Top Banner

of 18

PRESUS Radiologi Hidronefrosis

Jul 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    1/18

    PRESENTASI KASUS

    BNO IVP PADA HIDRONEFROSIS

    Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mengikuti Kepaniteraan Klinik 

    Bagian Radiologi

    RSUD Jogjakarta

    Diajukan kepada:

    dr. M.A. Budi ra!ati" Sp.Rad

    Disusun oleh:

     #ungky Kes$andra%&'&&('&'%%

    )AKU*+AS K,D-K+,RA# DA# *MU K,S,/A+A#

    U#0,RS+AS MU/AMMAD1A/ 1-21AKAR+A

    BA2A# RAD-*-2 RSUD J-2JA

    %&'3

    A. IDENTITAS

     #ama : #y.

    Usia : 44 tahun

     #o RM : 353536

    Alamat : Banguntapan" 1ogyakarta

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    2/18

    ekerjaan : R+

    endidikan : SMA

    Status : Menikah

    emeriksaan : (& Maret %&'3

    SUBYEKTIF AUTOANAMNESA

    Keluhan utama : BAK berdarah

      Riwayat Penyakit Sekarang :

    asien !anita usia 7( tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan

    BAK berdarah. Keluhan dirasa sejak ( minggu yang lalu. Disertai batu8pasir 9;"

     panas 9;. #yeri se!aktu pipis disangkal. Keluhan tambahan berupa nyeri dirasa

     pasien pada perut ba!ah" nyeri hilang timbul" pegalpegal pada pinggang belakang

    9 pusat : penurunan kesadaran 9;" kejang 9;" pusing 9;"demam 9;"

    menggigil 9;" nyeri kepala 9;

    Sistem kardio=askuler : nyeri dada 9;" berdebardebar 9;" mimisan 9;" gusi

     berdarah9;

    Sistem respirasi : sesak na>as 9;" batuk 9;" pilek 9;

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    3/18

    Sistem pen$ernaan : mual 9;" muntah 9;" diare 9;" nyeri ulu hati 9;" sulit BAB

    9;" BAB disertai darah 9;

    Sistem urogenital : hematuria 9

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    4/18

    erkusi :

     batas kanan atas jantung : S@ *S detra

     batas kiri atas jantung : S@ *S sinistra

     batas kanan ba!ah jantung : S@ 0 *S detra

     batas kiri ba!ah jantung : S@ 0 *S sinistra

    Auskultasi : bunyi jantung dan reguler" murmur 9;" gallop 9; Kesan jantung: tidak terdapat pembesaran jantung.

     

    A%+)#en

    nspeksi : dinding perut ? dinding dada" massa 9;" bekas luka

    9;" peradangan 9;.

    Auskultasi : peristaltik usus 9

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    5/18

    B#-0 :

    B#-: +ampak lesi opaFue di pars =ertebra detra proyeksi setinggi 0*(0*4 ukuran

    sebesar ka$ang tanah.

    0: #e>rogram serentak pada menit ke 7" tampak pelebaran S@ ren detra" $alyses

     balloning" ureter proimal melebar" lesi terlumur kontras pada posisi ere$t letak ren

    detra turun dengan bagian terdistal setinggi 0*7. S@ ren sinistra tidak melebar.

    Ureter sinistra kaliber normal. 0U dinding li$in. ost miksi: residu urin minimal.

    Kesan: /idrone>rosis detra grade 0 e$ ureterolithiasis detra proimal dengan ren

    mobilis. )ungsi ren" 0U dalam batas normal. Ren sinistra normal.

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    6/18

    DASAR TEORI

    A. VESI-O(ITHIASIS

    . De&ini$i

    /idrone>rosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua ginjal

    akibat tekanan balik terhadap ginjal karena aliran air kemih tersumbat. Dalam

    keadaan normal" air kemih mengalir dari ginjal dengan tekanan yang sangat rendah.

    Jika aliran air kemih tersumbat" air kemih akan mengalir kembali ke dalam tabung

    tabung ke$il di dalam ginjal 9tubulus renalis; dan ke dalam daerah pusat

     pengumpulan air kemih 9pel=is renalis;. /al ini akan menyebabkan ginjal

    menggelembung dan menekan jaringan ginjal yang rapuh. ada akhinya" tekanan

    hidrone>rosis yang menetap dan berat akan merusak jaringan ginjal sehingga se$ara

     perlahan ginjal akan kehilangan >ungsinya.

    /. Penye%a%

    /idrone>rosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan pada sambungan

    ureteropel=ik 9sambungan antara ureter dan pel=is renalis;:

    • Kelainan struktural" misalnya jika masuknya ureter ke dalam pel=is renalis

    terlalu tinggi

    • *ilitan pada sambungan ureteropel=ik akibat ginjal bergeser ke ba!ah

    • Batu di dalam pel=is renalis

    • enekanan pada ureter oleh:

    jaringan >ibrosa

    arteri atau =ena yang letaknya abnormal

    tumor.

    /idrone>rosis juga bisa terjadi akibat adanya penyumbatan di ba!ah sambungan

    ureteropel=ik atau karena arus balik air kemih dari kandung kemih:

    o Batu di dalam ureter 

    o +umor di dalam atau di dekat ureter 

    o enyempitan ureter akibat $a$at ba!aan" $edera" in>eksi" terapi penyinaran

    atau pembedahan

    o Kelainan pada otot atau sara> di kandung kemih atau ureter 

    o

    embentukan jaringan >ibrosa di dalam atau di sekeliling ureter akibat pembedahan" rontgen atau obatobatan 9terutama metisergid;

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    7/18

    o Ureterokel 9penonjolan ujung ba!ah ureter ke dalam kandung kemih;

    o Kanker kandung kemih" leher rahim" rahim" prostat atau organ panggul

    lainnya

    o

    Sumbatan yang menghalangi aliran air kemih dari kandung kemih ke uretraakibat pembesaran prostat" peradangan" atau kanker 

    o Arus balik air kemih dari kandung kemih akibat $a$at ba!aan atau $edera

    o n>eksi saluran kemih yang berat" yang untuk sementara !aktu menghalangi

    kontraksi ureter.

    +erkadang hidrone>rosis terjadi selama kehamilan karena pembesaran rahim

    menekan ureter. erubahan hormonal akan memperburuk keadaan ini karena

    mengurangi kontraksi ureter yang se$ara normal mengalirkan air kemih ke kandungkemih. /idrone>rosis akan berakhir bila kehamilan berakhir" meskipun sesudahnya

     pel=is renalis dan ureter mungkin tetap agak melebar.

    elebaran pel=is renalis yang berlangsung lama dapat menghalangi kontraksi otot

    ritmis yang se$ara normal mengalirkan air kemih ke kandung kemih. Jaringan >ibrosa

    lalu akan menggantikan kedudukan jaringan otot yang normal di dinding ureter 

    sehingga terjadi kerusakan yang menetap.

    0. Pat)&i$i)")gi

    -bstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir balik" sehingga

    tekanan di ginjal meningkat. Jika obstruksi terjadi di uretra atau kandung kemih"

    tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal" tetapi jika obstruksi terjadi di salah

    satu ureter akibat adanya batu ataukekakuan maka hanya satu ginjal saja yang rusak.

    -bstruksi parsial atau intermiten dapat disebabkan oleh batu renal yang terbentuk 

    di piala ginjal tetapi masuk ke ureter dan menghambatnya. -bstruksi dapat

    diakibatkan oleh tumor yang menekan ureter atau berkas jaringan parut akibat abses

    atau in>lamasi dekat ureter dan menjepit saluran tersebut. 2angguan dapat sebagai

    akibat dari bentuk abnormal di pangkal ureter atau posisi ginjal yang salah" yang

    menyebabkan ureter berpilin atau kaku. ada pria lansia " penyebab tersering adalah

    obstruksi uretra pada pintu kandung kemih akibat pembesaran prostat. /idrone>rosis

     juga dapat terjadi pada kehamilan akibat pembesaran uterus.

    Apapun penyebabnya adanya akumulasi urin di piala ginjal akan menyebabkan

    distensi piala dan kaliks ginjal. ada saat ini atro>i ginjal terjadi. Ketika salah satu

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    8/18

    ginjal sedang mengalami kerusakan bertahap" maka ginjal yang lain akan membesar 

    se$ara bertahap 9hipertropi kompensatori;" akhirnya >ungsi renal terganggu.

    1. Anat)#i

    a. 2in3a"

    2injal merupakan organ yang berbentuk seperti ka$ang" terdapat sepasang

    9masingmasing satu di sebelah kanan dan kiri =ertebra; dan posisinya

    retroperitoneal. 2injal kanan terletak sedikit lebih rendah 9kuranglebih ' $m;

    dibanding ginjal kiri" hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah

    kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga '' 9=ertebra +'%;" sedangkan

    kutub atas ginjal kanan adalah tepi ba!ah iga ''atau iga '%. Adapun kutub ba!ah

    ginjal kiri adalah pro$essus trans=ersus=ertebra *% 9kirakira 7 $m dari krista

    iliaka; sedangkan kutub ba!ah ginjal kanan adalah pertengahan =ertebra *(. Dari

     batasbatas tersebut dapat terlihat bah!a ginjal kanan posisinya lebih rendah

    dibandingkan ginjal kiri.Se$ara umum" ginjal terdiri dari beberapa bagian:

    • Korteks" yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat8terdiri dari

    korpusrenalis8Malpighi 9glomerulus dan kapsul Bo!man;" tubulus kontortus

     proksimal dan tubulus kontortus distalis.

    Medula" yang terdiri dari G'4 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulusrektus"lengkung /enle dan tubukus pengumpul 9du$tus $olligent;.

    • @olumna renalis" yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal

    • ro$essus renalis" yaitu bagian pyramid8medula yang menonjol ke arah korteks

    • /ilus renalis" yaitu suatu bagian8area di mana pembuluh darah" serabut sara> atau

    duktus memasuki8meninggalkan ginjal.

    • apilla renalis" yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpuldan

    $ali minor.

    • @ali minor" yaitu per$abangan dari $ali major.

    • @ali major" yaitu per$abangan dari pel=is renalis.

    • el=isrenalis" disebut juga piala ginjal" yaitu bagian yang menghubungkan antara

    $ali major dan ureter.

    • Ureter" yaitu saluran yang memba!a urine menuju =esi$a urinaria

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    9/18

    Unit >ungsional ginjal disebut ne>ron. #e>ron terdiri dari korpusrenalis8 Malpighi

    9yaitu glomerulus dan kapsul Bo!man;" tubulus kontortusproksimal" lengkung

    /enle" tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. Di

    sekeliling tubulus ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler"yaitu arteriol 9yang

    memba!a darah dari dan menuju glomerulus; serta kapiler peritubulus 9yang

    memperdarahi jaringan ginjal; Berdasarkan letakya ne>ron dapat dibagi menjadi:

    9'; ne>ron kortikal" yaitu ne>ron dimana korpus renalisnya terletak di korteks yang

    relati> jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung /enle yang

    terbenam pada medula" dan 9%;ne>ron juta medula" yaitu ne>ron di mana korpus

    renalisnya terletak di tepi medula" memiliki lengkung /enle yang terbenam jauh

    ke dalam medula dan pembuluhpembuluh darah panjang dan lurus yang disebut

    sebagai =asa rekta.

    2injal diperdarahi oleh a8= renalis. A. renalis merupakan per$abangan dari aorta

    abdominal" sedangkan =.renalis akan bermuara pada =ena $a=ain>erior. Setelah

    memasuki ginjal melalui hilus" a.renalis akan ber$abang menjadi arteri sublobaris

    yang akan memperdarahi segmensegmen tertentu pada ginjal" yaitu segmen

    superior" anteriorsuperior" anteriorin>erior" in>eriorserta posterior.

    2injal memiliki persara>an simpatis dan parasimpatis. Untuk persara>an simpatis

    ginjal melalui segmen +'&*' atau *%" melalui n.splan$hni$us major"

    n.splan$hni$us imus dan n.lumbalis. Sara> ini berperan untuk =asomotorik dan

    a>eren =iseral. Sedangkan persara>an simpatis melalui n.=agus.

    %. Ureter

    Ureter merupakan saluran sepanjang %7(& $m yang memba!a hasil penyaringan

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    10/18

    ginjal 9>iltrasi" reabsorpsi" sekresi; dari pel=is renalis menuju =esi$a urinaria.

    +erdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal" masingmasing satu untuk 

    setiap ginjal. Ureter setelah keluar dari ginjal 9melalui pel=is; akan turun di depan

    m.psoas major" lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.ilia$a $ommunis.

    Ureter berjalan se$ara posteroin>erior di dinding lateral pel=is" lalu melengkung

    se$ara =entromedial untuk men$apai =esi$a urinaria. Adanya katup uretero

    =esi$al men$egah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih.+erdapat

     beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pel=is

    renalisureter" >leksura marginalis serta muara ureter kedalam =esi$a urinaria.

    +empattempat seperti ini sering terbentuk batu8kalkulus.

    Ureter diperdarahi oleh $abang dari a.renalis" aorta abdominalis" a.ilia$a

    $ommunis" a.testi$ularis8o=ari$a serta a.=esi$alis in>erior. Sedangkan persara>an

    ureter melalui segmen +'&*' atau *% melalui pleksus renalis" pleksus aorti$us"

    serta pleksus hipogastri$us superior dan in>erior.

    4. Ve$i4a !rinaria

    0esi$a urinaria" sering juga disebut kandung kemih atau bulibuli" merupakantempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter" untuk 

    selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui

    mekanisme relaksasi sphin$ter. 0esi$a urinaria terletak di lantai pel=is 9pel=i$

    >loor;" bersamasama dengan organ lain seperti rektum" organ reproduksi"bagian

    usus halus" serta pembuluhpembuluh darah" lim>atik dan sara>.

    Dalam keadaan kosong =esi$a urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atastiga

     bagian yaitu ape" >undus8basis dan $ollum. Serta mempunyai tiga permukaan

    9superior dan in>erolateral detra dan sinistra; serta empat tepi9anterior" posterior"

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    11/18

    dan lateral detra dan sinistra;. Dinding =esi$a urinaria terdiri dari otot m.detrusor 

    9otot spiral" longitudinal" sirkular;. +erdapat trigonum =esi$ae pada bagian

     posteroin>erior dan $ollum =esi$ae. +rigonum=esi$ae merupakan suatu bagian

     berbentuk miripsegitiga yang terdiri dari ori>isium kedua ureter dan $ollum

    =esi$ae" bagian ini ber!arna lebih pu$at dan tidak memiliki rugae !alaupun

    dalam keadaan kosong.0esi$ae urinaria diperdarahi oleh a.=esi$alis superior dan

    in>erior. #amun pada perempuan" a.=esi$alis in>erior digantikan oleh a.=aginalis.

    Sedangkan persara>an pada =esi$a urinaria terdiri atas persara>an simpatis dan

     parasimpatis. ersara>an simpatis melalui n.splan$hni$us minor" n.splan$hni$us

    imus" dan n.splan$hni$us lumbalis *'*%. Adapun persara>an parasimpatis

    melalui n.splan$hni$us pel=i$us S%S4" yang berperan sebagai sensorik dan

    motorik.

    +. Uretra

    Uretra merupakan saluran yang memba!a urine keluar dari =esi$a urinaria

    menuju lingkungan luar. +erdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan !anita.

    Uretra pada pria memiliki panjang sekitar %& $m dan juga ber>ungsi sebagai organ

    seksual 9berhubungan dengan kelenjar prostat;" sedangkan uretra pada !anita

     panjangnya sekitar (.7 $m. selain itu" ria memiliki dua otot sphin$ter yaitu

    m.sphin$ter interna 9otot polos terusan dari m.detrusor dan bersi>at in=olunter; dan

    m.sphin$ter eterna 9di uretra pars membranosa" bersi>at =olunter;" sedangkan

     pada !anita hanya memiliki m.sphin$ter eterna 9distal in>erior dari kandung

    kemih dan bersi>at =olunter;.

    ada pria" uretra dapat dibagi atas pars preprostatika" pars prostatika" pars

    membranosa dan pars spongiosa.

    • ars preprostatika 9''.7 $m;" merupakan bagian dari $ollum =esi$ae dan aspek 

    superior kelenjar prostat. ars preprostatika dikelilingi otot m.sphin$ter urethrae

    internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh

     persara>an simpatis.

    • ars prostatika 9(4 $m;" merupakan bagian yang mele!ati8menembus kelenjar 

     prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi8melebar disbanding bagian lainnya.

    • ars membranosa 9'%'G mm;" merupakan bagian yang terpendek dan tersempit.

    Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi dia>ragma

    urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphin$ter urethrae eksternal

    yang berada di ba!ah kendali =olunter9somatis;.

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    12/18

    • ars spongiosa 9'7 $m;" merupakan bagian uretra paling panjang" membentang dari

     pars membranosa sampai ori>isium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh

    korpus spongiosum di bagian luarnya.

    Sedangkan uretra pada !anita berukuran lebih pendek 9(.7 $m; dibanding uretra

     pada pria. Setelah mele!ati dia>ragma urogenital" uretra akan bermuara pada

    ori>isiumnya di antara klitoris dan =agina 9=agina opening;. +erdapat m.sp$hinter 

    urethrae yang bersi>at =olunter di ba!ah kendali somatis" namun tidak seperti

    uretra pria" uretra pada !anita tidak memiliki >ungsi reprodukti>.

    . De&ini$i Pe#erik$aan BNO,IVP

    emeriksaan diagnostik kontras radiologi B#-0 adalah ilmu yang

    mempelajari prosedur atau tata $ara pemeriksaan ginjal" ureter" dan bulibuli

    menggunakan sinar dengan melakukan injeksi media kontras melalui =ena.

    ada saat media kontras diinjeksikan melalui pembuluh darah dan dikumpulkan

    dalam ginjal dan saluran kemih" sehingga ginjal dan saluran kemih menjadi

     ber!arna putih. Dengan 0" dokter ahli radiologi dapat melihat dan mengetahui

    anatomi serta >ungsi ginjal ureter dan bulibuli. ada pemeriksaan khusus B#-

    ditemukan adanya $a$at pengisian dan pada 0 batu ginjal atau bulibuli serta

    hidrone>rosis pada pemeriksaan sonogra>i.

    /. Per$ia'an Pe#erik$aan BNO,IVP

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    13/18

    emeriksaan B#-0 memerlukan persiapan" yaitu malam sebelum

     pemeriksaan diberikan kastor oli 9$atharsis; atau laksansia untuk membersihkan

    kolon dari >eses yang menutupi daerah ginjal 9#urlela Budjang" %&'&;. Berikut

    adalah tahap persiapan pemeriksaan radiologi B#-0 :

    • emeriksaan ureum kreatinin 9Kreatinin maksimum %;

    • Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laksansia untuk membersihkan

    kolon dari >eses yang menutupi daerah ginjal

    • asien tidak diberi minum mulai jam %%.&& malam sebelum pemeriksaan untuk 

    mendapatkan keadaan dehidrasi ringan

    • Keesokan harinya pasien harus puasa" mengurangi bi$ara dan merokok untuk 

    menghindari gangguan udara usus saat pemeriksaan

    • ada bayi dan anak diberi minum yang mengandung karbonat untuk 

    mendistensikan lambung dan gas

    • ada pasien ra!at inap dapat dilakukan la=ement9klisma;

    • Skin test subkutan untuk memastikan bah!a penderita tidak alergi terhadap

     penggunaan kontras

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    14/18

      FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

      UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    PRESENTASI KASUS 

    0. Pr)$e+!r Pe#erik$aan BNO,IVP

    Setiap pemeriksaan saluran kemih sebaiknya dibuat terlebih dahulu >oto polos

    abdomen. 1ang harus diperhatikan pada >oto polos abdomen ini adalah bayangan" besar 9ukuran;" dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsi>ikasi dalam kista dan tumor" batu

    radioopak dan perkapuran dalam ginjal. /arus diperhatikan batas otot soas kanan dan kiri.

    2a#%ar /. F)t) BNO,IVP ')")$

    Menurut Mes$han"digunakan >ilm bu$ky anteroposterior abdomen setelah

     penyuntikan" ulangi pemotretan >ilm anteroposterior abdomen dengan jarak !aktu setelah

    disuntik kontras intra=ena"masingmasing adalah :

    '. ,mpat sampai 7 menit :

    Dilakukan >oto pada 7 menit pertama dengan area jangkauan pada pertengahan

     pro$$e$us yphoideus dan pusat. )oto ini untuk melihat perjalanan kontras mengisi

    sistem kalises pada ginjal. Memakai ukuran kaset %4 (& $m dengan posisi antero

     posterior sama seperti >oto abdomen. enekanan ureter dilakukan dengan tujuan untuk 

    menahan kontras media tetap berada pada sistem pel=ikalises dan bagian ureter 

     proksimal.enekanan ureter diketatkan setelah dilakukan pengambilan >oto menit

    kelima.

    2a#%ar 0. F)t) #enit ke,5

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    15/18

      FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

      UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    PRESENTASI KASUS 

    %. Delapan sampai '7 menit

    Bila pengambilan gambar pada pel=ikalises di menit ke lima kurang baik" maka >oto

    diambil kembali pada menit ke '& dengan tomogra>i untuk memperjelas bayangan.Menggunakan kaset %4 (& $m men$akup gambaran pel=iokaliseal" ureter dan buli

     buli mulai terisi media kontras dengan posisi anteroposterior sama seperti >oto

    abdomen" pertengahan di antara pro$$esus yphoideus dengan umbili$us.

    (. Duapuluh lima sampai (& menit

    Setelah menit ke (& kompresi dibuka dan diambil gambar dengan menggunakkan

    kaset ukuran (& 4& $m. Di beberapa Rumah Sakit setelah menit ke (& diharuskan

    meminum air yang banyak. )oto ini digunakan untuk menge=aluasi kemampuan

    ginjal mensekresikan bahan kontras" tapi di beberapa Rumah Sakit tidak dengan

     posisi anteroposterior sama seperti >oto abdomen.

    2a#%ar 5. F)t) #enit ke,/6 7 06

    4. )oto terlambat" jika konsentrasi dan ekskresi sangat kurang pada '6 jam Setelah

    /

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    16/18

      FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

      UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    PRESENTASI KASUS 

    masuk ke menit 3& dibuat >oto B#- lagi dengan kaset (& 4& $m. Setelah hasil

    rontgen dikonsultasikan pada dokter ahli radiologi dan dinyatakan normal maka

     pasien diharuskkan berkemih kemudian di >oto kembali. Jika dokter ahli radiologimenyatakan ada gangguan biasanya dilakukan >oto % jam. Dengan posisi antero

     posterior sama seperti >oto abdomen.

    2a#%ar 8. F)t) #enit ke 86 ata! "e%i

    7. )oto terakhir biasanya >ilm berdiri atau >oto setelah berkemih 8 ost 0oid. 1ang

    terakhir lakukan >oto post =oid dengan posisi A supine atau ere$t untuk melihat

    kelainan ke$il yang mungkin terjadi di daerah bulibuli. Dengan posisi ere$t dapat

    menunjukan adanya ren mobile 9perpindahan posisi ginjal yang tidak normal; pada

    kasus posthematuri.

    2a#%ar 9. F)t) P)$t V)i+

    8. Hi+r)ne&r)$i$

    /idrone>rosis adalah obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung

      0

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    17/18

      FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

      UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    PRESENTASI KASUS 

    kemih yang dapat mengakibatkan penimbunan $airan bertekanan dalam pel=iks

    ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim ginjal.

    Dalam keadaan normal" air kemih mengalir dari ginjal dengan tekanan yang sangatrendah. Jika aliran air kemih tersumbat" air kemih akan mengalir kembali ke dalam

    tabungtabung ke$il di dalam ginjal 9tubulus renalis; dan ke dalam daerah pusat

     pengumpulan air kemih 9pel=is renalis;. /al ini akan menyebabkan ginjal

    menggembung dan menekan jaringan ginjal yang rapuh. ada akhirnya" tekanan

    hidrone>rosis yang menetap dan berat akan merusak jaringan ginjal sehingga se$ara

     perlahan ginjal akan kehilangan >ungsinya.

    emeriksaan U0 akan menghasilkan sebuah gambaran yang disebut dengan

     pielogram. ada pielogram normal" akan didapatkan gambaran bentuk kedua ginjal

    seperti ka$ang. Kutub atas ginjal kiri setinggi =ertebra +h''" batas ba!ahnya

    setinggi korpus =ertebra *(. 2injal kanan letaknya kira H kira % $m lebih rendah

    daripada yang kiri. ada perna>asan" kedua ginjal bergerak" dan pergerakan ini dapat

    dilihat dengan >luoroskopi. Arah sumbu ke ba!ah dan lateral sejajar dengan muskuli

     psoas kanan dan kiri. Dengan adanya lemak perirenal" ginjal menjadi lebih jelas

    terlihat.

    /al ini terutama dapat dilihat pada orang gemuk. el=is renis lalu dilanjutkan

    dengan kalik mayor" biasanya berjumlah % buah. Dari kalik mayor dilanjutkan

    dengan kalik minor yang jumlahnya antara 3 H '4 buah. Kedua ureter berjalan lurus

    dari pel=is renis ke daerah pertengahan sakrum dan berputar ke belakang lateral

    dalam suatu arkus" turun ke ba!ah dan masuk ke dalam dan depan untuk memasuki

    trigonum =esika urinaria. +iga tempat penyempitan ureter normal adalah pada

    ureteropel=i$al jun$tion" uretero=esi$al jun$tion" dan persilangan pembuluh darah

    iliaka.

    DAFTAR PUSTAKA

      1

  • 8/18/2019 PRESUS Radiologi Hidronefrosis

    18/18

      FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

      UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    PRESENTASI KASUS 

    Basler" J. %&&5.  Bladder St ones. ,medi$ine Journal. Sited by

    http:88!!!.emedi$ine.$om.

    de Jong" I. %&&4. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:,2@urnomo" B. B. %&&5. Dasar-dasar Urologi. Malang: )akultas Kedokteran Uni=ersitas

    Bra!ijaya.

    Reksoprojo" S. 'GG7. Ilmu Bedah. Jakarta: Binarupa Aksara

    Sudoyo" A. I." Setiyohadi" B." Al!i" ." dan Setiati" S. %&&3.  Buku Ajar Ilmu Penyakit 

     Dalam. Jakarta: )akultas Kedokteran Uni=ersitas ndonesia.

    5