Top Banner

of 40

Psikologi 7 Pengukuran Iq, Eq, Sq

Jul 22, 2015

Download

Documents

Aldhy Al Ahsani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pengukuran(?) IQ,EQ,SQ

Inteligensi berasal dari bahasa latin Intelegensia

Terdiri dari kata inter (diantara), Lego (memilih)

Dalam bahasa Inggris IntelligenceDalam bahasa Arab

Orang Indonesia mengartikan Kecerdasan

Menurut Claparde dan Stern : Inteligensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi baru.

Menurut Papalia & Olds (1986) : Inteligensi merupakan interaksi aktif antara kemampuan yang dibawa sejak lahir dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan yang menghasilkan kemampuan individu untuk memperoleh, mengingat dan menggunakan pengetahuan, serta mengerti makna dari konsep kongkrit dan abstrak.

Sedangkan menurut David Wechsler, Intelegensi adalah kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.

Menurut Gardener (2002) Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal : 1. Kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia. 2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalanpersoalan baru untuk diselesaikan. 3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya seorang Individu

Ciri ciri Mendasar Kecerdasan (Intellegens) To judge well (dapat menilai). To comprehend well (memahami secara keseluruhan). To Reason well (memberi alasan dengan baik)

Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan (Intellegen)1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan. 2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat kaitan dengan umur. 3. Pembentukan ; pengaruh dari luar. 4. Minat 5. Kebebasan ; terutama dalam memecahkan masalah.

Rumpun atau macam-macam kecerdasan :

IQ (Intellegence Quotient) EQ (Emotional Quotient) SQ (Spiritual Quotient)

SIKAP DAN POLA PIKIR IQ EQ SQSikap dan Pola Pikir Kebermaknaan Holistik (Mengutamakan Kebermaknaan yang lebih Besar)

Sikap dan Pola Pikir Integralistik (Tim Sinergis melalui Pemahaman Emosi Diri Sendiri dan Emosi Orang Lain)Sikap dan Pola Pikir yang berhubungan dengan Ketrampilan Teknis dalam Menjalankan Pekerjaan SATU TELADAN KEJUJURAN LEBIH BERHARGA DARI SERIBU NASEHAT TENTANG KEJUJURAN

IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT) Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengelola dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)

Teori Inteligensi Spearman (1863-1945) : Mengenai analisa faktor dengan menggunakan angka-angka (skor). Ia berkeyakinan bahwa apabila seseorang memiliki skor yang tinggi pada satu bidang tertentu, maka ia akan memiliki skor yg tinggi pula pada bidang yg lain. Ia juga meyakini bahwa kecerdasan manusia hanya dikuasai oleh satu faktor (g) (General Intelligence) saja. Teori Thurstone (1887-1955) : Mengenai tujuh kemampuan mental manusia, yaitu : 1) Kemampuan dlm pemahaman bahasa, 2) Kemampuan berfikir logis, 3) Kemampuan dlm mendeteksi persamaan/perbedaan dlm gambar, 4) Kemampuan berhitung, 5) Kemampuan berfikir tentag kosakata secara cepat, 6)Ingatan Asosiatif, 7) Kemampuan dlm menentukan bentuk benda dlm posisi yg berbeda.

Menurutnya bahwa Inteligensi tidak hanya di tentukan oleh satu faktor (g) saja akan tetapi bisa terdiri dari banyak faktor. Sehingga muncul teorinya mengenai Multiple Intelligence. Teori yg dikembangkannya lebih cenderung kepada basis kemampuan (life skill). Beliau membagi kecerdasan menjadi 8 bagian :1. Kecerdasan Visual-Spasial 2. Kecerdasan Verbal linguistik 3. Kecerdasan koordinasi gerak tubuh (kinestetik) 4. Kecerdasan MatematikaLogis 5. Kecerdasan Musikal 6. Kecerdasan Intrapersonal 7. Kecerdasan Interpersonal 8. Kecerdasan Naturalistik

Teori Inteligensi Stenberg (1985)Individu yang sedang melakukan kegiatan dalam pemecahan masalah memerlukan informasi yg telah di perolehnya untuk memecahkan masalah yg sedang di hadapinya

Triarchic Theory(Teori bercabang tiga)

Componential Sub Theory (Kemampuan menganalisa masalah)

Experiental Sub Theory (Kemampuan pemecahan masalah dgn kreatif)

Contextual Sub Theory (Kemampuan adaptasi thdp setiap masalah )

1. Operasi Inteligensi Kognitif Memori Berfikir divergen Berfikir konvergen Evaluasi

2. Isi Inteligensi Figural Simbol Semantik Perilaku

3. Produk Inteligensi Unit Kelas Relasi Sistem Transformasi Implikasi

Multiple Cognitive Abilities

Fluid Intelligence (Gf)Kemampuan dlm teknik penyelesaian masalah yg baru

Inteligensi

Crystallized Intelligence (Gc)Kemampuan dlm mengemukakan pengalaman2 untuk penyelesaian masalah

Papalia & Olds (1986:230)

Alfred Binet (1905)Ia dan T. Simon adalah perintis tes IQ (mental age) pertama kali di Prancis. Tujuan tes ini adalah untuk memprediksi performa di sekolah. Jadi mereka ingin menentukan mana anak yg berkebutuhan khusus atau tidak agar anak2 tsb dapat berkembang optimal. Untuk mengukur kecerdasan anak-anak ia lebih menekankan kepada keterampilan verbal yg memiliki tingkat kesulitan yg teratur. Tes IQ-nya dinamakan Binet-Simon Intelligence Scale. Rumus pengukuran IQ Binet & Simon adalah :

Lewis Terman (1877-1956)Ia adalah perintis tes IQ di Benua Amerika. Ia jg merevisi teori Binet-Simon yang hanya mengunakan tes IQ untuk anak yang kurang cerdas atau terbelakang. Ia lebih tertarik untuk men-tes anak-anak yg berbakat. Untuk mengukur kecerdasan anak-anak ia menggunakan pertanyaan dengan menggunakan analogi, sinonim dan antonim serta teka-teki logika. Materi yang terdapat dalam skala Stanford-binet berupa Ia menyebut berisi IQ nya ini dengan Stanfordsebuah kotak tes bermacam-macam benda mainan Binet Intelligence Scale.pada anak-anak. Dua buku tertentu yang akan disajikankecil yang memuat cetakan kartu-kartu. Sebuah buku catatan untuk mencatat jawaban dan skornya, dan sebuah pedoman pelaksanaan pemberian tes. Materi tes dikelompokan menurut level usia masing-masing.

David Wechsler (1896)Tes Wechsler ini mencakup 3 jenis alat tes :Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R), dipublikasikan tahun 1939. Item tes WAIS-R mencakup pengetahuan umum, atirmarik, kosa-kata, melengkapi gambar yang belum lengkap, menyusun balok dan gambar, serta menyusun objek. Wechsler Intelligence Scale for children-Revised (WISC-R), Fungsi tes ini ialah untuk mengetahui perkembangan kecerdasan kognitif anak. Menurut serangkaian penelitian WISC hanya cocok digunakan untuk mengevaluasi inteligensi, bukan untuk mendiagnosa anak berkebutuhan khusus. WISC sangat cocok untuk mengukur ketimpangan skor inteligensi dengan pencapaian hasil belajar anak di sekolah. Wechsler preschool and primary scale of intelligence (WPPSI). Materi tes ini dibuat dengan beraneka warna untuk menarik perhatian anak.

J.V. Raven (1943)Ia adalah perancang skala tes Inteligensi yg diberi nama The Standart Progressive Matrices (SPM). Alat tes ini adalah salah satu bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual maupun secara kelompok. SPM merupakan alat tes yang bersifat non-verbal, artinya materi soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar. Karena instruksi pengerjaannya diberikan secara lisan, maka alat tes ini dapat digunakan untuk subjek yang buta huruf sekali pun. Diciptakan pertama kali di tahun 1936, diterbitkan pertama kali di tahun 1983, SPM ini telah mengalami berbagai revisi sampai revisi terakhir yang dijumpai di Indonesia yaitu revisi tahun 1960 (dalam Azwar 1996 :119).

Pengukuran / Klasifikasi IQ Very Superior Superior Brght normal Average Dull normal Borderline Mental Defective : : : : : : : 130 120 129 110 119 90 109 80 89 70 79 69 and bellow

Pada awalnya di teliti oleh Howard Gardner (dosen Harvard), Peter Salover (dosen Yale), dan John Mayer (dosen New Hampshire) pada tahun 1970 - 1980 Pada tahun 1995, Daniel Goleman mempopulerkan teori ini lewat bukunya yg fenomenal Emotional Intelligence: Why it can matter more than IQ Menurut Goleman (1996) kecerdasan intelektual (IQ) bila tidak disertai dengan pengolahan emosi yang baik tidak akan menghasilkan seseorang sukses dalam hidupnya. Peranan IQ hanyalah sekitar 20% untuk menopang kesuksesan hidup seseorang, sedangkan 80% lainnya ditentukan oleh faktor yang lain. Selanjutnya ia mengatakan bahwa pentingnya pengelolaan emosi bagi manusia dalam pengambilan keputusan bertindak adalah sama pentingnya, bahkan seringkali lebih penting daripada nalar, karena menurutnya, kecerdasan intelektual tidak berarti apa-apa bila emosi yang berkuasa.

= EQ =EQ ADALAH KEMAMPUAN MERASAKAN, MEMAHAMI DAN SECARA EFEKTIF MENERAPKAN DAYA DAN KEPEKAAN EMOSI SEBAGAI SUMBER ENERGI, INFORMASI, KONEKSI DAN PENUH PENGARUH MANUSIAWI BUKTI NEUROLOGIS TERAKHIR MENUNJUKKAN BAHWA EMOSI ADALAH BAHAN BAKAR YANG TIDAK TERGANTIKAN BAGI OTAK AGAR MAMPU MELAKUKAN PENALARAN YANG TINGGI MOTUS - ANIMA JIWA YG MENGGERAKKAN INDIVIDU

Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN). Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER) Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).

Aspek EQ (menurut Salovely & Goldman) ada lima: 1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri). 2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri). 3. Kemampuan memotivasi diri. 4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain. 5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).

Perilaku Cerdas Emosi : Menghargai emosi negative orang lain. Sabar menghadapi emosi negative orang lain. Sadar dan menghargai emosi diri sendiri. Emosi negative untuk membina hubungan. Peka terhadap emosi orang lain. Saat emosional adalah saat mendengarkan.

EQ Tinggi adalah Berempati Mangungkapkan dan memahami perasaan. Mengendalikan amarah. Kemandirian. Kemampuan menyesuaikan diri. Disukai Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.

KOLESTROL EQMARAH, CEMBURU, TIDAK NYAMAN, DENGKI, KEBENCIAN, KASIHAN PD DIRI SENDIRI, CEMAS, DEPRESI, JENGKEL, MERASA BERSALAH, MALU, MENYESAL, IRI, DLL,

MARAH SIAPUN BISA MARAH. MARAH ITU MUDAH. TETAPI MARAH PADA ORANG YANG TEPAT DG KADAR YG SESUAI, PD WAKTU YG TEPAT DEMI TUJUAN YG BENAR DAN DG CARA YG BAIK, BUKANLAH HAL YG MUDAH.

Kesimpulan EQ : EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi. Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat diluar inti batin seseorang juga batasbatas keluarga.

Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi betapa pentingnya peran EQ dalam kesuksesan pribadi :

90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ. Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4 %

Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence-1996) Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi hal yang sangat penting

Membangun benteng untuk mencapai keterampilan Emosional (Dr Patricia Patton) 1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi. 2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang persoalan yang serupa.

3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat yang dapat mengarahkan kita kepada halhal yang negative. 4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah. 5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri. 6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri. 7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki. 8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan berbagi bersama.

SQ ATAU KSSQ ADALAH KECERDASAN YANG BERTUMPU PD BAGIAN TERDALAM DALAM DIRI PRIBADI (THE INNER SPIRIT THE HIDDEN POWER) YG BERHUBUNGAN DG KEARIFAN, DI LUAR EGO ATAU KESADARAN JIWA.

TIDAK HANYA UNTUK MENGETAHUI NILAI, TETAPI SECARA KREATIF MENEMUKAN NILAI BARU.

Dipopulerkan oleh pasangan suami-istri, Danah Zohar dan Ian Marsal pada tahun 1997, di Amerika Serikat. Menurut pendapat mereka, kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai dalam kehidupan. Kecerdasan ini terletak dalam suatu titik yang disebut dengan God Spot (titik tuhan) Sedangkan menurut Ary Ginanjar (dalam ESQ), bahwa SQ adalah kemampuan untuk mendengar suara hati kita.

Kecerdasan spiritual merupakan penyeimbang dari 2 kecerdasan sebelumnya yaitu IQ dan EQ. Orang yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak dibarengi dengan EQ, jauh dari kesuksesan. Tetapi bila IQ dan EQ tanpa disertai SQ, maka ia akan menjadi perusak bangsa. Contohnya : Hitler Bila SQ tanpa IQ dan EQ, maka ia bagaikan Pertapa

EQ

IQSQ

Kesempurnaan Hidup

SQ (SPIRITUAL QUOTIENT) Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri. Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)

Menurut VICTOR FRANK Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi utamanya dalam hidup. Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual SQ.

Ciri Ciri SQ Tinggi :1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat. 2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman. 3. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan. 4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan. 5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.

KECERDASAN MANUSIA

SQ

EQ

IQ

PERILAKU EFEKTIF

SQ MENGENDALIKAN EQ DAN IQ

. Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka adalah orang-orang yg memiliki akal pikiran tetapi tidak mau memahami, mereka memiliki mata akan tetapi tidak mau melihat, mereka memiliki telingan tetapi tidak mau mendengar. Mereka itu bagai binatang, bahkan lebih rendah dari binatang (Al-Quran surah Al-Araf, ayat 179)

Terima Kasih