Top Banner
MAKALAH BIOTEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN “REKAYASA GENETIK” (Telaah atas Keuntungan dan Kerugian yang Ditimbulkan) O L E H: MUHAMAD SALAM HIDAYATULLAH G2A113005 PROGRAM STUDI AGRONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO
65

Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Jan 17, 2016

Download

Documents

patogen terbawa benih
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN

“REKAYASA GENETIK”

(Telaah atas Keuntungan dan Kerugian yang Ditimbulkan)

O L E H:

MUHAMAD SALAM HIDAYATULLAH

G2A113005

PROGRAM STUDI AGRONOMI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALU OLEO

2015

Page 2: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi

juga pada ilmu terapan dan ilmu muri lainnya, seperti biokimia, biologi molekuler,

mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan fisika. Bioteknologi adalah cabang

biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (enzim, alkohol, antibiotik,

asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat

digunakan oleh manusia.

Proses bioteknologi pada umumnya mencakup pengubahan suatu bahan baku

oleh aktivitas suatu organisme untuk menghasilkan suatu produk akhir yang

diinginkan. Bioteknologi dibagi menjadi dua macam yaitu bioteknologi tradisional

atau konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi tradisional memiliki ciri

semua hasil akhir dan produktivitasnya adalah sebagai proses alamiah, sesuai dengan

kemampuan dasar yang dimiliki oleh tiap mikroorganisme yang berperan.

Perkembangan genetika molekuler ini sangat pesat, sehingga pada tahun

1970-an telah dikenal teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA

rekombinan atau rekayasa genetika. Teknologi tersebut memungkinkan manusia

untuk melakukan suatu rekayasa terhadap susunan informasi dalam materi gentik

suatu organism untuk mendapatkan suatu organisme yang mereka impikan. Terlepas

dari semua dampak positif yang ada, ternyata teknologi rekayasa genetika juga

menghasilkan berbagai dampak negatif. Reaksi yang ditimbulkan masyarakat

terhadap rekayasa genetika ada bermacam-macam, baik pro, kontra maupun tidak

peduli.

Tujuan dari rekayasa genetika pada tanaman adalah untuk mempunyai target

dan tujuan antara lain peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan

lama dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandungan gizi, tahan terhadap

serangan hama dan penyakit tertentu, tahan terhadap herbisida, stelrilitas dan fertilitas

Page 3: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

serangga jantan, toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah,

kualitas aroma dan nutrisi, perubahan pigmentasi.

Sedangkan tujuan rekayasa genetika pada mikroba adalah bertujuan untuk

meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi,

pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses

kompos dan pembuatan makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-

obatan dan kosmetika.

I.2. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengemukakan keuntungan

ataupun kerugian termasuk pro dan kontra di kalangan masyarakat dari penerapan

rekayasa genetik.

Page 4: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

II. PEMBAHASAN

Pro Kontra Rekayasa Genetika

Publikasi penemuan bidang sains dan teknologi sering menimbulkan polemik

di kalangan masyarakat dunia. Sejak jaman pra-sejarah hingga renaissance, sejak

jaman renaissance hingga periode post-modern, polemik seputar penemuan bidang

sains dan teknologi selalu memancing perdebatan sengit, dus, suara pro dan kontra

yang keras dan meluas, terutama di negara-negara tempat penelitian ilmiah tersebut

dilakukan.

Pada awal abad 16, para pendeta Protestan mengecam keras Nicholas

Copernicus, yang meyakini bahwasanya bumi dan planet-planet lainnya mengelilingi

matahari -bukan sebaliknya, sebagaimana bunyi teori Ptolemaic yang berlaku umum

ketika itu. Di awal abad 17, ketika Gereja Katholik mencanangkan gerakan Kontra

Reformasi (gerakan kembali kepada kitab suci), semua karya tulis Copernicus

diberangus, dimasukkan ke dalam daftar hitam, orang dilarang untuk membacanya.

Dan jauh setelah Copernicus tiada, tepatnya tahun 1839, saat patungnya diresmikan di

salah satu pojok utama kota Warsawa, Polandia, tak satupun dari pendeta Katholik

yang sudi memberikan pemberkatan.

Menguatkan pendapat Copernicus, pada tahun 1632, Galilei Galileo

mengumumkan kesimpulan serupa: bumi hanya salah satu diantara banyak planet

yang mengitari matahari. Ensiklopedi “1001 Tokoh Penemu Paling Berjasa Bagi

Umat Manusia” suntingan Iwan Gayo mengemukakan bahwa pendapat Galileo

tersebut, bertentangan dengan kaidah “Benda Langit Yang Sempurna” dari Aristotles,

yang berlaku umum di Eropa pada abad ke 17, semasa Galileo hidup. Vatikanpun

bereaksi. Paus menuduh scientist kelahiran Pisa, Italia itu telah menyerangnya secara

pribadi lewat karya tulisnya: “Dialogue Concerning the Two Chief World Systems:

Page 5: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Ptolemaic and Copernican.” Pasca pernyataan Imam Besar Katholik sedunia itu,

Galileo kemudian dikenai hukuman tahanan rumah seumur hidup.

Menjelang New Millenium, dunia dikejutkan oleh ditemukannya sebuah cara

baru dalam hal proses berkembang-biaknya mahluk hidup. Proses kembang biak yang

dikenal dengan istilah Kloning itu dinyatakan bisa menghasilkan anakan yang persis

sama dengan induknya secara a-seksual (tanpa melalui pembuahan). Adalah

Professor Jerry L. Hall, yang pertama berhasil melakukan percobaan Kloning. Konon,

peneliti dari Washington University ini pernah membelah embrio manusia menjadi

beberapa bagian, sampai masing-masing bagian tersebut berhasil dibiakkan menjadi

embrio yang sama. Menyusul kemudian: Dr. Tim Cohen dari Inggris. Ia ditengarai

berhasil “membantu” Maureen Ott melahirkan seorang anak perempuan yang dinamai

Emma Ott, setelah sebelumnya melalui proses pengkloningan.

Disaat Dr. Ian Walmut, Direktur Tim Roslin Institute, mempublikasikan

keberhasilannya dalam mengkloning sel kelenjar susu domba ras dorset asal

Finlandia menjadi seekor domba normal, polemik yang sebelumnya hanya riak-riak

kecil saja, berubah meluap ke permukaan. Polemik mengenai teknologi kloning itu

semakin bertambah panas, ketika Dr. Martine Nijs, peneliti medik asal Belgia,

mengaku telah berhasil mengkloning bocah kembar sejak tahun 1993. Menurut Nijs,

ketika ia mempublikasikan hal tersebut, tepat pada 9 Maret 1997, klon bocah kembar

itu masih terus mengalami masa pertumbuhan.

Seperti yang terjadi pada Copernicus dan Galileo, reaksi masyarakat dunia

begitu keras menyoroti dampak, serta mempertanyakan etika teknologi rekayasa

genetika. Mayoritas masyarakat dunia memandang ide tersebut sebagai sesuatu yang

buruk, rubbish, dan mencampuri wilayah otoritas Tuhan. “Teknologi kloning

memperlihatkan betapa kita sudah kehilangan rasa hormat kepada makhluk

hidup,”ujar Paus Yohannes Paulus II dalam The Washington Post. “Ada banyak

makhluk hidup yang perlu dihormati, bukan hanya digunakan untuk memuaskan

Page 6: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

nafsu tertentu saja,” tambah Douglas Bruce, direktur Church of Scotland, yang

berlokasi di propinsi tempat diumumkannya penemuan domba kloning Dolly. Dan di

Amerika Serikat, Gereja Katholik Detroit, mengeluarkan press release dalam The

Detroit News. “Manusia diciptakan dari citra Tuhan. Dan kloning hendak

mengotorinya,” tulis pernyataan itu.

Sesaat setelah Gereja Vatikan Roma mengeluarkan kecaman atas upaya

pengkloningan manusia yang marak dilakukan di negara-negara maju pasca publikasi

Dr. Ian Walmut, opini masyarakat barat, khususnya Amerika dan Eropa,

menunjukkan sentimen negatif. Hampir 90 % responden majalah Time, Newsweek,

BBC, atau CNN Television, menabukan rekayasa genetika.  Masyarakat duniapun

masih tetap apriori terhadap teknologi kloning ini, kendati Advanced Cell Tecnology

(ACT) Inc. dari Worcester, Massachusetts, Amerika Serikat, dalam percobaannya

berhasil membiakkan sel tunas (sel stem) menjadi sel tertentu pengganti jaringan

tubuh yang rusak sebab penyakit kronis. Meskipun pihak perusahaan bioteknologi itu

berusaha meyakinkan masyarakat luas bahwasanya teknologi kloning bisa berguna

untuk theurapeutic (proses penyembuhan penyakit), dunia tetap memandang sinis

terhadap ide rekayasa genetika tersebut.

Dari kalangan cendekiawan ataupun ulama-ulama dunia Islam, sikap kontra

terhadap teknologi kloning inipun sempat mengemuka. Rata-rata mereka

mengkhawatirkan keruntuhan institusi perkawinan dan putusnya rantai keturunan,

jika teknologi kloning ini dinyatakan halal untuk diterapkan. “Keberhasilan kloning

manusia akan mengakibatkan sendi kehidupan keluarga menjadi terancam hilang atau

hancur. Oleh karena manusia yang lahir melalui proses kloning tidak dikenal siapa

ibu dan bapaknya, atau dia adalah percampuran antara dua wanita atau lebih.

Sehingga, tak diketahui siapa ibunya, dan akan sulit dilacak keberadaan bapaknya,

ketika anak hasil pengkloningan itu membutuhkan salah satu dari figur ayah atau ibu,

ataupun figur keduanya. Dan kalau itu berulang terus, maka bagaimana kita dapat

Page 7: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

membedakan seseorang dari yang lain, yang juga mengambil bentuk dan rupa yang

sama?” ujar Syaikh Muhammad Ali al-Juzu, seorang Mufti kelahiran Lebanon yang

beraliran Islam Sunni. Syaikh Farid Washil yang kini bermukim di Kairo, Mesir,

memang mendukung ide kloning untuk penyediaan organ tubuh bagi mereka yang

membutuhkan. Namun, ia juga menegaskan bahwa: “Kloning sebagai jalan keluar

dari kemandulan jelas tidak bisa dibenarkan. Lagipula, kloning reproduksi manusia

bertentangan dengan empat dari lima Maqashid asy-Syar’iah, yaitu: pemeliharaan

jiwa, akal, keturunan, dan agama.”

Disamping pendapat yang menentang, ada juga sebagian ulama dan kaum

cendekiawan yang sangat antusias mendukung diterapkannya teknologi kloning.

Salah satunya adalah Sayyid Muhammad Hasan Al-Amin. “Kalau kita berandai

kloning diterapkan pada manusia, maka menurut hemat saya ia merupakan suatu

keberhasilan yang besar dan agung untuk kemaslahatan manusia. Pandangan agama

secara umum dalam hal ini sejalan dengan pandangan agama terhadap semua

keberhasilan ilmiah yang besar dan yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan

manusia. Kita harus membedakan sisi moral, sosial, dan kemanusiaan dengan

pandangan agama menyangkut teori ilmiah tentang kloning.”ujarnya. ”Agama tidak

mungkin mengharamkan atau melarang ditemukannya satu teori ilmiah baru yang

dapat mengantar kepada pengungkapan rahasia dari sekian banyak rahasia kehidupan,

manusia, dan alam raya. Sebaliknya pun demikian. Karena, agama mengundang

manusia untuk berpikir, mengamati, menganalisis, dan mengambil kesimpulan.”

tambah ulama yang juga Hakim Agung di Mahkamah Tinggi al-Ja’fariyah Lebanon

itu.

Hampir sepuluh tahun dunia berpolemik soal teknologi kloning. Sampai

dengan Oktober 2008 tahun lalu, sidang Komite VI Majelis Umum PBB belum juga

menetapkan larangan terhadap pencangkokan sel pada manusia. Ada dua draft

resolusi yang satu sama lain memiliki perbedaan yang sangat signifikan, berkenaan

Page 8: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

dengan batasan larangan pengembangan kloning. Delegasi Costa Rica mengajukan

draft resolusi yang melarang seluruh bentuk kloning, baik untuk tujuan reproduksi

atau untuk maksud kesehatan. Menurut delegasi-delegasi negara pendukung draft

resolusi tersebut, therapeutic cloning tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara etika.

Prediksi mereka: akan ada penyimpangan dalam pengembangan kloning yang tidak

bisa dikontrol sepenuhnya.  Lagipula, proses kloning tersebut hanya akan

menguntungkan negara-negara besar saja.

Bertolak belakang dengan draft resolusi yang diajukan oleh delegasi Costa

Rica, delegasi Belgia mengajukan draft resolusi yang mengijinkan kloning untuk

maksud penelitian yang bakal berkontribusi untuk kesehatan (therapeutic cloning).

Dengan pengawasan yang ketat, therapeutic cloning bisa dikembangkan demi

menyelamatkan kehidupan manusia. “Para penderita kanker, AIDS, parkinson,

alzheimer bisa berharap banyak dari pengembangan kloning untuk maksud

kesehatan.” demikian pendapat Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan.” Secara pribadi

saya mendukung pengembangan therapeutic cloning”, ujarnya pula.

Menyimak berbagai polemik seputar teknologi kloning, ada kecenderungan

mayoritas opini memberi dukungan pada pengembangan kloning untuk kesehatan

(therapeutic cloning). Fatwa dari Majma’ Buhus Islamiyah Al-Azhar, yang

berkedudukan di Kairo, Mesir, memberikan pengecualian untuk therapeutic cloning.

Kendati fatwa yang ditanda-tangani oleh Syaikh Tanthawi itu kurang lebih berbunyi:

“kloning manusia itu haram dan harus diperangi serta dihalangi dengan berbagai

cara”, namun fatwa tersebut membedakan antara pengembangan kloning untuk

maksud reproduksi pada manusia dengan pengembangan kloning untuk maksud

pembaharuan terhadap organ tubuh manusia yang rusak. Jika kerusakan organ tubuh

bisa diatasi dengan kloning, maka dipersilahkan untuk menempuh prosedur tersebut.

Sebab, fatwa itu menimbang manfaatnya lebih besar daripada mudharatnya.

Page 9: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Terlepas dari pro dan kontra seputar rekayasa genetik pada manusia yang

populer dengan istilah kloning itu,  sampai saat ini, belum ada ilmuwan yang berhasil

mengkloning primata -kloning yang dianggap bisa menjadi jembatan menuju kloning

manusia-  yang paling dekat susunan genetiknya dengan manusia. Prof. Gerald

Schatten dari Pittsburgh University mengemukakan bahwasanya belum terdapat

kemajuan berarti dalam proses kloning primata, kendati upaya kloning primata ini

telah diujikan pada 700 sel telur monyet selama periode enam tahun ini. “Teknik

kloning yang digunakan saat ini memusnahkan unsur protein dalam sel telur primata.

Waktu nukleus sel telur diangkat untuk diganti dengan DNA sel lain, protein kunci

malah ikut terangkat. Padahal protein tersebut sangat dibutuhkan demi

keberlangsungan hidup embrio.” ucap Prof. Gerald Schatten, seperti dikutip oleh

Harian Kompas. Keterangan itu menjelaskan kematian domba Dolly- yang dianggap

monumental dalam Today History Of Science- pada 14 Februari 2003, karena Lung

Disease yang parah.  Metode kloning yang diterapkan oleh Dr. Ian Walnut ketika

mengkloning Dolly, domba ras dorset Finlandia itu, ternyata malah membuat sel telur

primata cacat. Itulah sebabnya, tidak ada hasil kloning yang berumur panjang, yang

sehat seratus persen, dan tidak mengalami kerusakan genetik.

ETIKA REKAYASA GENETIKA

Sebagaimana abad 12 adalah abad keemasan bagi perkembangan komputer,

awal abad 12 adalah perkembangan DNA. Perkembangan silikon

membuat perubahan yang dramatis mengenai bagaimana kita sebagai spesies bekerja,

berpikir, berkomunikasi dan bermain. Inovasi dari revolusi komputer membantu

revolusi penting genetika, dimana menjanjikan apa yang dikerjakan untuk hidup

dengan komputer untuk informasi. Kita sampai pada ambang dari transformasi,

manipulasi dan membuat organisme untuk banyak kepentingan jumlah produktif.

Untuk pengobatan, untuk pertanian, untuk pembangunan dan juga komputer, kita

diluar jangkauan dari perkembangan ketika manipulasi dari kode genetik dari

Page 10: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

bermacam organisme, atau tehnik organisme baru, menjanjikan perubahan jalan kita

yang menghubungkan dangan dunia alam.

Bioteknologi, khususnya rekayasa genetik, merupakan suatu sumber daya

yang bermanfaat, yang terkait dengan pengobatan, pabrik, dan pertanian. Dimulai

untuk mendapatkan hasil yang praktis dari rekayasa genetik seperti terapi pengobatan

baru dan penamahan hasil dari tanaman pangan dan sejauh ini hanya sedikit hal dari

kerugian yang ditimbulkan. Rekayasa genetika berpotensi untuk memperbaiki

kesehatan kita dan menjadi sesuatu yang lebih baik, revolusi cara hidup, membantu

untuk menjaa sumber daya yang terbatas, dan hasil kekayaan yang baru. Ketersediaan

ini adalah pengaturan yang tepat, sikap yang berfokus dengan pertimbangan etika

untuk martabat, onsekuensi bahaya, dan hukum, potensi manfaat lebih besar dari

keruguan rekayasa genetik.Penolakan terhadap rekayasa genetik tnpa alasan yang

pastimerpakan kebohongan yang tidak wajar. Ioteknologi apat dimengerti sebagai

suatu perpanjangan kombiasi dengan pengetahuan tentang evolusi dan teknik

genetika.

Sebagaimana revolusi teknologi, kegelisahan, ketakutan, dan keberatan moral

untuk produk rekyasa genetik. Orang ahli yang berpengalaman meberi kesan hati-

hati, sedankan pihak lainnya menentukan sikap berdasarkan dari informasi, prasangka

agama, atau ketakutan tanpa ilmu. Kemajuan teknologi untuk memperbaiki

kesejahteraan manusia, pertimbangan etika dengan didasari pemahaman mekanisme

rekayasa genetik menjamin peningkatan produk teknologi.

Sebagai beberapa implikasi mora pentig sebaiknya diambil dalam laporan

sebgaai peran utama dalam rekayasa genetik. Beberapa imlikasi moral yang menjadi

pertimbangan hai-hati diskusi yang mengikuti 3 elas. Pertama: berisis etika umum,

antara agama da sekler, mengenai kesusilaan dari rekyasa genetika; kedua: potens

manfaat dan konsekuensi bahaya reayasa genetik;ketiga isu hukum khuusnya jalan

masuk bagi terapi geetik untk pengobatan. Catatan yang diberika pada paper ini yaitu

beberapa isu etika lain yang tidak beralasan, sepert hak milik informasi genetika.

Page 11: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Fokus tulisan ini beronsentrasi pada penghormatan pada isi etika utama mengenai

rekayasa genetik.

Pengetahuan dasar DNA adalah molekul yang luar biasa mampu

mengembangkan pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme. Komponen

organisasi dari setiap bentuk kehidupan di bumi melibatkan struktur molekul DNA

doble stranded. Organisme dikendalikan metabolismenya oleh perintah DNA, yang

terkonformasi dalam nukleus. DNA yang sama pada sel organisme, digunakan dalam

reproduksi, sama dengan organisme lain yang terkait sel somatik.

Kode genetik pada organisme kompleks dengan sekitar 3 milyar nukleotid

dengan sekuen yang berbeda, memiliki sekitar 25000 gen, yang diantaranya

bertanggungjawab ada beberapa ciri pembawaan atau rupa organime, ketika

dikombinasikan dengan faktor lingkungan. Variasi dari kode-kode gen tersebut

menjdi ciri keunikan individu makhluk hidup. Selain menyampaikan informasi

mengenai fenotip seperti rambut dan warna mata, gen juga menyampaikan informasi

mengenai fungsi biologi yang penting. Mutasi pada sekuen genetik dapat

menyebabkan kelainan genetik.

Sekitar 4000 kelainan genetik telah diketahui, ada yang degeneratif maupun

laten dan kebanyakan resesif serta dipacu ekpresinya oleh faktor lingkungan dan

diturunkan dari orang tua pada keturunannya. Pada beberapa kasus kerusakan sekuens

DNA memberi ketahanan terhadap lingkungan seperti gen hemoglobin dengan

kerusakan sickle cel merupakan imunitas bagi penderita malaria (Leivin and Suzuki,

1993, pp 35-38).

Kebanyakan kesalahan pada replikasi DNA menghasilkan kesalahan pada

produksi protein. Sel somatik DNA adalah kode penting bagi protein yang

dimetabolisme langsung secara seluler seluruhnya pada organisme untuk mengontrol

produksi dari protein penting yang langsung terus menerus pada setiap organ tubuh

karena mekanisme jaringan yang berbeda, juga bagian dari instruksi set DNA.

Perbedaan tipe sel tubuh menghasilkan tipe protein yang berbeda.

Page 12: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Beberapa gen pada organ ini ada yang turn on dan yang lain turn off, sehingga

jaringan dan organ punya fungsi yang unik. Penyakit genetik berkembang

menghilang pada sekuen DNA organisme yang dihasilkan dari kerusakan pada

produksi normal pada beberapa protein. (Griffith et al 1997) Kanker merupakan

perkembangan kerusakan DNA sel somatik yang merusak reroduksi sel itu sendiri,

tidak hanya meabolisme atau produksi protein.

Walaupun mekanime dari kelainan genetik adalah kompleks, ilmuwan belajar

lebih mengenai penyebab dan bagaimana mendeteksinya. Beberapa berhubungan

dengan peubahan DNA paa gen yang menyebabakan penyakit, perubahan lain.

Walaupun mekanisme dari kelainan genetik adalah kompleks, ilmuan belajar

lebih mengenai penyebab dan bagaimana mendeteksinya. Beberapa berhubungan

dengan perubahan DNA pada gen yang menyebabkan penyakit; perubahan lain,

dimana sekarang tidak berhubungan langsung dengan gen, merubah fungsi dari gen;

ada 3 tipe perubahan, dimana tidak menyebabkan penyakit tertentu, indikasi bahwa

individu dengan sekuen khusus adalah lebih rentan untuk berkembang menjadi

penyakit. Banyak dari perubahan sekarang bisa dideteksi dan ilmuan terus

menghubungkan antara sekuen DNA khusus dan kelainan genetik. Dengan

pengetahuan hubungan ini, ilmuan dapat menguji untuk adanya bagian penyakit, atau

kerentanan pada penyakit tersebut, dan didasarkan pada pengetahuan kita dari

hubungan kekerabatan (Griffiths et al, 1997).

Kita berada pada pengetahuan yang jauh pada kompleksitas dari genom

manusia, tapi kita membuat kemajuan dalam pengetahuan bagaimana gen bekerja

pada manusia dan spesies lain, termasuk spesies yang berada pada sumber daya

makanan dan pengobatan.

Dibalik janji dari ciri pembawaan atau pengobatan kelainan genetik,

manipulasi DNA dapat memungkinkan ilmuan untuk mengembangkan organisme

dengan strain baru, termasuk tikus yang dipakai sebagai model dari penyakit manusia

yang dipakai untuk uji farmasi, atau domba yang mengandung pengobatan pada susu

mereka (Rebelo 2004). Strain baru pada tanaman pangan dengan suatu rekayasa,

Page 13: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

dengan memasukkan gen dari binatang atau tanaman lain, menjadikan resistan

terhadap dingin, penyakit, atau pestisida (Myskja 2006, p. 228). Dalam hitungan, kita

belajar mengenai fungsi khusus dari gen pada variasi spesies, kita dapat membuat

pembaharuan, membentuk hidup yang bermanfaat; perusahaan pengobatan baru; dan

memperbaiki kehidupan manusia, kesehatan dan lingkungan.

Tetapi pengobatan, terapi, dan produk lain dari rekayasa genetika sekarang

mendapat tantangan etika. Untuk maksud dari pengetahuan pada tantangan ini, hal ini

dipakai untuk membedakan kategori berbeda dari campur tangan genetika (Allhoff

2005, p. 40). Mereka adalah: terapi gen somatik, dimana maksud dari perlakuan atau

pencegahan dari penyakit tanpa mempengaruhi generasi mendatang, dan ini sedikit

objektifitas moral; peningkatan genetik somatik, dimana dimaksudkan untuk

peningkatan fungsi dari individu; dan peningkatan germline genetika, dimana

dimaksudkan untuk pencegahan penyakit, tetapi berkembang gen; dan peningkatan

germline genetika, dimana untuk meningkatkan fungsi dari generasi mendatang.

peningkatan germline genetika, tidak diduga-duga, kebanyakan bentuk kontroversi

dari campur tangan genetika. Bioetika Ronald Green membuat poin yang kuat:

”Perbaikan selalu lebih kontroversial daripada terapi atau pencegahan, kurang disukai

untuk ditemukan oleh masyarakat, dan lebih disukai untuk pelarangan moral dan

legal jika kerusakan untuk individu atau masyarakat terlihat diluar jangkauan

mereka” (Green, 2005, p. 104). Sebagaimana tulisan ini yang akan mendiskusikan isu

etika yang berkembang keluar dari 4 tipe dari campur tangan genetika, pembaca dapat

berpikir tentang perbedaan kategori dari campur tangan.

Keprihatinan Etika

1. Pandangan Rekayasa Genetika sebagai Sesuatu yang Salah

Beberapa orang berpikir dengan kode genetik manusia, atau paling tidak

untuk semua bentuk kehidupan. Beberapa kritik agama menganggap bahwa rekayasa

genetika sebagai ”mempermainkan Tuhan” dan objek untuk ini bahwa hidup sakral

dan pengubahan oleh maksud manusia. Alasan lain dari prinsip sekuler, secara

Page 14: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

terang-terangan dan berapi-api Jeremy Rifkin, yang mengklaim bahwa pelanggaran

yang melekat ”martabat” manusia dan bentuk kehidupan lain untuk mengubah DNA

dibawah beberapa keadaan (Rifkin 1991). Alasan ini, yang memiliki tujuan baik,

tidak didukung oleh suara logika atau fakta empiris, akan ditunjukkan disini (Epstein

1999). Asumsi pandangan agama ada beberapa kreator yang akan tersingkir oleh

rekayasa genetika, dan asumsi pandangan sekular bahwa hidup pada bagian ”alam”,

tidak berubah oleh maksud manusia, adalah tidak terganggu karena derajat yang

melekat.

a). Pandangan agama pada rekayasa genetik

Alasan yang didasarkan pada pandangan suci/sakral bahwa pengubahan

bentuk kehidupan akan melanggar pencipta (Ramsey 1966, p. 168), tapi mereka gagal

untuk bertindak tepat pada teori internal atau karena mereka berhenti untuk

menanyakan asumsi. Jika pencipta tidak keluar, kebanyakan ahli agama dan filosofis

setuju bahwa pencipta lainnya akan ada pada setiap segi dari penciptaan ini, atau

bahwa konsisten dengan pencipta-pencipta akan bebas diciptakan oleh umat manusia,

dimana termasuk kemampuan untuk teknologi mencipta (untuk pandangan kontra,

lihat Panther 1988, pp. 138-42). Kemudian, rekayasa genetika lain dapat dilihat dari

ekspresi dari keinginan pencipta – sejak kreasi dari bagian ini terbentuk atau pada

hasil yang kita punya dianugerahi dengan kebebasan keinginan.

Sekalipun, ada beberapa yang ingin mengklaim bahwa rekayasa

genetika merupakan penyalah gunaan dari kebebasan kita. Jadi, pengertian bahwa hal

ini adalah sebuah penyalah gunaan kebebasan dalam tantangan dari kepercayaan

petunjuk takdir pada interpretasi pada perkiraan petunjuk takdir. Ini merupakan

masalah dengan semua teori dasar moral pada petunjuk Tuhan: bahwa semua percaya

untuk petunjuk selalu percaya pada beberapa penafsiran manusia dari petunjuk ini.

”Menentang Kehendak Tuhan” selalu berarti menentang beberapa penafsiran manusia

dari penafsiran kehendak Tuhan. Kesulitan dari melihat sebuah anggapan ketuhanan

dalam konteks dari rekayasa genetika adalah hal tertutup dengan fakta bahwa tak ada

dari sakral agama kebanyakan ditulis pada isu ini. Pada Bibel, sebagai contoh, adalah

Page 15: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

diam terhadap rekombinan DNA. Lainnya, bahwa ada anggapan bahwa rekayasa

genetik melanggar kehendak Tuhan harus juga termasuk dalam persilangan selektif

dari hasil pertanian, antara tanaman dan hewan, hal ini akan kontra dengan kehendak

Tuhan. Jika mereka tidak melakukan persilangan selektif sebagai pelanggaran

kehidupan sakral, lalu mereka harus menjelaskan bagaimana ini berbeda kualitatif

dari rekayasa genetika, dimana hal ini hanya merupakan hal kuantitatif atau proses

metodologi. Kecepatan dan kemungkinan dari perubahan yang ada pada rekayasa

genetika melebihi kecepatan dan kecepatan dari perubahan dengan menggunakan

tehnik persilangan selektif, tetapi hal ini terlihat miskin argumen untuk mengatakan

pada petani bahwa ini kontra dengan kehendak Tuhan, dimana hal ini kemudian dapat

diterima. Apakah kehendak Tuhan bahwa modifikasi alam dapat diterima, tetapi

hanya disediakan proses kita lamban dan sembrono?

Pintu budaya kita terbuka dengan kebaikan dari penemuan manusia dan

modifikasi dari alam. Sekalipun ada sebagian agama yang menolak tehnologi modern

meskipun mencakup beberapa tehnologi; dasar dari teknologi adalah untuk merubah

hubungan dengan alam. Busana, pertanian,dan persenjataan telah ada sejak sebelum

permulaan peradaban, dan perubahan lain pada hubungan kita dengan alam.

Teknologi ini menyatakan penolakan pada ”alam” diantara yang lainnya, dan hasil

dari kesadaran dan kesengajaan. Pada kenyataannya, cakupan teknologi ini merubah

evolusi manusia, memungkinkan kita untuk berspekulasi keluar savanah, dan hidup

pada variasi musim, mempertahankan diri kita darihingga yang kita lihat sekarang,

dan akan tetap secara relatif membatasi lingkungan sebaliknya dari enam populasi

hinggga menjadi tujuh (dan yang ketujuh merupakan batas). Sebagaimana

sebelumnya, sejarah dari pemikiran kita dengan alam sepanjang waktu, dan ini hasil

umum yang disuarakan oleh agama dan juga sekuler. Teknologi seperti antibiotik dan

kontrasepsi merupakan campur tangan dengan alam yang menghasilkan evolusi,

pencegahan kehamilan dari manusia, dan menjadikannya tetap bertahan dari yang lain

yang mungkin mati dikarenakan oleh penyakit. Teknologi ini tidak hanya berakibat

pada populasi manusia, tapi juga jumlah spesies dimana manusia berhubungan

Page 16: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

dengan pengobatan, kontrasepsi, dan persilangan selektif. Ini adalah upaya dari

pengubahan dari genom dari manusia dan spesies lain yang didasarkan pada beberapa

negara yang merupakan proses alam yang harus sejalan dengan etika hukum yang

digunakan pada pengobatan, kontrasepsi, dan persilangan selektif dimana beberapa

mungkin bagian dari kesadaran, tujuan lebih dari perubahan pada level genetika.

Perbedaan tehnik antara rekayasa genetika dan mekanisme perubahan lain pada

evolusi alam dari variasi spesies adalah berbeda antara kesalahan dan latihan.

Pengenalan kesalahan kita diambil dari sejarah, dengan menggunakan kontrasepsi,

antibiotik, dan persilangan selektif, hasil dari konsekuensi yang tidak terantisipasi:

pengobatan dan masalah sosial mungkin hasil dari seleksi untuk menghasilkan

percobaan dengan persilangan, atau dengan menjamin ketahanan potensial dari

spesies yang menggunakan pengobatan, atau bahkan dengan pencegahan keturunan

yang berpotensi untuk menghasilkan spesies baru. Lebih jauh, tehnik ini tidak

selamanya menghasilkan seperti yang diharapkan. Sebagai kebalikannya, rekayasa

genetika merupakan latihan yang dapat menjadi fokus akurat pada target yang

diinginkan. Walaupun terkadang, rekayasa genetika dapat menghasilkan sisi efek

yang tidak diinginkan dengan baik, tetapi sebagai indikasi, tehnik ini tidak selamanya

merupakan metode yang diterima.

b). Pandangan sekuler pada rekayasa genetika

Pandangan sekuler pada rekayasa genetika didasarkan pandangan bahwa

setiap individu merupakan bagian dari spesies, atau spesies itu sendiri, berhubungan

secara tidak langsung dengan evolusi hingga saat ini (Rolson 2002). Pandangan ini

telihat sulit untuk dicari titik terang dikarenakan evolusi merupakan hasil dari banyak

kelainan genetik. Dimana ada yang tetap bertahan hidup atau mengalami kerusakan,

atau mati muda karena kerusakan genetika. Misalnya pada sindroma Lesch-Nyhan,

sebuah kerusakan genetik yang menyebabkan tidak mempunyai kontrol diri (Preston

2007). Ketahanan individu bergantung pada keadaan alam, tapi juga pada mengatasi

pendatang atau kesukaran.

Page 17: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Alam sendiri berbeda dengan keinginan kita, dan maka perubahan alam tidak

akan melanggar harkat kita. Pada kenyataannya, harkat kita dipakai sebagai bakat

untuk merubah lingkungan kita dan biologi kita untuk mengatur kehidupan kita dan

dari kerusakan. Tehnologi pada semua bentuk adalah merupakan perkembangan dari

kemampuan intelektual kita: secara benar, ini mengikuti perkembangan alam.

Pemanas ruangan dan AC merubah lingkungan yang sebenernya, dimana bila kita

mengikuti iklim maka kita tidak akan bertahan. Alasan yang kecil keluar sebagai

perubahan alam sebagaimana yang kita inginkan.

Kemudian alasan untuk melukis sebuah garis pada perubahan genom manusia

atau organisme lain harus memberi alasan bahwa penghormatan DNA sebagai

sesuatu yang spesial dan bagian dari bentuk alami dunia dan untuk memanipulasinya

adalah bertentangan dengan moral. Hal itu merupakan beberapa alasan yang

mendukung ”Genetika luarbiasa”, titik yang menganggap bahwa DNA adalah unik,

tetapi kemudian alasan ini tidak dapat diterapkan lagi: a) bahwa karena keunikan ini

maka hal ini tidak dapat dirubah; atau b) bahwa jika hal ini dapat diterima pada

pengubahan DNA non-human, sedangkan hal ini tidak dapat diterima pada

pengubahan pada manusia. Unik itu sendiri tidak dapat diterapkan pada semua moral.

Pada kenyataan, semua manusia adalah ”unik” dengan adanya DNA, lingkungan dan

latar belakang, tetapi moral kita tidak selalu berdasarkan pada keunikan. Asumsi

lainnya didukung oleh logika dan pemikiran empirik, dan, sebagai indikasi, kita

berpikir dengan gen pada tanaman, hewan, dan juga pada manusia, melalui

persilangan selektif selama berabad-abad. Kemudian keunikan DNA tidak terlepas

dari implikasi atau eksplikasi untuk memodifikasi apa yang sesuai dengan alam

(Myskja 2006,228).

Persilangan selektif, selama beberapa waktu, merupakan hasil dari percobaan

yang diinginkan dan menekan gen (dan kemudian fenotip mereka) yang tidak

diinginkan. Persilangan selektif memanipulasi genom sebuah spesies, atau subklas

dari spesies. Sebagian telah menjadi familiar dengan variasi persilangan dari hewan

domesti atau tanaman, persilangan juga untuk menghasilkan beberapa secara instan

Page 18: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

baru dan kadang menghasilkan yang lemah. Rekayasa genetik mengikuti lebih

banyak seleksi pada percobaan pemilihan dan pada perkawinan diluar atau lemah.

Perdebatan ini hanya masalah pada tingkat lebih pada perbedaan kualitatif pada

banyak jenis persilangan selektif dan rekayasa genetika. Pertentangan dari rekayasa

genetik pada dasar moral harus dipakai pada kasus yang sepadanbahwa ini berbeda

kualitatif dari persilangan selektif, atau mereka harus menghubungkan pertentangan

persilangan selektif dimana kebanyakan merupakan aspek dari pertanian modern.

Satu dari masalah argumen evaluasi didasarkan pada ”harkat” pada konsep

ini. Banyak kemenangan pada kata ini tanpa adanya penjelasan dari artinya.

Penjelasan panjang dan tepat pada konsep ini adalah yang akan dibahas pada tulisan

ini. Hal ini cukup sebagai catatan bahwa dua filosofi dengan pandangan berbeda

sistem etika tidak akan dipahami untuk konsep harkat yang terlihat tidak sama pada

rekayasa genetika. Immanuel Kant, mengatakan dengan tegas bahwa moral yang

dibawa dari percobaab selain manusia adalah akhir dari mereka sendiri, dan tidak

berarti untuk menjadi berakhir. Pernyataan Kant ada pada Fundamental Principles of

the Metaphysic of Morals: Pada akhir kerajaan, semua akan dinilai atau dihargai.

Apapun nilai yang didapat dapat dirubah oleh sesuatu yang lain dimana ini

merupakan ekuivalen: apapun, ada pada tangan lain, semua nilai, akan diakui tidak

ekuivalen, adalah dihargai ([1785] 1949,p. 51).

John Stuart Mill memberikan teori kebebasan dari prinsip dasar autonomi

manusia dan pemilihan sendiri. Autonomi dan hak kita berada pada kita sendiri dan

mari berikan kita penghargaan pada manusia, kejelasan dari mahluk yang cakap dari

alasan dan maksud dari tindakan (Mill [1859], 1947). Pada yang lainnya pengetahuan

ternang menghargai, modifikasi gen kita untuk membersihkan diri kita sendiri dari

sesuatu yang lemah atau untuk memperbaiki kita sendiri adalah bukan sesuatu yang

salah.

Prinsop dari martabat manusia didukung lembaga demokrasi dan Negara dari

persamaan (Kurtz, 2000). Sebagai dasar prinsip empiris, kebohongan hokum

marupakan faktatidak kurang tidak lebih dari persamaan derajat manusia, ketika

Page 19: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

pemenuhan pendidikan, keluarga, dana dukungan lembaga social, berhubungan

dengan hidup mereka dan membagi pada pemerintah sendiri, dukungan material, dan

perbaikan. Kita menghargai karena kita memiliki kemampuan hebat untuk kesadaran,

kreatifitas, perkembangan, dan pemenuhan emosi. Bangsa dari manusia mempunyai

sejarah tradisi yang panjang, dikarang dari filosofi semacam Kant dan Mill, dan

pandangan modern dan etika terus berkembang pada konsep penting, sebagai fakta

yang dikerjakan oleh John Rawls. Pandangan Rawls pada harkat manusia diterapkan

bahwa kita membuka kontrak percobaan social sebagai individu dari posisi yang

sama: “untuk situasi ini manusia memiliki persamaan pandangan sebagai moral

seseorang yang menghargai diri mereka sendiri diakhir dan prinsip mereka akan

diterima dengan rasional untuk melindungi diri mereka sendiri” (Rawls 1999, p. 157).

Kita memiliki martabat pada jalur ini dimana hewan tidak memilikinya, dimana

dikatakan bahwa binatang yang lain tidak memiliki martabat. (Setiap mahluk

memiliki martabat sendiri, sebagaimana kapasitas dan spesies mereka). Kita

merupakan mahluk yang disertai dengan seni, ilmu pengetahuan, kepustakaan,

arsitektur, dan mengubah lingkungan kita untuk mengakomodasi keterbatasan fisik

kita.

Konsep horkat manusia adalah kesempurnaan yang tepat dengan rekayasa

genetika. Pengubahan harkat manusia selalu berarti langkah dimana alam

menghalangi potensi manusia, potensi semua manusia mungkin dicapai untuk

pemenuhannya. Walaupun kerusakan dan kelemahan dapat mungkin terjadi, dan

konsisten dengan hasil akhir, untuk mencapai potensial mereka, konsisten dengan

prinsip dari menghindari kerusakan pada lainnya. Sesungguhnya, diakui harkat yang

melekat pada kitadiikuti oleh sugesti manusia bahwa kita adalah terpaksa untuk

mengejar riset rekayasa genetika, untuk tingkat bahwa ini dapat membantu

perkembangan terapi dan percobaan dari penderitaan atau perkembangan alam atau

kejadian keterbatasan (Bostrom 2003). Maupun mempertinggi harkat manusia.

Kemajuan sendiri adalah selalu dipuji, tidak dihukum.

Page 20: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Jelasnya, beberapa keterbatasan pada rekayasa genetika juga dapat

meningkatkan harkat manusia.Pebudakan adalah contoh yang ekstrim, tapi ektrim

pengurangan untuk harkat manusia. Percobaan lainnya berarti akhir dari perorangan,

untuk hal ini, daripada akhir pada mereka sendiri (juga kontra pada etika Kantian)

pengurangan harkat dari seseorang yang disandang, dan berakibat pada harkat yang

dipakai. Rekayasa genetika memerlukan perhatian khusus pada akses keseimbangan

dan bahkan beberapa pemutusan pada aplikasi ini dimana mereka dapat mengancam

kepentingan dari beberapa manusia. Beberapa penemuan digunakan untuk

mengurangi kritik kapasitas manusia, seperti fungsi sikap, akan menjadi diluar etika.

Kemudian, beberapa manusia mungkin dari ras kecil manusia rekayasa genetik akan

menjadi budak dengan kapasitas kekurangan mental hal ini akan diperjelas dan

melanggar harkat manusia (lihat, umum, Cooley, 2007). Bagaimanapun, pandangan

ini efektif membangun isu kerusakan dihasilkan dari isu rekayasa genetika, tidak pada

moral yang melekat pada rekayasa genetika dan bagian terakhir dari tulisan ini akan

dipaparkan masalah hukum yang berhubungan dengan rekayasa genetika.

2. Manfaat dan Kekurangan Rekayasa Genetika

a) Manfaat

Rekayasa genetika akan siap untuk membawa kita dengan hasil yang

meringankan penderitaan, membersihkan lingkungan, dan peningkatan hasil tanaman

pangan, diantara manfaat praktis lain untuk kemanusiaan dan ekosistem. Sebagai

contoh, pertama rekayasa genetik akan membentuk hidup menjadi membolehkan

perlindungan paten yang dibangun oleh Ananda Chakrabarty, dimana rekayasa

genetika yang berisi bakteri dimasukkan ke dalam Burkholderia cepacia, sebuah

varian yang akan memakan hasil minyak. Dia mengamati sebuah bentuk kehidupan

baru, dan membantu pabrik Supreme Court sebagai contoh, untuk sekarang, para

invetor mempatenkan bentuk kehidupan rekayasa genetika ini (Diamond v.

Chakrabarty 1980). Bakteri akan membersihkan tumpahan minyak dan hal ini aman

untuk digunakan. Sejak kejadian ini, 10 hingga 1000 dari isu paten dari bentuk

kehidupan rekayasa genetika.

Page 21: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika juga membantu membuat beribu organisme dan proses

yang digunakan dalam pengobatan, penelitian, dan perusahaan. Rekayasa genetika

bakteri yang dapat memproduksi insulin untuk pengobatan diabetes, produksi ini akan

jadi mahal tanpa adanya rekayasa genetika. OncoMouse (U.S. Patent #75797027)

adalah tikus pertama dalam rekayasa genetika yang digunakan sebagai model untuk

riset kanker. Sejumlah tikus yang lain akan mengikuti untuk dikeluarkan, sebagian

kehilangan gen yang penting, atau ekspresi penting dari penyakit genetika, juga pada

penelitian medis yang dapat menguji obat dan percobaan lain untuk penyakit genetika

tanpa kerusakan hidup pada subjek manusia, dan hasil dari sejumlah percobaan

hewan untuk proses kepentingan ilmu pengetahuan. Terapi gen, dimana

memanfaatkan virus yang membawa perbaikan pada se somatik dengan kelainan

genetik, menjadikan perbaikan pada penyakit genetika atau akibat lam perkembangan

penuh manusia.

Rekayasa genatika menghasilkan makanan yang tahan terhadap hama dan

menjadikan tanamana pangan yang resisten, mengurangi kebutuhan pestisida dan

fertilisasi, dan meningkatkan hasil di dunia dengan pertumbuhan yang memerlukan

makanan. Kebanyakan disebut ”revolusi hijau” dari pengurangan tehnologi kimia.

Pestisida baru dan kendali rasa mengurangi pemakaian bahan kimia yang akan

membuka ekosistem, dan diikutu petani yang akan memenuhi kebutuhan pangan pada

planet ini. Walaupun, serangga dan jamur, mengikuti dinamika evolusi, menghasilkan

resisten pada pestisida. Bagaimanapun, seberapa hebat pestisida modern akan

membuka rantai makanan dan ekosistem, kerusakan generasi manusia da hewan

misalnya. Bahkan di negara eropa misalnya Nederland, petani akan mengolah tanah

dengan hidroponik untuk mengakumulasi garam toksik dari fertilisasi dan pestisida

(Levine dan Suzuki 1993, p. 176). Janji dari teknologi rekayasa genetika baru

termasuk mengembangkan tanaman pangan yang tahan terhadap hama sehingga tidak

diperlukan pestisida, atau ketahanan resistensi tanaman yang dapat berkembang pada

lingkungan tanpa irigasi (Levine dan Suzuki 1993, pp. 185-86).

Page 22: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika juga menjanjikan kreasi baru, strain yang lebih produktif

dari hewan ternak untuk produksi daging dan susustrain ini mungkin lebih resisten

terhadap infeksi, memenuhi kebutuhan yang besar, yang sehat dengan antibiotik (Mc

Creath 2000, pp. 1068-69). Mereka juga dapat menghasilkan daging yang lebih

banyak, sehingga kita tidak butuh banyak hewan, atau dapat menghasilkan susu atau

hasil lain dengan nutrien penting yang tidak ditemukan pada hasil ini, pemenuhan

kesehatan akan nutrisi. Bagaimanapun, pandangan dalam Margaret Atwood’s Oryx

and Crake (2003), varian hewan sebagai sumber makanan mungkin hasil teknologi

tanpa apapun lebih dibanding sistem saraf otonomi, hal yang banyak berkembang

mengenai etika dari mamalia untuk makanan.

b). Kekurangan

Tentu, kita butuh persetujuan dari kegiatan kita dalam kejelasan cepat atau

lambat sebagai konsekuensi dari biosfer. Kebanyakan konsensus ilmuan bahwa sikap

sedikit pada rekayasa genetika, pada kebanyakan, pengujian pendek pada lingkungan,

pengujian panjang, diketahui atau tidak, harus menjadi pertimbangan bagi langkah

kita kedepan untuk riset dan tehnologi genetika.

Seperti disebutkan pada bagian pendahuluan pada garis besar ilmu

pengetahuan rekayasa genetika, somatik sel dan stem sel rekayasa genetika berbeda

pada jalur yang penting. Terapi somatik sel digunakan untuk memperbaiki kerusakan

sel tanpa adanya sel kelamin. Seseorang dengan penyakit genetik dapat ditolong

dengan terapi somatik sel, dan beberapa kemajuan terlihat. Satu prinsip pada proses

ini adalah kompleksitas. Perbaikan penuh organisme yang tumbuh berarti merubah

genetika dari se hidup.

Rekayasa genetika membuat banyak progres dalam sel tunas dimana gamet

dari organisme merubah DNA, dan kemudian keturunan organisme membawa hasil

perubahan ini.

Hal ini merupakan rekayasa dimana dihasilkan dekat dengan pemecahan

semua ilmu pengetahuan umum dan merupakan cabang tehnologi dari rekayasa

genetika (Myskja, 2006).

Page 23: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Pengubahan bakteria, menyempurnakan dan model-model hewan penelitian

lain, dan tanaman pangan komersial yang bermanfaat merupakan hasil dari sebuah sel

tunas rekayasa genetika.

Pengubahan sel tunas adalah proses yang memerlukan kehati-hatian.

Organisme yang fertil dirubah sel puncaknya sehingga dapat diperbanyak dibawah

kontrol kita. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa pengubahan genetik tanaman

pangan yang kita punya, pada beberapa hal, persilangan fertilisasi pada tanaman

pangan bukan rekayasa dan pengubahan gen mereka. Hal ini terjadi pada jagung

Monsanto ”Terminator”, dengan menghasilkan keturunan yang steril: petani yang

memakai jagung ini tidak bisa menggunakan biji Monsanto karena memiliki sifat

steril pada tanaman pangan dan tidak dapat memakai kembali bijinya tersebut

dikarenakan adanya jagung yang mengandung ”Terminator” (U.S. Patent # 5723765,

Control of Plant Expression).

Biji dari tanaman pangan bukan modifikasi genetika lainnya akan mengalami

penyerbukan silang, sehingga memiliki keterbatasan pada keturunan pertama (Ruiz-

Marerro 2002).

Lebih lanjut, karena kompleksnya dari kebanyakan genom, semua

konsekuensi dari pengubahan sebagian gen kadang tidak bisa diprediksi. Pada

kenyataannya, bagaimana modifikasi genetika tanaman atau hewan merupakan

interaksi dengan sesuatu kehidupan yang lain tidak dapat diketahui hingga kemudian

ditanam, dan, pada titik ini, kontrol efektif diluar interaksi ini menjadi hal yang tak

mungkin. Kontroversi pada ilustrasi jagung Bt beberapa memungkinkan bahaya dari

organisme hasil modifikasi genetika. Gen jagung Bt dari bakteri Bacillus

thuringiensis (Bt) dimasukkkan ke dalamnya. Pengubahan merupakan hal efektif dari

kebosanan jagung Eropa, yang terus memerlukan penggunaan pestisida. Jagung yang

dihasilkan akan aman bila dikonsumsi oleh manusia, tetapi harus punya konsekuensi

antisipasi dan tujuannya. Pada tahun 1999, sebuah penelitian Cornell yang

menghasilkan jagung yang mengandung toksin bagi larva kupu-kupu monarch dan

toksin ini dapat ditemukan pada polen jagung (Losey et al., 1999, p. 214). Kemudian,

Page 24: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

pada beberapa kasus dengan tanaman liar, polen dari jagung Bt menyebar diseluruh

bagian tanaman, termasuk bagian akar, dimana merupakan makanan untuk larva

kupu-kupu. Untungnya, penelitian ini memperlihatkan bahwa toksin ini harus

mempunyai konsentrasi yang cukup untuk memberikan kondisi yang merusak

populasi kupu-kupu monarch (Sears et al., 2001). Bagaimanapun, tidak ada antisipasi

untuk masalah ini, dimana ilustrasi bagaiman sulitnya mengendalikan penyebaran

dari polen, pada beberapa kasus, gen yang telah dirubah menyebar.

Kejadian dramatis yang berpotensi merusak lingkungan dari rekayasa genetik,

khususnya dalam fase awal dimana kita selalu tidak dapat memprediksi konsekuensi

dari pengubahan genetik.

Pengubahan sel puncak, sebagai pengubahan somatik, mempengaruhi gamet

dan kemudian memperbanyak pengubahan, hal ini tidak dapat diprediksi, untuk

keturunan dari spesies yang dirubah. Sewaktu sel yang dirubah dimasukkan pada

sebuah spesies, evolusi akan menghasilkan generasi yang sukses. Evolusi,

sebagaimana kita ketahui, tidak dapat diprediksi. Kompleksitas dari kalkulasi potensi

generasi yang bertahan sekarang dapat diketahui mengenai gen dan interaksinya

bukan hanya lingkup genetika, dengan lingkungan, tetapi juga keturunannya, dengan

anggota lain pada spesies lain dengan keturunan yang dihasilkan. Harapan dari

ilmuan dan hasil komersil dari pengubahan genetika bentuk kehidupan mengambil

bagian dengan hati-hati untuk mengeksplorasi dengan semua kemungkinan efek dari

hasil tersebut, tidak hanya bagi manusia, tapi juga bagi kehidupan biosfer. Sekarang,

kita hanya mempelajari permintaan dan interpolasi dari contoh-contoh diatas dari

spesies pengubah genetika. Dalam pada itu, pengubahan sel puncak dapat dikenalkan

secara hati-hati untuk komunitas tertentu sehingga efek yang luas dapat diketahui dari

bahaya yang ditimbulkan dari perubahan organisme di alam.

Contoh dramatis lain dari kerusakan khusus dari rekayasa genetika pada kasus

Jesse Gelsinger, yang meninggal setelah penelitian gen terapi untuk penyakit liver

(Corzin and Kaiser 2005, p. 1028). Selama kasus tersebut berkembang riset

percobaan dari protokol percobaan, hal ini pada masa depan gen terapi akan

Page 25: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

dikenalkan untuk memperbaiki kerusakan pada gen pool, tidak sedikit menghasilkan

kematian, tetapi mempengaruhi generasi mendatang. Pelajaran berharga dari hal ini

dan fakta kerusakan lainnya dikarenakan percobaan dan juga rekayasa genetika

secara komersil adalah bahwa hubungan antara gen dan fenotip lebih kompleks

dibanding yang kita ketahui. Hal ini menjadikan kita melakukan riset yang cukup

memadai dan menghitung kerusakan dari pengubahan sel yang mungkin dapat

berakibat pada semua suksesi keturunan pada suatu spesies.

Bioinformatika baru dan tehnologi model dapat dilakukan dengan kehati-

hatian. Uji laboratorium harus sebaik berjalannya percobaan yang dapat

memungkinkan terjadinya kerusakan pada biosfer. Perkiraan dari kerusakan yang

nyata dari tehnologi genetika sejauh ini menjadi perhatian utama para ilmuan yang

bekerja pada bidang ini.

Hal mendasar dari kerusakan umum GMO (genetically modified organism)

diketahui berbeda dari kumpulan kimia. Organisme modifikasi genetika merupakan

organisme hidup dan oleh karena itu, tidak seperti kimia yang dapat dicairkan, GMO

mempunyai potensi dikenalkan pada habitat baru, koloni pada sisi ini, dan yang

lainnya. Aktifitas mendatang, termasuk hasil dari produk metabolisme, enzim dan

toksin yang akan menjadi penjang pada metabolisme aktif GMO. Sejak berada,

kehidupan organisme tidak dapat ditarik kembali (Seidler et al 1998, p. 112).

Satu organisasi sukarela (LSM) penting mengkomplain dan menyebarkan dar

mengenai laporan kerusakan pada International Centre for Genetic Engineering and

Biotechnology (ICGEB) (www.icgeb.org). Organisasi dengan anggota 55 negara,

tidak termasuk US, yang merupakan riset yang berpusat di India, Afrika Selatan dan

Italia, dengan berpusat di Trieste. Organisasi yang memiliki databasdari hasil

modifikasi genetika yang kita pakai, laporan hasil kerugian, dan statistik yang

relevan, pelatihan biosafety yang baik dan laporan kerusakan yang ditimbulkan dari

ilmuan yang melakukan riset rekayasa genetika dan aplikasinya.

Page 26: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Pekerjaan untuk memperoleh data dan model untuk gen, organisme dan

populasi, sehingga dapat dipakai secara praktis terhindar dari kerusakan. Laporan

kerusakan yang tepat akan membantu meminimalkan konsekuensi mendatang.

3. Hukum dan Keadilan

Prinsip etika dan perhatian dari hukum yang akan mengecek kemajuan

tehnologi. Jelasnya dari ilmu pengetahuan, yang akan dengan bebeas dimasukkan

dalam semua bidang alam tanpa menimbulkan kerusakan, tehnologi memberi ilmuan

untuk memajukan yang menguntungkan manusia dan lingkungan planet untuk

kebaikan atau untuk penyakit. Bagian dari hal penting lainnya atau kerusakan yang

dihasilkan dari rekayasa genetika, dimana kita siap mengantisipasi, juda masalah

bagaimana rekayasa genetika dapat ditimbulkan dari distribusi dari masyarakat yang

baik dan politik yang baik. Seperti isu yang selalu didasarkan pada masalah hukum.

Tulisan ini tidak dapat mengambil definisi dan pembelaan dari teori hukum yang

komprehensif:; bagaimanapun; kita akan mengambil untuk memberikan hal yang

berlainan dari keterangan dan kekuatan, seperti hal yang lain untuk menjadi sama, hal

yang tak mungkin. Ada hal khusus yang tidak diinginkan jika mereka mempunyai

hasil yang berbeda dengan kekuatan politik.

Pada awal rekayasa genetika, ada perhatian pada campur tangan genetika,

khususnya perbaikan genetika-atau kebalikannya, kelainan genetika sengaja- dapat

siap membuat lebih buruk yang membawa ketidakadilan dengan baik pada seseorang.

Pada perhatian evaluasi ini, kitabekerja keras pada pemikiran rekayasa genetika yang

masih dini. Beberapa diskusi kemungkinan, seperti terbentuknya spesies baru dari

manusia super atau subhuman, sering terlihat tidak disukai, yang pada akhirnya dapat

diduga. Kita melalui jalan yang panjang dari perkembangan H.G. Wells-style

Morlocks yang melayani kita sebagai pelayan (Green, 2005, p. 101). Meskipun

demikian, selama ketakutan ilmuan pada contoh ekstrim yang terlihat, mereka

memakainya sebagai alasan moral yang digunakan pada rekayasa genetika, dan

karena banyak dari contoh ini dengn jangkauan tehnik kemungkinan, mereka dapat

memberikan gambaran untuk prinsip yang dipakai.

Page 27: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Diantara contoh fiksi ilmu pengetahuan, ada akses isu yang berkembang dan

tingkat sosial pada kepentingan negara dari hukum dan dapat dikemukakan pada

debat publik, barangkali perundang-undangan (Mwase, 2005). Dengan sesuatu yang

baru dan tehnologi pengobatan yang mahal, masyarakat non medis dimana intervensi

genetik membuat hasil yang disukai pada tingkat pelayanan dan manfaat. Akan ada

kelas yang akan menerima teknologi baru, dan ada yang tidak. Ini merupakan situasi

yang unik, untuk siap dengan sejumlah pilihan dan bahkan prosedur pengobatan

penting adalah tidak sesuai untuk segmen dari populasi yang tidak dapat diberikan,

atau tidak cukup atau untuk tidak menjamin kesehatan. Perkembangan penerimaan

pada masyarakat hukum dimana percobaab atau pelayanan dari pengobatan penting

dimana mungkin tidak sesuai untuk semuanya dikareanakan masalah biaya (Alhoff,

2005).

Sesuai dengan peningkatan kosmetik yang kini sesuai, peningkatan percobaan

genetika untuk membuat kelas antara yang punya dan yang tak punya. Bahkan kini,

pembedahan kecantikan beberapa pembuktian ekonmoni dan kepentingan masyarakat

pada siapa yang dapat melakukannya. Ketika sebuah kelas bawah genetika bekerja

keras terlihat sejauh ini, pertimbangan, untuk cepatnya, orang tua yang berharap anak

mereka untuk menjadi pemain NBA (National Basketball Association), sehingga

mereka akan memilih latihan yang membentuk tinggi, stamina dan atletis. Sebagai

mana peningkatan genetika individu akan senang dilakukan bahwa antara latihan

harus sesuai dengan motivasi seseorang, meningkatkan seseorang. Pada masa yang

akan datang, satu dari arti dimana orang dengan motivasi rendah kini melangkah dari

posisi bawah untuk ketahanan ekonomi dengan peningkatan genetika. Skenario yang

sama dapat menjadi pandangan yang luas bagi bakat, termasuk inteligensi, bakat

musik, aktifitas fisik, dan yang lainnya.

Walaupun memiliki latihan sekarang pada beberapa masyarakat dan ekonomi,

hasil sekarang untuk kesempatan dan evolusi (dengan besarnya hal yang tidak dapat

diprediksi). Pada dunia dimana peningkatan genetik adalah sesuai tetapi tidak siap,

hanya yang kaya yang dapat menerikma hal ini bagi anak mereka.

Page 28: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Tentunya kita punya kesamaan pada isu sosial dan etika dengan tehnologi

lain, tapi dengan adanya kenyataan dari modifikasi genetika, hal ini menjadi

kompleks. Peningkatan kecantikan tidak diturunkan, tapi kemungkinan dari

aristokrasi adalah dua tehnik kemungkinan dan permasalahan. Bagaimanapun, kita

seharusnya juga mengakui bahwa hal ini akan menjadi sulit untuk titik temu dan

membuat rasional kekeliruan dan pengaturan dari modifikasi gen pada manusia

dimana respek antara otonomi dan keinginan untuk melindungi masyarakat dalam

hukum. Ini adalah merupakan pandangan bahwa pengembangan diri adalah

dimungkinkan, jika tidak terpuji, hingga ketika seseorang dengan kompetitif yang

berkembang untuk dirinya dan keturunanya. Kita menghargai pada penolakan

undang-undangsehingga seseorang akan kesekolah hukum atau sekolah medis hanya

karena berasal dari informasi keluarga dan kemudahan pada hal ini. Jika memakai

salah satunya dengan uang untuk menguasai pendidikan adalah dibolehkan, dapatkah

kita kemudian mengatakan bahwa uang dapat mengubah gen seseorang yang

mempunyai IQ tinggi untuk dirinya sendiri dan juga anaknya dapat diterima?

Untuk sekarang, teknologi manapun dekat dengan pasar, sehingga setiap

waktu dapat membuat dialog tentang isu hukum masyarakat dengan modifikasi

genetika yang kita pilih.

Dan pada pandangan yang lebih luas bahwa kita tidak akan berhenti dan

membutuhkan pertimbangan. Beberapa penemu, seperti Mehlman, beralasan

melakukan lebih dulu, dijatuhkan dengan kerusakan pada peningkatan sel sebelum

mendapat tempat pijakan: Bekerja keras pada pikiran bahwa konsekuensi dari tidak

teratur berdasar keterangan mengenai peningkatan genetik dapat berarti kerusakan

dari kebebasan, hal ini akan menjadi perang yang lama akan ditunggu hingga

akhirnya…. konsekuensi didapatkan ditempat (Mehlman 2005, p. 81).

Lainnya memberi nasehat pada keputusan yang tergesa-gesa: ”saya

menentang untuk untuk meduduki penghentian pengenalan; hal ini digunakan pada

bidang bioteknologi sebagai sebagai masalah pada bidang hubungan internasional”

(Lindsay 2005, p. 32). Satu titik dimana penemu setuju bahwa penyaluran dari

Page 29: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

kepentingan sebagai penentangan pada peningkatan alam adalah isu moral. Teknologi

harusnya tidak menjadi malapetaka atau pelarangan, tetapi harusnya diatur sebaik

mungkin hingga stabil dan sesuai dengan struktur masyarakat.ini akan menjadi kerja

untuk mengawasi antara pengembangan ilmuan dan pemerintahan yang dapat

memberi keuntungan pada masyarakat.

 

Kesimpulan

Bioengineering mempunyai potensi untuk mengubah hidup kita menjadi lebih

baik. Penolakan pada tehnologi baru ini didasarkan bahwa hal ini tidak alami atau

bertentangan dengan moral tidak dijamin dan terlihat pada dasar yang lebih kecil

lebih dari adanya reaksi.

Rekayasa genetika meliputi proses isolasi ddan emurnian gene spesifikm da

menyisipkan gen yang diinginkan ke genm lain dan kemudian memasukkan DNA

rekombinana yang terbentuk ke sel inang, kemudian dapat kloning gen.

Tahapan gen cloning:

Isolasi sumber DNA yang diinginkan dari: a) total genom organisme yang

diinginkan, b) DNA yang dibuat dari mRNA diisolasi dari jaringan tertentu yang

kemudian dibuat cDNA dengan enzim reverse transcriptase; c) cDNA dibuat secara

invitro dari nukleotida, pemotongan dan penyambungan/penyisipan fragmen DNA

yang diinginkan ke alat pembawa/cloning vector. Vektor dapat berupa plasmid,

bakteriofag, atau kosmid, memasukan DNA rekombinan yang terbentuk ke sel inang,

menyeleksi sel inang yang membawa DNA rekombinan.

Deklarasi Helsinki merupakan pedoman etik penelitian biomedis pada subyek

anusia yang diterima internasional. Pada tahun 1964, World Medical Association

menyusun suatu kode etik mengenai percobaan pada manusia. Kode ini ang dikenal

sebagai Deklarasi Helsinki, sebagaimana telah disempurnakan oleh World Medical

Assembly ke 29 Tokyo, pada tahun 1995 dan oleh World Medical Assemby ke 35i

Venesia, Italia. Dalam bidang riset iomedis perlu diketahui adanya perbedaan yang

Page 30: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

mendasar antara riset kedokteran yang tujuan utamanya adalah diagnsis atau

terapeutik bagi pasien, dan riset kedokteran yang tujuan utamanya adalah ilmiah

murni tanpa nilai diagnostik maupun terapeutik untuk orang yang diteliti. Prinsip

dasar antara lain: pada dokter tidak boleh terlibat dalam proyek riset yang

menggunakan subyek manusia, kecuali jka mereka yakin bahayanya dapat

diramalkan, dan harus menghentikan penyelidikan jka diemukan bahanyana mebii

manfaat yang diperoleh, protokol riset harus kalau mencamtumkan pernataan entang

pertimbangan etik yang berhubungan dengan riset, dan menyatakan prinsip pada

deklarasi telah terpenuhi.

Biologi molekuler perkembangan peran dan masalahnya UGM pidato

pengukuhan Jabatan guru besar Fakultas Biologi UGM 16 september 2000 Sukarti

Moeljoprawiromenyatakan rekayasa genetik diartikan sebagai teknik untuk

menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang diinginkan atau kombinasi

gen-gen baru, atau dapat dikatakan sebagai manipulasi organisme.

Fleck Leonard pakar dari Center for Ethics and Humanities in the Life

Sciences, MSU, Michigan US pada symposium Advances in Gene Therapy 10

september 1994 menyimpulkan sebaiknya rekayasa germ line genetik jalan terus

hanya saja teknologi ini harus dikaji terus menerus sampai sempurna dan hanya

diaplikasikan pada situasi tertentu saja.

Selama 10 tahun terakhir ini telah banyak dilakukan pengubahan susunan gen

embrio kambing, babi, dan tikus dengan gen manusia sehingga dapat diproduksi

protein atau obat untuk penyembuhan penyakit kanker dan yang lain. Hal tersebut

merupakan contoh manfaat dari manipulasi gen termasuk kloning. Namun disamping

itu banyak masalah yang timbul jika kloning yaitu dilakukan secara besar-besaran

dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Seandainya populasi ini

memenangkan kompetisi dialam maka populasi tersebut akan mampu menggeser

eksistensi organisme lain, sehingga akan membahayakan keanekaragaman hayati.

Dipandang dari segi ekologi kloning akan menganggu kemantapan ekosistem. Di

dalam ekologi dinyatakan bahwa keanekaragaman menjamin kemantapan ekosistem

Page 31: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

dengan demikian jika kloning dilakukan besar-besaran maka kemantapan atau

kestabilan komunitas menjadi berkurang sehingga komunitas menjadi rentan terhadap

perubahan lingkungan, pada dasarnya alam cenderung pada keanekaragaman bukan

keseragaman. Moeljoprawiro, 2000 menyatakan dengan prokontra rekayasa genetik

maka sebagai biolog hendaknya memacu diri terus meneliti dan mematenkan hasil

rekayasa genetik penemuan ktan dengan memperhatikan mayoritas penduduk muslim

indonesia serta proses rekayasa genetik yang menghailkan produk tidak bertentangan

kemanusiaan, dan tidak bergantung pada negara maju, maka perlu dibentuk undang-

undang di indonesia yang mengatur pemasukan hasil rekayasa genetik dari negara

luar.

Pro dan kontra produk rekayasa genetika masih tetap hangat diperbincangkan.

Sebagian besar tulisan masyarakat yang juga didukung lsm menyuarakan nuansa

yang sama: produk rekayasa genetik berbahaya. Teknologi rekayasa genetik

sebenarnya bukanlah hasil orisinal para ilmuwan biotek, melainkan peniruan proses

alamiah yang sudah ada seperti proses sintesis protein antibodi IgG dalam sel tubuh

mamalia yang merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh dari serangan kuman

penyakit. Beratus jenis antibodi dalam tubuh manusia dikodekan oleh berbagai gen

DNA yang merupakan hasil potong dan tempel/rekombinasi alamiah berbagai

fragmen DNA dalam sel. Proses transfer gen antar kindom seperti

bakteri Agrobacterium tumifaciens ke dalam sel inangnya sudah terjadi sejak dulu

tanpa campur tangan manusia. Proses inilah yang mengilhami rekayasa genetika

tanaman dengan memanfaatkan plasmid Agrobacterium tumifaciens sebagai vektor

pembawa gen yang diinginkan untuk dicangkokkan pada suatu tanaman. Penanganan

antara yang pro dan kontra terhadap produ rekayasa genetik bisa dikatakan sebagai

perang berdasarkan dugaan, informasi berimbang adalah hal penting untuk

meluruskan ketimpangan opini yang ada. Untuk pangan transgenik tidak ada data

ilmiah yang merugikan manusia sebagai konsumen sampai saat ini, hanya saja yang

sangat hangat pro kontra tentang penelitian rekayasa genetik pada hewan dan

manusia, karena ada unsur kemanusiaan dan perikehewanan, dan ketidakalamian

Page 32: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

hewan manuasia yang masih sulit diterima masyarakat awam, maka ilmuwan perlu

memberi penjelasan yang mudah dipahami masyarakat terhadap proses rekayasa

genetik keuntungan maupun resikonya, seperti kemungkinan hewan yang mungkin

mati pada saat seleksi rekombinan ataupun kesalahan peletakan gen insert sehingga

kestabilan genom terganggu dan akhirnya menggangu kesehatannya. Ketimpangan

opini akan berpengagruh besar terhadap perkembangan sains dan teknologi di tanah

air khususnya bioteknlogi yang sudah terhambat banyak masalah dana. Opini yang

bekembang dikhawatirkan akan mengurangi apresiasi masyarakat terpelajar terhadap

peneltian ini yang sebelumnya pun sudah rendah sehingga secara tidak langsung akan

memuat penelitian bioteknologi khususnya penelitian biomaterial seperti enzim

melalui rekayasa genetik menjadi stagnan. Di dalam agenda 21 departemen

lingkungan hidup indonesia disebutkan masih sangat kekurangan SDM dalam bidang

bioteknologi, apalagi rekayasa genetik. Perangsangan positif untuk menumbuhkan

SDM bidang tersebut sangat diperlukan. Indonesia kalah jauh dengan India dan

Thailand dalam hal partisipasi intenasional dalam proyek penelitian genome padi

Internasional Rice Genoms Sequence Project. Dapat dibayangkan jika peningkatan

jumlah SDM rekayasa genetik terhambat padahal kebutuhan akan hal tersebut sangat

mendesak. Jadilah Indonesia negara yang konsumtif buta tanpa mengetahui memilah

mana produk yang sesuai kondisi masyarakat dan ekosistem Indonesia. jadilah

Indonesia negara yang tidak produktif dalam produk dan penelitian rekayasa genetik,

dan yang lebih penting Indonesia tidak akan dapat menguasai teknologi tersebut

padahal sangat berguna untuk peningkatan kesejahteraan hidup mansia. Sudah

saatnya para peneliti dan ilmuwan eksakta khususnya bioteknologi

menunjukkan accountability-nya kepada publik memformulasikan pengetahuan dan

penelitiannya dalam bahasa yang mudah dimengerti orang awam lewat artikel atau

opini di media massa. Sudah saatnya para peneliti turun gunung dari menara gading

sehingga peneliti bisa menjadikan sains dan teknologi lebih dekat dan lebih

diapresiasi oleh masyarakat melalui pemberitaan yang seimbang is helianti perang

terhadap produk rekayasa genetik, haruskah? Peneliti post doktoral pada japan

Page 33: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

advanced Institute of Science and Technology dan juga peneliti ISTECHS Jepang

bidang life ands ciences.

Mengantisispasi pangan transgenik kompas 2 Mei 2004 anonim produk transgenik

masuk Indonesia kompas 17 juli 2006.

Diskusi

Kasus tentang produk dan proses penelitian rekayasa genetik dapat muncul

beberapa pertanyaan yang dapat mengarahkan biolog bagaimana menentukan sikap

terhadap rekayasa genetik dan revolusi bioteknologi terutama kaitannya dengan efek

positif dan negatif bagi makhluk hidup:

1. produk rekayasa genetik telah masuk ke Indonesia. Bagaimanakah seorang

ilmuwan berlatar belakang biologi menyikapi hal ini? Pertimbangan-

pertimbangan relevan apa sajakah yang seharusnya dikemukakan baik sebagai

individu berlatar belakang ilmu biolog maupun bagi para pengambil kepuusan?

2. apakah argumen pihak yang pro dan kontra terhadap produk dan proses

penelitian rekayasa genetik?

3. Masalah apa sajakah yang mungkin tinmbul dengan masuknya produk transgenik

ke Indonesia?

4. Siapa yang paling berwenang atas masalah-masalah yang mungkin timbul terkait

masalah tersebut?

5. apakah pengalaman atau hal yang paling menganggu perhatian atau pikiran Anda

pada kasus ini?

Dampak Penggunaan Hasil Rekayasa Genetika.?

Dampak Penggunaan Hasil Rekayasa Genetika Telah Menjadi Kenyataan?

Domba Dolly yang lahir pada 5 Juli 1996 diumumkan pada 23 Februari 1997

oleh majalah Nature. Pada 4 Januari 2002 di hadapan para wartawan dinyatakan

Page 34: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

domba itu menderita radang sendi di kaki belakang kiri di dekat pinggul dan lutut

atau menderita arthritis.

(Kompas, 5/1/02) Kelahiran domba Dolly berkat kemajuan teknologi rekayasa

genetika yang disebut kloning dengan mentransplantasikan gen dari sel ambing susu

domba ke ovum (sel telur domba) dari induknya sendiri.

Sel telur yang sudah ditransplantasi ditumbuhkembangkan di dalam

kandungan domba, sesudah masa kebuntingan tercapai maka sang domba lahir yang

diberi nama Dolly. Sehingga domba Dolly lahir tanpa kehadiran sang jantan domba,

seolah-olah seperti sepotong batang ubi kayu ditanam di tanah yang kemudian

tumbuh disebut mencangkok. Sejak lahir si domba Dolly tumbuh dan berkembang

dalam keadaan sehat tetapi sesudah hampir enam tahun mulai muncul penyakit

arthritis yang dijelaskan di hadapan wartawan.

Menjadi pertanyaan: Mengapa domba Dolly menderita arthritis saja

diumumkan ke seluruh muka Bumi?

Domba Dolly dihasilkan dari hasil transplantasi gen atau gen yang satu

dipindahkan ke gen yang lain. Diasosiasikan perpindahan gen. Dapat antarjenis

maupun lintas jenis yang kemudian ditumbuhkembangkan. Jenis penyakit yang

ditemukan oleh Prusiner SB, 1986 diklasifikasikan sebagai penyakit prion; pada

domba disebut penyakit Scrapie pada tahun 1787, dapat menular ke sapi yang disebut

penyakit Sapi-gila tahun 1986. Penyakit sapi gila dapat menular ke manusia menjadi

penyakit Creutzfeldt-Jakob varian baru (nv CJD) tahun 1996. Sedangkan CJD

tradisional dijumpai pada tahun 1922.

Ada satu jenis penyakit lagi pada manusia disebut penyakit kuru juga

disebabkan oleh prion, tahun 1957. Penyakit prion juga disebut “gangguan dari gen”,

dapat dicetuskan apabila adanya kanibalisme.

Kekhawatiran penyakit prion atau penyakit gen sesudah 200 tahun kemudian

baru menjadi kenyataan, Yaitu sejak tahun 1787 sampai 1986. Demikian pun halnya

dengan kekhawatiran penyakit arthritis yang diderita oleh domba Dolly sesudah enam

tahun baru muncul. Masa inkubasi penyakit Scrapie pada domba 1,5 sampai dengan

Page 35: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

empat tahun, penyakit sapi gila empat sampai dengan delapan tahun, dan penyakit

kuru pada manusia delapan sampai dengan 20 tahun.

Apakah penyakit arthritis yang dijumpai pada domba Dolly sesudah enam

tahun juga merupakan suatu penyakit dari gen atau muncul dari penggunaan rekayasa

genetika?

Pertanyaan ini muncul sesudah adanya pengalaman pada penyakit prion

seperti penyakit sapi gila di Inggris yang dikemukakan oleh Prusiner S B di tahun

1986.

Kekhawatiran terhadap penyakit arthritis si domba Dolly disebabkan oleh

penggunaan rekayasa genetika didukung pula oleh beberapa hasil hewan percobaan:

Percobaan Guff B L (1985), penggunaan gen pertumbuhan manusia kepada embrio,

diharapkan akan muncul keadaan yang baik ternyata muncullah yang buta,

immunosupresif, arthritis, gangguan pencernaan, dan lain-lain.

Demikian pula penelitian Arfad Putzai (1998) menggunakan kentang

transgenik yang mentah diberikan kepada tikus percobaan memberikan gejala

gangguan pencernaan, imunosupresif, kekerdilan, serta adanya arthritis.

Apakah arthritis pada domba Dolly sesudah enam tahun dari kelahirannya

disebabkan oleh penggunaan teknologi rekayasa genetika? masih diragukan

kebenarannya. Walaupun percobaan Arfad Putzai ditentang oleh berbagai pakar di

seluruh dunia tentang keakuratan penelitian tersebut, tetapi Perdana Menteri Inggris

menyatakan agar meninjau kembali tentang peraturan penggunaan produk-produk

biotehnologi di Inggris. Kedua percobaan tersebut merupakan kenyataan dampak

negatif yang disebabkan oleh penggunaan GMO.

Satu-satunya gangguan kesehatan sebagai dampak negatif atau bentuk nyata

penggunaan hasil rekayasa genetika (GMO), pada manusia yang telah dapat

dibuktikan ialah reaksi alergis. Tetapi, baik diketahui bahwa gen tersebut

menimbulkan reaksi alergis maka seketika itu seluruh gen serta produk dari gen

tersebut ditarik dari peredaran, sehingga dikatakan sampai saat ini belum dijumpai

Page 36: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

lagi adanya dampak negatif gangguan kesehatan yang ditimbulkan dalam penggunaan

GMO pada manusia.

Seperti dikemukakan oleh Wallase, 2000, bahwa tidak seorang pun di muka

Bumi ini ingin menjadi hewan percobaan terhadap penggunaan produk GMO.

Sedangkan untuk hewan dan beberapa hewan percobaan ada pula dijumpai di

lapangan seperti adanya penggunaan GMO pada tanaman yang digunakan sebagai

bahan pakan pokok larva kupu-kupu raja menimbulkan gangguan pencernaan,

menjadi kuntet akhirnya larva kupu-kupu mati.

Temuan di lapangan mengenai kasus kematian larva kupu-kupu yang

memakan bahan pakan produk GMO dan hasil penelitian Arfad Putzai memberikan

kekhawatiran terhadap pemberian hasil rekayasa genetika kepada hewan maupun

manusia dalam keadaan mentah. Bentuk nyata lainnya penggunaan hasil rekayasa

genetika yang telah pernah dijumpai ialah adanya gangguan lingkungan berupa

tanaman yang mempergunakan bibit rekayasa genetika menghasilkan pestisida.

Sesudah dewasa tanaman transgenik yang tahan hama tanaman menjadi mati dan

berguguran ke tanah. Bakteri dan jasat renik lainya yang dijumpai pada tanah

tanaman tersebut mengalami kematian. Kenyataan di lapangan bahwa hasil

trasngenik akan mematikan jasad renik dalam tanah sehingga dalam jangka panjang

dikhawatirkan akan memberikan gangguan terhadap struktur dan tekstur tanah.Di

khawatirkan pada areal tanaman transgenetik sesudah bertahun-tahun akan

memunculkan gurun pasir. Kenyataan di lapangan adanya sifat GMO yang disebut

cross-polination. Gen tanaman transgenetik dapat ber-cross-polination dengan

tumbuhan lainnya sehingga mengakibatkan munculnya tumbuhan baru yang dapat

resisten terhadap gen yang tahan terhadap hama penyakit. Cross-polination dapat

terjadi pada jarak 600 meter sampai satu kilometer dari areal tanaman transgenic.

Sehingga bagi areal tanaman transgenik yang sempit dan berbatasan dengan gulma

maka dikhawatirkan akan munculnya gulma baru yang juga resisten terhadap hama

tanaman tertentu.

Page 37: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Penggunaan bovinesomatotropine hormon yang berasal hasil rekayasa

genetika dapat meningkatkan produksi susu sapi mencapai 40 persen dari produksi

biasanya; demikian pula porcine somatotropin yang dapat meningkatkan produksi

daging babi 25 persen dari daily gain biasanya.

Tetapi, kedua ini akan menghasilkan hasil sampingan berupa insulin growth

factor I (IGF I) yang banyak dijumpai di dalam darah maupun di dalam daging, hati,

serta di dalam susu.

Mengonsumsi IGF I akan memberikan kekhawatiran risiko munculnya

penyakit diabetes, penyakit AIDS dan resisten terhadap antibiotika pada manusia

sedangkan pada sapi akan memberikan risiko munculnya penyakit sapi-gila serta

penyakit radang kelenjar susu (mastitis).

Kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan GMO terhadap

ekonomi bibit yang dihasilkan dengan rekayasa genetika merupakan final stok

bahkan disebut dengan suicide seed sehingga membuat kekhawatiran akan adanya

monopoli. Kekhawatiran terhadap efesiensi penggunaan GMO, misalnya, di Meksiko

penggunaan bovinesomatothropine kepada sapi meningkatkan produksi susu 25

persen tetapi penggunaan pakan meningkat sehingga tidak adanya efisiensi.

Demikian pula kekhawatiran penanaman kapas Bt di Provinsi Sulawesi

Selatan dapat meningkatkan produksi tiga kali lipat, tetapi bila subsidi supplier ditarik

apakah tetap efisien?

Kekhawatiran akan musnahnya komoditas bersaing apabila minyak kanola

diproduksi dengan rekayasa genetika dapat meningkatkan produksi minyak goreng

beratus kali lipat maka akan punah penanaman tanaman penghasil minyak goreng

lainnya seperti kelapa dan kelapa sawit.

Demikian pula dengan teknologi rekayasa genetika telah diproduksi gula

dengan derajat kemanisan beribu kali dari gula biasanya, maka dikekhawatirkan

musnahnya tanaman penghasil gula.

Kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan GMO terhadap sosial

bersifat religi, bagi umat Islam penggunaan gen yang ditransplantasikan ke produk

Page 38: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

makanan maka akan menimbulkan kekhawatiran bagi warga Muslim. Penggunaan

gen hewan pada bahan makanan hasil rekayasa genetika yang akan dikonsumsi

merupakan kekhawatiran bagi mereka yang vegetarian.

Kasus Ajinomoto di Indonesia di awal tahun 2001, penyedap rasa Ajinomoto

diduga menggunakan unsur babi di dalam memroses pembuatan salah satu enzimnya.

Pembuatan enzim ini dapat menggunakan teknologi rekayasa genetika menggunakan

gen. Seluruh produk Ajinomoto yang diduga menggunakan unsur babi di dalam

proses pembuatan enzimnya ditarik dari peredaran.

Kloning manusia seutuhnya merupakan kekhawatiran umat manusia yang

akan memusnahkan nilai-nilai kemanusiaan. Gen hewan disilangkan dengan gen

manusia yang akan memberikan turunan sebagai hewan, yang jelas-jelas menurunkan

nilai-nilai kemanusiaan.

Kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan GMO di Indonesia,

Indonesia telah mengimpor berbagai komoditas yang diduga sebagai hasil dari

rekayasa genetika maupun yang tercemar dengan GMO, berasal dari negara-negara

yang telah menggunakan teknologi rekayasa genetika. Mulai dari tanaman, bahan

pangan dan pakan, obat-obatan, hormon, bunga, perkayuan, hasil perkebunan, hasil

peternakan dan sebagainya diduga mengandung GMO atau tercemar GMO.

Kebiasaan akan mendorong kekhawatiran munculnya dampak negatif

penggunaan hasil rekayasa genetika.

Gangguan terhadap lingkungan

Pola tanam produk pertanian di Indonesia areal kecil dikelilingi oleh berbagai

gulma, dengan adanya sifat cross-polination dari GMO maka dikhawatirkan akan

bermunculan gulma baru yang lebih resisten.

Tanpa membakar sisa tanaman GMO akan memusnahkan jasad renik dalam

tanah bekas penanaman tanaman GMO akibat sifat dari sisa GMO yang bersifat

toksis. Jangka panjang akan merubah struktur dan tekstur tanah.

Page 39: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

Sifat tanaman GMO yang dapat membunuh larva kupu-kupu, akan

memberikan kekhawatiran punahnya kupu-kupu di Sulawesi Selatan. Seperti

diketahui Sulawesi Selatan termasyhur dengan kupu-kupunya.

Gangguan terhadap kesehatan.

Satu-satunya gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetika

ialah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan. Kebiasaan mengonsumsi daging, di

Indonesia memiliki kekhususan tersendiri dalam pola konsumsi daging, tidak ada

bagian tubuh sapi yang tidak dikonsumsi. Apabila sapi disuntik dengan

bovinesomatotropin, mengakibatkan kadar IGF I meningkat sangat tinggi dalam

darah dan hati. Bagi daerah yang menggunakan darah sebagai bahan pangan

demikian pula mengonsumsi hati (Indonesia mengimpor hati sejumlah lima juta kg

dari negara-negara yang menggunakan GMO) memberikan kekhawatiran munculnya

dampak negatif penggunaan GMO.

Kebiasaan di Indonesia mengonsumsi lalapan, mulai dari kol, kacang panjang,

terong, kemangi, dan sebagainya apabila berasal dari tanaman transgenik maka

dihawatirkan memunculkan dampak negatif seperti larva kupu-kupu.

Kebiasaan di Indonesia menggunakan tauge mentah, kemungkinan

dipergunakan kedele impor yang diduga kedele transgenik, maka dikhawatirkan

munculnya dampak negatif seperti percobaan Arfad Putzai.

Kebiasaan pakan ternak, dari gulma, sisa-sisa dari hasil pertanian apabila

berasal dari areal penanaman transgenik kemungkinan telah mengandung transgenik

akan memberikan kekhawatiran seperti percobaan Arfad Putzai.

Pakan ternak Indonesia didominasi bahan impor, baik bungkil kedele maupun

jagung berasal dari negara-negara menggunakan GMO sehingga diduga mengandung

bahan GMO. Penyakit ayam kuntet telah dijumpai di Indonesia, dikhawatirkan akibat

dari penggunaan jagung dan kedelai transgenik seperti percobaan Arfad Putzai.

Gangguan terhadap religi dan etika.

Penggunaan obat insulin yang diproduksi dari transplantasi sel pancreas babi

ke sel bakteri, serta xenotransplatation yang menggunakan katup jantung babi

Page 40: Pro Dan Kontra Rekayasa Genetika

ditransplantasikan ke jantung manusia memberikan kekhawatiran terhadap mereka

yang beragama Islam.

Indonesia telah mengimpor kedelai dua juta ton dan jagung 1,2 juta ton serta

berbagai komoditas lainnya pada tahun 2000 yang diduga mengandung GMO,

sehingga sudah dapat dipastikan Indonesia telah mengonsumsi hasil rekayasa

genetika. Tetapi, hingga saat ini belum pernah dilaporkan adanya dampak negatif dari

penggunaan GMO. Jangankan mendeteksi dampak negatif penggunaan GMO,

mendeteksi apakah komoditas yang diimpor mengandung GMO saja belum pernah

dilakukan di Indonesia. Justru untuk itulah kami memberanikan diri mengemukakan

dugaan kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan dari produk rekayasa

genetika di Indonesia.

dr drh Mangku Sitepoe 

Mantan Staf Dirjen Peternakan Bagian Pakan Konsentrat.

Catatan : Soal kematian Dolly, si kambing lahir sebagai rekayasa genetik menarik.

Dari sumber lain didapat juga informasi bahwa usia dolly yang lahir itu, sama dengan

usia dari sel sebenarnya. Jadi, meski baru terlahir, dia sesungguhnya sudah tua.

Rekayasa genetik juga menarik, bahwa sistem informasi dari dalam satu sel bersifat

holografis. Maksudnya memberikan informasi terhadap keseluruhan dari wujud

keseluruhannya. Sepotong sel daun, memberikan informasi lengkap tentang pohon itu

sendiri. Ini fakta pengetahuan yang menarik.