Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari keadaan fisiknya saja, misalnya dilihat dari gedung, pembangunan atau ekspansi. Faktor terpenting untuk dapat melihat perkembangan suatu perusahaan terletak dalam unsur keuangannya, karena dari unsur tersebut juga dapat mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu perusahaan sudah tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya perusahaan yang akhirnya gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.
94

Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Jan 18, 2016

Download

Documents

pusparatu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat

penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan

tidak hanya dapat dinilai dari keadaan fisiknya saja, misalnya dilihat dari

gedung, pembangunan atau ekspansi. Faktor terpenting untuk dapat

melihat perkembangan suatu perusahaan terletak dalam unsur

keuangannya, karena dari unsur tersebut juga dapat mengevaluasi apakah

kebijakan yang ditempuh suatu perusahaan sudah tepat atau belum,

mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat

menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya perusahaan yang

akhirnya gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

Dalam menganalisi kesehatan kinerja keuangan perusahaan seorang

manajer harus dapat memahami kondisi keuangan perusahaannya, karena

pada dasarnya kondisi keuangan tersebut akan mempengaruhi

kelangsungan hidup perusahaannya secara keseluruhan. Salah satu alat

yang dipakai untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan , dalam hal

ini tingkat kesehatan suatu perusahaan adalah berwujud laporan

keuangan yang disusun pada setiap akhir periode yang berisi

pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya suatu

usaha. Laporan finansial merupakan hasil dari proses akuntansi yang

Page 2: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

2

dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data finansial atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan

dengan data atau aktivitas tersebut.

Data finansial yang dimaksud adalah data yang tercermin dalam

suatu laporan finansial, yang memberikan gambaran tentang keuangan

suatu perusahaan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Rugi Laba, laporan

perubahan modal dan arus kas. Dari keempat macam laporan tersebut

dapat diringkas menjadi 2 macam yaitu laporan neraca dan laba rugi saja.

Hal ini karena laporan perubahan modal dan arus kas pada akhirnya akan

di ikhtisarkan dalam laporan neraca dan laba rugi.

Laporan keuangan berupa neraca dijadikan sebagai alat untuk

mengetahui tugas manajer keuangan yang paling aktual, dimana neraca

tersebut mencerminkan keseluruhan posisi keuangan perusahaan,

sehingga manajer keuangan harus melakukan monitor terhadap neraca

dan menemukan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian mencoba

untuk memecahkannya, sehingga tujuan perusahaan secara keseluruhan

akan dapat tercapai.

Laporan keuangan berupa laporan rugi laba di jadikan sebagai alat

untuk mengetahui wujud atau hasil dari tugas manajemen keuangan yang

mencerminkan nilai pendapatan yang diperoleh perusahaan selama

periode akuntansi satutahun secara aktual.

Untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan dapat

digunakan alat analisis yang disebut analisis rasio keuagan. Secar garis

Page 3: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

3

besar ada empat rasio untuk menilai kinerja keuanagn perusahaan yaitu,

rasio likuiditas,aktivitas, leverage dan profitabilitas, merupakan alat ukur

utuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menganalisis

laporan keuangan yang melibatkan neraca dan laba rugi.

Manajemer keuangan adalah orang yang paling bertanggung jawab

terhadap kinerja keuangan perusahaan, dimana bertolak dari tugas

manajer keuangan secara khusus ada tiga, yaitu :

1) Mengenalidan merencanakan pembelanjaan perusahaan

2) Mengelola penanaman modal dalam aktiva.

3) Mengatur struktur finansial dan struktur modal perusahaan.

Uraian di atas dapat digaris bawahi, bahwa kinerja keuangan adalah

hasil kerja manajer keuangan dalam mengelola keuangan perusahaan

yang tercermin pada laporan perusahaan barupa neraca adalah cerminan

posisi keuangan perusahaan selama periode akuntansi satu tahun, jadi

kinerja keuangan harus diukur secara kuantitatif, baik internal maupun

eksternal.

PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep merupakan perusahaan milik

Negara atau BUMN yang bergerak dalam industeri pemasok semen

terbesar di wilayah Indonesia Timur. Dalam era globalisasi saat ini

kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan sangat

dipengaruhi oleh kondisi masing-masing BUMN. Perusahaan yang sehat

akan mampu menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang

komoditi bisnisnya sejenis, sedangkan perusahaan yang mengalami

Page 4: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

4

kondisi kurang sehat atau tidak sehat akan kesulitan dalam menghadapi

persaingan. Laba usaha PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep di

harapkan bisa memberi kontribusi bagi perekonomian Negara, maka

peneliti untuk menganalisis strategi tersebut yaitu dengan cara

perhitungan dan analisis rasio yang ada dalam SK Menteri BUMN

Nomor 100 tahun 2002, serta melihat strategi yang dilakukan untuk

meningkatkan kinerja PT. Semen Tonasa (Persero).

Berdasarkan penilaiaan secara keseluruhan atas aspek-aspek

penilaiaan tersebut maka hasil penelitian dapat digolongkan sebagaimana

yang tercatat dalam keputusan Menteri BUMN Nomor:

KEP-100/MBU/2002 tentang tingkat kesehatan BUMN adalah sebagai

berikut:

1) Sehat, yaitu BUMN yang nilai bobot kinerja tahun terakhir

menunjukkan angka 80 sampai dengan 100.

2) Kurang sehat, yaitu yang nilai bobot kinerja tahun terakhir

menunjukkan angka 40 sampai dengan 65.

3) Tidak sehat, yaitu BUMN yang nilai bobot kinerja tahun terakhir

menunjukkan angka diatas 10 sampai dengan 30.

Guna mengetahui kesehetan kinerja keuangan PT. Semen Tonasa

(Persero) Pangkep, maka dalam penulisan proposal ini, penulis

mengangkat judul “Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.Semen

Tonasa (Persero) Pangkep”.

Page 5: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

5

B. Masalah Pokok

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah Kinerja

Keuangan PT.Semen Tonasa (Persero) Pangkep dapat dikatakan sehat

berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor:

KEP-100/MBU/2002, selama dua tahun terakhir dari tahun 2010, 2011

sampai tahun 2012?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitiaan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan

keuangan pada PT.Semen Tonasa (Persero) Pangkep periode tahun 2010,

2011 sampai dengan 2012 berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor :

KEP-100/MBU/2002.

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitiaan ini adalah :

1) Sebegai bahan masukan bagimanajemen PT. Semen Tonasa(Persero)

Pangkepmengenai kesehatan kinerja keuangan berdasarkan SK

Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002.

2) Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan, orang-orang

yang berkepentingan dalam mengambil keputusan pada PT. Semen

Tonasa (Persero) Pangkep dalam menentukan rencana kedepan dan

kebijakan perusahaan.

Page 6: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

6

3) Memberikan masukan atau informasi bagi pihak akademis atau pihak

lainnya yang membutuhkan informasi mengenai kinerja keuangan PT.

Semen Tonasa.

4) Sebagai bahan referensi bagi pihak yang akan melakukan penelitian

lebih lanjut pada objek yang sama.

5) Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program

ilmu pada Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia.

D. Hipotesis

Bertolak dari uraiaan latar belakang dan masalah pokok yang telah

dikemukakan sebelumnya maka penulis mengajukan hipotesis sebagai

berikut ''Diduga bahwa kinerja perusahaan PT. Semen Tonasa(Persero)

dapat dikatakan sehat berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002, selama tiga tahun terakhir dari tahun

2010, 2011 sampai dengan tahun 2012.

Page 7: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Keuangan

Pada saat ini manajemen keuangan memegang peranan yang sangat

penting dalam perusahaan. Seiring dengan perkembangannya tugas

manajemen keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan,

mengendalikan posisi keuangan dan mengatur masalah tentang cara

memperoleh dana, akan tetapi manajemen keuangan juga harus mampu

mengatur sumber dana yang optimal, dan mendistribusikan keuntungan

serta juga mempelajari cara mengunakan dana secara efisien dan efektif.

Setiap perusahaan yang bergerak diberbagai bidang manapun

memusatkan perhatiaannya dibidang manajemen keuangan, karena

bidang manajemen keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam

mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalammelaksanakan tugas dan

kegiatannya. Masalah yang timbul dalam keuangan akan sangat

berpengaruh pada kelangsungan perusahaan dalam menjalankan

aktivitasnya.

Manajemen keuangan sangat berperan penting dalam perusahaan

karena merupakan salah satu faktor penggerak bagi para manajemen

Page 8: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

8

untuk menentukan batas-batas kemungkinan sampai seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya dalam

perusahaan. Jadi dalam perusahaan manajemen keuangan sangat

berperan penting dalam mencapai kesejahteraan perusahaan dalam

memperoleh laba.

Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi Manajemen Keuangan

menurut para ahli:

Sutrisno (2009:3) mengemukakan manajemen keuangan dapat

diartikansebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang efektif

dan efisien.

James C JR (1997:2) mengemukakan manajemen keuangan adalah

segala aktifitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan

pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.

Dari beberapa pendapat para ahli yang mendefinisikan mengenai

manajemen keuangan maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

keuangan adalah kegiatan dalam menghimpung dana, mengelola atau

menggunakan uang oleh perusahaan dengan beberapa tujuan yang

menyeluruh.

B. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan gambaran tentang setiap hasil

ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat periode tertentu

melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

Page 9: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

9

secara efisien dan efektif yang dapat diukur perkembangannya dengan

mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam

laporan keuangan.

Fahmi (2012 : 2) mengemukakan bahwa: Kinerja Keuangan adalah

suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah salah satu

bentuk kegiatan analisis yang dilakukan oleh perusahaan dimana dalam

setiap pengambilan keputusan selalu mengacu pada laporan kinerja

keuangan.

C. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk membahas kinerja keuangan, tidak bisa terlepas dari laporan

keuangan. Oleh karena itu diperlukan pembahasan singkat mengenai

laporankeuangan. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk

menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil

keputusan.

Munawir (2007:2) mengemukakan Pengertian laporan keuangan

adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktivitas perusahaan tersebut.

Page 10: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

10

Sutrisno (2009:9) mengemukakan laporan keuangan merupakan

hasil akhir dariproses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni

Neraca dan laporan Laba rugi.

Brigham Houston (2001:36) mengemukakan laporan keuangan

adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka, tetapi

sangat penting juga untuk memikirkan aktiva rill dibalik angka-angka

tersebut.

Riyanto (2004:327), mendefinisi Laporan Keuangan adalah

Laporan Finansial (Financial Statement), memberikan ikhtisar mengenai

keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet)

mencerminkan nilai aktiva,utang dan modal sendiri pada suatu saat

tertentu, dan laporan rugi dan laba (income statement) mencerminkan

hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanyameliputi

suatu periode satu tahun.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli ekonomi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir proses

akuntansi yang menjelaskan atau melaporkan kegiatan perusahaan

sekaligus untuk mengevaluasi keberhasilan strategi perusahaan dalam

pencapaian tujuan yang ingin dicapai.

D. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Dalam menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seorang

penganalisis harus mempunyai pengertian mengenai bentuk-bentuk

maupun prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah

Page 11: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

11

yang mungkintimbul dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan

keuangan terdiri dari empat neraca, rugi laba dan arus kas, dan

perubahan modal. Dari keempat macam laporan tersebut dapat di ringkas

lagi menjadi dua yaitu neraca dan laba rugi. Hal ini karena laporan

perubahan modal dan aliran kas pada akhirnya akan di ikhtisarkan dalam

laporan neraca atau laba rugi.

1. Neraca

Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat

tertentu. Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri suatu

perusahaan padahari terakhir periode akuntansi. Aktiva menunjukkan

penggunaan dana,hutang, dan modal menunjukkan sumber dana yang

diperoleh.

Sutrisno (2009:9), neraca merupakan laporan yang menunjukkan

posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.

Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan pada

suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana

buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau

tahun kalender sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan

jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan

pada periode tertentu sebagaimana halnya neraca, laporan laba rugi

juga disusun tiap akhirtahun. Munawir (2007:28) mengemukakan

Page 12: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

12

laporan laba rugi adalah laporan yang sistematis tentang penghasilan,

biaya, laba rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode

tertentu.

Astuti (2004:17) mengemukakan bahwa laporan labarugi

merupakan laporan yang mengikhtiarkan pendapatan dan beban

perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap

kuartal atau setiap tahun.

Sudana (2011:16) mengemukakan laporan laba rugi adalah

laporan keuangan yang memperlihatkan penghasilan, biaya dan

pendapatan bersih dari suatu perusahaan selama satu priode waktu.

3. Laporan Arus Kas

Laporan ini menggambarkan tentang perputaran uang (kas dan

bank) selama periode tertentu, misalnya bulanan dan tahunan. Laporan

arus kasterdiri dari kas untuk kegiatan operasional dan kas untuk

kegiatan pendanaan.

Sudana (2011:18) mengemukakan laporan arus kas adalah

laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan

pengeluran kas suatu perusahaan selama satu periode waktu.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan

perubahan modal setelah digunakan untuk membiayai kegiatan usaha

perusahaan selama satu periode akuntansi. Laporan perubahan modal

menjadi suplemen pelengkap dari laporan laba/rugi. Laporan ini

Page 13: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

13

menyajikan pertambahan atau pengurangan modal dalam satu periode

akuntansi. Unsur-unsur yang digunakan dalam penyajian laporan

perubahan modal antara lain akun modal, akun prive, dan laba/rugi.

E. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi

kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari

sudut angka-angka dalam suatu moneter dan Informasi laporan keuangan

bermanfaat bagi pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor,

kreditor, manajemen, pemerintah dan pengguna lainnya.

Yustina dan Titik (2001:2) mengemukakan bahwa Laporan

keuangan ditujukan sebagai pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang di percayakan kepadanya oleh pemilik perusahaan atas

kinerja yang telah dicapai serta merupakan laporan akuntansi utama yang

mengomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan

dalam membuat analisis ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan

datang.

Stice (2001:22) mengemukakan bahwa tujuan pelaporan keuangan

yang di ungkapkan di dalam rangka konseptual adalah :

1 Kegunaan

2 Dapat dipahami

3 Target audiens :investor dan kreditor

4 Penilaiaan arus kas masa yang akan datang

5 Mengevaluasi sumber daya ekonomi

Page 14: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

14

6 Fokus primer pada laba

Lebih dalam Harahap (2001:192) mengemukakan bahwa, “hasil

analisis laporan keuangan akan bisa membuka tabir :

1. Kesalahan peroses akuntansi seperti: kesalahan pencatatan, kesalahan

pembukuan, kesalahan jumalah, kesalahan pemikiran, kesalahan

posting, kesalahan jurnal.

2. Kesalahan lain yang disengaja, misalnya tidak dicatat, pencatatan

harga yang tidak wajar, menghilangkan data, dan lain sebagainya.

F. Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat disajikan dengan dua cara yang pertama

untuk membuat perbandingan keadaan keuangan pada saat yang berbeda

dan kedua untuk membuat perbandingan keadaan keuangan dengan

perusahaan lain. Analisis rasio merupakan alat analisis yang berguna

apabila dibandingkan dengan rasio standar.

Munawir (2007:64) mengemukakan laporan keuangan sebagai

berikut: Rasio menggambarkan seuatu hubungan atau perbandingan

(mathenatical relationship) antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain

dan dengan menggunakan alat analisis, berupa rasio ini akan dapat

menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik

atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama

apabila rasio angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio

perbandingan yang digunakan sebagai standar.

Page 15: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

15

Muslich (2004:47) mengemukakanAnalisis rasio merupakan alat

analisis yang berguna apabila dibandingkan dengan rasio standar.

Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik,

maka pengelola harus mengetahui kesehatan perusahaan yang

dikelolanya. Kesehatan perusahaan secara sederhana bisa diketahui dari

tiga aspek yaitu:

1. Pengertian Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam

menganalisa laporan keuangan perusahaan. karena rasio likuiditas

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi

perusahaan. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian Likuiditas

menurut beberapa ahli ekonomi.

Munawir (2007:31) mengemukakan Rasio Likuiditas adalah

menunjukkan kemampuan suata perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

Sugiarso (2006:114), mengemukakan Likuiditas adalah rasio

yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

keuangan jangka pendek. Sedangkan menurut Sutrisno (2009:215),

mendefinisikan likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi.

Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek,

Page 16: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

16

oleh karena itu rasio ini biasa digunakan untuk mengukur tingkat

keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi

perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini

segera ditagih. Ukuran Rasio Likuiditas terdiri daritiga alat ukur yaitu:

2. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas menurut yaitu rasio yang mengukurseberapa

efektif (hasil guna) perusahaan menggunakan sumber dayanya.Harahap

(2006:308) mengemukakan rasio ini menggambarkan aktivitas yang

dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya, baik dalam

kegiatan penjualan, pembeliandan kegiatan lainnya.

3. Rasio Laverage

Rasio Leverage yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuanperusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendekmaupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan

(dilikuidasi).

Irham Fahmi (2012:63) rasio leverage mengukur seberapa besar

perusahaan dibiayai dengan utang-utang.

4. Rasio Profitabilitas

Agus Harjito dan Martono (2012:53) mengemukakan Rasio

profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.

Page 17: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

17

Astuti (2004:36) mengemukakan bahwa profitabilitas adalah

kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dan satu-

satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih.

Harahap (2006:304) rasio profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan

dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

G. Rasio Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Nomor 100 Tahun

2002.

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:1-7) menyatakan bahwa penilaian kinerja aspek keuangan Badan

usaha Milik Negara dibagi menjadi delapan, yaitu :

.Daftar indikator dan bobot aspek keuangan

Indikator BoboTInfra

1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

20

2. Imbal investasi (ROI) 153. Rasio kas 54. Rasio lancar 55. Collection periods 56. Perputaran persediaan 57. Perputaran total asset8. Rasio modal sendiri terhadap total

aktiva10

Total bobot 50 Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:1)

1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

Page 18: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

18

Return on Equity atau biasa disebut Rentabilitas modal sendiri

dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang

menjadi hak pemilik modal sendiri. Dapat di rumuskan sebagai berikut:

ROE= laba setelah pajakModal sendiri

x100 %

Adapun skor penilaian ROE untuk BUMN infrastruktur dapat

dilihat pada Tabel berikut ini:

ROE (%) SkorInfra

15 < ROE 1513 < ROE < 15 13,511 < ROE ≤ 13 129 < ROE ≤11 10,7,9 < ROE ≤9 96,6 < ROE ≤ 7,9 7,55,3 < ROE ≤ 6,6 64 < ROE ≤ 5,3 52,5 < ROE ≤ 4 41 < ROE ≤ 2,5 30 < ROE ≤ 1 1,5ROE 0 1

Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:1)

2. Imbalan investasi (ROI)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:2) menyatakan bahwa Imbalan Investasi (ROI) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

ROI= EBIT+Penyusutancapitalemployed

x 100 %

Table Skor Penilaian ROI untuk BUMN Infrastruktur

ROI (%) SkorInfra

18<ROI 10

Page 19: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

19

15<ROI≤18 913<ROI≤15 812<ROI≤13 710,5<ROI≤12 69<ROI≤10,5 57<ROI≤9 45<ROI≤7 3,53<ROI≤5 31<ROI≤3 2,50<ROI≤1 2

ROI 0 0Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:2).

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:3) menyatakan bahwa Rasio Kas (Cash Ratio) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

cashratio= kas+surat berhargapenggunaanmodal

x 100 %

Tabel Skor Penilaian Cash Ratio untuk BUMN Infrastruktur

Cash Ratoi= x (%) SkorInfra

X ≥ 35 325 ≤ x < 35 2,515 ≤ x < 25 210 ≤ x < 15 1,55 ≤ x < 10 10≤ x < 5 0

Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:3).

4. Rasio Lancar (Current Ratio)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:4) menyatakan bahwa Rasio Lancar (Current Ratio) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 20: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

20

currentratio= currentassetcurrentliabilities

x100 %

Tabel Skor Penilaian Current Ratio untuk BUMN Infrastruktur

Current Ratoi= x (%) SkorInfra

125 ≤ x 3110 ≤ x < 125 2,5100 ≤ x < 110 295 ≤ x < 100 1,590 ≤ x < 95 1x < 90 0

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:4).

5. Collection Periods (CP)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:4) menyatakan bahwa Collection Periods (CP) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

CP= total piutang usahatotalpendapatan

x 365

Tabel Skor Penilaian CP untuk BUMN Infrastruktur

CP = X (hari) Perbaikan = X (hari)

SkorInfra

X = <= 60 X > 35 460 < X <=90 30 < X <= 35 3,590 < X <= 120 25 < X <= 30 3120 < X <= 150 2O < X <= 25 2,5150 < X <= 180 15 < X <= 20 2180 < X <= 210 10 < X <= 15 1,6210 < X <= 240 6 < X <= 10 1,2240 < X <= 270 3 < X <= 6 0,8270 < X <= 300 1 < X <= 3 0,4300 < X 0 < X <= 1 0

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:4).

6. Perputaran Persediaan (PP)

Page 21: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

21

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:5) menyatakan bahwa Perputaran Persediaan (PP) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

PP= total persediaantotal pendapatanusaha

x365

Tabel Skor Penilaian PP untuk BUMN Infrastruktur

PP = X (hari) Perbaikan SkorInfra

X = <= 60 35 < X 460 < X <= 90 30 < X <= 35 3,590 < X <= 120 25 < X <= 30 3120 < X <= 150 20 < X <= 25 2,5150 < X <= 180 15 < X <= 20 2180 < X <= 210 10 < X <= 15 1,6210 < X <= 240 6 < X <= 10 1,2240 < X <= 270 3 < X <= 6 0,8270 < X <= 300 1 < X <= 3 0,4300 < X 0< X <= 1 0

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:5).

7. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:6) menyatakan bahwa Perputaran Persediaan (PP) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

TATO= total pendapatancapitalemployed

x100 %

Tabel Skor Penilaian TATO untuk BUMN Infrastruktur

TATO = X (hari) Perbaikan = X (hari)

SkorInfra

120 < X 20 < X 4105 < X <= 120 15 X <= 20 3,5

Page 22: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

22

90 < X <= 105 10 < X <= 15 375 < X <= 90 5 < X <= 10 2,560 < X <= 75 0 < X <= 5 240 < X <= 60 X <= 0 1,520 < X <= 40 X <= 0 1X <= 20 X <= 0 0,5

Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:6).

Page 23: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

23

8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:7) menyatakan bahwa Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total

Asset (TMS terhadap TA) dapat dirumuskan sebagai berikut:

TMSterhadap TA=total modal sendiritotal asset

x100 %

Tabel Skor Penilaian TMS terhadap TA untuk BUMN Infrastruktur

TMS terhadap TA (%)

SkorInfra

X < 0 00 <= X < 10 210 <= X < 20 320 <= X < 30 430 <= X < 40 640 <= X < 50 5,550 <= X < 60 560 <= X < 70 4,570 <= X < 80 4,2580 <= X < 90 490 <= X < 100 3,5

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:7).

H. Penilaiaan tingkat kesehatan keuanagan

Tingkat kesehatan perusahaan diperlukan untuk melihat apakah

suatu keuangan dalam suatu perusahaan ini dalam keadaan sehat atau

tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan dengan rasio.

Dengan rasio itu kita dapat mengetahui tingkat rentabilitas, likuiditas dan

leverage suatu perusahaan dalam suatu priode tertentu.

Dalam dunia bersaing secara global perusahaan menenuntut

kesehatan keuangan yang baik, hal ini diperlukan karena akan

mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini bertujuaan untuk

Page 24: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

24

mengetahui tingkat kesehatan perusahaan tersebut.Pada perinsipnya

penilaian kesehatan keuangan merupakan kepentingan pemilik, pimpinan

perusahaan, investor, kreditor dan pemerintah. Penilaiaan maupun

pemeriksaan BUMN dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) berdasarkan ketentuan penilaian tingkat kesehatan

perusahaan. Ini menunjukkan bahwa ketentuan penilaiaan tingkat

kesehatan merupakan sebagai tolak ukur dalam penilaian perusahaan.

Hasil penilaiaan keuangan BUMN digunakan untuk menentukan

penggolongan tingkat kesehatan BUMN. Menurut Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 penilaian

kesehatan keuangan BUMN pada peraturan tahun 2002 tersebut terdiri

berdasarkan nilai bobot pada aspek Rentabilitas, Liquiditas, dan

Solvabilitas.

Di bawah ini pada tabel ini disajikan Dasar perhitungan kesehatan

keuangan BUMN. Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002.

Kategori KeteranganSehat - AAA apabilah total skor (TS) lebih besar dari 95

- AA apabila 80 < TS ≤ 95- A apabila 65 < TS ≤ 80

Kurang sehat - BBB apabila 50 < TS < 85- BB apabila 40 < TS < 50- B apabila 30 < TS ≤ 40

Tidak sehat - CCC apabila 20 < TS < 30- CC apabila TS 10 < TS < 20- C apabila TS < 10

Sumber : SK Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 (diolah).

Page 25: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

25

BAB III

METODE PENELITIAAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitiaan

Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitiaan adalah PT. Semen

Tonasa (Persero) Pangkep. Dengan waktu penelitian selama 2 (dua)

bulan dari bulan Desember 2013 sampai dengan Januari 2014.

B. Rincian Data Yang Diperlukan

1. Gambaran umum perusahaan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan.

3. Laporan neraca per 31 Desember tahun 2010 , 2011sampai dengan

tahun 2012.

4. Laporan Laba Rugi untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2010

sampai dengan 2012.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data

yang diperlukan dalam penyusunan penelitiaan ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi yaitu pengamatan langsung pada bagian-bagian, seperti

bagiaan keuangan dan akuntansi yang berhubungan dengan masalah

liquditas, leverage dan profitabilitas.

Page 26: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

26

2. wawancara, yaitu kegiatan tanya jawab pada beberapa pihak yang di

anggap berkompoten dengan masalah yang dibahas dalam karya imiah

ini.

3. Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan

mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data kualitatif adalah semua data yang bersifta keterangan atau

informasi.

b. Data kuantitatif adalah semua data yang bersifat angka-angka atau

dapat di hitung, seperti data laporan keuangan berupa neraca dan

laporan rugi laba untuk tahun (3 tahun kebelakang)

2. Sumber data

a. Data primer adalah semua data yang di kumpulkan melalui

penelitiaan lapangan termasuk didalamnya data kualitatif dan data

kuantitatif.

b. Data sekunder adalah semua data yang dikumpulkan melalui

penelitiaan kepustakaan dan data perusahaan berupa dokumen yang

dapat mendukung penulisan.

E. Metode analisis

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor :

Kep-100/MBU/2002 yang berisi tata cara penilaian tingkat kesehatan

keuangan pada perusahaan-perusahaan di bawah naungan BUMN, maka

Page 27: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

27

dari itu untuk alat analisis peneliti mengambil tata cara penilaian tingkat

kesehatan keuangan khususnya hanya pada aspek keuangannya saja

dimana PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep digolongkan sebagai

perusahaan BUMN Infrastruktur. Adapun tata cara aspek operasional dan

aspek administrasi penulis tampilkan sebagai kelengkapan informasi bagi

pembaca.

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor

100 (2002:1-7) menyatakan bahwa penilaian kinerja aspek keuangan

Badan usaha Milik Negara dibagi menjadi delapan, yaitu :

Tabel Daftar indikator dan bobot aspek keuangan

Indikator BobotInfra

1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

15

2. Imbal investasi (ROI) 103. Rasio kas 34. Rasio lancar 45. Collection periods 46. Perputaran persediaan 47. Perputaran total asset 48. Rasio modal sendiri terhadap total

aktiva6

Total bobot 50Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:1)

1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:2) menyatakan bahwa Imbalan Investasi (ROI) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

ROE= laba setelah pajakModal sendiri

x100 %

Page 28: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

28

2. Imbalan investasi (ROI)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:2) menyatakan bahwa Imbalan Investasi (ROI) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

ROI= EBIT+Penyusutancapitalemployed

x 100

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:3) menyatakan bahwa Rasio Kas (Cash Ratio) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

cashratio= kas+surat berhargapenggunaan modal

x 100 %

4. Rasio Lancar (Current Ratio)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:4) menyatakan bahwa Rasio Lancar (Current Ratio) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

currentratio= currentassetcurrentliabilities

x100 %

5. Collection Periods (CP)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:4) menyatakan bahwa Collection Periods (CP) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

CP= total piutang usahatotal pendapatan

x 365

6. Perputaran Persediaan (PP)

Page 29: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

29

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:5) menyatakan bahwa Perputaran Persediaan (PP) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

PP= total persediaantotal pendapatanusaha

x365

7. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:6) menyatakan bahwa Perputaran Persediaan (PP) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

TATO= total pendapatancapitalemployed

x100 %

8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002:7) menyatakan bahwa Rasio Total Modal Sendiri Terhadap

Total Asset (TMS terhadap TA) dapat dirumuskan sebagai berikut:

TMSterhadap TA=total modal sendiritotal asset

x100 %

9. Table penilaian tingkat kesehatan perusahaan menurut BUMN

Hasil perhitungan dari rumus tersebut merupakan tingkat

prestasi dari Badan Usaha Milik Negara pada aspek keuangan.

Memberikan penafsiran terhadap tingkat prestasi aspek keuangan

yang ditemukan tersebut, table di bawah ini menunjukkan penilaiaan

tingkat kesehatan perusahaan menurut BUMN.

Page 30: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

30

Tabel Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN untuk Seluruh Aspek

Kategori KeteranganSehat - AAA apabilah total skor (TS) lebih besar dari 95

- AA apabila 80 < TS ≤ 95- A apabila 65 < TS ≤ 80

Kurang sehat - BBB apabila 50 < TS < 85- BB apabila 40 < TS < 50- B apabila 30 < TS ≤ 40

Tidak sehat - CCC apabila 20 < TS < 30- CC apabila TS 10 < TS < 20- C apabila TS < 10

Page 31: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

31

BAB 1V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Semen Tonasa merupakan perusahaan (BUMN) manufaktur yang

bergerak di bidang industri pertambangan. Produk yang dihasilkan adalah

semen. PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur

Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan

Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar.

Perseroan yang memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen per tahun ini,

mempunyai empat unit pabrik, yaitu Pabrik Tonasa II, Pabrik Tonasa III, Pabrik

Tonasa IV dan Pabrik Tonasa V.

Keempat unit pabrik tersebut menggunakan proses kering dengan

kapasitas masing-masing 590.000 ton semen pertahun untuk Unit II dan III,

2.300.000 ton semen per tahun untuk Unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk

Unit V. Perseroan berdasarkan anggaran dasar merupakan produsen semen di

Indonesia yang telah memproduksi serta menjual semen di dalam negeri dan

mancanegara sejak tahun 1968. Proses produksi perseroan bermula dari kegiatan

penambangan tanah liat dan batu kapur di kawasan tambang tanah liat dan

pegunungan batu kapur sekitar pabrik hingga pengantongan semen zak di unit

pengantongan semen. Proses produksi perseroan secara terus menerus dipantau

oleh satuan Quality Control guna menjamin kualitas produksi. Lokasi pabrik

perseroan yang berada di Sulawesi Selatan merupakan daerah strategis untuk

mengisi kebutuhan semen di Kawasan Timur Indonesia. Dengan didukung oleh

jaringan distribusi yang tersebar dan diperkuat oleh delapan unit pengantongan

Page 32: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

32

semen yang melengkapi sarana distribusi penjualan, telah menjadikan perseroan

sebagai pemasok terbesar di kawasan tersebut. Kedelapan unit pengantongan

semen berlokasi di Bitung, Palu, Banjarmasin dan Ambon dengan kapasitas

masing-masing 300.00 ton semen per tahun serta di Makassar, Bali dan

Samarinda dengan kapasitas masing-masing 600.000 ton semen per tahun, dan di

Pontianak dengan kapasitas 150.000 ton semen per tahun. Sarana pendukung

operasi lainnya yang berkontribusi besar terhadap pencapaian laba perusahaan

adalah utilitas.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x25 MW

yang berlokasi di Desa Biringkassi, Kabupaten Pangkep, sekitar 17 km dari

lokasi pabrik. Pendapatan utama perseroan adalah hasil penjualan Semen

Portland (OPC), Semen Non OPC yaitu Tipe Komposit (PCC) tersebar di

wilayah Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Didukung dengan merk produk yang solid di Kawasan Timur Indonesia,

perseroan berusaha secara terus menerus mempertahankan brand image produk

dengan menjaga kestabilan pasokan produk di pasar semen, selain itu dukungan

sistem distribusi yang optimal juga merupakan unsure kesuksesan penjualan

semen perseroan. Disamping itu, penjualan ekspor juga dilakukan perseroan jika

terjadi kelebihan produksi setelah pemenuhan pasar dalam negeri. Sejak 15

September 1995 perseroan terkonsolidasi dengan PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk. (sebelumnya PT Semen Gresik (Persero) Tbk.) menjadi sebuah holding

company.

Lebih dari satu dekade perseroan berbenah dan berupaya keras

meningkatkan nilai perseroan di mata pemegang saham dan stakeholder.

Berbagai terobosan strategi dan program kerja dalam meningkatkan kinerja

Page 33: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

33

perseroan secara terintegrasi terus dipacu untuk mewujudkan visi perseroan

menjadi produsen semen yang terefisien dan mempunyai keunggulan yang

kompetitif diantara para produsen semen lainnya. Di mulai tahun 2009 sampai

saat ini, perseroan melaksanakan pembangunan Pabrik Tonasa V yang nantinya

diharapkan beroperasi dengan kapasitas 2.500.000 ton pertahun dengan dukungan

pembangkit listrik 2x35MW dengan pembiayaan proyek tersebut bersumber dari

dana sendiri dan kredit pembiayaan sindikasi perbankan nasional. Pembangkit

listrik tersebut ditargetkan akan beroperasi normal di tahun 2013.

Sejarah perkembangan PT Semen Tonasa adalah sebagai berikut :

PT Semen Tonasa didirikan sesuai TAP MPRS No.II/MPRS/1960 tanggal 5

Desember 1960 dengan kepemilikan 100% pemerintah.

Tonasa I beroperasi dengan kapasitas 120.000 ton per tahun.

Tonasa II beroperasi dengan kapasitas terpasang 510.000 ton per tahun.

Tonasa III beroperasi dengan kapasitas 590.000 ton per tahun. Optimalisasi

Tonasa II secara swakelola, kapasitas menjadi 590.000 ton pertahun.

15 September 1995: Konsolidasi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

(dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk.).

Tahun1996 Tonasa IV beroperasi dengan kapasitas 2,3 juta ton per tahun.

Tahun 2012 Fire on Pabrik Tonasa V tanggal 16 September 2012, sementara

finish mill Pabrik Tonasa V telah berproduksi sejak Juni 2012 dengan kapasitas

terpasang 2,5 juta ton semen per tahun.

1 Februari 2013, Pabrik Tonasa V beroperasi secara komersil. Rencana operasi

pembangkit listrik di triwulan II 2013 dengan kapasitas 2x35 MW.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Page 34: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

34

1. VISI

Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat efisiensi

tinggi

2. MISI

a. Meningkatkan perusahaan sesuai keinginan stakeholder.

b. Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas

dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.

c. Senantiasa berupaya melakukan improvement di segala bidang, guna

meningkatkan daya saing di pasar dan ebitda margin perusahaan.

d. Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi

karyawan untuk bekerja secara professional.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan pada PT Semen Tonasa (Persero)

Kabupaten Pangkep terdiri atas Direktur Utama yang membawahi : Direktur

Produksi, Direktur Litbang dan Operasional, Direktur Pemasaran, Direktur

Keuangan, Satuan Kerja Audit Internal, Sekertaris Perusahaan dan Dept. CSR

dan Umum.

Dukungan jumlah karyawan sejumlah 1.962 orang dengan produktifitas

kerja yang tinggi mampu mendukung operasional perseroan dalam

mempertahankan pasokan produk di pasar domestik yang ada bahkan memenuhi

permintaan semen dari luar negeri. Setiap Direktur bidang membawahi lagi

beberapa departemen, yaitu sebagai berikut :

Page 35: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

35

1. Direktur Produksi membawahi beberapa departemen, diantaranya adalah Dept.

Produksi Bahan Baku, Dept. Produksi Terak I, Dept. Produksi Terak II, Dept.

Produksi Semen, Dept. Teknik Utilitas, dan Dept. Energi.

2. Direktur Litbang dan Operasional membawahi beberapa departemen,

diantaranya adalah : Dept. Perkembangan Usaha & Sismen, Dept. Rancang

Bangun & Perekayasaan, Dept. Pengadaan & Pengelolaan Persediaan dan Dept.

Jaminan Mutu & Lingkungan.

3. Direktur Pemasaran membawahi beberapa departemen, diantaranya adalah :

Dept. Produksi Bahan Baku, Dept. Distribusi dan Transportasi dan Dept.

Perencanaan dan Pengembangan Pemasaran.

4. Direktur Keuangan membawahi beberapa departemen, diantaranya adalah :

Dept. Akutansi & Treasury, Dept. Sumber Daya Manusia dan Biro Sistem

Informasi.

Pada halaman selanjutnya tampilan struktur organisasi PT Semen Tonasa

yang disajikan dalam bentuk bagan.

Page 36: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

36

Bagan 1.

STRUKTUR ORGANISASI

PT SEMEN TONASA 2012-2013

Muh. Ilyas Timu

Dept. CSR & Umum

Subiyanto

Biro Sistem Informasi

Muh. Arifin

Sekertaris Perusahaan

Lukman

Dept. Sumber Daya Manusia

Matia Ilfajar

Satuan Kerja Audit Internal

Asruddin

Dept. Akutansi & Treasury

Bahar Syamsu

Dept. Energi

M. Yusuf Ashad

Dept. Teknik Utilitas

Rudi Pirngadi

Dept. Jaminan Mutu & Lingkungan

Bambang Haryanto

Dept. Produksi Semen

M. Amir Zainuddin

Dept. Perencanaan & Pengembangan Pemasaran

Mahyunir Sudarma

Dept. Pengadaan & Pengelolaan Persediaan

Ridwan Marzuki

Dept. Produksi Terak II

Arifin Yebbo

Dept. Distribusi & Transportasi

Agus Subroto

Dept. Rancang Bangun & Perekayasaan

Saparuddin

Dept. Produksi Terak I

Syaeful Mamma

Dept. Prod. Bahan Baku

Sjofani Y.R Ifneldy

Dept. Perkembangan Usaha & Sismen

Hardoyo

Dept. Prod. Bahan Baku

Subhan

Direktur Keuangan

Gatot Kustyadji

Direktur Produksi

Syaiful Abunawar

Direktur Litbang & Operational

Wahab Candoko

Direktur Pemasaran

Andi Unggul Attas

Direktur Utama

Page 37: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

37

Page 38: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

D. Produk dan Jenis Semen

1) Semen Portland Tipe I

Semen Portland Tipe I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan

menggiling terak dan gipsum. Semen Portland Tipe I produksi perseroan

memenuhi persyaratan SNI 15-2049-2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 Tipe I.

Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan

tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus), seperti bangunan

bertingkat tinggi, perumahan, jembatan serta jalan raya, landasan bandar udara,

beton pratekan, bendungan/ saluran irigasi, elemen bangunan seperti genteng,

hollow, brick/batako, paving block, buis beton, roster dan lain-lain.

2) Semen Portland Komposit

Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil

penggilingan bersama terak semen Portland dan gipsum dengan satu atau lebih

bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk semen Portland dengan bubuk

bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk Semen Portland dengan bubuk

bahan anorganik lain. Semen Portland Komposit produksi PT Semen Tonasa

memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis ini

diperuntukkan untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran dan

acian, selokan, jalan, pagar dinding, pembuatan elemen bangunan khusus seperti

beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan

sebagainya.

Jenis semen yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Page 39: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

a. Portland Cement Tipe 1 (PC 1) = SNI 15-2049-04

b. Portland Pozzolan Cement (PPC) = SNI 15-2049-04

c. Super Masonry Cement (SMC) = SNI 15-3500-1993

d. Oil Well Cement (OWC) = SNI 15-3044-1992

e. Portland Composite Cement (PCC) = SNI 15-700-2004

f. Portland Pozzolan Cement (PPC) = SNI 15-0302-94

E. Mekanisme Tata Kelola Perusahaan

Sesuai Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas,

organ perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang saham (RUPS), Dewan

Komisaris dan Dewan Direksi. Kepengurusan perseroan menganut sistem dua

badan, yaitu Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, yang memiliki wewenang

dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana

diamanatkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundangundangan. Perseroan

telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi tata

kelola perusahaan, dijajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite-komite

fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan. Demikian pula di

jajaran Dewan Direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal

dan bertanggung jawab atas implementasi governance dan juga bertugas sebagai

mitra kerja dari komite-komite dibawah Dewan Komisaris, sebagaimana bagan di

bawah ini.

Page 40: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Bagan 2.

Komite-komite dibawah Dewan Komisaris

Sebagaimana tergambar dalam struktur tata kelola diatas, dalam forum

RUPS sesuai dengan anggaran sasar perseroan dan perundang-undangan yang

berlaku, para pemegang saham dapat melakukan pengambilan keputusan penting

berkaitan dengan investasi yang telah ditanamkan di perseroan.

Keputusan yang diambil dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

didasarkan pada kepentingan perseroan. RUPS atau pemegang saham tidak dapat

melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris

dan Dewan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk

menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-

undangan. Dengan kedudukan yang setara, para pemegang saham akan

mempertimbangkan dengan seksama keputusannya demi kepentingan perseroan.

Komite Audit

Dewan Komisaris Dewan Direksi

Kepala DepartemenAudit InternalSekertaris Perusahaan

Rapat Umum

Pemegang Saham

Page 41: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Segera setelah keputusan diambil, RUPS kemudian akan menyerahkan segala

kewenangan pengawasan dan pelaksanaan keputusan tersebut kepada Dewan

Komisaris dan Dewan Direksi. Pengelolaan perseroan dan pelaksanaan atas setiap

Keputusan RUPS tersebut dilakukan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris

kemudian melakukan pengawasan dan memberikan nasihat untuk memastikan

bahwa tujuan perseroan serta keputusan RUPS.

Page 42: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil penelitian

Berdasakan hasil penelitian yang telah diperoleh, baik berupa data

kuantitatif maupun kualitatif yang didukung oleh dasar teori dan metode

penelitian yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dilakukan

analisis kinerja aspek keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Badan

Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002 meliputi tiga aspek yaitu

aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Analisa

dalam skripsi ini hanya terbatas pada aspek keuangan sajapada PT.

Semen Tonasa (persero) Pangkep dari tahun 2010 sampai dengan 2012

untuk menemukan jawaban atas rumusan masalah dan hipotesis yang

telah dikemukakan oleh peneliti. Menurut Keputusan Menteri Badan

Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002 menyatakan bahwa

penilaian kinerja aspek keuangan Badan Usaha Milik Negara dibagi

menjadi delapan indikator yaitu ROI, ROE, Rasio kas, Rasio lancar,

collection periode, perputaran persediaan,perputaran total aaset, rasio

modal sendiri terhadap total aktiva, untuk lebih jelasnya dapat disajikan

sebagai berikut:

B. Analisis rasio Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor 100 Tahun 2002

Page 43: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor

100 Tahun 2002 menyatakan bahwa penilaian kinerja aspek keuangan

Badan Usaha Milik Negara dibagi menjadi delapan indikator yaitu

1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

Return on Equity atau biasa disebut Rentabilitas modal sendiri

dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi

hak pemilik modal sendiri.

Tabel hasil perhitungan ROE

PT.Semen Tonasa (Persero)

Periode tahun 2010-2012

No

Keterangan komponen Jumlah Nilai rasio

Skor kinerja

1 ROI 2010 Laba setelah pajak 543.587.112Modal sendiri 1.941.682.556

ROE=(LSP:MS)x100% 27,99 15

2 ROI 2011 Laba setelah pajak 544.293.789Modal sendiri 2.238.278.583

ROE=(LSP:MS)x100% 24,31 153 ROI 2012 Laba setelah pajak 642.154.817

Modal sendiri 2.645.891.522ROE=(LSP:MS)x100% 24,26 16

Sumber : PT. Semen Tonasa (Persero) (data diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat sejauh mana perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba

kepada pemegang saham atas ekuitas. Rulhumb rata-rata industri untuk

return on equity adalah 40% (Kasmir, 2013:203) berdasarkan analisis ROE

di atas dapat disimpulkan bahwa ROE PT.Semen Tonasa (Persero)

Pangkep periode 2010-2012 dikategorikan cukup baik walaupun masih

Page 44: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

dibawah rata-rata industri, hal ini dilihat berdasarkan hasil perhitungan

return on investment (ROI) pada tahun 2010 sebesar 27,99%, tahun 2011

mengalami penurunan, menjadi 24,31 % , dan pada tahun 2012 mengalami

penurunan menjadi 24,26 %, ini berarti setiap 1 aktiva mampu

menghasilkan laba bersih Rp. 0,2798 pada tahun 2010, Rp 0,2431 pada

tahun 2011, Rp 0,2426 pada tahun 2012 , Walaupun demikian, hasil

(ROI) yang positif pada setiap tahunnya dapat diartikan bahwa perusahaan

telah mampu memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba

dan memperoleh skor kinerja 20 yaitu yang dapat dilihat pada tabel 5.1.

2.

Tabel hasil perhitungan ROI

PT.Semen Tonasa (Persero)

Periode tahun 2010-2012

No

Keterangan komponen Jumlah Nilai rasio

Skor kinerja

1 ROI 2010 EBIT 738.158.834Penyusutan aktiva

tetap1.155.284.263

Capital employet 3.510.477.33653,93 15

2 ROI 2011 EBIT 736.855.661Penyusutan aktiva

tetap1.265.896.315

Capital employet 5.374.843.61637,26 15

3 ROI 2012 EBIT 946.827.485Penyusutan aktiva

tetap1.301.828.940

Capital employet 7.331.627.20730,67 15

Page 45: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Rule of thumb rata-rata industri untuk return on equity adalah 30% (kasmir ,

2013:205). Berdasarkan hasil analisis ROI diatas dapat disimpulkan bahwa ROI

PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep, periode 2010-2012 dapat dikategorikan

baik dikarenakan telah mencapai rata-rata industri ,pada tahun 2010 sebesar

53,97% , pada tahun 2011 sebesar 37,26 dan pada tahun 2012 sebesar 30,67 . Ini

berarti setiap 1 modal kerja, perusahaan memperoleh laba bersih sebesar

Rp.0,5397 pada tahun 2010, Rp 0,3726 pada tahun 2011, dan Rp 0,3067 pada

tahun 2012, walaupun demikian, dengan nilai ROI yang positif dapat diartikan

bahwa perusahaan sudah mampu memanfaatkan modal yang dimiliki untuk

memperoleh laba , dan memperoleh skor kinerja 15

3. Cash ratio

No

Keterangan Komponen Jumlah Nilai rasio

Skor kinerja

1 Cash ratio 2010

Kas 215.598.492Setara kas dibatasi

penggunaannya87.943.598

Total kas 303.542.090Kewaijban lancar 586.981.976

51,71 5

2 Cash ratio 2011

Kas 342.933.778Setara kas dibatasi

penggunaannya12.191.922

Total Kas 337.125.700Kewajiban lancar 661.895.112

50,93 53 Cash ratio

2012Kas 503.076.307

Penyusutan aktiva tetap

6.639.304

Total kas 509.076.307Kewaijban lancar 1.056.532.734

48,24 5

Page 46: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Rule of thumb rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50% (Kasmir

2013:140) Berdasarkan hasil analisi cash ratio di atas dapat disimpulkan

bahwa cash ratio PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep dapat

diketegorikan baik pada tahun 2010 dan 2011 karena telah memenuhi

standar rata-rata industri, hal ini dilihat melalui perhitungan cash ratio

pada tahun 2010 sebesar 51,71% , pada tahun 2011, 50,93%, , walauapun

pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 48,24% tapi dapat

dikategorikan cukup baik walauapun tidak mencapai rata-rata industri cash

ratio. Ini berati setiap Rp 1 , perusahaan mampu membayar utang

lancarnya yang dijamin oleh kas sebesar Rp. 0,5171 pada tahun 2010 , Rp.

0,5093 pada tahun 2011, Rp. 0,4824 pada tahun 2012. Walaupun pada

tahun 2012 nilai cash ratio masih dibawah standar rata-rata industri,

dengan hasil kas yang positif dapat di artikan bahwa perusahaan telah

mampu membayar utang lancarnya yang dijamin oleh kas . pada tahun

2010-2012 berada pada skor cash ratio 5 dapat dilihat pada tabel.

4. Current ratio

No

Keterangan Komponen Jumlah Nilai rasio

Skor kinerj

a1 Current ratio

2010Asset lancar 1.017.517.644

Kewajiban lancar 586.981.967173.34 5

2 Current ratio 2011

Asset lancar 1.237.682.866Kewajiban lancar 661.895.112

186,99 53 Current ratio

2012Asset lancar 1.594.864.239

Kewajiban lancar 1.056.532.734150,95 5

Page 47: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Rule of thumb rata-rata industri untuk current ratio adalah 100-200%

(kasmir 2013:135). Berdasarkan hasil analisis current ratio diatas dapat

disimpulkan bahwa current ratio PT. Semen Tonasa (Persero) pangkep

periode tahun 2010-2012 dapat dikatakan baik karena telah memenuhi

standar rata-rata industri. Hal ini dilihat berdasarkan hasil perhitungan

current ratio pada tahun 2010 sebesar 173,34% , pada tahun 2011

sebesar 186,99%, pada tahun 2012 sebesar 150,95 %. Ini berarti Rp 1

aktiva lancar dapat menjamin utang lancar sebesar Rp. 1,7334 pada

tahun 2010 , Rp. 1,8699 pada tahun 2011, dan Rp.1,5095 pada tahun

2012 , ini dapat di artikan perusahaan telah dapat membayar hutang

jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki dan mendapat

skor kinerja current ratio 5 dapat dilihat pada tabel

5. Collection period

No

Keterangan Komponen Jumlah Nilai rasio

Skor kinerj

a1 Collection

period 2010Total piutang usaha 366.056.456Total pendapatan

usaha2.723.863.787

49 5

2 Collection period 2011

Total piutang usaha 381.602.813Total pendapatan

usaha3.039.863.341

46 53 Collection

period 2012Total piutang usaha 594.617.183Total pendapatan

usaha3.753.269.551

58 5

Page 48: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Rule of thumb rata-rata industri untuk collection period adalah 25 hari

(Kasmir 2013:179). Berdasarkan hasil analisis collection periode di

atas dapat di simpulkan bahwa collection periode PT.Semen Tonasa

(Persero) Pangkep periode tahun 2010-2012 dikategorikan cukup baik

walaupun masih melebihi batas rata-rata industri yang dapat di artikan

bahwa konsumen membayar tagihan tidak tepat waktu. Hal ini di lihat

berdasarkan hasil perhitungan collection periode pada tahun 2010

selama 49 hari, pada tahun 2011 selama 46 hari dan tahun 2012 selama

58 hari. Ini berarti setiap 1 piutang usaha , perusahaan harus

melakukan penagihan rata-rata selama 49 hari pada tahun 2010 , 46

hari pada tahun 2011, dan 58 hari pada tahun 2012.

Menurut keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dari hasil

perhitungan rasio collection period dapat dilihat pada tabel

memperoleh skor 5 pada level

6. Perputaran persediaan

No

Keterangan Komponen Jumlah Nilai rasio

Skor kinerj

a1 Perputaran

persediaan 2010

Total persediaan 339.080.974Total pendapatan 2.723.863.787

45 5

2 Perputaran persediaan

2011

Total persediaan 494.288.980Total pendapatan 3.039.863.341

59 53 Perputaran

persediaan 2012

Total persediaan 481.519.053Total pendapatan 3.753.269.551

47 5

Page 49: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Rule of thumb rata-rata industri untuk inventory turnover adalah 20

hari (Kasmir , 2013:181). Berdasarkan hasil analisis inventory turnover

di atas dapat disimpulkan bahwa inventory turnover PT. Semen Tonasa

periode tahun 2010-2012 tidak memenuhi standar rata-rata industri ,

hal ini berarti dana yang ditanamkan pada sediaan berputar pada tahun

2010 selama 45 hari, pada tahun 2011 hari 59 hari , dan pada tahun

2012 selama 47 hari.

Dalam menentukan skor kinerja keuangan inventory turnover

menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

Tahun 2002 dapat dilihat pada tabel yang dimana pada tahun 2010-

2012 memperoleh skor 5 pada level x ≤ 60.

7. Analisis kinerja aspek keuangan tahun 2010 Analisis kinerja keuangan

PT. Semen Tonasa (Persero) pangkep tahun 2010 berdasarkan

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun

2002 akan disajikan pada tabel 5.1 berikut ini.

Tabel Perhitungan Penilaian Kinerja Aspek Keuangan PT.

Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun 2010 Berdasarkan Keputusan

Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002.

No Keterangan Komponen Tahun 2010Jumlah Nilai

Rasio(%)

SkorKinerja

1 ROE Laba Setelah Pajak 543.587.122Modal sendiri 1.941.682.55

Page 50: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

6ROE=(LSP:MS) x 100 % 27,99 15

ROI EBIT 738.158.834Penyusutan aktiva tetap

1.155.284.263

Capital employed 3.510.477.336

ROI= (EBIT+PA:CE) x 100 % 53,93 103 Cash Ratio Kas dan setara kas 215.598.492

Kas setara kas dan dibatasi penggunaannyaSurat berharga jangka pendek

87.943.598

-

Total kas 303.542.090

Kewajiban lancar 586.981.967

Cash Ratio = ((K+B+SBJP) : KL) x 100%

51,71 3

4 Current Ratio

Asset lancar 1.017.517.644

Kewajiban lancar 586.981.967Current ratio= (AL:KL) x 100% 173,34 3

5 ColectionPeriode

Total piutang usaha 366.056.465

Total pendapatan usaha

2.723.863.787

49 4

6 Perputaran persediaan

Total persediaan 339.080.974

Total pendapatan 2.723.863.787

45 4

7 Total asset / total asset turn over (TATO)

Total pendapatan 2.723.863.787

Total aktiva 3.510.477.336

77,59 2,58 Rasio total

modal Total modal sendiri 1.941.682.55

6

Page 51: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

sendiri terhadap total asset

Total asset 3.510.477.336

55,31 5Total nilai PT. Semen Tonasa (Persero ) pangkep tahun 2010 46,5Rasio Tingkat Kesehatan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun 2010 = total nilai keuangan + operasi 35+ administrasi + 15 =

96,5

Kategori tingkat kesehatan PT. Semen Tonasa tahun 2010 AAASumber Diolah dari hasil penelitian 2013Keterangan :

1. Untuk memberikan skor kinerja keuangan tabel di atas dapatdilihat pada

tabel

2. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

tahun 2002 dapat dilitah pada table 5.1 bahwa kinerja keuangan PT. Semen

Tonasa pada tahun 2010 dapat dikatakan sehat dengan penilaan AAA

dimana total skor yang diperoleh dari aspek keuangan tahun 2010 adalah

96,5 dengan standar penilaian > 95.

8. Penilaiaan kinerja aspek keuangan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun

2011 berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

tahun 2002 akan disajikan pada tabel 5.2 berikut ini.

Tabel Perhitungan Penilaian Kinerja Aspek Keuangan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun 2011 Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002No Keterangan Komponen Tahun 2011

Jumlah NilaiRasio(%)

SkorKinerja

1 ROE Laba Setelah Pajak 544.293.789Modal sendiri 2.238.278.58

3ROE=(LSP:MS) x 100 % 24,31 15

Page 52: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

2 ROI EBIT 736.855.661Penyusutan aktiva tetap

1.265.896.315

Capital employed 5.374.843.616

ROI= (EBIT:CE) x 100 % 37,26 103 Cash Ratio Kas dan setara kas 324.933.778

Kas setara kas dan dibatasi penggunaannyaSurat berharga

12.191.922-

Total kas 337.125.700

Kewajiban lancar 661.895.112

Cash Ratio = ((K+B+SBJP) : KL) x 100%

50,93 3

4 Current Ratio Asset lancar 1.237.682.866

Kewajiban lancar 661.895.112Current ratio= (AL:KL) x 100% 186,9

93

5 Colection Periode

Total piutang usaha 381.602.813

Total pendapatan usaha

3.039.863.341

Colection Periods = (TPiU:TPU) x 365 Hari

45,81 4

6 Perputaran persediaan

Total persediaan 494.288.980

Total pendapatan usaha

3.039.863.341

Perputaran Persediaan = (TP:TPU) x 365

59,34 4

7 Total asset / total asset turn over (TATO)

Total pendapatan 3.039.863.341

Total aktiva 5.374.843.616

Total Asset Turn Over (TATO) = (TP:TA) x 100%

56,55 1,5

8 Rasio total modal sendiri terhadap total

Total modal sendiri 2.238.278.583

Total asset 5.374.843.61

Page 53: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

asset 6Rasio Modal Sendiri Terhadap Total asset = (TMS:TA) x 100%

41,64 5,5

Total nilai PT. Semen Tonasa (Persero ) pangkep tahun 2010 46Rasio Tingkat Kesehatan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun

2011= total nilai keuangan + operasi 35+ administrasi + 15 =96

Kategori tingkat kesehatan PT. Semen Tonasa tahun 2010 AAASumber Diolah dari hasil penelitian 2013Keterangan :

a. Untuk memberikan skor kinerja keuangan tabel di atas dapatadilihat pada

tabel

b. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

tahun 2002 dapat dilitah pada table 5.2 bahwa kinerja keuangan PT. Semen

Tonasa pada tahun 2011 dapat dikatakan sehat dengan penilaan AAA

dimana total skor yang diperoleh dari aspek keuangan tahun 2011 adalah 96

dengan standar penilaian >95.

9. Penilaiaan kinerja aspek keuangan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun

2012 berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

tahun 2002 akan disajikan pada tabel 5.2 berikut ini.

Tabel Perhitungan Penilaian Kinerja Aspek Keuangan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun 2012 Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002.10.Keterangan Komponen Tahun 2013

Jumlah NilaiRasio(%)

SkorKinerja

1 ROE Laba Setelah Pajak 642.154.817Modal sendiri 2.645.891.52

2

Page 54: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

ROE=(LSP:MS) x 100 % 24,26 15

2 ROI EBIT 946.827.485Penyusutan aktiva tetap

1.301.828.940

Capital employed 7.331.627.206

ROI= (EBIT:CE) x 100 % 30,67 103 Cash Ratio Kas dan setara kas 503.076.307

Kas setara kas dan dibatasi penggunaannyaSurat berharga jangka pendek

6.639.304

-

Total kas 509.715.611

Kewajiban lancar 1.056.532.734

Cash Ratio = ((K+B+SBJP) : KL) x 100%

48,24 3

4 Current Ratio Asset lancar 1.594.864.239

Kewajiban lancar 1.056.532.734

Current ratio= (AL:KL) x 100% 150,95 3

5 Colection Periode

Total piutang usaha 594.617.183

Total pendapatan usaha

3.753.269.551

Colection Periods = (TPiU:TPU) x 365 Hari

57,82 4

6 Perputaran persediaan

Total persediaan 481.519.053

Total pendapatan 3.753.269.551

Perputaran Persediaan = (TP:TPU) x 365

46,82 4

7 Total asset / total asset turn over (TATO)

Total pendapatan 3.753.269.551

Total aktiva 7.331.627.206

Page 55: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Total Asset Turn Over (TATO) = (TP:TA) x 100%

51,19 1,5

8 Rasio total modal sendiri terhadap total asset

Total modal sendiri 2.645.891.522

Total aktiva 7.331.627.206

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total asset = (TMS:TA) x 100%

36,1 6

Total nilai PT. Semen Tonasa (Persero ) pangkep tahun 2010 46,5Rasio Tingkat Kesehatan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep tahun 2011= total nilai keuangan + operasi 35+ administrasi + 15 = 96,5Kategori tingkat kesehatan PT. Semen Tonasa tahun 2010 AAA

Sumber Diolah dari hasil penelitian 2013Keterangan :

a. Untuk memberikan skor kinerja keuangan tabel di atas dapatadilihat pada

tabel.

b. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

tahun 2002 dapat dilitah pada table bahwa kinerja keuangan PT. Semen

Tonasa pada tahun 2011 dapat dikatakan sehat dengan penilaan AAA

dimana total skor yang diperoleh dari aspek keuangan tahun 2011 adalah 96

dengan standar penilaian >95.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002 dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 diketahui bahwa pada tahun 2010 penilaian kinerja aspek

keuangan PT. Semen Tonasa pada tahun 2010 sampai dengan 2012 berada

pada klasifikasi sehat predikat AAA,sesuai syarat klasifikasi sehat predikat

AAA menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

Tahun 2002.

Page 56: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

No Tahun Nilai Rasio tingkat kesehatan Keterangan

1 2010 96,5% total skor (TS) lebih besar dari 95 Sehatpredikat

AAA

2 2011 96% total skor (TS) lebih besar dari 95 Sehat predikat

AAA

3 2012 96,5% total skor (TS) lebih besar dari 95 Sehat predikat

AAA

Page 57: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan permasalahan penelitian yang sesuai dengan hipotesis

yang diajukan, maka dari hasil penelitian dan pembahasan dapat

disimpulkan sabagai berikut:

1. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor

100 Tahun 2002 pada penilaian kierja keungan PT. Semen Tonasa

(Persero) Pangkep dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dapat

dikatakan sehat predikat A yang dimana total skor (TS) > 95 .

2. Berdasarkan penelitian yang telah di laksanakan nilaiROE, ROI, cash

ratio, collection periode, dan perputaran persediaan, pada periode,

tahun 2010 hingga 2012 dapat simpulkan bahwa PT Semen Tonasa

(Persero) Pangkep dapat dikatakan sehat dan pengelolaannya

maksimanl. Hal ini dilihat dari skor penilaiaan tingkat kesehatan yang

maksimal menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Nomor 100 Tahun 2002.

B. SARAN

Dari hasil penelitian serta pembahasan, dapat disarankan agar:

1. Bagi pihak manajemen agar dapat mempertahankan kesehatan kinerja

keuangan dan dapat meningkatkan kesehatan kinerja kuangan

Page 58: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

perusahaan menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

Tahun 2002.

2. Diharapkan perusahaan dapat meningkatkan usahanya dalam

memanpaatkan total aktivanya yang ia miliki dalam menciptakan

pendapatan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan skor

tingkat kesehatannya menjadi lebih maksimal.

Page 59: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

DAFTAR PUSTAKA

Astuti,2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama.Penerbit.Ghalia

Indonesia.

Brigham. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Cetakan pertama. Penerbit Erlangga.

Fahmi2012. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan pertama.Alfabeta.Bandung.

Stice, dan James D. Stice, 2001, Akuntansi Keuangan Menengah. PT. Dian Mas Cemerlang, Jakarta. Hlm. 80.

Harahap. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama.Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Harahap.2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. CetakanPertama.Penerbit PT Raja Grafindo Persada.Hlm. 192.

Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: teori & praktik.Edisi pertama. Pernerbit Erlangga.

Muslich.2004. Manajemen Keuangan Modern Analisis Perencanaandan Kebijakan. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Munawir. 2007, Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Penerbit. Liberty,Yogyakarta.

Riyanto. 2004. Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan. Edisi keempat.Penerbit. BPFE-Yogyakarta.

Sugiarso. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan kedua. MediaPersindo,Yogyakarta.

Sutrisno. 2009.Manajemen Keuangan Teori,Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama.Yogyakarta.

Page 60: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002. Tata CaraPenilaian Tingkat Kesehatan Keuangan, Jakarta.

James C.1997.Prinsif-Prinsif Manajemen Keuangan. Penerbit Salemba.

Yustina, Sandiyani, dan Titi,aryanti. 2001. Rasio Keuangan Sebagai Preditor Laba dan Arus Kas di Masa Yang Akan Datan, Media Riset Akuntansi, Auditing dan informasi, Vol 1 No.2, LP FE Trisakti.

Page 61: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PADA PT. SEMEN TONASA (PERSERO) PANGKEP

OLEH :

ANDI MUHAMMAD IKBAR SETIARAJA

02220100157

PEMBIMBING I

PROF.DR.Hj.JENI KAMASE SE,M.Si Tanggal ....................2013

PEMBIMBING II

DR.Hj.A.NIRWANA NUR SE,MM Tanggal.....................2013

Page 62: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

Oleh :

ANDI MUHAMMAD IKBAR SETIA RAJA

02220100157

Page 63: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I.PENDAHULUAN................................................................................ 1

a. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

b. MasalahPokok.................................................................................... 4

c. Tujuan danKegunaanPenelitian ........................................................ 4

d. Hipotesis............................................................................................ 5

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

a. Pengertian ManajemenKeuangan...................................................... 6

b. Pengertian KinerjaKeuangan............................................................. 7

c. PengertianLaporanKeuangan............................................................. 8

d. Bentuk-bentuk laporan keuangan...................................................... 9

e. TujuanLaporanKeuangan.................................................................. 11

f. AnalisisRasioKeuangan..................................................................... 12

g. Rasio Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Nomor 100

Tahun 2002........................................................................................ 15

BAB III.METODE PENELITIAN.................................................................. 24

1) Lokasi Penelitian............................................................................... 24

Page 64: Proposal Iqbar 2 (Repaired) (Repaired) H

2) Rincian Data Yang Diperlukan.......................................................... 24

3) MetodePengumpulan Data................................................................. 24

4) Jenis dan Sumber Data....................................................................... 25

5) MetodeAnalisis.................................................................................. 25

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................... 29

a. Sejarah Berdirinya PT. Semen Tonasa.............................................. 29

b. Visi..................................................................................................... 29

c. Misi.................................................................................................... 30

d. Struktur Organisasi............................................................................. 30

e. Produk................................................................................................. 34

BAB V HASIL PENELITIAN

a. Hasil Penelitian.................................................................................. 37

b. Analisis kinerja keuangan 2010......................................................... 37

c. Analisis kinerja keuangan 2011......................................................... 39

d. Analisis kinerja keuangan 2012......................................................... 41

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 44

a. Simpulan.............................................................................................. 44

b. Saran.................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46