Top Banner
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk. KELOMPOK 5: Yunita Tri Andra Yani (13061/2009) Rezya Friska Amanda (98615/2009) Noormaliya (98662/2009) PROGRAM STUDI AKUNTANSI
35

Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Jun 23, 2015

Download

Economy & Finance

Rara Agha

Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk.

KELOMPOK 5:

Yunita Tri Andra Yani (13061/2009)

Rezya Friska Amanda (98615/2009)

Noormaliya (98662/2009)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

PT ARGA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk

A. PROFIL PERUSAHAAN

PT Argha Karya Prima Industry Tbk, atau lebih dikenal dengan Argha, didirikan

sejak 1980 dan merupakan salah satu pelopor industri kemasan fleksibel di Indonesia.

Argha mulai beroperasi secara komersial sekitar tahun 1982 dengan lokasi pabrik utama

yang terletak di kawasan Citeureup, Jawa Barat.

Produk andalan yang dihasilkan Argha adalah kemasan fleksibel yang terdiri dari

jenis Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially Oriented Polyethylene

Terepthalate (BOPET) atau Polyester, masing-masing dipasarkan dengan merek dagang

ARLENE dan ARETA. Produk-produk tersebut telah memenuhi beberapa standar

sertifikasi internasional, diantaranya ISO 9001: 2008 dan Food and Drug Administration

(FDA). Dengan pengalaman dan inovasi selama lebih dari tiga dekade, produk-produk

Argha telah dikenal luas secara global, baik pada sektor konsumtif dan industri seperti

untuk kemasan makanan, rokok, laminasi kertas, pita perekat, pembungkus umum dan

sebagainya.

Dalam perkembangan selanjutnya, guna memperkokoh eksistensi Perseroan di

pasar internasional, khususnya mendukung penjualan ekspor untuk kawasan Hong Kong

dan Cina, maka pada 1991, Argha mendirikan anak perusahaan, International Resources

(H.K.) Ltd., yang berlokasi di Hong Kong. Selanjutnya, pada tahun 1993, Argha

memperluas basis produksi film jenis BOPP di kawasan Asia Tenggara dengan

mendirikan anak perusahaan di Malaysia, yaitu Stenta Films (M) Sdn. Bhd.

Saat ini, Argha dan anak perusahaannya memiliki kapasitas produksi terpasang

gabungan yang mencapai hampir 100.000 ton per tahun. Dengan skala produksi dan

pengalaman yang dimiliki, maka Argha tergolong sebagai salah satu industri kemasan

fleksibel yang terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Argha telah mencatatkan sahamnya

di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) sejak 1992.

Page 3: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

B. LAPORAN KEUANGAN

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk

NERACA

Keterangan 2009 2010 2011 2012ASET LANCAR        

Kas dan setara kas         254,454,361 

          68,906,085 

          96,625,992 

           53,591,676 

Kas dan setara kas yg dibatasi pgunaannya          41,513,749 

          17,982,000 

          30,829,145 

           54,919,510 

Investasi jangka pendek                              - 

                              - 

                  99,817 

              1,183,755 

Piutang usaha        

    Pihak berelasi                146,377 

                159,466 

                  51,039 

                 137,765 

    Pihak ketiga        206,219,827 

        165,770,749 

       255,465,830 

         297,841,870 

Piutang lain-lain             4,417,531 

                128,405 

               356,550 

                 464,988 

Persediaan        213,154,192 

        211,118,731 

       213,500,186 

         286,220,941 

Biaya dibayar dimuka              3,502,277 

             1,033,342 

            1,531,447 

              4,143,156 

Uang muka          54,679,239 

          13,105,846 

          14,007,661 

           22,666,258 

Pajak dan bea masuk dibyr dimuka                267,711 

          19,173,943 

          61,443,102 

           70,927,804 

TOTAL ASET LANCAR 778,355,264

497,378,567

673,910,769

792,097,723

         ASET TIDAK LANCAR        

Investasi pada entitas asosiasi                              - 

          95,067,521 

          98,748,938 

         111,470,090 

Uang muka                              - 

                              - 

            4,126,805 

                               - 

Aset tetap        756,088,522 

        725,051,343 

       776,845,718 

         808,100,700 

Goodwill-bersih          34,324,272 

                              - 

                             - 

                               - 

Biaya ditangguhkan-bersih          17,585,274 

                              - 

                             - 

                               - 

Uang jaminan             3,641,141 

             2,919,763 

            2,968,625 

              3,165,917 

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 811,639,209

823,038,627

882,690,086

922,736,707

TOTAL ASET 1,589,994,473 1,320,417,194 1,556,600,855 1,714,834,430

Page 4: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek

Pinjaman bank jangka pendek 54,233,152 90,419,797

161,025,162

258,211,257

Utang usaha

Pihak ketiga 89,125,351 101,222,017

237,582,006

250,649,982

Pihak berelasi 46,284,381 472,925

278,459

114,328

Utang lain-lain 7,182,236 7,035,443

5,067,504

2,839,866

Utang pajak 14,847,786 2,133,664

2,629,499

1,053,177

Biaya masih harus dibayar 34,660,665 -

-

-

Beban akrual - 8,072,475

10,955,665

12,131,089

Bagian pinjaman jk. pjg jth tempo 1 th 224,747,264 70,797,430

65,628,450

38,999,215

Kewajiban jangka panjang lainnya 140,813 -

-

-

Total Liabilitas Jk. Pendek 471,221,648 280,153,751

483,167,190

563,998,914

Liabilitas Jangka Panjang

Pinjaman jangka panjang 168,651,485 271,497,698

236,737,548

215,175,413

Kewajiban jangka panjang lainnya 1,314,259 -

-

-

Liabilitas imbalan kerja jk. Panjang 19,221,525 17,959,494

18,868,884

18,690,899

Liabilitas pajak tangguhan 102,310,462 48,741,241

53,270,716

73,702,488

Total Liabilitas jk. Panjang 291,497,731 338,198,433

308,877,148

307,568,800

TOTAL LIABILITAS 762,719,379 618,352,184

792,044,338

871,567,714

Hak minoritas atas aktiva bersih anak pershn 55,688,401 -

-

-

EKUITAS Ekuitas yg dpt diatribusikan kpd pemilik Modal saham Modal dasar

Modal ditempatkan & disetor penuh 340,000,000 340,000,000

340,000,000

340,000,000

Tambahan modal disetor 303,829,224 303,829,224

303,829,224

303,829,224

Modal saham diperoleh kembali - (79,566,944)

(79,566,944)

(79,566,944)

Selisih kurs krn penjabaran LK 33,608,319

Page 5: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

19,994,119 25,701,605 73,296,991 Saldo laba :

Telah ditent. Penggunaanya 2,500,000 5,000,000

7,500,000

10,000,000

Belun ditent. Penggunaanya 91,649,150 112,808,611

167,097,831

195,733,509

Ekuitas yg dpt diatribusikan kpd :

Pemilik entitas induk - 702,065,010

764,561,716

843,292,780

Kepentingan non-pengendali - -

(5,199)

(26,064)

Total ekuitas 771586693 702,065,010

764,556,517

843,266,716

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1589994473 1,320,417,194

1,556,600,855

1,714,834,430

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk.

LAPORAN L/R

KET 2009 2010 2011 2012

PENJUALAN NETO 1,060,664,845 1,099,386,282 1,505,559,487

1,509,185,293

BEBAN POKOK PENJUALAN 789,255,554 891,081,736 1,295,080,399

1,317,817,094

LABA KOTOR 271,409,291 208,304,546 210,479,088

191,368,199

Beban umum dan administrasi (53,445,658)

(63,372,325)

(50,509,569)

(53,516,031)

Beban Penjualan (50,615,769)

(48,605,221)

(59,938,370)

(56,407,020)

Laba pelepasan aset tetap-neto 549,877

971,392

436,681

967,043

Rugi selisih kurs-neto (6,209,160)

(1,223,744)

(848,451)

2,573,228

Pendapatan (beban) lain-lain-neto (3,420,485)

(814,652)

560,663

375,186

Beban lain-lain -

-

-

(69,700)

LABA USAHA 158,268,096 95,259,996 100,180,042

85,290,905

         Bagian laba neto entitas asosiasi-setelah dikurangi dg amortisasi goodwill  

8,524,013

9,063,769

5,535,270

Pendapatan bunga 8144860 2,072,528

1,631,765

2,366,196

Beban bunga (30,763,268)

(16,041,501)

(32,296,987)

(35,154,271)

Page 6: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 135,649,688 89,815,036 78,578,589 58,038,100 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN        

Kini (35,745,737)

(29,917,915)

-  

Tangguhan (1,411,470)

2,531,574

-  

Beban Pajak Penghasilan - Neto (37,157,207)

(27,386,341)

(21,794,218)

(26,922,345)

         

LABA TAHUN BERJALAN 98,492,481 62,428,695 56,784,371

31,115,755

         LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KPD:        

Pemilik entitas induk 98,492,481

62,233,042

56,789,220

31,135,678

Kepentingan non-pengendali (9,737,180)

195,653

(4,849)

(19,923)

Total 88,755,301 62,428,695 56,784,371

31,115,755

LABA PER SAHAM DASAR YG DPAT DIATRIBUSIKAN        

KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK        

(angka penuh) 131 98

93

51

LABA TAHUN BERJALAN 98,492,481 62,428,695 56,784,371

31,115,755

         PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN-SETELAH PAJAK    

5,707,136

47,594,444

Selisih kurs karena penjabaran LK   5,571,304

-  

PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO   67,999,999 62,491,507

78,710,199

         PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN-SETELAH DIKURANGI        

PAJAK YG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:        

Pemilik entitas induk   4,813,704

5,707,486

47,595,386

Kepentingan non-pengendali   757,600

(350)

(942)

Total   5,571,304 5,707,136

47,594,444

         PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO YANG        

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA        

Pemilik entitas induk   67,046,746

62,496,706

78,731,064

Kepentingan non-pengendali   953,253

(5,199)

(20,865)

Total   67,999,999

Page 7: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

62,491,507 78,710,199

ANALISIS RASIO

Analisis Kredit

 Keterangan 2010 2011 2012

a. Liquidity      

Current Ratio 1.78 1.39 1.4

Quick Ratio 1.02 0.95 0.9

cash ratio 0.25 0.2 0.1

Collection Periode 59 50.44 66.11

Days to Sale Inventory 83.99 59.02 68.26

       

b.Capital Structure and Solvency      

Total dept equity 1.82 2.33 2.56

long term dept equity 0.99 0.91 0.9

Times interest earned 6.6 3.43 2.65

Long term dept to total aset 0.26 0.2 0.18

Debt ratio 0.47 0.51 0.51

Analisis Profitabilitas

Keterangan  2009 2010 2011 2012

Tingkat Kembalian Investasi        

ROI/ROA (Laba bersih/Total Aset)*100% 6.20% 4.73% 3.65% 1.81%

ROE (Laba bersih/Total Ekuitas)*100% 11.85% 8.89% 7.43% 3.69%

         

KINERJA OPERASI        

Perspektif Laba        

Gross Profit Margin (Laba kotor/Penjualan)*100% 25.59% 18.95% 13.98% 12.68%

Operating Profit Margin (Laba

operasi/Penjualan)*100%14.92% 8.66% 6.65% 5.65%

PreTax Profit Margin (Laba sebelum

pajak/Penjualan)*100%12.79% 8.17% 5.22% 3.85%

Page 8: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Nett Profit Margin (Laba bersih/Penjualan)*100% 9.29% 5.68% 3.77% 2.06%

Perspektif beban        

HPP (HPP/Penjualan)*100% 74.41% 81.05% 86.02% 87.32%

Beban Penjualan (Beban penjualan/Penjualan)*100% -4.77% -4.42% -3.98% -3.74%

Beban Umum dan Adm (Beban umum dan

adm/Penjualan)*100%-5.04% -5.76% -3.35% -3.55%

Pendapatan (beban) Luar Usaha (Pendapatan (beban)

luar usaha/Penjualan)*100%-0.32% -0.07% 4.00% 2.00%

Beban Bunga (Beban bunga/Penjualan)*100% -2.90% -1.46% -2.15% -2.33%

Beban Pajak Penghasilan(Beban pajak

penghasilan/Penjualan)*100%-3.50% -2.49% -1.45% -1.78%

         

PEMANFAATAN ASET        

Perputaran Kas (Penjualan/Kas rata-rata) 5.2 6.81 18.19 20.09

Perputaran Piutang (Penjualan/Piutang usaha rata-rata) 4.27 6.10 7.14 5.45

Perputaran Persediaan (Penjualan/Persediaan rata-rata) 4.30 5.29 7.09 6.04

Perputaran Modal Kerja (Penjualan/Modal kerja rata-

rata) 8.06 4.60 7.38 7.21

Perputaran Aset Tetap (Penjualan/Aset tetap rata-rata) 2.49 1.49 2.00 1.90

Perputaran Total Aset (Penjualan/Total aset rata-rata) 0.66 0.76 1.05 0.92

INTERPRETASI ANALISIS RATIO

A. Analisis Likuiditas

1. Current Ratio

Current ratio disebut juga dengan rasio lancar yang memperlihatkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan seluruh asset yang

dimiliki oleh perusahaan.

Current Ratio = Current Asset

Current Liability

Page 9: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Pada PT AKPI ini dapat kita lihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan semua assets yang dimiliki perusahaan

masih kurang. Rasio lancar perusahaan dalam dua tahun terakhir menunjukkan kondisi

yang tidak likuid. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam

menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar adalah tidak memenuhi syarat. Apalagi

rasio ini turun dari 1,79 menjadi 1,39 pada tahun 2011, dan 1,40 di tahun 2012 sehingga

kita dapat menyimpulkan bahwa kenaikan pada utang lancar dan kondisi aktiva lancar

juga naik namun kenaikan pada penyebut akan lebih cenderung mengurangi secara

signifikan nilai rasio lancar ini.

Pada rata-rata industry current ratio tahun 2010 sebesar 1,26 lebih rendah dari

rasio PT AKPI dan tahun 2011 sebesar 1,77 lebih tinggi dari rasio PT AKPI, sedangkan

untuk tahun 2012 current ratio PT AKPI yaitu 1,40 lebih tinggi dari rata-rata industry

yaitu 1,30 kali. Ini mengindikasikan untuk tahun 2010 dan 2012 kemampuan perusahaan

dalam menutupi hutang lancar dengan aktiva lancarnya lebih baik dari rata-rata industry,

kecuali untuk tahun 2011 PT AKPI mengalami penurunan. Ini dikarenakan kenaikan

kewajiban lancar pada tahun 2011 tidak sebanding dengan penmbahan aktiva lancar

perusahaan.

2. Quick Ratio

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan

memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun

kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang.

Quick Ratio = Current Aset−Inventory

Current Liabilitas

Pada PT AKPI Rasio cepat perusahaan mengalami penurunan yaitu dari 1,02

menjadi 0,95 pada tahun 2011 dan 0,90. Rasio cepat perusahaan menunjukkan bahwa

kondisi perusahaan dalam memenuhi utang lancar belum terpenuhi, dan untuk tahun

berikutnya kondisinya terus mengalami penurunan dan masih kurang dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya.

Page 10: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Pada rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio tahun 2010-2012 adalah

0,86 kali, 1,16 kali dan 0,77 kali sedangkan PT AKPI untuk tahun 2010-2012 yaitu 1,02

kali, 0,95 kali dan 0,90 kali. Jika dibandingkan dengan rata-rata industry maka

keadaanya sangat baik kecuali untuk tahun 2011 PT AKPI memiliki rasio yang lebih

rendah dari rata-rata industry.

3. Cash Ratio

Rasio kas memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas yang bisa diuangkan dengan

segera.

Cash Ratio = Kas dan Setara KasKewajiban La ncar

Pada PT AKPI ini, kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan kas yang dimilikinya masih sangat minim dan

mengalami penurunan di tahun berikutnya. Sebesar 0,25 di tahun 2010 dan 0,2 di tahun

2011 dan 0,1 ditahun 2012. Dibandingkan dengan rata-rata industry tahun 2010-2012

yaitu 0,37 kali, 1,07 kali, dan 0,24, PT AKPI mengindikasikan kemampuan yang lebih

rendah dari rata-rata industry.

4. Collection Periode

Rasio ini memperlihatkan bagaimana perputaran piutang yang terjadi pada

perusahaan selama 1 periode.

Collection Periode = Rata−rata Piutang

(Penjualan360 hari

)

Untuk perputaran piutang, perusahaan belum mampu mengelola piutannya

dengan baik. Ini terbukti dari tahun 2010-2012 yaitu (59,00), (50,44) dan (66,11).

Dimana dalam mengelola piutangnya lebih dari 30 hari atau termin biasanya n/30. Dan

juga dibandingkan dengan rata-rata industry yaitu (49,47), (45,21) dan (48,40), terlihat

bahwa perusahaan masih rendah dan belum mampu mengelola piutangnya dibandingkan

dengan pesaing.

Page 11: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

5. Days Sales inventory

Rasio ini memperlihatkan bagaimana perputaran persediaan yang terjadi pada 1

periode. Rasio ini menunjukkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk perputaran atau

penjualan persediaan. Untuk dapat memberikan gambaran mengenai perputaran atau

penjualan, maka dibawah ini dapat dilihat hasil perhitungan rasio ini selama tiga tahun

yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Days to Sale Inventory = Average Inventory

(HPP

360 hari)

Kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan sangat buruk. Hal ini dapat

terlihat pada tahun 2010 dalam 1 kali perputaran persediaan dibutuhkan waktu hingga 84

hari. Hal ini akan berakibat banyaknya barang yang menumpuk digudang dan terjadi

perputaran uang yang lambat. Meskipun untuk rata-rata industry PT AKPI lebih baik

dalam mengelola persediaannya dengan rasio yang lebih rendah.

Kesimpulan

Dari analisis likuiditas ini menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan tidak bagus.

Karenan jumlah asset yang dimiliki perusahaan belum mampu menutupi jumlah

utangnya. Selain itu perusahaan memiliki kelemahan dalam menagih piutang ataupun

membayar utangnya serta mengelola persediaannya. Dari tahun ketahun likuiditasnya

mengalami penurunan, perusahaan harus bisa menjaga kestabilan ratio ini agar likuiditas

perusahaan dapat dipertahankan.

B. INTERPRETASI SOLVABILITAS

1. Debt Ratio

Rasio ini memperlihatkan bagaimana proporsi utang menjadi sumber dana bagi

perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang

digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Rasio yang tinggi berarti perusahaan

menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan leverage keuangan yang

Page 12: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham dengan cepat dan begitupun

sebaliknya.

Debt Ratio = Total DebtTotal Asset

PT AKPI dari tahun 2010-2012 rata-rata menggunakan dana dari kreditur 50%

dari total dananya, ini berarti setiap Rp 1 aset perusahaan dibayar sebagian oleh utang

dan sebagian dengan modal sendiri. Rasio kewajiban terhadap total aset sebesar 50%,

sehingga Perusahaan memiliki cakupan nilai aset yang memadai untuk menutupi seluruh

hutang yang dimilikinya. Namun untuk perbandingan dengan rata industry PT AKPI

memiliki rasio yang sangat rendah.

2. Long Term Debt To Total Asset

Rasio ini memperlihatkan penggunaan utang jangka panjang untuk membiaya

berbagai investasi perusahaan. Sebearapa besar proporsi utang jangka panjang

membiayai asset perusahaan.

Long Term Debt to Total Asset = TotalUtang Jk . Panjang

Total Asset

Pada PT AKPI ini tahun 2010-2012 rata-rata didanai oleh Rp 0.2 utang jangka

panjang sisanya didanai oleh modal sendiri dan utang lancar. Untuk rata-rata industry

rasio ini lebih tinggi dari pada rasio PT AKPI.

3. Total Debt Equity

Rasio ini memperlihat perbandingan antara proporsi penggunaan utang terhadap

equity sebagai sumber dana bagi perusahaan untuk membiayai investasinya.

Total Debt Equity = Total Liabilitas

Total Modal Sendiri

Tahun 2010 perbandingan proporsi utang sebesar 0,88 dai total modal sendiri.

Dan meningkat di tahun 2011 sebesar 1,04 dan 1,03 di tahun 2012. Rasio kewajiban

terhadap modal sebesar 103%, di mana menunjukkan jumlah fasilitas kredit yang masih

relatif rendah jika dibandingkan dengan jumlah modal yang dimiliki Perusahaan. Pada

Page 13: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

rata-rata industry rasio ini yaitu 2,08 tahun 2010, 1,73 tahun 2011 dan 1,87 tahun 2012,

lebih tinggi dari pada rasio PT AKPI.

4. Long Term Debt Equity

Rasio ini memperlihat proporsi penggunaan utang jangka panjang terhadap modal

sendiri. Dibawah ini dapat dilihat hasil perhitungan rasio ini selama tiga tahun yaitu

tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Long Term Debt Equity = Total Liabilitas Jk . Panjang

Total Modal Sendiri

Dari tahun 2010-2012 rata-rata penggunaan utang jangka panjang lebih kecil dari

pada modal sendiri. Yakni perbandingannya hanya 0.40 dari modal sendiri.

5. Time Interest Earned

Memperlihatkan kemapuan perusahaan membayar utng. Seberapa besar laba

perusahaan untuk melunasi bunga dari pinjamannya.

Time Interest Earned = Laba Sebelum Pajak+Beban Bunga

Beban Bunga

Kemampuan perusahaan dalam membayar bunganya tiap tahun meskii mengalami

penurunan namun sudah bagus. Tahun 2010 sebesar 6,60 x lipat. Tahun 2011 sebesar

3,43 x lipat, dan tahun 2012 sebesar 2,65 x lipat. Ini berarti perusahaan mampu melunasi

bunga dari setiap pinjamanya

C. ANALISIS PROFITABILITAS

a. ROI/ROA

Return On Investment (ROI) menunjukan seberapa banyak laba bersih yang bisa

dihasilkan dari seluruh pemanfaatan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sehingga

dipergunakan angka laba setelah pajak dan kekayaan perusahaan.

ROI/ ROA = Laba BersihTotal Asset x 100%

Page 14: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Dari tahun 2009-2012 setiap tahunnya ROI/ROA perusahaan pengalami

penurunan, ini berarti kemampuan perusahaan menggunakan asset untuk mengahasilkan

laba menurun. Jika dibandingkan dengan rata-rata industry ROI/ROA Perusahaan jauh

lebih tinggi di tahun 2009 dan 2010 sebesar 6,20% dan 4,73% sedangkan pada rata-rata

industry jumlah rasio ini negative yaitu -2,22% tahun 2009 dan -22,22% tahun 2010. Ini

mengindikasikan bahwa pada tahun-tahun tersebut perusahaan para pesaing mengalami

kerugian atau kemungkinan total asset yang meningkat di tahun tersebut. Kecuali untuk

tahun 2011 PT AKPI memiliki ROI/ROA yang jauh lebih rendah dari rata-rata industri

b. ROE

Return On Equity (ROE) merupakan pengukuran kemampuan suatu perusahaan

dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Return On

Equity (ROE) juga merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang

tersedia bagi pemegang saham.

ROE = Laba BersihTotal Ekuitas

x 100%

Pada tahun 2009 return on equity PT AKPI sebesar 11,85% artinya setia Rp 1

modal perusahaan dapat menciptakan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 0,1185. Pada

tahun 2010 return on equity PT AKPI mengalami penurunan sebesar 2,96% dari tahun

sebelumnya, sehingga rasio perusahaan menjadi 8,89% yang artinya setia Rp 1 modal

perusahaan dapat menciptakan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 0,0889. Penurunan

return on equity disebabkan oleh turunnya laba setelah pajak dan kenaikan modal

perusahaan dari tahun sebelumnya.

Penurunan yang terjadi pada PT AKPI selama tahun 2009-2012, ini berarti

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham juga menurun,

dan ini tidak bagus bagi perusahaan. namun untuk tahun 2009 dan 2010 ROI/ROA

perusahaan jauh di atas rata-rata industry

Page 15: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

c. operating performance

Perspektif laba

1. Gross Profit Margin

Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok

penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat

dicapai dari jumlah penjualan.

GPM = Laba KotorPenjualan

x 100%

Dilihat dari margin laba kotor perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya

dari tahun 2009-2012, ini berarti kinerja operasi perusahaan semakin menurun. Namun

dibandingkan dengan rata-rata industry jumlah rasio PT AKPI lebih tinggi untuk setiap

tahunnya dari tahun 2009-2012.

2. Operating Profit Margin

Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Operating profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari

tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin

tinggi rasio ini maka semakin baik.

OPM = LabaOperasi

Penjualan x 100%

Margin laba operasi PT AKPI dari tahun ke tahun mengalami penurunan in berarti

perusahaan belum mampu meningkatkan laba operasinya yang mana pada tahun 2009

sebesar 14,92% turun menjadi 8,66% di tahun 2010

3. PreTax Profit Margin

Margin laba sebelum pajak digunakan untuk mengukur persentase laba yang

diperoleh sebelum membiayai pajak.

Page 16: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

PPM = Laba Sebelum Pajak

Penjualan x 100%

Pada PT AKPI di tahun 2009 tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya

yaitu sebesar 12,79%, turun sebesar 4,62% sehingga pretax profit margin turun menjadi

8,17%. Untuk tahun 2011 dan 2012 pretax profit margin perusahaan juga turun menjadi

5,22% dan 3,85%.

4. Nett Profit Margin

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu

dibandingkan dengan volume penjualan. Menghitung sejauh mana kemampuan

perusahaan mampu menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit

margin yang tinggi menandakan kemmapuan perusahan menghasilkan laba yng tinggi

pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa mennjukkan ketidak

efisiennan manajemen.

NPM = Laba BersihPenjualan

x 100%

Pada PT AKPI persentase laba bersih terhadap penjualan dari tahun 2009-2012

terus menurun. Tahun 2009 sebesar 9,29% turun menjadi 5,68%, dan terus turun di tahun

2011 dn 2012 menjadi 3,77% dan 2,02%. Penurunan ini dikarenakan laba bersih

perusahaan yang juga turun dari tahun 2009-2012, sedangkan penjualannya terus

meningkat.

Perspektif beban

1. HPP

HPP

Penjualan x 100%

Pada PT AKPI setiap tahun dari tahun 2009-2012 HPP mengalami peningkatan.

Peningkatan ini bisa dikarenakan oleh harga bahan baku yang menigkat atau perusahaan

tidak efektif dalam menggunakan bahan baku dan tenaga kerja.

Page 17: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

2. Beban penjualan

B . PenjulanPenjualan

x 100%

Merupakan persentase beban penjualan terhadap total penjualan. Pada PT AKPI

persentase beban penjualan terhadap total penjualan persentasenya berfluktuasi. Pada

tahun 2009 persentase beban penjualan PT AKPI sebesar -4,77%. Ini berarti setiap Rp 1

beban penjualan dapat menciptakan penjualan (pendapatan) sebesar Rp 0,0477%.

3. Beban umum dan adm

B . Umundan AdmPenjualan

x 100%

Yaitu persentase beban umumm dan administrasi terhadap total penjualan. Pada

tahun 2009 sebesar 5,04 naik menjadi 5,76 di tahun 2010 dan turun di tahun 2011

menjadi 3,36 dan naik di tahun 2012 menjadi 3,55.

4. Pendapatan (beban) luar usaha

Pendaptan (Beban ) LuarUsahaPenjualan

x 100%

Yaitu persentase pendapatan (beban) luar usaha terhadap total penjualan. Pada

pendapatan (beban) luar usaha mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun

2010 yaitu dari 0,32 di tahun 2009 menjadi 0,07 di tahun 2010. Kemudian di tahun

berikutnya juga terus turun.

5. Beban bunga

B . BungaPenjualan

x 100%

Page 18: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Yaitu persentase beban bunga terhadap total penjualan. Pada perusahaan

persentase pada pos beban bunga berfluktuasi dari tahun 2009-2012. Tahun 2009

persentase beban bunga terhadap penjualan sebesar -2,90%, tahun 2010 sebesar -1,46%

dan tahun 2011 serta 2012 sebesar -2,15 dan -2,33%

6. Beban pajak penghasilan

B . PPhPenjualan

x 100%

Yaitu persentase beban pajak penghasilan terhadap total penjualan. Beban pajak

pengahasilan PT AKPI menurun dari tahun ke tahun selama empat tahun terakhir, ini

dikarenakan penurunan pada laba perusahaan. tahun 2009 sebesar -3,50% dan tahun 2010

sebesar -2,49%, tahun 2011 -1,45% dan tahun 2012 sebesar -1,78% ,jumlah ini jauh

dibawah rata-rata industry dari tahun 2009-2012 masing-masing sebesar 18,85% 14,49%

1,25% dan 2,88%.

Pemanfaatan Aset (Asset Utilization)

1. Perputaran Kas (Cash turnover)

CTO = Penjualan

Kas Rata−rata

Perputaran kas perusahaan terus mengalami peningkatan pada tiap-tiap periode

dari tahun 2009-2012, peningkatan yang signifikan yaitu pada tahun 2010 yang

mengalami kenaikan lebih dari 2 kali jumlah perputaran kas di tahun 2009. Peningkatan

ini dikarenakan terjadinya peningkatan pada penjualan dan penurunan pada jumlah

piutang yang berarti adanya pembayaran piutang dari pelanggan sehingga jumlah

penerimaan atau kas bertambah. Jika dilihat dari rata-rata industry peningkatan

perputaran kas pada PT AKPI masih dibawah peningkatan dibandingkan dengan rata-rata

industry. Perputaran kas untuk rata-rata industry pada tahun 2009 sebesar 33,71 tahun

2010 sebesar 48,48% tahun 2011 sebesar 57,80 dan tahun 2012 sebesar 86,18%.

2. Perputaran Piutang (Account receivable turnover)

Page 19: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

RTO = Penjualan

Piutang Rata−rata

Menunjukkan berapa kali piutang usaha berputar dalam satu tahun, dalam menilai

kinerja manajemen piutang usaha. Perputaran piutang usaha perusahaan mengalami

kenaikan pada tahun 2010 dan tarus naik di tahun 2011, namun kembali turun di tahun

2012. Ini mengindikasikan bahwa pada tahun 2010 dan 2011 akan ada resiko

kemungkinan piutang tidak tertagih, yang berarti kinerja perusahaan dalam mengelola

piutangnya di tahun tersebut kurang baik. Khususnya di peningkatan di tahun 2011,

Peningkatan jumlah pos-pos tersebut antara lain disebabkan oleh pemberian toleransi dan

termin pembayaran yang lebih panjang, Namun di tahun 2012 kinerja perusahaan

kembali membaik dalam pengelolaan piutang nya.

3. Perputaran Persediaan (Inventory turnover)

ITO = Penjualan

Persediaan Rata−rata

Perputaran persediaan dai tahun ke tahun semakin meningkat, tahun 2009 yaitu

4,3 kali perputaran, 2010 dengan 5,29 kali perputaran, kemudian meningkat lagi di tahun

2011 menjadi 7,09 kali perputaran, dan di tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 6,04 kali

perputaran. Ini berarti dari tahun 2009-2011 kinerja perusahaan semakin membaik

dibandingkan dengan tahun 2012 yg kembali menurun, ini berarti terjadi penumpukan

barang di gudang pada tahun 2012.

4. Perputaran Modal Kerja (Working capital turnover)

WCTO = Penjualan

Modal Kerja Rata−rata

Working capital turnover menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam

satu tahun, dalam menilai kinerja manajemen modal kerja. Perputaran modal kerja di

tahun 2009 sebesar 8,06 kali menurun di tahun 2010 sebesar 4,06 kali. Kemudian

kembali membaik di tahun 2011 dan 2012 yaitu 7,38 kali dan 7,21 kali.

Page 20: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

5. Perputaran Aset Tetap (Fixed asset turnover)

FATO = Penjualan

Aset Tetap Rata−rata

Menunjukkan berapa kali asset tetap berputar dalam satu tahun, dalam meilai

kinerja manajemen asset tetap. Perputaran asset tetap selama empat tahun terakhir yaitu

dari tahun 2009-2012 berfluktuasi, dari 2,49 kali di 2009 menjadi 1,49 kali di tahun 2010.

`6. Perputaran Total Aset (Total Asset TurnOver)

TATO = Penjualan

Total Aset Rata−rata

Menunjukkan berapa kali total asset berputar dalam satu tahun, dalam menilai

kinerja manajemen total asset. Pada PT AKPI rata-rata perputaran total asset tiap

tahunnya yaitu 1 kali.

D. VALUATION

VALUATION 2009 2010 2011 2012

1. kapitalisasi pasar 680,800,000,000 618,000,000,000

Page 21: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

ROA6,20%

ROE11,85%

lembar SB beredar 680,000,000 613,000,000 612,000,000 612,000,000

nilai pasar 600 960 1,020 800

3. laba per saham (EPS) 98 93 51

4. market to book ratio 0.53 0.95 0.94 0.71

Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2012 dan 9 Juni 2011, Perusahaan telah

memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba neto tahun 2011 dan 2010.

1. Kapitalisasi Pasar

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai kapitalisasi pasar PT AKPI jika dilihat dari

tahun ketahun berfluktuasi. Pada tahun 2012 nilai kapitalisasi pasar kembali turun.

Kapitalisasi pasar menurun disebabkan karena harga pasar saham mengalami penurunan.

2. EPS

EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua

pemegang saham perusahaan. EPS dapat dihitung dengan cara

EPS = EAT

Jumlah sahamberedar

EPS mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun2009-2012, dengan penurunan

yang signifikan di tahun 2012, ini berarti bahwa laba disediakan semakin kecil untuk

pemegang saham dan dapat minuunkan harga saham.

3. Market to book ration

Tiap tahun berfluktuasi, ini dikarenakan nilai pasar yang juga berfluktuasi lebih rendah

terhadap nilai buku.

ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2009

Page 22: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

 (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)

1,91

MARGIN LABA BERSIH

9,29%TATO0,66

TOTAL AKTIVARp. 1.587.635.868

PENJUALANRp. 1.060.664.845

PENJUALANRp. 1.060.664.845

AKTIVA TDK LANCAR

Rp. 805.962.076AKTIVA LANCARRp. 781.673.792

HPP74,41%

Beban Penjualan(4,77%)

ITO4,30

Beban umum adm (5,04%)a

CTO5,20

Beban luar usaha

(0,32%)

Beban bunga(2,90%)

RTO4,27

Beban PPh

(3,50%)

ROA4,73%

ROE8,89%

DIKALI

DIKALI

DIBAGI DIBAGI

ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2010

Page 23: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

 (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)

1,88

TATO0,76

MARGIN LABA BERSIH

5,68%

PENJUALANRp. 1.099.386.282

PENJUALANRp. 1.099.386.282

TOTAL AKTIVARp. 1.320.417.194

AKTIVA TDK LANCAR

Rp. 823.038.627AKTIVA LANCAR

Rp. 497.378.567

HPP81,05%

Beban Penjualan(4,42%)

ITO5,29

Beban umum & adm

(5,76%)a CTO

6,81Beban luar usaha

(0,07%)

Beban bunga(1,46%)

RTO6,10

Beban PPh

(2,49%)

ROA3,65%

ROE7,43%

DIKALI

DIKALI

DIBAGI DIBAGI

ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2011

Page 24: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

 (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)

2,04

TATO1,05

MARGIN LABA BERSIH3,77%

PENJUALANRp. 1.505.559.487

TOTAL AKTIVARp. 1.556.600.855

PENJUALANRp. 1.505.559.487

AKTIVA TDK LANCAR

Rp. 882.690.086AKTIVA LANCAR

Rp. 673.910.769

HPP86,02%

Beban Penjualan(3,98%)

ITO7,09

Beban umum & adm

(3,35%)a CTO

18,19Beban luar usaha

0,04%

Beban bunga(2,15%

RTO7,14

Beban PPh

(1,45%)

ROA1,81%

ROE3,69%

DIKALI

DIKALI

DIBAGI DIBAGI

ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2012

Page 25: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

 (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)

2,03

TATO0,92

MARGIN LABA BERSIH

2,06%

TOTAL AKTIVARp. 1.714.834.430

PENJUALANRp. 1.509.185.293

PENJUALANRp. 1.509.185.293

AKTIVA TDK LANCAR

Rp. 922.736.707AKTIVA LANCAR

Rp. 792.097.723

HPP87,32%

Beban Penjualan(3,74%)

ITO6,04

Beban umum & adm

(3,55%)a CTO

20,09Beban luar usaha

0,02%

Beban bunga(2,33%)

RTO5,45

Beban PPh

(1,78%)

DIKALI

DIKALI

DIBAGI DIBAGI

2009 2010 2011 2012ROE (laba bersih/total ekuitas) 11,85% 8,89% 7,43% 3,69%

ROA (laba bersih/total aset) 6,20% 4,73% 3,65% 1,81%

Leverage (rata total aktiva/modal sendiri) 1,91 1,88 2,04 2,03

NPM (labaa bersih/penjualan) 9,29% 5,68% 3,77% 2,06%

TATO (total asset turnover) 0,66 0,76 1,05 0,92

Page 26: Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Dari perhitungan analisis dupont dapat di analisis:

Pengembalian atas ekuitas (ROE) dari tahun 2009-2012 terus mengalami penurunan, hal

tersebut karena penurunan pada ROA dari tahun ke tahun. Artinya kemapuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan

terus menurun dari tahun 2009-2012.

ROA juga mengalami penurunan artinya rasio laba bersih terhadap total aktiva menurun

secara proposional dari tahun ke tahun.

Margin laba bersih dari tahun 2009-2012 mengalami juga mengalami penurunan yang

cukup signifikan, karena adanya penurunan laba bersih perusahaan dan peningkatan

penjualan.

Total asset turnover mengalami peningkatan dari tahun 2009-2011 dan mengalami

penurunan di tahun 2012. Ini berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan (penjualan) dibandingkan dengan total aktiva meningkat dari tahun 2009-

2011 dan menurun di tahun 2012.