Top Banner
PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO MOHAMAD IBNU SATRIA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
28

PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

Mar 14, 2019

Download

Documents

dangtu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO

MOHAMAD IBNU SATRIA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Profil Hematologi dan

Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Oktoberr 2016

Mohamad Ibnu Satria

NIM B04110165

Page 3: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

ABSTRAK

MOHAMAD IBNU SATRIA. Profil Hematologi dan Kimia Darah Kuda Gayo.

Dibimbing oleh AMROZI dan CHUSNUL CHOLIQ.

Kuda gayo merupakan ras kuda asli Indonesia yang berasal dari Kabupaten

Aceh Tengah dengan ibukota Takengon. Informasi mengenai kuda gayo masih

sangat terbatas terutama data pemeriksaan klinis hematologi dan kimia darahnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil hematologi dan kimia darah kuda

gayo. Tiga kuda gayo yang sehat secara klinis di koleksi sampel darahnya melalui

vena jugularis dengan menggunakan disposable syringe 10 ml. Parameter

hematologi dan kimia darah terdiri dari RBC, WBC, jenis-jenis WBC, Hb, PCV,

indeks eritrosit, trombosit, AST, ALT, BUN, kreatinin, kolesterol, dan glukosa

puasa. Kuda gayo akan dibandingkan dengan beberapa kuda dari ras berbeda

diantaranya Hotblood (HB) - Thoroughbred, Warmblood (WB) – Murgese, dan

Pony – Kiso. Hasil penelitian menunjukkan profil hematologi dan kimia darah

kuda gayo sangat bervariasi jika dibandingkan dengan tiga ras kuda lain.

Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil hematologi dan kimia

darah sederhana kuda gayo memiliki karakter nilai tersendiri.

Kata kunci: hematologi, kimia darah, kuda gayo, pemeriksaan darah

ABSTRACT

MOHAMAD IBNU SATRIA. The Profile of Hematology and Blood Chemistry

on Gayo Horse. Supervised by AMROZI and CHUSNUL CHOLIQ.

Gayo horse is known as the Indonesian native horse from the capital city of

middle Aceh, Takengon. The information regarding gayo horses are still limited

especially the hematology and blood chemistry analyze. This study is aimed to

find out the hematology profile and blood chemistry analyze of gayo horses.

Blood samples were collected from three gayo horses through jugular vein using

10ml disposable syringe. The parameters of hematology and blood chemistry

consist of RBC, WBC, the types of WBC, Hb, PCV, index erythrocytes, platelets,

AST, ALT, BUN, creatinine, cholesterol, and fasting glucose. Gayo horses will

bw compared with a few horses from different breeds including Hotblood (HB) -

Thoroughbred, Warmblood (WB) – Murgese, dan Pony – Kiso. The results

showed that the profile of hematology and blood chemistry gayo horses vary

considerably when compared with three other horse. The conclusions of this study

indicate that the profile of hematology and blood chemistry gayo horses has a

character of its own value.

Keywords: blood chemistry, blood examination, gayo horse, hematology.

Page 4: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO

MOHAMAD IBNU SATRIA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 5: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan
Page 6: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan
Page 7: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

Judul Skripsi : Profil Hematologi dan Kimia Darah Kuda Gayo

Nama : Mohamad Ibnu Satria

NIM : B04110165

Disetujui oleh

Drh Amrozi, PhD

Pembimbing I

Dr Drh Chusnul Choliq, MS, MM

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Drh Agus Setiyono, MS, PhD, APVet

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Fakultas Kedokteran Hewan IPB

Tanggal lulus:

Page 8: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan
Page 9: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala

atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat beserta salam juga penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Judul penelitian adalah Profil Hematologi dan Kimia Darah Kuda Gayo.

Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Bapak Drh Amrozi

PhD dan Bapak Dr Drh Chusnul Choliq, MS, MM selaku pembimbing skripsi atas

segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama penelitian dan

penyusunan tugas akhir. Terima kasih kepada Ibu Dr Drh Damiana Rita Ekastuti,

MS, AIF selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan selama penulis

menjalankan studi.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis sampaikan kepada

Ayah, Ibu beserta keluarga, Langen Tunjungsari serta seluruh keluarga besar atas

doa, semangat dan cinta yang selalu diberikan. Ucapan terima kasih kepada

teman-teman Equestrian Club IPB serta semua teman-teman di FKH IPB atas

bantuan, saran, dan motivasi selama berjuang menempuh pendidikan di Institut

Pertanian Bogor (IPB).

Penulis menyadari penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan, untuk

itu penulis sangat berterima kasih atas kritik dan saran-saran yang bersifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat.

Bogor, September 2016

Mohamad Ibnu Satria

Page 10: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

Latar belakang ........................................................................................ 1

Tujuan penelitian .................................................................................... 1

Manfaat penelitian .................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 2

Kuda ........................................................................................................ 2

Karakteristik dan persebaran kuda gayo ................................................. 2

Hematologi ............................................................................................. 3

Biokimia darah........................................................................................ 5

METODE PENELITIAN ................................................................................. 6

Waktu dan tempat ................................................................................... 6

Alat dan bahan ........................................................................................ 6

Hewan coba ............................................................................................ 7

Prosedur penelitian ................................................................................. 7

HASIL dan PEMBAHASAN ........................................................................... 8

SIMPULAN dan SARAN ................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

Page 11: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

DAFTAR TABEL

1 Tabel 1 Rata-rata (±SD) nilai hematologi kuda gayo dan

perbandingannya dengan beberapa ras kuda lain 9

2 Tabel 2 Rata-rata (±SD) nilai kimia darah kuda gayo dan

perbandingannya dengan beberapa ras kuda lain. 12

DAFTAR GAMBAR

1 Kuda gayo ...................................................................................................... 2

2 Peta persebaran kuda gayo di Kabupaten Aceh Tengah................................ 3

3 Morfologi jenis-jenis leukosit ........................................................................ 11

Page 12: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kuda merupakan hewan yang sudah lama dikenal dan digunakan sebagai

alat transportasi yang ramah lingkungan oleh masyarakat Indonesia. Seiring

dengan perkembangan zaman, peranan kuda lebih digunakan sebagai olah raga.

Menurut Soehardjono (1990), jenis kuda yang dikenal di Indonesia semuanya

termasuk jenis kuda poni dengan tinggi kurang lebih 140 cm dan dianggap

sebagai keturunan kuda mongol (Przewalski) dan kuda arab. Kuda-kuda ini diberi

nama sesuai dengan asalnya dan tersebar diseluruh wilayah diantaranya kuda

batak, kuda bali, kuda lombok, kuda sulawesi, kuda priangan, kuda sumbawa,

kuda sandel, kuda jawa, kuda timor, kuda flores, dan kuda gayo.

Kuda gayo merupakan ras asli Indonesia yang berasal dari Kabupaten

Aceh Tengah dengan ibukota Takengon dan dikenal dengan berbagai sebutan,

diantaranya “Negeri di atas Awan” atau “Dataran Tinggi Tanoh Gayo”. Sejak

zaman penjajahan Belanda di Aceh, kuda gayo telah digunakan sebagai kuda

pekerja, alat transportasi, dan perayaan pesta rakyat. Seiring perubahan zaman

kuda gayo lebih sering digunakan untuk perlombaan pacuan kuda dalam rangka

memperingati hari kemerdekaan Indonesia (Humas Kabupaten Aceh Tengah

2014).

Data tentang kuda gayo masih sangat terbatas termasuk data tentang

hematologi dan kimia darah belum dapat dijumpai literaturnya hingga saat ini.

Data hematologi dan kimia darah sangat diperlukan untuk mengetahui status

kesehatan dan untuk membantu menegakkan diagnosa berbagai penyakit.

Menurut Paden et al. (2014), parameter hematologi dan biokimia pada kuda biasa

digunakan untuk membantu mendiagnosa secara klinis akibat penyakit infeksius

dan non infeksius. Setiap ras kuda memiliki karakteristik profil hematologi dan

kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan kimia darah ini

digunakan pula untuk monitoring persembuhan dan penanganan terhadap

penyakit. Selain itu, pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui perubahan

fisiologis dan kemungkinan penyakit yang dialami pada hewan tersebut. Data

nilai normal pada suatu hewan diperlukan untuk mengetahui perubahan fisiologis

maupun patologis dalam penegakan diagnosa sehingga dapat dijadikan sebagai

salah satu indikator dalam menentukan penyakit tertentu pada kuda.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil hematologi dan kimia darah

pada kuda gayo.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai rujukan standart

nilai normal darah kuda lokal di Indonesia.

Page 13: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

2

TINJAUAN PUSTAKA

Kuda

Kuda merupakan salah satu mamalia dari genus Equus. Sejak dahulu kuda

menjadi salah satu hewan ternak yang sangat penting secara ekonomis dan juga

banyak membantu dalam mengubah kehidupan umat manusia. Kuda pada

awalnya memegang peranan penting dalam pengangkutan barang dan orang

selama ribuan tahun. Seiring dengan perkembangan zaman, kuda tidak lagi hanya

sebatas sebagai pengangkutan barang atau orang dan penarikan. Hewan ini mulai

diminati dalam bidang olahraga, diantaranya polo, pacuan, dan ketangkasan

berkuda (Maswarni dan Nofiar Rachman 2014).

Karakteristik kuda lokal Indonesia sangat dipengaruhi oleh iklim tropis dan

lingkungan. Tinggi badan kuda lokal berkisar antara 1,15-1,35 m dan tergolong

kedalam jenis kuda poni. Bentuk kepala yang besar dengan wajah rata, sinar mata

hidup, serta bentuk leher tegak dan lebar. Tengkuk kuat, dada lebar, punggung

lurus, dan panggul kuat. Kaki kuda lokal berotot kuat, persendian baik, bentuk

kuku kecil, dan telapak yang kuat (Soehardjono (1990). Menurut Wilson et al.

(2005), kuda memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Perissodactyla

Famili : Equidae

Genus : Equus

Spesies : Equus caballus

Karakteristik dan Persebaran Kuda Gayo

Gambar 1 Kuda Gayo

Kuda gayo merupakan salah satu kuda lokal di Indonesia. Kuda gayo

memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari kuda lain seperti kuda batak,

kuda padang dan kuda jawa. Dari segi bentuk, kuda gayo memiliki tubuh

ramping, agak pendek, kepala berukuran relatif pendek dan kaki yang tebal.

Page 14: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

3

Secara kuantitatif, kuda gayo memiliki spesifikasi ukuran tubuh sebagai berikut:

tinggi pundak 113-120 cm, panjang badan 103-104 cm, lingkar dada 137-139 cm,

serta bobot badan berkisar antara 215-273 kg. Kuda gayo berasal dari daerah

Takengon yang merupakan ibukota Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nangro

Aceh Darussalam. Kuda gayo berada di dataran tinggi dengan kondisi cuaca yang

panas, dengan kelembaban yang tinggi. Pada tanggal 13 Oktober 2014 melalui

Menteri Pertanian Republik Indonesia telah diresmikan keberdaan kuda gayo

sebagai plasma nutfah kuda asli Indonesia dengan surat keputusan nomer

1054/kpts/SR.120/10/2014. Persebaran kuda Gayo meliputi daerah Aceh Tengah,

Bener Meriah, dan Gayo Lues (Humas Kabupaten Aceh Tengah 2014).

Gambar 2 Peta persebaran kuda Gayo di Kabupaten Aceh Tengah (Sumber :

Humas Kabupaten Aceh Tengah 2014)

Hematologi

Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah dan sel-sel

darah dapat terpisah dan bebas bergerak di dalam cairan intraseluler. Total volume

darah diperkirakan sekitar 5-8% dari total bobot badan dan angka ini dapat

bervariasi karena dapat dipengaruhi oleh umur, spesies, besar tubuh, aktivitas,

status kesehatan, status gizi, dan kondisi fisiologis (Bijanti et al. 2010).

Fungsi dari darah diantaranya mengangkut zat-zat makanan dari alat

pencernan ke jaringan, mengangkut hasil limbah metabolisme dari jaringan ke

ginjal, berpartisipasi dalam pengaturan asam-basa, keseimbangan elektrolit dan

temperatur tubuh, serta sebagai pertahanan tubuh terhadap penyakit. Hematokrit

atau sering disebut juga Packed Cell Volume adalah presentase eritrosit dari

keseluruhan volume darah. Peningkatan nilai hematokrit mengindikasikan adanya

peningkatan viskositas darah. Hal ini dapat menggangu aliran darah sehingga

tekanan yang dibutuhkan tubuh untuk memompa darah dan mengalirkan darah ke

Page 15: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

4

seluruh tubuh akan semakin besar. Rendahnya konsentrasi dari eritrosit

menunjukkan bahwa hewan mengalami anemia (Bijanti et al. 2010).

Hemoglobin (Hb) merupakan pigmen pada eritosit yang berfungsi dalam

mengikat oksigen di dalam darah. Kadar hemoglobin menunjukkan nilai kelarutan

oksigen di dalam darah (Bijanti et al. 2010). Indeks eritrosit dapat digunakan

untuk menentukan jenis anemia yang terjadi pada hewan. Indeks eritrosit terdiri

atas Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH),

dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC). Mean Corpuscular

Volume menunjukkan jenis anemia berdasarkan ukuran eritrosit, yaitu berukuran

kecil (mikrositik), normal (normositik), dan besar (makrositik). Penurunan nilai

MCV menandai adanya indikasi anemia mikrositik. Peningkatan nilai MCV

mengindikasikan terjadinya anemia makrositik. Mean Corpuscular Hemoglobin

merupakan indikasi dari bobot hemoglobin dalam eritrosit tanpa memperhatikan

ukurannya. Peningkatan MCH terjadi akibat defisiensi besi pada kasus anemia.

Penurunan MCH menandai adanya indikasi anemia mikrositik hipokromik. Mean

Corpuscular Hemoglobin Concentration mengindikasikan konsentrasi

hemoglobin per unit volume eritrosit dan dinyatakan dalam persen (%).

Penurunan MCHC terjadi pada kasus anemia hipokromik (Bijanti et al. 2010).

Leukosit atau sel darah putih mamalia terdiri dari polymorphonuclear

leukocyte (PMN) dan mononuclear leukocyte. Polymorphonuclear leukocyte pada

umumnya disebut granulosit karena memiliki banyak granula di sitoplasmanya.

Tiga tipe dari granulosit yaitu basofil, eosinofil, dan neutrofil. Mononuclear

leukocyte pada umumnya disebut agranulosit karena sel ini sama sekali tidak

memiliki granul di sitoplasmanya. Agranulosit dibedakan menjadi dua yaitu

limfosit atau monosit.

Neutrofil merupakan pertahanan paling efektif terhadap mikroba terutama

bakteri. Fungsi neutrofil sebagai pertahanan terhadap antibakteri melalui

mekanisme kemotaksis dan fagositosis karena mempunyai granula lisosom yang

bertugas untuk mencerna benda asing. Proses fagositosis jarang terjadi di dalam

pembuluh darah akan tetapi lebih sering terjadi di dalam jaringan (Bijanti et al.

2010). Harvey (2012) mengatakan bahwa masa umur dari neutrofil di dalam darah

berkisar antara 5 sampai 10 jam.

Eosinofil memiliki peranan dalam tubuh pada kasus hipersensitifitas

contohnya saat kasus alergi dan reaksi anafilaksis. Granula eosinofil mengandung

antihistamin yang bertugas dalam proses detoksikasi terhadap histamin. Menurut

Harvey (2012), eosinofil akan berada di jaringan dalam hitungan minggu hingga

bulan namun berbeda jika bermigrasi ke saluran udara dan saluran pencernaan.

Basofil pada hewan normal jarang ditemukan di dalam pembuluh darah dan

basofil memiliki granula sitoplasma yang gelap menutupi inti. Granula basofil

mengandung heparin, serotonin, dan histamin. Basofil berperan dalam respon

terhadap alergi. Basofil didalam jaringan berubah menjadi sel mast dan

degranulasinya disertai dengan pelepasan histamin (Bijanti et al. 2010).

Monosit merupakan agranulosit yang besar dan beredar dalam darah dalam

jumlah terbatas. Monosit beredar melalui aliran darah kemudian menembus

dinding kapiler dan masuk kedalam jaringan (Effendi 2003). Peningkatan limfosit

terjadi jika antigen masuk ke dalam tubuh, sehingga tubuh harus memproduksi

antibodi. Penurunan limfosit dapat dialami jika terjadi imunosupresi atau

kerusakan pada jaringan limfoid akibat faktor tertentu atau hewan dalam keadaan

Page 16: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

5

tercekam (stres). Limfopenia terjadi dengan mengurangi mitosis atau

pembentukan limfosit. Kortisol juga berpengaruh terhadap berkurangnya limfosit

dalam sirkulasi karena terjadi redistribusi limfosit ke sumsum tulang dan bagian

lain (Effendi 2003).

Trombosit merupakan sel darah tidak berinti yang berasal dari sitoplasma

megakariosit. Produksi dari trombosit berada di sumsum tulang. Sebanyak 2/3

dari seluruh trombosit berada di sirkulasi darah sedangkan 1/3nya berada di limpa.

Sel ini mempunyai peranan penting pada hemostasis tubuh karena fungsi dari

trombosit untuk menutup luka. Kelainan trombosit menyebabkan terjadinya

kebocoran darah melalui pembuluh darah kecil di kulit dan permukaan mukosa

secara spontan yang disebut ptechiae. (Bijanti et al. 2010).

Kimia Darah

Enzim aminotransferase mengkatalisasi reaksi kimia yaitu asam amino.

Enzim ini dibagi menjadi dua yaitu enzim aspartat aminotransferase (AST) atau

dikenal sebagai serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) dan alanin

aminotransferase (ALT) atau dikenal sebagai serum glutamat piruvat transaminase

(SGPT). AST dan ALT adalah enzim yang diproduksi oleh hati dan oleh jenis-

jenis sel lainnya serta enzim ini terletak di sel-sel hati dan jaringan yang bocor ke

sirkulasi (Davis 2016). Menurut Bijanti et al. (2010) adanya peningkatan pada

kedua enzim ini yang lebih dari standar nilai normal tidak harus secara langsung

dinyatakan dengan penyakit hati. Peningkatan tersebut mungkin dapat

dikarenakan masalah dari hati atau dari jaringan lainnya. AST paling banyak

ditemukan di dalam otot, kemudian di jantung, ginjal dan sedikit berada di hati.

Oleh karena itu, AST bukan merupakan indikator yang spesifik dari peradangan

pada hati. Enzim ini dilepaskan saat ada jaringan yang rusak atau mengalami

peradangan. Misalnya, AST meningkat pada saat terjadi cedera otot atau

peradangan pada jantung. Sebagian besar ALT dapat ditemukan di hati dan sedikit

berada di ginjal, jantung, dan otot. ALT dilepaskan ke pembuluh darah sebagai

akibat dari adanya peradangan atau perlukaan di hati. Oleh karena itu, enzim ini

berfungsi sebagai indikator spesifik dalam menilai status dari fungsi hati (Davis

2016).

Ureum merupakan produk hasil katabolisme protein dan asam amino.

Ureum diproduksi oleh hati dan didistribusikan ke dalam darah melalui cairan

intraselular dan ekstraselular serta difiltrasi oleh glomerulus. Pemeriksaan ureum

dilakukan untuk menegakkan diagnosa gagal ginjal akut. Selain itu, digunakan

untuk mengevaluasi fungsi ginjal, status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen,

menilai progresivitas penyakit ginjal, dan menilai hasil hemodialisis. Ureum dapat

di ambil dari bahan plasma, serum, dan urin. Peningkatan ureum dalam darah

disebut azotemia, sedangkan pada saat kondisi gagal ginjal diikuti tingginya kadar

ureum plasma disebut uremia. Peningkatan ureum dapat dibagi menjadi tiga yaitu

pra-renal, renal, dan pasca-renal (Gowda et al. 2010). Kreatinin merupakan hasil

pemecahan kreatin fosfat otot dan diproduksi oleh tubuh secara konstan

tergantung dari masa otot. Namun, kadar kreatinin tidak tergantung hanya pada

masa otot saja tapi juga dipengaruhi oleh aktivitas otot, diet, dan status kesehatan.

Kadar kreatinin digunakan untuk mengukur fungsi ginjal dengan menggunakan

Glomerulus Filtration Rate (GFR). Kadar kreatinin berada dalam keadaan relatif

Page 17: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

6

konstan sehingga dapat digunakan sebagai penanda filtrasi ginjal yang baik.

Penurunan kadar kreatinin terjadi saat glomerulonefritis, gagal jantung kongestif,

dan dehidrasi. Selain itu, karena terjadinya penurunan perfusi darah ke ginjal

menyebabkan makin sedikit kadar kreatinin yang difiltrasi ginjal (Gowda et al.

2010).

Kolesterol adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk keperluan pembangunan

membran sel, bahan pembuatan hormon steroid, dan garam empedu untuk

pencernaan lemak. Kolesterol pada dasarnya dapat disintesis oleh sel tubuh pada

semua organ, akan tetapi kebanyakan kolesterol disintesis oleh sel. Kolesterol

juga bisa didapat dari makanan yang berasal dari kolesterol hewan seperti otak,

hati, daging, kuning telur, dan organ dalam lainnya. Peningkatan atau penurunan

kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan terjadinya arterosklerosis,

diabetus militus, meningkatnya asam urat, dll (Stockham dan Scott 2008).

Tahap awal proses metabolisme glukosa menjadi energi di dalam tubuh

dinamakan glikolisis. Proses ini berlangsung dengan menggunakan bantuan dari

beberapa enzim yang berfungsi sebagai katalis di dalam sitoplasma. Glukosa yang

telah diserap oleh usus halus kemudian akan di salurkan ke seluruh tubuh melalui

aliran darah. Glukosa dapat tersimpan di dalam otot dan hati dalam bentuk

glikogen. Selain itu, juga dapat tersimpan dalam plasma darah dalam bentuk

glukosa darah. Peranan dari glukosa adalah sebagai bahan bakar bagi proses

metabolisme, sumber energi utama untuk kerja otak, dll. Penurunan kadar glukosa

darah (hipoglikemia) terjadi akibat darah terlalu banyak mengandung insulin.

Sedangkan peningkatan kadar gluosa darah (hiperglikemia) terjadi ketika insulin

yang beredar di dalam darah tidak mencukupi (Irawan 2007).

METODE PENELITIAN

Waktu dan tempat

Penelitian dilakukan selama periode April sampai dengan September 2015.

Penelitian dilakukan di laboratorium Patologi Klinik dan Unit Rehabilitasi

Reproduksi, Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran

Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Bahan dan Alat

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu darah segar,

alkohol 70%, disposable syringe 10 ml, kandang jepit, tabung vakum EDTA dan

plain, cool box, cobas mira s (random access analyzer), dan sysmex KX-21N

(automated hematology analyzer).

Hewan Coba

Penelitian ini menggunakan tiga ekor kuda gayo yang terdiri dari satu ekor

kuda jantan dan dua ekor kuda betina. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, ketiga

kuda gayo telah diperiksa secara rutin oleh dokter hewan terkait sehingga

Page 18: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

7

dinyatakan sehat secara klinis. Umur dari ketiga ekor kuda ini berkisar antara 8-10

tahun dan termasuk ke dalam kuda dewasa. Pakan yang diberikan berupa rumput

dan konsentrat yang diberikan masing-masing dua kali sehari. Air minum

diberikan secara ad libitum. Kuda dirawat dan diumbar ke padang rumput setiap

pagi dan kembali ke kandang disiang hari.

Pengambilan Sampel Darah

Pengambilan sampel darah dilakukan di unit rehabilitasi reproduksi pada

pukul 04.00 WIB sebelum jadwal pemberian pakan konsentrat. Ketiga kuda ini

secara bergantian dimasukkan ke dalam kandang jepit agar mudah untuk

dilakukan pengambilan sampel. Sampel darah diambil melalui vena Jugularis

kurang lebih sebanyak 8 ml menggunakan disposable syringe. Kemudian sampel

darah dimasukkan ke dalam tabung vakum EDTA untuk tabung hematologi

sebanyak 4 ml dan plain untuk tabung kimia darah sebanyak 4 ml yang telah

disiapkan sebelumnya. Tabung vakum EDTA kemudian dihomogenisasi dengan

membentuk angka delapan. Sampel darah dibawa menuju laboratorium untuk

dianalisis. Pemeriksaan kimia darah menggunakan alat cobas mira s sedangkan

untuk pemeriksaan hematologi menggunakan alat sysmex KX-21N.

Pembuatan Preparat Ulas Darah Sel Darah Putih

Pembuatan preparat ulas dilakukan di laboratorium patologi klinik dengan

tujuan untuk mengamati ada tidaknya kelainan morfologi sel darah putih. Kaca

preparat dibersihkan dengan alkohol 70%. Satu tetes darah kuda gayo diteteskan

di salah satu sisi preparat. Kaca preparat lain diambil dan ditempatkan di salah

satu sisi ujungnya pada kaca preparat pertama dengan membentuk sudut kira-kira

45 derajat. Kaca preparat kedua ditarik sampai menyentuh tetes darah dan

dibiarkan menyebar sepanjang tepi kaca preparat kedua. Kaca preparat kedua

didorong sepanjang permukaan kaca preparat pertama sehingga terbentuk lapisan

merata dan tipis. Preparat dikeringkan dengan cara diayun-ayunkan di udara.

Kemudian preparat ulas dimasukkan ke dalam metil alkohol selama 5 menit.

Setelah dikeringkan preparat dimasukkan ke dalam larutan Giemsa 7.5% selama 1

jam. Setelah itu, preparat dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan di udara.

Preparat yang sudah jadi diamati dengan mikroskop perbesaran 1000x. Kemudian

dilakukan pengambilan gambar dan pengamatan terhadap morfologi dan

diferensiasi sel darah putih.

Parameter Hematologi dan Kimia darah

Parameter yang dianalisis terdiri dari hematologi yaitu Red Blood Cell

(RBC), White Blood Cell (WBC), diferensiasi WBC, hemoglobin (Hb), Packed

Cell Volume (PCV), indeks eritrosit, dan trombosit. Sedangkan, kimia darah yaitu

Aspartat Aminotransferase (AST), Alanin Aminotransferase (ALT), Blood Urea

Nitrogen (BUN), kreatinin, kolesterol, dan glukosa puasa.

Page 19: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

8

Indeks Eritrosit

Perhitungan indeks eritrosit dibagi menjadi tiga yaitu, Mean Corpuscular

Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), dan Mean Corpuscular

Hemoglobin Concentration (MCHC).

𝑀𝐶𝑉 =𝑃𝐶𝑉 𝑥 10

𝑅𝐵𝐶(𝑓𝑙) 𝑀𝐶𝐻 =

𝐻𝑏 𝑥 10

𝑅𝐵𝐶(𝑝𝑔) 𝑀𝐶𝐻𝐶 =

𝐻𝑏 𝑥 100

𝑃𝐶𝑉(𝑔/𝑑𝑙)

Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan mencari nilai rata-rata

dan standar deviasi serta dibandingkan dengan standar normal darah pada

beberapa ras kuda diluar negeri. Kemudian data tersebut dianalisis secara

deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hematologi

Berbagai jenis kuda dengan perbedaan umur, jenis kelamin, ras,

temperamen, dan tipe darah dapat memperlihatkan parameter hematologi dan

biokimia darah yang berbeda (Mikniene et al. 2014). Menurut Egbe-Nwiyi et al.

(2012), adanya sedikit perbedaan dalam hal batas bawah atau batas atas dari nilai-

nilai normal kuda pada berbagai ras dapat disebabkan oleh lingkungan, ras, umur,

jenis kelamin, faktor nutrisi dan letak geografis. Hasil penelitian ini

memperlihatkan nilai standar normal hematologi dan kimia darah kuda gayo

seperti terlihat pada Tabel 1.

Profil hematologi dan kimia darah kuda gayo pada penelitian ini,

dibandingkan dengan beberapa kuda dari ras yang berbeda diantaranya Hotblood

(HB) - Thoroughbred (Hassan et al. 2015), Warmblood (WB) – Murgese (Rubino

et al. 2006), dan Pony – Kiso (Takasu et al. 2013). Warmblood dan hotblood

merupakan ras kuda yang paling sering digunakan di Indonesia baik dalam hal

olahraga berkuda maupun breeding. Sedangkan, kuda kiso termasuk kuda pony

asli Jepang yang pada sejarahnya mirip dengan kuda mongol dan hidupnya berada

di dataran tinggi (Takasu et al. 2013).

Nilai rata-rata dari RBC dan Hb pada kuda gayo terlihat lebih rendah

dibandingkan dengan nilai dari kuda hotblood dan warmblood. Namun, nilai PCV

kuda gayo berada diantara kedua nilai dari kuda hotblood dan warmblood.

Tingginya nilai RBC, Hb, dan PCV dapat dipengaruhi oleh tingkat aktivitas yang

tinggi. Kuda hotblood dan warmblood lebih sering digunakan oleh para pemilik

kuda untuk dijadikan sebagai kuda atlit seperti endurance, cross country, pacuan,

dressage, maupun show jumping. Kuda yang sering mengalami latihan fisik maka

terlihat nilai RBC dan nilai hematokritnya akan lebih tinggi karena latihan dapat

meningkatkan afinitas hemoglobin terhadap pengambilan oksigen (Ricketts 2006).

Kuda yang sering mengalami latihan fisik, dehidrasi, dan ketakutan akan

Page 20: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

9

menyebabkan hilangnya cairan didalam tubuh yang disebut sebagai polisitemia

relatif. Kuda juga mempunyai cadangan RBC dalam limpa cukup besar sehingga

dapat meningkatkan jumlah RBC dalam mencukupi kebutuhan tubuh namun tidak

dalam waktu yang lama. Perbedaan nilai hematologi dari setiap ras juga dapat

dipengaruhi oleh lingkungan diantaranya suhu, ketinggian, dan letak geografis

(Egbe-Nwiyi et al. 2012).

Tabel 1 Rata-rata (±SD) nilai hematologi kuda gayo dan perbandingannya dengan

beberapa ras kuda lain.

Nilai eritrosit pada kuda gayo dan kuda kiso terlihat tidak jauh berbeda. Hal

ini dipengaruhi oleh lingkungan, habitat, serta fungsi dari kuda kuda ini terlihat

tidak jauh berbeda. Menurut Takasu et al. (2013), kuda kiso merupakan kuda asli

Jepang dan sejak dahulu kuda ini hidup di dataran tinggi serta sering digunakan

sebagai kuda pekerja dan transportasi oleh penduduk setempat. Keadaan yang

sama terlihat pada kuda gayo yang hidupnya di dataran tinggi dan sering

digunakan oleh penduduk lokal sebagai kuda transportasi dan kuda pekerja. Kuda

yang hidup di dataran tinggi konsentrasi oksigennya akan berkurang sehingga

dapat menyebabkan hipoxia kronis. Keadaan ini dapat menstimulus ginjal untuk

memproduksi hormon eritropoietin dalam jumlah yang banyak sehingga RBC

yang dihasilkan dapat mencukupi kebutuhan tubuh dalam mengikat oksigen.

Indeks eritrosit dapat digunakan untuk menentukan jenis anemia yang

terjadi berdasarkan morfologi pada hewan. Indeks eritroit terdiri dari MCV,

MCH, dan MCHC. Mean Corpuscular Volume (MCV) menunjukkan ukuran

tunggal dari sel darah merah apakah normositik, , ataupun. Penurunan dari nilai

MCV (mikrositik) salah satunya dapat disebabkan karena defisiensi besi.

Parameter

(units)

Gayo

(n=3)

Thoroughbred

(HB)

(Hassan et al.

2015)

Kiso

(Pony)

(Takasu et al.

2013)

Murgese

(WB)

(Rubino et al.

2006)

Nilai normal

(Mercks

Manual 2010)

RBC (x 106/μl) 7.9 ± 0.3 8.5 ± 0.2 7.2 ± 1.1 8.4 ± 1.4 6.0-10.4

Hb (g/dl) 12.3 ± 0.5 15.5 ± 0.2 11.6 ± 1.5 12.5 ±1.6 10.1-16.1

PCV (%) 36.1 ± 1.6 44.5 ± 1.9 32.9 ± 4.0 34.5 ± 4.2 27-43

MCV (fl) 45.5 ± 1.0 50.5 ± 1.1 - 41.3 ± 4.1 37-49

MCH (pg) 15.6 ± 0.2 18.2 ± 0.1 - 15.0 ± 1.5 13.7-18.2

MCHC (g/dl) 34.3 ± 0.1 35.8 ± 0.6 - 36.3 ± 0.5 35.3-39.3

Trombosit

(x103/ul)

170 176 ±

59 267

- - 183 640 ± 43

340

94-232

WBC (x 103/μl) 9.1 ± 1.5 7.7 ± 0.1 8.3 ± 2.1 11.8 ± 2.3 5.6-12.1

Basofil (%) 0 - - 0.2 ± 0.2 0-2

Eosinofil (%) 0 - - 2.3 ± 1.5 0-7

Neutrofil batang

(%)

0 - - - 0

Neutrofil

segmen (%)

59.4 ± 6.5 59.5 ± 0.2 - 48.2 ± 9.5 52-70

Limfosit (%) 39.6 ± 7.4 38.8 ± 1.1 - 44.4 ± 10.0 21-42

Monosit (%) 0.6 ± 0.5 1.5 ± 0.1 - 4.9 ± 1.8 0-6

Page 21: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

10

Sedangkan peningkatan nilai MCV (makrositik) dapat disebabkan karena penyakit

hati dan defisiensi folat. Nilai MCV pada kuda gayo terlihat berada diantara kedua

nilai dari kuda hotblood dan warmblood, mungkin merupakan karakter dari setiap

ras. MCH menggambarkan konsentrasi Hb di dalam satu sel RBC dan dapat

digunakan untuk mendiagnosa jenis anemia. Hipokromik menandakan sedikitnya

Hb rata-rata didalam RBC sehingga warnanya menjadi pudar. Sedangkan,

hiperkromik menandakan banyaknya Hb rata-rata didalam RBC sehingga

warnanya menjadi lebih gelap. Hiperkromik terjadi salah satunya karena sampel

darah mengalami hemolisis. Jika normokromik menandakan bahwa normalnya Hb

rata-rata didalam sel darah merah. Nilai MCH pada kuda hotblood terlihat lebih

tinggi dibandingkan dengan kuda gayo dan kuda warmblood. Hal ini

menggambarkan bahwa besarnya kapasitas Hb didalam RBC sehingga, pertukaran

oksigen didalam sirkulasi darah dan jaringan menjadi lebih cepat. MCHC

mengukur konsentrasi Hb didalam satuan unit RBC. Konsentrasi Hb didalam

satuan unit RBC dalam penelitian ini terlihat tidak jauh berbeda.

Trombosit atau keping-keping darah merupakan elemen seluler terkecil di

dalam pembuluh darah. Produksi trombosit berada di sumsum tulang. Sebanyak

2/3 dari seluruh trombosit berada di sirkulasi darah sedangkan 1/3nya berada di

limpa. Nilai rata-rata trombosit kuda gayo adalah 170 176 ± 59 267/µl. Nilai

trombosit pada kuda gayo terlihat lebih rendah dibanding kuda warmblood, hal ini

dapat dikarenakan perbedaan karakter dari masing-masing kuda. Hal-hal yang

dapat mempengaruhi nilai trombosit diantaranya tingkat destruksinya di sirkulasi

darah, produksinya di sumsum tulang, dan pemakaiannya di jaringan. Selain itu

dataran tinggi, aktivitas fisik, dan trauma dari kuda tersebut juga merupakan salah

satu faktor penyebab perbedaan nilai trombosit (Ricketts 2006).

Gambar 3 Morfologi jenis-jenis leukosit (a) neutrofil (b) basofil (c) eosinofil

(d) monosit (e) limfosit (perbesaran 100x)

a

e d

c b

Page 22: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

11

Leukosit atau WBC mempunyai fungsi utama yaitu melawan infeksi,

melindungi tubuh dengan cara memfagosit benda asing, dan memproduksi serta

mendistribusikan antibodi karena adanya benda asing yang masuk ke dalam tubuh

(Stockham dan Scott 2008). Nilai jenis-jenis leukosit terdiri dari basofil, eosinofil,

neutrofil, limfosit, dan monosit. Nilai WBC dari kuda gayo dan tiga ras kuda

lainnya sangat bervariasi. Menurut Barrellet dan Rickettes (2002), secara

fisiologis peningkatan nilai leukosit dapat dipengaruhi oleh latihan fisik, rasa

takut, dan stres. Pada penelitian ini, nilai WBC yang bervariasi dari keempat kuda

tersebut kemungkinan dapat dipengaruhi oleh waktu dan proses pengambilan

darah, cara handling, keadaan lingkungan, dan karakter kuda yang berbeda.

Basofil adalah jenis leukosit yang mempunyai banyak granula sitoplasma

yang gelap menutupi inti serta mengandung histamin. Basofil pada hewan normal

jarang ditemukan di dalam sirkulasi darah. Basofil terlibat di dalam reaksi

hipersensitivitas seperti alergi dengan cara bermigrasi dari sirkulasi ke jaringan

berubah menjadi sel mast dan mempunyai tempat perlekatan immunoglobulin E

(IgE) (Bijanti et al. 2010). Nilai basofil pada penelitian ini bernilai nol,

kemungkinan tidak ditemukan adanya basofil di dalam sirkulasi.

Eosinofil memiliki peranan dalam sistem kekebalan tubuh terhadap paparan

parasit. Menurut Harvey (2012), eosinofil akan beredar di sirkulasi darah dalam

beberapa jam kemudian masuk ke dalam jaringan di seluruh tubuh. Nilai eosinofil

kuda gayo berada dalam range normal jika dibandingkan dengan kuda pada

umumnya. Sistem umbar kuda gayo pada penelitian ini dilakukan mulai dari pagi

hari hingga menjelang siang sehingga resiko terkena paparan parasit menjadi lebih

rendah. Selain itu, didukung dengan pemberian obat cacing secara rutin setiap tiga

bulan sekali. Menurut Paden et al. (2014), tingginya nilai rata-rata dari eosinofil

diakibatkan sistem umbar di padang rumput dalam waktu yang lama

menyebabkan tingginya paparan parasit.

Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri

dan proses peradangan kecil lainnya, serta menjadi sel yang pertama hadir ketika

terjadi infeksi di suatu tempat dengan sifat fagositik yang mirip dengan makrofag.

Nilai rata-rata dari neutrofil segmen pada kuda gayo adalah 59.4 ± 6.5 %

sedangkan neutrofil batang tidak ditemukan. Peningkatan nilai neutrofil segmen

paling sering berkaitan dengan kondisi inflamasi. Sedangkan, penurunannya dapat

diakibatkan oleh infeksi virus dan infeksi bakteri pada anak kuda. Neutrofil

batang merupakan neutrofil muda yang masuk ke sirkulasi darah ketika kuda

mengalami peradangan hebat seperti salmonellosis dan pleuritis (Ricketts 2006).

Menurut Harvey (2012), limfosit banyak berada di limpa, jaringan

limfatikus, dan nodus limfe serta hanya sedikit yang beredar di dalam sirkulasi

darah. Nilai limfosit pada kuda gayo adalah sebesar 39.6 ± 7.4 %. Peningkatan

dari limfosit dapat diakibatkan oleh infeksi virus dan bakteri. Monosit berfungsi

sebagai pertahanan tubuh kedua yang dapat memfagositosis benda asing serta

tergolong ke dalam kelompok makrofag. Nilai monosit pada kuda gayo adalah

sebesar 0.6 ± 0.5 %. Monositosis berkaitan dengan adanya nekrosis jaringan,

infeksi virus, bakteri, dan parasit tertentu (Ricketts 2006).

Page 23: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

12

Tabel 2 Rata-rata (±SD) nilai kimia darah kuda gayo dan perbandingannya

dengan beberapa ras kuda lain.

Kimia darah

Aspartat aminotransferase atau AST biasanya ditemukan dalam berbagai

jaringan termasuk hati, jantung, ginjal, dan otot rangka. Oleh karena itu, AST

bukan merupakan indikator yang spesifik dari peradangan pada hati. Menurut

Vrankovic et al. (2015), 60% nilai AST dalam serum darah meningkat karena

dipengaruhi oleh aktivitas otot. Sebagian besar Alanin aminotransferase atau ALT

lebih banyak ditemukan di dalam hati dan sedikit berada di ginjal, jantung, dan

otot. Sehingga, ALT lebih banyak berfungsi dalam mendiagnosa ada atau

tidaknya penurunan dari

kerusakan sel hati. berguna untuk mendiagnosa penyakit hati. Nilai rata-rata

AST pada kuda gayo, kiso, dan hotblood terlihat berbeda jika dibandingkan

dengan kuda warmblood. Nilai AST paling tinggi terlihat pada kuda warmblood,

hal ini dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, habitat, dan aktivitas fisik dari

kuda tersebut. Menurut Rubino et al. (2006), lingkungan dari kuda warmblood

berada di dataran tinggi yang banyak akan bebatuan dan lingkungan yang kering

serta kuda ini lebih sering berada di padang rumput dalam waktu yang lama.

Seringya kuda ini berada di padang rumput menyebabkan aktivitas otot meningkat

sehingga terlihat nilai AST pada kuda ini lebih tinggi dari nilai normal kuda pada

umumnya. Enzim ALT dan AST berada di dalam sitoplasma sel, sehingga jika

terjadi penurunan pada fungsi organ mengakibatkan integritas sel terganggu yang

akan menyebabkan bocornya kedua enzim ini ke dalam sirkulasi darah dan

nilainya akan meningkat (Stockham dan Scott 2008).

Fungsi dari BUN dan kreatinin pada umumnya membantu dalam menilai

kerusakan ginjal. Menurut Gowda et al. (2010), BUN merupakan hasil akhir dari

katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan didistribusikan

melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah untuk kemudian

difiltrasi oleh glomerulus. Sedangkan, kreatinin merupakan hasil akhir dari

metabolisme kreatin fosfat yang diproduksi oleh tubuh secara konstan tergantung

massa otot dan dibuang melewati ginjal. Semakin berat massa otot maka akan

mempengaruhi nilai BUN. Nilai BUN dan kreatinin pada kuda gayo dan ketiga

kuda lainnya terlihat sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan BUN dapat

berhubungan dengan asupan nutrisi protein (Egbe-Nwiyi et al. 2012). Sedangkan,

nilai kreatinin dapat berhubungan dengan massa otot, aktivitas otot, dan status

Parameter (units) Gayo

(n=3)

Thoroughbred

(HB)

(Hassan et al.

2015)

Kiso

(Pony)

(Takasu et al.

2013)

Murgese

(WB)

(Rubino et

al. 2006)

Nilai normal

(mercks

Manual 2010)

AST (unit/l) 286.3± 32.3 264.5 ± 0.5 276.5± 62.0 436.6 ± 98.3 160-412

ALT (unit/l) 17.8 ± 3.1 17 ± 0.2 - 3.5 ± 1.9 3-23

BUN (mg/dl) 30.1± 3.9 21.2 ± 0.5 12.2 ± 4.8 29.6 ± 7.2 11-27

Kreatinin (mg/dl) 1.5 ± 0.1 1.6 ± 0.2 1.2 ± 0.3 1.2 ± 0.3 0.4-2.2

Kolesterol (mg/dl) 93.2 ± 10.6 111.3 ± 1.6 76.6 ± 14.2 82.1 ± 20.7 75-150

Glukosa (mg/dl) 77.3 ± 6.9 107.1 ± 1.0 83.7 ± 13.2 77.0 ± 15.1 62-134

Page 24: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

13

kesehatan. Peningkatan dan penurunan dari BUN dan kreatinin dapat dipengaruhi

oleh jumlah cairan yang hilang melalui keringat, sirkulasi darah ke ginjal, laju

filtrasi glomerulus, gangguan pada fungsi ginjal, serta ketidakseimbangan dari

asupan nutrisi (Gowda et al. 2010).

Kolesterol merupakan bahan sintesis utama dari asam empedu yang

diproduksi di hepatosit melalui berbagai jalur metabolisme dan diekskresi melalui

empedu (Munoz et al. 2010). Nilai rata-rata kolesterol tertinggi terlihat pada kuda

hotblood dibandingkan dengan kuda gayo, kiso, dan warmblood. Penurunan nilai

kolesterol menjadi salah satu indikator adanya gangguan fungsi hati dan juga

dapat ditemukan pada kuda yang mengalami malabsorbsi atau maldigesti akibat

rendahnya jumlah asam empedu yang di sekresikan (Ricketts 2006).

Fungsi utama glukosa yaitu untuk mengevaluasi status kecukupan energi

(Ricketts 2006). Nilai rata-rata glukosa kuda gayo, kiso, dan thoroughbred terlihat

lebih rendah dibandingkan dengan nilai pada kuda warmblood. Faktor fisiologis

yang dapat mempengaruhi level glukosa dalam plasma darah yaitu stres dan

aktivitas fisik. Semakin tinggi kuda melakukan aktivitas fisik semakin tinggi pula

energi yang dibutuhkan dengan cara memecah glikogen sehingga, terjadi

peningkatan kadar glukosa dalam darah. Glukosa dalam darah dipelihara oleh

aktivitas hormon glukagon yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan

insulin yang dapat menurunkan kadar glukosa. Glukosa dapat diabsorbsi di usus

halus dan disimpan di hati dan otot yang akan dipecah ketika level glukosa dalam

plasma menurun (Irawan 2007).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan profil hematologi dan kimia darah kuda gayo

memiliki karakter nilai tersendiri.

Saran

Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pemeriksaan kimia darah yang

lebih lengkap sesuai standart internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Barrelet A, Ricketts S. 2002. Haematology and blood biochemistry in the horse: a

guide to interpretation. In Practice. 24 : 318-327.

Bijanti R, Yuliani GA, Wahjuni RS, Utomo RB. 2010. Buku Ajar Patologi Klinik

Veteriner. Surabaya (ID): Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair.

Page 25: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

14

Davis C P. 2016. Liver blood tests. Di dalam: Davis C P, Shiel WC Jr, editor.

MedicineNet [Internet]. [diunduh pada 2016 Juli 21]. Tersedia pada:

http://www.medicinenet.com/liver_blood_tests/page2.htm

Effendi Z. 2003. Peranan Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik Dalam Tubuh.

Sumatera Utara (ID): Universitas Sumatera Utara.

Ebge-Nwiyi TN., Kalu N.A, and Naphtali C. 2012. Preliminary studies on some

haematological and serum biochemical parameters of apparently healthy

adult horses in maiduguri, Nigeria. Afr J Biomed Res. 15 : 49-53.

Gowda S, Desai PB, Kulkarni SS, Hull VV, Math AAK, Vemeker SN. 2010.

Marker of renal function tests. North Am J Med Sci. 2:170-173.

Harvey, John W. 2012. Veterinary Hematology: A Diagnostic Guide and color

Atlas. Missouri (US): Elsevier.

Hassan HY, Aly MA, Elseady YM, Nayel MA, Elsify AM, Salama AA, Hassan

MS, Elbarody EF, Kamar AB. 2015. The effect of race in the clinical,

hematological and biochemical biomarkers in thoroughbred horses. J Vet

Sci. 46 : 161-169.

Humas Kabupaten Aceh Tengah. 2014. Karakteristik dan informasi genetik kuda

gayo. Acehtengahkab [Internet]. [Diunduh pada 2016 Juni 23]. Tersedia

pada: http://humas.acehtengahkab.go.id/2014/12/ini-karakteristik-dan-

informasi-genetik-kuda-gayo/

Irawan MA. 2007. Glukosa dan Metabolisme Energi. Polton Sport Science &

Performance Lab. 1: 1-5

[Kemenkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman

interpretasi data klinik. Jakarta (ID): Direktorat Bina Pelayanan

Kefarmasian.

Maswarni, Rachman N. 2014. Kuda: Manajemen Pemeliharaan dan

Pengembangbiakan. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Mikniene Z, Maslauskas K, Kerziene S, Kucinskiene J, Kucinskas A. 2014. The

effect of age and gender on blood haematological and serum biochemical

parameter in zemaitukai horses. Vet Med Zoot. 65 : 37-43

Munoz A, Riber C, Trigo P, and Castejon F. 2010. Hematology and clinical

pathology data in chronically starved horses. J Equine Vet Sci. 30 : 581-589.

Paden L, Gomercic T, Duras M, Arbanasic H, Galov A. 2014. Hematological and

serum biochemical reference values for the posavina and croatian coldblood

horse breeds. Acta Vet-Beograd. 64 : 200-212.

Ricketts S. 2006. Equine Clinical Pathology. Suffolk: Rossdale & Partners

Veterinary Surgeons.

Rubino G, Cito AM, Lacinio R, Bramante G, Caroli A, Pieragostini E, Petazzi F.

2006. Hematology and some blood chemical parameters as a function of

tick-borne disease (TBD) signs in horses. J Equine Vet Sci. 26 : 475-480.

Soehardjono O. 1990. Kuda. Yayasan Pamulang Equestrian Centre : Jakarta.

Stockham SL, Scott MA. 2008. Fundamental of Veterinary Clinical Pathology

Ed. 2nd. State Avenue (US): Blackwell Pub.

Page 26: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

15

Takasu M, Nagatani N, Tozaki H, Kakoi H, Maeda M, Murase T, Mukoyama H.

2013. Hematological and biochemical reference values for the endangered

kiso horse. J Equine Sci. 24 : 75-78.

The Merck Veterinary Manual (2010) 10th Edn., pp. 2192-94.

Tomenendalova J, Vodicka R, Uhrikova I, Doubek J. 2014. Determination of

haematological and biochemical parameter of przewalski horses (equus

przewalski) kept by the praguen zoo. Vet Med 59 : 11-21.

Vrankovic L, Aladrovic J, Beer-Ljubic B, Zdelar-Tuk Maja, Stovejic Z. 2015.

Seasonal change in enzyme activities and mineral concentration in holstein

stallion blood plasma. Vet arhiv. 85 : 235-246.

Wilson, Don E., and DeeAnn M. Reeder, eds. 2005. Mammal Species of the

World: A Taxonomic and Geographic Reference, 3rd., vol. 1 & 2.

Baltimore, Maryland (US): John Hopkins University Pr.

Page 27: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

16

Page 28: PROFIL HEMATOLOGI DAN KIMIA DARAH KUDA GAYO · Kimia Darah Kuda Gayo adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi ... kimia darah yang berbeda-beda. Interpretasi hematologi dan

17

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Mohamad Ibnu Satria yang dilahirkan di Jakarta pada

tanggal 28 Oktober 1993. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD AL FURQON

tahun 2005, SMPN 6 Jember tahun 2008 dan SMAN 4 Jember tahun 2011. Masuk

Institut Pertanian Bogor pada tahun 2011 melalui jalur BUD.

Selama kuliah Penulis aktif pada organisasi UKM Equestrian Club IPB

periode 2013-2014, anggota cluster wild herbivore dan divisi eksternal Himpunan

Minat dan Profesi Satwa Liar tahun 2013-2014, dan aktif mengikuti kegiatan

magang kesehatan dan pelatihan berkuda di Detasemen Kavaleri Berkuda,

Parongpong (2013), dan Athena Stable (2014), PKM bidang kewirausahaan

didanai Dikti tahun 2013 dan 2014 serta mengikuti pertandingan berkuda

Dressage Walk Trot Senior dan Show Jumping pada beberapa kejuaraan berkuda

dari tahun 2013-2015.