Top Banner
@ batan PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 11 September 2013 EVALUASI KESELAMATAN PADA PROSES PEMETAAN PENYIMP ANAN LIMBAH SUMBER BEKAS BERDIMENSI BESAR L. Kwin Pudjiastuti, M. Cecep Cepi H, Syah Dannawan Pusat Teknologi Limbah Radioaktif [email protected] ABSTRAK EVALUASI KESELAMA TAN PADA PROSES PEMETAAN PENYIMPANAN L1MBAH SUMBER RADIOAKTIF BEKAS BERDEMENSI BESAR. Telah dilakukan evaluasi keselamatan pada kegiatan pemetaan sumber radioaktif dengan ukuran besar di Interm Storage 2 (IS-2), pemetaan dilakukan pada triwulan I dan triwulan /I tahun 2013. Tujuan pemetaan agar mempermudah dalam penelusuran limbah radioaktif yang disimpan di IS-2. Pemetaan dilakukan dengan mengelompokkan jenis sumber radioaktifnya, asal penimbullimbah, bentuk bungkusan, kemudian didata dan disusun pada rak sesuai dengan kelompoknya. Evaluasi keselamatan dilakukan terhadap paparan radiasi dan tingkat kontaminasi daerah kerja serta penerimaan dosis petugas/pekerja yang melaksanakan pemetaan, Hasil evaluasi keselamatan pada kegiatan pemetaan sumber bekas dengan dimensi besar, laju dosis rata-rata sebesar 1,31±0,99 pSv/jam. Pengukuran tingkat kontaminasi udara di ruang penyimpanan limbah dengan dimensi besar IS-2 sebesar 0,0272 Bq/m3 atau 1,73 % dari batasan tingkat kontaminasi untuk gross f3/y sedangkan untuk gross a tidak terdeteksi adanya kontaminan, penerimaan dosis eksternal dan internal pekerja yang bertugas rata-rata sebesar 0,15 mSv selama 6 bulan atau 0,75% dari Nilai Batas Oosis tahunan yang di ijinkan. Oari hasil evaluasi keselamatan kegiatan pemetaan limbah radioaktif disimpulkan bahwa persyaratan proteksi radiasi yang meliputi optimasi dan limitasi telah dilaksanakan dengan baik. Kata kunci :Keselamatan, pemetaan, sumber bekas ABSTRACT SAFETY EVALUA TION OF WASTE STORAGE IN THE MAPPING PROCESS OF RADIOACTIVE SPEND SOURCES IN LARGE DIMENTION. Evaluations have been conducted on the safety of radioactive sources with activity mapping in Interm Storage -2 (IS-2), the mapping is done in the first quarter and second quarter of 2013. Mapping objectives in order to facilitate the tracking of radioactive waste stored in the IS-2. Mapping is done by grouping types of radioactive source, producing waste, package, then recorded and arranged on shelves suitable with the group. Safety evaluations conducted on the radiation exposure and level contamination of work areas and the acceptance of the dose officers / employees who work in the mapping. The result of safety evaluation in the spend source mapping with large dimensions mean dose rate of 1.31 ± 0.99 pSv / h. Measuring the level of air contamination in the waste storage with large dimensions IS-2 is 0.0272 Bq/m3 or 1.73% of gross limitation contamination for f3/y, while for a gross was not detected any contaminants, acceptance of external and internal dose of workers which served an average of O. 15. mSv for 6 months or 0.75% of the annual dose limit value is allowed. The results safety evaluation of radioactive waste mapping exercise concluded that the radiation protection requirements and limitations that include optimization has been implemented. Key words: Safety, mapping, spent source L.Kwin Pudjiastuti, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I Hal. 1
6

PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PTAPB... · lokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan. ... 8. alp sample counter

Mar 02, 2018

Download

Documents

vuongdiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PTAPB... · lokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan. ... 8. alp sample counter

@batan

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

EVALUASI KESELAMATAN PADA PROSES PEMETAANPENYIMP ANAN LIMBAH SUMBER BEKAS BERDIMENSI BESAR

L. Kwin Pudjiastuti, M. Cecep Cepi H, Syah DannawanPusat Teknologi Limbah Radioaktif

[email protected]

ABSTRAK

EVALUASI KESELAMA TAN PADA PROSES PEMETAAN PENYIMPANANL1MBAH SUMBER RADIOAKTIF BEKAS BERDEMENSI BESAR. Telah dilakukanevaluasi keselamatan pada kegiatan pemetaan sumber radioaktif dengan ukuranbesar di Interm Storage 2 (IS-2), pemetaan dilakukan pada triwulan I dan triwulan /I

tahun 2013. Tujuan pemetaan agar mempermudah dalam penelusuran limbahradioaktif yang disimpan di IS-2. Pemetaan dilakukan dengan mengelompokkan jenissumber radioaktifnya, asal penimbullimbah, bentuk bungkusan, kemudian didata dandisusun pada rak sesuai dengan kelompoknya. Evaluasi keselamatan dilakukanterhadap paparan radiasi dan tingkat kontaminasi daerah kerja serta penerimaandosis petugas/pekerja yang melaksanakan pemetaan, Hasil evaluasi keselamatanpada kegiatan pemetaan sumber bekas dengan dimensi besar, laju dosis rata-ratasebesar 1,31±0,99 pSv/jam. Pengukuran tingkat kontaminasi udara di ruangpenyimpanan limbah dengan dimensi besar IS-2 sebesar 0,0272 Bq/m3 atau 1,73 %dari batasan tingkat kontaminasi untuk gross f3/y sedangkan untuk gross a tidakterdeteksi adanya kontaminan, penerimaan dosis eksternal dan internal pekerja yangbertugas rata-rata sebesar 0,15 mSv selama 6 bulan atau 0,75% dari Nilai BatasOosis tahunan yang di ijinkan. Oari hasil evaluasi keselamatan kegiatan pemetaanlimbah radioaktif disimpulkan bahwa persyaratan proteksi radiasi yang meliputioptimasi dan limitasi telah dilaksanakan dengan baik.

Kata kunci :Keselamatan, pemetaan, sumber bekas

ABSTRACT

SAFETY EVALUA TION OF WASTE STORAGE IN THE MAPPING PROCESS OFRADIOACTIVE SPEND SOURCES IN LARGE DIMENTION. Evaluations have beenconducted on the safety of radioactive sources with activity mapping in Interm Storage- 2 (IS-2), the mapping is done in the first quarter and second quarter of 2013.Mapping objectives in order to facilitate the tracking of radioactive waste stored in theIS-2. Mapping is done by grouping types of radioactive source, producing waste,package, then recorded and arranged on shelves suitable with the group. Safetyevaluations conducted on the radiation exposure and level contamination of workareas and the acceptance of the dose officers / employees who work in the mapping.The result of safety evaluation in the spend source mapping with large dimensionsmean dose rate of 1.31 ± 0.99 pSv / h. Measuring the level of air contamination in thewaste storage with large dimensions IS-2 is 0.0272 Bq/m3 or 1.73% of gross limitationcontamination for f3/y, while for a gross was not detected any contaminants,acceptance of external and internal dose of workers which served an average of O. 15.mSv for 6 months or 0.75% of the annual dose limit value is allowed. The results

safety evaluation of radioactive waste mapping exercise concluded that the radiationprotection requirements and limitations that include optimization has beenimplemented.Key words: Safety, mapping, spent source

L.Kwin Pudjiastuti, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I Hal. 1

Page 2: PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PTAPB... · lokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan. ... 8. alp sample counter

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013 batan

memanfaatkan sumber radioaktif mengakibatkansemakin banyak limbah sumber radioaktif yangdihasilkan. Berbagai jenis, bentuk dan aktivitaslimbah radioaktif yang dihasilkan dari berbagaiindustri dan rumah sakit merupakan tantangandalam pengelolaan dan peyimpanannya, agarkeselamatan masyarakat dan lingkungan saat inidan akan datang dapat terjamin.

Dalam Undang-undang No 10 tahun 1997pasal 23 menyebutkan bahwa pengelolaan limbahradioaktif dilaksanakan oleh badan pelaksana yaituBadan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)'pJSecara teknis pengelolaan limbah radioakifdilaksanakan oleh Pusat Teknologi LimbahRadioaktif (PTLR) yang merupakan satu-satunyafasilitas di Indonesia yang dimiliki oleh badanpelaksana.

Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif(IPLR) selain mengelola dan mengolah limbahradioaktif yang berasal dari fasilitas penelitianyang ada di BATAN juga mengelola limbahradioaktif berupa sumber bekas yang berasal dariindustri dan rumah sakit yang memanfaatkanbahan radioaktif sebagai salah satu kegiatannya.Limbah radioaktif berupa sumber bekas yangberasal dari industri merniliki berbagai jenis yaitupadat, cair maupun gas dengan berbagairadionuklida 2). Limbah - limbah yang berasal dariindustri ini telah dikemas dalam pembungkustimah hitam (Pb) sekaligus berfungsi sebagaipenahan radiasi. Karena aktivitasnya bahanradioaktif , maka diperlukan pembungkus sumberradioatif dengan dimensi bervariasi agar paparanradiasi yang ditimbulkannya tidak membahayakanmasyarakat dan lingkungannya.

Sumber radioaktif dari rumah sakit berupa

peralatan radioterapi dengan sumber radionuklidaberupa Co-60 atau Cs-137 memiliki dimensipembungkus dan berat yang besar dengan ukuransekitar 2: 50 cm2 dengan beraf 100 Kg, sehinggamemerlukan peralatan dan keahlian khusus dalammelakukan penataan dan pemetaannya. Sumberradioaktif dari industri merniliki dimensi bervariasi

dengan berbagai jenis radionuklida yangdigunakan. Contoh sumber bekas dengan dimensibesar dari rumah sakit yang berupa teleterapi danirradiator ditampilkan dalam Gambar 1. Sumberbekas berdimensi besar dari industri ditampilkan

pada Gambar 2.. Pemetaan dilakukan dengan melakukan

identifikasi limbah sumber bekas yang masuk keIPLR, meliputi asal limbah, jenis radionuklida,

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya teknologi yang

aktivitas, nomer seri dan paparan pada kontak clanj arak satu meter

Dari kegiatan pemetaan sumber bekasdengan dimensi besar, diharapkan akanmempermudah dalam identifikasi dan pencarianlokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan.

Gambar 1. Sumber bekas teleterapi dan irradiatordari rumah sakit.

Gambar 2. Sumber bekas berdimensi besar dariindustri

Evaluasi keselamatan pada kegiatan atauproses pemetaan sumber bekas berdimensi besardilakukan terhadap paparan radiasi daerah kerja,dengan pengaturan waktu, tingkat kontarninasiudara daerah kerja serta penerimaan dosis pekerjayang melaksanakan kegiatan tersebut3).

TEORI DAN TAT A KERJA

Sumber bekas terbungkus dengan dimensibesar atau biasa disebut Disused Sealed

Radioactive Source (DSRS) merupakan sumberradioaktif dengan aktivitas tinggi sehingga sebagaipembungkus digunakan timbal dengan beraf 100Kg tergantung aktivitas radionuklida di dalamnya.Sumber radioaktif dikategorikan menjadi 5kategori. Pengkategorian ini berdasarkan padajenis pemanfaatan yang dikualifikasikan dengannilai spesifik (D). Nilai D merupakan aktivitasspesifik sumber radioaktif yang dapatmenyebabkan efek deterrninistik yang fatal untukskenario asumsi konservatif yang meliputi paparaneksternal dari sumber yang terlepas dari wadahnyatetapi masih tetap terbungkus dalam kapsul yangsedang berada dalam ruangan penyimpanan selamabeberapa minggu.

Buku I hal. 2 ISSN 1410 - 8178 L.Kwin Pudjiatuti, dkk

Page 3: PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PTAPB... · lokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan. ... 8. alp sample counter

~

batan

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR.

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

Kategori

12

34

5

Dalam penyimpanan sumber radioaktifperlu memperhatikan nilai rasio Aktivitas (A)dengan D dan dibandingkan dengan nilai NDdalam lampiran peraturan kepala BAPETEN,untuk menentukan kategori yang sesuai. 4).

Berikut disampaikan Tabel kategorisasisumber radioaktif berdasarkan rasio AID dan jenispemanfaatannya yang diatur oleh BAPETEN. 4)

Tabell. Kategorisasi sumber radioaktif.Rasio Aktivitas

~D~ 1000

1000>A1D~1010>A1D~1

1>AID~0,01

0,01>A1D~batasnaecualian

Nilai AID telah diberikan dalam bentuk

tabel sesuai dengan jenis penggunaannya danaktivitas (A) dari sumber radioaktifuya, sehinggamempermudah dalam pengkategorisasian dalampenyimpanan sumber radioaktif.

Bahan

1. Filter

2. Tali pengaman3. Tali sling4. mur baut

5. balok penahan6. baterai

7. plastik

Peralatan

1. surveymeter digital2. peralatan mekanik3. forklift4. handklif

5. Alat Pelindung Diri6. Dosimeter digital7. Air sampler monitor8. alp sample counter

Cara Kerja.

Pemetaan sumber bekas dengan dimensibesar dilakukan dengan melakukan verifikasi danidentifikasi data limbah yang masuk ke PTLR.Limbah dikelompokkan berdasarkan jenisradionuklidanya, aktivitas dan penimbullimbahnya.

Dari data limbah yang telah diperolehdibuat kartu identifikasi yang berisi tanggal terima,asal limbah, radionuklida, aktivitas awal, paparanradiasi, kode penempatan. Kartu identitasdiikatkan pada masing-masing limbah sumberbekas. Sumber bekas yang telah di data

ditempatkan dan disusun dalam rak yang telahdiberi kode yang sesuai dengan kode dalam kartuidentitas. Limbah dengan berat besar ditempatkandi atas rak paling bawah, sedangkan limbahdengan berat lebih ringan di tempatkan pada rak diatasnya.

Penyusunan limbah juga memperhatikanbesarnya paparan radiasi sedemikian rupa sehinggapaparan terbesar tidak mengenai pekerja.

Pemantauan keselamatan dilakukan

dengan memperhatikan tingkat radiasi daerah kerjadan perkiraan penerimaan dosis pekerja yangdiperbolehkan dengan pengaturan waktu kerja.Pekerja selain menggunakan dosimeter peroranganberupa Thermolurninisence (TLD), juga dilengkapidengan digital dosimeter untuk mengetahui secaralangsung dosis yang diterimanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil kegiatan pemetaan sumber bekasradioaktif dengan dimensi besar yang berasal darirumah sakit seluruh Indonesia sebanyak 29 buahmerupakan sumber bekas radioterapi danirradiator. Beberapa contoh ditampilkan dalamTabel 2.

Tabel 2. Limbah sumber bekas berdimensi besardari rumah sakit.

Identitas SumberBeratPaparan

AsalBekas (mrem/iam)

Rn

Aktivitas(Kg)Kontak

1mRS M.

Co-604556Husin (Gamma-mCi

100053,41,4

Palembangtron)

RS

Cs-137Wahidin S.

(Curie-0,678 Ci1500,360,12Makassar

stock)

RS.U Pringadi

Co-601300 Ci1300200,52Medan RumahSakit

Cs-137141,3 CiCipto

(blood(Maret20000,250,2Mangunku

irradiator)2007)-sumo

Tabel 2. hanya menampilkan sebagiandata yang perlu, sedangkan data lainnya meliputinomor identitas, tanggal penerimaan, posisi dantemp at penyimpanan pada rak sangat diperlukanuntuk penelusuran.

Sampai triwulan II tahun 2013, limbahsumber bekas berdimensi besar yang berasal dariindustri sejumlah 85 buah yang berasal dariseluruh Indonesia. Limbah-limbah ini merniliki

berat antara 20 kg sampai dengan 800 kg.Beberapa contoh limbah industri yang dikelola diPTLR ditampilkan dalam Tabel3.

L.Kwin Pudjiastuti, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I Hal. 3

Page 4: PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PTAPB... · lokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan. ... 8. alp sample counter

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanVogyakarta, 11 September 2013

~

batan

Tabel 3. Limbah sumber bekas berdimensi besardari Industri

IdentitasBerat

Paparan

Asal

Sumber Bekas(mrem/iam)

Rn

Aktivitas(KII)Kontak1 m

PTTambang10,8Batu bara Bukit

Cf-252mCi

306,51,1

Asam LampunQ PT Mitsubhisi1000Chemical

Cs-137mCi

150181,7

Indonesia PT. TIFICO,Co-60

5000650

50,5Tbk

mCi

PT. PertaminaC0-60

0,62001,320,13

UP II DumaimCi

Limbah sumber bekas yang berasal dari industrimemiliki aktivitas bervariasi antara 1,5 mCisampai dengan 141 Ci, dernikian juga beratnyabervariasi.Penataan sumber bekas dalam rak ditoojukkandalam Gambar 3. sebagai berikut

Gambar 3. Penataan sumber bekas dengan dimensibesar di IS-2

Hasil evaluasi keselamatan pada kegiatanpemetaan limbah sumber bekas ini diperoleh datatingkat radiasi atau laju dosis daerah kerja di IS-2dihmjukkan dalam Tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4. Pemantauan tingkat radiasi / laju dosisdaerah kerja IS-2

laiu dosis ( uSvliamlLatar

Daerah Keria

Minimum

0,170,17Maksimum

0,353,65Rerata

0,221,31±0,99

Laju dosis daerah kerja diukur di sekitartempat pekerja melakukan pekerjaan, daripengulcuran laju dosis ini dapat diperkirakan waktuyang diperlukan agar dosis yang diterima pekerjatidak melebihi batasan yang di ijinkan.

Pembatas dosis yang ditetapkan olehPTLR sebesar 5 mSv/tahoo 4), yaitu seperempatnyadari Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan olehBAPETEN 20 mSv/tahoo 5), maka pekerjamaksimum diperkenankan menerima dosis sebesar5 I1Sv/jam. Dari hasil pengukuran laju dosis daerah

kerja rata-rata sebesar 1,31 J.lSv/jam, maka agartidak melebihi pembatas dosis, pekerja dapatbekerja sekitar 3 jam, namum untuk melaksanakanlimitasi, pekerjaan ini dilaksanakan seearabergantian sehingga dalam satu hari seorangpekerja hanya melaksanakan pekerjaan yanglangsoog berhuboogan dengan sumber radiasisekitar dua jam dalam satu hari. Pembatas dosissetiap tahun dapat dilakukan evaluasi dan ditinjauulang namoo masih tetap dibawah NBD per tahunyang ditetapkan BAPETEN.

Hasil penerimaan dosis selama duatriwulan yang diterima pekerja yang melaksanakanpemetaan sumber bekas dengan dimensi besarditoojukkan dalam Tabel 5 sebagai berikut.

Tabel5. Penerimaan dosis kumulatifpekerja di IS-2

Jumlah Peke~a

12

Dosis kumulatif yang diterima pekerjapaling tinggi sebesar 0,31 mSv selama enam bulan,jika dibandingkan dengan nilai pembatas dosisyang ditetapkan sebesar 5 mSv selama satu tahun,maka paling besar dosis yang diterima pekerjaselama enam bulan sebesar 2,5 % dari batasan, halini dikarenakan dilakukan pembatasan waktupekerjaan dan bergantian. Nilai ini masih sangatkeeil, sehingga penerimaan dosis akibat daripekerjaan dengan sumber radioaktif dapat ditekanserendah moogkin.

HasH pengukuran tingkat kontarninasiudara di IS-2 ruang dimana dilakukan kegiatanpemetaan sebesar 0,0272 Bq/m3 untuk gross PlY

sedangkan untuk gross a tidak terdeteksi adanyakontaminan. Batasan yang diambil untuk tingkatkontaminasi udara daerah kerja sebesar 60 Bq/m3sehingga jika dibandingkan dengan batasan, makahanya sebesar 0,04 % dari batasan, hal ini sangatjauh dibawah batasannya. Tingkat kontaminasi inidiukur dalam gross, sehingga masih dimungkinkanbesaran kontarninasi yang terukur bukanmerupakan radionuklida dari sumber bekas, karenaradionuklida di dalam sumber bekas berupa padat.Tingkat kontaminasi udara dari pengotor/atauradionuklida alam dalam ruangan.

KESIMPULAN

Hasil evaluasi keselamatan pada kegiatanproses pemetaan limbah sumber bekas dengandimensi besar di IS-2 tidak diperoleh hasil yangmelebihi batasan yang di ijinkan baik ootukpenerimaan dosis pekerja maupun pengukurantingkat kontaminasi udara daerah kerja masih jauhdi bawah batasan yang di ijinkan, bahkan tidak ada

Buku I hal. 4 ISSN 1410 - 8178 L.Kwin Pudjiatuti, dkk

Page 5: PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PTAPB... · lokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan. ... 8. alp sample counter

@batan

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

kontaminasi udara yang diakibatkan dariradionuklida di dalam sumber bekas yang ada diIS-2 sehingga keselamatan dan kesehatan pekerjadapat terjaga. Hasil pernetaan lirnbah sumberbekas akan rnernperrnudah dalam pencarianapabila akan dilakukan proses lebih lanjut,sehingga rnengurangi waktu pekerja berdekatandengan surnber radioaktif, dan rnengurangipenerimaan dosis pekerja.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terirna kasih disampaikan kepadaternan-ternan yang telah bekerjasama dalarn prosespemetaan lirnbah sumber bekas di IS-2, ucapanterima kasihjuga disampaikan kepada Pak Hartonoatas diskusinya tentang DSRS.

DAFTAR PUST AKA

1. NONAME; Undang Undang No. 10 Tahun1997 tentang "Ketenaganukliran".

2. NONAME Keputusan Kepala Batan Nornor3921KA/XI/2005 ten tang Organisasi dan TataKerja BAT AN

3. NONAME Peraturan Pernerintah No. 33

Tahun 2007 ten tang "Keselamatan radiasipengion dan keamanan sumber radioaktif".

4. NONAME Dokurnen Program ProteksiRadiasi di IPLR serta prosedur dan InstruksiKerja pendukung.

5. NONAME Keputusan Kepala BAPETEN No.4 tahun 2013 tentang "Proteksi danKeselarnatan radisai dalarn pernanfaatantenaga nuklir".

6. NONAME, Pedornan Keselarnatan danProteksi Radiasi Kawasan Nuklir Serpong.Revisi 1, 20 II.

TANYAJAWAB

Suwarto

~ Terakit dengan lirnbah radioaktif dari PLTUdan PT TIFICO. Apakah PLTU dan PTTIFICOsebagai pengguna zat radioaktif atau rnemangrnenghasilkan radioaktif?

L.Kwin Pujiastuti-<} Industri (PLTU, PT TIFlCD) aadalah

pengguna zat radioaktif dalam kegiatanyaseperti untuk gauging ketinggian ataukerapatanlketebalan apabila sudah tidakdigunakan lagi maka zat radioaktif tersebutsebagai limbah dan harus dikirim ke PTLR.

Abdul Aziz RH

~ Apakah desain Rak 4 menyirnpan lirnbah­lirnbah tersebut rnerupakan hasil perhitungan ?Sebagaiaman RSG rnenyirnpan bahan bakarbaru & bekas ?

L.Kwin Pujiastuti-<} Desain rak penyimpanan sumber bekas

diperhitungkan berdasarkan kekuatanmenahan beban sumber bekas yang disimpan.

Nada Marnada

~ Perka BAPETEN tentang KSR rnenyebutkanketiga yang ada A, B, dan C , bukan ketiga1,2,3, ..... seperti yang dipresentasikan ?

~ Istilah iradiator perlu mernperhtikan nornor datyang ada

L.Kwin Pujiastuti-<} Dalam peraturan BAPETEN no. 7 Tahun 2007

ten tang keamanan sumber radioaktifdisebutkan kategori 1 sid 5 untuk menentukankelompok keamanan A,B, dan C atau Ddengan persyaratan masing-amasing kategori1 masuk kelompok keamanan A, kategori 2dan 3 masuk kelompok keamanan B dst.

L.Kwin Pudjiastuti, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I Hal. 5

Page 6: PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek Nuklir/PTAPB... · lokasi penyimpanan jika dilakukan pemeriksaan. ... 8. alp sample counter