Proses Terbentuknya Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol au (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam
transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning,
berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat
kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia.
Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan
dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya
adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000
derajat celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah
ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala mohs), serta
berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang
berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan
mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya
kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral
non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari
emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa
emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum
sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di
dalamnya >20%.
Bagamana proses terbentuknya emas
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme
kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara
mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas
dikatagorikan menjadi dua yaitu:
* endapan primer* endapan plaser. Kegunaan emas
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan
juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas
dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut
dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia,
meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas
dicantumkan dalam mata uang dolar amerika. Bentuk penggunaan emas
dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas
dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.
Emas juga diperdagangkan dalam bentuk koin emas, seperti
krugerrand yang diproduksi oleh south african mint company dalam
berbagai satuan berat. Satuan berat krugerrand yang umum ditemui
adalah 1/10 oz (ounce), 1/4 oz, 1/2 oz dan 1 oz. Harga koin
krugerrand didasarkan pada pergerakan harga emas di pasar komoditas
dunia yang bergerak terus sepanjang masa perdagangan. Koin
krugerrand khusus (atau biasa disebut proof collector edition) juga
diproduksi secara terbatas sesuai dengan tema tertentu. Karena
diproduksi terbatas, sering kali harga koin krugerrand edisi proof
ini melebihi harga kandungan emas koin tersebut tergantung pada
kelangkaan dan kondisi koin khusus ini. Edisi yang cukup digemari
dan dicari para investor adalah edisi yang memuat gambar nelson
mandela.
Terdapat beberapa negara yang memproduksi secara massal koin
emas untuk ditawarkan sebagai alternatif investasi, antara
lain:
1. Australia - kangaroo2. China - panda3. Malaysia - kijang
emas4. Canada - maple leaf5. Inggris - britannia6. Amerika serikat
- eagle dan buffalo7. Afrika selatan - krugerrand8. New zealand -
kiwi9. Singapore - lion10. Austria - philharmonic
Cara memisahkannya Emas Murni dari pertambangan (ekstraksi),
jenisnya ada dua:
Ekstraksi emasAmalgamasi adalah proses penyelaputan partikel
emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (au hg). Amalgam masih
merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah,
akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi
dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam
membentuk emas murni yang bebas (free native gold).Proses
amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya
dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa
dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam
sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh
kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag
tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam Proses sianidasi
terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses
pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam
proses cyanidasi adalah nacn, kcn, ca(cn)2, atau campuran
ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah nacn, karena
mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum
reaksi pelarutan au dan ag adalah sebagai berikut:
4au + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4au(cn)2- + 4oh-4ag + 8cn- + o2 + 2
h2o = 4ag(cn)2- + 4oh-
pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya
dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk zn (zinc
precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 zn + 2 naau(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 au + 2 naoh + 2
na2zn(cn)4 + h22 zn + 2 naag(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 ag + 2 naoh +
2 na2zn(cn)4 + h2
Penggunaan serbuk zn merupakan salah satu cara yang efektif
untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk zn
yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan
perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret clenel, yang
disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari
logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu mg, al, zn, cu, au, ag,
hg, pb, fe, pt. Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan
kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya.
Jadi sebenarnya tidak hanya zn yang dapat mendesak au dan ag,
tetapi cu maupun al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya
lebih mahal maka lebih baik menggunakan zn. Proses pengambilan
emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk zn ini
disebut proses merill crowe.
dibawah ini adalah teknik pengolahan emas dengan berbagai cara
Dengan cara sianida
cara kerja1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan
alat grinding sehinggamenjadi tepung (mesh + 200).2. Bahan di
masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan h2o (2/3
daribahan).3. Tambahkan tohor (kapur) hingga ph mencapai 10,2 10,5
dan kemudiantambahkan nitrate (pbno3) 0,05 %.4. Tambahkan sianid
0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga phlarutan
(10 11) dengan (t = 85 derajat).5. Kemudian saring, lalu filtrat di
tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian
di saring.6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi
bullion atau gunakan. (metode 1)7. Metode merill crow (dengan
penambahan zink anode / zink dass), saring laludimurnikan / dibakar
hingga menjadi bullion. (metode 2)8. Karbon di hilangkan dari
kandungan lain dengan asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian
di bilas dengan h2o selama (t = 2j) pada (t = 80 90 derajat).9.
Lakukan proses pretreatment dengan menggunakan larutan sianid 3 %
dan soda(naoh) 3 % selama (t =15 20m) pada (t = 90 100o).10.
Lakukan proses recycle elution dengan menggunakan larutan sianid 3
% dan soda3 % selama (t = 2.5 j) pada (t = 110 120 derajat).11.
Lakukan proses water elution dengan menggunakan larutan h2o pada (t
= 110 120o) selama (t = 1.45j).12. Lakukan proses cooling.13.
Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (v = 3) dan (a
= 50) selama(t = 3.5j). (metode 3)
proses pemurnian (dari bullion) dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:
1. metode cepatsecara hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan
dalam larutan hno3 kemudian tambahkan garam dapur untuk
mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan hno3
selanjutnya saring aja dan dibakar.
2. metode lambatsecara hidrometallurgy plus electrometallurgy
yaitu dengan menggunakan larutan h2so4 dan masukkan plat tembaga
dalam larutan kemudian masukkan bullion ke dalam larutan tersebut,
maka akan terjadi proses hidrolisis dimana perak akan larut dan
menempel pada plat tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah
lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu
tinggal bakar aja masingmasing, jadi deh logam murni. Proses
pengolahan emas dengan sistem perendamanbahan ore/ bijih emas yang
sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 tonformula kimia1. Nacn =
40 kg2. H2o2 = 5 liter3. Kostik soda/ soda api = 5 kg4. Ag no3 =100
gram5. Epox cl = 1 liter6. Lead acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons
(serbuk)7. Zinc dass/ zinc koil = 15 kg8. H2o (air) = 20.000
liter
proses perendaman perlakuan di bak i (bak kimia)1. Nacn
dilarutkan dalam h2o (air) ukur pada ph 72. Tambahkan costik soda
(+ 3 kg) untuk mendapatkan ph 11-123. Tambahkan h2o2, ag no3, epox
cl diaduk hingga larut, dijaga pada ph 11-12 perlakuan di bak ii
(bak lumpur)1.ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh +
200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak2.larutan kimia dari bak i
disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke bak ii untuk
merendam lumpur ore selama 48 jam3.setelah itu, air/ larutan
diturunkan seluruhnya ke bak i dan diamkan selama 24 jam, dijaga
pada ph 11-12. Apabila ph kurang untuk menaikkannya ditambah costic
soda secukupnya4.dipompa lagi ke bak ii, diamkan selama 2 jam lalu
disirkulasi ke bak i dengan melalui bak penyadapan/ penangkapan
yang diisi dengan zinc dass/ zinc koil untuk mengikat/ menangkap
logam au dan ag (emas dan perak) dari larutan air kaya5.lakukan
sirkulasi larutan/ air kaya sampai zinc dass/ zinc koil hancur
seperti pasir selama 5 10 hari6.zinc dass/ zinc koil yang sudah
hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah untuk
diperas dengan kain famatex7.untuk membersihkan hasil filtrasi dari
zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml h2so4 dan 3 liter air
panas8.setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion
Diposkan oleh idiot on duty on 24 Agustus 2012
emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol au (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam
transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning,
berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat
kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia.
Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan
dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya
adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000
derajat celcius.
emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,
kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala mohs), serta berat
jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang
berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan
mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya
kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral
non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari
emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa
emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum
sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di
dalamnya >20%.
- Proses terbentuknya emas
jadi emas terbentuk dari proses magmatisme atau
pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena
proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan
pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan
(placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
- endapan primer - endapan plaser.
- Proses ekstraksi emas
amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air
raksa dan membentuk amalgam (au hg). Amalgam masih merupakan proses
ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses
efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran
butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang
bebas (free native gold).Proses amalgamasi merupakan proses kimia
fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi
elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat
terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan
menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa
tersebut. Sementara au-ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai
logam.
proses sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses
pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang
biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah nacn, kcn, ca(cn)2,
atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan
adalah nacn, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut
lainnya. Secara umum reaksi pelarutan au dan ag adalah sebagai
berikut:
4au + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4au(cn)2- + 4oh-4ag + 8cn- + o2 + 2
h2o = 4ag(cn)2- + 4oh-
pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya
dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk zn (zinc
precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 zn + 2 naau(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 au + 2 naoh + 2
na2zn(cn)4 + h22 zn + 2 naag(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 ag + 2 naoh +
2 na2zn(cn)4 + h2
penggunaan serbuk zn merupakan salah satu cara yang efektif
untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk zn
yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan
perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret clenel, yang
disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari
logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu mg, al, zn, cu, au, ag,
hg, pb, fe, pt. Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan
kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya.
Jadi sebenarnya tidak hanya zn yang dapat mendesak au dan ag,
tetapi cu maupun al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya
lebih mahal maka lebih baik menggunakan zn. Proses pengambilan
emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk zn ini
disebut proses merill crowe.
- Kegunaan emas
emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan
juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas
dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut
dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia,
meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas
dicantumkan dalam mata uang dolar amerika. Bentuk penggunaan emas
dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas
dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.
Pengenalan Bahan Tambang : Emas Selasa, 25 November 2008
EMAS DAN PROSES TERJADINYA
Tentu Kita semua sudah mengetahui apakah emas itu. Yang paling
umum emas biasanya dipakai oleh hampir semua kaum wanita sebagai
perhiasan, namun banyak diantara kita tentu belum mengetahui proses
terbentuknya emas. Disini kita akan belajar sedikit tentang proses
terjadinya emas.Emas merupakan elemen yang dikenal sebagai logam
mulia dan komoditas yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia.
Elemen ini memiliki nomor atom 79 dan nama kimia aurum atau Au.
Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan
perak, tembaga, atau besi. Warnanya kuning keemasan dengan
kekerasan 2,5-3 skala Mohs. Bentuk kristal isometric octahedron
atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni.
Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme
kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara
mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas
dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan
plaser.Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama
sebagai urat (vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi
dengan urat kuarsa. Lainnya yaitu endapan atau placer deposit,
dimana emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh aliran
sungai dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi. Emas native
terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisma, bergerak berdasarkan
adanya thermal atau adanya panas di dalam bumi, tempat tembentukan
emas primer, sedangkan sekudernya merupakan hasil transportasi dari
endapan primer umum disebut dengan emas endapan flaser, sedangkan
asosiasi emas atau emas bersamaan hadir dengan mineral silikat,
perak, platina, pirit dan lainnya
Kenampakan fisik bijih emas hampir mirip dengan pirit, markasit,
dan kalkopirit dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari
sifatnya yang lunak, berat jenis tinggi, dan ceratnya yang
keemasan. Emas berasosiasi dengan kuarsa, pirit, arsenopirit, dan
perak.
Sifat fisik unsur ini sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk
dan jarang bersenyawa dengan unsur kimia lain. Konduktivitas
elektrik dan termalnya sangat baik, malleable sehingga dapat
dibentuk dan juga bersifat ductile. Emas adalah logam yang paling
tinggi densitasnya.
Selain itu, emas sering ditemukan dalam penambangan bijih perak
dan tembaga. Penambangan emas dilakukan besar-besaran untuk
memenuhi permintaan dunia, diantaranya ditambang di Afsel,
Autralia, USA, Meksiko, Brasil, Indonesia, dan negara lainnya.
Penggunaan utama emas adalah untuk bahan baku perhiasan dan
benda-benda seni. Selain itu, karena konduktif, emas penting dalam
aplikasi elektronik. Kegunaan lain ada di bidang fotografi,
pigment, dan pengobatan.
Emas Sejarah Emas Sifat Emas Karakteristik EmasPosted on January
29, 2012 Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan univalen )
yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara
2,5 3 ( skala Mohs ). Emas dapat dibentuk jadi lembaran sedemikian
tipis hingga tembus pandang. Sebanyak 120.000 lembar emas dapat
ditempa menjadi satu lapisan yang sedemikian tipisnya sehingga
tebalnya tidak lebih dari 1 cm. Dari 1 gram emas dapat diulur
menjadi kawat sepanjang 2,5 km.Emas mempunyai karakteristik sectile
( lunak, elastis, mudah dibentuk ), memiliki warna yang menarik (
kuning, mengkilap, tidak mudah memudar ), berat, tahan lama, tahan
pada panas tinggi dan daya konduksi listrik juga sebagai perlawanan
terhadap oksidasi ( tahan korosi ) sehingga emas memiliki banyak
kegunaan. Namun karena emas sebagai salah satu logam coinage yang
keberadaannya di alam sangat langka, menjadikannya sebagai logam
yang sangat berharga.Emas memberikan sumbangan yang amat besar bagi
kehidupan manusia seperti, untuk perhiasan, peralatan elektronik,
kedokteran gigi, uang, medali, dll. Sekitar 65 persen dari emas
diolah digunakan dalam industri seni, terutama untuk membuat
perhiasan. Selain perhiasan, emas juga digunakan di peralatan
listrik, elektronik, dan industri keramik. Industri aplikasi ini
telah berkembang dalam beberapa tahun dan kini menempati sekitar 25
persen dari pasar emas.Dalam perdagangan emas, ukuran berat
biasanya dipakai troy ouns, kemurnian emas murni dalam karat
ditunjukan angka 24 atau dalam kehalusan ditunjukkan angka 1.000.
Karena emas merupakan logam yang relatif lunak ( sectile ) menjadi
satu halangan untuk digunakan dalam industri. Untuk mengatasi
kelemahan ini, emas biasanya dipadukan dengan logam lain ( alloy )
seperti perak, tembaga, platinum, atau nikel.Emas putih adalah
alloy emas dengan platinum, iridium, nikel, atau zink. Alloy emas
dengan tembaga berwarna merah atau kuning. Alloy emas dengan besi
berwarna hijau, dan alloy emas dengan aluminum berwarna ungu.
Bagian emas yang terdapat dalam campuran diukur dalam karat atau
persen. Karat adalah unit sama dengan 1 / 24 bagian dari emas murni
dalam alloy. Dengan demikian, emas 24 Karat ( 24K ) adalah emas
murni, sedangkan emas 18 Karat adalah 18 bagian emas murni dan 6
bagian logam lainnya, jadi emas 18 karat 18/24 berarti emas 75
%.Sejarah EmasEmas ( Sanskrit jval, Yunani = chrysos, Latin aurum,
berarti fajar yang cerah, Anglo-Saxon gold, China [jn], Jepang
[kin] ) telah diketahui sebagai sangat berharga sejak zaman
praejarah.Emas, merupakan salah satu logam tertua yang digunakan
oleh manusia. Emas dikenal antara lain di Mesopotamia dan Mesir.
Referensi ke awal mula penemuan emas didasari legendaris atau
mitos. Oleh karena itu, beberapa penulis menyebutkan bahwa penemu
emas pertama kali adalah Cadmus, bangsa Phoenicia. Sedangkan yang
lainnya mengatakan bahwa Thoas, raja Taurian, yang pertama kali
menemukan logam berharga dalam legenda Pangaeus Mountains di
Thrace. Legenda dan mitos serupa tentang awal penemuan emas juga
terdapat dalam sastra kuno dari Hindu ( the Vedas ) serta Cina dan
bangsa lainnyaEmas dari estetika properti fisik dikombinasikan
dengan properti sudah lama menjadi logam yang berharga. Sepanjang
sejarah, emas telah sering menjadi penyebab konflik misalnya ada
awal tahun 1500-an Raja Ferdinand dari Spanyol menetapkan prioritas
kepada para conquistador penakluk - hambanya yang akan berangkat
mencari Dunia Baru, Bawa pulanglah emas, perintahnya kepada mereka,
kalau bisa, dapatkan semanusiawi mungkin, tapi apapun risikonya,
bawalah emas. Titah sang raja tersebut menjadi awal pemusnahan
peradaban Aztec dan Inca. Konflik karena perebutan emas juga
terjadi pada awal ketika Amerika berburu emas ke Georgia,
California, dan Alaska.Pada abad pertengahan, begitu kuat orang
mendambakan emas, sehingga lahir ilmu alkimia, dengan tujuan
membuat emas. Manusia modern berhasil mencapai cita-cita itu dengan
mengekstrak emas dari air laut dan mengubah timbel atau merkurium
menjadi emas dalam mempercepat partikel. Namun emas yang murah
tetaplah emas alamiah yang harus ditambang.Biji emas dikategorikan
dalam 4 ( empat ) kategori : Biji tipis dimana kandungannya sebesar
0.5 g/1000 kg atau 0.5 g/ton atau 0.5 ppm ( part per million, per
satu juta bagian ) Biji rata-rata ( typical ) dengan mudah digali,
nilai biji emas khas dalam galian terowongan terbuka yakni
kandungan 1-5 g/1000 kg (1 -5 ppm ) Biji bawah tanah/harrdrock
dengan kandungan 3 g/1000 kg ( 3 ppm ) Biji nampak mata ( visible )
dengan kandungan minimal 30 g/1000 kg ( 30 ppm )Emas di dunia mulai
ditambang sejak tahun 2.000 sebelum masehi oleh bangsa-bangsa di
dataran Mesir ( bangsa Mesir, Sudan dan Arab Saudi ). Pada sekitar
abad ke-19, pencarian emas muncul kapanpun ketika ditemukan adanya
deposit emas, termasuk di California, Colorado, Otago, Australia,
Black Hills, dan Klondike.Sedangkan deposit emas terbesar ditemukan
di Precambrian Witwatersrand, Afrika Selatan, dengan luasan ratusan
mil dan dengan kedalaman di lebih dari dua mil. Sejak tahun
1880-an, Afrika Selatan telah menjadi sumber untuk sebagian besar
sediaan emas dunia. Pada tahun 1970, produksinya mencapai hingga 70
% dari persediaan dunia, yaitu memproduksi sekitar 1000 ton, namun
produksi di tahun 2004 hanya 342 ton. Penurunan ini berhubungan
dengan bertambahnya kesulitan dalam ektraksi dan faktor ekonomi
yang memperngaruhi industri Afrika Selatan. Produsen utama lainnya
adalah Kanada, Australia, bekas Uni Soviet, dan Amerika Serikat (
Arizona, Colorado, California, Montana, Nevada, South Dakota, dan
Washington ).Sebelum Perang Dunia II, Indonesia adalah penghasil
emas terbesar di Asia Tenggara. Satu-satunya pengelola tambang emas
di Indonesia pada awal tahun 1980-an adalah PT Aneka Tambang,
sebuah BUMN di bawah Departemen Pertambangan dan Energi.Tiga
penambang emas besar di Indonesia menurut data tahun 1987 adalah:
PT Freeport Indonesia Inc. yang berlokasi di Tembagapura, Papua
dengan jumlah produksi 2,2 ton/tahun ( 1986 ). PT Lusang Mining
yang berlokasi di Bengkulu dengan jumlah produksi 300 kg/tahun (
1986 ). PT Aneka Tambang ( Persero ) berlokasi di Cikotok, Jawa
Barat dengan jumlah produksi 240 kg/tahun ( 1986 ).EMASSifat
EmasEmas adalah logam yang berat dengan warna kuning yang khas.
Dalam bentuk bubuk, warnanya coklat kemerahan. Logam ini melebur
pada suhu 1064,18 oC. Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan
univalen ) yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya
berkisar antara 2,5 3 ( skala Mohs ). Emas dapat dibentuk jadi
lembaran sedemikian tipis hingga tembus pandang.Sebanyak 120.000
lembar emas dapat ditempa menjadi satu lapisan yang sedemikian
tipisnya sehingga tebalnya tidak lebih dari 1 cm. Dari 1 gram emas
dapat diulur menjadi kawat sepanjang 2,5 km.Emas mempunyai
karakteristik sectile ( lunak, elastis, mudah dibentuk ), memiliki
warna yang menarik ( kuning, mengkilap, tidak mudah memudar ),
berat, tahan lama, tahan pada panas tinggi dan daya konduksi
listrik juga sebagai perlawanan terhadap oksidasi ( tahan korosi )
sehingga emas memiliki banyak kegunaan. Namun karena emas sebagai
salah satu logam coinage yang keberadaannya di alam sangat langka,
menjadikannya sebagai logam yang sangat berharga.
Emas memberikan sumbangan yang amat besar bagi kehidupan manusia
seperti, untuk perhiasan, peralatan elektronik, kedokteran gigi,
uang, medali, dll. Sekitar 65 persen dari emas diolah digunakan
dalam industri seni, terutama untuk membuat perhiasan. Selain
perhiasan, emas juga digunakan di peralatan listrik, elektronik,
dan industri keramik. Industri aplikasi ini telah berkembang dalam
beberapa tahun dan kini menempati sekitar 25 persen dari pasar
emas. Dalam perdagangan emas, ukuran berat biasanya dipakai troy
ouns, kemurnian emas murni dalam karat ditunjukan angka 24 atau
dalam kehalusan ditunjukkan angka 1.000. Karena emas merupakan
logam yang relatif lunak ( sectile )menjadi satu halangan untuk
digunakan dalam industri. Untuk mengatasi kelemahan ini, emas
biasanya dipadukan dengan logam lain ( alloy ) seperti perak,
tembaga, platinum, atau nikel. Emas putih adalah alloy emas dengan
platinum, iridium, nikel, atau zink. Alloy emas dengan tembaga
berwarna merah atau kuning. Alloy emas dengan besi berwarna hijau,
dan alloy emas dengan aluminum berwarna ungu. Bagian emas yang
terdapat dalam campuran diukur dalam karat atau persen. Karat
adalah unit sama dengan 1 / 24 bagian dari emas murni dalam alloy.
Dengan demikian, emas 24 Karat ( 24K ) adalah emas murni, sedangkan
emas 18 Karat adalah 18 bagian emas murni dan 6 bagian logam
lainnya, jadi emas 18 karat 18/24 berarti emas 75 %.
Reaksi Kimia UnsurTingginya nilai potensial reduksi emas
mengakibatkan logam ini selalu terdapat di alam dalam keadaan
bebas. Untuk keperluan ektraksi dari bijihnya, proses dengan
melibatkan senyawa sianida dapat diterapkan seperti halnya pada
ekstraksi logam perak.
Emas membentuk berbagai senyawa kompleks, tetapi hanya sedikit
senyawa anorganik sederhana. Emas (I) oksida, Au2O, adalah salah
satu senyawa yang stabil dengan tingkat oksidasi +1, seperti halnya
tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya stabil dalam senyawa
padatan, karena semua larutan garam emas (I) mengalami
disproporsionasi menjadi logam emas dan ion emas (III) menurut
persamaan reaksi :3Au+(aq) 2Au(s) + Au3+(aq)Secara kimiawi emas
tergolong inert sehingga disebut logam mulia. Emas tidak bereaksi
dengan oksigen dan tidak terkorosi di udara di bawah kondisi
normal. Namun emas terurai dalam larutan sianida dalam tekanan
udara. Emas juga tidak bereaksi dengan asam atau basa apapun. Akan
tetapi emas bereaksi dengan halogen dan aqua regia. Reaksi emas
dengan halogenLogam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin,
Br2, untuk membentuk trihalida emas (III) klorida, AuCl3, atau emas
(III) bromida, AuBr3.2Au(s) + 3Cl2(g) 2AuCl3(s)2Au(s) + 3Br2(g)
2AuBr3(s)
AuCl3 dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan ion
tetrakloroaurat (III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah
satu komponen dalam emas cair, yaitu suatu campuran spesies emas
dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas jika
dipanaskan.Di lain pihak, logam emas bereaksi dengan iodin, I2,
untuk membentuk monohalida, emas (I) iodida, AuI.2Au(s) + I2(g)
2AuI(s)Emas dapat larut pada aqua regia, yaitu campuran tiga bagian
volum asam klorida pekat dan atau bagian volum asam nitrat pekat (
Jabir ibn-Hayyan, ca. 760-815 ) :Au(s) + 4HCL (aq) + HNO3(aq)
HAuCl4(aq) + NO (g) + 2H2O(l)Sejarah EmasEmas ( Sanskrit jval,
Yunani = chrysos, Latin aurum, berarti fajar yang cerah,
Anglo-Saxon gold, China [jn], Jepang [kin] ) telah diketahui
sebagai sangat berharga sejak zaman prasejarah. Emas, merupakan
salah satu logam tertua yang digunakan oleh manusia. Emas dikenal
antara lain di Mesopotamia dan Mesir. Referensi ke awal mula
penemuan emas didasari legendaris atau mitos. Oleh karena itu,
beberapa penulis menyebutkan bahwa penemu emas pertama kali adalah
Cadmus, bangsa Phoenicia. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa
Thoas, raja Taurian, yang pertama kali menemukan logam berharga
dalam legenda Pangaeus Mountains di Thrace. Legenda dan mitos
serupa tentang awal penemuan emas juga terdapat dalam sastra kuno
dari Hindu ( the Vedas ) serta Cina dan bangsa lainnya... Emas dari
estetika properti fisik dikombinasikan dengan properti sudah lama
menjadi logam yang berharga. Sepanjang sejarah, emas telah sering
menjadi penyebab konflik : misalnya ada awal tahun 1500-an Raja
Ferdinand dari Spanyol menetapkan prioritas kepada para
conquistador penakluk - hambanya yang akan berangkat mencari Dunia
Baru, "Bawa pulanglah emas," perintahnya kepada mereka, "kalau
bisa, dapatkan semanusiawi mungkin, tapi apapun risikonya, bawalah
emas."Titah sang raja tersebut menjadi awal pemusnahan peradaban
Aztec dan Inca. Konflik karena perebutan emas juga terjadi pada
awal ketika Amerika berburu emas ke Georgia, California, dan
Alaska.Pada abad pertengahan, begitu kuat orang mendambakan emas,
sehingga lahir ilmu alkimia, dengan tujuan membuat emas. Manusia
modern berhasil mencapai cita-cita itu dengan mengekstrak emas dari
air laut dan mengubah timbel atau merkurium menjadi emas dalam
mempercepat partikel. Namun emas yang murah tetaplah emas alamiah
yang harus ditambang. Biji emas dikategorikan dalam 4 ( empat )
kategori :1. Biji tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 g/1000 kg
atau 0.5 g/ton atau 0.5 ppm ( part per million, per satu juta
bagian ) 2. Biji rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai
biji emas khas dalam galian terowongan terbuka yakni kandungan 1-5
g/1000 kg (1 -5 ppm ) 3. Biji bawah tanah/harrdrock dengan
kandungan 3 g/1000 kg ( 3 ppm ) 4. Biji nampak mata ( visible )
dengan kandungan minimal 30 g/1000 kg ( 30 ppm )Kelimpahan relatif
emas di dalam kerak bumi diperkirakan sebesar 0,004 g/ton, termasuk
sekitar 0,001 g/ton terdapat di dalam perairan laut. Menurut
Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk
dieksploitasi sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya
sekitar 25 g/ton (25 ppm). Emas di dunia mulai ditambang sejak
tahun 2.000 sebelum masehi oleh bangsa-bangsa di dataran Mesir (
bangsa Mesir, Sudan dan Arab Saudi ). Pada sekitar abad ke-19,
pencarian emas muncul kapanpun ketika ditemukan adanya deposit
emas, termasuk di California, Colorado, Otago, Australia, Black
Hills, dan Klondike.Sedangkan deposit emas terbesar ditemukan di
Precambrian Witwatersrand, Afrika Selatan, dengan luasan ratusan
mil dan dengan kedalaman di lebih dari dua mil. Sejak tahun
1880-an, Afrika Selatan telah menjadi sumber untuk sebagian besar
sediaan emas dunia. Pada tahun 1970, produksinya mencapai hingga 70
% dari persediaan dunia, yaitu memproduksi sekitar 1000 ton, namun
produksi di tahun 2004 hanya 342 ton. Penurunan ini berhubungan
dengan bertambahnya kesulitan dalam ektraksi dan faktor ekonomi
yang memperngaruhi industri Afrika Selatan. Produsen utama lainnya
adalah Kanada, Australia, bekas Uni Soviet, dan Amerika Serikat (
Arizona, Colorado, California, Montana, Nevada, South Dakota, dan
Washington ). Sebelum Perang Dunia II, Indonesia adalah penghasil
emas terbesar di Asia Tenggara. Satu-satunya pengelola tambang emas
di Indonesia pada awal tahun 1980-an adalah PT Aneka Tambang,
sebuah BUMN di bawah Departemen Pertambangan dan Energi.Tiga
penambang emas besar di Indonesia menurut data tahun 1987 adalah:
PT Freeport Indonesia Inc. yang berlokasi di Tembagapura, Papua
dengan jumlah produksi 2,2 ton/tahun ( 1986 ). PT Lusang Mining
yang berlokasi di Bengkulu dengan jumlah produksi 300 kg/tahun (
1986 ). PT Aneka Tambang ( Persero ) berlokasi di Cikotok, Jawa
Barat dengan jumlah produksi 240 kg/tahun ( 1986 ).