Top Banner

Click here to load reader

24

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Jul 07, 2015

Download

Real Estate

Di bidang pariwisata, potensi pariwisata Kabupaten Nias Selatan terletak pada jalur yang disebut Segitiga Emas Industri Pariwisata Nias Selatan, yakni Kecamatan Lolowa'u – Gomo - Pulau Batu. Porosnya adalah Omo Hada, rumah tradisional di Desa Bawomataluo, Kecamatan Teluk Dalam, yang merupakan potensi wisata budaya dan bahari.
Desa Bawomataluo merupakan desa tradisional dengan deretan rumah tradisional terbuat dari kayu dengan, arsitektur khas Nias itu dihuni sebagaimana layaknya kompleks perumahan. Ukiran batu megalitik menghias di beberapa tempat. Di perkampungan itu bisa juga disaksikan tradisi Hombo Batu atau Lompat Batu.
Adapun peninggatan zaman megalitik berupa batu-batu megalit di Kecamatan Lahusa dan Gomo. Andalan wisata lainnya adalah Pantai Lagundri yang berpasir putih, serta Pantai Sorake yang ombaknya jadi sarana olahraga selancar dan beberapa kali diadakan lomba berselancar tingkat internasional di Pantai Sorake.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

4 Profil Kepariwisataan

Kabupaten Nias Selatan

4.1. Usaha Pariwisata

Gambaran kondisi sisi sediaan (supply side) terutama untuk menemukenali potensi dan permasalahan daya tarik wisata serta kesiapan sarana penunjang pengembangan yang ada di Kepulauan Nias ini.

4.1.1. Usaha Jasa Pariwisata

1. Jasa Biro Perjalanan Wisata

Untuk sementara ini jasa biro perjalanan wisata yang ada di Kabupaten Nias dan Nias Selatan belum tersedia, pemasaran pariwisata Nias selama ini tergantung pada biro perjalanan manca negara, disebabkan karena biro perjalanan indonesia sendiri hanya melakukan pemasaran secara pasif, dalam arti penjualan produk wisata dilakukan hanya atas permintaan. Hal ini terutama

Page 2: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-2 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

disebabkan karena produk wisata Nias belum benar-benar siap untuk dijual, sehingga biro perjalanan Indonesia tidak berani mena-warkan secara terbuka mengingat akan mengundang klaim yang dise-babkan oleh adanya “ketidakpastian” terutama dalam hal aksesibilitas. Di samping harganya yang relatif mahal, atau dinilai masih berkualitas di bawah standar yang diharapkan wisatawan.

2. Jasa Agen Perjalanan Wisata

Sama halnya dengan jasa biro perjalanan, agen perjalanan wisata juga dilakukan justru oleh agen perjalanan wisata mancanegara, beberapa waktu yang lalu sebelum terjadi bencana gempa dan tsunami tercatat ada beberapa group tours yang secara teratur menjual produk wisata Nias setiap tahunnya oleh Tour Operator luar negeri, seperti BAOBAB dari Belanda, Di samping Natrabu yang memiliki paket wisata yang juga dijual di manca negara, dan di Nias sendiri saat itu hanya memiliki 2 Biro Perjalanan Wisata, yakni GOWE treeking and travel yang merupakan handling agent dari BAOBAB.

3. Jasa Pramuwisata

Untuk saat ini jasa pramuwisata di Nias sangat minim sekali, disebabkan tidak adanya akademi yang khusus pariwisata, meskipun telah berdiri sekolah menengah khusus pariwisata, tetapi dapat dikatakan belum cukup memadai untuk terjun langsung di dunia pariwisata, hal ini menyebabkan sumber daya manusia untuk jasa pramuwisata tidak ada.

4. Jasa Konvensi, Perjalanan insentif, dan Pameran

Untuk saat ini jasa konvensi banyak diselenggarakan secara swadaya oleh LSM-LSM atau NGO yang ada, yang mereka adakan dalam rangka acara pengembangan lembaga mereka sendiri ataupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan mereka yang berkaitan dengan keberadaan mereka di Nias. Begitupun untuk jasa perjalanan insentif masih belum tersedia.

Sementara untuk pameran-pameran pariwisata, yang sangat aktif dalam mengikuti dan merencanakan pameran-pameran dan berbagai kegiatan jasa pariwisata lainnya di Nias adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dari Kabupaten Nias Selatan. Pameran dan kegiatan-kegiatan tersebut misalnya : a. Kegiatan PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara) di Medan,

Kegiatan Medan Fair, b. Sosialisasi Sadar Wisata, c. Gebyar Putri Pariwisata, d. Lomba Selancar Lokal/Internasional di Kecamatan Teluk Dalam,

Page 3: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-3 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

e. Lomba Pacuan Kuda di kecamatan Lolomatua, f. Festival Budaya di Kabupaten Nias Selatan, g. Pengadaan peta pariwisata, h. Pemetaan lokasi/kawasan pariwisata, i. Sumatera Expo 2006 di Batam, j. Batam Islamic Fair (exhibition), k. Dan lain-lain.

5. Jasa Impresariat

Belum tersedia.

6. Jasa Konsultan Pariwisata

Belum tersedia.

7. Jasa Informasi Pariwisata

Untuk saat ini informasi pariwisata yang bisa didapatkan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di masing-masing Kabupaten, belum ada lembaga khusus yang menyediakan informasi pariwisata. Sebelum bencana terjadi di Kabupaten Nias Selatan dulu terdapat Pusat Informasi Pariwisata yang terletak di daerah Sorake, tetapi pasca gempa dan tsunami fungsinya berubah menjadi ruang guru sebuah Sekolah Menengah Pertama yang terletak berseberangan dengan gedung sekolahnya.

4.1.2. Pengusahaan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Daftar rinci ODTW yang ada di Kabupaten Nias Selatan dapat disimak pada tabel di bawah ini. Di Kabupaten Nias Selatan berjumlah 121 buah. Namun, untuk memastikan kebenaran angka ini, kiranya menjadi tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Tabel 4.1 Objek Daya Tarik Wisata di Kabupaten Nias Selatan

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

1 Teluk Dalam 1 Walombou Pantai yang landai. 2 Pantai Soma-Soma Lokasi selancar dengan pantai yang landai. 3 Hilizoilawa Rumah tradisional 4 Lawindra Rumah tradisional 5 Bawolahusa Rumah tradisional 6 Lagundri Beach Pantai untuk renang. Selancar. Pantai berpasir putih, perairan laut yang

bergelombang, akomodasi dan restoran. 7 Sorake Beach Lokasi untuk berselancar. Selancar.

Page 4: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-4 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

Right-Hand Reef Break, penyewaan papan selancar, akomodasi, restoran dan Telecommunication

8 Hilisatarô Beach Lokasi untuk berselancar. Right-Hand Reef Break. Can be reached by vehicles or speed boat.

An alternative for surfers when Sorake is crowed. 9 Walo Hiu / Hili Batu Pantai untuk renang. Pantai berpasir putih, perairan laut yang tenang 10 Baloho Beach Pantai untuk renang. Pantai berpasir putih 11 Bawômataluo Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. Approached by 88 stone steps. Many stone megaliths

and large thin pieces of stone stand erect around the village square. Over 13 traditional houses surround the village square, a long rectangular open area. In the middle of these houses is the largest traditional Rumah Adat (or Chief’s

House) in Nias. Inside this house, visitors can see carving and traditional items left by nobles from the past a real living history museum house.

12 Botohilitanô Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 13 Hilisimaetanô Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 14 Orahili Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 15 Hiliamaetaniha Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 16 Hilinawalô Fau Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. A beautiful chief’s house sits surrounded by 127

traditional houses. Numerous megaliths and stone monuments stand erect in the village square the tallest of them towering 7 meters above the ground. A guest house in this village is ready to receive visitors. There is also a stone cave, called “Lubo gobali” in Hilinawalô Fau.

17 Hilimondregeraya Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Village Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 18 Lahusa Fau Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 19 Onohondrô Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata.

Page 5: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-5 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

In this traditional village there is also a large rumah adat, still lived in by descendants from the clan lord. Right in front of the chief’s house is a large megalith covered with unusual stone engravings. The owner’s souvenir shops in the village that sell local handicrafts are ready to explain the way of the villagers to all visitors.

20 Bawôgosali Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. We can see the cave which has interesting history, if

you want to know, the villagers can tell you about that story. But

sad to say, that hole of cave has been damaged because of the earthquake.

21 Siwalawa Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 22 Hiligenasi Cliff Pemandangan alam Pemandangan alam, pemandangan matahari terbit

dan terbenam. The kaleidoscope of colors as the red lip of the sun

rises at dawn from the black sea gradually changing through all the colors of the rainbow with the sea in shades fazing from navy to clear turquoise blue never fails to fascinate the early riser or the late party-goner. Sunrises can often be seen because clouds in the morning are not too common. Good sunsets are rarer since the horizon is often crowded with clouds late in the afternoon however they are worth waiting for. Good sunrises and sunsets can be seen from many beaches and vantage points along the coast.

23 Hilisondrekha Village Air terjun Lawu-Lawu (ketinggian sekitar 15 m) 24 Hilinawalö Mazinge Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Village Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. At the focal centre of the village is a monumental

centuries old chief’s house. This amazing building was listed in the world heritage list in the year 2000 as one of the 100 most threatened heritage building / monuments in the world. The carvings and ornaments that adorn the pillars and walls of this building are really intriguing. This village has been focus of many research studies.

25 Hilinamözaua Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, lompat batu,

tarian tradisional, toko cenderamata. 26 Hilizihönö Village Pohon bakau

We can enjoyimg the marine worth, because there are many fish, shrimp, etc. thus, you can spare your spare time to fishing.

2 Amandraya 1 Amandraya Pemandangan alam Memancing 2 Bombohou Beach Pemandangan alam

Page 6: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-6 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

Memancing, pemandangan 3 Sadeha Pemandangan alam Memancing, pemandangan 3 Lahusa 1 Hiligumbo Rumah tradisional 2 Tuhegewo Monumen batu. Nama benda kuno : Ni'ogadi, Behu Sitolu Bagi. 3 Tetegewo I Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Megalitikum dan menhir 4 Tuhegewo Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Megalitikum dan menhir 5 Hiligombu Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional 6 Hilidohona Village Air terjun Mondowe (ketinggian sekitar 20 m) 4 Gomo 1 Helaowo Air terjun dan pemandian alam. 2 Hililolomatua Air terjun dan pemandian alam. 3 Sifalago Susua Rumah tradisional 4 Lahusa Idano Tae Monumen batu. Nama benda kuno : Ni'ogadi, Behu. At Lahusa Idanôtae village there are many megaliths. They include : 5 Behu or great stones 4 to 5 meters tall and 1

to1,5 meters in diameter, 55 medium stones 1-2 meters tall, 55 Ni’olare or Ni’ogadi stones with highly artistic

shapes and carvings that ring like a bell when struck, and

5 Sitôlu Bagi or stones in the shape of chairs. They have carvings of three deer heads on them. 5 Tundrumbaho Monumen batu. Nama benda kuno : Ni'ogadi, Behu. 6 Boronadu Monumen batu. Nama benda kuno : Ni'ogadi, Behu. The Bôrônadu area is the oldest village on Nias Island

according to Oral History. Legends say that Bôrônadu is the place where the Ancestors of the Nias people first came. From Bôrônadu they spread out to settle in all parts of Nias Island and in the Pulau-pulau Batu and the Hinako Islands. Bôrônadu is at Sifalagô village in Gomo Sub-district, about 8 km from Gomo, can be reached partly by motorcycle taxi plus a short trekking. About 45 km from Telukdalam in the middle of the island near Mt. Lôlômatua the highest point in the island.

Bôrônadu is renowned nationally and internationally as an archeological site and the local Government gradually improving access to reach the site. Many of the megaliths at Bôrônadu have been given names, such as :

Page 7: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-7 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

Ni’olasara/Ni’ogazi these are 5 engraved stones, each over 2 meters across. Previously it was used as a place for dancing by young girl during wedding feasts or feasts when awards were given to the nobility of Nias.

Awina is a stone where skulls of ancestors were displayed.

Behu these are a row of nine large stones erected to show that the nine descendants of “Tua Hia” were made nobles at a great traditional festival called “Owasa Sebua”.

About 200 meters from Bôrônadu is a sacred tree called “Eu Fôsi”, the “Fôsi tree” said to be hundreds of years old and about 30 m tall. According to legend, if the leaves fall from the tree, it is a sign that the crops will fail. If the tree is climbed, rain will fall and if a large branch falls down then the traditional head of the village will fall ill. Sad to say this sacred tree has broken in half, probably due to age.

7 Tundrumbaho Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, tarian

tradisional, toko cenderamata. Tundrumbho, the oldest and largest megalith site in

Indonesia is 4 Km from Gomo. Public transport will take you the first 5 km, the last kilometer you must walk.

The megalith there have been carved with various shapes and motives, each shape and motive has a special name and had special meaning for the Nias Ancestors in Ancient times.

Names such as Ni’ogadi, Saitagari, Daro-daro, Osa-osa and Behu each have a separate meaning.

The megalith complex at Tundrumbaho is world famous; spread over nearly 1 hectare of ground, the large stones carefully arranged so many millennia ago are amazing to see.

8 Sifalagô Susua Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, tarian

tradisional, toko cenderamata. 9 Lahusa Idanô Tae

Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya

Megalitikum dan menhir 10 Orahili Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Arsitektur tradisional, batu megalitikum, tarian

tradisional, toko cenderamata, patung 11 Lahusa Satua Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Batu megalitikum, tarian tradisional, toko

cenderamata. 12 Helaowo Village Pemandangan alam AIr terjun, Natural Swimming Pond 13 Sifalagô Gomo Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Megalitikum dan menhir 14 Börönadu Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Megalitikum dan menhir

Page 8: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-8 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

15 Sifaoro Asi Gomo Village

Peninggalan sejarah dan atraksi budaya

Arsitektur tradisional, patung 5 Lolomatua 1 Lôlômatua District Traditional horse races held every August at

Lôlômatua. 2 Hililaza Village peninggalan sejarah Megalitikum dan menhir 3 Hiliana'a Village peninggalan sejarah Megalitikum dan menhir 4 Hili Gui-gui Pemandangan alam pemandangan dan udara yang sejuk 5 Mohili Hill Top Pemandangan alam pemandangan dan udara yang sejuk 6 Lolowau 1 Puncak Soliga Pemandangan pada saat matahari terbenam. 2 Pantai Moale Pantai yang indah. 3 Simandraolo Rumah tradisional 4 Moale Beach Pantai untuk renang. pemandangan, pemandangan matahari terbit dan

matahari terbenam 5 Sehe Beach Pantai untuk renang. pemandangan, pemandangan matahari terbit dan

matahari terbenam 6 Olayama Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya Megalitikum dan menhir 7 Hilidaura Village Pemandangan alam pemandangan, pemandangan matahari terbit dan

matahari terbenam 8 Simandraôlô Village Peninggalan sejarah dan atraksi budaya 9 Ehusakhozi Village peninggalan sejarah 10 Lôlômoyo Village Air terjun Samiri (more less 15 m high) 11 Soliga Hill Top Pemandangan alam pemandangan, pemandangan matahari terbit dan

matahari terbenam 7 Pulau-Pulau Batu 1 Sibaranun Beach Marine Tourism Selancar, Snorkeling, menyelam Peninsula With

Pantai berpasir putih, Fishermen Village 2 Sifika Beach Atraksi kelautan dan peninggalan sejarah Selancar, Snorkeling, menyelam, Pantai berpasir

putih, batu megalitikum (di Sifika Village) 3 Sibolo Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 4 Hayo Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar, Wide Beach With White Sand 5 Sigata Beach Atraksi kelautan Selancar, menyelam, Snorkeling Sa'ewe Caves 6 Bintuang Beach Atraksi kelautan menyelam And Snorkeling, Game Fishing Berjarak sekitar 172.2 km dari Gunung Sitoli.

Merupakan rumah radisional dengan tipe Nias Selatan

7 Karang Anjing Beach Atraksi kelautan menyelam And Snorkeling 8 Pulau Pinang Beach Atraksi kelautan

Page 9: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-9 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

menyelam And Snorkeling 9 Sebuasi Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 10 Sijewali Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 11 Lamôlô Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 12 Garamba Beach Atraksi kelautan Swimming, Lokasi selancar 13 Lumijo Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 14 Lorang Beach dan

sawolo'ene peninggalan sejarah, Pemandangan alam

village Batu megalitikum, Wide Beach With White Sand 15 Sibôlô Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 16 Arôgatela Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 17 Saruru Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar 18 Serba Angin Lamolo

Beach Atraksi kelautan

(Simuk Island) Lokasi selancar 19 Pini Island Atraksi kelautan Lokasi selancar 20 Memong Island Cultural Attraction Boli-Boli Attraction 21 Tello Island Cultural Attraction Dances Performances, Caves With Swallow Bird

Nests 22 Baruyu Lasara Village Fatolasa Cave 23 Simaluaya Village Stone Caves 24 Vuge Village Caves Called Sigelo Ana'a 25 Lorong Pono I Mangrove Tree 26 Lorong Pono II Mangrove Tree 27 Sifituewali Village Traditional Culture Art 28 Silimaewali Village Traditional Culture Art 29 Memong Village Traditional Culture Art 30 Bintuang Village Peninggalan sejarah/tradisi, Arsitektur tradisional 31 Hili Amaodula Village Peninggalan sejarah/tradisi, Arsitektur tradisional 8 Hibala 1 Hele Arana Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih 2 Sifaremo Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih 3 Tanô Mokino Village dan Atraksi kelautan Beach Lokasi selancar, Crystal Sandy Beach 4 Boji Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih 5 Sihalema Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih 6 Siramona Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih

Page 10: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-10 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Kecamatan Nama ODTW Keterangan

7 Sifaruhu Asi Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih 8 Ceke Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih 9 Sibuyu Dalô Beach Atraksi kelautan Pantai untuk renang, Large Pantai berpasir putih 10 Duru-duru Beach Atraksi kelautan Lokasi selancar, Pantai berpasir putih 11 Nuja Wofo Island Pemandangan alam Birds Sanctuary, Air terjun Dilawulawu, Tebolo Village 12 Sokawali Lake Pemandangan alam Pemandangan yang indah 13 Idanô Soyo Lake Pemandangan alam Pemandangan yang indah 14 Sokawali Lake Pemandangan alam Pemandangan yang indah 15 Kuala Luo Lake Pemandangan alam Pemandangan yang indah 16 Nuja Wofo Lake Pemandangan alam Pemandangan yang indah 17 Air terjun "Luaha Sobatu

Baluta" Air terjun

18 Air terjun "Luaha Lahusa Baluta"

Air terjun

19 Air terjun "Gôgôsa Baluta"

Air terjun

4.1.3. Usaha Sarana Pariwisata

Sediaan produk wisata yang meliputi : obyek dan daya tarik wisata (alam, budaya, minat khusus), event-event, sarana pariwisata (akomodasi, biro perjalanan/agen perjalanan wisata, restoran), paket-paket perjalanan yang ada. Menurut Pasal 23 UU Kepariwisataan, usaha sarana pariwisata meliputi : penyediaan akomodasi, penyediaan makan dan minum, penyediaan angkutan wisata, penyediaan sarana wisata tirta, dan kawasan pariwisata. Pada Tabel 4.3 sampai Tabel 4.8 dapat ditelaah rincian sediaan usaha sarana pariwisata di Nias.

1. Penginapan

Berdasarkan pengamatan di lapangan, dapat dikatakan bahwa standar pelayanan yang ada di Nias dan Nias Selatan masih kurang memadai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja yang terampil di bidang usaha kepariwisataan. Jumlah hotel / penginapan yang ada di Kabupaten Nias ± 14 hotel / penginapan, sedangkan jumlah hotel / penginapan yang ada di Kabupaten Nias Selatan ± 25 hotel / losmen.

Page 11: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-11 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Tabel 4.2 : Daftar Nama Hotel / Penginapan di Nias

No. Hotel / Penginapan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Hotel Melati / Hotel Miga Beach Hotel Melati / Hotel Hawaii Hotel Melati / Hotel Olayama Hotel Melati / Hotel Beringin Hotel Melati / Hotel Lagara Hotel Melati / Hotel Tenang Hotel Melati / Hotel Fera Hotel Melati / Hotel Wisata Hotel Melati / Hotel Otawa Hotel Melati / Hotel Banuada Hotel Adalia Hotel Serasi Hotel Bersaudara Hotel Talifuso

2. Rumah Makan

Jenis tempat makan yang ada di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan terbatas pada jenis rumah makan dan warung. Jumlah rumah makan yang ada di Kabupaten Nias ± 19 buah, café ± 12 buah. Jumlah keseluruhan rumah makan yang tersedia di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan pada tahun 1991 sebelum pemekaran kecamatan dan sebelum bencana gempa dan tsunami adalah sebanyak ± 505 buah yang tersebar diseluruh kecamatan, kecuali kecamatan Lahusa. Sebagian besar rumah makan terdapat di Gunung Sitoli (45%). Untuk agen perjalanan wisata, di Kabupaten Nias dan Nias Selatan masih belum tersedia, kondisi yang sangat memprihatinkan mengingat potensi berbagai objek wisata yang ada di Pulau Nias.

Tabel 4.3 : Daftar Nama Cafe di Nias

No. Cafe

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Cafe/ Bufet Garuda Cafe / Cendol Melayu Cafe Laris Manis Cafe / Andriyani Soraya Cafe / Tip Top Cafe Cafe Buruti Wisata Karaoke / Cafe/ Happy Karaoke Karaoke / Cafe/ Oke Pub Cafe Nosara

Page 12: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-12 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Cafe

11. 12.

Cafe Santika Cafe

Tabel 4.4 : Daftar Nama Rumah Makan di Nias

No. Rumah Makan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Kedai Orit / Rumah Makan Kedai Yuni Cs / Rumah Makan Mei Hidangan Tradisional Rumah Makan / Rumah Makan Famili Jaya Rumah Makan / Rumah Makan Saiyo Rumah Makan Bakmi / Kedai Ada Jadi Rumah Makan / Rumah Makan Beringin Baru Rumah Makan Pondok Selera Rumah Makan / Bamboo House Rumah Makan Bakmi / Sinar Jaya Rumah Makan Bintang Terang Rumah Makan “88” / FAT FAT Rumah Makan Rumah Makan BPK Rumah Makan ACC Baru Rumah Makan Pak Gaek Rumah Makan Memon Rumah Makan 189 Gumarang Resto Rumah Makan Berkemah

Tabel 4.5 : Daftar Nama Salon / Pangkas / Barber Shop di Nias

No. Salon / Pangkas / Barber Shop

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Salon Rias / Salon Monita Salon Rias / Salon Monalisa Salon Rias / Juliana SMS Salon Salon Rias / Salon Utami Salon Rias / Lilis Salon Rias / Beauty Salon Chirs Salon / Simndersk Salon Rias / Elsa Salon Salon Rias / Lian Beauty Salon Salon / Salon Rini Salon / Salon Yuni Salon / Salon Line Group Salon / Cindy Beauty Salon Salon Rias / Yamano Beauty Salon Barber Shop / Pangkas Beach Boy

Page 13: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-13 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

No. Salon / Pangkas / Barber Shop

16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Barber Shop / Pangkas Elfa Indah Barber Shop / Luiz Barber Shop Barber Shop / Pangkas Citra Barber Shop / Pangkas Nisa Barber Shop / T. Pangkas Halawa Barber Shop / T. Pangkas Nias Indah Tukang Pangkas / T. Pangkas Mawar Pangkas Linda / Barber Shop Pangkas Kalvin Indah / Barber Shop Pangkas Swarmanto Bu’ulolo / Barber Shop

Tabel 4.6 : Daftar Nama Kios di Nias

No. Kios

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Kios (Milik Pemda Kab. Nias) Kedai Haogododo Kios (Milik Pemda Kab. Nias No. 5) Kedai Abiudin Kios (Milik Pemda Kab. Nias No. 3) Kedai Desman Kios (Milik Pemda Kab. Nias No. 6) Kedai Aluizaro Kios (Milik Pemda Kab. Nias) Kedai Tema’aro Kios (Milik Pemda Kab. Nias No. 1) Kedai Martinus Kios (Milik Pemda Kab. Nias No. 4) Kedai Rukaia Kios Muara Indah / Kedai Odimawa’ati Kios Mbombo’aukhu / Kedai Philipus Kios Muara Indah / Kedai Sari Budi Kios Muara Indah / Kedai Fatilina Kios Kedai Yosafati Penyewaan Kaset VCD / Toko Sinar Kaset VCD Rental Com / Laser Disk / Comstation

Tabel 4.7 : Daftar Nama Ketangkasan / Billyard di Nias

No. Ketangkasan / Billyard

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bola Billyard / Murni Jaya Billyard / Tornado B.Center Bola Billyard Center Harapan Bola Billyard / Hoki Billyard Bola Billyard / Melfa Billyard Bola Billyard / Cavi Billyard Bola Billyard / Lacas Billyard Ketangkasan Play Station / Teratai Martabe Billyard Billyard Olodano

Page 14: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-14 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Tabel 4.8 : Daftar Nama Pondok Wisata di Nias

No. Objek Wisata / Pondok Wisata

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Taman Rekreasi / Moon Light Hendri Rumah Pemondokan Rumah Pemondokan Agusman Harefa Rumah Pemondokan A. Yudika Hia Rumah Pemondokan A. Beza Taman Rekreasi Puri Lestari Pondok Wisata Benny Home Stay Pondok Wisata Pondok Wisata / Penginapan Yosua Hia Pemondokan Pondok Dian Otomosi

4.2. Pengelolaan dan Kelembagaan Pariwisata

Pengelolaan yang dilakukan saat ini, beberapa objek wisata dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias/Nias Selatan, sementara untuk usaha jasa pariwisata, seperti : hotel, rumah makan, rekreasi dan hiburan umum, dikelola oleh badan usaha/swasta.

4.2.1. Pengelolaan Pantai

Salah satu daya tarik yang menjadikan suatu pantai menjadi daerah tujuan wisata adalah keindahan panorama alam, baik gejala kenampakan geomorfologi yang diakibatkan oleh proses alam, atau atraksi kehidupan masyarakat lingkungan pantai. Dalam kenyataan, kegiatan untuk menikmati panorama alam, tidak terpancang pada satu bentuk aktivitas yang monoton, seperti berdiri di suatu tempat tinggi dan memandang lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut dapat tumpang tindih atau bersamaan dengan kegiatan lain, seperti menyelam, berjalan-jalan di pantai, berkapal/berlayar, dan lain-lain. Seorang yang melakukan kegiatan tersebut, seringkali juga melakukan aktivitas lain, seperti makan dan minum, sehingga apabila di dalam kegiatan tidak dilakukan pengelolaan yang baik, terkadang akan menimbulkan beberapa dampak yang muncul, seperti terjadinya penumpukan sampah di suatu daerah tertentu yang dapat mengganggu panorama alam.

Terkadang untuk menikmati panorama alam juga membutuhkan suatu sarana penunjang yang dapat berupa gardu pandang atau bangunan di areal tertentu yang strategis untuk memandang alam yang dapat berupa pengerasan dan pagar di puncak tebing. Dengan demikian dampak yang timbul lebih dipengaruhi oleh sarana penunjang dan kegiatan sampingan yang dilakukan oleh wisatawan. Penataan ruang kawasan yang baik sangat diperlukan, sehingga adanya bangunan-bangunan baru.

Page 15: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-15 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

4.2.2. Pengelolaan Pembangunan Prasarana-Sarana Dasar

Sementara ini pengelolaan prasarana dan sarana air bersih yang sudah berjalan. PDAM Tirta Nadi adalah agen yang bertindak dalam pendistribusian air bersih ke kawasan pariwisata, sedangkan distribusi untuk kegiatan non wisata dilaksanakan oleh PDAM Tirta Umbu. Dapat dimengerti dengan standar kualitas air bersih yang tingginya dan dengan kemampuan dana yang dimiliki, PDAM Tirta Umbu yang telah banyak berpengalaman dalam penyediaan air bersih di kota besar, seperti Medan dan juga karena didukung oleh dana yang besar.

Peluang peran serta swasta lainnya yang hingga saat ini belum ditangani antara lain adalah pengelolaan limbah kawasan pariwisata, baik limbah padat maupun limbah cair. Penanganan yang seadanya akan berdampak terhadap kualitas air laut dan lingkungan pantai yang menjadi ciri utama kawasan pariwisata Teluk Dalam. Fasilitas kesehatan yang tersedia juga sangat minim, padahal kegiatan surfing termasuk kegiatan dengan resiko yang tidak kecil.

4.2.3. Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat di dalam pembangunan kawasan pariwisata sangat dominan. Untuk menghindari terjadinya tuntutan atau persetujuan masyarakat dengan sektor swasta, masyarakat di dalam pembangunan ini diharapkan menjadi “subyek” atau bagian dari pembangunan, bukan hanya menjadi objek dari pembangunan.

Sebagai mediator dari masyarakat dapat digunakan kepala adat/kepala desa setempat, yakni untuk mengungkap aspirasi masyarakatnya. Agar masyarakat dapat menjadi subyek dari pembangunan maka penduduk pemilik lahan menjadi pemegang saham dan tenaga kerja dari sektor swasta tersebut secara saling menguntungkan. Proses tersebut harus melalui kesadaran dan keyakinan dari semua pihak bahwa mereka merasa diuntungkan oleh kerjasama tersebut.

Kontribusi atau peran lain yang diharapkan dari masyarakat antara lain mempertahankan citra masyarakat Indonesia yang sudah sangat tekenal dengan keaneka ragaman budaya dan keramah tamahan masyarakatnya. Sebagai bagian dari kegiatan wisata masyarakat setempat dengan menciptakan produk-produk wisatawan ataupun souvenir yang spesifik dan menarik perhatian, seperti misalnya : kerajinan rakyat, pakaian dan lain-lain. Tidak kalah pentingnya adalah kepedulian masyarakat untuk ikut melestarikan dan memelihara obyek-obyek wisata dan seni budaya masyarakatnya.

Keberadaan dan peran serta masyarakat terhadap pengelolaan dalam kelembagaan pariwisata di Nias cukup aktif, karena dibeberapa kawasan pariwisata, justru pihak swasta/swadaya masyarakatlah yang

Page 16: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-16 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

mengelola kawasan pariwisata tersebut. Hanya mereka belum cukup berkembang dikarenakan dana yang mereka miliki masih minim serta kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan suatu kawasan pariwisata.

4.2.4. Nias Tourism Development Coorporation

Dengan awal pengembangan Kawasan pariwisata Lagundri –Sorake, sebenarnya Kepulauan Nias membutuhkan suatu bentuk lembaga koordinasi dan pengawasan pengelolaan kawasan pariwisata yang khusus. Pada tahun 1996 untuk kawasan Lagundri – Sorake telah diserahkan pengelolaannya kepada PT. Samaeri Mitracipta Nias (PT. SMN), tetapi bentuk pengelolaannya masih dalam batas-batas tertentu. Untuk tahun ini keberadaan PT. Samaeri sudah tidak ada dan tidak berfungsi lagi.

Dalam studi Direktorat Jendral Pariwisata telah diusulkan agar kepariwisataan Nias bisa mencontoh kelembagaan pariwisata yang telah ada di Bali yaitu ‘”Bali Tourism Development Coorporation (BTDC)”, tetapi diusulkan dengan kondisi di Nias. Dengan demikian untuk Nias sebaiknya ada NiTC (Nias Tourism Development Coorporation).

Dalam skala kawasan pariwisata di Nias umumnya maka NiTC hendaknya mempunyai tugas yaitu : merencanakan, mengawasi pembangunan, pengelolaan infrastruktur dan fasilitas umum, pengawasan pemanfaatan lahan dan segi-segi tata bangunan termasuk desain arsitektur yang masih diperbolehkan. Di samping itu NiTC juga harus selalu melakukan koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan, agar koordinasi dengan instansi terkait lainnya lebih mudah dilakukan.

Melalui NiTC dapat dilibatkan instansi non pemerintah maupun masyarakat untuk pengembangan kawasan pariwisata. Bentuk kawasan pariwisata di Nias dikembangkan tidak secara tertutup, tetapi secara terbuka, sehingga dapat berperan bagi pengembangan kawasan pariwisata itu. Sayangnya sampai dengan saat ini lembaga-lembaga pengelolaan kawasan pariwisata itu belum terwujud juga keberadaannya.

4.3. Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata

Pembangunan di bidang pariwisata di Kabupaten Nias terus dikembangkan secara bertahap mengingat potensi yang cukup besar. Hal ini terus ditandai dengan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik untuk menikmati berbagai objek wisata, seperti : objek wisata alam, bahari, wisata budaya, serta objek wisata lainnya. Jumlah kunjungan wisata dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Page 17: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-17 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

(1995-2004) tercatat 37.495 orang wisatawan mancanegara dan 89.675 orang wisatawan domestik.

Upaya peningkatan kualitas SDM pariwisata di Kepulauan Nias, sejauh ini belum berjalan baik. SDM di berbagai bidang kepariwisataan, seperti : hotel, restoran, pramuwisata, prasarana dan sarana transportasi (baik darat, uara, maupun laut), toko cenderamata, belum memiliki “kesadaran kepariwisataan”. Upaya yang mendukung hal ini juga belum pernah dilakukan, seperti : pelatihan, lokakarya, dan sebagainya.

Keberadaan fasilitas pendidikan yang diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas SDM pariwisata, antara lain adalah : a. IKIP Gunung Sitoli, b. STIE Pembangunan Nasional Nias, di samping 1 (satu) buah SMIP di Kecamatan Gunung Sitoli.

4.4. Pemasaran Pariwisata

Pengembangan kepariwisataan (termasuk upaya pemasaran pariwisata) di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan dilaksanakan, seperti halnya di propinsi lainnya, oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tingkat propinsi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tingkat kabupaten. Kedua jenis lembaga tersebut yang merupakan aparat Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan bidang-bidang usaha pariwisata yang urusannya telah dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Departemen Pariwisata dan Kebudayaan.

Pada umumnya, upaya pemasaran pariwisata dilakukan oleh Pemerintah, khususnya pemerintah pusat dalam bentuk pemasaran di luar negeri. Upaya pemasaran yang dilakukan, misalnya dalam bentuk keikutsertaan pada pameran-pameran kepariwisataan di propinsi lain, khususnya propinsi-propinsi yang banyak dikunjungi wisatawan. Untuk kondisi yang demikian, kajian atas aspek pemasaran pariwisata dilakukan pada kajian faktor berpengaruh, aspek kebijaksanaan pembangunan pemerintah. Hal yang perlu dilakukan pada bagian ini adalah menelaah upaya pemasaran pariwisata yang tidak merupakan kebijaksanaan pemerintah, namun telah dilakukan untuk wilayah perencanaan. Sedangkan untuk perumusan ke luaran perencanaan, usulan yang dihasilkan tidak terbatas pada hal-hak yang tidak akan menjadi kebijaksanaan pemerintah. Dapat pula dituangkan usulan yang dapat dipertimbangkan untuk menjadi masukan bagi kebijakan pemerintah.

Bagi tiap unsur usaha pariwisata (usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata), masing-masing terdapat pengu-sahanya. Para pengusaha ini terkadang melakukan upaya pemasarannya sendiri.

Page 18: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-18 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Mengamati kegiatan pemasaran pariwisata yang sejauh ini telah dilakukan, nampak hal ini kurang dilakukan. Media pemasaran seperti brosur, poster, spanduk, dan sebagainya, agak susah ditemui di Medan ataupun di Kepulauan Nias. Di Kepulauan Nias sendiri, petunjuk ke arah ODTW sangat minim. Bahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat tidak mempunyai materi data kepariwisataan eksisting dan pemasaran pariwisata. Poster bertajuk “Tourist Map” yang tersebar di Kepulauan Nias, pada hakekatnya merupakan produk beberapa tajun yang lalu, yang memerlukan pemutakhiran. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat Pantai Lagundri dan Sorake kerap digembar-gemborkan sebagai tempat pelaksanaan event selancar berskala internasional.

4.5. Pasar Pariwisata

4.5.1. Wisatawan Mancanegara

1. Kedatangan Tamu Mancanegara

Wisatawan mancanegara (wisman) yang datang langsung ke Su-matra Utara tahun 2004 sebanyak 112.319 orang, mengalami pe-ningkatan 12.22 persen dibanding tahun lalu, dengan rincian : a. Wisman melalui Bandar Udara Polonia naik 25.67 persen de-

ngan jumlah wisman 96.675 orang. b. Wisman melalui Pelabuhan Laut Belawan turun -35.75 persen

dengan jumlah wisman 9.708 orang, dan c. Wisman melalui Pelabuhan Tanjung Balai Asahan turun sebesar -

5.72 persen dengan jumlah wisman 5.936 orang.

2. Moda Angkutan

Wisman yang datang langsung ke Sumatra Utara masih tetap me-milih datang melalui udara sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2004 : 86.07 persen wisman datang melalui pelabuhan laut, yaitu 8.64 persen melalui Pelabuhan Laut Belawan : 5.28 per-sen melalui pelabuhan Tanjung Balai Asahan. Ada sedikit pening-katan distribusi wisman melalui bandar udara Polonia, di mana tahun lalu mencapai 78.23 persen.

3. Pangsa Pasar Utama

Wisman yang datang langsung ke Sumatra Utara sebagian besar berasal dari negara-negara ASEAN. Terutama berkebangsaan Ma-laysia dan Singapura. Pada tahun 2004 : 71.55 persen wisman ber-asal dari negara dari negara ASEAN dengan jumlah 80.366 orang. Di mana sebanyak : a. 68.781 orang berkebangsaan Malaysia (61.24), dan b. 9.458 orang berkebangsaan Singapura (8.42 persen).

Page 19: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-19 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

c. Selebihnya, wisman Sumatra Utara berasal dari Eropa sebanyak 11.41 persen dengan jumlah 12.811 orang.

Wisman dari negara-negara Eropa terutama berkebangsaan Belan-da, Jerman, Rusia dan Perancis, masing-masing sebanyak 4.81 per-sen : 1.48 persen : 0.86 persen : dan 0.80 persen. Dengan jumlah masing-masing sebesar 5.400 orang : 1.658 orang : 961 orang, dan 897 orang.

Selain dari Eropa, Wisman Sumatra Utara juga berasal dari negara-negara Asia sebanyak 8.46 persen, dengan jumlah 9.498 orang. Wisman dari Asia umumnya berkebangsaan Taiwan dan Jepang masing-masing sebanyak 3.21 persen dan 1.42 persen, dengan jumlah masing-masing 3.603 orang dan 1.597 orang.

Wisman dari benua Amerika ada sebanyak 1.90 persen dengan jumlah 2.138 orang, diantaranya berkebangsaan Amerika Serikat sebanyak 1.16 persen dengan jumlah 1.304 orang wisman dari Oseania ada sebanyak 1.33 persen dengan jumlah 1.940 orang dan umumnya berkebangsaan Australia sebanyak 1.296 orang orang.

4. Pola Kunjungan

Wisman yang berasal dari ASEAN yang mengalami kenaikan tertinggi tahun 2004 adalah wisman yang berasal dari negara Singapura naik sebesar 37.99 persen, dari negara Philipina, Thailand, dan Malaysia naik sebesar 29.11 persen dibandingkan dengan jumlah wisman tahun sebelumnya. Sedangkan dari Brunei Darussalam mengalami penurunan wisman yaitu sebesar -75.82 persen

Wisman yang berasal dari Negara ASIA tidak semua mengalami kenaikan, negara Saudi Arabia turun -32.20 persen, Taiwan turun -15.88 persen, Jepang turun -13.20 persen, dan yang lainnya turun 09.17 persen. Wisman yang mengalami peningkatan jumlah wisman antara lain Srilangka naik 131.58 persen, Bangladesh 82.26 persen, RRC 56.67 persen, Hongkong 15.19 persen, Pakistan 10.17 persen, India 1.93 persen, dan Korea Selatan 1.70 persen.

Hampir semua wisman dari negara-negara Eropa mengalami penurunan. Negara Inggris mengalami penurunan jumlah wisman tertinggi yaitu sebesar -51.24 persen, sedangkan penurunan jumlah wisman terendah dari negara Norwegia sebesar -2.28 persen

Negara yang mengalami kenaikan jumlah wisman yang tertinggi pada kelompok negara yaitu Rusia hingga 48 kali lipat, diikuti negara Eropa barat lainnya, Spanyol, Belanda, dan Eropa Timur , lainnya masing-masing naik sebesar 435.33 persen, 8817 persen, 72.03 persen dan 53.14 persen.

Page 20: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-20 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Wisman dari Benua Amerika mengalami peningkatan sebesar 13.48 persen, diantaranya berkebangsaan Amerika Serikat naik 10.88 persen, Amerika Tengah dan Amerika Selatan masing-masing naik 17.78 persen dan 251.79 persen.

Wisman dari Oseania juga mengalami peningkatan 2.76 persen seperti wisman dari Australia naik 3.35 persen, sedangkan dari Selandia Baru turun -2.60 persen. Wisman dari Afrika naik sebesar 41.43 persen, diantaranya wisman berkebangsaan Mesir naik 14.29 persen, dan Afrika lainnya naik 48.21 persen, pada tahun 2004 ini puncak kedatangan wisman terjadi pada bulan desember yang mencapai 14.169 orang atau 12.61 persen dari seluruh tamu yang datang diikuti bulan Agustus dan Juni, masing-masing sebesar 9.61 persen dan 9.00 persen. Sedang jumlah kedatangan wisman yang terendah terjadi pada bulan Februari yang tercatat sebesar 6.17 persen

Bila dilihat dari pola pertumbuhan perbulanan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penurunan terbesar terjadi pada bulan Februari yang mencapai -20.25 persen, diikuti bulan September dan Oktober, masing-masing mencapai -12.33 persen dan -12.48 persen. Sementara kenaikan jumlah wisman tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 51.39 persen.

5. Karakteristik Demografi

Berdasarkan jenis kelamin, wisman yang datang langsung melaui bandar udara Polonia, 77.31 persen atau sebesar 74.740 orang adalah laki-laki dan 22.69 persen atau 21.935 perempuan.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya tidak terjadi perubahan komposisi menurut jenis kelamin yang berarti. Hanya terjadi sedikit kenaikan persentase untuk pengunjung laki-laki dan penurunan untuk pengunjung perempuan, masing-masing sebesar 3.88 persen.

Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2004 ini jumlah tamu mancanegara yang terbanyak adalah yang berumur 35-44 tahun yaitu sebesar 25.10 persen. Dari seluruh kedatangan. Selanjutnya kelompok umur 45-54 tahun merupakan kelompok umur kedua sebanyak yang mencapai 21.39 persen, diikuti kelompok >65 sebesar 15.74 persen.

6. Maksud Kunjungan

Wisatawan mancanegara malalui bandar udara Polonia, sebanyak 92.10 persen datang dengan tujuan bisnis, dengan tujuan pribadi sebanyak 2.06 persen, sedangkan dengan tujuan pendidikan 0.32

Page 21: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-21 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

persen dan dinas 0.29 persen, sedangkan dengan tujuan lainnya 5.22 persen.

7. Akomodasi yang Digunakan

Tercatat sebanyak 98.82 persen tamu mancanegara tinggal di Hotel selama mereka berada di Sumatra Utara pada tahun 2004. sementara pengunjung lainnya sebesar 0.26 persen memilih tinggal di rumah teman/saudara.

Terjadi sedikit pergeseran komposisi akomodasi yang digunakan oleh tamu mancanegara bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di mana tamu mancanegara yang menginap di hotel pada tahun 2004 lebih rendah 0.26 poin sedang yang tinggal di rumah teman dan akomodasi lainnya lebih tinggi masing-masing sebesar 0.05 poin dan 0.21 poin.

8. Jenis Pekerjaan

Dari segi pekerjaan, tamu mancanegara yang datang sebagian besar adalah manajer (15.78 persen), kemudian karyawan (11.18 persen), profesional (3.12 persen), ibu rumah tangga (3.08 persen), pelajar (2.95 persen), pensiun (0.86 persen), pegawai pemerintah (0.33 persen), militer (0.24 persen), organisasi Internasional (0.23 persen), dan lainnya (62.24 persen).

9. Kesimpulan

Data dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahun, 2004 jumlah tamu mancanegara yang datang ke Sumatra Utara mengalami peningkatan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kunjungan wisman pada tahun-tahun berikutnya harus ditingkatkan kegiatan promosi dan penerangan yang bertujuan memperjelaskan kondisi Sumatra Utara yang indah menikmati obyek-obyek pariwisata dengan nyaman.

Tabel 4.9 : Perkembangan Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten Nias 1986-2003

Tahun Wisatawan Jumlah Asing Domestik (1) (2) (3) (4)

1986 1.888 2.057 3.945 1987 171 2.739 2.910 1988 1.487 3.504 4.991 1989 3.766 4.397 8.163 1990 2.009 4.570 6.579 1991 4.784 13.361 18.145

Page 22: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-22 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Tahun Wisatawan Jumlah Asing Domestik (1) (2) (3) (4)

1992 4.522 14.107 18.629 1993 7.412 15.200 22.612 1994 8.016 16.638 24.654 1995 10.019 16.729 1996 10.787 18.378 1997 3.171 9.280 12.451 1998 901 6.831 7.732 1999 1.101 6.831 7.932 2000 3.541 8.675 12.216 2001 3.541 4.849 8.390 2002 3.565 8.692 12.257 2003 540 6.278 6.818

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias

Tabel 4.10 : Distribusi Wisatawan Yang Berkunjung Ke Daerah Obyek Wisata Di Sumatera Utara (Kabupaten Nias)

No. Bulan Tahun

2003 2004 2005 Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus

1. Januari - - 25 180 10 120 2. Februari - - 10 235 6 187 3. Maret - - 169 342 5 131 4. April - - 22 299 - - 5. Mei - - 6 197 - - 6. Juni - - 11 155 - - 7. Juli - - 15 396 5 7 8. Agustus - - 5 275 10 101 9. September - - 41 257 9 169 10. Oktober - - 19 189 15 256 11. November - - 15 350 12 223 12. Desember - - 5 257 21 771

232 3.132 683 1.386 Sumber : BPS Nias.

Tabel 4.11 : Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Kabupaten Nias

Bulan Wisatawan Jumlah Asing Domestik 1 2 3 4

Januari 25 180 205 Februari 10 235 245

Page 23: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-23 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Bulan Wisatawan Jumlah Asing Domestik 1 2 3 4

Maret 169 342 511 April 22 299 321 Mei 6 197 203 Juni 11 155 166 Juli 15 396 411

Agustus 5 275 280 September 41 257 278

Oktober 19 189 208 November 15 350 365 Desember 5 257 262

Jumlah 323 3.132 3.455

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias

4.5.2. Wisatawan Nusantara

Wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Nias dan Nias Selatan dapat dikategorikan sebagai kelompok orang yang memiliki penghasilan >Rp.1 juta atau termasuk kepada kelompok ekonomi menengah atas. Beberapa data mengenai wisatawan Nusantara tidak dapat ditampilkan sebab, data yang diperoleh lebih banyak mengenai wisatawan mancanegara, hal ini juga dapat dimungkinkan, jika wisatawan mancanegara dapat terdata dengan baik sebab harus melapor, minimal memperlihatkan paspor atau kartu identitas lainnya. Sementara untuk wisatawan yang berasal dari nusantara kurang terdata sebab kebanyakkan mereka menganggap Nias sebagai tujuan wisata alternatif setelah Medan. Sebab lainnya lagi, kebanyakkan wisatawan nusantara merupakan wisatawan yang memiliki kerabat di Pulau Nias sehingga mereka datang ke Pulau Nias hanya sekedar mengunjungi kerabat mereka saja.

Pulau Nias yang memiliki andalan obyek pariwisata diantara adalah selancar (surfing), bukan merupakan obyek yang mampu menarik minat wisatawan nusantara, dari pola hidup yang ada pada bangsa kita adalah kekeluargaan. Atas dasar itulah obyek wisata yang sangat digemari oleh wisatawan nusantara adalah obyek yang sifatnya menyatukan keluarga, seperti rekreasi (piknik) di alam terbuka dan lain sebagainya. Penggunaan obyek-obyek wisata di lokasi pantai yang ada di Pulau Nias biasanya cenderung dimanfaatkan untuk piknik dan berenang saja, tidak seperti wisatawan mancanegara yang jauh-jauh datang untuk menikmati sensasi gulungan ombak yang lain dari yang ada di negaranya. Orientasi dan pola pikir seperti inilah yang membedakan antara wisatawan mancanegara dengan wisatawan nusantara

Page 24: Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan

Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 4-24 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata