Top Banner
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN Oleh: Lilis M. Koncara PURWAKARTA 2009
13

Psikologis Ibu Hamil

Jun 11, 2015

Download

Documents

Eka L. Koncara

Karya tulis ini merupakan versi berbeda dari versi sebelumnya yang saya publikasikan di sini.

Selamat membaca...

Keterangan lebih lanjut di:
[email protected]
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Psikologis Ibu Hamil

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN

Oleh: Lilis M. Koncara

PURWAKARTA

2009

Page 2: Psikologis Ibu Hamil

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, akhirnya kami bisa

menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan” ini,

guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah ASKEB I.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa pada makalah ini kami berusaha

untuk mengupas tentang bagaimana perubahan psikologis yang terjadi pada proses dan

masa kehamilan, serta berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi

hingga rampungnya penyusunan makalah ini.

Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Purwakarta, April 2009

Penyusun

Page 3: Psikologis Ibu Hamil

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

2.1 Kondisi Psikologi Ibu Hamil ......................................................................... 2

2.2 Masa Kehamilan ......................................................................................... 2

2.2.1 Trimester Pertama .............................................................................. 3

2.2.2 Trimester Kedua ................................................................................. 4

2.2.3 Triemester Ketiga ............................................................................... 5

2.3 Beberapa Kiat untuk Menyeimbangkan Kondisi Psikologi Ibu Hamil .......... 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 16

3.2 Saran .......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Psikologis Ibu Hamil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di

dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus

kembar, atau triplet).

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir

dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah

gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan

kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya

disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal

sebagai gravida 0.

Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi

menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari

perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran (kematian

alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat

dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin

dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain:

a. Bagaimana gambaran tentang proses kehamilan?

b. Bagaimana kondisi psikologis ibu hamil dan prosesnya?

c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk:

a. Memperoleh gambaran tentang proses kehamilan.

b. Mengetahui kondisi psikologis ibu hamil pertama.

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya.

Page 5: Psikologis Ibu Hamil

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyesuaian Psikologis pada Ibu dan Prosesnya

Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan

sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti

setelah anak tersebut lahir. Perubahan status yang radikal ini dipertimbangkan sebagai

suatu krisis disertai periode tertentu untuk menjalani proses persiapan psikologis yang

secara normal sudah ada selama kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat bayi

lahir.

Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia

dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan susana hatinya kerap berubah dengan cepat.

Reaksi emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami perubahan. Ia

menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi berlebihan. Seorang wanita hamil akan

lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman kepada orang lain. Ia

merenungkan mimpi tidurnya, angan-angannya, fantasinya, dan arti kata-katanya, objek,

peristiwa, konsep abstrak, seperti kematian, kehidupan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Ia

dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk fisik yang berhubungan erat dengan masa usia

subur atau mencukupkan diri dengan kehidupan atau makanan.

Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus

yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang

terjadi. Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada trimester ketiga dan

pembagian trimester ini akan digunakan pada diskusi berikut. Respons psikologis umum

terhadap kehamilan yang baru saja dibahas dan proses manapun peristiwa psikologis

khusus lain dapat lain dapat terulang lagi.

2.2 Masa Kehamilan

Masa kehamilan dibagi menjadi tiga periode atau trimester, masing-masing

selama 13 minggu. Trimester membantu pengelompokan tahap perkembangan janin dan

tubuh Anda. Kehamilan itu unik pada setiap wanita. Jadi tidak usah cemas jika Anda

mengalami pengalaman sedikit berbeda dengan ibu hamil lainnya.

Page 6: Psikologis Ibu Hamil

3

2.2.1 Trimester Pertama

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap

kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan

ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami

kekecewaan, penolakan, kecamasan, defresi, dan kesedihan.

Fokus wanita adalah pada dirinya sendiri yang akan menimbulkan ambivalensi

mengenai kehamilannya seiring usahanya menghadapi pengalaman kehamilan yang

buruk, yang pernah ia alami sebelumnya, efek kehamilan terhadap kehidupannya

kelak (terutama jika ia memiliki karir), tanggung jawab yang baru atau tambahan yang

akan ditanggungnya, kecemasan yang akan berhubungan dengan kemampuannya

untuk menjadi seorang ibu, masalah-masalah keuangan dan rumah tangga, dan

keberterimaan orang terdekat terhadap kehamilannya. Perasaan ambivalen ini

biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima kehamilannya, sementara

itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti nausea, kelemahan,

perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik

dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi

pengingat tentang kehamilannya.

Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat

apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas

terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para

tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi

keguguran kembali atau teratoma.

Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama trimester pertama.

Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang keadaannya karena

tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.

Validasi kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa

dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan.

Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.

Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang

satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual,

tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido

dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan

Page 7: Psikologis Ibu Hamil

4

masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan

cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan,

nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan

masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester

pertama.

2.2.2 Trimester Kedua

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni

periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang

normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita

menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimester kedua

sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening. Quickening

menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan

bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamannya pada trimester kedua,

yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari

ibunya.

Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan

mengenali Anda sedang hamil. Pada akhir trimester kedua, rahim akan membesar

sekira 7,6 cm di atas pusar. Pertambahan berat badan rata-rata 7,65-10,8 kg termasuk

pertambahan berat dari trimester pertama. Janin mulai aktif bergerak pada periode ini.

Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang

labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka

dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif terbebas

dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah

besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan

masalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut

mereda, dan ia telah mengalami perubahandari seorang yang mencari kasih sayang

dari ibunya menjadi seorang yang mencari kasih sayang dari pasangannya, dan

semua faktor ini turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.

Page 8: Psikologis Ibu Hamil

5

2.2.3 Trimester Ketiga

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai

makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.

Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya

berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan

muncul.

Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam

menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita

terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran

uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan

bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran

difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan

wajah bayi itu kelak.

Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa

cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti

bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali,

hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin,

atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau

apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.

Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya

perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan

bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang

penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi

ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih bergantung

pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya.

Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat

menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan

memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada

pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester

sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi

halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat

Page 9: Psikologis Ibu Hamil

6

menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara

tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka

dengan anda menjadi sangat penting.

2.3 Beberapa Kiat untuk Menyeimbangkan Kondisi Psikologis Ibu Hamil

Ibu yang sedang hamil, pasti akan mengalami berbagai macam perubahan bukan

hanya perubahan secara fisik namun juga secara psikologis.

Untuk itu ibu-ibu yang kini sedang mengandung buah hati, harus selalu menjaga

kondisi psikologisnya agar tetap baik dan seimbang. Jika kondisi psikologis sang ibu baik

pastinya sang ibu akan lebih tenang atau rileks saat menjalani masa-masa kehamilannya.

Berikut beberapa kiat yang dapat menyeimbangkan kondisi psikologis saat ibu sedang

mengandung:

1. Informasi

Carilah informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang terjadi

dalam diri ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung

agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat akan membuat

ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering muncul

karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.

Komunikasi dengan suami

Bicarakanlah perubahan yang terjadi pada diri Anda selama hamil dengan sang

suami, sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi pada

diri Anda. Tidak jarang jika Anda mengkomunikasikan hal ini, sang suami akan

memberikan dukungan psikologis yang dibutuhkan.

2. Rajin chek up

Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau bidan

terpercaya mengenai kehamilan yang sekarang Anda jalani. Jangan lupa, ajaklah

suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.

3. Makan Sehat

Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi

perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan

janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-

obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya seperti

Page 10: Psikologis Ibu Hamil

7

gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi

perkembangan kecerdasan otak janin.

4. Jaga Penampilan

Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang

sesuai dengan kondisi badan Anda yang sedang berbadan dua. Jangan lupa

untuk melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki ringan untuk

memperlancar persalinan.

5. Kurangi Kegiatan

Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil. Memasuki

masa persalinan, Anda dan suami harus sudah siap dengan berbagai perubahan

yang akan terjadi setelah kelahiran sang bayi.

6. Dengarkan Musik

Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan maupun

emosi negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan

perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.

7. Senam Hamil

Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak

usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter

kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot yang

diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga memberi manfaat psikologis.

Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman

yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula secara perlahan

kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin

mantap.

8. Latihan Pernafasan

Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini

bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa

lebih stabil.

Page 11: Psikologis Ibu Hamil

8

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Proses kehamilan itu terjadi ketika sperma ( benih pria ) bertemu dengan sel telur (

benih wanita ), dan hal itu hanya bisa terjadi apabila hubungan kelamin dilakukan di sekitar

masa subur. Masa subur itu terjadi semenjak ovulasi ( keluarnya sel telur ) dari ovarium (

indung telur ) hingga akhir masa hidupnya ( kira kira 12-24 jam ). Sementara itu sel sperma

yang masuk hingga tuba fallopii bisa bertahan 1 hingga x 24 jam. Jadi hubungan seksual

yang dilakukan 1- 2 hari sebelum masa subur masih mungkin bisa terjadi kehamilan.

Dengan demikian meskipun hanya sekali saja melakukan hubungan seks, bisa saja terjadi

kehamilan kalau waktunya di sekitar masa ovulasi.

Dari pembahasan di atas, jelas sekali bahwa keadaan dan perubahan psikologis

ibu selama masa kehamilan dapat mempengaruhi keadaan dirinya serta janin yang

dikandungnya.Keadaan janin, baik fisik maupun mental akan terganggu dan akan

menyebabkan hal yang mengerikan nantinya.

1.2 Saran

Kehadiran anak biasanya dinantikan oleh pasangan muda, sebagai wujud buah

cinta. Satu hal yang paling penting adalah kesiapan kedua orang tua, terutama calon ibu,

yang meliputi kesiapan fisik, mental dan gizi. Generasi yang baik merupakan buah dari

kesiapan orang tua, yang dimulai sejak janin belum terbentuk.

Ketika seorang ibu hamil tidak siap untuk menerima kehamilan, maka secara fisik

ia semakin terasa berat. Ini akan menjadi suatu hal yang sangat tidak menyenangkan.

Penolakan terhadap kehamilan akan tercetus dalam ketidakstabilan emosi yang berlebih,

seperti perasaan dan suasana hati yang tidak menentu selama kehamilan.

Menurut penelitian di Amerika, 10% dari ibu hamil yang depresi akan menularkan

secara biokimia kesedihannya pada janinnya, yang akan meningkatkan hormon stress dan

aktivitas otak sang janin.

Untuk menghindarinya, ibu hamil harus mempersiapkan diri dalam hal berikut:

Kesiapan menghadapi perubahan bentuk fisik

Ibu hamil pastinya akan mengalami perubahan luar biasa terhadap bentuk

tubuhnya. Ia akan merasa tidak menarik dan tidak nyaman dengan bentuk

Page 12: Psikologis Ibu Hamil

9

tubuhnya yang baru. Ini akan mempengaruhi suasana hati ibu hamil. Yakini,

perubahan ini sifatnya hanya sementara. Setiap ibu hamil pasti mengalaminya.

Kesiapan menghadapi perubahan peran

Seorang ibu akan menyandang peran yang sangat berbeda daripada sebelumnya.

Ini perlu dipersiapkan dengan baik, antara keinginan menggebu untuk segera

menimang bayi dan ketakutan luar biasa terhadap peran yang awam bagi dirinya.

Peninjauan kembali motivasi hamil

Sikap ibu hamil yang paling positif terhadap kehamilan adalah mereka yang

memandang peran orang tua sebagai kesiapan untuk mengembangkan diri.

Dengan sikap positif dan dukungan dari suami, maka ibu hamil akan lebih siap

menghadapi hari-hari sulit selama kehamilan.

Berikut beberapa saran bagi ibu hamil agar kehamilan menjadi optimal :

Menjalani konseling prahamil

Menyembuhkan penyakit yang ada

Menghentikan minum pil KB

Hindari rokok dan alcohol

Menjaga berat badan, usahakan berat badan normal.

Perhatikan lingkungan kerja, apakah berdampak negative atau tidak.

Sering berolahraga

Terus merawat diri dan menjaga kesehatan dengan baik, terutama pada periode 3

bulan pertama.

Perbanyak membaca, mempelajari segala sesuatu sesuatu tentang kehamilan,

melahirkan, bayi dan perawatan, serta proses pengasuhan anak.

Lakukan pemeriksaan secara berkala.

Hal lain yang perlu ibu hamil perhatikan adalah masalah gizi. Menurut penelitian,

seorang wanita yang sejak masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan selama hamil

keadaan gizinya selalu baik akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi

yang sehat, tanpa komplikasi.

Sedangkan ibu hamil yang berat badannya sebelum hamil di bawah batas normal,

maka akan melahirkan bayi yang berat badannya juga kurang, atau bahkan tidak berumur

panjang.

Page 13: Psikologis Ibu Hamil

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/

http://kuliahbidan.wordpress.com/

http://ibuanak.co.cc/pregnancy/

http://www.ayahbunda.co.id/

http://digilib.gunadarma.ac.id/

http://id.answers.yahoo.com/

http://www.dechacare.com/

http://www.hypno-birthing.web.id/

http://www.anneahira.com/

Varney Helen, dkk. 2006. Buku Ajar – Asuhan Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran