BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Selain diperlukan penguasaan kosa kata dan tata bahasa, juga diperlukan keterampilan dalam mengaplikasikannya dalam kegiatan komunikasi, baik lesan maupun tulis (Depdiknas, 2006:2). Pada pembelajaran kompetensi atau aspek writing, yang tujuan akhirnya adalah memproduk atau menghasilkan tulisan atau teks baik fungsional maupun monolog berdasarkan genre atau jenis teks, diharapkan siswa dapat memahami ciri- ciri dari suatu teks, dan dapat mengekspresikannya dengan kosa kata dan tata bahasa yang benar. Di SMK Negeri 2 Panyabungan, banyak siswa khususnya kelas I yang merasa kesulitan dalam 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan mata pelajaran lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi. Selain diperlukan penguasaan kosa kata dan tata bahasa, juga
diperlukan keterampilan dalam mengaplikasikannya dalam kegiatan
komunikasi, baik lesan maupun tulis (Depdiknas, 2006:2). Pada pembelajaran
kompetensi atau aspek writing, yang tujuan akhirnya adalah memproduk atau
menghasilkan tulisan atau teks baik fungsional maupun monolog berdasarkan
genre atau jenis teks, diharapkan siswa dapat memahami ciri-ciri dari suatu
teks, dan dapat mengekspresikannya dengan kosa kata dan tata bahasa yang
benar.
Di SMK Negeri 2 Panyabungan, banyak siswa khususnya kelas I yang
merasa kesulitan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris khususnya pada
aspek writing. Sebagai contoh, pada waktu diberi tugas menulis teks monolog
berbentuk descriptive yang sudah ditentukan tema atau judulnya, kebanyakan
siswa tidak segera melaksanakan, bahkan malah ditinggal ngobrol dengan
teman di dekatnya. Nampak tidak serius dan malas mengerjakannya. Waktu
diperingatkan dan ditanya kenapa tidak segera dikerjakan, jawaban mereka :
dapat berhubungan dengan pikiran bawah sadar anda”. Melalui metode
ini, tulisan anda akan menjadi lebih beremosi, lebih berwarna dan lebih
berirama. Bahkan jika anda terus berlatih secara kontinyu dan
konsisten dengan menggunakan metode ini, tulisan anda akan
mencerminkan ciri khas pribadi anda secara lebih akurat” “Orang yang
memiliki kebiasaan menulis, memiliki kondisi mental lebih sehat
dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya” (James
Pennebaker, Ph.D dan Janet Seagal, Ph.D, University of Texas, Austin
dalam journal of Clinical Psychology – Hernowo, 2007 :
index.php.htm)
d. Menurut Anton, Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode
mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini
didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi
dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan
pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat
sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Beberapa hal
penting dalam membuat mind mapping menurut Anton :
1) Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah
2) Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih
berkaitan dengan tema utama
3) Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis,
warna atau simbol
9
4) Gunakan huruf besar Huruf besar akan mendorong kita untuk
hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain
itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah
apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan
huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya
menjelaskan poin kunci.
5) Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya
gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk
memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila
kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka
sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat
penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
6) Sisakan ruangan untuk penambahan tema Peta Pikiran yang
bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan
tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah
menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan
menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-
poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran
untuk penambahan tema. (http : //www.film pendek.org/Category-
29/463-Peta-Pikiran-Mind-Mapping,html)
e. Menurut SEPIA (http://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map). Mind Map
berfungsi sebagai alat bantu untuk memudahkan otak bekerja. Manfaat
mind map adalah :
10
1) Mempercepat pembelajaran
2) Melihat gambaran besar
3) Melihat koneksi antar topik
yang berbeda
4) Memudahkan mengingat
5) Membantu ‘brainstorming’
6) Menyederhanakan struktur
7) Memudahkan ide mengalir
8) ... dan lain-lai
CONTOH-CONTOH MIND MAPPING
11
JUDUL
PR AWAL
SUB 5
PR AKHIR
SUB 1
SUB 4
SUB 3
SUB 2
PR AKHIR
PR AKHIR
PR AKHIR
PR AWAL PR AWAL
PR AKHIR
PR AWAL PR AWAL
Keterangan : PR = Paragraf,
B. TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan metode mind mapping
dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada kompetensi writing. Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus, karena dalam 1 semester hanya ada 2 macam teks
monolog.
Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu disosialisasikan bahwa di kelas ini
akan diadakan PTK yang melibatkan seluruh siswa, peneliti dan seorang pengamat
atau kolaborator (guru Bahasa Inggris lain) dan siswa menyetujui (tidak ada yang
complain). Maka pada waktu pelaksanaan penelitian, peneliti selalu hadir bersama
12
Reading comics
Playing footballHero
Buy in Gramedia
Sunday
3 pm
In “Karang” field
Bambang’s Hobbies
Playing game
Harvest moon
In spare time
In my room
kolaborator Ibu Nuraini SPd di kelas selama penelitian berlangsung. Pada pertemuan
pertama penelitian dilakukan tes minat terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris dengan
cara mengisi angket, yang harus diisi dengan jujur dan tanpa diberi identitas. Setelah
selesai, dikumpulkan dan selanjutnya dibagikan kertas kosong untuk menulis deskripsi
atau karangan dengan judul “My hobby” atau “My Hobbies”, sebagai pretes, dengan
diberi penjelasan seperlunya.
Pada pertemuan berikutnya diperkenalkan metode “mind mapping”, kegunaan
metode ini dan tata cara pembuatannya. Lalu menerapkan metode tersebut untuk
mempelajari kembali atau mereview descriptive text yang pernah dipelajari dalam
pembelajaran reading. Selanjutnya mempelajari pola kalimat yang terdapat dalam teks
deskriptif, yaitu pola kalimat simple present tense, dan berlatih membuat kalimat
simple present tense yang dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari yaitu Hobby.
Untuk mempermudah dan memperlancar tugas siswa, dibentuk kelompok belajar,
yang terdiri dari 4 siswa. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang ketua
kelompok, yang ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pretes. Ranking 1 sampai 9
dijadikan ketua kelompok, dan anggotanya, ketuanya dipersilahkan memilih sendiri.
Tujuan dibentuknya kelompok dengan penyebaran siswa pandai ini, adalah agar
supaya semua kelompok dapat melaksanakan tugas seperti yang diharapkan.
Penilaian dilakukan secara periodik dan berkesinambungan. Penilaian pertama
dilakukan setelah siswa mengisi angket. Hasil angket diformulasikan kedalam 4
kategori, berdasarkan jumlah perolehan angka atau skor. Skor tertinggi 33 s/d 40
masuk kategori Sangat Berminat, skor 25 s/d 32 masuk kategori Berminat, skor 17
s/d 24 masuk kategori Kurang Berminat dan skor terendah 10 s/d 16 masuk kategori
Tidak Berminat.
Penilaian kedua adalah penilaian pretes. Penilaian ini dilakukan berdasarkan
Pedoman Penilaian yang peneliti buat; yang nantinya juga digunakan untuk menilai
13
tugas kelompok dan ulangan individu sebagai postes. Penilaian ketiga adalah penilaian
tugas kelompok dalam proses pembelajaran berdasarkan pedoman penilaian yang
peneliti buat.. Dan penilaian keempat adalah penilaian proses pembelajaran yang
dicatat berdasarkan pengamatan kolaborator dan peneliti sendiri dan pertanyaan
review materi yang ditujukan kepada siswa yang pandai dan siswa yang tergolong
“slow learners”.
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori di atas, disebutkan bahwa SMK Negeri 2 Panyabungan
menggunakan kurikulum KTSP. Penelitian ini meneliti kompetensi writing. Dalam
teori di atas disebutkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan menulis memiliki
kondisi mental lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak biasa
melakukannya (Hernowo, 2007 : index php htm). Menulis itu perlu dibiasakan. Dalam
penelitian ini menulis topik yang sama dilakukan sampai 3 kali dalam 1 siklus, 2 kali
bersama kelompok dan 1 kali untuk ulangan individu (sebagai nilai ulangan harian dan
postes penelitian); tujuannya juga agar menjadi terbiasa, terlatih dan secara tidak
langsung akan dapat meningkatkan kesehatan mental siswa.
Implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran writing ini juga tepat,
karena dalam kajian teori di atas, semua mendukung ke arah keberhasilan tindakan
penelitian ini. Dengan memanfaatkan gambar dan teks ketika kita mencatat atau
mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam diri (gagasan), maka kita telah menggunakan
dua belahan otak secara sinergis. Apalagi jika dalam mind mapping itu kemudian
ditambahkan warna dan hal-hal yang memperkuat emosi. Bagi siswa yang suka
menggambar dapat mengeluarkan gagasannya melalui gambar serta pewarnaan yang
menarik sesuai daya kreatifitas masing-masing.
14
Kalau melihat kondisi kebanyakan siswa kelas I SMK Negeri 2 Panyabungan
seperti yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, yang kesulitan dalam
memunculkan ide, macet setelah menulis judul, dan tidak tertarik dengan mata
pelajaran Bahasa Inggris, diharapkan akan teratasi segala permasalahan itu dengan
metode mind mapping. Pengenalan metode mind mapping oleh peneliti, sudah dapat
menarik perhatian siswa, terlihat dari seluruh siswa memperhatikan, ketika metode
mind mapping dijelaskan. Kemudian ketika peneliti memberikan contoh, selalu
berusaha melibatkan sebanyak-banyaknya siswa, membuat siswa merasa diperhatikan.
Juga penghargaan peneliti terhadap siswa ketika siswa dengan senang hati menjawab,
menyeletuk dan berkomentar, yang menandakan bahwa siswa sudah mau ikut
melibatkan diri dalam pembelajaran, merupakan indikasi akan berhasilnya penelitian
ini. Dengan adanya reaksi positif dari siswa ini, diharapkan peneliti akan dengan
mudah menyampaikan materi pelajaran. Sehingga diharapkan siswa akan dapat
menyerap materi yang diberikan, daya kreatifitasnya akan muncul dan pada akhirnya
akan dapat meningkatkan kompetensi dan prestasi writing siswa (sesuai dengan tujuan
penelitian ini)
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Panyabungan, lebih
tepatnya lagi di kelas I AV2 SMK Negeri 2 Panyabungan.
Waktu pelaksanaan, pada semester 2 tahun pelajaran 2014 / 2015, tepatnya penelitian
ini dimulai pada pertengahan bulan Januari sampai dengan akhir Maret 2015.
Sebagai subyek penelitian, yaitu para siswa yang peneliti ambil sebagai sampel
penelitian, adalah siswa kelas I SMK Negeri Panyabungan. Pengambilan sampel ini
adalah secara acak, jadi sembarang kelas I yang peneliti ajar. Karakteristik kelas I AV2
ini juga hanya secara kebetulan. Jumlah siswa di kelas I AV2 ini ada 35 siswa, dengan
komposisi 16 putra dan 19 putri. Nomer urut siswa diurutkan berdasarkan abjad, tanpa
memandang jenis kelamin.
Sebagai kolaborator atau pengamat, peneliti meminta seorang teman sejawat,
seorang guru Bahasa Inggris di SMK Negeri 2 Panyabungan yaitu Ibu Nuraini SPd.
Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum SMK Negeri 2 Panyabungan atau yang
lebih populer disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Metode
kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa hasil belajar atau prestasi belajar
siswa setelah menggunakan metode mind mapping ini. Dan metode kualitatif
digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil tes minat siswa terhadap mata pelajaran
Bahasa Inggris melalui pengisian angket, sebelum dan sesudah diimplementasikannya
metode mind mapping di kelas ini.
16
B. PROSEDUR PENELITIAN
Dalam penelitian ini, prosedur penelitianya menggunakan prosedur penelitian
model Kemmis dan Mc Taggart (1982 : 11). Setiap tahap atau siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Perencanaan
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan tujuan masing-
masing siklus : meningkatkan minat belajar siswa, meningkatkan kompetensi dan
prestasi writing siswa serta mengetahui respon siswa setelah
diimplementasikannya metode mind mapping sebagai penelitian tindakan kelas.
Setelah menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan diteliti
sesuai dengan KTSP dan jumlah jam tatap muka yang diperlukan dengan mengacu
pada implementasi metode mind mapping. (RPP terlampir).
2. Tindakan
Pada siklus pertama, dilaksanakan pembelajaran writing dengan materi
descriptive text yang dilksanakan dalam 8 kali pertemuan. Setiap minggunya kelas
I AV2 bertatapmuka sebanyak 2 kali, yaitu setiap hari Rabu dan Sabtu. Setiap
pertemuan 2 jam @ 40 menit. Sebelum penelitian dimulai terlebih dahulu
diberitahukan bahwa di kelas ini akan diadakan penelitian tindakan kelas oleh
peneliti, yang melibatkan seluruh siswa kelas I AV2 dan seorang pengamat, yaitu
guru Bahasa Inggris lain. Tindakan yang akan dilakukan meliputi pengisian
angket, pretes, postes, tugas kelompok, tugas individu dan refleksi dengan siswa
maupun dengan pengamat atau kolaborator.
17
Untuk siklus kedua, dilaksanakan pembeljaran writing dengan materi procedure
text. Pembelajaran ini dilksanakan dalam 7 kali pertemuan. Langkah-langkah
pembelajarannya seperti langkah-langkah pada siklus pertama dengan perubahan
yang sifatnya menyempurnakan siklus pertama, berdasarkan hasil refleksi dengan
siswa dan kolaborator pada siklus pertama. Di akhir penelitian, setelah ulangan
harian yang berfungsi sebagai postes siklus kedua, kemudian refleksi, lalu mengisi
angket lagi seperti pada permulaan penelitian. Tujuannya untuk mengetahui
apakah ada perubahan atau tidak setelah diadakannya tindakan. Kalau ada,
perubahannya kearah mana.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan penelitian, dilakukan oleh kolaborator, testee, yaitu
siswa yang diteliti dan peneliti sendiri. Kolaborator mengamati setiap pertemuan
dan mencatat atau mengisi lembar pengamatan yang disediakan peneliti. Siswa
bersama guru (peneliti) melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah
sesuai RPP yang dibuat dengan mengacu pada implementasi metode mind
mapping. Hasil pengamatan siswa dicatat oleh peneliti pada waktu refleksi dengan
cara tanya jawab secara lisan.
Alat observasi berupa lembar pengamatan yang diberikan kepada kolaborator
untuk diisi pada waktu mengamati jalannya pembelajaran selama penelitian. Alat
kedua berupa sejumlah pertanyaan yang dilontarkan kepada testee atau siswa pada
waktu refleksi. Lembar pengamatan dan daftar pertanyaan untuk refleksi dapat
dilihat pada lampiran.
4. Refleksi
Refleksi dengan siswa dilakukan di kelas. Caranya, dengan tanya jawab langsung
dengan siswa, seputar implementasi metode mind mapping yang baru dilksanakan.
Untuk memperlancar refleksi, peneliti menyiapkan sejumlah pertanyaan yang akan
18
dilontarkan kepada siswa pada waktu refleksi. Respon atau jawaban siswa, peneliti
catat sebagai hasil refleksi dengan siswa, yang akan digunakan untuk
merencanakan atau memperbaiki tindakan pada siklus kedua.
Refleksi dengan kolaborator dilakukan di kantor guru di luar jam pelajaran.
Peneliti mendiskusikan rencana siklus kedua bersama kolaborator berdasarkan
catatan hasil pengamatan kolaborator dan peneliti sendiri serta mempertimbangkan
hasil refleksi dengan siswa.
C. TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Data penelitian dikumpulkan melalui :
1. Pengamatan pembelajaran sebelum penelitian, yang terasa begitu berat dalam
mengajarkan writing di kelas I AV2 SMK Negeri 2 Panyabungan.
2. Pengisian angket oleh siswa sebelum dan sesudah penelitian dilakukan.
3. Pengisian lembar pengamatan proses pembelajaran selama penelitian oleh
kolaborator dan peneliti sendiri.
4. Melalui tes (pretes dan postes) materi penelitian sebelum dan sesudah tindakan
dilakukan.
5. Tanya jawab langsung dengan siswa pada waktu refleksi sesudah proses
pembelajaran dengan tindakan dilaksanakan.
6. Diskusi dengan kolaborator untuk merencanakan langkah-langkah siklus kedua.
B. TEHNIK ANALISIS DATA
Analisis data penelitian dilakukan dengan tehnik analisis deskriptif.
C. KRITERIA KEBERHASiLAN TINDAKAN
19
Berdasarkan tujuan penelitian yang pertama yaitu meningkatkan minat belajar
Bahasa Inggris siswa, apabila ada peningkatan minat berdasarkan hasil angket sebelum
dan sesudah penelitian dilakukan, maka tindakan dianggap berhasil.
Berdasarkan tujuan kedua, meningkatkan kompetensi dan prestasi writing siswa,
apabila ada peningkatan hasil atau prestasi atau nilai berdasarkan hasil pretes dan
postes penelitian yang dilaksanakan. Atau menurut St Singgih (1998) apabila 85%
siswa berhasil mencapai nilai KKM (70), pada waktu postes materi penelitian, maka
tindakan dianggap berhasil (Singgih St, 1998 : ...).
Dan untuk tujuan ketiga, mengetahui bagaimana respon siswa terhadap
implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran aspek writing, apabila
berdasarkan pengamatan oleh kolaborator dan peneliti, siswa nampak suka dengan
metode mind mapping ini, siswa tidak lagi menghindari pembelajaran dengan berbagai
alasan seperti dikemukakan dalam latar belakang masalah, serta refleksi dengan siswa,
menunjukkan respon yang positif, maka tindakan dianggap berhasil.
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada siklus pertama, proses pembelajaran direncanakan dilaksanakan dalam 8
kali pertemuan seperti dalam jadwal kegiatan penelitian berikut :
No Tanggal Juml
jam
Kegiatan Pembelajaran Keterangan
1 14-1-15 2 Pengisian agket dan pretes Klasikal
2 17-1-15 2 Pengenalan metode mind mapping dan implementa-
sinya dalam pembelajaran descriptive text. Ada PR
Klasikal
3 21-1-15 2 Mempelajari pola klimat dalam descriptive text :
Simple Present Tense dan latihhan membuat
kalimatnya dikaitkan dengan tema “Hobby”.
Klasikal dan
berpasangan
4 24-1-15 2 Pembentukan kelompok untuk mengerjakan latihan
soal yang mendukung penulisan descriptive text.
Tugas
kelompok
5 04-02-15 2 Membuat mind mapping untuk menulis deskripsi
dilanjutkan penulisan deskripsinya.
Tugas
kelompok
6 07-02-15 2 Membahas tugas kelompok dan mengerjakan tugas
berikutnya .
Klasikal dan
tugas kel.
7 11-02-15 2 Ulangan Harian writing dengan metode mind
mapping.
Ulangan
individu
8 14-02-15 2 Refleksi dengan siswa dan persiapan kegiatan Klasikal
21
siklus kedua
Semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana tersebut di atas.
b. Pelaksanaan
Pertemuan pertama : Proses pembelajaran dilakukan seperti biasanya.
Diawali dengan pemberian motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan belajar
hari itu. Kemudian sebelum tindakan dilaksanakan, kepada siswa dibagikan
angket yang harus diisi dengan jujur. Agar supaya benar-benar jujur, identitas
siswa tidak perlu dicantumkan. Dengan asumsi, kalau nama siswa
dicantumkan, siswa akan kurang leluasa dalam mengisi angket, karena takut
akan mempengaruhi nilai Bahasa Inggris mereka. Sedang kalau tanpa nama,
siswa akan lebih leluasa dalam mengisi angket sesuai dengan kenyataan.
Setelah pengisian angket selesai, lalu dikumpulkan. Ketika menyerahkan
angket, kebanyakan siswa memilih diletakkan di bawah, supaya tidak
kelihatan. Hasil angket sebelum tindakan dilaksanakan : dari 35 siswa, ada 3
siswa yang sangat berminat terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris dengan
skor 33, 34 dan 35. Yang berminat ada 20 siswa, dengan skor mulai dari 25
sampai dengan 32. Yang kurang berminat ada 1 1 siswa dengan skor 21, 22, dan
23. Dan yang tidak berminat ada 1 siswa dengan skor 16.
Setelah angket dikumpulkan, lalu dibagikan soal pretes dengan diberikan
penjelasan seperlunya. Topik dalam soal, semuanya sudah diberikan Soal
pretes sama dengan soal postes seperti di bawah ini :
22
PRETEST & POSTEST (WRITING TEST)Write a description about the topics below. Please choose one of them or you can creat by your selves. Untuk postest ditambah “Make the mind mapping before writing.My FamilyMy SchoolMy Hobby / HobbiesMy Best Friend /FriendsMy Bag / My Hand Phone orUp to you
Hasil pretes adalah sebagai berikut : dari 35 siswa, satu siswa mendapat nilai
85, dua siswa mendapat 83, dua siswa mendapat 81, delapan siswa mendapat
79, tiga siswa mendapat 77, tujuh siswa mendapat 76, dua siswa mendapat 75 ,
enam siswa mendapat 73, dua siswa mendapat 66 dan dua siswa mendapat nilai
62. Berarti ada empat siswa yang belum mencapai nilai KKM. Kepada keempat
siswa tersebut diminta memperbaiki atau membuat deskripsi yang lain di
rumah, setelah deskripsi sebelumnya dibahas. Perbaikan dapat dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua : Setelah diberi motivasi, apersepsi dan disampaikan tujuan
pelajaran hari itu, kemudian diperkenalkan metode mind mapping. Di sini
dijelaskan tentang apa itu metode mind mapping, kegunaannya, aturan-
aturannya serta cara pembuatannya. Semua siswa nampak tertarik dan
memperhatikan ketika metode baru ini diperkenalkan. Mungkin karena
sebelumnya belum pernah diperkenalkan suatu metode, atau karena ada
kolaborator atau karena metodenya memang menarik bagi mereka. Yang
penting, pada langkah pertama ini sudah kelihatan ada perubahan yang positif
pada siswa. Lalu diikuti dengan implementasi metode tersebut dalam
mempelajari descriptive text yang sudah pernah dipelajari dalam pembelajaran
aspek reading. Di sini siswa juga nampak aktif menjawab pertanyaan-
pertanyaan peneliti. Apalagi dalam mereview materi yang lalu itu, peneliti
berusaha melibatkan sebanyak-banyaknya siswa, dengan memanggil nama-
nama siswa dari segala penjuru kelas, walaupun mereka masih banyak yang
diam dan yang menjawab hanya siswa-siswa yang pandai saja. Di akhir
23
pembelajaran, siswa diberi tugas rumah (PR), mencari teks lain yang berbentuk
deskriptif.
Pertemuan ketiga : Setelah diberi motivasi, apersepsi dan disampaikan tujuan
pembelajaran hari itu, siswa diminta mengeluarkan PRnya kemarin. Setelah
diperiksa, ada yang sudah benar, ada yang keliru dengan report, ada yang
belum menemukan dan ada yang belum mencari. Setelah itu siswa diajak
meneliti pola kalimat yang terdapat dalam descriptive text. Yaitu pola kalimat
Simple Present Tense. Lalu diterangkan pola-pola kalimat tersebut beserta
contohnya Dalam memberikan contoh, peneliti selalu melibatkan siswa untuk
menarik perhatiannya. Lalu siswa diminta berlatih membuat kalimat yang
dikaitkan dengan tema “HOBBY” dan boleh dikerjakan bersama teman satu
meja. Di akhir pelajaran diberi PR : menulis 5 macam hobi dalam Bahasa
Inggris dan Indonesia.
Pertemuan keempat : Setelah dilaksanakan kegiatan awal pembelajaran
seperti biasa, peneliti mengumumkan 9 siswa yang meraih nilai pretes tertinggi.
Kesembilan siswa diminta maju kedepan dan satu persatu diminta memilih satu
persatu teman yang akan dijadikan anggota kelompoknya. Siswa yang dipilih
langsung diminta maju kedepan, berdiri di belakang ketuanya. Kesempatan
memilih dibuat sama, satu persatu, supaya adil. Setelah semua kelompok
terbentuk, semua siswa diminta duduk satu meja bersama kelompoknya.
Kepada masing-masing kelompok, lalu dibagikan LKS yang harus dikerjakan
bersama kelompoknya. Tujuan diadakannya belajar kelompok adalah supaya
siswa yang lemah bisa tertolong oleh siswa yang pandai. Dan juga dapat
meringankan tugas guru (peneliti). LKS terlampir. Setelah selesai, LKS
dikumpulkan untuk dinilai.
24
Pertemuan kelima : Pada pertemuan ini dilaksanakan pembelajaran writing
dengan metode mind mapping. Mula-mula peneliti memberikan contoh cara
menulis dengan menggunakan metode mind mapping. Dengan bertanya tentang
hobi kepada seorang siswa, peneliti menuliskan kata kuncinya pada mind
mapping yang akan dibuat deskripsinya berdasarkan jawaban siswa tersebut.
Judul ditulis di tengah dan penjelasnya ditulis di sekelilingnya sesuai arah jarum
jam. Setelah mind mapping jadi /cukup, lalu ditulis deskripsinya. Siswa
mengikuti dengan baik. Lalu peneliti memberi waktu kepada siswa untuk
menanyakan yang kurang jelas. Kemudian peneliti menawarkan latihannya
akan dikerjakan sendiri-sendiri atau kelompok? Kebanyakan memilih
kelompok, lalu siswa dipersilahkan berkumpul dengan kelompoknya masing-
masing untuk menulis deskripsi yang diawali dengan pembuatan mind mapping
seperti yang baru dicontohkan. Pekerjaan yang selesai dikumpulkan dan yang
belum (2 kelompok) dilanjutkan di rumah.
Pertemuan keenam : Pada pertemuan ini dibahas semua tugas kelompok yang
dikerjakan pada pertemuan sebelumnya. Untuk mind mapping kebanyakan
sudah benar, tapi untuk karangan, ada yang sudah baik, tapi kebanyakan masih
perlu diperbaiki. Kebanyakan kesalahan terdapat pada grammar dan pemilihan
kosa kata. Lalu diulas lagi grammarnya, dan pilihan kata yang benar. Setelah itu
diberi tugas lagi, karena masih banyak yang salah. Tugas dikerjakan dalam
kelompok lagi, dikumpulkan dan dinilai berdasarkan pedoman penilaian seperti
pretes. Hasilnya : satu kelompok mendapat nilai 89, dua kelompok mendapat
nilai 82, dua kelompok mendapat nilai 80, satu kelompok mendapat nilai 78,
satu kelompok mendapat nilai 74, satu kelompok mendapat nilai 72 dan satu
kelompok mendapat nilai 62. Dari 9 kelompok, ada 1 kelompok yang belum
mencapai nilai KKM (70). Untuk kelompok ini diminta memperbaiki di rumah
25
dan diserahkan pada pertemuan berikutnya. Nilai perbaikan, maksimal 70, =
nilai KKM.
Pertemuan ketujuh : Pada pertemuan ini diadakan ulangan harian, yang juga
berfungsi sebagai postes siklus pertama. Soal seperti pretes dengan tambahan
mind mapping, karena sudah diperkenalkan mind mapping. Penilaiannya
berdasarkan pedoman penilaian yang menyeluruh seperti dalam lampiran, mind
mapping juga dinilai. Hasilnya adalah sebagai berikut : Untuk ulangan harian
pada siklus 1, hasilnya : satu siswa mendapat nilai 90, dua siswa mendapat nilai
87, dua siswa mendapat nilai 85, delapan siswa mendapat nilai 82, tiga siswa
mendapat nilai 80, enam siswa mendapat nilai 76, dua siswa mendapat nilai 75,
empat siswa mendapat nilai 74, tiga siswa mendapat nilai 71, dua siswa
mendapat nilai 66 dan dua siswa mendapat nilai 62. Ada empat siswa yang
belum mencapai nilai KKM (70). Kepada siswa yang belum tuntas belajar,
diminta mengikuti program perbaikan, dengan mengulangi ulangan tersebut di
rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedelapan : Pada pertemuan ini, setelah pemberian
motivasi,apersepsi dan ulasan ulangan yang baru lalu, kemudian diadakan
refleksi. Peneliti mengajukan berbagai pertanyaan seputar implementasi metode
mind mapping secara lisan kepada seluruh siswa. Jawaban siswa dicatat,
sebagai pertimbangan dalam merencanakan kegiatan siklus kedua. Daftar
pertanyaan ada dalam lampiran
c. Observasi :
Observasi dilakukan oleh kolaborator (Ibu Nuraini SPd) dan peneliti sendiri
berdasarkan Lembar Pengamatan yang telah disiapkan. Adapun hasilnya adalah
sebagai berikut : Hasil Pengamatan siklus Pertama :
1) Waktu pengamatan : Pertemuan 1 – 7 (14 Januari s/d 14 Februari 2015).
26
2) Tempat pelaksanaan : Ruang kelas I AV2 SMK Negeri 2 Panyabungan.
3) Catatan Pelaksanaan :
a. Siswa :
1) Secara umum seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik dan tertib.
2) Sebagian besar siswa nampak tertarik dengan metode, materi dan cara
penyampaian materi yang lain dari biasanya. Siswa selalu dilibatkan.
3) Siswa nampak lebih senang belajar dalam kelompok.
b. Guru (Peneliti) :
1) Sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.
2) Selalu berusaha menarik minat siswa dengan cara melibatkan banyak
siswa dalam menjelaskan materi.
3) Sudah bagus dalam membentuk kelompok belajar, sudah adil.
4) Sudah berusaha memunculkan kretifitas siswa dengan membebaskan
siswa dalam memberi nama kelompok, memilih kertas dan ukurannya,
serta pewarnaan dalam pembuatan mind mapping.
c. Sarana dan Prasarana Sekolah :
1) Untuk penerangan, kurang, banyak lampu yang mati, sehingga pada
waktu mendung pembelajaran di kelas kurang terang.
2) Stop kontak di kelas ini tidak berfungsi sehingga tidak dapat
menggunakan media elektronik.
d. Kejadian-kejadian :
1) Pada pertemuan keempat, ada 1 kelompok siswa laki-laki yang
ramai,
ternyata mereka belum dapat menentukan nama kelompoknya,
karena keempat anggotanya menginginkan nama usulannya
dipakai. Akhirnya guru menengahi dengan memanggil seorang siswa
perempuan untuk mengundi nama-nama yang diusulkan. Peristiwa
ini menarik perhatian semua siswa dan guru di kelas itu.
27
2) Pada pertemuan keempat pula, ada instruksi yang lupa disampaikan,
sehingga disampaikan pada waktu siswa sedang asyik mengerjakan
tugas kelompok, menurut kolaborator hal ini mengganggu
konsentrasi siswa.
e. Penilaian Proses :
1) Secara keseluruhan proses pembelajaran pada siklus 1 sudah
cukup baik,
2) Topiknya terlalu luas, dalam siklus 1 nampak ada 3 topik yang
dipelajari yaitu “School Life”, “Family Life” dan “Hobbies”.
Sebaiknya 1 topik saja
f. Saran-saran :
1) Semua instruksi hendaknya disampaikan sebelum siswa
mengerjakan tugas.
2) Setelah memberi instruksi hendaknya dicek, apakah instruksi itu
sudah dipahami oleh siswa secara keseluruhan, dengan bertanya
kepada siswa.
3) Untuk topic, hendaknya tidak terlalu luas, 1 KD cukup 1 topik saja.
Kolaborator
Nuraini SPd
d. Refleksi :
Hasil refleksi dengan siswa dan kolaborator pada siklus pertama adalah :
1) Kebanyakan siswa kenal metode mind mapping sejak semester 1.
2) Yang pertama kali memperkenalkan adalah guru IPS
3) Kebanyakan siswa menyukai metode ini dan ada yang biasa saja.
4) Kebanyakan siswa mengatakan mind mapping dapat mempermudah
penulisan, tapi 1 siswa mengatakan tambah pusing..
5) Yang menarik dari mind mapping adalah gambar, warna dan pembuatannya.
28
6) Kebanyakan siswa menyukai belajar kelompok, karena bisa bekerjasama dan
tugas jadi ringan. Yang suka individu, alasannya teman-temannya tidak mau
bekerja.
7) Peneliti merencanakan untuk ulangan pada siklus 2 nanti, Kertas disediakan
oleh peneliti supaya sama ukurannya dan kolaborator menyetujui.
2. Siklus kedua
a Perencanaan
Siklus kedua direncanakan dilaksanakan dalam 7 kali pertemuan. Langkah-
langkahnya tetap sama, hanya ada penekanan tindakan seperti siswa yang
mengatakan “dengan mind mapping tambah pusing” didekati dan dibimbing
tersendiri. Waktu kerja kelompok lebih dipantau lagi supaya tidak ada siswa
yang tidak mau bekerja lagi. Kertas ulangan disediakan oleh peneliti. Adapun
jadwal kegiatannya adalah sebagai berikut :
No Tanggal Juml
jam
Kegiatan Pembelajaran Keterangan
1. 18-2-15 2 Pretes materi penelitian (procedure text) Di kelas
2. 21-2-15 2 Mempelajari kosakata yang berhubungan
dengan teks & mempraktekan berdasarkan
instruksi, lalu mengerjakan latihan
Penilaian
Proses (in
pairs)
29
3. 28-2-15 2 Menjelaskan struktur generik, fungsi sosial
dan ciri-ciri lain dari teks dan menuliskan
kembali procedure text dalam bentuk
kolom-kolom berdasar bacaan dan gambar
Penilaian
Proses,
PR : tugas
kel 4 orang
4. 12-3-15 2 Membahas PR (tugas kelompok) dan
mengerjakan tugas selanjutnya (membuat
procedure text dengan mind mapping)
(Tugas kel)
& dibahas
5. 16-3-15 2 Ulangan menulis procedure text dengan
metode mind mapping
Penilaian
individu
6 19-3-15 2 Refleksi dengan siswa dan kolaborator di
3. Dody bought a box of shuttlecocks the day before yesterday.
……………………………………………………………………………….
4. Yuni has all kinds of stamps.
51
……………………………………………………………………………….
5. He never misses any music concerts in his town.
……………………………………………………………………………….
IV. Arrange the sentences into a proper descriptive text !
Watching TV as a Hobby
1. People can relax when they watch TV.
2. They watch films, music, news and many other things.
3. However watching TV too much is not healthy because people do not move
much.
4. People like watching TV, especially on Sundays.
5. It provides people with the latest information and entertainment.
6. They enjoy a lot of programs on TV.
7. It benefits people.
8. They become passive. (English On Sky 1 halaman 124 dimodifikasi)
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………
52
LKS PERTEMUAN 5 :
I. Guru menjelaskan metode Mind Mapping. Kemudian menerapkannya dalam
Pembelajaran Writing bersama dengan siswa.
CONTOH MIND MAPPING
II. Pemberian Tugas Writing :
In group, creat a description
Describe one of the members’ hobby / hobbies in your group. And make
the Mind Mapping ! (1 group makes 1 paper)
III Submit your paper to your teacher !
LKS PERTEMUAN 6 :
Study the following examples ! (English On Sky 1 halaman 120 dimodifikasi)
53
1. Hello, my name is Fauzan. I like swimming. It is very good for my health. I go
swimming in a swimmingpool near my house. I swim with my classmates
Mike(42) Dessy(36)
Antonio(15) Mita(12)
2. There are four people in Mr Mike’s family. .Mr Mike has two children : one son
and one daughter. Mita is his daughter, and Antonio is his son. .Mita is twelve
years old. And Antonio is fifteen years old. Mr Mike’s wife is Dessy. She is thirty
six years old. (English On Sky 1 halaman 70 dimodifikasi)
3. Hello, friends. I’d like to tell you about my mom. She is a teacher at a junior high
school. You know … she teaches Biology.She works until one or two o’clock in
the afternoon. Her students like her. She is very patient to her students. Well, she
explain the lessons clearly. We all agree… she is a very good teacher. (Let’s Talk
Grade I halaman 95)
54
Group Task (Tugas Kelompok):
Take your paper and write a monolog descriptive text.
a. Theme : up to you. For examples : “My Hobby / Hobbies”, “My Family”, “My
School”, “My Favorite Food” etc.
b. Make the Mind Mapping before writing. You can also give pictures on it and color
it as you like.
c. Then write a description based on the Mind Mapping.
PEDOMAN PENILAIAN
UNTUK LKS PERTEMUAN 2 :
I. * Menulis 4 macam hobi. Tiap hobi benar, sekornya 3
* 4 hobi benar, skornya = 12
II. Setiap nomor, skor maksimumnya 2.
Jumlah soal ada 4, jadi jumlah sekor maksimumnya = 8
III. Setiap nomer, skor maksimumnya 2
Jumlah soal ada 5, jadi jumlah sekor maksimumnya = 10
IV. * Untuk judul, skor maksimumnya 2 = 2
* Untuk bentuk, skor maksimumnya 2 = 2
* Ada 8 kalimat, untuk setiap kalimat benar, skor maksimum 2
Jadi skor maksimum untuk menyusun paragraf dengan benar = 16
Jumlah skor keseluruhan (I + II + III + IV) = 12 + 8 + 10 + 2 + 2 + 16 = 50
Jumlah Nilai maksimum = jumlah skor keseluruhan X 2 = 50 X 2 = 100
55
RUBRIK PENILAIAN UNTUK WRITING
LKS PERTEMUAN 5 DAN 6
PENILAIAN :
I. KESESUAIAN MIND MAPPING ( 30% ) :
jika Mind Mapping benar, bentuk dan warnanya menarik, nilainya : 30 --- 26
jika ada sedikit kesalahan, bentuk dan warnanya menarik, nilainya : 25 --- 21
jika hanya benar separo, nilainya : 21 --- 17
jika benar kurang dari separo / tidak konsisten, nilainya : 16--- 0
II. KESESUAIAN LANGKAH RETORIKA ( 25% ) :
jika judul, bentuk dan isi paragrafnya benar, nilainya : 25 - 23
jika ada 1 kesalahan dari ketiga unsur diatas, nilainya : 22 - 20
jika ada 2 kesalahan dari ketiga unsur diatas, nilainya : 19 - 16
jika ketiga unsur di atas salah /tidak bisa dipahami sama sekali, baik bentuk teks
maupun penataannya, nilainya : 15 --- 0
III. KESESUAIAN TATA BAHASA ( 25 % ) :
Bahasa yang digunakan sangat sesuai dengan bentuk teks, nilainya : 25 --- 22
Bahasa yang digunakan umumnya sesuai dengan teks, nilainya : 21 --- 18
Bahasa yang digunakan tidak konsisten dengan bentuk teks, nilainya : 17 -- 14
Bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan bentuk teks, nilainya : 13 --- 0
IV. KELAYAKAN EJAAN ( 20 % ) :
Ejaan / tulisan benar 100%, nilainya : 20 --- 18
Ejaan / tulisan benar 80%, nilainya : 17 --- 15
Ejaan / tulisan benar 60%, nilainya : 14 --- 12
Ejaan / tulisan benar, kurang dari 60%, nilainya : 11 --- 0
56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P 2 )
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Panyabungan
Mata Pelajaran : BAHASA INGGRIS
Kelas / Semester : I / 2
Standar Kompetensi : WRITING / MENULIS
12. Mengungkapkan makna kata dalam teks tulis fungsional dan esai pendek sangat seder
hana berbentuk descriptive dan procedure untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat.
Kompetensi Dasar :
12.2. Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esai pendek sederhana dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk descriptive atau procedure.
Indikator : KD 12.2 :
1. Menuliskan ciri kebahasaan teks monolog berbentuk procedure.
2. Menulis kalimat-kalimat imperative.
3. Menulis procedure dalam bentuk lain.
4. Membuat mind mapping dan prosedur cara membuat masakan atau minuman.
Jenis Teks : Teks monolog berbentuk procedure
Aspek / Skill : Menulis
Alokasi waktu : 6 x 40 menit ( 3 x Pertemuan )
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir pembelajaran siswa dapat :
57
1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Procedure Text dengan benar.
2. Menuliskan kembali Procedure Text dalam bentuk yang lain berdasarkan teks yang
diberikan dengan benar.
3. Menuliskan kembali Procedure Text dalam bentuk yang lain berdasarkan gambar
yang diberikan dengan benar.
4. Secara berkelompok memilih menu masakan dan membuat mind mapping beserta
cara pembuatannya dengan benar.
5. Secara individu memilih menu masakan dan membuat mind mapping beserta cara
pembuatannya dengan benar
B.MATERI PEMBELAJARAN :
Teks monolog berbentuk Procedure . Diambil dari buku “Buku Ajar”hal 7-8.
Latihan Soal yang diambil dari buku “Buku Ajar”hal 13, 15, 17.
Mind mapping pembuatan masakan atau minuman (kreasi peneliti – terlampir)
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 :
1. Kegiatan Pendahuluan :
a. Motivasi : : Tanya jawab berbagai hal terkait dengan kondisi siswa.
b. Apersepsi : Guru bertanya siapa yang suka memasak? Bagaimana caranya?
c. Penyampaian tujuan pembelajaran.: mengenal teks procedure
2. Kegiatan Inti :
a. Membahas kosa kata terkait teks.
b. Melaksanakan instruksi guru bagaimana cara meraut pensil.
c. Mengerjakan latihan tentang procedure text.
3. Kegiatan Penutup :
58
a. Menanyakan kalau ada hal yang belum jelas dari materi yang baru dipelajari.
b. Mengecek pemahaman siswa dengan bertanya kepada siswa yang lemah.
c. Memberi PR : Mencari teks prosedur yang lain.
PERTEMUAN 2 :
1. Kegiatan Pendahuluan :
a. Motivasi : : Tanya jawab berbagai hal terkait dengan kondisi siswa.
b. Apersepsi : Menunjukkan teks dan menanyakan jenis teks apa itu.
c. Penyampaian tujuan pembelajaran.: menulis teks procedure
2. Kegiatan Inti :
a. Membahas PR (semua teks yang dibawa siswa benar, teks procedure
b. Mempelajari cirri-ciri procedure text.
c. Menulis kembali teks prosedur dalam bentuk lain berdasarkan wacana.
d. Menulis kembali teks prosedur dalam bentuk lain berdasarkan gambar.
3. Kegiatan Penutup :
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang kurang jelas.
b. Mengecek pemahaman siswa dengan bertanya kepada siswa yang lemah
c. Memberi tugas supaya membuat mind mapping untuk menulis procedure text.
PERTEMUAN 3 :
1. Kegiatan Pendahuluan :
a. Motivasi : Tanya jawab berbagai hal terkait dengan kondisi siswa.
b. Tujuan pembelajaran : menulis procedure text dengan metode mind mapping.
2. Kegiatan Inti :
a. Membahas PR : siswa diminta mengeluarkan PRnya (membuat mind mapping)
dan guru memeriksanya satu persatu.
59
b. Mengomentari mind mapping siswa. Siswa membetulkan yang salah.
c. Guru memberi contoh membuat mind mapping di papan tulis dengan melibatkan
siswa.
d. Bersama siswa mengembangkan mind mapping tersebut menjadi teks prosedur.
e. Memberi tugas kelompok membuat mind mapping beserta teks prosedurnya.
3. Kegiatan Akhir :
a. Memberi kesempatan bertanya untuk materi yang baru dipelajari.
b. Mengecek pemahaman siswa dengan bertanya kepada siswa yang kuat dan
yang lemah.
D. METODE :
1. Ceramah 2. Pemberian Tugas 3. Mind mapping
E. SUMBER BELAJAR :
1. Buku Ajar Bahasa Inggris I halaman 7, 8, 13, 15, 17.
2. Hand out Kurikulum Bahasa Inggris SMK 2006 (Helena) halaman 3.
3. Mind mapping buatan guru.
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR :
1. Tehnik : Pemberian Tugas.
2. Bentuk : Porto folio
3. Instrumen : di LKS.
60
LKS UNTUK PERTEMUAN 1 SIKLUS 2
PRETEST & POSTEST (WRITING TEST)
LKS UNTUK PERTEMUAN 2 SIKLUS 2
Now look up your dictionaries to find these words!
1. sharpen : meruncingkan 6. goal : …………………
2. blunt : …………………. 7. whether :………………….
3. twist : …………………. 8. clockwise : …………………
4. sharp : …………………. 9. carefully : ………………….
5. hole : …………………. 10. pull out : ………………….
Look at the following text!
Do you have a blunt pencil? Take it and do an action with your
teacher !
The goal : How to sharpen a pencil
You need : a blunt of pencil, a pencil sharpener and a sheet of tissue.
You do :
1. Take a pencil.
61
Write a procedure text about the topics below. Please choose one of them or you can creat by your selves. Make the mind mapping before writing.Making Fried RiceCooking SoupMaking omeletteMaking Fruits RujakMaking Fruits JuiceUp to you
2. Check it whether it is blunt or not.
3. Take a pencil sharpener.Insert the pencil into the hole of the pencil
sharpener.
4. Twist the pencil clockwise carefully.
5. Pull out the pencil.
6. Check it whether it is already sharp or not.
7. Clean up the mess withtissue.
Read the text below and do the exercise.
How to make milk avo
Materials : avocadoes, 1 sachet of chocolate milk,a glass of water
and 3 tables
spoon of sugar.
Tools : knife, spoon, blender, glass and drinking straw.
Steps : First cut the avocadoes into halves and take out the seed.
Scond
pick the avocadoes flesh with spoon. Put them into the
blender, pour
the sugar, and water too. Third blend them well for two
minutes.
Fourth pour the juice into the glass and give some
chocolate milk on
it. “Milk Avo” is ready for you.
1. What kind of text is it?
a. recount b. procedure c. descriptive d. narrative
2. What is part number 1 of the text called?
a. title b. content c. goal d. identification
3. How many kind of materils do you need to make juice?62
a. one b. two c. three d. four
4. How much sugar do you need to make two glases of “Milk Avo” juice?
a. six table spoons c.nine table spoons
c. three table spoons d. twelve table spoons
5. What material is not put into the blender?
a. sugar b. milk c. water avocado.
LKS UNTUK PERTEMUAN 4 SIKLUS 2
MAKING ICED LEMON TEA
To make ice lemon tea, you need a glass of tea, 2 teaspoon of
sugar, ice cubes, and a slice of lemon. Make the tea a bit strong
because when you add the lemon it will get thinner. After the tea is
ready, squeeze the lemon according to your own taste, add some iced
cubes and your iced lemon tea is ready.
Materi Pelatihan Terintegrasi Depdiknas.
Rewrite the recipe to make iced lemon tea in this way!