Top Banner

of 28

print Fraktur-Terbuka edit.doc

Jun 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    1/28

    REFERAT

    FRAKTUR TERBUKA

    PEMBIMBING:

    dr. Eddy Marudut S, Sp.OT

    DISUSUN OLEH:

    Dest !u"a# Ha#daya# $%&'$&&$$(

    Ar)# Irsya*+a $%&'$&&$

    Ayu Su"u#- Narratr &$&'$&&$

    Ma Fe/ra# Putr N &$&'$&&$00

    KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN BEDAH

    RSUP DR. H. ABDOEL MOELEOK

    PERIODE OKTOBER 1$& 2 DESEMBER 1$&

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS LAMPUNG

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    2/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Fraktur terbuka terjadi dalam banyak cara, dan lokasi serta tingkat keparahan cideranya

    berhubungan langsung dengan lokasi dan besarnya gaya yang mengenai tubuh. Fraktur

    terbuka dapat disebabkan oleh luka tembak, trauma kecelakaan lalu lintas, ataupun

    kecelakaan kerja yang berhubungan dengan himpitan pada jaringan lunak dan devitalisasi.1

    Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yangterstandar untuk mengurangi resiko infeksi. Selain mencegah infeksi juga diharapkan terjadi

    penyembuhan fraktur dan restorasi fungsi anggota gerak. Beberapa hal yang penting untuk

    dilakukan dalam penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan

    segera, secara hati-hati, debridemen yang berulang-ulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit

    dan bone graftingyang dini serta pemberian antibiotik yang adekuat. 2

    Fraktur terbuka membutuhkan pembedahan segera untuk membersihkan area mengalami

    cidera. arena diskontinuitas pada kulit, debris dan infeksi dapat masuk ke lokasi fraktur dan

    mengakibatkan infeksi pada tulang. !nfeksi pada tulang dapat menjadi masalah yang sulit

    ditangani. "ustilo dan #nderson melaporkan bah$a %&,' ( dari pasien mereka memiliki

    hasil kultur yang positif pada luka mereka pada evaluasi a$al. Sementara )1( pasien yang

    memiliki hasil kultur negatif pada a$alnya, menjadi positif pada saat penutupan definitf.

    *leh karena itu, setiap upaya dilakukan untuk mencegah masalah potensial tersebut dengan

    penanganan dini. 2,),%

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    3/28

    BAB II

    ANATOMI, HISTOLOGI, FISIOLOGI, DAN BIOKIMIA TULANG

    II.&. ANATOMI TULANG

    Secara garis besar tulang manusia terbagi atas +'

    1. ulang panjang, yang temasuk adalah femur, tibia, fibula, humerus, ulna. ulang

    panjang os longum terdiri dari ) bagian, yaitu epiphysis, diaphysis, dan

    metaphysis.

    /iaphysis atau batang, adalah bagian tengah tulang yang berbentuk silinder.

    Bagian ini tersusun dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar.

    0etaphysis adalah bagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir batang.

    /aerah ini terutama disusun oleh trabekular atau sel spongiosa yang

    mengandung sel-sel hematopoetik. 0etaphysis juga menopang sendi dan

    menyediakan daerah yang cukup luas untuk perlekatan tendon dan ligamen

    pada epiphysis.

    piphysis langsung berbatasan dengan sendi tulang panjang.

    2. ulang pendek, contohnya antara lain tulang vertebra dan tulang-tulang carpal

    ). ulang pipih, antara lain tulang iga, tulang skapula, tulang pelvis

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    4/28

    II.1. HISTOLOGI TULANG

    ulang terdiri atas bagian kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan bagian

    dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekular dan di luarnya dilapisi oleh

    periosteum. Berdasarkan histologisnya maka dikenal+

    ulang imatur non-lamellar bone, $oven bone, fiber bone, tulang ini pertama-

    tama terbentuk dari osifikasi endokondral pada perkembangan embrional dan

    kemudian secara perlahan-lahan menjadi tulang yang matur dan pada umur 1 tahun

    tulang imatur tidak terlihat lagi. ulang imatur ini mengandung jaringan kolagen

    dengan substansi semen mineral lebih sedikit dibandingkan tulang matur.

    ulang matur mature bone, lamellar bone

    ulang kortikal cortical bone, dense bone, compacta bone

    ulang trabekular cansellous bone, trabecular bone, spongiosa

    Secara histologik, perbedaan tulang matur dan imatur terutama dalam jumlah sel,

    jaringan kolagen, dan mukopolisakarida. ulang mature ditandai dengan sistem

    3arversian atau osteon yang memberikan kemudahan sirkulasi darah melalui korteks

    yang tebal. ulang matur kurang mengandung sel dan lebih banyak substansi semen

    dan mineral dibanding dengan tulang imatur.

    ulang terdiri atas bahan antar

    sel dan sel tulang. Sel tulang

    ada ), yaitu osteoblas, osteosit,

    dan osteoklas. Sedang bahan

    antar sel terdiri dari bahan

    organik serabut kolagen, dll

    dan bahan anorganik kalsium,

    fosfor, dll. *steoblas

    merupakan salah satu jenis sel

    hasil diferensiasi sel mesenkim

    yang sangat penting dalam proses osteogenesis dan osifikasi. Sebagai sel osteoblas

    dapat memproduksi substansi organik intraseluler atau matriks, dimana kalsifikasi

    terjadi di kemudian hari. 4aringan yang tidak mengandung kalsium disebut osteoid dan

    apabila kalsifikasi terjadi pada matriks maka jaringan disebut tulang.

    *steosit adalah bentuk de$asa dari osteoblas yang berfungsi dalam recycling garamkalsium dan berpartisipasi dalam reparasi tulang. *steoklas adalah sel makrofag yang

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    5/28

    aktivitasnya meresorpsi jaringan tulang. alsium hanya dapat dikeluarkan dari tulang

    melalui proses aktivitas osteoklasis yang mengilangkan matriks organik dan kalsium

    secara bersamaan dan disebut deosifikasi. 4adi dalam tulang selalu terjadi perubahan

    dan pembaharuan.5,6

    ulang dapat dibentuk dengan dua cara+ melalui mineralisasi langsung pada matriks

    yang disintesis osteoblas osifikasi intramembranosa atau melalui penimbunan matiks

    tulang pada matriks tulang ra$an sebelumnya osifikasi endokondral.

    II.. FISIOLOGI TULANG

    ulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai % fungsi utama,

    yaitu+1. 0embentuk rangka badan

    2. Sebagai tempat melekat otot

    ). Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam,

    seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru-paru

    7. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium, dan garam

    %. Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hematopoetik untuk memproduksi

    sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit 8

    II.. BIOKIMIA TULANG

    Struktur tulang berubah sangat lambat terutama setelah periode pertumbuhan tulang

    berakhir. Setelah fase ini perubahan tulang lebih banyak terjadi dalam bentuk

    perubahan mikroskopik akibat aktivitas fisiologis tulang sebagai suatu organ biokimia

    utama tulang. omposisi tulang terdiri atas+ substansi organik )%(, substansi

    anorganik 7%(, air 2&(. Substansi organik terdiri atas sel-sel tulang serta substansi

    organik intraseluler atau matriks kolagen dan merupakan bagian terbesar dari matriks

    6&(, sedangkan sisanya adalah asam hialuronat dan kondrotin asam sulfur. Substansi

    anorganik terutama terdiri atas kalsium dan fosfor dan sisanya oleh magnesium,

    sodium, hidroksil, karbonat, dan fluorida. n9im tulang adalah alkali fosfatase yang

    diproduksi oleh osteoblas yang kemungkinan besar mempunyai peranan penting dalam

    produksi organik matriks sebelum terjadi kalsifikasi.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    6/28

    II.. PEN4EMBUHAN FRAKTUR

    :enyembuhan fraktur merupakan suatu proses biologis yang menakjubkan. idak

    seperti jaringan lainnya, tulang yang mengalami fraktur dapat sembuh tanpa jaringan

    parut. :engertian tentang reaksi tulang yang hidup dan periosteum pada penyembuhan

    fraktur merupakan dasar untuk mengobati fragmen fraktur. :roses penyembuhan pada

    fraktur mulai terjadi segera setelah tulang mengalami kerusakan apabila lingkungan

    untuk penyembuhan memadai sampai terjadi konsolidasi. Faktor mekanis yang penting

    seperti imobilisasi fragmen tulang secara fisik sangat penting dalam penyembuhan,

    selain faktor biologis yang juga merupakan suatu faktor yang sangat esensial dalam

    penyembuhan fraktur. :roses penyembuhan fraktur berbeda pada tulang kortikal pada

    tulang panjang serta tulang kanselosa pada metafisis tulang panjang atau tulang-tulang

    pendek, sehingga kedua jenis penyembuhan fraktur ini harus dibedakan.

    Pr)ses Pe#ye+/u*a# Fra5tur

    :roses penyembuhan fraktur pada tulang kortikal terdiri atas lima fase, yaitu+

    1. Fase hematoma

    #pabila terjadi fraktur pada tulang panjang, maka pembuluh darah kecil yang

    mele$ati kanalikuli dalam sistem harvesian mengalami robekan pada daerah

    fraktur dan akan membentuk hematoma di antara kedua sisi fraktur. 3ematoma

    yang besar diliputi oleh periosteum. :eriosteum akan terdorong dan dapat

    mengalami robekan akibat tekanan hematoma yang terjadi sehingga dapat terjadi

    ekstravasasi darah ke dalam jaringan lunak.

    *steosit dengan lakunanya yang terletak beberapa milimeter dari daerah fraktur

    akan kehilangan darah dan mati, yang akan menimbulkan suatu daerah cincin

    avaskuler tulang yang matipada sisi sisi fraktur segera setelah trauma. ;aktu

    terjadinya proses ini dimulai saat fraktur terjadi sampai 2 < ) minggu.2. Fase proliferasi seluler subperiosteal dan endosteal

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    7/28

    :ada saat ini terjadi reaksi jaringan lunak sekitar fraktur sebagai suatu reaksi

    penyembuhan. :enyembuhan fraktur terjadi karena adanya sel-sel osteogenik yang

    berproliferasi dari periosteum untuk membentuk suatu kalus eksterna serta pada

    daerah endosteum membentuk kalus interna sebagai aktifitas seluler dalam kanalis

    medularis. #pabila terjadi robekan yang hebat pada periosteum, maka penyembuhan

    sel berasal dari diferensiasi sel-sel mesenkimal yang tidak berdiferensiasi ke dalam

    jaringan lunak. :ada tahap a$al dari penyembuhan fraktur ini terjadi pertambahan

    jumlah dari sel-sel osteogenik yang memberi pertumbuhan yang cepat pada jaringan

    osteogenik. Setelah beberapa minggu, kalus dari fraktur akan membentuk suatu massa

    yang meliputi jaringan osteogenik. :ada pemeriksaan radiologis kalus belum

    mengandung tulang sehingga merupakan suatu daerah radiolusen. Fase ini dimulai

    pada minggu ke 2 < ) setelah terjadinya fraktur dan berakhir pada minggu ke 7 < 5.

    ). Fase pembentukan kalus fase union secara klinis

    Setelah pembentukan jaringan seluler yang bertumbuh dari setiap fragmen sel dasar

    yang berasal dari osteoblas dan kemudian pada kondroblas membentuk tulang ra$an.

    empat osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan perlekatan

    polisakarida oleh garam-garam kalsium membentuk suatu tulang imatur. Bentuk

    tulang ini disebut sebagai $oven bone. :ada pemeriksaan radiologis pertama terjadi

    penyembuhan fraktur.

    7. Fase konsolidasi fase union secara radiologik

    ;oven bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahan-lahan diubah menjadi

    tulang yang lebih matang oleh aktivitas osteoblas yang menjadi struktur lamelar dan

    kelebihan kalus akan diresorpsi secara bertahap. :ada fase ) dan 7 dimulai pada

    minggu ke 7 < 5 dan berakhir pada minggu ke 5 < 12 setelah terjadinya fraktur.

    %. Fase remodelling

    Bilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru membentuk bagian yang

    menyerupai bulbus yang meliputi tulang tetapi tanpa kanalis medularis. :ada fase

    remodelling ini, perlahan-lahan akan terjadi resorbsi secara osteoklasik dan tetap

    terjadi proses osteoblastik pada tulang dan kalus eksterna secara perlahan-lahan

    menghilang. alus intermediat berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi

    sistem harvesian dan kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan untuk

    membentuk ruang sumsum. :ada fase terakhir ini, dimulai dari minggu ke 5 < 12 dan

    berakhir sampai beberapa tahun dari terjadinya fraktur.

    II.% !AKTU PEN4EMBUHAN FRAKTUR

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    8/28

    ;aktu penyembuhan fraktur bervariasi secara individual dan berhubungan dengan

    beberapa factor penting pada penderita, antara lain+

    &. U+ur pe#derta

    ;aktu penyembuhan tulang pada anak < anak jauh lebih cepat pada orng de$asa.

    3al ini terutama disebabkan karena aktivitas proses osteogenesis pada daerah

    periosteum dan endoestium dan juga berhubungan dengan proses remodeling

    tulang pada bayi pada bayi sangat aktif dan makin berkurang apabila unur

    bertambah

    1. L)5a"sas da# 5)#6-uras 6ra5tur

    =okalisasi fraktur memegang peranan sangat penting. Fraktur metafisis

    penyembuhannya lebih cepat dari pada diafisis. /isamping itu konfigurasi fraktur

    seperti fraktur tranversal lebih lambat penyembuhannya dibanding dengan fraktur

    oblik karena kontak yang lebih banyak.

    . Per-esera# a7a" 6ra5tur

    :ada fraktur yang tidak bergeser dimana periosteum intak, maka penyembuhannya

    dua kali lebih cepat dibandingkan pada fraktur yang bergeser. erjadinya

    pergeseran fraktur yang lebih besar juga akan menyebabkan kerusakan periosteum

    yang lebih hebat.

    . 3as5u"arsas pada 5edua 6ra-+e#

    #pabila kedua fragmen memiliki vaskularisasi yang baik, maka penyembuhan

    biasanya tanpa komplikasi. Bila salah satu sisi fraktur vaskularisasinya jelek

    sehingga mengalami kematian, maka akan menghambat terjadinya union atau

    bahkan mungkin terjadi nonunion.

    %. Redu5s da# I+)/"sas

    >eposisi fraktur akan memberikan kemungkinan untuk vaskularisasi yang lebih

    baik dalam bentuk asalnya. !mobilisasi yang sempurna akan mencegah pergerakan

    dan kerusakan pembuluh darah yang akan mengganggu penyembuhan fraktur.

    8. !a5tu +)/"sas

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    9/28

    Bila imobilisasi tidak dilakukan sesuai $aktu penyembuhan sebelum terjadi union,

    maka kemungkinan untuk terjadinya nonunion sangat besar.

    0. Rua#-a# da#tara 5edua 6ra-+e# serta #terp)ss )"e* 9ar#-a# "e+a5.

    Bila ditemukan interposisi jaringan baik berupa periosteal, maupun otot atau

    jaringan fibrosa lainnya, maka akan menghambat vaskularisasi kedua ujung fraktur.

    '. Ada#ya #6e5s

    Bila terjadi infeksi didaerah fraktur, misalnya operasi terbuka pada fraktur tertutup

    atau fraktur terbuka, maka akan mengganggu terjadinya proses penyembuhan.

    (. ara# S#);a

    :ada persendian dimana terdapat cairan sinovia merupakan hambatan dalam

    penyembuhan fraktur.

    &$. Gera5a# a5t6 da# pas6 a#--)ta -era5

    "erakan pasif dan aktif pada anggota gerak akan meningkatkan vaskularisasi

    daerah fraktur tapi gerakan yang dilakukan didaerah fraktur tanpa imobilisasi yang

    baik juga akan mengganggu vaskularisasi.

    :enyembuhan fraktur berkisar antara ) minggu < 7 bulan. ;aktu penyembuhan pada

    anak secara kasar setengah $aktu penyembuhan daripada orang de$asa.

    :erkiraan penyembuhan fraktur pada orang de$asa dapat di lihat pada table berikut +

    =*#=!S#S! ;#? :@A0B?3#@ minggu

    :halang metacarpal metatarsal kosta

    /istal radius

    /iafisis ulna dan radius3umerus

    lavicula

    :anggul

    Femur

    Condillus femur tibia

    ibia fibula

    Dertebra

    ) < 8

    8

    121& < 12

    8

    1& < 12

    12 < 18

    5 < 1&

    12 < 18

    12

    II.8 PENILAIAN PE4EMBUHAN FRAKTUR

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    10/28

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    11/28

    BAB III

    FRAKTUR TERBUKA

    III.& De6#s Fra5tur

    Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang ra$an sendi serta epifise pada anak

    umumnya disebabkan oleh tekanantenaga yang melebihi kekuatan tulang.

    III.1 Pe#ye/a/ Fra5tur

    0acam-macam penyebab Fraktura. Fraktur akibat peristi$a trauma

    Fraktur yang disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa

    pemukulan, penghancuran, pemuntiran, atau penarikan

    b. Fraktur akibat peristi$a kelelahan

    Fraktur yang terjadi akibat adanya penekanan yang berulang-ulang pada suatu daerah

    tertentu

    c. Fraktur patologik karena kelemahan tulang

    Fraktur yang terjadi karena adanya suatu proses patologik pada tulang, sehingga tulang

    menjadi rapuh

    rauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak

    langsung.

    a. rauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada

    daerah tekanan.

    b. rauma tidak langsung, apabila trauma dihantarkan dari daerah yang lebih jauh dari

    daerah fraktur.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    12/28

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    13/28

    Epde+)")-

    Frekuensi dari fraktur terbuka bervariasi tergantung dari faktor geografis dan sosioekonomis,

    populasi penduduk, dan trauma yang terjadi. /ari data yang diambil dari ?niversitas "adjah

    0ada didapatkan insidensi fraktur terbuka sebesar 7( dari seluruh fraktur dengan

    perbandingan laki-laki dan perempuan ),87 + 1 dan kelompok umur mayoritas dekade dua

    atau dekade tiga, dimana mobilitas dan aktifitas fisik tergolong tinggi. )7Sedangkan insiden

    fraktur terbuka diEdinburgh Orthopaedic Trauma nitdi Skotlandia mendata sebanyak 21.)

    kasus per 1&&.&&& dalam setahun. Fraktur diafisis menduduki peringkat terbanyak pada tibia

    21,8(, disusul oleh femur 12,1(, radius dan ulna 6,)(, dan humerus %,'(. :ada

    tulang panjang, fraktur terbuka diafiseal lebih sering terjadi dibanding metafiseal 1%.) (

    versus 1.2(.11,12

    =okasi 4umlah kasus fraktur Fraktur erbuka ( Fraktur erbuka

    kstremitas atas 1%,7&8 %&) ).)

    kstremitas ba$ah 1),&68 755 ).'

    =ingkar bahu 1,775 ) &.2

    :elvis 672 8 &.8

    ulang Belakang 85) & &.&

    otal )1,%'% 1,&&& ).1'

    Tabel !"# $re%uensi &elatif dari $ra%tur Terbu%a di Edinburgh Orthopaedic

    Trauma nit##,#'

    K"as65as

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    14/28

    Ga+/ar &. lasifikasi Fraktur erbuka Berdasarkan "ustilo dan #nderson

    0enurut "ustilo dan #nderson, fraktur terbuka dibagi menjadi ) kelompok +

    1. "rade ! + =uka kecil kurang dari 1cm panjangnya, biasanya karena luka tusukan dari

    fragmen tulang yang menembus kulit. erdapat sedikit kerusakan jaringan dan tidak

    terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi biasanya

    bersifat simple, transversal, oblik pendek atau sedikit komunitif.

    2. "rade !! + =aserasi kulit melebihi 1cm tetapi tidak ada kerusakan jaringan yang hebat

    atau avulsi kulit. erdapat kerusakan yang sedang dari jaringan dengan sedikit

    kontaminasi fraktur.

    ). "rade !!! + erdapat kerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot, kulit dan

    struktur neurovaskuler dengan kontaminasi yang hebat.

    ipe ini biasanya di sebabkan oleh karena trauma dengan kecepatan tinggi. ipe ) di bagi

    dalam ) subtipe+

    ipe !!!# + 4aringan lunak cukup menutup tulang yang patah $alaupun terdapat

    laserasi yang hebat ataupun adanya flap. Fraktur bersifat segmental atau komunitif

    yang hebat

    ipe !!!B+ fraktur disertai dengan trauma yang hebat dengan kerusakan dan

    kehilangan jaringan, terdapat pendorongan periost, tulang terbuka, kontaminasi yang

    hebatserta fraktur komunitif yang hebat.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    15/28

    ipe !!!C+ fraktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri yang memerlukan

    perbaikan tanpa memperhatikan tingkat kerusakan jaringan lunak.1&

    Et)")-

    Fraktur terbuka disebabkan oleh energi tinggi trauma, paling sering dari pukulan langsung,

    seperti dari jatuh atau tabrakan kendaraan bermotor. /apat juga disebabkan oleh luka tembak,

    maupun kecelakaan kerja. ingkat keparahan cidera fraktur terbuka berhubungan langsung

    dengan lokasi dan besarnya gaya yang mengenai tubuh. ?kuran luka bisa hanya beberapa

    milimeter hingga terhitung diameter. ulang mungkin terlihat atau tidak terlihat pada luka.

    Fraktur terbuka lainnya dapat mengekspos banyak tulang dan otot, dan dapat merusak saraf

    dan pembuluh darah sekitarnya. Fraktur terbuka ini juga bisa terjadi secara tidak langsung,

    seperti cidera tipe energi tinggi yang memutar.2, %

    Da-#)ss

    MES*S

    Biasanya penderita datang dengan suatu trauma traumatik, fraktur, baik yang hebat maupun

    trauma ringan dan diikuti dengan ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak.

    #namnesis harus dilakukan dengan cermat karena fraktur tidak selamanya terjadi di daerah

    trauma dan mungkin fraktur terjadi pada daerah lain.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    16/28

    PEME&*+S $*S*+"

    :ada pemeriksaan a$al penderita, perlu diperhatikan adanya+

    1. Syok, anemia atau pendarahan

    2. erusakan pada organ-organ lain, misalnya otak, sumsum tulang belakang atau organ-

    organ dalam rongga toraks, panggul dan abdomen

    ). Faktor predisposisi, misalnya pada fraktur patologis.

    :emeriksaan =okal

    !nspeksi =ook :embengkakan, memar dan deformitas penonjolan yang

    abnormal,angulasi, rotasi, pemendekan mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting

    adalah apakah kulit itu utuhE kalau kulit robek dan luka memiliki hubungan dengan

    fraktur, cedera terbuka, keadaan vaskularisasi

    .

    :alpasi Feel :alpasi dilakukan secara hati-hati oleh karena penderita biasanya

    mengeluh sangat nyeri. #danya cedera pembuluh darah adalah keadaan darurat

    o emperatur setempat yang meningkat.

    o @yeri tekanE nyeri tekan yang bersifat superfisial biasanya disebabkan oleh

    kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur pada tulang.

    o repitasiE dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan secara hati-hati.o :emeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma berupa palpasi arteri radialis,

    arteri dorsalis pedis, arteri tibialis posterior sesuai dengan anggota gerak yang

    terkena.

    o &efilling pengisian arteri pada kuku, $arna kulit pada bagian distal daerah

    trauma , temperatur kulit.

    o :engukuran tungkai terutama pada tungkai ba$ah untuk mengetahui adanya

    perbedaan panjang tungkai.

    :ergerakan 0ovement. repitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi

    lebih penting untuk menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi < sendi di

    bagian distal cedera. :ergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan

    secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma.

    :ada pederita dengan fraktur, setiap gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga

    uji pergerakan tidak boleh dilakukan secara kasar, disamping itu juga dapat

    menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti pembuluh darah dan saraf.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    17/28

    :emeriksaan @eurologis

    :emeriksaan neurologis berupa pemeriksaan saraf secara sensoris dan motoris serta gradasi

    kelelahan neurologis, yaitu neuropraksia, aksonotmesis atau neurotmesis. elaianan saraf

    yang didapatkan harus dicatat dengan baik karena dapat menimbulkan masalah asuransi dan

    tuntutan klaim penderita serta merupakan patokan untuk pengobatan selanjutnya.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    18/28

    PEME&*+S &*O-O.*S

    0acam-macam pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan untuk menetapkan kelainan

    tulang dan sendi +

    o Foto :olos

    /engan pemeriksaan klinik kita sudah dapat mencurigai adanya fraktur. ;alaupun

    demikian pemeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan, lokasi serta

    ekstensi fraktur. ?ntuk menghindarkan bidai yang bersifat radiolusen untuk imobilisasi

    sementara sebelum dilakukan pemeriksaan radiologis. ujuan pemeriksaan radiologis +

    ?ntuk mempelajari gambaran normal tulang dan sendi

    ?ntuk konfirmasi adanya fraktur

    ?ntuk melihat sejauh mana pergerakan dan konfigurasi fragmenserta pergerakannya

    ?ntuk menentukan teknik pengobatan

    ?ntuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak

    ?ntuk menentukan apakah fraktur intra-artikuler atau ekstra-artikuler

    ?ntuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang

    ?ntuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru.

    :emeriksaan radiologi dilakukan dengan beberapa prinsip dua rule of 2+

    dua posisi proyeksi minimal #: dan lateral

    2 sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, diba$ah dan diatas sendi yang

    mengalami fraktur

    2 anggota gerak

    2 trauma, pada trauma hebat sering menyebabkan fraktur pada 2 daerah tulang. 0isal+

    fraktur kalkaneus dan femur, maka perlu dilakukan foto pada panggul dan tulang

    belakang

    2 kali dilakukan foto. :ada fraktur tertentu misalnya tulang skafoid foto pertama

    biasanya tidak jelas sehingga biasanya diperlukan foto berikutnya 1&-17

    harikemudian.

    :emeriksaan radiologis lainnya+

    o C-Scan. Suatu jenis pemeriksaan untuk melihat lebih detail mengenai bagian tulang atau

    sendi, dengan membuat foto irisan lapis demi lapis.

    o 0>!, dapat digunakan untuk memeriksa hampir seluruh tulang, sendi, dan jaringan lunak.

    m>! dapat digunakan untuk mengidentifikasi cedera tendon,ligamen, otot, tulang ra$an

    dan tulang.

    Pe#ata"a5sa#aa#

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    19/28

    asus fraktur biasanya terjadi akibat adanya trauma oleh karena itu sebelum dilakukan

    pengobatan definitif suatu fraktur, maka perlu dilakukan penatalaksaan sesuai dengan prinsip

    trauma, sebagai berikut+

    :enilaian a$al primary survey survei a$al

    Survei a$al bertujuan untuk menilai dan memberikan pengobatan sesuai dengan prioritas

    berdasarkan trauma yang dialami. Fungsi-fungsi vital penderita harus dinilai secara tepat

    dan efisien. :enanganan penderita harus terdiri atas evaluasi a$al yang cepat serta

    resusitasi fungsi vital, penangan trauma dan identifikasi keadaan yang dapat

    menyebabkan kematian.

    #+ #i$ay saluran napas, penilaian terhadap patensi jalan napas. #pabila terdapat

    obstruksi jalan napas, maka harus segera dibebaskan. #pabila dicurigai kelainan vertebraservikalis maka dilakukan pemasangan collar neck.

    B+ Breathing pernapasan, perlu diperhatikan dan dilihat secara keseluruhan daerah

    thorak untuk menilai ventilasi. 4alan napas yang bebas bukan berarti ventilasi cukup. Bila

    ada gangguan atau instabilitas kardiovaskuler, respirasi, atau gangguan neurologis, kita

    harus melakukan ventilasi dengan bantuan alat pernapasan berupa kantong yang

    disambung dengan masker atau pipa endotrakeal.

    C+ Circulation sirkulasi, sirkulasi adalah kontrol perdarahan meliputi 2 hal+ a Dolume

    darah dan output jantungE b perdarahan baik perdarahan luar maupun perdarahan dalam,

    perdarahan luar harus diatasi dengan balut tekan.

    /+ /isability evaluasi neurologis, evaluasi neurologis secara cepat setelah satu survei

    a$al, dengan menilai tingkat kesadaran, besar dan reaksi pupil. 0enggunakan metode

    #D:?+ # alert sadar, D vokal adanya respon terhadap stimuli vokal, : painful,

    danya respon terhadap rangsang nyeri, ? unresponsive tidak ada respon sama sekali.

    3asinya dapat diketahui "CS glasgo$ coma scale.

    + posure kontrol lingkungan, untuk melakukan pemeriksaan secara teliti pakaian

    penderita perlu dilepas pada pasien tidak sadarkan diri, selain itu perlu dihindari

    terjadinya hipotermi.

    :rinsip penatalaksanaan fraktur secara umum

    #da enam prinsip umum pengobatan fraktur +

    1. 4angan membuat keadaan lebih jelek

    2. :engobatan berdasarkan diagnosis dan prognosis yang akurat

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    20/28

    ). Seleksi pengobatan dengan tujuan khusus

    - 0enghilangkan nyeri

    - 0emperoleh posisi yang baik dari fragmen

    - 0engusahakan terjadinya penyambungan tulang

    - 0engembalikan fungsi secara optimal

    7. 0engingat hukum < hukum penyembuhan secara alami

    %. Bersifat realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan

    8. Seleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara individual

    :rinsip pengobatan fraktur secara umum adalah 7>+

    1. >ecognition diagnosis dan penilaian fraktur+ mengetahui dan menilai keadaan

    fraktur dengan anamnesis, pemeriksaan klinik, dan radiologis. :erlu diperhatikan+

    lokasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang sesuai untuk pengobatan,

    komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan.

    2. >eduction reduksi fraktu apabila perlu+ >estorasi fragmen fraktur dilakukan untuk

    mendapatkan posisi yang dapat diterima. :osisi yang baik adalah alignment yang

    sempurna dan aposisi yang sempurna. #ngulasi G %opada tulang panjang anggota

    gerak ba$ah dan lengan atas dan angulasi sampai 1& opada humerus dapat diterima.

    erdapat kontak sekurang-kurangnya %&(, dan over riding G &,% inchi pada fraktur

    femur. #danya rotasi tida dapat diterima dimanapun lokasinya.

    ). >etention, imobilisasi fraktur

    7. >ehabilitation, mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin.

    Beberapa prinsip dasar pengelolaan fraktur tebuka+1&

    1. *bati fraktur terbuka sebagai satu kega$atan.

    2. #dakan evaluasi a$al dan diagnosis akan adanya kelainan yang dapat menyebabkan

    kematian.

    ). Berikan antibiotic dalam ruang ga$at darurat, di kamar operasi dan setelah operasi.

    7. Segera dilakukan debrideman dan irigasi yang baik

    %. ?langi debrideman 27-'2 jam berikutnya

    8. Stabilisasi fraktur.

    '. Biarkan luka tebuka antara %-' hari

    5. =akukan bone graft autogenous secepatnya

    6. >ehabilitasi anggota gerak yang terkena

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    21/28

    ahap-ahap :engobatan Fraktur erbuka 7,%,1&

    1. :embersihan luka

    :embersihan luka dilakukan dengan cara irigasi dengan cairan nacl fisiologis secara

    mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.

    2. ksisi jaringan yang mati dan tersangka mati debridemen

    Semua jaringan yang kehilangan vaskularisasinya merupakan daerah tempat pembenihan

    bakteri sehingga diperlukan eksisi secara operasi pada kulit, jaringan subkutaneus,

    lemak, fascia, otot dan fragmen2 yang lepas. ebridement adalah pengangkatan jaringan

    yang rusak dan mati sehingga luka menjadi bersih. ?ntuk melakukan debridement yang

    adekuat, luka lama dapat diperluas, jika diperlukan dapat membentuk irisan yang

    berbentuk elips untuk mengangkat kulit, fasia serta tendon ataupun jaringan yang sudah

    mati. ebridement yang adekuat merupakan tahapan yang penting untuk pengelolaan.

    ebridement harus dilakukan sistematis, komplit serta berulang. /iperlukan cairan yang

    cukup untuk fraktur terbuka, menggunakan cairan normal saline.

    ). :engobatan fraktur itu sendiri

    Fraktur dengan luka yang hebat memerlukan suatu traksi skeletal atau reduksi terbuka

    dengan fiksasi eksterna tulang. Fraktur grade !! dan !!! sebaiknya difiksasi dengan fiksasi

    eksterna.

    7. :enutupan kulit

    #pabila fraktur terbuka diobati dalam $aktu periode emas 8-' jam mulai dari terjadinya

    kecelakaan, maka sebaiknya kulit ditutup. 3al ini dilakukan apabila penutupan membuat

    kulit sangat tegang. /apat dilakukan split thickness skin-graft serta pemasangan drainase

    isap untuk mencegah akumulasi darah dan serum pada luka yang dalam. =uka dapat

    dibiarkan terbuka setelah beberapa hari tapi tidak lebih dari 1& hari. ulit dapat ditutup

    kembali disebut delayed primary closure. Aang perlu mendapat perhatian adalah

    penutupan kulit tidak dipaksakan yang mengakibatkan sehingga kulit menjadi tegang.

    %. :emberian antibiotik

    :emberian antibiotik bertujuan untuk mencegah infeksi. #ntibiotik diberikan dalam dosis

    yang adekuat sebelum, pada saat dan sesuadah tindakan operasi. :emberian antibiotika

    adalah efektif mencegah terjadinya infeksi pada pada fraktur terbuka. ?ntuk fraktur

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    22/28

    terbuka antibiotika yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin dan dikombinasi

    dengan golongan aminoglikosida.

    8. :encegahan tetanus

    Semua penderita dengan fraktur terbuka perlu diberikan pencegahan tetanus. :ada

    penderita yang telah mendapat imunisasi aktif cukup dengan pemberian toksoid tapi bagi

    yang belum, dapat diberikan 2%& unit tetanus imunoglobulin manusia.

    *perasi :embedahan

    :rinsip debridement adalah untuk membersihkan kontaminasi yang terdapat di sekitar fraktur

    dengan melakukan pengangkatan terhadap jaringan yang non viabel dan material asing,

    seperti pasir yang melekat pada jaringan lunak. /ilakukan penilaian pada sekitar jaringan

    sekitar tulang, cedera pembuluh darah, tendon, otot, saraf. /ebridement jaringan otot

    dipertimbangkan jika otot terkontaminasi berat dan kehilangan kontraktilitas. /ebridement

    pada tendon mempertimbangkan kontraktilitas tendon, sedangkan debridement pada kulit

    dilakukan hingga timbul perdarahan. :ada fraktur terbuka grade !!!b dan !!!c dilakukan serial

    debridement yang diulang dalarn selang $aktu 27-'2 jam untuk tercapainya debridement

    definitif.

    ehnik *perasi

    Sebelum dilakukan debridement, diberikan antibiotik profilaks yang dilakukan di ruangan

    emergency. Aang terbaik adalah golongan sefalosforin. Biasanya dipakai sefalosforin

    golongan pertama. :ada fraktur terbuka "ustilo tape !!!, diberikan tambahan berupa golongan

    aminoglikosida, seperti tobramicin atau gentamicin. "olongan sefalosforin golongan ketiga

    dipertimbangkan di sini. Sedangkan pada fraktur yang dicurigai terkontaminasi kuman

    clostridia, diberikan penicillin.

    :eralatan proteksi diri yang dibutuhkan saat operasi adalah google, boot dan sarung tangan

    tambahan. Sebelum dilakukan operasi, dilakukan pencucian dengan povine iodine, lalu

    drapping area operasi. :enggunaan tidak dianjurkan, karena kita akan melakukan pengamatan

    terhadap perdarahan jaringan. /ebridement dilakukan pertama kali pada daerah kulit.

    emudian ra$at perdarahan di vena dengan melakuan koagulasi. Buka fascia untuk menilai

    otot dan tendon. Diabilitas otot dinilai dengan 7C, HColor, Contractility, Circulation and

    Consistency. =akukan pengangkatan kontaminasi canal medullary dengan sa$ atau rongeur.

    Curettage canal medulary dihindarkan dengan alasan mencegah infeksi ke arah proksimal.!rigasi dilakukan dengan normal saline. :enggunaan normal saline adalah 8-1& liter untuk

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    23/28

    fraktur terbuka grade !! dan !!!. ulang dipertahankan dengan reposisi. Bisa digunakan

    ekternal fiksasi pada fraktur grade !!!.

    :enutupan luka dilakukan jika memungkinkan. Berdasarkan jumlah jaringan lunak yang

    hilang, luka-luka kompleks comple $ound dapat ditutupi dengan menggunakan metode

    yang berbeda, yakni +

    a" -o%al $lap

    4aringan otot dari ekstremitas yang terlibat diputar untuk menutupi fraktur. emudian

    diambil sebagian kulit dari daerah lain dari tubuh graft dan ditempatkan di atas luka.

    b" $ree $lap

    Beberapa luka mungkin memerlukan transfer lengkap jaringan. 4aringan ini sering

    diambil dari bagian punggung atau perut. :rosedurfree flapmembutuhkan bantuan dari

    seorang ahli bedah mikrovaskuler untuk memastikan pembuluh darah terhubung dan

    sirkulasi tetap berjalan.%

    :ada fraktur tipe !!! yang tidak bisa dilakukan penutupan luka, dilakukan ra$at luka terbuka,

    hingga luka dapat ditutup sempurna.

    omplikasi *perasi

    omplikasi debridement hampir tidak ada. omplikasi terjadi berupa infeksi pada jaringan

    lunak dan tulang hingga sepsis pasca operasi. 0ortalitas berhubungan dengan syok

    hemoragik dan adanya fat embolism.

    :era$atan :asca Bedah

    #ntibiotika post operasi dilanjutkan hingga 2-) hari pasca debridement. ultur pus, jika ada

    pus, lakukan kultur pus. :ada fraktur terbuka grade yang memerlukan debridement ulangan,

    maka akan dilakukan debridement ulangan hingga jaringan cukup sehat dan terapi definitive

    terhadap tulang bisa dimulai. :ada penutupan luka yang tertunda, dilakukan pemasangan split

    thickness skin flap, vasculari9ed pedicle flaps seperti gastrocnemeus flap dan free flaps

    seperti fasciocutaneus flaps atau myocutaneus flaps. /ilakukan penilaian terhadap kondisi

    jaringan setiap hari dan pemberian antibiotika, hingga jaringan sehat dan terapi definitif

    terhadap tulang bisa dimulai.

    erapi /efinitif Fraktur erbuka

    3al ini penting untuk menstabilkan patah tulang sesegera mungkin untuk mencegah

    kerusakan jaringan yang lebih lunak. ulang patah dalam fraktur terbuka biasanya digunakanmetode fiksasi eksternal atau internal. 0etode ini memerlukan operasi.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    24/28

    a. Fiksasi !nternal

    Selama operasi, fragmen tulang yang pertama direposisi dikurangi ke posisi normal

    kemudian diikat dengan sekrup khusus atau dengan melampirkan pelat logam ke

    permukaan luar tulang. Fragmen juga dapat diselenggarakan bersama-sama dengan

    memasukkan batang ba$ah melalui ruang sumsum di tengah tulang. arena fraktur

    terbuka mungkin termasuk kerusakan jaringan dan disertai dengan cedera tambahan,

    mungkin diperlukan $aktu sebelum operasi fiksasi internal dapat dilakukan dengan

    aman. 1)

    b. Fiksasi ksternal

    Fiksasi eksternal tergantung pada cedera yang terjadi. Fiksasi ini digunakan untuk

    menahan tulang tetap dalam garis lurus. /alam fiksasi eksternal, pin atau sekrup

    ditempatkan ke dalam tulang yang patah di atas dan di ba$ah tempat fraktur. emudian

    fragmen tulang direposisi. :in atau sekrup dihubungkan ke sebuah lempengan logam di

    luar kulit. :erangkat ini merupakan suatu kerangka stabilisasi yang menyangga tulang

    dalam posisi yang tepat.1),17

    A+putas &%

    :ada beberapa kasus, amputasi menjadi pilihan terapi. *mmediate amputation biasanya

    diindikasikan pada keadaan berikut+

    Fraktur terbuka derajat !!!C dimana lesi tidak dapat diperbaiki dan iskemia sudah

    terjadi I5 jam

    #nggota gerak yang mengalami crushberat dan jaringan /iable yang tersisa untuk

    revaskularisasi sangat minimal

    erusakan neurologis dan soft tissueyang berat, dimana hasil akhir repair tidak

    lebih baik dari penggunaan prosthesis.

    Cedera multipel dimana amputasi dapat mengontrol perdarahan dan mengurangi

    efek sistemiklife sa/ing asus dimana limb sal/age bersifat life0threatening dengan adanya penyakit

    kronik yang berat, seperti diabetes mellitus dengan gangguan vaskular perifer

    berat dan neuropati

    ondisi bencana mass disaster

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    25/28

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    26/28

    7. 0engembalikan fungsi secara optimal dengan cara mempertahankan fungsi otot dan

    sendi, mencegah atrofi otot, adhesi dan kekakuan sendi, mencegah terjadinya komplikasi

    seperti dekubitus, trombosis vena, infeksi saluran kencing serta pembentukan batu ginjal.

    %. 0engembalikan fungsi secara maksimal merupakan tujuan akhir fraktur. Sejak a$al

    penderita harus dituntun secara psikologis untuk membantu penyembuhan dan

    pemberian fisioterapi untuk memperkuat otot-otot serta gerakan sendi baik secara

    isometrik latihan aktif statik pada setiap otot yang berada pada lingkup fraktur serta

    isotonik yaitu latihan aktif dinamik pada otot-otot tungkai dan punggung. /iperlukan

    pula terapi okupasi.

    BAB I3

    PENUTUP

    Kes+pu"a#

    Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat. :enyebabnya bias berupa trauma

    langsung dan tidak langsung. /iagnosis fraktur terbuka didapatkan dari hasil anamnesa,

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    27/28

    pemeriksaan fisik serta penunjang berupa pemeriksaan rafiologis. ujuan dari tata laksana

    fraktur terbuka adalah untuk mengurangi resiko infeksi, terjadi penyembuhan fraktur dan

    restorasi fungsi anggota gerak.. Beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam

    penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan segera, secara hati-hati,

    debridemen yang berulang-ulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit dan bone graftingyang

    dini serta pemberian antibiotik yang adekuat.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. enneth 4.., 4oseph /.J. 3andbook of Fractures, )rddition. :ennsylvania. 2&&8.

    2. homas 0. S., 4ason 3.C. *pen Fractures. 0escape >eference update 2&12, 0ay

    21. #vailable from http+emedicine.medscape.comarticle1286272-overvie$

    ). 4onathan C. *pen Fracture. *rthopedics update 2&12, 0ay 2'. #vailable from

    http+orthopedics.about.comcs brokenbonesgopenfracture.htm.

  • 8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc

    28/28

    7. Sugiarso. :ola uman :enderita Fraktur erbuka. ?niversitas Sumatera ?tara. 2&1&.

    #vailable from http+repository.usu.ac.idbitstream12)7%8'562'8)&8Cover.pdf.

    %. #merican #cademy of *rthopaedics Surgeons. 2&11. *pen Fractures. #vailable from

    http+orthoinfo.aaos.orgtopic.cfmKtopicL#&&%52.

    8. :rice dan ;ilson. 2&&8.Patofisiologi +onsep +linis Proses0Proses Penya%it. d+ e-

    8. 4akarta+ "C.

    '. >asjad C. :engantar !lmu Bedah *rtopedi+ Struktur dan Fungsi ulang, disi ke-).

    4akarta+ : Aarsif ;atampone. 2&&5E 8-11.

    5. Carlos 4unMueira, 4ose Carniero, >obert elley. 1665. 2istologi asar. 4akarta +

    "C.

    6. *tt S. Bone "ro$th and >emodelling. 2&&5. #vailable from+?>=+ depts.$ashington.

    edubonebio#SB0>edgro$th.html.

    1&. >asjad C. :engantar !lmu Bedah *rtopedi+ rauma, Fraktur erbuka, disi ke-).

    4akarta+ : Aarsif ;atampone. 2&&5E )1'-7'5.

    11. Brien :4* dan 0osheiff >.*pen Fractures-:rinciples. #vailable From+N?>=O+

    http+$$$.aopublishing.org.

    12. Court-Bro$n C0, Bre$ster @ 1668 pidemiology of open fractures. Court03rown

    CM, Mc4ueen MM, 4uaba (eds), Management of open fractures"=ondon+ 0artin

    /unit9, 2%-)%.

    1). =akatos > dan 3erbenick 0#. "eneral :rinciples of !nternal Fiation. 2&&6Ncited

    2&11 Feb 2O. #vailable from+?>=+http+emedicine.medscape.comarticle128665'-

    overvie$.

    17. #merican #cademy of *rthopaedic Surgeons. !nternal Fiation and ternal

    Fiations for Fractures. #vailable from+?>=+ http+orthoinfo.aaos.orgtopic.cfmK

    topicL#&&168.

    1%. Chapman 0;. *pen Fractures in in ChapmanPs *

    18. rthopaedic Surgery )rded Dol 1. 2&&1Nonline databaseO. =ippincott ;illiams

    ;ilkins.

    http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00582http://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00582http://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196