Top Banner
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 84 PRABUMULIH DENGAN MATERI NILAI-NILAI KEBERSAMAAN DALAM PERUMUSAN PANCASILA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Pangkat dari Golongan Ruang III.d ke IV.a Di susun oleh: Y O C E Y U S N I T A, S.Pd., MM. NIP. 19740625 199803 2 001 PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS PENDIDIKAN UPTD TK/SD KECAMATAN PRABUMULIH BARAT
60

PTK PKn Kelas 6

Jan 13, 2016

Download

Documents

ptk
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PTK PKn Kelas 6

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI

SD NEGERI 84 PRABUMULIH DENGAN MATERI NILAI-NILAI

KEBERSAMAAN DALAM PERUMUSAN PANCASILA

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

 

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Pangkat dari Golongan Ruang III.d ke

IV.a

Di susun oleh:

Y O C E Y U S N I T A, S.Pd., MM.

NIP. 19740625 199803 2 001

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH

DINAS PENDIDIKAN

UPTD TK/SD KECAMATAN PRABUMULIH BARAT

SD NEGERI 84 PRABUMULIH

2012

Page 2: PTK PKn Kelas 6

ABSTRAK

Proses belajar dan hasil belajar peserta didik tidak saja ditentukan oleh pola.

Struktur dan isi kurikulum, akan tetapi ditentukan oleh kompetensi guru harus

mampu menerapkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, sehingga

prestasi belajar peserta didik pada tingkat optimal Pengajaran di sekolah terjadi

apabila terdapat interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar yang diatur dan

digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pengajaran.

Seperti halnya yang terjadi pada pembelajaran di awal Semester I Tahun

Ajaran 2010/2011 di kelas VI SD Negeri 84 Prabumulih. Pada pelaksanaan

pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan materi

pokok “Nilai-Nilai Kebersamaan Dalam Perumusan Pancasila”, dari 20 peserta didik

kelas VI hanya 8 anak yang mendapatkan nilai di atas 70 atau setara dengan 40%

peserta didik yang mampu menguasai materi. Berdasarkan perhitungan di atas dapat

dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

1. Rendahnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran

2. Peserta didik kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

Berdasarkan uraian latar belakang dapat dibentuk rumusan masalah sebagai

berikut :

“Bagaimana cara meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta didik

dalam pembelajaran nilai-nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila

kelas VI dengan menerapkan metode diskusi sebagai metode

pembelajaran?”

Melalui hasil temuan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat, pembelajaran

yang dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukan dengan

meningkatnya penguasaan dan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran.

Hasil dari perbaikan mata pelajaran PKn dibuktikan dengan peningkatan hasil nilai

evaluasi peserta didik. Dari 20 peserta didik pada siklus I hanya ada 11 peserta didik

yang mendapatkan nilai di atas 70 atau setara dengan 53%. Pada siklus II perbaikan

pembelajaran terdapat 14 peserta didik yang mendapat nilai di atas 70 atau setara

dengan 67,5%, dan pada siklus III peserta didik yang mendapat nilai di atas 70

sebanyak 18 peserta didik atau setara 80%.

Page 3: PTK PKn Kelas 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan sumber daya manusia adalah sesuatu yang sangat penting

dalam pendidikan. Dengan demikian kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh

tinggi rendahnya kualitas pendidikan.

Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju

perkembangan ekonomi dan industri. Perkembangan tersebut mempunyai

implikasi terhadap dunia pendidikan.

Berbagai perubahan global dan regional harus menekan pendidikan

sehingga diperlukan peningkatan kualitas pendidikan sehingga diperlukan

peningkatan kualitas pendidikan terhadap perubahan yang serba cepat. Untuk

mewujudkan bangsa yang cerdas diperlukan usaha dan kerja keras dalam

bidang pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan dalam rangka pencapaian tujuan

melibatkan berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan yaitu guru.

Nada Sudjana (Dalam Sudarwan, 2000 : 20) Mengemukakan bahwa "Guru

merupakan ujung tombak pendidikan, ia secara langsung berupaya

mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan peserta didik".

Sebagai ujung tombak guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan dasar

yang diperlukan.

Proses belajar dan hasil belajar peserta didik tidak saja ditentukan oleh

pola. Struktur dan isi kurikulum, akan tetapi ditentukan oleh kompetensi guru

harus mampu menerapkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan,

sehingga prestasi belajar peserta didik pada tingkat optimal. Pengajaran di

sekolah terjadi apabila terdapat interaksi antara peserta didik dengan sumber

belajar yang diatur dan digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan

pengajaran.

Pendidikan kewarganegaraan bukan harus merasa senang belajar

matematika tetapi dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran menggunakan

sistem guru kelas dan peserta didik akan status hak dan kewajibannya dalam

kehidupan kemajuan bermasyarakat, berbangsa sebagai manusia.

Sekolah Dasar pada umumnya menggunakan sistem guru kelas. Dalam

rangka melaksanakan tugasnya, guru harus menggunakan salah satu

pendidikan untuk meningkatkan keberhasilan peserta didik dalam penguasaan

materi pelajaran, usaha melaksanakan perbaikan proses belajar mengajar

melalui penelitian tindakan kelas.

Page 4: PTK PKn Kelas 6

B. Rumusan Masalah

Ketika penulis melakukan proses pembelajaran mata pelajaran PKn

yang memperoleh tingkat penguasaan materi sebesar 70% ke atas hanya 8

orang (40% dari 20 peserta didik).

Selama proses belajar mengajar atau pembelajaran berlangsung pada

mata pelajaran PKn jarang peserta didik yang mengajukan pertanyaan atau

mernberikan jawaban terhadap pertanyaan guru.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat

untuk mengidentifikasi kekurangan dari proses belajar mengajar atau

pembelajaran yang dilaksanakan. Dan hasil diskusi teman sejawat terhadap

beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran guru yakni :

3. Rendahnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran

4. Peserta didik tidak bisa menjawab pertanyaan guru

5. Peserta didik kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

Dari latar belakang masalah di atas penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

“Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan pemahaman peserta

didik tentang nilai-nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila dengan

metode diskusi?”

C. Tujuan Penelitian

Dengan melakukan penelitian perbaikan pembelajaran mata pelajaran

PKn dilakukan penelitian perbaikan pembelajaran, tujuan yang hendak

dicapainya adalah :

1. Mendeskripsikan bagaimana upaya guru agar peserta didik mengenal

kegiatan yang menjunjung nilai-nilai kebersamaan

2. Bagaimana upaya guru dalam memotivasi peserta didik agar terdorong

untuk mengenal kegiatan yang menjunjung nilai-nilai kebersamaan

3. Peserta didik dapat melaksanakan bagaimana cara berdiskusi yang baik

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi guru

1. Meningkatkan kemampuan guru atau peneliti dalam proses pembelajaran

PKn

2. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai guru dalam proses pembelajaran

3. Meningkatkan kemampuan bagi guru dalam memahami konsep penelitian

tindakan kelas

Page 5: PTK PKn Kelas 6

Manfaat bagi peserta didik

1. Meningkatkan pemahaman hasil belajar peserta didik

2. Meningkatkan kegairahan belajar peserta didik

Manfaat bagi sekolah

1. Meningkatkan kemampuan hasil belajar peserta didik

2. Meningkatkan sumber daya manusia

3. Meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar

Page 6: PTK PKn Kelas 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pembaharuan Pembelajaran

Pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam pembangunan

sumber daya manusia. Dengan demikian kemajuan suatu bangsa dipengaruhi

oleh tinggi rendahnya kualitas pendidikan.

Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju

perkembangan ekonomi dan industri. Perkembangan tersebut mempunyai

implikasi terhadap dunia pendidikan.

Berbagai perubahan global dan regional harus menekan pendidikan

sehingga diperlukan peningkatan kualitas pendidikan sehingga diperlukan

peningkatan kualitas pendidikan terhadap perubahan yang serba cepat. Untuk

mewujudkan bangsa yang cerdas diperlukan usaha dan kerja keras dalam

bidang pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan dalam rangka pencapaian tujuan

melibatkan berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan yaitu guru.

Nana Sudjana (Dalam Sudarwan, 2000 : 20) Mengemukakan bahwa “Guru

merupakan ujung tombak pendidikan, ia secara langsung berupaya

mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan peserta didik”.

Sebagai ujung tombak guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan dasar

yang diperlukan.

Proses belajar dan hasil belajar peserta didik tidak saja ditentukan oleh

pola. Struktur dan isi kurikulum, akan tetapi ditentukan oleh kompetensi guru

harus mampu menerapkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan,

sehingga prestasi belajar peserta didik pada tingkat optimal Pengajaran di

sekolah terjadi apabila terdapat interaksi antara peserta didik dengan sumber

belajar yang diatur dan digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan

pengajaran.

Pendidikan kewarganegaraan bukan harus merasa senang belajar

matematika tetapi dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran menggunakan

sistem guru kelas dan peserta didik akan status hak dan kewajibannya dalam

kehidupan kemajuan bermasyarakat, berbangsa sebagai manusia.

Media pembelajaran (alat bantu) merupakan salah satu faktor

penunjang keberhasilan belajar. Alat bantu pembelajaran dapat memberikan

motivasi pada peserta didik sehingga akan meningkatkan pemahaman peserta

didik tentang materi yang diajarkankan guru.

Page 7: PTK PKn Kelas 6

Selain itu faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran juga akan mempengaruhi keberhasilan belajar.

Oleh karena itu sebagai guru yang profesional hendaknya berupaya

semaksimal mungkin agar di setiap pembelajaran dapat memilih metoda dan

alat bantu pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran dapat berhasil

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Sekolah Dasar pada umumnya menggunakan sistem guru kelas. Dalam

rangka melaksanakan tugasnya, guru harus menggunakan salah satu

pendidikan untuk meningkatkan keberhasilan peserta didik dalam penguasaan

materi pelajaran, usaha melaksanakan perbaikan proses belajar mengajar

melalui penelitian tindakan kelas. Berdasarkan pendapat pakar pendidikan

tersebut di atas, peneliti menyambut baik dengan adanya perbaikan dalam

pembelajaran melalui PTK, karena pada kenyataannya dalam setiap proses

pembelajaran kita selalu dihadapkan pada kegagalan hal yang dicapai oleh

setiap peserta didik. Kita tahu bahwa setiap peserta didik mempunyai karakter

yang berbeda-beda dalam menyimak materi, maka disinilah peran guru untuk

harus tanggap situasi dan perkembangan peserta didik.

Setiap proses pembelajaran harus dilakukan pembaharuan (inovasi)

kearah yang lebih baik. Kegiatan belajar mengajar idealnya tidak strategis

tetapi dinamis karena ilmu pengetahuan sekarang ini berkembang begitu

cepat, perkembangan teknologi pun terus mengalami perubahan, sejalan

dengan itu perbaikan pembelajaran melalui PTK adalah suatu upaya

meningkatkan kualitas proses pembelajaran akan berdampak positif dirasakan

oleh guru maupun oleh peserta didik untuk menuju ketuntasan belajar.

B. Hakikat Pembelajaran

Pemaknaan pembelajaran telah menimbulkan berbagai kontroversi

diberbagai kalangan pakar pendidikan, terutama di antara guru-guru di

sekolah. Hal ini disebabkan oleh demikian luasnya ruang lingkup

pembelajaran, sehingga yang menjadi subyek belajar atau pembelajarpun

bukan hanya peserta didik dan mahpeserta didik, tetapi juga peserta

penataran/pelatihan atau pendidikan dan pelatihan (diklat), kursus, seminar,

diskusi panel, symposium, dan bahkan siapa saja yang berupaya

membelajarkan diri sendiri.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatau sistem atau proses

membelajarkan subyek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain,

dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subyek didik/pembelajar

dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien

(Depdiknas, Model Pembelajaran SD, 2003).

Page 8: PTK PKn Kelas 6

Dengan demikian, jika pembelajaran dianggap sebagai suatu sistem,

maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir

antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode

pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas,

evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya bila

pembelajaran dianggap sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan

rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat peserta didik

belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan program pengajaran

tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut

penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat-alat

evaluasi. Persiapan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan guru untuk

membaca buku-buku atau media cetak lainnya yang berkaitan dengan materi

pelajaran yang akan disajikan kepada para peserta didik dan mengecek jumlah

dan keberfungsian alat peraga yang akan digunakan.

Setelah persiapan tersebut, guru melaksanakan kegiatan-kegiatan

pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah

dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, struktur dan dan situasi

pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh

pendekatan atau strategi dan meode-metode pembelajaran yang telah dipilih

dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru yang

bersangkutan, persepsi, dan sikapnya terhadap peserta didik.

C.Pembelajaran PKn SD

Peran guru dalam proses membelajarkan peserta didik semakin

penting karena di masa depan guru tidak lagi sebagai sumber informasi atau

penyampai pengetahuan kepada peserta didik melainkan lebih merupakan

fasilitator yang mempermudah peserta didik belajar. Cara-cara mengajar yang

konvensional sudah selayaknya untuk diperbaharui dan dikembangkan. Di

sinilah pentingnya pemahaman guru terhadap berbagai pendekatan dalam

pembelajaran.

Diakui bahwa dengan makin meluas dan cepatnya arus informsi di era

global, makin memudahkan peserta didik mengakses berbagai informasi yang

pada gilirannya dapat mempermudah terjadinya perilaku belajar. Dalam

kegiatan belajar mengajar, pada umunya menganut guru kelas kecuali mata

pelajaran Agama dan Olah raga, pada kelas binaannya. Fenomena ini

menunjukkan betpa pentingnya keterampilan mengorganisasi kelas agar

peserta didik belajar dengan nyaman, terkendali dan tentu saja materi

pelajaran dapat diterima sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Page 9: PTK PKn Kelas 6

Selain itu, guru juga menghadapi bahan pengetahuan yang bukan

berasal dari buku teks, sehingga perlu dikuasai keterampilan mengolah pesan.

Hal ini berkaitan dengan pembelajaran yang berusaha meningkatkan

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. Hal sesuai dengan

pendapat Dimyati dan Mujiono (1999) yang menyebutkan bahwa,

”Pendekatan pembelajaran pada hakikatnya merupakan kerangka acuan yang

dianut seorang guru dalam praktik pembelajaran yang dilakukan melalui

pengorganisasian peserta didik dan pengolahan pesan untuk mencaai sasaran

belajar berupa peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor serta

kepribadian peserta didik secara menyeluruh.

Bertitik tolak dari uraian tersebut, kenyataan di lapangan sering guru

mengalami kesulitan dalam mengembangkan materi pelajaran. Akibat yang

terjadi dari permasalahan ini yaitu menurunnya prestasi belajar peserta didik.

Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, baik yang berasal dari guru itu

sendiri atau berasal dari peserta didik bahkan berasal dari lingkungan. Apabila

dikaji lebih dalam, penyebab lemahnya prestasi tersebut amat beragam.

Beberapa penyebab yang dapat dijadikan jawaban menurut Dinn Wahyudin

(2007) di antaranya: kemampuan guru, kemampuan peserta didik, sarana dan

prasarana.

D. Media Pembelajaran

Para guru berupaya mencari media pembelajaran yang sesuai dengan

materi pokok atau indikator yang akan dicapai untuk mendapat hasil

pembelajaran yang optimal. Hal ini bermakna bahwa media pembelajaran

merupakan komponen penting dalam proses belajar mengajar.

Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan mendapat hasil yang

optimal,sehingga guru berupaya mencari media pembelajaran yang sesuai

dengan materi pokok atau indikator yang akan dicapai.

Dalam proses pembelajaran maka media pengajaran merupakan

merupakan suatu perantara dari materi pembelajaran atau dari guru sebagai

pemberi pesan kepada peserta didik sebagai penerima pesan agar proses

transformasi dapat berlangsung efektif dan efesien. Media pembelajaran

diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan atau isi pembelajaran. Merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemampuan peserta didik sehingga dapat mendorong proses pembelajaran

yang optimal dan hasil belajar yang memuaskan. Pada tahun 50-an media

disebut sebagai alat bantu audio visual (Audio Visual Aides) karena pada masa

itu peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam

Page 10: PTK PKn Kelas 6

mengajar. Tetapi kemudian namanya lebih populer sebagai media pengajaran

atau pembelajaran.

Berbagai bentuk media pembelajaran dapat digunakan untuk

meningkatkan belajar ke arah yang lebih konkrit. Pembelajaran dengan

menggunakan media tidak hanya menggunakan kata-kata (simbol visual),

sehingga dapat diharapkan diperolehnya hasil pengalaman berlajar yang lebih

berarti bagi peserta didik. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1974) dalam

Ibrahim (2003: 129) menenekankan pentingnya media sebagai alat untuk

merangsang proses pembelajaran.

Fungsi media pembelajaran untuk memperjelas materi pembelajaran,

dapat menarik perhatian peserta didik, akan membantu pemusatan perhatian

peserta didik, dan menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik.

Konsep ini sejalan dengan Vernon A. Magnesen, melalui Fathurahman bahwa

“Kita belajar berdasarkan 10% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang

kita lihat, 50% dari apa yang kita dengar, 70% dari apa yang kita katakan,

dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan” (Fathurahman, 2007: 3).

Gambar atau lukisan adalah bentuk visual yang dapat dinikmati oleh

setiap orang yang memandangnya sebagai wujud pindahan atau dari keadaan

yang sebenarnya. Baik mengenai pemandangan benda atau barang, maupun

suasana kehidupan. Gambar dikenal oleh setiap guru dan dipakai sebagai

media proses belajar-mengajar untuk memperjelas pengertian tentang sesuatu.

Gambar sangat menarik perhatian peserta didik mereka dapat mempelajarinya

secara mendalam disamping dapat menimatinya. Gambar dapat menunjukan

pokok masalah secara lebih baik dibandingkan media verbal. Ia dapat

menmbus ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dapat

memperjelas masalah dan sangat murah harganya. Untuk lebih meningkatkan

keefektifan proses pembelajaran melalui gambar, sebaiknya gambar itu harus

bagus, jelas, menarik mudah dimengerti dan harus menggambarkan keadaan

yang sebenarnya. Foto adalah bentuk visual yang dapat dinikmati oleh setiap

orang yang memandangnya sebagai hasil pemotretan tentang alam, benda,

atau situasi kehidupan. Gambar foto bersifat naturalistik karena persis sama

dengan keadaan yang sebenarnya (Drs. A. Tabrani Rusyana, 1993: 9).

E. Alat peraga Dalam Pembelajaran PKn Di Sekolah Dasar

Sampai saat ini para ahli pendidikan belum banyak yang

mengungkapkan secara sistematik tentang konsep alat peraga belajar. Namun

dari beberapa buku yang penulis baca, banyak diungkapkan tentang alat

peraga pelajaran bukan alat peraga belajar. Namun penulis berpendapat bahwa

yang dimaksud dengan alat peraga pelajaran adalah juga alat peraga belajar.

Page 11: PTK PKn Kelas 6

Tujuan digunakan alat peraga pelajaran diungkapkan oleh Pandie

(1984: 153) yaitu “Maksud dan tujuan alat peraga mengajar yaitu memberikan

variasi dalam cara-cara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam

belajar itu lebih berwujud, lebih terarah, untuk mencapai tujuan tertentu.

Tugasnya untuk menolong anak agar lebih mudah memahami pelajaran-

pelajarannya dengan jelas atau menguasai isi pelajaran dengan baik”.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa maksud dan tujuan

digunakannya alat peraga mengajar, yaitu agar peserta didik lebih cepat

menguasai materi pelajaran yang diberikan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa, alat peraga belajar atau alat peraga mengajar pada situasi-

situasi tertentu dapat dikatakan sama, yaitu untuk membantu membelajarkan

peserta didik. Hanya perbedaannya terletak pada siapa alat peraga tersebut

digunakan. Jika alat tersebut digunakan oleh guru dalam proses belajar

mengajar sehingga proses mengajarnya lebih efektif, maka alat-alat tersebut

alat peraga mengajar. Tetapi juga alat tersebut digunakan peserta didik untuk

mempermudah belajarnya, maka disebut alat peraga belajar.

Selain itu pentingnya alat-Alat peraga belajar seperti yang

diungkapkan oleh Ali Pandie (1984: 193) adalah sebagai berikut :

Adapun nilai atau manfaat Alat peraga antara lain:

a. Menambah kegiatan belajar peserta didik.

b. Menghemat waktu belajar.

c. Membantu anak-anak yang ketinggalan dalam pelajarannya.

d. Memberikan situasi yang wajar untuk belajar membangkitkan minat

perhatian, aktivitas, dan turut serta dalam berbagai kegiatan di kelas.

F.Metode Pembelajaran

Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap

paling baik diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai

karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing.

Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan

maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi

yang lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok

bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu

berhasil dibawakan oleh guru lain.

Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam

menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa

metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal

pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan metode ceramah,

kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan

Page 12: PTK PKn Kelas 6

diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara,

melainkan peserta didik pun terdorong untuk berpartisipasi.

Seorang guru yang pandai berpidato dengan segala humor dan

variasinya, mungkin tidak mengalami kesulitan dalam berbicara, ia dapat

memukau peserta didik dan awal sampai akhir pengajaran. Akan tetapi bagi

seorang guru bicara, uraiannya akan terasa kering, untuk itu ia dapat

mengatasi dengan uraian sedikit saja, diselingi tanya jawab, pemberian tugas,

kerja kelompok atau diskusi sehingga kelemahan dalam berbicara dapat

ditutup dengan metode lain.

Metode diskusi

Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pendapat,

membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

Dalam kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh

manusia, diantaranya sedemikian kompleksnya masalah tersebut, sehingga tak

mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja, melainkan harus

menggunakan segala pengetahuan yang kita miliki untuk mencari pemecahan

yang terbaik. Ada kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban yang benar

sehingga kita harus menemukan jawaban yang paling tepat diantara sekian

banyak jawaban tersebut.

  Kelebihan metode diskusi

1. Peserta didik belajar bermusyawarah

2. Peserta didik mendapat kesempatan untuk menguji tingkat

pengetabuan masing-masing

3. Belajar menghargai pendapat orang lain

4. Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah

Kelemahan metode diskusi

1. Pendapat serta pertanyaan peserta didik dapat menyimpang dari pokok

persoalan

2. Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada

penyelesaian

3. Membutuhkan waktu cukup banyak

Page 13: PTK PKn Kelas 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai sejak Juli sampai dengan September 2010

untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Jadwal

pelaksanaan penelitian :

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Mata Pelajaran PKn

SD Negeri 84 Prabumulih

No.

RENCANA KEGIATAN

PTKJULI AGUSTUS SEPTEMBER

Minggu Ke … 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyerahan Proposal v

2. Siklus I v

3. Siklus II v

4. Siklus III v

5. Penyusunan Laporan v

6. Seminar v

7. Penyempurnaan Laporan v

8. Penyerahan Laporan v

9. Penelitian Makalah v

10. Penyerahan Makalah v

2. Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VI

SD Negeri 84 Prabumulih, Kec. Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Sebagai populasi penelitian adalah pada tingkat SD Negeri 84

Prabumulih, Kec. Prabumulih Barat, Kota Prabumulih dengan jumlah

1 kelas yaitu kelas VI.

2. Sampel

Subjek penelitian yang menjadi sampel diambil dari kelas VI

SD Negeri 84 Prabumulih, Kec. Prabumulih Barat, Kota Prabumulih

sebanyak 20 orang.

Page 14: PTK PKn Kelas 6

C. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam perbaikan

pembelajaran PKn (non eksak) adalah sebagai berikut :

Siklus I

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang dipimpin guru dalam

upaya meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diajarkan

adalah :

1. Mengkondisikan peserta didik, mengabsen dan mengarahkan kepada situasi

belajar yang baik

2. Mengadakan tanya jawab tentang makna kebersamaan

3. Mengemukakan materi yang akan dipelajari

4. Peserta didik melakukan kegiatan diskusi tentang nilai-nilai kebersamaan

5. Menugaskan kepada peserta didik untuk mengajukan permasalahan yang

berhubungan dengan nilai-nilai kebersamaan

6. Menyuruh sebagian peserta didik untuk memutuskan jawabannya di depan

kelas

Siklus II

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang dipimpin guru dalam

upaya meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diajarkan

adalah :

1. Memotivasi peserta didik melalui tanya jawab tentang nilai-nilai

kebersamaan yang ada di masyarakat

2. Mengemukakan materi yang akan disampaikan

3. Mengintruksikan agar peserta didik melakukan diskusi tentang nilai-nilai

kebersamaan

4. Peserta didik secara bergantian disuruh untuk mengemukakan apa hasil

diskusi di kelompoknya

Siklus III

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang ditempuh guru dalam

upaya menugaskan penguasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajari

adalah :

1. Mengadakan tanya jawab dengan peserta didik tentang kegiatan nilai-nilai

kebersamaan

2. Menyampaikan tujuan yang hendak dicapai setelah pembelajaran

3. Setiap peserta didik ditugaskan untuk melakukan diskusi kelompok

4. Para peserta didik ditugaskan untuk menjawab persoalan yang ada

kaitannya dengan nilai-nilai kebersamaan yang ada di masyarakat

5. Sebagian peserta didik menuliskan jawaban persoalan secara lisan dan

tulisan

Page 15: PTK PKn Kelas 6

Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan ketika melaksanakan perbaikan pembelajaran yang

bertindak sebagai pengamat adalah teman sejawat. Langkah-langkah yang

ditempuh dalam perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :

Siklus I

1. Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya sebagai kegiatan

awal

2. Peserta didik melakukan diskusi tentang nilai-nilai kebersamaan

3. Memberikan tugas dan latihan

4. Memberikan pekerjaan rumah

Siklus II

1. Memberikan penjelasan tentang nilai-nilai kebersamaan

2. Menugaskan pada setiap peserta didik untuk mengerjakan tugas

kelompok dan berdiskusi

3. Secara individu berlatih membaca hasil tugasnya

Siklus III

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Peserta didik melakukan kegiatan diskusi

3. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi pelajaran tentang

nilai-nilai kebersamaan

Pengamatan/Pengumpulan Data

Sebelum kita melakukan penelitian perbaikan pembelajaran memerlukan data-

data yang diperlukan dan juga suatu pengamatan. Total seluruh peserta didik

pada penelitian perbaikan pembelajaran semuanya ada 20 peserta didik.

Refleksi

Perbaikan yang terjadi pada pembelajaran PKn tentang kegiatan yang

menjunjung nilai-nilai kebersamaan sudah dapat mengerjakan dengan benar

setelah mendapat perbaikan pembelajaran bahkan anak ingin melakukannya.

Page 16: PTK PKn Kelas 6

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

Perbaikan pembelajaran PKn dalam 3 siklus menghasilkan nilai

sebagai hasil evaluasi yang menjadi tolak ukur keberhasilan perbaikan

pembelajaran :

Tabel 4.1

Nilai Evaluasi Pelaksanaan dan Perbaikan Pembelajaran

Mata Pelajaran PKn SD Negeri 84 Prabumulih

No. Nama Peserta DidikNilai

Siklus I Siklus II Siklus III

1. Alpian Jafar 50 70 80

2. Anisa Sanusi 50 60 70

3. Budi Ari Ariyanto 70 80 90

4. Diana Saeful Haris 60 70 80

5. Doni Damara 50 60 80

6. Febi Fitriani 50 70 90

7. Gilang Meilendra 50 70 90

8. Indayani 40 60 70

9. Lusi Lisnawati 50 70 80

10. Miatul Marumamah 50 60 80

11. Muhamad Ade Sujai 40 60 70

12. Narti 60 70 80

13. Rindi Laraswati 50 70 80

14. Rio Ridwan Subakti 70 80 90

15. Sadum Prayoga 60 80 90

16. Sarah Bariah 50 70 90

17. Wacih Sukaesih 60 70 80

18. Wawan Sobandi 50 60 70

19. Yeni Agustin 50 60 70

20. Yunus Septiansah 50 60 70

Jumlah Nilai 1060 1350 1600

Rata-Rata 53 67,5 80

Data pada tabel di atas adalah data hasil evaluasi tes akhir pada setiap

siklus) dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terdiri dari 3

siklus perbaikan pembelajaran. Jika dilihat dari nilai rata-rata per siklus

Page 17: PTK PKn Kelas 6

pembelajaran, maka terlihat adanya kenaikan. Sedangkan prosentase tingkat

penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran dapat digambarkan pada

grafik di bawah berikut :

Grafik 4.1

Prosentase Nilai Evaluasi Pelaksanaan dan Perbaikan Pembelajaran

Mata Pelajaran PKn SD Negeri 84 Prabumulih

Keterangan :

Dilihat dari tabel di atas diperoleh kesimpulan bahwa penguasaan

peserta didik terhadap pelajaran PKn menunjukkan peningkatan, seperti

terlihat pada grafik 1 di atas, pada siklus I penguasaan peserta didik hanya

mencapai 53%, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 67,5%. Pada

tahap selanjutnya yakni siklus III peningkatan pemahaman peserta didik

menjadi 80%. Hal ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik.

Tabel 4.2

Pengelompokan Nilai Evaluasi

Mata Pelajaran PKn SD Negeri 84 Prabumulih

No. Nilai

Nilai Peserta Didik Pada Tiap

Siklus

Siklus I Siklus II Siklus III

1. 100 - - -

2. 90 - - 6

3. 80 - 3 8

5. 70 2 9 6

6. 60 4 9 -

7. 50 12 - -

8. 40 2 - -

Jumlah 20 20 20

Page 18: PTK PKn Kelas 6

Pada tabel di atas, terlihat perubahan peningkatan penguasaan peserta

didik terhadap materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Hasil perbaikan yang terjadi pada pembelajaran PKn adalah guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan metode

diskusi di kelas. Tidak kalah pentingnya guru memberikan motivasi kepada

peserta didik dan juga memberikan balikan (feedback) terhadap pekerjaan

peserta didik.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus

Berdasarkan data dari tiap siklus di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

Siklus I

1. Pemberian motivasi pada pembelajaran Pkn sudah dilakukan oleh guru, tetapi

masih harus ditingkatkan lagi karena peserta didik yang berani bertanya dan

menjawab pertanyaan masih belum optimal.

2. Peserta didik yang mendapat nilai 70 ke atas pada pembelajaran Pkn ada 2

peserta didik (10%). Berdasarkan kriteria keberhasilan yang berdasarkan PAK

(minimal 70%), maka pada siklus I ini diproses pembelajaran dinyatakan

belum berhasil dan harus diperbaiki atau diulang pada siklus II.

3. Perolehan nilai rata-rata pada pembelajaran PKn 53,0. Bila diukur dengan

menggunakan PAN (minimal 7,00), maka proses pembelajaran pada siklus ini

dinyatakan belum berhasil.

Siklus II

1. Pemberian motivasi pada pembelajaran PKn sudah dilakukan oleh guru, dan

peserta didik yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan sudah

meningkat.

2. Nilai rata-rata peserta didik pada siklus ini sebesar 67,5. Berdasarkan kriteria

keberhasilan yang berdasarkan PAK (minimal 70%), maka pada siklus II ini

proses pembelajaran dinyatakan belum berhasil.

Siklus III

1. Pemberian motivasi pada pembelajaran PKn sudah dilakukan oleh guru, dan

peserta didik yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan dalam kegiatan

diskusi sudah meningkat.

2. Nilai rata-rata peserta didik pada siklus ini sebesar 80,0. Berdasarkan kriteria

keberhasilan yang berdasarkan PAK (minimal 70%), maka pada siklus III ini

proses pembelajaran dapat dikatagorikan berhasil.

Page 19: PTK PKn Kelas 6

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melihat hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran PKn

yang telah dilaksanakan, juga dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pemahaman peserta didik tentang nilai-nilai kebersamaan meningkat dari

siklus I sampai III

2. Kegiatan diskusi berlagsung hidup sehingga berpengaruh terhadap

peningkatkan pemahaman nilai-nilai kebersamaan

B. Saran

Dari kesimpulan tersebut ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan

oleh guru dalam meningkatkan hasil pembelajaran PKn, khususnya

meningkatkan penguasaan materi dan keaktifan peserta didik di dalam kelas

diantaranya adalah :

1. Guru sebaiknya menuntun peserta didik dalam kegiatan diskusi dan

kemudian peserta didik berusaha menjawab permasalahan yang diberikan

guru

2. Sebaiknya menggunakan meode diskusi secara berulang-ulang untuk

membuktikan keefektifannya

Page 20: PTK PKn Kelas 6

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Hakim, T (2002). Bel ajar Secara Efektif. Jakarta : Bina Aksara.

Hermawan, Asep Herry (2006). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Makmun, A.S. (2005). Profesi Keguruan 2. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka.

Russeffendi, E.T (1991). Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan

Potensinya.

Samuan, Aridi (2003). Proses Pembelajaran. Jakarta : Sarana Panca Karya. Santosa,

Puji (2006). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta :

Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Setiawan, Denny (2006). Komputer dan media Pembelajaran. Jakarta : Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka.

Setiawati dan Usman (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.

Bandung: Rosda Karya.

Winataputra, Udin S (2005). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta : Pusal

Penerbitan Universitas Terbuka.

Page 21: PTK PKn Kelas 6

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 22: PTK PKn Kelas 6

FORMAT KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT SEBAGAI PENGAMAT DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DI KELAS VI SD NEGERI 84 PRABUMULIHUPTD KECAMATAN PRABUMULIH BARAT

DINAS PENDIDIKANKOTA PRABUMULIH

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : Ali Imron, A.Ma.Pd.

NIP : 19630408 198605 1 001

Jabatan : Guru Kelas

Tempat mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan

PTK atas nama :

Nama : YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.

NIP. : 19740625 199803 2 001

Jabatan : Guru Kelas VI

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

Demikian agar surat pernyataan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui

Kepala SD Negeri 84 Prabumulih

Y O C E Y U S N I T A, S.Pd., MM. NIP. 19740625 199803 2 001

Prabumulih, September 2010

Pengamat,

ALI IMRON, A.Ma.Pd.NIP. 19630408 198605 1 001

Page 23: PTK PKn Kelas 6

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.

NIP. : 19740625 199803 2 001

Jabatan : Guru Kelas VI

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

Menyatakan bahwa

Nama : Ali Imron, A.Ma.Pd.

NIP : 19630408 198605 1 001

Jabatan : Guru Kelas

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

adalah teman sejawat sebagai pengamat yang akan membantu dalam pelaksanaan

perbaikan pembelajaran, yang merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Teman sejawat,

ALI IMRON, A.Ma.Pd.NIP. 19630408 198605 1 001

Prabumulih, September 2010

Yang membuat pernyataan,

Peneliti

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.NIP. 19740625 199803 2 001

Page 24: PTK PKn Kelas 6

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas / Semester : IV (Empat ) / I ( satu )

Waktu : 1 x 35 menit

I. STANDAR KOMPETENSI

Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar

Negara

II. KOMPETENSI DASAR

Menceritakan secara singkat nilai-nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila

sebagai Dasar Negara

III. INDIKATOR

Menceritakan nilai-nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila

sebagai Dasar Negara

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui ceramah bervariasi peserta didik dapat menyebutkan nilai-nilai

kebersamaan dalam bermusyawarah

2. Menyebutkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan Pancasila

3. Peserta didik dapat melaksanakan musyawarah yang mencerminkan

kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari di dalam kelas

V. MATERI PEMBELAJARAN

1. Bangsa Indonesia selalu mementingkan musyawarah dan mufakat untuk

menghasilkan keputusan. Musyawarah untuk mufakat adalah suatu cara

untuk merumuskan suatu masalah berdasarkan kesepakatan bersama.

2. Kita sering menghadapi pendapat yang berbeda dengan orang lain, tetapi

jika dengan musyawarah kita berusaha menyatukan pendapat yang berbeda.

Itu menjadi suatu mufakat, walaupun untuk mencapai mufakat bukanlah

perkara mudah.

3. Peristiwa sejarah tentang bagaimana musyawarah untuk mufakat telah

dijalankan oleh peserta sidang PPKI 18 Agustus 1945. Saat itu beberapa

pihak keberatan dengan isi Rancangan Pembukaan UUD 1945 pada alinea

keempat tentang Dasar Negara tetapi dengan semangat kebersamaan dan

demi menciptakan suasana yang damai maka para tokoh sepertri Drs. Moh.

Hatta, KH.A. Wahid Hasyim, dan Teuku Moh. Hasan dan yang lainnya

menyetujui untuk menghilangkan kalimat yang menjadi keberatan sebagaian

peserta sidang.

Page 25: PTK PKn Kelas 6

4. Itulah contoh peristiwa yang telah ditunjukkan oleh para tokoh pendiri

negara kita yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara dan bangsa

daripada kepentingan pribadi dan golongan, juga sebagai bukti sikap

menghargai pendapat dan kepentingan orang lain.

VI. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Pemberian tugas

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan awal (5 menit)

a. Guru mengkondisikan situasi belajar yang kondusif dengan menanyakan

kondisi kesehatan mereka, apa kabar? Dan sebagainya yang dilanjutkan

dengan pembagian kelompok.

b. Guru memberikan motivasi belajar terhadap peserta didik untuk segera

memulai pembelajaran.

c. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan :

1) Siapa yang tahu arti Pancasila?

2) Mengapa Pancasila selalu dibaca pada setiap upacara bendera?

d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat

melakukan musyawarah yang mencapai mufakat.

2. Kegiatan Inti (25 menit)

a. Guru bercerita tentang sedikit peristiwa yang dilakukan para tokoh

negara Republik ini dalam menyusun dan mengisi kemerdekaan,

diantaranya dalam perumusan Dasar Negara

b. Peserta didik mengamati guru yang sedang bercerita

c. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk mengidentifikasi nilai-

nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar

Negara

d. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang tokoh-tokoh

peserta sidang PPKI

e. Guru membagikan lembaran kerja siswa (LKS)

f. Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan LKS

g. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi

h. Dengan bimbingan guru, sisw peserta didik a menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dibahas

3. Kegiatan akhir (5 menit)

a. Guru memberikan evaluasi secara individu

Page 26: PTK PKn Kelas 6

b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan permohonan

maaf

VIII. ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Alat pembelajaran

a. Gambar tokoh-tokoh / para pahlawan

b. Lembaran Kerja Siswa

2. Sumber pembelajaran

a. Kurikulum KTSP kelas IV

b. Buku penunjang Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD kelas IV,

halaman 7-8, karangan Setiati Widihartuti, Fajar Rahayuningsih, Pusat

Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional

c. Lingkungan

IX. PENILAIAN

1. Prosedur

a. Tes awal :-

b. Tes proses : Mengamati keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan

diskusi

c. Tes akhir : soal tes dan menilai Lembar Kerja Siswa

2. Jenis tes : tulisan

3. Bentuk tes : isian singkat

4. Alat tes :

a. Soal :

Isilah titik – titik pada soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat

1) Musyawarah membutuhkan kesiapan dan kematangan sikap dari

setiap ….

2) Perbedaan pendapat dapat dijadikan sebagai pendorong untuk

meningkatkan kematangan …, dalam bemusyawarah sebaiknya

menghasilkan ….

3) Tokoh – tokoh pada proses berlangsungnya perumusan Pancasila

adalah ….

4) Untuk memperlancar musyawarah, peserta harus lebih

mementingkan … daripada mementingkan ….

5) Selama kita mendahulukan kepentingan pribadi atau golongan

mufakat akan ….

c. Kunci jawaban

1) Peserta musyawarah

2) Berpikir / mufakat

3) Drs. Moh. Hatta, KH.A. Wahid Kasyim dan Teuku Moh. Hasan

4) Kepentingan umum / kepentingan pribadi

Page 27: PTK PKn Kelas 6

5) gagal

d. Kriteria penilaian

1) Setiap jawaban yang benar diberi skor 2

2) Jumlah skor ideal 5 x 2 = 10

3) Nilai akhir = jawaban yang benar x 2

Mengetahui,

Kepala Sekolah

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.NIP. 19740625 199803 2 00

Prabumulih, September 2010

Yang membuat pernyataan,

Peneliti

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.NIP. 19740625 199803 2 00

Page 28: PTK PKn Kelas 6

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS I

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas / semester : IV (Empat) / I (satu)

Fokus Observasi : Penjelasan yang masih abstrak, penggunaan

metode diskusi

No. Aspek yang diobservasiKemunculan Komentar

Ada Tidak ada

1.

2

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Adanya apersepsi

Penjelasan konsep

Memberi contoh sikap yang konkrit

dalam kehidupan sehari-hari

Penggunaan alat peraga

Memicu dan memelihara keterlibatan

peserta didik

Penggunaan metode bervariasi

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya

Mengelola waktu pembelajaran secara

efesien

Menyimpulkan/menutup pelajaran

Prabumulih, September 2010

Pengamat

ALI IMRON, A.Ma.Pd.NIP. 19630408 198605 1 001

Page 29: PTK PKn Kelas 6

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas / Semester : IV (Empat) / I ( satu )

Alokasi waktu : 1 x 35 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI

Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar

Negara

II. KOMPETENSI DASAR

Menceritakan secara singkat nilai-nilai kebersamaan dalam proses perumusan

pancasila sebagai Dasar Negara

III. INDIKATOR

Menceritakan nilai-nilai kebersamaan dalam proses perumusan pancasila sebagai

Dasar Negara

IV. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat menuliskan sikap-sikap yang memiliki nilai-nilai kebersamaan

yang dapat diteladani dari para tokoh ketika berlangsung proses perumusan

Pancasila

V. MATERI PEMBELAJARAN

1. Kita sering menghadapi pendapat yang berbeda dengan orang lain,

tetapi jika dengan musyawarah, kita berusaha menyatukan pendapat yang.

2. Usaha menyatukan pendapat yang berbeda itu menjadi suatu mufakat,

walaupun untuk mencapai mufakat bukanlah perkara mudah.

3. Peristiwa sejarah tentang bagaimana musyawarah untuk mufakat telah

dijalankan oleh peserta sidang PPKI 18 Agustus 1945, saat itu beberapa pihak

keberatan dengan isi rancangan pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat

tentang Dasar Negara.

4. Dengan semangat kebersamaan dan demi menciptakan suasana yang

damai, maka para tokoh PPKI menyetujui untuk menghilangkan kalimat yang

menjadi keberatan sebagian peserta sidang.

5. Itulah contoh peristiwa yang telah ditunjukkan oleh para tokoh pendiri

Negara kita yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara dan bangsa

daripada kepentingan pribadi atau golongan.

Page 30: PTK PKn Kelas 6

VI. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Pemberian tugas

VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (5 menit) sebagai apersepsi.

a. Melakukan tanya jawab tentang : nilai-nilai kebersamaan

yang nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :

1) Anak-anak, siapa yang pernah mengalami tidak satu pendapat dengan

teman, dengan kakak atau adik, atau dengan siapa saja?

2) Bagaimanakah sebaiknya sikap kita menghadapi perbedaan itu?

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (25 menit)

a. Guru menjelaskan materi tentang nilai-nilai kebersamaan

dalam proses perumusan Pancasila dengan memperlihatkan alat peraga

berupa partitur Pancasila sebelum dan sesudah musyawarah, gambar

tokoh-tokoh pelaku sejarah, disertai penjelasan bahwa :

1) Mereka telah memberikan contoh teladan kepada kita bagaimana

musyawarah untuk mufakat telah dijalankan.

2) Mereka mendahulukan kepentingan Negara dan bangsa dari pada

kepentingan pribadi atau golongan.

b. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok dengan

berdiskusi, tentang nilai-nilai kebersamaan yang dapat diteladani.

c. Guru memberikan petunjuk dan membimbing peserta didik

mengerjakan tugas kelompok.

d. Setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya, dan

menunjuk salah satu anggota kelompok untuk membacakan hasilnya.

e. Guru bersama peserta didik membahas hasil kerja

kelompoknya.

3. Kegiatan Akhir (5 menit)

a. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pelajaran

1) Sikap-sikap yang memiliki nilai-nilai kebersamaan dari tokoh-tokoh

adalah : Pada saat itu beberapa pihak keberatan dengan sila pertama

Pancasila yang berbunyi : “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan

syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” terutama tokoh-tokoh dari

Indonesia Timur yang mengancam keluar dari wilayah NKRI, tapi

dengan musyawarah, dengan semangat kebersamaan dan demi

Page 31: PTK PKn Kelas 6

menciptakan suasana yang damai, akhirnya tercipta kata mufakat untuk

menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

2) Para tokoh pendiri negara kita ini senantiasa mendahulukan kepentingan

bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau golongan.

b. Peserta didik mengerjakan tes akhir secara individu.

VIII. ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Alat :

a. Partitur Pancasila

b. Gambar tokoh pahlawan

2. Sumber Pembelajaran

a. Silabus kelas IV

b. Buku pendidikan kewarganegaraan untuk SD kelas IV.

Halaman 7-8 karangan Setiati Widikastuti, Fajar Rahayuningsih. Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

IX. PENILAIAN

1. Prosedur :

a. Tes awal : -

b. Tes proses : Mengamati keaktifan peserta didik pada

pelaksanaan diskusi

c. Tes akhir : Dilakukan pada akhir pelajaran

2. Jenis tes : Tertulis

3. Bentuk tes : Uraian singkat

4. Alat tes

a. Soal :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1) Siapa saja 5 orang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

yang kamu ketahui?

2) Apa yang menjadi persoalan PPKI saat itu?

3) Mengapa Bung Hatta dan kawan-kawan mengadakan konsultasi dan

musyawarah?

4) Bagaimana musyawarah yang mereka lakukan?

5) Bagaimana pula jika kita mengalami perbedaan pendapat atau

keinginan dengan teman?

b. Kunci Jawaban:

1) Ir. Soekaro, Drs.Muh. Hatta, Otto Iskandardinata, Ki Hadjar Dewantoro.

KHA Wahid Hasyim.

2) Tokoh dari Indonesia Timur mengajukan keberatan untuk sila pertama

Pancasila.

Page 32: PTK PKn Kelas 6

3) Untuk mendapatkan kata mufakat.

4) Mereka mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara daripada

kepentingan pribadi atau golongan.

5) Menghormati pendapat teman dan mengutamakan perdamaian

5. Kriteria Penilaian Tes Akhir

a. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 2

b. Jumlah skor ideal 5x2 = 10

c. Nilai akhir : jawaban benar x 2

Mengetahui,

Kepala Sekolah

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.NIP. 19740625 199803 2 00

Prabumulih, September 2010

Peneliti

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.NIP. 19740625 199803 2 00

Page 33: PTK PKn Kelas 6

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas / semester : IV (Empat) / I (satu)

Fokus Observasi : Ketepatan penggunaan istilah-istilah khusus

dan konsep dalam Pendidikan

Kewarganegaraan

No. Aspek yang diobservasiKemunculan Komentar

Ada Tidak ada1.23.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Melaksanakan apersepsiMemberikan penjelasan konsepMemberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanyaMenangani pertanyaan dan respons siswaMembantu peserta didik menyadari kelebihan dan kekurangannya.Membantu peserta didik menumbuhkan kepercayaan diriKetepatan penggunaan istilah-istilah khusus dan konsep dalam Pendidikan Kewarganegaraan Peka terhadap kesalahan berbahasa peserta didikMelaksanakan penilaian selama proses pembelajaran Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran

Prabumulih, September 2010

Pengamat

Page 34: PTK PKn Kelas 6

ALI IMRON, A.Ma.Pd.NIP. 19630408 198605 1 001

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas / Semester : IV (Empat)/ I ( Satu )

Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI

Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai

Dasar Negara

II. KOMPETENSI DASAR

Menceritakan secara singkat nilai-nilai kebersamaan dalam proses

perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

III. INDIKATOR

Menceritakan nilai-nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila

sebagai Dasar Negara

IV. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat menuliskan sikap-sikap yang memiliki nilai-nilai

kebersamaan yang dapat diteladani dari para tokoh-tokoh, ketika

berlangsung proses perumusan Pancasila.

V. MATERI PEMBELAJARAN

Sikap yang harus dikembangkan agar kita dapat menerima keputusan

bersama, kita harus memiliki kesadaran untuk :

1. Memahami permasalahan yang sedang dibahas, sebelum

mengutarakan pendapat.

2. Memecahkan masalah demi kepentingan umum, bukan kepentingan

pribadi atau golongan.

Page 35: PTK PKn Kelas 6

3. Melakukan musyawarah sesuai dengan aturan dan tata tertib yang

ditetapkan bersama.

4. Mengutarakan pendapat secara jelas dan masuk akal, tanpa

menyinggung perasaan orang lain.

5. Membangun sikap kreatif, baik dalam mengemukakan pendapat

maupun menanggapi pendapat orang lain.

6. Terbuka dan mau mengakui kebenaran pendapat orang lain.

7. Menjalin rasa kekeluargaan selama musyawarah berlangsung.

8. Berlapang dada untuk menerima keputusan hasil musyawarah.

VI. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah bervariasi

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Pemberian tugas

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan awal (5 menit)

Menyapa peserta didik dengan hangat dan penuh rasa kekeluargaan,

menanyakan kesehatan, dilanjutkan dengan menarik perhatian peserta

didik kepada kondisi pembelajaran yang menyenangkan.

2. Kegiatan inti (25 menit)

a. Guru menjelaskan materi tentang menerima keputusan bersama.

b. Menjelaskan sikap-sikap yang harus dikembangkan, agar dapat

menerima keputusan bersama , antara lain :

1). Memahami permasalahan yang sedang dibahas, sebelum

mengutarakan pendapat.

2). Memecahkan masalah demi kepentingan umum, bukan

kepentingan pribadi atau golongan.

3). Melakukan musyawarah sesuai dengan aturan dan tata tertib

yang ditetapkan bersama.

4). Mengutarakan pendapat secara jelas dan masuk akal, tanpa

menyinggung perasaan orang lain.

5). Membangun sikap kreatif, baik dalam mengutarakan pendapat

maupun menanggapi pendapat orang lain.

6). Terbuka dan mau mengakui kebenaran pendapat orang lain.

7). Menjalin rasa kekeluargaan selama musyawarah berlangsung.

8). Berlapang dada untuk menerima keputusan hasil musyawarah.

Page 36: PTK PKn Kelas 6

c. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok dengan berdiskusi.

d. Guru membimbing dan mendorong keaktifan peserta didik pada

saat mengerjakan Lembar Kerja Siswa.

e. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi.

3. Kegiatan akhir (5 menit)

a. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran :

Keputusan bersama adalah sebuah kesepakatan. Jika hasil

keputusan bersama tidak sesuai dengan kepentingan dan

keinginan kita, maka kita harus bersikap ikhlas dan berjiwa besar

dalam menerima hasil keputusan tersebut.

b. Peserta didik mengerjakan evaluasi secara individu.

VIII. ALAT / SUMBER PEMBELAJARAN

1. Alat.

a. Lembar Kerja Siswa

b. Lembar evaluasi

2. Sumber pembelajaran

a. Kurikulum KTSP kelas IV

b. Buku penunjang Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD kelas IV

halaman 9. Penerbit Erlangga.

IX. PENILAIAN

1. Prosedur :

a. Tes awal : -

b. Tes proses : Mengamati keaktifan dan ketekunan peserta didik

selama proses pembelajaran berlangsung

c. Tes akhir : Menilai Lembar Kerja Siswa dan menilai soal tes

2. Jenis tes : Tertulis

3. Bentuk tes : Isian singkat

4. Alat tes :

a. Soal

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1) Keputusan bersama adalah sebuah ……

2) Jika hasil keputusan bersama, tidak sesuai dengan kepentingan dan

keinginan kita, sebaiknya kita bersikap …… dan …… dalam

menerima hasil keputusan tersebut.

3) Mendahulukan kepentingan bersama merupakan sikap yang harus

diteladani dari ………

4) Membangun sikap ……… dalam mengutarakan pendapat.

5) Berlapang dada untuk menerima keputusan ………

Page 37: PTK PKn Kelas 6

b. Kunci Jawaban

1). Kesepakatan

2). Ikhlas dan berjiwa besar

3). Para tokoh-tokoh pendiri negara kita

4). Kreatif

5). Hasil musyawarah

5. Kriteria penilaian

a. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 2

b. Jumlah skor ideal : 5 x 2 = 10

c. Nilai akhir : Jawaban benar x 2

Mengetahui,

Kepala Sekolah

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.NIP. 19740625 199803 2 00

Prabumulih, September 2010

Peneliti

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.NIP. 19740625 199803 2 00

Page 38: PTK PKn Kelas 6

LEMBAR EVALUASI

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Keputusan bersama adalah sebuah ………

2. Jika hasil keputusan bersama , tidak sesuai dengan kepentingan dan keinginan

kita, sebaiknya kita bersikap ……… ………. dan ……… dalam menerima

hasil keputusan tersebut.

3. Mendahulukan kepentingan bersama merupakan sikap yang harus diteladani

dari ……………

4. Membangun sikap ………… dalam mengutarakan pendapat.

5. Berlapang dada untuk menerima keputusan ……………

Page 39: PTK PKn Kelas 6

LEMBAR KERJA SISWA

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Satu)

Nama Kelompok :

1. Ketua :

2. Sekretaris :

3. Anggota :

4. Anggota :

Diskusikanlah dengan teman-teman sekelompokmu !

1. Bagaimanakah sikap kita terhadap hasil keputusan bersama?

……………………………………………………………..

………………………………………………………………..

2. Bagaimanakah sikap yang harus kita kembangkan dalam musyawarah agar

dapat menerima keputusan bersama?

a………………………………………………………………

b………………………………………………………………

c………………………………………………………………

d………………………………………………………………

e………………………………………………………………

f………………………………………………………………

g………………………………………………………………

h………………………………………………………………

Page 40: PTK PKn Kelas 6

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS III

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)

Fokus Observasi : Penjelasan konsep, penggunaan metode diskusi

No. Aspek yang diobservasiKemunculan

KomentarAda Tidak Ada

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Adanya apersepsi

Penjelasan konsep

Penggunaan alat peraga

Penggunaan metode yang

bervariasi

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya

Keaktipan peserta didik

Menjawab pertanyaan peserta

didik

Sikap selama mengajar

Menyimpulkan/menutup

pelajaran

Memberikan tindak lanjut

Prabumulih, September 2010

Pengamat

Page 41: PTK PKn Kelas 6

ALI IMRON, A.Ma.Pd.NIP. 19630408 198605 1 001

Tabel Nilai Evaluasi Pelaksanaan dan Perbaikan Pembelajaran

Mata Pelajaran PKn SD Negeri 84 Prabumulih

No. Nama Peserta DidikNilai

Siklus I Siklus II Siklus III

1. Alpian Jafar 50 70 80

2. Anisa Sanusi 50 60 70

3. Budi Ari Ariyanto 70 80 90

4. Diana Saeful Haris 60 70 80

5. Doni Damara 50 60 80

6. Febi Fitriani 50 70 90

7. Gilang Meilendra 50 70 90

8. Indayani 40 60 70

9. Lusi Lisnawati 50 70 80

10. Miatul Marumamah 50 60 80

11. Muhamad Ade Sujai 40 60 70

12. Narti 60 70 80

13. Rindi Laraswati 50 70 80

14. Rio Ridwan Subakti 70 80 90

15. Sadum Prayoga 60 80 90

16. Sarah Bariah 50 70 90

17. Wacih Sukaesih 60 70 80

18. Wawan Sobandi 50 60 70

19. Yeni Agustin 50 60 70

20. Yunus Septiansah 50 60 70

Jumlah Nilai 1060 1350 1600

Rata-Rata 53 67,5 80