BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBanyak penelitian tentang efek pemberian
suplementasi Fe dan Vit. C terhadap peningkatan kadar Hb dan
kebugaran namun kebanyakan sampel populasi yang digunakan adalah
anak-anak usia sekolah, penderita anemia serta atlet dan belum ada
pada wanita dewasa muda yang sedang mengalami menstruasi. Padahal,
saat menstruasi efek penurunan kadar Hb dapat berpengaruh bagi
sebagian orang walaupun belum tentu mereka menderita anemia
defisisensi besi, karena kehilangan darah saat menstruasi merupakan
salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan kadar Hb pada
subjek baik yang menderita anemia defisiensi besi maupun yang
tidak. Gejala klinis akibat pengaruh dari penurunan kadar Hb
tersebut lah yang berperan sangat penting pada kondisi tubuh wanita
muda saat mesntruasi, terutama kebugaran kardiovaskular
mereka.Dokter spesialis gizi klinik dari FKUI/RSCM Dr. dr. Inge
Permadhi, MS, SpGK, dalam sebuahtalkshowdi Jakarta yang dikutip
dalam Tabloid Nova mengatakan, darah yang dikeluarkan saat haid
bisa hanya sebanyak 10 mL (hypomenorrhea), atau malah sampai 80 mL
(hypermenorrhea). Untuk setiap 30 cc jumlah darah yang hilang pada
periode itu, perempuan kehilangan 30 mg zat besi per periode
menstruasi. Kehilangan zat besidi luar ambang normal akan
meningkatkanrisiko terkena anemia.Dalam periode menstruasi,
perempuan kehilangan sel darah merah dan zat besi yang cukup
banyak, sehingga tubuhmembutuhkan asupan zat besiuntuk menggantikan
jumlah yang hilang,"Menurut penelitian Wahyuningsih (2013),
terdapat perbedaan antara hemoglobin hari pertama menstruasi dan
hemoglobin sesudah menstruasi dari sampel 20 orang mahasiswi
tingkat VI D3 Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
yang diambil secara purposif. Dari hasil penelitian diperoleh kadar
Hb hari pertama menstruasi didapatkan kadar Hb terendah 11,7 g/dl,
tertinggi 12,8 g/dl dan rata-rata 12,3 g/dl. Sedangkan Kadar Hb
sesudah menstruasi nilai terendah 12,6 g/dl, tertinggi 14,6 g/dl,
dan rata-rata 13,4 g/dl. Berdasarkan perhitungan statistik t-test
nilai signifikansi lebih kecil dari 5% (p=0,000 25kg/m2, Obesitas
(>persentil 95).
4.7 Teknik Pengambilan Sampel4.7.1 Perhitungan besar Jumlah
SampelPenentuan besar sampel diestimasi berdasarkan rumus:
Keterangan:n= besar sampel tiap kelompokZ 1- /2= nilai pada
distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan (untuk
= 0,05 adalah 1,96) Z 1- = nilai pada distribusi normal standar
yang sama dengan kuasa (power) sebesar yang diinginkan (untuk =
0,10 adalah 1.28)= standar deviasi kesudahan (outcome)c = mean
outcome sebelum intervensi I = mean outcome setelah
intervensiTingkat kemaknaan yang digunakan adalah 95% atau = 0,05
dan tingkat kuasa atau power 90% atau = 0,10, = 0,78 (mengacu Ahmed
Faruk ,2001), estimasi selisih antara mean outcome = 0,65, maka
estimasi besar sampel per kelompok adalah :
Dengan asumsi 20% akan lepas pengamatan (lost of follow up)
yaitu 5,8 sampel, maka besar sampel minimal yang diperlukan menjadi
n = 35 sampel. Oleh karena ada 3 kelompok perlakuan, seluruh jumlah
sampel adalah 105 mahasiswi. Penentuan sampel dilakukan dengan cara
blok random.--Mukhawidah4.7.2 Cara Pengambilan sampelSample dipilih
dengan Random Assigment, yaitu dipilih berdasar kriteria inklusi yg
sesuai, kemudian di kelompokkan secara random (cluster sampling
dengan simple random) untuk mendapatkan intervensi yang berbeda,
walaupun harus tetap sesuai dengan kondisi morfologi eritrosit
subjek.4.8 Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Alat-alat yang dibutuhkan untuk Tes kadar Hb
metode Cyanmethemoglobin serta stopwatch dan Treadmill untuk Tes
Cooper, sebagai Tes Kebugaran.4.9 Cara Pengumpulan data4.9.1 Bahan
Suplementasi Fe Suplementasi Vit. C Suplementasi Vit. B12
Suplementasi Asam Folat Reagen Dabkrin (untuk pengukuran Hb metode
Cyanmethemoglobin) Cat Giemsa Methanol 90% Buffer Distilled Water
pH 7,24.9.2 Alat Object Glass Mikroskop Spektrofotometer Stopwatch
Treadmill4.9.3 Jenis DataJenis data bersifat primer dimana data
dimbil langsung dari subjek penelitian. Data tersebut adalah nilai
kadar Hb dan nilai VO2 max hasil pengukuran kebugaran.4.9.4 Cara
Kerja1. Mengumpulkan probandus yang sedang mesntruasi serta sesuai
dengan kriteria inklusi2. Probandus diberikan informed consent
mengenai tujuan penelitian, serta hal hal apa saja yang akan
dilakukan terhadap probadus,3. Melakukan pengukuran kadar Hb dengan
metode Cyanmethemoglobin pada semua subjek serta membuat preparat
darah hapus untuk mengecek morfologi sel Darah Tepi eritrosit
subjek.4. Melakukan pengujian kebugaran dengan Test Cooper pada
semua subjek, dengan menghitung selama 12 menit dengan stopwatch,
subjek diminta berlari pada treadmill dan diukur jarak tempuhnya.5.
Memberikan Suplementasi yang berbeda pada tiap subjek sesuai
kelompoknya dan memberi arahan penggunaannya (Kelompok A (Vit. C
dan Fe) bila morfologi eritrosit mikrositik hipokromik, Kelompok B
(Vit. B12 dan Asam Folat) bila 6. Setelah 1 bulan atau kurang lebih
satu siklus menstruasi sudah dilewati, subjek diukur kembali kadar
Hb dan kebugarannya pada hari 1-3 menstruasi.7. Melakukan
Pengolahan data hasil selisih kadar Hb dan nilai VO2 max, sebelum
dan sesudah intervensi.
4.10 Alur Penelitian
4.11 Rencana AnalisisData akan dikumpulkan dan diolah
menggunakan program SPSS Windows 16.0. Analisis data meliputi
analisis deskriptif, uji hipotesis dan uji beda. Pada analisis
deskriptif data yang berskala nominal, yaitu pemberian
suplementasi. Kemudian dilakukan Uji normalitas data, lalu
mendistribusikan data dari tiap-tiap variabel, melakukan analisa
uji beda (uji-t berpasangan) antara kelompok perlakuan A, B dan C
untuk dibandingkan saat Pretest maupun Post Test. Skala yang
dipakai untuk variable independent adalah skala nominal sedangkan
skala yang dipakai untuk variable dependent adalah skala interval
(uji kebugaran) dan rasio (kadar Hb). Selanjutnya dilakukan uji
hipotesis One Way Annova atau Kruskall Walis dan melakukan analisa
multivariate Uji Post Hoc untuk mengetahui hubungan antara kedua
variabel bebas (independent) dan terikat (dependent).
DAFTAR PUSTAKAAhmed F. Khan RM, Jackson AA. 2001 Concomitant
Suplemental Vitamin A Enhances The Response to Weekly Suplemental
Iron and Folic Acid in Anemic Teenegers in urban Bangladesh. Am J
Clin Nutr 2001;74:108-115Akhmadi 2006. Anemia Remaja (http://www
akhmadi.multiply.com)Almatsier, Sunita 2003. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Arisman, MB, 2004 . Gizi
dalam daur kehidupan. EGC. JakartaAstuti, A. W. 2009. Perbandingan
Tingkat Kebugaran Siswi Sekolah Bola Voli Putri Tugu Muda Semarang
Usia 11-14 Tahun Saat MEnstruasi dan Saat Tidak Menstruasi.
Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroCooper
http://arahbola.org/496-pengukuran-vo2max-versi-cooper-apakah-efektif-untuk-mengetahui-tingkat-kebugaran-pemain-sepakbola
diakses 2/12/2014Dahlan (2009), Fungsi Zat Gizi dan Sumber dalam
Bahan Makanan, (http://www Dahlan forum.Wordpress.com) diakses
tanggal 3/12/2014Groff James L ,Gropper, sareen S, and Smith ,Jack
L, 2005. Advanced Nutrition and Human Metabolism, Fourth edition.
Wadsworth,a division of Thomson Learning,Inc. USAGanong WF. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa: Widjajakusumah D, Irawati
D, Siagian M, Moeloek D, Pendit BU. Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih
bahasa: Setiawan I. Edisi 9. Jakarta: EGC;1997. Guyton, A. C. 2007.
Buku Ajar FisiologiKedokteran. Jakarta: EGCHoffbrand A.V, Pettit
JE, Moss PAH, 2005 Kapita Selekta Hematologi edisi 4. EGC. Jakarta,
38-41http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/skripsi_p28-p59.pdf
diakses 2/12/2014Herdata, Heru N. 2000. Pengaruh Suplementasi Besi
pada Remaja Putri Anemi Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kesegaran
Jasmani. Semarang: Pogram Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip,
RSUP Dr. KariadiKirana, Dian P. 2011. Hubungan Asupan Zat Gizi dan
Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMA N 2
Semarang. Semarang: Program Studi Ilmi Gizi, Fakultas Kedokteran,
Universitas DiponegoroKuntaraf KL, Kuntaraf J. Olahraga
Mempertinggi Vitalitas Paru-Paru. Dalam: Saerang EE, editor.
Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: percetakan Advent Indonesia;
1992. p. 34. Kusuma, V, 2010, Hubungan Tingkat Konsumsi Gizi
terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Atlet Taekwondo di Pemusatan
Latihan Daerah (Puslatda) Jawa Timur.Lamb DR. Physiology Of
Exercise. 2nd ed. New York: Macmillan Publishing Company; 1984. p.
155, 160, 174. Mansjoer,Arif (2001), Kapita Selekta Kedokteran,
Jakarta:Media Aesculapius.Warren MP, Constantini NW. Exercise and
The Female Reproductive System. In: Quadagno David M, editor.
Sports Endocrinology. New Jersey: Humana Press; 2000. p. 322-7.
Muwakhidah. 2009. Efek Suplementasi Fe, Asam Folat dan Vitamin B 12
Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Pekerja Wanita (Di
Kabupaten Sukoharjo)Oppusunggu, Riris. 2009. Pengaruh Pemberian
Tablet Tambah Darah (Fe) Terhadap Produktivitas Kerja Wanita
Pensortir Tembakau di PT. X Kabupaten Deli Serdang. Medan: Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Price S.A, 2007, Patofiisologi, Jakarta, Penerbit
EGC.Ramakrishnan,U. 2001. Nutritional Anemias. CRC Press, Boca
London, New York Washingon,DC. 301-315Soemardjo D, 2009, Vitamin
dan Biomineral dalam Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata 1Fakultas Bioeksakta. Jakarta.
EGC.Cetakan I. Hal 351-388.Suharno D, 1993. Gizi Kerja Pada
Masyarakat Kerja Informal dalam Upaya Kesehatan Kerja Sektor
Informal Di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 66-
157Suwarni, Sri. 2013. Pengaruh Pemberian Suplemen Besi dan Vitamin
C terhadap Daya Tahan Aerob dan Kadar Hemoglobin pada Siswa SD
Kelas VI di Bulu Sukoharjo.Verducci FM. Measurement Concepts in
Physical Education. Missouri: The C. V. Mosby Company; 1980. p.
261. Wahyuningsih, Maritha. 2013. Perbedaan Kadar Hemoglobin Hari
Pertama dan Sesudah Menstruasi.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/138/ diakses
1/12/2014Widyaningsih, ED. Zulaekah, S. Suprapto. 2006 Prediksi
Peningkatan kadar Hb Pada Anak Sekolah yang Anemia Setelah Mendapat
Suplementasi Fe Di Kabupaten Sukoharjo Jawa TengahWirakusumah.
1999. Perencaanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta: Trubus
Agriwidya.Yanuarti, Fany. 2014. Efek Suplementasi Besi, Vitamin C,
dan Penyuluhan Gizi Terhadap Perubahan Kadar Hemoglobn Remaja Putri
di Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso. Malang: Program Studi
Magister Kebidanan FK Univ. Brawijaya
36