Top Banner
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id 1 SMI Insights 2016 PT SMI Insight 2016 – Q1 Smart City Kota Sebagai Pendorong Utama Ekonomi Saat ini daerah perkotaan menjadi tempat dari lebih separuh populasi dunia dan proporsi tersebut akan tetap meningkat hingga 2025, sesuai Laporan Urbanisasi Dunia dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 2014 berikut: Negara negara berkembang memiliki kontribusi urbanisasi tertinggi dengan bertambahnya 20% penduduk perkotaan dalam waktu 20 tahun dari 34% di tahun 2005 ke 46% di tahun 2025. McKinsey Research tahun 2013 menyatakan 80% dari PDB dunia berasal dari kota dengan lebih dari setengah Produk Domestik Bruto (PDB) dihasilkan kota-kota besar negara maju dan 10 persen kota- kota besar di negara- negara berkembang. Pada tahun 2025, kota masih akan menghasilkan 60% dari pertumbuhan PDB namun keanggotaannya akan bergeser ke Timur dengan sekitar munculnya100 kota baru dari Cina saja, di mana penduduk perkotaan diperkirakan akan meningkat dari 200 juta menjadi 800 juta. 47% 45% 43% 40% 34% 37% 40% 46% 19% 18% 17% 14% 2005 2010 2015 2025 Persentase Populasi Dunia Sumber: BCG-Winning in Emerging Markets, World Population Forecast Reports United Nations Kota-kota di negara maju Kota-kota di negara berkembang Pedesaan di negara berkembang
10

PT SMI Insight 2016 – Q1

Jan 13, 2017

Download

Documents

dotuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

1 SMI Insights 2016

PT SMI Insight 2016 – Q1

Smart City

Kota Sebagai Pendorong Utama Ekonomi

Saat ini daerah perkotaan menjadi tempat dari lebih separuh populasi dunia dan proporsi tersebut

akan tetap meningkat hingga 2025, sesuai Laporan Urbanisasi Dunia dari Perserikatan Bangsa

Bangsa (PBB) tahun 2014 berikut:

Negara – negara berkembang memiliki kontribusi urbanisasi tertinggi dengan bertambahnya 20%

penduduk perkotaan dalam waktu 20 tahun dari 34% di tahun 2005 ke 46% di tahun 2025.

McKinsey Research tahun 2013 menyatakan 80% dari PDB dunia berasal dari kota dengan lebih dari

setengah Produk Domestik Bruto (PDB) dihasilkan kota-kota besar negara maju dan 10 persen kota-

kota besar di negara- negara berkembang. Pada tahun 2025, kota masih akan menghasilkan 60% dari

pertumbuhan PDB namun keanggotaannya akan bergeser ke Timur dengan sekitar munculnya100

kota baru dari Cina saja, di mana penduduk perkotaan diperkirakan akan meningkat dari 200 juta

menjadi 800 juta.

47% 45% 43% 40%

34% 37% 40% 46%

19% 18% 17% 14%

2005 2010 2015 2025

Persentase Populasi Dunia

Sumber: BCG-Winning in Emerging Markets, World Population Forecast Reports – United Nations

Kota-kota di negara maju

Kota-kota di negara berkembang

Pedesaan di negara berkembang

Page 2: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 2

30

61

75

Jakarta

Sao Paulo

Kuala Lumpur

Shanghai 117

Singapore 148

London 200

Intellectual Capital

and Innovation Technology Readiness

23

32

40

62

91

Sao Paulo

Jakarta

Shanghai

Kuala Lumpur

Singapore

London 107

City Gateway

59

76

Jakarta

Sao Paulo

Kuala Lumpur 131

Shanghai 137

Singapore 153

London 172

79

87

94

Jakarta

Sao Paulo

Shanghai

Kuala Lumpur 103

London 112

Singapore 139

Transportation and

Infrastructure

Health, Safety and

Security

25

37

59

63

Jakarta

Sao Paulo

Shanghai

Kuala Lumpur

London 112

Singapore 112

Sustainability and Natural

Environment

42

46

55

64

71

79

Sao Paulo

Jakarta

Shanghai

Kuala Lumpur

Singapore

London

Sumber: Cities of Opportunity 2014, PwC

Sebagai pendorong ekonomi, kota-kota besar menghadapi tantangan untuk meningkatkan kapasitas dan

kemampuan dalam pelayanan masyarakat dan menjawab tantangan global. Kota – kota besar dunia saat ini

bertransformasi menjadi smart city berdasarkan visi dari masing-masing kota. Sebuah survei yang dilakukan

PwC tahun 2014 memberikan peringkat kepada 30 kota besar dunia berdasarkan beberapa kategori yang

menentukan tingkat kelayakan hidup suatu kota. Berikut adalah hasil survei pada beberapa kota, dengan

skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kelayakan hidup yang lebih baik:

London menduduki puncak survei sebagai kota paling layak huni di dunia. Ibukota Inggris tersebut memiliki

skor tertinggi secara keseluruhan dalam Intellectual Capital and Innovation, Technology Readiness, City

Gateway, and Sustainability dan Natural Environment. Singapura adalah satu-satunya negara Asia yang

berada di posisi 5 kota tertinggi dengan memperoleh skor tertinggi untuk kategori Transportation and

Infrastructure dan Health, Safety, and Security. Grafik juga menunjukkan bahwa beberapa kota besar dunia

masih kurang dibandingkan dengan kota – kota besar di belahan barat. Kota-kota seperti Shanghai, Sao

Paulo, dan Jakarta masih tertinggal dalam semua kategori di atas, dan mengingat populasi yang besar, risiko

akan masalah yang dapat terjadi akibat urbanisasi seperti banjir, kemacetan lalu lintas, dan perubahan iklim

meningkat setiap tahun.

Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota yang menghasilkan sebagian besar PDB dari masing-masing negara

meningkatkan kebutuhan untuk mengembangkan solusi yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagian besar kota di negara maju telah mulai memperkenalkan konsep smart city, di mana sistem

dibangun untuk meningkatkan standar kehidupan masyarakat.

Page 3: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 3

Case Study: Interkoneksi Transit dan Land Use: Transportasi Hong Kong

Service Reliability (passenger journeys on-time - %)

Model transit seperti ini bergantung pada pemahaman bahwa sistem transit publik tidak hanya moda

transportasi. Dalam praktiknya, sistem transit dapat menyediakan struktur penggunaan lahan untuk kota

yang efisien, dan menghubungkan aspek kehidupan kota. Dengan menghubungkan transit sistem

berkualitas tinggi dan pengembangan lahan, Hong Kong dapat mengakomodir populasi penduduk yang

tinggi, kualitas hidup yang baik, dan perlindungan lingkungan bagi masyarakat*.

99,9

99,9

2013

2014

99,9

99,92014

2013

Tingkat Kehandalan Layanan

(perjalanan tepat waktu- %) Ketepatan Waktu

(kedatangan kereta tepat waktu–%)

74,6

72,7

2013

2014

Utilisasi Sistem

(km penumpang per km kapasitas- %)

Sumber: MTR Annual Report 2015.

* Disadur dari Infrastructure 2014, EY and Urban Land Institute

Sebagai salah satu kota terpadat dengan 7,2 juta penduduk dan kepadatan penduduk sebanyak 6.544 /

km2, Hong Kong telah berhasil menghubungkan real estate dan transit, menghubungkan sektor bisnis,

komersial, dan perumahan masyarakat. Sistem transit Hong Kong, dikelola oleh Mass Transit Railway

Corporation (MTR), memiliki layanan transit yang baik, penggunaan land use yang efektif, dan

keuntungan usaha. MTR berhasil meraih 99,9% dari kehandalan layanan dan ketepatan waktu. Sistem

transit membawa lebih dari 5,5 juta penumpang setiap hari dan kedatangan kereta setiap dua menit atau

kurang pada jam sibuk. Jaringan transit meliputi 220,9 km dengan 4 proyek kereta api baru sedang

dibangun yang akan menambah 53 km ke jaringan yang ada saat ini. Di bawah ini adalah beberapa hasil

capaian kinerja utama MTR:

MTR tidak sepenuhnya penyedia transit. MTR juga mengambil keuntungan dari pengelolaan stasiun

dengan mengembangkan lahan di atas dan di sekitar stasiun. Selama tahun 2015, MTR menghasilkan

total pendapatan sebesar USD 5,3 miliar dengan 18,5% diantaranyaberasal dari bisnis komersial.

Keuntungan dari bisnis properti pada tahun 2015 sebesar USD 372 juta. Pendapatan ini memungkinkan

MTR untuk mendanai ekspansi jaringan dan meningkatkan sistem untuk memastikan pelayanan

berjalan lancar dan efisien, serta mendorong peningkatan jumlah penumpang.

Selama satu dekade terakhir, lebih dari setengah

dari pendapatan usaha MTR datang dari

pengembangan properti dibandingkan dengan

penyediaan layanan transportasi. Model yang

menggunakan MTR adalah properti rel (R + P)

model. MTR membeli hak pembangunan dari

pemerintah (pemegang saham utama) dengan

harga sebelum pembangunan rel. MTR kemudian

menggunakan properti tersebut melalui

pengembangan lahan itu atau menjual atau

menyewakan properti kepada pengembang lain

untuk investasi sistem transit. Banyak stasiun

yang tersambung dengan pusat komersil Hong

Kong dan fungsi lain yang dimiliki MTR. *

Page 4: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 4

Definisi Smart City

Smart Mobility

• Peningkatan akses kota

• Sistem transportasi yang efisien,

cerdas, dan aman

• Pergerakan kendaraan,

penumpang, dan barang yang

efisien

• Berbagi mobilitas

Smart Living

• Kualitas hidup lebih baik

• Aspek sosial – pendidikan,

kesehatan, dan perumahan

• Akses terhadap layanan kesehatan

yang berkualitas

• Smart building

Smart Economy

Smart Environment

• Penggunaan teknologi

berkelanjutan

• Konsumsi energi yang

berkelanjutan

• Energi efisiensi dan pengurangan

konsumsi energi melalui

teknologi

Smart Governance

• Partisipasi dalam pengambilan

kebijakan

• Transparansi

• Proses administrasi antar dinas

pemerintah yang terintegrasi

• Peningkatan akses masyarakat ke

layanan publik

Smart People

• Masyarakat yang berkualitas,

kreatif, dan berpendidikan

• Masyarakat yang terkoneksi

dengan layanan IT berkualitas

• Solusi e-edukasi (pembelajaran

jarak jauh)

*Smart Cities Technology, Deloitte, 2014

Berdasarkan United Nations Commission on Science and Technology for Development, terdapat 6 tema

utama mengenai smart city dimana masing-masing kota dapat mengembangkan infrastruktur dan sistem

dengan mengacu kepada arah visi pembanguan untuk mengembangkan potensi kota lebih jauh lagi.

Enam Tema Utama Terkait Smart City

Gartner pada 2015 mendefinisikan smart city sebagai wilayah perkotaan di mana beberapa aspek di dalam

satu sistem bekerja sama untuk mencapai hasil yang berkelanjutan melalui analisis kontekstual, informasi

real-time yang terkoneksi antar sektor dengan sistem teknologi operasional. Sistem perkotaaan menjadi

penting: kolaborasi antar instansi yang terkait adalah syarat untuk memastikan visi yang konsisten dan

selaras dari berbagai instansi tersebut, tetapi juga untuk mengoptimalkan data sharing yang berasal dari

sumber data masing-masing.

• Penafsiran hubungan strategi dari berbagai lapisan dan aspek di dalam ekosistem perkotaan harus

dipahami dan dilaksanakan. Pemerintah kota tidak lagi pendorong utama tetapi sebagai salah satu

pemangku kepentingan dalam ekosistem kota yang lebih besar.

• Pemangku kepentingan utama di kota adalah masyarakat kota. Perlu adanya kesempatan yang

sama pada seluruh masyarakat untuk berinovasi di lingkungan yang sehat dan penuh motivasi.

Risiko terhadap kesenjangan antara warga perlu dipantau dan dijaga dengan baik.

• Tujuan, aspirasi dan kualitas hidup adalah kunci utama dari seluruh konsep smart city. Apakah titik

aspek yang ada berdasarkan keselamatan dan keamanan, keberlanjutan, penciptaan kesejahteraan

atau kebebasan memilih. Visi ini perlu diterjemahkan ke dalam strategi yang jelas dan nyata *

• Dukungan terhadap

kewirausahaan dan inovasi

• Tingkat produktivitas yang tinggi

• Proses bisnis berbasis sistem

• Akses internet cepat untuk

pelaku bisnis dan konsumen

Page 5: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 5

Infrastruktur Smart City

Sumber: Infrastructure 2014, EY and Urban Land Institute

11.435

6.2586.336

4.815

2.000

12.000

8.000

Gasoline

Po

un

ds o

f CO

2 Eq

uiv

ale

nt

Hybrid Plug-in Hybrid cars

Electric cars

Emisi Gas CO2 per Tahun Menurut Jenis Kendaraan

Sumber: US Department of Energy

Untuk menghindari gridlock dan mengurangi

dampak negatif terhadap lingkungan, stuktur

sistem transit publik harus memiliki hubungan

antar moda transportasi, serta beralih dari

ketergantungan terhadap kendaraan dengan

bahan bakar minyak menjadi kendaraan ramah

lingkungan. Beberapa kota besar dunia telah

membangun stasiun pengisian bahan bakar

listrik di berbagai lokasi untuk mendorong warga

menggunakan mobil listrik.

32%

37%

41%

46%

47%

48%

51%

52%

58%

58%

63%

71%

78%

Layanan mobilitas berbagi

Peningkatan pengelolaan parkir

Infrastruktur kargo yang baik

Peningkatan fasilitas kesehatan

Perbaikan sarana d sepeda

Lebih banyak taman kota dan ruang hijau

Peningkatan kualitas udara

Infrastruktur energi yang baik

Pengelolaan air dan sampah yang baik

Peningkatan infrastruktur telekomunikasi

Jalur pejalan kaki

Perbaikan jalan dan jembatan

Perbaikan transportasi publik (bus dan kereta)

Prioritas Perbaikan Infrastruktur Persentase “salah satu prioritas utama” atau “proritas tinggi”

Pembangunan infrastruktur memainkan peran kunci dalam mengembangkan smart city. Sistem ini

menghubungkan berbagai sektor infrastruktur pelayanan yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat.

Berikut adalah hasil survei yang dilakukan oleh EY dan Urban Land Institute melakukan survei terhadap

warga beberapa kota dari negara maju mengenai prioritas pembangunan infrastruktur, dengan persentase

lebih tinggi merupakan prioritas lebih tinggi:

Hasil survei menunjukkan peningkatan di sektor transportasi adalah prioritas tinggi bagi warga. Perbaikan

dalam sistem angkutan umum, jalan dan jembatan memiliki persentase tertinggi masing-masing sebesar

78% dan 71%. Selain telekomunikasi, warga yang memprioritaskan infrastruktur yang terkait lingkungan

seperti pengelolaan air dan limbah, energi, peningkatan kualitas udara, dan pengembangan daerah hijau.

Perbaikan sistem angkutan umum sangat

penting dalam mengembangkan pasar seperti

kota-kota di Asia, karena urbanisasi merupakan

isu tama bagi kota-kota yang berpenduduk

padat dan kemacetan lalu lintas tinggi.

Urbanisasi juga menimbulkan ancaman polusi

serius terhadap lingkungan. Kota besar yang

sangat bergantung pada transportasi jalan

menghadapi tantangan untuk mengurangi emisi

gas CO2 (lihat grafik).

Page 6: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 6

Sustainable Development

Need/ Challenge Contoh Infrastruktur

Pendukung Deskripsi

Meningkatkan

Infrastruktur

Ketenagalistrikan

Re-engineering sistem ketenagalistrikan

melalui smart meters, smart appliances, dan

sumber energi terbarukan untuk efisiensi

energi.

Smart Grids

Menyediakan

Konektivitas

Berkualitas Tinggi

dan Terjangkau

Broadband Network Koneksi serat optik dan konektivitas lain,

termasuk internet publik dan jaringan selular

berkualitas tinggi

Membangun

Infrastruktur

Transportasi

Perkotaan

Electric Vehicles Mobil berbahan bakar listrik/ beterai dengan

stasiun pengisian di penjuru kota

Smart Parking Lokasi gedung dan lahan parkir yang

memberikan informasi real-time ke pengguna

Meningkatkan

Kualitas

Perumahan dan

Area Komersil

Smart Buildings Berbagai sensor dan teknologi yang

meningkatkan keamanan, efisiensi energi dan

fungsi lain bangunan

Melestarikan

Lingkungan Environmental Sensor

Network

Pengambilan data berkelanjutan mengenai

kondisi udara, air, dan tanah

Memastikan

Keamanan dan

Keselamatan

Publik

Video Security Keselamatan publik, pengelolaan massa

dan statistik publik menggunakan jaringan

sensor dan kamera

Meningkatkan

Efisiensi

Pengelolaan Kota

City Command Centre Pemantauan dan pengelolaan administrasi

pemerintahan, transportasi, lingkungan, dan

bencana

Meningkatkan

Layanan

Pendidikan dan

Kesehatan

Remote Healthcare

and Online Education

Produk dan layanan jarak jauh untuk akses

kesehatan dan pendidikan

Sumber: United Nations Issues Paper on Smart Cities and Infrastructure, 2014

Disamping infrastruktur transportasi kota, sektor lainnya juga penting dalam membangun smart city. Manfaat

infrastruktur dalam mencapai tujuan smart city antara lain:

• Memperlancar arus pergerakan barang dan jasa

• Mendorong penggunaan energi ramah lingkungan dan pengelolaan air

• Integrasi teknologi sebagai enabler dari kegiatan masyarakat

• Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, terutama pada administrasi pemerintahan dan

layanan kesehatan

Bagan dibawah menggambarkan contoh dari solusi pembangunan infrastruktur bagi smart cities yang

menjawab tantangan Sustainable Development Challenges:*

Page 7: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 7

Perencanaan, Koordinasi,

dan Monitoring

Aplikasi prioritas dan

pengukuran keberhasilan dll.

Sumber: Boston Consulting Group Analysis, 2015

Berdasarkan figur diatas, terdapat 4 peran utama bentuk dukungan digital pada sistem TI smart city:*

• Sensor dan Pengguna. Perangkat pintar mengukur dan memantau beberapa parameter yang telah

ditentukan dari infrastruktur fisik dan digital yang telah terkoneksi. Contoh penerapannya adalah pada

sistem pemantauan lalu lintas dimana perangkat pintar dapat mendeteksi kepadatan jalan dan jumlah

penumpang transportasi umum.

• Data Warehouse. Sistem smart city harus dapat menyimpan dan memproses data dalam jumlah besar

dari berbagai sensor, proses otomatisasi proses, dan parameter analisa data.

• Data Analisis. Terdapat tiga jenis solusi data analisis: (1) Deskriptif, menggunakan informasi analisis

dan data mining (2) Prediksi, menggunakan model statistik dan proyeksi, (3) Preskriptif (termasuk

kognitif), menggunakan simulasi dan otomisasi

• Jaringan. Implementasi tekonologi smart city membutuhkan jaringan yang baik, dapat diandalkan dan

terjangkau. Untuk itu dibutuhkan fokus pada menghubungkan perangkat digital untuk mengoptimalkan

aplikasi pendukung smart city.

Sumber: United Nations Issues Paper on Smart Cities and Infrastructure, 2015

Teknologi Informasi (TI )Sebagai Inti Smart City

Menghubungkan berbagai sektor infrastruktur adalah sistem TI yang dapat diandalkan, di mana arus

informasi dan jaringan analisis dapat dibangun. Sistem TI tidak hanya untuk mengumpulkan dan

menganalisis data untuk informasi kota, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai bagaimana kota berfungsi. Pemerintah Kota dapat menggunakan informasi ini untuk

merumuskan kebijakan dan peraturan publik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi warga.

Gambar di bawah ini menggambarkan berbagai peran TI untuk pengembangan smart city:

Sensor & Teknologi Aktuasi

------------------------------------------

Perangkat sensor dan aktuasi

yang berbiaya rendah dan

terstandarisasi

Aplikasi dan Analisa Canggih

----------------------------------------------

Analisa data yang besar dan

cepat untuk model prediksi

yang kompleks

TI sebagai inti

dari smart cities

Jaringan

---------------------------------------------

Transmisi biaya rendah dan Real-

time untuk mengelola data dalam

jumlah besar

Data Warehouse yang Aman

----------------------------------------------

Sistem untuk mengakses dan sharing

data tentang informasi perkotaan

Dukungan Pemerintah untuk mendorong integrasi dan sinkronisasi teknologi

Peran Masyarakat

Meningkatkan peran

masyarakat dalam

penyampaian aspirasi

Enable Data

Kerangka regulasi untuk

penggunaan data yang

memastikan kemanan

pribadi

Standarisasi

Standarisasi jalur komunikasi

perkotaan antar instansi

Page 8: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 8

IoT Perkotaan : Potensi dampak langsung terhadap perekonomian sebesar USD 930 miliar sampai

USD 1,7 triliun pada tahun 2025

5 –

9

223 –

504

403 –

693

13 –

63

204 –

235

14 –

31

24 –

41

33 –

64

Pemantauan kondisi

udara dan air

Pengelolaan lalu

lintas

Kendaraan

otomatisasi

Pengelolaan kondisi

sumber daya

Pengelolaan

bencana/ keadaan

darurat

Pengelolaan

transportasi publik

Identifikasi dan

pemantauan

kriminalitas

Pengelolaan

sampah

Penerapan IoT Potensi dampak ekonomi

USD miliar per tahun

(Total = USD 930 miliar – 1.7 trilliun) Potensi manfaat nilai*

Penghematan sebesar 15%

10-15% penghematan waktu,

10% pengurangan kemacetan

dengan smart parking

~40% pengurangan kecelakaan

10% - 15% penghematan

bahannbakar/ CO2

35% mengurangi pemadaman

listrik; 50% pengeolaan air

lebih efisien

Penyampaian informasi publik

lebih efisien pada saat bencana/

keadaan darurat

Pertukaran data antar moda

transportasi lebih efisien; deteksi

perbaikan sistem transportasi

20 – 22% penghematan di

pelaporan dan pemantauan

23% peningkatan produktivitas

Sumber: McKinsey Global Institute analysis, 2015

Berbagai kota di dunia telah menggunakan Internet of Things (IoT) untuk mendorong penciptaan inovasi.

Melalui visi smart city yang disertai strategi inisiatif, pemerintah kota mengeksplor penggunaan aplikasi IoT

untuk meningkatkan pelayanan publik, konservasi energi dan air, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan proyeksi urbanisasi akan tumbuh pesat selama dekade

berikutnya, kota – kota dengan populasi yang besar dan infrastruktur kompleks adalah target utama untuk

aplikasi IoT. Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah kota dapat membuat sebagian besar

keuntungan dengan IoT dengan menyediakan kemudahan akses ke warganya. Untuk memaksimalkan

potensi ekonomi dari penggunaan aplikasi, ada beberapa fokus area berdampak besar seperti kesehatan

dan keselamatan publik, transportasi, dan manajemen sumber daya. Terdapat potensi dampak langsung

yang besar dari IoT untuk kota, mencapai US $ 1,7 triliun per tahun pada tahun 2025 menurut Mckinsey

tahun 2015. Grafik dibawah menggambarkan potensi dampak ekonomi dari penggunaan IoT pada sistem

pengelolaan kota:

Dampak potensial terbesar adalah pada pemantauan udara dan air karena berimbas pada sebagian besar

warga. Aplikasi IoT akan membantu untuk menempatkan kesadaran yang lebih besar dan akuntabilitas

yang dapat meningkatkan kualitas udara dan air. Proses pemantauan ini bermanfaat pada penyusunan

strategi pengurangan polusi yang baik, dan mengurangi angka kematian akibat polusi.

Pengelolaan lalu lintas yang adaptif dan terintegrasi menggunakan data real-time untuk menyesuaikan

waktu lampu lalu lintas untuk mengoptimalkan arus lalu lintas. Abu Dhabi baru-baru ini menerapkan sistem

tersebut yang mencakup 125 persimpangan utama di kota. Sistem ini juga dapat memberikan prioritas jalur

kepada bus, ambulans, atau kendaraan darurat. Penggunaan kontrol lalu lintas adaptif dapat mempercepat

arus lalu lintas dari uumnya antara 5 dan 25 persen.

Page 9: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 9

Studi Kasus: Bandung Smart City

Statistik Utama*

Populasi 2.5 juta

PDRB (2014) Rp. 172 triliuin

Jumlah Perguruan

Tinggi

80

Jumlah Siswa

Pendidikan Tinggi

227.000

Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan salah satu sentra ekonomi terbesar.

Total populasi mencapai 2,5 juta dengan 60% dari total populasi berusia dibawah 40 tahun. Terdapat

80 universitas/ perguruan tinggi dengan total jumlah mahasiswa mencapai 227.000 orang. Bandung

juga menjadi tempat dari lebih dari 84 unit bisnis yang fokus pada industri strategis dengan lebih dari

500 pelaku UKM. Industri strategis meliputi pembuatan pesawat terbang, alutsista, farmasi,

telekomunikasi dan teknologi, serta kereta api. Selain itu, Bandung juga terkenal sebagai sentral dari

industri kreatif di Indonesia. Kota Bandung menjadi salah satu pelopor utama pengembangan smart city

di Indonesia, bertujuan untuk menjadi sentra industri kreatif dan teknologi, dengan beberapa kebijakan

telah dilakukan dan pengembangan lebih jauh akan segera diwujudkan di masa depan.

Pemerintah Kota telah megimplementasikan beberapa kebijakan untuk menjadi smart city seperti

berikut:

• Membangun Command Centre. Diresmikan pada tahun 2015, command centre dibangun dengan

tujuan untuk memberi pelayanan lebih baik ke warga masyarakat dengan menggunakan CCTV di

berbagai penjuru kota. Pemerintah Kota mengharapkan dengan adanya command centre,

pengambilan keputusan terkait masalah perkotaan menjadi lebih tepat dan efektif.

• Membangun Akses Internet Gratis. Saat ini terdapat lebih dari 10.000 titik internet gratis yang

dapat diakses warga di seluruh kota. Pemerintah Kota akan terus menambah titik internet gratis

untuk terus mengembangkan konsep smart city.

Bandung Command Centre 10.000 Titik Akses Internet Gratis

Sumber: Statistik Perekonomian BPS 2015 dan Smart bdg city by Ridwan Kamil, 2015

Page 10: PT SMI Insight 2016 – Q1

PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id

SMI Insight 2015

SMI Insight 2015

SMI Insights 2016 10

Disclaimer

All information presented were taken from multiple sources and considered as true by the time

they were written to the knowledge of PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). PT Sarana Multi

Infrastruktur (Persero) can not be held responsible from any inacuracy contained in the material.

PT SMI follows all internal and external guidelines and regulations that govern the evaluation

process on determining the financing feasibility of an infrastructure project. Every decision to

finance or not to finance a project is therefore based on a responsible and thorough due diligence

process.

Any complaint in the process of financing irregularities can be submitted to:

Ms. Astried Swastika Corporate Secretary PT SMI

Tel : +62 21 5785 1313

Fax : +62 21 570 9460

Email : [email protected]

Public complaints on PT SMI service will be kept strictly confidential and handled by a special

committee to ensure that complaints are addressed appropriately.

• Smart Healthcare and Education. Solusi pengembangan pendidikan melalui TI membuat para

siswa dapat mendaftar sekolah dan memantau proses seleksi siswa baru secara online. Layanan

kesehatan juga dikembangkan dengan menyediakan interkoneksi antara data pasien antara

Puskesmas dan Rumah Sakit Publik.

• City Apps. Dalam rangka menguikutsertakan warga dalam gaya hidup perkotaan, saat ini terdapat

berbagai aplikasi mobile yang memberikan berbagain informasi tentang kota, seperti transportasi,

turisme, dan acara publik. Pemerintah Kota menargetkan jumlah aplikasi di tahun 2016 mencapai 300

aplikasi.

• Creative and Smart Hub. Untuk lebih membangun Bandung sebagai sentra industri kreatif, Bandung

menyediakan fasilitas yang mengakomodasi bisnis startup dan pelaku industri kreatif untuk

mengembangkan usaha mereka.

• Area Hijau Untuk Publik. Pemerintah Kota adalah terus mengembangkan ruang publik untuk

mengadakan berbagai kegiatan masyarakat, serta mempromosikan gaya hidup digital dan hijau untuk

warganya.

Bandung City Apps Taman Film