Top Banner
Protokol Routing Link State Bongga Arifwidodo, SST, MT. [email protected] INTERNETWORKING
36

Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Jan 13, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Protokol Routing Link State

Bongga Arifwidodo, SST, MT.

[email protected]

INTERNETWORKING

Page 2: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan tentang :

a. Konsep Link State

b. Fitur-fitur Link State

c. Algoritma routing Link State - Shortest Path First (SPF)

d. Kelebihan dan kekurangan link state

e. Fungsi Area Link State

Page 3: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Review :

Kita mengenal ada dua jenis klasifikasi protokol routing :

a. Distance Vector “proses routing berdasarkan arah dan jarak”

b. Link state “proses routing yang membangun topologi databasenya sendiri”

• Router mendapatkan informasi dari router yang berhubungandgn dia secara langsung tentang keadaan jaringan router tersebut.

• Berdasarkan informasi tetangga tersebut mengolah tabelrouting

• Informasi yang dihasilkan adalah jumlah jarak/hop yang dipakai untuk mencapai suatu jaringan

Page 4: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Konsep Link State

o Protokol routing link state, kadang disebut juga sebagai protokol shortest path first (SPF) atau protokol database.

o Disebut sebagai protokol database karena algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi.

o Algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka melakukan inter-koneksi.

Konsep dasar dari link state routing adalah setiap router menerima peta(map) dari router tetangga.

Page 5: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Konsep Link State (a)

• Setiap router menjalin relasi ketetanggaan (adjacency)

dengan setiap neighbornya.

• Setiap router mengirimkan unit data yang disebut Link State

Advertisement (LSA) kepada setiap neighbornya. LSA

mendaftar setiap link yang dimiliki oleh router, dan untuk

setiap link dicantumkan juga informasi link tersebut, status,

metric dari interface router pada link, dan setiap neighbor

yang terhubung pada link tersebut.

• Setiap router menyimpan copy dari semua LSA yang diterima

dalam satu database. Jika semua berjalan dengan baik,

seharusnya database pada semua router adalah identik satu

sama lain.

• Database topologi yang lengkap, disebut juga link state database.

Page 6: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Konsep Link State (b)

Proses-proses link state :

• Link State Discovery

• Link State Flooding

• Link State Database

Page 7: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Jaringan Link State Discovery (1)

• Pencarian router-router tetangga (neighbor discovery) adalah langkah pertama untuk

mengoperasikan lingkungan link state.

• Untuk menjaga status hubungan dengan neighbor, digunakanlah protokol Hello.

Page 8: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Jaringan Link State Discovery (2)

Link

StateLink State Advertisement (LSA)

Hello

Hello, aku tetangga

kamu, R1.

Hello juga, aku tetangga

kamu, R2.

Saat mulai, R1 mengirim paket

Hello

Paket Hello diterima oleh semua

tetangganya.

R2 menuliskan R1 kedalam tabel

neighbor nya dan seterusnya.

• Paket hello akan berisi router ID (RID) dan address dari network yang akan dikirimi

paket hello.

• Dengan menggunakan paket Hello untuk menjalin adjacency, protokol link state dapat

saling bertukar informasi dengan cara yang terkontrol.

• Selain untuk menjalin adjacency, paket hello juga berfungsi sebagai keepalive untuk

memonitor adjacency

Page 9: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Jaringan Link State Flooding (1)

• Setelah status adjacency terjalin, router-router akan mulai saling mengirimkan LSA

masing-masing

• Advertisement akan dikirimkan kepada semua neighbor (flooding)

• Pada gilirannya, setiap LSA yang diterima oleh router akan di copy dan diforwardkan

lagi kepada setiap neighbor masing-masing kecuali neighbor yang mengirimkan LSA

tersebut

• Proses ini adalah salah satu keuntungan protokol link state atas distance vector.

• Protokol link state membutuhkan waktu convergence yang lebih singkat daripada

distance vector.

• 2 prosedur yang sangat vital pada proses flooding ini adalah :

- Sequencing

- Aging

Page 10: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Jaringan Link State Flooding - Sequencing

Sequence Number

• Kesulitan yang dialami pada proses flooding adalah ketika semua router telah menerima

semua LSA, maka proses flooding harus dihentikan.

• Sesuai dengan gambar di atas ketika Router A mengirim keluar LSA, Router A akan

menyertakan sequence number yang identik untuk setiap duplikat yang dikirim.

• Ketentuan : • Jika LSA dengan sequence number lebih besar maka akan disimpan dalam

database

• Jika LSA dengan sequence number yang sama maka akan diabaikan

Page 11: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Keterangan Gambar :

Page 12: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Link State Flooding - Aging

Age advertisement

• Format LSA harus menyertakan field yang berisi umur (age) advertisement

• Ketika LSA pertama dibuat, router memberikan nilai 1 pada field. Seiring dengan paket di

flood kedalam network, setiap router akan menaikkan nilai age advertisement nya

Contoh Kasus

• Protokol mendefinisikan nilai maximum age difference (MaxAgeDiff) untuk network

Sebuah router mungkin saja menerima lebih dari satu duplikat copy dari LSA yang sama

dengan sequence number yang sama tetapi memiliki nilai age yang berbeda.

Maka :

• Jika perbedaan nilai age ini lebih kecil dari nilai MaxAgeDiff, maka diasumsikan bahwa

perbedaan itu terjadi karena network latency yang normal; LSA yang sudah berada

dalam database akan dipertahankan, dan paket tidak di flood

• Jika perbedaan nilai age ini lebih besar dari nilai MaxAgeDiff, maka diasumsikan telah

terjadi anomali/keganjilan dalam network sehingga LSA yang baru akan disimpan, dan

paket akan di flood

Page 13: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Link State Flooding – Database

Link State Database atau database topology

• Setelah neighbor discovery dan flooding LSA, tugas selanjutnya protokol routing link state

adalah membangun link state database.

• Link state database atau database topology menyimpan semua LSA dalam bentuk

rangkaian rekaman.

• Informasi penting dalam proses penentuan jalur (path) terbaik adalah sbb :

- advertise router ID

- network-network yang terhubung langsung (directly connected)

- cost yang berhubungan dengan network-network/ neighbor tersebut

Page 14: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Fitur Link State

Fitur – fitur link state :

a. Link State Advertisements (LSA)

b. Topologi database

c. Algoritma Shortest Path First (SPF)

d. SPF tree

e. Penentuan jalur terbaik pada routing table, baik

jalurnya maupun portnya.

Page 15: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

a. Link State Advertisements (LSA)

Adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router. LSA akan

dikirim antar router (yang terhubung langsung).

Saat terjadi perubahan jaringan :

Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung

langsung akan meng-update LSAnya. Masing-masing router membangun

database topologi yang berisi informasi LSA.

Link state protokol akan melakukan flood atau pembanjiran dengan

menggunakan alamat multicast (one-to-many or many-to-many).

Kemudian router yang mendapatkan informasi perubahan

itu akan mengirimkan lagi updatenya ke router tetangga

yang terhunbung langsung. Namun informasi LSA ini tidak

akan terkirim lagi ke si pengirim pertama.

Page 16: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

b. Topologi database

Adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA yang telah terkumpul. Disini

informasi yang bias didapatkan adalah semua informasi tentang interface yang

terhubung langsung. Bisa berupa IP Address dari interface itu, subnetmask, jenis

dari jaringan yang terhubung, bagaimana router itu terkonek ke jaringan dan

lain-lain. Kumpulan database ini kadang disebut dengan topologi database. Dari

database ini bias digunakan untuk menghitung jalur terbaik pada jaringan.

c. Algoritma Shortest Path First (SPF)

Adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari SPF tree. Dari

algorithma SPF dan database tadilah, maka akan dibuat tree (pohon) dengan

routeritu sendiri sebagai root. Router kemudian akan menggunakan SPF untuk

mengetahui jalur mana yang paling pendek untuk mencapai tujuan. SPF juga

bias disebut dengan algorithma Dijkstra.

Page 17: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

d. SPF tree

Telah dijelaskan diatas, bagaimana algorithma SPF akan membentuk sebuah

percabangan. Ini akan membantu router untuk mennetukan jalur terbaiknya.

Dari percabangan itu juga router akan mengetahui jalaur mana yang

pendek dan yang terbaik.

e. routing table

Routing table adalah daftar rute dan interface. Saat terjadi perubahan

jaringan (network) maka routing table pun akan berubah. Di table link state

inilah sebuah raute mempelajari router tetangganya, beserta router yang

ada di jaringan.

Page 18: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Proses dari Link State :

Awalnya router akan mengirimkan hello packet secara priodik. Dari hello

paket inilah akan tercipta LSA.

LSA akan mengetahui jaringan mana yang mati/hidup.

Saat sebuah router mati, maka LSA dari router yang terhubung langsung

dengan router yang mati itu, akan segera meng-update LSAnya.

Dari LSA ini, informasi yang didapatkan akan dibuatkan databasenya dan

akan dilanjutkan ke router tetangga.

Agar router tetangga mengetahui tentang perubahan jaringan.

Page 19: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Algoritma Shortest Path First (SPF)

• Algoritma Dijkstra dikenal pada dunia routing sebagai algoritma shortest path

first (SPF)

• Algoritma Dijkstra adalah salah satu metode untuk memecahkan masalah

pencarian rute terpendek.

• Untuk bisa menerapkan algoritma ini dibutuhkan beberapa data yang harus

disiapkan, yaitu :

- Beberapa Titik/simpul/daerah, titik/simpul/daerah yang bisa dijangkau secara

langsung, dan juga jarak antara mereka (cost)

- Titik/simpul/daerah awal.

- Titik/simpul/daerah tujuan

Page 20: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Contoh Algoritma SPF :

• Sebuah router menginisialisasi pohon (tree) database dengan menjadikan dirinya

sebagai akar (root). Entri ini menunjukkan router sebagai neighbornya sendiri

dengan cost=0. Berikut contoh gambar grafiknya :

• Titik A adalah titik awal dan titik F adalah titik tujuan. Kemudian kita akan

mencari rute manakah yang harus dilewati dan memilik total jarak yang paling

dekat.

Page 21: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (1) :

• Untuk bisa mendapatkan rute itu, maka grafik diatas ditambahkan beberapa

kotak untuk mengisi beberapa label. Seperti ini :

Page 22: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (2) :

• Penjelesannya adalah :

Page 23: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (3) :

Beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :

1. Mengisi kotak label pada titik awal dengan label urutan 1 dan label jarak 0.

2. Menetapkan label jarak sementara untuk semua titik yang dapat dihubungi langsung dari awal.

3. Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menuliskan nilainya di label jarak, serta

tambahkan label urutan-nya.

4. Masukan label jarak sementara pada setiap titik yang belum memiliki label urutan dan label jarak

dan dapat dihubungi langsung dari titik yang baru saja ditulis label jarak dan label urutan-nya.

Nilainya diisi dengan total dari label jarak dari titik sebelumnya dan jarak dari titik tersebut. Jika

label jarak sementara di titik tersebut sudah memiliki nilai, maka harus diganti hanya jika nilai yang

baru lebih kecil.

5. Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menggunakan label jarak sementara-nya

sebagai label jarak dari titik tersebut, serta tambahkan label urutan-nya.

6. Ulangi langkah 4 dan 5 hingga titik tujuan memiliki label jarak dan label urutan.

Page 24: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (4) :

Dari gambar diatas maka didapatkan label jarak dan label jarak sementara ke titik

tujuannya adalah sebagai berikut :

Titik A adalah titik awal dan

titik F adalah titik tujuan.

Page 25: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (5) :

Cara mengetahui rute yang harus dilewati :

Untuk mengetahui rute manakah yang harus dilewati adalah dengan

menelusuri kembali dari titik tujuan ke titik awal. Tuliskan label jarak di samping

setiap titik.

Label jarak

Page 26: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (6) :

Cara mengetahui rute yang harus dilewati :

• Untuk mengetahui rute manakah yang harus

dilewati adalah dengan menelusuri kembali dari

titik tujuan ke titik awal. Tuliskan label jarak di

samping setiap titik.

• Titik mana sajakah yang dapat dihubungi

langsung dari titik F ?, Yakni titik E dan D.

maka, untuk menentukan titik manakah yang

seharusnya dilewati adalah dengan cara

mengurangkan label jarak titik F dengan jaraknya

ke titik tujuan serta label jarak titik tersebut.

• Jika hasilnya kurang dari 0 maka titik tersebut

tidak layak untuk dilewati, dan jika hasilnya lebih

dari 0 serta lebih mendekati 0 maka titik

tersebut yang seharusnya dilewati.

Page 27: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (7) :

• 1st step:

Titik tujuan F

Titik yg dp dihub langsung : E dan D

Dari F ke E :

7-3-5 = -1 hasilnya kurang dari 0 maka titik tersebut tidak layak untuk dilewati

Dari F ke D :

7-1-6 = 0hasilnya lebih dari 0 serta lebih mendekati 0 maka titik tersebut yang seharusnya

dilewati.

Page 28: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (8) :

• 2nd step :

Sebelumnya tadi kita sudah mendapatkan jalur

yg seharusnya dilewati yaitu jalur F<>D.

Sedangkan rule nya :

dengan menelusuri kembali dari titik tujuan ke

titik awal.

Jadi selanjutnya kita menuju ke titik awal (A).

Seperti rule sebelumnya, dari titik D ada yg dp

dihub langsung yaitu titik E dan C.

Titik tujuan awal A

Titik yg dp dihub langsung : E dan D

Dari D ke E :

6-1-5 = 0hasilnya lebih dari 0 serta lebih mendekati 0 maka titik tersebut yang

seharusnya dilewati.

Dari D ke C :

6-2-5 = -1hasilnya kurang dari 0 maka titik tersebut tidak layak untuk dilewati.

Page 29: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (9) :

• 3rd step :

Page 30: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Next (10) :

• Dengan begitu diketahui rute yang harus dilewati dan memiliki jarak terpendek

dari titik A menuju titik F adalah A -> E -> D -> F

Page 31: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Fungsi Area Link State

Link State – Area

Area adalah sebuah subset yang terdiri dari beberapa router yang membangun

network. Memecah-mecah network menjadi beberapa area adalah solusi dari

beberapa isu pada protokol link state berikut :

• Database yang diperlukan membutuhkan memori yang lebih daripada prokolol

distance vector.

• Algoritma yang kompleks memberikan beban yang lebih pada CPU daripada

yang diberikan oleh protokol distance vector.

• Proses mem-flood paket link state yang kurang baik mempengaruhi bandwidth

yang tersedia, terutama pada network yang tidak stabil.

Dampak seperti ini dapat dikurangi dengan mengimplementasikan konsep area.

Ketika sebuah network dibagi-bagi menjadi beberapa area, router-router yang

berada dalam satu area hanya perlu mem-flood LSA dalam satu areanya saja

dan dengan begitu hanya perlu memanage link state database untuk area

tersebut.

Page 32: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Link State – Area

• Router-router yang menghubungkan 2

area (Area Border Router, dalam istilah

OSPF) termasuk pada kedua area dan

harus memelihara 2 database topologi

terpisah.

• Sebuah router pada 1 area yang ingin

mengirimkan paket pada area lain

hanya perlu mengetahui letak Area

Border Router nya.

Sample :

R1#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R1(config)#router ospf 1R1(config-router)#network 172.30.49.0 0.0.0.255 area 0R1(config-router)#^ZR1#

Page 33: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Link State Vs Distance Vector

Distance

Vector

Updates :

rutin, periodik

Router mendeteksi

hanya router

tetangganya

Waktu convergence

lambat

Beresiko terjadi

routing loop

Mudah di

konfigurasi

Link

State

Updates :

event triggered.

Router mendeteksi semua

router yang

berpartisipasi dalam

proses.

Waktu convergence

lebih cepat

Bebas resiko routing

loopKonfigurasi lebih

rumit

Page 34: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Link State Vs Distance Vector

Distance Vector Link State

Spesifikasi resource (CPU, Memori) router

yang dibutuhkan sederhana.

Makan resource router lebih banyak,

proses lebih banyak ‘makan’ CPU dan

memori

Update informasi routing membutuhkan

lebih banyak bandwidth (update dikirim

secara rutin)

Update informasi routing lebih hemat

bandwidth (update hanya dikirim jika

terjadi perubahan topologi jaringan)

Router tidak memiliki informasi topologi

network secara keseluruhan

Setiap router mendapatkan gambaran

peta topologi network secara lengkap

Page 35: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung

Resume Penutup :

• Konsep Link State

LSA, Routing Tabel, Algoritma SPF

• Link State Discovery

LSA, Hello, Neighboors

• Link State Flooding

Sequencing dan aging

• Link State Database

SPF / Djikstra

• Fungsi Area Link State

Area 1, area 2, area border routers

Page 36: Protokol Routing Link Statebongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/57/2018/06/... · Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung