1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosmetik tidak lepas dari kehidupan manusia, terutama kosmetik dekoratif yang banyak diminati kaum wanita. Lip balm merupakan salah satu kosmetik dekoratif yang digunakan untuk memperindah bibir Lip balm biasanya digunakan untuk memoles bibir sehabis atau sebelum menggunakan lip balm. Manfaat menggunakan lip balm untuk bibir adalah mengatur kelembapan bibir. Masalah pada bibir yang biasanya muncul adalah bibir pecah-pecah atau bibir kering hingga keluar darah, bisa jadi ini karena kekurangan air dari dalam tubuh yang menyebabkan bibir kering. Atau malah dari lip balm yang digunakan mengandung bahan kimia yang malah akan merusak permukaan bibir.Lip balm pada umumnya berwarna bening atau tidak berwarna meskipun belakangan ini juga diciptakan varian yang memiliki warna. Bentuknya juga bermacam-macam ada yang padat seperti lip balm dan ada pula yang berbentuk krim dan cair. Komponen utama lip balm yaitu beeswax dan minyak. Bila lip balm ingin diberi warna bisa digunakan pewarna alami maupun sintetik. Namun tidak semua pewarna sintetik aman digunakan pada bibir, karena dapat menyebabkan gatal, bibir pecah-pecah, kering serta dapat mengelupas kulit bibir bila digunakan melewati batas ambang maksimum. Zat warna alami semakin dibutuhkan keberadaannya karena dianggap lebih aman dibanding pewarna sintetik. Banyak zat warna yang ada disekitar kita seperti salah satunya pada buah bit (Beta vulgaris)yang akan memberikan warna merah pada lip balm. Beeswax pada lip balm dapat membentuk lip balm menjadi lebih keras, konsistensinya tidak meningkat karena pengadukan dan dapat menghambat edukasi minyak. Beeswax memiliki titik lebur 61-66 o C, selain mudah dibentuk juga dapat stabil mempertahankan bentuknya. Beeswax juga dapat dijadikan sebagai pengawet alami. Selain itu beeswax lebih aman digunakan sebagai pengeras dalam lip balm karena tidak menyebabkan iritasi. Namun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kosmetik tidak lepas dari kehidupan manusia, terutama kosmetik
dekoratif yang banyak diminati kaum wanita. Lip balm merupakan salah satu
kosmetik dekoratif yang digunakan untuk memperindah bibir Lip balm
biasanya digunakan untuk memoles bibir sehabis atau sebelum
menggunakan lip balm. Manfaat menggunakan lip balm untuk bibir adalah
mengatur kelembapan bibir. Masalah pada bibir yang biasanya muncul
adalah bibir pecah-pecah atau bibir kering hingga keluar darah, bisa jadi ini
karena kekurangan air dari dalam tubuh yang menyebabkan bibir kering.
Atau malah dari lip balm yang digunakan mengandung bahan kimia yang
malah akan merusak permukaan bibir.Lip balm pada umumnya berwarna
bening atau tidak berwarna meskipun belakangan ini juga diciptakan varian
yang memiliki warna. Bentuknya juga bermacam-macam ada yang padat
seperti lip balm dan ada pula yang berbentuk krim dan cair.
Komponen utama lip balm yaitu beeswax dan minyak. Bila lip balm
ingin diberi warna bisa digunakan pewarna alami maupun sintetik. Namun
tidak semua pewarna sintetik aman digunakan pada bibir, karena dapat
menyebabkan gatal, bibir pecah-pecah, kering serta dapat mengelupas kulit
bibir bila digunakan melewati batas ambang maksimum. Zat warna alami
semakin dibutuhkan keberadaannya karena dianggap lebih aman dibanding
pewarna sintetik. Banyak zat warna yang ada disekitar kita seperti salah
satunya pada buah bit (Beta vulgaris)yang akan memberikan warna merah
pada lip balm.
Beeswax pada lip balm dapat membentuk lip balm menjadi lebih keras,
konsistensinya tidak meningkat karena pengadukan dan dapat menghambat
edukasi minyak. Beeswax memiliki titik lebur 61-66o C, selain mudah dibentuk
juga dapat stabil mempertahankan bentuknya. Beeswax juga dapat dijadikan
sebagai pengawet alami. Selain itu beeswax lebih aman digunakan sebagai
pengeras dalam lip balm karena tidak menyebabkan iritasi. Namun
2
penggunaan beeswax yang terlalu besar dapat menghasilkan lip balm yang
agak tumpul, tidak rata permukaannya dan kasar.
Minyak yang digunakan dalam lip balm harus memberikan kelembutan,
kilauan dan berfungsi sebagai medium pendispersi zat warna (Poucher,
2000). Minyak yang sering digunakan antara lain minyak jarak, minyak
mineral dan minyak nabati lain. Minyak jarak merupakan minyak nabati yang
unit karena memiliki viskositas yang tinggi dan memiliki kemampuan
melarutkan staining-dye dengan baik. Minyak jarak merupakan salah satu
komponen penting dalam lip balm. Viskositasnya yang tinggi merupakan
salah satu keuntungan dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak
larut pada saat pencetakan.
Kami mengambil judul pembuatan dan analisis lip balm organik
dengan pewarna alami dari akar bit (Beta vulgaris) dikarenakan pada saat ini
masyarakat sedang gemar dengan kosmetik berbahan alami terutama pada
pelembab bibir. Masyarakat mulai sadar akan bahaya akibat penggunaan
bahan kimia. Sehingga banyak dari mereka yang mulai beralih mengonsumsi
bahan organik khususnya untuk kosmetik yang digunakan untuk pelembab
bibir. Pada produk lip balm ini kami menggunakan bahan pewarna alami dari
akar bit yang akan mengasilkan warna merah. Selain itu akar bit juga
bermanfaat untuk antioksidan dan mencegah sariawan.
B. Pentingnya Masalah
Sesuai prinsip kewirausahan yaitu, mencari untung sebesar-besarnya
maka sering kali produsen mengabaikan keamanan dari produk yang
dibuatnya. Seperti lip balm yang berada di pasaran banyak mengandung
bahan kimia berbahaya yang dapat mengiritasi bibir. Untuk itu, kami
mengganti bahan tersebut dengan bahan alami yaitu, ekstrak buah bit yang
berfungsi sebagai bahan pewarna alami yang tidak membahayakan.
Pembuatan lip balm juga menggunakan beberapa bahan organik lain untuk
melembabkan bibir agar bibir tidak pecah-pecah serta tidak teriritasi. Selain
dari pengemasan yang baik, khasiatnya pun tidak kalah penting.
3
C. Tujuan
Praktikum Kimia Terpadu dilaksanakan dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan siswa – siswi Sekolah Menengah
Kejuruan – SMAK Bogor. Siswa-siswidiwajibkan untuk dapat mensintesis dan
menganalisis suatu produk yang berguna serta banyak dikonsumsioleh
masyarakat luas.Sintesis ini dilaksanakan dengan memanfaatkan ekstrak dari
buah bit sebagai bahan alami pengganti bahan kimia sintesis yang biasa
dipakai pada kosmetika di pasaran. Sehingga, dengan digunakannya bahan
alami ini dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya iritasi pada bibir serta
efek samping. Tanpa mengurangi fungsi pokok dari lip balm, bahan organik
juga mampu memberi warna alami pada bibir serta melembabkan bibir.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kosmetik
Menurut Wall dan Jellinek (1970), kosmetik dikenal manusia sejak
berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai
mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk
kesehatan.Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara
besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono dan Latifah, 2007). Kosmetik
berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai
dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan
alami yang terdapat disekitar.Sekarang kosmetik dibuat tidak hanya dari
bahan alami tetapi juga bahan sintetis untuk maksud meningkatkan
kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
Sejak semula kosmetologi merupakan salah satu ilmu pengobatan
atau ilmu kesehatan. Para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar
kesehatan, seperti para tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga istana.
Dalam perkembangannya terjadi pemisahan antara kosmetik dan obat, baik
dalam hal jenis, efek, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga
mulut. Kosmetik digunakan untuk membersihkan, menambah daya tarik,
melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono dan Latifah,
2007).
Kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Menggunakan bahan yang memenuhi standar dan persyaratan mutu
serta persyaratan lain yang ditetapkan.
b. Diproduksi dengan menggunakan cara pembuatan kosmetik yang baik.
c. Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI (BPOM RI).
5
B. Lip balm
Lip balm terbuat dari campuran lilin dan minyak dalam komposisi yang
sedemikian rupa. Campuran lilin dan minyak dapat memberikan suhu lebur
dan viskositas yang dikendaki. Suhu lebur lip balm yang ideal sesungguhnya
diatur hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-38 oC.
Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca
sekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, suhu lebur lip balm dibuat lebih
tinggi.Suhu tersebut dianggap lebih sesuai jika diatur pada suhu lebih kurang
62 oC, biasanya berkisar antara 55-75 oC (Ditjen POM, 1985).
Dari segi kualitas, lip balm harus memenuhi beberapa persyaratan
berikut (Mitsui, 1977):
a. Tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan pada bibir
b. Tidak memiliki rasa dan bau yang tidak menyenangkan
c. Polesan lembut dan tetap terlihat baik selama jangka waktu tertentu
d. Selama masa penyimpanan bentuk harus tetap utuh, tanpa
kepatahan dan perubahan wujud.
e. Tidak lengket
f. Penampilan tetap menarik dan tidak ada perubahan warna
Adapun komponen utama dalam sediaan lip balm, yaitu :
a. Minyak
Minyak adalah salah satu komponen dalam basis lip balm
yang berfungsi untuk melarutkan atau mendispersikan zat warna.
Minyak yang sering digunakan antara lain minyak jarak, minyak
mineral dan minyak nabati lain. Minyak jarak merupakan minyak
nabati yang unik karena memiliki viskositas yang tinggi dan memiliki
kemampuan melarutkan staining-dye dengan baik. Minyak jarak
merupakan salah satu komponen penting dalam banyak lip balm
modern. Viskositasnya yang tinggi adalah salah satu keuntungan
dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat
pencetakan, sehingga dispersi pigmen benar benar merata (Balsam,
1972).
6
b. Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur yang kuat pada lip
balm dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan hangat.
Campuran lilin yang ideal akan menjaga lip balm tetap padat
setidaknya pada suhu 50 °C dan mampu mengikat fase minyak agar
tidak ke luar atau berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut dan
mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah mungkin. Lilin
yang digunakan antara laincarnauba wax,candelilla wax, beeswax,
ozokerites, spermaceti dan setil alkohol. Carnauba wax merupakan
salah satu lilin alami yang yang sangat keras karena memiliki titik
lebur yang tinggi yaitu 85 °C. Biasa digunakan dalam jumLah kecil
untuk meningkatkan titik lebur dan kekerasan lip balm (Balsam, 1972).
c. Lemak
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak
padat.Lemak berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir,
memberi tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan lip balm dan
dapat mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lip balm.
Fungsinya yang lain dalam proses pembuatan lip balm adalah
sebagai pengikat dalam basis antara fase minyak dan fase lilin. Selain
itu juga digunakan sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak
padat yang biasa digunakan dalam basis lip balm adalah lemak
coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain.
d. Zat warna
Zat warna dalam lip balm dibedakan atas dua jenis yaitu
staining dye dan pigmen. Staining dye merupakan zat warna yang
larut atau terdispersi dalam basisnya, sedangkan pigmen merupakan
zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam basisnya.Kedua
macam zat warna ini masingmasing memiliki arti tersendiri, tetapi
dalam lip balm keduanya dicampur dengan komposisi sedemikian
rupa untuk memperoleh warna yang diinginkan. Pigmen-pigmen yang
diigunakan dalam lip balm dapat berupa lake dari barium atau
kalsium, akan tetapi lake dari stronsium juga sering digunakan karena
menghasilkan warna yang tahan lama dan jernih. Untuk menghasilkan
warna yang agak pudar (muda), pigmen putih seperti titanium
dioksida dan zink oksida harus ditambahkan (Balsam, 1972).
7
Zat tambahan dalam lip balm adalah zat yang ditambahkan dalam
formula lip balm untuk menghasilkan lip balm yang baik, yaitu dengan cara
menutupi kekurangan yang ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert,
tidak toksik, tidak menimbulkan alergi, stabil dan dapat bercampur dengan
bahan-bahan lain dalam formula lip balm. Zat tambah yang digunakan yaitu
antioksidan, pengawet dan parfum.
a. Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak
jenuh lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan
vitamin E adalah antioksidan yang paling sering digunakan (Butler,
2000).
b. Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam
sediaan lip balm sebenarnya sangat kecil karena lip balm tidak
mengandung air. Akan tetapi ketika lip balm diaplikasikan pada bibir
kemungkinan terjadi kontaminasi pada permukaan lip balm sehingga
terjadi pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu perlu
ditambahkan pengawet di dalam formula lip balm. Pengawet yang
sering digunakan yaitu metil paraben dan propil paraben (Butler,
2000).
c. Parfum
Parfum perlu ditambahkan dalam formula lip balm untuk
menutupi bau dari minyak dan lilin yang terdapat dalam basis dan bau
lain yang tidak enak yang timbul setelah lip balm digunakan atau
disimpan. Parfum yang berasal dari minyak tumbuhan (bunga) adalah
yang paling banyak digunakan (Balsam, 1972).
C. Bit Merah
Bit merah (Beta vulgaris) atau sering juga dikenal dengan sebutan akar
bit. Akar bit merupakan tanaman berbentuk akar yang mirip umbi-umbian dan
berasal dari famili Amaranthaceae. Bit merah merupakan sumber potensial
serat pangan, vitamin dan mineral. Di dalam kandungan bit merah, vitamin
yang potensial adalah asam folat dan vitamin C. Jika dilihat dari kandungan
mineralnya adalah berupa mangan, kalium, magnesium, besi, tembaga, dan
8
fosfor. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi membuat bit merah dapat
digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial. Kandungan pigmen
pada bit merah, yaitu betasianin diyakini sangat bermanfaat untuk mencegah
penyakit kanker, terutama kanker kolon (usus besar) (Santiago dan Yahia,
2008).
Warna merah dari bit merah dikarenakan adanya anthocyanidin yang
dapat melindungi sel membran otak dan mempermudah penerimaan pesan
neurotransmitter. Bit merah mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat
besi, magnesium, mangan, kalium, zink, bioflavonoid, gula murni dan betaine.
Bit merah adalah sumber potensial dari pigmen yang larut air yaitu betanin.
Betanin dalam bentuk betanidin 5-O-beta-glukosa merupakan antioksidan dan
pencegah aktif terjadinya induksi oksigen dan oksidasi oleh radikal bebas dari
molekul biologi. Berdasarkan sifat tersebut, pigmen dalam bit merah telah
digunakan sebagai bahan tambahan alami pada makanan dan minuman.
Pewarna bit merah dihasilkan dari ekstrak cair bit merah yang terdiri dari
berbagaimacam pigmen yang semuanya termasuk dalam kelas betalain.
Betalain terdiri atas dua kelompok yakni red betasianin dan yellow betaxanthin
dimana kedua macam pigmen yang terkandung di dalamnya memberikan
kontribusi terhadap tingginya aktivitas antioksidan pada bit merah.
Kemampuan aktivitas antioksidan bit merah untuk menghambat terjadinya
oksidasi oleh radikal bebas disebut dengan nilai % inhibition. Bit merah
memiliki kadar antioksidan tinggi yaitu sekitar 1,98 mmol / 100 gram (Nemzer
dkk., 2011).
9
BAB III METODE PEMBUATAN, ANALISIS DAN KEWIRAUSAHAAN
A. Metode Pembuatan
1. Ekstraksi Zat Warna pada Bit Merah
Cara Kerja :
1) Ditimbang akar bit sebanyak 160 gram.
2) Dicuci akar bit kemudian di iris.
3) Dikeringkan di oven pada suhu 60oC.
4) Dihaluskan dengan blender.
5) Direndam dalam 2,5 L etanol 96% selama 3 hari sambil sesekali diaduk.
6) Disaring dari residu akar bit yang tersisa menggunakan penyaring vakum.
7) Diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40oC hingga mengental.
2. Pembuatan Lip balm
Ditimbang 100 gram
Dicuci Dikeringkan Dihaluskan
Direndam dalam 1,5 L etanol 96%
selama 3 hari Disaring Diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40oC
Dipanaskan pada suhu 70oC-
75oC hingga mencair
Ditambahkan 1 gram ektrak akar
bit
Ditimbang 2 gram lilin lebah Ditimbang 4,5 gram minyak jarak
10
Cara Kerja:
1) Disiapkan dua wadah bersih.
2) Bekerja di area yang telah disanitasi.
1) Ditimbang 4,50 gram minyak jarak. Dimasukan kedalam wadah pertama.
2) Ditimbang 1 gram ekstrak akar bit. Dimasukan kedalam wadah pertama
4. Pengumpulan proposal kesarpras & rekapitulasi bahan kimia
5. Pelaksanaan PKT
6. Pelaksanaan stulap Jawa–Bali
7. Lanjutan pelaksanaan PKT
8. Pembuatan makalah dan latihan seminar
9. Pelaksanaan ujian seminar
10. Penyerahan laporan PKT
26
BAB V ALAT DAN BAHAN
A. Alat dan Bahan Sintesis
1. Alat
Table 3 Alat Pembuatan Lip balm
NO Alat JumLah
1 Baskom 1 buah
2 Blender Kaca 1 set
3 Kain Saringan 1 helai
4 Rotary Evaporator 1 set
5 Wadah tertutup 1 buah
6 Sendok Takar 1 set
7 Penangas Air 1 buah
8 Pengaduk Kaca 1 buah
9 Wadah Lip balm 5 buah
10 Gelas ukur 50 mL 1 buah
11 Lemari es 1 buah
2. Bahan
Tabel 4. Bahan Pembuatan Lip balm
NO Bahan JumLah
1 Akar Bit 500 g
2 Etanol 96 % 2,5 L
3 Lilin Lebah 50 g
4 Minyak Jarak 250 mL
5 Ekstrak Akar Bit 75 mL
6 Essence vanilla 1 botol kemasan
7. Nipagin 2,5 g
8. TEA 50 mL
27
B. Alat dan Bahan Analisis
1. Alat
a. Analisis Fisika
Tabel 5. Alat Analisis Fisika
No. Metode Parameter Uji Alat JumLah
1 Organoleptik (Uji Hedonik)
Warna, Kilap, Tekstur dan Daya oles
Baki 1 buah
Tissue 1 gulung
2 Titik Leleh Suhu Lebur Pipa Kapiler 1 buah
Alat pengukur
titik leleh 1 buah
b. Analisis Kimia
Tabel 6. Alat Analisis Kimia
No Metode Parameter Uji Alat Ukuran JumLah
1 Kualitatif Kadar Pewarna Piala gelas 100 mL 1 set
Tabung reaksi
2 Asidimetri Kadar Pengawet Neraca digital 1 set
Kaca arloji - 1 buah
Erlenmeyer
asah 600 mL 1 buah
Pipet volum 25 mL 1 buah
Pipet tetes - 1 buah
Piala gelas 100 mL 2 buah
600 mL 1 buah
Buret 10 mL 1 buah
Refluks - 1 buah
3 Potensiometri pH Neraca digital - 1 set
Kaca Arloji - 1 buah
Pengaduk kaca - 1 buah
Labu semprot
plastik 400 mL 1 buah
Piala gelas 100 mL 1 buah
Piala gelas 400 mL 2 buah
Piala gelas 800 mL 1 buah
Penangas air 1 buah
pH meter - 1 set
4 Spektrofotometer
Serapan Atom Cemaran Logam Pb,
Cd, As dan Hg Neraca digital - 1 set
28
(SSA)
Gelas ukur 10 mL 1 buah
Gelas ukur 50 mL 1 buah
Labu ukur 100 mL 10 buah
Hotplate - 1 set
Piala gelas 100 mL 1 buah
Pengaduk
Kaca 2 buah
Piala Gelas 400 mL 1 buah
Piala Gelas 800 mL 1 buah
Spektrofotomet
er Serapan Atom (SSA)
- 1 set
Labu Semprot
Plastik 400 mL 1 buah
4 Uji kualitatif Zat
Aktif Uji Tanin/Polifenol Tabung reaksi - 2 buah
Pipet tetes - 1 buah
c. Analisis Mikrobiologi
Tabel 7. Alat Analisis Mikrobiologi No Metode Parameter Uji Alat Ukuran JumLah
1 Perhitungan
JumLah Bakteri Angka Lempeng
Total Tabung Reaksi - 5 buah
Cawan Petri - 8 buah
Koran - 3 lembar
Kapas - 1 psc
Kertas Roti - 1 buah
TaliKasur - 1 buah
Pembakar
Spiritus - 1 buah
Oven - 1 buah RakTabung - 1 buah Sprayer - 1 buah Labu ukur 100 mL 1 buah Labu Semprot - 1 buah Erlenmeyer 100 mL 1 buah Autoklaf - 1 buah Neraca Kasar - 1 set
Penangas Air - 1 set
Gelas Ukur 50 mL 1 buah
Bulb - 1 buah
Pipet Serologi 10 mL 1 buah
Pipet Serologi 1 mL 1 buah
Inkubator - 1 buah
Coloni Counter - 1 buah
LemariEs - 1 buah
29
2 Perhitungan
JumLah Jamur Kapang Khamir Tabung Reaksi - 5 buah
Cawan Petri - 8 buah
Koran - 3 lembar
Kapas - 1 psc
Kertas Roti - 1 buah
TaliKasur - 1 buah
Pembakar
Spiritus - 1 buah
Oven - 1 buah
RakTabung - 1 buah
Sprayer - 1 buah
Labu ukur 100 mL 1 buah
Labu Semprot - 1 buah
Erlenmeyer 100 mL 1 buah
Autoklaf - 1 buah
Neraca Kasar - 1 set
Penangas Air - 1 set
Gelas Ukur 50 mL 1 buah
Bulb - 1 buah
Pipet Serologi 10 mL 1 buah
Pipet Serologi 1 mL 1 buah
Inkubator - 1 buah
Coloni Counter - 1 buah
3 Pengamatan Pertumbuhan
Bakteri
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Candida albicans
Ose - 1 buah
Cawan petri - 6 buah
Erlenmeyer 300 mL 3 buah
Pembakar
Spirtus - 1 buah
Inkubator - 1 buah
Koran - 3 lembar
Kapas - 1 buah
Kertas Roti - 1 buah
TaliKasur - 1 buah
30
Oven - 1 buah
Rak tabung - 1 buah
Autoklaf - 1 buah
Neraca Kasar - 1 set
Penangas air - 1 set
Hotplate - 1 set
Tissue - 1 gulung
Gelas ukur 50 mL 1 buah
Sprayer - 1 buah
2. Bahan
a. Analisis Fisika
Tabel 8. Bahan Analisis Fisika
No Metode Parameter Uji Bahan JumLah
1 Organoleptik (Uji
Hedonik)
Warna, Kilap, Tekstur, dan
Daya Oles
Contoh Lip balm 3 buah
2 Titik Leleh Suhu Lebur Contoh Lip balm 1 buah
b. Analisis Kimia
Tabel 9.Bahan Analisis Kimia
No Metode Parameter Uji Bahan JumLah
1 Kualitatif Kadar Pewarna Methanol 20 mL
2 Asidimetri Kadar Pengawet Contoh Lip balm 3 gram