Top Banner
PSAP NO. 07 ASET TETAP KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
45

PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

Jan 15, 2016

Download

Documents

Andreas Foulias

PSAP NO. 0 7 ASET TETAP. KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. RUANG LINGKUP PSAP 07. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PSAP NO. 07ASET TETAP

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Page 2: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

RUANG LINGKUP PSAP 07

• PSAP 07 diterapkan untuk seluruh unit pemerintahan yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan akuntansiny, termasuk pengakuan, penilaian, penyajian dan pengungkapan yang diperlukan

• PSAP 07 tidak diterapkan untuk: Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui

(regenerative natural resources) Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral,

minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharuhi (non-regenerative natural resources)

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2

Page 3: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KLASIFIKASI ASET TETAP

Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 3

Page 4: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENGAKUAN ASET TETAP Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan

dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal; Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap :

a) Berwujud;b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal

entitas; dane) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk

digunakan. Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah

diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 4

Page 5: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENGUKURAN ASET TETAP

aset tetap dinilai dengan biaya perolehan

Aset tetap yang tidak diketahui harga perolehannya disajikan dengan nilai wajar pada saat perolehan

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 5

Page 6: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENILAIAN AWAL ASET TETAP

Penilaian awal aset tetap harus diukur berdasarkan biaya perolehan

Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh

Untuk penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 6

Page 7: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KOMPONEN BIAYA

Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 7

Page 8: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

CONTOH BIAYA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN SECARA LANGSUNG

Biaya persiapan tempatBiaya pengiriman awal (initial delivery) dan

biaya simpan dan bongkar muat (handling cost)

Biaya pemasangan (instalation cost)Biaya profesional seperti arsitek dan insinyurBiaya konstruksi

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 8

Page 9: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN TANAH

Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan Biaya perolehan mencakup:

Harga pembelian atau biaya pembebasan tanahBiaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hakBiaya pematangan, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan ,aupun yang masih harus

dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakaiNilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak

pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 9

Page 10: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN PERALATAN DAN MESIN

Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai

Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain meliputi:Harga pembelianBiaya pengangkutanBiaya instalasiSerta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan

mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk digunakan

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 10

Page 11: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN GEDUNG DAN BANGUNAN

Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang mas masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai

Biaya perolehan gedung dan bangunan antara lain meliputi:Harga pembelian atau biaya konstruksi, Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 11

Page 12: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai.

Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan antara lain meliputi:Biaya perolehan atau biaya konstruksi, danBiaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan,

irigasi dan jaringan tersebut siap pakai

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 12

Page 13: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP LAINNYA

Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 13

Page 14: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENGECUALIAN KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP

Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya.

Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 14

Page 15: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PEROLEHAN SECARA GABUNGAN

Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 15

Page 16: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PERTUKARAN ASET Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran yang

tidak serupa atau aset lainnya diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan.

Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 16

Page 17: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

ASET DONASI

Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.

Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan operasional

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 17

Page 18: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN

Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 18

Page 19: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENYUSUTAN

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.

Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 19

Page 20: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PRASYARAT PENYUSUTAN (Bultek SAP No. 05)

Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan Identifikasi aset yang nilainya menurun. Harus diketahui masa manfaatnya Diketahui Kondisi yang menyebabkan

penurunan aset tetap (misalnya yang mudah obsolet)

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 20

Page 21: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

METODE PENYUSUTAN

Metode garis lurus (straight line method); atau Metode saldo menurun ganda (double declining

method); atau Metode unit produksi (unit of production method)

Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomi atau kemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 21

Page 22: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

Penetapan Masa Manfaat Aset Tetap

• PSAP 07 Par 57 : Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan penyesuaian

• Bultek SAP No. 05: Untuk obyektifitas dalam penetapan masa manfaat aset tetap (sebagai dasar menentukan metode penyusutan) disarankan agar penetapannya diusulkan oleh instansi teknis terkait dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 22

Page 23: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)

Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional.

Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat dibukukan dalam akun ekuitas

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 23

Page 24: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

ASET BERSEJARAH Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki

atau dikuasai oleh pemerintah yang karena umur dan kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut

Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi

manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 24

Page 25: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

ASET INFRASTRUKTUR Karakteristik aset infrastruktur:

Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringanSifatnya khusus dan tidak ada alternatof lain

penggunaannyaTidak dapat dipindah-pindahkan, danTerdapat batasan-batasan untuk pelepasannya

Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada PSAP No. 07

Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan dan jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan komunikasi

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 25

Page 26: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

ASET MILITER Peralatan militer baik Karakteristik aset infrastruktur:

Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringanSifatnya khusus dan tidak ada alternatof lain

penggunaannyaTidak dapat dipindah-pindahkan, danTerdapat batasan-batasan untuk pelepasannya

Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada PSAP No. 07

Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan dan jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan komunikasi

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 26

Page 27: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENGHENTIAN/PELEPASAN

• Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

• Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 27

Page 28: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENGUNGKAPANLaporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sbb:(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying

amount);(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:

(1) Penambahan;(2) Pelepasan;

(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;(4) Mutasi aset tetap lainnya.

(c) Informasi penyusutan, meliputi:(1) Nilai penyusutan;(2) Metode penyusutan yang digunakan;(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 28

Page 29: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

PENGUNGKAPAN

Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:(a) Eksistensi dan batasan hak milik atas

aset tetap;(b) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang

berkaitan dengan aset tetap;(c) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap

dalam konstruksi; dan(d) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset

tetap.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 29

Page 30: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL PEROLEHAN ASET

Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dengan harga 850juta ditambah biaya untuk pengurusan surat-surat kepemilikan sebesar 50juta, LS.Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dan bangunan dengan harga 1.000juta. Nilai tanah dan bangunan jika dijual terpisah nilai tanah 480juta dan bangunan 720 juta, LS.

Tanggal Finansial Anggaran

1 Juli Tanah 850.000.000 Belanja modal 850.000.000

R/K PPKD 850.000.000 Estimasi Perubahan SAL 850.000.000

1 Juli Tanah 400.000.000 Belanja modal 1.000.000.000

Bangunan 600.000.000 Estimasi Perubahan SAL 1.050.000.000

Pendapatan bunga – LO 10.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 30

Nilai tanah 480 / (480+720) x 1.000 = 400jutaNilai bangunan 720 / (480+720) x 1.000 = 600 juta

Page 31: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL DEPRESIASI ASET

Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC mengakui dan menghitung depresiasi. Bangunan nilai perolehan 6.000 juta disusutkan 20 tahun. Kendaraan 800 juta disusutkan 8 tahun, peralatan A 400juta disusutkan 8 tahun dan peralatan B 200 juta disusutkan 4 tahun. Penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus

Tanggal Finansial Anggaran

1 Juli Beban depresiasi 140.000.000 Tidak ada jurnal

Akumulasi Depresiasi 140.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 31

Bangunan 6.000 / 20 x 6/12 = 30jutaKendaraan 800 / 8 x 6/12 = 50Peralatan A 480 / 8 x 6/12 = 30 Peralatan B 240 / 4 x 6/12 = 30 TOTAL 140juta

Page 32: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL PENJUALAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual kendaraan dengan harga 40 juta. Kendaraan tersebut dibeli 10 tahun yang lalu dengan harga 200juta, telah disusutkan semua sehingga nilai buku 0.

Tanggal Finansial Anggaran30 Des Kas 40.000.000 Estimasi Perubahan SAL 40.000.000

Akumulasi Depresiasi 200.000.000 Pendapatan lain-lain 40.000.000

Kendaraan 200.000.000

Surplus penjualan kendaraan

40.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 32

Kendaraan nilai buku 0, 40 juta adalah surplus penjualan kendaraan.

Page 33: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL PENJUALAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual peralatan dengan harga 30 juta. Peralatan harga perolehan 80juta, telah didepresiasikan 4 tahun (dari 8 tahun masa mafaat), nilai buku tersisa 40 juta.

Tanggal Finansial Anggaran30 Des Kas 30.000.000 Estimasi Perubahan SAL 10.000.000

Akumulasi Depresiasi 40.000.000 Pendapatan lain-lain 10.000.000

Defisit penjualan peralatan

10.000.000

Peralatan 80.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 33

Peralatan nilai buku 20 juta. Defisit penjualan peralatan 30 – 40 = (10)

Page 34: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL PENGHAPUSAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan penghapusan peralatan yang hilang karena banjir besar yang terjadi pada tahun tersebut. Nilai aset yang dihapuskan sebesar 400juta dengan akumulasi depreasiasi 300juta. Penghapusan aset dilakukan dengan mengikuti prosedur penghapusan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Tanggal Finansial Anggaran30 Des Akumulasi Depresiasi 300.000.000 Tidak ada jurnal

Defisit penghapusan peralatan

100.0000.000

Peralatan 400.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 34

Page 35: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL PENERIMAAN HIBAH ASET

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menerima kendaraan senilai 200juta hibah dari sebuah perusahaan. Kendaraan tersebut didepresiasikan selama 8 tahun.

Tanggal Finansial Anggaran30 Juni Kendaraan 200.000.000 Tidak ada jurnal

Pendapatan hibah LO 200.000.000

31 Des Beban Depresiasi 12.500.000 Tidak ada jurnal

Akumulasi Depresiasi 12.500.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 35

Page 36: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL PENYELESAIAN KDP

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menyelesaikan KDP berbentuk gedung yang telah dibangun mulai tahun 20X0. Saldo KDP pada 1 Januari 20X2 sebesar 800juta. Penyelesaian KDP di tahun 20X2 sebesar 200juta. Gedung didepresiasikan 20 tahun.

Tanggal Finansial Anggaran30 Juni KDP 200.000.000 Belanja Modal 200.000.000

Kas 200.000.000 Estimasi Perubahan SAL 200.000.000

30 Juni Bangunan 1.000.000.000 Tidak ada jurnal

KDP 1.000.000.000

31 Des Beban Depresiasi 25.000.000 Tidak ada jurnal

Akumulasi Depresiasi 25.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 36

Page 37: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

JURNAL REVALUASI ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan revaluasi bangunan karena berdasarkan hasil pemeriksaan, bangunan tersebut nilainya tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Nilai bangunan tersebut saat ini 400juta dan akumulasi depresiasi 400juta. Hasil penilaian menyatan nilai bangunan tersebut 200juta. Bangunan hasil revaluasi diyakini masih memiliki masa manfaat 10 tahun ke depan

Tanggal Finansial Anggaran30 Des Akumulasi depresiasi 200.000.000 Tidak ada jurnal

Ekuitas 200.000.000

METODE Eliminasi

30 Des Akumulasi depresiasi 400.000.000 Tidak ada jurnal

Bangunan 400.000.000

Bangunan 200.000.000

Ekuitas 200.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 37

Page 38: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KLASIFIKASI ASET TETAP

Tanah

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan, Irigasi dan jaringan

Aset Tetap Lainnya

Konstruksi Dalam Pengerjaan

38

Page 39: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH

Dikuasai dan/atau digunakan oleh pemerintah namun

belum ada bukti kepemilikan yang sah

Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah.

Diungkapkan secara memadai dalam CaLK

Tanah dimiliki oleh pemerintah, namun dikuasai

dan/atau digunakan oleh pihak lain

Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah

Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa tanah tersebut dikuasai pihak lain

Tanah dimiliki oleh suatu entitas pemerintah, namun

dikuasai dan/atau digunakan oleh entitas pemerintah yang

lain

Dicatat dan disajikan pada neraca entitas pemerintah yang mempunyai bukti kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK.

Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau menggunakan tanah cukup mengungkapkan tanah tersebut secara memadai dalam CaLKPerlakuan tanah yang masih

dalam sengketa atau proses pengadilan

= dan

2

3

4

1

1 2

Page 40: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

TANAH WAKAF

• Tanah yang digunakan/dipakai oleh instansi pemerintah yang berstatus tanah wakaf tidak disajikan dan dilaporkan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah, melainkan cukup diungkapkan secara memadai pada CaLK.

Page 41: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

RENOVASI ASET TETAP

• Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang memenuhi syarat kapitalisasi.

• Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai

dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP

Renovasi aset tetap

milik sendiri

• Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.

• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.

• Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik

Renovasi aset tetap bukan milik-dalam

lingkup entitas

pelaporan

• Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.

• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.

• Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik

Renovasi aset tetap bukan milik-di luar

lingkup entitas

pelaporan

Page 42: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

REKLASIFIKASI ASET TETAP

Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

Contoh: Aset Tetap yang rusak berat dan akan dihapuskan

Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya dapat dilakukan sepanjang waktu, tidak tergantung periode laporan.

Page 43: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

ASET TETAP KERJASAMA

• Aset tetap dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.• Dipengaruhi bentuk kontrak, aset diakui jika sudah

diserahterimakan, diberikan penjelasan jika aset tersebut dalam kerjasama.

• Kerjasama dapat berbentuk pemakaian aset, pengelolaan operasi bersama atau pengelolaan entitas.

• Terkait aset aset tetap,pengelolaan entitas investasi

Page 44: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

ASET TETAP KERJASAMA

• Bentuk kerjasama:– BTO Built Transfer Operate, Bangun Serah Operasi

• Dibangun mitra, setelah selesai aset diserahkan, • Mitra atau pemerintah mengoperasikan• Aset diakui saat penyerahan, diberikan klasifikasi khusus aset kerjasama dan

dicatat utang sebesar nilai kini pembayaran di masa depan .• Setelah kontrak selesai, dikembalikan menjadi aset tetap

– BOT Built Operate Transfer, Bangun Operasi Serah• Dibangun mitra, setelah selesai digunakan sampai akhir kontrak, baru

diserahkan• Mitra mengoperasikan, pemerintah memperoleh pendapatan• Aset diakui setelah penyerahan,, selama kontrak bangunan tidak diakui, tanah

diklasifikasikan aset kerjasama,. • Setelah kontrak selesai tanah dan bangunan yang diserahkan akan

direklasifikasikan menjadi aset tetap.

Page 45: PSAP NO. 0 7 ASET TETAP

TERIMA KASIH

Komite StandarAkuntansi Pemerintahan (KSAP)Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian KeuanganJl. Budi Utomo No. 6, JakartaTelepon/Fax (021) 352 4551,website : www.ksap.org Email: [email protected]