Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Betakang Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannva untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila UUD 1945. Mata pelajaran pendidikan Kewarganegararn merupakan bidang kajian interdisipliner, artinya materi keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan di jabarkan dari beberapa disiplin ilmu antara lain Ilmu politik, ilmu Negara, Hukurn, Sejarah, moral, dan Filsafat terdapat pada kurikulum 2004. Pendidikan kewarganegaraan Di pandang sebagai mata pelajaran yang rnemegang peranan penting dalam membentuk warga
53

Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

Jan 03, 2016

Download

Documents

Puspa Ckski
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Betakang

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannva untuk

menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila UUD 1945. Mata pelajaran pendidikan

Kewarganegararn merupakan bidang kajian interdisipliner, artinya materi

keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan di jabarkan dari beberapa disiplin

ilmu antara lain Ilmu politik, ilmu Negara, Hukurn, Sejarah, moral, dan

Filsafat terdapat pada kurikulum 2004. Pendidikan kewarganegaraan

Di pandang sebagai mata pelajaran yang rnemegang peranan penting

dalam membentuk warga negara yang baik, sesuai dengan falsafah bangsa

dan konstitusi negara Republik Indonesia.

Maju tidaknya suatu negara tolak ukurnya adalah pendidikan

masyarakatnya. Karena pendidikan merupakan salah salu faktor yang sangat

menentukan untuk mewujudkan Masyarakat yang adil dan makmur serta

meningkatkan kualitas manusia. Jika dilihat dari aspek kualitas maupun

kuantitas penyelenggaraan pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu

masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem

pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan,

sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan

Page 2: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

2

demikian pula sebaliknya, oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah

pendidikan tidak pernah tuntas di manapun, termasuk di negara yang maju

sekalipun.

Sungguhpun demikian pemerintah, dalam hal ini Depdiknas telah

melakukan berbagai upaya dalam mengatasi segala masalah pendidikan.

Upaya tersebut hampir mencakup semua komponen pendidikan, Misalnya

pembaharuan kurikulum, pembaharuan proses berajar mengajar, peningkatan

kualitas guru, pengadaan buku pelajaran, pengadaan dan Penyempurnaan

sarana dan prasarana belajar, penyempurnaan sistem penilaian, penataan

organisasi dan manajemen pendidikan, dan berbagai usaha yang mengarah

pada pencapaian hasil pengajaran atau pendidikan secara maksimal.

Untuk mewujudkan kegiatan proses pendidikan dan pengajaran, maka

unsur yang terpenting antara lain adalah: bagaimana guru dapat merangsang

dan mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada gilirannya dapat

mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara optimal.

Berbeda dari uraian tersebut di atas, tampaknya masalah pendidikan

yang banyak di ragukan orang bisa di selesaikan dengan baik. Hanya saja

kenyataan menunjukkan, bahwa setiap kali evaluasi pengajaran di lakukan

sering kali hasilnya tidak memuaskan, termasuk dalam pengajaran PKn.

Berdasarkan observasi penulis Di SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di

Kabupaten Kerinci, penulis melihat bahwa masih banyak siswa yang

memperoleh hasil belajar di bawah ketuntasan belajar. Hal ini juga penulis

peroleh dari hasil wawancara dari beberapa orang siswa. Dari jawaban

Page 3: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

3

mereka terungkap bahwa rendahnya hasil belajar di sebabkan oleh beberapa

factor diantaranya siswa lambat dalam menguasai materi pelajaran, cara

belajar siswa kurang efisien, kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar, dan

di samping itu rendahnya hasil belajar juga di pengaruhi oleh minat belajar

siswa. Pantas untuk dipertanyakan, bahwa siswa yang mempunyai minat

dalam dirinya untuk belajar, maka siswa tersebut dapat dengan mudah

menyerap mata pelajaran yang dipelajarinya, sebaliknya tampa adanya minat

dan perhatian dalam diri seorang siswa terhadap apa yang dipelajarinya.

Mereka tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu

dengan baik. Oleh karena itu, minat belajar siswa sangat perlu diperhatikan

dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di Sekolah.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi dkk, (1998:46)

bahwa bilamana tidak ada minat seseorang terhadap terhadap suatu pelajaran,

akan timbul kesulitan dalam belajarnya. Ahmad Tafsir (1984:98)

mengemukakan: “bila murid telah berminat terhadap kegiatan belajar

mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar mengajar itu akan

berhasil. Sehubungan dengan pendapat di atas penulis tertarik untuk meneliti

dengan judul: “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar

PKn Siswa di SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci.

B. Identifikasi Masalah

1. Hasil belajar siswa rendah.

2. Aktifitas siswa dalam belajar kewarganegaraan masih berkurang.

3. Motivasi siswa dalam belajar kewarganegaraan masih rendah.

Page 4: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

4

C. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka penulis

membatasi masalah tentang : apakah minat mempengaruhi rasa senang dan

dapat mempengaruhi hasil belajar.

D. Rumusan Masalah

Untuk mempermudahkan penulis dalam pelaksanaan penelitian di

lapangan serta dalam pengolahan hasil penelitian, maka dengan berdasar pada

uraian latar belakang tersebut di atas, penulis menganggap penting untuk

membuat rumusan masalah dan menentukan objek penelitian yang antara

lain adalah:

1. Apakah siswa merasa senang dalam proses pembelajaran PKn?

2. Bagaimana perhatian siswa dalam pembelajaran PKn?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran PKn?

4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap sikap guru PKn?

5. Bagaimana pendapat siswa tentang manfaat mata pelajaran PKn?

6. Bagaimana kolerasi antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar

PKn?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk Mengetahui perasaan siswa terhadap proses belajar mengajar PKn.

2. Untuk Mengetahui tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran PKn.

Page 5: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

5

3. Untuk Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran PKn.

4. Untuk Mengetahui tanggapan siswa tentang sikap guru Pkn.

5. Untuk Mengetahui pendapat siswa tentang manfaat mata pelajaran PKn.

6. Untuk Mengetahui korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil

belajar PKn.

F. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang di harapkan penulis dalam penelitian ini antara lain :

a. Teoritik

b. Praktis

1. Diharapkan menjadi landasan atau pegangan bagi para guru tentang

pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar, khususnya guru

PKn SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci.

2. Sebagai bahan informasi dasar tentang pengaruh minat belajar siswa

terhadap hasil belajar PKn, khususnya pada siswa SMAN 4 Kota

Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci.

3. Sebagai bahan masukan bagi insan yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan, perasaan senang merupakan prasyarat mutlak dalam

pencapaian hasil belajar

Page 6: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Proses Belajar Mengajar

1. Belajar

Belajar merupakan suatu aktivitas pokok yang dilaksanakan oleh

anak didik di sekolah. Dengan belajar si anak akan mengetahui apa yang

belum diketahuinya sebelumnya. Menurut Sadirman(1992:65):“secara

fisikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh

tingkah laku untuk rnendapatkan pola, respon yang baru diperlukan

dalam mengadakan interaksi di dalam lingkungan". berhasilnya suatu

proses belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya

seperti: kematangan, metode pembelajaran, bahan pembelajaran dan lain-

lainnya, semua fakror itu harus diperhatikan agar tercapai tujuan yang

telah ditetapkanMenjagar

Menurut Soejanto (1979:21) mengemukakan bahwa “Belajar

sebagai suatu proses timbul atau berubahnya tingkah laku melalui latihan

(usaha pendidikan) dan dibedakan dengan perubahan yang tidak dapat

digolongkan kepada latihan itu sendiri”. Selanjutnya, Slameto (1987:2)

mendefinisikan bahwa belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dengan

lingkungannya.”

Page 7: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

7

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dipahami bahwa belajar

adalah suatu proses psikologi yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Perubahan tersebut

tercipta sebagai hasil pengalaman dalam menjalankan kegiatan di

lingkungannya.

Alipandie ( 1984:87 ) Memberikan pengertian belajar sebagai

berikut : Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada

individu siswa baik mengenal tingkat kemajuan dalam proses

perkembangan intelektual khususnya, maupun proses perkembangan jiwa,

sikap, pengertian, kecakapan, kebiasaan, penghargaan, penyesuain diri

dan segala aspek organisasi lainnya.

Rusyan ( 1992 ) Menyatakan Belajar adalah memodifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman belajar.

Usman ( 2003 ) Menyatakan Bahwa Belajar adalah sebagai proses

perubahan tingkah laku pada diri individu, berkat adanya interaksi antara

individu dan lingkungannya.

Dimiyanti ( 2006 ) Mengemukakan pula bahwa Belajar merupakan

suatu proses yang melibatkan manusia secara orang perorangan sebagai

satu kesatuan organisasi sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan,

keterampilan dan sikapnya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk kepentingan dirinya

yang ditandai dengan perubahan tingkah laku.

Page 8: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

8

2. Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan.

Dalam proses belaiar mengajar peran yang sangat penting adalah guru.

Guru perlu menciptakan suasana yang harmonis agar proses belajar

mengajar dan juga mengusahakan terjadi pemahaman kepada siswa.

Sardiman A.M (1992:14) mengemukakan bahwa: Proses belajar

mengajar merupakan proses kegiatan antara dua unsur manusia yaitu

siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai yang mengajar dan

siswa sebagai subjek pokoknya.

Menurut Usman (2004:4) mengatakan, proses belajar mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru

dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk suatu tujuan tertentu.

Jadi dalam proses belajar mengajar terlihat adanya satu kesatuan

kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang

mengajar, sehingga akan terjalin interaksi yang saling menunjang.

3. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

Kanini Kartono( 1991:16) mengemukakan bahwa: factor

mempengaruhi proses belajar mengajar dan hasil belajar adalah:

1. Factor yang berasal dari dalam diri manusia

a. Kecerdasan

Seseorang yang mempunyai inteligensi baik (lQ-nya

tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik.

Page 9: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

9

Sebaliknva orang yang intelegensinya rendah, cenderung

mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berfikir sehingga

prestasi belajarnya pun rendah.

b. Bakat

Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan

keberhasilan belajar, tanpa bakat sulit untuk mencapai sesuatu.

Bakat itu timbul dari hati sanubari seseorang, karena itu

seseorang yang berbakat mempunyai kekuatan untuk

berkonsentrasi, perhatian, dapat menggunakan perhatian dalam

waktu yang lama gigih, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

c. Minat dan perhatian

minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga

datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu

merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/ memperoleh

benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat atau

perhatian belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena

keinginan yang kuat untuk memperoleh pengetahuan yang tinggi

dan nilai yang baik.

d. Motivasi

Motivasi diri merupakan daya pengerak/pendorong untuk

melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan

juga dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam diri yaitu

dorongan yang datang dari hati sanubari. Motivasi yang datang dari

Page 10: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

10

iuar yaitu dorongan yang datang dari luar diri (lingkungan).

Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan

seniua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh

semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang rendah, akan

malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pelajaran.

e. Kesehatan jasmani

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang, selalu sakit atau tidak

sehat seperti sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya,

dapat mengakibatkan tidak bersemangat untuk belajar.

Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang

baik, misal gangguan pikiran, parasaan kecewa karena disebabkan

konflik atau sebab lainnya, ini dapat mengganggu atau

mengurangi semangat belajar karena itu pemeliheraan kesehatan

sangat penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental agar

badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam

melaksanakan kegiatan balajar.

f. Cara belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian

hasil beiajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik faktor

psikologis dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang

kurang memuaskan. Ada siswa yang sangat rajin belajar siang dan

Page 11: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

11

malam, tanpa istirahat yang cukup, cara belaiar seperti ini tidak

baik. belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan

kepada mata, otak serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh

tenaga kembali.

Selain itu teknik-teknik belajar perlu diperhatikan

bagaimana caranya membaca, mencatat, membuat kesimpulan, apa

yang harus dicatat dan sebagainya. Selain dari teknik-teknik

tersebut perlu juga diperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas

penggunaan media pembelajaran dan penyesuaian bahan pelajaran.

Karena itu perlu diusahakan setiap belajar diajukan semua yang

dapat mengganggu otak supaya bahan yang dipelajari dapat

diterima dan disimpan dengan baik.

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar

Mengajar (2004:32) belajar yang efektif dipengaruhi beberapa

factor diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Factor kegiatan, penggunaan pengetahuan secara praktis dan

ulangan secara kontinu.

2) Belajar memerlukan latihan.

3) Siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasaan

4) Siswa mengetahui bahwa ia berhasil atau gagal.

5) Factor sosialisasi.

6) Pengalaman masa lampau.

7) Kesiapan belajar.

Page 12: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

12

8) Minat dan usaha.

9) Fisiologis atau kondisi badan.

10) Intelegensi.

2. Factor yang datang dari luar diri manusia

a. Factor keluarga

Factor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan anak dalarn belajar. Siswa yang belajar akan

menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua

mendidik anak relasi antara anggota suasana rumah dan ekonomi

keluarga.

b. Factor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup

kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuain kurikulum dengan

kemampuan anak, keadan fasilitas/perlengkapan di sekolah,

keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib

sekolah dan sebagainya semua itu turut mempengaruhi

keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah kurang

memperhatikan tata tertib (disiplin), maka murid-muridnya

kurang mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak

mau belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah maupun di

rumah.

Page 13: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

13

c. Factor masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar,

mencakup latar belakang pendidikan, hubungan dengan

masyarakat dan lingkungan masyarakat. Hal ini akan

mempengaruhi semangat belajar.

d. Factor alam

Keadaan lingkungan tempat tinggat juga sangat penting

dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan

bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan

sebagainya. Semua ini akan mempengaruhi kegairahan belajar,

sebaliknya tempat yang sepi dan iklim yang sejuk, ini akan

menunjang proses belajar.

4. Pembelajaran PKn

a. Karakteristik PKn

Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yaag memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak

dan kewajiban urrtuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,

terarnpil dan berkarakter yang diemanatkan oleh Pancasiia dan

UUD 1945.

Page 14: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

14

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang

peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan

negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam system

Pendidikan Nasional, PKn merupakan pendidikan wajib bagi siswa

sekolah dasar sampai sekolah menengah. Bahkan PKn ini dijadikan

mata kuliah wajib diperguruan tinggi.

Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di

sekolah, rnateri keilmuan mata pelajaran kewarganegaraan

mencakup dimensi pengetahuan (knowledge),keterampilan (skills)

dan nilai (vulues). Sejalan dengan pokok ide pokok mata pelajaran

kewarganegaraan yang ingin membentuk warga negara yang ideal

yaitu warga negara yang memiliki keimanan dan ketakwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, keterampilan, dan

nilai-nilai sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip

kewarganegaraan. Warga negara yang baik tersebut diharapkan

dapat membantu terwujudnya masyarakat yang demokratis dan

berdasarkan konstitusional (Depdiknas : 2003).

Menurur Arnie Fajar (2005:141) Pkn merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam

dari agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk

menjadi warga negara yang cerdas terampil dan berkarakter yang

diamanatkan yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

Page 15: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

15

Sedangkan menurut Noor MS Bakry dalam buku Pendidikan

Kewarganegaraan (2002:2), “Pendidikan Kewarganegaraan adalah

usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan

kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa

dan tanah air Indonesia.”

b. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran PKn

Menurur Arnie Fajar (2005:141) “mata pelajaran PKn

berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang

cerdas, terampil dan berkarakter yang setia pada bangsa dan negara

Indonesia dengan mereflesikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.”

Sedangkan tujuan mata pelajaran PKn menurut Menurur Arnie Fajar

(2005:143) adalah untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan

sebagai berikut:

a) Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isi

kewarganegaraan.

b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia

agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

Page 16: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

16

d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

Menurut Sapriya (2004:15) tujuan Pkn adalah pertisipasi

penuh dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan warga

negara yang taat pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi

konstitusional Indonesia.

Maka dapat disimpukan tujuan dari PKn adalah menciptakan

warga negara yang baik, mempunyai sifat patriot dan selalu

mengutamakan kepentingan negara, bertanggung jawab serta

mempunyai partisipasi dalam kehidupan politik serta menghormati

konstitusi yang berlaku.

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn.

Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebangsaan sebagai bangsa

Indonesia, surnpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan

Repubrik Indonesia. partisipasi dalam pembelaan negara, sikap

positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,

keterbukaan dan jaminan keadilan.

Page 17: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

17

2) Norma hukum dan peraturan meliputi: tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di

rnasyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norna dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan

peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrurmen nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan

HAM.

4) Kebutuhan warga negara meriputi: Hidup gotong royong,

hargadiri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi.

kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan

bersama prestasi diri, persamaan kedudukan warga Negara.

5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi yang pertama konstitusi-konstitusi yang pernah

digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan

konstitusi.

6) Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan

kecamatan, pemerintahan daerah dan otonorni, pemerintah pusat

demokrasi dan sistern politik, budaya politik, budaya demokrasi

menuju masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam

masyarakat demokrasi.

Page 18: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

18

7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara

dan ideology negara, Froses perumusan Pancasila sebagai dasar

negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

8) Giobalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik

luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,

hubungan internasional dan organisasi internasional, dan

mengevaluasi globalisasi. (Dcpdilknas: 2003 ).

5. Minat Belajar Siswa

a. Pengertian Minat

Pengertian minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Jika mereka

milihat sesuatu yang menguntungkan bagi mereka, maka mereka

merasa berminat dan dari minat itu dapat mendatangkan kepuasan.

Bila kepuasan mereka berkurang maka minatpun berkurang.

Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada

yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin

kuat dan dekat dengan hubungan tersebut maka semakin kuat pula

minatnya. Sedangkan menurut H.C Whitherington bahwa minat

adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang suatu soal

atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Ia juga

Page 19: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

19

mengatakan minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang

sadar, kalau tidak minat tidak akan punya arti.

Dari pendapat di atas, mata dapat diambil kesimpulan bahwa

minat itu akan timbul jika ada hubungan dengan sesuatu yang

berasal dari luar diri atau lingkungannya, yang menimbulkan rasa

suka dan tertarik.

b. Pengertian Minat Belajar

Siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk belajar.

maka siswa tersebut dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran

yang dipelajarinya sebaliknya tanpa adanya minat dan perhatian

dalam diri seorang siswa terhadap apa yang dipelajarinya. Mereka

tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu

dengan baik. oleh karena itu, minat belajar siswa sangat perlu

diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di

sekolah.

Beberapa pendapat tentang pengertian minat oleh para ahli

sebagai berikut:

1) Cony Semiawan (2001) mengatakan: "Bahwa yang dimaksud

dengan minat (interest), adalah keadaan mental yang

menghasilkan respon terarah kepada sesuatu" situasi atau obyek

tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan

kepadanya (statisfiers) ". Dernikian juga minat dapat

Page 20: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

20

menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan iberbuat

bila ada stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut.

2) Slameto (1994) mengemukakan bahrwa :"Minat adalah suatu

rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh". Minat pada dasarnya

adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan

sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat.

Dari pendapat tentang minat tersebut, penulis dapat

memahami bahwa minat adalah kesediaan jiwa untuk memusatkan

perhatian terhadap suatu obyek tertentu tujuannya untuk mendapat

sesuatu yang diinginkan atau dengan kata lain bahwa minat itu

mengarah kepada pemusatan perhatian secara maksimal untuk

memperoleh tujuan yang diinginkan.

Menurut Oemar Hamalik (2003:33) mengungkapkan bahwa

belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar dengan baik dari

pada belajar tanpa minat. Minat timbul apabila murid tertarik akan

sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya dan merasa bahwa

sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermaksud bagi dirinya.

Namun belajar akan sulit untuk berhasil.

Siswa yang mempunyai minat yang tinggi terhadap belajar

akan cenderung memperoleh hasil belajar yang baik juga. Ngalim

Page 21: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

21

(1990:107) mengungkapkan bahwa salah satu factor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah minat. Siswa yang kurang atau

tidak berminat cenderung menghambat perkembangan kebiasaan

dirinya untuk belajar dengan baik, sehingga menimbulkan sifat

malas.

Dari pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

dalam belajar minat merupakan hal yang memberi pengaruh besar

terhadap proses pembelajaran karena siswa yang berminat terhadap

suatu pelajaran akan mengikuti pelajaran dengan serius dan penuh

konsentrasi dan juga akan menyenangi pelajaran tersebut sehingga

hasil yang diperoleh juga akan bagus.

c. Unsur-unsur minat belajar

Menurut Moh.Uzerusman dan lilis Setiawati (2002):

1) Perhatian

Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan

baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa

dalam belajar, menurut Sumadi Suryabrata "perhatian adalah

banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas

yang dilakukan." Kemudian Wasti Sumanto berpendapat

"perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu

kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk

menyertai suatu aktivitas.

Page 22: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

22

2) Perasaan

Unsur yang tak kalah pentingnya adalah prestasi dari anak didik

terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan

didefinisikan "sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang

umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan

dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf”.

3) Motif

Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

"sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk

melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan."

Menurut Sumadi Suryabrata (2000), motif adalah "keadaan

dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan

akitivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan".

d. Aspek-aspek Minat Belajar

Hurlock (1938) mengatakan minat merupakan hasil dari

pengalaman atau proses belajar dan lebih lanjut ia mengemukakan

bahwa minat memiliki dua aspek yaitu :

1) Aspek kongnitif :Aspek ini didasarkan atas konsep yang

dikembangkan seseoranlg mengenai bidang yang berkaitan

dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognttif

didasarkan atas pengalaman dan apa yang di peiajari dari

lingkungan.

Page 23: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

23

2) Aspek afektif : Aspek afektif ini adalah konsep yang

membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap

terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkarr minat. Aspek

ini rnempunyai peranan yang besar dalan memotivasikan tindakan

seseorang

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Factor timbulnya minat belajar dapat dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu factor intern dan factor ekstern. Factor intern ini adalah

factor yang tumbuh dari dalam diri sendiri tanpa adanya pengaruh

dari luar dirinya atau orang lain, melainkan timbul atas kemauan

sendiri. Factor ekstern ini adalah factor yang timbul karena adanya

pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar antara lain berupa perintah,

paksaan atau bujukan dari orang lain sehingga berbuat sesuatu atau

belajar.

Dari pendapat dari beberapa ahli psikolog menyatakan

aktivitas yang timbul karena didorong oleh factor intern ternyata

lebih berhasil dan sukses dari pada yang didorong oleh factor intern.

Oleh karena itu, sudah seharusnya factor belajar intern dapat

meningkatkan minat belajar karena tumbuh dari diri sendiri, berbeda

jika disuruh atau diperintah oleh orang lain cenderung dikerjakan

dengan setengah hati. Sejauh mungkin menghindari pengaruh-

pengaruh negative atau buruh, dalam melaksanakan tugas yang

diberikan.

Page 24: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

24

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Perolehan pengetahuan dan keterampilan yang didapat siswa

setelah mengikuti pembelajaran disebut hasil belajar. Hasil belajar

merupakan dasar atau landasan yang digunakan untuk meningkatkan

keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar

yang diperoleh siswa dapat diketahui melalui tes. Hasil tes kemudian

diolah dan dianalisis oleh guru.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250-251), hasil belajar

merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa

dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar mrerupakan tingkat

perkembangan mental yang lebih baik bila di bandingkan pada saat

sebelum belajar.

Menrtrut Oemar Hamalik (2006:30) hasil beiajar adalah bila

seseorang telah belajar akau terjadi perubahan tingkah laku pada

orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak

mengerti menjadi mengerti.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan

pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan

tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang

selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk

pribadi indiviur yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi

Page 25: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

25

sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku

kerja yang lebih baik

Menurut Arikunto (1992:20) hasil belajar dilihat dari

komponen yaitu kemampuan, perubahan tingkah laku, sikap dan

intelegensi. Salah satu aspek yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa yaitu nilai. Nilai mempunyai peran yang sangat

penting untuk mengukur hasil belajar siswa karena mudah diolah.

Hasil belajar menurut Bloom diklasifikasikan menjadi tiga,

yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif

perkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek, yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap terdiri

dari penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian organisasi dan

internalisasi. Kemudian ranah psikomotor berkenaan dengan hasil

belajar yaitu gerakan reflex, keterampilan dasar, kemampuan

perspektual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan

kompleks dan gerakan ekspensif dan interpretative.

Ketiga ranah diatas menjadi objek penilaian hasil belajar.

Diantara ranah tersebut yang banyak dinilai oleh guru disekolah

adalah ranah kognitif karena berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Jadi kesimpulannya, hasil belajar diperoleh dari siswa

melalui tes terhadap hasil belajar khususnya nilai kognitif. Dengan

Page 26: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

26

demikian, hasil belajar merupakan tolak ukur atau patokan

menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan

memahami suatu mata pelajaran. Hasil belajar juga dapat

memberikan informasi kepada siswa tentang kemampuan yang

dicapai siswa dan penguasaannya yang berkaitan dengan materi dan

keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikan.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22).

Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana

membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan

kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita

(Sudjana, 2004 : 22).

Selanjutnya Nasrun (2002:21) secara umum hasil belajar

dapat diartikan sebagai suatu hasil pekerjaan yang telah dicapai

dengan usaha atau diperoleh dengan jalan keuletan bekerja yang

dapat diukur dengan alat ukur yang disebut dengan tes.

a. Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama

yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari

luar diri siswa atau faktor lingkurrgan. Menurut Slarneto

(2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

adalah:

Page 27: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

27

1) Factor-faktor Internal

Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif

kematangan, kesiapan)

Kelelahan

2) Factor-faktor Eksternal

Keluarga (cara orang tua mendidik, rumah, keadaan

ekonomi keluarga kebudayaan) relasi antar anggota

keluarga, suasana pengertian orang tua latar belakang.

sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa relasi siswa dengan siswa. disiplin sekolah, mata

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah).

Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)

Clark dalam Nana sudjana & Ahmad Rivai (2001:56)

mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%

dipengaruhi oleh kemanpuan siswa dan 30% dipeuganihi oleh

lingkungan.

Thomas F. Staton dalam Sardirnan (2007:39) mcnguraikan

enam macam faktor psikologis yaitu (l) motivasi, (2) konsentrasi, (3)

reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan.

Page 28: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

28

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpuikan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

faktor internal siswa antara lain kemarnpuan yang dimiliki siswa

tentang materi yang akan disampaikan, sedangkan faktor eksternal

antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses

belajar mengajar.

B. Kerangka Konseptual

INDIKATOR MINAT

BELAJAR

Perasaan senang

Perhatian dalam

belajar

Hasil belajar

Bahan pelajaran

Sikap guru

Minat belajar

Page 29: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Kota Sungai Penuh

2. Sampel

Mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan, waktu, maka penelitian

ini menyelidiki siswa kelas X SMAN 4 Kota Sungai Penuh. Teknik

pengambilan sampel yang dilakukan secara Random Sampling. Siswa

kelas X yang berjumlah 40 orang dijadikan sampel penelitian.

C. Variable dan Indikator Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variable yaitu variable terikat

(dependent) dan variable bebas (independent). Pembagiannya adalah :

1. Variable bebas (indevendant variable) yaitu minat belajar. Yang mrnjadi

indicator variabelnya adalah :

a. Perasaan senang

b. Perhatian dalam belajar

c. Bahan pelajaran

d. Sikap guru yang menarik

e. Manfaat mata pelajaran

Page 30: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

30

2. Variable terikat (devendent variable) yaitu: hasil belajar.

Nilai :

Keterangan nilai dengan angka:

a. > 9,5 = Istimewa

b. 8,00 – 9,49 = Amat baik

c. 6,50 – 7,99 = Baik

d. 5,00 – 6,49 = Cukup

e. 3,5 – 4,99 = Kurang

f. < 3,50 = Amat kurang

Keterangan nilai dengan huruf:

a. A = Baik sekali

b. B = Baik

c. C = Cukup

d. D = Kurang

e. E = Amat kurang

3. Hipotesis

a. Hipotesis alternative

Terdapat hubungan yang bermakna minat belajar siswa

dengan hasil belajarnya.

b. Hipotesis No

Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara minat belajar

siswa dengan hasil belajarnya.

Page 31: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

31

D. Instrument penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : angket.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah: angket tentang minat belajar siswa dan nilai rapor siswa.

F. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui angket yang

diisi oleh responden. Data sekunder adalah data yang di peroleh dari

dokumen yang ada di sekolah. Dokumen siswa yang dijadikan sumber

data adalah nilai rapor siswa.

2. Sumber Data

a. Siswa kelas X SMAN 4 Kota Sungai Penuh

b. Dokumen sekolah yang diambil nilai rapor siswa

G. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner

yang berhasil dikumpulkan.

2. Scoring, yaitu nilai siswa pada setiap jawaban angket, yaitu dengan

tertinggi 4 dan terendah 1 sebagai berikut :

Page 32: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

32

Alternatif Jawaban

Skor

Positif Negatif

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak

setuju

4

3

2

1

1

2

3

4

3. Tabulating, yaitu mentabulasi dua jawaban yang berhasil dikumpulkan

ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan.

H. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil

belajar, peneliti menggunakan angket. Angket dilakukan dengan cara

pemberian tanda checklist yang ada pada angket. Data yang diperoleh di

analisis dengan rumus:

1. Teknik presentase, yaitu sebagai berikut:

Jumlah siswa yang berminat P% = x 100% Jumlah seluruh siswa

Keterangan: P% = presentasi siswa yang berminat

2. Korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajarnya.

Page 33: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

33

Dapat digunakan dengan rumus person coleration yang merupakan

pengujian statistic parametric yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variable indevenden dengan variable devenden yang

dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

rhitung = n(∑ Xi Yi) ‒ (∑ Xi) . (∑ Yi)

√{n.∑X2 ‒ (∑Xi)2} . {n.XYi2 ‒ (XYi)2}

Keterangan : rhitung = koefisien korelasi

∑Xi = jumlah skor item

XYi = jumlah skor total

DAFTAR PUSTAKA

Page 34: Proposal Kuantitatif Uci Alvionita

34

Nana Sudjana.2002.Media Pengajaran.Bandung:Sinar Beru.

Oemar Hamalik.2004.Proses Belajar Mengajar.Bandung:PT Bumi Aksara.

Panen Paulina.2003.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Universitas Terbuka.

Slameto.1987.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Bina Aksara.

Dimiyati dan Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Sadirman, A.M.2008.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Bandung.Remaja Rosda Karya.

Bloom.2005.Hasil Belajar.Jakarta.Tiga Serangkai.

Sukarno.2003.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.PT.Rineka Cipta.