117 Bab Empat Profil Industri Kreatif Di Jawa Timur Dalam bab berikut akan disajikan profil industri kreatif di Jawa Timur beserta sub sektor industri kreatif yang digunakan sebagai konteks penelitian yang terdapat pada 9 kota di Jawa Timur. Profil Industri Kreatif di Jawa Timur Provinsi Jawa Timur memiliki posisi strategis di bidang industri karena terletak diantara Jawa Tengah dan Bali sehingga menjadi pusat pertumbuhan industri dan perdagangan. Kinerja perekonomian Jawa Timur selama periode 2006-2013 cukup baik, terlihat dari nilai PDRB yang tumbuh pada laju rata-rata 6,32 persen per tahun (Gambar 4.1). Laju ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,90 persen per tahun pada periode yang sama. Di tingkat wilayah, Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan output PDRB terbesar kedua setelah DKI Jakarta dengan sumbangan sebesar 25,28 persen terhadap pembentukan PDRB Wilayah Jawa-Bali dan sebesar 14,88 persen terhadap pembentukan PDB nasional(2013).
32
Embed
Profil Industri Kreatif Di Jawa Timur - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11296/4/D...penelitian yang terdapat pada 9 kota di Jawa Timur. Profil Industri Kreatif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
117
Bab Empat
Profil Industri Kreatif Di Jawa Timur
Dalam bab berikut akan disajikan profil industri kreatif di Jawa Timur
beserta sub sektor industri kreatif yang digunakan sebagai konteks
penelitian yang terdapat pada 9 kota di Jawa Timur.
Profil Industri Kreatif di Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur memiliki posisi strategis di bidang industri
karena terletak diantara Jawa Tengah dan Bali sehingga menjadi pusat
pertumbuhan industri dan perdagangan. Kinerja perekonomian Jawa Timur
selama periode 2006-2013 cukup baik, terlihat dari nilai PDRB yang tumbuh
pada laju rata-rata 6,32 persen per tahun (Gambar 4.1). Laju ini lebih tinggi
dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,90
persen per tahun pada periode yang sama. Di tingkat wilayah, Provinsi Jawa
Timur merupakan provinsi dengan output PDRB terbesar kedua setelah DKI
Jakarta dengan sumbangan sebesar 25,28 persen terhadap pembentukan
PDRB Wilayah Jawa-Bali dan sebesar 14,88 persen terhadap pembentukan
PDB nasional(2013).
118
Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000
8 6 4 2
Pe
rse
n / T
ah
un
Gambar 4.1.
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
LPE Jawa Timur 5,8 6,11 5,94 5,01 6,68 7,22 7,27 6,55
LPE Nasional 5,5 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,23 5,78
Sumber: BPS, 2013
Industri merupakan salah satu sektor strategis yang harus
dikembangkan oleh Pemerintah karena diharapkan dapat terus menjadi
motor penggerak kemajuan perekonomian nasional, melalui kontribusinya
terhadap penambahan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja. Oleh
karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan
industri di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Jawa Timur, dimana
merupakan daerah yang memiliki posisi strategis di bidang industri karena
diapit dua propinsi besar yaitu Jawa Tengah dan Bali, sehingga menjadi
pusat pertumbuhan industri maupun perdagangan. Selain itu, Jawa
Timur juga mempunyai potensi di bidang pertanian, perkebunan,
niaga, holtikultura, perikanan dan sumberdaya energi lainnya. Dalam upaya
peningkatan daya saing industri kecil menengah (IKM), Pemerintah Provinsi
Jawa Timur memberikan berbagai fasilitas dari hulu hingga hilir proses
bisnis, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing IKM.
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya serta sumber daya
alam sebagai modal dasar dan potensi besar dalam pengembangan Industri
Kreatif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk provinsi Jawa
Timur. Jawa Timur merupakan destinasi yang memiliki potensi yang tinggi
dengan sumber daya yang dimiliki dan keanekaragaman budaya. Provinsi
119
Jawa Timur mempunyai 3 (tiga) subsektor industri kreatif yang sudah
tumbuh dan berkembang serta memiliki struktur industri yang up stream,
mid stream, dan down stream (terintegrasi dari hulu hingga ke hilir)
sehingga memiliki keterkaitan antara satu industri dengan industri lainnya.
Ketiga subsektor industri kreatif tersebut adalah industri fesyen, industri
kerajnan, serta industri penerbitan & percetakan. Sub sektor industri kreatif
seperti pasar seni dan barang antik, arsitektur, video, film dan fotografi
serta industri musik, tingkat pertumbuhan dan kontribusinya terhadap
perekonomian Jawa Timur belum cukup signifikan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mentargetkan kontribusi industri
kreatif bisa meningkat menjadi 8% dari kontribusi industri kreatif terhadap
perekonomian nasional tahun 2013 lalu yang baru mencapai 6,9% atau
setara Rp 537 triliun dan mampu menyerap 11% dari total tenaga kerja.
Setidaknya terdapat 15 jenis lapangan usaha yang masuk dalam kategori
ekonomi kreatif. Di antaranya periklanan, penerbitan dan percetakan, tv
dan radio, film, video dan fotografi, musik, seni pertunjukan, arsitektur,
desain, fesyen, kerajinan, pasar barang seni, permainan interaktif, layanan
komputer piranti lunak serta kuliner. Di antara jenis lapangan usaha
tersebut, industri fesyen dan industri kerajinan memberikan kontribusi
masing-masing sebesar 43 persen dan 25 persen terhadap industri kreatif
nasional. Industri fesyen dan kerajinan memiliki potensi luar biasa serta
paling menonjol dan mendominasi sektor industri kreatif nasional pada
umumnya dilakukan oleh Industri Kecil Menengah (IKM). Pada tahun 2013,
jumlah IKM di Jawa Timur tercatat sebanyak 802.389 unit usaha atau total
99, 87% dari total jumlah industri Jawa Timur.
Dalam mengembangkan industri kreatif di Jawa Timur, berdasarkan
hasil Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 yang diseleng-
garakan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia, pemerintah
daerah diharapkan dapat memahami pentingnya industri kreatif yang salah
120
satunya dapat dilakukan dengan mengukur kontribusi industri kreatif
terhadap perekonomian daerah, serta melakukan identifikasi potensi
industri kreatif di daerah agar rencana pengembangannya dapat lebih fokus
dan terarah. Pengembangan Industri Kreatif di Jawa Timur diharapkan
dapat turut serta mendorong terwujudnya sasaran yang telah ditetapkan
pada Roadmap Pengembangan ekonomi kreatif 2009-2015 yang dihasilkan
dari Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 yang diselengga-
rakan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Beberapa sasaran
tersebut di antaranya adalah mewujudkan Industri kreatif yang unggul
dipasar domestik & asing, meningkatkan teknologi yang mendukung desain
dan melayani kebutuhan pasar serta meningkatkan pemanfaatan bahan
baku dengan nilai tambah dan tingkat utilisasi yang tinggi dan ramah
lingkungan (komunitaskreatifbali.files.wordpress.com).
Diprediksi, keberadaan sektor budaya dan kreatif ini bakal ikut
mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Sektor industri kreatif
tersebut saat ini mulai tumbuh cukup pesat. Di sektor industri tersebut
mempunyai daya serap tenaga kerja yang cukup besar. Beberapa produk
yang terkait industri berbasis budaya yang juga bagian dari industri kreatif
bahkan telah lama hidup dalam tradisi masyarakat, seperti batik dan seni
pertunjukan, sehingga memudahkan penetrasi industri tersebut. Sebagian
dari industri tersebut dekat dengan kehidupan rakyat, industri kreatif
mempunyai potensi besar untuk dijadikan jangkar bagi pengembangan
ekonomi masyarakat Indonesia maupun masyarakat di Jawa Timur. Para
pelaku usaha industri tradisional berbasis budaya ini perlu didorong untuk
lebih peka zaman tanpa harus meniadakan orisinalitas karya, bagaimana
permainan tradisional diindustrialisasi menjadi game-game interaktif di
internet. Para pelaku industri kreatif tersebut selama ini masih mengalami
sejumlah kendala, di antaranya kendala itu adalah kemampuan melakukan
branding (pengelolaan merk) yang saat ini masih buruk. Hal tersebut
121
menyebabkan, sejumlah produk industri kreatif, terutama yang berbasis
budaya dan dikembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),
belum dapat diterima pasar dengan baik. (Haries Purwoko, Wakil Ketua
Umum Kadin Jawa Timur Bidang Industri Kreatif, Haries Purwoko, Jumat
(18/10).
Begitu prospektusnya masalah industri kreatif menyebabkan HIPMI
(Himpunan Pengusaha Indonesia) Jawa Timur berupaya mendorong
pertumbuhan industri kreatif. Dalam kaitannya dengan industri film,
sebagai salah satu bagian dari industri kreatif di Indonesia, perlu mendapat
dukungan untuk mempercepat pertumbuhan industri film di Indonesia.
HIPMI Jawa Timur saat ini mencoba untuk berkolaborasi dengan industri
perfilman Indonesia. Ke depan, akan aktif menggandeng stakeholder di
indutri ini seperti Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) (Ketua Umum BPD
HIPMI Jawa Timur, Muhammad Ali Affandi, di sela temu pemain dan
sutradara film Rectoverso di Tunjungan Plaza Surabaya, Selasa (26/2/2013,
Detik.com, di acces 2 Januari 2016).
Klasifikasi Industri Kreatif Dalam Studi
Klasifikasi industri kreatif yang digunakan dalam studi mengikuti
klasifikasi industri kreatif yang telah dipetakan dalam Studi Industri Kreatif
2007. Pemetaan industri kreatif terdahulu telah mengklasifikasikan sektor
industri kreatif menjadi 14 subsektor industri kreatif. Base study klasifikasi
industri kreatif Indonesia ini mengacu pada studi pemetaan industri kreatif
yang dilakukan oleh DCMS Inggris, yang disesuaikan dengan KBLI (Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia) tahun 2005.
Dalam penelitian ini industri kreatif yang menjadikan konteks kajian adalah:
122
Sub Sektor Industri Periklanan
Subsektor industri periklanan merupakan industri jasa yang
mengemas bentuk komunikasi tentang suatu produk, jasa, ide, bentuk
promosi, informasi: layanan masyarakat, individu maupun organisasi yang
diminta oleh pemasang iklan (individu, organisasi swasta/pemerintah)
melalui media tertentu (misal: televisi, radio, cetak, digital signage,
internet) yang bertujuan untuk mempengaruhi, membujuk target
individu/masyarakat untuk membeli, mendukung atau sepakat atas hal
yang ingin dikomunikasikan. Periklanan Digital Media terutama internet
sebagai media iklan mempunyai prospek yang cukup cerah, digital media
akan mengubah banyak hal termasuk di dunia periklanan. Periklanan Digital
Media yang terpenting atau kunci utamanya antara lain connect,
community, dan computer, dengan connect antar jaringan satu dan yang
lain melalui jejaring sosial akan terbentuk sebuah komunitas. Melalui
internet orang akan bebas mempublikasikan segala hal termasuk dalam
periklanan. Periklanan digital media bisa mematikan sektor lain. Akan
tetapi, dampak positifnya justru menghidupkan usaha berbasis digital
media.Periklanan melalui media konvensional yang selama ini menjadi
media iklan mulai tergeser oleh media digital yang memanfaatkan internet.
Melalui media tertentu (misal: televisi, radio, cetak, digital signage,
internet) yang bertujuan untuk mempengaruhi, membujuk target individu/
masyarakat untuk membeli, mendukung atau sepakat atas hal yang ingin
dikomunikasikan, seperti halnya : a. Riset pasar, b. Perencanaan komunikasi
iklan, c. Iklan luar ruang, d. Produksi material iklan, e. Promosi , kampanye
relasi publik, f. Tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah ) dan
elektronik (televisi dan radio) g. Pemasangan berbagai poster dan gambar,
h. Penyebaran selebaran, pamphlet, edaran, brosur dan reklame sejenis ,
distibusi dani. Delivery advertising materials atau samples, serta
penyewaan kolom untuk iklan.
123
Sub Sektor Industri Film, Video, Fotografi
Sub sektor industri kreatif film, video, dan fotografi merupakan
kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi video, film, dan jasa
fotografi, serta distribusi rekaman video, film dan hasil fotografi. Termasuk
di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan
eksibisi film. Termasuk dalam sektor industri kreatif film, video, dan
fotografi adalah:
a. Industri produksi film yang meliputi rumah-rumah produksi, termasuk
di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematrografi, sinetron, dan
eksibisi film.
b. industri distribusi (channel distribusi) film yang meliputi bioskop-
bioskop, televisi, layar independen maupun melalui kepingan CD atau
video.
Sub Sektor Industri Permainan Interaktif
Permainan interaktif di Indonesia termasuk topik yang tergolong
baru. Meskipun demikian, saat ini menurut data BPS 2013 sudah tidak
kurang dari 7.000 pelaku usaha yang menggeluti bidang ini. Di Jawa Timur
permainan interaktif sudah memunculkan nilai tambah pada setiap rantai
nilai yang terdiri atas kreasi, produksi, distribusi, monetisasi, apresiasi dan
akhirnya pada studi. Nilai tambah yang muncul dalam masing-masing rantai
nilai merupakan salah satu pertanda bahwa industri ini mulai tumbuh dan
berkembang. Pada dasarnya permainan interaktif adalah permainan yang
banyak melibatkan peserta dalam proses permainannya dengan tujuan
untuk merangsang kreativitas. Hal ini tentunya sejalan dengan titik tekan
industri kreatif yang didefnisikan sebagai industri yang memiliki keterkaitan
dalam proses pengeksploitasian ide atau kekayaan intelektual menjadi
sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi. Oleh karena itu, permainan interaktif
124
dapat dijadikan sebagai komoditas kreatif. Hal ini yang mendorong
terciptanya subsektor permainan interaktif sebagai salah satu dari empat
belas subsektor ekonomi kreatif di Indonesia.Kegiatan permainan interaktif
sebagai bagian dari industrikreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi,
dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan dan edukasi disebut industri kreatif permainan interaktif,
termasuk dalam hal ini adalah:
a. Aplikasi software pada komputer (online maupun stand alone), b.
Console (Playstation, XBOX, Nitendo dll), c. Mobile handset dan arcade.
Berdasarkan Jenis “Platform” Atau Alat Yang Di Gunakan: