Top Banner
1 Strategic Management Project Paper [Type the company address] Page Daftar Isi Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. 2 Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………… 1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………... 3 1.2. Profil Perusahaan ………………………………………………………………... 3 1.3. Visi, Misi, Tujuan Perusahaan …………………………………………………... 4 1.4. Issue-Isue Penting ………………………………………………........................ 5 Bab II Pembahasan …………………………………………………………………… 2.1. Mengembangkan Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ……………… 9 2.2. Identifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (S.W.O.T) ………….. 10 2.3. Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T …………………………….. 15 2.4. Matriks Internal Factor Evaluation (I.F.E) ……………………………………… 19 2.5.Matriks External Factor Evaluation (E.F.E) …………………………………….. 21 2.6.Matriks Daya Tarik Industri……………………………………………………... 23 2.7.Environment and Competitor Analysis………………………………………….. 24 Bab III Analisis Pemilihan Strategi Bagi Peco-Peco Sushi………………………….. 3.1. Ansoff Matrix……………………….…………………………………………… 29
51

Project Paper

Jun 29, 2015

Download

Documents

Robby Darmawan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Project Paper

1 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. 2

Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………... 3

1.2. Profil Perusahaan ………………………………………………………………... 3

1.3. Visi, Misi, Tujuan Perusahaan …………………………………………………... 4

1.4. Issue-Isue Penting ………………………………………………........................ 5

Bab II Pembahasan ……………………………………………………………………

2.1. Mengembangkan Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ……………… 9

2.2. Identifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (S.W.O.T) ………….. 10

2.3. Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T …………………………….. 15

2.4. Matriks Internal Factor Evaluation (I.F.E) ……………………………………… 19

2.5.Matriks External Factor Evaluation (E.F.E) …………………………………….. 21

2.6.Matriks Daya Tarik Industri……………………………………………………... 23

2.7.Environment and Competitor Analysis………………………………………….. 24

Bab III Analisis Pemilihan Strategi Bagi Peco-Peco Sushi…………………………..

3.1. Ansoff Matrix……………………….…………………………………………… 29

3.2. ETOP (Enviromental Threat Opportunities Model) – SAP Analysis……………. 30

3.3. GE- MCkinsey Matrix / Stoplight Matrix……………………………………….. 32

Bab IV Kesimpulan…………………………………………………………………… 35

Page 2: Project Paper

2 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Kata Pengantar

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik. Dalam pembuatan makalah ini, kami berterima kasih

kepada Ibu Sri Yunan yang telah membantu kami dan telah mendukung kami dalam

penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu, kami

juga sangat berterima kasih kepada Peco-Peco Sushi yang telah bersedia membantu

kami dalam proses pewawancaraan dan pemberian-pemberian informasi yang kami

butuhkan.

Akhir kata, kami berharap bahwa makalah kami dapat berguna dan bermanfaat

bagi orang banyak. Terima kasih.

TTD

Penulis

Page 3: Project Paper

3 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi seperti ini, kita ketahui bahwa banyak sekali terdapat resto-resto

yang menyajikan makanan khususnya yang berasal dari luar negeri. Contohnya saja

Mcdonald, Pizza Hut, dan lainnya. Namun sekarang makanan yang sedang marak-

maraknya mulai “dijajakan” di Indonesia, berasal dari Asia sendiri contohnya saja

masakan Jepang dan Malaysia. Kedua masakan tersebut kini lebih mudah dijumpai,

bahkan ada di hampir setiap mall-mall besar Indonesia khususnya kota Surabaya.

Disini kami tertarik untuk melakukan survey terhadap resto atau depot makanan

khususnya yang memiliki konsep dari Jepang, selain bentuk makanan yang unik,

manajemen yang diterapkan-pun berbeda dengan restoran pada umumnya. Jika

mendengar tentang masakan Jepang, yang kita ingat kebanyakan Hoka-Hoka Bento,

Bentoya, Hanamasa. Namun pasti kita jarang mendengar tentang makanan khas

Jepang yang satu ini. Oleh karena itu kami memutuskan untuk melakukan survey ke

stand “Peco-Peco Sushi Takeway”. Di sini tidak hanya makanan yang ditawarkan

yang menarik, namun juga konsep Takeaway disinilah yang mendorong kami untuk

melakukan survey ke tempat tersebut. Mengingat konsep tersebut merupakan

konsep pertama yang diterapkan dalam masakan Jepang khususnya Sushi, karena

hal yang kerap diterapkan atau konsep yang ditawarkan dalam makanan tersebut,

yaitu makan di tempat layaknya makan di restaurant.

1.2. Profil Perusahaan

Merk tersebut didirikan pada tanggal 1 Agustus 2009 oleh Bapak Julius Putranto

Komang (Founder) dan Bapak Albert Rahardjo, dan langsung beroperasi pada

sebuah stand dengan nama “Peco-Peco Sushi Takeaway”. Stand tersebut terletak di

Surabaya bagian Barat. Nama tersebut diinspirasi dari sebuah konsep yang coba

diterapkan pada makanan Jepang yang dikenal dengan Sushi ini yaitu Takeaway dan

Cathering. Dimana pada umumnya Sushi adalah makanan resto, yang biasa dimakan

di tempat, sedangkan di sini layaknya layanan delivery yang bisa dibawa pulang,

Page 4: Project Paper

4 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

bahkan dikirim ke rumah-rumah pelanggan dengan hangat, melalui keunggulan

packaging dan bahan baku yang fresh dalam pembuatan, begitu ungkap Pak Julius.

Logo Peco-Peco Sushi Take Away

Sedangkan mengenai logo dari Peco-Peco Sushi sendiri memiliki makna yang ingin

diterapkan pada semua karyawan serta pelanggannya. Logo ini menggambarkan

sushi yang dicelupkan ke shoyu (semacam saus dari Jepang) dengan menggunakan

sumpit. Dalam logo ini Pak Julius ingin menerapkan prinsip “mudah diingat”

sehingga ketika orang melihat logo tersebut akan langsung tahu bahwa itu adalah

Peco-Peco Sushi.

1.3. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Mengenai visi dari Peco-Peco Sushi sendiri yaitu “Menjadi Salah Satu Restoran

Sushi Terkenal yang Mempunyai Brand Image di mata Seluruh Orang”. Visi

tersebut ditetapkan melihat contoh dari Aqua yang telah memiliki brand image yang

kuat, jadi ketika orang ingin membeli air mineral dalam kemasan, selalu

mengatakan “Aqua” botol/gelas, padahal yang dibeli bukan merk tersebut. Hal

tersebut seperti yang telah disuratkan dalam visi Peco-Peco Sushi itu sendiri, yaitu

keinginan untuk menjadikan peco-peco layaknya Aqua tetapi di bidang makanan

Jepang di Indonesia yaitu Sushi, ungkap Pak Julius. Misi dari Peco-Peco Sushi yaitu

untuk “membuka cabang sebanyak-banyaknya”. Ketika beliau ditanya mengapa

tidak menargetkan penjualan, ia menjelaskan bahwa dengan melakukan pembukaan

cabang sebanyak-banyaknya (penjelasan pernyataan misi) kita bukan lagi

meningkatkan penjualan atau omzet. Melainkan melipatgandakan omzet tersebut.

Bapak Julius juga mengungkapkan bahwa misi ini diterapkan hanya bersifat

sementara, dengan tujuan agar focus perusahaan tidak terpecah mengingat ini baru

merupakan sebuah awal, dan pada nantinya akan menambahkan misi yang tidak

Page 5: Project Paper

5 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

jauh untuk ditopangkan dalam visi awal perusahaan. Setelah berjalannya waktu,

Bapak Julius juga menambahkan misi baru untuk usaha mereka tersebut, yaitu untuk

“menjadi restoran sushi yang inovatif dan adaptif”. Maksud dari pernyataan misi

tersebut adalah Peco-Peco ingin agar restonya melekat pada pelanggan, jadi tidak

hanya dikenal sebagai resto sushi pada umumnya, namun merupakan resto kreatif

dan adaptif (dengan memberikan menu baru yang sesuai dengan lidah orang

Indonesia khususnya), dimana hal tersebut mengacu pada misi awal Peco-Peco

Sushi. Tujuan dari Peco-Peco Sushi sendiri adalah menjadi lifestyle dalam arti

bukan sushi menjadi makanan pokok, melainkan takeaway disini yang diterapkan

dapat menjadi kebiasaan dan menjadi sebuah fenomena baru dalam dunia makanan

dan minuman di Indonesia, khususnya Sushi. Menurut Bapak Julius juga,

pernyataan visi, misi, dan tujuan usaha telah dibuat sedemikian konsisten, agar para

karyawan juga dapat melakukan pekerjaan mereka dengan fokus, dan semangat

mengingat semua hal tersebut bukanlah hal yang jauh di awing-awang melainkan

sebuah hal yang realistis.

1.4. Issue-issue Penting

Issue-issue penting yang terjadi di Peco-Peco Sushi belum begitu banyak dan

signifikan. Dari sisi negative, khususnya halangan-halangan yang ditemui belum

begitu berarti dan masih dapat diatasi. Sebaliknya di sisi positif, untuk peluang,

terdapat sebuah tawaran yang bukan lagi kecil melainkan cukup besar yaitu muncul

tawaran Franchise. Franchise disini merupakan bentuk usaha dengan memberikan

(dapat dikatakan menyewakan) merk kepada pihak lain, namun dengan kontrol

sebagian pesar dari pemilik merk. Selain itu terdapat juga tawaran Partnership,

dengan orang ketiga, untuk membuka cabang di luar kota, dimana untuk tawaran

yang satu ini, sedang dipertimbangkan secara matang karena berkaitan dengan

realisasi misi dari Peco-Peco Sushi itu sendiri. Kemungkinan besar akan terealisasi

yaitu pembukaan cabang baru di Surabaya bagian Timur, untuk menjangkau

konsumen yang berada di bagian timur Surabaya, yang sebelumnya lebih condong

ke arah barat Surabaya.

Page 6: Project Paper

6 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

1.5. Struktur Organisasi

1.6. Usaha Pencapaian Visi

Disini selain fokus pada kualitas rasa dari produknya, Peco-Peco telah menjadi resto

sushi yang inovatif dan adaptif, dimana ia tiap bulannya selalu mengeluarkan menu-

menu baru yang mungkin belum banyak dijumpai bahkan yang original dari Peco-

Peco sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu realisasi dari visi yang diterapkan

yaitu menciptakan brand image di mata para konsumennya. Selain itu juga Peco-

Peco sangatlah berorientasi kepada para pelangganya, karena mereka merasa tanpa

pelanggan Peco-Peco tidak akan mungkin bertahan sampai di bulan ke-empatnya

mereka beroperasi. Mengenai pencapaian penciptaan brand image dari peco-peco

sendiri juga didukung dengan adanya realisasi pembukaan cabang baru baik di

dalam kota maupun di luar kota (partnership) tahun depan.

Page 7: Project Paper

7 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

1.7. Strategi yang Diterapkan Perusahaan

Setelah berbicara mengenai usaha pencapaian visi, perihal strategi yang sedang dan

masih dijalankan oleh perusahaan adalah Stabilitas, kata Julius. Karena menurut

beliau, selain usaha yang dirintis masih terbilang belum seumur jagung, masih

banyak hal yang perlu diantisipasi, dan dapat menjadi ancaman bagi usahanya dalam

waktu dekat ini. Ditanya mengenai hal tersebut, beliau tidak mau memberikan

penjelasan yang terlalu detail, wajar itu adalah rahasia perusahaan, begitu guraunya.

Strategi stabilitas ini dapat dilihat dari operasi, serta pemasaran Peco-Peco yang

relatif bersifat defensif dan menjaga eksistensi dari produk tersebut. Hal tersebut

kembali lagi dengan alasan untuk menumbuhkembangkan brand image Peco-Peco

di mata masyarakat Surabaya khususnya.

1.8. Strategi yang akan Dilaksanakan Perusahaan

Sedikit berbeda dengan strategi yang dijalankan perusahaan selama ini, mengingat

suatu perusahaan jika ingin bertambah besar, pasti mau tidak mau harus melakukan

strategi yang namanya ekspansi. Hal tersebutlah yang juga akan dijalankan oleh

Peco-Peco untuk rencana, khususnya tahun 2010 nantinya, tegas Julius. Salah satu

perwujudan ekspansi nantinya, adalah melakukan pembukaan cabang di luar kota,

mengenai sasaran kota dan partner yang diajak kerja sama nantinya, beliau pun

belum mau angkat bicara. Karena masih rahasia, begitu tandasnya. Hal tersebut

mengarah kepada misi Peco-Peco yaitu untuk membuka cabang sebanyak-

banyaknya sehingga diharapkan, hal yang dilakukan tersebut dapat menunjang visi

yang telah diterapkan di atas.

Page 8: Project Paper

8 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

1.9 Produk yang Ditawarkan

Page 9: Project Paper

9 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Bab II

Pembahasan

2.1. Mengembangkan Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Dari kata-kata visi yaitu “Menjadi Salah Satu Restoran Sushi Terkenal yang

Mempunyai Brand Image di mata Seluruh Orang”, menurut kelompok kami

merupakan tujuan yang jauh ke depan, dan sudah mencakup dari What do we want

to become ?. Jadi seperti halnya yang sudah dijelaskan dari oleh Founder Peco-Peco

Sushi, visi ini sendiri merupakan visi yang baik. Namun kami masih melihat adanya

kekurangan disini yaitu cakupan dari visi itu sendiri, sebab pada kata-kata akhir visi

tersebut hanya terdapat “di mata Seluruh Orang”. Menurut kelompok lebih baik

disisipkan untuk yang dituju, misalkan seluruh orang Indonesia, sehingga sebuah

visi selain memiliki nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi para manajer dan

karyawan, juga memiliki cakupan jangka panjang yang jelas dan tepat sasaran.

Beralih ke misi yaitu “membuka cabang sebanyak-banyaknya”, statement misi disini

masih belum mencakup sama sekali mengenai what is our business ?. Padahal hal

tersebut merupakan inti dari sebuah statement misi yang dapat menunjang visinya.

Sebagai contoh menjadi restoran sushi yang inovatif, atau menjadi restoran sushi

yang ekonomis. Maksudnya disini adalah Peco-Peco harus dapat memilih menjadi

resto sushi yang berfokus pada kepemimpinan harga (low cost), atau menjadi resto

sushi yang menawarkan hal berbeda selain konsep dasar takeaway-nya. Selain itu

satu hal lagi yang belum tersurat dalam misi ini adalah alternatif strategi, meskipun

baru dibuka, seharusnya tidak hanya menerapkan sedikit statement misi, karena

mengingat bahwa dalam industri ini juga terdapat faktor-faktor yang tidak dapat

dikendalikan oleh perusahaan, oleh karena itu diperlukan statement misi yang lebih

dari satu (1), untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Beralih

ke tujuan, menurut kelompok kami cukup baik, namun yang masih perlu mendapat

perhatian, adalah permasalahan alternative perusahaan, hal tersebut yang mungkin

masih sangat kurang diterapkan dalam bisnis ini. Maksudnya alternatif disini adalah

Peco-Peco sebaiknya menyiapkan opsi lain selain hal tersebut, untuk

Page 10: Project Paper

10 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

mempersiapkan mengenai hal-hal yang dapat terjadi nantinya, mengingat Peco-Peco

baru beroperasi selama empat (4) bulan.

2.2.Identifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (S.W.O.T)

Identifikasi Strength

Kekuatan merupakan faktor internal perusahaan yang memiliki dampak positif

pada perusahaan, dengan kata lain menjadi sumber motivasi perusahaan

tersebut. Namun yang juga perlu diingat kekuatan adalah controllable factor.

Menurut kelompok kami kekuatan yang dimiliki Peco-Peco Sushi, pertama

sangat jelas terletak pada konsepnya yaitu Takeaway, hal tersebutlah yang

menopang keunggulan dari Peco-Peco Sushi tersebut, karena kembali lagi

seperti yang dikatakan founder-nya konsep ini baru pertama kali diterapkan pada

resto sushi seperti ini. Maka dari itu sangat jelas ini adalah kekuatan yang utama

dari Peco-Peco Sushi. Yang kedua adalah hubungan yang baik antara manajer

dan karyawan. Meskipun kelihatannya merupakan hal yang sepele, namun itu

merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Peco-Peco Sushi. Mengapa

demikian? Kita pasti pernah tau organisasi informal, organisasi yang berada di

luar organisasi formal, dimana baik manajer dan karayawan dapat saling

bertukar pikiran, dimana kedudukan tidak lagi menjadi batasan. Menurut

kelompok kami hal tersebutlah yang menjadi sasasaran dari manajer, dengan

harapan karyawan yang berkerja di Peco-Peco Sushi dapat menjadi karyawan

yang loyal. Selain itu adalah terbentuknya solidartitas antara manajer dan

karyawan, karena apabila dalam internal perusahaan tidak terbentuk solidaritas

yanbg baik, bagaimana mungkin perusahaan nantinya dapat menghadapi

tantangan dan ancaman yang muncul dari lingkungan eksternal bisnis. Ketiga

menurut kami yang dapat menjadi kekuatan adalah adanya pendelegasian

wewenang dari manajer ke karyawan, meskipun masih dalam batasan tertentu.

Sebagai contoh, karyawan disini memiliki peran yang cukup besar dalam

pembuatan menu di Peco-Peco Sushi, hal tersebutlah yang dapat memotivasi

karyawan untuk berkerja lebih baik, karena secara tidak langsung sushi-sushi

yang dibuat itu merupakan sumbangsih ide dari para karyawannya, dan

diharapkan dengan tanggung jawab yang lebih besar, karyawan dapat

meningkatkan kinerjanya. Keempat, yaitu pelayanan terhadap konsumen yang

Page 11: Project Paper

11 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

ramah, mungkin hal ini lebih ke arah teknis dari operasi Peco-Peco Sushi. Hal

ini menurut kelompok kami menjadi kekuatan yang sangat potensial ke

depannya. Dalam hal ini, manajer sangat memiliki peran yang cukup penting

dengan menerapkan kepada para karyawannya untuk selalu ramah kepada

pelanggan. Dengan keramahan tersebut diharapkan pelanggan menjadi tidak

segan untuk menanyakan menu kepada karyawan, mengingat jenis-jenis sushi

yang disukai tiap orang berbeda-beda, selain itu bagi orang yang awam atau

jarang memakan sushi, hal tersebut sangatlah membantu. Selain itu dengan

diterapkannya cara tersebut diharapkan pelanggan-pun menjadi loyal kepada

Peco-Peco Sushi. Yang kelima yaitu produk yang kreatif dan inovatif. Disini

Peco-Peco Sushi selain menawarkan sushi ia juga menawarkan bentuk yang

unik pula, sehingga membuat orang ingin untuk mencobanya, dan menu-menu

baru yang kerap kali dikeluarkan oleh Peco-Peco Sushi membuat pelanggan

tidak jenuh terhadap menu-menu yang lama. Yang keenam harga yang

ditawarkan sangat terjangkau sehingga dapat merambah pasar baik dari

golongan ekonomi menengah sampai atas.

Identifikasi Weakness

Kebalikan dari kekuatan, kelemahan adalah sisi negative yang dimiliki internal

perusahaan. Untuk itu hal tersebut perlu dianalisis, dengan tujuan kelemahan

yang ada dapat ditutupi dengan kekuatan di atas. Yang pertama, menurut kami

sistem pengendalian yang diterapkan dalam Peco-Peco Sushi masih belum

berjalan dengan baik, dengan kata lain tidak dijalankan sepenuhnya. Hal ini jelas

akan membawa dampak buruk untuk ke depannya, mungkin untuk saat ini masih

belum terlihat (karena masih awal-awal), namun untuk kelangsungan ke

depannya perlu dibentuk sebuah sistem pengendalian internal yang andal. Kedua

yang perlu diperhatikan adalah terjadinya overlapping job desc yang dilakukan

oleh manajer, dimana sewajarnya manajer hanya menjadi controller dan

coordinator, namun disini manajer juga kadangkala sering mengerjakan tugas

yang semestinya dikerjakan oleh karyawan, hal tersebut akan menghambat

kinerja dari manajer sendiri, dan membuat kinerja daripada karyawan tidak

optimal.

Page 12: Project Paper

12 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Identifikasi Opportunity

Peluang dapat juga dikatakan merupakan hal-hal di luar lingkungan internal

dengan kata lain berada di lingkungan eksternal yang memberikan dampak

positif terhadap perusahaan. Jika disimpulkan dapat dikatakan bahwa peluang

adalah kekuatan yang terdapat di luar perusahaan, namun yang penting dan

ditekankan disini bahwa peluang merupakan faktor yang tidak bisa dikendalikan

(uncontrollable factor). Pertama masyarakat Indonesia khususnya Surabaya,

sekarang ini terkena tren dari Asia, khususnya Negara Jepang dengan Anime dan

Harajuku-nya. Maka dari itu selain barang dan pernak-pernik yang ditawarkan

dengan nuansa khas Jepang, makanan menjadi sangat dicari, apalagi sushi yang

bisa dikatakan resto yang menjual sushi belum tersebar secara merata. Dengan

kata lain daya minat masyarakat terhadap makanan khas Jepang cukup tinggi,

oleh karena itu, hal tersebut dapat menjadi peluang yang baik bagi Peco-Peco

Sushi. Yang kedua kondisi perekonomian masyarakat di Surabaya sebagian

besar menengah ke atas, hal tersebut dapat dijadikan keuntungan karena harga

yang ditawarkan beragam namun relative murah bahkan masih bisa dijangkau

golongan menengah ke bawah. Hal tersebut dapat dilihat dari Indeks Harga

Konsumen yang kami dapat dari Biro Pusat Statistik Jawa Timur :

Perbandingan Indeks dan InflasiKota-Kota di Jawa Timur 2008

KOTA IHKJuni Juli AgustusSeptemberOktoberNovember

01. Tulungagung11.35 112.58113.74 115.04 115.73 115.4902. Jember 112.02113.99114.28 115.12 115.44 114.7503. Banyuwangi 109.43112.02113.18 114.54 114.67 114.6504. Tuban 107.98109.46110.26 111.29 112.00 111.8305. Sumenep 106.98107.75108.41 110.01 111.06 110.8806. Kediri 109.21111.13112.03 112.60 113.27 112.8607. Malang 109.53111.22111.72 112.74 113.37 113.2508. Probolinggo 111.51114.95115.44 115.80 116.45 115.7809. Madiun 114.87116.25116.31 117.48 117.86 117.8010. Surabaya 108.39109.45110.31 111.16 111.61 111.66Jawa Timur 109.34110.85111.64 112.61 113.10 112.99

Sumber : Biro Pusat Statistik – Jawa Timur

Page 13: Project Paper

13 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Selain dari data Indeks Harga Konsumen, dapat dilihat pula dari tingkat

pertumbuhan ekonomi kota-kota yang ada di Jawa Timur :

Kota 2004 2005 2006

71 Kediri 7,29 0,43 0,66

72 Blitar 6,3 6,45 6,05

73 Malang 6,95 5,75 6,36

74 Probolinggo 6,13 6,83 6,26

75 Pasuruan 5,96 5,97 6,2

76 Mojokerto 6,55 6 6,65

77 Madiun 4,99 5,93 6,24

78 Surabaya 6,71 6,93 6,99

79 Batu 6,56 7,08 6,25

Jawa Timur 5,83 5,84 5,8

Sumber : Biro Pusat Statistik – Jawa Timur

Yang ketiga tingkat persaingan industri sejenis yang masih rendah, berdasarkan

data yang kami himpun, hanya terdapat empat belas (14) resto makanan Jepang,

yang terdaftar di kota Surabaya dan selain itu belum ada bisnis lain yang sama

persis menggunakan konsep seperti ini. Dimana tidak hanya konsep yang

menjadi penawaran utama, melainkan fokus-nya terhadap makanan sushi,

menjadikannya unggul disbanding resto lainnya. Jadi dapat dikatakan Peco-Peco

Sushi merupakan resto sushi yang paling inovatif sekarang ini, sehingga dapat

menjadi daya tarik bagi pelanggan dan peluang bagi Peco-Peco Sushi sendiri.

Berikut data-data resto atau usaha yang bergerak di insdustri makanan Jepang :

Page 14: Project Paper

14 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Resto Jepang di Surabaya:No. Nama Tempat

1 Bentoya Plaza Tunjungan 4 Lt.5Pakuwon Trade Centre Lt.3Galaxy Mall Extension Lt.3

2 Cocari Jl. Indragiri 203 Hachi Hachi Bistro G-Walk Citraland

Plaza Tunjungan 4 Lt.54 Hanamasa Rest Jl. Raya Gubeng Pojok

Tunjungan Plaza 4 Lt.5Jl. Kartini

5 Iman Japanese Jl. HR Muhammad 342 C6 Imari JW Mariott Hotel

Jl. Embong Malang 85-897 Katsuya Teppanyaki Jl. Raya Margorejo 97-998 Kizahashi Japanese Resto Hyatt Regency

Jl. Jend. Basuki Rachmat 106-1289 Nishimura Shangri-La Hotel

Jl. MayJend Sungkono 12010 RM Kenzo Jl. Jemursari 76 B.1A/3-411 Saga Japanese Resto Komp. Darmo park II blok B 4/712 Sushi Hana Jl. Dr. Soetomo 97 E13 Surabaya Suki Jl. Raya Gubeng 3414 Zakaya Tokkuri Jl. Mayjend Sungkono Darmo park II

Sumber : SendokGarpu.com

Yang keempat makanan Jepang dipercaya baik untuk kesehatan, seimbang

antara protein, karbohidrat, dan sayur-sayuran, tidak berlemak, segar, dan

disajikan secara menarik khususnya Sushi.

Identifikasi Threat

Ancaman dapat juga dikatakan merupakan hal-hal di luar lingkungan internal

dengan kata lain berada di lingkungan eksternal yang memberikan dampak

negatif terhadap perusahaan. Namun perlu diingat juga hal-hal yang berbau

eksternal memiliki kesamaan yaitu merupakan uncontrollable factor. Menurut

kelompok kami ancaman yang paling berarti sekarang apabila munculnya

pesaing baru, karena akan sangat jelas dapat mengurangi market share dari

Peco-Peco Sushi itu sendiri, mengingat sudah cukup banyak resto yang menjual

sushi. Selain itu supplier yang tidak terlalu banyak, mengingat bahan baku yang

Page 15: Project Paper

15 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

digunakan kebanyakn impor langsung dari Negara asalnya yaitu Jepang, jadi hal

tersebut juga dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan operasional

mereka. Karena menurut data yang kami himpun hanya terdapat dua supplier

resmi untuk regional kota Surabaya yaitu Indomaru, dan Mitra Food Service

Surabaya. Hal tersebut tentu saja menyebabkan Peco-Peco sebagai pelanggan

atau konsumen disini tidak memiliki kekuatan tawar pelanggan. Sedangkan di

sisi lain, kami belum melihat ada ancaman yang sangat berarti bagi

kelangsungan hidup Peco-Peco Sushi.

Dapat dipetakan (mapping) menjadi seperti dibawah ini :

Str

engt

hW

eakn

ess

Konsep Takeaway and Cathering; Organisasi Informal yang terbentuk dengan baik; Desentralisasi dan Pendelegasian Wewenang; Pelayanan Konsumen; Produk yang kreatif dan inovatif; Harga Ekonomis

Masyarakat Surabaya memiliki minat tinggi terhadap makanan Jepang; Kondisi Perekonomian masyarakat Surabaya menengah ke atas; Tingkat persaingan yang rendah

Sistem Pengendalian Internal yang belum berjalan baik; Overlapping Job Desc oleh Manajer

Munculnya Pesaing Baru, Supplier yang terbatas

2.3.Perumusan Strategi berdasarkan Analisis S.W.O.T

Strategi yang berkaitan dengan Strength dan Opportunity(S.O)

1. Menerapkan konsep Takeaway dengan baik dan konsisten, mengingat tingkat

persaingan dalam industry ini masih rendah, sehingga diharapkan dapat

menjadi market leader di dalam makanan khas Jepang ini khususnya Sushi.

Karena konsep Takeaway itulah yang membedakan Peco-Peco dengan resto-

resto masakan Jepang lainnya.

2. Terus melaksanakan pengembangan terhadap inovasi dan kreativitas produk

mengingat masyarakat Surabaya memiliki minat yang cukup tinggi terhadap

Sushi, sehingga diharapkan dengan adanya produk baru yang dikeluarkan

Page 16: Project Paper

16 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

terus menerus, selain konsumen menjadi tidak jenuh dengan menu-menu

lama, akan dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar khususnya di

Surabaya ini. Selain itu menu baru tersebut dibuat untuk menyesuaikan

dengan lidah orang Indonesia yang mungkin tidak cocok atau alergi dengan

makanan khas Jepang yang pada umumnya bersifat Fresh. Selain itu Peco-

Peco juga merambah makanan lainnya seperti Salad, Nagiri, Sashimi, yang

merupakan perpaduan dari makanan Eropa dan Jepang, hal ini tentu saja

dapat mengurangi rasa jenuh konsumen mengenai variasi Sushi yang

ditawarkan oleh Peco-Peco.

3. Berusaha menetapkan harga yang ekonomis secara konsisten, apabila ada

peningkatan harga sebaiknya diikuti dengan peningkatan dari kualitas produk

yang sudah ada, mengingat kondisi ekonomi masyarakat Surabaya Barat

khususnya menengah ke atas. Jadi pasar yang dituju merupakan pasar

potensial yang masih bisa dapat ditingkatkan lagi untuk kedepannya. Untuk

sekarang ini menurut kelompok kami, harga yang ditetapkan oleh Peco-Peco

sudah kompetitif yaitu dari Rp.13.000 sampai Rp. 25.000

4. Menjadikan Pelayanan Konsumen hal yang utama dan penting bagi internal

perusahaan sehingga konsumen yang membeli atau mengunjungi stand

menjadi senang, selain itu dapat menjadi konsumen yang loyal. Melihat

tingkat persaingan yang masih rendah, sehingga tidak sulit untuk menciptakan

brand image di mata para konsumen Peco-Peco Sushi. Mengingat juga di

masa sekarang ini perusahaan kebanyakan bukan berorientasi kepada produk

melainkan kepada pelanggan. Jadi bila perusahaan tidak mampu beradaptasi,

maka kelangsungan hidupnya pun akan terancam. Salah satu realisasi yang

kami ketahui adalah pemberian sushi exstra apabila, konsumen sampai

menunggu lebih dari setengah jam, ataupun pesanannya terabaikan

dikarenakan menumpuknya pesanan lain yang ada.

Strategi yang berkaitan dengan Strength dan Threat(S.T)

1. Memikirkan alternative strategi yang dapat mendiferensiasikan Peco-Peco

dengan pesaing baru yang muncul nantinya. Sehingga ketika muncul pesaing

yang baru nanti, perusahaan sudah memiliki antisipasi dan tidak akan

kelabakan menghadapi persaingan nantinya. Sebagai contoh, Peco-Peco

Page 17: Project Paper

17 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

dapat mengembangkan sistem cathering dan delivery-nya. Selain itu untuk

tetap bersaing Peco-Peco dapat membuat member card atau Peco-Peco club

yang apabila melakukan pembelian tertentu mendapatkan bonus ataupun

diskon. Dapat juga dikembangkan dengan memberikan paket-paket tertentu,

seperti Family Pack, etc.

2. Mengembangkan Peco-Peco menjadi market leader di industri-nya, hal

tersebut guna mengatasi supplier yang tidak banyak, dikarenakan bahan

bakunya perlu import dari Negara Jepang. Dengan menjadi market leader

nantinya diharapkan dapat mengatasi munculnya tekanan dari supplier dengan

kata lain bargaining power of supplier, dan bahkan dapat memunculkan

bargaining power of costomer bagi Peco-Peco sendiri. Untuk

mewujudkannya tidak hanya dengan menjadi market leader saja, tetapi Peco-

Peco disini dapat mengembangkan fungsi perusahaan selain menjadi resto

Sushi, tetapi juga menjadi supplier bahan baku masakan Jepang.

Strategi yang berkaitan dengan Weakness dan Opportunity(W.O)

Menetapkan dan mengembangkan sistem pengendalian internal yang handal

untuk melingdungi sistem informasi yang dimiliki Peco-Peco, mengingat tingkat

persaingan masih rendah. Jadi jika melakukan pembenahan sekarang, fokus

perusahaan tidak akan terlalu terpecah-pecah. Selain itu Peco-Peco juga perlu

meningkatkan kualitas dari SDM (karyawan) yang ada, agar pendelegasian

tanggung jawab dapat realistis untuk dilakukan, dan karyawan menjadi terlatih

tidak hanya dibidangnya melainkan dapat terlatih dalam bidang yang strategis

(multi fungsi).

Strategi yang berkaitan dengan Weakness dan Threat(W.T)

Menurut kami dalam strategi yang terakhir ini hampir sama dengan strategi yang

diterapkan dalam W.O strategy. Bedanya disini lebih focus dalam penerapan dan

pendelegasian tugas, sehingga tiap-tiap bagian dapat menjalankan tugasnya

secara optimal, selain itu manajer bisa lebih berkonsentrasi untuk memikirkan

alternatif-alternatif strategi. Mengingat ancaman munculnya pesaing baru yang

sampai pada saat ini belum ada, dan bargaining power of supplier.

Jika dipetakan (mapping) strategi tersebut akan seperti gambar di bawah ini :

Page 18: Project Paper

18 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Strength WeaknessO

ppor

tuni

ty

Strategi S.O : Konsep Take away secara konsisten serta pengembangan; Pengembangan produk secara terus menerus, Penetapan harga yang ekonomis; Orientasi Customer Services

Strategi W.O : Sistem Pengendalian Internal yang baik

Matriks S.W.O.T

2.4.Matriks Internal Factor Evaluation (I.F.E)

Page 19: Project Paper

19 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

No

Faktor Kunci Internal Bobot RatingSkor

Tertimbang

Kekuatan Internal

1Konsep Take Away yang pertama kali ada di restoran sushi

0.15 4 0.60

2Hubungan yang baik antara manajer dan karyawan

0.10 3 0.30

3Pendelegasian wewenang dari manajer ke karyawan (Desentralisasi)

0.10 4 0.40

4Kualitas Pelayanan yang berorintasi pada customer satisfaction

0.15 4 0.60

5 Produk sushi yang kreatif dan inovatif 0.15 3 0.45

6 Harga yang terjangkau 0.10 3 0.30

No Kelemahan Internal

1Sistem Pengendalian Internal yang masih kurang

0.15 2 0.30

2 Overlaping Job Desc oleh manajer 0.10 1 0.10

TOTAL 1.00   3.05

Keterangan Matriks (I.F.E) :

Page 20: Project Paper

20 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Menurut matriks I.F.E diatas, kekuatan internal yang dimiliki oleh Peco-Peco Sushi

lebih besar dibandingkan dengan kelemahan yang dimilikinya. Dari analisis ini,

dapat kita lihat bahwa restoran Peco-Peco memiliki prospek yang cerah dimasa yang

akan datang untuk berkembang sesuai dengan visi dan misi dari pemilik restoran

Peco-Peco Sushi..

Peringkat = 1 menunjukkan kelemahan utama, peringkat = 2 menunjukkan

kelemahan minor, perangkat = 3 menunjukkan kekuatan minor, sedangkan peringkat

= 4 menunjukkan kekuatan utama.

Sedangkan bobot berikhtisar dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (sangat penting)

untuk masing-masing faktornya. Jadi, pada bobot ini dibuat berdasarkan tingkat

penting atau tidak pentingnya suatu faktor terhadap Internal perusahaan. Dan untuk

bobot jika ditotal akan harus bernilai 1.0

Selain itu, hasil perhitungan Total Rata-Rata Terimbang dari Matriks I.F.E diatas

memiliki skor sebesar 3.05, lebih besar dari 2.5. Hal tersebut merupakan hal yang

sangat baik karena jika nilai Total Rata-Rata Terimbang I.F.E jika memiliki nilai

yang lebih besar dari 2.5 menggambarkan organisasi yang posisi internal yang kuat.

Dalam perusahaan dengan banyak divisi, masing-masing divisi yang memiliki

otonomi atau unit bisnis strategis harus membuat matriks IFE. Namun untuk

perusahaan seperti Peco-Peco Sushi matriks IFE ini juga penting agar pemilik

perusahaan tahu bagaimana keadaan pengendalian internalnya, walaupun restoran

Peco-Peco Sushi tidak memiliki banyak devisi.

Namun faktor-faktor dalam matriks IFE ini merupakan faktor-faktor yang

controllable karena faktor-faktor tersebut berada didalam perusahaan, jadi faktor-

faktor tersebut tergantung pengendalian internal perusahaan.

Page 21: Project Paper

21 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

2.5.Matriks External Factor Evaluation (E.F.E)

No Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating

Skor Tertimbang

Peluang

1Tren Jepang (Anime dan Gaya Harajuku) yang sedang populer di Indonesia, khususnya Surabaya

0.20 4 0.80

2

Keadaan perekonomian di daerah sekitar Peco-Peco Sushi (Surabaya Barat) yang sebagian besar terdiri dari masyarakat menegah keatas

0.15 3 0.45

3

Market Share yang masih banyak karena tingkat persaingan Industri jenis masakan Jepang yang masih rendah

0.20 3 0.60

No Ancaman

1Pertumbuhan jumlah bisnis jenis masakan Jepang yang pesat (Pesaing baru)

0.15 2 0.30

2Budaya masyarakat Indonesia yang tidak sengan makan makanan setengah matang atau mentah

0.20 3 0.60

3Supplier sedikit karena barang diimpor dari luar negeri

0.10 1 0.10

TOTAL 1.00   2.85

Page 22: Project Paper

22 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Keterangan Matriks EFE :

Matriks ini memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan

mengevaluasi informasi ekonomi sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,

pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Sehingga dari matriks ini, perusahaan

mampu Untuk bobot untung masing-masing faktor dari 0.0 (tidak penting) hingga

1.0 (paling penting). Bobot mrngidentifikasikan tingkat penting relative dari factor

terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industry. Jadi pada saat membuat

matriks EFE ini dalam penentuan bobot, perusahaan harus benar-benar memikirkan

faktor-faktor apa yang benar-benar berpengaruh terhadap perusahaan sehingga

perusahaan dapat memberikan bobot sesuai pengaruh tersebut. Dan untuk bobot jika

ditotal akan harus bernilai 1.0

Sedangkan peringkat = 1 hingga 4 untuk masing-masing factor eksternal kunci

tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon factor tersebut,

dimana peringkat 4 = respon perusahaan superior, 3 = respon perusahaan diatas rata-

rata, 2 = respons perusahaan rata-rata, dan 1 = respons perusahaan jelek.

Setelah melihat matriks EFE ini yang ada diatas maka, kelompok kami merasa

bahwa perusahaan ini sangat baik dalam mengahadapi ancaman dan juga memanfaat

peluang-peluang yang ada. Ini terlihat dari nilai Total Rata-Rata Terimbang yang

bernilai 2.85, diatas 2.5. Dari Total Rata-Rata Terimbang ini maka terlihat sekali

bahwa perusahaan ini sangat baik dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada

dan juga sangat baik dalam menghadapai ancaman-amcaman yang ada dilaur

perusahaan.

Dan faktor-faktor dalam matrik EFE sangat uncontrollable karena bersifat eksternal,

yaitu berada diluar perusahaan. Jadi perusahaan itu tidak dapat mengontrol faktor-

faktor ini.

Page 23: Project Paper

23 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

2.6.Matriks Daya Tarik Industri

 

The IFE Total Weighted Scores

Strong Average Weak

3 to 4 2 to 2,9 1 to 1,99

The

EF

E T

otal

Wei

ghte

d S

core

s

High 3 to 4 1 2 3

Medium 2 to 2,99 4 5 6

Low 1 to 1,99 7 8 9

Hasil analisis:

Total IFE sebesar 3,05 dan total EFE sebesar 2,85 sehingga menghasilkan posisi

yang berada di sel no.4. Hal ini menunjukkan posisi perusahaan yang berada pada

level go, Maka dari itu perlu di-manage dengan metode Expantion strategies.

Alternatif strategi : Market penetration & Product Development

Pembahasan:

Peco-Peco harus berusaha untuk memberikan kualitas produk yang baik dan variatif

agar dapat memperoleh pangsa pasar yang luas dan merebut pangsa pasar yang

dimiliki pesaing (market penetration). Peco-Peco melakukan variasi produk dengan

memproduksi Salad, Nagiri, Sashimi, yang merupakan perpaduan dari makanan

Eropa dan Jepang, hal ini diharapkan dapat mengurangi rasa jenuh konsumen

mengenai variasi Sushi yang ditawarkan oleh Peco-Peco serta menjadi daya tarik

tersendiri untuk mendapatkan konsumen. Peco-Peco harus benar-benar

memperhatikan ketepatan dalam menentukan strategi pricing. Agar dapat

memaintain harga produk dengan lebih baik.

Page 24: Project Paper

24 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

2.7.Environment and Competitor Analysis

Political, Economic, Sosio Cultural, Technological (P.E.S.T) Analysis

Political Analysis

Analisis mengenai kondisi politik ini sangat erat kaitannya, dengan analisi

keamanan yang ada, khususnya di kota Surabaya wilayah barat tempat Peco-

Peco melakukan operasi usahanya. Menurut data yang kami himpun, kondisi

di daerah tersebut relatif aman, selain itu tingkat kriminalitas yang terjadi

masih relatif sedikit sebagai kota besar di Indonesia, dibandingkan kota besar

lainnya. Berikut data yang kami himpun :

Sumber: BPS - Indonesia

Source: Indonesian National Police Headquarter

Economic Analysis

Mengenai kondisi ekonomi relatif baik, khususnya di bagian Surabaya Barat,

mengacu pada data yang telah kami himpun di atas. Meskipun secara

Page 25: Project Paper

25 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

keseluruhan pendapatan per-kapita masyarakat Surabaya hanya 200.000 /

orang (BPS-Jawa Timur). Namun untuk wilayah Surabaya Barat cukup baik,

mengingat cukup banyak perumahan mewah yang terletak di sana, contohnya

saja Citraland, Graha Famili, etc.

Social Cultural Anaysis

Analisis ini mencakup tingkat akses penduduk terhadap media massa, selain

itu juga menunjukkan sarana- sarana mengenai kesehatan, pendidikan.

Analisis ini juga mendukung analisis ekonomi, melalui data jumlah sarana

pendidikan yang ada di Jawa Timur, dimana tersebar 303 perguruan tinggi

swasta, dan 7 perguruan tinggi negri (sumber : BPS-Jawa Timur)

Technological Analysis

Analisis teknologi disini lebih diarahkan atau didasarkan pada jumlah

industry besar dan sedang yang ada di Indonesia, karena untuk mendapatkan

data mengenai perkembangan teknologi yang ada cukup susah. Berikut data

yang kami dapat :

Page 26: Project Paper

26 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Sumber : BPS - Indonesia

Melihat data di atas, dapat kami simpulkan bahwa Surabaya, yang merupakan

bagian dari Jawa Timur. Memiliki Teknologi yang cukup baik bahkan no.2

dari hampir seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Hal tersebut mendukung

bagaimana produksi dan kemudahaan distribusi yang dapat dilakukan oleh

Peco-Peco sendiri.

Page 27: Project Paper

27 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

5 Forces Porter Analysis

Competitive Rivalry within an Industry

Mengenai analisis persaingan antar perusahaan sejenis, mengenai konsep

perusahaan ini, memang merupakan innovator, namun dalam hal pesaing

berdasarkan dari data yang kami himpun di atas, pesaing yang ada sifatnya

relatif sedikit sehingga peluang Peco-Peco untuk maju atau meningkatkan

pangsa pasarnya masih terbuka lebar, mengingat konsep ini baru satu-

satunya yang ada di Surabaya, bahkan di Indonesia sendiri. Apabila tidak

demikian, ketika persaingan antar perusahaan sejenis menjadi semakin

intensif, laba perusahaan akan menurun dan dalam beberapa kasus akan

membuat industri menjadi tidak menarik.

Bargaining Power of Suppliers

Mengenai analisis kekuatan tawar pemasok disini jelas sangat kuat, karena

berdasarkan data yang kami himpun di atas, hanya terdapat 2 supplier resmi

yang terdaftar di regional Surabaya. Hal tersebut menyebabkan disini

supplier memiliki bargaining power yang baik, yang membuay mereka

menjadi Captor Company, sedangkan Peco-Peco dan pelanggan lainnya

menjadi Captive Company. Hal ini tentu akan menyulitkan Peco-Peco dalam

masalah khususnya mengenai faktor biaya dan produksi yang dapat

dilakukan.

Bargaining Power of Customer

Analisis ini berkaitan dengan analisis kekuatan tawar pemasok di atas.

Berdasarkan hasil tersebut, berkebalikan disini kekuatan tawar pelanggan

menjadi lemah hal tersebut jelas dikarenakan karena jumlah supplier yang

minim, selain itu disini Peco-Peco menjadi tidak diuntungkan mengingat

posisinya yang belum begitu kuat sebagai pelanggan, dikarenakan baru

masuk bulan Agustus 2009, sebagai pelanggan, jika dibandingkan resto-resto

lainnya yang sudah relatif lama berada di industri tesebut.

Threat of New Entrans

Menurut analisis kelompok kami, menngenai pesaing baru untuk jangka

pendek, belum dapat menjadi ancaman. Oleh karena itu untuk mengurangi

kemungkinan yang akan terjadi pada jangka panjang nantinya. Seperti

Page 28: Project Paper

28 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

strategi yang akan diterapkan oleh Peco-Peco untuk melebarkan fungsi

perusahaan dari resto juga menjadi supplier bahan baku masakan Jepang,

menurut kelompok kami sudah cukup baik, untuk mengatasi hal tersebut.

Threat of Substitue Products

Berbicara mengenai subtitusi, bukan menjadi ancaman yang terlalu berarti,

karena produk pengganti sushi menurut kami belum ada. Karena sushi

sendiri selain merupakan makanan yang disajikan secara menarik, produk ini

juga dapat divariasi dengan berbagai macam cara, sehingga konsumen pun

tidak akan bosan untuk membeli produk tersebut.

Berikut ini gambaran

mengenai 5 Forces Porter

Analysis :

Page 29: Project Paper

29 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Bab III

Analisis Pemilihan Strategi bagi Peco-Peco Sushi

3.1. Ansoff Matrix

Alat analisis ini menggambarkan strategi, khususnya di bidang marketing mengenai

apa yang harus dilakukan perusahaan terhadap produknya. Analisis ini didasarkan

dari kombinasi dua variabel, yaitu mengenai pasar dan produk, dimana membentuk

kombinasi seperti yang digambarkan di bawah ini :

Sumber : www.marketingteacher.com

Berdasarkan data yang kami himpun, mengenai kedua variabel tersebut, khususnya

produk shusi, merupakan produk yang sudah ada cukup lama di pasaran tepatnya

sejak 17 November 1995 (sumber : http://cybertainment.cbn.net.id), sedangkan

mengenai pasarnya jelas mengikuti awal kemunculan produk tersebut, sebagaimana

dari data yang telah kami himpun sebelumnya di hal dua belas. Jadi untuk hal

tersebut strategi yang tepat bagi Peco-Peco Sushi dari sisi pasar dan produk adalah

Page 30: Project Paper

30 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

pengembangan produk dan market penetration di mana Peco-Peco harus mencoba

untuk merebut pangsa pasar, dengan keunggulan, khususnya keunggulan yang

sifatnya competitive advantage guna menarik pelanggan yang sudah berada dalam

market share perusahaan sejenis lainnya. Salah satu strategi realistis yang dapat

kami tawarkan adalah dengan membuka cabang, serta meningkatkan kualitas

layanan konsumen, jadi lebih mengarah ke Grand Strategies Expantion.

3.2. ETOP (Enviromental Threat Opportunities Model) – SAP Analysis

Analisis ini mengkombinasikan antara variabel eksternal yang terdiri atas peluang

dan ancaman bagi perusahaan serta variabel internal yaitu mengenai kekuatan dan

kelemahan dari perusahaan sendiri. Analisis tersebut kami sajikan menjadi tabel di

bawah ini :

ETOP SAPEkonomi (+) Pemasaran (+)Teknologi (+) Personalia (-)Pesaing (=) Produksi (=)Pemasok (-) Keuangan dan Akuntansi (=)Pemerintah (+) R & D (+)

Kami memasukan komponen yang ada di dalamnya bukan berdasarkan asumsi.

Melainkan berdasarkan data yang telah kami himpun sebelumnya, yang dapat

dibaca pada pembahasan analisis SWOT di bab sebelumnya. Ekonomi positif disini

menggambarkan keadaan ekonomi kota besar Surabaya cukup baik, begitu pula

mengenai teknologi nya hal tersebut dilihat dari banyaknya industry besar dan

sedang yang ada di propinsi Jawa Timur. Kedua hal tersebut memberikan peluang

yang bagus bagi Peco-Peco Sushi. Mengenai pesaing kami katakan (=) karena dari

sisi konsep Peco-Peco unggul, namun mengenai pengalaman dan pasar Peco-Peco

disini masih kalah dari para pesaingnya. Pemasok yang negatif menunjukkan

sedikitnya jumlah pemasok sehingga menjadi ancaman bagi perusahaan. Pemerintah

yang positif menunjukkan peluang dimana pemerintah, khususnya pemerintah

Indonesia sedang gencar-gencarnya mendukung usaha sedang dan menengah hal

Page 31: Project Paper

31 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

tersebut dapat dilihat dari rancangan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan ) yang memngatur ETAP (Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik).

Mengenai faktor internalnya sendiri, pertama mengenai pemasaran, Peco-Peco

sedang gencar melakukan pemasaran baik melalui media cetak seperti brosur,

bahkan melalui media elektronik melalui website yang dapat dikunjungi di

facebook, maupun site Peco-Peco sendiri. Hal tersebut ternyata efektif, terlihat dari

pengunjung web dan facebook, yang cukup banyak tiap harinya, dan pada akhirnya

menjadi kekuatan bagi Peco-Peco sendiri. Kedua mengenai personalia, menurut

kelompok kami masih kurang karena jumlah yang berkualitas serta kuantitaif

pekerjanya masih kurang, sehingga menjadi kelemahan bagi Peco-Peco. Ketiga

mengenai produksinya belum memberikan dampak atau menunjukkan sesuatu yang

mencolok atau signifikan. Keempat mengenai akuntansi dan keuangannya,

meskipun kami tidak bisa mendapatkan data keuanganya, tapi kami dapat

mengambil analisis disini sebagai kelemahan karena asumsi umum, yaitu usaha

yang sifatnya baru dirintis pada umumnya memiliki keuangan yang belum begitu

kuat dibandingkan perusahaan yang sudah lama berdiri. Yang kelima mengenai

R&D menurut kami sudah berjalan dengan baik bahkan efektif, karena di satu sisi

Peco-Peco mengeluarkan minimal 1 menu baru tiap bulan, sedangkan dari sisi

customer pun juga merespon menu-menu baru yanga ada di Peco-Peco dengan baik,

sehingga dapat dijadikan kekuatan bagi Peco-Peco sendiri.

Oleh karena itu kelompok kami simpulkan untuk melakukan ekspansi, melihat

kecenderungan lebih banyak peluang dan kekuatan yang dimiliki, dibandingkan

dengan kelemahan serta ancaman yang ada. Strategi yang diterapkan dapat dengan

cara melawan ancaman dan menjadikannya peluang, ataupun mengurangi

kelemahan dan bahkan menjadikannya kekuatan bagi perusahaan. Contohnya saja

dari faktor eksternal yaitu pemasok. Disini perusahaan dalam melakukan ekspansi

dapat melakukan yang namanya integrasi vertikal ke belakang hal ini tentu saja,

yang pertama akan meningkatkan fungsi perusahaan, yang ke dua dapat membentuk

bargaining power of customers. Contoh faktor internal disini adalah dalam bidang

keuangan, mengingat Peco-Peco merupakan usaha yang memiliki prospek, untuk

sementara waktu mengatasi kekurangan tersebut , manajer dapat melakukan

Page 32: Project Paper

32 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

pinjaman terlebih dahulu, namun tentu saja dengan memperhitungkan investment

dan return yang didapatkan nantinya.

3.3. GE- MCkinsey Matrix / Stoplight Matrix

Matriks GE / McKinsey matriks adalah sebuah model untuk melakukan analisis

portofolio bisnis di Unit Usaha Strategis dari suatu perusahaan.

Portofolio bisnis yang optimal adalah salah satu yang cocok untuk perusahaan

kekuatan dan membantu untuk mengeksploitasi industri yang paling menarik atau

pasar. A Strategic Business Unit (SBU) can either be an entire mid-size company or

a division of a large corporation, that formulates its own business level strategy and

has separate objectives from the parent company. A Strategic Business Unit (SBU)

dapat berupa seluruh perusahaan menengah atau sebuah divisi dari sebuah

perusahaan besar, yang merumuskan sendiri strategi tingkat bisnis dan memiliki

tujuan yang terpisah dari perusahaan induk.

Tujuan dari analisis portofolio adalah:

1) Analisis portofolio bisnis saat ini dan memutuskan mana yang SBU yang

seharusnya menerima lebih atau kurang investasi, dan

2) Mengembangkan strategi pertumbuhan untuk menambahkan produk baru dan

bisnis untuk portofolio

3) D ecide bisnis atau produk yang seharusnya tidak lagi dipertahankan.

Page 33: Project Paper

33 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Untuk melakukan analisis tersebut kami menggunakan data IFE dan EFE yang telah

kami perhitungkan sebelumnya. Berikut data yang kami hitung :

Page 34: Project Paper

34 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Page 35: Project Paper

35 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Page 36: Project Paper

36 Strategic Management Project Paper

[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page

Bab III

Kesimpulan

Peco-Peco Sushi Take Away adalah perusahaan yang memiliki konsep unik

dibandingkan perusahaan makanan Jepang pada umumnya. Perbedaan utama yang

ditawarkan oleh perusahaan ini adalah konsep “take away”, strategi ini diterapkan untuk

mendeferensiasi produk dibandigkan para pesaing yang mayoritas menggunakan konsep

“dine in”.

Dalam menghadapi persaingan, Peco-Peco mengambil beberapa langkah

strategis yang dilandasi analisis SWOT, untuk mengekspose factor internal, Peco-Peco

secara konsisten menerapkan konsep take away serta memproduksi produk yang variatif

dengan harga lebih terjangkau dan pelayanan yang ramah. Peco-Peco juga telah siap

menghadapi factor-faktor eksternal yang berpotensi muncul di masa depan, langkah

antisipatif yang diambil di antaranya adalah terus bergerak demi mewujudkan tekad

menjadi market leader dan secara konsisten melakukan pembenahan dalam pelayanan.

Dari analisis factor internal maupun eksternal yang digambarkan dengan matriks

IFE, EFE dan matriks daya tarik industry, maka strategi yang tepat untuk Peco-Peco

adalah ekspansi dengan alternative strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Manajemen Peco-Peco sejauh ini telah mengambil keputusan-keputusan yang tepat

terkait analisis yang telah kami lakukan.

ETOP (Enviromental Threat Opportunities Model) – SAP Analysis

menunjukkan bahwa strategi yang tepat adalah ekspansi, hasil ini selaras dengan hasil

analisis lainnya yang mengarah pada strategi yang sama.

Dari analisis Porter’s Five Forces, factor yang paling mengancam adalah

kekuatan supplier di mana jumlah supplier bahan baku sushi amat terbatas.