Top Banner
SEMINAR KEPERAWATAN JIWA NLP FOR PSYCHOTHERAPHY DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT PROFESI KEPERAWATAN JIWA ANGKATAN XX UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEPERAWATAN PPN XX FKEP-UNPAD 1
38

PSIKOTERAPI DENGAN NLP

Nov 28, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

SEMINAR KEPERAWATAN JIWA

NLP FOR PSYCHOTHERAPHY

DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

PROFESI KEPERAWATAN JIWA

ANGKATAN XX

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

BANDUNG

2011

PPN XX FKEP-UNPAD 1

Page 2: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah S.W.T atas limpahan nikmat-

Nya yang tidak terhitung, sehingga kami dapat menyelesaikan modul seminar ini tepat pada

waktunya. Modul seminar ini berjudul “NLP for Pscychotheraphy” yang bertujuan

memperkenalkan NLP (Neuro Linguistic Programming) yang merupakan salah satu model

komunikasi.

Penyelesaian modul seminar ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat beserta seluruh Clinical Instructor,

kepala ruangan, serta perawat di Rumah Sakit Jiwa provinsi Jawa Barat yang telah

memberikan dukungan dan bimbingan kepada kami selama praktik dan penyusunan

modul seminar ini.

2. Tim Dosen Pembimbing Profesi Keperawatan Jiwa Angkatan XX yang selalu

membimbing dan memberikan banyak pembelajaran dalam penyusunan modul seminar

ini.

3. Mahasiswa Profesi Keperawatan Jiwa Angkatan XX Gelombang I yang telah

memberikan bantuan, doa, dan dorongan dalam penyelesaian modul seminar ini.

4. Seluruh pasien di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat yang menjadi motivasi kami

untuk melakukan dan memberikan yang terbaik.

5. Orang tua dan keluarga kami yang telah banyak memberikan dukungan dan doa.

Dalam penyusunan modul ini, kami menyadari banyak kekurangan. Kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan modul seminar ini.

Semoga modul ini bermanfaat bagi dunia keperawatan.

Cisarua, Februari 2011

Mahasiswa Profesi Keperawatan Jiwa Angkatan XX

Universitas Padjadjaran

PPN XX FKEP-UNPAD 2

Page 3: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………4

1.2 Tujuan Penyusunan ……………………………………………………5

1.3 MetodePenyusunan ……………………………………………………5

1.4 Sistematika Penyusunan ……………………………………………5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………6

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………24

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………25

PPN XX FKEP-UNPAD 3

Page 4: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan peran dan tugas perawat sehari-hari, seringkali kita terperangkap

dalam rutinitas sehingga semakin lama menjadi kurang produktif. Kita perlu me-recharge energi

dan mengoptimalkan potensi agar mampu tampil efektif dan produktif, baik sebagai individu

maupun dalam menjalankan peran di rumah sakit.

Pada profesi keperawatan, komunikasi menjadi sangat penting karena komunikasi

merupakan alat dalam melaksanakan proses keperawatan. Dalam asuhan keperawatan,

komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku klien dalam mencapai tingkat kesehatan yang

optimal. Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu

klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar bagaimana

berhubungan dengan orang lain (Northouse, 1998 dalam Suryani, 2006).

Kemampuan komunikasi yang dimiliki perawat menjadi ‘modal’ bagi perawat untuk

melaksanakan terapi alternatif pada klien gangguan jiwa. Salah satunya adalah NLP (Neuro

Linguistic Programming). NLP adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan

pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif

mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal.

NLP (Neuro Linguistic Programming) sebagai pendekatan praktis dalam teknologi

rekayasa manusia (human engineering) menyediakan seperangkat teknik untuk menggali,

mempertahankan dan meningkatkan potensi alami manusia untuk diimplementasikan secara

efektif dan produktif, seperti circle of excellence, anchoring, reframing, thinking outside the box,

well-formed outcome, dan lain-lain.

Penerapan NLP dalam psikoterapi memberi kesempatan kepada perawat untuk

mengendalikan cara otak atau neuro dalam menafsirkan pengalaman klien melalui pengaturan

rangsang bahasa.

PPN XX FKEP-UNPAD 4

Page 5: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

1.2 Tujuan Penyusunan

Tujuan dari penyusunan modul seminar ini adalah :

1. Memberikan wawasan dan pemahaman tentang pendekatan NLP sebagai model

komunikasi.

2. Memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik dalam NLP yang dapat menunjang

efektivitas proses interaksi.

3. Memberikan ketrampilan penerapan pendekatan NLP dalam proses komunikasi.

1.3 Metode Penyusunan

Penyusunan modul ini dengan meggunakan tinjauan literatur yang terkait dengan

penerapan NLP dalam Keperawatan Jiwa.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan modul ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penyusunan

1.3 MetodePenyusunan

1.4 Sistematika Penyusunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

PPN XX FKEP-UNPAD 5

Page 6: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap individu memahami berbagai pengalaman melalui panca indra atau dalam

terminologi NLP dikenal sebagai VAKOG (Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory dan

Gustatory). Setelah berusia dua belas tahun, umumnya individu memiliki preferensi dari kelima

jalur informasi tersebut, umumnya di antara tiga jalur berikut; Visual, Auditory atau Kinesthetic.

Pemilihan jalur tersebut juga tergantung pada material yang dipelajari individu. Seorang musisi

lebih cenderung menggunakan jalur pendengaran dibandingkan dua jalur yang lain.

Otak manusia juga menggunakan metode kerja dari kelima jalur informasi tersebut dalam

memproses dan mengambil kembali berbagai informasi yang telah dipelajari. Individu umumnya

mampu memvisualisasikan, berbicara dengan dirinya sendiri, merasakan (secara fisik atau

emosional), membedakan berbagai rasa, membedakan berbagai aroma dan masih banyak lagi.

Setiap individu memiliki preferensi yang berbeda saat memproses informasi dan menindaklanjuti

hasil pemikirannya dalam bentuk tindakan atau eksperesi. Perbedaan ini dapat dengan jelas anda

perhatikan salah satunya melalui bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti;

"Masalah itu terasa seperti beban yang sangat berat di pundak saya." (Kinesthetic) "Dapatkah

anda membayangkan apa yang sedang saya bicarakan?" (Visual) "Hal tersebut terdengar tidak

asing bagi saya." (Auditory).

Otak manusia mempunyai keunggulan dibanding otak pada makhluk yang lainnya. Salah

satu diantaranya, permukaan otak manusia jauh lebih luas yaitu sekitar 220.000 meter persegi.

Hal ini disebabkan karena otak manusia terdiri dari gyrus dan sulcus, sebagian besar permukaan

otak manusia, yaitu sekitar dua pertiga, tersembunyi di dalam lekukan-lekukan otak atau sulcus-

sulcus cerebri. Permukaan otak manusia itu sendiri mengandung sinaps sekitar 3 milyar per 2,5

m3 yang berarti bahwa interkoneksi antara neuron-neuron begitu besar sehingga memungkinkan

terjadinya mekanisme yang rumit, cepat dan tepat.

Selain permukaan otak yang luas juga disertai dengan luasnya area assosiasi bahkan lebih

luas dari permukaan otak itu sendiri. Area assosiasi ini terbentuk oleh interkoneksisitas antar

neuron di otak. Area assosiasi ini membutuhkan minimal 2 sel otak sehingga bisa dibayangkan

PPN XX FKEP-UNPAD 6

Page 7: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

berapa banyak koneksi yang bisa terbentuk, sehingga hal ini membuat otak kita begitu kaya

dengan assosiasi dan membuat otak begitu komplek baik dari sisi struktur maupun fungsinya.

Sel otak kita mempunyai perbedaaan dengan sel-sel yang lain dalam tubuh kita. Sel otak

manusia mempunyai kemampuan untuk berubah sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan. Suatu

kemampuan untuk beradaptasi sehingga mampu untuk tetap survive. Saat kita lahir, Allah yang

Maha Kuasa memberikan sel-sel otak yang immatur atau tidak matang dan kita diberikan tugas

untuk mengkreasinya sendiri, tapi sayangnya sebagian besar itu terjadi tanpa kita sadari atau

sengaja terutama saat kita masih kecil. Faktor lingkungan terutama orang tua, guru dan teman

bergaul sangat berperan. Kita telah menjadi seperti sekarang akibat kreasi lingkungan dan

tentunya telah menjadi tugas kita masing-masing untuk mengadakan perbaikan-perbaikan

terhadap pola-pola sel otak yang tidak memberdayakan atau dengan kata lain kita melakukan

suatu reorganisasi terhadap sel otak. Kemampuan otak seperti ini disebut dengan Plastisitas

(neuroplasticity).

Jika terjadi suatu kerusakan pada sel otak akibat suatu hal seperti stroke maka sel otak

tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukan reorganisasi untuk mengadakan perbaikan sel

otak yang tidak berfungsi lagi dapat digantikan oleh sel otak yang masih sehat. Hal yang

menggembirakan karena plastisitas ini dapat kita stimulasi dengan melakukan proses imajinasi,

NLP. Semakin banyak menggunakan modalitas (VAKOG), maka proses plastisitas itu semakin

powerful, terlebih lagi jika melibatkan faktor emosi. Saat proses terapi dengan menggunakan

NLP, sebenarnya kita telah memanfaatkan konsep plastisitas otak. Teknik apapun yang kita

pergunakan saat melakukan sesi terapi dengan NLP, semuanya berprinsip mengganti pola lama

(old pattern) atau old association dengan pola baru (new pattern) atau new association yang

dianggap lebih baik. Alasannya, karena saat orang berada dalam state yang lucu atau ridiculous

maka secara otomatis akan keluar morfin endogen (endorphin).

Ketika individu menyelaraskan bahasa sensorik yang digunakan dengan lawan bicaranya,

individu tersebut segera mendapatkan komunikasi yang dipersepsikan lebih efektif daripada

komunikasi normal. Hal ini bisa terjadi secara otomatis pada individu yang telah terbiasa bergaya

persuasif ataupun vokal dalam mempengaruhi lawan bicara.

Gerakan bola mata juga mengindikasikan mekanisme yang sedang terjadi di pikiran individu.

Berikut gerakan bola mata dan proses internal yang terjadi di pikiran:

PPN XX FKEP-UNPAD 7

Page 8: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

Gerakan Bola Mata Proses InternalAtas kanan (Vc) Membayangkan suatu gambarAtas kiri (Vr) Mengingat suatu gambarDatar kanan (Ac) Membayangkan suatu suaraDatar kiri (Ar) Mengingat suatu suaraBawah kanan (k) Merasakan suatu rasaBawah kiri (Ad) Dialog internal

Lahirnya Sang Emosi

Selama bertahun-tahun para ahli otak terus meneliti bagaimana proses munculnya

perasaan dalam diri kita dan dengan berbagai penemuan alat baru yang kian canggih, pertanyaan

ini akhirnya terjawab juga. Jawaban dari pertanyaan ini, juga sekaligus menjadi salah satu cikal

bakal kecerdasan emosi. Mengapa demikian? Karena dengan ditemuknnya proses ”kelahiran”

emosi dalam otak manusia, maka ditemukan pula upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk

mengontrol dan bahkan mengganti perasaan yang sudah muncul menjadi perasaan lain yang kita

inginkan. Berikut adalah beberapa bagian dari otak kita yang berhubungan dengan proses

munculnya emosi.

1. Thalamus

Tugasnya adalah mengatur dan menyalurkan semua hasil mentah yang diterima oleh

pancaindra kita yang akan disalurkan ke bagian berikutnya.

2. Kortex

Korteks adalah seperangkat “hardware” yang terdiri dari beebrapa bagian spesifik. Ada

bagian untuk pengolahan informasi pendengaran, visual, perasa, dan juga ada bagian untuk

menganalisis. Korteks analisis inilah yang membedakan kita dengan binatang sehingga kita

memiliki kemampuan untuk menalar dan mengembangkan diri melalui pemikiran-pemikiran

kita. Jika informasi ditangkap oleh telinga maka thalamus menyalurkannya pada korteks

pendengaran, jika informasi berupa visual maka thalamus menyalurkannya melalui korteks

visual.

3. Hippocampus

Inilah bagian yang salah satu fungsinya menyimpan memori jangka panjang dan pola-

pola kita semua pengalaman kita tersimpan disini. Ketika korteks menerima limpahan kiriman

dari thalamus, ia akan mengirimkan informasi itu pada gudang hippokampus untuk mencari

PPN XX FKEP-UNPAD 8

Page 9: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

informasi dan referensi, apakan pernah ada informasi serupa yang masuk? Jika ada data yang

mirip, maka hipokampus akan memberi makna sesuai gudang data yang ia miliki. Misalnya, jika

kita pernah makan hamburger satu kali dan rasanya pahit. Maka ketika kita melihat hamburger

kedua kalinya . hippoakampus akan berkata “itu benda yang rasanya pahit lhoo..”

4. Amygdala

Bertetanggaan dengan hippokampus ada bagian sebesar kacang mede yang disebut

dengan amygdala yang bertanggung jawab memunculkan perasaan. Karena perasaan yang

tertambat dengan hamburger pertama kali adalah terkejut dan kecewa karena rasanya pahit,

makan ketika kita melihat hamburger untuk kedua kaliya, secara otomastis kita akan merasa

enggan dan menolak untuk makan, karena kita merasa makanan itu pahit.

Inilah proses tahap pertama munculnya emosi yang sangat cepat dan otomatis. Inilah

yang disebut dengan proses emosional hijacking. Yakni perasaan muncul dengan otomatis tanpa

kita bisa mengendalikan. Dari fakta ini kita juga bisa belajar bahwa, apa yang kita isi kedalam

otak kita sangatlah menentukan perasaan–perasaan yang muncul dalam diri kita.

Namun, setelah proses hijacking itu, semuanya masih berlanjut. Inilah tahap kedua

munculnya perasaan. Segera setelah perasaan yang pertama muncul, sebenarnya pada koneksi

berikutnya terjadi koneksi dua arah antara korteks analisis dan hippokampus. Korteks analisis

dan hippocampus akan saling “berargumentasi dan berdebat”. Dalam kasus hamburger tadi

mungkin korteks analisis akan berkata, “tapi bentuk hamburger yang ini lebih oke, baunya sedap,

orang-orang juga makan dengan lahap. Mungkin ini rasanya juga enak”. Dan pada proses inilah

terjadi proses penalaran, sambil tetap membandingkan dengan data referensi yang ada di gudang

data hippocampus.

Tahap ini sekaligus menjawab pertanyaan “bagaimana kalau hippocampus tidak punya

data sama sekali mengenai hamburger karena itu pertama kalinya kita bertemu dengan makanan

seperti itu?“ Ketika hippocampus tidak memiliki data, maka terjadilah “dialog” antara korteks

analisis dan hippocampus, mereka akan mencoba menganalisis, meggunakan data seadanya,

misalnya bentuknya bulat, ada sayurnya, ada dagingnya, baunnya seperti apa, setelah disentuh

bagaimana rasanya. Dan semua informasi itu akan coba di analisis. Misalnya, “oh ada sayurnya

kayaknya tidak begitu enaknya, tapi ada daging asapnya dan bau panggangannya mengganggu

PPN XX FKEP-UNPAD 9

Page 10: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

selera, mestinya ini boleh dicoba”. Berdasarkan analisis dan perbandingan dengan data-data yang

ada itulah, otak kita menentukan perasaan apa yang akan ditentukan.

Pada tahap inilah kita bisa melakukan intervensi/ pada tahap inilah EQ bekerja. Itu

sebabnya nasihat untuk berpikir positif memang mesih relevan dengan EQ. Ketika kita

menghadapi situasi yang kurang menyenangkan, dengan berpikir positif dan meminta korteks

menganalisis kembali. Dari sidut pandang berbeda, akan memberikan perasaan yang berbeda

pula.

Dalam kasus hamburger tadi, jika korteks analisis terus berkata, “ kali ini hamburgernya

berbeda ko, pasti rasanya enak” maka perasaan yang tadinya enggan dan malas mencoba

perlahan-lahan berubah menjadi penasaran dan tertantang. Tapi sebaliknya, jika kita berkata

dalam analisis kita, tapi penampilan kan bisa menipu, Cuma bentuk luarnya saja yang berbeda,

maka perasaan enggan dan malas kita akan meningkat kadarnya dan memperkuat data pertama

kita..” dan berikutnya setiap ketemu hamburger kita seperti tidak ingin makan.

Sejarah NLP

Sejarah NLP (Neuro Linguistic Programming) bermula di California pada awal 1972

ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder,

profesor bahasa, untuk mempelajari kesempurnaan keterampilan berkomunikasi. Kesempurnaan

PPN XX FKEP-UNPAD 10

Page 11: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

ini ditampilkan oleh beberapa orang yang terbukti mampu menyembuhkan klien yang tergolong

“orang sulit” (atau bagi kebanyakan orang sudah layak disebut sebagai “mustahil”). Orang-orang

yang terbukti mampu dan kemudian dijadikan model adalah:

• Virginia Satir, yang mengembangkan Conjoint Family Therapy.

• Fritz Perls, yang mendirikan aliran Gestalt Psychology.

• Milton H. Erickson, yang mengembangkan Clinical Hypnotherapy.

Bandler dan Grinder menemukan bahwa meskipun ketiga orang itu berbeda gaya dan

kepribadian, ternyata ada pola yang sama dalam melakukan komunikasi. Pola itu memungkinkan

ketiga orang tersebut mencapai kesempurnaan teknik komunikasi di bidang masing-masing. Jika

benar demikian, pikir Bandler & Grinder, tentunya pola yang sama bisa dipakai untuk mencapai

kesempurnaan di bidang lain. Hasil penelitian terhadap ketiga orang ini menjadi bahan baku bagi

NLP.

Selanjutnya Bandler dan Grinder memperkaya NLP dengan menyerap masukan dari:

• Alfred Korzybski, ahli lingustic, tentang mental map.

• Noam Chomsky, ahli linguistic, tentang deep & surface structure .

• Gregory Bateson, ahli antropologi, tentang logical level.

Kini, NLP tidak hanya dipakai untuk keperluan terapetis, melainkan meluas pada

berbagai disiplin di berbagai negara di dunia. Aplikasinya beragam mulai dari menghentikan

kebiasaan buruk hingga menguasai gerakan senam, mulai dari rekrutmen pramugari sampai

pelatihan sniper.

Apa itu NLP?

NLP dapat dirunut dari ketiga kata pembentuknya, neuro-linguistic programming.

Dengan neuro, NLP mendasarkan teknik-tekniknya pada fakta bahwa saraf memegang peran

sentral bagi seseorang dalam menyerap pengalaman. Bagaimana saraf (dan berikutnya otak)

menafsirkan pengalaman tersebut dan menggerakkan tubuh sesuai tafsir atas pengalaman itu.

Dengan kata lain, otak dan saraflah yang sesungguhnya mengalami sesuatu. Dengan linguistic,

NLP menunjukkan bahwa neuro dapat dipengaruhi oleh bahasa dalam menafsirkan suatu

pengalaman. Kata tertentu dapat mempengaruhi otak agar memberi tafsir tertentu terhadap suatu

pengalaman. Pengalaman yang sama akan diberi tafsir berbeda oleh otak jika dirangsang dengan

PPN XX FKEP-UNPAD 11

Page 12: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

kata yang berbeda. Dengan programming, NLP memberi kesempatan kepada kita untuk

mengambil prakarsa mengendalikan cara otak/neuro dalam menafsirkan pengalaman melalui

pengaturan rangsang bahasa. NLP dapat digunakan dalam meningkatkan hasil dan nilai berbagai

bidang komunikasi manusia, seperti konsultasi perbisnisan, manajemen, negosiasi, pendidikan,

terapi, hubungan relasi atau persahabatan, pengasuhan, perawatan, public speaking, pertunjukan

olahraga, dan berbagai bidang lainnya.

Presuposisi

NLP memberikan seperangkat presuposisi bagi individu agar dapat berfungsi secara "normal".

Individu tidak perlu meyakini setiap presuposisi ini, namun individu menjadi lebih efektif jika

mengaplikasikannya seolah semua presuposisi berikut benar.

Tubuh dan pikiran terhubung satu sama lain

Proses berpikir dapat mempengaruhi kondisi fisik. Demikian pula sebaliknya, kondisi fisik dapat

mempengaruhi cara berpikir.

Peta bukanlah "area" sebenarnya

Setiap individu memiliki model dunia didalam pikirannya. Namun tidak satupun dari berbagai

model tersebut yang benar-benar akurat dalam merepresentasikan area yang sebenarnya.

Peta dapat menjadi "area"

Ketika individu benar-benar menyakini model dunia dipikirannya, segera model tersebut berubah

menjadi kenyataan bagi dirinya. Berbagai sumber daya dan batasan yang ada pada model

tersebut, segera menjadi nyata baginya.

Komunikasi dapat terjadi pada kondisi sadar dan kondisi bawah sadar

Komunikasi sadar terjadi misalnya saat berbicara dengan lawan bicara, sementara komunikasi

bawah sadar terjadi misalnya saat individu terbangun dari tidur dan segera mendapati jawaban

atas masalah yang sedang dihadapi.

Komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non-verbal

Bahkan sebenarnya komunikasi non-verbal lebih menentukan efektifitas suatu komunikasi

dibandingkan komunikasi verbal.

Semua hal yang dilakukan individu memiliki maksud positif

PPN XX FKEP-UNPAD 12

Page 13: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

Setiap hal yang dilakukan memiliki sedikitnya satu nilai positif/kegunaan (walaupun dimata

orang lain hal ini tidak selalu positif).

Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik

Setiap tindakan individu pasti mendatangkan hasil. Apakah hasilnya sesuai dengan harapannya

atau tidak, tetap membawa pesan bagi individu tersebut.

Arti suatu komunikasi yang sebenarnya adalah respon yang didapatkan

Hal ini berarti apapun maksud yang ingin disampaikan, respon yang individu dapat menyiratkan

arti sebenarnya dari komunikasi yang Anda lakukan.

Empat Pilar Utama NLP

NLP memiliki empat pilar utama. Adapun keempat pilar tersebut adalah:

1. Hasil (Outcome)

Sebelum memulai suatu komunikasi, terlebih dahulu individu perlu mengenali hasil akhir

yang diinginkan. Pemahaman sepenuhnya atas hasil yang ingin didapatkan sangat membantu

proses pencapaian. Ketika individu benar-benar memahami hasil akhir dari komunikasi yang

dilakukan, maka dirinya dapat dengan mudah mengarahkan seluruh komunikasi ke hasil akhir

tersebut. Selain itu, pemahaman individu atas hasil akhir juga membantu dalam mengidentifikasi

efektifitas suatu komunikasi, apakah semakin mendekatkan atau menjauhkan dari hasil yang

diinginkan.

2. Rapport

Rapport merupakan inti dari komunikasi yang efektif. Salah satu cara untuk membangun

rapport adalah dengan mengikuti (pacing) lawan bicara, contohnya dengan menyamakan bahasa

tubuh, laju nafas dan lainnya. Hal ini didasari karena setiap individu hanya menyukai individu

yang serupa.

3. Akuitas Sensorik (Sensory Acuity)

Akuitas sensorik adalah kemampuan menggunakan panca indra untuk mengamati

individu lain secara cermat tanpa asumsi ataupun penilaian tertentu sebelumnya sehingga

individu dapat memberikan respon dengan rapport yang maksimal.

4. Fleksibilitas (Flexibility)

PPN XX FKEP-UNPAD 13

Page 14: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

Guna mencapai hasil akhir yang diinginkan, individu membutuhkan fleksibilitas. Hal ini

disebabkan karena kadang-kadang metode komunikasi yang digunakan tidak bekerja sesuai yang

diharapkan. Sehingga, untuk tetap mencapai hasil akhir yang diinginkan, individu perlu

mengganti strategi komunikasinya. Dengan memiliki fleksibilitas dalam berkomunikasi,

kemungkinan mencapai hasil akhir semakin besar.

Bahasa

Terdapat hubungan yang erat antara bahasa yang digunakan dengan cara individu

berpikir (yang pada akhirnya mempengaruhi cara bertindak). Individu dapat memahami lebih

lanjut mengenai individu lain (termasuk dirinya sendiri) jika individu benar-benar memahami

bahasa yang digunakan, seperti bahasa sensorik ataupun metafora.

Memberikan label kepada seseorang cenderung membuat individu bereaksi sesuai dengan

label yang ia berikan. Ketika individu mengatakan seseorang sebagai pembohong, individu

tersebut mendefinisikan individu lain dalam hubungannya dengan salah satu aspek dari

perilakunya.

Unsur dalam NLP

Reframing adalah membuat sudut pandang baru atas suatu pengalaman. Individu dapat

merubah cara berpikir mengenai suatu hal dengan mengubah bahasa yang digunakan. Mengganti

penyebutan dari "masalah" menjadi "tantangan" adalah salah satu contohnya. Hal itu tidak akan

merubah situasi, namun dapat merubah cara bersikap sehingga setelahnya merubah cara dalam

berprilaku.

Individu lebih mudah mendapatkan solusi ketika merubah posisinya, karena perubahan

posisi dapat merubah persepsi. Ketika individu berada pada suatu konflik, usahakan agar dapat

memposisikan diri pada individu lain, membayangkan jalan pikirannya berkenaan dengan

masalah tersebut. Sehingga individu bersangkutan mendapatkan pemahaman baru. Individu pun

dapat pula merubah posisinya pada berbagai macam kemungkinan lainnya. .

Model atas suatu pengalaman yang dibuat oleh individu tidak sama dengan pengalaman

yang sebenarnya. Kerancuan model pada akhirnya mengarah pada kerancuan cara bertindak.

Guna mencegah hal tersebut, individu perlu mendapatkan model presisi (precision modelling).

PPN XX FKEP-UNPAD 14

Page 15: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

Model presisi memungkinan individu membentuk meta-model (meta = di atas, model atas model

itu sendiri) sehingga individu mendapatkan model yang berbeda dari model yang sebelumnya.

Hal ini memungkinkan individu untuk kemudian memilih model yang disukai di antara model

yang tersedia. Pemodelan presisi mengidentifikasi berbagai cara bahasa dalam membatasi suatu

pengalaman. Beberapa contoh dari pemodelan presisi dapat diberikan sebagai berikut:

Penghapusan (Deletions)

Contoh: Saya tidak mengerti --- Apa yang secara spesifik tidak anda mengerti?

Universal quantifiers (selalu, semua, setiap dan lainnya)

Contoh: Setiap orang membenci saya --- Setiap orang? Setiap orang di bumi?

Comparative deletions

Contoh: Saya ingin menjadi seorang yang lebih baik --- Lebih baik dari apa?

dan masih banyak lagi lainnya

Juga penting bagi individu untuk benar-benar spesifik dalam menentukan tujuan.

Gunakan kata-kata yang positif untuk menggambarkan secara spesifik berbagai hal yang

diinginkan (dibandingkan dengan hal yang ingin dihindari).

Metaprograms

Metaprograms merupakan program yang telah ada (built-in) yang mempengaruhi setiap

tindakan individu. Sedikitnya saat ini telah dapat diidentifikasi sebanyak 64 metaprogram dan

tentunya masih banyak lagi yang belum teridentifikasi. Berikut disajikan beberapa contohnya:

Berpikir dahulu atau bertindak dahulu?

Menilai pencapaian menggunakan standar diri atau berdasarkan pujian atau hinaan orang

lain?

Menginginkan semua hal untuk sama atau mudah terstimulasi oleh berbagai hal baru dan

berbeda?

Termotivasi oleh hasil pencapaian atau berbagai risiko yang mengancam jika tidak/gagal

mengerjakan?

Lebih senang diberitahu untuk melakukan sesuatu atau lebih senang melakukan dengan

cara sendiri?

Dan lainnya

PPN XX FKEP-UNPAD 15

Page 16: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

Apapun cara alami individu dalam melakukan pekerjaan, selalu ada individu lain yang

melakukan dengan cara berbeda. Mungkin seorang individu menganggap caranya adalah cara

yang benar dan tidak menyadari sebenarnya ia hanya melakukan sesuatu dengan cara yang

berbeda.

Dari berbagai metaprogram yang ada, sekitar 30-40% dari populasi memiliki preferensi

berada di salah satu kutub, sementara sekitar 20-30% berada di antaranya. Namun bagaimana

pun juga, mayoritas individu perlu melihat gambar besarnya terlebih dahulu sebelum mereka

memahami detailnya, dan sebagian besar individu sangat nyaman dengan persamaan (sedikit

perbedaan) dibandingkan perbedaan yang mencolok – dan salah satu penyebab mengapa

perubahan di suatu organisasi cenderung lambat. Jika individu mengetahui modus "normal" dari

tingkah laku seseorang, ia akan jauh lebih mudah memahami dan menyikapi individu tersebut

dengan fleksibilitas.

Penjangkaran (Anchoring)

Anchoring terjadi secara alami ketika di suatu tempat suatu aroma, suara atau yang

lainnya memunculkan kembali berbagai hal berkenaan dengan suatu pengalaman pada diri

individu. Pemahaman atas berbagai fenomena alami ini dapat membantu individu untuk

menghancurkan berbagai anchor negatif yang mungkin telah tertanam di dirinya (seperti rasa

takut yang muncul ketika anda mendengar suara anjing, walaupun tidak melihatnya).

Metode anchoring dapat pula diaplikasikan pada proses belajar mengajar misalnya

dengan menggunakan pengkodean warna untuk suatu pesan. Atau tempat yang konsisten untuk

suatu hal, seperti pojokan yang tenang di mana tugas dapat diselesaikan, tempat dimana tugas

dapat ditulis, dan berbagai hal lain yang ditujukan untuk meningkatkan disiplin.

Submodalities

Ketika individu memvisualisasikan sesuatu sebenarnya terdapat banyak proses terjadi

pada pikirannya. Sebagian individu mungkin mendapatkan gambar yang jelas, sebagian mungkin

mendapatkan gambar yang buram, namun kebanyakan individu dapat menjawab pertanyaan

seperti: apakah gambarnya memiliki batas? Apakah gambarnya dalam hitam/putih? Seberapa

dekatnya anda dengan gambar tersebut? Apakah anda melihat gambar tersebut dari luar

PPN XX FKEP-UNPAD 16

Page 17: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

(dissociated) atau apakah anda kembali mengalami pengalaman tersebut (associated). Apakah

anda dapat memanipulasi gambarnya: membuatnya lebih besar/kecil, lebih jauh/dekat dan

lainnya. Semua varian ini disebut sebagai submodalities. Untuk panca indra yang lain juga

memiliki submodalities, seperti: untuk pendengaran, apakah suaranya menjadi lebih keras/pelan,

menjadi lebih jelas/samar¸ frekuensinya lebih tinggi/rendah¸ atau yang lainnya. Memanipulasi

berbagai submodalities dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap suatu pengalaman. Hal

ini merupakan salah satu prinsip pada terapi yang berbasiskan NLP.

Garis Waktu (Timelines)

Konsep waktu individu dapat membawa pengaruh besar dalam hidupnya. Guna

memahami hal ini, lakukan hal berikut, tutup mata dan munculkan kembali berbagai hal yang

terjadi kemarin, minggu lalu atau setahun yang lalu. Secara fisik tunjuk kejadian tersebut. Lalu

lakukan hal yang sama dengan tiga hal yang akan terjadi di masa depan. Melakukan hal

demikian menyebabkan individu mampu mengkreasikan garis waktunya? Jika individu tidak

merasa berada pada suatu garis waktunya, maka tentu ia merasa seolah hidup hanya

melewatinya. Coba bergerak pada garis waktu dan ketahui apa pengaruhnya terhadap persepsi

mengenai dunia.

Level Kehidupan (Logic Level)

Hal ini disebut juga sebagai level logika. Individu beroperasi lebih efisien dan merasa

lebih senang jika seluruh aspek dalam hidupnya berjalan secara harmonis. Level logika tersebut

adalah: lingkungan, tingkah laku, kemampuan, keyakinan, identitas, spritual. Level logika ini

dikreasikan oleh Robert Dilts, yang memetakan level berpikir dan berperilaku manusia ke dalam

6 tingkatan yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.

1. Spiritual - menjawab pertanyaan "Untuk siapa/apa?" Apa yang kita pikirkan dan lakukan

di dalam konteks tertentu, mewakili sebuah tujuan yang lebih tinggi di luar diri kita.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ini bisa berarti Agama atau Kepercayaan. Dalam

konteks organisasi, ini berarti visi dan misi organisasi sendiri.

PPN XX FKEP-UNPAD 17

Page 18: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

2. Identitas - menjawab pertanyaan "Siapa saya?" Apa visi dan misi pribadi kita sendiri

dalam konteks yang kita emban. Ini erat hubungannya dengan apa yang disebut sebagai

jati diri, atau gambaran identitas diri.

3. Nilai-nilai dan keyakinan - menjawab pertanyaan "Mengapa?" Apa alasan kita

memikirkan dan melakukan sesuatu di sebuah konteks. Nilai-nilai adalah apa yang

penting dan yang kita cari, sedangkan keyakinan adalah apa yang kita percayai dan yakini

atau simpulkan sebagai hubungan sebab-akibat atau berdasarkan peng-inderaan kita

terhadap sekitar kita.

4. Kemampuan - menjawab pertanyaan "Bagaimana?" Apa yang mampu kita lakukan di

konteks tertentu. Ini menyangkut kemampuan yang sudah kita tunjukan maupun belum

kita gali sepenuhnya. Seperti halnya nilai dan identitas diri, kemampuan adalah hal yang

tidak terlihat jelas atau sempurna secara indera.

5. Perilaku - menjawab pertanyaan "Apa yang dilakukan dan dipikirkan?" Ini adalah bagian

yang terinderakan orang lain. Sesuatu yang kita pikirkan dan kita lakukan. Di NLP, ini

tidak selalu menunjukkan kemampuan kita sebenarnya, tidak selalu mewakili nilai yang

kita emban, dan tidak juga selalu menunjukkan identitas diri kita. Dan perilaku sangat

tergantung dari peta realita kita masing-masing.

6. Lingkungan - menjawab pertanyaan "Di konteks mana?" Sekeliling kita, entah itu di

konteks pekerjaan, keluarga, masyarakat, negara, dunia. Kita masing-masing

menempatkan diri di sebuah konteks. Dan kelima level lainnya akan menentukan

pergerakan dan efektifitas kita di konteks tersebut.

Asumsi-Asumsi Dasar NLP:

1.Menghormati cara orang lain membentuk dunianya

Setiap manusia memiliki latar belakang masing-masing untuk setiap tingkah lakunya.

Jika kita berusaha mengubah sesuai dengan keinginan kita, hal ini bisa menjadi tantangan atau

kekecewaan. Rasa kecewa ini muncul akibat tidak ada perubahan dan perilaku orang tersebut.

Perubahan kecil yang kita rasakan kemungkinan disebabkan rasa takut dan merasa sia-sia karena

dengan cepat orang tersebut akan kembali ke kebiasaan lamanya. Kita harus menyadari bahwa

tiap individu itu berbeda jangan paksakan keinginan kita kepada orang lain agar sesuai dengan

PPN XX FKEP-UNPAD 18

Page 19: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

kita, jika dipaksakan akan timbul sebuah konflik. Sebaiknya kita saling menghormati dan

kesadaran akan perbedaan antar individu.

2.Peta bukanlah wilayah

Peta diasumsikan sebagai persepsi dan wilayah adalah hidup kita. Ini menekankan kepada

kita bahwa persepsi tidak sama dengan kenyataan. Ketika kita mengubah persepsi, hidup kita

akan berubah. Setiap manusia selalu menghadapi tantangan sulit dalam hidup. Kadang kita

merasa frustasi, penyesalan dan menyalahkan takdir kita. Pada saat-saat seperti itu, kadang kita

berpikir untuk mengakhiri hidup. Lalu kita akhirnya memahami bahwa cobaan akan dapat

menjadi berkah nantinya. Cara kita memandang situasi dan pengalaman tersebutlah yang

berubah. Misalkan, kita sedang jatuh cinta pada seorang wanita yang cantik, pasti akan terbayang

terus-menerus di otak kita. Kemudian, bayangkan kalau wanita yang tadinya cantik itu kita ubah,

objeknya tetap wanita itu tapi coba bayangkan wanita tersebut melakukan hal-hal yang jelek,

bayangkan kalau wanita itu kepalanya botak pasti anda akan merasa wanita itu tidak cantik lagi.

Perasaan kita bisa berubah seiring perubahan persepsi kita. Kita lihat situasi dan berhati-hati agar

tidak menjadikan peta sebagai wilayah. Ketika kita dihadapkan pada suatu tantangan atau cobaan

selalu tanya kepada diri Anda: bisakah kita memaknai lain?

3.Selalu ada maksud baik dari setiap tingkah laku

Kebanyakan kita berhenti berhubungan dengan teman baik setelah bersitegang

dengannya. Kita cenderung terhanyut pada perilaku negatifnya dan menjadikan itu tolok ukur

kita menilainya. Kita enggan berupaya memandang hal itu sebagai suatu insiden dan mencoba

memahami maksud dibalik semua itu. Dengan memahami seseorang dari tindakan dan niatnya

kita akan terhindar dari banyak kekecewaan. Misalnya, kita tanya seorang pencuri kenapa ia

mencuri. Dia menjawab pencuri melakukannnya untuk menafkahi keluarganya. Fokus pada niat

pencuri tersebut, membantu Anda melihat sedikit kebaikan dari sebuah perbuatan yang buruk.

Jadi, penting untuk memisahkan perilaku dan niat seseorang. Jika tidak dipisahkan kita akan

terperangkap dalam generalisasi. Dan ingat, kita hanya melihat sutu perbuatan tidak adil jika kita

menganggap mewakili gambaran utuh dari orang tersebut.

PPN XX FKEP-UNPAD 19

Page 20: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

4.Orang-orang melakukan hal terbaik yang mereka bisa sebatas sumber-sumber yang

mereka ketahui dan mereka miliki saat itu

Coba kita mengingat kejadian masa lalu dan kita merasa bodoh telah melakukannya. Kita

semua pernah menyesali keputusan terburuk yang pernah kita buat. Tapi coba kita

renungkan,pertimbangan Kita hanya terbatas pada pengetahan dan sumber-sumber terbaik yang

kita miliki saat itu. Seburuk apapun itu keputusan tersebut adalah hal yang terbaik yang bisa kita

lakukan saat itu. Sekarang mungkin pengetahuan kita bertambah. Pengalaman hidup membantu

kita mebuat keputusan yang lebih baik. Seiring bertambahnya usia, kita akan memperoleh

pengetahuan, pengalaman baru yang membantu kita menjadi lebih bijaksana dan bahagia dalam

hidup kita.

5.Tidak ada orang yang kaku, hanya komunikator yang kurang fleksibel

Kaku tidak harus berarti tanpa kompromi, tapi lebih pada kurang fleksibelnya dalam

menghadapi suatu peristiwa atau masalah. Kita semua tentu pernah bersitegang dengan beberapa

orang. Kita berusaha agar mereka berubah pikiran dan kita gagal. Mereka tetap sama, ada orang

yang masuk kategori stuck state, tidak mudah mengubah pandangan pribadi mereka. Coba kita

bertanya apakah ia menangkap dan memahami maksud kita. Lalu tanya pendapat orang lain

tentang masalah tersebut. Dengan cara ini kita membantu dia untuk lebih fleksibel.

6. Makna komunikasi adalah respons yang Anda peroleh

Jika kita berkomunikasi dan mendapat respons yang tidak kita harapkan, saatnya kita

mencoba cara lain untuk mendapatkan respon sesuai keinginan kita. Kuncinya adalah sesuaikan

pendekatan komunikasi Anda dengan respons yang diinginkan. Ketika kita berkomunikasi

dengan pasangan kita yang sedang sedih, berhenti sejenak, tarik napas dalam-dalam dan ulangi

maksud kita dan usahakan membuatnya mengerti. Cwaa kita berkomunikasi sangat menentukan

respons yang akan kita dapatkan.Tetap fokus pada tujuan pencapaian respons yang baik.

PPN XX FKEP-UNPAD 20

Page 21: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

7. Orang yang lebih fleksibel akan lebih mudah mengontrol dirinya

Jika kita melakukan pola yang salah secara terus menerus. Perbuatan dan tindakan kita

selalu sama. Hingga akhirnya kita kelelahan dan depresi. Selalu bertindak fleksibel di setiap

kesempatan, fleksibel itu adalah sebuah kekuatan.

8.Tak ada kegagalan, hanya umpan balik yang kurang tepat

Jika kita bertanya pada orang yang sukses tentang rahasia kesuksesan mereka. Mereka

tidak hanya akan bercerita tentang kegagalan tapi juga tantangan yang mereka jumpai. Mereka

menceritakan bagaiamana mereka menghadapi suatu tantangan, kalah, dan berusaha lagi.

Bagaimana kegagalan-kegagalan tersebut menjadikan mereka lebih tangguh dari sebelumnya.

Masa lalu kita adalah layaknya harta karun, pengalaman yang berharga untuk digunakan

melangkah ke masa depan. ”Masa lalu tidak sebanding dengan hari esok” tidak peduli berapa

kali kita gagal dimasa lalu, yang penting adalah bagaimana kita memanfaatkan pengalaman-

pengalaman tersebut.” Kesuksesan datang dari keputusan yang baik, keputusan yang baik datang

dari penilaian yang tepat. Penilaian yang tepat diperoleh dari pengalaman dan pengalaman di

dapat dari penilaian yang buruk.

9.Setiap pengalaman memiliki struktur tersendiri. Jika kita mengubah struktur, dengan

sendirinya pengalaman kita akan berubah

Ketika kita memikirkan sebuah pengalaman buruk, ubahlah strukturnya. Lihatlah dengan

cara yang berbeda. Dan kita akan mempunyai pengalaman yang lain.

10. Manusia mempunyai dua tingkatan komunikasi: sadar dan bawah sadar

Kita tugaskan keterbatasan pikiran sadar kita untuk memprogram ulang pikiran bawah

sadar. Mulailh dengan pikiran sadar. Penting untuk memilah kumpulan pernyataan yang kita

katakan pada diri kita dan orang lain. Hapus perkataan dan pikiran negatif, gantikan dengan yang

baru dan positif.

PPN XX FKEP-UNPAD 21

Page 22: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

11. Semua orang memiliki sumber-sumber yang cukup guna mengubah diri kearah yang

lebih positif. Sumber-sumber tersebut berada di pengalaman masa lalu masing-masing

Saat kita memerlukan kekuatan yang membantu kita merasa lebih percaya diri dan

bersemangat, kembalilah ke momen masa lalu yang membuat kita semangat dan percaya diri

apakah itu kelulusan, naik kelas, berhasil mengerjakan tugas. Rasakan aliran pengalaman itu

sekali lagi. Lihat, dengar, rasakan setiap detail peristiwa. Resapi kekuatan yang ia berikan

kepada kita dan sering-seringlah mengingatnya. Masa lalu adalah tambang berharga agar hidup

kita lebih hidup lagi.

12.Tubuh dan pikiran saling mempengaruhi

Wajah dan gerakan tubuh kita mencerminkan pemikiran kita. Begitu juga sebaliknya.

Saat menghadapi tantangan berhati-hatilah dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh kita. Ketika

situasinya menuntut reaksi cepat, maka tersenyum dan tegaskan pada diri kita, ”saya bisa

mengatasinya” maka kita telah berada di jalan menuju penguasaan pikiran kita.

13. Jika sesuatu mungkin bagi seseorang, maka hal itu juga mungkin bagi orang lain

Jika kita mengenal seseorang yang bijaksana, populer, tenang dan mengetahui bagaimana

cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain, yang perlu kita lakukan adalah mencari tahu

strategi yang ia pakai. Coba kita terapkan, praktekkan, dan terus berlatih sampai menjadi

kebiasaan dan menjadi bagian dari diri kita.

14. Saya bertanggung jawab tentang pemikiran saya. Oleh karena itu, saya juga

bertanggung jawab akan hasil yang saya peroleh

Kita sering menyalahkan orang lain atas kejadian buruk dalam hidup kita. Ketika kita

menyalahkan orang lain, secara tidak langsung kita memutuskan mengalihkan kekuatan kita,

menukarnya dengan energi yang dan hasil yang rendah. Tapi jika kita berkata pada diri kita

sendiri bahwa kitalah yang bertanggung jawab terhadap semua yang terjadi dalan hidup kita, kita

akan berhenti menyalahkan dan mengkritik orang lain. Kita tidak akan membandingkan siapapun

dengan diri kita dan orang lain. Kita dituntut untuk menunjukkan sisi terbaik dari diri kita.

PPN XX FKEP-UNPAD 22

Page 23: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

Dengan demikian, kita akan dipenuhi energi postif dan mudah dalam mencari solusi masalah

kita. Kitalah pemilik pemikiran kita dan kapten biduk kehidupan kita.

PPN XX FKEP-UNPAD 23

Page 24: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

BAB III

PENUTUP

NLP memiliki banyak arti, namun pesan utamanya adalah semua individu berbeda.

Beberapa dapat sangat efektif dalam melakukan suatu hal dibandingkan yang lain. Dengan

mempelajari kemampuan yang dimiliki individu lain, semua individu dapat pula meningkatkan

kemampuannya.

NLP mengidentifikasi posisi "normal" seorang individu – apa yang dilakukan secara

alami. Dimulai dengan mencari tahu bagaimana cara kerja pikiran diri sendiri, pahami pula

bagaimana pikiran individu lain dapat bekerja dengan cara berbeda, lalu aplikasikan berbagai hal

tersebut dalam aktivitas keseharian dengan memperhatikan berbagai cara beda yang dilakukan

individu dalam mengambil informasi, memprosesnya dan kemudian menyikapinya.

Namun harap diingat juga, ketika melihat melalui berbagai pertanyaan mengenai

bagaimana cara kerja pikiran, jawabnya kemungkinan akan lebih sering "tergantung".

Tergantung pada apa yang dikerjakan, bagaimana perasaan pada saat itu, sepaham apa individu

dengan subjek yang diberikan. Kebanyakan individu tidak berada pada salah satu dari kedua

kutub, mereka lebih banyak berada di tengah-tengah. Walaupun individu mungkin mememiliki

preferensi dan berbagai cara yang lebih membuat dirinya nyaman, individu tetap dapat bekerja

dalam banyak cara yang berbeda. Kesulitan mulai muncul ketika seorang terjebak hanya pada

satu cara. Utamanya pada individu yang berada pada salah satu kutub spektrum tersebut, dan

mencoba berinteraksi dengan individu lain yang berada kutub yang bersebrangan.

PPN XX FKEP-UNPAD 24

Page 25: PSIKOTERAPI DENGAN NLP

DAFTAR PUSTAKA

Freeth, Peter. NLP Workshop. 2003. Communications in Action: NLP. Avalable online at

www.ciauk.com

Guyton, AC dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed: ke-9 . Jakarta: EGC.

NFNLP Basic Practitioner . National Federation of NeuroLinguistic Programming. US available

online at http://www.nfnlp.com

Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed: Ke-6. Jakarta:

EGC.

Smart, Jamie. 2006. Ten Of The Coolest, Most Powerful & Useful: NLP Techniques I’ve Ever

Learned. Available online at www.saladltd.co.uk

Suryani. 2006. Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Wahyudi, J.I. 2010. Emotion for Success. PT. Visi Anugerah Indonesia: Bandung.

Wiwoho, R.H. 2008. Understanding NLP. Indonlp: Jakarta.

Woodsmall, Wyatt L and Bert Feustel . 2005. ASTD Conference Orlando - NLP Forum: Manage

Your Self-Talk to Others. Available online at www.inlpta.com/www.mind-systems.com

www.unicef.org/nlp

Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa, Edisi Revisi. Bandung: Revika Aditama.

PPN XX FKEP-UNPAD 25