PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- TANGGAL TERSEBUT
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – Pada tanggal 30 September
2010 dan 2009 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi 1 Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3 Laporan Perubahan Ekutias Konsolidasi 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 Lampiran Salinan Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Panorama Sentrawisata Tbk dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 serta untuk periode sembilan bulan yang yang berakhir pada tanggal tersebut
PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI30 SEPTEMBER 2010 dan 2009
Catatan 2010 2009 Rp '000 Rp '000
AKTIVA
AKTIVA LANCARKas dan setara kas 3 56.666.693 48.077.140Investasi jangka pendek 4 12.760.379 16.296.802Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5 1.263.688 1.707.612Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu 125.590.182 139.060.118Piutang lain-lain 6 7.404.356 3.657.855Persediaan 7 2.769.860 751.580Pajak dibayar dimuka 8 12.597.190 865.278Uang muka 9
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5.645.522 8.891.559Pihak ketiga 32.075.946 27.465.801
Uang Jaminan 10 3.797.027 6.086.399Biaya dibayar dimuka 11 9.003.436 6.845.361
Jumlah Aktiva Lancar 269.574.278 259.705.505
AKTIVA TIDAK LANCARPiutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 12 1.435.851 1.162.247
Aset pajak tangguhan 25 2.217.747 1.423.971Investasi pada perusahaan asosiasi 13 6.118 1.266.074
1
p pAset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 138.840.834 ribu Tahun 2010dan Rp 92.644.368 ribu tahun 2009 14 266.328.033 188.662.497
Aset tetap - dalam rangka bangun, kelola dan alihsetelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp 13.873.254 tahun 2010 dan Rp 11.484.303 ribu pada tahun 2009 14 15.213.712 13.521.023
Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 733.421.ribu tahun 2010 dansebesar Rp 558.496 tahun 2009 14 1.145.985 1.216.180
Uang jaminan jangka panjang 15 1.563.236 5.872.176Goodwill - bersih 100.726 99.500Aset lain-lain 16 47.124.439 19.136.398
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 335.135.847 232.360.066
JUMLAH AKTIVA 604.710.124 492.065.571
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1
PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI30 SEPTEMBER 2010 dan 2009
Catatan 2010 2009Rp '000 Rp '000
KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN LANCARHutang bank jangka pendek 17 59.386.439 44.987.135Hutang usaha 18
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 257.000Pihak ketiga 88.715.420 93.182.088
Hutang lain-lain 19 11.839.183 8.148.746Hutang pajak 20 6.354.886 6.039.027Biaya yang masih harus dibayar 21 6.436.793 2.890.923Pendapatan diterima dimuka 22 23.211.770 34.182.103Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahunHutang bank 23 16.371.821 8.927.992Hutang pembelian aset tetap 24 11.703.230 7.288.981
Jumlah Kewajiban Lancar 224.019.543 205.903.995
KEWAJIBAN TIDAK LANCARHutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 12 (0) 696.505Hutang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahunHutang bank 23 89.513.929 25.075.731Hutang pembelian aset tetap 24 35.812.076 11.283.965
Kewajiban pajak tangguhan 25 7.015.127 7.546.544Cadangan imbalan pasti pasca kerja 26 8.120.171 5.880.104Goodwill -Ke ajiban lain lain 6 132 884 3 402 361
2
Kewajiban lain-lain 6.132.884 3.402.361
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 146.594.188 53.885.210
JUMLAH KEWAJIBAN 370.613.730 259.789.205
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 27 73.096.921 72.675.276
EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 50 pada tahun
2010 dan 2009Modal dasar - 3.000.000.000 saham pada tahun
2010 dan 2009Modal ditempatkan dan disetor - 1.200.000.000
saham pada tahun 2009 dan 2010 28 60.000.000 60.000.000Tambahan Modal Disetor 29 38.013.055 38.013.055Selisih nilai transaksi restruktuisasi entitas
sepengendali 30 472.236 472.236Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 31 19.418.631 19.418.631Saldo laba 43.095.551 41.697.168
Jumlah Ekuitas 160.999.473 159.601.090
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 604.710.124 492.065.571
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
2
PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIUNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
2010 2009Catatan (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)
Rp '000 Rp '000
PENDAPATAN USAHA 32 ## 1.288.113.830 ### 1.108.811.533 #
BEBAN LANGSUNG 33 ## 1.172.636.265 ### 1.011.205.051 #
LABA KOTOR ## 115.477.565 ### 97.606.482 #
BEBAN USAHA 34Pemasaran 13.868.926 17.152.891Umum dan administrasi 85.490.522 61.159.803
Jumlah Beban Usaha ## 99.359.448 ### 78.312.694 #
LABA USAHA ## 16.118.117 ### 19.293.788 #
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAINKeuntungan (kerugian) kurs mata uang
asing - bersih 2.149.926 4.713.772Pendapatan bunga 35 302.621 578.368Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 14 355.372 197.880 Amortisasi goodwill - bersih 36 (118.280) (59.700)Beban bunga 37 (13.788.087) (12.212.368)Lain-lain - bersih (292.153) 797.684
Beban Lain-lain - Bersih (11.390.601) (5.984.364)
EKUITAS PADA RUGI BERSIH PERUSAHAANASSOSIASI 13 0 141.074
LABA SEBELUM PAJAK ## 4.727.516 ### 13.450.498 #
BEBAN PAJAK 25Pajak kini 1.849.001 3.738.529Pajak tanggu (1.614.675) 1.444.823
234.327 5.183.352 LABA SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 4.493.189 8.267.146
HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 27 1.777.949 2.453.394
LABA BERSIH ## 2.715.240 ### 5.813.752 #
LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh) 3,02 6,46
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
3
PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
SelisihSelisih nilai transaksi transaksi perubahan
Tambahan restrukturisasi ekuitasModal disetor modal entitas anak Jumlah
dan ditempatkan disetor sepengendali perusahaan Saldo laba ekuitas
Saldo per 1 Januari 2009 60.000.000 38.013.055 472.237 19.418.631 37.014.877 154.918.800Pembagian Deviden Tunai Perusahaan (504.000) (504.000)Pembagian Deviden Tunai Anak Perusahaan (627.462) (627.462)Laba bersih periode berjalan 5.813.752 5.813.752Saldo per 30 September 2009 60.000.000 38.013.055 472.237 19.418.631 41.697.167 159.601.090
SelisihSelisih nilai transaksi transaksi perubahan
Tambahan restrukturisasi ekuitasModal disetor modal entitas anak Jumlah
dan ditempatkan disetor sepengendali perusahaan Saldo laba ekuitas
Saldo per 1 Januari 2010 60.000.000 38.013.055 472.236 19.418.631 42.249.474 160.153.396Pembagian Deviden Tunai Perusahaan (1.005.163) (1.005.163)Pembagian Deviden Tunai Anak Perusahaan (864.000) (864.000)Laba bersih periode berjalan - - - - 2.715.240 2.715.240Saldo per 30 September 2010 60.000.000 38.013.055 472.236 19.418.631 43.095.551 160.999.473
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009Rp '000
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010Rp '000
4
PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
2010 2009(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)
Rp '000 Rp '000ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 1.251.540.394 1.378.946.691 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (1.233.816.002) (1.349.004.045) Kas dihasilkan dari operasi 17.724.392 29.942.646 Pembayaran bunga dan beban keuangan (13.788.087) (12.212.368) Pembayaran pajak penghasilan badan (1.846.664) (2.382.068)
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 2.089.641 15.348.210
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan (pembayaran) piutang kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa 4.127.422 4.969.077 Pembayaran uang muka - aset lain-lain (24.083.905) (5.658.963) Penerimaan bunga 302.621 578.368 Penjualan aktiva tetap 288.850 579.688 Perolehan aktiva tetap (18.350.929) (3.008.563)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (37.715.941) (2.540.393)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan (pembayaran) hutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa (531.894) 428.005 Penerimaan hutang bank 38.541.200 5.697.062 Pembayaran hutang bank (10.495.333) (25.962.057) Pembayaran hutang pembelian aktiva tetap (6.625.121) (4.881.069) Pembayaran deviden tunai Perusahaan (1.005.163) (504.000) Pembayaran deviden tunai minoritas anak perusahaan (864.000) (627.462)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 19.019.689 (25.849.521)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (16.606.611) (13.041.704)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 73.273.303 61.118.845
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 56.666.692 48.077.141
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhikas dan setara kas :Perolehan aset tetap melalui :
Hutang pembelian aset tetap 15.257.614 4.255.584 Reklasifikasi Uang Muka - Aset Lain-lain 57.147.887 18.294.597
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
5
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
6
1. Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Panorama Sentrawisata Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 71 tanggal 22 Juli 1995 dari Sugiri Kadarisman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-13.272.HT.01.01.Th.95 tanggal 19 Oktober 1995, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 17 Juli 2001, Tambahan No. 4630. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 9 tanggal 7 Januari 2008 dari Tse Min Suhardi, S.H., notaris pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk perubahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 150 per saham menjadi sebesar Rp 50 per saham. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-02505.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Januari 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.46 tanggal 6 Juni 2008, Tambahan No. 8151. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang Jasa konsultan pariwisata, meliputi penyampaian pandangan, saran, penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen dan penelitian di bidang kepariwisataan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1998. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat. Perusahaan memperoleh izin untuk memberikan Jasa konsultasi Pariwisata berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 25/JP/1/1.758.37 tanggal 30 Mei 2001.Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panorama Leisure.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 5 September 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) dengan surat No. S-2182/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000 ribu saham perusahaan seharga Rp 500 per saham. Pada tanggal 18 September 2001,seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) . Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.200.000 ribu saham telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
7
1. Umum (lanjutan)
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan memiliki bagian kepemilikan pada anak perusahaan berikut:
Tahun Operasi
Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha 2010 2009 Komersial 2010 2009Rp'000 Rp'000
PT Dwi Ratna Jakarta Biro 60,00% 60,00% 1981 9.058.543 8.746.627 Pertiwi (DRP) perjalanan
wisata
PT Panorama Convex Jakarta Jasa 99,00% 99,00% 2000 12.067.373 12.573.208 Indah (PCI) Konvensi
PT Citra Wahana Tirta Jakarta Biro 45,50% 45,50% 1999 33.220.350 22.845.914 Indonesia(CWTI) perjalanan
wisata
PT Tirta Putra Jakarta Biro 99,00% 99,00% 1999 137.201.273 187.235.212 Wisata(TPW) perjalanan
wisata
PT Chan Brothers Travel Jakarta Biro 49,50% 49,50% 2002 9.307.238 6.649.851 Indonesia(CBTI) perjalanan
wisata
PT Destinasi Tirta Jakarta Biro 62,94% 62,94% 2000 202.604.377 173.126.642 Nusantara Tbk(DTN) perjalanan
wisata
PT Destinasi Garuda YogyakartaBiro 32,10% 32,10% 2002 2.491.925 2.029.862 Wisata(DGW) perjalanan
wisata
PT Duta Chadra Jakarta Perdagangan 80,97% 80,97% 2002 50.816.923 53.981.326 Kencana(DCK) Umum
PT Panorama Jakarta Jasa 69,90% 69,90% 2001 175.364.926 123.605.816 Transportasi Tbk(PTI) Transportasi
PT Kencana Jakarta Jasa 34,12% 34,12% 2002 8.528.726 5.641.985 Transport(KT) Transportasi
PT Sejahtera AO Kencana YogyakartaJasa 17,06% 17,06% 2005 959.061 962.381 Sakti(SAOKS) Transportasi
PT Panorama Primakencana Bali Jasa 66,23% 66,23% 1996 15.472.888 18.074.961 Transindo(PPT) Transportasi
PT Rhadana Primakencana Bali Jasa 33,12% 33,12% 2005 340.164 579.311 Transindo(RPT) Transportasi
PT Panorama Mitra Jakarta Jasa 46,83% 46,83% 2007 7.198.660 4.662.691 Sarana(PMS) Transportasi
PT Andalan Sekawan Jakarta Jasa 46,83% 46,83% Pra-Operasi 1.200.148 1.200.624 Transcab(AST) Transportasi
PT Daytrans Jakarta Jasa 66,83% 66,83% 2007 28.109.877 -
PersentaseJumlah Aktiva
(Sebelum Eliminasi)Pemilikan 30 September
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
8
1. Umum (lanjutan)
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 22 dan 23 tanggal 9 Maret 2007 dari Singgih Susilo, S.H., notaris di Jakarta, Para pemegang saham PTI, anak perusahaan, memutuskan antara lain pemberian persetujuan kepada PTI untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan cara mengeluarkan saham baru dan menawarkannya kepada masyarakat melalui penawaran umum perdana dan mencatatkan semua saham PTI termasuk saham baru yang dikeluarkan itu di Bursa Efek Indonesia serta perubahan status PTI dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Pada tanggal 22 Mei 2007, PTI memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dengan Surat No. S.2406/BL/2007 untuk melakukan penawaran kepada masyarakat atas sejumlah 128.000 ribu saham seharga Rp. 245 per saham dengan 25.600 ribu waran pada harga pelaksanaan sebesar Rp. 300 per saham. Pemegang satu waran dapat menggunakan hak untuk membeli satu saham dalam periode lima tahun sampai dengan 30 Mei 2012. Jika konversi Waran tidak dilaksanakan oleh pemegang waran,maka waran menjadi kadaluarsa dan tidak mempunyai nilai. Pada tanggal 31 Mei 2007, seluruh saham PTI telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 136 tanggal 24 Oktober 2007 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham DTN memutuskan antara lain memberikan persetujuan kepada DTN untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan cara melakukan Penawaran umum perdana saham atau emisi saham kepada masyarakat (Go Public) dan; melakukan perubahan seluruh Anggaran Dasar DTN dalam rangka perubahan status DTN dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Akta tersebut di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-0175.HT.01.04.TH2007 tanggal 31 Oktober 2007. Pada tanggal 25 Juni 2008, DTN memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam dan LK dengan surat No. S4091/B2/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas sejumlah 215.000 ribu saham seharga Rp. 200 per saham dan telah dicatatkan pada PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2008. Berdasarkan Akta Perubahan No. : 18 tanggal 8 Oktober 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H. S.E, notaris di Jakarta, PTI, anak perusahaan, membeli 99,90% kepemilikan atau sebanyak 5.994 lembar saham PT. Artha Prima Perkasa Lintas Era (APPLE) dari pihak keiga, dengan biaya akuisisi sebesar Rp. 599.400 ribu. Nilai wajar aset bersih APPLE yang dapat diidentifikasikan pada tangal akuisisi adalah sebesar Rp. 498.367 ribu, yang terutama merupakan ijin usaha, Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal akuisisi, PTI mangakui aset tidak berwujud sebesar Rp. 289.500 ribu yang merupakan estimasi nilai wajar aset bersih atas ijin usaha dan goodwill sebesar Rp. 101.033 ribu. Pada bulan November 2009, APPLE berubah nama menjadi PT. Day Trans.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
9
1. Umum (lanjutan)
Berdasrkan Akta No, 5, tanggal 2 November 2009, dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H, S.E, notaris di Jakarta, modal dasar APPLE ditingkatkan dari Rp. 600.000 ribu menjadi sebesar Rp. 10.000.000 ribu dengan nilai nominal Rp. 100 ribu per lembar saham serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 600.000 ribu menjadi sebesar Rp. 2.500.000 ribu. Peningkatan modal tersebut tidak mengubah persentase kepemilikan PTI atas APPLE. Selain itu pemegang saham juga menyetujui perubahan nama anak perusahaan APPLE menjadi PT. Day Trans (DTS)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 184 tanggal 19 Juni 2008 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H, S.E, M.H, notaris di Jakarta, para pemegang saham CWTI memutuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp. 3.200.000 ribu menjadi Rp. 40.000.000 ribu, meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor dari Rp. 800.000 ribu menjadi Rp. 10.000.000 ribu dengan mengkonversi pinjaman CWTI, serta menjual kepada TPW sebanyak 5.000 ribu saham kepemilikan Peusahaan dalam CWTI.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 16 September 2008, Perusahaan menjual dan memindahkan kepada TPW hak atas 5.000 ribu saham dalam CWTI, mewakili 50% hak kepemilikan.
Laporan Keuamgam CWTI dikonsolidasikan karena TPW memiliki kendali dalam kepengurusan anak perusahaan tersebut. Laporan keuangan CBTI dikonsolidasikan ke TPW sejak tahun 2005 karena TPW memiliki kendali dalam kepengurusan CBTI dan bertanggungjawab atas manajemen dan operasional CBTI sebagaimana disebutkan dalam Surat Pernyataan tanggal 2 Januari 2005 dari direktur CBTI. Laporan keuangan DCK dan DGW dikonsolidasikan karena DTN memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan tersebut. Laporan keuangan KT, PPT, PMS, AST dan DTS dikonsolidasikan karena PTI memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan yang bersangkutan. Laporan Keuangan RPT & SAOKS dikonsolidasikan karena PPT dan KT masing masing memiliki kendali dalam kepengurusan masing masing anak perusahaan yang bersangkutan.
d. Karyawan, Direktur dan Komisaris
Pada tahun 2010 dan 2009, susunan pengurus Perusahaan terakhir berdasarkan Akta No. 208, tanggal 29 Juni 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut : Komisaris Utama : Adhi Tirtawisata Komisaris Independen : Schreurs Albert Clemens Komisaris : Satrijanto Tirtawisata Direktur Utama : Budijanto Tirtawisata Wakil Direktur Utama : Dharmayanto Tirtawisata Direktur : Rocky Wisuda Praputranto : Royanto Handaya : Daniel Martinus
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
10
1. Umum (lanjutan) Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari 2 Orang anggota,dimana Schreurs Albert Clemens yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 1.900 karyawan untuk tahun 2010 dan 1.800 karyawan untuk tahun 2009.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan masing-masing sebesar Rp 175.000 ribu tahun 2010 dan 112.650 ribu tahun 2009. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT. Panorama Sentrawisata Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 29 Oktober 2010 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
2. Kebijakan Akuntansi
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan dan Surat Edaran Bapepam No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK revisi berikut mulai 1 Januari 2008 (1) PSAK No.16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap.
Perusahaan dan anak perusahaan memilih model biaya untuk akuntansi setelah pengakuan awal atas aset tetapnya. Standar ini ditetapkan secara retrospektif.
(2) PSAK No.30 (Revisi 2007) “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan transaksi
sewa baik bdari sisi lessor maupun lesse. Penerapan kedua PSAK revisi diatas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11
2. Kebijaksanaan Akuntansi (lanjutan) (3) PSAK No.13 (Revisi 2007) “Properti Investasi”, mengatur mengenai pengakuan, pengukuran dan
pengungkapan atas property investasi. Standar ini mengizinkan Perusahaan dan anak perusahaan untuk memilih diantara model biaya dan model nilai wajar untuk seluruh property investasinya.
Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk akuntansi setelah pengakuan awal atas properti investasi yang dimilikinya. Penerapan standar baru ini diterapkan secara retrospektif Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar Akuntansi keuangan tersebutakan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi 2009 dan 2010 dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari pereanpa PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
c. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, dimana Perusahaan memiliki 50% atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan atau dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perushaaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannnya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri selama suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.
Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
c. Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemengan saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus telebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
e. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
(1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
(2) Perusahaan asosiasi;
(3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan);
(4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
(5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
13
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
e. Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan)
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.konsolidasi
f. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
h. Investasi Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal. Penempatan pada efek Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai direalisasi.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek yang dijual ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi dalam bentuk penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
14
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Investasi pada perusahaan asosiasi (lanjutan) dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi goodwill dengan metode garis lurus selama 5 tahun untuk goodwill positif dan 20 tahun untuk goodwill negatif. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Perubahan ekuitas anak perusahaan atau perusahaan asosiasi Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas anak perusahaan atau perusahaan asosiasi tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi.
i. Piutang
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
k. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk penyesuaian nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Besarnya penyisihan persediaan usang diakui berdasarkan telaah manajemen terhadap kondisi masing-masing kategori persediaan pada akhir tahun.
l. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
15
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
m. Properti Investasi
Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari – hari properti investasi.
Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikelurakan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis dimasa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasanan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukan dengan berakhrinya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhrinya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
n. Aset Tetap
Pemilikan Langsung Aktiva tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Semua aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aktiva sebagai berikut:
Tahun Bangunan dan prasarana 20 Peralatan dan perlengkapan 2 - 8 Kendaraan bermotor 4 - 8
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
16
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
n. Aset Tetap (lanjutan) Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kenerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehaan aset tetap . Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannnya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat economis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannnya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan pada saat selesai dan siap digunakan.
o. Aset Tetap Dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build,Operate and Transfer / BOT) Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu 20 tahun.
p. Sewa
Perusahaan / anak perusahaan sebagai lessor. Sewa dimana perusahaan/anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset dikalsifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
p. Sewa (lanjutan) dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Perusahaan / anak perusahaan sebagai Lessee. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
q. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
r. Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aktiva. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak terjadi lagi. Penurunan (pemulihan) nilai aktiva diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan. Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi tahun konsolidasi berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
18
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
u. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.5 tanggal 23 Maret 2003, efektif sejak 1 Mei 2003 pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10% dari nilai pendapatan. Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghaislan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka dan pajak yang masih harus dibayar. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
19
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Pajak penghasilan tidak final (lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan atau anak perusahaan, ketika hasil banding tersebut telah ditetapkan.
v. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
w. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan kompenen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan pada kompenen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
20
3. Kas dan Setara Kas 2010 2009
Rp '000 Rp '000Kas
Rupiah 1.225.204 978.640Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat 3.105.621 4.691.065Dolar Singapore 1.223.046 593.743Euro 396.436 564.308Mata uang asing lainnya
(masing-masing kurang dari Rp 10.000.000) 90.960 50.047Jumlah Kas 6.041.267 6.877.803
BankRupiah
ABN AMRO Bank N.V 124.543 55.110Citibank N.A 1.353.861 1.013.248PT Bank Central Asia Tbk 5.778.399 16.365.323PT Bank Danamon 816.634 168.354PT Bank DBS 37.822 562.712PT Bank Lippo Tbk 340.069 535.334PT Bank Internasional Indonesia Tbk 26.301 102.735PT Bank Mandiri Tbk 592.127 646.444PT Bank Permata Tbk 62.560 192.536PT Bank Panin Tbk 57.548 164.435Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 Juta) 817.621 234.155
Jumlah 10.007.486 20.040.386Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat ABN AMRO Bank N.V., cabang Jakarta 2.294.158 1.710.993Bank HSBC 1.217.047 1.233.762Citibank N.A 6.464.954 5.387.751PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1.085.775 961.851PT Bank CIMB Niaga Tbk 254.446 211.133PT Bank Danamon Tbk 2.179.434 1.059.739PT DBS 89.077 208.708PT Bank Central Asia Tbk 6.592.725 2.989.207Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 Juta) 83.836 280.467
Dolar Singapore Bank HSBC 63.515 41.793PT Bank Danamon 470.950 372.387PT Bank Central Asia Tbk 140.514 -
Dolar AustralianABN AMRO Bank N.V., cabang Jakarta - 24.913PT Bank Central Asia Tbk 712.883 -
Euro ABN AMRO Bank N.V., cabang Jakarta 17.407 1.382.892PT Bank Central Asia Tbk 938.657 27.331
Jumlah Bank 32.612.866 35.933.313Jumlah Kas dan Bank 38.654.133 42.811.116
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
21
3. Kas dan Setara Kas (lanjutan)
2010 2009Rp '000 Rp '000
Deposito Berjangka (Tidak Dijaminkan)Rupiah
PT Bank Panin - 111.642 PT Bank Mandiri - 1.150.000 PT Bank Danamon Tbk - 527.066 PT Bank DBS 66.500 - PT Bank HSBC - 1.042.239 PT. Bank Central Asia 16.013.814 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 Juta) - 14.826
Jumlah 16.080.314 2.845.773
Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Tbk - 2.420.250 PT Bank DBS 1.711.310 - PT Bank Mandiri 220.935 -
Jumlah - Deposito Berjangka 18.012.560 5.266.023
Jumlah Kas dan Setara Kas 56.666.693 48.077.139
4. Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek Perusahaan dan anak perusahaan terdiri atas : 2010 2009
Rp '000 Rp '000Deposito Berjangka
RupiahPT Bank Central Asia Tbk 130.095 1.086.165 PT Bank Mandiri Tbk - 1.250.000 Mega Capital Securities 417.717 - Bank Danamon Tbk 558.459 - DBS Bank 2.492.976 3.000.000 Bank HSBC 1.095.888 -
Dolar Amerika SerikatPT Bank Central Asia Tbk 1.394.357 498.996 PT Bank Mandiri Tbk - 236.641 DBS Bank 6.670.887 10.225.000
Jumlah 12.760.379 16.296.802
Deposito berjangka digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman rekening koran dan Bank Garansi.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
22
5. Piutang Usaha
2010 2009Rp '000 Rp '000
a. Berdasarkan pelangganPihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT. Asian Trails Indonesia 1.207.038 1.641.162 Lain-lain (kurang dari Rp. 100 juta) 56.650 66.450 Jumlah 1.263.688 1.707.612
Pihak ketigaPelanggan dalam negeri 91.909.300 116.192.626 Pelanggan luar negeri 35.621.191 25.171.574 Jumlah 127.530.491 141.364.200 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.940.309) (2.304.081) Jumlah - besih pihak ketiga 125.590.182 139.060.119
Jumlah - bersih berdasarkan pelanggan 126.853.870 140.767.731
b. Berdasarkan Umur1 - 30 hari 73.771.908 80.591.089 31 - 60 hari 31.720.529 42.023.562 61 - 90 hari 14.958.481 12.041.469 91 - 120 hari 4.713.993 4.791.081 Lebih dari 120 hari 3.629.268 3.624.611
Jumlah 128.794.179 143.071.812 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.940.309) (2.304.081) Jumlah - besih berdasarkan umur 126.853.870 140.767.731
c. Berdasarkan Mata UangRupiah 54.673.534 63.303.993 Dolar Amerika Serikat 71.385.710 70.348.565 Dolar Singapore 492.073 - Euro 1.547.119 7.711.641 Mata Uang Asing Lainnya 695.743 1.707.612
Jumlah 128.794.179 143.071.811 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.940.309) (2.304.081) Jumlah - bersih berdasarkan mata uang 126.853.870 140.767.730
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
23
5. Piutang Usaha (lanjutan) Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2010 2009Rp '000 Rp '000
Saldo awal periode 2.405.368 2.422.806 PenambahanPengurangah (465.060) (118.725)
Jumlah - bersih berdasarkan mata uang 1.940.308 2.304.081
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha dari pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan hutang bank jangka panjang. Piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
6. Piutang lain-lain
2010 2009Rp '000 Rp '000
Pihak ketigaKaryawan 2.919.784 2.187.168 Pengembalian Tiket 4.484.572 1.470.687
7.404.356 3.657.855
Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayarkan melalui pemotongan gaji bulanan. Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
24
7. Persediaan Merupakan persediaan sparepart, voucher hotel dan tempat pariwisata dan barang-barang promosi.
8. Pajak Dibayar Dimuka
Merupakan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah.
9. Uang Muka
Uang muka merupakan pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah dengan perincian sebagai berikut:
2010 2009Rp '000 Rp '000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewaHotel 2.363.558 6.231.843 Perjalanan Wisata 3.281.964 2.659.716
5.645.522 8.891.559 Pihak ketiga
Hotel & Perjalanan Wisata 23.555.238 20.686.201 Investasi 2.728.580 3.810.532 Jasa Konvensi 1.924.334 832.372 Promosi 986.464 658.881 Perijinan 2.281.473 1.291.826 Lain-lain 599.857 185.988
32.075.946 27.465.800
Jumlah 37.721.468 36.357.359
Saldo uang muka perijinan pada tanggal 30 September 2010 merupakan uang muka yang dibayarkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk pengurusan izin bagi Agen Perjalanan Wisata dan Angkutan Taksi Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
10. Uang Jaminan
Akun ini pada tahun 2010 merupakan uang jaminan yang ditempatkan kepada rekanan hotel, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga, sebagai jaminan atas ketersediaan kamar hotel sepanjang tahun. Penempatan uang jaminan ini berjangka waktu 3 bulan sampai 12 bulan yang setelah akhir periode jaminan dapat dikembalikan. Penempatan uang jaminan dilakukan sebagai suatu persyaratan oleh pihak hotel sehubungan dengan makin meningkatnya volume transaksi dengan pihak hotel.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
25
11. Biaya Dibayar Dimuka
2010 2009Rp '000 Rp '000
Asuransi 3.216.594 1.484.476 Sewa tanah bangunan 3.114.579 2.243.307 Perijinan 711.408 2.745.666 Iklan dan Promosi 151.945 189.977 Biaya Provisi 321.601 - Franchaise 1.395.000 - Lain-lain 92.309 181.934 Jumlah 9.003.436 6.845.360
Asuransi dibayar dimuka merupakan asuransi untuk kendaraan bermotor, gedung dan perabot peralatan kantor dengan jangka waktu 1 tahun. Sewa tanah bangunan dibayar dimuka merupakan sewa tanah di Bali (Aset tetap dalam rangka bangun kelola dan alih) yang jatuh tempo pada tahun 2020 dan sewa rumah dinas operasional yang ada di Lombok. Perijinan merupakan biaya ijin angkutan taksi dan perijinan pariwisata yang berjangka waktu antara 1 – 5 tahun.
12 .Piutang dari dan Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
2010 2009Rp '000 Rp '000
PiutangDireksi anak perusahaan - - PT. Panorama Multimedia 530.751 560.107 PT. Buayatama Arung Jeram 365.000 365.000 Lain - lain (dibawah Rp 100 juta) 540.100 237.140
Jumlah 1.435.851 1.162.247
HutangPT Graha Tirta Lestari - 696.505
Jumlah - 696.505
Piutang dari Direksi merupakan piutang karyawan yang diberikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang dilunasi melalui pemotongan gaji.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
26
12 .Piutang dari dan Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) Piutang dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya di atas, kecuali piutang dari Direksi, terutama timbul dari beban-beban Perusahaan dan anak
13. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Pada tahun 2002, TPW, anak perusahaan, membeli 90 saham (45% dari jumlah saham beredar) PT. Dunia Wisatama Nuansa Bahari atau DWNB. Investasi pada DWNB bersaldo Nihil pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 karena akumulasi bagian rugi bersih DWNB telah melebihi niliai Investasi TPW. Pada tahun 2007, TPW, anak perusahaan , melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 500 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 500.000 ribu pada PT Raja Kamar Indonesia,berdasarkan akta Pendirian PT Raja Kamar Indonesia No. 111 tanggal 25 Januari 2007 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut, TPW memperoleh hak kepemilikan sebesar 25%. Pada tahun 2008.TPW,anak perusahaan,melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 625 lembar saham dengan nominal sebesar Rp 625.000 ribu pada PT Smartravelindo Perkasa(STP), berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Smartravelindo Perkasa No. 24 tanggal 17 Maret 2008 dari Ukon Kusumajaya,S.H., Sp.N., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut,TPW memperoleh hak kepemilikan sebesar 50%. Pada tahun 2009, STP belum dikonsolidasikan dan mulai tahun 2010 STP telah dikonsolidasikan. Investasi tersebut diperhitungakn dengan metode ekuitas sebagai berikut:
2010 2009Rp '000 Rp '000
PT. Raja Kamar Indonesia 6.118 87.519 PT. Smartravelindo Perkasa - 1.178.555
Jumlah 6.118 1.266.074
Pada tahun 2010, PT. Smartravelindo Perkasa telah dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan PT. Tirta Putra Wisata, anak perusahaan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
29
14. Aset Tetap, Aset Tetap Dalam Rangka Bangun Kelola & Alih Dan Properti Investasi (lanjutan) Perusahaan TPW, DTN dan DCK, anak perusahaan, memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta, Lombok dan Bali dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan. Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah termasuk:
• 3 bidang tanah,2 bidang tanah (SHGB No.1222, 1223 dan 1231) dikenal sebagai daerah Rawa Bokor, Tangerang, milik PTI anak perusahaan, yang dipergunakan sebagai tempat usaha PTI. dan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank PTI dari PT. Bank CIMB Niaga Tbk.
• 5 bidang tanah (SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN, serta SHGB No. 87,88 dan 89 atas nama perusahaan) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank TPW dan DTN dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
• 3 bidang tanah(SHGB No. 2784,2785 dan 2786 atas nama perusahaan, yang digunakan sebagai
jaminan atas hutang bank TPW dari PT. Bank Mandiri Tbk. • 1 bidang tanah (SHGB No. 3321 atas nama Perusahaan dan bangunan di atasnya). • 1 bidang tanah (SHGB No. 3405 atas nama DCK) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang
bank DTN,DCK dan TPW dari PT. Bank Central Asia Tbk .
Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana di atas tanah sewa yang merupakan bangunan dan prasarana kantor serta pool kendaraan operasional milik DTN dan PTI, anak perusahaan. Bangunan dan prasarana kantor milik DTN didirikan di atas tanah yang disewa di kelurahan Sesetan, kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan 2020. Bangunan dan prasarana pool kendaraan operasional dan kantor milik PTI didirikan di atas tanah yang disewa di Rawa Bokor, Tangerang dengan jangka waktu 9 tahun sejak tahun 2002 sampai dengan 2010. Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak. Bangunan dalam penyelesaian terutama merupakan akumulasi biaya konstruksi bangunan yang sedang dibangun oleh DCK,anak perusahaan.Konstruksi bangunan telah selesai pada bulan Juni 2007. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, seluruh aktiva tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Indrapura dan PT. Asuransi Sinarmas . Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aktiva tetap pada tanggal 30 September dan 2010 dan 2009.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
30
15. Uang Jaminan Jangka Panjang
2010 2009Rp '000 Rp '000
Internasional Air Transport Association(IATA) - 866.839 Gedung dan Telp 1.563.236 - Deposito Bank BCA - 1.648.814 Deposito Bank DBS - 3.356.522
Jumlah 1.563.236 5.872.175
Uang Jaminan kepada IATA termasuk deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat yang dijadikan jaminan atas fasilitas bank garansi untuk pembelian tiket pesawat, tiket kapal pesiar, dan penyeleggaraan jasa pariwisata, dan keanggotaan Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA).
16. Aset lain-lain
2010 2009Rp '000 Rp '000
Uang muka renovasi 200.624 93.141 Uang muka pembelian aset tetap 46.858.304 19.043.257 Lainnya 65.511 - Jumlah 47.124.439 19.136.398 Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dibayarkan kepada kontraktor, seluruhnya pihak ketiga. Uang muka pembelian aset tetap adalah uang muka yang dibayarkan kepada pihak ketiga untuk pembelian armada bus pariwisata, armada taksi dan armada angkutan antar kota.
17. Hutang Bank Jangka Pendek
2010 2009
Rp '000 Rp '000PT Bank Central Asia Tbk 29.152.560 22.628.068 PT Bank International Indonesia Tbk 10.717.940 915.008 PT Bank CIMB Niaga Tbk 13.627.662 13.768.733 PT Bank Mandiri Tbk 2.000.000 7.063.997 PT Bank Windu Kencana Tbk 3.888.277 611.328 Jumlah 59.386.439 44.987.134
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31
17. Hutang Bank Jangka Pendek (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman diterima oleh PT. Destinasi Tirta Nusantara (DTN) DTN, anak perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman dari PT. Bank Central Asia Tbk sebesar Rp. 10.000.000 Ribu untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan 5 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan Piutang Usaha Rp. 20.000.000 Ribu dan sebidang Tanah Bangunan (SHGB No. 345) Pinjaman diterima oleh PT. Tirta Putra Wisata (TPW) TPW, anak perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman dari PT. Bank Central Asia Tbk sebesar Rp. 25.000.000 Ribu dan USD 2.000.000 untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan 5 Maret 2011 Pinjaman ini dijamin dengan Piutang Usaha Rp. 40.000.000 Ribu dan jaminan Perusahaan atas kepemilikan TPW pada DCK. PT Bank Mandiri Tbk Pinjaman diterima oleh PT Tirta Putra Wisata (TPW) TPW, anak perusahaan memperoleh Fasiltas Pinjaman KMK-1 dari PT. Bank Mandiri Tbk sebesar Rp. 10.000.000 Ribu untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan 3 Juli 2011. dan pada tanggal 11 Mei 2010, TPW mandapat tambahan Fasilitas Pinjaman KMK-2 sebesar Rp. 10.000.000 Ribu untuk jangka waktu 1 tahun sampai dengan tanggal 11 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan : • Jaminan Fidusia atas piutang dan persediaan • 3 bidang tanah, yaitu SHGB NO. 2784,2785 dan 2786 atas nama Perusahaan • Jaminan dari Perusahaan (corporate guarantee)
PT Bank CIMB Niaga Tbk Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Transportasi Tbk (PTI) PTI, anak perusahaan memperoleh Fasiltas Pinjaman berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 22 November 2010.
Pinjaman dijamin :
• 2 bidang tanah kosong (SHM No. 52 dan 54) di Tangerang atas nama PT. Panorama Transportasi Tbk
• 99 unit kendaraan operasional yang dimiliki oleh PTI, PPT dan KT. PT Bank Windu Kentjana Tbk Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Transportasi (PTI)
PTI memperoleh Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dan Demand Loan masing-masing sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp. 1.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 23 Juni 2011. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
32
17. Hutang Bank Jangka Pendek (lanjutan) PT Bank Windu Kentjana Tbk Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Transportasi (PTI) Pada tanggal 24 september 2008 PTI mendapat fasilitas Demand Loan-2 sebesar Rp 1.000.000 ribu.Fasilitas tambahan ini berjangka waktu sampai dengan 24 September 2010 dan telah diperpanjang kembali 1 tahun sampai dengan 24 September 2011. Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Mitra Sarana (PMS) PMS, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan deman loan masing-masing sebesar Rp 1.000.000 ribu dan Rp 3.000.000 ribu. Pinjaman berjangka waktu 1 Tahun sampai dengan 21 Maret 2011. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai. Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Prima Kencana Transindo (PPT) PPT, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan deman loan masing-masing sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Pinjaman berjangka waktu 1 Tahun sampai dengan 23 Juni 2011. Fasilitas Pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai. Bank International Indonesia Tbk, PT Pinjaman diterima oleh PT Tirta Putra Wisata (TPW) TPW, anak perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman dari PT, Bank International Indonesia Tbk berupa pinjaman Rekening Koran sebesar Rp. 1.000.000 Ribu dan Pinjaman Demand Loan sebesar USD 1.500 Ribu untuk jangka waktu 1 tahun sampai dengan 17 Maret 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan : • Tanah SHGB No. 88,87 dan 89 atas nama perusahaan • Jaminan fidusia atas persediaan dan piutang • Jaminan dari perusahaan
Bank International Indonesia Tbk
Pinjaman diterima oleh PT Destinasi Tirta Nusantara (DTN) DTN, anak perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman dari PT. Bank International Indonesia Tbk, berupa Pinjaman Rekening Koran dan Pinjaman Demand Loan masing-masing sebesar Rp. 1.000.000 Ribu dan Rp. 5.000.000 Ribu untuk jangka waktu 1 tahun sampai dengan 17 Maret 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan : • Tanah SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN • Jaminan fidusia atas persediaan dan piutang • Jaminan fidusia atas bangunan diatas tanah sewa
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
33
18. Hutang Usaha 2010 2009
Rp '000 Rp '000a. Berdasarkan Pemasok
Pihak yang mempunyai hubungan istimewaPT Raja Kamar Indonesia - 257.000
Jumlah - 257.000
Pihak Ketiga pemasok dalam negeriPemasok dalam negeri 61.047.862 80.045.962 Pemasok Luar negeri 27.667.557 13.136.126
Jumlah 88.715.420 93.182.088
Jumlah 88.715.420 93.439.088
b. Berdasarkan Mata UangRupiah 37.470.760 64.407.049 Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat 51.025.932 28.623.137 Dolar Singapore - 2.661 Euro 218.728 406.241 Dolar Australia - - Mata Uang Asing Lainnya - -
Jumlah 88.715.420 93.439.088
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian dari pemasok dalam negeri berkisar 30 sampai 60 hari.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
19. Hutang Lain-lain
2010 2009Rp '000 Rp '000
Pengembalian Tiket Pesawat 7.292.689 5.404.424 Titipan Pelanggan 1.741.208 2.743.570 Lain-lain 2.805.286 752 Jumlah 11.839.183 8.148.746
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
34
20. Hutang Pajak
2010 2009Rp '000 Rp '000
Pajak Penghasilan Badan 1.727.742 2.014.865 Pajak Penghasilan Final 969.635 390.206 Pajak Penghasilan Lainnya
Pasal 21 337.686 735.687 Pasal 23 841.415 1.230.474 Pasal 25 562 4.966
Pajak Pertambahan Nilai 2.477.845 1.662.829 Jumlah 6.354.886 6.039.027
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak terhutangnya pajak
21. Biaya Yang masih harus dibayar
2010 2009Rp '000 Rp '000
Jasa professional 432.357 266.967 Iklan 2.124.331 50.000 Telekomunikasi, air dan listrik 874.139 749.045 Sewa 239.565 70.166 Remunerasi 1.247.224 - Lain-lain 1.519.178 1.754.746 Jumlah 6.436.793 2.890.924
22 .Pendapatan Diterima dimuka
Pendapatan diterima dimuka merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan yang akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa perjalanan wisata diserahkan kepada pelanggan.
2010 2009
Rp '000 Rp '000
Tiket & Perjalanan Wisata 17.070.325 20.747.511 Jasa Konvensi & Sewa Ruangan 4.493.428 6.183.873 Jasa Transportasi 1.648.017 7.250.719 Jumlah 23.211.770 34.182.103
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
35
23. Hutang Bank Jangka Panjang
2010 2009Rp '000 Rp '000
PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.304.678 5.230.733 PT Bank Panin Tbk 977.400 PT Mandiri Tbk 56.625.000 - PT Bank Akita - 149.098 PT Bank Central Asia Tbk 15.500.000 17.500.000 PT Bank Windu Kentjana International Tbk 30.347.303 11.078.811 PT Bank Jasa Jakarta 131.369 45.080 Jumlah 105.885.750 34.003.722 Dikurangi bagian hutang jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 16.371.821 8.927.992
Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempodalam waktu lebih dari satu tahun 89.513.929 25.075.730
PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman diterima oleh PT. Duta Chandra Kencana ( DCK) DCK, anak perusahaan menggunakan fasilitas KI yang jangka waktu pengembaliannya adalah 7 tahun terhitung sejak tanggal 23 Mei 2007, pinjaman pokok dibayar dengan cara angsuran setiap 3 bulan dengan Persentasi jumlah yang wajib dibayar terhadap jumlah fasilitas kredit sebesar 5% masing-masing pada tahun pertama dan kedua, 10 % masing-masing pada tahun ketiga dan keempat, 20% pada tahun kelima dan 25% masing-masing pada tahun keenam dan ketujuh. Bunga pinjaman dibayar setiap bulan. PT Bank Jasa Jakarta Pinjaman diterima oleh PT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW) Perseroan memperoleh fasilitas kredit pemilikan mobil dari Bank Jasa Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar Rp. 133,60 Ribu, dijamin dengan kendaran yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan dan dibayar dengan angsuran bulanan. Pinjaman diterima oleh PT Tirta Putra Wisata (TPW) Pada tahun 2009, TPW,anak perusahaan, memperoleh dua fasilitas kredit pemilikan mobil dari PT Bank Jasa Jakarta, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 272.400 ribu,dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 8.25% dan 9.25% Flat.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
36
23. Hutang Bank Jangka Panjang (lanjutan) Pinjaman diterima oleh PT Dwi Ratna Pertiw (DRP)i Pada tahun 2008, DRP, anak perusahaan, memperoleh pinjaman fasilitas kredit pemilikan mobil dari Bank Jasa Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 70.560 ribu, dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai dengan 12 Agustus 2011 dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pinjaman diterima oleh PT Panorama Transportasi Tbk (PTI) Pada bulan November 2006, PTI, anak perusahaan, memperoleh 6 fasilitas pinjaman angsuran dari PT Bank CIMB Niaga Tbk berdasarkan dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 17.450.000 ribu. Fasilitas pinjaman berjangka waktu antara 2-4 Tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pada tahun 2007, PTI, anak perusahaan, memperoleh tambahan satu fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 400.000 ribu, Syarat-syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas yang sebelumnya telah diterima oleh PTI. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek. Pada tanggal 08 September 2010, PTI, anak perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap (PTK) sebesar Rp. 6.500.000 Ribu yang dipergunakan untuk rekondisi kendaraan dan berjangka waktu 5 tahun. Pinjaman diterima oleh PT. Kencana Transport ( KT) KT,anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp. 1.120.000 ribu dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas Pinjaman berjangka waktu 3 tahun sampai dengan 10 April 2011. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan. PT. Bank Windu Kentjana Tbk Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Transportasi Tbk (PTI) Pada tanggal 23 Juni 2008, PTI, memperoleh fasilitas pinjaman installment loan dari PT. Bank Windu Kentjana Tbk sebesar Rp. 2.500.000 ribu dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas Pinjaman berjangka waktu 5 tahun sampai dengan 23 Juni 2013. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan. PT. Bank Windu Kentjana Tbk Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Prima Kencana Transindo ( PPT) PPT,anak perusahaan, pada tanggal 23 Juni 2008 memperoleh fasilitas pinjaman installment loan dari PT. Bank Windu Kentjana Tbk sebesar Rp. 2.500.000 ribu dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas Pinjaman berjangka waktu 5 tahun sampai dengan 23 Juni 2013. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
37
23. Hutang Bank Jangka Panjang (lanjutan) PT. Bank Mandiri Tbk
Pinjaman diterima oleh PT. Panorama Transportasi Tbk (PTI)
PTI, anak perusahaan, pada tanggal 24 September 2009 memperoleh fasiltas pinjaman (KI) sebesar Rp. 81.000.000 Ribu berjangka waktu 5 tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan yang dibiayai.
Pada bulan Desember 2009, PTI memperoleh tambahan 1 (satu) fasilitas pinjaman investasi (KI-2) sebesar Rp. 3.420.000 Ribu . Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 tahun dan pembayaran dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan yang dibiayai.
Pinjaman diterima oleh PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk (DTN)
DTN, Anak perusahaan, pada tanggal 26 January 2010, memperoleh fasilitas pinjaman KI sebesar Rp. 10.600.000 Ribu berjangka waktu 5 tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Pada tanggal 04 Mei 2010, DTN mendapat fasilitas tambahan pinjaman KI-2 sebesar Rp. 7.000.000 Ribu. Jangka waktu fasilitas pinjaman 5 tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Pada tanggal 07 September 2010, DTN mendapat fasilitas tambahan pinjaman KI-3 sebesar Rp. 5.600.000 Ribu. Jangka waktu fasilitas pinjaman 5 tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas dijamin dengan kendaraan yang dibiayai.
24. Hutang Pembelian Aset Tetap 2010 2009Rp Rp
PT. BCA Finance 44.815.266 17.704.612 PT Astra Sedaya Finance 412.186 457.619 PT Mandiri Tunas Finance 1.869.850 - PT Bank Internasional Indonesia Finance Center 375.059 410.715 PT Adira Dinamika Multifinance 42.946 -
Jumlah 47.515.306 18.572.946 Dikurangi bagian hutang yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 11.703.230 7.288.981
Hutang pembelian aset tetap yang akan jatuh tempodalam waktu lebih dari satu tahun 35.812.076 11.283.965
Hutang pembelian aset tetap berjangka waktu 3 tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui hutang tersebut.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
38
25. Kewajiban Pajak Tangguhan
Kewajiban Pajak Tangguhan merupakan Kewajiban Pajak Tangguhan Anak Perusahaan, Perusahaan sampai dengan tanggal 30 September 2010 masih membukukan Rugi Fiskal yang tidak diakui sebagai Aset Pajak Tangguhan.
26. Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni KEP-150/MEN/2000 (KepMen 150) yang berlaku sejak tahun 2000 dan kemudian disesuaikan dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Perubahan mendasar pada Undang-undang baru tersebut terdapat pada penambahan jumlah pesangon dan uang penghargaan masa kerja untuk masa kerja tertentu. Penerapan Undang-undang tersebut disesuaikan secara prospektif. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut. Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca kerja dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independent, tertanggal 03 February 2010 untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 1.900 karyawan pada tahun 2010 dan 1.800 karyawan pada tahun 2009.
27. Hak Minoritas pada Anak Perusahaan Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan
2010 2009Rp '000 Rp '000
PT Dwi Ratna Pertiwi 371.730 (350.888) PT Panorama Convex Indah 36.052 41.581 PT Citra Wahana Tirta Indonesia 4.424.659 4.051.927 PT Tirta Putra Wisata 364.423 194.098 PT Chan Brother Travel Indonesia 1.180.173 1.023.521 PT Smart Holiday 615.036 - PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk 39.679.273 42.469.013 PT Destinasi Garuda Wisata 499.903 387.420 PT Panorama Transportasi Tbk 23.807.188 22.730.487 PT Kencana Transport 1.316.584 1.215.548 PT Sejahtera AO Kencana Sakti 177.998 170.384 PT Panorama Primakencana Transindo 22.289 17.717 PT Rhadana Primakencana Transindo 151.196 196.785 PT Panorama Mitra Sarana 152.644 228.418 PT Daytrans (1.371) - PT Andalan Sekawan Transcab 299.144 299.266 Jumlah 73.096.921 72.675.277
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
39
27. Hak Minoritas pada Anak Perusahaan (Lanjutan) Hak Minoritas atas (Laba) Rugi Anak Perusahaan
Merupakan bagian kepemilikan minoritas atas (laba) rugi bersih anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut :
2010 2009Rp '000 Rp '000
Dwi Ratna Pertiwi (108.270) (112.609) Panorama Convex Indah 11.052 12.513 Citra Wahana Tirta Indonesia 269.640 201.934 Tirta Putra Wisata 14.423 38.680 Chan Brother Travel Indonesia 207.132 183.202 Destinasi Tirta Nusantara Tbk 918.687 1.592.304 Destinasi Garuda Wisata 220.826 166.593 Panorama Transportasi Tbk 63.254 339.769 Kencana Transport 222.312 107.852 Sejahtera AO Kencana Sakti 43.175 31.714 Panorama Primakencana Transindo 1.920 (976) Rhadana Primakencana Transindo (24.818) (12.994) Panorama Mitra Sarana (58.019) (94.523) Daytrans (3.299) - Andalan Sekawan Transcab (67) (64)
mlah 1.777.949 2.453.395
28. Modal Saham
Susunan kepemilikan saham Perusahaan untuk tahun 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Blue Chip Mulia, biro administrasi efek dan tahun 2010, adalah berikut :
Persentasi Jumlah ModalJumlah Saham Kepemilikan Disetor
% Rp '000PT Panorama Tirta Anugerah 770.964.423 64,25 38.548.221 DP Konperensi Wali Gereja
Indonesia 239.015.577 19,92 11.950.779 Satrijanto Tirtawisata 32.765.500 2,73 1.638.275 Adhi Tirtawisata 9.000.000 0,75 450.000 Masyarakat Umum 148.254.500 12,35 7.412.725
1.200.000.000 100,00 60.000.000
2010
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
40
28. Modal Saham (lanjutan)
Persentasi Jumlah ModalJumlah Saham Kepemilikan Disetor
% Rp '000PT Panorama Tirta Anugerah 770.964.420 64,25% 38.548.221 DP Konperensi Wali Gereja
Indonesia 239.015.580 19,92% 11.950.779 Satrijanto Tirtawisata 32.938.500 2,73% 1.638.275 Adhi Tirtawisata 9.000.000 0,75% 450.000 Masyarakat Umum 148.081.500 12,35% 7.412.725
1.200.000.000 100% 60.000.000
2009
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 7 Januari 2008 sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 7 Januari 2008 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas termasuk perubahan nilai nominal dari semula sebesar Rp. 150 menjadi sebesar Rp. 50 (stcok split).
29. Tambahan Modal Disetor - Bersih
Akun ini merupakan tambahan modal disetor – bersih sehubungan dengan :
120.000.000 saham pada harga Rp 500 per saham 60.000.000 Biaya emisi efek ekuitas (3.986.945) Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (120.000.000
saham pada nilai nominal Rp 150 per saham) (18.000.000) Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 30 September 2010 38.013.055
30. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Merupakan selisih nilai transaksi-transaksi dengan jumlah tercatat atas transaksi pembelian dan penjualan saham dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali.
31. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Merupakan selisih antara ekuitas anak perusahaan yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi penerbitan saham baru dengan nilai tercatat investasi sebelum transaksi penertiban saham baru dmana Perusahaan sebagai pemegang saham tidak ikut berpartisipasi yang meliputi ekuitas PTI, DTN, dan CWTI, anak perusahaan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
41
32. Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha terdiri dari :
2010 2009Rp '000 Rp '000
Penjualan tiket pesawat 562.821.226 510.083.025 Perjalanan wisata
Outbound 402.763.019 325.562.799 Inbound 206.098.366 179.658.631
Jasa Transportasi 79.575.001 62.324.245 Jasa Konvensi 16.623.376 17.668.478 Voucher Hotel 15.412.087 9.195.499 Lain-lain 4.820.753 4.318.857
Jumlah 1.288.113.830 1.108.811.534
Perusahaan memiliki transaksi pendapatan usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana syarat dan kondisi transaksi yang diberikan adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga.
33. Beban Langsung
Beban langsung terdiri dari :
2010 2009Rp '000 Rp '000
Pembelian tiket pesawat 551.394.764 498.496.575 Perjalanan wisata
Outbound 369.762.244 289.450.632 Inbound 163.791.907 153.342.613
Jasa Transportasi 59.306.867 44.592.274 Jasa Konvensi 10.558.627 11.831.741 Pengurusan Voucher Hotel 14.522.687 8.475.350 Lain-lain 3.299.169 5.015.866 Jumlah 1.172.636.265 1.011.205.051
Harga dan syarat transaksi yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
42
34. Beban Usaha
2010 2009Rp '000 Rp '000
PenjualanPemasaran dan promosi 7.235.709 13.355.893 Gaji Dan Tunjangan 2.461.143 1.536.321 Perjalanan dinas 3.603.398 1.748.184 lain-lain 568.676 512.493 Jumlah 13.868.926 17.152.891
Umum dan administrasiPenyusutan 12.415.569 8.237.724 Gaji dan tunjangan karyawan 42.610.658 32.300.266Biaya pajak 915.106 1.044.255Pos dan telekomunikasi 3.772.757 4.036.416Perbaikan dan pemeliharaan 638.100 1.657.531Administrasi kantor 12.275.606 8.485.786Jasa profesional 1.314.156 971.852Asuransi 1.915.063 461.646Imbalan pasti pasca kerja 248.919 - Sewa 4.398.429 3.198.991 Penyisihan piutang ragu-ragu 22.852 134.662Lain-lain 4.963.308 630.673Jumlah 85.490.522 61.159.802
Perusahaan memiliki beban usaha dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut menggunakan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
35. Pendapatan Bunga
Merupakan pendapatan bunga deposito bank dan bunga jasa giro. 36. Amortisasi Goodwill – bersih
Merupakan goodwil negatif yang timbul dari perolehan saham TPW, anak perusahaan. 37. Beban Bunga
Beban bunga merupakan beban atas pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan atas Hutang Bank, Hutang Pembelian Aktiva Tetap
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
43
38. Laba (Rugi) per Saham
Perhitungan laba (rugi) per saham dasar berdasarkan informasi berikut:
2010 2009Rp '000 Rp '000
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 3.620.320 7.751.669 (disetahunkan)Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk
perhitungan laba per saham dasar 1.200.000.000 1.200.000.000
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif..
39. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
a. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan : o PT. Asian Trails Indonesia o PT. Graha Tirta Lestari o PT. Oasis Rhadana Hotel o PT. Panorama Hotel Development o PT. Panorama Tirta Investama
40. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing
Perusahaan dan anak perusahaan menerima pendapatan usaha dalam mata uang asing (USD/EUR). Pembelian dari ata pembayaran kepada pemasok (pihak hotel) dapat dilakukan menggunakan mata uang asing (USD/EUR) atau Rupiah, dengan mempertimbangkan kurs Rupiah terhadap mata augn asing di pasar. Keputusan atas pilihan mata uang pembayaran diatas merupakan kebijakan manajemen risiko mata uang asing Perusahaan dan anak perusahaaan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan adalah sebagai berikut:
2010 2009Rp Rp
Dolar Amerika Serikat (USD) 8.924 9.681 Dolar Australia (AUD) 8.630 8.509 Dolar Hongkong (HKD) 1.150 1.249 Dolar Singapura (SGD) 6.774 6.841 Euro (EUR) 12.139 14.158
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
44
41. Informasi Segmen
Segmen Informasi Primer Segmen Primer Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan sifat bisnisnya, yakni paket perjalanan wisata, jasa transportasi, jasa konvensi dan lain-lain.
Segmen Geografis
Segmen sekunder Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan segmen geografis, yang berdasarkan lokasi pelanggan, yakni Jawa dan Luar Jawa.
42. Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi Juni 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi Juni 2009. Dimana reklasifikasi tersebut tidak mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi Juni 2008.
43. Kondisi Ekonomi Indonesia Akibat dari Krisis Ekonomi Global Krisis keuangan global yang dimulai dari Amerika Serikat telah mempengaruhi pasar modal dan pasar keuangan di Indonesia, ditandai antara lain dengan melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah, penurunan permintaan dan nilai pasar komoditas, penurunan nilai pasar saham dan surat berharga, serta kenaikan suku bunga. Kondisi tersebut telah mengakibatkan berkurangnya likuiditas, terbatasnya penyediaan kredit serta penurunannya pertumbuhan ekonomi. Memburuknya kondisi ekonomi tersebut diperkirakan akan berdampak lebih jauh diberbagai sector industry dan sector riil pada tahun 2009. Meskipun saat ini Perusahaan dan anak perusahaan tidak terkenan dampak krisis ekonomi secara signifikan, memburuknya kondisi ekonomi berpotensi mempengaruhi rencanan Perusahaan dan anak perusahaan karena tingkat permintaan pasar atas jasa perjalanan dan pariwisata menurun. Potensi menurun tingkat permintaan tersebut dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dan laba bersih Perusahaan dan anak perusahaan dimasa mendatang. Untuk menghadapi kondisi ekonomi yang mungkin semakin memburuk pada tahun yang akan datang, Perusahaan dan anak perusahaan telah melakukan dan akan meneruskan rencana dan tindakan sebagai berikut : • Menawarkan harga produk-produk wisata yang sangat bersaing dan beragam. • Secara pro-aktif mencari pangsa pasar baru untuk mendatangkan tambahan jumlah wisman
(wisatawan mancanegara) ke Indonesia. • Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan dengan melakukan koordinasi yang erat
dengan para pemasok. • Terus menerus mencari dan menawarkan daerah tujuan wisata yang potensial di Indonesia dan
sekitarnya. • Tetap melaksanakan penghematan di segala bidang dan melaksanakan manajemen pemantauan
yang berkesinambungan dengan rencana jangka panjang perusahaan.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
45
43. Kondisi Ekonomi Indonesia Akibat dari Krisis Ekonomi Global (lanjutan) Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa factor, antara lain kebijakan fiscal dan moneter yang diupayakan oleh pemerintah, suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan untuk mencapai pemulihan ekonomi. Dampak masa depan yang berasal dari kondisi ekonomi pada saat ini atas likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan anak perushaan, termasuk dampak masa depan terhadap investor, pelanggan dan pemasok, tidak dapat ditentukan. Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan keuangan ini akibat memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia, yang menimbulkan ketidakpastian tentang kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
44. Informasi Lainnya Undang-undang Republik Indonesia No. 36/2008 tentang perubahan keempat atas Undang-undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan diterbitkan pada tanggal 23 September 2008 dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009. Kebijakan baru dalam Undang-undang ini mencakup antara lain perubahan ketentuan mengenai definisi subyek pajak, definisi objek pajak, perhitungan penghasilan kena pajak, serta tarif pajak penghasilan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak perorangan maupun badan.