Profil Perusahaan
Sebagai lokomotif perekonomian bangsa Pertamina merupakan
perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi
minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina menjalankan
kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola
korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di
dalam era globalisasi.
Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya
diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara
profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan
hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga
merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat
berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global
merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya
menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat
terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti
komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam
penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta
berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber
daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru
dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya,
Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi
perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka
panjang perusahaan, yaitu Aggressive in Upstream, Profitable in
Downstream, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi
bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih
efisien dan menguntungkan.
Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan
kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global
best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang
telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu
Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan
Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan
program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur,
sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan
terhadap seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina
menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga
hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa
wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di
bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas.
Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut,
Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta
aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi
dan Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam
dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun
melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja
Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical
Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina
Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama
(BOB).Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina
sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung
program pemerintah menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap
kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal
dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program
diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional
pemerintah.Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar
dikelola secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah
memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.Sektor hilir
Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan
niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis
perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan.
Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU
IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII
(Sorong).Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG
Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur).
Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM)
seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak
bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas
(LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene,
Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya. Sambutan Direktur
Utama
Selama lebih dari setengah abad, Pertamina telah melayani
kebutuhan energi dalam negeri dengan mengelola kegiatan operasi
yang terintegrasi di sektor minyak, gas, dan panasbumi. Pertamina
juga senantiasa berupaya untuk memperbaiki kinerja operasi dan
keuangan guna memberikan kontribusi yang terbaik bagi perekonomian
Indonesia. Pertamina telah memasuki suatu era baru. Perubahan hukum
dan undang-undang di Indonesia telah menumbuhkan suatu pola bisnis
baru yang menyebabkan masuknya pesaing di sektor pemasaran dalam
negeri. Harapan para pemangku kepentingan kepada perusahaan ini pun
semakin tinggi, dan pemerintah mengharapkan dividen yang lebih
besar dapat diberikan oleh perusahaan kepada negara. Selain itu,
dalam kerangka good governance, Pertamina perlu melaksanakan bisnis
yang transparan dan bersih. Hal ini juga menjadi tekad pemerintah
untuk memastikan transparansi dan profesionalisme dalam sektor
bisnis.Merespon kondisi tersebut, Pertamina mencanangkan program
transformasi perusahaan pada 20 Juli 2006 dengan dua tema besar
yakni fundamental dan bisnis. Keberhasilan proyek terobosan yang
dilaksanakan dalam 100 hari pertama telah berhasil membangun
momentum dan semangat untuk melaksanakan transformasi guna membawa
perusahaan ini menuju pentas dunia.Kami menyadari tekad yang kuat
dari seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan sekaligus
mengembangkan Pertaimna sebagai economy powerhouse. Kami juga
berharap transformasi menuju Pertamina masa depan dapat berjalan
dengan baik, sehingga Pertamina dapat menjawab harapan para
pemangku kepentingan dengan menjadi suatu lokomotif ekonomi
nasional dalam arti sebenarnya.Setelah menempatkan landasan
transformasi, kita telah membentuk sebuah roadmap untuk 15 tahun ke
depan menuju cita-cita menjadi perusahaan minyak nasional kelas
dunia.Atas nama Direksi dan perusahaan, bersama ini kami
persembahkan profil perusahaan ini. Kami mengucapan terima kasih
kepada seluruh pemangku kepentingan, pemerintah selaku pemegang
saham, mitra, pelanggan, masyarakat, dan semua pihak atas segala
bentuk dukungan yang diberikan.
Direktur Utama
Karen Agustiawan
Visi dan Misi
Visi: Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi:
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan
secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang
kuat.
Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia,
maka Perseroan sebagai perusahan milik Negara turut melaksanakan
dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang
penyelenggaraan usaha energi, yaitu energi baru dan terbarukan,
minyak dan gas bumi baik di dalam maupun di luar negeri serta
kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang
energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi
tersebut serta pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki
Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas.Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak,
gas, bahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan, eksplorasi,
produksi dan niaga energi baru dan terbarukan (new and renewable
energy) secara terintegrasi.
TATA NILAI PERUSAHAANPertamina menetapkan enam tata nilai
perusahaan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam
menjalankan perusahaan. Keenam tata nilai perusahaan Pertamina
adalah sebagai berikut: CLEAN (BERSIH)Dikelola secara profesional,
menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap,
menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada
asas-asas tata kelola korporasi yang baik. COMPETITIVE
(KOMPETITIF)Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun
internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun
budaya sadar biaya dan menghargai kinerja. CONFIDENT (PERCAYA
DIRI)Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor
dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa. CUSTOMER
FOCUS (FOKUS PADA PELANGGAN)Berorientasi pada kepentingan pelanggan
dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan. COMMERCIAL (KOMERSIAL)Menciptakan nilai tambah dengan
orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan
prinsip-prinsip bisnis yang sehat. CAPABLE (BERKEMAMPUAN)Dikelola
oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan
penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan
riset dan pengembangan.
Sejarah Pertamina Tonggak-tonggak sejarah berdirinya PT
Pertamina (Persero) sebagai Perusahaan BUMN sejak tahun 1957 hingga
berubah status hukum menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas
(Persero).
MASA KEMERDEKAAN Pada 1950-an, ketika penyelenggaraan negara
mulai berjalan normal seusai perang mempertahankan kemerdekaan,
Pemerintah Republik Indonesia mulai menginventarisasi sumber-sumber
pendapatan negara, di antaranya dari minyak dan gas. Namun saat
itu, pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat
tidak terkendali dan penuh dengan sengketa.
INTEGRASI PENGELOLAAN MIGAS INDONESIA Pada tahun 1960, PT
PERMINA direstrukturisasi menjadi PN PERMINA sebagai tindak lanjut
dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak yang berhak melakukan
eksplorasi minyak dan gas di Indonesia adalah negara. Melalui satu
Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus
1968, PN PERMINA yang bergerak di bidang produksi digabung dengan
PN PERTAMIN yang bergerak di bidang pemasaran guna menyatukan
tenaga, modal dan sumber daya yang kala itu sangat terbatas.
Perusahaan gabungan tersebut dinamakan PN Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi Nasional (Pertamina).
TONGGAK MIGAS INDONESIA Untuk memperkokoh perusahaan yang masih
muda ini, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971,
dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina sebagai satu-satunya
perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan pengusahaan
migas mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari
ladang-ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia, mengolahnya
menjadi berbagai produk dan menyediakan serta melayani kebutuhan
bahan bakar minyak & gas di seluruh Indonesia.
DINAMIKA MIGAS INDONESIA Seiring dengan waktu, menghadapi
dinamika perubahan di industri minyak dan gas nasional maupun
global, Pemerintah menerapkan Undang-Undang No. 22/2001. Paska
penerapan tersebut, Pertamina memiliki kedudukan yang sama dengan
perusahaan minyak lainnya. Penyelenggaraan kegiatan bisnis PSO
tersebut akan diserahkan kepada mekanisme persaingan usaha yang
wajar, sehat, dan transparan dengan penetapan harga sesuai yang
berlaku di pasar. Pada 17 September 2003 Pertamina berubah bentuk
menjadi PT Pertamina (Persero) berdasarkan PP No. 31/2003.
Undang-Undang tersebut antara lain juga mengharuskan pemisahan
antara kegiatan usaha migas di sisi hilir dan hulu.
MASA TRANSFORMASI Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari
upaya menghadapi persaingan bisnis, PT Pertamina mengubah logo dari
lambang kuda laut menjadi anak panah dengan tiga warna dasar
hijau-biru-merah. Logo tersebut menunjukkan unsur kedinamisan serta
mengisyaratkan wawasan lingkungan yang diterapkan dalam aktivitas
usaha Perseroan. Selanjutnya pada 20 Juli 2006, PT Pertamina
mencanangkan program transformasi perusahaan dengan 2 tema besar
yakni fundamental dan bisnis. Untuk lebih memantapkan program
transformasi itu, pada 10 Desember 2007 PT Pertamina mengubah visi
perusahaan yaitu, Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia.
Menyikapi perkembangan global yang berlaku, Pertamina mengupayakan
perluasan bidang usaha dari minyak dan gas menuju ke arah
pengembangan energi baru dan terbarukan, berlandaskan hal tersebut
di tahun 2011 Pertamina menetapkan visi baru perusahaannya yaitu,
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Pedoman Tatakelola Perusahaan PT.
Pertamina (Persero) menjadi landasan penerapan prinsip-prinsip
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibiltas / pertanggung jawaban,
Independensi / kemandirian dan Fairness / kewajaran untuk
meningkatkan Kinerja dan Ciitra perusahaan. Pedoman Tatakelola
Perusahaan merupakan acuan penerapan Good Corporate Governance
dalam membuat keputusan, menjalankan tindakan dengan dilandasi
moral yang tinggi, patuh kepada Peraturan Perundang-undangan dan
kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan ( stakeholders).Tujuan penerapan
GCG adalah:1. Memaksimalkan nilai perusahaan.2. Terlaksananya
pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri.3.
Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh Organ Perusahaan
yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.4. Terlaksananya tanggung
jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders. Meningkatkan iklim
investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang energi dan
petrokimia.
Etika Usaha dan Perilaku Sebagai bagian dari manajemen perubahan
yang tengah digulirkan berkenaan dengan perubahan status hukum
PERTAMINA menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perseroan, PT
PERTAMINA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik
Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik
sebagai bagian dari usaha untuk pencapaian visi dan misi
perusahaan. Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen
tersebut dan menjabarkan Tata Nilai PT PERTAMINA (Persero) 6C,
yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial
dan Capable ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan
etika usaha dan tata perilaku. Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code
of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi
Komisaris, Direksi dan pekerja sebagai Insan PERTAMINA dalam
mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan
perusahaan.Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of
Conduct) ini dimaksudkan untuk:1. Mengidentifikasikan nilai-nilai
dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi perusahaan.2.
Menjabarkan Tata Nilai Perusahaan 6C sebagai landasan etika yang
harus diikuti oleh insan PERTAMINA dalam melaksanakan tugas.3.
Menjadi acuan perilaku insan PERTAMINA dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders
perusahaan.4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan
PERTAMINA dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan
membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam
bertindak.
Panduan Dewan Board manual adalah naskah yang menjelaskan secara
garis besar hal-hal yang berkenaan dengan struktur organ Direksi
dan organ Komisaris serta proses hubungan fungsi organ Direksi,
organ Komisaris dan antara kedua organ Perseroan tersebut. Board
Manual ini merupakan salah satu softstructure Good Corporate
Governance (selanjutnya disingkat GCG), sebagai penjabaran dari
Pedoman Tata Kelola Perusahan (Code of Corporate Governance) yang
mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan.Board Manual yang merupakan
naskah kesepakatan antara Direksi dan Komisaris bertujuan :1.
Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja
masing-masing organ.2. Meningkatan kualitas dan efektivitas
hubungan kerja antar organ.3. Menerapkan asas-asas GCG yakni
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
fairness (kewajaran).Board Manual ini berlaku bagi pelaksanaan
hubungan kerja antar organ Komisaris dan Organ Direksi di
Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) dengan mengacu pada ketentuan
yang terdapat dalam Anggaran Dasar PT PERTAMINA (PERSERO) dan/atau
ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Prinsip Dasar Integritas Perusahaan Prinsip-Prinsip Dasar
Integritas Perusahaan merupakan bagian dari Program Pertamina Clean
yang telah menjadi komitmen Direksi terkait dengan pengelolaan Tata
Kelola Korporasi di Pertamina.
Kode Kepatuhan No.Keterangan
1.Pedoman Compliance Online System No. A-003/N00010/2012-S0.
2.Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian
Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) No.
A-002/N00010/2012-S0.
3.Pedoman tentang Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) No.
A-001/N00010/2012-S0.
4.Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts - 15/C00000/2012/S0
tentang Unit Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Gratifikasi,
Compliance Online System dan Whistle Blowing System.
5.Tata Kerja Organisasi (TKO) Whistle Blowing System No.
B-001/N00010/2011-S0.
6.Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts - 088/C00000/2009-S0,
tentang Konflik Kepentingan/Conflict of Interest.
7.Pedoman Konflik Kepentingan/Conflict of Interest (Col) No.
A-002/N00300/2009-SO.
8.Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts - 024/C00000/2009-SO,
tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan bagi Pejabat
dilingkungan Pertamina.
Piagam Pertamina Piagam Pertamina merupakan suatu dokumen yang
berisi mengenai Visi dan Misi Perusahaan, Tata Nilai yang di pegang
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat menetapkan
strategi perusahaan dalam menghadapai dinamika bisnis migas. Hal
ini semat-mata ditujukan agar sasaran strategis yang telah
ditetapkan sesuai dengan visi misi perusahaan. Piagam ini merupakan
dasar perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya sesuai Tata
kelola korporasi (Good Corporate Governance) yaitu Transparansi,
Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Kewajaran dan
Kesetaraan.Piagam Pertamina ditanda tangani pada 10 Desember 2007
pada HUT Pertamina ke 50 tahun oleh Dewan Direksi dan Dewan
Komisaris Pertamina serta Menteri Negara BUMN saat itu Sofyan
Djalil. Piagam tersebut menjadi panduan Pertamina dalam menjalankan
bisnisnya dengan prinsip Tata Kelola Korporasi dan saat ini
diperbaharui seiring dengan perubahaan visi perusahaan dari
perusahaan Migas menjadi perusahaan energi berkelas dunia.
Manajemen Berikut adalah jajaran manajemen yang berada pada PT
Pertamina (Persero) yang terdiri dari Dewan Direksi dan Dewan
Komisaris : NoDireksiKomisaris
1Direktur UtamaKomisaris Utama
2Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen
ResikoKomisaris
3Direktur HuluKomisaris
4Direktur PengolahanKomisaris
5Direktur Pemasaran dan NiagaKomisaris
6Direktur GasKomisaris
7Direktur UmumKomisaris
8Direktur Sumber Daya Manusia
9Direktur Keuangan
Karen Agustiawan
Direktur Utama
Lulus dari jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Industri,
Institut Teknologi Bandung tahun 1983. Memulai kariernya sebagai
profesional di Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai
Business Development Manager (1998-2002), dan Halliburton Indonesia
sebagai Commercial Manager for Consulting and Project Management
(2002-2006). Berkarier di PT Pertamina (Persero) sebagai Staf Ahli
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) untuk Bisnis Hulu (2006-2008)
kemudian dipercaya menjabat sebagai Direktur Hulu sejak 5 Maret
2008 hingga beliau di tunjuk oleh pemegang saham untuk memimpin
Pertamina sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 5
Februari 2009. Dalam era kepemimpinannya visi Pertamina saat ini
menjadi perusahaan energi kelas dunia dan champion Asia pada 2025
dengan aspirasi Energizing Asia.
M. Afdal Bahaudin
Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Resiko
Beliau mendapatkan gelar sarjana Ekonomi di Universitas
Padjadjaran, pada tahun 1984 dan gelar master di University of
Illinois, U.S.A dari jurusan Business Administration pada tahun
1997. Vice President Risk Management & Assurance (2004-2006)
dan Deputi Direktur Operasi Keuangan (2006) merupakan penugasan
yang pernah ia jalankan sebelum dipercaya memimpin anak perusahaan
Pertamina sebagai Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia
(2007-2010). Beliau merupakan pejabat karir Pertamina yang telah
lama berkecimpung Direktorat Keuangan hingga menduduki posisi
sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) (2010-2011)
sebelum akhirnya pada 9 Desember 2011 ditugaskan oleh pemegang
saham sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko
PT Pertamina (Persero).
Muhamad Husen
Direktur Hulu
Meraih gelar Sarjana Geologi di Institut Teknologi Bandung
(1984) dan Magister Sains di University of London (1989). Mengawali
karir di dunia perminyakan pada 1984 sebagai Geologist di Divisi
Eksplorasi LEMIGAS, beliau selanjutnya menjabat sebagai Kepala
Remote Sensing & GIS Studies Group dan Kepala Unit Layanan
Teknis Eksplorasi LEMIGAS. Muhamd Husen pernah menjabat sebagai
Kepala Divisi Eksplorasi LEMIGAS (2001-2005) dan Asisten Deputi
Bidang Perminyakan pada Deputi bidang Energi Sumber Daya Mineral
dan Kehutanan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Sebelum diangkat menjadi Direktur Hulu pada 30 Mei
2011 PT Pertamina (Persero) beliau merupakan Komisaris PT Pertamina
EP sejak tanggal 1 Juli 2009.
Chrisna Damayanto
Direktur Pengolahan
Pria kelahiran Muara Enim ini menjabat Direktur Pengolahan PT
Pertamina (Persero) sejak 18 April 2012. Lulus dari Fakultas Teknik
Kimia Universitas Sriwijaya, Palembang tahun 1981, Chrisna tidak
membuang waktu banyak dengan langsung berkarier di Pertamina pada
tahun yang sama. Bertugas kurang lebih 15 tahun di Unit Pengolahan
III Plaju - Sungai Gerong, beliau telah menduduki berbagai posisi
mulai dari staf hingga manager kilang di Plaju. Pria yang
mendedikasikan seluruh masa baktinya di Pengolahan ini juga
dipercaya untuk memimpin Unit Pengolahan IV Cilacap pada tahun
2008-2009 sebagai General Manager sebelum dipercaya menjadi Senior
Vice President Refining Operation (2009-2010).
Hanung Budya
Direktur Pemasaran dan Niaga
Memulai karirnya pada tahun 1984 sebagai Wira Penjualan beliau
telah bertugas di berbagai wilayah di Indonesia sehingga
benar-benar memahami kondisi permasalahan di lapangan. Hanung Budya
merupakan pekerja Pertamina yang sebagian besar hidupnya
mendedikasikan diri di Direktorat Pemasaran dan Niaga. Sebelum
menjabat sebagai pemimpin tertinggi di Direktorat Pemasaran dan
Niaga pada 18 April 2012 beliau juga pernah menjabat sebagaii
General Manager Gas Domestik (2006), Deputi Direktur Pemasaran
& Niaga (2006), Deputi Direktur Pemasaran & Distribusi
(2007), Deputi Direktur Pemasaran (2007-2010), dan Presiden
Direktur PT Badak NGL (2010-2012). Pria lulusan dari Fakultas
Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung tahun 1983 ini siap
mendistribusikan BBM ke seluruh nusantara dan menjaga ketersediaan
energi bagi rakyat Indonesia.
Hari Karyuliarto
Direktur Gas
Pria kelahiran Jogyakarta ini menyelesaikan pendidikannya dari
Fakultas Hukum Internasional Universitas Diponegoro, Semarang di
tahun 1986. Sebelum bergabung di Pertamina, beliau memulai
kariernya di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) pada 1987 - 1991.
Kariernya di PT Pertamina (Persero) dimulai di Direktorat Umum pada
tahun 1991 hingga 2003. Hari Karyuliarto merupakan salah satu
pejabat karir Pertamina yang memahami betul seluk beluk
perkembangan bisnis gas di Indonesia dimana sejak tahun 2003 beliau
telah menduduki posisi strategis di bidang gas yang mengantarkannya
sebagai Kepala Bidang Usaha LNG pada tahun 2007. Dengan berbekal
keahliannya berkomunikasi dalam membangun jaringan bisnis yang luas
tersebut maka beliau dipercaya memimpin Corporate Secretary pada
2011 untuk membangun reputasi Pertamina sebagai perusahaan kelas
dunia. Berbagai pengalaman serta prestasinya selama di Pertamina
akhirnya mengantarkan beliau menjadi Direktur Gas PT Pertamina
(Persero) pertama yang diangkat oleh pemegang saham pada 18 April
2012 sebagai direktorat baru yang akan mengintegrasikan kegiatan
bisnis gas Pertamina serta memfokuskan pengembangan bisnis gas
sebagai energi masa depan Indonesia.
Luhur Budi Djatmiko
Direktur Umum
Memulai karier di Pertamina mulai 1980 setelah lulus dari
Fakultas Ekonomi Manjemen Universitas Brawijaya, beliau ditempatkan
di bagian Keuangan Unit Pengolahan V Balikpapan sampai dengan tahun
1988. Pria kelahiran Madiun ini telah memiliki pengalaman yang
cukup banyak mengelola keuangan di Dit.Pengolahan sejak awal
karirnya hingga tahun 2004. Berdasarkan latar belakangnya yang
menuntut kecermatan dan kejelian yang tinggi maka pada tahun 2004
menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern (Chief Audit
Executive) hingga tahun 2012, sebelum akhirnya pada 18 April 2012
dipercaya oleh pemegang saham menjabat sebagai Direktur Umum PT
Pertamina (Persero).
Evita M. Tagor
Direktur Sumber Daya Manusia
Lulusan Magister Managemen Ekonomi Universitas Indonesia tahun
1988 ini memulai karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun
1986. Ditugaskan pertama kali di Direktorat Keuangan sebagai staf
keuangan, Evita telah bekerja dengan berbagai jabatan baik di
direktorat keuangan maupun di direktorat Hilir. Kerja keras dan
dedikasinya menempatkan beliau menduduki beberapa jabatan deputi
direktur mulai dari Deputi Direktur Perbendaharaan & Pendanaan
- Dit. Keuangan tahun 2006, Deputi Direktur Operasi Keuangan - Dit.
Keuangan pada 2008, Deputi Direktur Pendanaan & Manajemen
Risiko - Dit. Keuangan juga pada tahun 2008, serta Senior Vice
President Treasury & Corporate Finance - Dit. Keuangan di tahun
2010. Pada tahun yang sama Evita M Tagor di berikan amanat sebagai
Presiden Direktur PT Tugu Pratama Indonesia hingga April 2012
sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia PT
Pertamina (Persero).
Andri T Hidayat
Direktur Keuangan
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas
Padjadjaran (1984) dan Magister Ekonomi Manajemen Universitas
Indonesia (1992) Andri T Hidayat sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Keuangan PT Pertamina EP sejak 1 Maret 2009. Mengawali
karirnya di Pertamina sebagai Staf Keuangan RSPP pada 1986 Andri
telah menduduki berbagai posisi strategis di Direktorat Keuangan
hingga akhirnya tahun 2004 dipercaya menjadi Deputi Direktur
Perbendaharaan dan Pendanaan. Dengan berbagai prestasinya di
Pertamina, perusahaan memberikan amanat untuk mengelola bisnis anak
perusahaan Pertamina sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal PT
Pertamina EP pada 2006, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal
Energy 2007, dan juga Direktur Keuangan PT Pertamina EP sebelum
akhirnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero)
pada 9 Desember 2011.
Sugiharto
Komisaris Utama
Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
(1986), meraih gelar Master of Business Administration dari
Indonesian School of Management dan Amsterdam School of Management
(1996) dan meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Sosial dari
Universitas Gadjah Mada (2008). Beberapa jabatan penting yang
pernah dipegang antara lain berbagai jabatan Senior Investment
Banking Officer (Anggota Direksi dan Vice President) di Bankers
Trust Company dan Chemical Bank, New York Group, Jakarta
(1982-1991), berbagai jabatan senior termasuk CEO dan CFO di Medco
Group (1991-2004) dan Menteri Negara BUMN pada Kabinet Indonesia
Bersatu (2004-2007). Pada 6 Mei 2010, Sugiharto menjabat Komisaris
Utama PT. Pertamina (Persero).
Nurdin Zainal
Komisaris
Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(Akabri) (1974), Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) (1989),
dan Lemhamnas (2001). Selain pendidikan militer, beliau juga
menjalani pendidikan formal, lulus Strata-1 dari Manajemen
Universitas Terbuka (1996) dan Master degree of Human Resources
Universitas Jayakarta (2001). Jabatan yang pernah dipegang beliau
antara lain Wakil Asisten Pengamanan Kasad (2001-2002), Kasdam 17
Trikora (2002-2003), Pandam 17 Trikora (2003-2005), Asisten
Intelijen TNI (2005), Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (2006),
Staf Khusus Menko Polhukkam dan menjabat sebagai Komisaris PT.
Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.
Mahmudin Yasin
Komisaris
Lulusan Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, dan
meraih gelar Master of Business Administration dari Washington
University, St Louis, Amerika Serikat. Saat ini menjabat sebagai
Wakil Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Kabinet Indonesia
Bersatu II.
Karirnya di lingkungan BUMN cukup lama, sebelum menjabat Wamen
BUMN, beliau sempat menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN
sejak September ( 2010-2011), Deputi Menteri BUMN Bidang
Restrukturisasi dan Privatisasi.
Ia pernah menduduki sejumlah posisi penting diantaranya Deputi
Badan penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), serta menjabat sebagai
komisaris di sejumlah BUMN antara lain Komisaris PT Bank Mandiri,
Komisaris PT Telkom (2007), Presiden Komisaris PT Socfin Indonesia
(2005-2007), Komisaris Utama PT Pupuk Sriwijaya (2004-2008) dan
Komisaris PT Indo FarmaTbk (2002).
Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro
Komisaris
Lahir pada tanggal 3 Oktober 1966. Saat ini masih menjabat
sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu.
Lulus Sarjana di FEUI lulusan 1990, dengan konsentrasi pada
bidang ekonomi pembangunan dan ekonomi regional. Gelar Master
diraih pada tahun 1995, dari University of Illinois at
Urbana-Champaign, USA, dengan spesialiasasi Transportation Planning
and Economic Development. Sementara gelar PhD diperoleh dari
University of Illinois at Urbana-Champaign, USA diselesaikan pada
tahun 2007.
Pengalaman mengajar cukup banyak baik di dalam dan luar negeri.
Saat ini masih aktif mengajar di FEUI untuk mata kuliah Ekonomi
Regional, Ekonomi Perkotaan, dan Seminar Ekonomi Regional baik
untuk untuk jenjang S1, S2 dan S3. Sementara di luar negeri, pernah
menjadi guest professorial Lecture dalam The Asian Public Policy
Program, Hitotsubashi University, Tokyo, Jepang, pada Januari 2002,
dan juga sebagai Guest Lecture, The Department of Urban and
Regional Planning, University of Illinois at Urbana-Champaign, USA,
pada November 2002
Ir. Edy Hermantoro
Komisaris
Lahir di Yogyakarta 7 Oktober 1956 tersebut saat ini menjabat
sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi.
Lulusan Fakultas Geologi di UPN Veteran dan Master Kebijakan
Bisnis dari Universitas Indonesia, ini mengawali kariernya di
Kementerian ESDM sejak 1987. Sebelum menjadi Dirjen Migas, Edy
menempati sejumlah posisi penting di Kementerian ESDM. Di antaranya
Kepala Biro Perencanaan dan Operasi di Sekretariat Jenderal
Kementerian ESDM pada tahun 2007-Juli 2008, setelah itu Direktur
Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Dirjen Migas pada Juli 2008-Juli
2012. Edy juga menjadi perwakilan Indonesia di OPEC hingga Desember
2008.
Alamat Kantor
Kantor PusatJl. Medan Merdeka Timur 1A,Jakarta 10110 Telp :
500-000 (lokal)Email : [email protected]
Unit Pengolahan IPangkalan Brandan, Sumatera UtaraTelp : (0620)
20335, 20336, 20337, 20100Fax : (0620) 20170Telex : 51794 PERTA
PBD
Unit Pengolahan IIDumaiJl. Raya Kilang Putri Tujuh Dumai, Kode
Pos 28815 Telp : (0765) 31244 (Hunting) Fax : (0765) 36849 Telex :
56280, 56285, PTM DMI IA
Unit Pengolahan IIIPlaju-Sei GerongJl. Beringin I PO BOX 1
PlajuTelp : (0711) 596000, 542220Fax : (0711) 542263Telex : 27121,
27113Alamat Kawat Pertamina Plajuhttp://www.up-3.com/
Unit Pengolahan IVCilacapJl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis,
Cilacap Jawa Tengah 53221Telp : (0282) 531051, 7362001 (Hunting)Fax
: (0282) 531284Telex : 25480, 25494, 22380,
PEKCCPhttp://www.pertamina-up4.co.id/
Unit Pengolahan VBalikpapanJl. Kom. L Yos Sudarso, Balikpapan,
Kalimantan TimurTelp : (0542) 731988, 7362001 (Hunting)Fax : (0542)
733131Telex : 37165, 377131 PTMDAK IA
Unit Pengolahan VIBalonganJl. Raya Balongan Indramayu, Jawa
BaratTelp : (0234) 428232, 428629, 428183Fax : (0234) 428097Telex :
45045 PTM BLG IA
Unit Pengolahan VIISorongJl. Jend A.Yani, Sorong Irian Jaya Telp
: (0951) 613666, 618422 ext. Pertamina, Pst JktNSAT 7004, 7005,
7006 Fax : (0951) 321021
Pemasaran Region IPemasaran Region IIPemasaran Region
IIIPemasaran Region IVPemasaran Region VPemasaran Region
VIPemasaran Region VIIPemasaran Region VIII
12