Top Banner
ambil menuntaskan beberapa inisiatif yang masih dalam tahap pengembangan, maupun yang siap diimplementasikan awal tahun 2017, KPEI sudah di- sibukkan dengan sejumlah inisiatif baru yang mulai diker- jakan sejak awal tahun ini. Beberapa inisiatif strategis 2017 diantaranya adalah perubahan waktu settlement dari T+3 menjadi T+2, untuk mendukung inisiatif BEI. Persiapan su- dah mulai berjalan, dimulai dengan proses pengkajian, sosialisasi dan survei yang masih berlanjut, dan berikutnya masuk tahap persiapan teknis dari sisi sistem di level SRO maupun penyesuaian sistem di kalangan pelaku terkait. Menurut Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI, implemen- tasi untuk konsep baru ini akan butuh usaha yang lebih, ter- kait sosialisasi ke pelaku, bukan pada kesiapan sistem. Tan- tangan untuk mengubah perilaku dari T+3 menuju T+2 ini tidak mudah. Karena itu, sosialisasi akan mendapat perha- tian lebih, sehingga pada saat implementasi tidak ada lagi alasan pihak tertentu belum siap. Alasan kesiapan teknis tidak sulit, karena sistem per- dagangan BEI maupun sistem penyelesaian KSEI tidak me- ngalami perubahan, hanya bagian KPEI yang perlu penye- suaian. S Sejumlah inisiatif strategis KPEI siap diimplementasikan tahun 2017. Bebe- rapa inisiatif baru pun telah ditetapkan untuk dikembangkan di tahun yang sama. Target besarnya mencapai level Qualified CCP pada 2020. INDEKS >> Program Strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 KPEI Program Strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 KPEI Edisi 1 I Triwulan I l 2017 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 KPEI Newsletter Profil Satuan Pemeriksa Internal: Memastikan KPEI Berjalan pada Jalurnya Survey Kepuasan Pelanggan KPEI 2016: Raih Skor Kepuasan 4,11 dan Skor Persetujuan 4,37 ARTIKEL UTAMA 5 6 Statistik Kilas Peristiwa Pada prinsipnya inisiatif ini muncul untuk merespons perkembangan industri pasar modal. Jika tidak dilaku- kan antisipasi, investor yang bertransaksi di beberapa negara akan dirugikan jika pasar saham di negara asal- nya sudah settle, sementara Indonesia masih berstatus outstanding. Sebaliknya, perlu juga diperhitungkan, jangan sampai Indonesia sudah menerapkan T+2 se- mentara negara lain masih T+3. Muara dari inisiatif ini, transaksi bursa menjadi le- bih meningkat karena lebih efisien, dan secara ekonomi dapat berpengaruh luas. Disebut efisiensi karena inves- Mengatasi Risiko Lewat ‘Recovery & Resolution Plan’ Keseruan Kegiatan KLIK di Penghujung Akhir 2016 8 9 10 12 Securities Financing, Memacu Likuiditas Pasar Siap Mendukung Kehadiran IGBF New e-CLEARS, Aman & Fleksibel 7 3 4 1 Menurut Hasan Fawzi, implementasi settlement T2 akan butuh usaha yang lebih, terkait sosialisasi ke pelaku, bukan pada kesiapan sistem.
12

Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

Mar 28, 2019

Download

Documents

lyngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

ambil menuntaskan beberapa inisiatif yang masih dalam tahap pengembangan, maupun yang siap diimplementasikan awal tahun 2017, KPEI sudah di­

sibukkan dengan sejumlah inisiatif baru yang mulai diker­jakan sejak awal tahun ini. Beberapa inisiatif strategis 2017 diantaranya adalah perubahan waktu settlement dari T+3 menjadi T+2, untuk mendukung inisiatif BEI. Persiapan su­dah mulai berjalan, dimulai dengan proses pengkajian, sosialisasi dan survei yang masih berlanjut, dan berikutnya masuk tahap persiapan teknis dari sisi sistem di level SRO maupun penyesuaian sistem di kalangan pelaku terkait.

Menurut Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI, implemen­tasi untuk konsep baru ini akan butuh usaha yang lebih, ter­kait sosialisasi ke pelaku, bukan pada kesiapan sistem. Tan­tangan untuk mengubah perilaku dari T+3 menuju T+2 ini tidak mudah. Karena itu, sosialisasi akan mendapat perha­tian lebih, sehingga pada saat implementasi tidak ada lagi alasan pihak tertentu belum siap. Alasan kesiapan teknis tidak sulit, karena sistem per­dagangan BEI maupun sistem penyelesaian KSEI tidak me­ngalami perubahan, hanya bagian KPEI yang perlu penye­suaian.

S

Sejumlah inisiatif strategis KPEI siap diimplementasikan tahun 2017. Bebe­rapa inisiatif baru pun telah ditetapkan untuk dikembangkan di tahun yang sama. Target besarnya mencapai level Qualified CCP pada 2020.

indeks >>

Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei

Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei

e d i s i 1 I Tr i w u l a n i l 2 0 1 7

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

1KPEI Newsletter

Profil satuan Pemeriksa internal: Memastikan kPei Berjalan pada Jalurnya

survey kepuasan Pelanggan kPei 2016:Raih skor kepuasan 4,11 dan skor Persetujuan 4,37

aRTikel uTaMa

5

6 statistikkilas Peristiwa

Pada prinsipnya inisiatif ini muncul untuk merespons perkembangan industri pasar modal. Jika tidak dilaku­kan antisipasi, investor yang bertransaksi di beberapa negara akan dirugikan jika pasar saham di negara asal­nya sudah settle, sementara Indonesia masih berstatus outstanding. Sebaliknya, perlu juga diperhitungkan, jangan sampai Indonesia sudah menerapkan T+2 se­mentara negara lain masih T+3.

Muara dari inisiatif ini, transaksi bursa menjadi le­bih meningkat karena lebih efisien, dan secara ekonomi dapat berpengaruh luas. Disebut efisiensi karena inves­

Mengatasi Risiko lewat ‘Recovery & Resolution Plan’

keseruan kegiatan klik di Penghujung akhir 2016

89

10 12

Securities Financing, Memacu likuiditas Pasar

siap Mendukung kehadiran iGBF

New e-CleaRs, aman & Fleksibel734

1

Menurut Hasan Fawzi, implementasi

settlement T2 akan butuh usaha yang lebih, terkait

sosialisasi ke pelaku, bukan pada

kesiapan sistem.

Page 2: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

KPEI Newsletter2

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

tor dapat berpotensi reinvestasi dari hasil settlement tanpa harus menung­gu tiga hari. Meski demikian, bursa Indonesia tidak bisa sendirian mene­rapkan ini, perlu konsensus bersama dengan bursa­bursa lain, yang sebe­narnya sudah dinyatakan dalam forum asosiasi bursa internasional.

Selain itu, di tahun 2017 KPEI juga menyusun sistem pengelolaan kolate ral terpadu. KPEI sudah menun­juk konsultan yang akan membantu me rumuskan konsep bisnis dan me­kanisme pengelolaan kolateral terpa­du. Sejauh ini pengelolaan kolateral masih terkotak­kotak, karena terpisah antara kolateral untuk pasar surat utang, pasar saham, juga pasar deriva­tif. Pada sisi lain, tipe dan jenis kolate­ralnya juga masih terbatas serta utilisasi atas kolater­al pun sangat kecil.

Dengan konsep pe­nge lolaan kolateral terpa­du, maka perhitungan ke­butuhan kolateral untuk transaksi, bisa dilakukan cross market. Artinya, ko lateral yang sama bisa dimanfaatkan untuk tran­saksi di berbagai produk pasar modal, sejauh pemiliknya merupakan Perusa­haan Efek (PE) yang sama. Soal risiko bisa dihitung terpadu.

Selain cross market, bisa juga cross product yakni dengan memperluas tipe­tipe kolateral. Jika memungkin­kan, kolateral yang tidak terutilisasi bisa dijadikan agunan, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan (fee) bagi pemilik, juga bisa menunjang kegiatan pasar modal. KPEI sebagai perantara juga mendapat porsi fee. “Ini yang kita sebut integrated collateral manage­ment. Nama­nama besar seperti Euro Clears sudah menerapkan konsep ini. Kita optimis karena best practice di dunia internasional ada dan manfaat­nya besar bagi industri,” terang Hasan.

Memang belum ada target waktu untuk implementasi atas konsep ini, tetapi KPEI menganggap perlu ada pemetaan untuk mengetahui gap apa saja yang perlu dipersiapkan jika dibu­tuhkan. Diharapkan para pelaku yang aware dan mengetahui manfaat dari konsep ini kelak bisa mendukung, se­bab manfaatnya besar.

Dua inisiatif strategis di atas mau­

A R T I K E l U TA M A

pun inisiatif strategis KPEI lainnya meru­pakan bagian dari konsep pengembangan pasar modal 2016­2020. Target besarnya agar pada tahun 2020, KPEI masuk da­lam kelompok Qualified CCP. Makna nya, organisasi CCP yang memiliki konsep pengaturan lengkap, kewenangan nya mumpuni, dan praktik nya sesuai standar internasional.

kilas Balik Pencapaian kPei 2016 Jika mencermati kegiatan KPEI tahun

2016, pengembangan sistem e­ClEARS merupakan satu langkah sukses yang pa­tut dicatat. Pengembangan sistem sudah final dan siap diimplementasikan awal ta­hun ini. Saat ini, menurut Hasan, sistem ini sudah ada dalam mesin produksi. Sistem lama masih berlaku, meskipun sistem

baru sudah ready, karena masih ada tahap akhir yang harus dilewati, yang disebut parallel run.

Selain e­ClEARS, tahun ini juga dijadwalkan implemen­tasi penuh Penyelesai an Tran­saksi Bursa dengan me tode Institutional Delivery. Me lalui konsep institutional delivery, tahun ini kalangan bank kus­

todian diperkenankan menjadi settlement agent. Konsep ini mendatangkan efisiensi penyelesaian transaksi terutama pada sisi anggota bursa.

Beberapa inisiatif lain yang patut dica­tat seperti general clearing member (GCM) yang secara sistem sudah dinyatakan siap. Implementasi menunggu penyelesaian per aturan dan partisipan yang berminat sebagai GCM. Sedangkan inisiatif yang sedikit tertunda se perti pengembangan konsep repurcha se agreement (REPO). Saat ini tahap pe ngem bangan sedang berlangsung dan diharapkan tuntas April 2017. Ada pula pengembangan konsep Pinjam Meminjam Efek Bilateral. inisiatif­nya sudah di mulai tahun 2016 dan ditar­getkan selesai tahun 2017 ini.

Sedangkan untuk pelaksanaan IT au­dit, karena adanya perubahan prioritas, yakni pelaksanaan sertifikasi ISO 27001 atau SMKI (Sistem manajemen keamanan informasi), akhirnya diputuskan berge­ser ke tahun 2017. Inisiatif yang juga ti­dak dija lankan dan akhirnya dibatalkan sebagai inisiatif 2016 adalah pengem­bangan book building initial public of­fering.F

[TiM Redaksi]

Jika mencermati kegiatan KPEI tahun 2016, pengembangan sistem e­ClEARS merupakan satu langkah sukses yang patut dicatat.

Memasuki tahun ke­empat, KPEI kembali menghadirkan KPEI Newsletter dengan informasi seputar kegiatan Perusahaan di penghujung tahun 2016. Artikel utama kali ini mengupas tentang Program Strategis KPEI 2017 yang menjadi semangat baru dalam menyambut tahun baru 2017.

Edisi ini juga menyajikan tulisan­tulisan khusus seputar Pendirian Perusahaan Securities Financing, Implementasi Produk Kontrak Berjangka – Surat Utang Negara (Index Government Bond Futures), Customer Satisfaction Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New e­CLEARS serta Kajian Recovery dan Resolution Plan for CCP.

Profil kali ini mengangkat Satuan Pemeriksa Internal, yang merupakan salah satu fungsi Perusahaan dalam memastikan berjalannya sistem pengendalian internal Perusahaan.

Akhir kata, semoga edisi kali ini dapat memperkaya wawasan dan selalu bermanfaat bagi para pembaca. Selamat Tahun Baru 2017.

Salam,Redaksi

E D I T O R I A L

Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Penasihat: Direksi PT KPEI

Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan

dewan Redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Rumondang Sitohang, Arie Budieningsih, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia

alamat Redaksi & sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia,Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120Toll Free 0800-100-KPEI (5734)email: [email protected] www.kpei.co.id

Page 3: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

3

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

KPEI Newsletter

Pasar Modal indonesia telah memiliki lembaga keuangan baru, PT Pendanaan efek indonesia, yang diharapkan akan membantu meingkatkan likuiditas pasar saham. lembaga securities financing ini akan menyiapkan pinjaman dana dan efek untuk perusahaan sekuritas yang menyediakan

fasilitas transaksi marjin bagi nasabahnya.

A R T I K E l K H U S U S

ransaksi perdagangan saham di BEI masih relatif kecil jika dibanding transaksi saham di

bursa negara­negara lain. JIka tran­saksi saham semakin besar dan likuid, diharapkan saham menjadi alternatif investasi yang semakin menarik. Saat ini jumlah investor di pasar modal Indo­nesia masih kurang dari 1% diban ding jumlah penduduk Indonesia atau han­ya sekitar 500 ribu investor dari sekitar 255 juta penduduk. Pasar Modal Indonesia semes­tinya sudah bisa menja­di tempat investasi yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat In­donesia perlu dibiasakan berinvestasi agar tingkat pengembalian (return) di atas tingkat inflasi.

Salah satu cara untuk meningkatkan transak­si sa ham adalah dengan kegiatan transaksi marjin. Transaksi marjin yang ada saat ini adalah fasilitas pembiayaan transaksi yang diberikan perusahaan efek (PE) yang menjadi An­ggota Bursa (AB) atau Anggota Kliring (AK) kepada nasabah atau investornya. Sesuai ketentuan saat ini, nasabah PE bisa bertransaksi saham sebanyak dua kali dari dana yang dimilikinya. Namun permasalahannya adalah sumber dana PE yang terbatas sehingga pemberian fasilitas margin pun terbatas. Sebagai gambaran, nilai outstanding transaksi margin di BEI per 30 Desember 2015 se­besar Rp1 triliun, dengan transaksi ha­rian marjin Rp181,3 miliar atau dengan rata­rata periode marjin selama 6 hari. Menurut Kepala Divisi Riset & Pengem­bangan Bisnis, Iding Pardi, aktivitas transaksi marjin di BEI selama ini ma­sih memiliki beberapa kendala. Perta­

belum ada institusi khusus yang mem­berikan fasili tas SF, terutama dalam pembiayaan transaksi marjin.

lembaga SF telah resmi didirikan pada Desember 2016 dengan nama PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI). Se­perti diketahui, PEI dimiliki ketiga SRO (BEI, KPEI dan KSEI) sebagai pemegang saham dengan komposisi kepemilikan yang sama. Dalam tahap awal (2016­2017), modal disetor untuk PEI sebe­sar Rp250 miliar dengan modal dasar sebesar Rp1 triliun. “Ke depan, PEI diharapkan bisa mendapatkan sum­ber pendanaan dari pasar uang”, kata Iding. Ada beberapa layanan PEI yang akan disediakan bagi pelaku pasar mo­dal, yakni, pembiayaan transaksi mar­jin beli, pembiayaan transaksi marjin

jual, securities lending borrowing and repo, pembiayaan penerbitan efek (IPO/underwrit­ing), dan general loan. Namun untuk tahap awal, se pertinya akan fokus ke pembiayaan transkasi marjin.

Saat ini, PEI tengah me nyusun kelengkap­an organi sasi dan mem­persiapkan pengajuan izin operasional sebagai perusahaan pendanaan dari OJK dan persiapan

operasional lainnya, yaitu peraturan pendukung, pengembang an sistem dan infrastruktur, kerangka kerja de­ngan SRO, serta SDM. Sambil melaku­kan persiapan ope rasional tersebut, PEI akan melanjut kan sosialiasi dan eduka­si kepada pelaku pasar. Banyak pihak berharap PEI bisa beroperasi tahun 2017. Namun untuk mewujudkannya tentunya banyak tantangan. “Untuk selanjutnya, tahapan persiapan opera­sional PEI akan dilakukan oleh mana­jemen perusa haan yang baru dipilih. KPEI sebagai SRO yang ditunjuk menja­di koordi nator pembentukan SF telah selesai mengantarkan pembentukan lem baga ini sesuai program TPIPM,” ujarnya.F

[TiM Redaksi]

T ma, keterbatasan fasilitas pembiayaan (funding) yang dapat diperoleh AB dari perbankan atau sumber lainnya untuk melakukan pembiayaan transaksi efek. Kedua, belum maksimalnya AB dalam mengelola dan memantau rekening nasabah, serta minimnya kemampuan back office AB serta terbatasnya infor­masi mengenai transaksi marjin. Keti­ga, praktik pembiayaan transaksi efek oleh AB belum difasilitasi dan belum

memiliki infrastruktur yang terpusat. Selain itu juga peningkatan kegiatan transaksi efek perlu didukung oleh fasilitas pembiayaan yang memadai, sehingga dapat meningkatkan likuidi­tas transaksi efek. Atas dasar pertim­bangan itulah, OJK mencantumkan inisiatif Securities Financing (SF) dalam masterplan OJK 2015­2019.

SF menjadi salah satu program Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal (TPIPM) yang telah diputuskan pada Strategic Management Office (SMO) meeting pada 29 Maret 2016. Sosialisasi rencana implementasi SF tel­ah di sampaikan dalam berbagai event dan pemberitaan oleh OJK dan SRO. latar belakang utama pembentukan SF lainnya karena di Indonesia saat ini

Gbr ilustrasi

Securities Financing, Memacu likuiditas Pasar

Nasabah

Standardized Margin Transaction Margin Financing Loan

Margin Buying

Trade Order

Margin Requirement

Aplikasi Pinjaman

Margin Requirement

Pinjaman dana untuk pembelian efek

Efek hasil transaksi sebagai collateral

Anggota Bursa Perusahaan Pembiayaan Efek

Internal Matching

Transaksi Marjin

Sistem Pembiayaan

Marjin

MEKANISME PEMBIAYAAN TRANSAKSI MARJIN

Page 4: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

KPEI Newsletter4

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

A R T I K E l K H U S U S

dalam rangka market deepening surat utang, para pemangku keputusan sepakat membuat produk

derivatif surat utang negara bernama iGBF. nantinya, iGBF diharapkan bisa menambah varian

produk pasar modal indonesia

ebentar lagi ada satu produk baru dari pasar modal yang akan segera meluncur di lantai bursa.

Produk ini bernama IGBF atau Indone­sia Goverment Bond Futures. IGBF ini merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying Surat Utang Negara (SUN). Kehadiran IGBF nanti­nya akan melengkapi produk derivatif yang sudah ada sebelumnya di Bursa Efek Indonesia, yaitu Kontrak Berjang­ka Index Efek (KBIE). Diharapkan de­ngan bergabungnya kontrak berjang­ka SUN ini, akan memperkaya ragam produk pasar modal Indonesia.

lahirnya IGBF ini juga merupakan program pengembangan pasar surat utang yang digagas oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Keuangan, otoritas pengawas dan SRO yang me­liputi OJK, Bank Indonesia, BEI, KPEI dan IBPA (Indonesia Bond Pricing Agency). Data Direktorat Jenderal Pe­ngelolaan Pembiayaan dan Risiko per September 2016, menyebutkan bah­wa jumlah SUN yang beredar tercatat sebesar Rp2.084,17 triliun. Dari angka yang besar tersebut, para pemangku kepenting an melihat, ada potensi be­

S

siap Mendukung kehadiran iGBF

sar dari pasar SUN yang per­lu dikembangkan lagi. Salah satunya dengan mengem­bangkan produk berjangka SUN ini.

Para pemangku kepen­tingan ini tentunya berharap IGBF juga memberikan man­faat bagi para pelaku pasar surat utang. Beberapa man­faat tersebut diantaranya, IGBF bisa menjadi sarana hedging atau lindung nilai, sarana abritase, view based trading, acuan untuk meng­ubah durasi portofolio surat utangnya, mengunci yield, dan sarana spekulasi. Disampaikan oleh Kepala Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek KPEI, Antonius Herman Azwar, BEI sudah menyiapkan dua kontrak IGBF. Dua kontrak ini berkode BM05 untuk surat utang seri benchmark lima tahun dan kontrak berkode BM10 untuk surat utang seri benchmark 10 tahun dengan periode kuartal yang jatuh tempo kon­trak pada Maret, Juni, September, dan Desember.

Kedua kontrak IGBF ini memiliki jam perdagangan yang sama dengan

perdagangan saham di BEI. IGBF akan mengunakan sistem perdagangan yang sudah ada, yaitu Jakarta Auto­mated Trading System (JATS). Platform sistem yang sama juga dipakai untuk transaksi saham. Hanya saja JATS ini lebih diperkaya lagi secara sistem agar bisa memfasilitasi perdagangan pro­duk derivatif.

Menurut Antonius, Anggota Bursa yang sudah terdaftar menjadi Anggota Bursa derivatif dan telah terdaftar men­jadi Anggota Kliring yang bisa mem­peroleh layanan jasa kliring dan penja­minan transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi bisa langsung bertransaksi IGBF ini. Jika tidak ada aral melintang, sep­erti disampaikan Antonius, pada Ma­ret 2017 kontrak IGBF ini akan segera meluncur. Saat ini KPEI sendiri sedang mempersiapkan sistem dan infrastruk­tur penyelesaian transaksi IGBF ini. “Untuk rancangan peraturan BEI telah disampaikan ke OJK, dan rancang an peraturan KPEI sedang dimintakan per­setujuan kepada Dewan Komisaris”.

Beberapa sosialisasi ke pelaku pasar juga su­dah dila kukan bahkan sudah dilakukan pe­ngu jian integrasi sistem bersama BEI dan IBPA, namun belum dengan Anggo ta Kliring,” pa­par Anto nius.

Ia mengakui me­mang ada beberapa

tantangan dalam me ngembangkan IGBF ini. Seperti, belum transparannya pasar sekunder surat utang, pasar surat utang juga belum terlalu likuid, dan investor juga masih asing dengan kon­trak derivatif. Menurutnya, ini menjadi tantangan yang harus dihadapi bersa­ma. “Akhirnya ini menjadi tantangan buat SRO untuk lebih menggiatkan pasar ini. Mudah­mudahan IGBF ini bisa memperkaya produk pasar mo­dal,” tambahnya. Karena difasilitasi oleh bursa dan SRO terkait, menurut­nya, pelaku akan lebih mudah ber­transaksi. BEI dan KPEI menjamin bah­wa semua transaksi pasar modal yang dilakukan di bursa akan lebih teratur dan transparan.F [TiM Redaksi]

BEI dan KPEI menjamin bahwa transaksi Kontrak Berjangka IGBF yang ditransaksikan di bursa akan lebih teratur dan transparan.

Page 5: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

5

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

KPEI Newsletter

A R T I K E l K H U S U S

Survey Kepuasan Pelanggan KPEI 2016

Raih skor kepuasan 4,11 dan skor Persetujuan 4,37

sebanyak 82,2% anggota kliring yang menjadi responden Customer Satisfaction Survey menyatakan

puas dan 87,31% menyatakan persetujuannya atas kualitas layanan dan jasa kPei di tahun 2016.

kuran keberhasilan suatu peru­sahaan terletak pada kepuasan para pelanggannya atau pihak

yang menggunakan jasanya. Itulah mengapa banyak Perusahaan yang melakukan Customer Satisfaction Sur­vey (CSS) secara berkala di setiap tahun. Tidak terkecuali KPEI yang sejak tahun 2001 melaksanakan kegiatan CSS. OJK bahkan memasukkan komponen CSS sebagai salah satu ukuran keberhasilan manajemen KPEI dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Pelaksanaan CSS tahun 2016 dilak­sanakan pada 28 Oktober­11 Novem­ber 2016 dengan periode penilaian meliputi layanan jasa KPEI sepanjang September 2015­September 2016, de­ngan jumlah responden sebanyak 107 Anggota Kliring (AK). Ada tiga bagian pertanyaan dalam CSS tahun 2016. Per­tanyaan pada bagian 1 untuk menge­tahui Tingkat Persetujuan AK terhadap kualitas layanan Jasa Operasional KPEI, yang terdiri dari 16 pertanyaan dan terbagi atas tema Proses Operasional, Sistem Teknologi Informasi, Hukum dan Peraturan, serta layanan Petugas Customer Care KPEI. Pertanyaan pada bagian 2 untuk mengetahui Tingkat Kepuasan AK secara keseluruhan ter­hadap layanan KPEI, yang terdiri dari 1 pertanyaan. Sedangkan pada bagian 3 berisi pertanyaan dengan jawaban es­sai untuk meminta masukan dan tang­gapan AK terhadap layanan KPEI.

Hasilnya, menurut Kepala Unit Keanggotaan dan Kepatuhan KPEI, Arief Setiawan, CSS untuk tingkat per­setujuan mendapatkan skor total 4,37 dari skala 5, atau 87,31% responden menyatakan setuju dengan kualitas layanan yang telah diberikan oleh KPEI. Sementara itu, CSS untuk ting­kat kepuasan secara umum diperoleh

data historis kolateral, eksposur, mau­pun trading limit untuk digunakan AK dalam meng analisa data.

Pada bagian hal­hal yang perlu diperbaiki terkait layanan KPEI secara keseluruhan, antara lain terkait pro­ses penyelesaian dimana pada T+3 ter­kadang masih terjadi keterlambatan penerimaan hak bagi AK padahal AK yang bersangkutan telah menyele­sai kan seluruh kewajibannya. Ter kait Ma najemen Agunan, penempatan Agu n an Efek Obligasi masih memer­lukan konfirmasi terlebih dahulu, tidak bersifat realtime seperti saham. Saran perbaikan terutama ditujukan respon­den pada layanan customer care. Res­ponden meng harapkan peningkatan pemaham an customer ca re tentang seluruh layanan KPEI. Masukan lain­nya, dalam kondisi tertentu, pihak AK diberikan kemudahan berbicara kepa­da pihak yang berwenang dalam setiap bagiannya.

Menurut Arief Setiawan, CSS meru­pakan rangkaian awal dari kegiatan ca­pacity building AK yang dilakukan KPEI setiap tahun. Setelah melaksa nakan CSS 2016, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai hasil CSS tersebut serta sosialisasi mengenai Ini siatif Stra­tegis KPEI, dan diakhiri de ngan kegiatan Team Building AK di Bali pada 25­27 No­vember 2016. KPEI sangat berterimaka­sih kepada AK yang berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan capacity building di tahun 2016.F [TiM Redaksi]

U skor total 4,11 dari skala 5, atau 82,2% responden menyatakan puas dengan layanan KPEI. Sementara CSS bagian essai diperoleh 130 masukan atau tanggapan dari AK.

Dari 130 tanggapan, sebanyak 57 mengenai informasi atau layanan KPEI yang dibutuhkan oleh AK namun be­lum tersedia saat ini. Sedangkan 73 ma­sukan dan tanggapan seputar hal­hal yang perlu diperbaiki terkait layanan KPEI secara keseluruhan. Adapun jenis informasi dan layanan jasa KPEI yang disampaikan pada bagian essai men­cakup Kliring dan Penyelesaian, Pinjam Meminjam Efek, Manajemen Risiko, Manajemen Agunan, Sistem Teknologi Informasi, Hukum dan Peraturan, So­sialisasi dan Pelatihan, serta Website dan Customer Care KPEI.

Untuk layanan yang dibutuhkan AK namun belum tersedia saat ini, diantaranya terkait fungsi payment agent yang dapat mengikat semua bank kustodian, sehingga proses kli­ring dan penyelesaian transaksi bursa melalui KPEI sebagai payment agent memiliki kepastian dalam pelaksa­naannya. Terkait sistem member inter­face, ada usulan untuk menyediakan

Note : - Tidak termasuk nilai CSS dari eksternal (tahun 2008/2009) -Tahun2001&2012skalaCSStertinggl4,sedangkanlainnyamenggunakanskalaCSStertinggi5

3.00

4.22 4.45

4.42 4.35

4.46

3.30

4.03 4.07 4.17 4.11

nilai Css kPei 2001 - 2016

2001 2003 2004 2005 2006 2007 2012 2013 2014 2015 2016

Page 6: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

KPEI Newsletter6

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

P R O F I l

tung pada divisi atau kegiatan yang akan diaudit. Bisa dilakukan dalam ben­tuk pengumpulan data, diskusi dengan divisi terkait, atau melihat proses dan aktivitas divisi tersebut.

Untuk melakukan kegiatan terse­

but, SPI dilengkapi oleh satu kepala pimpinan, satu pemeriksa senior, dan empat pemerik­sa atau total enam personel. Keenamnya memiliki latar belakang pendidikan yang berbe­da. Ini diperlukan karena nantinya, tiap personel akan mengau­dit divisi yang berbeda, maka mereka harus menguasai proses kegiatan di masing­masing divisi.

Agar SPI bisa mengaudit dengan baik dan tepat, Satya Birawa mengata­kan sebelumnya para auditor ini akan magang terlebih dahulu di divisi yang akan belum dikuasai bisnis prosesnya. “Jadi semua harus menguasai bisnis KPEI. Personelnya harus magang dulu, karena audit ini bukan hanya audit do­kumen saja tapi juga terkait dengan

P R O F I l

Bukan untuk mencari-cari kesalahan, satuan Pemeriksa internal hadir untuk memastikan seluruh proses kerja dan kegiatan kPei sudah sesuai dengan pedoman dan

prosedur.

atuan Pemeriksa Internal atau disingkat SPI menjadi satu­satu­nya unit kerja yang mengetahui

hampir seluruh proses kerja di KPEI. Hal tersebut memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab SPI. Fungsi unit kerja ini untuk memberi­kan keyakinan dan memasti­kan seluruh proses kerja dan kegiatan KPEI sudah sesuai de­ngan pedoman dan prosedur. Dalam memberikan keyakinan tersebut, para awak SPI me­lakukannya dengan cara meme­riksa (audit) ke seluruh unit kerja yang ada di KPEI. Selain fungsi audit, SPI juga bertugas memberikan konsultasi kepada divisi KPEI yang membutuhkan.

Dikepalai oleh Satya Birawa sebagai Kepala Satuan Pemerik­sa Internal, SPI akan memastikan tiap divisi KPEI telah memenuhi dan menaati pedoman kerja serta prosedur yang berlaku. Satya me­ngatakan setiap awal tahun, pihak nya membuat rencana kerja audit untuk menentukan bagian atau fungsi KPEI yang perlu diperiksa. “Dilakukan de­ngan mengaudit seluruh fungsi agar se­suai dengan aturan atau prosedur yang berlaku, sesuai standar mutu ISO, dan juga beberapa fungsi telah mengi kuti pedoman dari Principle for Financial Market Infrastructure (PFMI),” ujarnya.

Ditambahkan Satya, SPI melakukan rencana audit tersebut salah satunya berdasarkan masukan dari unit Enter­prise Risk Management (ERM). ERM ini nantinya akan menunjukkan kepada SPI tentang risiko dan kontrol dari ma­sing­masing unit dan untuk selanjutnya dilakukan audit ke unit tersebut.

Dalam melakukan tugasnya, SPI memiliki cara audit yang beragam un­tuk tiap divisi. Pemeriksaan ini tergan­

S

Memastikan kPei Berjalan pada Jalurnya

aktivitas bisnisnya,” katanya. Ditam­bahkan oleh Pemeriksa Senior yakni Budiono, para auditor ini juga diberi­kan pelatihan dan mengikuti ujian ser­tifikasi terkait audit agar lebih mum­puni dalam mengaudit.

Khusus untuh divisi Information Technology (IT), SPI mengakui pihak­nya perlu mendalami bidang yang satu itu. Apalagi IT ke depannya merupakan bagian yang menjadi tulang punggung penunjang operasional perusahaan. “Target SPI tahun 2017, melakukan

IT Audit karena salah satu rekomendasi PFMI harus dilakukan audit operasio­nal dan IT setiap tahunnya. Oleh karena itu, di 2017 SPI akan menggandeng audi­tor eksternal yang telah berpengalaman di bidang audit IT sebagai co­sourcing internal audit. “Nantinya di tahun­tahun menda tang, jika SPI sudah mendapat ilmunya maka akan dilaku­kan secara internal,” tam­bah Satya.

Dalam melakukan ke­giatan auditnya, tak jarang SPI menghadapi resistensi dari divisi yang akan diau­dit. Menurut Satya, pihak­nya kerap dianggap hendak mencari­cari kesalahan. Pa­dahal, fungsi dan tugas SPI bukanlah mencari ke salahan tetapi bersama­sama mem­perbaiki dan mencari solusi sesuai dengan tata kelola

dan peraturan per usahaan. “Kalau kita datang, bisa jadi pihak yang akan diaudit, tidak akan menceritakan atau memberikan data. Makanya setiap ma­suk, kita berdiskusi untuk bersama­sa­ma menyelesaikan,” katanya.

Budiono menambahkan, SPI setiap tahunnya diaudit oleh tim Audit Mutu Internal (AMI) dan regulator OJK. AMI ini merupakan tim auditor yang berasal dari beberapa divisi KPEI yang terpilih dan telah mengikuti pelatihan auditor ISO 9001:2008.F [TiM Redaksi]

Profil Satuan Pemeriksa Internal

Selain memastikan proses kerja divisi

telah berjalan sesuai dengan prosedur, SPI

juga memberikan konsultasi kepada

divisi yang membutuhkan.

Page 7: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

7

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

KPEI Newsletter

A R T I K E l K H U S U S

kPei mengoperasikan sistem e-CleaRs yang baru di awal 2017 untuk mengantisipasi peningkatan volume dan nilai transaksi efek, penambahan produk baru, jenis pasar baru bahkan jenis partisipan baru yang akan mewarnai perkembangan pasar modal

indonesia ke depan.

ebih berwarna, fresh dan ter­kesan dinamis, inilah wajah baru Electronic Clearing and

Guarantee System (e­CLEARS), yang merupakan sistem utama KPEI dalam menjalankan proses kliring untuk tran­saksi efek bersifat ekuitas dan pinjam meminjam efek. Sesuai masterplan OJK, dalam mengantisipasi peningkat­an transaksi di BEI, maka KPEI perlu memperbaharui sistem kliring dan pen­jaminan.

e­ClEARS yang selama ini menjadi sistem utama KPEI dibuat pada tahun 2000 atau 16 tahun yang lalu. Ketika itu, menurut Jerri Parulian, Kepala Di­visi Pengembangan Teknologi Informa­si, transaksi harian di BEI masih sekitar puluhan ribu kali. Saat ini, transaksi harian BEI sudah meningkat menjadi 400­500 ribu kali transaksi per hari. Ada tiga alasan mengapa e­ClEARS diper­baharui ketika menyusun arsitektur new e­ClEARS. Pertama, transaksi per­dagangan di BEI yang terus meningkat, seiring dengan pencanangan pening­katan kapasitas sistem untuk melayani 2,5 juta kali transaksi. Kedua, teknolo­gi yang harus terus di­upgrade untuk mengurangi keterbatasan sistem lama. Ketiga, untuk menghadirkan sistem yang fleksibel (flexibility system) yang mampu secara dinamis mengikuti penambahan perubahan bisnis.

Menurut Kepala Divisi Riset & Pengembangan Bisnis Iding Pardi, ada dua kepentingan dalam penyusunan arsi tektur baru e­ClEARS, yakni secara teknis dan secara bisnis. Secara teknis pembaharuan sistem dilakukan untuk meningkatkan performance teknologi dan infrastruktur. Sementara dari sisi bisnis, dibuat untuk memfasilitasi mun­culnya produk­produk baru, contohnya produk derivatif yang menghadirkan varian baru berupa kontrak berjangka dengan underlying surat utang negara.

Selanjutnya, new e­ClEARS dibu­tuhkan untuk mengantisipasi perkem­bangan pasar, tidak hanya sebagai fasilitator penyelesaian transaksi bursa secara multilateral, juga untuk penyelesaian transaksi diluar bursa (over the counter­OTC) dan transaksi bilateral. Selain itu, secara bisnis, sistem baru dibuat untuk mengantisipasi penambahan partisipan, dari sebelum­nya KPEI hanya memfasilitasi Perusa­haan Efek yang menjadi Anggota Kli­ring (AK), ke depan juga memfasilitasi masuknya Bank Kustodian (BK) sebagai anggota KPEI, yang merupakan bagian dari implementasi General Clearing Member. “Sistem baru new e­ClEARS memiliki kelebihan moduler, fleksibel, dan rule base architecture,” ujar Iding.

Keunggulan pertama new e­ClEARS bisa dinilai dari peningkatan kapasi­

L

New e-CleaRs, aman & Fleksibel

tasnya. Menurut Jerri, new e­ClEARS memiliki kapasitas data trade 2,5 juta kali atau lima kali dibanding e­ClEARS lama yang memiliki kapasitas data trade 500 ribu kali transaksi. Kapasitas settlement new e­ClEARS menjadi seki­tar 1,25 juta instruksi settlement atau meningkat delapan kali diban ding e­ClEARS sebelumnya yang memili­ki kapasitas settlement hanya sekitar 150 ribu instruksi settlement. Kelebih­an kedua new e­ClEARS terlihat pada Graphical User Interface (GUI) yang lebih menarik dan user friendly. Keti­ga, sistem ini juga mendukung keter­sediaan fitur­fitur baru yang lebih baik seperti sorting kolom, filter, pemilihan kolom, notifikasi, e­mail dan tampilan yg lebih berwarna.

Kelebihan lain dijelaskan Jerri, new e­ClEARS dibuat scalable. Scalability merupakan kemampuan sistem yang memungkinkan adanya penambahan kapasitas sistem menjadi lebih mu­dah. Dengan fitur scalability ini, KPEI dengan mudah dapat meningkatkan kapasitas sistem sesuai dengan beban pekerjaan yang dibutuhkan, dengan hanya menambahkan sejumlah server tanpa harus mengganti server yang sudah ada, dan dapat dilakukan tan­pa harus mematikan sistem. Selain itu, tingkat availability juga meningkat dan keamanan sistem dibuat berlapis (multilayer).

Saat ini new e­ClEARS tengah memasuki proses pre implementasi. Setelah tahap implementasi selesai, maka e­ClEARS versi lama akan di­switch off ke new e­ClEARS dengan pemindahan data­data yang ada di sistem lama ke sistem yang baru. Ten­tunya ini dilakukan tanpa menggang­gu aktivitas penyelesaian transaksi. Para pengguna jasa KPEI diharapkan akan segera menikmati wajah baru dan fitur baru e­ClEARS di kuartal I 2017. F [TiM Redaksi]

Page 8: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

KPEI Newsletter8

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

nancial Market Infrastructure (PFMI) yang dikeluarkan IOSCO. Bahkan Fi­nancial Stability Board (FSB) juga telah menerbitkan panduan dalam penyu­sunan resolution plan dalam rangka menjaga stabilitas sektor keuangan.

Berdasarkan rekomendasi IOSCO maupun FSB, CCP harus bekerjasama

dengan Otoritas dan Stakeholder untuk menyusun recovery plan dan resolution plan agar dapat memenuhi dengan re­komendasi PFMI. KPEI telah mengadop­si dan menerapkan standar Recovery Plan. Penerapan standar Recovery Plan bisa membantu Otoritas dalam hal ini OJK untuk mempersiapkan dan melak­sanakan resolution plan.

Kepala Unit Riset dan Perencanaan Strategis, Doni Irawan menjelaskan,

industri pasar modal harus punya konsep resilience plan, recovery plan dan resolution plan untuk

menangani kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Meski demikian, belum ada resolution plan bila CCP mengalami masalah. sebagai sumbangan kepada

industri, kPei melakukan kajian untuk menemukan solusi bila CCP menghadapi masalah.

erjadinya krisis keuangan 2007­2008, membuat pemerintah dan pelaku industri keuangan global

sadar akan pentingnya pengelolaan risiko serta solusi yang dibutuhkan jika krisis berdampak sistemik. Hal ini juga menginspirasi industri pasar mo­dal dunia untuk memikirkan hal yang sama dalam mencegah dan mena­ngani krisis yang mungkin terjadi. Tak terkecuali bagi IOSCO, yang merupakan badan regulator pasar modal dunia yang mensyaratkan da­lam salah satu prinsipnya bahwa Fi­nancial Market Infrastructure, dian­taranya seperti Central Counterparty (CCP) harus memiliki ketahanan (re­silience) saat menghadapi kejadian default partisipannya dan kondisi ekstrim lainnya.

CCP pun mutlak punya rencana pemulihan (recovery) yang memung­kinkan untuk meng alokasikan credit losses (kerugian kredit) maupun ke­sulitan likuiditas untuk memenuhi kebutuhan keuangan dan likuiditas pada waktu yang tepat, dimana re­covery merupakan rencana pemu­lihan yang diusahan oleh CCP. Jika langkah recovery oleh CCP tidak mampu menanggulangi kegagalan para partisipan, maka diperlukan re­solusi (resolution) untuk memfasilitasi kegagalan dari CCP tersebut.

CCP berperan dalam mengelola risiko, dengan cara mengurangi risiko pasar. Hal ini dilakukan dengan melaku­kan perhitungan dan penanggulangan risiko. Melihat pentingnya penanganan potensi risiko pasar, CCP di berbagai negara berinisiatif menyusun recovery plan dan resolution plan. Hal ini sejalan dengan rekomendasi Principle for Fi­

pada tahapan resilient dan recovery plan, sejauh ini KPEI sudah menerap­kan langkah­langkah standar penyele­saian transaksi bursa jika terjadi kega­galan sebagaimana tercantum dalam Peraturan OJK No.26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Tran saksi Bursa. “Tahapan resilient dan recovery sudah diatur dalam POJK di atas, mulai dari penggunaan agunan AK gagal, cadangan jaminan, fasilitas kredit bank, dana jaminan, terakhir sumber keuang an lain yang berasal dari kontribusi AK lain yang tidak ga­gal, yang disebut jaringan kredit,” ujar Doni Irawan.

Kepala Divisi Riset dan Pengem­bang an Bisnis, Iding Pardi menam­bahkan, pada tataran recovery plan, memang sudah ada rumusan standar penanganan masalah. Na­mun belum ada standar baku me­nyangkut resolution plan. “Muncul usul dan saran untuk merumuskan standar resolution plan terkait ke­langsungan usaha maupun opera­sional CCP. Di level global, proses ini baru pada tahap consultation paper,” ujar Iding Pardi.

Karena belum adanya standar resolution plan, CCP di tiap nega­ra diharap kan memberikan usulan rumus an kebijakan standar terse­but. Metode tradisional yang sela­ma ini dapat digunakan adalah bail­out. Namun, konsep bailout tidak punya standar baku yang rawan de ngan penyalahgunaan kewena­ngan, bah kan berpotensi menim­bulkan persoalan baru. Untuk itu, KPEI dalam menyimpulkan kajian­

nya, terdapat alternatif resolution plan yang dapat dipilih, namun masih harus dikaji lebih lanjut. Diantaranya seperti menghentikan layanan kliring dan pen­jaminan, meng­asuransikan kegiatan layanan yang dilakukan KPEI, atau me­mindahkan layanan kliring dan penjam­inan KPEI ke CCP atau institusi lain yang ditunjuk otoritas.F

[TiM Redaksi]

T

Mengatasi Risiko lewat ‘Recovery & Resolution Plan’

E D U K A S I

Agunan AK Default

Cadangan Jaminan (Skin in the game)

Kredit Bank

Dana Jaminan

Credit Ring (Loss Distribution)

Rec

ove

ryR

esili

ent

KPEITAHAPAN RESILIENT DAN RECOVERY PLAN

Page 9: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

9

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

KPEI Newsletter

tition. KPEI fun corner menghadirkan acara nonton bersama dengan film “English Vinglish” pada 25 Novem­ber 2016, yang menceritakan tentang bagaimana seseorang Ibu muda In­dia mempelajari Bahasa Inggris untuk memotivasi diri bahwa belajar dapat dilakukan dengan kemauan seseo­rang. Sedangkan Office Support Eng­lish Competition merupakan kompe­tisi pertama yang dilakukan oleh COP Bahasa pada 28 Oktober 2016. Kegia­tan ini dihadiri oleh sembilan peserta dari Office Support yang bertujuan untuk menyediakan medium berkom­petisi dengan kemampuan berbahasa Inggris. Kegiatan ini terdiri dari tiga babak, yakni babak teka­teki silang, scrabble, dan ujian lisan.

Terakhir, kegiatan Inter Region En­glish Competition yang dilaksanakan pada 16 Desember 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa ke­bersamaan dan menguji kemampuan Bahasa Inggris antar region. Meski ada beberapa divisi yang tidak beruntung dalam kompetisi, namun suasana ke­ceriaan dan kehebohan masih sangat terasa.F [TiM Redaksi]

E D U K A S I

keseruan kegiatan klik di Penghujung akhir 2016

esadaran atas information se­curity perlu ditanamkan pada seluruh karyawan, apalagi hal

tersebut merupakan program kerja KPEI dalam mengimplementasikan pa­sal ISO 27001. Melalui kegiatan Thanks Klik It’s Friday, perwakilan divisi Opera­sional Teknologi Informasi memaparkan penting nya penanganan Cyber Attack dalam upaya menjaga keberlangsung­an perusahaan, value information, koneksi jaringan komputer dan repu­tasi perusahaan. Kegiatan ini dilakukan pada 18 November 2016, dan berhasil menarik perhatian KlIK’ers untuk ber­tanya­tanya ke narasumber.

Tidak hanya sharing seputar peker­jaan, kegiatan lainnya yang berha­sil diselenggarakan dan diikuti oleh KlIK’ers, diantaranya adalah sharing ketrampilan pembuatan Decoupage pada 21 Oktober 2016. Sharing ini diprakarsai oleh COP Hobby, dimana KlIK’ers dapat mencoba sendiri mem­buat tas, pouch dan dompet dengan cara menempelkan kertas­kertas yang telah digunting di sebuah media serta dipadu dengan teknik pewarnaan yang unik. Hasil akhir percobaan ini dapat disimpan atau digunakan langsung oleh KlIK’ers. Terkait kegiatan olahra­ga, telah diselenggarakan Turnamen KPEI 2016 pada bulan September­Okto­ber 2016, sebagai rangkaian program

Ulang Tahun KPEI yang ke­20. Jenis olahraga yang dipertandingkan ada­lah tenis meja, tenis lapangan, squash, futsal­futsil, bulutangkis, paintball, ser­ta fotografi. Keramaian dalam aktivitas ini selalu hadir dengan semangat dan penampilan dari masing­masing divisi yang terlibat untuk menyemangati tim yang akan bertanding.

COP lainnya yang tidak kalah seru, yaitu COP Bahasa yang berhasil melak­sanakan tiga kegiatan, yakni KPEI Fun Corner, Office Support English Compe­tition dan Inter Region English Compe­

K

Thanks KLIK It’s Friday dan CoP Sharing di Triwulan iV 2016.

Page 10: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

KPEI Newsletter10

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

Forum diskusi implementasi Tri-Party RepoPada 17 Oktober 2016, KPEI menyelenggarakan forum diskusi terkait Imple­mentasi Tri­Party Repo di Ruang Seminar BEI, Jakarta. Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan Anggota Kliring, Bank Kustodian, OJK dan SRO ini bertu­juan untuk memaparkan mekanisme bisnis dan penggunaan sistem Tri­Party Repo, sekaligus untuk mendengarkan langsung pendapat dari pelaku pasar terkait mekanisme tersebut.

K I l A S P E R I S T I w A

kunjungan securities Board of nepal dan Citizen investment TrustKPEI menyambut baik kunjungan bisnis delegasi Securities Board of Nepal (SE­BON) dan Citizen Investment Trust (CIT) Nepal pada 5 Oktober 2016 di Ruang Rapat KPEI, Jakarta. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian studi banding delegasi Nepal ke OJK, SRO, Perusahan Efek dan Manajer In­vestasi, dengan tujuan untuk mempelajari regulasi, pengawasan, pengem­bangan dan mekanisme pasar modal Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh Direksi dan perwakilan Kepala Divisi KPEI serta stafnya.

Rapat umum Pemegang saham luar Biasa kPei Tahun 2016KPEI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham luar Biasa (RUPSlB) pada 14 Oktober 2016 di VIP Meeting Room BEI, Jakarta. Seluruh Direksi, De­wan Komisaris, Komite Audit, dan perwakilan Divisi KPEI serta pemegang saham yakni BEI hadir dalam RUPSlB ini. RUPSlB yang dipimpin oleh Komisaris Utama KPEI, menghasilkan keputusan rapat berupa persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan KPEI tahun 2017.

acara Pembukaan indonesia Investment Festival 2016Dalam rangka memeriahkan bulan inklusi keuang­an serta sebagai rangkaian kegiatan kampanye na­sional “Yuk Nabung Saham”, KPEI bersama dengan BEI dan KSEI menyelenggarakan Expo Yuk Na bung Saham dengan tema “Indonesia Investment Festival (Investival) 2016” pada 21­23 Oktober 2016 di Mall Taman Anggrek, Jakarta.

kunjungan Bisnis International Capital Market Association Pada 11 November 2016, KPEI menerima kunjungan bisnis dari perwakilan International Capital Mar­ket Association (ICMA) yakni Mustaq Kapasii (Chief Representative Asia Pacific) and Allan Malvar (Ma­naging Director ­ Head of Membership­Education & Communication) di kantor KPEI, Jakarta. Kunjung­an ICMA tersebut bertujuan untuk lebih mengenal pengurus KPEI sebagai anggota baru ICMA pada Agustus 2016 lalu. Kunjungan disambut oleh Indria­ni Darmawati selaku Direktur, Suryadi selaku Sek­retaris Perusahaan dan Roni Gunardi selaku Kepala Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko.

Gathering Wartawan Pasar ModalDalam rangka menjaga hubungan baik antara SRO dan wartawan pasar modal, KPEI bersama BEI dan KSEI menyelenggarakan kegiatan gathering wartawan pasar modal 2016 pada 30 September – 2 Oktober 2016 di Bali. Kegiatan yang dihadiri oleh 58 wartawan tersebut, dibuka dengan kegiatan workshop dengan menghadirkan pembicara dari SRO dan anak perusahaan, seperti I­CAMEl, IBPA dan SIPF.

Page 11: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

11

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

KPEI Newsletter

ACG General Meeting ke-20Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) mengadakan kegiatan ACG General Meeting ke­20 (ACG­20) pada 5­9 Desember 2016 di Teheran, Iran. Kegiatan ACG­20 ini, bertemakan “Need of Further Collaboration of CSDs in the Evolving Business Environment” yang diselenggarakan oleh Cen­tral Securities Depository of Iran dan dihadiri oleh 21 perwakilan negara­neg­ara ACG termasuk KPEI dan KSEI sebagai perwakilan dari Indonesia. Sebagai wakil dari KPEI, hadir Sunandar selaku Direktur, Iding Pardi selaku Kepala Divisi Riset & Pengembangan Bisnis dan Suryadi selaku Sekretaris Perusahaan.

Penutupan Perdagangan Bursa 2016Seremonial Penutupan Perdagangan Bursa yang diselenggarakan pada 30 Desember 2016 di Mainhall BEI, Jakarta dengan pemukulan gendang, di­hadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution, Gubernur BI Agus D.w. Martowardojo, Ketua Dewan OJK Muliaman D. Ha­dad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, Anggota Dewan Komisioner dan Pejabat OJK, Direksi dan Dewan Komisaris SRO serta anak perusahaannya, dan seluruh pemangku kepentingan.

K I l A S P E R I S T I w A

seminar indonesia Economic Outlook 2017 KPEI, BEI dan KSEI serta didukung oleh OJK telah menyelenggarakan Seminar Indonesia Economic Outlook 2017 pada 23 November 2016 di Mainhall BEI, Jakarta. Seminar ini diisi dengan pemaparan dari Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI mengenai optimisme kondisi keuangan Indonesia serta me­ngajak para undangan untuk berpartisipasi mengi­kuti program Pengampunan Pajak.

Capacity Building akKPEI menyelenggarakan kegiatan capacity building Anggota Kliring tahun 2016 yang meliputi pelaksanaan customer satisfaction survey (CSS) 2016, sosialisasi hasil CSS 2016 dan program strategis KPEI 2017 serta penyeleng­garaan team building di Bali. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk KPEI serta menjalin kerjasama dan keakraban KPEI dengan seluruh Anggota Kliring.

Workshop Securities Financing KPEI menyelenggarakan workshop Securities Financ­ing pada 25 November 2016 di Ruang Auditorium BEI, Jakarta. Workshop ini bertujuan untuk menyam­paikan update progress KPEI atas kegiatan pengem­bangan Securities Financing serta sharing knowledge pelaksanaan Securities Financing oleh Japan Secu­rities Finance Co (JSF). Workshop tersebut dihadiri oleh Toshihiro Oritate (Managing Director of JSF.), Na­gatomi Atsushi (Deputy Manager of Planning Depart­ment of JSF), Direktur SRO, Direktur Anggota Kliring, serta beberapa undangan dari BEI, KPEI, dan KSEI.

sosialisasi konsep Peraturan Perdagangan dan kliring kontrak Berjangka surat utang negaraKPEI dan BEI menyelenggarakan sosialisasi tentang Konsep Peraturan BEI dan KPEI terkait Perdagangan dan Kliring Kontrak Berjangka Surat Utang Negara pada 15 November 2016 di Mainhall BEI, Jakarta. Acara yang dihadiri oleh seluruh Anggota Bursa atau Anggota Kliring ini menghadirkan pembicara Bapak Reynant Hadi dan Bapak Antonius Herman Azwar dari KPEI serta Ibu Erna Dewayani dan Bapak Andi Priatna dari BEI.

Page 12: Program strategis 2017 dan Pencapaian di Tahun 2016 kPei Newsletter Edisi... · Survey Anggota Kliring 2016, Persiapan Live Sistem New eCLEARS serta Kajian Recovery ... Gbr ilustrasi

KPEI Newsletter12

Edisi 1 I Triwulan I l 2017

POsisi dana JaMinanJenis Pasar nilai (Rp) Persentase

Ekuiti 2,287,777,607,006 64.88%

Derivatif-Kontrak Berjangka 596,485,531 0.02%

Surat Utang 1,087,103 0.00%

Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,237,892,299,813 35.10%

Total 3,526,267,479,453 100.00%

nilai (Rp)

Cadangan Jaminan 139,247,833,382

POsisi CadanGan JaMinan

Data sampai dengan 30 Desember 2016

Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase Uang 479,431,717,713 4.10%Saham 10,922,912,738,858 93.33%Obligasi 300,586,408,877 2.57%

Total 11,702,930,865,448 100.00%

kOMPOsisi aGunan ONLINE

Data per 30 Desember 2016

Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase

Bank Garansi 5,142,122,000,000 65.62%Deposito 2,161,863,169,345 27.59%Dana Minimum Kas 520,356,937,718 6.64%Saham Bursa 11,400,000,000 0.15% Total 7,835,742,107,063 100.00%

kOMPOsisi aGunan OFFLINE

* Data per 30 Desember 2016

S TAT I S T I K

Penggunaan (Rp) Biaya (Rp)

Total Penggunaan 188,049,969,142,522 5,223,610,254

Rata­Rata Bulanan 15,670,830,761,877 435,300,855

Rata­Rata Harian 770,696,594,846 21,408,239

FasiliTas INTRAdAy

Data sampai dengan 30 Desember 2016

Data sampai dengan 30 Desember 2016

aCs JuMlah ak(ACS)

Volume (lembar) nilai (Rp) ak serah

ak Terima

Total 345,075,503 122,559,570,876 57 163

Tertinggi harian 116,823,700 37,383,584,000 3 21

Rata-rata harian 2,184,022 775,693,487 0 1

Terendah harian ­ ­ ­ ­

ALTERNATE CASh SETTLEMENT (aCs)

Data sampai dengan 30 Desember 2016

TRansaksi PinJaM MeMinJaM eFek

BulanTotal Rata-Rata Harian Jumlah

HariNilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar)

Januari 13,934,556,000 8,645,800 10 449,501,806 278,897 31Februari 9,182,783,000 5,893,200 13 316,647,690 203,214 29Maret 10,049,055,000 1,544,700 10 324,163,065 49,829 31April 9,406,630,200 347,200 4 313,554,340 11,573 30Mei 6,602,756,000 1,803,400 6 212,992,129 58,174 31Juni 2,807,669,500 751,200 12 93,588,983 25,040 30Juli 3,610,911,500 1,264,700 4 116,481,016 40,797 31

Agustus 68,099,140,300 27,387,100 19 2,196,746,461 883,455 31September 89,957,886,500 27,895,900 34 2,998,596,217 929,863 30

Oktober 7,654,918,400 3,476,500 10 246,932,852 112,145 31November 1,026,722,000 725,100 9 34,224,067 24,170 30Desember 57,178,688,300 12,805,000 11 1,905,956,277 426,833 30

Total 279,511,716,700 92,539,800 142 765,785,525 253,534 365

PenYelesaian TRansaksi BuRsa

Data sampai dengan 30 Desember 2016

Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)

Total 65,184,653 1,946,284,493,384 1,846,228,637,647,140 557,449,530,900 683,937,259,112,300 57.43 44.02

Tertinggi harian 433,892 36,112,553,728 189,168,979,219,084 7,719,129,900 5,882,714,100,200 76.85 55.20

Rata-rata harian 264,978 7,911,725,583 7,504,994,461,980 2,266,055,004 2,780,232,760,619 54.66 43.97

Terendah harian 167,677 2,775,034,553 3,442,627,882,620 1,040,929,000 1,454,152,213,400 43.43 36.41