60,150
85,460
48,870
43,660
30,000
60,000
90,000
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Juml
ah Ku
mulati
f ODH
A
Tanpa perubahan perilaku pada populasi risti
Perubahan perilaku Populasi Risti secara bertahap hingga 60% menjadi tidak berisiko pada tahun 2010
36.590
16.490
Jumlah Komulatif Kasus HIV & AIDSDi 10 Provinsi Terbesar di Indonesia
( sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI Juni 2014 )
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI Juni 2014
Populasi Rawan PerkiraanPenasun 4.908WPS L 7.662WPS TL 13.567Waria 1.488LSL 19.003LBT 300.449
Sumber: KPAP, PEMETAAN POPULASI KUNCI Tahun 2012
Perkiraan Sebaran Perkiraan Sebaran Populasi Populasi Kunci Kunci di DKI Jakarta Tahun 20di DKI Jakarta Tahun 201212
1.Peraturan Presiden (perpres) Nomor 75 Tahun 2006
2.Peraturan Menteri Dalam Negeri (Pemendagri) No. 20 Tahun 2007
3.Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor : 5 Tahun 2008
4.Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarata Nomor : 26 Tahun 2012.
STRUKTUR ORGANISASI KPAP…STRUKTUR ORGANISASI KPAP…STRUKTUR ORGANISASI KPAP…STRUKTUR ORGANISASI KPAP…
Susunan Kepengurusan KPAPDipimpin langsung oleh Gubernur, Wagub sebagai Ketua Pelaksana. dibantu oleh Sekretaris KPAP DKI Jakarta yang bertanggung jawab sehari-hari secara langsung kepada Gubernur dalam hal ini Wakil Gubernur sebagai Ketua Pelaksana.
Gubernur/Wakil Gubernur
Sekretaris KPAP DKI Jakarta
ANGGOTA (SKPD - POKJA)-Dinas Kesehatn (Pokaj Harm Redaction)- -Dinas Sosial (Pokja Transmisi Seksual) .-Dinas Pendidikan (Pokja Remaja)-Dinas Tenaga Kerja (Pokja Tenaga Kerja)-Dinas Pariwisata & Budaya (Pokja Pariwisata)
ANGGOTA (Non SKPD)-Polda Metro Jaya-PMI-PKK-LSM-Perguruan Tinggi
Walikota /Wakil Walikota
Sekretaris KPA Kota
MASYARAKAT
Jakarta Sehat
Terhindar HIV AIDS
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat dan aman agar terlindungi dari HIV dan AIDS
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat dan aman agar terlindungi dari HIV dan AIDS
Menyediakan pelayanan HIV dan AIDS yang komprehensif dan berkesinambungan yang lebih responsive gender
Menyediakan pelayanan HIV dan AIDS yang komprehensif dan berkesinambungan yang lebih responsive gender
Meningkatkan dukungan terhadap ODHA agar dapat hidup seperti layaknya masyarakat umum
Meningkatkan dukungan terhadap ODHA agar dapat hidup seperti layaknya masyarakat umum
Mencegah dan mengurangi
penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta mengurangi
dampak sosial dan ekonomi
akibat HIV pada individu, keluarga dan masyarakat
Mencegah dan mengurangi
penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta mengurangi
dampak sosial dan ekonomi
akibat HIV pada individu, keluarga dan masyarakat
Mencegah 16.000 kasus infeksi baru HIV pada tahun 2013 dan 36.000 pada tahun 2017
Mencegah 16.000 kasus infeksi baru HIV pada tahun 2013 dan 36.000 pada tahun 2017
Menguatkan jaringan kerjasama antar lembaga dalam penanggulangan HIV dan AIDS
Meningkatkan kualitas pelayanan yang komprehensif untuk pencegahan infeksi HIV, pengobatan, perawatan dan dukungan bagi ODHA.
Menguatkan dukungan kebijakan dan lingkungan untuk penanggulangan HIV dan AIDS yang berkelanjutan
Menguatkan dukungan kebijakan dan lingkungan untuk penanggulangan HIV dan AIDS yang berkelanjutan
TARGET RENCANA AKSI 2013-2017
1. 80% Populasi berisiko dijangkau melalui program pencegahan yang komprehensif
2. Mencapai 60% perubahan perilaku pada kelompok Risiko Tinggi.
3. Menjangkau 100% ODHA yang memenuhi kriteria untuk memperoleh pengobatan ARV (Universal Access)
4. Menjangkau 60 % Wanita Hamil dengan HIV+ untuk memperoleh profilaksis ARV (PMTCT)
5. Menurunkan jumlah kasus baru secara bertahap sampai tahun 2017
KASUS HIV/AIDSSEPERTI FENOMENA GUNUNG ES
SAAT INI
KEDEPAN
KOMULATIF HIV/AIDSSAMPAI Juni 2014
31.58631.586 ORANG
HARAPAN
Kebijakan penaggulangan HIV dan AIDS di DKI Jakarta ditujukan untuk mencegah timbulnya infeksi baru HIV dan menyediakan perawatan, dukungan dan pengobatan untuk ODHA
Untuk mencapai tujuan umum yaitu :1. Mencegah infeksi baru sejumlah 16.000 pada tahun 2013
dan 36.000 pada tahun 2017.2. Target penjangkauan populasi resiko tinggi sebesar 80 %
pada tahun 20173. Target perubahan perilaku berisiko sebesar 60 %
Proporsi jangkauan ini dipertahankan sampai tahun 2017
1. PENCEGAHANa. Perubahan perilaku, pengguna kondom dan penggunaan jarum suntik sterilb. Program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)c. Membuka layanan IMS, VCT, PMTCT, LISS dan PTRM
2. PERAWATAN, DUKUNGAN DAN PENGOBATANa. Pengobatan OI dan perawatan ODHAb. Pengobatan ARV
3. Mitigasi dampak HIV dan AIDS4. Pengembangan kebijakan dan pengelolaan
program
1. Peningkatan Program Getting To Zero (Mencegah Penularan HIV baru, Menurunkan angka kematian akibat AIDS, Menghilangkan Stigma dan diskriminasi)
2. Meningkatkan Layanan Komprehensif Berkesinambungan (ditekankan pada Rujukan masyarakat ke layanan)
3. Peningkatan Program SUFA (Memaksimalkan pemberian ARV ke pada ODHA)
Program HIV & AIDS terintegrasi & komprehensi
Orang yang Belum Terinfeksi
Komunikasi Perubahan Perilaku Test HIV Sukarela dengan
konseling Pengobatan IMS Kewaspadaan Universal Pendidikan
Orang Yang terekspos
Pencegahan dari Ibu ke Bayi Pencegahan pasca ekspose Diagnosis Pengobatan infeksi oportunistik Terapi pencegahan Dukungan psikososial
Orang dengan HIV
Diagnosis Pengobatan infeksi oportunistik Terapi pencegahan Dukungan psikososial
Orang AIDS
Perawatan Paliatif Perawatan dirumah Pengobatan infeksi oportunistik Pengobatan Antiretroviral (ART -
SUFA) Dukungan psikososial
1. Layanan Voluntary Counseling & Tes ( VCT)2. Infeksi Menular Seksual (IMS)3. Program Terapi Rumatan Metadone (PTRM)4. Program Pertukaran Jarum Suntik Steril (PJSS)5. Prevention Mother to Child Transmission
(PMTCT)6. Program TB-HIV7. Care, Support & Treatment (CST) di RS
Rujukan HIV-AIDS8. Layanan ARV
Fokus1. Memutus mata rantai
penularan HIV melalui NAPZA suntik dan hubungan seksual tidak aman (perilaku menyimpang)
2. Perubahan perilaku pada populasi risiko tinggi (penasun & pasangan, wanita penjaja seks, pria penjaja seks, waria, gay, warga binaan pemasyarakatan, pelanggan penjaja seks & pasangan)
3. Peningkatan kualitas hidup ODHA melalui penyediaan layanan pengobatan, dukungan & perawatan
Konteks HIV & AIDS1. HIV & AIDS adalah bukan semata-mata
masalah kesehatan, tapi juga masalah sosial
2. Upaya : Pendekatan Agama Pendekatan kesehatan
masyarakat, terintegrasi dan komprehensif
Program harm reduction (Program Jarum Suntik Steril) untuk mencegah penularan HIV melalui NAPZA suntik
Promosi penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seks tidak aman – bukan melegalkan prostitusi
TRANSMISI SEKSUAL
TRANSMISI JARUM SUNTIK
VCTMANAJEMEN IMS
PMTCT
REMAJA
PEKERJA RENTAN
POPULASI UMUM
RESIKO TINGGI PELAYANAN RISIKO RENDAH
HOMEBASED CARE
PALLIATIVE CARE
PENGOBATAN -ARV
PENGOBATAN “OI”
PROFILAKSIS “OI”
DIAGNOSIS HIV (TESTING)
TESTING PENGOBATAN ARV (CD-4)
PERAWATAN PENGOBATAN DIAGNOSIS
55 Layanan VCT di Rumah sakit dan Puskesmas Kecamatan
20 Layanan CST di Rumah Sakit 39 layanan IMS di Puskesmas Kecamatan 27 Layanan PMTCT di Rumah Sakit dan
Puskesmas 38 Layanan LASS di Puskesmas Kecamatan
dan Kelurahan 18 Layanan PTRM di Puskesmas Kecamatan 5 Layanan TB-HIV di Puskesmas Kecamatan
o Penanggulangan HIVAIDS di Provinsi DKI Jakarta dibawah Koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DKI Jakarta dengan melibatkan : Dinas Kesehatan (Pokja HR) Dinas Sosial (Pokja Transmisi Seksual) BPMP&KB (Pokja PMTCT dan Pokja Masy.Umum) Dinas Pendidikan (Pokja Remaja) Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Pokja Naker) Kanwil Departemen Agama (Pokja Agama) Kanwil Departemen Hukum dan HAM (Pokja Lapas&Rutan) Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung priok (Pokja Pelabuhan) Dinas Pariwisata (Pokja Pariwisata) Kantor Satpol PP (Pokja Satpol PP)
o Bekerja sama dengan LSM melalui Forum LSM Peduli HIV/AIDS Jabodetabek (35 LSM aktif)
Ruang lingkup kegiatan Pokja Remaja Menyusun bahan kebijakan penanggulangan HIV
dan AIDS dilingkungan sekolah Bersama instansi dan LSM terkait melaksanakan
sosialisasi penjangkauan kepada anak didik SD,SMP,SMA,dan Perguruan Tinggi
Bersama instansi dan LSM terkait melaksankan sosialisasi penanggulangan AIDS internal
Membentuk Peer Educator, mading pada ekstrakulikuler lainnya.
o Sumber anggaran: Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Anggaran Pendapatan Belanja Negara
o Bekerja sama dengan lembaga donor: Indonesia HIV Prevention and Care Project
(HCPI) Global Funds for AIDS, TB and Malaria (GF
ATM) SUM