Top Banner
PROSIDING Seminar Nasional BIOSAINS 2 19-20 November 2015 Jurusan Biologi dan Program Studi Magister Biologi Universitas Udayana ISBN 978-602-294-093-7 DENPASAR 2016
13

PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

Mar 08, 2019

Download

Documents

hadan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

PROSIDING

Seminar Nasional

BIOSAINS 2

19-20 November 2015

Jurusan Biologi dan

Program Studi Magister Biologi

Universitas Udayana

ISBN 978-602-294-093-7

DENPASAR

2016

Page 2: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016 i 

 

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”

PROSIDING

Copyright© 2016 Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Magister Biologi, Program Pascasarjana - Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Editor:

Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS. Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si. Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D. Ni Made Suartini, S.Si., M.Si. Dr. Iriani Setyawati, S.Si., M.Si.

Reviewer: Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS. Prof. Dr. Ir. I Putu Gde Ardhana, M.Agr.Sc. Prof. Dr. I Wayan Kasa, M.Rur.Sc. Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si. Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc, PhD. Ir. Made Pharmawati, M.Sc, Ph.D Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.SC, PhD Dr. Ir. Made Ria Defiani, M.Sc. (Hons). Dr. AA. Ketut Darmadi, M.Si Dr. I Ketut Ginantra, S.Pd., M.Si. Dr. Dra. Retno Kawuri, M.Phil. Drs. Yan Ramona, M.App.Sc., PhD. Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc, PhD. Dra. L.P. Eswaryanti K.Y., M.Sc, PhD. Dr. Drs. Ida Bagus G. Darmayasa, M.Si. Dr. Dra. Ni Putu Adriani A., M.Si. Dr. Dra. Meitini W. Proborini, M.Sc.St.

Dr. Dra. Intan Wiratmini, M.Si Dr. Dra Ni Luh Suriani, M.Si. Ir. A.A.G. Raka Dalem, M.Sc.(Hons). Dra. Inna Narayani, M.Sc. Drs. Martin Joni, M.Si. Dra. I.G.A. Sugi Wahyuni, M.Si. Drs. Pararya Suryadipura, M.Si. Drs. Pande Ketut Sutara, M.Si. Ni Made Suartini, S.Si, M.Si. Ni Wayan Sudatri, S.Si, M.Si. Ni Made Susun P., S.Si, M.Si Dwi Ariani Yulihastuti, S.Si, M.Si. Drs. I Ketut Sundra, M.Si. Drs. Job Nico Subagyo, M.Si. Dra. Ni Nyoman Wirasiti, M.Si. Dr. Iriani Setyawati, S.Si, M.Si.

Desain Cover: Ir. Made Pharmawati, M.Sc, Ph.D. Pemakalah Utama (Keynote Speakers):

1. Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek Dikti)

2. Dr. Sony Heru Sumarsono (SITH Institut Teknologi Bandung) 3. Dr. Rugayah, M.Sc. (Puslit Biologi-LIPI) 4. Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. (Universitas Udayana)

Dipublikasikan oleh: Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana ISBN 978-602-294-093-7

Page 3: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016 ii 

 

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Asung Kertha NugrahaNya, Prosiding Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 yang dilaksanakan atas kerjasama antara Jurusan Biologi FMIPA dengan Program Studi Magister S2 Biologi Program Pascasarjana Universitas Udayana dapat diselesaikan.

Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 ini mengambil tema “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” yang telah dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat, 19 dan 20 November 2015 di Gedung Agro Komplek Universitas Udayana, di Kampus JL. PB. Sudirman, Denpasar, Bali. Tema ini diangkat dalam rangka 30 tahun berdirinya Program Studi Biologi di Universitas Udayana yaitu pada tahun 1985. Seperti halnya manusia pada usia 30-an merupakan usia produktif yang akan mulai menampakkan perannya dalam perkembangan masyarakat, demikian juga dengan tema ini diharapkan pemangku biologi sebagai ilmu dasar di Universitas Udayana dapat meningkatkan perannya dalam perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara bertukar ilmu dan pengalaman penelitian melalui seminar ini.

Dalam seminar didiskusikan 90 makalah yang dipresentasikan secara oral dan 40 poster, yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ditambah Empat Pembicara Utama. Topik-topik makalah yang didiskusikan meliputi bidang Botani, Zoologi, Mikrobiologi, Ekologi dan Lingkungan, serta Genetika dan Bioteknologi. Pembicara utama dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, KemenRistek Dikti), Dr. Sony Heru Sumarsono (dosen dan peneliti di STIH ITB), Dr. Titik Rugaya (peneliti senior Herbarium Bogorience, Puslitbang Botani LIPI) dan Prof. Dr. Dewa Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Pertanian Universitas Udayana).

Kami berharap seminar ini disamping sebagai media penyebaran hasil penelitian juga sebagai media berbagi pengalaman penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian masing-masing yang akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil-hasil penelitian dasar khususnya Biologi untuk menunjang kemajuan Sains dan Teknologi di masa mendatang. Dengan terselenggaranya seminar ini kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana yang telah mendukung penuh penyelenggaraan seminar ini dan telah bersedia memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar ini. Terima kasih kami sampaikan pula kepada PR I Unud yang membantu pendanaan seminar ini, para bembicara utama, peserta, donatur, dan semua pihak yang memungkinkan acara seminar ini dapat terlaksana dengan lancar. Tidak lupa kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan seminar. Semoga hasil seminar dan prosiding ini berguna bagi kemajuan ilmu dan kesejahteraan masyarakat.

Sekian dan terima kasih.

Denpasar, 30 Maret 2016 Ketua panitia Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS.

Page 4: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016 iii 

 

DAFTAR ISI Halaman

Kata Pengantar ii Daftar Isi iii

PEMAKALAH UTAMA 1 RISET BIOSAINS DAN DAYA SAING BANGSA

Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek Dikti)

vii

2 MENELITI MANFAAT BUAH PINANG PADA SISTEM

REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN HEWAN Dr. Sony Heru Sumarsono*, Annisa Martiana, Eka Pasana Pujowati, Prilia Setiorini, Hafizh Sholahudin (*SITH Institut Teknologi Bandung)

viii

3 PENTINGNYA PENELITIAN TAKSONOMI DALAM

MENUNJANG PERKEMBANGAN SAIN DAN TEKNOLOGI: STUDI KASUS PADA PENELITIAN SUKU CUCURBITACEAE Dr. Rugayah, M.Sc. (Puslit Biologi-LIPI)

ix

4 MENINGKATKAN RELEVANSI PENELITIAN BIOLOGI UNTUK

MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. (Universitas Udayana)

xi

BIDANG BOTANI 1 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF DI

HUTAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIOLOGI (HPPB) UNIVERSITAS ANDALAS Solfiyeni, Syamsuardi, dan Chairul 1-7

2 KEANEKARAGAMAN ANGGREK DI BUKIT TAPAK, TABANAN,

BALI IG. Tirta, Aninda Retno U.W., dan IN. Peneng 8-13

3 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI

KAWASAN LERENG BARAT GUNUNG LAWU, JAWA TENGAH Zenita Milla Luthfiya, Nor Liza, dan Rizma Dera Anggraini Putri 14-20

4 ANALISIS KOMPOSISI FLORA PADA BEBERAPA JENIS

TUMBUHAN INVASIF DOMINAN DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT, BALI Asep Sadili, Sunaryo, dan Deden Girmansyah 21-31

Page 5: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016 iv 

 

5 KEANEKARAGAMAN JENIS JAHE GENUS ZINGIBER

(ZINGIBERACEAE) KAWASAN BUKIT KAPUR SUMATERA BARAT Nurainas, Zuhri Syam, dan Riki Chandra 32-34

6 STUDI TANAMAN PEKARANGAN PADA KAWASAN PINGGIR DAN PUSAT KOTA PADANG Zakiah Mustika, Zuhri Syam, dan Solfiyeni 35-45

7 RAGAM KELAPA (Cocos nucifera L., FAMILIA ARECACEAE) DI

KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG Eniek Kriswiyanti, I Ketut Junitha, dan Sudaryanto 46-51

8 PENGGUNAAN BA, KINETIN DAN THIDIAZURON DALAM

PEMBENTUKAN TUNAS KULIM (Scorodocarpus borneensis Becc.) Yelnititis dan Martin Joni 52-59

9 INDUKSI TUNAS LATERAL Alocasia Baginda KURNIAWAN DAN

P.C. BOYCE DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH BA DAN GA3 Siti Fatimah Hanum dan Dewi Lestari 60-65

10 INVENTARISASI JENIS-JENIS ARACEAE DI SEBAGIAN HUTAN

GUNUNG MESEHE KAB. JEMBRANA Siti Fatimah Hanum dan Ni Putu Sri Asih 66-74

11 EKSPLORASI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI

PENGHASIL MINYAK ATSIRI DI SUMBAWA, NTB I Putu Agus Hendra Wibawa, I Gede Tirta, dan Ida Bagus Ketut Arinasa 75-80

12 KADAR SARI CABE JAWA (Piper retrofractum) DENGAN

BEBERAPA METODE MASERASI DAN JENIS PELARUT Mohamad Nurzaman dan Tia Setiawati 81-89

13 IDENTIFIKASI DAN KECEPATAN TUMBUH JAMUR-JAMUR

YANG MENGINFEKSI TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus spp.) Meitini W.Proborini 90-94

14 EFEKTIVITAS MgCl2 MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN

TRANSPIRASI Monochoria vaginalis (BURM. F) Presl Ni Putu Adriani Astiti 95-99

BIDANG ZOOLOGI 15 JENIS-JENIS BURUNG DI KAWASAN HUTAN MONTANA DAN

HUTAN SUB-ALPIN GUNUNG LAWU Fendika Wahyu Pratama, Ahmad Choirunnafi, Teguh Wibowo, dan Sugiyarto 100-105

Page 6: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016 v 

 

16 KEANAKARAGAMAN DAN KEPADATAN SERANGGA BENTIK

DI ZONA LITORAL DANAU DI ATAS SUMATERA BARAT Izmiarti 106-113

BIDANG MIKROBIOLOGI 17 POTENSI ANTIMIKROBA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

EKSTRAK SEGAR JAMBU KALIANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) Nanda Oktafiana, Nurmiati, Feskaharny Alamsjah, dan Periadnadi 114-121

18 UJI DAYA HAMBAT Streptomyces sp. TERHADAP Klebsiella

pneumoniae RESISTEN ANTIBIOTIK AMPISILIN Kadek Desy Kartika, Retno Kawuri, dan Ida Bagus Putra Dwija 122-127

19 KEANEKARAGAMAN MAKROFUNGI DI WILAYAH LERENG

BARAT GUNUNG LAWU Rekyan Galuh Witantri, Dafi Al-Anshory, Muhammad Ridwan, dan Muhammad Arif Romadlon 128-133

20 POTENSI ANTIMIKROBA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

EKSTRAK SEGAR TANAMAN DANDELION (Taraxacum officinale F. H. Wigg.) Monica Rafles, Nurmiati, dan Periadnadi 134-142

21 PENGGUNAAN BAKTERI PENCERNAAN LUWAK (Paradoxurus

Hermaphroditus) SEBAGAI STARTER PADA FERMENTASI PULP KAKAO (Theobroma Cacao) DALAM UPAYA PERBAIKAN MUTU BIJI KAKAO FERMENTASI Nurmiati, Periadnadi, dan Neny Damayanti 143-152

22 UJI BIODEGRADASI 17 Β-ESTRADIOL OLEH BAKTERI HASIL

ISOLASI DARI KALI SURABAYA Tri Puji Lestari Sudarwati, Ni’matuzahroh, dan Ganden. S 153-163

23 KAJIAN PERTUMBUHAN Artemisia Vulgaris L. YANG

DIINOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA TANAH ULTISOL DALAM UPAYA PERNYEDIAAN ARTEMISININ SEBAGAI ANTI MALARIA Zozy Aneloi Noli, Suwirmen, dan Kharlina Yulianis 164-169

BIDANG EKOLOGI DAN LINGKUNGAN 24 ANALYSIS OF PLANT VEGETATION ON COASTAL TOURISM

REGIONS PASIR JAMBAK, PADANG, WEST SUMATERA Annisa Novianti Samin, Chairul, dan Erizal Mukhtar 170-177

Page 7: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016 vi 

 

25 ANALISIS ORDINASI JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG

BERKORELASI DENGAN Hippobroma Longiflora DI KABUPATEN TABANAN, BALI Arief Priyadi dan I Putu Agus Hendra Wibawa 178-183

26 EKSPLORASI FLORA DI HUTAN LINDUNG LOMBOK TIMUR

DAN TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI I Nyoman Peneng 184-197

27 KAJIAN STATUS SISTEM TIYAITIKI DI PERAIRAN PESISIR

TELUK TANAH MERAH JAYAPURA PAPUA Puguh Sujarta 198-203

28 FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN KUSTA DI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2013-2015 Sri Komalaningsih dan Yuyun Siti Nurjanah 204-212

29 EKOLOGI DAN POTENSI INVASIF Acacia Decurrens DI

SEBAGIAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI YOGYAKARTA Sutomo 213-219

30 KARAKTERISTIK VEGETASI DI SEKITAR MATA AIR DI

WILAYAH KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH Wiryanto, Sugiyarto, Fahrur Nuzulul Kurniawati, Rizma Dera Anggraini Putri, dan Muhammad Ridwan 220-224

31 DIVERSITY OF PLANTS AND RESERVES ESTIMATION

CARBON ABOVE GROUND LEVEL IN FOREST AREAS BUKIT BARISAN WEST SUMATRA Yastori, Chairul, Syamsuardi, Mansyurdin, dan Tesri Maideliza 225-230

32 KARAKTERISASI DAN DETERMINASI TANAMAN LAMUN

(SEAGRASS) DI KAWASAN PERAIRAN PANTAI SEKITAR KOTA DENPASAR Deny Suhernawan Yusup 231-234

BIDANG GENETIKA DAN BIOTEKNOLOGI 33 INDUKSI PERAKARAN TUNAS KANTONG SEMAR (Nepenthes

Ampullaria Jack) DENGAN BEBERAPA KONSENTRASI INDOLE ACETIC ACID (IAA) SECARA IN VITRO Suwirmen, Zozy Aneloi Noli, dan Anzharni Fajrina 235-241

Page 8: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016 vii 

 

34 STUDI PENDAHULUAN VARIASI GENETIK MASYARAKAT

DAYAK DI KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAHBERDASARKAN ENAM LOKUS MIKROSATELIT AUTOSOM I Ketut Junitha dan Lucia Emy Octavia 242-247

35 REGENERASI TUNAS DARI KALUS MUTAN SORGUM

VARIETAS KAWALI, MANDAU DAN SUPER I Endang Gati Lestari dan Iswari S. Dewi 248-257

36 PENGARUH BUANGAN LIMBAH CAIR PABRIK TEKSTIL DI

SUNGAI KAWASAN DESA MANGUNARGA KAB.SUMEDANG TERHADAP PEMBELAHAN SEL AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa) Annisa dan Hana Hunafa Hidayat 258-261

37 APLIKASI PENANDA MOLEKULER UNTUK MEMPELAJARI

KERAGAMAN JENIS JAMUR ENDOFITIK PADA TANAMAN HUTAN Istiana Prihatini 262-274

Page 9: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016   90 

 

IDENTIFIKASI DAN KECEPATAN TUMBUH JAMUR-JAMUR YANG MENGINFEKSI TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus spp.)

IDENTIFICATION AND GROWING SPEED OF FUNGI INFECT THE DRAGON

FRUITS (Hylocereus spp.)

Meitini Wahyuni Proborini Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas MIPA

Universitas Udayana Email: [email protected]

ABSTRAK Penelitian untuk mengidentifikasi dan membandingkan kecepatan tumbuh jamur yang

menginfeksi tanaman buah naga putih (Hylocereus undatus) di desa Sobangan Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung secara invitro telah dilaksanakan di laboratorium Taksonomi Tumbuhan (Mikologi) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana. Teridentifikasi sebanyak delapan species jamur penyebab busuk pada tanaman buah naga yaitu Aspergillus flavus, A. niger, Trichophyton sp.,Microsporum sp., Rhizopus stolonifer, Fusarium sp.1 , Fusarium sp.2, Cladosporium sp. Kedelapan jamur tersebut masing-masing ditumbuhkan pada media PDA dicawan petri dengan pengulangan tiga kali (8 jenis jamur x 3 ulangan= 24 petri). Pengamatan dan penghitungan diameter koloni jamur dilakukan setiap hari selama tujuh hari di laboratorium. Hasil rerata pengukuran menunjukkan bahwa Rhizopus stolonifer merupakan jamur yang tercepat tumbuhnya yaitu 6.4 cm hanya dalam waktu tiga hari dan Cladosporium sp. merupakan jamur yang paling lambat tumbuhnya yaitu 2.8 cm selama tujuh hari

Kata Kunci : Buah Naga, Jamur, Kecepatan tumbuh ABSTRACT

Research to identify and compare the growth of fungi that infect plants white dragon fruit (Hylocereus undatus) in the village Sobangan Mengwi Badung have been carried out in the laboratory of Plant Taxonomy (Mycology) Department of Biology, University of Udayana. Identified eight species of fungi that cause rot on the plant dragon fruit is Aspergillus flavus, A. niger, Trichophyton sp., Microsporum sp., Rhizopus stolonifer, Fusarium sp.1, Fusarium sp.2 and Cladosporium sp. Eighth fungus respectively grown on PDA media petri dicawan with three times replicatication (8 species of fungi x 3 replications = 24 petri). Observations and the diameter of fungal colony counting was done daily for seven days in the laboratory. Results showed that the Rhizopus stolonifer is the fastest growing fungus that is 6.4 cm in just three days and the fungus Cladosporium sp is the slowest growth that is 2.8 cm for seven days

Keywords: Dragon Fruits, Fungi, growing speed PENDAHULUAN

Buah naga termasuk tanaman sukulen yang termasuk dalam keluarga kaktus dengan morfologi buah mirip buah nanas. Selain itu memiliki sulur atau jumbai di sekujur kulitnya, berwarna merah dengan daging buah ada yang berwarna putih, kuning, dan merah dengan biji kecil-kecil berwarna hitam (Pratomo, 2008; Winarsih, 2007). Kendala dalam budi daya buah naga adalah adanya serangan penyakit baik oleh hewan atau mikroorganisme (bakteri dan jamur). Penyakit yang biasa menyerang tanaman buah naga antara lain penyakit busuk batang.

Page 10: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016   91 

 

Penyakit busuk batang dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk kandang atau kompos yang belum jadi.

Berdasarkan hasil pengamatan morfologi buah naga di desa Sobangan Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung pada tanaman yang sehat tampak sulur yang berwarna hijau segar, serta bunga dan buah yang bersih tanpa adanya bercak-bercak. Sedangkan tanaman yang terinfeksi jamur menunjukkan ciri-ciri, yaitu pada tanaman buah naga putih (Hylocereus undatus) sulurnya menunjukkan bercak kuning kecoklatan, bintik-bintik coklat dan ujung sulur berbintik hitam, serta bunga dan buah berbintik coklat sampai hitam. Sedangkan pada tanaman buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) menunjukkan sulur dengan bercak kuning kecoklatan, kuning dan putih, ada bagian sulur yang tertutup lapisan putih, serta bunga dengan kelopak berwarna coklat kehitaman

Diketahui, salah satu jamur yang menginfeksi tanaman buah naga adalah Fusarium oxysporum menyebabkan tanaman menjadi layu dan pelan-pelan kering (Pratomo, 2008; Kurniawan, 2008). Menurut Abdullah and Sorra (2008), kecepatan tumbuh jamur-jamur penyebab infeksi pada tanaman buah naga dilapangan sangat bervariasi sehingga kerusakan yang ditimbulkan dapat menjadi hal yang sulit dikendalikan. Winarsih (2007) menyebutkan bahwa spora merupakan alat perkembangbiakan jamur yang dapat berkembang cepat apabila kondisi lingkungan mendukung seperti kelembaban, suhu dan nutrisi. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan identifikasi jamur-jamur penyebab penyakit pada buah naga dan bagaimana kecepatan tumbuh jamur-jamur tersebut, sehingga data-data yang diperoleh dapat digunakan sebagai acuan dalam penanggulangan penyakit oleh jamur pdaa pertumbuhan dan produktivitas buah naga MATERI DAN METODE

Sampel diambil secara acak pada tanaman buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus) berupa sulur, bunga, buah dan akar yang morfologinya menunjukkan ciri-ciri terinfeksi jamur. Bagian sulur, bunga, buah dan akar yang menunjukkan ciri-ciri terinfeksi jamur diambil, dipotong 1x 1 cm, dicuci dengan aquades steril , ditiriskan, ditaruh pada media PDA dan diinkubasi pada suhu ruang sampai terbentuk koloni jamur.Koloni-koloni jamur yang tumbuh direisolasi pada media PDA untuk memperoleh biakan murni. Diidentifikasi sampai tingkat genus atau species dengan pengamatan makroskopis dan mikroskopis dibawah mikroskop, dicocokkan dengan buku kunci identifikasi jamur dari Gandjar, dkk., 1999; Pitt dan Hocking. 1997; Darnetty. 2006; Frey, et al., 1979). Pengamatan kecepatan pertumbuhan jamur yang telah teridentifikasi, dilakukan secara invitro dengan cara ditumbuhkan jamur-jamur tersebut pada media PDA dan dicatat waktu awal koloni jamur tersebut tumbuh sampai hari ke tujuh, kemudian dihitung diameter koloni masing-masing jamur untuk melihat perbedaan kecepatan tumbuh antar species. HASIL

1.Identifikasi Jamur Dari hasil identifikasi secara makroskopis dan mikroskopis jamur-jamur yang diisolasi dari tanaman buah naga, diperoleh delapan jenis jamur yaitu, Aspergillus flavus, A. niger, Trichophyton sp., Microsporum sp., Rhizopus stolonifer, Fusarium sp.1 , Fusarium sp.2, Cladosporium sp. Satu koloni jamur dan empat koloni koloni bakteri tidak berhasil teridentifikasi. Adapun hasil determinasi jamur yang telah diisolasi adalah sebagai berikut : 1a.Organisme yang sebagian besar multiseluler dan memiliki membran inti sel

(eukariotik)……………………………………………………………………….2 b.Organisme uniseluler, tidak memiliki membrane inti …………………….. Bakteri

Page 11: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016   92 

 

2a.Fotosintetik, autotrof……………………………………………..................Plantae b.Nonfotosintetik, heterotrof, hidup sebagai saprofit atau parasit…………………3 3a.Memiliki dinding sel yang mengandung kitin dan hemiseluosa, berbentuk filament

(hifa)yang akan menyusun miselium (fungi)……………...……………………..4 b. Tidak memiliki dinding sel dan berbagai ciri di atas……...…………..selain fungi 4a.Memiliki tubuh buah yang makroskopis………….………………..Basidiomycetes b.Memiliki tubuh buah yang mikroskopis………………...……………………….5 5a.Belum diketahui cara perkembangbiakan generatifnya (Deuteromycetes)……...9 b. Sudah diketahui cara perkembangbiakan generatifnya………………………….6 6a. Memiliki spora istirahat yang resisten dan berdinding tebal, hifa tidak bersepta

(Zygomycetes)………...………………….………………………………...…...7 b. Memiliki struktur seperti kantong (askus) yang membungkus sporanya, hifa bersepta

(Ascomycetes)……………………………...……..……………….................…8 7a.Sporangiofor tidak bercabang,spora oval, kasar, mempunyai sporangium, kolumela, rhizoid,

dan hifahorizontal membentuk stolon ..................................... Rhizopus stolonifer. 8a. Koloni terdapat garis-garis radier, konidiofor bercabang, terdapat spora yang menyelimuti

hifa .......……………………………………………….......... Fonceaceae sp. b. Koloni tidak terdapat garis-garis radier, terdapat ascus dalam kleistotesium yang dibungkus

oleh sel-sel secara keseluruhan …………………….............. Emericella sp 9a. Mempunyai vesikel yang berbentuk bulat, sterigmata mengelilingi hampir 2/3 dari vesikel,

konidia menempel seperti rantai pada sterigma, berbentuk elips dan berwarna hijau kekuningan……………………………...…......................... Aspergillus flavus

b. Tidak mempunyai vesikel, sterigmata, konidia…….............................................10 10a. Mempunyai makrokonidia dan mikrokonidia……………...…………………...11 b. Tidak mempunyai makrokonidia dan mikrokonidia………….............................13 11a. Koloni seperti kapas, berwarna merah muda………………...........................…12 b. Koloni seperti bludru/velvet, koloni bagian tengah berwarna merah muda dengan tepi putih

………………………………………………………..….. Fusarium sp 1 12a. Koloni seperti kapas menggunung, berwarna merah muda, sebalik koloni merah muda

…………………………………………….…………......... Fusarium sp2 13a. Mempunyai mikroaleurispore……………………………… …………………14 b. Tidak mempunyai mikroaleurispore………………………………………….. 15 14a.Mempunyai spora makroaleurispore, namun spora mikroaleurispore jarang ditemukan

………….………………………………………............... Microsporum sp. b. Tidak mempunyai makroaleurispore………………...… Trichophyton sp. 15a. Koloni seperti velvet, tidak terdapat garis-garis radier dan konidia...................16 b. Koloni seperti kapas, berwarna abu-abu tua dan menghitam pada koloni yang berumur 6-

10 hari. Koloni yang umur tua terdapat garis-garis radier dan ramokonidia………… ………………………………………............................. Cladosporium sp.

2.Kecepatan Tumbuh Jamur Pada pengamatan untuk melihat pertumbuhan ke delapan jamur hasil identifikasi,

diperoleh hasil bahwa Rhizopus stolonifer merupakan jamur yang mempunyai kemampuan tumbuh paling cepat diantara kedelapan spesies yang lain karena spesies tersebut mampu tumbuh dengan hanya dalam waktu tiga hari menghasilkan rerata pertumbuhan diameter koloni sebesar 6.4 cm namun sebaliknya pertumbuhan koloni jamur yang terlama adalah Cladosporium sp yaitu hanya mencapai diameter sebesar 2.28 cm dalam kurun waktu yang sama (Grafik 1.)

Page 12: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016   93 

 

Rerata hasil pengukuran diameter koloni jamur menunjukkan bahwa tiga jenis jamur yaitu Aspergillus niger, A. flavus, dan Rhizopus stolonifer dalam waktu tujuh hari berturut-turut mencapai diameter 4.4 cm, 4.7cm, 6.4 cm dan dua isolat Fusarium pada waktu yang sama mencapai diameter 3.6 cm. Jamur Cladosporium sp, Trichophyton sp dan Microsporum sp mempunyai kecepatan tumbuh yang lebih lambat dibandingkan dengan ketiga jenis jamur tersebut diatas.

Gambar 1. Kecepatan Tumbuh Jamur-jamur yang Menginfeksi Tanaman Buah Naga Secara In-vitro

PEMBAHASAN Sebanyak delapan species jamur penyebab busuk pada tanaman buah naga telah

teridentifikasi yaitu Aspergillus flavus, A. niger, Trichophyton sp.,Microsporum sp., Rhizopus stolonifer, Fusarium sp1 , Fusarium sp2, Cladosporium sp. Kedelapan species tersebut merupakan jamur-jamur penghuni tanah ( Ganjar dkk., 1999 dan Darnetty, 2006) sehingga sangat mudah bagi kedelapan jamur tersebut menginfeksi tanaman buah naga khususnya pada daerah perakaran, leher akar bahkan batang dan bunga. Jamur-jamur penghuni tanah baik yang bersifat saproba ataupun parasit mampu hidup dan berkembang biak pada inangnya melalui air (waterborne), tanah (soilborne) atau udara (airborne) ( Pith dan Hocking, 1997 ; Noveriza, 2008). Hal ini sangat dimungkinkan bahwa kedelapan species tersebut mampu hidup secara konsorsium atau soliter menginfeksi ianangnya atau hanya hidup sebagai jamur endopit atau bahkan sebagai saprobe biasa yang memanfaatkan inang sebagai sumber makanannya (Anonim,2008; Kurniawan 2008; Ganjar, dkk., 1999)

Kecepatan tumbuh jamur R.stolonifer mendominasi diantara kedelapan species yang lain. Hal ini dikaitkan bahwa jamur ini merupakan jamur tingkat rendah yang hanya mampu memanfaatkan gula-gula sederhana tetapi mampu memanfaatkan secara optimal sehingga jamur ini dikenal sebagai jamur parasit yang dapat beradaptasi secara cepat pada inang dan mampu menyebabkan pembusukan pada jaringan inang (Darnetty, 2006 ; Noveriza, 2008). Jamur Fusarium oxysporum sebagai salah satu jamur penyebab busuk pada akar, sulur dan buah belum berhasil teridentifikasi sampai tingkat spesies karena dalam penelitian ditemukan dua genera Fusarium. Teridentifikasinya genera Fusarium menunjukkan bahwa jamur-jamur yang teridentifikasi merupakan penyebab penyakit pada tanaman buah naga putih (Holocerous spp), meski untuk memastikannya harus dilakukan uji postulat Koch dilapangan (Proborini-unpublish data). Jamur Cladosporium pertumbuhannya terlihat paling lambat. Hal ini dimungkinkan bahwa pada media PDA, jamur ini memerlukan adaptasi yang relatif lama untuk tumbuh dan menghasilkan spora, namun setelah adaptasi tersebut tercapai jamur ini akan mampu bertahan tumbuh lama dibanding jamur R.stolonifer yang sangat cepat tumbuh, namun setelah seminggu jamur ini akan berhenti dan hilang koloninya dalam media PDA sedangkan pada Cladosporium tetap eksis walaupun koloni tidak pernah memenuhi seluruh cawan petri,

Page 13: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · 36 pengaruh buangan limbah cair pabrik tekstil di sungai kawasan desa mangunarga kab.sumedang terhadap pembelahan sel akar bawang merah (allium cepa)

Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”  

PROSIDING, Copyright© 2016   94 

 

sehingga teridentifikasinya jamur Cladosporium sangat penting untuk data-data penelitian dan perlu dilakukan uji postulat Koch di lapangan untuk memastikan bahwa jamur Cladosporium merupakan jamur parasit bahkan patogen pada tanaman buah naga (Proborini, un-publish data)

SIMPULAN

Teridentifikasi delapan spesies jamur yang menginfeksi tanaman buah naga yaitu: Aspergillus flavus, A. niger, Trichophyton sp., Microsporum sp., Rhizopus stolonifer, Fusarium sp.1 , Fusarium sp.2, Cladosporium sp. Pertumbuhan jamur-jamur tersebut bervariasi kecepatan tumbuhnya dan pertumbuhan Rhizopus stolonifer tercepat yaitu dalam waktu tiga hari sebesar 6.4 cm, sedangkan pertumbuhan Cladosporium adalah yang paling lambat yaitu hanya 2.28 cm dalam waktu satu minggu

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Dra.Eniek Kriswiyanti, Msi., sebagai ketua Peneliti Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional tahun anggaran 2008; Dewa Ayu Andriastini, Ssi. dan Ni Made Elik Rahayuni, Ssi. yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini; Pemilik dan Pengelola Kebun Buah Naga di Desa Sobangan Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Udayana. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, S.K., Zora, S.E. (1993) Chaetomium mesopotamicum a new thermophilic species

from Iraqi soil. Cryptogamic Botany 3 (4): 387-389. Anonim. 2008. Budidaya Buah Naga, http://www.infokebun.wordpress.com

Opened:10.01.2009. Darnetty. 2006. Pengantar Mikologi. Andalas university Press. Padang Frey, D., R.J. Oldfield, R.C. Bridger. 1979. A Colour Atlas of Phatogenic Fungi. Wolfe

Medical Publication Ltd. Holland. Gandjar, I., R.A. Samson, K.V.D.T. Vermeulen, A. Oetari, dan I. Santoso. 1999. Pengenalan

kapang Tropik Umum. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Martina, A., Yuli, N., dan Sutisna, M., 2002, Optimasi Beberapa Faktor Fisik Terhadap Laju

Degradasi Selulosa Kayu Albasia (Parserianthes Falcataria) Dan Karboksimetilselulosa (CMC) Secara Enzimatik Oleh Jamur, Jurnal Natur Indonesia, 4(2), 156-163.

Noveriza, R. 2008. Kontaminasi Jamur dan Mikotoksin pada Tumbuhan Obat. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Indonesian (Medicinal and Aromatic Crops Research Institute). Bogor. Jurnal Mikologi.Vol. 7 (1): 35 - 46

Pitt, J.I. dan A.D. Hocking. 1997. Fungi and Food Spilage. Institute of The Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences. Netherland.

Kurniawan. 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit, Available at : http://dk-breakthourgh.blogspot.com.Opened : 10.01.2009 Pratomo. 2008. Superioritas Jambu Biji dan Buah Naga Available at : http://www.unika.ac.id. Opened : 10.01.2009 Salar, R. K. and Aneja, K.R. (2007) Thermophilic Fungi: Taxonomy and Biogeography.

Journal of Agricultural Technology 3(1): 77-107. Winarsih, Sri. 2007. Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga. Aneka Ilmu.Semarang.