Top Banner
ISBN 978-6026-9541-17-6 9 78602 6 95417 6 SINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM MENDUKUNG PENCAPAIAN SWASEMBADA Prosiding Seminar Nasional Prosiding BUKU 2 Seminar Nasional SINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM MENDUKUNG PENCAPAI AN SWASEMBADA Banda Aceh, 9 Mei 2017 Alamat Penerbit: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jl. Tentara Pelajar No 10, Bogor, 16114 Telp. 0251 8351277, Fax. 0251 8350928 Email: bbp2tp.litbang pertanian.go.id Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2017
27

Prosiding - Unsyiah

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Prosiding - Unsyiah

ISBN 978-6026-9541-17-6

9 7 8 6 0 2 6 9 5 4 1 7 6

SINERGIDANSINKRONISASIPROGRAM

MENDUKUNG

PENCAPAIANSW

ASEMBADA

ProsidingSem

inarNasional

ProsidingBUKU

2

Seminar NasionalSINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM MENDUKUNG

PENCAPAIAN SWASEMBADABanda Aceh, 9 Mei 2017

Alamat Penerbit:Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianJl. Tentara Pelajar No 10, Bogor, 16114Telp. 0251 8351277, Fax. 0251 8350928Email: bbp2tp.litbang pertanian.go.id

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kementerian Pertanian2017

Page 2: Prosiding - Unsyiah

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL

SINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM LITKAJI DAN DISEMINASIMENDUKUNG PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN

Banda Aceh , 9 Mei 2017

BUKU2

i

Page 3: Prosiding - Unsyiah

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL

SINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM LITKAJI DAN DISEMINASIMENDUKUNG PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN

Banda Aceh , 9 Mei 2017

BUKU2

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

PERTANIAN2017

iii

Page 4: Prosiding - Unsyiah

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

SINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM LITKAJI DAN DISEMINASIMENDUKUNG PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN

Banda Aceh , 9 Mei 2017

ISBN: 978-602-6954-17-6

Penanggung Jawab

Haris SyahbudinKepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Penyunting :Basri A. BakarRachman JayaYenni YusrianiCut Nina HerlinaAbdul AzisRachmat Hendayana

RedaksiPelaksana:Fenty FerayantiRini AndrianiCut MaesuraRatnawatiEka Fitria

Diterbitkan Tahun 2017, oleh:

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianJl. Tentara Pelajar No 10Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Bogor, 16114Telp. 0251 8351277. Fax. 0251 8350928E-mail: [email protected]: www.bbp2tp.litbang.pertanian.go.id

iv

Page 5: Prosiding - Unsyiah

KATA PENGANTAR

Penyelenggaraan Seminar Nasional di Banda Aceh merupakan rangkaian kegiatanPekan Nasional (PENAS) ke XV yang dilaksanakan pada tanggal 6 – 12 Mei 2017.Penyelenggaraan Seminar Nasional ini menetapkan topik: Sinergi dan Sinkronisasi ProgramLitkaji Dan Diseminasi Mendukung Pencapaian Swasembada Pangan.

Seminar dilaksanakan tanggal 9 Mei 2017, diikuti oleh ilmuwan dan praktisi berbagaiinstansi perwakilan dari seluruh Indonesia yang antara lain meliputi peneliti dan penyuluhlingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, perwakilan Pemerintah DaerahProvinsi Aceh dan Dosen serta Mahasiswa Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Materiseminar membahas 110 makalah yang substansinya berhubungan dengan topik yang telahditentukan dalam kerangka mendukung pencapaian swasembada pangan.

Prosiding ini memuat kumpulan makalah yang dipaparkan dalam seminar baik oralmaupun poster yang sudah melalui proses evaluasi dan seleksi serta penyuntingan yangdilakukan Tim Penyunting dari BPTP Aceh dengan melibatkan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian, Bogor.

Kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan SeminarNasional secara langsung maupun tidak langsung mulai perencanaan kegiatan hinggapenyelesaian tugas akhir menjadi prosiding, diucapkan terimakasih.

Semoga hasil seminar nasional ini memberikan sumbangan berharga bagipembangunan pertanian utamanya terkait pencapaian swasembada pangan nasional.

Banda Aceh, November 2017Kepala Balai Besar Pengkajian,

Dr. Ir. Haris Syahbudin, DEA

v

Page 6: Prosiding - Unsyiah

vi

Page 7: Prosiding - Unsyiah

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL

SINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM LITKAJI DAN DISEMINASIMENDUKUNG PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN

Banda Aceh , 9 Mei 2017

Seminar Nasional merupakan rangkaian kegiatan Pekan Nasional (PENAS) ke XV diBanda Aceh pada tanggal 6 – 12 Mei 2017. Topik seminar adalah Sinergi dan SinkronisasiProgram Litkaji Dan Diseminasi Mendukung Pencapaian Swasembada Pangan. SeminarNasional di Banda Aceh ini dilaksanakan tanggal 9 Mei 2017, diikutioleh ilmuwan danpraktisi berbagai instansi perwakilan dari seluruh Indonesia yang antara lain meliputipeneliti dan penyuluh lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, perwakilanPemerintah Daerah Provinsi Aceh dan Dosen serta Mahasiswa Universitas Syah Kuala BandaAceh.

Dari hasil seminar nasional ini dapat dirumuskan beberapa hal sebagai berikut:

1. Swasembada pangan merupakan komitmen pemerintah untuk mencapainya, namunkeberhasilan pencapaian swasembada pangan tersebut memerlukan partisipasisemua pihak.

2. Kegiatan penelitian, pengkajian dan diseminasi merupakan rangkaian upaya yangdiandalkan untuk mendukung keberhasilan swasembada pangan, yang dalamtataran praktis perlu sinerji dan sinkronisasi program.

3. Penelitian pertanian diharapkan menghasilkan inovasi yang dapat memacupertumbuhan produksi dan produktivitas, sementara itu pengkajian mampumendorong daya adaptasi teknologi sehingga menghasilkan teknologi adaptif untukdisebarluaskan atau di diseminasikan kepada khalayak.

4. Melalui seminar nasional ini diharapkan mendukung penguatan tema Penas Petanidan Nelayan XV 2017 untuk memantapkan kelembagaan tani nelayan dan petanihutan sebagai mitra kerja pemerintah dalam rangka kemandirian ketahanan dankedaulatan pangan menuju kesejahteraan petani nelayan Indonesia.

Aceh, 9 Mei 2017

Tim Perumus

vii

Page 8: Prosiding - Unsyiah

viii

Page 9: Prosiding - Unsyiah

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................................... iiiRUMUSAN SEMINAR NASIONAL ......................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................................vii

PEMASYARAKATAN TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI SEBAGAIPAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK DIPROPINSI ACEHNazariah...................................................................................................... 465

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI PADASISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KABUPATEN REJANG LEBONGPROVINSI BENGKULUYartiwi, Yulie Oktavia dan Ahmad Damiri......................................................... 472

STATUS HARA TANAH DI LAHAN RAWA PASANG SURUTKABUPATEN BANYUASINJohanes Amirrullah, Rini Andriani, dan Agung Prabowo..................................... 476

RAKITAN INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DIDATARAN TINGGI NAPU SULAWESI TENGAHAbdi Negara................................................................................................. 486

KARAKTERISTIK INOVASI KOMPONEN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TERPADU KEBUNJERUK SEHATSuharyanto.................................................................................................. 494

BAKTERI ENDOFIT ISOLAT PALA ACEH MENGINDUKSI RESISTENSISISTEMIK TANAMANTjut Chamzurni, Rina Sriwati, Vina Maulidia, Evi Yusri ....................................... 502

EVALUASIPETANI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO PADI DIKABUPATEN PASAMANPROVINSI SUMATERA BARATAhmad Syufri dan Ellya Rosa ........................................................................ 513

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU DI LAHAN RAWA LEBAKKABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATANSuparwoto, Susilawati, Yustisia, Abdul Azis..................................................... 518

PENGARUH LIMBAH SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DANPRODUKSI BAWANG MERAH DI LAHAN KERING KABUPATENLAMANDAUMuhammad Anang Firmansyah dan Ermin Widjaja .......................................... 523

PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAPPERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN MENTIMUNShari Asmairicen dan Basri.A.Bakar ................................................................ 531

ix

Page 10: Prosiding - Unsyiah

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH MELALUIDOSIS PEMUPUKAN DI LAHAN SUB OPTIMAL INSEPTISOLSKEPULAUAN RIAUCatur Prasetyono dan Eko Srihartanto............................................................. 537PROFILE TERNAK KERBAU DIKELOMPOK “PANGKER JAYA” DESASIDAMULYA KECAMATAN WARUREJA KABUPATEN TEGALBudi Utomo dan Yenni Yusriani dan Iswanto .................................................. 546PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAGU GUNA PENINGKATANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT KAMPUNG YAKONDE SENTANINiki E. Lewaherilla ........................................................................................ 553

KETERSEDIAAN SUMBER INFORMASI TEKNOLOGI TANAMAN LADADAN PEMANFAATAN MEDIA DISEMINASI DI KECAMATAN AIR GEGASBANGKA BELITUNGMinas Tiurlina .............................................................................................. 562EKSPLORASI BAKTERI ENDOFIT PADA TANAMAN PALA DANPOTENSINYA SEBAGAI AGEN ANTAGONIS UNTUK MENENDALIKANPENYAKIT MATI RANTINGAlfizar, Rina Sriwati, Vinny Pratiwi ................................................................. 571

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI DI TAMAN TEKNOLOGIPERTANIAN KOTA JANTHO MENGGUNAKAN INTERPRETATIVESTRUCTURAL MODELINGRachman Jaya dan Yusriana ......................................................................... 581

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADAPERTANAMAN PADI SAWAH FASE VEGETATIF DI KABUPATEN ACEHBESARJauharlina, Hasnah, dan M. Ikram Taufik ....................................................... 590

PERTANIAN BIOINDUSTRI BERBASIS KEDELAI DAN KAMBING DIKABUPATEN BIREUN PROVINSI ACEHYenni Yusriani, Chairunas, Saiful Helmi dan Sherly Asmairicen ......................... 598

POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK UNTUK MEMPERBAIKISIFAT-SIFAT FISIK TANAHSaiful Helmy dan Sharli Asmairicen ............................................................... 606

EFEK RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN DANPRODUKSI MUTAN M3 PADI LOKAL ACEH PADA SISTEM BUDIDAYAORGANIKEfendi ........................................................................................................ 615

DESAIN MUTU PADA BISNIS BENIH PADI SAWAH DI TAMANTEKNOLOGI PERTANIAN KOTA JANTHORachman Jaya, Yusriana, Rini Andriani........................................................... 622

PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL DAN KARAKTERISTIK PETANIDALAM MENJALANKAN LKM-A DI PROVINSI ACEHRini Andriani dan Cut Hilda Rahmi ................................................................. 632

x

Page 11: Prosiding - Unsyiah

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO TERHADAP PERTUMBUHAN DANHASIL PADI SAWAH VARIETAS INPARI 30 DI PIDIE PROVINSI ACEHIdawani dan Fenty Ferayanti......................................................................... 642

KERAGAAN AGRONOMIS VARIETAS UNGGUL LOKAL CABAI MERAHDENGAN TEKNOLOGI SST DI DATARAN RENDAH DAN DATARANTINGGI ACEHFenty Ferayanti dan Idawani......................................................................... 649

PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DIKABUPATEN PIDIE PROVINSI ACEHChairunas, Idawani, dan Mehran ................................................................... 654

PENGARUH PUPUK NPK DAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHANDAN HASIL PADI SAWAH DI PROVINSI ACEHChairunas, Eviwirda dan , Firdaus.................................................................. 659

PENGARUH DOSIS VERMIKOMPOS DAN JENIS MIKORIZA TERHADAPSIFAT KIMIA TANAH ULTISOL JANTHO ACEH BESARCut Nina Herlina .......................................................................................... 667

PEMETAAN TINGKAT ADOPSI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWOBERBASIS GEOGRAFI INFORMASI SISTEMCut Nina Herlina, Rahman Jaya dan Basri A. Bakar .......................................... 676

PENGELOLAAN LAHAN SAWAH SUB-OPTIMAL DALAM UPAYAPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI PROVINSI ACEHElviwirda dan Chairunas ............................................................................... 685

KOMBINASI KOMPOS KULIT KOPI DAN PUPUK ANORGANIK UNTUKPENINGKATAN PRODUKSI KENTANG VARIETAS GRANOLALamhot Edy Pakpahan dan Muhammad Ismail ................................................ 699

KAJIAN PEMUPUKAN ORGANIK PADA USAHATANI KENTANGI Nyoman Adijaya dan Made Rai Yasa ............................................................ 707DISPLAY VARIETAS UNGGUL SEBAGAI UPAYA PENINGKATANPRODUKTIVITAS KEDELAI DI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARABARATYurista Sulistyawati, Irma Mardian, Awaludin Hipi ........................................... 715

MASA SIMPAN FORMULASI PELLET TRICHODERMADAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHANTRICHODERMARina Sriwati, Tjut Chamzurni, Elly Kusumawati,Rahmi Fitriana .......... 721ADOPSI PETANI TERHADAP VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAHDI PROVINSI GORONTALOAri Widya Handayani dan Andi Yulyani Fadwiwati ............................................ 730

ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIANTERPADU DI PROVINSI GORONTALOAndi Yulyani Fadwiwati, Hatta Muhammad, dan Laode Sahara .......................... 742

xi

Page 12: Prosiding - Unsyiah

ADAPTASI LIMA VARIETAS UNGGUL BARU PADI GOGO DI DATARANTINGGI GAYOEka Fitria dan Husaini Yusuf ......................................................................... 753

KERAGAAN AGRONOMIS VARIETAS UNGGUL LOKAL CABAI MERAHDENGAN TEKNOLOGI SST DI DATARAN RENDAH DAN DATARANTINGGI PROVINSI ACEHFenty Ferayanti ........................................................................................... 759

DAYA TANGKAP TRAP BARRIER SYTEMTERHADAP HAMA TIKUSSAWAH RATTUS ARGENTIVENTER PADA GELAR TEKNOLOGI PTTPADI DI SULAWESI TENGAHAbdi Negara, Syamsyiah Gafur dan Asni Ardjanhar ......................................... 763

EVALUASISISTEM TANAM JAJAR LEGOWO PADI DI KABUPATENPASAMANPROVINSI SUMATERA BARATAhmad Syufri dan Ellya Rosa ........................................................................ 768

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU DI LAHAN RAWA LEBAKKABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATANSuparwoto, Susilawati, Yustisia, Abdul Azis.................................................... 773

PENGARUH LIMBAH SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DANPRODUKSI BAWANG MERAH DI LAHAN KERING KABUPATENLAMANDAUMuhammad Anang Firmansyah dan Ermin Widjaja ......................................... 778

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH MELALUIDOSIS PEMUPUKAN DI LAHAN SUB OPTIMAL INSEPTISOLSKEPULAUAN RIAUCatur Prasetyono dan Eko Srihartanto............................................................ 786

KARAKTER AGRONOMIS DAN PRODUKTIVITAS VUB PADI SAWAHSISTEM TABELA SERTA PREFERENSI PETANI DI NUSA TENGGARABARATAwaludin Hipi, M. Yasin, M. Saleh Mohktar ..................................................... 795

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGULBARU PADI SAWAH TOLERAN DATARAN TINGGI DI PROVINSI ACEHHusaini Yusuf dan Eka Fitria ......................................................................... 801

PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGGUNAAN VARIETAS PADI DITAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KABUPATEN ACEH BESARCut Hilda Rahmi dan Rini Andriani ................................................................. 808

PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAPPERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN MENTIMUNShari Asmairicen, Basri.A.Bakar ..................................................................... 812

TEKNOLOGI OPTIMASI PEMANFAATAN LAHAN RAWA LEBAKTENGAHAN UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANIYanti Rina D, Muhammad Alwi dan Khairil Anwar ............................................ 818

xii

Page 13: Prosiding - Unsyiah

IDENTIFIKASI KELAS KEMAMPUAN KELOMPOK TANI DI LAHANRAWA LEBAK: KASUS KABUPATEN HULU SUNGAI UTARAYanti Rina D dan Herman Subagio ................................................................. 827

PROSPEK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARWO SUPER DI SAWAHPASANG SURUTSusilawati ................................................................................................... 835

POTENSI TANAMAN PENAUNG LADA SEBAGAI SUMBER PAKANTERNAK KAMBING DI KABUPATEN TANGGAMUSReli Hevrizen, Elma Basri, Jekvy Hendra ......................................................... 844

DAFTAR HADIR ........................................................................................... 853

xiii

Page 14: Prosiding - Unsyiah

MASA SIMPAN FORMULASI PELLET TRICHODERMA DANPENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TRICHODERMA

Rina Sriwati1, Tjut Chamzurni1, Elly Kusumawati2, dan Rahmi Fitriana21Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala2Mahasiswa Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala

ABSTRAKPenggunaan fungisida kimia secara terus-menerus dalam pengendalian penyakittumbuhan dapat berakibat buruk bagi kesehatan, pencemaran lingkungan dangangguan keseimbangan ekologis. Alternatif yang dapat diambil dari banyaknyapenggunaan fungisida kimia adalah dengan menggunakan biofungisida.Trichodermaharzianum.Aplikasi T. harzianum dalam bentuk substrat jagung, dedak dll kurangpraktis karena membutuhkan wadah dan tenaga kerja yang cukup banyak. Penelitianini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Program Studi ProteksiTanaman, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh yangberlangsung sejak bulan Juli hingga Oktober 2016. Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan.Faktor pertama yaitu Masa Simpan (1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu) danfaktor kedua yaitusuhu pengeringan (30oC, 35oC dan 40oC) sehingga diperoleh 36 unitpercobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masa simpan berpengaruhterhadap diameter koloni T.harzianum, daya hambat terhadap F. oxysporum dan S.rolfsii tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap kecepatan tumbuh dan jumlahspora koloni T.harzianum.Suhu Pengeringan berpengaruh terhadap diameter koloniT.harzianum, kecepatan tumbuh koloni T.harzianum, jumlah spora T.harzianum dandaya hambat terhadap F. oxysporum dan S. rolfsii. Masa Simpan dan suhupengeringan berinteraksi terhadap diameter koloni T.harzianum dan daya hambatterhadap S. rolfsii tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap kecepatan tumbuh,jumlah spora daya hambat terhadap F. oxysporum.

PENDAHULUANPengendalian patogen yang biasa dilakukan oleh petani cenderung menggunakan

fungisida kimia. Penggunaan fungisida kimia secara terus-menerus dapat berakibat burukbagi kesehatan, pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekologis. Alternatifyang dapat diambil dari banyaknya penggunaan fungisida kimia adalah denganmenggunakan biofungisida. Salah satu jasad renik yang digunakan sebagai agen pengendalihayati dan bipestisida adalah Trichoderma harzianum.

Aplikasi Trichoderma spp.dalam bentuk substrat kurang praktis karenamembutuhkan wadah dan tenaga kerja yang cukup banyak, serta sering mengalamikendala untuk dibawa dan diaplikasikan di lapangan. Oleh karena itu, perlu dibuat formulapelet Trichoderma spp.yang lebih praktis, efektif, dan efesien (Soekarno, 2014).

Beberapa jamur fitopatogen penting yang dapat dikendalikan oleh T.harzianumantara lain Rhizoctonia solani, F. oxysporum , Ganoderma boninense Pat., dan S. rolfsii (Tindaon, 2008). Berdasarkan hasil penelitian Ibrahim (2013), biofungisida pelet yangmengandung isolat Trichoderma spp.mempunyai penghambatan yang berbeda-bedaterhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur G. boninense Pat. secara in vitro.Biofungisida pelet T. harzianum memiliki potensi penghambatan yang lebih baik yakni

Seminar Nasional 721

Page 15: Prosiding - Unsyiah

58,84% dibandingkan T. pseudokoningii (52,57%) , T. koningii (35,06%) dan T. viride(26,83%). Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan dengan meremajakan T. harzianum,T. virens dan T. hamatum, percepatan tummbuh terbaik di media PDA adalah T. harzianum.Hasil penelitian Zikriah, (2016) menyatakan pelet dengan formulasi DDK (Dedak + DaunKatuk ) merupakan formulasi pelet T. harzianum yang mempunyai daya hambat palingtinggi terhadap pertumbuhan koloni Sclerotium spp.maupun Rhizoctonia spp. dibandingkandengan formulasi yang lain, yaitu masing-masing 75,0% terhadap sclerotium rolfsii., dan68,9% terhadap Rhizoctoniasolani.

Salah satu faktor yang mempengaruhi viabilitas biofungisida pelet Trichodermaadalah lama penyimpanan. Selama proses penyimpanan terjadi kecenderungan penurunandaya hambat dalam bentuk formulasi dari Trichoderma sppterhadap patogen tular tanah(Widyastuti et al., 2002). Masa simpan produk agensia tersebut berkisar dalam minggu,bulan bahkan hitungan tahun tergantung pada jenis produk agensia pengendalian hayatitersebut (Soesanto, 2006). Menurut hasil penelitian Marvihayani, (2012), Lamapenyimpanan 4 minggu merupakan penyimpanan terbaik formulasi biofungisida denganbahan organik alang-alang.

Faktor lain yang mempengaruhi viabilitas biofungisida Trichoderma spp adalah suhupengeringan. Hasil penelitian Tambunan et al., (2014) Pertumbuhan koloni jamur T.Pseudokoningii yang dikeringkan pada suhu 55oC lebih cepat yaitu 3,12 mm/haridibandingkan pada suhu 35oC dan 75oC yaitu 2,97 mm/hari dan 2,92 mm/hari. Suhuoptimum untuk pertumbuhan T. harzianum pada kisaran 15-35oC, dan maksimum pada30-36oC (Soesanto, 2006), uji pendahuluan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan ProgramStudi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dengan pengeringansuhu 40 oC masih dapat terbentuk spora ketika ditumbuhkan pada media PDA. MenurutSoekarno (2014), suhu pengeringan untuk pembuatan pelet T. harzianum adalah30oCselama 48 jam. Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian untukmendapatkan lama penyimpanan dan suhu pengeringan terbaik pelet T. harzianum .

BAHAN DAN METODEPenelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Program Studi Proteksi

Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Acehpada Juli sampai denganOktober 2016.

Bahan yang digunakan adalah Pelet berbahan aktif isolat T. harzianum denganformulasi DDK (dedak + daun katuk), Patogen S. rolfsii dan F. oxysporum koleksiLaboratorium Penyakit Tumbuhan Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas PertanianUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh, PDA ( Potato Dextrose Agar), spirtus, aquades, alkohol70%, plastik polietilen, aluminium foil, kapas, tissue, kapas, dan plastik wrap.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, kertas milimeter,plastik zip, inkubator, jarum ose, cork borer, laminar air flow, vortex, timbangan analitik,pinset, mikropipet, bunsen, alat tulis, dan autoclave.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 4 dengan3 kali ulangan, adapun faktor yang diteliti adalah Lama Penyimpanan (W) dan SuhuPengeringan (T).

722 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Page 16: Prosiding - Unsyiah

Faktor pertama lama penyimpanan terdiri dari 4 taraf :W1 : 1 minggu; W2 : 2 mingguW3 : 3 minggu; W4 : 4 minggu

Faktor kedua suhu pengeringan terdiri dari 3 taraf yaitu :T1 : 30oC ; T2 : 35oC; T3 : 40oC

Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan sehinggadiperoleh 36 unit satuan percobaan, setiap ulangan percobaan terdapat 4 unit cawanpetri. Susunan kombinasi perlakuam dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1.Kombinasi Perlakuan Lama Penyimpanan dan Suhu Pengeringan

Perlakuan

Kombinasi Perlakuan Lama Penyimpanan( Minggu)

Suhu Pengeringan( oC )

W1T1 1 30W1T2 1 35W1T3 1 40W2T1 2 30W2T2 2 35W2T3 2 40W3T1 3 30W3T2 3 35W3T3 3 40W4T1 4 30W4T2 4 35W4T3 4 40

Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA), apabila ujiF menunjukkan pengaruh yang nyata, maka akan di lanjutkan dengan uji Beda NyataTerkecil (BNT) pada taraf 5 % (BNT0,05) untuk membandingkan rata-rata perlakuan.

Isolat jamur T. harzianum diperoleh dari koleksi Laboratorium penyakit TumbuhanProgram Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Isolatdiremajakan dengan cara menginokulasi hifa jamur yang tumbuh dari biakan indukmenggunakan cork borer steril ke dalam cawan petri yang berisi medium PDA, T.harzianumdiinkubasi di inkubator selama 5 hari.

Isolat jamur S. rolfsii dan F. oxysporum diperoleh dari koleksi Laboratorium PenyakitTumbuhan Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.Sklerotia tunggal S. Rolfsii dan potongan F. oxysporum diletakkan dan ditumbuhkan padamedia PDA dalam cawan petri sampai hifa penuh, kemudian dilakukan perbanyakandengan cara mengambil potongan hifa dan ditumbuhkan kembali pada media PDA lalu diinkubasi sampai kolonimemenuhicawan petri.

Mula-mula ditimbang bahan-bahan yang akan digunakan yaitu dedak 31,0 gram,daun katuk 10,5 gram, molase 15 gram dan air steril 42 ml, semua bahan tersebut diadukhingga homogen, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas dan disterilkandengan autoklaf. Setelah dikeluarkan dari autoklaf ditunggu sampai adonan dinginkemudian sebanyak 2 ml suspensi T. harzianum umur 5 hari di tambahkan kedalam bahanyang telah disterilkan, diaduk hingga hingga homogen. Kemudian adonan tersebut dicetak

Seminar Nasional 723

Page 17: Prosiding - Unsyiah

dengan menggunakan cetakan berupa sedotan plastik berdiameter 1 cm panjang 0,5 cmyang telah disterilkan dengan memasukkannya kedalam botol kaca dan di autoklafkan,adonan dalam cetakan pelet tersebut dimasukkan dalam kertas buram yang telahdisterilkan, (Soekarno et al, 2014). Selanjutnya diinkubasi dalam oven pada suhu 30oC,35oC, dan 40oC selama 48 jam.

Pelet T. harzianum yang telah kering setelah diinkubasi dalam oven pada suhu 30oC,35oC, dan 40oC selama 48 jam dikeluarkan dari cetakan pipet kemudian disimpan dalamplastik zip sesuai dengan perlakuan pada suhu ruang.

Uji viabilitas T. harzianum dalam peletUji viabilitas T. harzianum dengan cara sebutir pelet ditumbuhkan pada media

PDA di dalam cawan petri setelah di inkubasi sesuai perlakuan, setiap perlakuan di ulangsebanyak 3 kali.

Peubah yang diamatiDiameter Koloni Jamur T. harzianum (mm)

Pengamatan dilakukan terhadap T. harzianum dalam bentuk pelet yangditumbuhkan kembali pada media PDA dalam cawan petri untuk tiap unit percobaan padahari ke 3 setelah penanaman. Satu butir pelet diletakkan ditengah cawan petri denganmenggunakan kertas milimeter .

Untuk mempermudah pengukuran diameter koloni dilakukan dengan membuatgaris vertikal dan horizontal yang berpotongan tepat pada titik tengah peletakan peletpada bagian bawah cawan petri ( Ibrahim, 2013 ), Diameter koloni berdasarkan rumus :d1 + d2= 2Keterangan :

D = Diameter koloni jamur T. harzianumd1 = Diameter vertikal koloni jamur T. harzianumd2 = Diameter horizontal koloni jamur T. harzianum

Kecepatan pertumbuhan koloni T. harzianum ( mm/hari )Kecepatan pertumbuhan koloni T. harzianum dalam bentuk pelet dihitung dengan

caradiameter akhir koloni jamur T. harzianum pada saat koloni telah memenuh cawan petridikurang dengan diameter pada hari ke 2 dibagi rentang hari.Kecepatan tumbuh koloni T.harzianum menggunakan rumus (Handiyanto, 2013) :diameter koloni akhir – diameter koloni awalKeterangan :

= Rentangan hariV : kecepatan pertumbuhan koloni T. harzianum

HASIL DAN PEMBAHASANDiameter koloni T. harzianum

Formulasi pelet T. harzianum ditumbuhkan pada media PDA (Potato Dextrose Agar)untuk diamati diameter koloni T. harzianum. Pengamatan dilakukan dengan mengukur

724 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Page 18: Prosiding - Unsyiah

57,50 bA

60,83 bA

30,50 aA

90 bB

90 bB

39,33 aA

10,05

90 b 90 b 36,67 aB B A

90 b 90 b 61,33 a

koloni jamur T. harzianum yang tumbuh dari formulasi pelet menggunakan kertasmilimeter pada hari ke 3 setelah tanam. Hasil pengamatan terhadap diameter koloni T.harzianum(lampiran 1). Berdasarkan hasil analisis ragam (lampiran 2) menunjukkan bahwamasa simpan dan suhu pengeringan serta interaksi antara masa simpan dan suhupengeringan berpengaruh nyata terhadap diameter koloni T.harzianum. Rata-rata diameterkoloni T.harzianum dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Rata-rata Diameter Koloni T. harzianumdengan Formulasi Pelet Akibat PerlakuanBerbagai Interaksi Masa Simpan dan Suhu Pengeringan (mm).

Interaksi Suhu BNT

o o olama simpan 30 C 35 C 40 C

1 minggu

2 minggu

3 minggu

4 minggu B B BKeterangan Angka–angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom (huruf kapital) dan baris (hurufkecil) yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.

Interaksi antara masa simpan dan suhu pengeringan mempengaruhi diameter kolonijamur T.harzianum. Rata-rata diameter koloni T. harzianum terpendek terdapat padaInteraksi lama simpan 1, 2 dan 3 minggu dengan suhu pengeringan 40oC yang berbedanyata dengan perlakuan lainnya Diameter koloni T. harzianum terpanjang terdapatpadamasa simpan 2, 3 dan 4 minggu pada suhu 30oC dan 35 oC.Hasil penelitian menunjukkanbahwa suhu 30 dan 35oC merupakan suhu terbaik untuk perkembangan T. harzianum danpada suhu 40oC telah terjadi penurunan pertumbuhannya dan masa simpan 2, 3, dan 4minggu adalah masa simpan terbaik dibandigkan dengan 1 minggu penyimpanan hal ini dikarenakan pada masa simpan 1 minggu, Trichoderma sp belum beradaptasi denganlingkungan dan bahan organik yangterdapat di dalam pelet belum terombaksempurna,hasil penelitian Marviyani (2012) formulasi biofungisida T. pseudokongiipenyimpanan 2 dan 4 minggu lebih panjang daripada diameter pada penyimpanan 1minggu. Hal ini sejalan dengan penelitian ini diameter koloni T. harzianum lebih pendekpada penyimpanan 1 minggu di bandingkan dengan penyimpanan 2, 3, dan 4 minggu.katukyang terdapat dalam formulasi pelet kandungan selulosa dan pati yang tinggi untukmenunjang hidupnya. Kandungan dalam 100 g dedak padi adalah karbohidrat 52,33 g ,Protein 17,5 g , serat 7,85 g dan vitamin 65 mg (Bhosale dan Vijaya lakshmi 2015) dankandungan dalam 100 g daun katuk adalah karbohidrat 11 g , protein 7,4 g , serat 1,8 g danvitamin 244 g (Padmavathi dan Rao dalam Bunawan et al., 2015).

T. harzianum masih dapat tumbuh dengan baik dengan masa simpan 4 minggu(Tabel 2) Pelczar dan Chan (1986) dalamMuljowati dan purnomowati (2010)menyatakanbahwa keadaan tersebut merupakan fase logaritma atau eksponensial yang menunjukkanmassa sel menjadi dua kali lipat dan keadaan pertumbuhan menjadi seimbang. Semakinlama waktu penyimpanan pelet dimungkinkan kemampuan perkecambahan konidia

Seminar Nasional 725

Page 19: Prosiding - Unsyiah

Lama simpan Rata-rata Kecepatan tumbuh1 minggu 25,222 minggu 28,833 minggu 27,504 minggu 29,39Suhu pengeringan30o C

o35 C30,46 b31,63 b

40o C 21,13 a

(viabilitas) T. harzianum akan tetap atau mengalami penurunan. Hal tersebut karenapertumbuhan mikroorganisme seperti jamur akan memasuki fase statis (stasioner)kemudian fase penurunan atau kematian.

Suhu pengeringan dapat mempengaruhi diameter koloni jamur T. harzianum.Diameter koloni T.harzianum terpendek pada suhu pengeringan 40o C hal ini diduga koloniT. harzianum dalam formulasi pelet tidak dapat tumbuh dengan baik dikarenakan suhuyang tinggi menyebabkan denaturasi protein pada jamur T. harzianum sehingga dapatmenurunkan perkecambahan koloni hingga menimbulkan kematian, hal ini sesuai denganhasil penelitian Gupta dan Sharma (2013) T. harzianum tumbuh baik pada suhu 25-30 o Cagak lambat pada suhu 37 o C dan tidak tumbuh sama sekali pada suhu 45 oC sejalandengan penelitian ini pada suhu 40oC terjadi penurunan yang signifikan rata-rata diameterkoloni jamur dibandingkan dengan perlakuan suhu 30 dan 35 oC.

Kadar air dan suhu pengeringan merupakan faktor utama untuk pertumbuhanmikroba. Pada suhu 40 o C terjadi penurunan kadar air didalam pelet sehingga keadaannyalebih kering. Desrorier (1988) dalam Rosidin (2012) menyataka semakin tinggi suhu dansemakin lama pengeringan yang digunakan untuk mengeringkan suatu bahan maka airyang menguap dari bahan akan semakin banyak.

Kecepatan Tumbuh koloni T. harzianumKecepatan tumbuh koloni T. harzianum dihitung dengan cara pengurangan antara

diameter akhir dengan diameter awal koloni jamur T. harzianum yang ditumbuhkan padamedia PDA kemudian dibagi dengan rentangan hari (Handiyanto, 2013). Hasil pengamatandapat dilihat pada lampiran 3, berdasarkan analisis ragam (lampiran 4) menunujukkanbahwa suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh koloni T.harzianum yang ditumbuhkan dari formulasi pelet sedangkan masa simpan dan interaksiantara masa simpan dan suhu pengeringan tidak memberikan pengaruh terhadapkecepatan tumbuh koloni T. harzianum yang ditumbuhkan dari formulasi pelet. Rata-ratakecepatan tumbuh dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3. Rata-rata Kecepatan Tumbuh Koloni T. harzianumdengan Formulasi Pelet AkibatPerlakuan Berbagai Masa Simpan dan Suhu Pengeringan (mm/hari)

BNT

6,74

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sma tidak berbeda nyata pada taraf 5% (uji BNT)

Masa simpan tidak mempengaruhi kecepatan tumbuh koloni jamur T. harzianumyang ditumbuhkan dari formulasi. Kecepatan tumbuh koloni jamur T. harzianum perlakuan4 minggu penyimpanan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan lainnyahalini dikarenakan nutrisi untuk pertumbuhan T. harzianum tersedia untuk pertumbuhanT.harzianum, bahan yang digunakan dalam formulasi pelet adalah dedak dan daun katuktelah dapat memberikan nutrisi yang cukup karena telah terombak secara sempurna

726 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Page 20: Prosiding - Unsyiah

sejalan dengan hasil penelitian Marviyani (2012) Kecepatan tumbuh koloniT.pseudokoningii dalam formulasi pelet lebih tinggi pada masa simpan 4 minggudikarenakan pada penyimpanan 4 minggu telah terjadi perombakan bahan organik darialang-alang sehingga nutrisi tersedia bagi perkembangan jamur T. Pseudokoningii.Salamiahet.al (2011) menyatakan bahwa viabilitas T. harzianum yang diformulakan dalam bentukpelet masih baik pada penyimpanan 4 minggu.

Menurut wigdado (2011) Trichoderma sp dapat bertahan hidup dengan baik padamedia dedak selama 42 hari. Dedak mengandung nutrisi yang dibutuhkan untukperkembangbiakan Trichoderma sp, Dedak mengandunng protein, karbohidrat, lemak sertaserat kasar yang cukup untuk perkembangbiakan Trichodermasp ( Soekarno et.al., 2014 ).

Berdasarkan Tabel 3, suhu pengeringan mempengaruhi kecepatan tumbuh koloniT.harzianum. Kecepatan tumbuh koloni T. harzianum menurun pada suhu 40oC, T. harzianummerupakan jamur mesofilik yaitu jamur yang dapat bertahan hidup dengan baik pada suhusedang dan dapat menurun perkecambahannya bahkan mengalami kematian jika suhumeningkat hal ini disebabkan karena terjadinya kerusakan protein pada jamur tersebutsesuai dengan pernyataan Soesanto (2006), kisaran suhu untuk pertumbuhan T. harzianumadalah 15-35oC.

Salamiah et.al (2011) menyatakan bahwa dalam kondisi pertumbuhan yang sangatterbatas seperti pelet, koloni T. harzianum diduga akan bertahan dalam bentukklamidospora. Klamidospora ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh danberkembang pada medium PDA sehingga kecepatan tumbunya lebih lambat. Suhu terbaikuntuk pertumbuhan Trichoderma yaitu 25-30 o C (Singh, 2014).

UCAPAN TERIMA KASIHPenelitian ini dibiayai oleh Menristek DIKTI melalui program Iptek/ Stanas

2016/2017. Terima kasih kepada Yusmaini, selaku laboran Laboratorium PenyakitTumbuhan yang telah membantu peneitian ini.

DAFTAR PUSTAKAAbadi, A. L. 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Bayu Media Publishing. Malang. Hal: 68-71

Abdalla, M. A., C. Josphat & Matasyoh. 2014. Endophytes as producers of peptides: anoverview about the recently discovered peptides from endophytic microbes. J. Nat.Prod. Bioprospect.(4): 257-270.

Afdila, R. 2016. Pengaruh Media Tanam terhadap Kemampuan Bakteri Endofit dalamMengendalikan Serangan Penyakit Mati Ranting pada Bibit Pala (Myristica fragnans).Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala/ Banda aceh

Ahemad, M. & Mulugeta, K. 2014. Mechanisms and aplications of plant growth promotingrhizobacteri: current perpective. J. of king soud university science. Ethiopia. (26) 1–20

Beneduzi, A., A. Ambrosini & L. M. P. Passaglia. 2012. Plant growth-promoting rhizobacteria(PGPR): Their potential as antagonists and biocontrol agents. J. Genetics andMolecular Biology. 35 (4):1044-1051

Seminar Nasional 727

Page 21: Prosiding - Unsyiah

Benowati, S. N. 2015. Aplikasi Kompos Jerami yang Diperkaya Bakteri Endofit untukMenekan Infeksi Patogen pada Bibit Tanaman Pala. Skripsi Departemen ProteksiTanaman Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dewi, H. A. 2016. Eksplorasi dan Potensi Bakteri Endofit Isolate Pala dalam MeningkatkanKetahanan Tanaman Pala (Myristica Fragan Houtt) terhadap Serangan Penyakit MatiRanting. Tesis. Program Pasca sarjana Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. 2013. Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar. Pedoman TeknisPengembangan Tanaman Pala Tahun 2014.

Gopalakrishnan. S., S. Arumugam., V. Rajendran., K. V. C. L. Rajeev., G. Laxmipathi & K.Lakshmanan. 2015. Plant growth promoting rhizobia: challenges and opportunities.J. 3 Biotech. (5):355–377.

Hallmann, J. 2001. Plant interactions with endophytic bacteria. Biotic interactions inplant-pathogen associations. CAB International. Pp 87-119.

Harni, R. dan Ibrahim. D. S. M. 2011. Potensi bakteri endofit menginduksi tanaman ladaakibat infeksi Meloidogyne incognita. J. Littri.17 (3): 118-119.

Harni, R., M. Trisawa & A. Wahyuni. 2011. Observasi dan identifikasi penyakit jamur akarputih pada tanaman pala di Kabupaten Aceh Selatan. Buletin RISTRI 2(3): 383-390.

Harni, R., Supramana., M. S. Sinaga., Giyanto & Supriadi. 2012. Mekanisme bakteri endofitmengendalikan nematoda Pratylenchus brachyurus pada tanaman nilam. J. BulLittro.23(1) 102 – 114

Iqbal, M. 2015. Pengayaan Pupuk Organik Limbah Cangkang Pala dengan Cendawan EndofitIsolat Asal Pala untuk Mengendalikan Penyakit pada Tanaman Pala (Myristicafragnans) Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Marwan, H. 2014. Pengimbasan ketahanan tanaman pisang terhadap penyakit darah(Ralstona solanacearum phylotipe IV). J. HPT Tropika. 14 (2): 128-135.

Melliawati, R., D. N. Widyaningrum., A. C. Djohan & H. Sukiman. 2006. Pengkajian bakteriendofit penghasil senyawa bioaktif untuk proteksi tanaman. J. Biodiversitas. 7 (3):221-224.

Pal, K. K. & B. McSpadden Gardener, 2006. Biological control of plant pathogens. The PlantHealth Instructor DOI: 10.1094/PHI-A-2006-1117-02.

Parida, I., A. D. Tri & Giyanto. 2015. Potensi Bakteri Endofit sebagai Agens PenginduksiKetahanan Tanaman Padi akibat Xanthomonas oryzae pv. Oryzea. Prosiding SeminarNasional Perlindungan Tanaman II. Departemen Fakultas Pertanian. InstitutPertanian Bogor.

Pratiwi, V. 2015. Potensi Bakteri Endofit pada Tanaman Pala sebagai Agens Antagonisakibat Cendawan Penyebab Penyakit Mati Ranting. Skripsi. Fakultas Pertanian.Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Rosi, E. 2012. Induksi Ketahanan Tanaman Tomat Menggunakan Isolat Bakteri EndofitIndigenus Untuk Pengendalian Penyakit Bercak Bakteri (Xanthomonas axonopodisIpv.vesicatoria). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang.

728 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Page 22: Prosiding - Unsyiah

Rosyidah, A., T. Wardiyati., A. L. Abadi., M. D. Maghfoer., & L. Q. Aini. 2014. Induced resistenceof Potato (Solanum tuberesum L.) toward Ralstonia solanacearum disease withcombination of seven bio-control microbes. J. of biology Agriculture and Healthcare.4 :2.

Soesanto, L. 2014. Metabolit Sekunder Agensia Pengendali Hayati: Terobosan BaruPengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan. Article Terobosan baruatasi pengganggu tanaman. Universitas Jenderal Soederman. Purwokerto.

Soesanto, L., M. Ending & F. R. Ruth. 2011. Kajian Aplikasi Formula Cair Pseudomonasfluerescens P60 Akibat Penyakit Layu Bakteri serta pertumbuhan dan Hasil TanamanKentang.Conferense Paper. Universitas Jenderal Soederman. Purwokerto.

Suniti, N. W. 2015. Potensi bakteri endofit dari batang panili sehat sebagai agen pengendalihayati fusarium oxysporum f. sp. vanillae penyebab busuk batang panili. J. Agrotrop.5 (1): 64-70.

Tuminem., Supramana., M. S. Sinaga., & Giyanto (2015). Potensi bakteri endofit akar ubijalar (Ipomoea batatas l.)Asal kabupaten sorong papua barat sebagai agensia biokontrolmeloidogyne spp. J. HPT Tropika. 5 (2): 122-131.

SEMINAR NASIONALSINERGI DAN SINKRONISASI PROGRAM LITKAJI DANDISEMINASI MENDUKUNG PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN

Banda Aceh, 9 Mei 2017

Page 23: Prosiding - Unsyiah

No Nama Instansi

1. Andi Ishak BPTP Bengkulu2. Wawan Eka Putra BPTP Bengkulu3. Hendri Suyanto BPTP Bengkulu4. Ruswendi BPTP Bengkulu5. Jhon Firison BPTP Bengkulu6. Ahmad Damiri BPTP Bengkulu7. Anis Fahri BPTP Riau8. Bina Br. Karo Kebun Percobaan Berastagi (BALITSA)9. Agustina E. Marpaung Kebun Percobaan Berastagi (BALITSA)

10. Fatiani Manik Kebun Percobaan Berastagi (BALITSA)11. Harwi Kusnadi BPTP Bengkulu12. Ida Andriani LPTP Sulawesi Barat13. Yanter Hutapea BPTP Sumatera Selatan14. Waluyo BPTP Sumatera Selatan15. Yustisia BPTP Sumatera Selatan16. Tumarlan Tamrin BPTP Sumatera Selatan17. Rustam BPTP Riau18. Oni Ekalinda BPTP Riau19. Empersi BPTP Riau20. Bunaiyah Honorita BPTP Bengkulu21. Yulie Oktavia BPTP Bengkulu22. Yartiwi BPTP Bengkulu23. Mardiana BPTP NTB24. Yohanes G. Bulu BPTP NTB25. Sahram BPTP NTB26. Sylvia K. Utami BPTP NTB27. Andi Baso Lompengeng Ishak BPTP Sulawesi Tengah28. Nurmasita Ismail BPTP Sulawesi Tengah29. Masyitah Muharni BPTP Sulawesi Tengah30. Arif Cahyono BPTP Sulawesi Tengah31. Muh. Amin BPTP Sulawesi Tengah32. Yurista Sulistyawati BPTP NTB33. Irma Mardian BPTP NTB34. I Nyoman Adijaya BPTP Bali35. Benyamin Ruruk BPTP Sulawesi Tengah36. Syamsuddin BPTP Sulawesi Tengah37. Syafruddin BPTP Sulawesi Tengah38. Saidah BPTP Sulawesi Tengah39. Rahmawati Balit Serealia Maros40. Syamsuddin LPTP Sulawesi Barat

Seminar Nasional 853

Page 24: Prosiding - Unsyiah

No Nama Instansi

41. Sugeng Widodo BPTP Yogyakarta42. Bambang Sutaryo BPTP Yogyakarta43. Joko Pramono BPTP Yogyakarta44. Khadijah El. Ramija BPTP Sumatera Utara45. Andriko Noto Susanto BPTP Sumatera Utara46. Ahmad Tohir Harahap BPTP Sumatera Utara47. Hendri Irwandi BPTP Sumatera Utara48. Ayi Sudrajat BPTP Sumatera Utara49. Joko Yulianto BPTP Sumatera Utara50. Klaus J.A. Damanik BPTP Sumatera Utara51. Dorkas Parhusip BPTP Sumatera Utara52. Novia Chairuman BPTP Sumatera Utara53. Nafisah Balai Besar Penelitian Tanaman padi54. Aris Hairmansis Balai Besar Penelitian Tanaman padi55. Celvia Roza Balai Besar Penelitian Tanaman padi56. Priatna Sasmita BPTP Sumatera Selatan56. Ahmad Fauzan BPTP Banten57. Kartono BPTP Banten58. Yakob Langsa BPTP Sulawesi Tengah59. Yakob Bunga BPTP Sulawesi Tengah60. Asnidar BPTP Sulawesi Tengah61. Muh. Abid BPTP Sulawesi Tengah62. Mardiana BPTP Sulawesi Tengah63. Tantawizal BPTP Nusa Tenggara Barat64. Awaludin Hipi BPTP Nusa Tenggara Barat65. Yuliana Susanti BPTP Nusa Tenggara Barat66. Muhammad Nazam BPTP Nusa Tenggara Barat67. Risna BPTP Sulawesi Tengah68. Mardiana Dewi BPTP Sulawesi Tengah69. Mukhtar BPTP Sulawesi Tengah70. Andi Irmadamayanti BPTP Sulawesi Tengah72. M. Yasin BPTP Nusa Tenggara Barat73. Saleh Mokhtar BPTP Nusa Tenggara Barat74. Husaini Yusuf BPTP Aceh75. Susilawati BPTP Kalimantan Tengah76. Eka Yuli Susanti BPTP Banten77. Faesal Balai Penelitian Tanama Serealia78. Syuryawati Balai Penelitian Tanama Serealia79. Bahtiar Balai Penelitian Tanama Serealia80. Aulia Evi Susanti BPTP Sumatera Selatan81. Silvestra Wiga Dinas Pertanian Kab, Banyuasin, Sumsel82. Johannes Amirullah BPTP Sumatera Selatan83. Agung Prabowo BPTP Sumatera Selatan84. Budi Raharjo BPTP Sumatera Selatan85. Syahri BPTP Sumatera Selatan

854 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Page 25: Prosiding - Unsyiah

No Nama Instansi

86. Renny Utami Somantri BPTP Sumatera Selatan87. Syamsiah Gafur BPTP Sulawesi Tengah88. Basrum BPTP Sulawesi Tengah89. Muh. Afif Juradi BPTP Sulawesi Tengah90. Pujo Haryono BPTP Sulawesi Tengah91. Roy Efendi Balai Penelitian Tanama Serealia92. S. Bambang Priyanto Balai Penelitian Tanama Serealia93. Herawati Balai Penelitian Tanama Serealia94. Suwarti Balai Penelitian Tanama Serealia95. Hamka Biolan BPTP Sulawesi Tengah96. Abdi Negara BPTP Sulawesi Tengah97. Asni Ardjanhar BPTP Sulawesi Tengah98. Margaretha. SL. Balai Penelitian Tanama Serealia99. Muh. Aqil Balai Penelitian Tanama Serealia

100. A.Dalapati BPTP Sulawesi Tengah101. Sumarni BPTP Sulawesi Tengah102. Jonni Firdaus BPTP Sulawesi Tengah103. Khairil Anwar Balittra104. Mawardi Balittra105. Nurita Balittra106. Yanti Rina D. Balittra107. Muhammad Alwi Balittra108. Idha Widi Arsanti Puslitbang Hortikultura109. Suharyanto BPTP Kep. Bangka Belitung110. Basri A. Bakar BPTP Aceh111. Abdul Azis BPTP Aceh112. Tjut Chamzurni Universitas Syiah Kuala113. Rina Sriwati Universitas Syiah Kuala114. Vina Maulidia Universitas Syiah Kuala115. Evi Yusri Universitas Syiah Kuala116. Iskandar Mirza BPTP Aceh117. Yenni Yusriani BPTP Aceh118. Rachman Jaya BPTP Aceh119. Chairunnas BPTP Aceh120. Ahmad Syufri BPTP Sumatera Barat121. M.Amin BPTP Aceh122. Ahmad Andriani BPTP Aceh123. Ellya Rosa BPTP Sumatera Barat124. Cut Hilda Rahmi BPTP Aceh125. Fenty Ferayanti BPTP Aceh126. Idawanni BPTP Aceh127. M.Ismail BPTP Aceh128. Rini Andriani BPTP Aceh129. Lamhot Edy P. BPTP Aceh130. Suparwoto BPTP Sumatera Selatan

Seminar Nasional 855

Page 26: Prosiding - Unsyiah

No Nama Instansi

131. Susilawati BPTP Sumatera Selatan132. Made Rai Yasa BPTP Bali133. Muhammad Anang Firmansyah BPTP Kalimantan Tengah134. Ermin Widjaja BBP2TP Bogor135. Catur Prasetyono LPTP Kepulauan Riau136. Eko Srihartanto BPTP Yogyakarta137. Eka Fitria BPTP Aceh138. Sharli Asmairicen BPTP Aceh139. T. Iskandar BPTP Aceh140. Nani Yunizar BPTP Aceh141. Nazariah BPTP Aceh142. Cut Nina Herlina BPTP Aceh143. Firdaus BPTP Aceh144. Budi Utomo BPTP Jawa Tengah145. Iswanto BPTP Jawa Tengah146. Elviwirda BPTP Aceh147. Mehran BPTP Aceh148. Cut Maisyura BPTP Aceh149. Niki E. Lewaherilla BPTP Papua150. Minas Tiurlina BPTP Bangka Belitung151. Alfizar Universitas Syiah Kuala152. Yusriana Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala153. Jauharlina Universitas Syiah Kuala154. Hasnah Universitas Syiah Kuala155. M. Ikram Taufik Universitas Syiah Kuala156. Saiful Helmi BPTP Aceh157. Efendi Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala158. Ratnawati BPTP Aceh159. Akram Hamidi BPTP Aceh160. Masykura BPTP Aceh161. Elly Kusumawati Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala162. Rahmi Fitriana Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala163. Firdaus BPTP Jambi164. Winda Rahayu BPTP Aceh165. Andi Yulyani Fadwiwati BPTP Gorontalo166. Ari Widya Handayani BPTP Gorontalo167. Hatta Muhammad BPTP Gorontalo168. Laode Sahara BPTP Gorontalo169. Nilawati Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh170. Adnan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh171. Mawardiana Universitas Jabal Ghafur, Sigli172. M.Ali Hanafid BP2KP Jantho, A.Besar173. M.Amin BP2KP Jantho, A.Besar174. Mustafa BP2KP Jantho, A.Besar175. Kamaruddin BP2KP Jantho, A.Besar

856 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Page 27: Prosiding - Unsyiah

No Nama Instansi

176. Khairul Anwar Universitas Iskandar Muda177. Ilya Puryani Universitas Iskandar Muda178. Nurhayati BP2KP Jantho, A. Besar179. Marlina Universita Al-Muslim180. Hendri Syah FP Unsyiah181. Mustafa Usman FP Unsyiah

Seminar Nasional 857