Top Banner

of 50

Proposal Eksperimen

Jul 17, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

i 1 A.Judul KeefektifanMetodeEksperimendalamPembelajaranDaurAirdiKelasV Sekolah Dasar Negeri 1 Sumbang Banyumas. B.Latar Belakang Masalah Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasana belajardanprosespembelajaranagarpesertadidikaktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlakmulia,sertaketerampilanyangdiperlukan dirinya,masyarakat,bangsa,dannegara(BabIpasal1ayat1Undang-Undang No.20Tahun2003tentangSistemPendidikanNasional).Selanjutnya,pasal3 Undang-undangtersebutmenyatakan,bahwapendidikannasionalbertujuan mengembangkanpotensipesertadidikagarmenjadimanusiayangberimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri,danmenjadiwarganegarayangdemokratissertabertanggung jawab. Untukmencapaitujuanpendidikannasional,makasetiapjenjangdan satuanpendidikanberkewajibanuntukmewujudkannya.SekolahDasarsebagai institusi pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal memiliki peran strategis untukmemberikanbekalkemampuandasarberupapengetahuan,keterampilan, dansikapgunamenyiapkanpesertadidikuntukmelanjutkankejenjang pendidikanyanglebihtinggi.Agarperansebagaimanadimaksuddapat terlaksana,makadisekolahdasarterdapatmuatanmatapelajaranyangharus diberikan kepada peserta didik, salah satunya Ilmu Pengetahuan Alam. IlmuPengetahuanAlam(IPA)menurutMarianadanWandy(2009:6) merupakanmaknaalamdanberbagaifenomenanya/perilaku/karakteristikyang dikemasmenjadisekumpulanteorimaupunkonsepmelaluiserangkaianproses ilmiahyangdilakukanmanusia.Teorimaupunkonsepyangterorganisirini menjadisebuahinspirasiterciptanyateknologiyangdapatdimanfaatkanbagi kehidupan manusia. 2 MenurutTrianto(2010:136)IPAadalahsuatukumpulanteoriyang sistematis,penerapannyasecaraumumterbataspadagejala-gejalaalam,lahir, danberkembangmelaluimetodeilmiahsepertiobservasidaneksperimenserta menuntutsikapilmiahsepertirasaingintahu,terbuka,jujur,dansebagainya. Sementara,PowlerdalamWinaputra(1992:122)mengemukakanbahwaIPA merupakanilmuyangberhubungandengangejala-gejalaalamdankebendaan yangsistematisyangtersusunsecarateratur,berlakuumumyangberupa kumpulandarihasilobservasidaneksperimen.Berdasarkankeduapendapat yangdikemukakandiatas,dapatdisimpulkanbahwaIPAadalahsuatuilmu yangmempelajaritentanggejala-gejalaalamyangmerupakankumpulandari hasil observasi dan eksperimen yang berlaku umum. Pembelajaran IPA dengan segala kajiannya memiliki manfaat yang sangat besarbagikehidupanmanusia.MelaluipembelajaranIPA,pesertadidikdapat memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar dirinya.SesuaiStandarIsiyangditetapkanolehBadanStandarNasional Pendidikan(2006:162),tujuanpembelajaranIPAdisekolahdasaryaituagar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1.MemperolehkeyakinanterhadapkebesaranTuhanYangMahaEsa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2.Mengembangkanpengetahuandanpemahamankonsep-konsepIPAyang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3.Mengembangkanrasaingintahu,sikappositif,dankedasarantentang adanyahubunganyangsalingmempengaruhiantaraIPA,lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.Mengembangkanketerampilanprosesuntukmenyelidikialamsekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5.Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. 3 6.Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7.Memperolehbekalpengetahuan,konsep,danketerampilanIPAsebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS. Selanjutnya,gunamendukungpencapaiantujuanyangdiharapkan,maka sesuaidenganStandarIsiyangditetapkanBadanStandarNasionalPendidikan (2006: 162), pembelajaran IPA di sekolah dasar memiliki ruang lingkup sebagai berikut: 1.Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. 2.Benda/materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. 3.Sifat-sifat cahaya, meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. 4.Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Berdasarkanruanglingkupdiatas,makaIPAsebagaimatapelajaran memilikikekhasanyangmembedakandengandenganmatapelajaranlain. Karakteristik belajar IPA menurut Pardede (2011: 1-4) yaitu sebagai berikut: 1.ProsesbelajarIPAmelibatkanhampirsemuaalatindera,seluruhproses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot. 2.Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara (teknik). Misalnya, observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi. 3.BelajarIPAmemerlukanberbagaimacamalat,terutamauntukmembantu pengamatan. 4.BelajarIPAseringkalimelibatkankegiatan-kegiatantemuanilmiah,studi kepustakaan,mengunjungisuatuobjek,penyusunanhipotesisdanyang sebagainya. 5.BelajarIPAmerupakanprosesaktif.BelajarIPAmerupakansesuatuyang haruspesertadidiklakukan,bukansesuatuyangdilakukanuntukpeserta didik. 4 SesuaidengankarakteristikpembelajaranIPAdantahapperkembangan intelektualanakusiasekolahdasar,makapenyajiankonsepdanketerampilan dalam pembelajaran IPA harus dimulai dari yang konkret ke abstrak, dari mudah kesukar,darisederhanakerumit,dandaridekatkejauh.Dengankatalain, memulaidariapayangadadisekitarpesertadidikdanyangdikenal,diminati, sertadibutuhkanolehpesertadidik.DalambelajarIPAjugatidakhanyaharus dalambentuk(konsep,teori,fakta,danhukum),tetapijugadalambentuk langkah-langkahatauproseskerjailmiah,sehinggadapatmemudahkanpeserta didik memahami konsep pembelajaran.Haldiatasdapatdilakukandenganmenggunakanmetodeeksperimen, karena metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari(DjamarahdanZain2010:84).Dalampembelajarandengan menerapkanmetodeeksperimen,pesertadidikdiberikesempatanuntuk mengalamisendiri,mengikutiproses,mengamatiobjek,menganalisis,dan menarikkesimpulansendirisuatuhalyangsedangdipelajarinya.Haltersebut menjadikan peserta didik lebihyakin atas suatu halyang diperolehnya daripada hanya menerima pengetahuan dariguru dan buku. Selain itu, peserta didik juga dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan lebih lama dalam ingatan. Pernyataandiatasselarasdenganteoribelajarkonstruktivistikyang dikembangkanolehJ.PiagetdalamGintings(2011:30)memandangbahwa setiapindividumemilikikemampuanuntukmengkonstruksisendiri pengetahuannyadenganjalanberinteraksisecaraterus-menerusdengan lingkungannya.Implikasipraktisdariteoriini(SudjanadalamGintings2011: 30)yaitubahwadalampembelajaranharusdisediakanbahanajaryangsecara konkretterkaitdengankehidupannyatadanmemberikankesempatankepada peserta didik untuk berinteraksi secara aktif dengan lingkungannya. Harapandiatas,padakenyataannyabelumsepenuhnyaterwujud. BerdasarkanhasilwawancarapenelitidenganSlametWaluyo,S.Pd.danKris Purwati,S.Pd.SD.gurukelasV,diperolehketeranganbahwaselamaini 5 pembelajaranIPAkhususnyamateriDaurAirmasihmenekankankonsep-konsepyangadadidalambukudankurangmemanfaatkanlingkunganserta kurang memanfaatkan sumber belajar lain yang ada di sekitar sekolah. Selain itu, metodeyangditerapkanolehgurujugabelumbervariasi,masihtradisionaldan monotonyaitudenganmenerapkanmetodeceramah.Halinidikarenakan kurangnya inisiatif guru untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Keadaan tersebutmengakibatkankurangnyapemahananpesertadidikterhadap pembelajaranDaurAirdankurangnyaaktivitaspesertadidikpadasaat pembelajaran.Kenyataandiatas,dapatdilihatdaridatanilaipesertadidikpadamateri DaurAirtahunpelajaran2010/2011diketahuimasihadapesertadidikyang memperolehnilaibelummemenuhiKriteriaKetuntasanMinimal(KKM)yaitu 66.Dari80siswakelasVSDNegeri1SumbangKabupatenBanyumas,hanya 50 peserta didik atau 62,5% yang memperoleh nilai diatas KKM dan 30 peserta didik atau 37,5% masih memperoleh nilai dibawah KKM.Untukmengatasipermasalahantersebut,perluadanyainisiatifdariguru untukmencobamenerapkanmetodeeksperimendalampembelajaranyang melibatkanpesertadidikuntukmengalamidanmembuktikanprosesdanhasil percobaan.Dengandemikian,pesertadidikdapatbelajardaripengalaman sendiri melalui percobaan yang dilakukannya. Dariuraiandiatas,makapenelititertarikuntukmelakukanpenelitian denganjudulKeefektifanMetodeEkperimendalamPembelajaranDaurAirdi KelasVSekolahDasarNegeri1SumbangBanyumas.Denganharapan, penelitidapatmembandingkanhasilbelajardanaktivitaspesertadidikantara yangpembelajarannyamenerapkanmetodeeksperimendenganyang menerapkan metode ceramah.

6 C.Identifikasi Masalah PembelajaranIPAmenitikberatkankajianpadakemampuandasarkerja ilmiahatauketerampilanproses.Pesertadidikperludiajakdandilatihuntuk melakukan kerja ilmiah supaya dapat mengenal lingkungan alam sekitar. Untuk itu,seorangguruharusdapatmemilihmetodepembelajaranyangefektifdan efisien guna meningkatkan keterampilan proses peserta didik. Pada kenyataannya, pembelajaran IPA yang dilaksanakan oleh guru masih kurangmenekankanpadapenguasaankemampuandasarkerjailmiahatau keterampilan proses. Selain itu, dalam pembelajaran guru kurang menghadirkan kejadian-kejadiandilingkunganalamsekitar,sehinggatimbulberbagai permasalahan. Berdasarkan hasil wawancara penelitidengan guru kelas Vyaitu SlametWaluyo,S.Pd.danKrisPurwati,S.Pd.SD.terdapatbeberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.Metode pembelajaran yang digunakan belum bervariasi. 2.Masih kurangnya aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPA. 3.Belum digunakannya alat peraga secara optimal dalam pembelajaran IPA. D.Pembatasan Masalah Darilatarbelakangdanidentifikasimasalahdiatas,agarpermasalahan menjadilebihterarahdiperlukanpembatasanmasalahagarpenelitianmenjadi lebihefektifdanefisien.Bebarapahalyangmembatasipenelitianiniadalah sebagai berikut: 1.Pembelajaran IPA yang akan diterapkan yaitu dengan menggunakan metode eksperimen. 2.Penelitianmemfokuskanpadakeefektifanmetodeeksperimenpadamateri Daur Air. 7 E.Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.Adakahperbedaanhasilbelajardanaktivitaspesertadidikdalam pembelajaran Daur Air melalui penerapan metode eksperimen dibandingkan dengan metode ceramah? 2.ApakahhasilbelajardanaktivitaspesertadidikdalampembelajaranDaur Airmelaluipenerapanmetodeeksperimenlebihbaikdibandingkanmetode ceramah? 3.Apakahadapeningkatanhasilbelajardanaktivitaspesertadidikdalam pembelajaran Daur Air melalui penerapan metode eksperimen? F.Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum Tujuanumumdilaksanakannyapenelitianiniuntukmengetahui keefektifan metode eksperimen dibandingkan dengan metode ceramah dalam pembelajaran IPA. 2.Tujuan Khusus a.Untukmengetahuiseberapabesarperbedaanhasilbelajardanaktivitas pesertadidikdalampembelajaranDaurAirmelaluipenerapanmetode eksperimen dibandingkan dengan metode ceramah. b.Untukmengetahuimanakahyanglebihbaikhasilbelajardanaktivitas pesertadidikdalampembelajaranDaurAirmelaluipenerapanmetode eksperimen dibandingkan dengan metode ceramah. c.Untukmengetahuiapakahadapeningkatanhasilbelajardanaktivitas pesertadidikdalampembelajaranDaurAirmelaluipenerapanmetode eksperimen. 8 G.Manfaat Penelitian 1.Bagi Peserta Didik PenerapanmetodeeksperimendalampembelajaranDaurAirdapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik. 2.Bagi Guru Gurudapatmengembangkankemampuannyamelaluimetode eksperimen yang dapat meningkatkan profesionalitas guru serta memperbaiki sistempembelajarannyadikelas.Dengandemikian,permasalahankesulitan belajar peserta didik dapat dikurangi. 3.Bagi Sekolah Hasildaripenelitianinidapatdigunakanolehsekolahuntukperbaikan kualitas pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPA. H.Landasan Teori dan Hipotesis 1.Landasan Teori a.Pengertian Belajar Belajar merupakan sebuah kata yang tidak asing lagi dalam lapisan masyarakat, baik lapisan atas, menengah maupun bawah. Bahkan, belajar sudah melekat dan tidak terpisahkan dari semua kegiatan manusia dalam mencariilmuuntukkebutuhanhidupnya.Belajardapatmengubah perilakumanusiadariyangtidaktahumenjaditahu,daritidakbisa menjadibisa,sehinggadenganbelajarmanusiadapatmemajukan kehidupannyaseiringdengankemajuanzaman.Berikutadalahbeberapa pengertian belajar dari beberapa ahli. JamesO.WhittakerdalamDjamarah(2011:12)merumuskan belajarsebagaiprosesdimanatingkahlakuditimbulkanataudiubah melalui latihan atau pengalaman. 9 Kemudian,CronbachdalamDjamarah(2011:13)berpendapat bahwabelajarmerupakansuatuaktivitasyangditunjukkanoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya,MorgandalamSuprijono(2011:3)mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengelaman. Berikutnya,menurutJeromeBrunnerdalamRombergdanKaput dalamTrianto(2009:15)belajaradalahsuatuprosesaktifpesertadidik dalammembangun(mengkonstruk)pengetahuanbaruberdasarkanpada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya.Sementara, menurut Slavin dalam Trianto (2009: 16) belajar secara umumdiartikansebagaiperubahanpadaindividuyangterjadimelalui pengalaman,danbukankarenapertumbuhanatauperkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Beberapapernyataandiatasselarasdenganyangdikemukakan ShueldalamSidawaydanMcKinnon(1999:74),bahwaLearningis believedtobeenhancedwhenthelearnerisabletomeaningfullylink newinformationtopriorknowledgeandexperience.Artinya,belajar diyakinidapatmeningkat,ketikapesertadidiksecarabermaknamampu menghubungkaninformasibarudenganpengetahuansebelumnyadan pengalaman. Berdasarkanpengertianbelajardariparaahlidiatas,dapat disimpulkanbahwabelajaradalahsuatuperubahanyangdialamioleh individuyangberasaldariprosesaktifindividutersebutuntuk membangun pengetahuan baru melalui pengalamannya. b.Pengertian Pembelajaran Belajardanpembelajaranmerupakanduakatayangberbeda. Namun, kedua kata ini sangat erat hubungannya satu sama lain. Bahkan, kedua kegiatan tersebut saling menunjang dan saling mempengaruhi satu samalain.Belajarmerupakansuatukegiatanyangterdapatdalam 10 pembelajaran.Dibawahiniadalahbeberapapengertiantentang pembelajaran. DalamUndang-UndangNomor20Tahun2003tentangSistem PendidikanNasionalPasal1Ayat20,pembelajaranadalahproses interaksipesertadidikdenganpendidikdansumberbelajarpadasuatu lingkungan belajar. Sementara menurut Warsita (2008: 85) pembelajaran adalah segala upayayang dilakukan oleh pendidik agar terjadiproses belajar pada diri pesertadidik.Kegiatanpembelajarantidakakanberartijikatidak menghasilkan kegiatan belajar pada para peserta didiknya. SedangkanmenurutMiarsodalamWarsita(2008:85-86) pembelajaranmerupakankegiataninteraksi,yaitu:(1)interaksiantara pendidikdenganpesertadidik;(2)interaksiantarsesamapesertadidik atauantarsejawat;(3)interaksipesertadidikdengannarasumber;(4) interaksipesertadidikbersamapendidikdengansumberbelajaryang sengaja dikembangkan; dan (5) interakdi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam. Kemudian, Gintings mengemukakan (2010: 5) pembelajaran adalah memotivasidanmemberikanfasilitaskepadapesertadidikagardapat belajarsendiri.Kegiatanmemotivasidanmemberikanfasilitasini merupakantugasgurusebagaimotivatordanfasilitatoruntukmencapai tujuan yang ingin dicapai. Daribeberapapengertiandiatas,dapatdisimpulkanbahwa, pembelajaranmerupakanupayapendidikdalammenciptakankondisi agar terjadi kegiatan belajar. c.Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar Peserta didik adalah salah satu komponen dalam pembelajaran yang terpentingdiantarakomponenlainnya.Tanpaadanyapesertadidik, maka tidak akan terjadi proses pembelajaran.. Keberhasilan pembelajaran yangdilakukanolehgurudapatdilihatdarikemampuanyangdiperoleh 11 pesertadidik.Olehkarenaitu,sebagaiseorangguruharusmengetahui karakteristikpesertadidiknya,sehinggadalampenyampaianmateri pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik.AdabeberapakarakteristikanakusiaSekolahDasaryangperlu diketahuiparaguru,agarlebihmengetahuikeadaanpesertadidik khususnyaditingkatSekolahDasar.Guruharusdapatmenerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan peserta didiknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik peserta didiknya. Karakeristik peserta didik sekolah dasar menurut Septa (2011) sebagai berikut: 1) Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatanpermainanlebihlebihuntukkelasrendah.GuruSD seyogyanyamerancangmodelpembelajaranyangmemungkinkan adanyaunsurpermainandidalamnya.Guruhendaknya mengembangkanmodelpengajaranyangseriustapisantai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang-seling antara mata pelajaranseriussepertiIPA,Matematika,denganpelajaranyang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). 2) Karakteristikyangkeduaadalahsenangbergerak,orangdewasa dapatdudukberjam-jam,sedangkananakSDdapatdudukdengan tenangpalinglamasekitar30menit.Olehkarenaitu,guru hendaknyamerancangmodelpembelajaranyangmemungkinkan anakberpindahataubergerak.Menyuruhanakuntukdudukrapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan. 3) KarakteristikyangketigadarianakusiaSDadalahanaksenang bekerjadalamkelompok.Daripergaulanyadengankelompok sebaya,anakbelajaraspek-aspekyangpentingdalamproses sosialisasi,seperti:belajarmemenuhiaturan-aturankelompok, belajarsetiakawan,belajartidaktergantungpadaditerimanya 12 dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan membawaimplikasibahwaguruharusmerancangmodel pembelajaranyangmemungkinkananakuntukbekerjaataubelajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik inimembawaimplikasibahwaguruharusmerancangmodel pembelajaranyangmemungkinkananakuntukbekerjaataubelajar dalamkelompok.Gurudapatmemintapesertadidikuntuk membentukkelompokkecildengananggota3-4oranguntuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok. 4) KarakteristikyangkeempatanakSDadalahsenangmerasakanatau melakukan/memperagakansesuatusecaralangsung.Ditunjaudari teoriperkembangankognitif,anakSDmemasukitahapoperasional konkret.Dariapayangdipelajaridisekolah,iabelajar menghubungkankonsep-konsepbarudengankonsep-konseplama. Berdasarpengalamanini,siswamembentukkonsep-konseptentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, pera jenis kelamin, moral, dansebagainya.BagianakSD,penjelasangurutentangmateri pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa.Dengandemikianguruhendaknyamerancangmetode pembelajaranyangmemungkinkananakterlibatlangsungdalamproses pembelajaran.Sebagaicontohanakakanlebihmemahamitentangarah mataangin,dengancaramembawaanaklangsungkeluarkelas, kemudianmenunjuklangsungsetiaparahangin,bahkandengansedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angin saat itu bertiup. 13 d.Hasil Belajar Dalam proses pendidikan selalu ada input (masukan) berupa peserta didikkemudiandilakukannyaprocess(proses)ataupembelajaranyang akhirnyamenghasilkanoutput(keluaran)berupalulusanyang memperolehhasilbelajaryangdiinginkan.Hasilbelajaryangoptimal ditandaidenganadanyapenambahanpengetahuanpadapesertadidik. Berikut ini adalah penjelasan tentang hasil belajar menurut para ahli. Suprijono(2011:5)mengemukakanhasilbelajarmerupakanpola-polaperbuatan,nilai-nilai,pengertian-pengertian,sikap-sikap,apresiasi, danketerampilan.MenurutpemikiranGagnedalamSuprijono(2011:5-6), hasil belajar berupa: 1) Informasiverbalyaitukemampuanmengungkapkanpengetahuan dalam bentuk bahasa, baik bahasa lisan maupun tertulis. 2) Keterampilanintelektualyaitukemampuanmempresentasikan konsepdanlambang.Keterampilanintelektualterdiridari kemampuanmengategorisasi,kemampuananalistis-sintestis,fakta-konsep,danmengembangkanprinsip-prinsipkeilmuan. Keterampilanintelektualmerupakankemampuanmelakukan aktivitas kognitif bersifat khas.3) Strategikognitifyaitukecakapanmenyalurkandanmengarahkan aktivitaskognitifnyasendiri.Kemampuaninimeliputipenggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4) Keterampilanmotorikyaitukemampuanmelakukanserangkaian gerakjasmanidalamurusandankoordinasi,sehinggaterwujud otomatisme gerak jasmani. 5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaianterhadapobjektersebut.Sikapberupakemampuan menginternalisasidaneksternalisasinilai-nilai.Sikapmerupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. 14 Sedangkan menurut Bloom dalam Suprijono (2011: 7) hasil belajar dalamrangkastudidicapaimelaluitigakategoriranahantaralain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:1) Ranah Kognitif Berkenaandenganhasilbelajarintelektualyangterdiridari6 aspekyaitupengetahuan,pemahaman,penerapan,analisis,sintesis dan penilaian. 2) Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3) Ranah Psikomotor Meliputiketerampilanmotorik,manipulasibenda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Sementara menurut Septa (2011) hasil belajar pada dasarnya adalah hasilyangdicapaidalamusahapenguasaanmateridanilmu penegetahuan yang merupakan suatu kegiatan yang menuju terbentuknya kepribadianseutuhnya.Melaluibelajardapatdiperolehhasilyanglebih baik. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan sebagai akibat dariprosesbelajaryangdilakukanolehpesertadidik.Hasilbelajar tersebut digunakan olehguru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Halini dapat tercapai apabila peserta didiksudahmemahamibelajardengandiiringiolehperubahantingkah laku yang lebih baik lagi. 15 e.Aktivitas Belajar Dalambelajar,pesertadidikmelakukanaktivitasyang mempengaruhiprosesbelajarnya.MenurutJuliantara(2008)aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas peserta didik dalam proses belajar, mulai darikegiatanfisiksampaikegiatanpsikis.Kegiatanfisikberupa keterampilan-keterampilandasarsedangkankegiatanpsikisberupa ketrampilanterintegrasi.Keterampilandasaryaitumengobservasi, mengklasifikasi,memprediksi,mengukur,menyimpulkandan mengkomunikasikan.Sedangkanketerampilanterintegrasiterdiridari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan danmengolahdata,menganalisispenelitian,menyusunhipotesis, mendefinisikanvariabelsecaraoperasional,merancangpenelitiandan melaksanakan eksperimen. Selanjutnya,aktivitas-aktivitasbelajarmenurutDjamarah(2011: 38) yaitu sebagai berikut: 1)Mendengarkan 2)Memandang 3)Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap 4)Menulis atau mencatat 5)Membaca 6)Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi 7)Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan 8)Menyusun paper atau kertas kerja 9)Mengingat 10)Berpikir 11)Latihan atau praktik 16 Terlalubanyaknyamacamaktivitasbelajarpesertadidik,maka DierichdalamHamalik(2011:172-173)membagikegiatanbelajar menjadi 8 kelompok, antara lain: 1) Kegiatan-kegiatan visual Membaca,melihatgambar-gambar,mengamatieksperimen, demonstrasi,pameran,danmengamatioranglainbekerjaatau bermain. 2) Kegiatan-kegiatan lisan Mengemukakansuatufaktaatauprinsip,menghubungkansuatu kejadian,mengajukanpertanyaan,memberisaran,mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkanpenyajianbahan,mendengarkansuatupermainan, mendengarkan radio. 4) Kegiatan-kegiatan menulis Menuliscerita,menulislaporan,memeriksakarangan,membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5) Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dan pola. 6) Kegiatan-kegiatan metrik Melakukanpercobaan,memilihalat-alat,melaksanakanpameran, membuatmodel,menyelenggarakanpermainan,menari,dan berkebun. 7) Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan,mengingat,memecahkanmasalah,menganalisis, faktor-faktor,melihar,hubungan-hubungan,danmembuat keputusan. 8) Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. 17 Jadi,dapatdisimpulkanbahwaaktivitasbelajaradalahsegala sesuatu yang dikerjakan peserta didik selama proses belajar berlangsung. f.Metode Pembelajaran Dalamprosespembelajaran,keberhasilanimplementasistrategi pembelajaransangattergantungpadacaragurumenggunakanmetode pembelajaran,karenasuatustrategipembelajaranhanyadapat diimplementasikanmelaluipenggunaanmetodepembelajaran.Berikut adalah beberapa pengertian metode pembelajaran. Sanjaya(2010:147)mengemukakanbahwametodeadalahcara yangdigunakanuntukmengimplementasikanrencanayangsudah disusundalamkegiatannyataagartujuanyangtelahdisusuntercapai secara optimal. Dengan demikian, metode pembelajaran merupakan suatu carayangdigunakanuntukmengimplementasikanrencanasecaranyata dalam proses pembelajaran. MenurutGintings(2010:42)secaraumummetodediartikan sebagaicaramelakukansesuatu.Secarakhusus,metodepembelajaran dapatdiartikansebagaicaraataupolayangkhasdalammemanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar menjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar. SurakhmaddalamSuryosubroto(2009:140)menegaskanbahwa metodepembelajaranadalahcara-carapelaksanaanprosespembelajaran atausoalbagaimanateknisyasesuatubahanpelajarandiberikankepada peserta didik di sekolah. Menurut Sudjana (2010: 76) metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metodepembelajaranadalahcarapelaksanaandalamproses pembelajaranuntukmengimplementasikanrencanasecaranyatayang dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan secara optimal. 18 g.Metode Eksperimen Seiringdengankemajuanteknologidanilmupengetahuan,maka segalasesuatumemerlukaneksperimentasisupayadapatdibuktikan kebenarannya.Begitu juga dalam pembelajaran,cara mengajarguru pun seharusnya menggunakan metode eksperimen, supaya pengetahuanyang disampaikan dapat dibuktikan kepada peserta didik. Daroni(2009:71)mengemukakanbahwametodeeksperimen merupakanformatinteraksibelajarmengajaryangmelibatkanlogika induksi untuk menyimpulkan pengamatan terhadap proses dan hasil yang dilakukan.Eksperimenyangdilakukandalammetodeeksperimenini dapat dilakukan secara perseorangan ataupun kelompok. MenurutSchoenherrdalamPalendengdalamRohana(2011) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karenametodeeksprimenmampumemberikankondisibelajaryang dapatmengembangkankemampuanberfikirdankreativitassecara optimal.Pesertadidikdiberikesempatanuntukmenyusunsendiri konsep-konsepdalamstrukturkognitifnya,selanjutnyadapat diaplikasikan dalam kehidupannya. MenurutKusumah(2009)metodeeksperimenadalahsuatucara pengelolaanpembelajarandimanapesertadidikmelakukanaktivitas percobaandenganmengalamidanmembuktikansendirisuatuyang dipelajarinya.Dalammetodeini,pesertadidikdiberikesempatanuntuk mengalamisendiriataumelakukansendiridenganmengikutisuatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. DalamIkatanGuruIndonesia(IGI)KabupatenGrobogan(2011) menjelaskanbahwametodeeksperimenadalahcaradimanagurudan pesertadidikbersama-samamengerjakansesuatulatihanataupercobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi. Daribeberapapengertiandiatasdapatdisimpulkanbahwametode eksperimenadalahsuatucaramengajargurudenganmelakukansuatu 19 percobaanuntukmembuktikansuatupengetahuanyangsedang dipelajarinya.Metodeeksperimenjugamemilikimanfaatbagipesertadidik. ManfaatinidikemukakanolehDuru(2010:585),yaitu:Experimental teaching method helps to improve students hand skills, makes them more productive,andincreasestheiractiveinvolvementinlearning.Artinya Metodeeksperimendapatmembantumeningkatkanketerampilankerja pesertadidik,membuatmerekalebihproduktif,danmeningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Untukmendapatkanhasilyangoptimaldalampenerapanmetode eksperimen,makalangkah-langkahmetodeeksperimenyangharus ditempuh menurut Moedjiono dalam Daroni (2009: 72-73)yaitu sebagai berikut: 1. Persiapan a.Menetapkan kesesuaian metode eksperimen terhadap tujuanyang hendak dicapai. b.Menetapkankebutuhanperalatan,bahan,dansaranalainyang dibutuhkandalameksperimensendiriuntukmengujiketepatan prosesdanhasilsebelummenugaskankepadapesertadidik sehinggadapatdiketahuisecarapastikemungkinanyangakan terjadi. c.Menyediakanperalatan,bahan,dansaranalainyangdibutuhkan untuk eksperimen yang akan dilakukan. d.Menyediakan lembar kerja (bila dirasa perlu). 2. Pelaksanaan a.Mendiskusikan bersama seluruh peserta didik mengenai prosedur, peralatan,danbahanuntukeksperimensertahal-halyangperlu diambil dan dicatat selama eksperimen. b.Membantu,membimbing,danmengawasieksperimenyang dilakukanolehpesertadidik,dimanapesertadidikmengamati serta mencatat hal-hal yang dieksperimenkan. 20 c.Pesertadidikmembuatkesimpulandanlaporantentang eksperimennya. 3. Tindak Lanjut a.Mendiskusikan hambatan dan hasil eksperimen b.Membersihkan dan menyimpan peralatan atau sarana lainnya c.Evaluasi akhir Selanjutnya,langkah-langkahmetodeeksperimenmenurutIGI Kabupaten Grobogan (2011) yaitu sebagai berikut: 1) Menerangkan metode eksperimen. 2) Membicarakanterlebihdahulupermasalahanyangakandibuktikan kebenarannya. 3) Sebelumgurumenetapkanalatyangdiperlukanlangkah-langkah apasajayangharusdicatatdanvariabel-variabelapayangharusdi kontrol. 4) Setelaheksperimendilakukanguruharusmengumpulkanlaporan, memproseskegiatan,danmengadakantesuntukmenguji pemahaman peserta didik. Berikutnya,langkah-langkahdalammelaksanakanmetode eksperimen menurut Roestiyah (2008: 81-82) yaitu sebagai berikut:1) Gurumenjelaskankepadapesertadidiktentangtujuaneksperimen yangakandilakukan,sehinggapesertadidikharusmemahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen. 2) Guru menerangkan kepada peserta didik tentang alat dan bahan yang akandigunakandalampercobaan,urutanyangakanditempuhpada waktu eksperimen, dan mencatat hal-hal yang penting. 3) Selamaeksperimenberlangsung,guruharusmengawasipekerjaan pesertadidik.Bilaperlumemberisaranataupertanyaanyang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. 4) Setelaheksperimenselesai,guruharusmengumpulkanhasil penelitianpesertadidik,mendiskusikankekelas,danmengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab. 21 Dariketigatahapanmetodeeksperimendiatas,dapatdisimpulkan langkah-langkah penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA yaitu sebagai berikut: 1)Gurumenjelaskantentangkesesuaianmateridenganeksperimen yang akan dilakukan dan tujuan yang dikehendaki. 2)Guru menjelaskan peralatan dan bahan yang dibutuhkan. 3)Gurumenyiapkanperalatandanbahanyangdibutuhkandan membagikankepadapesertadidik/kelompokataupeserta didik/kelompok yang menyiapkan sendiri peralatan dan bahan yang dibutuhkan. 4)Gurumembagikanprosedurpelaksanaandanlembarkerjakepada peserta didik/kelompok. 5)Guru menjelaskan prosedur pelaksanaanyang harus dilakukan dan peserta didik memperhatikan penjelasan guru. 6)Pesertadidik/kelompokmelaksanakaneksperimen,mencatathal-halyangpentingdanmemecahkanpermasalahanbersamaanggota kelompoknya. 7)Selamaeksperimenberlangsung,gurumembimbing,mengawasi, dan memberikan arahan kepada peserta didik/kelompok. 8)Peserta didik/kelompok membuat kesimpulan hasil eksperimennya. 9)Setelah eksperimen selesai, peserta didik/kelompok mengumpulkan laporanhasilkerjanyadanmerapikansertamembersihkansemua peralatan dan bahan yang telah dipakai. 10)Guru bersama peserta didik membahas hasil eksperimen yang telah dilakukan. PenerapanmetodeeksperimendalampembelajaranIPAmemiliki beberapakeuntungan.Daroni(2009:74-75)mengemukakankeuntungan metode eksperimen antara lain adalah: 1) Menghilangkan atau mengurangi verbalisme, 2) Melibatkanpesertadidiksecaralangsungdalammengalamiatau mengamati sendiri suatu proses atau pengamatan suatu objek, 22 3) Pesertadidikbenar-benarmeyakiniakanhasilnya,karenapeserta didik mendengar, melihat, meraba, mencium yang sedang dipelajari, 4) Pesertadidikakanmempunyaikemampuandanketerampilan mengelolaalat-alat,mengadakanpercobaan,membuatkesimpulan, menulis laporan, dan peserta didik mampu berpikir analitik, 5) Pesertadidikakanlebihbersikaphati-hati,telitidalam menyelesaikan tugasnya, karena ada kemungkinan terjadi kegagalan, 6) Sesuaidenganperkembanganjiwapesertadidik yangselalutertarik padaobjek-objekyangnyatadalamalamsekitarnyadanselalu tertarik kepada hal-hal yang baru serta menekuninya, 7) Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, sikap inovatif, sikap bekerja sama, dan dapat dikembangkan untuk keperluan riset, 8) Membangkitkanminatdanhasratingintahu,memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berpikir ilmiah. Kemudian,Roestiyah(2008:82)jugamengemukakankelebihan-kelebihan metode eksperimen antara lain: 1) Denganeksperimenpesertadidikterlatihmenggunakanmetode ilmiahdalammenghadapisegalamasalah,sehinggatidakmudah percayapadasesuatuyangbelumpastikebenarannya,dantidak mudahpercayapulakataorang,sebelumiamembuktikan kebenarannya. 2) Peserta didik menjadi lebih aktif berpikir dan berbuat. Hal ini sangat dikehendakiolehkegiatanpembelajaranyangmodern,dimana peserta didik lebih aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru. 3) Dalammelaksanakanproseseksperimen,selainpesertadidik memperolehpengetahuandanjugamenemukanpengalamanpraktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan. 4) Denganeksperimenpesertadidikmembuktikansendirikebenaran suatuteori,sehinggaakanmengubahsikapmerekayangtahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal. 23 Selainmemilikikeuntunganataukelebihan,metodeeksperimen juga memiliki beberapa kekurangan menurut Daroni (2009: 75) yaitu: 1) Memerlukanperalatan,bahan,dansaranaeksperimenbagisetiap pesertadidikatausekelompokpesertadidik.Hal iniperludipenuhi, karenaakanmengurangikesempatanpesertadidikbereksperimen jika tidak tersedia. 2) Jikaeksperimenmemelukanwaktuyanglama,akanmengakibatkan berkurangnya kecepatan laju pembelajaran. 3) Kekuranganpengalamanparapesertadidikmaupungurudalam melaksanakaneksperimenakanmenimbulkankesulitantersendiri dalam melaksanakan eksperimen. 4) Kegagalanataukesalahaneksperimenakanmengakibatkan perolehan hasil belajar yang salah atau menyimpang. Berikutnya kekurangan metode eksperimen juga dikemukakan oleh Djamarah (2010: 85) antara lain: 1) Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. 2) Metodeinimemerlukanberbagaifasilitasperalatandanbahanyang tidak selalu mudah diperoleh atau mahal. 3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan. 4) Setiappercobaantidakselalumemberikanhasilyangdiharapkan karenamungkinadafaktor-faktortertentuyangberadadiluar jangkauan kemampuan atau pengendalian. Disampingkekurangandiatas,IGIKabupatenGrobogan(2011) juga mengemukakan kekurangan dari metode eksperimen antara lain: 1) Tidaksemuamatapelajarandapatmenggunakanmetode eksperimen. 2) Pesertadidikyangkurangmemilikidayaintelektualyangkuat kurang baik hasilnya. 24 h.Hakikat Pembelajaran IPA HakikatIlmuPengetahuanAlam(IPA)menurutTrianto(2010: 141)adalahilmupengetahuanyangmempelajarigejala-gejalamelalui serangkaianprosesyangdikenaldenganprosesilmiahyangdibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip,dan teori yang berlaku secara universal. SementaramenurutDonosepoetrodalamTrianto(2011:137)Ilmu PengetahuanAlam(IPA)dipandangsebagaiproses,produk,dan prosedur.Sebagaiprosesdiartikansemuakegiatanilmiahuntuk menyempurnakanpengetahuantentangalammaupununtukmenemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuanyangdiajarkandalamsekolahataudiluarsekolahataupun bahanbacaanuntukpenyebaranpengetahuan.Sebagaiprosedur maksudnyaadalahmetodologiataucarayangdipakaiuntukmengetahui sesuatu yang disebut metode ilmiah. SesuaidenganhakikatIPAsebagaimanadijelaskandiatas,maka nilai-nilaiyang dapat ditanam dalam pembelajaranIPA menurutLaksmi dalam Trianto (2011: 137) antara lain sebagai berikut: 1) Kecakapanbekerjadanberpikirsecarateraturdansistematis menurut langkah-langkah metode ilmiah. 2) Keterampilandankecakapandalammengadakanpengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah. 3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baikdalamkaitannyadenganpelajaransainsmaupundalam kehidupan. Dengandemikian,pembelajaranIPAlebihmenekankanpada pendekatanketerampilanproses,sehinggapesertadidikdapat menemukanfakta-fakta,membangunkonsep-konsep,dansikapilmiah yangmenjadikanmerekadapatmembuktikankebenaranmengenai pengetahuan yang sedang dipelajarinya. 25 i.Materi Daur Air Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan) (Azmiyawati, dkk 2008: 147).Perhatikan skema proses daur air di bawah ini! Airdilaut,sungai,dandanaumenguapkarenapengaruhpanas sinarmatahari.Tumbuhanjugamengeluarkanuapairkeudara.Proses penguapaninidisebutevaporasi.Uapairnaikdanberkumpuldiudara. Lama-kelamaan,udaratidakdapatlagimenampunguapair(jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akanberubahmenjadititik-titikair.Titik-titikairinimembentukawan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).Titik-titikairdiawankemudianakanturunmenjadihujan.Air hujanakanturundidaratmaupundilaut.Airhujanituakanjatuhke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah.Selanjutnya,airtanahakankeluarmelaluisumur.Airtanahjuga akanmerembeskedanauatausungai.Airhujanjugaadayangjatuhke 26 perairan,misalnyasungaiataudanau.Kondisiiniakanmenambah jumlahairditempattersebut.Airdisungaiakanmengalirkelaut. Sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dapatdisimpulkanbahwajumlahairdibumisecarakeseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnyayang berubah (Sulistyanto dan Wiyono 2008: 162). 2.Kajian Empiris Beberapahasilpenelitianyangmendukungpadapenelitianini diantaranya adalah: 1)PenelitianeksperimenyangdilakukanolehEndangNurwidiati(2005) denganjudulEksperimentasiPengajaranFisikadenganPendekatan KeterampilanProsesmelaluiMetodeEksperimendanDemonstrasi disertai Tugas terhadapKemampuanKognitif Peserta Didikpada Pokok BahasanUsahadiSMPTahunAjaran2005/2006.Darihasilpenelitian dapatdilihatbahwaadaperbedaanpengaruhpenggunaanpendekatan ketrampilanprosesmelaluimetodeeksperimendanmetodedemonstrasi terhadapkemampuankognitifpesertadidikpadapokokbahasan usaha.{(Fa= 4,1540)> (F0,05;1,76 = 3,968)}. Peserta didikyang diberi pengajaran dengan menggunakan pendekatan ketrampilan proses melalui metodeeksperimenmempunyaikemampuankognitifyanglebihbaik daripada melalui metode demonstrasi. 2)PenelitianTindakanKelasyangdilakukanolehSuriyanti(2009)dengan judulPenggunaanMetodeEksperimensebagaiUpayaPeningkatan PrestasiBelajarIPAPesertaDidikKelasIVSDNegeriCangkol2 PlupuhKabupatenSragenTahun2009/2010.Darihasilpenelitian tindakankelasdarijumlahpesertadidik22padakondisiawal memperolehnilairata-rata64,padasiklusInilairata-ratanya71dan padasiklusIIrata-ratanya80.Dilihatdarihasilbelajaryangdiperoleh 27 peserta didik, dapat diambil kesimpulan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Darikeduapenelitianterdahuluyangrelevanyaknipenelitian eksperimenyangdilakukanolehNurwidiatimenghasilkanbahwapenerapan melaluimetodeeksperimenlebihbaikdaripadametodedemonstrasi. Selanjutnya,penelitiantindakankelasyangdilakukanolehSuriyatijuga menghasilkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi peserta didik.Namun,untukpenelitianeksperimenyangmenerapkanmetode eksperimendalampembelajaranIPAmateriDaurAirbelumadayang meneliti. Dengandemikian,penelitimencobauntukmelakukanpenelitian eksperimenmelaluipenerapanmetodeeksperimendengantujuanuntuk mengetahuikeefektifanmetodeeksperimendalampembelajaranIPAmateri Daur Air. 3.Kerangka Berpikir Berdasarkankajianteoridankajianempirisdiatas,makadapat dikemukakan kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu keefektifan metode eksperimenterhadaphasilbelajardanaktivitaspesertadidikpadamateri Daur Air yaitu sebagai berikut: Peserta didik usia sekolah dasar (7-11 tahun) berada pada tahap berpikir operasionalkonkret.Padatahapini,anakmampumengopersionalkan berbagailogika,namunmasihdalambentukbendakonkret(Piagetdalam Rifai2009:29).Olehkarenaitu,pembelajaranyangdilakukanharus disajikansecarakonkretsehinggamemudahkanpesertadidikuntuk memahamikonsepmateriyangdisampaikanguru.Selainitu,sebelum melaksanakanpembelajaranseharusnyagurujugamerencanakankegiatan-kegiatanapasajayangakandilaksanakan,sehinggadalampelaksanaannya dapatberjalandengansistematisdantujuanpembelajarandapattercapai secara efektif dan efisien. 28 PembelajaranIPAmenyajikanmateri-materiyangberkaitandengan lingkunganalamsekitar.Selainitu,padapembelajaranIPAmenuntut keaktifanpesertadidikdalamprosespembelajaran.Olehkarenaitu,dalam pembelajaranguruhendaknyamemberikanmaterisesuaidengankenyataan yangdisajikanmelaluimetodedanmediayangmenarikbagipesertadidik dan mengaktifkan peserta didik.KeberhasilanbelajarpesertadidikpadapembelajaranIPAditentukan oleh banyak faktorbaik dari guru maupun dari peserta didik. Salah satu cara ataualternatifyangseharusnyadiperhatikanolehguruadalahcarayang digunakanuntukmenyampaikaninformasipelajaran,agarmateriyang diberikanlebihjelasdanmudahditerimasertadipahamiolehpesertadidik adalah penggunaan metode eksperimen dengan media alat sederhana sebagai alatbantupembelajaran.Agardiperolehpemahamanyangmemadai,peserta didik harus banyak dilibatkan aktif dalam proses belajar mengajarnya dengan lebih mengaktifkan peserta didik, dan guru hanya sebagai pendamping dalam proses belajar.Namunselamaini,prosespembelajaranyangdilakukanmasih menerapkanmetodeceramahyangmerupakancaramenyajikanpelajaran melaluipenuturansecaralisanataupenjelasanlangsungkepesertadidik. Metodeceramahinitidakdisertaidenganperagaan,sehinggadapat mengakibatkanterjadinyaverbalisme.Sehinggapenyampaianmateritidak tersampaikandenganbaik,dikarenakansetiappesertadidikmemiliki kemampuan yang berbeda dalam menangkap materi. Dengandemikian,dalampenelitianiniakanditerapkanmetode eksperimenpadakelaseksperimendanmetodeceramahpadakelaskontrol. Kemudianhasilbelajardanaktivitaspesertadidikantarakeduakelas dibandingkan.Halinibertujuanuntukmengetahuikeefektifanmetode eksperimen dalam pembelajaran IPA. 29 Dariuraiandiatas,dapatdigambarkanalurpemikirannyayaitu sebagaiberikut: 4.Hipotesis Hipotesismerupakanjawabansementaraterhadaprumusanmasalah yangdiajukanolehpenelitidandijabarkandarilandasanteoriataukajian teori dan masih harus diuji kebenarannya (Riduwan 2010: 37). Dalampenelitianinidiharapkanhipotesisnihil(H0)ditolakatau hipotesisalternatif(Ha)diterimayaituadaperbedaanhasilbelajarantara peserta didik yang memperoleh pembelajaran Daur Air menggunakan metode ekaperimendenganyangmenggunakanmetodeceramah.Alasannyakarena PopulasiKelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Metode Eksperimen Metode Ceramah Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dibandingkan Ada perbedaan hasil belajar dan aktivitas siswa yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen dan yang menggunakan metode ceramah. 30 metodeeksperimenlebihmengaktifkanpesertadidikdibandingkandengan metode ceramah, sehingga hasil belajar antara kedua kelompok berbeda. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar dan aktivitas peserta didikantara yang memperoleh pembelajaran Daur Air menggunakanmetode eksperimen dengan yang menggunakan metode ceramah. Ha : Ada perbedaan hasil belajar dan aktivitas peserta didik antarayang memperoleh pembelajaran Daur Air menggunakan metodeeksperimen dengan yang menggunakan metode ceramah. H1 : Hasil belajar dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran DaurAir melalui penerapan metode eksperimen tidak lebih baikdibandingkan metode ceramah. Ha : Hasil belajar dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran DaurAir melalui penerapan metode eksperimen lebih baik dibandingkanmetode ceramah. H2 : Tidak ada peningkatan hasil belajar dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui penerapan metodeeksperimen. Ha : Ada peningkatan hasil belajar dan aktivitas peserta didik dalampembelajaran Daur Air melalui penerapan metode eksperimen. B.Metodologi Penelitian 1.Populasi dan Sampel a.Populasi Populasiadalahkeseluruhanatauhimpunanobjekdenganciriyang sama(Darmadi2011:14).Populasidalampenelitianiniadalahseluruh pesertadidikkelasVSDNegeri1SumbangKabupatenBanyumaspada tahunpelajaran2011/2012denganjumlahkelasVA43pesertadidikdan kelas VB berjumlah 39 peserta didik. 31 Dalammenentukanpopulasiini,penelitimemperhatikankriteria-kriteria yang merupakan hasil dari wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru kelas V SD Negeri 1 Sumbang, yaitu sebagai berikut: 1)Memilikikelasparaleldenganharapankemampuanpesertadidik sebanding. 2)Karakteristik pembelajaran yang yang dilakukan guru relatif sama. 3)Hasil belajar peserta didik memiliki rata-rata yang relative sama. b.Sampel Sampeladalahsebagiandaripopulasiyangdijadikanobjek penelitian(Darmadi2011:14).Dalampenelitianinisampeldiambil melaluiteknikProbabilitySampling.ProbabilitySamplingadalahteknik samplingyangmemberikanpeluangsamakepadaanggotapopulasiuntuk menjadianggotasampel(Sugiyono2011:63).Carapengambilan sampelnyamenggunakanSimpleRandomSampling,yaitucara pengambilansampeldarianggotapopulasidenganmenggunakanacak tanpa memperhatikan tingkatan dalam anggota populasi tersebut (Riduwan 2010: 58). Untukmenentukanjumlahsampel,penelitimenggunakantabel Krejcie-Morgandengantingkatkesalahan5%(Iskandar2010:71). Dengan melihat tabel Krejcie-Morgan, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 66 peserta didik dari populasi 82 peserta didik. Tabel 2. Krejcie-Morgan NS 7563 8066 8570 dst.dst. Keterangan : N= populasi S= sampel 32 Untuk memenuhi prasyarat uji analisis yaitu data harus berdistribusi normaldanbersifathomogen,makapenelitijugaharusmemperhatikan kriteriasampelyangakandiambildatanya,yaitumemilikikemampuan kognitif yang sama. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajarnya. 2.Desain Eksperimen Dalampenelitianini,desaineksperimenyangakandigunakanadalah desaineksperimenyangsebenarnya(TrueExperimentalDesign)dengan bentuk desain Pretest-postest Control Group.Rancanganpenelitianeksperimendigambarkandalamtabelsebagai berikut: Tabel 1.1 Rancangan Penelitian Eksperimen KelompokPretesPerlakuanPostes Eksperimen (R)O1 X O2 Kontrol (R)O3 - O4 Keterangan: R= Random X= Ada perlakuan -= Tidak ada perlakuan O1 = Hasil pretes untuk kelompok eksperimen O2 = Hasil postes untuk kelompok eksperimen O3= Hasil pretes untuk kelompok kontrol O4 = Hasil postes kelompok kontrol (Sugiyono 2011: 76) MenurutSugiyono(2011:76)dalamdesaininiterdapatduakelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awaladakahperbedaanantarakelompokeksperimendankelompokkontrol. 33 Hasilpretesyangbaikyaitujikahasilposteskelompokeksperimentidak berbeda secara signifikan. Selanjutnya,Darmadi(2011:204)mengemukakanbahwapendekatan palingbagusuntukmenganalisisdataadalahhanyadenganmembandingkan nilai-nilaipostesdariduakelompok.Pretesitudigunakanuntukmelihat apakahkelompok-kelompoktersebutvariabeldependensamaatautidak. Apabilasama,nilai-nilaipostesdapatlangsungdibandingkandengan menggunakant-test,jikatidaksamanilai-nilaipostesdapatdianalisis menggunakan analisis kovarians. 3.Variable Penelitian a.Variabel Terikat Variabelterikat(VariableDependent)merupakanvariabelyang dipengaruhiatauvariabelyangmenjadiakibatkarenaadanyavariabel bebas(Darmadi2011:21).Variabelterikatdalampenelitianiniadalah hasilbelajarpesertadidikkelasVSDNegeri1SumbangKabupaten Banyumas. b.Variabel Bebas Variabelbebas(VariableIndependent)merupakanvariabelyang menjadisebabmunculnyavariabelbebas(Darmadi2011:21).Dalam penelitianiniyangberkedudukansebagaivariabelbebasadalahmetode eksperimen. 4.Teknik Pengumpulan Data Teknikpengumpulandataialahcara-carayangdapatdigunakanoleh penelitiuntukmengumpulkandata(Riduwan2010:69).Pengumpulandata merupakanlangkahyangamatpentingdalammetodeilmiahuntukmenguji hipotesis. 34 Teknikyangdigunakanuntukmengumpulandata-datadalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.Wawancara Wawancaraadalahsuatucarapengumpulandatayangdigunakan untukmemperolehinformasilangsungdarisumbernya(Riduwan2010: 74).Padateknikpengumpulandataini,penelitilangsungberhadapan denganinformanyangmerupakansumberinformasi.Dalampenelitian ini,penelitimenggunakanjeniswawancaratakberstruktur,yaitu wawancaradimanapenelitidalammenyampaikanpertanyaanpada informantidakmenggunakanpedoman(Sukardi2011:80).Alasannya, karenalebihefektifdalammemperolehinformasiyangdiinginkandan peneliti dapat memodifikasi jalannya wawancara menjadi lebih santai. b.Dokumentasi Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis,sepertiarsip-arsipdantermasukbuku-bukuyangrelevan,foto-foto,dandata-datayangberhubungandenganmasalahpenelitian (Riduwan2010:77).Sedangkandokumenmerupakancatatanperistiwa yangsudahberlalu.Dokumenbiasaberbentuktulisan,gambar,atau karya-karyamonumentaldariseseorang(Sugiyono2011:240).Dalam halinidokumenyangdigunakanadalahdaftarnamapesertadidikdan data kemampuan awal peserta didik SD Negeri 1 Sumbang yang menjadi objek penelitian. c.Tes Tessebagaiinstrumenpengumpuldataadalahserangkaian pernyataanataulatihanyangdigunakanuntukmengukurketerampilan, pengetahuan,danbakatyangdimilikiolehindividuataukelompok (Riduwan2010:76).Dalampenelitianini,tesberfungsiuntukmenguji hasil belajar IPA materi Daur Air. 35 Ketentuannyatentangtekniktessebagaialatpengumpuldatayang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Prosedur tes: Tes akhir Bentuk tes: Tes tertulis Jenis tes: Pilihan ganda d.Pengamatan Pengamatanatauobservasiyaitumelakukanpengamatansecara langsungkeobjekpenelitianuntukmelihatdaridekatkegiatanyang dilakukan(Riduwan2010:76).Observasidilakukanterhadapaktivitas belajarpesertadidik.Alatyangdigunakanuntukmelakukanobservasi yaitu lembar pengamatan. 5.Instrumen Penelitian InstrumenmenurutIskandar(2010:78)instrumentpenelitian merupakankomponenyangsangatpentingdalammenjalankansebuah penelitiandalamusahamendapatkandata.MenurutSugiyono(2011:102) instrumenpenelitianadalahalatukurdalampenelitian.Sementara,Darmadi (2011:85)adalahalatyangdigunakanuntukmengukurinformasiatau melakukanpengukuran.Dapatdisimpulkanbahwainstrumenpenelitian adalahsuatualatyangdigunakanuntukmengukurvariabelpenelitianuntuk memperolehdata.Dalampenelitianini,variabelyangditelitiadalahhasil belajar dan aktivitas peserta didik. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan berupa soal-soal dan lembar pengamatan. Instrumenuntukmengukurhasilbelajarpesertadidikadalahberupa soal-soal postes yang nantinya diujikan pada akhir pembelajaran. Bentuk dari instrumeniniadalahsoal-soalobjektifyangberjumlah20nomorsoal. Sebelumdiujikanpadapesertadidik,instumenharusmelaluipengujian validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. 36 Langkah-langkahpengujianinstrumenpenelitianiniadalahsebagai berikut: a.Pengujian Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Arikunto dalam Riduwan 2010: 97). Jika instrumendinyatakanvalidberartimenunjukkanalatukuryang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono dalam Riduwan 2010: 97). Sebelum instrumen tersebut digunakan untuk mengukurhasilbelajarpesertadidik,terlebihdahuludiujivaliditasisi dankonstruksiolehpenilaiahli,misalnyadosenpembimbing,dosen matakuliahtertentuyangbersangkutandenganmatapelajaran,kepala sekolahdanguruSD.Setelahinstrumenmendapatkanpenilaian berdasarkanaspek-aspektertentu.Setelahpenilaianvaliditasselesai, makaditeruskanujicobainstrumen.Ujicobadilakukankepadasiswa yangberlakusebagaikelompokujicoba.Ujicobadilaksanakandengan maksudagardiperolehinstrumenyangvaliddanreliabelsehingga nantinya diperoleh hasil penelitian yang valid. Setelahdatadidapatdanditabulasikan,makapengujianvaliditas dilakukandengananalisisfaktor,yaitudenganmengkorelasikanantara skoriteminstrumendenganrumusPearsonProductMoment,sebagai berikut: rhitung = ( )( )( )( ) { } ( ) { } 2222. . ..X Y n X X nY X XY n Dimana: rhitung = Koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total (seluruh item) n= Jumlah responden 37 Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus: thitung = 212rn r Dimana : t = Nilai thitung r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden Distribusi (Tabel t) untukdan derajat kebebasan (dk= n-2) Kaidah keputusan : jika thitungttabel berarti valid, sebaliknya thitungttabel berarti tidak valid Jikainstrumenituvalid,makadilihatkriteriapenafsiranmengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah(tidak valid) (Riduwan 2010: 98). Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS versi 17. b.Pengujian Reliabilitas Instrumen MenurutArikunto(2011:86)bahwareliabilitasberhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaanyangtinggijikatestersebutdapatmemberikanhasiltes yang tetap. Untukmengujireliabilitasinstrumenpenelitimenggunakanrumus KuderRichardson(KR),yaituKR-21.Alasanpenggunaanrumusini adalahkarenarumusKR-21digunakanuntuktesitemyangdibuat sistematikanyamenggunakanpilihanganda(Darmadi2011:127)dan cenderungmemberikanhargayanglebihrendahdaripadaKR20 (Riduwan 2010: 110). 38 Rumus KR-21 adalah sebagai berikut: r11 = ( )|.|

\| |.|

\|2.1 .1 s kx k xkk Dimana:r11= Koefisien reliabilitas internal seluruh item k= Banyknya item s= Standar deviasi x = Mean (rerata total skor) (Riduwan 2010: 109) Besarr11dikonsultasikandengannilaitabelrProductMoment dengan menggunakan taraf signifikansi () = 5% Keputusan dengan membandingkan r11 dengan rtabel Kaidah keputusan : Jika r11> rtabel berarti reliabel dan r11 < rtabel berarti tidak reliabel (Riduwan 2010: 118) Untuk perhitungannya menggunakan SPSS versi 17. c.Taraf Kesukaran Instrumen Soalyangbaikadalahsoalyangtidakterlalumudahatautidak terlalusukar.Soalyangterlalumudahtidakmerangsangpesertadidik untukmempertinggiusahmemecahkannya.Sebaliknyasoalyangterlalu sukarakanmenyebabkanpesertadidikmenjadiputusasadantidak mempunyaisemangatuntumencobalagikarenadiluarjangkauannya (Arikunto 2011: 207). Bilanganyangmenunjukkansukarmudahnyasuatusoaldisebut indeks kesukaran (difficult index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampaidengan1,0.Indekskesukaraninimenunjukkantarafkesukaran soal. 39 Tarafkesukaranyangdigunakanuntukmenganalisisindeks kesukaran soal digunakan rumus: P = JSB Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurutketentuanyangseringdiikuti,indekskesukaransering diklasifikasikan sebagai berikut: -Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar -Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang -Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah (Arikunto 2011: 207-210) e.Daya Pembeda Instrumen MenurutArikunto(2011:211)dayapembedasoaladalah kemampuansuatusoaluntukmembedakanantarapesertadidikyang pandai(berkemampuantinggi)denganpesertadidikyangbodoh (berkemampuanrendah).Angkayangmenunjukkanbesarnyadaya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. 40 Untukmenghitungdayapembedabutirsoalpilihanganda digunakan rumus : D = B ABBAAP PJBjB = Keterangan : D= daya pembeda soal = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soaldengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawabsoal dengan benar == proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran) == proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Untukmenafsirkanhasilnyadapatdilihatmelaluiklasifikasi berikut: Klasifikasi Daya Pembeda: D= 0,00 0,20= jelek (poor) D= 0,20 0,40= cukup (satisfactory) D= 0,40 0,70= baik (good) D= 0,70 1,00= baik sekali (excellent) D= negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yangmempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. (Arikunto 2011: 213-18) 41 Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data aktivitas belajar peserta didikyang proses belajarnya menggunakan metode eksperimenyaitu peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sumbang Banyumas. 6.Metode Analisis Data a.Deskripsi Data Yangdimaksuddenganmendeskripsikandatapenelitianadalah menggambarkandatayangadagunamemperolehbentuknyatadari responden, sehingga lebih mudah dimengerti oleh peneliti atau orang lain yangtertarikdenganhasilpenelitianyangdilakukan(Darmadi2011: 133).Deskripsidataberfungsiuntukmengadministrasikandan menampilkanringkasanyangadasehinggamemudahkanpembacalain mengertisubstansidanmaknadaritampilandatatersebut(Darmadi 2011: 135). Dalampenelitianinidatayangdiamatiadalahdatakuantitatifdan datakualitatif.Datakuantitatifyangdiamatiberupanilaihasilbelajar pesertadidiksetelahmengikutipembelajaranyangprosesnya menggunakanmetodeeksperimendanyangmenggunakanmetode ceramah. Data kuantitatif ini diperoleh dari pengukuran langsung melalui postes.Sedangkandatakualitatifdalampenelitianiniadalahdata aktivitasbelajarpesertadidik.Datainidiperolehmelaluipengamatan denganmenggunakanlembarpengamatan.Pengamatandilakukanoleh peneliti sebagai pengamat. b.Uji Prasyarat Analisis HipotesisyangtelahdirumuskanakandiujidenganStatistik Parametris.PenggunaanStatistikParametrismensyaratkanbahwadata setiapvariabelyangakandianalisisharusberdistribusinormaldan bersifat homogen. Olehkarenaitu,sebelumpengujianhipotesisdilakukan,maka terlebihdahuludilakukanpengujiannormalitasdatadanhomogenitas. 42 Teknikuntukmengujinormalitasdatapadapenelitianiniyaitudengan UjiKolmogorov-Smirnov.AlasanmenggunakanUjiKolmogorov-Smirnov,yaitukarenamenurutPriyatno(2009:187)Ujiinidigunakan untukmengujidatayangberskalaintervaldanratio.Jikaujinormalitas datamenunjukandatatersebutnormal,makaanalisisditeruskandengan uji homogenitas. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan One WayAnova.AlasanmenggunakanOneWayAnovaatauanalisisvarian satujalurdigunakanuntukmengujiperbedaanrata-rataantaraduaatau lebihkelompokdatayangindependen(Priyatno2009:82).Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS versi 17. c.Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Analisisakhirdigunakanuntukmenganalisisdatayangdiperoleh setelahdilakukaneksperimen.Analisisiniuntukmengujihasilbelajar dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPA materi Daur Air dari duakelompokyangtelahdiberiperlakuanberbeda.Untuk membandingkan apakah ada perbedaanyang signifikan atautidak antara hasilbelajarpesertadidikyangmenggunakanmetodeeksperimendan yang menggunakan metode ceramah.Pengujianhipotesispadapenelitianinimenggunakant-testdengan SeparatedVarian.Alasannyakarenajumlahanggotasampeln1=n2 dan varian homogenya( )2221o o = . 43 Berikut rumus t-test Separated Varian (Sugiyono 2011: 197): t = 2221212 1nsnsX X+ Keterangan:: Nilai rata-rata kelompok eksperimen : Nilai rata-rata kelompok kontrol : Jumlah subjek kelompok eksperimen : Jumlah subjek kelompok kontrol : Varians kelompok eksperimen : Varians kelompok kontrol Cara pengitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Jikadatayangdiujiternyataberdistribusitidaknormalmaka analisisakhircukupmenggunakanujinonparametrisyaitudenganujiU MannWhitney.Gunaujiiniuntukmengujikemampuangeneralisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).UntukujiUMannWhitneyterdapatduarumusyangdigunakan untukpengujian.Keduarumustersebutdigunakandalamperhitungan karena akan diperlukan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. HargaUyanglebihkeciltersebutyangdigunakanuntukpengujiandan dibandingkan dengan U tabel. 44 Kedua rumus tersebut adalah sebagai berikut: Rumus 1: U1 = n1 n2 + ( )11 121Rn n+ Rumus 2: U2 = n1 n2 + ( )22 221Rn n+ Dimana : n1 = jumlah sampel 1 n2 = jumlah sampel 2 U1 = jumlah peringkat 1 U2 = jumlah peringkat 2 R1 = jumlah rangking pada sampel n1 R1 = jumlah rangking pada sampel n2 (Sugiyono 2010: 61) Untuk penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. 7.Sistematika Skripsi a.Bagian Awal 1)Sampul 2)Lembar Berlogo 3)Judul 4)Pengesahan Kelulusan 5)Pernyataan 6)Moto dan Peruntukan7)Kata Pengantar 8)Abstrak 9)Daftar Isi 10) Daftar Tabel 11) Daftar Gambar 12) Daftar Lampiran 45 b.Bagian Pokok 1)BAB I PENDAHULUAN a)Latar Belakang Masalah b)Pembatasan Masalah c)Rumusan Masalah d)Tujuan Penelitian e)Manfaat Penelitian f)Hipotesis 2)BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3)BAB III METODE PENELITIAN 4)BAB IV HASIL PENELITIAN c. Bagian Akhir 1) BAB VPENUTUP Kesimpulan dan Saran d. Daftar Pustaka e. Lampiran (Panduan Penulisan Karya Ilmiah UNNES 2010) 46 JADWAL PENELITIAN Kegiatan Bulan dan Minggu ke- DesJanFebMarAprMei 3412341234123412341234 Menyusun proposal Seminar proposal dan revisi proposal Menyusun instrument Uji coba instrument Persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian 9.6 Pembelajaran 9.7 Analisis data Pembuatan dokumen Pelaporan a.Penyusunan laporan b.Revisi dan penjilidan 47 DAFTAR PUSTAKA Abimanyu,Solidkk.2008.StrategiBelajardanPembelajaran.Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Arikunto,Suharsimi.2011.Dasar-dasarEvaluasiPendidikan.Jakarta:PTBumi Aksara Azmiyawati,Chioril.2008.IPA5Salingtemas.Jakarta:PusatPerbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Daroni.PerananMetodeEksperimendanDemonstrasidalamPembelajaranIPA. IndonesianScientificJournalDatabase.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/834967181.pdf [accessed 01/03/2012] Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Duru,Adem.2010.TheEksperimentalTeachingInSomeOfTopicsGeometry. AcademicJournals,12/08:584-592.Online http://www.academicjournals.org/ERR2 [accessed 26/02/2012] Gintings, Abdorrakhman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Iskandar.2010.MetodologiPenelitianPendidikandanSosial(Kuantitatifdan Kualitatif). Jakarta: GP Press Kusumah,Wijaya.2009.Macam-MacamMetodePembelajaran.Online http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/ [accessed 25/02/2012] Juliantara,Ketut.2010.AktivitasSiswa.Online http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/aktivitas-belajar/[accessed 25/02/2012] 48 Mariana, I Made Alit dan Wandy Praginda. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. Bandung:PusatPengembangandanPemberdayaanPendidikdanTenaga Kependidikan IPA NN.2010.PanduanPenulisanKaryaIlmiah.Semarang:UniversitasNegeri Semarang Press Nurwidiati,Endang.2007.EkspereimentasiPengajaranFisikadenganPendekatan KeterampilanProsesmelaluiMetodeEksperimendanDemonstrasidisertai TugasterhadapKemampuanKognitifSiswapadaPokokBahasanUsahadi SMP Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Pardede,Timbul.2011.KarakteristikBelajarIPA.Online http://tpardede.wikispaces.com/page/pdf/Unit+1.1.3+Karakteristik+Belajar+IPA [accessed 18/12/11] Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi Riduwan.2008.BelajarMudahPenelitianuntukGuru-KaryawandanPeneliti Pemula. Bandung: Alfabeta RifaI,AkhmaddanChatarinaTriAni.2009.PsikologiPendidikan.Semarang: Universitas Negeri Semarang Press Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Rohana,Siti.2011.MetodeEksperimendalamPembelajaran.Online http://blog.umy.ac.id/sitirohana/2011/12/01/metode-eksperimen-dalam-proses-pembelajaran/ [accessed 25/02/2012] Sanjaya,Wina.2010.StrategiPembelajaranBerorientasiStandarProses Pendidikan. Jakarta: Kencana Septa,Kurnia.2011.PengertianHasilBelajar.Online http://www.sekolahdasar.net/2011/06/pengertian-hasil-belajar.html[accessed 25/02/2012] Sidaway,JaniceAholaandMargaretMcKinnon.1999.FosteringPedagogical Soundness of Multimedia Learning Materials. Vol.27. Canadian: University of Ottawa. Online http://cjec.org/[accessed 28/02/2012] Siddiq,MDjauhar,dkk.2008.PengembanganBahanPembelajaranSD.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Soehendro,Bambang.2006.StandarIsiuntukSatuanPendidikanDasardan Menengah. Jakarta: BSNP 49 Sudjana,Nana.2010.Dasar-DasarProsesBelajarMengajar.Bandung:SinarBaru Algensindo Sugiyono. 2010. Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta ________.2011.MetodePenelitianKuantitatif,Kualitatif,danR&D.Bandung: Alfabeta ________. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukardi.2011.MetodologiPenelitianPendidikanKompetensidanPraktiknya. Jakarta: Bumi Aksara Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Suprijono,Agus.2011.CooperativeLearningTeoridanAplikasiPaikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Supriyanti.2009.PenggunaanMetodeEksperimensebagaiUpayaPeningkatan PrestasiBelajarSiswaKelasIVSDNegeriCangkol2PlupuhKabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Suryosubroto. 2009. Proses Belajar dan Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Trianto.2009.MendesainModelPembelajaranInovatifProgresif.Surabaya: Kencana Prenada Media Group ______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Warsita,Bambang.2008.TeknologiPembelajaranLandasandanAplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta