Top Banner
Pengendalian Daya Rusak Air
58

PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Dec 21, 2015

Download

Documents

nurhayeti

PSDA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Pengendalian Daya Rusak Air

Page 2: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

DasarPengendalian Daya Rusak Air

Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.

Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

UU No. 7 Thn. 2004 Pasal 1 Ayat 7

UU No. 7 Thn. 2004 Pasal 1 Ayat 20

Page 3: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

DasarPengendalian Daya Rusak Air

Dilakukan secara menyeluruh yang mencakup upaya PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN, dan PEMULIHAN. (pasal 51 ayat 1)

Menjadi tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, serta pengelola sumber daya air wilayah sungai dan masyarakat. (pasal 51 ayat 3)

Mengutamakan upaya PENCEGAHAN melalui perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam POLA pengelolaan sumber daya air. (pasal 51 ayat 2)

Upaya PENCEGAHAN lebih diutamakan pada KEGIATAN NONFISIK. (pasal 53 ayat 2)

Kegiatan NONFISIK adalah kegiatan penyusunan dan/atau penerapan piranti lunak yang meliputi antara lain pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. (penjelasan pasal 53 ayat 2)

Page 4: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Pengendalian Daya Rusak Air

Mencakup 3 hal

yaitu :

1. Pencegahan (UU No.7 Thn. 2004 Pasal 53)

2. Penanggulangan (UU No.7 Thn. 2004 Pasal 54)

3. Pemulihan (UU No.7 Thn. 2004 Pasal 57)

Page 5: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sumber: UU No.7/2004

33Pencegahan

Penanggulangan Kerusakan& Bencana

Pemulihan

•Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan.

•Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

Pengendalian Daya Rusak Air

Page 6: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sumber: UU No.7/2004

Pengendalian Daya Rusak Air

ASPEK TUJUAN

Pencegahan diutamakan pada upaya pencegahan melalui perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air

Penanggulangan Kerusakan& Bencana

•dilakukan dengan mitigasi bencana•dilakukan secara terpadu oleh instansi terkait dan masyarakat melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota

Pemulihan •dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air

•menjadi tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, pengelola sumber daya air, dan masyarakat

Page 7: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Disaster Life Cycle

The disaster life cycle describes the process through which emergency managers prepare for emergencies and disasters, respond to them when they occur, help people and institutions recover from them, mitigate their effects, reduce the risk of loss, and prevent disasters from occurring.

http://www.fema.gov/about/what.shtm

Page 8: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Glossary

Mitigation Taking sustained actions to reduce or eliminate long-term risk to people and property from hazards and their effects;

Preparedness Building the emergency management profession to prepare effectively for, mitigate against, respond to, and recover from any hazard by planning, training, and exercising;

Response Conducting emergency operations to save lives and property by positioning emergency equipment and supplies, evacuating potential victims, providing food, water, shelter, and medical care to those in need, and restoring critical public services; and

Recovery Rebuilding communities so individuals, businesses, and governments can function on their own, return to normal life, and protect against future hazards.

http://www.fema.gov/about/what.shtm

Page 9: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Natural (?) Disasters

Earthquakes Extreme Heat Fire Safety During or

After a Disaster

Floods and Flash Floods

Hurricanes Landslides and Mudf

lows

Tornadoes

Tsunamis Volcanoes Wildland Fires Winter Driving Winter Storms Winter Preparedness

Safety Tips

Thunderstorms and Lightning

Biospherehttp://www.fema.gov/about/what.shtm; http://www.geowissenschaften.de/

Page 11: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Social Disasters

terrorism (ideology) famine (poverty) amok (social gap)

Source: ………………..

Page 12: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Copyright (c) 1998 - 2001 g-o.de geoscience online Springer Verlag, Heidelberg - MMCD GmbH, Düsseldorf

Mega Cities in the Year 2000

Natural Disasters 1990 – 1998*

Dangerous Boundaries of Earthplates*presentation of floods, earthquakes and

storms only by M.Mohr

World Natural Disasters Map

Page 13: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Flood Disasters Map*

Source: PU-net, RI-net, http://www.pu.go.id/public/*After 1996

Floods

Page 14: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air
Page 15: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Peta Jumlah Kejadian Banjir di JawaTahun 2002-2007

Page 16: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Banten DKI Jakarta West Java Central Java East Java

Pandeglang 14 Jakarta Timur 14 Bandung 27 Cilacap 27 Pasuruan 14

Lebak 10Jakarta Selatan

11 Ciamis 15 Kebumen 16 Kediri 10

Serang 10 Majalengka 12 Brebes 12 Malang 9

Tangerang 9 Indramayu 12 Klaten 11 Gresik 9

Bekasi 12 Grobogan 10

Subang 11 Pekalongan 10

Cianjur 10 Demak 9

Sumedang 10 Jepara 9

Karawang 10 Kudus 9

Cirebon 9 Tegal 9

Pati 9

Banten 43 DKI Jakarta 25West Java

128Central Java

131East Java

42

Source: BNPB, SC-DRR, BAPPENAS, UNDP

Peta Jumlah Kejadian Banjir di JawaTahun 2002-2007

Page 17: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Source: Oh …. Jakarta

Page 18: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sumber: Harian Republika, 2002

Page 19: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

GAMBARAN UMUM DAERAH KHUSUS IBUKOTA

JAKARTA

GAMBARAN UMUM DAERAH KHUSUS IBUKOTA

JAKARTA

Page 20: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Peta Genangan Banjir Jakarta 1985

Source: Harian Kompas, 1985

Page 21: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Peta Genangan Banjir Jakarta 1996

Sumber: PU-net, RI-net, http://www.pu.go.id/public/

Page 22: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Banjir Tahun 1996

TL Dukuh Atas

Bukit Duri

Apt. Kuninga

n

6 dan 7 Januari 1996 Hujan deras dan lama terutama di

Puncak Kali Ciliwung meluap:

Q (debit): 500 m3/detKapasitas: < 37m3/det

Kerusakan:Tanggul Jebol: 30 mTanggul Limpas: 2450 mJembatan Rusak: 1 buahRumah Hanyut: 529 buahRumah Rusak: 398 buahSampah: 11.000 m3

10, 11 dan 12 Februari 1996 Hujan deras dan lama, terutama di Jakarta dan sekitarnya, Puncak dan

pasang laut Curah hujan:

Sta. Tg. Priok: 231 mmSta. Kwitang: 216 mm (normal: 50 mm/hr)

Saluran/Kali di Jakarta meluap a.l: Sunter, Cipinang, Ciliwung, Kali Baru Barat, Cideng, Krukut, Mampang, Ciragil, Grogol, Sekretaris, Pesanggrahan, Angke

Tergenangnya daerah rendah sepanjang aliran kali dan daerah rendah (0.5 s/d 2.0 m)

Kemacetan lalu-lintas karena jalan-jalan arteri tergenang air a.l: Latumeten, Jembatan I & III, S. Parman, Tanah Kusir, Tendean, Yos Sudarso, Perintis Kemerdekaan, Ciledug, RE. Martadinata, MH. Thamrin, dll.

Tidak beroperasinya pompa air karena aliran listrik dimatikan oleh PLN Kerusakan tanggul Tg. Selor, Petamburan, dll.

Page 23: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sumber: Oh …. Jakarta, 2002

Landmark Underpass Kebon Kacang

HI Pondok Indah

Page 24: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Peta Genangan Banjir Jakarta

1996 2002 2007

Page 25: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

68 4

66

1847

60

123

4 134

146556

7 8978 61

67

1516

17

19 25

2627

28

2969

3031

36

3738

3948

4953

4645

44

42434140 50 70

71

725152

73

3454

55

5675 74

3558

5924

2322

20

77

62

75

10

1112

63

57

21

1. KAPUK KAMAL MUARA2. KAPUK KAMAL 3. TEGAL ALUR4. KAPUK MUARA TL. GONG5. KAPUK KEDAUNG6. CENGKARENG7. RAWA BUAYA8. KEMBANGAN; GREEN

GARDEN9. PESING10. KOMP. IKPN BINTARO11. POMDOK PINANG12. CIRENDAU13. PLUIT14. KERENDANG DURI UTARA15. TOMANG RAWA KEPA16. JATI PULO17. JATI PINGGIR18. TELUK BETUNG; KB

KACANG; BUND HI19. PEJOMPONGAN20. KEBALEN MAMP, PRAPATAN21. PETOGOGAN22. PONDOK KARYA23. DARMA JAYA24. PULO RAYA25. SETIA BUDI BARAT26. PINANGSIA27. MANGGA BESAR28. MANGGA DUA29. KARANG ANYAR30. PADEMANGAN BARAT31. PADEMANAGN TIMUR32. KALI PASIR, KWITANG33. MATRAMAN DALAM34. BUKIT DURI; KEBON BARU;

BIDARA CINA; KP MELAYU35. PENGADEGAN, GG ARUS,

RW JATI, KALIBATA36. SUNTER AAGUNG37. SUNTER JAYA38. SERDANG39. CEMPAKA PUTIH40. LAGOA41. KEBON BAWANG42. WARAKAS43. SUNGAI BAMBU44. PAPANGGO45. YOS SUDARSO46. SUNTER TIMUR47. AMI, ASMI, PERINTIS

48. PULO MAS49. PULO NANGKA50. RAWA BADAK, TUGU,

LAGOA51. TUGU UTARA52. PERUM WALIKOTA JAKUT53. KELAPA GADING54. RAWA BUNGA55. CIPINANG JAYA56. CIPINANG INDAH;

CIPINANG MUARACIPINANG MELAYU

57. KEBON NANAS58. HALIM PK59. KRAMAT JATI60. KP RAMBUTAN, CIRACAS,

CIBUBUR61. TANJUNG DUREN62. SUKA BUMI UTARA63. KELAPA DUA64. GROGOL65. JELAMBAR66. DURI KOSAMBI67. MERUYA68. KAPUK KAMAL

SEDIYATMO69. G. SAHARI70. DEWA RUCI, DEWA

KEMBAR71. YON ANG MOR / SEMPER72. ROROTAN, BABEK ABRI73. UJUNG MENTENG74. MALAKA SELATAN, PD

KELAPA75. BULUH PERINDUH,

TEGAL AMBA76. CIPULIR, CILEDUK RAYA77. TEGAL PARANG78. DURI KEPA

78 Wilayah Rawan Banjir

Sumber: Penanganan Masalah Banjir di Wilayah DKI Jakarta, DPU Propinsi DKI Jakarta, Seminar Sehari “Air Jakarta 2005”, 30 Maret 2005

Page 26: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Source: Penanganan Masalah Banjir di Wilayah DKI Jakarta, DPU Propinsi DKI Jakarta, Seminar Sehari “Air Jakarta 2005”, 30 Maret 2005

KONDISI ALAMKONDISI ALAM

1. 40% dari luas DKI Jakarta (± 24.000 Ha) adalah daerah rendah.

2. Ada 13 kali yang masuk ke Jakarta dari Jawa Barat dan Banten kondisinya buruk, sempit dan dangkal

3. Curah Hujan Cukup Tinggi dan dipengaruhi Pasang Laut.FAKTOR MANUSIAFAKTOR MANUSIA

1. Pembangunan di sekitar Jabodetabek yang sangat pesat (perubahan Tata Guna Lahan)

2. Di Jakarta terjadi penurunan permukaan tanah (Land Subsidence) akibat dari pengambilan air tanah berlebihan

3. Disiplin sebagian masyarakat rendah.

• Kali menjadi tempat pembuangan sampah

• Bantaran kali digunakan hunian liar sehingga kali menjadi sempit

Penyebab banjir/genangan

Page 27: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Proses Urbanisasi di Jakarta

Sumber: PEMDA DKI-Jakarta

!970

!980

!990

Tanaman Campuran/Kebun

Lahan Basah

Ruang Terbuka

Sawah

Kawasan Urban

Page 28: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sumber: Center for Watershed Protection, 1999

Pengaruh Urbanisasipada Kondisi Hidrologi

Page 29: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sumber: Situs Pemerintah Daerah DKI Jakarta

                             

                 

Hasil Evaluasi (1978-1989)           Daerah Cengkareng : -40 s/d -50 Cm         Daerah Tambora-Tomang : -50 s/d -80 Cm         Daerah Gambir/Thamrin : -40 Cm         Daerah Priok-Sunter : -40 s/d -60 Cm

Contoh : ( Hasil Studi )Jl. Gunung sahari (depan AL) penurunan tanah 66Cm (1978-1988)

Penyebab : Pengambilan air tanah berlebihan Pembangunan pesat Tanah di Utara lunak (bukan rock)

AMBLESAN TANAH

Page 30: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sumber: Penanganan Masalah Banjir di Wilayah DKI Jakarta, DPU Propinsi DKI Jakarta, Seminar Sehari “Air Jakarta 2005”, 30 Maret 2005

Manggarai Weir

DISIPLIN MASYARAKAT YANG RENDAH

Kalibata Bridge

Page 31: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Pedongkelan swamp, North Jakarta

Angke Estuary, North Jakarta

Page 32: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Kasus Daya Rusak Air di BBWS Pemali Juana

Page 33: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Kasus Daya Rusak Air di BBWS Pemali Juana (1)

Page 34: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Kasus Daya Rusak Air di BBWS Pemali Juana (2)

Page 35: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Pemanfaatan Bantaran yang Tidak Sesuai dengan Peruntukannya

Bantaran Sungai Wulan yg ditanami pisang

Bangunan didirikan di tanggul Kiri Sungai WulanDs Kedung Waru, Kec Karang Anyar

Bangunan didirikan di bantaran Sungai WulanDs Tugu Lor, Kec Karang Anyar

Bangunan Kios didirikan di tanggul Kiri Sungai WulanDs Tugu Lor, Kec Karang Anyar

Bangunan didirikan di tanggul Kiri Sungai WulanDs Kedung Waru, Kec Karang Anyar

Bantaran Sungai Jragungn yang ditanami pisang

Page 36: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Tanggul S.KB.15 yang ditanami pohon pisang

Tanggul S.Cabean yang ditanami pohon pisang dan jagung

Tanggul S.Jragung yang ditanami tembakau

Tanggul S.KB.1 yang ditanami pohon jagung

Page 37: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

KEJADIAN BANJIR KALI BERINGINTANGGAL 09 November 2010

Jembatan Semarang – Kendal terjadi penyumbatan akibat pohon bambu yang tersangkut di jembatan .

Bekas genangan dirumah penduduk setinggi ± 1.5 m’ Kondisi rumah yang diterjang banjir

Page 38: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

GS GS

GS GS

GSGS

GSGS

LL

LL

DPS > 500 KM2, L > 100 MDPS < 500 KM2, L > 50 M

DPS > 500 KM2, L > 100 MDPS < 500 KM2, L > 50 M

HH < 3 M, L > 10 M3 M < H < 20 M, L > 15 MH > 20 M, L > 30 M

H < 3 M, L > 10 M3 M < H < 20 M, L > 15 MH > 20 M, L > 30 M

SEMPADAN SUNGAI MENURUT PERMEN PU NO: 63/1993 dan PERDA PROV. JATENG No. 11 TAHUN 2004

SEMPADAN SUNGAI MENURUT PERMEN PU NO: 63/1993 dan PERDA PROV. JATENG No. 11 TAHUN 2004

KONDISI 4KONDISI 4

KONDISI 3KONDISI 3

KONDISI 1KONDISI 1

KONDISI 2KONDISI 2

> 5M> 5M

> 3M > 3M

PERMUKIMAN/PERKOTAANPERMUKIMAN/PERKOTAAN

PERMUKIMAN/PERKOTAANPERMUKIMAN/PERKOTAAN

Bantaran

sungai

Palung sungai

Bantaran

DAERAH PENGUASAAN SUNGAI

Page 39: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Upaya Pencegahan Daya Rusak Air di BBWS Pemali Juana

Upaya Pencegahan Daya Rusak Air di BBWS Pemali Juana UPAYA STRUKTUR (conventional)*)* MENCEGAH MELUAPNYA BANJIR SAMPAI KETINGGIAN TERTENTU, DENGAN TANGGUL

* MERENDAHKAN ELEVASI MUKA AIR BANJIR DENGAN: NORMALISASI, SUDETAN, BANJIR KANAL, INTERKONEKSI

* MEMPERKECIL DEBIT BANJIR DENGAN: WADUK, WADUK RETENSI BANJIR, BANJIR KANAL INTERKONEKSI,

* MENGURANGI GENANGAN DENGAN: POLDER, POMPA DAN SISTEM DRAINASE, *) berdasarkan debit banjir rencana (design flood)

UPAYA STRUKTUR (conventional)*)* MENCEGAH MELUAPNYA BANJIR SAMPAI KETINGGIAN TERTENTU, DENGAN TANGGUL

* MERENDAHKAN ELEVASI MUKA AIR BANJIR DENGAN: NORMALISASI, SUDETAN, BANJIR KANAL, INTERKONEKSI

* MEMPERKECIL DEBIT BANJIR DENGAN: WADUK, WADUK RETENSI BANJIR, BANJIR KANAL INTERKONEKSI,

* MENGURANGI GENANGAN DENGAN: POLDER, POMPA DAN SISTEM DRAINASE, *) berdasarkan debit banjir rencana (design flood)

UPAYA NONSTRUKTUR, a.l:* PRAKIRAAN BANJIR DAN PERINGATAN DINI * PENANGGULANGAN BANJIR (FLOOD FIGHTING), EVAKUASI* PEMINDAHAN/RELOKASI* PENGELOLAAN DATARAN BANJIR (FLOOD PLAIN / RISK MNAGEMENT), * FLOOD PROOFING THD.BANGUNAN* TATA RUANG, PENGHIJAUAN, REBOISASI DAN DAL. EROSI DAS * RETENTION & DETENTION PONDS* PENETAPAN SEMPADAN SUNGAI* INFORMASI PUBLIK & PENYULUHAN* PENEGAKAN HUKUM, * PENGENTASAN KEMISKINAN* MANAJEMEN SAMPAH.

UPAYA NONSTRUKTUR, a.l:* PRAKIRAAN BANJIR DAN PERINGATAN DINI * PENANGGULANGAN BANJIR (FLOOD FIGHTING), EVAKUASI* PEMINDAHAN/RELOKASI* PENGELOLAAN DATARAN BANJIR (FLOOD PLAIN / RISK MNAGEMENT), * FLOOD PROOFING THD.BANGUNAN* TATA RUANG, PENGHIJAUAN, REBOISASI DAN DAL. EROSI DAS * RETENTION & DETENTION PONDS* PENETAPAN SEMPADAN SUNGAI* INFORMASI PUBLIK & PENYULUHAN* PENEGAKAN HUKUM, * PENGENTASAN KEMISKINAN* MANAJEMEN SAMPAH.

MENGURANGI BESARNYA KERUGIAN AKIBAT BANJIR (“FLOOD DAMAGE MITIGATION”)

MENGURANGI BESARNYA KERUGIAN AKIBAT BANJIR (“FLOOD DAMAGE MITIGATION”)

Page 40: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

PENANGGULANGAN BANJIR SECARA DARURAT

A. Penanggulangan limpasan Dengan upaya mempertinggi mercu tanggul secara darurat, dpt dilakukan dng cara sbb : a. pohon2 pisang ditempatkan memanjang di atas mercu tanggul yg mulai limpas dan kemudian dipaku dng bambu, dibelakangnya diberi timbunan dari tanah liat.

pohon pisang

timbunan tanah liat

paku bambu

Penanggulangan Daya Rusak Air di BBWS Pemali Juana

Page 41: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

b. Karung2 plastik diisi dng pasir/tanah secukupnya (60% dari isi penuh), kemudian ditumpuk beberapa lapis memanjang di atas mercu tanggul. Utk meningkatkan stabilitas dan mengurangi rembesan/bocoran, dibelakang tumpukan karung2 ditimbun tanah liat.

timbunan karung berisi pasir/tanah

timbunan tanah liat

Page 42: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

c. Memasang gedeg (bambu anyaman) sbg dinding penahan yg diper- kuat dng patok2 bambu, yg kemudian diisi tanah timbunan cara ini jarang digunakan krn biasanya memerlukan persiapan yg agak lama

gedeg tanah timbunan

patok-patok bambu

Page 43: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

B. Penanggulangan rembesan/bocoran

a. Cara langsung yaitu dng menutup lubang2 peresapan (bocoran) yg ter- dpt di depan tanggul, baik pada permukaan bantaran maupun lereng depan tanggul dng sumbat2 yg dibuat dari karung goni atau kain2 bekas. Biasanya lokasi peresapannya terlihat dng jelas krn membentuk pusaran2.

b. Cara tdk langsung, apabila cara langsung sdh tdk mungkin dilakukan, maka dilakukan penanggulangan rembesan/bocoran secara tdk langsung di belakang tanggul, yg terdiri dari 5 (lima) cara yaitu :

1. Apabila munculnya mata air kecil2 di belakang tanggul baik

di lereng belakang maupun pada permukaan tanah di

belakang tanggul) terkumpul pada satu tempat (tdk

menyebar), maka bocoran semacam ini dpt ditangani dng

mengurung mata air tsb dng drum bekas aspal yg

ditanamkan pada tanah dengan kedalaman tertentu.

Kemudian di drum tsb ditempatkantan liat yg dipadatkan.

Page 44: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Dng naiknya permukaan air di dlm drum tsb, maka

perbedaan muka air di

dlm sungai dan di dlm drum menjadi berkurang, shg kec. aliran

filtrasi ber-

kurang dan kekuatan aliran tdk lagi dpt menghanyutkan butiran2

halus

pada lapisan tanah yg dilalui aliran filtrasi tsb. Dng demikian gejala

piping

dpt dicegah.bocoran/rembesan di satu tempat

drum

tanah liat

Page 45: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

2. Apabila cara di atas blm dpt menghentikan terjadinya gejala

piping maka penanganan selanjutnya dpt ditingkatkan dng memasang pipa kecil vertikal di dlm drum, drum diisi dng pemberat berupa pecahan batu dan tanah liat, kemudian dibebani karung2 berisi pasir. Dng cara ini, air yg mengalir keluar pipa kecil biasanya menjadi jernih yg menandakan bahwa gejala piping telah dpt diatasi.

pipa kecilkarung2 berisi pasirpecahan batudrum

3. Apabila munculnya mata air keruh yg berasal dari rembesan/bocoran pada tanggul tersebar memanjang tumit tanggul, maka pencegahan gejala pipingdpt dilakukan dng memasang tumpukan beberapa lapis karung berisi pasir mengelilingi mata air tsb, membtk busur2 yg kedua ujungnya ditempelkan pada lereng tanggul.

Page 46: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Air mengalir melalui pipa-pipa yg dipasang di atas tumpukan

karung tsb.

Akan tetapi jika munculnya mata air keruh yg berasal dari rembesan/bocoran muncul pada permukaan tanah yg tergenang air, maka penutupan rembesan/ bocoran tst dpt dilakukan dng jerami, ijuk yg dianyam dan diberi pemberat dng karung berisi pasir atau pemberat lainnya. Diharapkan air rembesan/ bocoran tsb tdk lagi membawa butiran2 tanah halus.

4. Apabila rembesan/bocoran mengalir keluar melalui lereng belakang tanggul yg curam (1 : 1.5 s/d 1 : 2.5), kemungkinan besar akan segera disusul dng terjadinya longsor pada lereng belakang tsb. Dlm keadaan demikian, disarankan agar rembesan/bocoran tsb dpt segera ditutup dng timbunan tanah yg sebelumnya dipagari dng gedeg yg diperkuat dng dolken atau bambu.

karung diisi pasir

Ijuk/alang2/daun padi penahan butiran2 pasir

Page 47: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Sbg pagar tsb di atas dpt pula dipergunakan tumpukan karung berisi pasir.

5. Apabila tersedia batu pecah dan ijuk, maka utk mencegah

gejala piping dan longsor, dpt ditangani dng pemasangan konstruksi drainage tumit (toe drain), yaitu dng menggunakan hamparan ijuk sbg filter yg diberi pemberat diatasnya dng timbunan batu pecah.

gedeg/bambu anyamanpatok bambu

batu pecah

ijuk

Page 48: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

retak-retak

tiang pancang bambu

longsor

karung berisi pasir

C. Cara penanggulangan akibat longsor a. Longsor bagian belakang

Utk mencegah gejala longsor yg lebih parah, biasanya diatasi dng me- masang ‘counterweight’ dng cara memancang beberapa baris patok bambu di atas permukaan tanah di belakang tumit tanggul yg kemudian diisi dng karung2 plastik yg sudah terisi tanah/pasir.

Page 49: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

dipertebal dng tanah timbunan

bongkotan bambu

bambu lonjoran

b. Longsor pada lereng depan tanggul, diatasi dng mempertebal bagian belakang tangkis, sedang utk menghindari gerusan2 dan gelombang dari aliran air, maka

pada dinding tangkis sebelah depan dipasang batang / pohon termasuk dahan, ranting dan daunnya yg diikat pada bongkotan bambu yg dipancang. Atau pada dinding depan tsb dipasang sesek yang dipasak pada badan tangkis.

Page 50: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

c. Cara lain utk menanggulangi longsor bagian depan ialah dng membuat

tangkis darurat dari karung berisi pasir/tanah setinggi tanggulnya sendiri.

C. Cara penanggulangan akibat penurunan tanggulGejala penurunan tanggul dpt terjadi dlm 3 (tiga) keadaan yaitu :a. Penurunan tanggul pada seluruh tubuh.

dipertebal dng tanah timbunan

longsorbagian ini diisi dng tanah

karung diisi pasir / tanah

Cara penanggulangan :

tanggul ditimbun kembali dikembalikan pada kondisi dimensi semula.

Page 51: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

b. Penurunan pada lereng depan tanggul dan pada saat banjir sukar

diketahui karena terendam air. c. Penurunan pada lereng belakang tanggul mudah terlihat.

D. Cara menutup tanggul yg bobol

bobolan

bantaran

dolken

tumpukan karung berisi tanah/pasir

tanggul lama

dolken

Usaha penutupan bobolan biasanya dilakukansetelah aliran melalui bobolan sdh mengecil, dng menggunakan konstruksi darurat guna mencegah masuknya air yg kedua kalinya apabila terjadi kenaikan muka air di sungai.

tampang melintang A-A

A A

Page 52: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

DATA INVENTARISASI PERALATAN DAN BAHAN BANJIRAN

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA

No. Uraian Kapasitas Jumlah Keterangan

1 Karung Plastik 50 Kg 10.950 lbr Peralatan dan Bahan Banjiran tersebut standby di kantor BBWS Pemali Juana ( cq. S & P II )

2 Kawat Bronjong 2 x 1 x 0.5 M 857 Unit

3 Excavator 0.90 M3

0.45 M3

1 Unit 1 Unit

4 Dump Truck 4 M3 2 Unit

5 Mobile Pump Type Submmersible

200 ltr / dtk 2 Unit

6 Mobile Pump Type Submmersible

225 ltr / dtk 1 Unit

7 Mobile Pump Type Submmersible

415 ltr / dtk 2 Unit

8 Truck Crane - 2 Unit

9 Perahu Karet 6 Org 5 Unit

10 Perahu Aluminium - 8 Unit

Page 53: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Mitigasi Bencana di BBWS Pemali Juana

Page 54: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Mitigasi Bencana di BBWS Pemali Juana (1)

Komponen A :Perbaikan dan Peningkatan Funsi Banjir Kanal Barat / Kali Garang

- Memperlebar Channel - Revertment - Meninggikan Floodwall -Pengerukan - Mormalisasi kali Garang / BKB (9,8 km) - Rehabilitasi Bendung Simongan

Komponen BPembangunan Bendungan Jatibarang Jatibarang multipurpose dam rencananya akan dibangun pada Sungai Kreo kira-kira 13 km di hulu pertemuan dengan Kali Garang,

Manfaat pokoknya adalah: - Pengendali banjir Q 50 th - Air minum 1005 l/det - Tenaga listrik kapasitas 1500 Kw - Tempat / objek Pariwisata - Meningkatkan perekonomian - Meningkatkan kualitas lingkungan

Page 55: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Mitigasi Bencana di BBWS Pemali Juana (2)

Komponen C:

1. Perbaikan Sistem Drainase Kali Semarang

- Pembangunan Pompa Drainase - Pemasangan Revertment - Pengerukan Dasar Kali Semarang - Membuat Box Culvert - Membuat Groundsil - Membuat Jalan Inspeksi

2. Perbaikan Sistem Drainase Kali Asin

- Pemasangan Revertment - Pengerukan Dasar Kali Asin - Membuat Box Culvert - Membuat Jalan Inspeksi - Membuat Groundsil

3. Perbaikan Sistem Drainase Kali Baru

- Pengerukan Dasar Kali Baru

- Pembangunan Fasilitas Pengendali Banjir

Page 56: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Pemulihan di BBWS Pemali Juana

Tindakan pemulihan yang dilakukan:1.Restorasi (perbaikan, pemugaran, penyembuhan)2.Rehabilitasi (perbaikan, pemulihan)3.Rekonstruksi (pembangunan kembali)

Macam Aktivitas Pemulihan :- Restorasi pelayanan umum- Restorasi rumah yang dapat diperbaiki dan bangunan/instalasi lainnya- Penyediaan rumah/tempat tinggal sementara- Tindakan untuk membantu rehabilitasi fisik dan psikologis (trauma) penduduk yang menderita akibat dampak bencana- Tindakan (bisa pendek, menengah ataupun jangka panjang) rekonstruksi, termasuk mengganti bangunan dan infrastruktur yang rusak akibat bencana.

Page 57: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Pemulihan di BBWS Pemali Juana

Pemulihan akibat bencana pun mencakup:-Peninjauan ulang mengenai mitigasi bencana-Evaluasi terhadap bencana yang terjadi-Pembuatan rencana kerja baru untuk pengendalian sumber daya air-Perencaan konservasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi untuk antisipasi dan menanggulangi bencana

Page 58: PSDA 4. Pengendalian Daya Rusak Air

Selamat Belajar ….