

Produktivitas :

B. Loader

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader beroda

crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya dipasang lebih

maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-

tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai

untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.

Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang granular,

mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump

truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose bucket, rock

bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15

m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.

Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat

ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan untuk memuat

material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu

(quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk

dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.

Gambar 2.2 Loader

1. Aplikasi Loader

Page 69: PTM RELAX.docx

Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat

pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader sehingga gerakan

loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck yaitu I shape

loading, V shape loading, dan pass loading.

Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel atau front

shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih seriing.

Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi dengan lebar yang sama dengan

lebar bucket.

2. Produktivitas Loader

Factor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader adalah sebagai

berikut:

a. Kondisi material,

b. Tipe bucket dan kapasitasnya,

c. Area untuk pergerakan loader,

d. Waktu siklus loader ,

e. Waktu efisien loader.

Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)

Material Factor

Material seragam atau campuran 0,95-1,00

Batu kerikil 0,85-0,90

Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95

Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90

Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75

Page 70: PTM RELAX.docx

Batuan berlumpur 1,00-1,20

Lanau basah 1,00-1,10

Material berbeton 0,85-0,95

Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang

tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang diangkut. Waktu

berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat atau kemana

material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.

Tabel 2.2 Waktu muat (menit)

Material LT

Berbutir seragam 0,03-0,05

Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06

Lanau basah 0,03-0,07

Tanah atau kerikil 0,04-0,20

Material berbeton 0,05-0,20

Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang berbeda

utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah:

Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit)

Uraian Factor

Kondisi tanah:

Berbutir campuran +0,02

Page 71: PTM RELAX.docx

Diameter < 3 mm

Diameter 3-20 mm

Diameter 20-150 mm

Diameter 150 >

Kondisi tanah asli/lepas

+0,02

−0,02

0

+0,03

+0,04

Timbunan

Tinbunan dengan tinggi > 3 m

Tinbunan dengan tinggi < 3 m

Pembongkaran dari truck

0

+0,01

+0,02

Lain-lain

Pengoperasian tetap

Pengoperasian tidak tetap

Target sedikit

Target berresiko

−0,04

+0,04

+0,04

+0,05

Tabel 2.4 waktu buang (menit)

Pemuatan DT

Ditmpah di atas tanah

Dimuat ke dalam truck

±0,10

0,04-0,07

Contoh soal:

Page 72: PTM RELAX.docx

Sebuah loader digunakan untuk memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m ke dalam truck.

Material merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter kurang dari 3,5 mm. loader

mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan jarak tempuh rata-rata 50 m. waktu berputar

adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat adalah 50/60 menit perjam engan pengoperasian tetap.

Dari table 2.1 BBF adalah 1

Dari table 2.2 LT = 0,05 menit

Dari table 2,3 faktor koreksi waktu siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit

Dari table 2.4 DT = 0,5 menit

Dari grafik di lampiran pada buku “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan Ir. Susy Fatena

Rostiyanti, M.Sc. hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit

CT = 0,05 + 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,58 menit

C. Excavator (Alat Gali)

Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power shovel, atau juga dikenal

sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga disebut alat penggali

hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali ini mempunyai as diantara alat

penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar

walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak.

1. Alat Penggali Hidrolis

Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan tenaga

diesel engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah menggunakan

metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Power

shovel dan backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali hidrolis yang dipasangkan

Page 73: PTM RELAX.docx

bucket di depannya, dimana backhoe menggali material yang berada dibawah permukaan tempat alat

tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada.

a. Front Shovel

Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material dipermukaan tempat alat

tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada factor koreksi

didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas bucket

(heaped capacity).

Gambar 2.3 Front shovel

Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali

Material BFF (%)

Tanah dan tanah organik 80-110

Pasir dan kerikil 90-100

Lempung keras 65-95

Lempung basah 50-90

Batuan dengan peledakan buruk 40-70

Batuan dengan peledakan baik 70-90

Prouktivitas fromt shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut

putaran, besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian dan sudut putaran juga merupakan factor

yang mempengaruhi produktivitas front shovel. Dari itu factor tersebut diberikan dalam table berikut:

Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran

Persentase

kedalaman

Sudut putaran

45º 60º 75º 90º 120º 150º 180º

Page 74: PTM RELAX.docx

optimumu40 0,93 0,89 0,85 0,80 0,72 0,65 0,59

60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66

80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69

100 1,26 1,16 1,07 1,00 0,88 0,79 0,71

120 1,20 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,70

140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66

160 1,03 0,96 0,90 0,85 0,75 0,67 0,62

b. Backhoe

Backho biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau basement.

Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas. Penentuan waktu

siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya:

Tabel 2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)

Jenis MaterialUkuran Alat

< 0,76 m3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3

Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40

Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50

Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60

Page 75: PTM RELAX.docx

Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar

Kedalaman

penggalian

(% dari maks)

Sudut Putar (º)

45 60 75 90 120 180

30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95

50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91

70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83

90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75

Gambar 2.4 Backhoe

Contoh soal:

Backhoe digunakan untuk melakukan penggalian lempung kerikil, alat mempunyai kapasitas 1,6 m3.

Rata-rata kedalaman penggalian adalah 6 m dengan maksimum kedalaman penggalian adalah 7 m.

sudut putar alat adalah 75º. Berapa produktivitas alat jika efisiensi adalah 50 menit/jam?

Penyelsaian:

BFF (table 2.5) untuk kerikil adalah 90-100%, gunakan 95%

Waktu siklus (table 2.7) adalah 0,30 menit

Persentase kedalaman = 6 m/7 m = 0,86 = 86% S = 1,05

Produktivitas backhoe :

P = 266 m3 / jam

Page 76: PTM RELAX.docx

2. Dragline

Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi dari

pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya.alat

dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dari dragline sama

seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat gali lainnya.

Gambar 2.5 Dragline

3. Clamshell

Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas se[erti pasir, kerikil, batuan

pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell

bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan

material, sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket berukuran berat

umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material.

Gambar 2.6 Clamshell

Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab itu maka persamaan

untuk clamshell adalah:

Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman.

D. Motor Grader

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan. Untuk

keprluan perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk membentuk permukaan yang dikehendaki.

Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal. Pada

umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan kemampuannya bergerak,

juga sering digunakan dalam proyeklapangan terbang.

Gambar 2.7 Motor Grader

Page 77: PTM RELAX.docx

Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebut moldboard yang

dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan. Sebagaimana diketahui motor grader adalah tipe

peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi pekerjaan konstruksi (grading). Kemampuan ini

akibat gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap blade dan roda-roda ban. Keserbagunaan ini

diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya, seperti:

Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan blade dan dapat

dikendalikan secara tersendiri.

Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

Elevating grader unit (alat pengatur grading)

Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek jalan,

sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader adalah luas area per

jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk menyelesaikan pekerjaan jalan dihitung melalui rumus:

N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik pada suatu

tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi permukaan,

kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang diinginkan. Lruas (km) adalah

panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass dan Vrata-rata (km/jam) adalah

kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas. Rumus yang digunakan untuk menghitung

produktivitas adalah:

Prod          = 1000vWE  (m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)

Contoh soal:Jalan tanah sepanjang 12 km memerlukan perataan dan pembentukan permukaannya kembali. Diperkirakan motor grader yang digunakan untuk pekerjaan tersebut harus melakukan pass sebanyak 6 kali. Karena kondisi jalan maka dua pass pertama dikerjakan dengan kecepatan 7 km/jam dan semakin cepat

Page 78: PTM RELAX.docx

1 km/jam untuk dua pass kedua dan ketiga. Berapa lama pekerjaan tersebut dapat diselesaikan jika efesiensi adalah 45 menit/jam? Penyelesaian:

E. Dump Truck

Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak

menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk

membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan

dalam 2 golongan yaitu:

On high way dump truck muatannya < 20 m3

Off high way dump truck muatanya > 20 m3

1. Pemilihan Truck

Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika

perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu atau

sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam

beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:

Gambar 2.8 Dump Truck

a. Truck Kecil

Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:

Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya

Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat

Page 79: PTM RELAX.docx

Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana

Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah

Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah terhadap total

produksi.

Sedangkan kerugiannya adalah:

Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu pemuatan (loading)

Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak

Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga pemeliharaan.

b. Truck Besar

Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:

Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit

Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit

Cocok untuk angkutan jarak jauh

Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.

Kerugiannya adalah:

Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat truck yang besar

Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar

Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang relative kecil)

Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

Page 80: PTM RELAX.docx

2. Produktivitas

Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari

waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali dan

waktu antri. Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truck adalah:

Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:

a. Waktu muat, tergantung pada:

Ukuran dan jenis alat pemuat

Jenis dan kondisi material yang dimuat

Kapasitas alat angkut

Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

b. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:

Jarak tempuh alat angkut

Kondisi jalan yang dilalui

c. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:

Jenis dan kondisi material

Cara pembongkaran material

Jenis alat pengangkutan

d. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan.

e. Waktu antri tergantung pada

Page 82: PTM RELAX.docx

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Online Appointment Book

Share It

TentaNg Gw

Febrianda Engineer

Banda Aceh, N.A.D, Indonesia

Lihat profil lengkapku

Join Us !!!

Arsip Saya

▼ 2012 (22) o ► April (1) o ▼ Februari (21)

MISTERI SEGITIGA BERMUDA SURAT DARI BAYI YANG DI ABORSI Suku Aborigin Adalah Astronom Pertama di Dunia? Batimetri dan Bentuk Muka Bumi di Lautan Kolam Pelabuhan FLOATING STRUCTURE PASANG LAUT PELABUHAN, DERMAGA, DAN TERMINAL Keistimewaan Wanita MEMAPARKAN SEJUMLAH HADIS YANG BERORIENTASI PADA D... MEMAPARKAN SEJUMLAH HADITS YANG BERORIENTASI PADA ... MEMAHAMI DAN MEMAPARKAN SEJUMLAH HADITS TENTANG UN... PENYUSUNAN SUNNAH DAN PENGARUHNYA ATAS PERKEMBANGA... Pengaruh Golongan Khawarij, Syiah Dan Ahli Sunnah ... TASYRI’ PADA AWAL ABAD 2H SAMPAI PERTENGAHAN 4H D... Makalah Alat Berat Yang Umum Digunakan Untuk Proye... TIPE-TIPE BENDUNGAN 10 FAKTA YANG BIKIN PRIA MANDUL Makalah Ilmu sosial Dan Budaya Dasar ILMU ALAMIAH DASAR 7 MISTERI PLANET MARS

Page 83: PTM RELAX.docx

Entri Populer

Makalah Alat Berat Yang Umum Digunakan Untuk Proyek Konstruksi Makalah Ilmu sosial Dan Budaya Dasar PELABUHAN, DERMAGA, DAN TERMINAL TASYRI’ PADA AWAL ABAD 2H SAMPAI PERTENGAHAN 4H DAN

PENDORONG PERKEMBANGANNYA TIPE-TIPE BENDUNGAN ILMU ALAMIAH DASAR MEMAHAMI DAN MEMAPARKAN SEJUMLAH HADITS TENTANG UNSUR

GURU DALAM PENDIDIKAN DAN FUNGSINYA Batimetri dan Bentuk Muka Bumi di Lautan SURAT DARI BAYI YANG DI ABORSI Pengaruh Golongan Khawarij, Syiah Dan Ahli Sunnah waljama'ah Pada

Perkembangan Tasyri'

Tentang Kami

Beranda Tentang Ane

Gan

Febrianda Aneuk Teknik. Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.