Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 85 PRAKTIKUM 8: PRINSIP DASAR INVESTASI 1. Pengantar Prinsip dasar investasi adalah melakukan pengorbanan saat ini, menunda konsumsi sekarang, dan menanamkan dana (bukan dana pokok) pada suatu aset produktif, dengan ukuran memperoleh tingkat return (nilai imbal hasil) yang lebih besar di masa yang akan datang (pada masa yang ditentukan). Banyak motif dan alasan mengapa seseorang atau organisasi perlu melakukan investasi, salah satunya: untuk mendapatkan penghasilan, untuk melindungi asetnya, atau meningkatkan nilai kekayaannya, untuk melakukan re-investment, untuk penghematan pajak, dan untuk sarana mengurangi tekanan inflasi. Masyarakat populer kadang memahami konsep investasi dan trading sama saja, sebenarnya berbeda. Bagi sudut pandang praktisi pasar berjangka maupun pasar modal, prinsip investasi dan prinsip trading memiliki arti berikut komitmen yang berbeda. Investasi diartikan sebagai pembelian aset untuk disewakan, sedangkan trading diartikan sebagai membeli aset untuk dijual kembali. 2. Tujuan Instruksional Umum Memberikan pemahaman kepada Anda mengenai prinsip dasar investasi, fungsi dan manfaatnya. 3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai investasi dan manfaatnya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 85
PRAKTIKUM 8: PRINSIP DASAR INVESTASI
1. Pengantar
Prinsip dasar investasi adalah melakukan pengorbanan saat ini, menunda
konsumsi sekarang, dan menanamkan dana (bukan dana pokok) pada suatu
aset produktif, dengan ukuran memperoleh tingkat return (nilai imbal hasil) yang
lebih besar di masa yang akan datang (pada masa yang ditentukan). Banyak
motif dan alasan mengapa seseorang atau organisasi perlu melakukan investasi,
salah satunya: untuk mendapatkan penghasilan, untuk melindungi asetnya, atau
meningkatkan nilai kekayaannya, untuk melakukan re-investment, untuk
penghematan pajak, dan untuk sarana mengurangi tekanan inflasi.
Masyarakat populer kadang memahami konsep investasi dan trading sama saja,
sebenarnya berbeda. Bagi sudut pandang praktisi pasar berjangka maupun
pasar modal, prinsip investasi dan prinsip trading memiliki arti berikut komitmen
yang berbeda. Investasi diartikan sebagai pembelian aset untuk disewakan,
sedangkan trading diartikan sebagai membeli aset untuk dijual kembali.
2. Tujuan Instruksional Umum
Memberikan pemahaman kepada Anda mengenai prinsip dasar investasi, fungsi
dan manfaatnya.
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan mengenai investasi dan manfaatnya.
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 86
4. Dasar Teori
A. Prinsip dasar investasi
A.1. Investasi
A.1.1. Pengertian investasi
A.2. Rasio investasi keuangan
A.3. Prinsip dasar investasi
A.3.1. Toleransi resiko (risk) terhadap return
A.3.2. Pertimbangan time horizon
A.3.3. Pertimbangan market timing
A.3.4. Pertimbangan diversifikasi & spesialisasi.
A.4. Manfaat investasi
A.4.1. Sebagai sumber penghasilan
A.4.2. Sebagai sarana untuk melindungi aset atau kekayaan
A.4.3. Sebagai sarana untuk meningkatkan nilai kekayaannya
A.4.4. Sebagai sarana untuk melakukan re-investment kembali
A.4.5. Sebagai sarana dorongan penghematan pajak
A.4.6. Sebagai sarana mengurangi tekanan inflasi
A.5. Alasan melakukan investasi
A.5.1. Future value
A.5.2. Future annuity
A.6. Latihan soal
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 87
4.1. Investasi
4.1.1. Pengertian Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh
pribadi maupun organisasi dengan cara mengeluarkan pengorbanan
saat ini, menunda konsumsi sekarang, dan menanamkan dana (bukan
dana pokok) pada suatu aset produktif, dengan ukuran memperoleh
tingkat return (nilai imbal hasil) yang lebih besar di masa yang akan
datang (pada masa yang ditentukan). Investasi dapat berupa: investasi
tanah, investasi pendidikan, investasi saham, maupun investasi mata
uang asing. Pada saat investasi tanah, diharapkan dengan
bertambahnya populasi dan penggunaan tanah sehingga harga tanah
akan meningkat di masa yang akan datang. Pada investasi pendidikan,
diharapkan akan menambah pengetahuan dan keahlian sehingga
pencarian kerja dan pendapatan akan lebih besar. Pada investasi
saham, diharapkan pemodal akan mendapatkan keuntungan dari
selisih harga dasar pembelian dengan total growth (total pertumbuhan)
saham tersebut saat penjualannya. Dan pada investasi mata uang
(valas), diharapkan pemodal akan mendapatkan keuntungan dari
menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal.
Hubungan antara resiko dengan tingkat return (pengembalian)
di dalam investasi, adalah bersifat linier atau searah, semakin tinggi
tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula resiko, semakin besar
aset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula resiko yang timbul dari investasi tersebut, dan kondisi linier
hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
4.2. Rasio Investasi Keuangan
Disamping pengumpamaan diatas, terdapat 4 bagian rasio
pengumpamaan dan jenjang derajat resiko dan return investasi di dalam
sebuah level investasi keuangan, (yang ini lebih aplikatif) antara lain sbb:
Tabel 4.2
Jenjang Investasi Keuangan Berdasarkan Derajat Resiko dan Return
3 Saham High risk, high return Return 0% - 18% per-bulan
4 Futures trading Very high risk, very high return
Return 0% - 18% per-minggu, hari, jam, bahkan per-menit.
Sumber: Data primer 2013, data diolah.
Sehingga, bila diterjemahkan di dalam bagan grafik investasi, akan
berbentuk sebagai berikut:
Gambar 4.3
Derajat Investasi Berdasarkan Resiko dan Return
Level bisnis (investasi) pertama, adalah deposito bank. Deposito
bank, menunjukkan derajat resiko return pada level low risk low return (resiko
kecil, return kecil), dengan rasio penawaran return (pengembalian investasi)
kurang lebih antara sebesar 3% - 6% per-tahun, penulis katakan ini sebagai
level investasi kecil (low).
Diteruskan dengan level bisnis (investasi) kedua, reksadana.
Reksadana menunjukkan derajat resiko return pada level middle risk middle
return (resiko sedang, return sedang), dengan rasio penawaran return
(pengembalian investasi) kurang lebih antara sebesar 10% - 18% per-tahun,
BANK-DEPOSITO
(3% - 6% Per-tahun) Low risk
Low return
REKSADANA
(10% - 18% Per-tahun) Middle risk
Middle return
SAHAM
(0% - 18% Per-bulan) High risk
High return
BURSA BERJANGKA
(3% - 6% Per-day) Very high risk
Very high return
RETURN
RESIKO (RISK)
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 89
dengan resiko seimbang, penulis katakan ini sebagai level investasi sedang
(middle / medium).
Diteruskan dengan level bisnis (investasi) ketiga, saham. Saham
menunjukkan derajat resiko return pada level high risk high return (resiko
tinggi, return tinggi), dengan rasio penawaran return (pengembalian
investasi) kurang lebih antara sebesar 0% - 18% per-bulan, dengan resiko
seimbang, penulis katakan ini sebagai level investasi tinggi (perlu
penanganan serius).
Dan diteruskan dengan level bisnis (investasi) keempat, yaitu
berjangka atau sering disebut futures trading. Berjangka menunjukkan
derajat resiko return sangat tinggi (tertinggi), yaitu pada level very high risk
very high return (resiko sangat tinggi, return juga sangat tinggi), dengan rasio
penawaran return (pengembalian investasi) kurang lebih sebesar 0% - 18%
per-minggu, hari, jam, bahkan per-menit dari modal pokok investasi. Bila
penulis katakan, ini (level investasi) sebagai level investasi sangat tinggi
(perlu penanganan super sangat serius, tidak hanya penangan portfolio
(beta, CV, SD, expected return) yang kita pahami dalam level sekuritas).
Hal inilah yang menjadi pembahasan hangat, bahwa secara tidak kita
sadari didalam investasi keuangan terdapat derajat-derajat bertingkat
investasi yang tingkat resiko dan return masing-masing meningkat
menyesuaikan. Tinggal anda memilih yang mana, yang cocok dengan
kebutuhan dan kepribadian anda masing-masing.
Secara normatif aplikatif, struktur investasi terbagi pada 2 (dua) hal,
yaitu investasi di dalam sektor riil dan investasi di dalam sektor keuangan.
Investasi sektor riil semata-mata dilakukan untuk mendukung permodalan
sektor hulu-hilir tersebut secara direct / langsung kepada rantai (pihak-pihak)
korporasi yang bersangkutan. Sedangkan investasi sektor keuangan,
sebenarnya kepanjangan tangan dari sistem sektor riil. Maksudnya, sektor
investasi ini eksis semata-mata untuk menyokong (membantu) permodalan
pada kebutuhan pembangunan sektor riil melalui jual beli wewenang1
(options, share (saham), obligasi, SBI) sesuai tingkatan sektor investasi
keuangan tersebut (agresif atau moderat). Oleh karena perkembangan
1 Jual beli wewenang, maksudnya hak memperoleh kewenangan (kepemilikan) atas pendapatan atau kuasaan keputusan berdasarkan proporsi kepemilikan yang dimiliki.
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 90
sektor investasi keuangan yang luar biasa dan manfaatnya terhadap
pembangunan sektor riil yang tak terbantahkan, maka pemerintah mulai
Pada dasarnya, instrument keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua (berdasar peringkat waktunya), yaitu: Pertama,
Instrumen Pasar Uang (Money Market Instrumen). Kedua, Instrumen Pasar Modal (Capital Market Instrument).
Instrumen Pasar Uang (Money Market Instrumen), merupakan instrument investasi yang mempunyai jatuh tempo kurang
dari satu tahun, contohnya: Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Akseptasi Bank, Commercial Paper, dan Certificates of Deposit.
Sedangkan Instrumen Pasar Modal (Capital Market Instrument), merupakan instrument investasi yang mempunyai jatuh
tempo jangka panjang (lebih dari satu tahun), contohnya: Kontrak Berjangka, Indeks Saham, Waran, Saham, Obligasi,
Reksadana, dan Bukti Right.
Tabel 4.5.1
Ringkasan Instrumen Pasar Modal Indonesia
No Instrumen Definisi Keuntungan
(Profit) Kerugian
(Loss)
1 Kotrak Berjangka
Kontrak/perjanjian berjangka Indeks Saham dengan variabel pokok Indeks.
Hedging instrumen Spekulasi dengan leverage Arbitrase.
Capital Loss dengan leverage.
2 Indeks Saham Kontrak/perjanjian berjangka Indeks Saham dengan variabel pokok Indeks.
Hedging instrumen Spekulasi dengan leverage Arbitrase.
Capital Loss dengan leverage.
3 Waran
Merupakan sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi, yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan dengan harga dan pada jangka waktu tertentu.
Capital Gain dengan leverage, jika waran dikonversikan menjadi saham Capital Gain yang diperoleh di Pasar Sekunder.
Capital Loss dengan leverage Capital Loss yang diperoleh di Pasar Sekunder.
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 104
No Instrumen Definisi Keuntungan
(Profit) Kerugian
(Loss)
4 Saham Sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan.
Capital Gain. Dividen.
Capital Loss Tidak ada pembagian dividen Risiko Likuidasi Delisting dari Bursa Efek.
5 Reksadana
Saham, obligasi, atau efek lain yang dibeli oleh sejumlah investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi profesional.
Tingkat pengembalian yang potensial Pengelolaan dana oleh manajemen yang profesional Likuiditas.
Capital Loss Risiko Likuidasi pada Reksa Dana Tertutup.
6 Obligasi Efek bersifat hutang
Bunga dengan jumlah serta waktu yang telah ditetapkan Capital Gain Dapat dikonversi menjadi saham (untuk obligasi konversi) Memiliki hak klaim pertama pada saat emiten dilikuidasi.
Gagal Bayar Capital Loss Callability.
7 Bukti Right
Sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga dan dalam periode tertentu.
Capital Gain dengan leverage, jika bukti right ditukar dengan saham baru Capital Gain yang diperoleh di Pasar Sekunder.
Capital Loss dengan leverage Capital Loss yang diperoleh di Pasar Sekunder.
Sumber: Prof. Eduardus Tandelilin, PhD, CWM, Wealth Management, 2012.
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 105
5. Latihan Soal/Praktikum
1. Mengapa perlu melakukan investasi?
2. Jelaskan keuntungan melakukan investasi?
3. Sebutkan contoh rasio pengumpamaan tingkat investasi keuangan
berdasarkan pertimbangan jenjang resiko dan return. Bagaimana menurut
pendapat Anda?
4. Gambarkan, struktur pola investasi klasik. Dari gambar tersebut, investasi
mana yang anda pilih (sesuai kebutuhan anda)?
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 106
5. Sebutkan 4 (empat) prinsip dasar investasi. Dan apakah pengertian prinsip
dasar investasi?
6. Apa sajakah manfaat melakukan investasi?
7. Sebutkan alasan melakukan investasi. Sebutkan definisi, berikut rumusnya?
8. Mengapa investasi bernilai buruk, apabila jumlah tingkat suku bunga yang
ditawarkan memiliki nilai lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi saat ini?
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 107
9. Jelaskan perbedaan antara pasar uang dan pasar modal?
10. Kontrak berjangka, Indeks saham, Waran, Saham, Obligasi, Reksadana, dan
Bukti right tergolong dalam jenis instrument keuangan apa?
11. Pada awal tahun 2015, Bpk Ahmad menabung di Bank dengan setoran
sebesar Rp 150.000.000,- jika tingkat suku bunga simpanan bank adalah 5%,
berapa nilai simpanan Bpk Ahmad pada:
a. Satu tahun yang akan datang?
b. Dua tahun yang akan datang?
c. Tiga tahun yang akan datang?
d. Empat tahun yang akan datang?,dan
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 108
e. Lima tahun yang akan datang?
Tips: Anda, dapat mengerjakan dengan menggunakan fungsi yang ada pada Ms
Excell (fungsi FV).
12. Bpk Agung setiap awal bulan menabung di Bak dengan setoran rutin sebesar
Rp 75.000.000,- Jika tingkat suku bunga simpanan bank adalah 5%, berapa
nilai simpanan Bpk Agung, pada:
a. Akhir tahun ke satu yang akan datang?
b. Akhir tahun ke dua yang akan datang?
c. Akhir tahun ke tiga yang akan datang?
d. Akhir tahun ke empat yang akan datang?
e. Akhir tahun ke lima yang akan datang?
Bab 8: Prinsip Dasar Investasi 109
Rerefensi:
1. Mamduh M. Hanafi, 2008. Manajemen Keuangan.
2. Prof. Eduardus Tandelilin, PhD, CWM, 2012. Wealth Management.
3. Dra. Sufitri,M.M, 2008. Modul Praktikum Pasar Modal.
4. Prof. Dr. Jogiyanto Hartono, M.B.A.,Ak, 2008. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi.
5. Achmad Choiruman,2012. Praktikum Pasar Modal dan Portfolio.
Telah diperiksa pada tanggal,.......................................