1 Strategic Management Project Paper [Type the company address] Page Daftar Isi Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. 2 Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………… 1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………... 3 1.2. Profil Perusahaan ………………………………………………………………... 3 1.3. Visi, Misi, Tujuan Perusahaan …………………………………………………... 4 1.4. Issue-Isue Penting ………………………………………………........................ 5 Bab II Pembahasan …………………………………………………………………… 2.1. Mengembangkan Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ……………… 9 2.2. Identifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (S.W.O.T) ………….. 10 2.3. Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T …………………………….. 15 2.4. Matriks Internal Factor Evaluation (I.F.E) ……………………………………… 19 2.5.Matriks External Factor Evaluation (E.F.E) …………………………………….. 21 2.6.Matriks Daya Tarik Industri……………………………………………………... 23 2.7.Environment and Competitor Analysis………………………………………….. 24 Bab III Analisis Pemilihan Strategi Bagi Peco-Peco Sushi………………………….. 3.1. Ansoff Matrix……………………….…………………………………………… 29
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. 2
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………... 3
1.2. Profil Perusahaan ………………………………………………………………... 3
1.3. Visi, Misi, Tujuan Perusahaan …………………………………………………... 4
1.4. Issue-Isue Penting ………………………………………………........................ 5
Bab II Pembahasan ……………………………………………………………………
2.1. Mengembangkan Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ……………… 9
2.2. Identifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (S.W.O.T) ………….. 10
2.3. Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T …………………………….. 15
Plaza Tunjungan 4 Lt.54 Hanamasa Rest Jl. Raya Gubeng Pojok
Tunjungan Plaza 4 Lt.5Jl. Kartini
5 Iman Japanese Jl. HR Muhammad 342 C6 Imari JW Mariott Hotel
Jl. Embong Malang 85-897 Katsuya Teppanyaki Jl. Raya Margorejo 97-998 Kizahashi Japanese Resto Hyatt Regency
Jl. Jend. Basuki Rachmat 106-1289 Nishimura Shangri-La Hotel
Jl. MayJend Sungkono 12010 RM Kenzo Jl. Jemursari 76 B.1A/3-411 Saga Japanese Resto Komp. Darmo park II blok B 4/712 Sushi Hana Jl. Dr. Soetomo 97 E13 Surabaya Suki Jl. Raya Gubeng 3414 Zakaya Tokkuri Jl. Mayjend Sungkono Darmo park II
Sumber : SendokGarpu.com
Yang keempat makanan Jepang dipercaya baik untuk kesehatan, seimbang
antara protein, karbohidrat, dan sayur-sayuran, tidak berlemak, segar, dan
disajikan secara menarik khususnya Sushi.
Identifikasi Threat
Ancaman dapat juga dikatakan merupakan hal-hal di luar lingkungan internal
dengan kata lain berada di lingkungan eksternal yang memberikan dampak
negatif terhadap perusahaan. Namun perlu diingat juga hal-hal yang berbau
eksternal memiliki kesamaan yaitu merupakan uncontrollable factor. Menurut
kelompok kami ancaman yang paling berarti sekarang apabila munculnya
pesaing baru, karena akan sangat jelas dapat mengurangi market share dari
Peco-Peco Sushi itu sendiri, mengingat sudah cukup banyak resto yang menjual
sushi. Selain itu supplier yang tidak terlalu banyak, mengingat bahan baku yang
15 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
digunakan kebanyakn impor langsung dari Negara asalnya yaitu Jepang, jadi hal
tersebut juga dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan operasional
mereka. Karena menurut data yang kami himpun hanya terdapat dua supplier
resmi untuk regional kota Surabaya yaitu Indomaru, dan Mitra Food Service
Surabaya. Hal tersebut tentu saja menyebabkan Peco-Peco sebagai pelanggan
atau konsumen disini tidak memiliki kekuatan tawar pelanggan. Sedangkan di
sisi lain, kami belum melihat ada ancaman yang sangat berarti bagi
kelangsungan hidup Peco-Peco Sushi.
Dapat dipetakan (mapping) menjadi seperti dibawah ini :
Str
engt
hW
eakn
ess
Konsep Takeaway and Cathering; Organisasi Informal yang terbentuk dengan baik; Desentralisasi dan Pendelegasian Wewenang; Pelayanan Konsumen; Produk yang kreatif dan inovatif; Harga Ekonomis
Masyarakat Surabaya memiliki minat tinggi terhadap makanan Jepang; Kondisi Perekonomian masyarakat Surabaya menengah ke atas; Tingkat persaingan yang rendah
Sistem Pengendalian Internal yang belum berjalan baik; Overlapping Job Desc oleh Manajer
Munculnya Pesaing Baru, Supplier yang terbatas
2.3.Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T
Strategi yang berkaitan dengan Strength dan Opportunity(S.O)
1. Menerapkan konsep Takeaway dengan baik dan konsisten, mengingat tingkat
persaingan dalam industry ini masih rendah, sehingga diharapkan dapat
menjadi market leader di dalam makanan khas Jepang ini khususnya Sushi.
Karena konsep Takeaway itulah yang membedakan Peco-Peco dengan resto-
resto masakan Jepang lainnya.
2. Terus melaksanakan pengembangan terhadap inovasi dan kreativitas produk
mengingat masyarakat Surabaya memiliki minat yang cukup tinggi terhadap
Sushi, sehingga diharapkan dengan adanya produk baru yang dikeluarkan
16 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
terus menerus, selain konsumen menjadi tidak jenuh dengan menu-menu
lama, akan dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar khususnya di
Surabaya ini. Selain itu menu baru tersebut dibuat untuk menyesuaikan
dengan lidah orang Indonesia yang mungkin tidak cocok atau alergi dengan
makanan khas Jepang yang pada umumnya bersifat Fresh. Selain itu Peco-
Peco juga merambah makanan lainnya seperti Salad, Nagiri, Sashimi, yang
merupakan perpaduan dari makanan Eropa dan Jepang, hal ini tentu saja
dapat mengurangi rasa jenuh konsumen mengenai variasi Sushi yang
ditawarkan oleh Peco-Peco.
3. Berusaha menetapkan harga yang ekonomis secara konsisten, apabila ada
peningkatan harga sebaiknya diikuti dengan peningkatan dari kualitas produk
yang sudah ada, mengingat kondisi ekonomi masyarakat Surabaya Barat
khususnya menengah ke atas. Jadi pasar yang dituju merupakan pasar
potensial yang masih bisa dapat ditingkatkan lagi untuk kedepannya. Untuk
sekarang ini menurut kelompok kami, harga yang ditetapkan oleh Peco-Peco
sudah kompetitif yaitu dari Rp.13.000 sampai Rp. 25.000
4. Menjadikan Pelayanan Konsumen hal yang utama dan penting bagi internal
perusahaan sehingga konsumen yang membeli atau mengunjungi stand
menjadi senang, selain itu dapat menjadi konsumen yang loyal. Melihat
tingkat persaingan yang masih rendah, sehingga tidak sulit untuk menciptakan
brand image di mata para konsumen Peco-Peco Sushi. Mengingat juga di
masa sekarang ini perusahaan kebanyakan bukan berorientasi kepada produk
melainkan kepada pelanggan. Jadi bila perusahaan tidak mampu beradaptasi,
maka kelangsungan hidupnya pun akan terancam. Salah satu realisasi yang
kami ketahui adalah pemberian sushi exstra apabila, konsumen sampai
menunggu lebih dari setengah jam, ataupun pesanannya terabaikan
dikarenakan menumpuknya pesanan lain yang ada.
Strategi yang berkaitan dengan Strength dan Threat(S.T)
1. Memikirkan alternative strategi yang dapat mendiferensiasikan Peco-Peco
dengan pesaing baru yang muncul nantinya. Sehingga ketika muncul pesaing
yang baru nanti, perusahaan sudah memiliki antisipasi dan tidak akan
kelabakan menghadapi persaingan nantinya. Sebagai contoh, Peco-Peco
17 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
dapat mengembangkan sistem cathering dan delivery-nya. Selain itu untuk
tetap bersaing Peco-Peco dapat membuat member card atau Peco-Peco club
yang apabila melakukan pembelian tertentu mendapatkan bonus ataupun
diskon. Dapat juga dikembangkan dengan memberikan paket-paket tertentu,
seperti Family Pack, etc.
2. Mengembangkan Peco-Peco menjadi market leader di industri-nya, hal
tersebut guna mengatasi supplier yang tidak banyak, dikarenakan bahan
bakunya perlu import dari Negara Jepang. Dengan menjadi market leader
nantinya diharapkan dapat mengatasi munculnya tekanan dari supplier dengan
kata lain bargaining power of supplier, dan bahkan dapat memunculkan
bargaining power of costomer bagi Peco-Peco sendiri. Untuk
mewujudkannya tidak hanya dengan menjadi market leader saja, tetapi Peco-
Peco disini dapat mengembangkan fungsi perusahaan selain menjadi resto
Sushi, tetapi juga menjadi supplier bahan baku masakan Jepang.
Strategi yang berkaitan dengan Weakness dan Opportunity(W.O)
Menetapkan dan mengembangkan sistem pengendalian internal yang handal
untuk melingdungi sistem informasi yang dimiliki Peco-Peco, mengingat tingkat
persaingan masih rendah. Jadi jika melakukan pembenahan sekarang, fokus
perusahaan tidak akan terlalu terpecah-pecah. Selain itu Peco-Peco juga perlu
meningkatkan kualitas dari SDM (karyawan) yang ada, agar pendelegasian
tanggung jawab dapat realistis untuk dilakukan, dan karyawan menjadi terlatih
tidak hanya dibidangnya melainkan dapat terlatih dalam bidang yang strategis
(multi fungsi).
Strategi yang berkaitan dengan Weakness dan Threat(W.T)
Menurut kami dalam strategi yang terakhir ini hampir sama dengan strategi yang
diterapkan dalam W.O strategy. Bedanya disini lebih focus dalam penerapan dan
pendelegasian tugas, sehingga tiap-tiap bagian dapat menjalankan tugasnya
secara optimal, selain itu manajer bisa lebih berkonsentrasi untuk memikirkan
alternatif-alternatif strategi. Mengingat ancaman munculnya pesaing baru yang
sampai pada saat ini belum ada, dan bargaining power of supplier.
Jika dipetakan (mapping) strategi tersebut akan seperti gambar di bawah ini :
18 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Strength WeaknessO
ppor
tuni
ty
Strategi S.O : Konsep Take away secara konsisten serta pengembangan; Pengembangan produk secara terus menerus, Penetapan harga yang ekonomis; Orientasi Customer Services
Strategi W.O : Sistem Pengendalian Internal yang baik
Matriks S.W.O.T
2.4.Matriks Internal Factor Evaluation (I.F.E)
19 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
No
Faktor Kunci Internal Bobot RatingSkor
Tertimbang
Kekuatan Internal
1Konsep Take Away yang pertama kali ada di restoran sushi
0.15 4 0.60
2Hubungan yang baik antara manajer dan karyawan
0.10 3 0.30
3Pendelegasian wewenang dari manajer ke karyawan (Desentralisasi)
0.10 4 0.40
4Kualitas Pelayanan yang berorintasi pada customer satisfaction
0.15 4 0.60
5 Produk sushi yang kreatif dan inovatif 0.15 3 0.45
6 Harga yang terjangkau 0.10 3 0.30
No Kelemahan Internal
1Sistem Pengendalian Internal yang masih kurang
0.15 2 0.30
2 Overlaping Job Desc oleh manajer 0.10 1 0.10
TOTAL 1.00 3.05
Keterangan Matriks (I.F.E) :
20 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Menurut matriks I.F.E diatas, kekuatan internal yang dimiliki oleh Peco-Peco Sushi
lebih besar dibandingkan dengan kelemahan yang dimilikinya. Dari analisis ini,
dapat kita lihat bahwa restoran Peco-Peco memiliki prospek yang cerah dimasa yang
akan datang untuk berkembang sesuai dengan visi dan misi dari pemilik restoran
Peco-Peco Sushi..
Peringkat = 1 menunjukkan kelemahan utama, peringkat = 2 menunjukkan
kelemahan minor, perangkat = 3 menunjukkan kekuatan minor, sedangkan peringkat
= 4 menunjukkan kekuatan utama.
Sedangkan bobot berikhtisar dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (sangat penting)
untuk masing-masing faktornya. Jadi, pada bobot ini dibuat berdasarkan tingkat
penting atau tidak pentingnya suatu faktor terhadap Internal perusahaan. Dan untuk
bobot jika ditotal akan harus bernilai 1.0
Selain itu, hasil perhitungan Total Rata-Rata Terimbang dari Matriks I.F.E diatas
memiliki skor sebesar 3.05, lebih besar dari 2.5. Hal tersebut merupakan hal yang
sangat baik karena jika nilai Total Rata-Rata Terimbang I.F.E jika memiliki nilai
yang lebih besar dari 2.5 menggambarkan organisasi yang posisi internal yang kuat.
Dalam perusahaan dengan banyak divisi, masing-masing divisi yang memiliki
otonomi atau unit bisnis strategis harus membuat matriks IFE. Namun untuk
perusahaan seperti Peco-Peco Sushi matriks IFE ini juga penting agar pemilik
perusahaan tahu bagaimana keadaan pengendalian internalnya, walaupun restoran
Peco-Peco Sushi tidak memiliki banyak devisi.
Namun faktor-faktor dalam matriks IFE ini merupakan faktor-faktor yang
controllable karena faktor-faktor tersebut berada didalam perusahaan, jadi faktor-
faktor tersebut tergantung pengendalian internal perusahaan.
21 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
2.5.Matriks External Factor Evaluation (E.F.E)
No Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating
Skor Tertimbang
Peluang
1Tren Jepang (Anime dan Gaya Harajuku) yang sedang populer di Indonesia, khususnya Surabaya
0.20 4 0.80
2
Keadaan perekonomian di daerah sekitar Peco-Peco Sushi (Surabaya Barat) yang sebagian besar terdiri dari masyarakat menegah keatas
0.15 3 0.45
3
Market Share yang masih banyak karena tingkat persaingan Industri jenis masakan Jepang yang masih rendah
0.20 3 0.60
No Ancaman
1Pertumbuhan jumlah bisnis jenis masakan Jepang yang pesat (Pesaing baru)
0.15 2 0.30
2Budaya masyarakat Indonesia yang tidak sengan makan makanan setengah matang atau mentah
0.20 3 0.60
3Supplier sedikit karena barang diimpor dari luar negeri
0.10 1 0.10
TOTAL 1.00 2.85
22 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
Keterangan Matriks EFE :
Matriks ini memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan
mengevaluasi informasi ekonomi sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,
pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Sehingga dari matriks ini, perusahaan
mampu Untuk bobot untung masing-masing faktor dari 0.0 (tidak penting) hingga
1.0 (paling penting). Bobot mrngidentifikasikan tingkat penting relative dari factor
terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industry. Jadi pada saat membuat
matriks EFE ini dalam penentuan bobot, perusahaan harus benar-benar memikirkan
faktor-faktor apa yang benar-benar berpengaruh terhadap perusahaan sehingga
perusahaan dapat memberikan bobot sesuai pengaruh tersebut. Dan untuk bobot jika
ditotal akan harus bernilai 1.0
Sedangkan peringkat = 1 hingga 4 untuk masing-masing factor eksternal kunci
tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon factor tersebut,
dimana peringkat 4 = respon perusahaan superior, 3 = respon perusahaan diatas rata-
rata, 2 = respons perusahaan rata-rata, dan 1 = respons perusahaan jelek.
Setelah melihat matriks EFE ini yang ada diatas maka, kelompok kami merasa
bahwa perusahaan ini sangat baik dalam mengahadapi ancaman dan juga memanfaat
peluang-peluang yang ada. Ini terlihat dari nilai Total Rata-Rata Terimbang yang
bernilai 2.85, diatas 2.5. Dari Total Rata-Rata Terimbang ini maka terlihat sekali
bahwa perusahaan ini sangat baik dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada
dan juga sangat baik dalam menghadapai ancaman-amcaman yang ada dilaur
perusahaan.
Dan faktor-faktor dalam matrik EFE sangat uncontrollable karena bersifat eksternal,
yaitu berada diluar perusahaan. Jadi perusahaan itu tidak dapat mengontrol faktor-
faktor ini.
23 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page
2.6.Matriks Daya Tarik Industri
The IFE Total Weighted Scores
Strong Average Weak
3 to 4 2 to 2,9 1 to 1,99
The
EF
E T
otal
Wei
ghte
d S
core
s
High 3 to 4 1 2 3
Medium 2 to 2,99 4 5 6
Low 1 to 1,99 7 8 9
Hasil analisis:
Total IFE sebesar 3,05 dan total EFE sebesar 2,85 sehingga menghasilkan posisi
yang berada di sel no.4. Hal ini menunjukkan posisi perusahaan yang berada pada
level go, Maka dari itu perlu di-manage dengan metode Expantion strategies.
Alternatif strategi : Market penetration & Product Development
Pembahasan:
Peco-Peco harus berusaha untuk memberikan kualitas produk yang baik dan variatif
agar dapat memperoleh pangsa pasar yang luas dan merebut pangsa pasar yang
dimiliki pesaing (market penetration). Peco-Peco melakukan variasi produk dengan
memproduksi Salad, Nagiri, Sashimi, yang merupakan perpaduan dari makanan
Eropa dan Jepang, hal ini diharapkan dapat mengurangi rasa jenuh konsumen
mengenai variasi Sushi yang ditawarkan oleh Peco-Peco serta menjadi daya tarik
tersendiri untuk mendapatkan konsumen. Peco-Peco harus benar-benar
memperhatikan ketepatan dalam menentukan strategi pricing. Agar dapat
memaintain harga produk dengan lebih baik.
24 Strategic Management Project Paper
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page