KUMPULAN TEKNOLOGI UNGGULAN
PRIMA TANI KABUPATEN HALMAHERA BARAT
Oleh :
Tim Prima Tani
BPTP Maluku Utara
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Provinsi Maluku Utara
2010
6.9. Pengolahan Nata de Coco
Air kelapa merupakan salah satu
komponen yang masih potensial untuk
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
dalam pembuatan minuman ringan, al-
kohol, asam cuka dan nata de coco, ka-
rena air kelapa cukup memiliki kandun-
gan nutrisi antara lain vitamin C, vitamin
B kompleks dan mineral yang cukup baik. Sedangkan nilai kalori
berkisar 17.4 kalori per 100 ml dan tingkat keasaman (pH) berkisar
6.1.
Nata de Coco
Bagan alir pembuatan Nata de Coco
30
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
KATA PENGANTAR
Kumpulan teknologi unggulan ini diterbitkan dalam rang-
ka mendukung pelaksanaan Prima Tani di Desa Akediri, Kecama-
tan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Pemilihan jenis Inovasi
teknologi didasarkan pada permasalahan yang dihadapi petani
menurut hasil PRA. Kumpulan Teknologi ini disusun bersumberkan
pada informasi dari Puslitbang/Balai Besar/Lembaga Riset Perke-
bunan Indonesia/Balai Penelitian. Kami berharap teknologi unggu-
lan ini dapat dijadikan acuan bagi pelaksana untuk keberhasilan
pelaksanaan Prima Tani.
Kami menyadari kumpulan teknologi unggulan ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak atas keterbatasan penyusunan kumpulan
teknologi unggulan ini. Namun demikian, mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi petani, PPL dan pihak yang terkait lainnya.
Dalam kesempatan ini, kami tidak lupa mengucapkan
terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun, sehingga
kumpulan teknologi unggulan ini dapat diterbitkan.
Sofifi, Januari 2010
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara
Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. PRA
III. Teknologi Unggulan Tanaman Pangan
3.1. Padi Gogo
3.1.1. Teknologi Budidaya Padi Gogo
3.1.2. Teknologi Perbenihan Padi Gogo
3.2. Jagung
3.2.1. Teknologi Budidaya Jagung
3.2.2. Teknologi Perbenihan Jagung
IV. Teknologi Unggulan Tanaman Perkebunan
V. Teknologi Unggulan Peternakan
5.1. Penggemukan Sapi
5.2. Pembuatan Pupuk Organik/Kompos
VI. Teknologi Unggulan Pengolahan Pascapanen
6.1. Pengolahan Tepung Jagung
6.2. Pengolahan Mie Jagung
6.3. Pengolahan Cheese Stick Jagung
6.4. Pengolahan Susu Jagung
6.5. Pengolahan Tortilla
6.6. Pengolahan Marning Jagung
6.7. Pengolahan Gula Semut
6.8. Pengolahan VCO
6.9. Pengolahan Nata de Coco
ii
iii
1
2
5
6
6
7
9
9
10
12
15
16
17
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
iii
6.8. Pengolahan VCO
Salah satu produk diversifikasi dari buah kelapa yang
dapat dilakukan pada tingkat petani adalah minyak kelapa murni
(Virgin Coconut Oil).
Bagan alir pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
29
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
Bagan alir pembuatan Gula Semut
28
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pelaksanaan Prima Tani di setiap
agroekosistem dan komoditas tertentu, komponen inovasi
teknologi memiliki peran penting. Pada pelaksanaan Prima Tani di
Kabupaten Halmahera Barat, komponen-komponen inovasi
teknologi tersebut dihimpun dalam kumpulan teknologi Prima
Tani. Teknologi yang digunakan didasarkan pada komoditas yang
akan dikembangkan berdasarkan hasil PRA dan kesesuaian
dengan agroekosistem. Tujuan penyusunan kumpulan teknologi
ini adalah untuk (1) menginventarisasi teknologi unggulan yang
dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian pada pelaksanaan Prima
Tani di Kabupaten Halmahera Barat, (2) membantu pelaksana
Prima Tani dalam pemilihan teknologi, dan (3) memfasilitasi per-
cepatan pemasyarakatan inovasi teknologi.
Dalam kumpulan teknologi ini diuraikan mengenai jenis
teknologi, sumber teknologi, teknik penerapan, keunggulan dan
manfaatnya. Jenis inovasi teknologi yang dibahas dalam kum-
pulan teknologi ini mencakup teknologi unggulan meliputi pengel-
olaan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, serta
pascapanen dan pengolahan hasil pertanian. Teknologi-teknologi
dimaksud bersumber dari Puslitbang/Balai Besar/Lembaga Riset
Perkebunan Indonesia/Balai Penelitian lingkup Badan Litbang Per-
tanian.
Teknik penerapan inovasi teknologi mencakup hal-hal
yang berkaitan dengan cara dan prosedur yang sesuai dengan
kebutuhan dan spesifik lokasi. Keunggulan teknologi dilihat dari
sisi teknis dan ekonomis, sedangkan manfaat menggambarkan
dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
1
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
II. PRA
Pelaksanaan PRA (Participatory Rural Appraisal) merupakan
langkah awal yang harus dilakukan di setiap desa lokasi kegiatan
Prima Tani. Pelaksanaan PRA ditujukan untuk mengumpulkan dan
menganalisis berbagai informasi yang dibutuhkan dalam rangka
perancangan jenis-jenis inovasi yang akan dikembangkan. Tiga
keluaran yang diharapkan
dari hasil pelaksanaan PRA
yaitu: (1) pemahaman
masalah pengembangan
agribisnis di desa lokasi
kegiatan Prima Tani; (2)
rancangan model agribisnis
dan jenis-jenis inovasi yang
akan dilakukan; dan (3)
pentahapan kegiatan
inovasi selama 5 tahun ke depan.
Pemahaman pedesaan secara partisipatif (Participatory
Rural Appraisal, PRA) pada intinya merupakan cara untuk
memahami secara partisipatif dari seluruh komponen masyarakat
desa mengenai masalah pembangunan di pedesaan dan upaya
antisipasi yang dibutuhkan, dengan memperhitungkan kendala
dan seluruh potensi sumber daya yang tersedia. Melalui
pendekatan partisipatif tersebut, dapat dipahami apa masalah
yang sebenarnya dihadapi masyarakat desa menurut versi petani,
yang seringkali berbeda dengan versi peneliti. Begitu pula upaya
antisipasi atau kegiatan inovasi yang dibutuhkan dapat berbeda
antara versi masyarakat desa dan versi peneliti, tergantung
kepada stok pengetahuan teknologi yang dimiliki oleh masing-
Diskusi Pelaksanaan PRA
2
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
Goreng jagung yang telah diberi bumbu dan kering sampai
berwarna kuning kecoklatan.
Kemudian ditiriskan dan dikemas.
Perbaikan aroma dan rasa dapat ditambahkan bumbu atau
perisa (seasoning) seperti rasa ayam , rasa keju, barbeque, balado
dan sebagainya (sesuai selera konsumen). Penambahan perisa
dilakukan pada saat marning standar telah digoreng, suhu
diusahakan saat hangat agar perisa dapat melekat dengan baik.
Lakukan pengadukan selama proses penaburan perisa agar dapat
tercampur rata.
6.7. Pembuatan Gula Semut
Salah satu produk kelapa alternatif di luar kopra dan minyak yang
bernilai ekonomi tinggi adalah gula kelapa atau gula merah. Nilai
ekonomi dari penjualan gula kelapa dapat mencapai 4-5 kali lipat
dari hasil penjualan kopra. Gula merah umumnya digunakan dalam
pengolahan kue yang berfungsi sebagai pemanis, pewarna lami dan
juga memberikan cita rasa khas pada makanan tertentu.
Keunggulan ini tidak dapat diperoleh dari bahan pemanis lain,
seperti gula pasir.
Gula semut
27
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
6.6. Pengolahan Marning Jagung
Jagung pipilan kering dapat diolah menjadi jagung
marning, olahan tersebut sangat digemari masyarakat sehingga
dapat menjadi kegiatan industri rumah tangga. Jagung marning
merupakan makanan ringan (snack) yang dikonsumsi setelah
melalui proses pengolahan sederhana.
Alat yang digunakan untuk pengolahan marning yaitu timbangan,
peniris, baskom plastik, panci, penggorengan.
Bahan yang diperlukan:
Jagung pipilan ................. 1 kg
Kapur sirih ....................... 50 g
Sodium bisulfit (soda ) .... 15 g
Bawang merah ................ 15 g
Bawang putih .................. 15 g
Garam dan merica secukupnya
Cara pembuatan:
Pipilan jagung putih yang telah disortir direndam dengan air
selama ± 15 jam.
kemudian direbus dengan air yang diberi soda dan air
kapur, agar jagung cepat mengembang dan menjadi
renyah setelah digoreng. Perebusan dilakukan sampai
jagung merekah yaitu sekitar 4 jam.
Rebusan jagung dicuci hingga lendir, kapur dan soda hilang
dan bersih, lalu ditiriskan.
Kemudian dijemur selama 2-3 hari, tergantung dari
keadaan cuaca sampai kering dipermukaan.
Haluskan bumbu berupa garam, bawang putih, bawang
merah dan merica lalu campurkan pada jagung.
Jagung yang telah berbumbu di keringkan kembali sampai
kering gemerisik (kadar air sekitar 15%).
Marning Jagung
26
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
kepada stok pengetahuan teknologi yang dimiliki oleh masing-
masing pihak. Pada umumnya, suatu tim peneliti yang multidisiplin
memiliki stok pengetahuan teknologi yang cukup luas tetapi kurang
memahami secara mendalam masalah yang dihadapi masyarakat
desa, sebaliknya, masyarakat desa sangat memahami masalah yang
mereka hadapi tetapi kurang memiliki stok pengetahuan teknologi
yang cukup untuk mengatasi masalah tersebut.
Pelaksanaan PRA dalam kegiatan Prima Tani pada dasarnya
ditujukan untuk memadukan kedua stok pengetahuan yang dimiliki
oleh tim peneliti multidisiplin dan masyarakat desa. Melalui
pelaksanaan PRA diharapkan dapat dipahami secara mendalam
masalah yang dihadapi masyarakat desa dalam pengembangan
agribisnis dan dapat pula diidentifikasi upaya antisipasi yang efektif
dan efisien melalui kegiatan inovasi teknologi yang dimiliki Badan
Litbang Pertanian.
Kegiatan Prima Tani dilaksanakan di Desa Akediri,
Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Lokasi ditentukan
secara sengaja dengan dasar pertimbangan yakni (1) berada pada
zona lahan kering dataran rendah iklim basah, (2) memiliki peluang
untuk dapat dikembangkan, (3) dapat dijangkau dengan kendaraan
roda empat, memiliki kejelasan tentang komoditas pertanian yang
diusahakan oleh masyarakat, memiliki infrastruktur yang
mendukung pengembangan agribisnis, masyarakat yang progresif
dan merupakan keputusan bersama antar pihak Pemda dan BPTP
Maluku Utara. Kegiatan PRA dilaksanakan selama 4 hari di Balai
Desa Akediri, yaitu 21 – 23 Desember 2006 dilanjutkan pada
tanggal 10 Januari 2007.
Terpilih 3 komoditas utama yang akan dikembangkan di Desa
Akediri, yaitu Kelapa, Jagung, dan Ternak Sapi. Dalam
pengembangan ketiga komoditas ini akan diusahakan secara
terintegrasi menuju terbentuknya Agribisnis Industrial Pedesaan
3
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
(AIP). Untuk mencapai hal ini, diperlukan perbaikan dibidang
teknologi budidaya, penyiapan sarana produksi terutama pupuk dan
kegiatan diversifikasi produk
yang tentunya dibarengi
dengan ketersediaan modal.
Untuk menunjang ha l
t e r s e b u t d i p e r l u k a n
pembentukan dan penguatan
kelembagaan, terutama
ke lembagaan Gapoktan
(Gabungan Kelompok Tani),
dan unit pengelola keuangan (UPK).
Selain itu perlu dibangun Klinik Agribisnis yang dapat berperan
sebagai wadah untuk menampung permasalahan dan ketersediaan
inovasi teknologi pertanian yang dibutuhkan oleh pelaku agribisnis/
usahatani.
Diskusi Pemaparan hasil PRA
4
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
6.5. Pengolahan Tortilla
Kerupuk jagung adalah sejenis kerupuk yang dibuat dari
jagung. Sebetulnya olahan ini berasal dari masakan khas Amerika
latin yang sering disebut tortilla chips. Produk ini dibuat dengan
mengkombinasikan proses pemasakan, perendaman,
penggilingan dan pemanggangan.
Alat yang digunakan untuk pembuatan kerupuk jagung yaitu:
Timbangan, mesin penggiling, baskom plastik, panci, peniris, dan
penggorengan.
Bahan yang digunakan:
Jagung pipilan ........... 1 kg
Kapur sirih .................. 50 g
Minyak goreng ............ 5 ml
Garam ....................... 50 g
Bawang putih halus .... 30 g
Merica secukupnya
Cara pembuatan yaitu:
Pipilan jagung dimasukkan ke larutan kapur dan garam
kemudian direbus.
Biarkan rebusan jagung terendam selama 24 jam. Lakukan
pengadukan beberapa kali. Buang air rendaman lalu dicuci
sampai sisa kapur bersih.
Bumbui jagung yang telah direndam, lalu digiling, sampai
halus dan bumbu merata.
Buat adonan menjadi lembaran tipis dengan menggunakan
penggiling. Potong lembaran tipis tersebut dengan pisau
hingga didapatkan lembaran berukuran 2 cm2.
Keringkan lembaran kerupuk tersebut dengan sinar
matahari atau oven dengan suhu 40-60 oC, hingga kering
yaitu mudah dipatahkan (kadar air kurang dari 8%).
Kemudian goreng dan tiriskan.
Kemas kerupuk jagung dengan kemasan plastik.
Tortilla Jagung
25
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
6.4. Pengolahan Susu Jagung
Alat yang digunakan yaitu: timbangan, blender, panci,
kompor, dan saringan kain.
Bahan yang diperlukan:
Jagung pipilan basah ............ 1 kg
Air ....................................... 6 liter
Gula .................................... 6 ons
CMC ..................................... 1 sendok makan
Perisa secukupnya
Cara pembuatan yaitu:
Jagung segar dipipil, lalu diblender sampai halus
kemudian disaring.
Air direbus pada suhu 90oC konstan kemudian sari
jagung dimasukkan kedalamnya. Atur suhu agar konstan.
Masukkan gula dan perisa sesuai kesukaan. Kemudian
didihkan sambil diaduk-aduk dan tambahkan CMC ke
dalam susu jagung.
Dinginkan dan di kemas.
Susu jagung
24
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
3.1. PADI GOGO
3.1.1. Teknologi Budidaya
Usaha intensifikasi padi gogo pada lahan kering dilakukan melalui
pendekatan PTT. Teknologi
yang dapat diaplikasikan
mencakup pemilihan be-
nihunggul, persiapan lahan,
cara tanam, pemupukan,
pemeliharaan/PHT, dan
panen.
1. Padi gogo yang tahan blast strain tertentu adalah Situ Ba-
gendit dengan rata-rata hasil 5,5-7 t/ha.
2. Benih yang digunakan adalah benih bersertifikat sebanyak
25 kg/ha.
3. Persiapan lahan dilakukan secara Olah tanah sempurna
(OTS) yang terdiri dari bajak 2x, sisir 2x, dan pembersihan
rumput dan sisa-sisa tanaman.
4. Penanaman dilakukan segera setelah pengolahan tanah
dengan cara ditugal dengan kedalaman 3-5 cm, jarak
tanam 20 x 20
cm dengan 4-5
butir benih per
lubang tana-
man. Penyu-
laman dil-
akukan 1-3
minggu setelah
tanam.
Padi Gogo Situ Bagendit 40 hst
Padi Gogo menjelang panen
6
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
6.3. Pengolahan Cheese Stick Jagung
Alat yang digunakan untuk
pembuatan mie antara lain:
Timbangan, mesin penggiling,
penggiling adonan, oven, wajan dan
toples.
Bahan yang digunakan:
Tepung jagung .......................... 4 kg
Tepung terigu protein tinggi ......... 1 kg
Telur ........................................ 5 butir
Garam........................................ 100 g
Air secukupnya
Cara pembuatan Cheese Stick jagung :
Tepung jagung, terigu telur, garam dan air dicampur ,
diaduk sampai rata dan kalis.
Cetak adonan menjadi lembaran dengan menggunakan
alat penggiling. Pada tahap awal gunakan mesh besar,
lakukan berulang-ulang agar kenyal dan homogen, lalu
ganti dengan mesh yang lebih kecil.
Cetak lembaran adonan menjadi irisan panjang dan
dipotong.
Kemudian diamkan sebentar dan goreng chesee stick.
Kemas cheese stick dengan toples dan tutup yang rapat.
Cheese Stick Jagung
23
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
6.2. Pengolahan Mie Jagung
Alat yang digunakan untuk
pembuatan mie antara lain:
Timbangan, mesin penggiling,
penggiling adonan, oven, kukusan
dan baskom plastik.
Bahan yang digunakan:
Tepung jagung .......................... 4 kg
Tepung terigu protein tinggi ......... 1 kg
Telur .......................................... 5 butir
Garam......................................... 100 g
Air secukupnya
Cara pembuatan mie jagung :
Tepung jagung, terigu telur, garam dan air dicampur ,
diaduk sampai rata dan kalis.
Cetak adonan menjadi lembaran dengan menggunakan
alat penggiling untuk mie. Pada tahap awal gunakan
mesh besar, lakukan berulang-ulang agar kenyal dan
homogen, lalu ganti dengan mesh yang lebih kecil.
Cetak lembaran adonan menjadi lembaran mie.
Kukus lembaran mie kira-kira selama 30 menit.
Kemudian keringkan dioven dengan suhu 60-70oC
selama 1-1,5 jam. Pengeringan dianggap cukup bila
mie mudah dipatahkan.
Kemas mie dengan plastik.
Mie Jagung
22
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
5. Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal disamping tana-
man dengan jarak 5-7 cm dari pangkal tanaman kemudian
ditutup dengan tanah.
Pada saat tanam : 70 kg SP 36 + 50 kg KCl;
Pada saat berumur 3 - 4 mst, 75 kg urea/ha;
Pada saat berumur 6 - 7 mst, 75 kg urea/ha;
6. Penyiangan
Pertama pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah
tanam
Kedua saat tanaman berumur 45-60 hst yang disertai
penggemburan tanah dengan cangkul di sela-sela
tanaman.
7. Pengendalian hama dan penyakit
Untuk mengatasi lalat buah dan penggerek batang dapat
digunakan Furadan 3G 10 kg/ha dan insektisida Bancol, Re-
gent 0,3 G. Penyakit blast dapat dikendalikan dengan
menggunakan fungisida Ridomil MX 200 dan Benlate T20/20
WP.
8. Panen dilaksanakan setelah tanaman padi gogo berumur 110
-120 hst yaitu jika diperkirakan 90% malai sudah menguning.
Gabah dirontokkan menggunakan thresher, alas dan tirai,
kemudian dibersihkan, dikemas dan disimpan di tempat yang
kering.
3.1.2. Teknologi Perbenihan
Perbenihan padi gogo menekankan pada aspek perontokan,
pembersihan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Perontokan
Untuk merontokan padi yang baru dipanen dapat dilakukan
dengan menggunakan power threser.
7
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
2. Pembersihan.
Setelah perontokan, gabah segera dibersihkan sehingga
bebas dari kotoran, gabah hampa dan benda asing lainnya.
Pembersihan dilakukan dengan cara diayak, ditampi, dan
dianginkan. Untuk menekan kehilangan hasil pada tahap
pembersihan, hendaknya menggunakan alas plastik atau
tikar.
3. Pengeringan.
Pengeringan dilakukan pada lantai jemur untuk menurunkan
kadar air gabah yang baru dipanen (21-26%) hingga
mencapai kadar air maksimum 14% agar gabah tidak mudah
rusak waktu disimpan, harga jual tinggi, dan diperoleh
rendemen giling serta mutu beras yang baik.
4. Pengemasan.
Setelah kering dan
mencapai kadar air 14%,
gabah dikemas dalam
plastik kemasan benih.
5. Penyimpanan.
Gabah yang akan
disimpan dalam gudang
dengan persyaratan
antara lain :
Gabah dalam
keadaan kering,
dengan kadar air
maksimum 14%.
Bersih dari kotoran/
gabah hampa maksimum 3%.
Bila dalam penyimpanan menggunakan kemasan,
sebaiknya gunakan karung yang baru dan bersih.
Benih Padi gogo Varietas Situ Bagendit
8
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
6.1. Pengolahan Tepung Jagung
Alat yang digunakan:
Timbangan, mesin giling, ayakan,
tampi, baskom plastik
Cara pembuatan:
Timbang jagung pipilan
dalam sebuah wadah.
Kemudian giling jagung
pipilan yang telah
ditimbang hingga
berukuran sebesar beras nasi.
Ayak jagung yang telah digiling dengan ayakan, sehingga
fraksi dedak lolos. Lalu ditampi untuk membersihkan dari
kotoran yang terikut.
Cuci beras jagung yang telah ditampi untuk membersihkan
kotoran. Selanjutnya rendam beras sekitar 2 jam dalam
baskom/bak dan buang komponen yang mengapung.
Tiriskan beras jagung yang telah dicuci dengan
menggunkan saringan. Lalu dikeringkan, dibawah sinar
matahari, sampai permukaan jagung kering.
Giling beras jagung menggunakan disc mill kemudian
lakukan kembali pengayakan beras jagung yang telah
digiling dengan ayakan lolos 100 mesh.
Kemas tepung jagung menggunakan kemasan plastik.
Pemanfaatan tepung jagung pada berbagai bahan dasar
pangan antara lain sebagai tepung komposit untuk kue basah,
kue kering, mie kering dan rerotian. Tepung jagung komposit
dapat mensubstitusi terigu hingga 30-40% pada kue basah, 60-
70% pada kue kering, dan 10-50% pada rerotian dan mie.
Tepung Jagung
21
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
3.2. Jagung
3.2.1. Teknologi Budidaya
Usaha intensifikasi
padi gogo pada lahan ker-
ing dilakukan melalui pen-
dekatan PTT. Teknologi
yang dapat diaplikasikan
mencakup pemilihan be-
nihunggul, persiapan lahan,
cara tanam, pemupukan,
pemeliharaan/PHT, dan
panen.
1. Varietas jagung unggul untuk lahan kering adalah Lamuru dan
Srikandi Kuning. Lamuru adalah jenis jagung komposit yang
relatif tahan terhadap cekaman kekeringan. Benih berkualitas,
dengan daya kecambah tidak kurang dari 90%. Potensi
Produksi 7,76 ton/ha.
2. Jumlah benih yang digunakan 25 Kg/ha;
3. Pengolahan tanah dilakukan dengan olah tanah sempurna
dengan 2 kali pengolahan dan pembuatan bedengan dengan
lebar 3 m dengan panjang disesuaikan;
4. Penanaman dilakukan secara ditugal, dengan penyiapan lahan
secara diolah sempurna Jarak tanam 75 cm x 40 cm, 2 biji per
rumpun;
5. Pemupukan :
Pada saat berumur 7–10 hst, 100 kg urea + 50 kg SP36 +
KCl 50 kg/ha;
Pada saat berumur 25–30 hst, 100 kg urea/ha;
Pada saat berumur 40-45 hst, 100 kg urea/ha
6. Penyiangan, pada umur 14 – 20 hst dan umur 30 – 35 hst;
Jagung Varietas Srikandi Kuning
9
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
7. Pembumbunan, dilakukan setelah penyiangan pertama dengan
cangkul;
8. Roguing dilakukan pada umur 50 hst dengan mencabut malai
yang menyimpang dari warna sebenarnya.
9. Panen dilakukan pada umur 105-110 hst jika klobot sudah
mengering dan berwarna coklat muda, biji mengkilap, dan jika
ditekan dengan kuku tidak membekas.
3.2.2. Teknologi Perbenihan
1. Pengupasan
Jagung dikupas pada saat masih menempel pada batang atau
setelah pemetikan selesai. Pengupasan ini dilakukan untuk
menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat diturunkan
dan kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan
biji atau mengakibatkan tumbuhnya cendawan.
2. Pengeringan
P a d a p r i n s i p n y a
pengeringan ditujukan
untuk mengurangi kadar
air di dalam biji menjadi
12-13 % dengan panas
pengeringan sekitar 38-
43 0C. Pengeringan
jagung dapat dilakukan
secara alami atau buatan. Secara
tradisional jagung dijemur di bawah
sinar matahari selama 7-8 hari. Penjemuran dapat juga
dilakukan dengan mesin pengering untuk menghemat tenaga
manusia, terutama pada musim hujan.
Benih Lagung Var. Lamuru
10
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
Pembalikan juga berfungsi
untuk menjaga suhu tetap
dibawah 600C dan fermentasi
berlangsung secara merata.
Pengeringan dan
Penyaringan
Proses pengomposan dikatakan telah selesai apabila :
Warna pupuk organik menjadi coklat kehitaman.
Pupuk organik tidak berbau dan menyengat.
Pupuk organik remah seperti tanah.
Pupuk organik dapat dipanen
setelah 3 minggu proses fer-
mentasi / pengomposan. Pu-
puk dikering anginkan dengan
sinar matahari atau dengan
menggunakan mesin penge-
ring hingga kadar airnya
kurang dari 15%. Lakukan
penggilingan kembali dan penyaringan/pengayakan seca-
ra fisik untuk mendapatkan partikel yang relatif sama.
Penyimpanan dan Pengemasan
Pupuk organik yang sudah jadi apabila tidak segera diper-
gunakan, sebaiknya disimpan di tempat yang aman, tidak
terkena air dan sinar matahari langsung. Pupuk organik
dikemas dalam kantong plastik tertutup (ukuran bergan-
tung pada tujuan pengepakan) dan disimpan secara ber-
tumpukan untuk menghindari penguapan atau hilangya
Nitrogen (N) dan selanjutnya siap didistribusikan. Daya
simpan pupuk organik yang sudah siap pakai ini cukup
lama.
Fermentasi
Kompos siap digunakan
19
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
Pengayakan
Untuk mendapatkan ukuran tepung yang seragam, bahan-
bahan yang telah dihaluskan diayak.
Pencampuran
Kotoran sapi, jerami, serbuk gergaji dan dedak diaduk
menjadi satu secara merata. Pencampuran harus dilakukan
baik agar semua bahan tercampur secara merata. Dalam
skala kecil pencampuran dapat dilakan secara manual
dengan menggunakan tenaga manusia dan sekop. Dalam
skala besar pencampuran dilakukan dengan menggunakan
mixer (mesin pencampur).
Pengomposan
Pada bahan baku pupuk organik yang telah dicampur,
dilakukan pengomposan secara bertahap.
Tahap pertama ketinggian tumpukan sekitar 15-30 cm,
kemudian ditaburkan
campuran Starter dan
Urea dengan ditambah
percikan air.
Tahap kedua, lakukan
pekerjaan seperti tahap
p e r t a m a s a m p a i
k e t i n g g i a n p u p u k
organik mencapai 1-1,5
m atau sesuai bahan baku yang tersedia. Setelah selesai
lalu ditutup dengan plastik atau terpal untuk menjaga
kelembaban pada saat proses fermentasi selama 3 minggu.
Pembalikan
Balik dan aduk tumpukan bahan pupuk organik tersebut
setiap minggu agar terbentuk ruang udara baru dan juga
untuk meratakan mikro-organisme.
Pencampuran Bahan
18
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
3. Pemipilan
Pada dasarnya memipil jagung adalah memisahkan biji-biji
dari tempat pelekatan. Pemipilan dapat menggunakan tangan
atau alat pemipil jagung bila jumlah produksi cukup besar.
4. Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji jagung harus dipisahkan dari sisa-sisa tongkol, biji
kecil, biji pecah, biji hampa, kotoran selama petik ataupun
pada waktu pemipilan. Tindakan ini sangat bermanfaat untuk
menghindari atau menekan serangan jamur dan hama
selama dalam penyimpanan dan memperbaiki peredaran
udara. Untuk pemisahan biji yang akan digunakan sebagai
benih, biasanya membutuhkan keseragaman bentuk dan
ukuran butirnya.
11
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
4. Pengendalian hama dan penyakit
Pencegahan penyakit dilakukan dengan pemberian vitamin B-
Plex, pemberian antibiotik Piroxy yang dilakukan secara
kontinyu setiap 2 minggu sekali 10-20 cc per ekor. Obat
cacing diberikan setiap 2 bulan sekali 1 tablet Rintal Bolliu.
5.2. Pembuatan Pupuk Organik/Kompos
Cara pembuatan pupuk organik adalah sebagai berikut :
A. Bahan Pupuk organik
Kotoran Sapi 800 kg (80%),
Jerami, rumput dan daun-daunan basah/kering yang
dicacah 100 kg (10%),
Serbuk Gergaji 50 kg (5%),
Dedak/Sekam/Abu dapur 50 kg (5%),
Urea 2,5 kg,
Starter (Probion 2,5 kg atau OrgaDex 5 kg),
Air secukupnya,
Terpal/plastik lembaran yang tidak tembus cahaya.
B. Proses Pembuatan Pupuk organik
Pengeringan
Pengeringan bahan dilakukan hingga kadar air berkisar
antara 30-35% atau sampai kompos bisa ditepungkan. Cara
paling mudah untuk pengeringan kompos adalah dengan
dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari.
Penghalusan
Kotoran sapi, jerami, serbuk gergaji dan dedak diaduk
menjadi satu secara merata. Penghalusan bisa dilakukan
secara manual atau dengan menggunakan mesin.
Penghalusan secara manual misalnya dengan cara
ditumbuk. Penghalusan dengan mesin menggunakan
mesin cacah khusus.
17
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
5.1. Penggemukan Sapi
Penggemukan sapi dil-
aksanakan secara semi intensif,
dimana pada siang hari sapi di-
gembalakan dan dikandangkan
pada malam hari. Penggemukan
dilakukan pada sapi yang berumur
1-1,5 tahun atau sapi dewasa
dengan lama penggemukan 3
bulan.
1. Sapi Bakalan
Sapi yang digunakan adalah sapi Bali yang memiliki kondisi
tubuh dipilih sapi yang kurus tetapi sehat.
2. Perkandangan
Ukuran kandang per ekor 3 x
1,15m dengan lantai semen/
tanah/papan. Tempat pakan
dengan ukuran lebar 50 cm,
dalam 30 cm, panjang 60 cm
terletak 0,5 m dari
permukaan tanah.
3. Pemberian pakan
Pakan tambahan yang diberikan adalah dedak sebanyak 1,5
kg per ekor per hari dengan pemberian pada pagi hari
sebelum pemberian pakan hijauan. Pemberian mineral
garam dan air minum tersedia penuh sepanjang hari
(adlibitum).
Penambahan dedak 1% dari bobot badan (1,5 kg/ekor/hari)
mampu menaikkan bobot badan dari 179,06 kg menjadi
198,92 kg atau terdapat kenaikan bobot badan 19,86 kg,
sehingga didapatkan rata-rata pertambahan bobot badan
harian 0,22 kg/ ekor/hari.
Sapi Bali
Kandang kelompok
16
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
KELAPA
Usaha intensifikasi tanaman kelapa
menekankan pada teknologi pengendalian
hama sexava. Pengendalian dilakukan
secara hayati dan kimia.
1. Pengendalian secara hayati dengan
memanfaatkan parasiotid telur
Leefmansia bicolor,
a. Perbanyakan parasitoid L. bicolor
Telur terinfeksi parasitoid
dapat dikumpulkan dari
dae rah pe r tanaman
kelapa yang terserang
Sexava sp
10-15 butir telur Sexava
sp. bernas dan yang
b e r u m u r s a m a
dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ke dalam tabung tersebut
dimasukkan L. bicolor sebanyak 15 ekor dengan
perbandingan jantan : betina 1:4.
Parasitoid diberi makan madu yang diteteskan pada
permukaan potongan daun kelapa kering.
Setelah terinfeksi telur-telur tersebut dipindahkan ke
dalam potongan bambu berisi pasir. Telur ditempatkan
dalam posisi tegak sampai ujung telur tenggelam
dalam pasir.
Untuk menjaga kelembaban, permukaan pasir
disemprot dengan air dan setelah 27 hari, telur
diperiksa terinfeksi atau tidak.
Infeksi telur sexava
13
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat
b. Pelepasan parasitoid L. bicolor di lapangan
P e l e p a s a n t e l u r
terinfeksi ke lapangan
d i lakukan dengan
menempatkan sekitar
25 butir telur terinfeksi
ke dalam potongan
koker (lokal disebut
gabah, terbuat dari
pelepah daun aren)
dan dibawa ke lokasi
yang akan dikendalikan (1 koker / hektar).
Pelepasan dapat dilakukan juga dengan mengurangi
jumlah telur terparasit per koker tetapi memperbanyak
jumlah koker yang ditempatkan per hektar (3 koker /
ha).
2. Pengendalian secara kimia dengan teknik injeksi batang
menggunakan insektisida Spontan 400 WSC.
Pelepasan telur terinfeksi di bawah pohon kelapa
Injeksi Spontan 400 WSC
14
Teknologi Unggulan Prima Tani Kabupaten Halmahera Barat