5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
1/25
profil rencana tata ruang ksn
SELAT SUNDA
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
2/25
profil rencana tata ruang ksn
SELAT SUNDA
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
3/25
KATA PENGANTAR
Salah satu amanat dari Undang Undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
adalah menyusun rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang pada berbagai
tingkatan. Rencana umum tata ruang terdiri dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten/ Kota (RTRW Kabupaten/Kota). Sedangkan rencana rinci tata ruang
terdiri dari Rencana Tata Ruang Pulau, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional,
Rencana Tata Ruang Strategis Provinsi, Rencana Tata Ruang Strategis Kabupaten/Kota
dan Rencana Detail Tata Ruang. Selanjutnya semua produk rencana tata ruang tersebut
harus menjadi kebijakan hukum formal yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah,
peraturan presiden ataupun peraturan daerah.
Selain ditetapkan secara hukum, produk rencana tata ruang juga harus diketahui oleh masyarakat umum. Sebagai upaya untuk
mensosialisasikan berbagai produk rencana tata ruang kepada masyarakat umum, Direktorat Jenderal Penataan Ruang senantiasa
menyusun berbagai media sosialisasi yang salah satu diantaranya adalah dengan menyusun buku profil rencana tata ruang dengan
tampilan yang menarik dan bahasa yang sederhana agar dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat umum.
Sebagai salah satu media sosialisasi rencana tata ruang kepada masyarakat umum, pada tahun anggaran 2013, Direktorat Jenderal
Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum menyusun Buku Profil untuk 7 rencana rinci, yaitu:
1. Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera,
2. Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali,
3. Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan,
4. Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi,
5. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda,
6. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Sorowako,
7. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Timika.
Semoga kehadiran buku ini dapat memberikan informasi dan pemahaman tentang profil dan kebijakan RTR Pulau dan RTR KSN
kepada masyarakat umum, sehingga masyarakat umum dapat mengetahui dan memahami kebijakan tata ruang yang sudah disusun.
Jakarta, Oktober 2013
Ir. Iman Soedradjat, MPM Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional
Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum.
iprofil rencana tata ruang ksn selat sunda
TIM PENYUSUN
DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Menara Siger - Lampung
sumber:surveylapangan
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
4/25
KONDISI FISIK &
LINGKUNGAN
GAMBARAN KSN
SELAT SUNDA
PENDAHULUAN
KONDISI
EKONOMI
KONDISI
SOSIAL BUDAYA
KONDISI
KEPENDUDUKAN
KONDISI SARANA &
PRASARANA
RTR KSN SELAT
SUNDA
1 3 7 10
15 19 27 33 DAFTAR ISIPROFIL RENCANA TATA RUANG KSN SELAT SUNDA
iiprofil rencana tata ruang ksn selat sunda
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
5/25
profil rencana tata ruang ksn selat sunda 1
Berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang, Kawasan Selat
Sunda ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional.
Penetapan Kawasan Strategis Nasional ditetapkan
berdasarkan kepentingan-kepentingan pertahanan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayaan sumber daya alam dan/atau teknologi
tinggi serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan Selat Sunda dalam perkembangannya
memberikan pengaruh yang luar biasa besar terhadap
pertumbuhan ekonomi yang terdapat di dalam maupun
di sekitar Selat Sunda, secara khusus yaitu Provinsi
Lampung dan Banten, secara umum yaitu Pulau Sumatera
dan Jawa. Pemerintah dalam hal ini Kemenko Bidang
Perekonomian dan Bappenas juga sudah membuat
master plan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia
dengan 8 program utama dan 18 aktivitas utama. Salah
satu aktivitas utama tersebut adalah pada Kawasan
Strategis Nasional Selat Sunda.
Dalam perkembangannya, Kawasan Selat Sunda
meletakkan pengembangan wilayahnya kepada
keterpaduan pembangunan antara Pulau Jawa dan
Sumatera, secara khusus yaitu Provinsi Lampung dan
Banten serta akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi
di wilayah sekitarnya. Saat ini pulau Sumatra dan Jawa
mewakili 60% dari total aktivitas perekonomian negara.
Salah satu pertimbangan terkait ketersediaan infrastruktur
dalam penyusunan RTR Kawasan Strategis Nasional Selat
Sunda adalah adanya proyek jembatan Selat Sunda.
Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar
jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung
antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Proyek
ini akan merupakan bagian dari proyek Asian Highway
Network(Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway).
PENDAHULUAN
Pelabuhan Bakauheni - Lampung
sumber:surveylapangan
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
6/25
2 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 3
Selat SundaDelineasi Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda
Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda yang berada di sebagian wilayah Provinsi Lampung dan Banten ditetapkan
berdasarkan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi dan ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut :
Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional;
Memiliki potensi ekspor;
Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan
pangan nasional;
berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi
nasional; atau
ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
Kedelapan kriteria ini kemudian distrukturkan ke dalam masing-masing unsur struktur dan pola ruang dari setiap
kecamatan, dalam Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung dan Provinsi Banten. Unsur-unsur struktur dan pola ruang
tersebut merupakan aspek yang akan dinilai dan diberi pembobotan dari setiap kondisi eksisting kawasan, arahan
fungsi nasional Provinsi Lampung dan Provinsi Banten dan yang termuat dalam RTRW Provinsi Banten dan Lampung
serta RTRW Kabupaten/Kota yang melingkupinya.
GAMBARAN PROVINSI LAMPUNG & BANTEN
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
7/25
4 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 5
Provinsi Bantenkawasan emologis Selat Sunda
Batas-batas wilayah Kawasan Selat Sunda sebagai berikut :
Sebelah Utara KSN di Provinsi Lampung berbatasan dengan kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten
Lampung Barat, Lampung Tengah dan Tulang Bawang serta Laut Jawa;
Sebelah Selatan KSN di Provinsi Banten berbatasan dengan Samudera Hindia;
Sebelah Timur KSN di Provinsi Lampung berbatasan dengan Laut Jawa; Sebelah Timur KSN di Provinsi Banten
berbatasan dengan kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang serta
Provinsi Jawa Barat;
Sebelah Barat KSN di Provinsi Lampung dan Banten berbatasan dengan Samudera Hindia;
Kabupaten dan Kota
yang Masuk ke dalam
Wilayah KSN Selat
Sunda
Sumber :
Materi Teknis KSN Selat
Sunda
Provinsi Lampungkawasan emologis Selat Sunda
Delineasi kawasan Strategis Nasional Selat Sunda adalah sebagai berikut :
1. Deliniasi KSN di Provinsi Lampung terdiri dari :
Kabupaten Tanggamus; Kabupaten Lampung Selatan; Kabupaten Lampung Timur; Kabupaten Pesawaran;
Kota Bandar Lampung; Kota Metro; semua kecamatan.
Kabupaten Lampung Tengah : semua kecamatan, kecuali Kecamatan Terusan Nunyai, Bumi Kabung, Seputih
Surabaya, Bandar Surabaya, Bandar Mataram, Pubian, Padang Ratu, Anak Tuha, Bangun Rejo, Kali Rejo,
Sendang Agung. Selagai Lingga, Anak Ratu Aji.
2. Deliniasi KSN di Provinsi Banten :
Kabupaten Pandeglang : Cigeulis, Panimbang, Pagelaran, Patia, Labuan, Jiput, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik,
Carita, Sobang, Sukaresmi. Cadasari, Pandeglang, Koroncong
Kabupaten Serang : Cinangka, Padarincang, Pabuaran, Gunungsari, Baros, Petir, Tunjung Teja, Cikeusal,Pamarayan, Bandung, Jawilan, Kopo, Cikande, Kibin, Kragilan, Waringin Kurung, Mancak, Anyar, Bojonegara,
Puloampel, Kramatwatu, Ciruas, Pontang, Carenang, Binuang, Tirtayasa, Tanara
Kabupaten Lebak : Warunggunung, Cibadak, Rangkasbitung, Karanganyar, Maja, Wanasalam, Malingping,
Cihara, Panggarangan, Bayah, Cilograng .
Kota Cilegon; Kota Serang; semua kecamatan.
Tanggamus
285.546 Km2
Lampung Selatan210.974 Km2
Lampung Timur532.503 Km2
Lampung Tengah
432.160,75 Km2
Pesawaran
117.377 Km2
Pringsewu
62.510 Km2
Bandar Lampung
19.722 Km2
Metro6.874 Km2
Padeglang274.689 Km2
Lebak
51.832 Km2
KabupatenSerang
146.735 Km2
Kota
Serang175,51 Km2
Cilegon
26.674 Km2
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
8/25
6 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 7
Provinsi Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatera sementara Provinsi Banten terletak di bagian barat Pulau
Jawa dihubungkan oleh perairan Selat Sunda. Wilayah delineasi KSN Selat Sunda berdasarkan unit kabupaten/
kotanya berada pada posisi geografis dengan kedudukan 10336 sampai 10630 Bujur Timur dan 430 sampai 700
Lintang Selatan. Dari luas total KSN Selat Sunda 1.703.841 Ha, terluas berada di Kabupaten Lampung.
KONDISI GEOLOGI
Batuan di wilayah Lampung adalah : batuan malihan/metamorf, Breksi dan konglomerat, Batuan gunung api andesitik,
batuan sedimen dan Batuan Tektonik. Sementara jenis tanah yang terdapat di wilayah Provinsi Lampung, antara
lain; Tanah Latosol, Tanah Podsolik, Tanah Andosol, Tanah Hidromorf, Tanah Alluvial. Akibat terjadi tumbukan antara
lempeng Eurasia di sebelah barat Pulau Sumatera dan Lempeng Indo-Australia menjadikan wilayah Kota Bandar
Lampung sebagai area rawan bencana sehingga menimbulkan konsekuensi terhadap perencanaan ruang di masa yangakan datang. Sementara untuk provinsi Banten, Kondisi fisik dan lingkungan morfologi wilayah didominasi oleh daerah
yang relatif datar hingga sedikit bergelombang. Satuan dataran rendah tersebar di seluruh wilayah dengan penyebaran
paling besar di pantai utara dan sebaran terbatas di pantai barat serta sepanjang aliran sungai besar seperti Sungai
Ciujung dan Cidurian. Adapun penyebaran morfologi perbukitan berada di wilayah bagian barat Kabupaten Serang.
Sedangkan satuan pegunungan menempati bagian selatan dan ujung utara sebelah barat.
KONDISI FISIK DAN LINGKUNGAN
Pelabuhan Merak - Bantensumber:beritaekonomi.kiosgeek.com
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
9/25
8 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 9
NO BENCANA KABUPATEN/KECAMATAN KETERANGAN
1 Kebakaran hutan Tanggamus ( Kecamatan Talang padang, Kota Agung &
Gisng, Wonosobo & Kota Agung Barat)
kebakaran hutan dan bangunan
Lampung Selatan
Lampung Timur
2 Bencana Tsunami
dan Gelombang
Pasang
Pesisir pantai wilayah Provinsi Lampung
Tanggamus ( Pematang Sawa, Semaka, Limau, Kelum-
bayan, Cukuh Balak, Kota Agung Timur, Kota Agung,
Kota Agung Barat, Wonosobo dan Pematang Sawa)
Potensi letusan Gunung Krakatau,
arus pasang
Lampung Selatan ( Kabung, Sidomulyo, Kalianda,
Rajabasa)
Pada bagian berbatasan langsung
dengan pantai dan Teluk Lampung
Pesawaran ( Punduh Pedada dan Padangcermin)
Kabupaten Serang ( Pesisir Kabupaten Serang di
Kawasan Pantai Barat; Kecamatan Anyar dan Cinangka,
Wilayah Pesisir Lain, Pesisir Utara ( Laut Jawa atau
Teluk Banten), Kecamatan Pulo Ampel, Bojonegaro,
Pontang, Tirtayasa dan Tanara)
daerah patahan serta anak Gunung
Krakatau
3 Bencana Alam
Geologis
Tanggamus (Bandar Negeri Semuong, Semaka,
Wonosobo, Pematang Sawa, dan Kota Agung Barat.
Daerah lain yang juga potensial akan terjadinya
bencana gempa bumi adalah Ulu Belu, Kota Agung
Barat, Kota Agung, Limau, Cukuh balak, Kelumbayan
Barat, dan Kelumbayan.)
Sesar Semangko
Lampung Selatan dan Sesar Mentawai, dan Sesar
Minor, serta akvitas vulkanik
Lampung Timur
Lampung Tengah
Pesawaran (Kecamatan Padangcermin) pergerakan potensi tanah rendah
sebesar 16.696,11 ha dan potensi
menengah sebesar 18.726,33 ha
Pringsewu (di bagian ujung utara dan selatan kawasan;
Kecamatan Pardasuka, Pagelaran, Ambarawa,
Gadingrejo dan Sukoharjo)
gerakan menengah dan nggi;
kelerengan > 25%
Bandar Lampung
Metro
Ka b S era ng (w il ayah pes is ir Barat ) ak vi ta s v ul ka ni k ( Gn . An ak
Krakatau) dan pergerakan lempeng
tektonik
4 Gunung Api Kab Serang
diwilayah pesisir barat Kabupaten Serang yaitu
kecamatan Anyar dan Cinangka
Gunung Anak Krakatau; Gunung
Karang
Semburan Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatausumber : www.panoramio.com
Kerawanan Bencana
Wilayah KSN Selat Sunda
Sumber : RTRW Provinsi
Lampung 2009-2029, RTRW
Kab/Kota
RAWAN BENCANA ( GEMPA, GUNUNG BERAPI DAN TSUNAMI )
Dalam RTRW Provinsi Lampung kawasan rawan bencana alam di Provinsi Lampung terdiri atas daerah yang sering dan
berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti banjir, longsor, gerakan tanah/gempa, puting beliung, tsunami dan
kebakaran hutan. Sementara pada RTRW Provinsi Banten, RTRW Kabupaten Pringsewu dan RTRW Kabupaten Serang,
jenis potensi bencana terdapat puting beliung dan potensi bencana gunung api. Kawasan-kawasan rawan bencana
tersebut di wilayah yang didelineasi sebagai KSN Selat Sunda meliputi :
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
10/25
10 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 11
Penduduk Bantensumber : www.panoramio.com
Jumlah penduduk per kabupaten yang termasuk dalam Kawasan Selat Sunda (KSS) selama kurun waktu 2007 2009
mengalami penurunan, dari 11.549.774 jiwa (tahun 2007) menjadi 10.593.057 jiwa (tahun 2009) atau mengalami
penurunan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar -0,035%.
Dengan luas wilayah KSN sekitar 2.209.900 Ha, maka kepadatan penduduk tahun 2010 dan tahun 2030 di KSS juga
mengalami penurunan yaitu sebesar 3.43 jiwa/ha dan 3.34 jiwa/ha.
KONDISI KEPENDUDUKAN
Kota Serang
Kota Cilegon
Kab. Serang
Lebak
Padeglang
Kota Metro
Bandar Lampung
Pringsewu
Pesawaran
Lampung Barat
Lampung Tengah
Lampung Timur
Lampung Selatan
Tanggamus
100 20 3 0 40 50
Kepadatan Penduduk
KSN Selat Sunda 2010
Sumber :
Materi Teknis KSN SelatSunda
jiwa/ha
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
11/25
12 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 13
Pelelangan Ikan - Lampungsumber : survey lapangan
Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung diperkirakan sebesar 1,35% dan Provinsi Banten sebesar 2,8%.
Berdasarkan laju pertumbuhan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah penduduk KSN cenderung akan meningkat (66,36% ).
2. Kepadatan penduduk KSN tahun 2010 2,28 jiwa/Ha dan tahun 2030 diperkirakan sebesar 3,44 jiwa/Ha.
Kepadatan Penduduk
KSN Selat Sunda di
Wilayah Provinsi Banten
tahun 2010 da 2030
Sumber :
Materi Teknis KSN Selat
Sunda
Kepadatan Penduduk
KSN Selat Sunda di
Wilayah Provinsi
Lampung tahun 2010
dan 2030
Sumber :
Materi Teknis KSN Selat
Sunda
Kepadatan penduduk tahun 2010 tertinggi terpadat di Bandar Lampung sebesar 44,89 jiwa/ha dan tahun 2030
diperkirakan sebesar 58,7 jiwa/ha. Sedangkan di wilayah Provinsi Banten tahun 2010 kepadatan penduduk tertinggi di
Kota Cilegon sebesar 20,45 jiwa/ha dan pada tahun 2030 diperkirakan menjadi 35,53 jiwa/ha.
Kota Metro
Bandar Lampung
Pringsewu
Pesawaran
Lampung Barat
Lampung Tengah
Lampung Timur
Lampung Selatan
Tanggamus
Kepadatan Penduduk 2030(J iwa/Ha)
Kepadatan Penduduk 2010(J iwa/Ha)
100 20 30 40 50 60
Kota Serang
Kota Cilegon
Kab. Serang
Lebak
Padeglang
Kepadatan Penduduk 2030(Jiwa/Ha)
Kepadatan Penduduk 2010(Jiwa/Ha)
100 20 30 40
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
12/25
14 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 15
PROVINSI LAMPUNG
Masyarakat asli wilayah Provinsi Lampung yaitu Pepadun dan
Saibatin pertama mendiami daratan dan pedalaman Lampung,
seperti daerah Tulang Bawang, Abung, Sungkai, Way Kanan,
dan Pubian, sedangkan masyarakat kedua mendiami daerah
pesisir pantai, seperti Labuhan Maringgai, Pesisir Krui, Pesisir
Semangka (Wonosobo dan Kota Agung), Balalau, dan Pesisir
Rajabasa. Di samping penduduk asli Suku Lampung, Suku
Banten, Suku Bugis, Jawa, dan Bali masuk secara masif sebagai
daerah tujuan transmigrasi sejak Pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1905 memindahkan orang-orang dari Jawa dan
ditempatkan di hampir semua daerah di Lampung hingga 1979.
Namun, mengingat posisi Lampung yang strategis sebagai pintugerbang pulau Sumatera dan dekat dengan Ibu Kota Negara,
pertumbuhan penduduk yang berasal dari pendatang pun tetap
saja tak bisa di bendung setiap tahunnya. Masyarakat Lampung
memiliki bahasa dan aksara sendiri, namun penggunaan
bahasa Lampung pada daerah perkotaan masih sangat minim
akibat heterogenitas masyarakat perkotaan dan karena itu
penggunaan Bahasa Indonesia lebih menonjol.
KONDISI SOSIAL BUDAYA
Budaya LampungSumber :
www.indonesiakaya.com
Tari Melintng - Lampung
sumber:hp://indonesia-tourism.com
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
13/25
16 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 17
Suku Baduy - BantenSumber : www.provinsibanten.blogspot.com
PROVINSI BANTEN
Kondisi sosial budaya masyarakat Banten
diwarnai oleh potensi dan kekhasan
budaya masyarakatnya yang sangat variatif.
Bahasa yang digunakan masyarakat
Banten khususnya yang berada di wilayah
utara menggunakan bahasa Jawa
Serang, sedangkan di wilayah selatan
menggunakan Bahasa Sunda. Namun
demikian, masyarakat setempat umumnya
lebih sering menggunakan Bahasa
Indonesia.
Provinsi Banten juga terkenal dengan
masyarakat tradisionalnya yang masih
memegang teguh adat tradisi, baik cara
berpakaian maupun pola hidup lainnya.
Mereka dikenal dengan suku Baduy yang
tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan
Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng-Banten
selatan, sekitar 65 km sebelah selatan ibukota Provinsi Banten. Pemerintah menetapkan kawasan cagar budaya
Pegunungan Kendang seluas 5.101,85 ha di Kenekes sebagai tempat tinggal mereka. Daerah ini dikenal sebagai wilayah
titipan nenek moyang Suku Baduy yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik, tidak boleh dirusak, dan tidak boleh
diakui sebagai hal milik pribadi. Suku ini memiliki sejarah kebudayaan yang tinggi dan terkenal sehingga menjadikan
Banten primadona wisata baik domestik maupun mancanegara, dengan tujuan wisata alam maupun untuk kegiatan
penelitian ilmiah.
Budaya BantenSumber : www.provinsibanten.blogspot.com
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
14/25
18 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 19
Pasar Tradisional Lampungsumber : Lampung Post
STRUKTUR EKONOMI
Struktur perekonomian KSN Selat Sunda dapat dilihat dari peranan masing-masing sektor ekonomi terhadap nilai
PDRB Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda. Berasarkan PDRB KSN Selat Sunda tahun 2005 2009 menurut
lapangan usaha atas dasar harga konstan, sektor Industri Pengolahan menduduki sumbangan paling besar (rata-rata
29%) disusul oleh sektor Pertanian (rata-rata 28% dan ketiga sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel (rata-rata 15%)
KONDISI EKONOMI
TAHUN PERANAN SEKTOR PEMBENTUK PDRB
2005 2006 2007 2008 2009
Pertanian 12.652.898,06 13.039.365,89 13.442.510,80 13.915.394,16 14.438.050,72
Pertambangan & penggalian 915.669,92 861.110,64 820.259,30 850.160,98 802.824,58
Industri Pengolahan 13.035.004,37 13.736.411,35 14.452.254,31 14.726.165,31 15.143.966,52
Listrik & Air Bersih 1.385.242,28 1.380.455,79 1.417.212,25 1.370.753,95 1.400.003,49
Bangunan 2.124.976,51 2.226.882,97 2.784.293,06 2.451.845,65 2.583.109,77
Perdagangan, Restoran & Hotel 6.980.178,57 7.398.156,20 8.332.928,83 8.221.320,53 8.818.176,64
Angkutan & Komunikasi 2.707.327,82 2.932.100,39 3.231.964,28 3.324.214,19 3.659.150,49
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 2.348.741,40 2.578.025,09 3.010.220,57 3.056.961,40 3.269.092,35
Jasa-Jasa 3.506.812,55 3.670.032,50 4.227.331,43 3.998.371,62 4.155.448,88
Jumlah 45.646.766,79 47.822.540,82 51.718.974,83 51.915.187,80 54.269.823,44
Peranan Sektor
Pembentukan
PDRB KSN
Selat Sunda
PERTUMBUHAN EKONOMI
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
15/25
20 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 21
PERTUMBUHAN EKONOMI
Perkembangan pembangunan ekonomi di Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda dapat diamati dari laju pertumbuhan
ekonominya, yaitu dengan melihat/menghitung laju pertumbuhan PDRB-nya. Berdasarkan data PDRB sebagaimana
diketahui bahwa laju pertumbuhan PDRB Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda pada tahun 2005 2009 atas
dasar harga konstan berkisar 0,38 8,15 % dengan rata-rata 4,45 %. Yang biasa dipergunakan untuk menentukan
laju pertumbuhan ekonomi adalah laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan, karena menggambarkan
pertumbuhan produksi barang dan jasa secara riil dari tahun ke tahun.
TAHUN TOTAL PDRB PERTUMBUHAN (%)
2005 45.646.766,79 4,74
2006 47.822.540,82 8,15
2007 51.718.974,83 0,38
2008 51.915.187,80 4,54
2009 54.269.823,44 4,45
Pertumbuhan PDRB
KSN Selat Sunda Tahun
2005-2009
Sumber :
Hasil Analisis, 2011
Pasar di Bandar Lampungsumber : Lampung Post
PELUANG PENGEMBANGAN EKONOMI DENGAN ADANYA JEMBATAN SELAT SUNDAProvinsi Lampung dan Banten merupakan bagian dari pengembangan koridor percepatan penbangunan ekonomi
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
16/25
22 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 23
KEP. LAMPUNG SELATAN KEP. LAMPUNG TENGAH-
LAMPUNG TIMUR
KEP. BANDAR
LAMPUNG - METRO
Sektor Unggulan Industri dan Pergudangan,
Pelabuhan, Terminal Multi-
moda, Perdagangan
Pariwisata Alam, Pertanian Bandara, Pelabuhan Inter-
nasional, Pendidikan Tinggi
Sub Sektor dan
atau komoditi
unnggulan
Kako (Ketibung, dll)
Kelapa Sawit (Ketibung,
Jati Agung, dll)
Perikanan (Ketapang,
Kalianda)
Pariwisata-Pulau Sebe-
si, CAL Krakatau
Padi (Kec. Proboolinggo)
Perkebunan Kakao (Kec.
Sukadana)
Karet
Kelapa Sawit
Perikanan (Labuhan
Maringgai)
Minyak Bumi Pariwisata-Way Kambas
Keg Perdagangan dan
Jasa-Pusat Kota
Pendidikan Tinggi
(Sukarame)
Pemerintahan
Infrastruktur Kaw, Industri-Kec Tj
Bintang,
Pelabuhan Bakauhe-
ni-Terminal Antar Moda
Agropolitan-Kec
Sidomulyo
Minapolitan-Kec
Ketapang
Terminal Agribisnis
(Panengahan)
Pelabuhan Labuhan
Meringgai
Pasar Induk
Pelabuhan Internasi-
onal Panjang
Bandara Int Radin
Inten II
Kota Baru-Jati Agung
Kawasan
Pengembangan
Ekonomi Provinsi
Lampung
Sumber :
Materi Teknis RTR KSN
Selat Sunda
KEP. CILEGON KEP.BOJONEGARA KEP.PANIMBANG
Sektor Unggulan Industri Pengolahan, Perdagan-
gan, Angkutan
Perdagangan, Angkutan Jasa,
Bangunan
Sub Sektor dan
atau komoditi
unnggulan
Pelabuhan-Pulo Mer-
ak, Bojonegara, Ciwan-dan, Karangantu
Pergudangan-Grogol,
Pulo Ampel
Besi Baja-Cilegon
Pemerintahan
Permukiman Pendidikan Tinggi
Wisata Bahari-Anyer,
Cinangka, Carita, Tanjung
Lesung, Bayah, Malingping
Infrastruktur Pelabuhan Peti Kemas-
Bojonegara
Terminal Terpadu-Pulo
Merak
Kaw. Indutri Ciwan-
dan-Pulo Merak
Infrastruktur Perkotaan Bandar Udara Panimbang
Kawasan
Pengembangan
Ekonomi Provinsi
Banten
Sumber :
Materi Teknis RTR KSN
Selat Sunda
PELUANG PENGEMBANGAN EKONOMI DENGAN ADANYA JEMBATAN SELAT SUNDA
Sebagai infrastruktur penghubung antara Koridor Ekonomi Sumatera dan Jawa, pembangunan Jembatan Selat Sunda
(JSS) diharapkan bermanfaat sebagai Sarana yang efisien untuk pengangkutan barang dan jasa Pulau Sumatera dan
Pulau Jawa, serta relatif bebas hambatan cuaca dan gelombang. Penyeberangan kapal feri pada Selat Sunda yang
semula 2 - 3 jam, belum ditambah dengan waktu tunggu menyeberang, dapat dipersingkat menjadi sekitar 30 menit
dengan jalan bebas hambatan sepanjang 28 km.
Berdasarkan proyeksi diatas, maka berikut adalah Tabel proyeksi pertumbuhan ekonomi seperti pada gambar.
Proyeksi Laju
PertumbuhanEkonomi Tahun
2010 Tahun 2030
Sumber :
Materi Teknis RTR KSN
Selat Sunda
0
2
4
6
8
10
12
4.32.5
3.54.5
2.4
4.4 1.8
2.8
22
3
3
P er ta ni an Ind us tr i Peng ol ah an P er da ga ng an R es to ra n & Ho tel
Provinsi Lampung dan Banten merupakan bagian dari pengembangan koridor percepatan penbangunan ekonomi
Indonesia (MP3EI) yang diharapkan akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini melalui 8
(delapan) program utama dan 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama.
20302010 2015 2020
DalamP
ersen(%)
Dari hasil proyeksi diketahui bahwa terjadi pergeseran terhadap sektor-sektor utama pembentuk PDRB, dimana Sektor PARIWISATA
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
17/25
24 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 25
p y j p g p p ,
perdagangan, restoran, dan hotel meningkat terhadap total PDRB.
Sektor lain yang bergeser adalah pertanian dan industri pengolahan, keduanya meski masih tetap menjadi sektor
utama penyumbang PDRB, namun secara prosentase sumbangannya mengalami penurunan seiring dengan naiknya
peranan dari sektor perdagangan, restoran, dan hotel. Namun meski demikian, bukan berarti kedua sektor tersebut
mengalami penurunan, bahkan sebaliknya keduanya mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 2,14% untuk
sektor industri pengolahan, dan 1,6% untuk sektor pertanian. Sektor lain yang mengalami peningkatan adalah sektor
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Proyeksi struktur perekonomian pada Tahun 2030 adalah sebagai berikut:
Proyeksi Distribusi
Sektor Pembentuk
PDRB Tahun 2030
Sumber :
Materi Teknis RTR KSN
Selat Sunda
S
Peluang pengembangan sektor pariwisata di Provinsi
Lampung dan Banten sangat potensial terutama dengan
adanya daerah tujuan wisata yang sudah berkembang
antara lain Kalianda, Way Kambas, Teluk Semangka,
P. Sangiang, Anyer, dan Anak Krakatau. Disamping itu
terdapat pula Kawasan Andalan BandarLampung-Metro,
Mesuji dan sekitarnya, Kotabumi dan sekitarnya, Liwa-
Krui, yang dapat menciptakan peluang pertumbuhan
ekonomi wilayah, ser ta terdapatnya Kawasan Andalan
Laut Krakatau dan sekitarnya dan Kawasan Taman
Nasional Laut.
Peluang pengembangan ekonomi wilayah melalui
kepariwisataan ini didukung oleh infrastruktur
transportasi antara lain jaringan jalan arteri primer
dan jalan bebas hambatan, pelabuhan penyeberangan
antar pulau/ provinsi Merak Bakauheni, pelabuhan
penyeberangan regional, Bandar Udara Raden Inten II
dan pengembangan Bandara Panimbang.
INDUSTRI
Sektor industri berkembang di Provinsi Lampung di wilayah Kabupaten Lampung Selatan khususnya di Kecamatan
Kalianda dan sekitarnya. Industri juga berkembang di Kabupaten Tanggamus pada kelompok Industri logam,
mesin, kimia, dan aneka formal serta Industri hasil pertanian kehutanan (IHPK) yang didalamnya meliputi industri
hasil pertanian tanaman bahan makanan (pangan), perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Potensi dan rencana
pengembangan industri antara lain : Industri Maritim (manufaktur, di Teluk Semangka); Energi panas bumi (geothermal)
di Ulu Belu dan sumber energi DAS sebagai sumber pembangkit energi listrik alternatif yang ramah lingkungan.
Sementara di wilayah Provinsi Banten, pada sektor industri dalam kurun waktu 2008-2009 terjadi peningkatan
jumlah industri khususnya di Kabupaten Serang. Secara kewilayahan, kawasan perindustrian yang ada di Kabupaten
Serang dapat dibedakan dalam dua zona kawasan industri, yakni : Zona Industri Serang Barat meliputi Kecamatan
Bojonegara, Puloampel dan sebagian Kramatwatu Bagian Utara. Kawasan ini terletak di sepanjang Teluk Banten ke
arah utara. Jenis industri yang dikembangkan di wilayah ini antara lain industri mesin, logam dasar, industri kimia,
industri maritim dan pelabuhan; Zona Industri Serang Timur diperuntukan bagi kegiatan aneka industri yang bersifat
Lokasi Pariwisatasumber : Bappeda Lampung & Banten
Pertanian
25%
Industri
Pengolahan
24%
Perdagangan
Resto & Hotel
20%
Listrik & Air Bersih
2%
Bangunan
5%
Angkutan
& Komunikasi
8%
Keuangan
8%
Jasa
8%
Pelabuhan Bakauheni - Lampung
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
18/25
26 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 27
TRANSPORTASI
Sistem jaringan transportasi yang mendukung Kawasan
Strategis Nasional Selat Sunda di wilayah Provinsi
Lampung, yaitu jaringan jalan nasional Lintas Timur
mulai dari Bakauheni - Simpang Kalianda Simpang
Pugung - Simpang Tanjung Karang - Tegineneng -
Gunung Sugih, dan Lintas Tengah mulai dari Terbanggi
Besar.
Jalan tol, dikembangkan untuk mempercepat
perwujudan jaringan jalan bebas hambatan sebagai
bagian dari jaringan jalan nasional. Jaringan jalan
bebas hambatan, tercantum dalam Lampiran PP
Nomor 26 Tahun 2008.
Jaringan jalan nasional mencakup pula Jembatan
antarpulau Selat Sunda. Jembatan antar pulau
dikembangkan untuk menghubungkan arus lalu
lintas antarpulau. sistem jaringan jalur penghubung Lampung Banten melalui Infrastruktur Penghubung Jawa
Sumatera Jembatan Selat Sunda.
KONDISI SARANA DAN PRASARANA
Akses ke Jalan Tol Cilegonsumber:www.panoramio.com
sumber:surveylapangan
Provinsi Lampung memiliki jaringan kereta api mulai dari Bandar Lampung Kota Bumi Baturaja Prabumulih
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
19/25
28 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 29
Kertapati (Pengembangan Jalur Bandar Lampung - Bakauheni), sedangkan untuk Provinsi Banten adalah jalur
Merak - Cilegon - Serang Rangkasbitung Jakarta Kota.
Secara keseluruhan pembangunan jalur kereta api di Lampung akan merupakan bagian dari Trans Sumatera
Railwaysyang akan menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.168 kilometer. Nantinya, jalur KA tersebut
akan menembus dari ujung Sumatera hingga terhubung dengan Jembatan Selat Sunda untuk menuju Jawa.
Kereta Api Patas Merak Kota Cilegonsumber:www.panoramio.com
Pelabuhan Bojonegara - Cilegonsumber:surveylapangan
Antrian Truk di Pelabuhan Bakauheni - Lampungsumber:surveylapangan
ENERGI
J i i di K S l t S d t di i
SUMBER DAYA AIR
P b i t j i b d i di hk d f t t i b d i di D h
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
20/25
30 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 31
Jaringan energi di Kawasan Selat Sunda terdiri
atas jaringan transmisi pipa minyak dan gas
bumi, pembangkit tenaga listrik, serta jaringan
transmisi tenaga listrik. Jaringan transmisi pipa
minyak dan gas bumi dikembangkan untuk
mendukung kegiatan industri di Kawasan
Selat Sunda. Jaringan utama yang berasal dari
Sumatera Selatan akan melewati Kabupaten
Lampung Tengah dan Lampung Timur
KELISTRIKAN
Sistem jaringan Pembangkit Tenaga Listrik
di Kawasan Selat Sunda terdiri atas sistem
pembangkit listrik dan jaringan transmisi tenaga
listrik . PLTA, PLTU, PLTD, PLTPB, PLTN, jaringan
transmisi tenaga listrik tegangan 500 KV sebagai
interkoneksi provinsi- provinsi di Pulau Sumatera
dan Pulau Jawa melalui wilayah Kabupaten
Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran.
Sedangkan melalui wilayah Kabupaten Lampung
Selatan, Kabupaten Pesawaran, dan Kabupaten
Lampung Tengah, jaringan transmisi tenaga
listrik tegangan 150 / 275 KV di Provinsi Lampung
menghubungkan provinsi-provinsi di Pulau
Sumatera terutama untuk pesisir barat.
Pengembangan sistem jaringan sumber daya air diarahkan pada pemanfaatan potensi sumber daya air di Daerah
Aliran Sungai, dan waduk/bendungan. Wilayah sungai strategis nasional di KSN Selat Sunda terdiri atas WS Seputih-
Sekampung yang melintasi Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tmur, Lampung Tengah, Kota Bandar Lampung,
Kota Metro, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Pringsewu.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kahalsumber:www.panoramio.com
PLN Distribusi Lampungsumber:www.republika.co.id
Waduk Bendungan Batu Legi, Lampungsumber : hp://www. raptorindonesia.org
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
21/25
32 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 33
1. SUMATERA JAWA
Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) KSN Selat Sunda
dilandasi oleh pertimbangan :
Terjadinya peningkatan penyeberangan antara P.
Jawa ke Sumatera dan sebaliknya setiap tahunnya
melalui pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni
yang mengakibatkan antrian kendaraan cukup
panjang terutama apabila cuaca buruk dan masa
liburan, sehingga dengan adanya Jembatan Selat
Sunda, hal seperti ini tidak perlu terjadi lagi.
Fungsi Kota Bandar Lampung dan Kota Serang sebagaiPKN (Pusat Kegiatan Nasional) akan menjadikan
kedua kota tersebut sebagai simpul utama kegiatan
ekspor-impor, pusat kegiatan industri dan jasa skala
nasional serta menjadi simpul utama transportasi
nasional lintas provinsi. Potensi pengembangan
utama adalah pertambangan batubara di Pulau
Sumatra sebagai pasokan bagi kebutuhan di P. Jawa.
RTR KSN SELAT SUNDA
Pelabuhan Bakauheni
Lampungsumber:surveylapangan
Pelabuhan Merak - Banten
sumber:surveylapangan
2. ISU STRATEGIS
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
22/25
34 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 35
Isu StrategisContoh Peta Rute Asian Highway
Sumber:AsianHighway,UN-ESCAP,2010
Isu StrategisRencana Jembatan Selat Sunda
sumber : www. regional.kompasiana.com
ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia)
Kawasan Selat Sunda dilalui oleh
Jalur ALKI dan berada dekat dengan
perlintasan pelayaran internasional,
yang menghubungkan antara Asia Barat
dan sekitarnya dengan Asia Pasifik, yang
pada masa mendatang akan mendorong
peningkatan pemasaran angkutan barang
dan pergerakan lintas batas, yang tentunya
akan mendorong pengembangan pelabuhaninternasional dan nasional di sekitar
kawasan.
Kajian Empiris Jembatan Selat Sunda
Jembatan Selat Sunda merupakan bagian
dari Asian Highway Network (Trans Asia
Highway dan Trans Asia Railway), yang akan
meningkatkan aksesibilitas dan peluang
peningkatan investasi di Provinsi Lampung
dan Banten.
Komoditi yang Berpotensi Untuk
Dikembangkan
Komoditi yang berpotensi untukdikembangkan di wilayah KSN Selat Sunda
untuk masing-masing Kabupaten / Kota
adalah sebagai berikut.
Rencana Jembatan Selat Sundasumber : akhirnyaakutau.blogspot.com
Komodit yang
Berpotensi
dikembangkan di
Kawasan Selat Sunda
Sumber :
Materi Teknis RTR KSN
Selat Sunda
NO KABUPATEN/KOTA KOMODITI LUAS
1 Tanggam us
Kopi 54.256 Ha
Lada Hitam 7.956 Ha
Perikanan
Kakao 7.180 Ha
2 Lampung Se latan Jagung 97.917 Ha
Padi
3 Lampung Timur Kakao 12.619 Ha
Jagung 112.797 Ha
Padi
Perikanan
4 Lampung Tengah Tebu 3.236 Ha
PisangSawit 9.562 Ha
Ubi Kayu 95.614 Ha
Jagung 91.872 Ha
5 Pesawaran Kakao 7.437 Ha
6 Padeglang Pariwisata Anyer-Carita
Pariwisata Tanjung Lesung
7 Kabupaten Serang Pariwisata Pulau Sangiang
8 Cilegon Besi/Baja
PENUTUPDELINEASI KAWASAN
Kecamatan-kecamatan yang tercakup dalam wilayah delineasi adalah seperti tabel berikut,
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
23/25
36 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 37
Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda merupakan arahan bagi rencana pengembangan
Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda sampai jangka waktu 20 tahun mendatang yang menyangkut berbagai
kepentingan stakeholder, oleh karena itu informasi rencana didalamnya harus diketahui tidak hanya oleh kalangan
pemerintah saja, tetapi juga oleh masyarakat luas. Semoga kehadiran buku profil ini dapat memberikan informasi
mengenai profil Kawasan Strategis Selat Sunda, potensi, isu strategis serta kebijakan pengembangan Kawasan
Strategis Selat Sunda untuk lebih mudah difahami oleh kalangan masyarakat luas.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu proses penyusunan buku profil RTR
Kawasan Strategis Selat Sunda ini yaitu jajaran pemerintah daerah seluruh provinsi di Provinsi Lampung dan Provinsi
Banten yang telah memberikan data dan informasi bagi penyusunan buku profil ini, seluruh narasumber padaDirektorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan
satu persatu yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini.
PROVI NSI K AB/
KOTA
KECAMATAN LUAS WILAYAH
DARAT (Ha)
LAMPUNG Tanggamus Wonosobo; Semaka; Bandar Negeri Semuong; Kota Agung; Pematang
Sawa; Kota Agung Timur; Kota Agung Barat; Pulaupanggung; Ulubelu;
Air Naningan; Talang Padang; Sumberejo; Gisting; Gunung Alip;
Pugung; Bulok; Cukuh Balak; Kelumbayan; Limau; Kelumbayan Barat
285.546
Lampung
Selatan
Natar; Jati Agung; Tanjung Bintang; Tanjung Sari; Katibung; Merbau
Mataram; Way Sulan; Sidomulyo; Candipuro; Way Panji; Kalianda;
Rajabasa; Palas; Sragi; Penengahan; Ketapang; Bakauheni;
210.974
Lampung
Timur
Metro Kibang; Batanghari; Sekampung; Marga Tiga; Skp Udik; Jabung;
Pasir Sakti; Waway Karya; Marga Sekampung; Labuhan Maringgai;
Mataram Baru; Bandar Sribhawono; Melinting; Gunung Pelindung;
Way Jepara; Braja Selebah; Labuhan Ratu; Sukadana; Bumi Agung;
Batanghari Nuban; Pekalongan; Raman Utara; Purbolinggo; Way
Bungur
532.503
Lampung
Tengah
Gunung Sugih; Bekri; Bumi Ratu Nuban; Trimurjo; Punggur; Kota
Gajah; Seputih Raman; Terbanggi Besar; Seputih Agung;
Way Pengubuan; Sepuh Mataram; Sepuh Banyak; Way Sepuh; Rumbia;
Putra Rumbia
177.687
Pesawaran Padang Cermin; Punduh Pidada; Kedondong; Way Lima; Gedung
Tataan; Negeri Katon; Tegineneng
117.377
Pringsewu Pardasuka; Ambarawa; Pagelaran; Pringsewu; Gadingrejo; Sukohar -
jo; Banyu mas; Adilu wih
62.510
Bandar
Lampung
Teluk Betung Barat; Teluk Betung Selatan
Panjang; Tanjung Karang Timur; Teluk Betung Utara; Tanjung Karang
Pusat; Tanjung Karang Barat; Kemiling; Kedaton; Rajabasa; Tanjung
Seneng; Sukarame; Sukabumi
19.722
Metro Metro Pus at; Met ro Ut ; Metro Brt ; Met ro Tmr; Metro Sel 6.874
BANTEN Pandeglang Cigeulis; Panimbang; Sobang; Pagelaran; Patia; Sukaresmi; Labuan;
Carita; Jiput; Pandeglang; Cadasari; Karangtanjung; Koroncong
78.402
Lebak Wa ru ng gu nu ng ; C ib ad ak ; R an gk as bi tu ng ; K al an ga ny ar ; M aj a 2 6. 13 9
Kab.
Serang
Cinangka; Padarincang; Pabuaran; Gunungsari; Baros; Petir; Tunjung
Teja; Cikeusal; Pamarayan; Bandung
Jawilan; Kopo; Cikande; Kibin; Kragilan; Waringinkurung; Mancak;
Anyar; Bojonegara; Pulo Ampel; Kramatwatu; Ciruas; Pontang;
Carenang; Binuang; Tirtayasa; Tanara
141.882
Cilegon Ciwandan; Citangkil; Pulomerak; Purwakarta; Grogol; Cilegon; Jom -
bang; Cibeber
17.551
Kota
Serang
C ur ug ; W al an ta ka ; C ip oc ok Ja ya ; S er an g; Ta kt ak an ; K as em en 2 6. 67 4
Jumlah/Luas Kecamatan 168 1.703.841
Daftar
Kecamatan
yang Masuk
ke Dalam KSN
Selat Sunda
Sumber :
Materi Teknis RTR
KSN Selat Sunda
REFERENSI
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
24/25
38 profil rencana tata ruang ksn selat sunda 39
SUMBER-SUMBER DATA :
1. Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 tahun 2008 tentang RTRWN
3. Rancangan Peraturan Presiden tentang KSN Selat Sunda
4. BPS Provinsi Lampung dan Banten tahun 2011
5. Bahan Tayang RTR KSN Selat Sunda
6. Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
7. KLHS Kawasan Selat Sunda
8. Indonesia data.co.id
9. Pustaka.pu.go.id
SUMBER-SUMBER PHOTO :
1. Survey Lapangan
2. www.beritaekonomi.kiosgeek.com
3. www.panoramio.com
4. http://indonesia-tourism.com
5. www.indonesiakaya.com
6. www.provinsibanten.blogspot.com
7. Lampung Post
8. Bappeda Lampung dan Banten
9. www.republika.co.id
10. http://www. raptorindonesia.org
11. Asian Highway, UN-ESCAP, 2010
12. regional.kompasiana.com
5/18/2018 Profil RTR KSN Selat Sunda
25/25
40
Kementerian Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Penataan Ruangwww.penataanruang.net