Top Banner
FORUM CD 3 17 18 19 o Senin o Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu • Minggu 4 5 6 78 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 12 13 14 15 27 28 29 30 .31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep .Okt OHov ODes Prof. Dr. Sidik, A~ Guru Besar Emiritus . Fakultas Farmasi Unp9d.~(~ IUlplng Humaa Dnpad 2011 1--
4

Prof. Dr. Sidik, A~ - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/forum-201110021... · kanan dan minuman diIndonesia dengan merek dagang Kiranti, Dari penelitian-penelitiannya

Mar 06, 2019

Download

Documents

hanguyet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Prof. Dr. Sidik, A~ - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/forum-201110021... · kanan dan minuman diIndonesia dengan merek dagang Kiranti, Dari penelitian-penelitiannya

FORUMCD 3

17 18 19

o Senin o Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu • Minggu4 5 6 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26

12 13 14 1527 28 29 30 .31

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep .Okt OHov ODes

Prof. Dr. Sidik, A~Guru Besar Emiritus .Fakultas Farmasi Unp9d.~(~

IUlplng Humaa Dnpad 2011

1--

Page 2: Prof. Dr. Sidik, A~ - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/forum-201110021... · kanan dan minuman diIndonesia dengan merek dagang Kiranti, Dari penelitian-penelitiannya

kanan dan minuman di Indonesia dengan merek dagang Kiranti,Dari penelitian-penelitiannya dalarn bidang farmasi tersebut,

Staf Ahli Pusat Herbal Farmasi Unpad ini telah mendapat limapaten terdaftar di Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual(Dirjen HKI) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.Paten-paten yang sudah terdaftar antara lain Phyto ChemoAgung, Astamedica (Germany), Kiranti, Natura Platika, danPolyric (Anti Leukimia dari jahe merah).

Itu sebabnya, Prof. Sidik mengajak semua rekan-rekan peneli-ti untuk giat dan terus meneliti. Mengingat Indonesia adalahnegara yang memiliki hutan tropis dan subur dengan berbagaijenis tanaman yang belum teruji secara klinis, meskipun secaraturun temurun .telah digunakan masyarakat. "Dosen-dosen itu

Siapa yang tidak mengenal obat herbal, obat yangberasal dari macam-macam tumbuhan yang dulunyahanya digunakan oleh masyatakat menengah kebawah terutama di pedesaan kini sudah mulai diakuidunia kedokteran modern. Penggunaan obat herbal

awalnya dilakukan untuk melengkapi pengobatan modern.Namun seiring perkembangan zaman, herbal semakin diakui didunia medis.

Saat ini kepercayaan masyarakat maupun paramedis terhadapobat herbal semakin hari makin meningkat. Obat yang berasaldari tumbuh-tumbuhan dan dulu sebagian besar hanya digu-nakanoleh kalangan masyarakat menengah ke bawahsekarangsudah naik ''kasta'', derajatnya hampir menyamai dengan obat-obatan modern yang berasal dari bahan-bahan kimiawi.

Di dunia kedokteran sendiri saat ini, posisi obat herbalberfungsi sebagai pelengkap obat-obatan modern yang sudah ada."Karena itulah di beberapa rumah sakit di Indonesia sudah adapoli khusus melayani pengobatan herbal, dan obat herbal sendiriberfungsi sebagai pelengkap obat-obatan modern yang sudahada,' kata Prof. Dr. Sidik, Apt. Saat berbincang dengan MemmyChowie dari FORUM di kampus Universitas Padjajaran (Unpad),Bandung, dua pekan lalu.

Kenyataan itulah yang membuat Guru Besar Emiritus Fakul-tas Farmasi Unpad ini betah menghabiskan sebagian besarusianya di ruang laboratorium. Kaca obyek, mikroskop, kro-matografi dan berbagai peralatan laboratorium telah menjadisahabatnya selama lebih dari setengah abad. Di ruang laborato-rium itu pula, Sidik asyik bergulat dengan berbagai tanaman obatatau bahan herbal khas Indonesia, seperti temulawak (Curcumaxanthorrhiza roxb), kunyit (Curcuma longa), Cabe Jawa (piperretrcfractum), jahe (Zingiber officinale), dan jenis tumbuhan lain.

Buah ketekunan pakar farmakognosi ini, dalam dua puluhtahun terakhir, banyak penelitian yang ia hasilkan bermanfaatbagi masyarakat. Salah satu penelitian yang mendapat anugerahPhyto Medica Award adalah suksenya Sidik meramu CurcumaXanthorrhiza dan Silymarin untuk menyembuhkan penyakitliver (Hati). Sidik adalah orang pertama yang menerima peng-hargaan bergengsi yang diberikan oleh Yayasan PengembanganObat Bahan Alam Phyto Medica pada tahun 1993.

Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajaritentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digu-nakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macamuji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofar-masetika.

Berderet penghargaan diraih Prof. Sidik. Salah satu yang pal-ing membekas baginya adalah penghargaan Bidang Ilmu Penge-tahuan dan Teknologi (IPI'EK) yang diberikan pada saat puncakperingatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-9 tahn 2004. Pada tahun 2011, Sidikjuga mendapatkan julukansebagai Peneliti Inovator Indonesia dalam Harteknas ke-16 yangdihadiri langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Sebagai seorang peneliti, Sidik berbagi pengalaman dalam bukuberjudul " Indonesia 103 Innovation" yang diterbitkan Kementer-ian Riset dan Teknologi.

Alumni dari Leiden University, Belanda ini memang cukupaktifmeneliti bahan herbal untuk dijadikan obat.Dari penelitian-nya, ia berhasil mematenkan temulawak untuk dijadikan obatpenghilang sakit saat masa haid pada wanita. Penelitian dan pa-tennya ini telah dikomersialkan oleh salah satu perusahaan ma-

--}

1

Page 3: Prof. Dr. Sidik, A~ - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/forum-201110021... · kanan dan minuman diIndonesia dengan merek dagang Kiranti, Dari penelitian-penelitiannya

meneliti tidak pernah sampai tuntas. Sebagian saja'selesai, hanyauntuk naik pangkat. Visinya harus diubah, visinya harus untukpaten," tutur tokoh pengembang obat asli Indonesia ini.

Upaya untuk mengarahkan penelitian bahan herbal itu difasil-itasi oleh Pusat Studi Herbal yang dibentuk di Fakultas FatrnasiUnpad. Di tempat inilah Prof. Sidik dipercaya sebagai KetuaDewanPakarnya. Di pusat studi tersebut, para dosen dan maha-siswa Fakultas Farmasi Unpad dapat melakukan penelitian yangbisa berorientasi paten dan produk.

Selain pengetahuan tentang bahan herbal yang sifatnya mar-ketable, para penelitijuga harus paham mengenai Hak KekayaanIntelektual (HKI). Ketika seorang peneliti telah menemuKansuatu formula atau produk yang berpotensi untuk mendapatkanpaten, Prof. Sidik menghimbau untuk segera mendaftarkan .pen-emuan tersebut ke Dirjen HKI untuk mendapatkan pengakuanatas produk yang kita temukan,

Untuk mendapatkan paten, Prof. Sidik menjelaskan kiat-kiat-.nya. "Untuk penelitian dengan orientasi paten, cari yang mar-

pur dengan curcuminoid. Hasil penelitian ini rencananya akandipresentasikan di Internasional Congres On Hermatology diDenpasar Bali, November nanti.

***Ketertarikan Prof. Sidik untuk mempelajari ilmu farmakognisi

- dan kemudian menjadi pakamya - datang sejak ia masih dudukdi bangku sekolah dasar. Hampir setiap hari dia dicekoki segelasramuan tradisional oleh neneknya.

"Kamu harus sehat!" ujamya mengenang ucapan sang nenekberpuluh tahun lalu sambil memperagakan gerakan menutuphidung untuk menghindari bau khas jamu, Belakangan baru iatahu, ternyata ramuan super pahit yang dicekokkan ke mulutnyadulu adalah temulawak.

"Sekarang giliran saya cekoki cucu-cucu saya dengan temu-lawak. Sampai semua cucu saya antri. Khasiatnya yang besar ituteras a hingga sekarang," tutur anak ke-8 dari 12 bersaudara ini.

Seiring berjalannya waktu, temulawak saat ini menjadi salahsatu bahanjamu yang banyak digunakan dalam ramuan obat tra-

PROF. DR. SIDIK

ketable, dalam bidang obat penyakit apa yang ada di masyarakat.Misalnya kanker serviks, cari obat untuk kanker serviks karenakematiannya banyak," kata kakek dari delapan cucu ini.

Berbicara soal paten, bapak dari puluhan anakasuh ini sambilbergurau menjelaskan tentang pengalaman hidupnya mendapatkeuntungan dari paten-paten yang didapatkannya hingga saatini. "Saya ini hidupnya dari paten. Tidak usah kerja pun sudahdapat uang. Saya itu adalah pemburu paten, hidup dengan paten,tapi tidak kaya. Hidup saya pas-pasan, pas mau makan enak ada,pas mau mobil tinggal telepon,' tuturnya sambil bercanda,

''Dari temulawak ini saya bisa keliling dunia, ke Belanda, Bel-gia, Korea, Afrika, sampai ke Argentina," tambah peraih TandaKehormatan Peneliti Utama dari Presiden RI.

Jadi, Sidik mengambil kesimpulan, suatu paten yang baikadalah paten yang marketable. Artinya berpotensi laku dijual danberpotensi pasamya berkembang. "Karya paten yang tidak ber-potensi bisinis, sebaiknya "dipateni'' saja ketimbang menjadibeban biaya mubazir,"kelakamya.

Saat ini, Prof. Sidik sedang. aktif meneliti obat gusi dan mulutdari bahan campuran temulawak dengan cabe jawa yang dicam-

PROF. DR. SIDIK BERSAMA ISTRI

disional dan ramuan herbal modern. Dalam buku berjudulWenken en Readgevingen betrefl'ende het Gebruik van IndischePlanten Vruchtenenz, karya J. Kloppenburg-versteegh, tidakkurang dari 50 jenis ramuan yang berbahan dasar temulawakdapat dipakai untuk mengobati berbagai jenis penyakit.

Aksi tukang obatjalanan mencari perhatian untuk menjajakandagangannya di sepanjang Jalan Otto Iskandar Dinata, Bandung,semasa ia SMA, juga cukup menggugah rasa penasarannyauntuk memperdalam ilmu obat-obatan dari ramuan tradisional.Berbagai macam produk mereka tawarkan, mulai dari tablet,kapsul, obat kampung, tanaman batangan, daun-daun, hinggaakar-akaran. "Cara mereka merebut perhatian cukup unik. Adayang membawa ular, burung yang bisa meramal, dan berbagaimacam atraksi lainnya," kenang ayah empat orang anak ini.

Rasa ingin tahu yang besar tentang obat tradisional inilah men-dorong Sidik muda memilihjurusan Farmasi-dan Apoteker Insti-tut Teknologi Bandung (ITB) setamat SMA.Memasuki bangkukuliah, mulailah ia melakukan berbagai uji coba, terutamamengekstrak berbagai jenis obat.

Ketekunan dan otak encer Sidik membuat dirinya dipercaya

Page 4: Prof. Dr. Sidik, A~ - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/forum-201110021... · kanan dan minuman diIndonesia dengan merek dagang Kiranti, Dari penelitian-penelitiannya

sebagai asisten dosen usai menye1esaikan sarjana mudanya. Danketika ia lulus sebagai sarjana penuh di bidang fannasi dan apotek-er, dia pun diangkat sebagai dosen penuh di kampus almamater-nya. Keinginannya yang kuat untuk lebih mendalami obat herbal,mengharuskannya untuk kuliah ke tingkat yang lebih tinggi.Akhirnya, keputusan besar pun ia ambil. Sidik pun memilih

hijrah ke Unpad untuk meraih cita-citanya, me1anjutkan pen-didikan ke jenjang lebih tinggi di Leiden University, Belanda,Rasa hausnya akan ilmu pengetahuan membuatnya mengaisilmu dibeberapa kampus papan atas di Eropa dan Asia, sebelumkembali lagi ke Belanda dan menuntaskan post doctoral research-nya di Universitas Antwerpen, Belgia.Sidik yang humoris ini menjalani kehidupannya yangbersaha-

ja didampingi istri tercintanya, Dra. Ny. Hudajani Djajaprawirayang seorang apoteker. Dalam banyak hal, jalan hidup Sidikpenuh keberuntungan. "Pas butuh sesuatu ada saja yang berse-dia untuk membantu menye1esaikan," katanya. Termasuk ketikaingin be1ajar ke luar negeri, kebetulan ada yang membiayai, begi-tu seterusnya.Dalam kancah penelitian di Indonesia, Prof. Sidik adalah salah

seorang peneliti di Indonesia yang memiliki peran besar dalammemajukan tanaman obat menjadi fitofannaka. Memangjika dil-ihat dari perkembangannya, obat tradisional (jamu) yang 1010sujiklinis di Indonesia kurang menggembirakan. Sampai saat inibarn ada lima produk fitofannaka yang ada di Indonesia. Fitofar-maka adalah industri yang padat ilmu, bahan dasar, proses danproduknya harus dilengkapi dengan kriteria-kriteria yang perludipenuhi sesuai dengan persyaratan suatu obat.Diakui Sidik, kelahiran fitofannaka dan obat barn dari tum-

buhan memerlukan proses dan waktu yang cukup panjang sertabiaya yang besar. Ini karena dalam penelitian dan pengemban-gannya harus melalui beberapa tahapan. "Mulai dari studi botani,studi fannakognosi, studi fitokimia, studi fannakokinetik hinggauji klinik dan penetapan standardisasi. Uji klinik adalah yangpaling sulit ditembus, karena tidak mudah menemukan satusenyawa aktif dari banyaknya senyawa y~~~ada dalam satutumbuhan,'Je1asnya. '~iiSehingga, untuk pengembangan industri fitofarmaka di

Indonesia perlu tersedia sarana dan prasarana yang menunjang.Salah satunya, penunjang yang berhubungan dengan fitofarma-ka dan fitoterapinya. "Jadi, semua pihak harus mendukung bilafitofannaka ini mau berkembang," katanya.Prof. Sidik yang masih aktif sebagai konsultan di Badan Pen-

gawas Obat-obatan dan Makanan (POM) sejak tahun 1976 inimengatakan, pada saat ini pergeseran paradigma dari BahanKimia Obat (BKO) menjadi bahan herbal merupakan salah satuindikator kesadaran manusia bahwa bahan herbal lebih cen-derung aman untuk dikonsumsi. Hal ini juga mendorong makinme1uasnya penelitian-penelitian mengenai obat-obatan berbahanherbal di dunia, termasuk di Indonesia.Selain dalam penelitian, komitmennya dalam dunia pen-

didikan pun sangat kuat. "Saya mengajar di.Unpad sudah 54tahun 1ebih.Umun saya sudah 75 tahun tapi saya terussemangatuntuk mengajarrWsWJlping sebagai penelitijuga. Yang banyak dirumah saya itu bukan duit, tapi buku. Dan saya sudah hibahkankurang 1ebih 700 judul buku ke Fannasi Unpad, tapi sudah jadul-jadul'," tutur profesor yang hobi jalan-jalan ini .sembari menun-taskan percakapan. 0 SUKOWATI UTAMI DAN MEMMY CHQWIE (BANDUNG)

" Nama~ Tempat, tgllahlr'. Agama ,,.Is¥!Anak

ProfDr Sidik, Apoteker: . Bandung, 20 September 1936

IslamDraNyHudajqni Djajaprawira, Apoteker '2 putra dan 2 putri

a0a Farmjib:. ',or'~ala' , , " h?pObarf.I)JF~(Takogri

Unil!ers,!}9sPadjadjaran, Lelden. The Neth,f!rlands Studi Pasca@) Sadatna' ";" ".) . ', , • 1968'-1970: L eiden University. The Neth~rI;mds

• 1978 >1979 : Natural Products Research Institute Seoul,Korea1979 : Phllips Universitact Matburg, GermanY1983 : Leiden University Tpe Netherlands1$84 :,PostDoct Research Antwerpen University,Belgii,Jlu1jabatanterakhir .;.Guru besar gol,!VE

esar Em!? " s, 20 septerntisr 2006

1