Prinsip Kerja Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Pengertian lainnya Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Prinsip Kerja Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning
atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja
untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan
tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Pengertian lainnya
Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara
memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka
akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah
gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan
jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena
digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan..
2. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT Prinsip kerja pada proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
3. PENGGOLONGAN MESIN BUBUT
A. Pembubut Kecepatan F. Pembubut Turet 1. Pengerjaan Kayu 1. Horisontal 2. Pemusingan Logam a. Jenis ram 3. Pemolesan b. Jenis sadel B. Pembubut Mesin 2. Vertikal 1. Penggerak puli kerucut a. Stasiun tunggal bertingkat b. Stasiun banyak 2. Penggerak roda gigi tangan 3. Otomatis 3. Penggerak kecepatan G. Pembubut Otomatis C. Pembubut Bangku H. Mesin Ulir Otomatis D. Pembubut Ruang Perkakas 1. Spindel Tunggal E. Pembuat kegunaan Khusus 2. Spindel Banyak I. Bubut kendali numerik (CNC)
4. BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT
(1) Kepala tetap (headstock), terdiri atas unit penggerak, digunakan untuk memutar spindel
yang memutar bendakerja.
(2) Ekor tetap (tailstock), terletak bersebrangan dengan kepala tetap, yang digunakan untuk menopang bendakerja pada ujung yang lain.
(3) Pemegang pahat (tool post), ditempatkan di atas peluncur lintang (cross slide) yang dirakit dengan pembawa (carriage).
(4) Peluncur lintang, berfungsi untuk menghantarkan pahat dalam arah yang tegak lurus dengan gerakan pembawa.
(5) Pembawa, dapat meluncur sepanjang batang hantaran (ways) untuk menghan-tarkan perkakas dalam arah yang sejajar dengan sumbu putar.
(6) Batang hantaran, merupakan rel tempat meluncurnya pembawa, dibuat dengan akurasi kesejajaran yang relatif tinggi dengan sumbu spindel.
(7) Ulir pengarah (leadscrew), berfungsi untuk menggerakkan pembawa. Ulir berputar dengan kecepatan tertentu sehingga dihasilkan hantaran dengan kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.
(8) Bangku (bed), berfungsi untuk menyangga komponen-komponen yang lainnya.
Ukuran dari mesin bubut, ditentukan dengan :
(1) Diameter bendakerja maksimum yang dapat diputar oleh spindel, yaitu sama dengan dua kali jarak antara titik pusat spindel dengan mesin.
(2) Jarak maksimum antara titik pusat, yang menentukan panjang bendakerja yang dapat dipasang antara pusat kepala tetap dengan pusat ekor tetap.
Sebagai contoh, bubut 14 x 48 menunjukkan bahwa diameter maksimum adalah 14 in dan jarak maksimum antara titik pusat adalah 48 in.
5. PENGGUNAAN MESIN BUBUT
MESIN BUBUT dapat digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang silindris luar dan dalam (membubut lurus dan mengebor), bidang rata (membubut rata), bidang tirus (kerucut), bentuk lengkung (bola), dan membubut ulir.
6. ALAT BANTU PADA MESIN BUBUT
1. PAHAT BUBUT Berdasarkan bahan pembuatnya ada 2 macam pahat bubut yang umum dipakai, yaitu HSS (High Speed Steel) & CARBIDA/WIDIA.
PAHAT HSS (HIGH SPEED STEEL)
Dalam bahasa indonesia HSS bisa diartikan Baja Kecepatan Tinggi. ARTI lengkap dari wikipedia: High speed steel(HSS or HS) is a subset of tool steels, commonly used in tool bits and cutting tools. It is often used in power saw blades and drill bits. It is superior to the older high carbon steel tools used extensively through the 1940s in that it can withstand higher temperatures without losing its temper (hardness). This property allows HSS to cut faster than high carbon steel, hence the name high speed steel.
High speed steels also found a market in fine hand tools where their relatively good toughness at high hardness, coupled with high abrasion resistance and fine, made them suitable for low speed applications
requiring a durable keen (sharp) edge, such as files, chisels, hand plane blades, and high quality kitchen, pocket knives, and swords.
PAHAT CARBIDA / WIDIAJenis pahat ini dibuat dari campuran logam & bahan kimia antara lain tungsten dan karbon, kemudian dicetak dengan beragam model & bentuk seseai kegunaan. Menurut wikipedia pahat carbida : Cemented carbide, also called tungsten carbide, hardmetal,[1] or widia, is a hard material used in machining tough materials such as carbon steel or stainless steel, as well as in situations where other tools would wear away, such as high-quantity production runs. Most of the time, carbide will leave a better finish on the part, and allow faster machining. Carbide tools can also withstand higher temperatures than standard high speed steel tools.
Pahat karbida ada yang dibuat berlubang ditengahnya untuk baut pengunci ke holder, ada juga yang yang langsung dilas ke holder dengan las kuningan. Berikut ini macam-macam bentuk pahat karbida
untuk memegang titik sumbu pada ujung benda kerja khususnya benda kerja yang panjang agar tidak goyang pada saat diputar. senter terletak pada kepala lepas. Senter dibagi menjadi dua, yaitu:
senter hidup (dapat bergerak / berputar) senter mati (tidak dapat bergerak)
Senter pipa sama penggunaannya dengan senter putar, akan tetapi penggunaannya dikhususkan untuk pipa atau as berlubang yang mana tidak bisa disokong oleh penyenter biasa.
3. DRILL CHUCK (CATOK BOR)
CHUCK BOR digunakan untuk menjepit mata bor. Apabila kita ingin mengebor menggunakan mesin bubut, maka chuck bor di pasang di kepala lepas
4. PENYANGGA
A. PENYANGGA DIAM/TETAP (STEADY REST)
Digunakan untuk membantu menyangga benda kerja yang panjang yang akan mendapat pengerjaan di bagian ujungnya. Dipasang pada bed mesin dikunci dengan mur baut. Bagian yang memegang benda kerja di buat dari bronze atau kuningan sehingga tidak banyak merusak benda kerja.
B. PENYANGGA BERJALAN (FOLLOW REST)Digunakan untuk membantu memegang benda kerja yang diameternya relatif lebih kecil dan lebih panjang. Dipasang pada eretang melintang sehingga ikut bergerak sepanjang bed mesin
Plat pembawa ini berbentuk bulat pipih digunakan untuk memutar pembawa sehingga benda kerja yang terpasang padanya akan ikut berputar dengan poros mesin, ermukaannya ada yang beralur dan ada yang berlubang.
Cara pemasangan pelat pembawa dan pemasangan benda kerja
Jenis Jenis Pembubutan[sunting]
Pembubutan tepi (facing)[sunting]
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.
Pembubutan silindris (turning)[sunting]
Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan tepi maupun pengerjaan
silindris posisi dari sisi potong pahtnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk
Mesin bubut turret vertikal=== Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor
vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas pencekam
atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel penyilang
sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turret bujur
sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti
masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan.
Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai
segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang
yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.
Macam-Macam Pahat Bubut
Gambar Macam-macam pahat bubut
Keterangan :
a) Pahat kiri
Pahat bubut rata kiri memiliki sudut baji 55o dan sudut-sudut bebas lainnya. Pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang ysng pemakaiannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala lepas pahat potong.
b) Pahat Potong
Pahat yang digunakan khusus untuk memotong suatu benda kerja hingga ukuran panjang tertentu.
c) Pahat kanan
Pahat bubuk rata kanan memiliki sudut baji 80o dan sudut-sudut bebas lainnya. Pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.
d) Pahat rata
Digunakan untuk meratakan
e) Pahat radius
Digunakan untuk membuat bentuk berbentuk lingkaran
f) Pahat alur
Pahat alur, biasanya digunakan pahat tempel dengan lebar 1,2 mm, dan
Pahat bubut ulir memiliki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut puncak 55o adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60o.
h) Pahat muka
Pada bubut muka memiliki sudut baji 550 dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana gambar diatas. Pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata permukaan benda kerja yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat di mulai dari titik senter ke arah luar benda kerja tergantung arah putaran mesinnya.
i) Pahat kasar
Pahat kasar digunakan untuk pengerjaan pembubutan awal baik untuk pembubutan memanjang, melintang, menyudut maupun radius (luar atau dalam).
Macam-macam pahat berdasarkan material pembentuknya :
a. Pahat High Speed Steel (HSS )
High speed steel (HSS) adalah perkakas yang tahan terhadap kecepatan kerja yang tinggi dan temperatur yang tinggi juga dengan sifat tahan softening, tahan abrasi, dan tahan breaking. HSS merupakan peralatan yang berasal dari baja dengan unsur karbon yang tinggi. Pahat HSS ini digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Beberapa unsur yang membentuk HSS antara lain Tungsten/wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium (V), Molydenum (Mo), dan Cobalt (Co). Kekerasan permukaan HSS dapat ditingkatkan dengan melakukan pelapisan. Material pelapis yang digunakan antara lain : tungsten karbida, titanium karbida, dan titanium nitride, dengan ketebalan pelapisan 5~8 μm. Pahat jenis ini mampu mempertahankan kekerasan pada suhu moderat dan digunakan secara luas untuk mata bor, pahat bubut, dan tap. Selain itu harganya juga relatif murah.
Pahat ini dibuat dari campuran antara karbida dan kobalt. Karbida mendapatkan kekerasan mereka dari biji-bijian tungsten dan ketangguhan mereka dari ikatan ketat yang dihasilkan oleh aksi penyemenan dari logam tersebut. Kekerasannya sekitar 90 HRC. Ketahanan aus dan ketangguhan (resistensi shock) dari karbida dapat diubah dengan memvariasikan jumlah kekerasan kobalt. Pahat jenis ini lebih unggul dibandingkan dengan pahat HSS, karena pahat ini memiliki ketangguhan dan ketahanan terhadap abrasi serta keausan. Selain itu, resistensi terhadap deformasi termal/perubahan bentuk karena panas, juga cukup baik. Oleh karena itu, harga pahat jenis ini juga relatif mahal.
Gambar Pahat Karbida (HCS)
c. Pahat Baja Karbon
Baja dengan kandungan karbon yang relatif tinggi (0,7% - 1,4% C) tanpa unsur lain dengan prosentasi unsur lain yang rendah (2% Mn, W, Cr) mampu mempunyai kekerasan permukaan yang cukup tinggi. Baja karbon ini bisa digunakan untuk kecepatan potong rendah (sekitar VC – 10 m/min) karena sifat martensit yang melunak pada temperatur sekitar 250°C. Pahat jenis ini hanya dapat digunakan untuk memotong logam yang lunak ataupun kayu. Karena harganya yang relatif murah maka sering digunakan untuk tap (untuk membuat ulir).
Keuntungannya:
1. Digunakan untuk kecepatan potong yang rendah.
2. Dapat memotong material benda kerja yang lunak.
Sifat-sifat paduan cor nonferro adalah diantara HSS dan Karbida (Cemented Carbide) dan digunakan dalam hal khusus diantara pilihan dimana karbida terlalu rapuh dan HSS mempunyai hot hardness dan wear resistance yang terlalu rendah. Jenis material ini dibentuk secara tuang menjadi bentuk-bentuk yang tidak terlampau sulit misalnya tool bit (sisipan) yang kemudian diasah menurut geometri yang dibutuhkan.
Paduan nonferro terdiri dari 4 macam eleman utama adalah sebagai berikut :
1. Cobalt : sebagai pelarut bagi elemen elemen lain
2. Krom(Cr) : (10% s.d 35% berat) yang membentuk karbida.
3.Wolfram (W) : (10% s.d 25% berat) sebagai pembentuk karbida
4.Karbon : 3% C menghasilkan jenis yang keras dan tahan aus
Gambar Pahat Paduan Cor Nonferro
e. Pahat Keramik
Keramik adalah material paduan metalik dan non metalik. Proses pembuatannya melalui powder processing. Keramik secara luas mencakup karbida, nitrida, borida, oksida, silikon, dan karbon. Keramik mempunyai sifat yang relatif rapuh.
Beberapa contoh jenis keramik sebagai perkakas potong adalah :
1. Keramik oksida atau oksida aluminium (Al2O3) murni atau ditambah 30% titanium (TiC) untuk menaikkan kekuatan nonadhesif. Disertai dengan penambahan serat halus (whisker) dari SiC dimaksudkan untuk mengurangi kegetasan disertai dengan penambahan zirkonia (ZrO2) untuk
menaikan jumlah retak mikro yang tidak terorientasi guna menghamabat pertumbuhanretak yang cukup besar dan memiliki sifat yang sangat keras dan tahan panas.
2. Nitrida silicon (Si3N4) disebut kombinasi Si-Al-O-N.
Gambar Pahat Keramik
f. Pahat CBN (Cubic Boron Nitride)
CBN termasuk jenis keramik. Dibuat dengan penekanan panas (HIP, 60kbar,1500°C) sehingga bentuk grafit putih nitrida boron dengan strukrur atom heksagonal berubah menjadi struktur kubik. Pahat sisipan CBN dapat di buat dengan menyinter serbuk nitrida boron tanpa atau dengan material pengikatAl2O3, TiN, atau Co.
CBN memiliki kekerasan yang sangat tinggi dibandingkan pahat sebelumnya. Pahat ini bisa digunakan untuk permesinan berbagai jenis baja pada keadaan dikeraskan, besi tuang, HSS, atau karbida. CBN memiliki afinitas yang sangat kecil terhadap baja dan tahan terhadap perubahan reaksi kimia sampai dengankecepatan potong yang sangat tinggi. Saat ini, pahat CBN sangat mahal sehingga pemakaiannya sangat terbatas.
Merupakan pahat potong yang sangat keras yang merupakan hasil prosessintering serbuk intan tiruan dengan pengikat Co (5%-10%). Hot hardnesssangat tinggi dan tahan terhadap deformasi plastis. Sifat ini ditentukan oleh besar butir intan serta prosentase dan komposisi material pengikat. Karena intan pada temperatur tinggi akan berubah menjadi grafit dan mudah terdifusi dengan atom besi, maka pahat intan tidak dapat di gunakan untuk memotong bahan yang mengadung besi (ferros). Cocok untuk “ultra high precision & mirror finish cutting” bagi benda kerja nonferro (Al Alloys, Cu Alloys, plastics, rubber).
Jig adalah suatu peralatan bantuan untuk memudahkan proses permesinan. Umumnya, jig digunakan ketika bagian benda kerja memiliki bentuk yang kompleks, atau ketika benda kerja itu tidak bisa dicekam pada pencekam standar di mesin bubut atua ketika kita membuat suatu bentuk yang sama dalam jumlah yang banyak.
Gambar 1 Bagian Contoh, menggunakan Jigs
Gambar 1 menunjukkan contoh-contoh khas yang dibuat dengan menggunakan jig, seperti pelat tipis,benda dengan bentuk yang sama dan benda yang benar-benar sulit dicekam.
Sekarang misalnya kita ingin membuat pelat tipis, yang memiliki 28 mm diameter luar, 2 mm ketebalan dan 6 mm lubang berdiameter di pusat. Pelat tipis tidak dapat dicekam di mesin bubut. Oleh karena itu kita menyiapkan jig sederhana seperti ditunjukkan pada Gambar 2 (a).
(a) JigTitik jig ini memiliki 6 mm diameter luar, 3.5 mm panjang dan drat luar M4.
(b) benda kerjaAluminium piring dengan 2 mm ketebalan dibor 6 mm lubang. Dan tepi mereka dipotong kasar.
(c) Penyetelan di mesin bubutPelat dipasang pada jig, dan pahat bubut luar disiapkan.
(d) pembubutanPelat dipotong dengan pahat sisi sedikit demi sedikit,sampai bentuknya yang tadi potongan kasaran menjadi lingkaran.
(e) Pelat SelesaiPelat selesai. jig sederhana ini sangat berguna untuk pengolahan.
Jig Untuk Membubut Lubang
Sekarang, kita akan membuat lubang pada sebuah papan. Lubang ini digunakan untuk rumah bearing, maka diperlukan suatu ketelitian tinggi. Dalam kasus tersebut, papan itu tidak dapat diatur untuk dicekam di chuck tiga rahang umum. Bor dapat digunakan untuk pembuatan lubang, tapi lubang pengeboran tidak memiliki akurasi. Kemudian kita persiapkan jig sederhana seperti ditunjukkan pada Gambar 3 (a). Seperti ditunjukkan dalam Gambar 3 (b), papan dibor untuk membuat lubang baut ke jig, dan papan diatur ke jig tersebut. Selanjutnya, jig diatur ke mesin bubut, dan lubang akurat untuk bantalan dibuat dengan pahat bubut dalam.