Top Banner

of 35

Ptk Ati Kusmiati

Mar 07, 2016

Download

Documents

Arif Wahidin

123456789
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Judul : Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan pendekatan konstruktivis pada siswa kelas IV SDN Bungur II, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro dalam semester II Tahun Pelajaran 2009/2010

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Apabila suatu Negara mengalami kemajuan dalam mengkaji Ilmu Pengetahuan Alam maka dapat dipastikan IPTEK di Negara tersebut juga berkembang pesat.Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2006 : 5). Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.Pembelajaran IPA secara ideal seharusnya mengaktifkan dan mendorong siswa untuk bekerja secara ilmiah, selama ini pembelajaran IPA di SMP Negeri 2 Cipanas lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Realitas menunjukkan sebanyak 52 % nilai IPA di kelas VIII dari hasil ulangan harian kurang dari KKM Individu yang ditentukan sekolah yaitu sebesar 75. Sedangkan rata-rata nilai kelas adalah 67,50. Ini menunjukkan bahwa selama ini prestasi belajar siswa di kelas VIII dalam mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi dan antusiasme siswa dalam belajar IPA. Sehingga Perlu di terapkan suatu strategi pembelajaran inovatif yang dapat menambah motivasi dan antusiasme siswa dalam belajar IPA. Salah satu jenis strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa secara aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar adalah Pembelajaran dengan menerapkan strategi Quantum Teaching. Dalam Quantum Teaching, pembelajaran berusaha mengakomodir setiap bakat siswa atau dapat menjangkau setiap siswa sehingga diharapkan siswa dapat melibatkan seluruh emosinya dalam belajar. Menurut Bobby De Porter dalam buku Quantum Teaching (dalam Ani, 2003:3) menjelaskan Quantum Teaching adalah konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan. Dengan menerapkan Quantum Teaching dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat lebih menggairahkan suasana pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar yang pada akhirnya dapat melejitkan prestasi belajar. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul :PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 CIPANAS KABUPATEN CIANJUR

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :1. Bagaimana strategi Quantum Teaching dapat meningkatan motivasi belajar siswa pada materi sistem pernafasan di kelas VIII SMP Negeri 2 Cipanas Kabupaten Cianjur?2. Bagaimana strategi Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sistem pernafasan di kelas VIII SMP Negeri 2 Cipanas Kabupaten Cianjur?2. Pemecahan MasalahSiswa akan lebih mudah memahami materi sistem pernafasan jika materi tersebut disajikan dengan strategi pembelajaran yang memungkinkan terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa serta timbulnya suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran Quantum Teaching mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan memperkaya pengalaman belajarnya.

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan Rumusan Masalah, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Ingin mengetahui peningkatkan motivasi belajar siswa dengan strategi Quantum Teaching pada materi sistem pernafasan di kelas VIII SMP Negeri 2 Cipanas Kabupaten Cianjur.2. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada materi sistem pernafasan di kelas VIII SMP Negeri 2 Cipanas Kabupaten Cianjur.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua baik guru, siswa maupun untuk sekolah yang bersangkutan.1. Bagi Guru memotivasi guru agar lebih kreatif dalam berinovasi mencari model-model pembelajaran yang lain yang dirasa tepat untuk mrnyampaikan suatu konsep pembelajaran. Meningkatkan kualitas pembelajaran Menambah ketrampilan guru dalam membuat penelitian tindakan kelas (PTK) 2. Bagi siswa. Meningkatkan pemahaman IPA melalui strategi Quantum teaching Meningkatkan kreatifitas berfikir siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari terutama yang ada hubungannya dengan IPA.

3. Bagi sekolah. Meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri SMP Negeri 2 Cipanas Kabupaten Cianjur Dapat digunakan sebagai contoh suatu model pembalajaran. Model pembelajaran ini diharapkan nantinya dapat dikembangkan dengan cara kolaborasi dengan guru lain yang semata pelajaran, sehingga tercipta suatu iklim yang kondusif untuk mengembangkan model pembelajaran yang berkualitas, demi perbaikan mutu pendidikan terutama di sekolah tersebut. E. Batasan MasalahBatasan masalah dalam penelitian ini adalah:1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cipanas Kabupaten Cianjur.2. Proses pembelajaran menggunakan strategi Quantum Teaching dengan meteri pembelajaran gaya dan gerak.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar IPA 1. Pengertian Prestasi belajar IPA Prestasi adalah pencapaian atau tingkat daya serap. Dalam Ensiklopedi Umum dijelaskan pengertian secara etimologis dari kata prestasi itu adalah Hasil yang dicapai dari yang dilakukan, dikerjakan. (Pringgodibyo, 1993 :263)Maka prestasi belajar adalah pencapaian atau perolehan yang didapat setelah suatu kegiatan pembelajaran pada suatu periode tertentu. Prestasi itu lebih lanjut tercermin pada adanya perubahan. Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, siswa dikondisikan untuk mengalami suatu proses interaksi dengan lingkungan. Pada aktivitas Interaksi tersebut siswa dihadapkan dengan nilai-nilai positif dalam suatu pembelajaran yang diharapkan akan berdampak pada perubahan perilaku yang mengarah pada nilai positif tersebut. Perubahan perilaku yang mengarah pada nilai positif itulah yang merupakan subtansi dari prestasi belajar itu.Jadi jelaskah kiranya bahwa prestasi belajar IPA adalah pencapaian yang berwujud perubahan yang terjadi pada diri siswa (seseorang) yang mengarah pada tingkat nilai positif tertentu. Dalam pembelajaran IPA prestasi tersebut sering kali disimbolkan dengan angka yang berjenjang dalam skala tertentu yang menunjukkan tingkatan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu periodesasi pembelajaran.Dapat dikatakan juga bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar IPA siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. 2. Aspek-Aspek Prestasi Belajar SiswaAspek-aspek prestasi belajar bisa dilihat dari beberapa sudut pandang. Dalam hal ini S. Bloom dalam Abdullah (2008:42) mengemukakan bahwa aspek-aspek itu meliputi aspek kognitif (pemahaman, kecerdasan), pshychomotor (aspek ketrampilan) dan Afektif Domain yakni sikap.Demikian menyangkut aspek-aspek prestasi belajar suatu contoh prestasi yang berkenaan dengan prestasi belajar bidang study IPA tentu tinggallah mengaitkan dengan aspek-aspek tersebut misalnya dalam aspek kognitif ditandai dengan tingkat hafalan, pemahaman, analisis, sintesis, terhadap konsep-konsep IPA. Sedang Afektif misalnya sikapnya yang sesuai dengan kaidah ilmiah seperti jujur, disiplin, rendah hati, menghargai orang lain dan lain sebagainya. Dalam kaitan prestasi bidang studi IPA ini justru antara aspek kognitif dan yang lainnya harus mempunyai suatu keseimbangan.

B. Pembelajaran Quantum Teaching 1. Pengertian, Asas dan Tujuan Quantum TeachingAdapun pengertian Quantum Teaching Menurut Bobby De Porter (2003:3) adalah konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan.Quantum Teaching menjadikan segala sesuatu berarti dalam proses belajar mengajar, setiap kata, pikiran, tindakan asosiasi dan sampai sejauhmana mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran. Sebagaimana ungkapan di atas, Colin Rose (2001:247) juga berpendapat bahwa Quantum Teaching adalah panduan praktis dalam mengajar yang berusaha mengakomodir setiap bakat siswa atau dapat menjangkau setiap siswa. Metode ini sarat dengan penemuan-penemuan terkini yang menimbulkan antusiasme siswa. Quantum Teaching menjadikan ruang-ruang kelas ibarat sebuah konser musik yang memadukan berbagai instrumen sehingga tercipta komposisi yang menggerakkan dari keberagaman tersebut. Sebagai guru yang mempengaruhi kehidupan murid, anda seolah-olah memimpin konser saat berada di ruang kelas.Adapun asas Quantum Teaching adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah pertama. Memasuki terlebih dahulu dunia mereka berarti memberi izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Dengan mengaitkan yang diajarkan oleh guru dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang didapatkan dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, dengan mudah dunia siswa dibawa ke dunia guru atau pengajar. Guru memberikan pemahaman tentang isi dunia itu.Adapun tujuan Quantum Teaching menurut Bobby (2003:4) adalah untuk meraih ilmu pengetahuan yang luas dengan berdasarkan prinsip belajar yang menyenangkan dan menggairahkan terdapat perbedaan antara tujuan dan prioritas. Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin diraih. Sedangkan prioritas merupakan tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam mencapai tujuan. Menciptakan suasana yang dinamis dalam belajar, dengan memadukan berbagai unsur-unsurnya serta melakukan penggubahan, merupakan tahapan-tahapan untuk mencapai ilmu pengetahuan yang luas sebagai tujuan.2. Prinsip Quantum TeachingAdapun prinsip Quantum Teaching adalah sebagai berikut:a) Segalanya berbicaraMenurut Bobby (2003:7) segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar. b). Segalanya bertujuanSemua yang terjadi dalam penggubahan kita, mempunyai tujuan. Oleh karena itu, Kathy Wagone (2004:7) membuat istilah yang memotivasi: tetapkanlah sasaran tersebut agar bisa berprestasi setiap harinya. c). Pengalaman Sebelum Pemberian NamaOtak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses yang paling baik terjadi ketika siswa telah mendapatkan informasi sebelum memperoleh kesimpulan dari apa yang mereka pelajari.d). Akui Setiap UsahaBelajar mengandung resiko. Belajar berarti keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Seperti kata Noelle C. Nelson (dalam Yulianto Rahmat, 2005:7) bahwa pujian atau penghargaan kepada seseorang atas karyanya memunculkan suatu energi yang membangkitkan emosi positif.e). Jika Layak Dipelajari, Layak Pula DirayakanPerayaan adalah sarapan para pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan minat dalam belajar. Sehubungan dengan itu, Dryden (2004:327) berpesan bahwa ingatlah selalu untuk merayakan setiap keberhasilan.3. Langkah langkah penerapan Quantum TeachingQuantum Teaching merupakan salah satu jenis strategi pembelajaran yang berorientasi untuk meraih ilmu pengetahuan yang luas dengan berdasarkan prinsip belajar yang menyenangkan dan menggairahkan (Fun and Motivated Learning). Dalam penerapannya Quantum Teaching memiliki langkah langkah antara lain:

a. Tumbuhkan Langkah pertama yang dilakukan oleh guru adalah menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, memikat siswa dan menyertakan siswa secara langsung dalam pembelajaran. b. AlamiLangkah kedua adalah member siswa pengalaman belajar dan menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. c. NamaiLangkah ketika guru memberikan data saat siswa minat siswa telah mencapai maksimal. d. DemonstrasikanLangkah keempat guru mengkaitkan pengalaman dengan data baru agar siswa menghayai pengetahuan yang telah di dapat.e. UlangiLangkah kelima guru mengajak siswa untuk mengulangi konsep yang telah di bahas dan juga dalam fase ini guru melaksanakan evaluasi f. Rayakan Langkah terakhir guru dan siswa merayakan atau melakukan selebrasi terhadap kesuksesan pembelajaran yang telah dilakukan.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.Dalam penelitian ini peneliti sebagai guru bekerja sama dengan teman sejawat. Hal ini peneliti lakukan agar dalam penelitian ini siswa dapat diamati secara maksimal. Kehadiran peneliti sebagai guru dalam kelas dilakukan seperti biasanya tanpa ada perbedaan dari hari biasa. A. Subyek PenelitianSubyek penelitian adalah Guru IPA dan siswa siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Cipanas Kabupaten Cianjur pada materi sistem pernafasan.B. Waktu dan Tempat Penelitian1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015. Sebagaimana tertera dalam jadwal berikut.Uraian KegiatanBULAN DAN PEKAN

FebIFebIIFeb IIIFebIVMarIMarIIMarIII

PersiapanX

Pelaksanaan penelitianXX

Pengolahan DataX

Penyusunan Laporan PTKXX

2. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMPN 1 Kanor Bojonegoro.C. Prosedur PenelitianPenelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan terdiri dari 2 siklus dan tiap siklusnya terdiri dari 1 kegiatan tatap muka , dengan masing masing tatap muka selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ). Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hal ini dapat dilihat dalam Gb. 3.1 sebagai berikut :

Perencanaan

PelaksanaanSIKLUS IRefleksi

Pengamatan

Perencanaan

RefleksiPelaksanaanSIKLUS II

Pengamatan

?

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas(Suharsimi Arikunto dkk, 2007:9)

SIKLUS I :1. Tahap Perencanaan :Pada siklus I membahas Pokok Bahasan Listrik Statis dengan materi Hubungan gaya dan gerak, sebagai sumber belajar siswa yang didahului oleh perencanaan yang meliputi :a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tentang sistem pernafasan .b. Menyusun LKS tentang sistem pernafasanc. RPP yang telah disusun diberikan kepada teman guru untuk dipelajari dan dikoreksi apabila terdapat kekurang-kekurangan.d. Menyusun soal-soal evaluasi yang akan diujikan secara tertulis kepada siswa setiap pertemuan.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan :a. Siswa diberikan informasi untuk membaca buku literatur agar konsep yang akan dipelajari siswa telah mendapatkan informasi sekilas yang nantinya akan dipelajari bersama.b. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah sebagaimana yang telah direncanakan di RPP.c. Siswa mengikuti kegiatan KBM sesuai dengan rencana yang telah ditentukan di RPP.d. Guru sebagai observer memasuki kelas bersama-sama dalam kegiatan pembelajaran.

3. Tahap Observasi dan Evaluasi tindakan :Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :a. Guru observer melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan PTK dengan menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru penyaji.b. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar yang dilakukan di akhir penyajian materi.. Data ini akan dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi pada siklus berikutnya. 4. Tahap Refleksi :Pada tahap refleksi, disampaikan evaluasi terhadap proses pembelajaran pada siklus I dan dijadikan bahan pertimbangan untuk memasuki siklus II. Pertimbangan yang dilakukan apabila pada siklus I terdapat indikator yang belum tercapai antara lain :a. Jika Ketuntasan belajar siswa secara individu